Em Bri Ology

11

Click here to load reader

Transcript of Em Bri Ology

Page 1: Em Bri Ology

Yuda Herdanto

06/195395/KU/11829

embriology

Page 2: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 1

EMBRIOLOGYEMBRIOLOGYEMBRIOLOGYEMBRIOLOGY

PERIODE PERIODE PERIODE PERIODE FERTILISASIFERTILISASIFERTILISASIFERTILISASI

Sperma bertemu ovum di ampulla tuba fallopi. Dalam perjalanannya sperma harus melalui 2 kejadian, yaitu:

• Mengalami kapasitasi: masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita dimana akan terlepasnya selubung glikoprotein dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa.

• Reaksi akrosom: penempelan ke zona pelusida dari oocyte akan menyebabkan pelepasan enzim (akrosin) untuk menembus zona pelusida.

Tahapan penembusan sperma menuju ovum:

• Tahap KORONA RADIATA Secara umum, kira-kira hanya ada 300-500 sperma yang sampai di daerah ini. Namun yang melakukan aksi hanya 1 sperma. Sedangkan yang lain membantu sperma itu untuk menembus sawar yang melindungi. • Tahap ZONA PELLUCIDA Zona pellucida merupakan perisai glikoprotein, sehingga dengan adanya reaksi akrosom akan menyebabkan sperma dapat menembus zona pellucida ini. Ketika terjadi penempelan itu maka membran plasma dari oocyte akan mengalami perubahan permeabilitas. Dengan berubahnya permeabilitas ini akan menyebabkan pelepasan enzim lisosom oleh granul korteks (membran plasma oocyte). Enzim ini akan menyebabkan berubahnya sifat zona pelusida sehingga meng-inaktif-kan reseptor sperma pada zona spesifik-spesies. • Tahap penyatuan OOSIT dan MEMBRAN SEL SPERMA Ketika sperma menyentuh membran plasma oocyte ada kejadian penting yaitu terlepasnya selaput plasma sperma karena reaksi akrosom itu. Sedangkan kepala dan ekor masuk ke dalam sitoplasma oosit. Dan akhirnya menyentuh oosit. Ketika sudah terjadi penyatuan ini, maka oocyte merespon dengan 3 cara, yaitu:

☺ Reaksi zona kortikal (pencegahan polispermi pada tahap ZP) ☺ Pembelahan meiosis kedua ☺ Penggiatan metabolik sel telur (faktor penggiat ini dibawa oleh

sperma, terjadi sebagai awal embriogenesis) Hasil dari tahap ini:

• Kromosom diploid • Penentuan jenis kelamin • Mengawali pembelahan

Page 3: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 2

PERIODE MINGGU 1PERIODE MINGGU 1PERIODE MINGGU 1PERIODE MINGGU 1 ( ( ( (masa germinalmasa germinalmasa germinalmasa germinal/mitosis/mitosis/mitosis/mitosis)))) Zygote mencapai tingkat 2 sel � Blastomere � tingkat 8 sel longgar � Morula (bola sel padat dengan 16 sel) � masuk ke cavitas uterus � terjadi masuknya cairan ke ruang antar sel morula (masa dalam), membentuk rongga ditengah � Blastocyst (embrioblast pada satu kutub, trofoblast membentuk dinding epitel) � hari 6, trofoblast menempel di uterus melalui enzim proteolitiknya dan juga dibantu uterus itu sendiri

• Morula: memiliki masa sel dalam (embrioblast) dan masa sel luar (trofoblast dan plasenta).

PERIODE MINGGU 2PERIODE MINGGU 2PERIODE MINGGU 2PERIODE MINGGU 2 (cakram bilaminer) (cakram bilaminer) (cakram bilaminer) (cakram bilaminer) 8th � Blastocyst terbenam dalam stroma endometrium � bagian trofoblast diatas embrioblast akan berdiferensiasi menjadi sitotrofoblast (simplex cells, bagian luar) dan sinsitiotrofoblast (bagian dalam uterus) 8th � Sel embrioblast � diferensiasi � lapisan hipoblast (sel kuboid, menghadap rongga blastocyst) dan epiblast (sel silindris, menghadap rongga amnion)

• Sitotrofoblast: melakukan aksi mitosis, dimana sel anakannya menuju daerah sel sinsitiotrofoblast.

