Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

26
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM AL-QUR’AN (Analisis Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag) Oleh: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

Page 1: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM AL-QUR’AN

(Analisis Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh:

Enik Muniroh

NIM: 13210512

PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM AL-QUR’AN

(Analisis Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh:

Enik Muniroh

NIM: 13210512

Pembimbing:

Ali Mursyid M. Ag

PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPaham Wahhabi masuk ke Indonesia belasan tahun setelah wafatnya

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, tokoh pendiri gerakan Wahhabi.Berawal dari ibadah haji Pada tahun 1803, tiga jamaah haji Indonesia dariMinangkabau pulang membawa oleh-oleh ajaran salafy.1 Ketiganya adalahHaji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang. Mereka membentuk kelompokkaum Padri dan menyebarkan ajaran ini di Tanah Minang. Kelompok inimelakukan pertentangan terhadap cara hidup masyarakat yang dianggap lalimdan penuh bid’ah serta kemusyrikan. Kaum Padri juga melarang minumankeras, candu, tembakau, sirih, judi dan sabung ayam. 2

Untuk memerangi bid’ah dan kemusyrikan kelompok ini menerapkansyari’at Islam versi mereka di desa-desa. Mereka mengharamkanpengkramatan kuburan-kuburan orang-orang shaleh (atau para wali).Melarang memakai perhiasan emas dan kain sutera, setiap orang diwajibkansholat lima waktu, bagi yang melanggar dikenai denda, para wanitadiharuskan menutup wajah, sementar kaum laki-laki harus memakai pakaianberwarna putih, bercelana di atas mata kaki dan membiarkan janggutnyatumbuh. Jalan kekerasan pun mereka pilih. Kaum padri mewartakan jihadmelawan kaum muslimin yang tak mau mengikuti ajaran mereka. Orang yangtidak mau tunduk dibunuh, surau-surau yang dianggap milik kelompokbid’ah, seperti milik kelompok tarekat, diserang dan dibakar hingga ratadengan tanah. Akibatnya, perang saudara meletus di tengah masyarakatMinangkabau. Musuh utama Kaum Padri adalah kaum bangsawan dan kaumadat. Kedua kelompok ini meminta bantuan Belanda untuk menumpaskelompok salafy ini dengan iming-iming penyerahan Kerajaan Minangkabau.Belanda pun turun tangan. Setelah perang bertahun-tahun tentara Kolonialberhasil menaklukkan kaum Padri pada 1830-an. 3

Gerakan salafy ini muncul lagi di awal abad 20. Secara berturut-turutdi Indonesia lahir organisasi-organisasi berpaham salafy. Di Yogyakarta

1 Salafy Wahhabi, sebuah kelompok yang mengusung gerakan pemurnian agamaIslam dengan mengedepankan kampanye pembasmian terhadap segala sesuatu yangdianggap bid’ah, yang berakar pada semangat memahami Al-Qur`an dan hadis secaratekstualitas. Karena itu ketika mendapatkan fenomena yang berlawanan dengan teks tersebutmereka akan menentangnya dan tidak akan berkompromi. Dikutip dariwww.nu.or.id/post/read/32714/salafi. Pada tanggal 14 Agustus 2017 pukul, 07 : 02

2 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, (Jakarta: KomunitasBambu, 2011), h. 54

3 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 54

Page 4: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

2

berdiri Muhammadiyah pada 1912 yang kemudian menyebarkan syiar Islamdi perkotaan, sementara itu di Jakarta lahir Al-Irsyad pada 1914 yang aktifberdakwah di kalangan orang Indonesia keturunan Arab dan di Bandungberdiri Persatuan Islam (Persis) pada 1923 yang aktif menyebarkan pahamsalafy di Jawa Barat. Kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, menolaktaklid kepada empat madzhab, serta pemberantasan bid’ah dan syirikkemudian menjadi semacam isu dasar yang diusung oleh gerakan-gerakanini. Paham keagamaannya sangat dipengaruhi pemikiran Wahhabi dan danpemikiran salafy Muhammad Abduh dari Mesir. Kelompok ini juga seringdisebut kelompok Islam modernis. Penyebutan ini sebagai pembedakelompok berpaham salafy ini dengan kelompok-kelompok Islam tradisioalisyang mempunyai paham keagamaan berbeda. 4

Adapun beberapa kontroversi dari ke dua kaum ini, yakni Wahhabidan Islam modernis terhadap praktik-praktik keagamaan kaum Islamtradisionalis diantaranya adalah seperti pembacaan talqîn, saat pengkuburanjenazah, pembacaan niat saat sholat, tawassul, ziarah ke makam wali untukmendapat berkah dan sebagainya. Untuk melindungi diri dari ancaman kaummodernis ini, kaum tradisionalis kemudian mengorganisasikan diri dalamwadah Nahdlatul Ulama yang didirikan pada 1926 di Surabaya. Organisasibaru ini menekankan keterikatan pada madzhab fikih Imam Syafi’i, danmemutuskan untuk berusaha dan bersungguh-sungguh menjaga kebiasaanbermadzhab di Indonesia. 5

Sejak awal kaum modernis mempunyai pandangan politik Islamisyakni mereka mencita-citakan mendirikan Negara Islam di Indonesia. Dalamartian Islam dijadikan sebagai dasar Negara. Namun gagasan-gagasan inimendapat tentangan dari kelompok Nasionalis-Sekuler yang mempercayaibahwa untuk mencapai kemerdekaan dan membangun Negara Indonesia yangkuat adalah dengan mengikuti tren Sekuler Barat yang memisahkan antaraagama dan negara serta membatasi peran agama hanya di wilayahkepercayaan dan ibadah individual. Sejak akhir 1920-han hingga menjelangkemerdekaan Indonesia pada 1945 perdebatan soal negara Islam versusnegara sekuler menjadi polemik sengit kedua kelompok. Bagi kelompoknasionalis-sekuler, Islam berbahaya bila dijadikan sebagai Ideologi negarakarena bisa menimbulkan perpecahan. Orang-orang non-muslim tak akanmendukung sebuah negara yang hanya menguntungkan umat Islam danmembuat mereka hanya menjadi warga kelas dua. Karenanya sekularismeakan menjadi kompromi logis, karena ia tidak mendukung kelompok agamamanapun. Sedangkan kaum modernis menganggap bahwa sebagian besar

4 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 545 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 55

Page 5: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

3

masyarakat Indonesia adalah muslim dan sangat logis serta adil bila negaraIndonesia yang akan berdiri nanti adalah negara berdasarkan Islam. Justrumenurut mereka yang tidak adil, ketika penduduk yang minoritas menjadipenentu bentuk negara yang justru akan merugikan umat mayoritas. 6

