Enzyme Report

21
7/21/2019 Enzyme Report http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 1/21 ENZIM LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia dosen pengampu Drs.H.Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc dan Drs. Suhara M. Pd oleh: Kelompok 2 Kelas B Fathimah Nurul Afifah 1406131 Husnul Hotimah 1404863 Ismi Nurjanah 1401094 Siti Abriyanti 1405604 Sundy M Sorta S 1406566 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015

description

Biokimia Enzim

Transcript of Enzyme Report

Page 1: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 1/21

ENZIM

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia

dosen pengampu Drs.H.Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc dan Drs. Suhara M. Pd

oleh:

Kelompok 2

Kelas B

Fathimah Nurul Afifah 1406131

Husnul Hotimah 1404863

Ismi Nurjanah 1401094

Siti Abriyanti 1405604

Sundy M Sorta S 1406566

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

Page 2: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 2/21

BAB I

PENDAHULUAN

A. 

Latar Belakang Masalah

Enzim dalam kehidupan memiliki peran penting sebagai penanggung jawab

 bagi terjadinya reaksi kimia yang terlibat dam proses biologi dari sistem

kehidupan tersebut. Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel.

Enzim juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh, dengan miosin

menghidrolisis ATP untuk menghasilkan kontraksi otot. Seperti katalis anorganik,

suatu enzim dapat mempercepat kecepatan reaksi dengan menurunkan energi

aktivasi yang diperlukan untuk terjadinya reaksi. Enzim memiliki sifat proteolitik

atau yang dikenal dengan protease, yaitu enzim yang menguraikan golongan

 protein seperti pepsin dan tripsin. Dehidrogenase merupakan enzim kelas

Oksidoreduktase yang mengkatalis reaksi oksidasi dan reduksi.

Adapun sifat proteolitik pada enzim dapat diketahui melalui percobaan yang

dilakukan pada praktikum kali ini yaitu Uji Proteolitik Enzim Pepsin dan Uji

Proteolitik Enzim Tripsin. Sedangkan aktivitas enzim dehidrogenase dapat

diketahui melalui percobaan Uji Dehidrogenase pada air susu.

Sifat-sifat pada enzim dapat diamati dapat serangkain uji tersebut berdasarkan

sifat kimia yang dimilikinya. Salah satu sifat yang dimiliki oleh enzim yaitu

 proteolitik. Pepsin merupakan enzim proteolitik. Dengan melakukan Uji

Proteolitik Enzim Pepsin, kita dapat mengetahui bagaimana sifat dari enzim

tersebut. Melalui beberapa perlakuan pemberian pH yang berbeda terhadap enzim

tersebut, kita dapat mengetahui pada pH berapa enzim pepsin dapat bekerja secara

optimum, menjadi tidak aktif, bersifat alkalis dan menjadi rusak. Tripsin

merupakan endopeptidase yang bekerja secara optimum pada pH 7,6-8,5. Dengan

melakukan Uji proteolitik Enzim Tripsin, dapat diketahui bagaimana sifat dari

enzim tersebut. Larutan buffer memiliki pH 7,6 yang memungkinkan enzim

tripsin dapat bekerja secara optimal. Enzim tripsin bekerja dalam memutuskan

ikatan-ikatan peptida pada protein, Hasil dari Uji ini dapat dibuktikan melalui Uji

Biuret untuk menentukan larutan mana yang positif memiliki banyak ikatan

Page 3: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 3/21

Page 4: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 4/21

BAB II

DASAR TEORI

A. 

Pengertian Enzim

Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut

 bereaksi. Enzim bersifat khas (spesifik kerjanya) dan aktivitasnya dapat diatur.

Umumnya suatu enzim itu adalah protein, walaupun ada beberapa senyawa yang

dapat bertindak sebagai katalis, misalnya RNA (Suhara, 2008).

Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang

terdiri atas satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida. Enzim

 berfungsi sebagai katalis atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi

tanpa habis bereaksi. Dengan adanya enzim, molekul awal yang disebut substrat

akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.