• Rongga amnion: rongga yang terbentuk dari epiblast dimana disana terdapat sel-sel amnioblast yang berhadapan dengan sel sitotrofoblast

• Sinsitiotrofoblast: produksi hCG pada akhir minggu kedua 9th � blastocyst terbenam makin dalam � bekas luka tempat penempelan blastocyst telah ditutup oleh endapan fibrin � sinsitiotrofoblast memiliki vakuola-vakuola � lakuna trofoblast. 9th � pada kutub abembrional terbentuk selaput eksoselom (Heuser) yang melapisi sitotrofoblast � selaput eksoselom bersama hipoblas membentuk rongga eksoselom. 11th-12th � blastocyst telah terbenam sempurna (epitel telah menutupi bagian luka) � sel sinsitiotrofoblast ini akan masuk lebih dalam ke dalam rongga uterus dan merusak pembuluh kapiler ibu � darah mengisi lakuna trofoblast � terjadilah sirkulasi utero-plasenta. 11th-12th � muncul suatu sel (mesoderm ekstraembrional) diantara selaput eksoselom dan sel sitotrofoblast � akhirnya, mesoderm ekstraembrional akan mengelilingi rongga amnion juga rongga eksoselom � mesoderm ekstraembrional membentuk selom ekstraembrional (rongga khorion) � akhirnya terbentuk mesoderm ekstraembrional somatopleural (berhadapan dengan sitotrofoblast) dan mesoderm ekstraembrional splanknopleural (berhadapan dengan rongga eksoselom) 11th-12th � perkembangan cakram bilaminar lebih lambat dari trofoblast � cakram sangat kecil (0,1-0,2 mm) � sel endometrium menjadi polihedral (mengandung

Page 4: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 3

glikogen-lemak) � ruang antar sel endometrium terisi cairan ekstravasasi � jaringan menjadi sembab � jaringan sembab meluas ke seluruh endometrium (reaksi desidua). 13th � luka biasanya sudah sembuh � bisa terjadi perdarahan akibat aliran darah dalam ruang lakuna � perdarahan ini bisa menipu (haid) 13th � sel sitotrofoblast berproliferasi, menusuk ke daerah sel sinsitiotrofoblast � membentuk villi primer 13th � sel hipoblast menghasilkan sel yang kemudian menuju rongga eksoselom � dirongga eksoselom sel ini berproliferasi hingga membentuk kantung kuning telur sekunder 13th � selom ekstraembrional meluas membentuk rongga korion � mesoderm ekstraembrional somatopleural menjadi lempeng korion � ada satu bagian dari mesoderm ekstraembrional melintasi rongga korion yang dikenal tangkai penghubung. 13th � hipoblast akan mengalami penebalan didaerah tempat melekat dengan epiblast, daerah itu namanya lempeng prekordal (daerah sel thorax).

PERIODE MINGGU 3 (cakram trilaminer)PERIODE MINGGU 3 (cakram trilaminer)PERIODE MINGGU 3 (cakram trilaminer)PERIODE MINGGU 3 (cakram trilaminer) Periode gastrulasi: proses pembentukan katiga lapisan germinal pada embrio: Diawali dengan muncul garis samar pada epiblast � 15th-16th, berubah menjadi garis primitif � muncul sel (mesoderm) diantara epiblast dan hipoblast (sel diambil melalui invaginasi pada epiblas yang mengikuti alur garis primitif) � sel mesoderm menyebar luas � sel itu kemudian membuat hubungan dengan mesoderm ekstraembrional & sel menyebar juga kearah lempeng prekordal, membentuk lempeng kardiogenik. Perkembangan Cakram Embrio: Cakram embrio yang awalnya bulat dan datar � lama kelamaan memanjang dengan bagian kranial lebih lebar dari bagian kaudal (akibat invaginasi epiblast pada garis primitif) � lama-kelamaan garis primitif hilang � Embrio siap melakukan diferensiasi organ. Pembentukan Notokord:

• Sel prenotokord yang mengalami invaginasi di primitive pit menuju lempeng prekordal � prenotokord terkumpul dalam hipoblast � terbentuklah lempeng notokord � karena sel hipoblast digantikan menjadi sel endoderm maka lempeng notokord melepas dari endoderm � kemudian membentuk notokord definitif (dasar kerangka sumbu badan).