Puncak perdebatan itu terjadi dalam sidang BPUPKI (BadanPenyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tahun1954. Dalam sidang ini kelompok modernis pendukung gagasan negara Islamdiwakili oleh tokoh-tokoh politik Muhammadiyah seperti H. Agus Salim, KiBagus Hadikusumo, dan Abdul Kahar Muzakir. Sementara kaumtradisionalis diwakili KH. Wahid Hasyim. Mereka mendesak gagasan Islamsebagai dasar negara di sidang-sidang BPUPKI. Upaya para tokohMuhammadiyah bersama wakil umat Islam sempat berhasil. Dalam sidangBPUPKI Juni 1945 mereka berhasil mendesak Piagam Jakarta yangmenyebutkan, negara akan didasarkan atas “ketuhanan, dengan kewajibanmenjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Soekarno sebagaiketua panitia meminta agar semua pihak, khususnya wakil-wakil Kristen danKatholik menerima hasil kompromi ini. Namun usia Piagam Jakarta initernyata berumur pendek. Satu hari setelah kemerdekaan, kelompok Kristendan Katholik tak puas dengan keputusan tersebut dan mengancam akanmendirikan negara sendiri di Indonesia bagian Timur. 7

Dalam sebuah pertemuan mendadak pada 18 Agustus 1945,Muhammad Hatta membujuk para tokoh Islam untuk mengganti ketujuh kata.Peluang memperjuangkan kembali gagasan Islam sebagai dasar negara initerbuka pada Oktober 1945 pemerintah Indonesia menghimbau rakyatIndonesia untuk mendirikan partai politik. Untuk menyalurkan aspirasipolitiknya, kaum modernis kemudian bergabung dengan Partai Masyumiyang berdiri pada 7 atau 8 November 1945. Selalu ada ketidakpuasan denganproses demokrasi yang seringkali terkesan lambat dan bertele-tele. Pengurusbesar partai Masyumi yakni Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memilihkeluar dari partai dan memperjuangkan sendiri Negara Islam denganmemproklamirkan Darul Islam (DI) atau Negara Islam Indonesia (NII) padatahun 1949. 8

DI menghukumi orang yang menolak syari’at Islam sebagai orangmurtad. Mereka juga menetapkan jihad melawan pemerintah Indonesiahukumya fardhu ‘ain. Orang-orang DI juga berjihad dengan cara merampasnyawa serta harta warga sipil yang tak mau bergabung dengan mereka.Menariknya kelompok ini bukan lahir dari tradisi pemahaman salafy.Mayoritas pendiri dan pengikutnya justru orang-orang Islam dari kalangan

6 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 55-567 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 568 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 56-57

Page 6: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

4

tradisionalis penganut madzhab syafi’i. Bahkan, Sekarmadji MaridjanKartosuwirjo, pimpinan kelompok ini adalah seorang pengikut pahamsufisme yang di mata kelompok salafy dianggap menyimpang. 9

Terbentuknya Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada tanggal 7Agustus 2000 di Yogyakarta. Majelis Mujahidin ini merupakan wadah yangterdiri dari sejumlah tokoh Islam Indonesia yang disebut sebagai Ahlul Halliwal Aqdi (AHWA) yang mengemban amanat untuk meneruskan misipergerakan syari’at Islam; yakni segala aturan hidup yang diajarkan olehagama Islam yang bersumber dari Al-Qur`an dan Sunnah Nabi Muhammadsaw. Dasar pemikiran pendirian MMI ini erat kaitannya dengan keinginansebagai umat Islam (Daulah Islamiyah atau Islamic State) kelompok MMIberpendapat bahwa karena Islam itu sesungguhnya adalah dîn wa daulah(Agama dan Negara), pendirian negara Islam adalah suatu keniscayaan.Dikatakan juga bahwa sebagian besar faksi yang bergabung dalam MMI iniberasal dari kaum pergerakan Darul Islam (DI) dari beberapa daerah, yangingin kembali mencoba membangun kekuatan Islam yang menurut merekatelai bercerai-berai sekian lama. Maka, merekapun sebuah kelanjutan dariperjuangan pergerakan DI. 10

Selanjutnya munculnya Laskar Jihad. Yang didirikan di Solo pada 14Februari 1999, bersamaan dengan tabligh akbar di Stadion Manahan Solo.Gerakan ini pada dasarnya adalah bagian dari organisasi lebih besar, ForumKomunikasi Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah (FKAWJ) hanya saja, karenakegiatannya yang langsung terlibat dalam upaya penanganan konflikkeagamaan. Ja’far Umar Thalib, pendiri sekaligus deklarator FKAWJ, padaprinsipnya telah berusaha meminta pemerintah Indonesia untuk segeramenyelesaikan konflik di Ambon, karen setahun tidak juga muncul reaksidari pemerintah FKAWJ mengadakan tabligh akbar lagi pada 30 Januari2000 sekaligus mendeklarasikan terbentuknya Laskar Jihad oleh UstadzJa’far Umar Thalib. 11 Sebuah peristiwa kerusuhan di Ambon, Maluku, yangkerap dipahami sebagai konflik sosial keagamaan antara Muslim dan Kristentepat pada hari Idul Fitri 1999, satu hari yang sangat istimewa bagi kaumMuslim, masyarakat Ambon menyaksikan suatu peristiwa kekerasan yangkemudian berpengaruh sangat besar dalam hubungan kedua komunitaspemeluk agama tersebut. Lepas dari berbagai interpretasi yang berkembangdi seputar peristiwa tersebut, hal penting yang perlu ditekankan adalah bahwasebagian kaum Muslim memandangnya sebagai awal dari sebuah rencanabesar untuk membantai kaum Muslim Ambon, dan Maluku pada umumnya.Keprihatinan dan terutama pemahaman terhadap konflik tersebut sebagai

9 Solahudin, NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, h. 5310 Jamhari-Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal Di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h. 48-4911 Jamhari-Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal Di Indonesia, h. 87-88

Page 7: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

5

salah satu bentuk pembantaian terhadap umat Islam kemudian mengundangperhatian dan sekaligus reaksi Muslim Indonesia terhadap nasib saudaramereka di Ambon. 12

Kemudian berdirianya Front Pembela Islam Islam (FPI) merupakansalah satu oraganisasi Islam yang cukup penting pasca reformasi Indonesia.Gerakannya yang kerap diwujudkan dalam tindakan-tindakan dan aksi-aksiyang radikal telah menimbulkan ketakutan dan bahkan menjadi momok bagisebagian anggota masyarakat. FPI termasuk salah satu kelompok Islam yangkerap dikategorikan sebagai Islam fundamentalis. Jargon-jargon yang merekapakai memang tidak jauh dari doktrin pembelaan kalimat Allah, lebih khususlagi pemberlakuan syariat Islam, dan penolakan mereka yang tegas terhadapBarat. Organisasi ini dengan cepat dikenal masyarakat sejak beberapa tahunbelakangan. Hal ini berhubungan dengan kegiatan utama mereka, yaitumerazia tempat-tempat hiburan yang mereka percaya sebagai sarang maksiatseperti klub malam, diskotik, kafe, dan kasino. 13