Keunggulan enzim sebagai biokatalisator antara lain memiliki spesifitas tinggi,

mempercepat reaksi kimia tanpa pembentukkan produk samping, produktivitas

tinggi dan dapat menghasilkan produk akhir yang tidak terkontaminasi sehingga

mengurangi biaya purifikasi dan efek kerusakan lingkungan (Aryadi, 2014).

B. 

Klasifikasi Enzim

Klasifikasi enzim berdasarkan IUBMB (International Union of Biochemistry

and Biomolecular Biology) yaitu:

1. 

Oksidoreduktase, kelompok enzim yang mengkatalis reaksi oksidasi

reduksi. Kebanyakan dari enzim ini dihubungkan dengan dehidrogenase.

2. 

Tranfarase, kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi pemindahan gugus.

Beberapa enzim ini membutuhkan adanya koenzim.

3.  Hidrolase, kelompok enzim yang mengkatalis reaksi hidrolisis.

4.  Liase, kelompok enzim yang mengkatalis reaksi elminasi nonoksidasi dan

nonhidrolisis suatu gugus dari substrat sehingga terbentuk ikatan peptida.

5.  Isomerase, kelompok enzim yang mengkatalis reaksi pengubahan struktur

dalam molekul, sehingga terbentuk suatu isomer.

Page 5: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 5/21

6. 

Ligase, kelompok enzim yang mengkatalis reaksi ligase yaitu

 penggabungan dua substrat hidrolisi ATP sebagai sumber energi (Gultom,

2001).

C.  Faktor yang Mempengaruhi Aktifitas Enzim

Beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah sebagai berikut :

1.  Suhu, enzim dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia pada suatu sel

hidup. Dalam batas-batas suhu tertentu, kecepatan reaksi yang dikatalisis

enzim akan meningkat seiring dengan naiknya suhu. Reaksi yang paling

cepat terjadi pada suhu optimum. Suhu yang terlalu tinggi akan

menyebabkan enzim terdenaturasi. Pada suhu 00C, enzim menjadi tidak

aktif dan dapat kembali aktif pada suhu normal.

2. 

 pH, enzim pada umumnya bersifat amfolitik, yang berarti enzim

mempunyai konstanta disosiasi pada gugus asam maupun gugus basanya,

terutama gugus terminal karboksil dan gugus terminal amino. Perubahan

kereaktifan enzim diperkirakan merupakan akibat dari perubahan pH

lingkungan.

3.  Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kecepatan

reaksi akan meningkat hingga batas konsentrasi tertentu. Namun, hasil

hidrolisis substrat akan konstan dengan naiknya konsentrasi enzim. Hal

ini disebabkan penambahan enzim sudah tidak efektif lagi

4. 

Konsentrasi substrat. Kecepatan reaksi enzimatis pada umumnya

tergantung pada konsentrasi substrat. Kecepatan reaksi akan meningkat

apabila konsentrasi substrat meningkat. Peningkatan kecepatan reaksi ini

akan semakin kecil hingga tercapai suatu titik batas yang pada akhirnya

 penambahan konsentrasi subtrat hanya akan sedikit meningkatkan

kecepatan reaksi.

5.  Aktivator dan inhibitor. Beberapa enzim memerlukan aktivator dalam

reaksi katalisnya. Aktivator adalah senyawa atau ion yang dapat

meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis. Komponen kimia yang

membentuk enzim disebut juga kofaktor. Kofaktor tersebut dapat berupa

Page 6: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 6/21

ion-ion anorganik seperti Zn, Fe, Ca, Mn, Cu, Mg atau dapat pula sebagai

molekul organik kompleks yang disebut koenzim. inhibitor merupakan

suatu zat kimia tertentu yang dapat menghambat aktivitas enzim. Pada

umumnya cara kerja inhibitor adalah dengan menyerang sisi aktif enzim

sehingga enzim tidak dapat berikatan dengan substrat sehingga fungsi

katalitiknya terganggu (Aryadi, 2014).

