Epidomiologi diare

29
Penularan Diare terjadi bila makanan/air minum yang terkontaminasi oleh tinja/muntahan penderita diare. Penularan secara langsung juga bisa terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan. Diare dapat akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan Diare Penyakit diare dapat ditularkan melalui: Pemakaian botol susu yang tidak bersih Menggunakan sumber air yang tercemar Buang air besar disembarang tempat Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor. Faktor kebersihan ternyata ikut andil dalam menyebabkan anak diare. Mulai dari kebersihan alat makan anak sampai kebersihan setelah buang air kecil/buang air besar. Semua yang dapat mengenai tangan anak atau langsung masuk ke dalam mulut anak harus diawasi. Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas, akan menyelamatkan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia, khususnya balita Tak kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di dalam ASI terdapat antirotavirus yaitu imunoglobulin. Makanya,

description

epidemiologi diare

Transcript of Epidomiologi diare

Penularan Diare terjadi bila makanan/air minum yang terkontaminasi oleh tinja/muntahan penderita diare. Penularan secara langsung juga bisa terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.

Diare dapat akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan DiarePenyakit diare dapat ditularkan melalui: Pemakaian botol susu yang tidak bersih Menggunakan sumber air yang tercemar Buang air besar disembarang tempat Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor.Faktor kebersihan ternyata ikut andil dalam menyebabkan anak diare. Mulai dari kebersihan alat makan anak sampai kebersihan setelah buang air kecil/buang air besar. Semua yang dapat mengenai tangan anak atau langsung masuk ke dalam mulut anak harus diawasi.Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas, akan menyelamatkan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia, khususnya balitaTak kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di dalam ASI terdapat antirotavirus yaitu imunoglobulin. Makanya, anak-anak yang minum ASI eksklusif jarang menderita diare. Selain ASI, imunisasi campak ternyata bisa mencegah diare, tambah dr. Luszy Arijanty, Sp.A.Penyebab utama diare pada orang dewasa adalah bakteri yang mengkontaminasi makan dan minuman, sehingga mencegah diare pada orang dewasa adalah dengan memperhatikan kebersihan makanan dan minuman. Jadi pilihlah makanan yang tetap dalam keadaan baik, saran dr. Ari Fahrial Syam, SP.PD, KGEH, MMB.

Epidomiologi merupakan sebuah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari mengenai sistem penyebaran suatu penyakit, serta mempelajari juga faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia. Oleh karena itu, epidemiologi pada dasarnya bisa berkenaan dengan penyakit apa pun, salah satunya adalah diare, yaitu epidemiologi diare.Bakteri Pembawa DiareBakteri memang terkenal sebagai pembawa penyakit, salah satunya adalah bakteri Ecoli. Nama lengkap dari bakteri ini adalah Escherichia coli.Bakteri ini membawa penyakit diare pada tubuh manusia.Bila dilihat menggunakan mikroskop, bakteri ini berwarna merah. Ia tidak mempertahankan zat warna asalnya pada saat proses pengidentifikasian bakteri dilakukan. Proses pengidentifikasian bakteri biasa disebut pewarnaan Gram.Bakteri Ecoli berdiam di dalam usus besar manusia. Bentuknya batangan dan berwarna netral. Bakteri ini memang terbagi menjadi dua kategori, berbahaya dan tidak berbahaya. Bakteri Ecoli yang berbahaya adalah Ecoli O157:H7. Bakteri ini dapat menyebabkan diare pada orang yang terjangkitinya.Penyakit DiareDiare merupakan salah satu penyakit yang hingga sekarang masih sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini menyerang sistem pencernaan manusia. Ditandai dengan perubahan tekstur feses atau kotoran menjadi lebih lembek dan cenderung cair. Frekuensi buang air besar pun menjadi meningkat, itu disebabkan karena rasa sakit di perut yang telah terinfeksi bakteri Ecoli tersebut. Bila sudah begitu, akibatnya kondisi tubuh akan melemah karena cairan tubuh terbuang dalam jumlah yang sangat banyak dan dalam frekuensi waktu yang juga sering.Epidemiologi DiareSecara sederhana pengertian epidemiologi diare adalah ilmu yang mempelajari bagaimana penyakit diare itu menyebar dan menjangkiti manusia.Epidemiologi diare atau penyebaran diare sebagian besar disebabkan karena faktor lingkungan dan sanitasi yang buruk. Lingkungan yang tidak bersih tersebut bisa menjadi pemicu munculnya bakteri-bakteri penyebab diare dalam tubuh manusia.Berikut adalah epidemiologi atau sistem penyebaran diare pada manusia.1. AirAir yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari pun bila memiliki kebersihan yang minim bisa membawa bakteri masuk dalam perut dan berdiam di usus besar. Akibatnya, bakteri pembawa diare itu dengan leluasa menyebar ke seluruh bagian usus manusia dan menginfeksinya.2. Tanah Tanah memang kotor. Sepertinya itu sudah merupakan kodrat yang diberikan Tuhan kepadanya. Tanah yang kotor tersebut sudah tidak diragukan lagi dapat mengantarkan bakteri Ecoli menuju perut. Untuk menghindari itu, biasakan mencuci bahan makanan yang akan dimasak dengan bersih sebelum dikonsumsi.3. TanganSetelah air dan tanah, hal lain yang bisa ikut membantu penyebaran diare pada manusia adalah tangan manusia itu sendiri. Tangan yang kotor berisiko mengandung banyak kuman dan bakteri. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan melakukan beragam aktivitas tampaknya masih tampaknya masih ampuh mencegah kehadiran bakteri dalam usus.4. LalatHewan yang satu ini sepertinya memang menjadi teman akrab bagi para bakteri. Sebaliknya, ia menjadi musuh bagi para manusia. Lalat memang memiliki kebiasaan yang aneh menurut manusia, ia lebih senang hinggap di tempat-tempat kotor. Kotoran yang menempel pada kakinya, kemudian menempel pada makanan.Bakteri yang menyebabkan penyakit diare sangat menyukai tempat-tempat yang memang kotor. Mereka akan tumbuh dan berkembang biak di sana. Epidemiologi diare memang tidak seperti penyakit pernafasan yang bisa menular melalui udara. Walaupun kedua penyakit tersebut sama-sama disebabkan oleh kuman dan bakteri.Proses Penularan Penyakit DiareAgent infeksius yang menyababkan penyakit diare biasanya ditularkan melalui jalur fekaloral terutama karena : 1. Menelan makanan yang terkontaminasi (terutama makanan sapihan) atau air.2. Kontak dengan tangan yamg terkontaminasi.Beberapa faktor yang dikaitkan dengan bertambahnya penularan kuman entero patogen perut termasuk :1. Tidak memadainya penyediaan air bersih.2. Pembuangan tinja yang tidak higienis3. Vektor4. Aspek sosial ekonomi.

