Elektronika_Laporan acara 3
-
Upload
siska-dwi-carita -
Category
Documents
-
view
61 -
download
0
description
Transcript of Elektronika_Laporan acara 3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Multisim adalah program komputer yang digunakan dalam kegiatan elektronika terutama
saat mensimulasikan suatu rangkaian elektronika. Pada praktikum sebelumnya, kita telah
mengenal program multisim dan cara dasar penggunaannya dalam rangkaian DC atau arus
searah. Dalam praktikum kali ini kita akan menggunakan arus AC. Arus AC (Alternating
Current) adalah arus yang mempunyai polaritas ganda atau bolak-balik.
Arus AC banyak didunakan dalam listrik yang disalurkan pada perumahan dan
perusahaan. Sedangkan alat elektronika pada umumnya menggunakan arus DC sehingga arus AC
yang disalurkan tadi perlu diubah ke dalam arus DC.
Simulasi rangkaian pada praktikum kali ini akan menggunakan beberapa komponen
elektronika seperti transformator, dioda, ground, dan kapasitor. Instrumen uji yang akan
digunakan adalah oskiloskop.
II. TUJUAN
Dalam praktikum yang berjudul “Simulasi Rangkaian Elektronika Menggunakan
Program Multisim : Rangkaian AC” ini bertujuan untuk :
1. Mampu membuat rangkaian AC emnggunakan program Multisim.
2. Mampu menghitung besarnya tegangan, kuat arus, dan resistor dalam suatu rangkaian.
III. TINJAUAN PUSTAKA
NI Multisim adalah elektronik Skema
Capture dan program simulasi yang merupakan
bagian dari rangkaian program-program desain
sirkuit, bersama dengan NI Ultiboard. Multisim
merupakan salah satu program desain beberapa
rangkaian untuk menggunakan Berkeley asli
simulasi perangkat lunak berbasis SPICE.
Multisim awalnya diciptakan oleh sebuah
perusahaan bernama Electronics Workbench,
yang sekarang menjadi divisi Instrumen Nasional. Multisim meliputi simulasi mikrokontroler
(sebelumnya dikenal sebagai MultiMCU), serta impor terpadu dan fitur ekspor ke dewan
perangkat lunak tata letak Sirkuit cetak di suite, Ultiboard. Multisim digunakan secara luas
dalam dunia akademis dan industri untuk pendidikan rangkaian, desain skema elektronik dan
simulasi SPICE.
Arus listrik berarti aliran muatan listrik (fenomena) atau laju aliran muatan listrik
(kuantitas a). Muatan listrik yang mengalir ini biasanya dilakukan dengan memindahkan
elektron, dalam konduktor seperti kawat.
Rangkaian AC adalah rangkaian yang memiliki polaritas ganda, terdiri dari fasa dan nol.
AC memiliki karakteristik dapat ditukar atau dibolak-balik antara fasa dan nol. Jadi walaupun
pemasangan komponen terbalik, alat elektronik tersebut akan tetap menyala.
In alternating current (AC) the movement (or flow) of electric charge periodically
reverses direction. In direct current (DC), the movement (or flow) of electric charge is only in
one direction. Used generically, AC refers to the form in which electricity is delivered to
businesses and residences. The usual waveform of an AC power circuit is a sine wave, however
in certain applications, different waveforms are used, such as triangular or square waves. Audio
and radio signals carried on electrical wires are also examples of alternating current. In these
applications, an important goal is often the recovery of information encoded (or modulated) onto
the AC signal.
Dalam alternating current (AC) gerakan (atau aliran) muatan listrik secara periodik akan
membalikkan arah. Dalam arus searah (DC), gerakan (atau aliran) muatan listrik hanya dalam
satu arah. Pada umumnya, AC merujuk pada bentuk di mana listrik yang dikirimkan ke bisnis
dan perumahan. Bentuk gelombang biasa sebuah sirkuit listrik AC adalah gelombang sinus,
namun dalam aplikasi tertentu, bentuk gelombang yang berbeda digunakan, seperti gelombang
segitiga atau persegi. Audio dan sinyal radio dilakukan pada kabel listrik juga contoh arus bolak.
Dalam aplikasi ini, merupakan tujuan yang penting sering pemulihan informasi disandikan (atau
dimodulasi) ke sinyal AC.
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen
elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf
yang lain. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL
dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan
primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa
ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator
menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,
terutama dalam adaptor AC-DC.
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik
mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua
elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena
karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda VARICAP (VARIable CAPacitor/kondensator
variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.
Lambang diode pada umumnya adalah
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik
menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi
elektronik dari katup pada transmisi cairan.