D.  Pengujian pada Enzim

1.  Proteolitik Enzim Pepsin

Pepsin merupakan proteolitik dan memiliki pH optimum 1,4. Pada pH 5

menjadi tidak aktif dan pada medium bersifat alkalis, enzim menjadi rusak

(Suhara, 2008).

Pengujian sifat proteolitik enzim pepsin dilakukan dengan memberikan

 perlakuan terhadap enzim. Perlakuan pertama dengan mengkondisikan enzim

sesuai dengan kondisi sebenarnya yaitu dalam lingkungan asam. Kondisi

kedua tidak sesuai dengan kondisi alaminya. Kondisi ketiga enzim

didenaturasikan terlebih dahulu. Selanjutnya, ketiga enzim yang diperlakukan

tersebut diberi substrat dan dilihat sifat proteolitiknya.

2.  Proteolitik Enzim Tripsin

Tripsin merupakan endopeptidase yang disekresikan oleh pankreas dalam

 bentuk tidak aktif berupa tripsinogen dan diaktifkan oleh enzim enterokinase.

 pH optimumnya antara 7,6-8,5(Suhara, 2008).

Uji sifat proteolitik enzim pepsin ditujukkan untuk melihat cara kerja

enzim tersebut pada kondisi yang berbeda-beda. Perlakuan pertama enzim

dikondisikan pada lingkungan basa sesuai dengan lingkungan asli enzim

tripsin. Kondisi kedua dibuat berbeda dengan kondisi aslinya yaitu pada pH

netral. Kondisi terakhir enzim dibuat terdenaturasi terlebih dahulu. Ketiga

enzim diberi protein dan dilihat sifat proteolitiknya.

Page 7: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 7/21

 

3.  Enzim Dehidrogenase pada Susu

Enzim dehidrogenase banyak terdapat pada berbagai sel tetapi bekerja

 pada substrat yang berbeda. Enzim ini mengoksidasi substrat dengan

melepaskan hidrogen dari substrat. Hidrogen bisa bereaksi dengan oksigen

atau molekul lain. Susu kaya akan enzim dehidrogenase (Suhara, 2008).

Enzim pada kelas oksidoreduktase merupakan enzim yang berperan pada

katalisis reaksioksidasi-reduksi. Adapun beberapa contoh enzim pada kelas

ini, antara lain: alkohol dehidrogenase, laccase dan katalase. Ketiga jenis

enzim ini mengkatalisis reaksi pada substrat yang berbeda-beda. Alkohol

dehidrogenase berperan dalam katalisis reaksi pengubahan alkohol menjadi

aldehid atau keton (reversibel). Enzim alkohol dehidrogenase umumnya

diaplikasikan pada bidang farmakologi untuk sintesis berbagai senyawa obat.

(Ridho, 2012).

Uji Enzim Dehidrogenase ditujukan untuk melihat bagaimana kerja dari

enzim tersebut ditandai dengan perubahan warna dari  Metilin Blue dari

 berwarna biru menjadi putih. Pada awalnya  Metilin Blue berwarna biru, jika

 Metilin Blue ini berikatan dengan atom H+ dari senyawa yang terdapat dalam

susu setelah diuraikan oleh enzim dihidrogenase, maka  Metilin Blue  akan

 berawrna putih.

Page 8: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 8/21

BAB III

PEMBAHASAN

A. 

Uji Pepsin

1.  Alat dan Bahan

a.  Alat

Tabel A.1.1.1 Alat-Alat pada Uji Pepsin

 No. Nama alat Jumlah

1 Tabung reaksi 4

2 Pipet 3

3 Penangas 1

4 Gelas ukur 3

 b. 

Bahan

Tabel A.1.2.1 Bahan-Bahan pada Uji Pepsin

 No. Nama bahan Jumlah

1 Pepsin 6 ml

2 Aquadest 4 ml

3 HCL 6 ml

4 Serbuk albumin Secukupnya

Page 9: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 9/21

2. 

