Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

11
EPIDEMIOLOGI DALAM HIPERKES (Occupotional Epidemiology) a) Pengertian Epidemiologi Epidemiologi berasal dari kata epe, demos dan logos yang arti dari tiap kata adalah epi=atas, , demos=penduduk, dan logos =studi. Dari arti kata di atas maka epidemiologi adalah studi yang mengenai apa yg menimpa penduduk . Dalam arti luas di maksudkan sutu studi mengenai terjadinya dan distribusi keadaan , penyakit, dan perubahan penduduk , begitu juga determinan-determinan dan akibat yang terjadi pada penduduk. Ciri dari epidemiologi adalah studi pada kelompok penduduk (bukan individu) . Artinya bahwa seorang epidemiologist melakukan anamnese , melakukan pemeriksaan labolaturium , menyusun diagnosa serta melakukan tindakan pengobatan pada kelompok sasaran tertentu. Dalam konsep ini epidemiologi ada 3 faktor konstribusiyg menyebabkan seorang mendrita sakit , yaitu faktor agent , faktor host, dan faktor lingkungan. b) Faktor –faktor konstribusi epidemiologi Faktor agent Dapat berupa organisme yg secara langsung menyebabkan penyakit, di perusahaan , faktor [Type text] Page 1

Transcript of Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Page 1: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

EPIDEMIOLOGI DALAM HIPERKES

(Occupotional Epidemiology)

a) Pengertian Epidemiologi

Epidemiologi berasal dari kata epe, demos dan logos yang arti dari tiap kata adalah

epi=atas, , demos=penduduk, dan logos =studi.

Dari arti kata di atas maka epidemiologi adalah studi yang mengenai apa yg menimpa

penduduk . Dalam arti luas di maksudkan sutu studi mengenai terjadinya dan

distribusi keadaan , penyakit, dan perubahan penduduk , begitu juga determinan-

determinan dan akibat yang terjadi pada penduduk.

Ciri dari epidemiologi adalah studi pada kelompok penduduk (bukan individu) .

Artinya bahwa seorang epidemiologist melakukan anamnese , melakukan

pemeriksaan labolaturium , menyusun diagnosa serta melakukan tindakan pengobatan

pada kelompok sasaran tertentu.

Dalam konsep ini epidemiologi ada 3 faktor konstribusiyg menyebabkan seorang

mendrita sakit , yaitu faktor agent , faktor host, dan faktor lingkungan.

b) Faktor –faktor konstribusi epidemiologi

Faktor agent

Dapat berupa organisme yg secara langsung menyebabkan penyakit, di

perusahaan , faktor etiologik timbulnya keadan sakit pada para pekerja ada

berbagai macam diantaranya adalah :

c pekerjaan salah, yg semua itu akan menyebabkamn perubahan fisik

tubuh para pekerja .

Golongan mental psikologik, hal ini terlihat misalnya pada hubungan

kerja yg tidak baik antara sesama pekerja , pekerja dengan pimpinan.

Faktor host

Dalam hal ini tenaga kerja itu sendiri , yg sangat tergantung dari beberapa

faktor agar pekerja tidak mudah timbul sakit . Faktor yg di maksudkan adalah

Faktor kekebalan imunisasi

Faktor gizi

Faktor pelayanan kesehatan yg ada di perusahan.

[Type text] Page 1

Page 2: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Faktor lingkungan

Yang meliputi keadaan-keadan yg dapat mempengaruhi kesehatan karyawan

perusahan misalnya faktor miologik, faktor kimiawi dan faktor-faktor sosio-

ekonomi.

c) VARIABEL EPIDEMIOLOGI

Dari uraian di atas , seorang pekerja bisa terganggu karena adanya tidak

seimbangan antara agent, host & lingkungan tetapi kita tidak bisa

menerangkan bagaimana perkembangan /perjalanan penyakit itu lebih lanjut.

Untuk bisa mengenal apakah penyakit yg di deritav oleh seorang pekerja dapat

berkembang atau menular / mengenai pekerjaan lain , jika harus

memperhatikan 3 variabel yaitu :

Variabel orang

Yg akan mempengaruhi frekuensi penyakit cukup banyak seperti umur, jenis

kelamin, suhu , suku bangsa , status perkawinan , &kebiasaan hidup.

