EMPIEMA

7
EMPIEMA A. Pengertian Adalah kondisi dimana terdapatnya udara dan nanah dalam rongga pleura dengan yang dapati timbul sebagai akibat traumatik maupun proses penyakit lainnya B. Etiologi Berasal dari Paru ¨ Pneumonia ¨ Abses Paru ¨ Adanya Fistel pada paru ¨ Bronchiektasis ¨ TB ¨ Infeksi fungidal paru Infeksi Diluar Paru ¨ Trauma dari tumor ¨ Pembedahan otak ¨ Thorakocentesis ¨ Subdfrenic abces ¨ Abses hati karena amuba 3. Bakteriologi ¨ Staphilococcus Pyogenes,. Terjadi pada semua umur, sering pada anak ¨ Streptococcus Pyogenes ¨ Bakteri gram negatif ¨ Bakteri anaerob C. Patofisiologi Akibat invasi kuman progekin ke pleura timbul keradangan akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serous. Dengan makin banyaknya sel-sel PMN baik yang hidup atau yang mati serta peningkatan kadar cairan menjadi keruh dan kental serta adanya endapan fibrin akan membentuk kantong-kantong yang melokalisir nanah tersebut. D. Gejala Klinis Dibagi menjadi dua stadium yaitu : Empiema akut Gejala mirip dengan pneumonia yaitu panas tinggi, nyeri pleuritik, apabila stadium ini dibiarkan dalam beberapa minggu akan timbul toksemia, anemia, pada jaringan tubuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan timbul fistel bronchopleura dan empiema neccesitasis. Empiema kronik Batasan yang tegas antara akut dan kronis sukar ditentukan disebut kronis apabila terjadi lebih dari 3 bulan. Penderita mengelub badannya lemah, kesehatan penderita tampak mundur, pucat pada jari tubuh. E. Diagnosis Pemeriksaan Fisik Adanya tanda cairan disertai pergerakan hemithoraks yang sakit berkurang. Terdengar suara redup pada perkusi. Pada auskultasi suara nafas menurun sampai menghilang disisi hemithorak yang sakit. Foto Dada Foto thoraks PA dan lateral didapatkan gambaran opacity yang menunjukkan adanya cairan dengan atau tanpa kelainan paru. Bila terjadi fibrothoraks, trakea di mediastinum tertarik ke sisi yang sakit dan juga tampak adanya penebalan. Diagnosa pasti Aspirasi pleura akan menunjukkan adanya nanah didalam rongga dada (pleura). Nanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan terhadap kepekaan antibiotik.

Transcript of EMPIEMA

Page 1: EMPIEMA

EMPIEMA

A. Pengertian

Adalah kondisi dimana terdapatnya udara dan nanah dalam rongga pleura dengan yang dapati timbul sebagai akibat traumatik maupun proses penyakit lainnya

B. Etiologi

Berasal dari Paru

¨ Pneumonia

¨ Abses Paru

¨ Adanya Fistel pada paru

¨ Bronchiektasis

¨ TB

¨ Infeksi fungidal paru

Infeksi Diluar Paru

¨ Trauma dari tumor

¨ Pembedahan otak

¨ Thorakocentesis

¨ Subdfrenic abces

¨ Abses hati karena amuba

3. Bakteriologi

¨ Staphilococcus Pyogenes,. Terjadi pada semua umur, sering pada anak

¨ Streptococcus Pyogenes

¨ Bakteri gram negatif

¨ Bakteri anaerob

C. Patofisiologi

Akibat invasi kuman progekin ke pleura timbul keradangan akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serous. Dengan makin banyaknya sel-sel PMN baik yang hidup atau yang mati serta peningkatan kadar cairan menjadi keruh dan kental serta adanya endapan fibrin akan membentuk kantong-kantong yang melokalisir nanah tersebut.

D. Gejala Klinis

Dibagi menjadi dua stadium yaitu :

Empiema akut

Gejala mirip dengan pneumonia yaitu panas tinggi, nyeri pleuritik, apabila stadium ini dibiarkan dalam beberapa minggu akan timbul toksemia, anemia, pada jaringan tubuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan timbul fistel bronchopleura dan empiema neccesitasis.

Empiema kronik

Batasan yang tegas antara akut dan kronis sukar ditentukan disebut kronis apabila terjadi lebih dari 3 bulan. Penderita mengelub badannya lemah, kesehatan penderita tampak mundur, pucat pada jari tubuh.

E. Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Adanya tanda cairan disertai pergerakan hemithoraks yang sakit berkurang. Terdengar suara redup pada perkusi. Pada auskultasi suara nafas menurun sampai menghilang disisi hemithorak yang sakit.