Sampai saat ini, perbincangan tentang model Negara Islam masihterus menjadi isu menarik, Masyarakat dunia khususnya dunia Islamdikejutkan dengan oleh munculnya sekelompok orang yang bersenjatadengan menamakan diri dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syam), ataudengan istilah Arabnya dikenal dengan DAISY (Daulah Islamiyyah Iraq danSyam). Media-media Nasional dan Internasional secara gencar mengabarkanbahwa kelompok ini sangat berbahaya. Karena, mereka ini mengusung IsuKhilâfah Islâmiyyah yang dikhawatirkan akan mengancam penguasa-penguasa di seluruh dunia. Belum lagi cara-cara yang mereka gunakan untukmencapai tujuan. Pro dan kontra di kalangan pemimpin dunia dan tokoh-tokoh Islam tidak terelakkan lagi. Masyarakat awam pun dibuat kebingunganbagaimana mesti menentukan sikap. Diantara yang pro terhadap ISIS, tidaksedikit yang akhirnya bergabung dengan mereka, dan ada sedikit wargaIndonesia. Melihat gelagat seperti itu pemerintah Indonesia pun tidak maukecolongan. Dengan menggunakan tangan kanannya, yaitu BNPT (BadanNasional Penanggulangan Terorisme), pemerintah Indonesia mewanti wantimasyarakat agar tidak tergoda dan bergabung dengan ISIS adalah organisasiteroris dan radikal yang harus diperangi. 14

Isu dan kampanye sistem khilâfah yang menjadi ancaman terhadapkeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mencuat kembali kepermukaan. Isu khilâfah ini ditengarai terdapat pada Mu’tamar HizbutTahrir Indonesia (HTI) Jember pada tahun 2016 di New Sari Convention Hall

12 Jamhari-Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal Di Indonesia, h. 85-8613 Jamhari-Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal Di Indonesia, h. 12914 Syaikh Ali Hasan al-Halabi, Daisy al-Irâq wa asy-Syâm Fi Mîzân as-Sunnah wa

al-Islâm, terj. Umar Mujtahid, ISIS khilâfah Islamiyyah atau Khawârij?, (tt.p: PT. PustakaImam Syafi’i, 2015), mukaddimah h. v-vi

Page 8: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

6

yang bertemakan: “Syariah dan Khilafah, mewujudkan Islam Rahmatan lilâlamîn, bukan ancaman”. Kegiatan ini pun menuai respon keras dari GPAnshor Jember yang kemudian berujung pada pembubaran muktamartersebut. Mencuatnya isu ini sungguh sangat disayangkan, karena pertama,isu sistem Khilafah dan penerapan syariat Islam dalam konstitusi negaramerupakan anti tesis dari falasafah bangsa yakni pancasila. Kedua,masyarakat indonesia secara umum tidak mempertentangkan antara Islamdan demokrasi kerap digoyahkan ini oleh kelompok HTI agar menolakkeberadaan sistem demokrasi yang dianggap sebagai ciptaan “orang kafir”. 15

Penelitian LIPI mutakhir yang dirilis pada 18 Februari 2016membuktikan bahwa mahasiswa-mahasiswa di kampus umum cenderungmenolak Pancasila. Penelitian LIPI menunjukkan bahwa benih-benihpenolakan yang dipengaruhi oleh paham dari HTI ini nampak padamahasiswa di kampus-kampus umum seperti Universitas Gajah Mada(UGM), Institut Tekhnologi Sepuluh November (ITS), Universitas Brawijaya(UB), Univesitas Airlangga (UNAIR), Institut Pertanian Bogor (IPB), danUniversitas Diponegoro (UNDIP). Tidak hanya itu, pengaruh ideologi HTIjuga menyebar ke kampus-kampus berbasis Islam seperti IAIN, STAIN danUIN. Mereka sangat gencar mensosialisasikan paham ideologinya secaramasif, baik di media sosial maupun di masjid-masjid secara ekslusif.Sasarannya terutama mengarah kepada mahasiswa yang terdapat di fakultas-fakultas umum. Mereka menjadi target yang empuk dan efisien untukmenanamkan dan menginfiltrasi doktrin-doktrin khilafah, seperti menolaksistem demokrasi, pancasila tidak sesuai dengan syari’at Islam, pemerintahIndonesia dianggap Thâghût (zalim) dan mesti diperangi. 16

Sebagai bangsa yang sederajat dengan bangsa lain kita wajarmemiliki (selfconfident, self relation), bahkan memilki kesadarankebangsaan. Karena itu pendahulu-pendahulu kita (pendiri Republik ini)merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita,yang kemudian dinamakan Pancasila. Seperti yang ditujukan oleh ketetapanMPR no. II/MPR/1978, maka Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasarNegara kita. 17

Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang lahir dan tumbuh darisejarah dan kebudayaan kita yang telah berabad-abad lamanya. Suatukebudayaan yang menampakkan keselarasan sebagai kunci kebahagiaan

15 www.qureta.com diakses pada hari Rabu, 17 Mei 2017 pukul, 11 : 5516 www.qureta.com diakses pada hari Rabu, 17 Mei 2017 pukul, 11 : 5517 M. Aziz Tayibin dan A. Kosasisih Djahiri, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: PT

Renika Cipta, 1997), hal. 21

Page 9: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

7

manusia, yaitu suatu kebudayaan yang didasarkan pada suatu kesadaranbahwa pada akhirnya kebahagiaan manusia tergantung pada kemauan dankemampuan manusia Indonesia dalam menempatkan diri dalam konteks,keselarasan, keserasian, keseimbangan dalam menjalin hubungan baik antaramanusia dengan manusia lainnya, antara manusia dengan masyarakatnya,antara manusia dengan alamnya dan hubungan manusia dengan Tuhannya,serta dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kehidupan rohaniah. 18

Keragaman sifat Al-Qur`an menunjukkan bahwa kandungannyamencakup berbagai aspek pengetahuan dan informasi, seperti tauhid, akhlaq,moral, ibadah, dasar-dasar kehidupan kemasyarakatan, dan iktibar. Dasar-dasar kehidupan seperti asas amanah dan keadilan, persamaan, persatuan danpersaudaraan, ketaatan (disiplin), dan musyawarah sangat menonjol dalamAl-Qur`an meskipun hanya secara global yang untuk penjabarannyadiperlukan penafsiran dan ijtihad. 19

Sejalan dengan hal tersebut nilai-nilai Pancasila dalam Al-Qur`an dipilih dan dijadikan fokus dalam penelitian ini. Didasarkan pada fenomenamencuatnya ideologi anti Pancasila ke berbagai kalangan khususnya parapemuda Indonesia yang sungguh sangat memprihatinkan. Lembagapendidikan dan perguruan tinggi yang sejatinya bisa mencetak generasiintelektual, pengembangan keilmuan serta pembangunan bangsa, kini justruterjangkit pengembangan doktrin-doktrin yang membahayakan keutuhannegara. Melihat keragaman sifat Al-Qur`an, memberikan indikasi bahwaterdapat adanya relevansi nilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat yang ada didalam Al-Qur`an. Disamping itu, mengingat Pancasila merupakan ideolagibangsa Indonesia juga merupakan sumber pemersatu bangsa, yang mampumenampung keragaman yang ada pada masyarakat di seluruh Indonesia.