Pnyakit karena adanya pengaruh kepekaan (sentifitas) atau daya tahan tubuh

terhadap paparan (exposure) masuknya bibit penyakit , yg secara garis besar

dapt di bagi menjadi 2 kelompok :

Ditentukan sejak pembuahan dalam rahim, seperti : umur, jenis

kelamin , keturunan dll.

Diperoleh sewaktu perjalanan hidupnya seperti keadaan gizi, imunisasi

, perilaku kebiasaa (merokok, olahraga) , pekerjaan (langsung & tidak

langsung).

Variebel tempat

Variabel tempat merupakan faktor yg menentuka berkembangnya penyakit

karena akan mempengaruhi host (orang) &agent.

Apakah gangguan kesehatan yg timbul adanya hubungannya dengan tempat

pekerjaan dapat di lihat dari kriteria sbg berikut :

Frekuensi gangguan kesehatan tinggi pada pekerja/ karyawan yg

berada atau bekerja di tempat kerja tersebut.

Para pekerja yg yg sehat (dari kelompok pekerja/karyawan yg berada

atau bekerja di tempat kerja tersebut menjadi sakit dengan frekuensi yg

sama dengan pekerja yg sudah ada di sana.

[Type text] Page 2

Page 3: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Gangguan kesehatan yg sama tidak di temukan/ dengan frekuensi

rendah di temukan pada kelompok pekerja yg meninggalkan tempat

kerja tersebut.

Variabel waktu

Variabel waktu sbg faktor timbulnya gangguan bisa dalam hitungan menit,

jam, hari bulan , siang atau malam .

Peranan waktu dalam mempengaruhi tigginya frekuensi gangguan kesehatan

pada pekerja di tentukan oleh karna adanya :

- Perubahan kegiatan dari host, misalnya biasa bekerja waktu siang hari di rubah

menjadi malam hari.

-Perubahan sifat agent.

-Lamanya waktu kontak antara host & agent.

d) Penelitian epeidemiologi

Untuk pat mengetahui cara mencegah penyakit akibat kerja, seorang dokter

perusahaan dapat menjawab pertanyaan sbg berikut :

-Siapa saja yg terkena penyakit (karakteristiknya)

-Dimana penyakit itu awal mulai timbul (tempat timbulnya penyakit)

-Bilamana penyakit itu timbul (awal & akhirnya)

-Mengapa penyakit timbul (variabel terikat &variabel bebasnya apa saja.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas , kita dapat mengenal berbagai studi/

risel/penelitian & penggunaanya tergantung dari keperluan.

STUDI EPIDEMIOLOGI

Studi ini hanya ingin mengetahuai berapa banyak / besarnya dalamnya akiubat kerja

yg terjadi :

Mencari siapa saja, berapa orang dari kelompok mana saja, di tempat kerja apa

dan dimana.

Data yg di kumpulkan dari satu kelompok dengan karasteristik tertentu

(populatian at risk )

[Type text] Page 3

Page 4: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Tidak melakukan uji statistik (tidak membuktikan hipotesa). Yg disampaikan

hanya frekuensi datanya.

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Dalam studi ini kita ingin mengetahui apa penyebab timbulnya penyakit. Dikenal 2

cara yaitu observasi terhadap apa yg telah terjadi (pasif) atau secara aktif melakukan

manipulasi (interverensi)

e) Jenis-jenis studi

Case control study

Studi ini bersifat retrospektif. Dilakukan perbandingan antara sekelompok orang yg

menderita penyakit (kasus) dengan kelompok orang yg tidak menderita penyakit

(kontrol) lalu dari kedua kelompok ini di hitung berapa orang yg pernah terpapar &

tidak pernah terpapar oleh suatu faktor yg neyebabkan sakit.

Perbandingan antara bagi yg terpapar oleh faktor yg menyebabkan sakit & dengan yg tidak

terpapar.

Terpapar Kasus Sakit Kontrol Sehat

Ada a c

Tidak ada b d

Odds Ratio axd /bxc

Cohort study

Studi ini bersifat prospektif (melihat kedepan). Ada dua kelompok pekerja yg teliti

yaitu ada yg terpapar dan yg tidak terpapar.