An oscilloscope (abbreviated sometimes as scope or O-scope) is a type of electronic test
instrument that allows signal voltages to be viewed, usually as a two-dimensional graph of one
or more electrical potential differences (vertical axis) plotted as a function of time or of some
other voltage (horizontal axis). Although an oscilloscope displays voltage on its vertical axis,
any other quantity that can be converted to a voltage can be displayed as well. In most instances,
oscilloscopes show events that repeat with either no change, or change slowly. The oscilloscope
is one of the most versatile and widely-used electronic instruments.
Oscilloscopes are commonly used when it is desired to observe the exact wave shape of
an electrical signal. In addition to the amplitude of the signal, an oscilloscope can show
distortion and measure frequency, time between two events (such as pulse width or pulse rise
time), and relative timing of two related signals. Some modern digital oscilloscopes can analyze
and display the spectrum of a repetitive event. Special-purpose oscilloscopes, called spectrum
analyzers, have sensitive inputs and can display spectra well into the GHz range. A few
oscilloscopes that accept plug-ins can display spectra in the audio range.
Sebuah osiloskop (kadang-kadang disingkat sebagai scope atau O-scope) adalah jenis alat
uji elektronik yang memungkinkan melihat sinyal tegangan, biasanya sebagai grafik dua dimensi
dari satu atau lebih perbedaan potensial listrik (sumbu vertikal) diplot sebagai fungsi dari waktu
atau dari beberapa tegangan lain (sumbu horisontal). Meskipun sebuah osiloskop menampilkan
tegangan pada sumbu vertikal, setiap kuantitas lain yang dapat dikonversi ke tegangan dapat
ditampilkan juga.
Osiloskop yang umum digunakan bila diinginkan untuk mengamati bentuk gelombang
yang tepat dari sinyal listrik. Selain sinyal amplitudo, sebuah osiloskop dapat menunjukkan
distorsi dan mengukur frekuensi, waktu antara dua kejadian (seperti lebar pulsa atau pulsa rise
time), dan waktu relatif dari dua sinyal terkait. Beberapa osiloskop digital modern dapat
menganalisis dan menampilkan spektrum peristiwa berulang. osiloskop Khusus, penganalisa
spektrum disebut, memiliki input sensitif dan dapat menampilkan spektrum ke kisaran GHz.
Sebuah osiloskop yang menerima beberapa plug-in dapat menampilkan spektrum dalam rentang
audio.
IV. METODELOGI
A. Alat dan Bahan
1. Laptop/Komputer
2. Program Multisim
B. Prosedur Praktikum
1. Rangkaian pada gambar dibuat dengan menggunakan program multisim.
2. Fitur-fitur yang dibutuhkan dalam membuat suatu rangkaian dimasukkan.
3. Menghitung nilai hambatan, arus dan tegangan menggunkan Multisim.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
-terlampir-
B. Pembahasan
Percobaan dalam praktikum ini dilakukan secara simulatif menggunakan program
komputer yaitu multisim. Multisim adalah program komputer yang digunakan untuk menghitung
besarnya nilai-nilai dalam rangkaian elektronika dalam bentuk software komputer. Dengan
melakukan program ini, kita dapat menghitung nilai komponen elektronika. Akan tetapi pada
praktikum kali ini, kita akan lebih memfokuskan pada penggunaan oskiloskop dalam
menunjukkan gelombang elektronika.
Oscilloscope sendiri adalah jenis alat uji elektronik yang memungkinkan melihat sinyal
tegangan, biasanya sebagai grafik dua dimensi dari satu atau lebih perbedaan potensial listrik
(sumbu vertikal) diplot sebagai fungsi dari waktu atau dari beberapa tegangan lain (sumbu
horisontal). Fitur yang akan dipakai dalam praktikum kali ini adalah arus AC, transformator,
kapasitor, diode, dan resistor.
Arus AC adalah arus yang memiliki polaritas ganda, terdiri dari fasa dan nol.
Transformator adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC
ke taraf yang lain. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik, menahan arus searah dan melewatkan atau meneruska arus bolak-balik. Diode adalah
komponen aktif bersaluran dua. Resistor adalahkomponen elektronika yang dapat menahan arus
listrik.
Pertama, merangkai rangkaian seperti yang telah digambar oleh asisten pada program
multisim. Masukkan dulu fitur-fitur yang dibutuhkan yaitu arus AC sebesar 120V/60Hz/0deg,
transformator jenis powervolt dengan tipe PP3-12, diode jenis full wave-bridge rectifier,
polarized capacitor sebesar 1 µF dengan kutub positif berada di atas, resistor sebesar 1 kΩ.
Setelah semua komponen tersebut dirangkai, masukkan fitur oscilloscope dan sambungkan pada
rangkaian. Agar oscilloscope bekerja, sambungkan dengan satu ground dan tambahkan satu lagi
ground dalam rangkaian.