Dalam hal ini, penulis terdorong untuk melakukan penelitian padanilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan keterkaitannya dengan ayat-ayat Al-Qur’an melalui pendekatan tafsir Al- Mishbah. Tafsir ini dipilihsebagai sumber penafsiran dari penelitian ini adalah karena penulis tafsir inimerupakan salah satu tokoh Islam yang moderat di Indonesia. Selain menjaditokoh moderat ia juga dikenal sebagai tokoh yang toleran dan tentu sajadengan Pancasila. Di antara indikatornya adalah ia telah menyampaikanpandangannya pada khutbah Idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta pada tanggal

18M. Aziz Tayibin dan A. Kosasisih Djahiri, Pendidikan Pancasila, hal. 2119 Suyuthi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dalam Piagam Madinah

Ditinjau Dari Pandangan Al-Qur`ân, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), h. 16

Page 10: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

8

25 Juni 201720 dimana dalam khutbahnya, ia menyampaikan pesan mengenaipentingnya memperkokoh persatuan dan kesatuan Indonesia.

“Saudara nilai yang telah disepakati oleh bangsa kita adalah nilai-nilai yang bersumber dari agama dan budaya bangsa yang tersimpul dalamPancasila. Itulah pakaian kita sebagai bangsa. Itulah yang membedakan kitadari bangsa lain. Itulah hiasan kita dan itu pula yang dengan menghayatinyakita dapat terlindungi atas bantuan Allah dari sengatan panas dan dingin, darianeka bahaya yang mengganggu eksistensi kita sebagai bangsa.”

Allah berpesan: Jangan menjadi seperti seorang perempuan giladalam cerita lama yang merombak kembali tenunannya sehelai benang demisehelai setelah ditenunkannya. (QS. An-Nahl [16]: 92.

Saudara-saudara, para ‘Aidin dan ‘AidatSaudara. Yaqinlah bahwa kita memiliki nilai-nilai luhur yang dapat

mengantarkan kita ke cita-cita proklamasi, tetapi agaknya kita kurang mampumerekat nilai-nilai itu dalam kehidupan bermasyarakat.”

Saudara. Nilai-nilai inilah yang membentuk kepribadian anggotamasyarakat; semakin matang dan dewasa masyarakat, semakin mantap pulapengejawantahan nilai-nilai tersebut. Masyarakat yang sakit adalah yangmengabaikan nilai-nilai tersebut.” 21

Dengan demikian, penelitian ini akan dituangkan dalam karya ilmiahberbentuk skripsi dengan judul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Al-Qur’an(Analisis Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah).”

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka akan dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:1. Sebagian kelompok umat Islam menyatakan: Pancasila tidak sesuai

dengan ajaran Islam dan sebagian lagi setuju bahwa Pancasila sesuaidengan ajaran Islam.

2. Apa saja nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila3. Apakah nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila itu sejalan atau

berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan Al-Qur’an4. Bagaimana kesesuaian nilai-nilai Pancasila dengan Al-Qur’an5. Bagaimana makna ayat-ayat dalam Al-Qur`an yang berkaitan dengan

nilai-nilai Pancasila

20 Dikutip dari khutbah Idul Fitri Prof. Qura1ish Shihab di masjid Istiqlal Jakartapada tanggal 25 Juni 2017. Untuk versi lengkap khutbah ini lihat pada lampiran.

21 www.mi’raj Islamic News Agensy (MINA).com diakses pada tanggal 24 Juli2017 pukul. 19. 53

Page 11: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

9

C. Pembatasan MasalahDari identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi pada

pembahasan nilai-nilai dalam Pancasila yang memiliki keterkitan maknadengan ayat-ayat Al-Qur`an sesuai dengan penjelasan dalam tafsir Al-Misbah. Adapun alasan penulis memilih tafsir Al-Mishbah, tafsir inimerupakan tafsir berbahasa Indonesia yang populer khususnya di Indonesiajuga berperan besar dalam perkembangan tafsir di Indonesia. Selain itu,penulis tafsir ini telah menyampaikan pandangannya pada khutbah Idul Fitridi Masjid Istiqlal Jakarta pada tanggal 25 Juni 2017 dimana dalamkhutbahnya ia menyampaikan pesan mengenai pentingnya memperkokohpersatuan dan kesatuan Indonesia.22

D. Rumusan MasalahBerdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang

perlu mendapatkan pembahasan lebih lanjut dapat dirumuskan sebagaiberikut:

1. Apa saja nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila?2. Bagaimana keterkaitan nilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat Al-

Qur`an dalam tafsir Al-Misbah?

E. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:1. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila2. Untuk mengetahui keterkaitan nilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat

Al-Qur’an dalam tafsir Al-Misbah.

F. Manfaat PenelitianSedangkan Manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktisa. Penelitian ini diharapakan dapat menumbuhkan kembali jiwa

semangat nasionalisme masyarakat Indonesia khususnya masyarakatIslam.

b. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa terdapatkolerasi makna antara nilai-nilai Pancasila dengan Al-Qur’an yangdapat diketahui melalui keragaman sifat Al-Qur`an yangmenunjukkan bahwa kandungannya mencakup berbagai aspekpengetahuan dan informasi, seperti tauhid, akhlaq, moral, ibadah,dasar-dasar kehidupan kemasyarakatan, dan iktibar.

2. Manfaat Teoritis

22 M. Republika.co.id diakses pada tanggal 17 Juli 2017 pukul. 10 : 50

Page 12: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

10

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikirandan sumbangan data ilmiah tentang relevansi nilai-nilai Pancasiladengan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditinjau melalui kacamata tafsir,khususnya dalam khazanah kajian Islam, terkhusus lagi bagipenulis.

b. Sebagai syarat dan tugas akhir guna menyelesaikan Jenjang Strata1 pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur`an dan TafsirInstitut Ilmu Al-Qur`an Jakarta.

G. Tinjauan PustakaPenelitian ini akan mengungkap nilai-nilai Pancasila prespektif Al-

Qur`an dimana penyampaian isinya akan mengungkap bagaimana keterkaitannilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat Al-Qur`an menurut pandangan M.Quraish Shihab dalam tafsir Al-Mishbah. Penulis menyadari bahwa kajianmengenai nilai-nilai Pancasila telah banyak dilakukan, namun sejauhpengamatan penulis, penelitian khusus mengenai nilai-nilai Pancasilamenurut pandangan M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Mishbah belumpeneliti temukan. Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait denganpenelitian yang akan peneliti lakukan, seperti:

Skripsi dengan judul “Pancasila Dalam Prespektif Tasawwuf” yang ditulis oleh Khafidz Ja’far Mahasiswa Ushuluddin Universitas Islam NegeriWalisongo Semarang, 2015, pembahasan dalam skripsi ini adalah penjelasanPancasila dan kaitannya dengan ajaran tasawwuf, dijelaskan bahwa Pancasilasecara keseluruhan merupakan sebuah jalan terhadap kebaikan moral/akhlaq,kebaikan bagi kesucian jiwa dalam kehidupan bagi bangsa Indonesia, demimewujudkan cita-cita yang sama, di atas perbedaan yang ada, sehinggaPancasila dengan demikian memiliki kesesuain terhadap tasawwuf akhlaqiyaitu tasawwuf yang memiliki kecenderungan pada moral keagamaan.23

Letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian saudara Khafidz Ja’faradalah penulis disini akan mengkaji kembali nilai-nilai yang ada dalam teksPancasila dan relevansinya dalam Al-Qur’an dilihat dari kacamata tafsir.