Page 5: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 4

• Notokord meluas ke kranial (lempeng prekordal) dan ke kaudal (primitive pit) sehingga membentuk suatu saluran kecil (saluran neurenterik) yang menghubungkan rongga amnion dengan kantung kuning telur.

16th � Sel-sel dari endoderm dan ektoderm yang melekat erat tanpa pembatas lapisan mesoderm akan membentuk membran kloaka � ketika selaput kloaka mucul, dinding posterior kantung kuning telur membentuk divertikulum (allantois). Perkembangan Trofoblast: Week 3 akhir, villi primer ditembus sel mesoderm � sel mesoderm akan berdiferensiasi menjadi kapiler villi (villi plasenta definitif) � villi plasenta ini akan berhubungan dengan kapiler pada lempeng korion � villi plasenta akan menyambungkan dengan embrio � villi kemudian siap memasok nutrisi + O2 � akhirnya tangkai penghubung tadi dikenal sebagai tali pusat.

• Villi batang: Villi antara lempeng korion – lempeng desidua • Villi bebas (terminal): Villi yang keluar dari villi batang. Tempat pertukaran

nutrisi,dll.

MINGGU 3 MINGGU 3 MINGGU 3 MINGGU 3 ---- MINGGU 8 (masa embriogenik)MINGGU 8 (masa embriogenik)MINGGU 8 (masa embriogenik)MINGGU 8 (masa embriogenik) Merupakan masa dimana ketiga lapisan embrio mengalami perkembangan dan pembentukan organ. Maka dari itu masa ini disebut dengan masa organogenesis. Derivat lapisan ektoderm embrional: Pada awalnya berbentuk cakram datar (daerah kepala lebih luas daripada daerah kaudal) � terjadi pengaruh induksi notokord pada ektoderm � terbentuk lempeng saraf � terjadi proses induksi neurulasi (notokord) � membentuk neuroektoderm. Dengan induksi notokord � Lempeng syaraf akan meluas ke garis primitif dan memanjang � tepi lateral mengangkat membentuk lipat syaraf, dan ditengahnya ada alur syaraf � akhirnya lipatan syaraf itu menyempit hingga menyatu (diawali dari somit 4 ke kranial dan kaudal) � terbentuk tuba neuralis (namun bagian ujung kranial dan kaudal masih belum ada penyatuan, dikenal sebagai neuroporus cranial et caudal) selain itu akibat lipatan syaraf itu menyebabkan krista neuralis mengalami transisi dari epitel menjadi sel mesenkim dan meninggalkan neuroektoderm dengan migrasi aktif menuju bagian mesoderm � Sel krista ini selanjutnya akan menjadi ganglia spinalis dan otonom, bagian ganglia saraf kranial (5,7,9,10), sel schwann, melanosit, dll. Nb: proses induksi neurulasi ini akan terjadi berulang-ulang pada masa organogenesis untuk pembentukan organ. Dimana proses ini diatur dari sinyal-sinyal yang dilepas oleh molekul dari golongan TGF-β (Aktivin, FGF) dan molekul yang memiliki aktivitas sebagai morfogen (molekul yang memiliki beda konsentrasi dengan konsentrasi dalam sel; asam retinoat, neurotransmitter) dan juga produk gen Wnt.

