ENDOKARDITIS
-
Upload
fery-oktora -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of ENDOKARDITIS
ENDOKARDITIS, MIOKARDITIS DAN PERIKARDITIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ vital yang sangat penting bagi tubuh. Jantung
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini sangat penting bagi tubuh, jika
terjadi kerusakan didalamnya akan sangat berbahaya, dan harus dilakukan pengobatan atau
penatalaksanaan lebih lanjut. Ada beberapa penyakit yang menyerang organ vital ini, diantaranya
Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis. Endokarditis yaitu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Sedangkan Miokarditis yaitu radang
otot jantung atau miokard. Dan Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau
keduanya.
B. Tujuan
1. Mengetahui definisi Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
2. Mengetahui gambaran anatomis Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
3. Mengetahui penyebab Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
4. Mengetahui patofisiologi pada Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
5. Menegtahui gejala dan diagnosa Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
6. Mengetahui penatalaksanaan selama kehamilan pada Endokarditis, Miokarditis dan Perikarditis.
BAB II
ISI
A. Endokarditis
1. Definisi
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada
endokardIUM atau katub jantung. Infeksi endokarditidis biasanya terjadi pada jantung yang telah
mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit
jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak
disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan
disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur,
virus, dan lain-lain.
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan,
tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena
atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada
virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat
fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal
terlebih dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat
diagnosanya, karena gejalanya tidak khas.
3. Penyebab
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme
yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90 - 95 %
endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik
streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber
infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus
yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis,
stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.
4. Patofisiologi
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga melalui alat
genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard yang rusak dengan
permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan vegetasi yang terdiri atas
trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan
mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan
endokard, kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi
kebocoran. Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard
atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur yang
mengakibatkan terjadinya kebocoran katub.
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard merupakan
gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli
yang disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang besar
pula. Tromboemboli yang terinfeksi dapat terangkut sampai di otak, limpa, ginjal, saluran cerna,
jantung, anggota gerak, kulit, dan paru. Bila emboli menyangkut di ginjal, akan meyebabkan
infark ginjal, glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri
tekan.
5. Gejala dan Diagnosa
Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas gejalanya. Sejak kapan penyakitnya mulai
timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak,
nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria,
buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.
a. Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama
sekali. Suhu 38 – 40o C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat
banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita
ditemukan pembesaran hati dan limpha.
b. Gejala Emboli dan Vaskuler Ptekia
Timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya sukar dibedakan
dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga
yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan
(splinter hemorrhagic).
c. Gejala Jantung
Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub
atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA),
ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar
endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas,
takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong
sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur
dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi,
dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub
pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular
Diagnosa
Diagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan dengan sempurna bila ditemukan
kelainan katub, kelainan jantung bawaan, dengan murmur , fenomena emboli, demam dan
pembiakan darah yang positif. Diagnosis dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria diatas.
Endokarditis paska bedah dapat diduga bilamana terjadi panas, leukositosis dan anemia sesudah
operasi kardiovaskuler atau operasi pemasangan katub jantung prostetik.
6. Penatalaksanaan selama kehamilan
Endokarditis bisa didapati wanita semasa kehamilan tanpa diketahui adanya kelainan jantung,
dan kelainan struktur jantung merupakan resiko yang terbesar untuk mengalami infektif
endokarditis. Penampilan klinis infektif endokarditis semasa kehamilan sama dengan kasus
infektif endokarditis lainnya. Streptokokus merupakan penyebab tersering. Stafilokokus sering
didapati pada pemakai salah guna obat intravena dan infeksi gram negatif -terutama Escheria
coli- sering didapati sebagai penyebab pada wanita dengan infeksi traktus urogenital.
Pencegahan untuk terjadinya infektif endokarditis diperlukan dalam penatalaksanaan infektis
endokarditis. Dianjurkan pemberian antibiotika profilaksis pada saat akan dilakukan pencabutan
gigi, tindakan pembedahan atau saat melahirkan. Jika endokarditis telah terjadi diperlukan terapi
medik yang agresif dan optimal dan tindakan pembedahan dapat dilakukan semasa kehamilan.
Jika tindakan bedah jantung terbuka diperlukan pacta kehamilan lanjut, tindakan seksio sesaria
yang bersamaan dapat dipertimbangkan.