Skripsi dengan judul “Nilai-Nilai Moral Dalam Teks Pancasila DanRelevansinya Dengan Materi Pendidikan Akhlak” yang ditulis oleh NurulHidayatul Wahidah Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu TarbiyahDan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014.Terdapat dua kesimpulan dalam skripsi ini yakni pertama, di dalam teksPancasila penuh akan nilai moral yang terdiri dari moral ketuhanan,kemanusiaan, kebangsaan, moral demokrasi serta moral keadilan. Kedua,terdapat relevansi antara nilai-nilai moral yang terkandung dalam teks

23 Khafidz Ja’far, “Pancasila Dalam Prespektif Tawawuf”, Skripsi, (Semarang:Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015)

Page 13: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

11

Pancasila dengan materi pendidikan akhlak baik secara historis maupunnormatifnya. 24 Letak perbedaan penelitian penulis dengan penelitian yangditulis oleh saudari Nurul Hidayatul Wahidah adalah jika peneliti sebelumnyalebih memfokuskan pembahasan pada nilai-nilai Moral Dalam teks Pancasiladan relevansinya dengan materi pendidikan akhlak, maka penelitian ini akanberusaha mengungkap bagaimana relevansi nilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat Al-Qur`an.

Skripsi dengan judul Pemuda Pancasila Dan Rezim Represif OrdeBaru yang ditulis oleh Abdul Arif Program Studi Ilmu Politik Fakultas IlmuSosial Dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta2013. Skripsi ini menjelaskan bagaimana Peran Pemuda Pancasila DalamPerpolitikan di Indonesia dengan analisis studi kasus pemuda Pancasila pascareformasi. Peran Pemuda disini terbagi menjadi tiga fase, pertama pemudaPancasila di era Orde Baru menjadi sebuah alat kekuatan pemerintah, danmelakukan kegiatan serata aksinya dengan cara represif maupun ideologi,namun lebih sering melakukan kegiatannya dengan cara represif. Diakhir eraReformasi, pemuda Pancasila mulai menghilangkan citra kekerasan dadalamormasnya. Memasuki eran Reformasi pemuda Pancasila mulaimenghilangkan citra negatif didalam ormasnya, mereka mulai melakukankegiatan sosial kemasyarakatan di Indonesia, namun, pasca Reformasi,pemuda Pancasila masih menunjukkan sifat represif didalam ormasnyadengan cara konflik-konflik antar ormas kepemudaan diberbagai wilayah diIndonesia. 25 Yang membedakan penelitian yang akan dilakukan penulisdengan penelitian saudara Abdul Arif adalah terletak pada tujuannya, dimanadalam penelitian skripsi saudara Abdul Arif ini bertujuan untuk mengetahuiperan pemuda dalam Pancasila dalam perpolitikan di Indonesia. Sedangkanpenelitian penulis bertujuan untuk mengetahui kesesuaian nilai-nilaiPancasila dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditinjau dari kacamata tafsir.

Thesis dengan judul “Pengaruh Pancasila Terhadap PenerapanSyariah Islam di Indonesia” yang ditulis oleh Al-Habib Muhammad RizieqBin Husein Shihab, Jabatan Fiqh dan Ushul Akademi Pengajian IslamUniversiti Malaya Kuala Lumpur 2012. Thesis ini bertujuan mengujihipotesis tentang benar adanya “keyakinan” yang menyatakan bahwa diIndonesia yang berdasarkan Pancasila mustahil dilaksanakan Syariah Islam.Thesis ini mengambil kesimpulan bahwasannya penerapan Syariah Islam diIndonesia tidak mustahil dapat dijalankan dengan baik berdasarkan kepadapemahaman yang benar terhadap makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan

24 Nurul Hidayatul Wahidah, “Nilai-Nilai Moral Dalam Teks Pancasila DanRelevansinya Dengan Materi Pendidikan Akhlaq”, Skripsi, (Yogyakarta: Universitas IlmuTarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014)

25 Abdul Arif, Pemuda Pancasila Dan Rezim Represif Orde Baru, Skripsi,(Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013)

Page 14: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

12

sumber perlembagaan hukum Republik Indonesia. 26 Adapun letak perbedaanpenilitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah, jika penelitisebelumnya meneliti tentang Pancasila ditinjau dari Syari’at Islam denganpendekatan sosiologi maka disini penulis akan meneliti bagaimanakesesuaian nilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat Al-Qur’an melaluipendekatan tafsir.

Menurut M. Aziz Thayyibin dan Ahmad Kosasih Dhahiri dalambukunya “Pendidikan Pancasila” bahwa Pancasila adalah jiwa seluruhrakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsaIndonesia dan dasar negara kita disamping sekaligus Pancasila menjaditujuan hidup. 27

Adian Husaini dalam bukunya “Pancasila Bukan Untuk MenindasHak Konstitusional Ummat Islam”, dijelaskan dalam pengantar bukunyapada dasarnya mayoritas Muslim di Indonesia tidak pernah bertentangan ataumenentang Pancasila. Sebab, para penyusun dasar negara inipun sebagianbesar kaum muslim. 28

Moh. Syarifin Maloko dalam bukunya “Pancasila De-Islamisasi DanPolitik Provokasi” Pancasila yang menjadi falsafah negara ini telahdisepakati kebsahannya sejak dicetuskan pada tanggal 1 juni 1945 gunamendasari berdirinya negara “Indonesia Merdeka”. 29

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiankepustakaan (Library Resech), yaitu suatu rangkaian kegiatan yangberkenaan dengan pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatatserta mengkaji bahan penelitian. 30 Penelitian telaah pustaka inimerupakan penelitian kualitatif, sebuah penelitian yang memilkikecenderungan dalam menganalisis data secara induktif. Di manapenelitian ini tidak memformulasikan suatu hipotesis, lalu mengujinya,melaikan melihat dan melaporkan sebagaimana adanya, play it as it goes.

26 Al-Habib Muhammad Rizieq Bin Husein Shihab, “Pengaruh Pancasila TerhadapPenerapan Syariah Islam Di Indonesia”, Thesis, (Kuala Lumpur: Universiti Malaya, 2012)

27 M. Aziz Tayibin dan A. Kosasisih Djahiri, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: PTRenika Cipta, 1997), h. 21

28 Ardian Husaini, Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional UmmatIslam, (Jakarta: Gema Insani, 2010), h. 7

29Moh. Syarifin Maloko, S.H. Pancasila, De-Islamisasi, dan Politik Provokasi,(Yogyakarta: Poestaka Bersatoe, 2001), h. 13

30 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2008), cet. I, h. 3

Page 15: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

13

Yakni peneliti banyak menghabiskan menghabiskan waktu dalammengumpulkan data (terutama melalui observasi dan wawancara) sebelumia mempuat pertanyaan yang penting. Peneliti seolah-olah menyusun suatugambar atau potret sebagaimana apa adanya yang dilihat, dan kemudianmemeriksa bagian-bagiannya. 31

2. Sumber Data

Untuk memperoleh data dalam penyusunan skipsi ini, penulismenggunakan sumber data yang relevan dengan tema skripsi ini. Adapunsumber data primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalahtafsir Al-Misbah

Disamping sumber data primer, penulis juga akan menggunakansumber data sekunder untuk refrensi tambahan diantaranya buku yangberjudul Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudû’i atas Pelbagai PersoalanUmat yang ditulis oleh M. Quraish Shihab. Modul Pancasila danKewarganegaraan, C.S.T Kansil, Christine S.T. Kansil dll.

