Ekspresi Keruangan Morfologi Kota Human settlement.docx
-
Upload
hanandi-prabowo -
Category
Documents
-
view
116 -
download
8
Transcript of Ekspresi Keruangan Morfologi Kota Human settlement.docx
Ekspresi Keruangan Morfologi Kota
Secara umum ekspresi keruangan morfologi kota dibagi menjadi 2 macam yaitu
bentuk kompak dan tidak kompak.
a) Bentuk kompak
1. Bujur sangkar (square cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Merupakan bentuk yang statis, netral dan tidak mempunyai arah tertentu.
Mempunyai ciri-ciri pertumbuhan di sisi-sisi jalur transportasi.
mempunyai kesempatan perluasan ke segala arah yang relatif seimbang.
kendala fisikal relatif tidak begitu berarti.
2. Persegi panjang (rectangular cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Pertumbuhan kota lebih banyak memanjang daripada melebar.
Sisi yang sulit berkembang disebabkan adanya hambatan seperti topografi
atau tidak adanya akses jalan.
3. Kipas (Fan shaped cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Mempunyai bentuk lingkaran yang tidak penuh
Sebagian besar memiliki batas alam seperti laut (kota teluk/pelabuhan)
atau pegunungan
4. Bulat (rounded cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Perkembangan seimbang ke segala arah
Bentuk kota yang paling ideal (jarak dari pusat kota ke luar kota relatif
sama)
Bisa dibentuk dan diatur dengan perencanaan kota
5. Pita (ribbon shaped cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Pola kota yang memanjang
Peran jalur transportasi sangat dominan
Adanya hambatan perluasan ke samping (misal kota sepanjang lembah
pegunungan)
6. Gurita/bintang (octopus/star shaped cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Mirip seperti bentuk pita, yang membedakan yaitu jalur transportasi yang
tidak hanya satu arah, tapi ke berbagai arah.
Di pinggirannya tidak ada halangan fisik yang berarti.
b) Bentuk tidak kompak
1) Terpecah (fragment cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Pada awalnya adalah bentuk kompak dalam skala kecil.
Perkembangan kota tidak langsung menyatu dengan kota induk.
Daerah yang berkembang umumnya adalah permukiman yang berubah
sifat dari sifat pedesaan ke sifat perkotaan.
2) Berantai (chained cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Mirip dengan ribbon city, namun dalam skala yang besar
Kota yang terbentuk terpecah-pecah, namun hanya terjadi pada rute
tertentu.
Jarak kota induk dan kota-kota baru tidak teralu jauh.
3) Terbelah (split cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Bentuk kota kompak, namun terbelah perairan yang lebar
Kota yang terbelah dihubungkan oleh jembatan atau sarana transportasi
air.
4) Satelit (stellar cities)
Sumber: PPT Kuliah Morfologi Kota, 2012
Kota yang didukung kemajuan transportasi dan komunikasi
Tercipta kota megapolitan dengan kota besar utama yang dikelilingi kota-
kota kecil sebagai “satelit”-nya.
Human Settlement
Human settlement diartikan sebagai pemukiman. Dalam kelanjutannya
merupakan konsep keterkaitan antara ruang dan manusia. Manusia merupakan contain
(isi) sedangkan yang lainnya adalah container.
Menurut Doxiadis, Human settlement (permukiman) akan berjalan baik jika ada
hubungan antara elemen-elemen seperti nature (alam), man (manusia, society
(masyarakat), shell (bangunan), dan networks (jaringan).
Nature (alam): merupakan kerangka awal tempat hidup manusia yang
memberikan pondasi terhadap human setllement.
Man (manusia): sebagai individu yang membuat permukiman.
Society (masyarakat): kumpulan dari individu dalam suatu kawasan permukiman.
Shell (bangunan): bangunan buatan manusia sebagai tempat manusia hidup dan
berkehidupan seperti apa yang diinginkan
Networks (jaringan) : merupakan sumber daya buatan yang mendukung adanya
permukiman. Misalnya jaringan jalan, listrik, air bersih, drainase, dan lain-lain.