Foto Dada

Foto thoraks PA dan lateral didapatkan gambaran opacity yang menunjukkan adanya cairan dengan atau tanpa kelainan paru. Bila terjadi fibrothoraks, trakea di mediastinum tertarik ke sisi yang sakit dan juga tampak adanya penebalan.

Diagnosa pasti

Aspirasi pleura akan menunjukkan adanya nanah didalam rongga dada (pleura). Nanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan terhadap kepekaan antibiotik.

Penatalaksanaan Prinsip pengobatan pada empiema :

Pengosongan ronga pleura dari nanah

¨ Aspirasi Sederhana

Dilakukan berulangkali dengan memakai jarum lubang besar. Cara ini cukup baik untuk mengeluarkan sebagian besar pus dari empiema akut atau cairan masih encer. Kerugian teknik seperti ini sering menimbulkan “pocketed” empiema. USG dapat dipakai untuk menentukan lokasi dari pocket empiema.

¨ Drainase Tertutup

Pemasangan “Tube Thoracostomy” = Closed Drainage (WSD)

Page 2: EMPIEMA

Indikasi pemasangan darin ini apabila nanah sangat kental, nanh berbentuk sudah dua minggu dan telah terjadi pyopneumathoraks. Pemasangan selang jangan terlalu rendah, biasanya diafagma terangkat karena empiema. Pilihlah selang yang cukup besar. Apabila tiga sampai 4 mingu tidak ada kemajuan harus ditempuh dengan cara lain seperti pada empiema kronis.

¨ Drainase Terbuka (open drainage)

Tindakan ini dikerjakan pada empiema kronis dengan memotong sepenggal iga untuk membuat “jendela”. Cara ini dipilih bila dekortikasi tidak dimungnkinkan dan harus dikerjakan dalam kondisi betul-betul steril.

Pemberian antibiotika

Mengingat sebab kematian umumnya karena sepsis, maka pemberian antibiotik memegang peranan yang penting. Antibiotik harus segera diberikan begitu diagnosa diegakkan dan dosisnya harus adekuat. Pilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan gram dari hapusan nanah. Pengobatan selanjutnya tergantung pada hasil kultur dan tes kepekaan obat. Bila kuman penyebab belum jelas dapat dipakai Benzil Penicillin dosis tinggi.

Penutupan rongga pleura

Empiema kronis gagal menunjukkan respon terhadap drainase selang, maka dilakukan dekortikasi atau thorakoplasti. Jika tidak ditangani dengan baik akan menambah lama rawat inap.

Pengobatan kausal

Tergantung penyebabnya misalnya amobiasis, TB, aktinomeicosis, diobati dengan memberikan obat spesifik untuk masing-masing penyakit.

Pengobatan tambahan dan Fisioterapi

Dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum

Komplikasi

Yang sering timbul adalah vistula Bronchopleura dan komplikasi lainnya. Yang mungkin timbul misalnya syock, sepsis, kegagalan jantung, kongestif, dan otitis media.

F. Penatalaksanaan Keperawatan

Pengkajian Data Dasar

¨ Riwayat/adanya faktor-faktor penunjang

Merokok, terpapar polusi udara yang berat, riwayat alergi pada keluarga

¨ Riwayat yang dapat mencetuskan

Eksaserbasi seperti : Alergen (debu, serbuk kulit, serbuk sari, jamur)

Stress emosional, aktivitas fisik berlebihan

Infeksi saluran nafas

Drop out pengobatan

¨ Pemeriksaan Fisik

¶ Manifestasi klasik dari PPOM

Peningkatan dispnea

Retraksi otot-ot\ot abdominal, menganngkat bahu saat inspirasi, pernafasan cuping hidung (penggunaan otot aksesories pernafasan)

Penurunan bunyi nafas

Tachipnea, orthopnea

Gejala-gejala menetap pada proses penyakit dasar

ASMA

Batuk (produktif/non produktif)

Dada terasa seperti terikat

Mengi saat inspirasi dan ekspirasi (terdengar tanpa stetoskop)

Pernafasan cuping hidumng

Ketakutan dan diaphoresis

BRONCHITIS

Batuk produktif dan sputum warna putih, terjadi pada pagi hari (disebut batuk perokok)

¨ Makanan/Cairan

- Mual, muntah, anorkesia, penurunan BB menetap (empisema)

- Peningkatan BB menetap (oedema) pada bronchitis

- Turgor menurun

- Penurunan massa otot/lemak sub kutan (emfisema)

- Hepatomegali (bronchitis)

Page 3: EMPIEMA

¨ Higiene

Penurunan kemampuan ADL

¨ Pernafasan

- Nafas pendek (disepnea sebagai keluhan menonjol pada emphisema)