Page 6: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 5

Sesaat itu, menjelang penutupan tuba neuralis � di kranial, terbentuk lempeng telinga dan lempeng lensa mata � selanjutnya, terjadi invaginasi sehingga membentuk gelembung telinga juga lensa mata itu sendiri. Kesimpulan pada ektoderm akan membentuk:

• CNS • PNS • Epitel sensorik mata, hidung, telinga • Epidermis, rambut, kuku • Kelenjar subcutan, Kelenjar mammae, Kelenjar hipofisis • Email gigi

Derivat lapisan mesoderm embrional: Lapisan mesoderm memiliki lempeng tipis longgar di kanan-kiri titik tengah � lempeng itu berproliferasi � membentuk mesoderm paraksial (menebal di medial) � setelah itu pada lempeng lateral timbul rongga antar sel � menyebabkan terbentuknya lapisan mesoderm somatik/parietal (membungkus rongga amnion) dan lapisan splanknik/viseral (membungkus yolk sac) � akibat ini, terbentuk rongga selom intraembrional Mesoderm intermediate: mesoderm yang menghubungkan mesoderm paraksial dengan mesoderm lempeng lateral. Selanjutnya,

• Mesoderm paraaksial membentuk somitomer (mesenkim di kranial, somit di oksipital dan kaudal)

☺ Somit membentuk miotom, sklerotom, dermatom dan jaringan penunjang tubuh lainnya

• Mesoderm intermediate, ☺ pada bagian cervical dan thoracal terdapat segementasi kelompok sel

pembentuk nefrotom ☺ pada bagian kaudal tidak bersegmen dan disebut korda nefrogenik ☺ dari kedua bagian ini kelak menjadi sistem ekskresi urin dan gonad.

• Mesoderm parietal, bersama ektoderm akan membentuk dinding ventral dan lateral tubuh.

• Mesoderm viseral, bersama endoderm akan membentuk dinding usus • Sel yang menghadap rongga selom intraembrional akan membentuk selaput

mesotel (melapisi rongga perut, pleura, dan kantung jantung) Kesimpulan pada mesoderm akan membentuk:

• Sistem kardiovaskuler • Sistem kemih dan kelamin (kecuali vesica urinaria) • Limpa • Kortex adrenal

Page 7: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 6

Derivat lapisan endoderm embrional: Pelipatan sefalokaudal disebabkan karena pertumbuhan memanjang dari sistem saraf pusat yang cepat. Dan, pertumbuhan lateral karena pembentukan somit yang cepat. Lapisan endoderm kelak akan membentuk:

• Epitel saluran pencernaan, pernafasan, dan vesica urinaria. • Tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pankreas • Epitel kavum timpani dan tuba eustachius.

TRIMESTER KEDUA (masa fetus)TRIMESTER KEDUA (masa fetus)TRIMESTER KEDUA (masa fetus)TRIMESTER KEDUA (masa fetus) Karakteristik utama perkembangan intrauterin pada trimester kedua adalah penyempurnaan struktur organ umum dan berfungsinya berbagai sistem organ. Sistem sirkulasi: Janin mulai menunjukkan adanya aktifitas denyut jantung dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-12. Dengan stetoskop Laennec denyut jantung baru dapat terdengar setelah kehamilan 20 minggu. Sel darah janin terutama mengandung hemoglobin jenis fetal (HbF), yang memiliki daya ikat oksigen jauh lebih tinggi dibandingkan daripada hemoglobin manusia dewasa (HbA) pada suhu dan pH yang sama. HbA sendiri baru diproduksi pada akhir masa fetal, dan pada saat lahir, jumlahnya mencapai hanya sekitar 30% dari seluruh hemoglobin yang terkandung dalam neonatus. Pada kehidupan ekstrauterin, berangsur-angsur produksi HbF berkurang sampai akhirnya normal tidak terdapat lagi dalam tubuh individu. Ada beberapa struktur anatomik yang terdapat pada masa janin kemudian tertutup / mengalami regresi sesudah lahir sampai dewasa, yaitu : foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteria dan vena umbilikalis, dan duktus venosus Arantii. Sistem respirasi: Janin mulai menunjukkan gerak pernapasan sejak usia sekitar 18 minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk survival ekstrauterin pada akhir trimester ketiga. Aliran keluar-masuk yang terjadi pada pernapasan janin intrauterin bukanlah aliran udara, tetapi aliran cairan amnion. Seluruh struktur saluran napas janin sampai alveolus terendam dalam cairan amnion tersebut. Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal, melalui plasenta dan tali pusat.