Langkah Kerja

Diagram Alur A.2.1 Langkah Kerja Uji Pepsin

Serbuk albumin dimasukkan ke

dalam tabung ke 1, tabung ke 2

dan tabung ke 3, sementara

tabung ke 4 diisi larutan

aquadest.

Pada tabung ke 4

ditambahkan 2 ml larutan

HCL.

Tabung ke 1 dan 3 maaisng-

masing ditambahkan 2 ml larutan

HCL, sedangkan tabung ke 2

ditambahkan 2 ml aquadest.

Sementara tabung ke 3

ditambahkan serbuk albumin

secukupnya.

Tabung ke 1 dan 2 masing-

masing ditambahkan 2 ml pepsin,

sementara tabung ke 3 diisi

larutan aquadest dan tabung ke 4

dipanaskan ke dalam penangas

selama 2 menit.

Ke 4 tabung dipanaskan

kedalam penangas dengan suhu

38oC selama 30 menit.

Perubahan dicatat dan diamati.

Page 10: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 10/21

  (Tabung 1) (Tabung 2)

(Tabung 3) (Tabung 4) 

Gambar A.2.2 Langkah Kerja Uji Pepsin

Page 11: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 11/21

3. 

Hasil dan Pembahasan

a.  Hasil

Tabel A.3.1.1 Hasil Uji Pepsin

 No. Bahan yang terkandung

(campuran terdiri atas)

Perubahan yang terjadi

Awal Akhir

1. 2 ml pepsin + 2 ml HCL Serbuk albumin

sedikit

Transparan,

serbuk albumin

hilang

2. 2 ml pepsin + 2 ml

aquadest

Serbuk albumin

sedikit

Transparan,

sedikit

gumpalan

3. 2 ml aquadest + 2 ml

HCL

Serbuk albumin

 banyak

Ada gumpalan

4. 2 ml pepsin yang

dididihkan + 2 ml HCL

Serbuk albumin

 banyak

Banyak

gumpalan

 b.  Pembahasan

1)  Tabung ke 1

Tabung diisi serbuk albumin secukupnya. Kemudian ditambahkan 2

ml pepsin dan 2 ml larutan HCL. Setelah tercampur larutan dipanaskan

di dalam penangas pada suhu 35oC selama 30 menit. Perubahan pada

tabung kemudian diamati. Perubahan awal yang terjadi adalah serbuk

albumin sedikit dan hampir hilang, dan pada perubahan akhir larutan

menjadi transparan dan serbuk albumin pun hilang. Hal ini terjadi karena

enzim pepsin tersebut bekerja secara optimal pada larutan tersebut.

2)  Tabung ke 2

Tabung diisi serbuk albumin secukupnya. Kemudian ditambahkan 2

ml pepsin dan 2 ml aquadest. Setelah tercampur larutan dipanaskan di

dalam penangas pada suhu 35oC selama 30 menit. Perubahan pada

tabung kemudian diamati. Perubahan awal yang terjadi adalah serbuk

albumin menjadi sedikit dan hampir hilang, sementara pada perubahan

Page 12: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 12/21

akhir larutan menjadi transparan dan sedikit ada gumplan. Hal ini terjadi

Karena enzim pepsin tidak bekerja secara optimum pada ph dalam

larutan tersebut.

3) 

Tabung ke 3

Tabung diisi serbuk albumin secukupnya. Kemudian ditambahkan 2

ml aquadest dan 2 ml larutan HCL. Setelah tercampur larutan

dipanaskan di dalam penangas pada suhu 35oC selama 30 menit.

Perubahan pada tabung kemudian diamati. Perubahan awal yang terjadi

adalah masih banyak terdapat serbuk albumin dalam larutan, sementara

 pada perubahan akhir terdapat gumpalan. Hal ini terjadi karena tidak ada

enzim yang bekerja dalam larutan tersebut.

