EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen...

74
EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK BAHAGIA DAN SEDIH DENGAN VOLUME TERTENTU Skripsi Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Satria Sakti NIM : 069114012 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Transcript of EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen...

Page 1: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

i

i

EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK BAHAGIA DAN

SEDIH DENGAN VOLUME TERTENTU

Skripsi

Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Satria Sakti

NIM : 069114012

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

i

i

EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK BAHAGIA DAN

SEDIH DENGAN VOLUME TERTENTU

Skripsi

Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Satria Sakti

NIM : 069114012

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 3: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

ii

Page 4: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

iii

Page 5: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

iv

mari berlari meraih mimpi

menggapai langit yang tinggi

jalani hari dengan berani

tegaskan suara hati

kuatkan diri dan janganlah kau ragu

tak kan ada yang hentikan langkahmu

ya..ya..kita kan terus berlari

ya..ya..tak kan berhenti di sini

ya..ya..larilah meraih mimpi

ya..ya..hingga nafas tlah berhenti

tak ada yang tak mungkin

bila kita yakini

pastilah engkau dapati

( J-Rocks – Meraih Mimpi )

Page 6: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

v

Skripsi ini saya persembahkan bagi

Bapak , Ibu, Kakak,

dan keluarga besar yang telah mendukung saya.

Page 7: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

vi

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan yang sesungguhnya bahwa karya yang saya muat ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juni 2010

Satria Sakti

Page 8: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

vii

EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK BAHAGIADAN SEDIH DENGAN VOLUME TERTENTU

Satria Sakti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pembangkitan emosi oleh musik bahagia dan musiksedih pada volume yang berbeda. Subjek penelitian adalah 16 mahasiswa Fakultas Psikologi,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang memberikan 64 data penelitian. Peneliti mengajukanhipotesis bahwa dalam membangkitkan emosi oleh musik bahagia dan musik sedih terdapatperbedaan yang signifikan antara volume musik bahagia dan volume musik sedih. Data dianalisisdengan uji Willcoxon. Validitas eksternal yang digunakan pada penelitian eksperimen ini memakaireplikasi konseptual mengenai mekanisme musik untuk membangkitkan emosi. Mekanismetersebut adalah refleks batang otak yang merupakan mekanisme bebas budaya sehingga manipulasidalam eksperimen ini dapat digeneralisasikan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untukmembangkitkan emosi bahagia dan sedih dengan musik, volume musik bahagia tidak berbedasecara signifikan dari volume musik sedih. Dengan demikian, hipotesis penelitian tidak diterima.Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa sebagian besar subjek mendengarkan musik denganvolume keras yang melanggar peringatan The Occupational Safety and Health Administration(OSHA). Perbedaan tidak signifikan antara volume musik bahagia dan musik sedih didugadikarenakan ambang pendengaran manusia yang makin tinggi.

Kata kunci : emosi, musik, volume

Page 9: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

viii

EXPERIMENT ON THE EMOTIONS BY HAPPYAND SAD MUSIC WITH A CERTAIN VOLUME

Satria Sakti

ABSTRACT

This study aimed to look at the emotions evoked by happy music and sad music atdifferent volumes. Subjects were 16 students of the Faculty of Psychology, University of SanataDharma, Yogyakarta, which provided 64 research data. Research hypothesized that the emotionevoked by the happy music and sad music had significant difference in terms of musicvolume. Data were analyzed with Willcoxon test. External validity in this experimental researchemployed a conceptual replication of the mechanics of music evoke emotions. These mechanism isbrain stem reflexes, which is free from cultural mechanisms. Therefore manipulation in thisexperiment can be generalized. The experiment shows that in order to evoke happy and sademotions, happy music volume is not significantly different from the sad music volume. Thus,research hypothesis is not accepted. The results also show that most subjects listened to music atfull volume in violation to the warning of The Occupational Safety and Health Administration(OSHA). No significant difference between the volume of happy music and sad music is allegedlycaused by the higher level of human hearing threshold.

