Ep present
-
Upload
m-agphin-ramadhan -
Category
Documents
-
view
390 -
download
2
description
Transcript of Ep present
ANALISIS DAYA PEMBEDA
FITRIE LAILASARI5415082398
ANALISIS DAYA PEMBEDA
Analisis daya pembeda merupakan cara untuk mengkaji butir-butir soal dengan tujuan
untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi
prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang (lemah
prestasinya).
RUMUS
Menggunakan table atau kriteria dari Rose dan Stanley.
Dimana, SR : jumlah siswa yang menjawab
salah kelompok rendah. ST : jumlah siswa yang menjawab
salah kelompok tinggi.
SR – ST
KELEBIHAN
Meningkatkan mutu setiap soal Mengetahui seberapa jauh setiap butir
soal dapat membedakan kemampuan siswa yang telah memahami atau belum memahami materi
Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam menulis soal.
KELEMAHAN Bergantung pada sampel yang digunakan.
Bila sampel yang digunakan memiliki rentang dan sebaran kemampuan yang tinggi maka hasil analisisnya akan berbeda dengan rentang dan sebaran kemampuan siswa yang rendah.
Sebagai contoh daya pembeda soal akan tinggi bila tingkat kemampuan siswa sangat bervariasi atau mempunyai rentang kemampuan yang besar, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu kondisi sampel sangat mempengaruhi perhitungan statistik yang dihasilkannya.
MENGHITUNG DAYA PEMBEDA
1. Memeriksa jawaban soal semua siswa2. Membuat daftar peringkat hasil tes
berdasarkan skor.3. Menentukan jumlah sampel sebanyak
27% dari jumlah peserta tes untuk kelompok kelompok tinggi dan 27% untuk kelompok kelompok rendah.
4. Melakukan analisis butir soal yaitu menghitung jumlah siswa yang menjawab salah dari semua nomor soal, baik pada kelompok tinggi ataupun kelompok rendah.
5. Mengitung selisih jumlah siswa yang menjawab salah pada kelompok rendah dengan kelompok tinggi (SR – ST)
6. Membandingan nilai selisih yang diperoleh dengan nilai Tabel Ross & Stanley
7. Menentukan ada atau tidaknya daya pembeda pada setiap nomor soal dengan kriteria ‘memiliki daya pembeda’ bila nilai (SR – ST) SAMA ATAU LEBIH BESAR dari tabel.
CONTOH PERHITUNGAN
Tes pilihan berganda dengan option empat diberikan kepada 28 siswa kelas III SMK. Jumlah soal sebanyak 15 soal.
Setelah diperiksa hasilnya diurutkan sebagai berikut :
No. Siswa Skor No. Siswa Skor
1. 10 15. 5
2. 9 16. 5
3. 9 17. 5
4. 8 18. 5
5. 7 19. 5
6. 7 20. 4
7. 7 21. 4
8. 7 22.4
9. 6 23. 4
10. 6 24. 3
11. 6 25. 3
12. 6 26. 3
13. 6 27. 2
14. 5 28. 2
ST :27% × 28 = 8
SR :27% × 28 = 8
3
2
1
No. Soal (SR) (ST) SR – ST
1. 6 1 5
2. 6 1 5
3. 5 2 3
4. 6 1 5
5. 2 1 1
6. 5 1 4
7. 2 1 1
8. 7 1 6
9. 7 1 6
10. 4 2 2
11. 3 1 2
12. 6 1 5
13. 2 1 1
14. 6 1 5
15. 5 2 35
4
Dari table Ross dan Stanley kita melihat bahwa untuk soal dengan option 4 dengan jumlah peserta tes 28 orang memiliki batas nilai 5.
6
No. Item SR - ST Batas nilai tabel Keterangan
1. 5 5 Diterima
2. 5 5 Diterima
3. 3 5 Ditolak
4. 5 5 Diterima
5. 1 5 Ditolak
6. 4 5 Ditolak
7. 1 5 Ditolak
8. 6 5 Diterima
9. 6 5 Diterima
10. 2 5 Ditolak
11. 2 5 Ditolak
12. 5 5 Diterima
13. 1 5 Ditolak
14. 5 5 Diterima
15. 3 5 Ditolak 7
KESIMPULAN Analisis daya pembeda menunjukkan kesanggupan
soal dalam membedakan siswa yang tergolong pandai dengan siswa yang tergolong lemah dalam prestasi.
Pada akhir analisis akan didapatkan hasil apakah soal tersebut diterima atau ditolak. Soal diterima berarti memiliki daya pembeda dan ditolak berarti tidak memiliki daya pembeda.
Soal yang memiliki kualitas yang baik adalah soal yang memiliki daya pembeda. Dengan begitu, jika soal tersebut diberikan kepada siswa berkemampuan tinggi akan menunjukkan hasil lebih tinggi daripada jika diberikan kepada siswa yang berkemampuan rendah.
THANK
YOU