B. Miokarditis
1. Definisi
Miokarditis adalah radang otot jantung atau miokard. Peradangan ini dapat disebabkan oleh
penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza ,
poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit.
Miokarditis menyerang semua umur . Sebagian besar dapat sembuh spontan. Miokarditis post
mortem karena peradangan fokal atau difus. Miokarditis sering disertai radang perikard atau
mioperikarditis.
2. Gambaran anatomi
3. Penyebab
Miokarditis disebabkan oleh penyakit reumatik akut dan infeksi virus seperti cocksakie virus,
difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan
parasit.
4. Patofisiologi
Kerusakan miokardium oleh kuman-kuman infeksius ini dapat melalui tiga mekanisme dasar
sebagai berikut.
a. Invasi langsung ke miokardium
b. Proses imunologis terhadap miokardium
c. Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium
Proses miokarditis viral ada dua tahap, fase pertama (akut) berlangsung kira-kira 1 minggu
dimana terjadi invasi virus ke miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk
neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan
makrofag dan neutral killer cell (sel NK).
Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem imun akan diaktifkan
antara lain dengan terbentuknya antibodi terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan sel
yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan
diikuti kerusakan miokardium dan yang minimal sampai yang berat.
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusakkan sel-sel endotel dan
terbentuknya antibodi endotel, diduga sebagai penyebab spasme mikrovaskular. Walaupun
etiologi kelainan mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari respon imun atau
kerusakan endotel akibat infeksi virus.
Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses berulang antara
obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya matriks miokardium dan habisnya otot
jantung secara fokal menyebabkan rontokya serabut otot, dilatasi jantung dan hipertrofi miosit
yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi
yang berakhir dengan payah jantung.
5. Gejala dan diagnosa
Gejala klinis dari miokarditis tidak khas, kelainan ECG sepintas, jarang menyebabkan
pembesaran jantung, irama gallop dan dekompensasi jantung. Miokarditis oleh reuma akut
disertai gejala berat .
Gejala yang sering ditemukan:
a. Takikardia.
Peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi akan meningkat lebih tinggi
.
b. Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung. Katub-katub mitral dan
trikuspid tidak dapat ditutup dengan keras
c. Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventrikular.
d. Gagal jantung.
e. Dekompensasi jantung terutama mengenai jantung sebelah kanan.
Diagnosis
Bila tanda infeksi penyakit lain tidak ditemukan (decomp kanan, penyakit jantung bawaan,
penyakit katub jantung , penyakit jantung koroner dan lain-lain) maka perlu dipikirkan ke
miokarditis. Sukar dibedakan kardiomiopati kongestif, tetapi dengan pemeriksaan echografi
dapat membantu menegakkan diagnosis. Pemeriksaan EKG, histologik dan mikroskopik elektron
dan pemeriksaaan immunofluoresensi juga membantu.
6. Penatalaksanaan
Tirah baring sampai keadaan membaik
Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri
Kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mencegah efusi perikard
Perikarditis akibat tuberculosis di obati dengan,isomiasid,etambutol hidroklorid, rifampin, dan
streptomisin,
Bila kondisi pasien sudah membaik aktivitas harus ditingkatkan secara bertahap. Tetapi bila
nyeri ,demam atau friction rub kembali muncul, pasien harus segera tirah baring.
C. Perikarditis
1. Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya. Perikarditis dibagi
atas perikarditis akut, sub akut dan kronis. Yang sub akut dan kronis mempunyai etiologi dan
pengobatan yang sama.
Perikarditis akut disertai dengan nyeri dada dan abnormalitas EKG, serta ditemukan
perikardial friction rub (trias klasik).
2. Penyebab
Penyakit idiopatik (beningna), infeksi non spesifik (virus, bakteri, jamur , TBC, penyakit
kolagen, artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, neoplasma seperti mesotelioma, tumor
metastasis, trauma, radiasi, uremia, infark miokard akut, dressler sindrom, sindrom paska
perikardiotomi , dan diseksi aorta). Walaupun banyak penyebab perikarditis akut, penyebab
paling sering dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom paska
infark, sindrom paska perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik.