Key words: emotion, music, volume

Page 10: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata DharmaNama : Satria SaktiNomor Mahasiswa : 069114012

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK BAHAGIADAN SEDIH DENGAN VOLUME TERTENTU

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Demikian saya memberikanKepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam Bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lainuntuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikanroyalti Kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnyaDibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 20 Juni 2010

Yang menyatakan,

( Satria Sakti )

Page 11: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan atas jalan yang diberikan selama

mengerjakan skripsi berjudul “Eksperimen mengenai emosi yang dibangkitkan

oleh musik bahagia dan sedih dengan volume tertentu”. Tuhan telah

memperkenalkan saya kepada orang-orang hebat yang tulus membantu dan

memberikan dukungan saat saya mengerjakan skripsi. Pada kesempatan ini, saya

ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang hebat tersebut, yakni:

1. Dr. A. Priyono Marwan, S. J. selaku dosen pembimbing skripsi untuk

segala kesabaran, waktu, dukungan, penerimaan dan pelajaran yang

telah diberikan.

2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani. S.Psi., M.Si. selaku dekan dan Bapak

Minta Istono S.Psi., M.Si. selaku Wakaprodi yang selalu mendorong

kami agar cepat menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku dosen pembimbing

akademik untuk pendampingan dan masukan-masukannya.

4. Ibu Agnes Indar S.Psi., M.Si. atas bimbingannya saat saya menjadi

asisten Tes Kognitif.

5. Bapak YB. Cahyo Widiyanto S.Psi., M.Si. atas kepercayaan dan saran

saat saya menjadi asistennya dalam PPKM.

6. Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas

pelajaran yang berharga selama saya menjalani masa kuliah.

Page 12: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xi

7. Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Mas Gandung, Pak Gie, dan Mas

Boni yang telah menjadi teman para mahasiswa.

8. Karyawan Fakultas Fisika, Mas Ngadiono yang telah membantu saya

dalam menggunakan Sound Level Meter.

9. Teman-teman BPMF 2006/2007 dan BEMF 2007/2008 yang

memberikan pelajaran berorganisasi kepada saya.

10. Teman-teman berbagai kepanitiaan di Fakultas Psikologi atas

dinamikanya.

11. Windi atas waktu dan dukungan bagi peneliti selama mengerjakan

skripsi.

12. Adit, Berto, Caca, Cika, Coro, Kesed, Nita, Nobi, Viany, dan teman-

teman seperjuangan yang belum saya sebutkan.

13. Teman-teman satu bimbingan, Endy, Hermin, Peni, Jenny, Yayak dan

Wayan yang saling memberikan semangat.

14. Bapak, Ibu, dan Mas Bimo atas doa dan dukungan agar saya dapat

menyelesaikan kuliah.

Saya merasa penelitian ini belum sempurna. Oleh karena itu, peneliti

menerima saran dan kritik mengenai penelitian ini dengan senang hati.

Yogyakarta, Juni 2010

Satria Sakti

Page 13: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..... i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. vii

ABSTRACT ……………………………………………………………….. viii

PERNYATAAN PUBLIKASI …………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………...…. xvi

DAFTAR GAMBAR …………...………………………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………...……..... xviii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………….. 1