Page 8: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 7

Sistem gastrointestinal: Janin menunjukkan aktifitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28 minggu. Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir trimester pertama, diikuti dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Mekonium, (isi pada saluran pencernaan janin), tampak mulai usia 16 minggu. Mekonium berasal dari:

• sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok • cairan / enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva sampai

enzim-enzim pencernaan • cairan amnion yang "diminum" oleh janin, yang kadang-kadang mengandung

juga lanugo (rambut halus dari kulit janin yang rontok) dan sel-sel dari kulit janin / membran amnion yang rontok.

Sistem saraf dan neuromuskular: Ini merupakan sistem yang paling awal mulai menunjukkan aktifitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu (akhir trimester pertama), berupa kontraksi otot yang timbul jika terjadi stimulasi lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-alat gerak, dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana (fleksi satu sisi diikuti juga fleksi sisi lainnya). Terjadi juga berbagai gerakan spontan. Namun ukuran janin pada saat ini masih kecil, sehingga gerakan-gerakan janin belum dapat dirasakan oleh ibunya. Sejak usia 13-14 minggu (awal trimester kedua), gerakan-gerakan janin baru mulai dapat dirasakan ibunya. Terdapat HUBUNGAN antara keadaan emosional ibu dengan tingkat aktifitas janin (misalnya, pada keadaan ibu marah atau gembira, gerak janin lebih sering dan kuat, sebaliknya waktu ibu sedih atau depresi atau ketakutan, gerak janin lebih sedikit dan lemah). Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormon adrenalin ibu yang juga ditransfer ke janin melalui sirkulasi plasenta. Sistem saraf sensorik khusus / indera: Mata yang terdiri dari lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata / mangkuk optik (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral � permukaan ventral wajah. Nervus optikus merupakan derivat ektoderm, memasuki bola mata dari posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic vesicles) bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi sensorik dari nervus facialis, telinga dalam (organ pendengaran dan keseimbangan) memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktorik (olfactory placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah, memperoleh inervasi sensorik dari nervus olfaktorius. Lidah berasal dari lengkung faring dari endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus hipoglosus dan nervus laryngeus superior.

Page 9: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 8

Sistem urinarius: Glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak umur 8 minggu. Pada kehamilan 20 minggu jumlah glomerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua, dan di dalam vesica urinaria dapat ditemukan urine janin, yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amnion. Produksi urine kira-kira 0.05-0.10 cc/menit. Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena vaskularisasi juga relatif masih sedikit. Sistem endokrin: Kortikotropin dan tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin sejak usia 10 minggu � merangsang perkembangan kelenjar suprarenal dan kelenjar tiroid � kelenjar tersebut berkembang � terjadi produksi dan sekresi hormon-hormonnya � Hormon maternal dan hormon plasenta didistribusikan dalam jumlah besar dalam sirkulasi janin, dan aktifitasnya juga mempengaruhi pertumbuhan janin, lebih daripada hormon yang diproduksi janin itu sendiri. Kelenjar-kelenjar reproduksi pria (testis) juga menghasilkan testosteron dan androstenedion, namun pada wanita (ovarium) tidak ditemukan sekresi estrogen dan progesteron, kemungkinan karena belum terjadi pematangan teka dan granulosa folikel. Perubahan setiap bulan:

• Bulan ketiga: wajah terbentuk makin sempurna, letak organ-organ wajah sesuai tempatnya. Alat kelamin luar berkembang. Lengkung usus yang terdesak ke arah tali pusat kembali tercakup dalam rongga abdomen. Mulai terdeteksi gerakan otot / refleks gerak sederhana, tetapi belum sampai menimbulkan sensasi pada ibu. Pada akhir minggu ke-12, umumnya sudah dapat diidentifikasi jenis kelaminnya melalui USG.

• Bulan keempat-kelima: tubuh janin memanjang dengan cepat, pertambahan berat mencapai 500 g. Tumbuh rambut-rambut halus (lanugo), rambut kepala, alis dan bulu mata. Gerakan janin mulai dapat dirasakan oleh ibu.

• Bulan keenam-ketujuh: berat badan bertambah banyak, sampai dengan separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat, kardiovaskular dan pernapasan belum berfungsi sempurna dan diantara ketiganya belum dapat berkoordinasi baik, sehingga jika janin lahir pada periode ini tidak akan dapat bertahan hidup.

