Epi Lepsi

5
Epilepsi 1. adalah kecendrungan seseorang mengalami bangkitan epilepsy 2. bangkitan epilepsy adalah manifestasi klinik dari lepas muatan listrik abnormal dari sel2 neuron otak secara berlebihan dan berkala tetapi reversible dengan berbagai etiologi 3. klasifikasi bangkitan berdasarkan lokasi lesinya : lokasi di daerah motorik : bangkitan motorik kontralateral lokasi di daerah somatosensorik : bangkitan somatosensorik (kesemutan) lokasi di daerah motorik suplementer : melihat kea rah kontralateral lokasi di daerah lobus occipitale : halusinasi penglihatan lokasi di lobus frontal : bangkitan motorik (kejang konvulsi) lokasi di lobus parietal : bangkitan sensorik (baal, kesemutan) lokasi di lobus temporale : bangkitan memory atau psikis 4. etiologinya : idiopatik : penyebabnya tidak diketahui dan biasanya herediter kriptogenik : secara klinik ada penyebabnya (retardasi mental) simptomatik : disebabkan lesi structural, tumor 5. insidensinya : 50% penderita epilepsy = anak 6. klasifikasi bangkitan epilepsy : bangkitan parsial :

description

medical student tutorial

Transcript of Epi Lepsi

Page 1: Epi Lepsi

Epilepsi

1. adalah kecendrungan seseorang mengalami bangkitan epilepsy

2. bangkitan epilepsy adalah manifestasi klinik dari lepas muatan listrik abnormal dari sel2 neuron otak secara berlebihan dan berkala tetapi reversible dengan berbagai etiologi

3. klasifikasi bangkitan berdasarkan lokasi lesinya : lokasi di daerah motorik : bangkitan motorik kontralateral lokasi di daerah somatosensorik : bangkitan somatosensorik (kesemutan) lokasi di daerah motorik suplementer : melihat kea rah kontralateral lokasi di daerah lobus occipitale : halusinasi penglihatan lokasi di lobus frontal : bangkitan motorik (kejang konvulsi) lokasi di lobus parietal : bangkitan sensorik (baal, kesemutan) lokasi di lobus temporale : bangkitan memory atau psikis

4. etiologinya : idiopatik : penyebabnya tidak diketahui dan biasanya herediter kriptogenik : secara klinik ada penyebabnya (retardasi mental) simptomatik : disebabkan lesi structural, tumor

5. insidensinya : 50% penderita epilepsy = anak

6. klasifikasi bangkitan epilepsy : bangkitan parsial :

bangkitan parsial sederhana (kesadaran baik) : dengan gejala motorik : tanpa penjalaran dan penjalaran

(jaksonian march) : bangkitan mulai dari tangan kaki atau muka dan menyebar pada sisi yang sama

dengan gejala somatosensorik : halusinasi dengan gejala otonom dengan gejala psikis : disfasik (gangguan bicara), dismnesik

(ganguan ingatan , dejavu), afektif (gangguan perilaku) bangkitan parsial komplek (kesadarn terganggu : awareness =

kemampuan menyadari lingkungan dan responsiviness = tidak dapat memeberi respons)o 3 komponen : aura , gangguan kesadaran, ototisme (gerakan

motorik tidak bertujuan :mengunyah, menelan, mengecar2 meremas tangan sendiri )

bangkitan parsial yang berembang menjadi bangkitan umum secara sekunder

Page 2: Epi Lepsi

bangkitan umum : o bangkitan lena : hilang kesadaran sesaat bias disertai ototisme ,

durasinya beberapa detik , bias sering (pada anak 2 biasanya suka melamun di kelas)

o bangkitan myoklonik : kontraksi sekelompok otot secara mendadak (jalan tiba2 jatuh )

o bangkitan klonik :o bangkitan tonik : kaku pada seluruh tubuho bangkitan tonik klonik : seringnya mulut berbusa, ngompolo bangkitan atonik : tiba2 kehilanga tonus otot (tidak dapat

dikendalikan dengan obat) bangkitan tidak terklasifikasi

7. 3 teori patogenesis : Abnormalitas membrane sek karena abnormalitas voltage controlled ion

channel Adanya paroxysmal depolaritation shift dari potensial istirahat yang

menyebabkan cetusan aksi potensial yang disertai hiperpolarisasi yang memanjang

Ketidakseimbangan antara neurotransmitter eksitasi (glutamate dan aspartat) dengan inhibisa GABA

8. dasar diagnosis :anamnesis :

bentuk bangkitannya : dimulai kapan, mengenai satu bagian tubuh atau mengenai seluruh tubuh?, ada gangguan tingkah laku?

