Electroconvultion therapy new 13

26
ELECTROCONVULTION THERAPY Christin,W., S.Kep.,Ns., MSN

Transcript of Electroconvultion therapy new 13

Page 1: Electroconvultion therapy new 13

ELECTROCONVULTION THERAPY

Christin,W., S.Kep.,Ns., MSN

Page 2: Electroconvultion therapy new 13

Electroconvultion therapy (ECT)/terapi kejang listrik (TKL)

Merupakan suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan melalui elektroda yang ditempatkan pada bitemporo-fontalis atau pada hemisfer nondominan yang menimbulkan kejang Grand Mal,yang darinya diharapkan tjd efek terapeutik

Page 3: Electroconvultion therapy new 13

Sejarah

Pertama kali di temukan oleh Cerletti pada tahun 1938.Pada tahun 1950 ditemukan ECT dengan kombinasi musculorelaxan dan anestesi, sehingga klien tidak mengalami kejang akibat muskulorelaxan.

Page 4: Electroconvultion therapy new 13

Mekanisme kerja

Efektifitas scr klinis ditentukan oleh bangkitan kejang.2 teori tentang ECT : teori psikodinamik dan teori organik

Page 5: Electroconvultion therapy new 13

Teori psikodinamik

Kalinowsky (1980) efek penyembuhan dari ECT didasrkan pd pemberian hukuman thd rasa bersalah. Amnesia menghilangkan ingatanyg tdk menyenangkan.Teori ini lemah neurosis kebanyakan krn f. psikogenik seharusnya bereaksi baik, bukan indikasi ECT

Page 6: Electroconvultion therapy new 13

Teori organik

Meningkatkan sensifitas reseptor thd neurotransmiterMeningkatkan turn over dopamin dan serotoninMirip dg antidepresan.

Page 7: Electroconvultion therapy new 13

Indikasi

Depresi MayorManikSkizofreniaKatatoniaGangguan neurologikPasien yyg tak berespon dg psikofarmaka

Pasien yang tidak dapat diberikan obat psikofarmaka.

Page 8: Electroconvultion therapy new 13

Kontra indikasitdk ada kontra indikasi absolut

Resiko tinggi :Lesi pada SSPPeningkatan TIKDefisit neurologisTumor SSP

Riwayat bedah sarafFraktur tl tengkorakStrokeGagal jantung kongestif yang terkompensasi.

Page 9: Electroconvultion therapy new 13

Efek samping

Efek kardiovaskuler (bradikardi,tachicardia,perubahan hemodinamik.Kematian (1:25 rb)Gangguan fungsi kognitif (amnesia retograde, kebingungan & post anestesi

Kerusakan otakKejang spontanFraktur,mual muntah, sakit kepala

Page 10: Electroconvultion therapy new 13

Fase – fase pd klien dg Tindakan ECT

1. Fase laten: 2-5” tremor cepat2. Fase tonik: kurang lebih 10” seluruh

sistem otot kerangka kejang tonik3. Fase klonik : kurang lebih 30”

kejang klonik (berdenyut) menyeluruh makin lama makin berkurang

Page 11: Electroconvultion therapy new 13

4. Fase Apneu dan belum sadar beberapa detik

5. Fase bernafas spontan : makin lama makin teratur beberapa menit

6. Fase sadar kembali: 5’ sesudah kejang berhenti. Pasien disorientasi beberapa menit

7. Fase tidur : ½ - 1 jam sesudah pasien menguasai lagi orientasinya

Page 12: Electroconvultion therapy new 13

Persiapan AlatKonvulsator set (diatur intensitas dan timer)Tounge spatel atau karet mentah dibungkus kainKain kasaCairan Nacl secukupnyaSpuit disposibelObat SA injeksi 1 ampulTensimeterStetoskop

Page 13: Electroconvultion therapy new 13

Persiapan kl ienAnjurkan klien dan keluarga untuk tenang dan beritahu prosedur tindakan yang akan dilakukan.Lakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya kelainan yang merupakan kontraindikasi ECTSiapkan surat persetujuanKlien berpuasa 4-6 jam sebelum ECT

Page 14: Electroconvultion therapy new 13

Lanjutan....Lepas gigi palsu, lensa kontak, perhiasan atau penjepit rambut yang mungkin dipakai klienKlien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan defekasijika ada tanda ansietas, berikan 5 mg diazepam IM 1-2 jam sebelum ECTJika klien menggunakan obat antidepresan, antipsikotik, sedatif-hipnotik, dan antikonvulsan harus dihentikan sehari sebelumnya.

Page 15: Electroconvultion therapy new 13

Premedikasi dengan injeksi SA (sulfa atropin) 0,6-1,2 mg setengah jam sebelum ECT.

Page 16: Electroconvultion therapy new 13

Pelaksanaan.Setelah alat sudah disiapkan, pindahkan klien ke tempat dengan permukaan rata dan cukup keras. Posisikan hiperektensi punggung tanpa bantal. Pakaian dikendorkan, seluruh badan di tutup dengan selimut, kecuali bagian kepala.Berikan natrium metoheksital (40-100 mg IV). Anestetik barbiturat ini dipakai untuk menghasilkan koma ringan.

Page 17: Electroconvultion therapy new 13

Berikan pelemas otot suksinikolin atau Anectine (30-80 mg IV) untuk menghindari kemungkinan kejang umum.Kepala bagian temporal (pelipis) dibersihkan dengan alkohol untuk tempat elektrode menempel.Kedua pelipis tempat elektroda menempel dilapisi dengan kasa yang dibasahi caira Nacl.

Page 18: Electroconvultion therapy new 13

Penderita diminta untuk membuka mulut dan masang spatel/karet yang dibungkus kain dimasukkan dan klien diminta menggigitRahang bawah (dagu), ditahan supaya tidak membuka lebar saat kejang dengan dilapisi kainPersendian (bahu, siku, pinggang, lutu) di tahan selama kejang dengan mengikuti gerak kejang

Page 19: Electroconvultion therapy new 13

Pasang elektroda di pelipis kain kasa basah kemudia tekan tombol sampai timer berhenti dan dilepasMenahan gerakan kejang sampai selesai kejang dengan mengikuti gerakan kejang (menahan tidak boleh dengan kuat).Bila berhenti nafas berikan bantuan nafas dengan rangsangan menekan diafragma

Page 20: Electroconvultion therapy new 13

Bila banyak lendir, bersihkanKepala dimiringkan Observasi sampai klien sadarDokumentasikan hasil di kartu ECT dan catatan keperawatan

Page 21: Electroconvultion therapy new 13

Setelah ECT

Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi klien stabil Jaga keamanan, Temani sampai sadarBila klien sudah sadar bantu mengembalikan orientasi klien sesuai kebutuhan, biasanya timbul kebingungan pasca kejang 15-30 menit.

Page 22: Electroconvultion therapy new 13
Page 23: Electroconvultion therapy new 13
Page 24: Electroconvultion therapy new 13
Page 25: Electroconvultion therapy new 13
Page 26: Electroconvultion therapy new 13