4)  Tabung ke 4

Tabung diisi 2 ml pepsin kemudian dididihkan selama 2 menit.

Setelah itu, ditambahkan serbuk akbumin secukupnya lalu ditambahkan

2 ml HCL. Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas pada suhu

35oC selama 30 menit. Perubahan pada tabung kemudian diamati.

Perubahan awal yang terjadi adalah masih banyak terdapat serbuk

albumin pada tabung tersebut, sementara pada perubahan akhir terdapat

 banyak gumpalan. Hal ini terjadi Karena enzim pepsin telah

terdenaturasi pada pemanasan awal, yang menyebabkan enzim menjadi

tidak berfungsi sehingga terbentuk gumpalan pada tabung tersebut.

c.  Gambar Pengamatan

Gambar A.3.3.1 Hasil Uji Pepsin

Page 13: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 13/21

Page 14: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 14/21

2. 

Langkah Kerja

Disiapkan pipet,tabung reaksi dan

gelas ukur

 Dua tabung masing – 

masing dimasukkan

serbuk albumin dan satu

tabung dimasuka tripsin

Dua tabung yang diberi

serbuk albumin masing –

 

masing di masukan

aquades dan bufer

Hasil percobaan di amati

dan di dokumentasikan

Satu tabung di panaskan

dalam penangas

Diagram Alur B.2.1 Langkah Kerja Uji Tripsin

Gambar B.2.1 Langkah Kerja Uji Tripsin

Page 15: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 15/21

3. 

Hasil dan Pembahasan

a.  Hasil

Tabel B.3.1.1 Hasil Uji Tripsin

Tabung Bahan yang terkandung 

( campuran terdiri atas ) 

Perubahan yang

terjadi 

Setelah diberi

Biuret

1  2 ml tripsin + 2 ml buffer pH 7,6  Bening  Sedikit Ungu

2  2 ml tripsin + 2 ml akuades Bening

 

Ungu Muda

3 2 ml tripsin yang dididihkan + 2

ml buffer pH 7,6 

Bening  Ungu Tua

 b.  Pembahasan

Hasil pengamatan yang diperoleh pada pengamatan ini yaitu pada

tabung no.3, menghasilkan warna yang berbeda yaitu ungu tua, sehingga

dapat disimpulkan bahwa suhu yang optimal bagi enzim tripsin sangat

mempengaruhi dalam kerja enzim tersebut. Sedangkan pada tabung no.1

dan 2 ini berbeda hasilnya yaitu ungu muda. Hal ini karena suhunya belum

optimal, sehingga hasil dari kerja enzim tersebut belum maksimal.

Disamping itu, pH dari enzim sangat mempengaruhi kerja enzim.

Enzim pada pH alaminya (pada tabung ke-1) paling banyak mencerna

 protein yang diberikan.

Page 16: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 16/21

c. 

Gambar Pengamatan

Gambar B.3.3.1 Hasil Uji Tripsin

4.  Kesimpulan

a. 

Enzim tripsin bekerja pada suhu optimal 38oC yang ditandai dengan

 perubahan warna ungu tua.

 b.  Enzim tripsin bekerja optimum pada lingkungan basa.

C.  Uji Enzim Dehidrogenase

1.  Alat dan Bahan

a.  Alat

Tabel C.1.1.1 Alat-Alat Uji Enzim Dehidrogenase

 No. Nama alat Jumlah

1. Tabung reaksi 3

2. Penangas air 1

3. Termometer 1

4. Label Secukupnya

5. Rak tabung reaksi 1

Page 17: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 17/21

 b. 

Bahan

Tabel C.1.2.1 Bahan-Bahan Uji Enzim Dehidrogenase

 No. Nama bahan Jumlah

1. Air susu segar 5 ml setiap tabung reaksi

2.  Metilen blue Secukupnya (3-5 tetes)

3. Larutan Formaldehid 1 ml (dua tabung reaksi)

4. Parafin cair 2 ml (dua tabung reaksi)

2. 