3. Teknik Pengumpulan DataDalam pengumpulan data, penulis mengumpulkan dengan

penulusuran kepustakaan dari berbagai sumber perpustakaan serta mencariinformasi terkait di artikel-artikel dan dan jurnal-jurnal sebagai bahanyang selanjutnya ditelaah agar dapat mendukung penjelasan danpembuktian suatu masalah. Selain metode kepustakaan, penulisan skripsiini juga menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenaihal atau variable yang berupa tulisan atau karya monumental dariseseorang, transkip, jurnal, buku, surat kabar, dan dan lain sebagainya. 32

4. Metode Analisis DataSetelah melakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu

analisis data, analisis data merupakan upaya yang dilakukan untukmengklasifikasi atau mengelompokkan data. 33 Metode analisis yangpenulis gunakan adalah metode deskriptif yaitu memulai pengumpulandata baik primer maupun sekunder, kemudian di teliti dan dianalisisdengan upaya untuk mengkaji memahami dan memaparkan dengan jelassekaligus mengambil satu kesimpulan.

31 Prasetyo Irawan Dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.85

32 Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D), (Bandung: Kencana, 2007), h. 155

33 Mahsum, Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tehniknya,(Jakarta: PT Gravindo Persada, 2007), h. 253

Page 16: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

14

5. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini merujuk pada buku “PedomanPenulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)Jakarta (edisi revisi) yang diterbitkan oleh IIQ Press, tahun 2013. Secaragaris besarnya penulis memberikan gambaran secara umum dari pokokpembahasan ini.

Penulisan pembahasan skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab.Bab pertama berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan teknik dan sistematikapenulisan.

Pada bab kedua akan dipaparkan tinjauan umum mengenai nilai-nilai Pancasaila yang berisi pengertian Pancasila, Sejarah PerumusanPancasila, Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa, dan Nilai-Nilai dalamPancasila.

Bab ketiga akan kemukakan tentang Biografi Mufassir DanTinjauan Umum Kitab. Yakni tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab,tujuan dari penulisan beberapa poin tersebut adalah untuk membantupenulis dalam menjelaskan wawasan tentang perkembangan tafsir Al-Qur`an.

Selanjutnya pada bab keempat dalam pembahasan ini penulis akanmemaparkan analisis terhadap nilai-nilai Pancasila dan keterkaitannyadengan ayat-ayat Al-Qur`an melalui pendekatan tafsir Al-Mishbah karyaM. Quraish Shihab.

Uraian keseluruhan penelitian ini akan diakhiri dengankesimpulan, saran, dan kalimat penutup pada bab yang kelima.

Page 17: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

83

BAB V

PENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang memiliki keterkaitandengan ayat-ayat Al-Qur`an berdasarkan penafsiran M. QuriashShihab dalam Tafsir Al-Mishbah di antaranya:

1. Sila Pertama, ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sila ini terdapat empat nilai: Pertama, keyakinan tentangTuhan. Kedua, kerukunan antar pemeluk agama. Ketiga, rasa amanantar pemeluk agama. Keempat, perlindungan negara antar pemelukagama.

a. Nilai Pertama, keyakinan tentang Tuhan. Nilai ini berkolerasidengan ayat Al-Qur’an surah Ar-Rûm [30]: 30 dan Al-A’râf[7]: 172 berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab, keduaayat ini menjelaskan bahwa, dalam diri setiap manusia padadasarnya mempunyai fitrah keagamaan yang perludipertahankan serta pengakuan terhadap keesaan Allah.

b. Nilai Kedua, kerukunan antar pemeluk agama. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah An’am [6]: 108berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab ayat inimenjelaskan bahwa, larangan memaki kepercayaan kaummusyrikin karena makian tidak menghasilkan sesuatumenyangkut kemaslahatan agama.

c. Nilai Ketiga, rasa aman antar pemeluk agama. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Al-Kâfirûn[109]: 6 dan berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab, ayatini menetapkan cara pertemuan dalam kehidupanbermasyarakat yakni: setiap manusia berhak memilih agamasesuai yang diyakininya serta kebebasan menjalankan ajarandari masing-masing agama tersebut.

d. Nilai Keempat, perlindungan negara antar pemeluk agama.nilai ini berkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Al-Baqarah [2]: 526 dan Al-Hajj [22]: 40 berdasarkan penafsiraM. Quraish Shihab menjelaskan bahwa, pada surah Al-Baqarah [2]: 526 Allah mengehendaki agar setiap individumanusia merasakan kedamaian. Agama-Nya dinamai Islam,yang berarti damai. Maka sudah menjadi kewajiban semua

Page 18: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

84

semua umat Islam untuk memelihara kebebasan danketenangan antar-umat bergama. Maka, pada surah Al-Hâjj[22]: 40 dijelaskan, bahwa sudah menjadi kewajiban semuaumat Islam untuk memelihara kebebasan dan ketenanganantar-umat beragama.

2. Sila Kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab

Pada sila ini terdapat Pada sila ini terdapat dua nilai: Pertama,kesadaran tentang kemanusiaan. Kedua, persaudaraan sesamamanusia. (ukhuwah insaniah)

a. Nilai Pertama, kesadaran tentang kemanusiaan. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Al-Hijr [15]:28-29 dan At-Tîn [95]: 4. Berdasarkan penafsiran M. QuraishShihab kedua ayat ini berbicara tentang perbedaan asalkejadian manusia dan asal kejadian jin yakni unsur tanah danapi, akan tetapi lebih penting adalah bahwa pada unsurkejadian manusia adalah ruh ciptaan Allah SWT. Unsur initidak ditemukan dalam jin. Unsur ruhani itulah yangmengantar manusia lebih mampu mengenal Allah SWT.,beriman, berbudi luhur, serta berperasaan halus.

b. Nilai Kedua, persaudaraan sesama manusia. nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur’an pada surah Al-Hujurât[49]: 13 berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab ayat inimenegaskan kesatuan asal usul manusia yang menunjukkankesamaan derajat kemanusiaan manusia. Karena itu, perlunyasaling mengenal. Perkenalan itu dibutuhkan untuk salingmenarik pelajaran dan pengalaman pihak lain gunameningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Yang dampaknyatercermin pada kedamaian dan kesejahteraan hidup duniawidan kebahagiaan ukhrawi.