Nyalakan tombol ON yang ada pada pojok kanan atas, dan klik dua kali pada
oscilloscope. Untuk memperbesar tampilan oscilloscope, tekan tombol expand. Atur panel
kontrol oscilloscope dengan time base sebesar 0,01 s/div, channel A 100 V/div (AC), dan
channel B 50 mV/div (DC). Maka pada tampilan osciloscop akan sesuai dengan gambar.
Percobaan berikutnya menggunakan fitur yang sama yaitu arus AC sebesar
120V/60Hz/0deg, transformator jenis powervolt dengan tipe PP3-12, diode jenis full wave-
bridge rectifier, polarized capacitor sebesar 1 µF dengan kutub positif berada di atas, resistor
sebesar 1 kΩ. Setelah semua komponen tersebut dirangkai, masukkan fitur oscilloscope dan
sambungkan pada rangkaian. Agar oscilloscope bekerja, hanya tambahkan satu ground pada
oscilloscope.
Nyalakan tombol ON yang ada pada pojok kanan atas, dan klik dua kali pada
oscilloscope. Untuk memperbesar tampilan oscilloscope, tekan tombol expand. Atur panel
kontrol oscilloscope dengan time base sebesar 0,01 s/div, channel A 100 V/div (AC), dan
channel B 150 µV/div (0). Maka pada tampilan osciloscop akan sesuai dengan gambar.
Pada percobaan ketiga hanya menggunakan arus AC 120V/60Hz/0deg, transformator
jenis default dengan tipe ideal, satu diode penyearah biasa, dan resistor sebesar 1 kΩ. Setelah
semua komponen tersebut dirangkai, masukkan fitur oscilloscope dan sambungkan pada
rangkaian. Agar oscilloscope bekerja, tambahkan satu groung pada oscilloscope dan satu groung
lagi pada rangkaian.
Nyalakan tombol ON yang ada pada pojok kanan atas, dan klik dua kali pada
oscilloscope. Untuk memperbesar tampilan oscilloscope, tekan tombol expand. Atur panel
kontrol oscilloscope dengan time base sebesar 0,01 s/div, channel A 100 V/div (DC), dan
channel B 100 V/div (0). Maka pada tampilan osciloscop akan sesuai dengan gambar.
Dengan menggunakan oscilloscope, kita dapat mengamati gelombang listrik yang
dihasilkan pada suatu rangkaian elektronika. Jenis tampilan pada oscilloscope dapat kita
sesuaikan sendiri dengan menggunakan panel control yang ada. Kita juga dapat menekan tombol
pause apabila ingin melihat secara detail gelombang yang telah dihasilkan.
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
1. Multisim adalah program komputer yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai-
nilai dalam rangkaian elektronika.
2. Rangkaian AC adalah rangkaian yang memiliki polaritas ganda, terdiri dari fasa dan nol.
3. Oscilloscope sendiri adalah jenis alat uji elektronik yang memungkinkan melihat sinyal
tegangan.
4. Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
5. Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua yang pada umumnya mempunyai fungsi
menyearahkan arus.
6. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik, menahan
arus searah dan melewatkan atau meneruska arus bolak-balik.
7. Resistor adalah komponen elektronika yang dapat menahan arus listrik.
8. Panel control pada oscilloscope digunakan untuk mengatur tampilan gelombang agar
sesuai dengan apa yang kita inginkan.
B. Saran
1. Pada praktikum selanjutnya sebaiknya dua orang praktikan paling tidak menggunakan
satu unit laptop/komputer agar tiap praktikan mengetahui secara pasti cara menggunakan
program multisim.
2. Sebaiknya praktikan diberi waktu untuk mencoba dan merancang sendiri suatu rangkaian
elektronika agar kreatifitas praktikan lebih meningkat. Dalam hal ini, asisten tetap
mengarahkan praktikan agar rangkaian yang dibuat dapat berguna.
DAFTAR PUSTAKA
Fitzgerald, A.E, dkk. 1981. Dasar-Dasar Elektronika Teknik Jilid 1 Edisi Kelima. Bandung:
ITB
Malvino, Albert Paul. 2002. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Salemba Teknika
Millman dan Halkias. 1997. Elektronika Terpadu Rangkaian dan Sistem Analog dan Digital
Jilid 1. Jakarta : Jakarta.
National Instruments Electronics Workbench, official website
Lister, EC. 1988. Mesin dan Rangkaian Listrik edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
Spitzer, Frank and Barry Horwath. 1972. Principles of Modern Instrumentation. New York :
Holt, Rinehart and Winston Inc.
Tim Penyusun. 2010. Modul Praktikum Elektronika. Purwokerto: Unsoed
Wikipedia The Free Encyclopedia. www.wikipedia.org
Wolard, BG. 1988. Elektronika Praktis. Jakarta : Pradnya Paramita.