Epidemiologi DiareKejadian diare di negara berkembang antara 3,5- 7 episode setiap anak pertahun dalam dua tahun pertama dan 2-5 episode pertahun dalam 5 tahun pertama kehidupan. Departemen kesehatan RI dalam surveinya tahun 2000 mendapatkan angka kesakitan diare sebesar 301/ 1000 penduduk, berarti meningkat dibanding survei tahun 1996 sebesar 280/ 1000 penduduk, diare masih merupakan penyebab kematian utama bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 mendapatkan angka kematian bayi 9,4% dan kematian balita 13,2%. (Journal Medica Nusantara vol.27 no.2 april- juni 2006. diare akut pada anak., Setia Budi S., Departemen ilmu kesehatan anak FK UH/ RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo- Makassar).B. Distribusi Penyakit Diare1. Distribusi Penyakit Diare Berdasarkan Orang (umur)Sekitar 80% kematian diare tersebut terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. data terakhir menunjukkan bahwa dari sekitar 125 juta anak usia 0- 11 bulan, dan 450 juta anak usia 1-4 tahun yang tinggal di negara berkembang, total episode diare pada balita sekitar 1,4 milyar kali pertahun. dari jumlah tersebut total episode diare pada bayi usia di bawah 0-11 bulan sebanyak 475 juta kali dan anak usia 1-4 tahun sekitar 925 juta kali pertahun. (Tinjauan Pustaka Diare Akut Pada Anak oleh Setia Budi S, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUH/RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo-Makassar) Tabel 3Jumlah Kasus Penyakit Diare Di Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan Berdasarkan Umur Tahun 2004Umur (tahun)Jumlah KasusKematian (orang)

< 1 tahun28.946 kasus20 orang

1 4 tahun57.087 kasus17 orang

> 5 tahun91.379 kasus29 orang

Sumber: Survei Subdit Diare, Ditjen PPM-PLBerdasarkan pada tabel 3 dapat kita lihat bahwa jumlah kasus diare yang terjadi di Sulawesi Selatan menurut umur paling banyak terjadi pada usia > 5 tahun ini karena pada usia tersebut memiliki imun yang rentan terhadap penyakit.Kematian akibat diare yang paling tinggi terjadi pada umur >5 tahun yakni sebesar 29 orang, tingginya angka kematian pada usia demikian karena pada balita jumlah makanan yang dikonsumsi bertambah banyak berupa PMT dan aktivitas bermain anak yang dapat menyebabkan imunitas tubuh rendah. Tabel 4Jumlah Kasus Penyakit Diare Di Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan Berdasarkan Umur Tahun 2005Umur (tahun)Jumlah KasusKematian (orang)

< 1 tahun27.029 kasus25 orang

1 4 tahun60.794 kasus13 orang

> 5 tahun100.347 kasus19 orang

Sumber: Survei Subdit Diare, Ditjen PPM-PLBerdasarkan pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah kasus diare pada tahun 2005 di Sulawesi Selatan berdasarkan umur yang paling tinggi terjadi pada usia >5 tahun sebesar 100.347 kasus sedangkan kematian yang paling banyak terjadi berada pada usia