3. Sila Ketiga, persatuan Indonesia

Pada sila ini terdapat tiga nilai: Pertama, persatuan dalambingkai kebangsaan. Kedua, pengakuan terhadap keberagaman.Ketiga, berpadunya keberagaman dengan cinta tanah air.

a. Nilai Pertama, persatuan dalam bingkai kebangsaan. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Al-Anbiyâ [21]:92. Berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab ayat inimenjelaskan bahwa, Allah telah jelas memberi penegasan akankebenaran ummah (agama-Nya) dan kewajiban manusia untuk

Page 19: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

85

memelihara keutuhan agama tersebut agar tidak terjadiperpecahan di antara manusia.

b. Nilai Kedua, pengakuan terhadap keberagaman. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Ar-Rûm [30]:22 dan Al-Hujurât [49]: 13. Berdasarkan penafsiran M.Quraish Shihab pada surah Ar-Rûm [30]: 22 dijelaskan bahwasekelumit dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan keesaan-Nyadapat diketahui dengan mengamati ciptaan-Nya yang beragam.Maka Al-Hujurât [49]: 13 tidaklah wajar seseorang berbanggadan merasa diri lebih tinggi dari pada yang lain, bukan sajaantara satu bangsa, suku atau warna kulit dan selainnya, tetapiantara jenis kelamin mereka.

c. Nilai Ketiga, berpadunya keberagaman dengan cinta tanah air.Nilai ini berkolerasi dengan ayat Al-Qur’an pada surah Al-Mumtahanah [60]: 8-9. Berdasarkan penafsiran QuraishShihab ayat ini menggariskan prinsip dasar hubungan interkasiantara kaum muslimin dan non-muslim. Karena Islam adalahagama kedamaian dan cinta, yang menaungi seluruh alam.Bahwa manusia dihimpun dibawah panji Ilahi dalamkedudukan sebagai saudara-saudara yang saling mengenal dancinta mencintai.

4. Sila Keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Pada sila ini terdapat empat nilai: Pertama, hak untukmemperoleh persamaan dan keadilan. Kedua, musyawarah dengannurani. Ketiga, kesepakatan dan pertanggungjawaban dalammusyawarah. Keempat, kewenangan dalam permusyawaratan.

a. Nilai Pertama, hak untuk memperoleh persamaan dankeadilan. Nilai ini berkolerasi dengan ayat Al-Qur’an padasurah An-Nisa’ [4]: 58. Berdasarkan penafsiran M. QuraishShihab bahwa ayat ini merupakan perintah Allah agarmenunaikan amanah dan menetapkan hukum dengan adil.Kata amanah mempunyai ragam makna. Yakni amanah antaramanusia dan Allah, antara manusia dan manusia lainnya,antara manusia dan lingkungannya, antara manusia dan dirinyasendiri. Berlaku adil berlaku untuk manusia secarakeseluruhan Jika demikian amanah maupun keadilan harusditunaikan dan ditegakkan tanpa membedakan agama,keturunan, atau ras. dll

b. Nilai Kedua, musyawarah dengan hati nurani. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Ali Imran [3]:

Page 20: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

86

159. Berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab bahwa Ayatini menyebutkan tiga sifat dan sikap yang ditekankan sebelumbermusyawarah pertama, adalah berlaku lemah lembut, tidakkasar, dan tidak berhati keras. Kedua, memberi maaf danmembuka lembaran baru. Ketiga, permohonan maghfirah danampunan Ilahi.

c. Nilai Ketiga, kesepakatan dan pertanggungjawaban atas hasilmusyawarah. Nilai ini berkolerasi dengan ayat Al-Qur`an padasurah Ali Imran [3]: 159. Berdasarkan penafsiran M. QuraishShihab ayat ini menjelaskan pesan terakhir Ilahi dalam konteksmusyawarah adalah setelah musyawarah usai, ketikakesepakatan telah bulat sesuai hasil keputusan dalammusyawarah. Maka laksanakanlah sesuai dengan tanggugjawab masing-masing dengan ketulusan niat yaknimengemban amanah-Nya.

d. Nilai Keempat, kewenangan dalam permusyawaratan. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah An-Nisâ’ [4]:59. Berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab ayat inimemberi penjelasan atas kewajiban masyarakat untuk mentaatiulil amri. Ulil amri disini adalah orang-orang yang masing-masing memiliki wewenang yang sah dalam masing-masingbidang untuk melaksanakan amanahnya. Dengan syaratperintah tersebut mengakibatkan kemaslahatan bukanmengakibatkan kedurhakaan kepada Allah.

5. Sila Kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada sila ini terdapat tiga nilai antara lain: Pertama, kesejahteraansosial. Kedua, usaha mengentaskan kemiskinan. Ketiga, keseimbangandalam keadilan.

a. Nilai Pertama, kesejahteraan sosial. Nilai ini berkolerasi denganayat Al-Qur’an surah Thâhâ [20]: 117-119 Al-Maûn [107]: 1-3Berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab bahwa ayat pertamamerupakan penggambaran kehidupan syurga abadi yang telahAllah cukupkan segala sesuatu yang dibutuhkan parapenghuninya. Seperti makanan, pakaian, minuman yang jikaditeliti hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pokok manusiayang bersifat material kapan pun dan di mana pun adalahsandang, pangan, dan papan yang harus dipenuhi oleh manusia.Maka pada surah Al-Mâ’ûn [107]: 1-3 menegaskan bahwamerupakan kewajiban bagi manusia yang telah terpenuhi segala

Page 21: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

87

kebutuhannya, untuk berbagi dan memberikan hak-hak terhadaporang lain yang membutuhkan. demi terciptanya kesejahteraansosial khususnya dalam bidang ekonomi untuk kelangsunganhidup tiap manusia.

b. Nilai Kedua, usaha mengentaskan kemiskinan. Nilai iniberkolerasi dengan ayat Al-Qur`an pada surah Muhammad [47]:36-37. Berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab ayat inimenjelaskan Allah menegaskan bahwa kehidupan dunia inihanyalah sementara, untuk itu Dia menganjurkan semua umatmanusia khususnya para kaum muslimin agar menjadikankehidupan di dunia ini ladang untuk beriman dan berjihad. Salahsatu bentuk dari pada keimanan dan jihad itu adalahmengorbankan sesuatu yang dimilikinya untuk orang lain demikesejahteraan bersama.

c. Nilai Ketiga, keseimbangan dalam keadilan. Nilai ini berkolerasidengan ayat Al-Qur’an pada surah Al-Infithâr [82]: 6-7.Berdasarkan penafsiran M. Quraish Shihab ayat ini menjelaskanbahwa, bahwa ‘adl dalam konteks ayat di atas adalah bentukkeadilan Allah yang berupa “keseimbangan” yang ditunjukkanpada salah satu bentuk ciptaan-Nya yakni berupa manusia dengansegala kelebihan-kelebihan dalam fisiknya, yang bila mampudiungkap oleh manusia maka ia dapat memanfaatkannya.

Jika demikian maka dalam suatu invidu maupunmasyarakat yang di dalamnya terdapat beragam bagian untukmewujudkan satu tujuan tertentu, selama syarat dan kadarketentuan terpunuhi oleh setiap bagian. Maka, dari sinilah akantercipta sebuah keadilan dalam arti keseimbangan.