Page 10: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 9

TRIMESTER KETIGA (masa fetus)TRIMESTER KETIGA (masa fetus)TRIMESTER KETIGA (masa fetus)TRIMESTER KETIGA (masa fetus) Karakteristik utama perkembangan intrauterin pada trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ khusus dan penyempurnaan fungsi sistem organ. Satu karakteristik perkembangan akhir masa janin adalah perlambatan pertumbuhan kepala relatif terhadap perumbuhan badan. Pada awal bulan ke-3, ukuran kepala merupakan separuh ukuran kepala-bokong (crown-rump length / CRL), tetapi sejak awal bulan ke-5, ukuran kepala relatif berkurang menjadi sepertiga dari CRL, sampai pada saat lahir ukuran kepala hanya seperempat dari CRL. Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan badan dan ekstremitas, bersama dengan penurunan pertumbuhan kepala. Perubahan setiap bulan:

• Bulan ketujuh-kedelapan: ☺ endapan lemak subkutis meningkat, sehingga janin memperoleh bentuk

membulat / menggemuk. ☺ Produksi kelenjar lemak kulit juga menghasilkan lapisan vernix

caseosa yang melapisi kulit janin. ☺ Sejak usia 28 minggu lengkap, telah terbentuk koordinasi antara

sistem saraf pusat, pernapasan dan kardiovaskular, meskipun masih sangat minimal.

☺ Janin yang lahir pada masa ini dapat bertahan hidup, namun diperlukan tunjangan hidup berupa perawatan intensif yang sangat baik untuk mencapai hasil optimal.

• Bulan kesembilan: ☺ pertumbuhan kepala maksimal ☺ lingkar kepala menjadi lingkar terbesar daripada seluruh bagian tubuh. ☺ Pada bayi laki-laki, testis mulai turun ke tempatnya di dalam skrotum.

• Saat lahir: ☺ terjadi mekanisme adaptasi berbagai struktur janin. Di antaranya,

paru yang semula kolaps karena belum terisi udara, sejak lahir menjadi mengembang karena paru terisi udara pernapasan.

☺ Berbagai struktur dalam sistem kardiovaskular menutup. Sejak tali pusat diputuskan, sirkulasi feto-maternal melalui plasenta dan pembuluh umbilikalis terputus, dan bayi terpisah dari sirkulasi ibunya.

Page 11: Em Bri Ology

yudaherdantoproduction 10

Tentang PenulisTentang PenulisTentang PenulisTentang Penulis

NamaNamaNamaNama: Dwi Yuda Herdanto NicknameNicknameNicknameNickname: Yuda – Danto – Dantox AgamaAgamaAgamaAgama: Islam Jenis KelaminJenis KelaminJenis KelaminJenis Kelamin: Laki-Laki Golongan DarahGolongan DarahGolongan DarahGolongan Darah: B TTLTTLTTLTTL: Yogyakarta, 27 Januari 1990 AlamatAlamatAlamatAlamat: Jalan Prof. Dr. Soepomo 131 RT 35 RW 09 Warungboto UmbulharjoYogyakarta Indonesia EEEE----MailMailMailMail: [email protected] ; : [email protected] Nomor HPNomor HPNomor HPNomor HP: + 62 8586 8 2727 87, + 62 888 2 8030 53 Riwayat PendidikanRiwayat PendidikanRiwayat PendidikanRiwayat Pendidikan:

• TK PEMBINA Yogyakarta

• TK TUNAS HARAPAN Sub Unit Dharma Wanita Pertamina Pangkalan Susu, Sumatera Utara

• SD 2 Dharma Patra YKPP Pangkalan Susu, Sumatera Utara

• SD Dharma Patra 1 YKPP Rantau, Aceh Timur

• SD GLAGAH 1 Yogyakarta

• SMP N 4 Yogyakarta

• SMAN 3 Yogyakarta

• UNIVERSITAS GADJAH MADA [Fakultas KEDOKTERAN Program Studi PENDIDIKAN DOKTER]