- Episode sukar bernafas (asma)

- Rasa dada tertekan

- Batuk menetap dan produksi sputum daat banun tidur tiap hari, minimum selama tiga bulan berturut-turut sedikitnya selama dua tahun

- Sputum banyak sekali (pada bronchitis kronis)

- Riwayat pneumonia berulang, terpajan polusi pernafasan/zat kimia (rokok, debu/asap, asbes, kain katun, serbuk gergaji)

- Defisiensi alfa – antitripsin (emphisema)

- Penggunaan otot bantu pernafasan

- Buny naffas : redup denga ekspirasi mengi (emfisema)

- Perkusi : Hipersonan (jebakan udara pada emfisema)

Bunyi pekak (konsolidasi, cairan)

- Kesulitan bicara kalimat / lebih dari 4 – 5 kata

- Pink buffer (warna kulit normal kalau frekuensi nafas cepat)

¨ Seksualitas

Penuruan Libido

Kriteria Hasil

- Bunyi nafas bersih

- Batuk efektif

- Mengi (-), Ronchii (-) Cracles (-)

Efusi Pleura

Efusi Pleura (Fluid in the chest; Pleural fluid)

adalah pengumpulan cairan di dalam rongga

pleura.

Rongga pleura adalah rongga yang terletak

diantara selaput yang melapisi paru-paru

dan rongga dada.

Dalam keadaan normal, hanya ditemukan

selapis cairan tipis yang memisahkan kedua

lapisan pleura.

Jenis cairan lainnya yang bisa terkumpul di

dalam rongga pleura adalah darah, nanah,

cairan seperti susu dan cairan yang

mengandung kolesterol tinggi.

Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura)

biasanya terjadi karena cedera di dada.

Penyebab lainnya adalah:

- pecahnya sebuah pembuluh darah yang

kemudian mengalirkan darahnya ke dalam

rongga pleura

- kebocoran aneurisma aorta (daerah yang

menonjol di dalam aorta) yang kemudian

mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura

- gangguan pembekuan darah.

Darah di dalam rongga pleura tidak membeku

secara sempurna, sehingga biasanya mudah

dikeluarkan melelui sebuah jarum atau selang.

Empiema (nanah di dalam rongga pleura) bisa

terjadi jika pneumonia atau abses

parumenyebar ke dalam rongga pleura.

Empiema bisa merupakan komplikasi dari:

- Pneumonia

- Infeksi pada cedera di dada

- Pembedahan dada

- Pecahnya kerongkongan

- Abses di perut.

Kilotoraks (cairan seperti susu di dalam rongga

dada) disebabkan oleh suatu cedera pada

saluran getah bening utama di dada (duktus

torakikus) atau oleh penyumbatan saluran

karena adanya tumor.

Rongga pleura yang terisi cairan dengan kadar

kolesterol yang tinggi terjadi karena efusi pleura

Page 4: EMPIEMA

menahun yang disebabkan oleh tuberkulosis

atau artritis rematoid. Rongga pleura

Penyebab Penyakit Efusi Pleura

Dalam keadaan normal, cairan pleura dibentuk

dalam jumlah kecil untuk melumasi permukaan

pleura (pleura adalah selaput tipis yang melapisi

rongga dada dan membungkus paru-paru).

Bisa terjadi 2 jenis efusi yang berbeda:

Efusi pleura transudativa, biasanya disebabkan

oleh suatu kelainan pada tekanan normal di

dalam paru-paru.

Jenis efusi transudativa yang paling sering

ditemukan adalah gagal jantung kongestif.

Efusi pleura eksudativa terjadi akibat

peradangan pada pleura, yang seringkali

disebabkan oleh penyakit paru-paru.

Kanker, tuberkulosis dan infeksi paru lainnya,

reaksi obat, asbetosis dan sarkoidosis

merupakan beberapa contoh penyakit yang bisa

menyebabkan efusi pleura eksudativa.

Penyebab lain dari efusi pleura adalah:

Gagal jantung

Kadar protein darah yang rendah

Sirosis

Pneumonia

Blastomikosis

Koksidioidomikosis

Tuberkulosis

Histoplasmosis

Kriptokokosis

Abses dibawah diafragma

Artritis rematoid

Pankreatitis

Emboli paru

Tumor

Lupus eritematosus sistemik

Pembedahan jantung

Cedera di dada

Obat-obatan (hidralazin, prokainamid, isoniazid,

fenitoin,klorpromazin, nitrofurantoin,

bromokriptin, dantrolen, prokarbazin)

Pemasanan selang untuk makanan atau selang

intravena yang kurang baik.