B. Saran-saran1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila merupakan suatu hal mutlak

yang wajib diketahui dan diteladani oleh seluruh masyarakatIndonesia untuk diterapkan dalam menjalankan kehidupanbermasyarakat. Demi terbentuknya kepribadian anggotamasyarakat agar semakin matang dan dewasa dalam menyikapiberbagai perkembangan zaman. Kemudian menginteraksikannilai-nilai Pancasila dengan apa yang tercantum di dalam ayat-ayat Al-Qur`an merupakan suatu hal yang diharapakan khususnya,umat Islam guna memperdalam wawasan ilmu pengetahuan akankeragaman makna dalam Al-Qur`an demi tercapainya tujuanyakni kokohnya sebuah keimanan.

Page 22: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

88

2. Penyususnan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Masih terdapatbanyak kekurangan dan kesalahan. Tentunya saran dan kritik yangmembangun, penulis harapkan untuk perbaikan ke depan.

3. Dengan hadirnya skripsi ini penulis sangat berharap kepadapembaca yang budiman untuk lebih mendalam dalam mengajitentang keterkaitan nilai-nilai Pancasila dengan ayat-ayat Al-Qur`an. Semoga hadirnya skripsi ini menjadi khazanah dan oasebagi para penggiat ilmu pengetahuan.

Page 23: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

89

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulgani, Roeslan,. Indonesia Menata Masa Depan, Jakarta: PT MasaMerdeka, 1986

Amir, Mufri,. Literatur Tafsir Indonesia, Tangerang Selatan: MadzhabCiputat, 2013

Anshari, Endang Saifuddin,. Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Jakarta: GemaInsani Press, 1997

Anwar Mauluddin dkk,. Cahaya, Cinta dan Canda M. Quraish Shihab,Tangerang: Lentera Hati, 2015

Arifin, Mohammad Nur,. Bung Karno Menerjemahkan Al-Qur’an Jakarta:Mizan Aggota IKPI, 2017

Bolo Andreas Doweng dkk,. Pancasila, Kekuatan Pembebas, Yogyakarta:PT KANISIUS, 2016

Haq, Hamka,. Pancasila 1 Juni & Syariat Islam, Jakarta: PT WahanaSemesta Intermedia, 2011

Husaini, Adian,. Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak KonstitusionalUmmat Islam, Jakarta: Gema Insani, 2010

Ismail, Faisal,. Ideologi Hegemoni Dan Otoritas Agama (WacanaKetegangan Kreatif Islam dan Pancasila), Yogyakarta: PT. TiaraWacana Yogya, 1999

Kansil, C.S.T dan S.T. Kansil,. Christine Modul Pancasila danKewarganegaraan, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2006

Karim, Abdul,. Menggali Muatan Pancasila Dalam Prespektif Islam,Jogjakarta: Surya Raya dan Sunan Kalijaga Press, 2004

Maloko, Moh. Syarifin S.H,. Pancasila, De-Islamisasi, dan PolitikProvokasi, Yogyakarta: Poestaka Bersatoe, 2001

Page 24: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

90

Munthe, Abdul Karim Dkk,. Meluruskan Pemahaman Hadis (Kaum Jihâdis),Tangerang Selatan: Yayasan Pengkajian Hadist el-Bukhari, 2017

Musthafa,. M. Quraish Shihab, Membumikan Kalam di Indonesia,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Nurhan, Kenedi,. Merajut Nusantara Rindu Pancasila, Jakarta: PT KompasMedia Nusantara, 2010

Oetama, Jakob,. Resensi Buku Rindu Pancasila, Jakarta: PT Kompas MediaNusantara,2010

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Perode 2009-2014, EmpatPilar Berbagsa dan Bernegara, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPRRI, 2012

Pulungan, Suyuthi,. Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dalam Piagam MadinahDitinjau Dari Pandangan Al-Qur`ân, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1994

Qardawi, Yusuf Islam Agama Peradaban, Solo: Era Intermedia, 2004Rajafi, Ahmad,. Nalar Fiqh Muhammad Quraish Shihab, yogyakarta: Istana

Publishing, 2014

Said, Hasani Ahmad,. Diskursus Munasabah Al-Qur`an: Kajian Atas TafsirAl-Mishbah, Jakarta: Puspita Press, 2011

Shihab, Muhammad Quraish,. Lentera Al-Qur’ân: Kisah Dan HikmahKehidupan, Jakarta: PT Mizan Pustaka, 2008

_______,. Tafsir Al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002

_______,. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhui atas Pelbagai PersoalanUmat, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2005

_______,. Membumikan Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2010

Shihab, Umar,. Kontekstualitas Al-Qur’an, Jakarta: Permadani pada poin 4,2005

Page 25: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

91

Sofiyandi,. Kata Al-Fath Dalam Al-Qur’an; Telaah Atas Penafsiran QuraishShihab Dalam Tafsir Al-Mishbah, Skripsi, h. 31-33

Solahudin,. NII sampai JI Salafy Jihadisme Indonesia, Jakarta: KomunitasBambu, 2011

Sumarsono,S,. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama, 2001

Taher, Tarmizi,. Menuju Ummatan Wasathan Kerukunan Beragama diIndonesia, Jakarta: PPIM IAIN Jakarta, 1998

Tanuredjo, Budiman,. Merajut Nusantara Rindu Pancasila, Jakarta: PTKompas Media Nusantara, 2010

Tayibin, M. Aziz dan Djahiri, A. Kosasisih,. Pendidikan Pancasila, Jakarta:PT Renika Cipta, 1997

Ubaedillah, A. dan Rozak, Abdul,. Pancasila Demokrasi, HAM, DanMasyarakat Madani, Jakarta: Prenada Media Group, 2013

Ubaidillah, A. Rozak Abdul dkk,. Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi,Ham & Masyarakat Madani, Jakarta: Puslit IAIN SyarifHidayatullah, 2000

Yatim, Badri,. Soekarno, Islam, dan Nasionalisme, Jakarta: PT LogosWacana Ilmu, 1999

Skripsi, Tesis, dan Disertasi:

Anshori,. Penafsiran Ayat-Ayat Gender Dalam Tafsir Al-Mishbah, Disertasi,Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2006

Arif, Abdul,. Pemuda Pancasila Dan Rezim Represif Orde Baru, Skripsi,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013

Hajami, M,. Konsep Taqiyah Dalam Tafsir Al-Mishbah, Skripsi, Jakarta:Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah,2007

Ja’far, Khafidz,. “Pancasila Dalam Prespektif Tawawuf”, Skripsi, Semarang:Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015

Page 26: Enik Muniroh NIM: 13210512 PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN …

92

Rizieq Bin Husein Shihab, Al-Habib Muhammad,. “Pengaruh PancasilaTerhadap Penerapan Syariah Islam Di Indonesia”, Thesis, KualaLumpur: Universiti Malaya, 2012

Wahidah, Nurul Hidayatul,. “Nilai-Nilai Moral Dalam Teks Pancasila DanRelevansinya Dengan Materi Pendidikan Akhlaq”, Sripsi,Yogyakarta: Universitas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN SunanKalijaga, 2014

Internet:

www.mi’raj Islamic News Agensy (MINA).com diakses pada tanggal 24 Juli2017 pukul. 19. 53

www.nu.or.id/post/read/32714/salafi. Pada tanggal 14 Agustus 2017 pukul, 07 : 02

www.qureta.com diakses pada hari Rabu, 17 Mei 2017 pukul, 11 : 55