Lama bangkitannya Gejala sebelum selama dan pasca bangkitan (gangguan kesadaran, keringat,

mulut berbusa ) Frekuensi bangkitan Factor pencetus Penyakit lain yang sedang diderita Usia saat terjadi bangkitan pertama Riwayat epilepisi dalam keluarga Riwayat saat dalam kandungan, saat dilahirkan dan saat tumbuh kembang

Pemeriksaan fisik umum dan neurologist : Epilepsy idiopatai : pem fisik normal Apa ada hal yang berhubungan dengan epilepsy : trauma kepala, kelainan

congenital, biukti adanya gangguan neurologik, pengguanan alcohol atau zat sedative

Pemeriksaan penunjang : EEG :pada bangkitan epilepsy akan dijumpai : gelombangpaku (spike),

gelombang runcing (sharp), gelombang paku lambat (spike wave)o Membantu menegakkan diagnosis

Page 3: Epi Lepsi

o Menentukan prognosis pada kasus komao Membantu menentukan letak fokus

CT scan dicurigai adanya tumor MRI dilakukan bila curiga ada lesi structural Pemeriksaan lab :Indikasi bila ada kelainan metabolic bawaan , infeksi SSP, gangguan elektrolit Pemeriksaan faal hati : karena pemberian obat dalam jangka panjang dan

mengalami metabolisme di hepar

9. diagnosis banding :o pada bayi dan anak : sinkope, night terroro pada penderita dewasa : sinkope , TIA, tics ( matanya berkedip2), eaksi

konversi serangan non epileptik

10. penatalaksanaan : pemberian OAE (phenobarbital) jika diagnosis sudah pasti

o mencagah timbulnya letupan depolarisasi pada neuron epileptico mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron yang normal

akibat focus epileptiko contoh golongannya :

gol. Hidantoin (difenilhidantoin) gol barbiturate (fenobarbital)

dosis obat “start low” agar pasien bias beradaptasi sehingga menurunkan ES dosis 1x-2x sehari bila memungkinkan agar meningkatkan kepatuhan dan

mengurai ES pasien dankeluarga harus mendapatkan konseling mengenai penyakit dan

pernecanaan penatalaksanaan : tujuan pengobatan lamanya pengobatan (seumur hidup) prognosis pentingnya compliance efek samping obat

10. tujuan penatalaksanaan : membebaskan penderita dari bangkitan tanpa mengganggu fungsi SSP

11. indikasi “epileptic surgery “ : epilepsy yang tidak terkontrol oleh OAE terdapat lesi yang structural yang respectable pada MRI bangkitan berasal dari lesi yang visible tampak pada MRI

IQ > 70 tidak terdapat kelainan neuropsikiatri tidak ada kontraindikasi untuk tindakan operatif usia < 45 tahun untuk meningkatkan kualitas hidup

Page 4: Epi Lepsi

12. protocol penganan epilepsy konvulsan :Stadium Penatalaksanaannya

o stadium I ( 0-10 menit)

o stadium II ( 1- 60 menit)

o stadium III (0-60/90 menit)

o stadium IV (30-90 menit)

ABCo Pemeriksaan fisik umum dan status neurologisto EKGo Pemasangan infuseo Melakukan pemeriksaan lab daraho Menghentika kejang dengan diazepam(dapat

diulang 15 menit kemudian) Menentuka etiologinya Bila kejang masih berlangsung setelah

pemberian diazepam yang pertama beri phenitoin

o Bila kejang tidak teratasi dalam 30-60 menit, rawat di ICU

o Monitoring bangkitan dan EEG serta mulai menggunakan OAE