Gejala Penyakit Efusi Pleura

Gejala yang paling sering ditemukan (tanpa

menghiraukan jenis cairan yang terkumpul

ataupun penyebabnya) adalah sesak nafas dan

nyeri dada (biasanya bersifat tajam dan semakin

memburuk jika penderita batuk atau bernafas

dalam).

Kadang beberapa penderita tidak menunjukkan

gejala sama sekali.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

- batuk

- cegukan

- pernafasan yang cepat

- nyeri perut.

Pantangan Makanan Untuk Penyakit Efusi

Pleura

Untuk pantangan makanan penderita Efusi

Pleura tidak ada, namun tidak ada salahnya

penderita mengurangi makan-makanan yg

mengandung berpengawet

Definisi Pleurisy

Pleurisy adalah peradangan dari lapisan sekeliling paru-paru (pleura). Ada dua pleura: satu yang melindungi paru (diistilahkan visceral pleura) dan yang lain melindungi dinding bagian dalam dari dada (parietal pleura). Dua lapisan-lapisan ini dilumasi oleh cairan pleural.

Pleurisy seringkali dihubungkan dengan akumulasi dari cairan ekstra dalam ruang antara dua lapisan dari pleura. Cairan ini dirujuk sebagai pleural effusion. Pleurisy juga dirujuk sebagai pleuritis.

Serat-serat nyeri dari paru berlokasi pada pleura. Ketika jaringan ini meradang, itu berakibat pada nyeri yang tajam pada dada yang

Page 5: EMPIEMA

memburuk dengan napas, atau pleurisy. Gejala-gejala lain dari pleurisy dapat termasuk batuk, kepekaan dada, dan sesak napas.

Penyebab Pleurisy

Pleurisy dapat disebabkan oleh apa saja dari kondisi-kondisi berikut:

Infeksi-Infeksi: bakteri-bakteri

(termasuk yang menyebabkan

tuberculosis), jamur-jamnur,

parasit-parasit, atau virus-virus

Kimia-Kimia Yang Terhisap

Atau Senyawa-Senyawa

Beracun: paparan pada

beberapa agen-agen perbersih

seperti ammonia

Penyakit-Penyakit Vaskular

Kolagen: lupus, rheumatoid

arthritis

Kanker-Kanker : contohnya,

penyebaran dari kanker paru

atau kanker payudara ke pleura

Tumor-Tumor Dari Pleura:

mesothelioma atau sarcoma

Kemacetan: gagal jantung

Pulmonary embolism : bekuan

darah didalam pembuluh-

pembuluh darah ke paru-paru.

Bekuan-bekuan ini adakalanya

dengan parah mengurangi

darah dan oksigen ke bagian-

bagian dari paru dan dapat

berakibat pada kematian pada

bagian itu dari jaringan paru

(diistilahkan lung infarction).

Ini juga dapat menyebabkan

pleurisy.

Trauma: patah-patahan rusuk

atau iritasi dari tabung-tabung

dada yang digunakan untuk

mengalirkan udara atau cairan

dari rongga pleural pada dada

Cara Kerja Pleura

Pleura tersusun dari dua lapisan dari jaringan lapisan yang tipis. Lapisan yang melindungi paru (visceral pleura) dan parietal pleura yang melindungi dinding dalam dari dada dilumasi oleh cairan pleural. Normalya, disana ada kira-kira 10-20 ml cairan yang bening yang bekerja sebagai pelumas antara lapisan-lapisan ini. Cairan ini secara terus menerus diserap dan digantikan, terutama melaui lapisan bagian luar dari pleura. Tekanan didalam pleura adalah negatif (seperti dalam penghisapan) dan menjadi bahkan lebih negatif selama penghisapan (bernapas masuk). Tekanan menjadi kurang negatif selama penghembusan

(bernapas keluar). Oleh karenanya, ruang diantara dua lapisan dari pleura selalu mempunyai tekanan negatif. Introduksi dari udara (tekanan positif) kedalam ruang (seperti dari luka pisau) akan berakibat pada mengempisnya paru.

Gejala-Gejala Pleurisy

Nyeri pada dada yang

diperburuk oleh bernapas

Sesak Napas

Perasaan "ditikam"

Gejala yang paling umum dari pleurisy adalah nyeri yang umumnya diperburuk oleh penghisapan (menarik napas). Meskipun paru-paru sendiri tidak mengandung syaraf-syaraf nyeri apa saja, pleura mengandung berlimpah-limpah ujung-ujung syaraf. Ketika cairan ekstra berakumulasi dalam ruang antara lapisan-lapisan dari pleura, nyeri biasanya dalam bentuk pleurisy yang kurang parah. Dengan jumlah-jumlah akumulasi cairan yang sangat besar, ekspansi dari paru-paru dapat dibatasi, dan sesak napas dapat memburuk.