3. Patofisiologi
Proses inflamasi dan akibat sekunder dari fenomena infeksi pada perikaditis akan
memberikan respon sebagai berikut :
a. Terjadinya vasodilatassi dengan peningkatan akumulasi cairan ke kantong perikardium.
b. Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga kandungan protein, termasuk fibrinogen atau fibrin
di dalam cairan akan meningkat,
c. Peningkatan perpindahan leukosit terutama pada perikarditis purulenta
d. Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan penyebab yang mungkin.
Perubahan patologis selanjutnya yang terjadi berupa terbentuknya jaringan parut dan
perlengketan disertai klasifikasi lapisan perikardium viseral maupun parietal yang menimbulkan
suatu perikaditis konstriktif yang apabila cukup berantakan menghambat pengembangan volume
jantung pada fase diastolik.
Pada kondisi lain terakumulasinya cairan pada perikardium yang sekresinya melebihi absorpsi
menyebabkan suatu efusi perikardium. Pengumpulan cairan intraperikardium dalam jumlah yang
cukup untuk menyebabkan obstruksi serius terhadap masuknya darah ke kedua bilik jantung bisa
menimbulkan tamponade jantung. Salah satu komplikasi perikarditis paling fatal dan
memerlukan tindakan darurat adalah tamponade. Tamponade jantung merupakan akibat
peninggian tekanan intraperikardium dan restriksi progresif pengisian ventrikel.
5. Gejala dan Diagnosa
Gejala
Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk.
Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub dan pembesaran jantung. Tanda-tanda
penyumbatan ditemukan lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi
jantung lemah, tetapi dapat normal bila efusi perikard berada dibelakang.
Foto rontgen tampak normal bila efusi perikar sedikit. Tampak bayangan jantung membesar
bila efusi perikard banyak. EKG memperlihatkan segmen ST tanpa perubahan resiprokal, voltase
QRS rendah. Pemeriksaan Echo: M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya
efusi dan banyaknya cairan .
Diagnosa
a. Keluhan pokok :
1) Demam
2) Nyeri dada mirip angina pectoris dan perikarditis
3) Palpitasi
4) Sesak napas
b. Tanda pokok :
1) Takikardi
2) Kardomegali (cepat terjadi)
3) Bunyi jantung melemah
4) Irama gallop; Tanda-tanda gagal jantung, terutama gagal jantung kanan.
c. Pemeriksaan laboratorium :
1) Pemeriksaan EKG
2) Foto Thorax
6. Penatalaksanaan
a. Terapi Umum
1. Istirahat : istirahat selama 2-3 minggu
2. Diet
3. Medikamentosa
• Analgetik
• Prednison 3-4 x 10 mg/hari.
b. Terapi Komplikasi
• Perikardiosentesis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada katub
jantung. Infeksi pada endokard dapat meneyebabkan robeknya katub. Ada beberapa gejala
diantaranya gejala umum, gejala emboli, dan gejala jantung. Diagnosis endokarditis infeksi dapat
ditegakkan bila ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan. Perlu adanya pencegahan
infektif endokarditis dalam penatalaksanaan infektis endokarditis. Tindakan pembedahan dapat
dilakukan semasa kehamilan.
Sedangkan Miokarditis adalah radang miokard disebabkan penyakit reumatik akut dan
infeksi virus. Kelainannya dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme yang akhirnya akan
menyebabkan payah jantung. Gejala yang sering ditenukan yaitu adanya takikardia, bunyi
jantung melemah, gagal jantung. Diagnosa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala tersebut.
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, viseral atau keduanya yang disebabkan oleh
infeksi virus, infeksi bakteri. Tamponade jantung merupakan kelainan yang paling fatal. Gejala
yang ditemukan yaitu lewat tekanan vena meningkat, hematomegali dan edema kaki, bunyi
jantung lemah. Diagnosa dapat ditegakkan dengan adanya keluhan pokok, tanda pokok dan
laporan laboratorium.
B. Saran
Setelah mengetahui tentang gejala-gejala penyakit tersebut, sebaiknya masyarakat lebih
tangggap jika merasakan gejala-gejala tersebut sejak dini sebelum penyakit tersebut lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika
http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-penatalaksanaan-pada-miokarditis.html
http://www.news-medical.net/health/What-is-Endocarditis-%28Indonesian%29.aspx