Studi kohort merupakan studi yg dapat menghasilkan informasi yg paling

meyakinkan tentang terjadinya penyakit.

Perbedaan timbulnya penyakit antara terpapr dengan yg tidak terpapar dengan

menghitung AtributableRisk (AR).

Penyakit

Terpapar (exposure)

Ya Tidak

[Type text] Page 4

Page 5: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Ada a b

Tidak ada c d

Relative risk (RR) = a / (a+c) : b /(b+d)

RR meupakan angka besarnya kemungkinan terkena penyakit secara relatif antara

orang yg terpapar dan yg tidak terpapar.

Atributable Risk (AR) = a / (a+c) –b (b+d)

Keuntungan dan kerugian antara studi kasus kontrol dan studi kohort sbg berikut :

Variabel

Keuntungan dan kerugian

Studi Kasus Kontrol Studi kohort

Waktu

Pekerjaan

Bias

Daya ingat

Pendek

Murah

Sedikit

Banyak

Mudah

Lama

Mahal

Banyak

Sedikit (tidak ada)

Tidak ada masalah

Studi kasus kontrol mudah di pergunakan oleh seorang dokter perusahaan ,

syaratnya adalah kepekaan dan ketalitian dokter perusahaan itu dalam melakukan

anamnese dan pemeriksaan yg dilakukan di samping tersediaanya alat pemeriksa

kesehatan yg sesuai dengan keperluan.

STUDI INTERVENSI

Dengan kasus kontrol dan kasus kohort kita dapat memperkirakan apa resiko yg

akan terjadi akibat adanya pemaparan sesuatu . maka untuk membuktikan kepastian

penyebab timbulnya penyakit kita lakukan studi intervensi .

[Type text] Page 5

Page 6: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Dalam studi intervensi kita dapat memanipulasi pada variabel yg diteliti lalu kita

bandingkan hasilnya antara yg di manipulasi dengan yang tidak di manipulasi.

Untuk memperjelas bagaimana kita melakukan intervensi, maka kita dapat mengikuti

langkah-langkah seperti yg di tunjukkan dalam bagan tersebut.

[Type text] Page 6

Populasi studi (sampling)

Populasi sampel

(randominasi)

Kelompok kontrol

(Kelompok pembanding)

Pengumpulan data awal

(waktu sama dengan intervernsi)Tidak manipulasi

Pengumpilan data akhir

(sama seperti kelompok intervensi)

Kelompok studi

(eksperimental)

Pengumpulan data awal

(sebelum intervensi)Manipulasi/intervensi

Pengumpulan data akhir

(setelah intervensi)Bandingkan

Page 7: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

f) Manfaat epidemiologi dalam hiperkes

Terjadinya akibat kerja seringkali sulitdi ketahui secara dini, lebih-lebih jika gejala

penyakitnya mirip dengan gejala penyakit yang bisa terjadi ditempat kerja , misalnya

batuk.

Dengan adanya kendala dan masalah tersebut di atas , seorang dokter perusahaan

paling sedikit harus memahami prinsip-prinsip dasar epidemiologi.

Pengetahuan epidemiologi oleh seorang dokter perusahaan akan berguna dalam hal :

Menetapakan besarnya maslah gangguan kesehatan yg di derita karyawan

Menetapkan etiologi timbulnya gangguan kesehatan/kecelakaan

[Type text] Page 7

Page 8: Epidemiologi Dalam Hiperkes Kelompok 11

Memperkirakan bagian tubuh mana yg mudah terserang penyakit

Memperkirakan bagaimana terjadinya/tersebarnya penyakit

Menetapkan faktor lingkungan yg berpengaruh terhadap terjadinya gangguan

kesehatan karyawan atau masyarakat di sekitar perusahan

Menetapkan perubahan pola penyakit yg terjadi pada karyawan atau masyarakat di

sekitar perusahan

Menjelaskan hubungan interaksi antara kapasitas kerja , beban kerja dan lingkungan

kerja

Hasil yg diperoleh dapat di gunakan untuk :

Membuat klasifikasi penyakit akibat kerja

Menyusun rencana program kesehatan kerja

Melakukan pemantauan atas pelayanan kesehatan pekerja

Melakukan penilaian atas program kesehatan kerja.

[Type text] Page 8