Langkah Kerja

Diagram Alur A.2.1 Langkah Kerja Uji Enzim Dehidrogenase

3 tabung rekasi disiapkan dan

diberikan nomor 1,2, dan 3.

Tabung reaksi disimpan pada

rak tabung reaksi. Masing-

masing tabung diisi dengan air

susu sebanyak 5 ml.

Tabung nomor 3 

dipanaskan sampai

mendidih kemudian

didinginkan.

 Metilen Blue diteteskan (3-5

tetes

Semua zat pada

setiap tabung

dicampurkan

dengan diputar

 perlahan dan

ditambahakan 2

ml parafin cair.

1 ml larutan Formaldehidditambahkan pada Tabung

nomor 2 dan 3

Ketiga tabung

disimpan dalam

 penangas air

380C selama 10

Perubahan yang

terjadi di amati.

Hasil dicatat.Hasil

dicatat

Page 18: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 18/21

 

Gambar C.2.1 Langkah Kerja Uji Enzim Dehidrogenase

3.  Hasil dan Pembahasan

a. 

HasilTabel C.3.1.1 Hasil Uji Enzim Dehidrogenase

Tabung Nomor Kondisi Awal Kondisi Akhir

1

(warna biru muda) (warna kembali memutih)

2

(warna biru muda) (warna biru muda menjadi

Page 19: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 19/21

sedikit memutih)

3

(warna biru muda)

(warna biru muda menjadi

sedikit memutih)

 b.  Pembahasan

Enzim Dehidrogenase banyak terdapat pada berbagai sel, tetapi bekerja

 pada substrat yang berbeda. Enzim ini mengoksidasi substrat dengan

melepaskan hidrogen dari substrat. Hidrogen bisa bereaksi dengan oksigen

atau molekul lain (pada percobaan menggunakan metilen blue).

Dengan percobaan ini, dapat dilihat bahwa enzim bekerja

mengoksidasi substrat dengan melepaskan hidrogen dari substrat.

Hidrogen yang ada akan bereaksi dengan dengan metilen blue. Contohnya

 pada tabung nomor 1, dimana warnanya kembali seperti semula yaitu

 putih. Dapat diperhatikan juga, dari tabung nomor 2 dan 3. Dan Hal ini

telah membuktikan bahwa di dalam susu terdapat banyak enzim

dehidrogenase.

4.  Kesimpulan

Enzim dehydrogenase melepaskan H+

dari substrat kemudian ion Htersebut bereaksi dengan metilen blue  lalu mengubah warna metilen blue

menjadi putih.

Page 20: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 20/21

KESIMPULAN

1.  Enzim pepsin bekerja paling optimum pada lingkungan asam, dikarenakan

 pada enzim yang diberi HCl paling banyak mencerna protein.

2.  Enzim Tripsin bekerja paling optimum pada lingkungan basa, dikarenakan

 pada enzim yang diberi Buffer dengan pH 7,6 paling banyak mencerna

 protein.

3.  Enzim dehydrogenase melepaskan H+ dari substrat pada susu kemudian

ion H tersebut bereaksi dengan metilen blue lalu mengubah warna metilen

blue menjadi putih.

Page 21: Enzyme Report

7/21/2019 Enzyme Report

http://slidepdf.com/reader/full/enzyme-report 21/21

DAFTAR PUSTAKA

Aryadi. (2014).  Enzim. [online]. Tersedia di :

http://digilib.unila.ac.id/1967/6/BAB%20II.pdf [5 Desember 2015]

Gultom, Tugo. (2001). Biokimia Struktur Dan Fungsi . FMIPA Universitas Negeri

Yogyakarta (UNY) : Yogyakarta

Ridho. (2012).  Resume Presentasi Tugas Enzimologi. [online]. Tersedia di :

http://old.analytical.chem.itb.ac.id/coursesdata_Enzimologi.pdf [7 Desember

2015]

Suhara. (2008). Dasar-dasar Biokimia. Prisma Press : Bandung