Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

7
Empat Proses Dasar Proses Pencernaan di Setiap Segmen/ Bagian dari Saluran Pencernaan Tubuh Manusia Devina Rivanti Nugita, 1206240695 Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Tindakan makan tidak secara otomatis menyebabkan molekul-molekul yang ada di makanan tersedia bagi sel tubuh sebagai sumber bahan bakar atau bahan baku. Makanan mula- mula harus dicerna atau diuraikan secara biokimiawi menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat di serap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar dalam memproses makanan, yaitu (Sherwood, 2007): 1. Motilitas Motilitas merujuk pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran pencernaan. Otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan tekanan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen

Transcript of Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

Page 1: Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

Empat Proses Dasar Proses Pencernaan di Setiap Segmen/ Bagian dari Saluran

Pencernaan Tubuh Manusia

Devina Rivanti Nugita, 1206240695

Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari

makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Tindakan makan tidak secara

otomatis menyebabkan molekul-molekul yang ada di makanan tersedia bagi sel tubuh sebagai

sumber bahan bakar atau bahan baku. Makanan mula-mula harus dicerna atau diuraikan secara

biokimiawi menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat di serap dari saluran cerna ke

dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Sistem pencernaan melakukan empat

proses pencernaan dasar dalam memproses makanan, yaitu (Sherwood, 2007):

1. Motilitas

Motilitas merujuk pada kontraksi otot yang mencampur dan

mendorong maju isi saluran pencernaan. Otot polos di dinding

saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan

rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk

mempertahankan tekanan agar tekanan pada isi saluran

pencernaan tetap serta mencegah dinding saluran pencernaan

melebar secara permanen setelah mengalami distensi/

peregangan. Aktivitas tonus yang tetap ini terdapat dua tipe dasar

motilitas saluran cerna yaitu gerakan mendorong (propulsive) dan

gerakan mencampur.

-Gerakan mendorong (propulsif), yaitu gerakan mendorong

maju isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang

berbeda-beda bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh

setiap bagian saluran pencernaan. Jadi, isi terdorong maju dalam

suatu segmen dengan kecepatan yang sesuai bagi segmen tersebut

agar dapat melaksanakan tugasnya. Sebagai contohnya, transit

makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini

hanya tempat lewat makanan dari mulut ke lambung, sebaliknya,

Russel,P., Hertz,P., dan McMillan,B. (2008). Biology: The Dynamic Science. California: Brooks/Cole.

Page 2: Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

di usus halus makanan bergerak lambat karena merupakan tempat berlangsungnya

pencernaan dan penyerapan makanan.

-Gerakan mencampur, memiliki fungsi ganda, yaitu mencampur makanan dengan getah

pencernaan (untuk meningkatkan pencernaan makanan) dan mempermudah penyerapan

dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

Pergerakan suatu bahan melintasi saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat

kontraksi otot polos di dinding organ-organ pencernaan. Terdapat pengecualian bahwa

motilitas di kedua ujung saluran (mulut sampai bagian awal esofagus dan sfingter anus

eksternus di akhir) motilitas lebih melibatkan aktivitas otot rangka dan bukan otot polos.

Karena hal tersebut, tindakan mengunyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen

volunteer karena otot rangka di bawah kontrol otot sadar. Sebaliknya, motilitas di saluran

lainnya dilaksanakan oleh otot polos yang di control oleh mekanisme involunter kompleks.

2. Sekresi

Sekresi adalah pengeluaran produk-produk spesifik yang dihasilkan oleh suatu sel,

sebagai respon terhadap rangsangan yang sesuai. Sejumlah getah pencernaan disekresikan

ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin di sepanjang

perjalanan, masing-masing dengan produk sekretorik spesifik. Setiap sekresi pencernaan

terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses

pencernaan misalnya enzim, garam empedu, dan mukus.

Sel-sel sekretorik mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah

yang penting untuk menghasilkan produk sekretorik. Sekresi semua getah pencernaan

memerlukan energi, baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel

maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma (RE). Sekresi tersebut

dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf. Dalam

keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam satu bentuk kembali ke darah

setelah ikut serta dalam proses pencernaan.

3. Pencernaan

Kata pencernaan merujuk pada penguraian biokimiawi struktur kompleks makanan

menjadi satuan-satuan kecil yang dapat diserap oleh enzim. Pencernaan dilaksanakan oleh

Page 3: Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

hidrolisis enzimatik. Enzim-enzim pencernaan bersifat spesifik untuk ikatan yang dapat

dihidrolisis. Sewaktu bergerak melalui saluran cerna, makanan menjadi subyek berbagai

enzim, yang masing-masing menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini,

molekul –molekul makanan yang besar dirubah menjadi unit-unit kecil yang dpat diserap.

Manusia mengonsumsi tiga

kategori biokimiawi bahan makanan

kaya energi, yaitu:

-Karbohidrat

Bentuk paling sederhana

karbohidrat adalah gula sederhana

atau monosakarida, misalnya

gluktosa, fruktosa dan galaktosa.

Sebagaian besar karbohidrat yang

kita makan berbentuk polisakarida

yang paling umum dikonsumsi orang

berupa tepung. Selain itu daging

mengandung glikogen yang

merupakan polisakarida bentuk simpanan glukosa di otot. Lalu juga ada selulosa,

ditemukan dalam tumbuhan tidak dapat dicerna menjadi monosakarida-monosakarida

sehingga membentuk serat yang tidak tercerna atau “bulk” makanan kita. Selain

polisakarida terdapat sumber karbohidrat lain yang lebih sedikit ditemukan dalam makanan

dalam bentuk disakarida termasuk sukrosa dan laktosa.

Melalui proses pencernaan, tepung, glikogen, dan disakarida dirubah menjadi

monosakarida, terutama glukosa dengan sejumlah kecil fruktosa dan galaktosa.

Monosakarida ini adalah satuan karbohidrat yang dapat diserap.

Monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa → dapat diserap

ZDisakarida: sukrosa (glukosa+fruktosa), laktosa (glukosa+galaktosa), maltosa

(glukosa+glukosa)

Polisakarida: tepung, glikogen, selulosa

Russel,P., Hertz,P., dan McMillan,B. (2008). Biology: The Dynamic Science. California: Brooks/Cole.

Page 4: Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

-Protein

Protein terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida.

Protein akan diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang dapat

diserap dalam saluran pencernaan.

-Lemak

Sebagian besar lemak berada dalam bentuk trigliserida, yaitu lemak netral, yang

masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Selama

pencernaan, dua molekul asam lemak dipisahkan melalui proses hidrolisis, meninggalkan

sebuah monogliserol dengan satu molekul asam lemak. Karena itu, produk akhir

oencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak bebas.

4. Penyerapan

Proses penyerapan dilakukan di usus halus. Melalui proses penyerapan, unit-unit kecil

yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air,

vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau

limfe. Proses penyerapan memindahkan molekul-molekul  dan vitamin yang dihasilkan

setelah proses pencernaan berhenti dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau

limfe.

Sherwood, L. (2007). Human Physiology: From Cells to System, 7th edition. California: Brooks/Cole

Page 5: Empat Proses Dasar Proses Pencernaan Di Setiap Segmen

Referensi

Russel,P., Hertz,P., dan McMillan,B. (2008). Biology: The Dynamic Science. California: Brooks/Cole.

Sherwood, L. (2007). Human Physiology: From Cells to System, 7th edition. California: Brooks/Cole.