B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………….. 4

C. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………... 4

D. MANFAAT PENELITIAN ………………………………………... 4

1. Manfaat Praktis ……………………………………………….… 4

2. Manfaat Teoritis ……………………………………………….... 5

Page 14: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………... 6

A. EMOSI ……………………………………………………………... 6

1. Pengertian ……………………………………………………….. 6

2. Aspek-Aspek ……………………………………………………. 8

3. Penyebab ………………………………………………....…….… 8

B. MUSIK …………………………………………………….……….... 9

1. Pengertian ……………………………………………….………... 9

2. Elemen-Elemen …………………………………………………. 10

C. PENGARUH MUSIK TERHADAP EMOSI …………………….… 12

1. Pengaruh Musik Terhadap Emosi Secara Umum ……………...…. 12

2. Pengaruh Musik Terhadap Emosi Secara Khusus ………………. 14

3. Mekanisme Musik Membangkitkan Emosi …………………….... 16

D. HIPOTESIS PENELITIAN ………………………………………… 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….. 20

A. JENIS PENELITIAN ……………………………………………… 20

B. IDENTIFIKASI VARIABEL ……………………………………… 21

1. Variabel Bebas …………………………………………………… 21

2. Variabel Tergantung ……………………………………………... 21

3. Variabel Ekstranous ……………………………………………… 21

C. DEFINISI OPERASIONAL ……………………………………….. 21

1. Emosi ……………………………………………………………. 21

2. Volume ……………………………………………………….…. 22

3. Stimulus Eksternal ………………………………………………. 22

Page 15: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xiv

D. SUBJEK PENELITIAN ……………………………………………. 22

E. DESAIN PENELITIAN ……………………………………………. 23

F. PROSEDUR PENELITIAN ………………………………………... 24

G. ANALISIS DATA ………………………………………………….. 26

1. Uji Normalitas ……………………………………………………. 26

2. Uji Hipotesis ……………………………………………………... 26

H. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ………………………….……. 26

1. Validitas Internal ………………………………………………… 26

2. Validitas Eksternal ………………………………………...…….. 28

3. Validitas Alat Eksperimen ………………………………………... 29

4. Reliabilitas Alat Eksperimen …………………………………….. 29

5. Validitas Alat Ukur ………………………………………………. 30

6. Reliabilitas Alat Ukur ……………………………………………. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 31

A. PERSIAPAN PENELITIAN ……………………………………….. 31

1. Persiapan Materi Penelitian ……………………………………… 31

2. Persiapan Alat Penelitian ………………………………………... 31

B. PELAKSANAAN PENELITIAN ………………………………….. 32

C. HASIL PENELITIAN ……………………………………………… 33

1. Uji Normalitas …………………………………………………… 33

2. Uji Hipotesis …………………………………………………….. 35

D. PEMBAHASAN …………………………………………………… 36

1. Faktor Eksternal …………………………………………………. 37

Page 16: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xv

2. Faktor Internal ………………………………………………….… 37

BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 39

A. KESIMPULAN …………………………………………………….. 39

B. KETERBATASAN ………………………………………………… 39

C. SARAN …………………………………………………………….. 40

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 41

LAMPIRAN …………………………………………………………….…… 47

Page 17: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pada Kelompok Bahagia … 33

Tabel 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pada Kelompok Sedih …… 34

Tabel 3 Uji Willcoxon ……..……..………………………..………………… 36

Page 18: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Roda Emosi Plutchik ……………….…………..………………….. 7

Page 19: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Prosedur Penelitian …………………………………………….... 47

Lampiran 2 Data Volume Pada Musik Bahagia dan Sedih ………………….. 49

Lampiran 3 Data Volume Pada Musik Bahagia dan Sedih dalam Satuan

Desibell …………………………………………………………. 50

Lampiran 4 Uji Normalitas Pada Kelompok Musik Bahagia ……………....... 51

Lampiran 5 Uji Normalitas Pada Kelompok Musik Sedih ………………...… 52

Lampiran 6 Uji Hipotesis …………………………………………………….. 53

Lampiran 7 Inform Consent ………………………………………………….. 54

Page 20: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan ini menyajikan empat bagian, yakni latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. LATAR BELAKANG

Setiap orang tentu pernah mengalami berbagai emosi, seperti bahagia,

sedih, takut, dan marah. Dari pengertiannya, emosi adalah perasaan dan

pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian

kecenderungan untuk bertindak (Peretz, 2001).

Emosi terjadi pada setiap orang karena dipicu oleh stimulus. Stimulus

pembangkit emosi dikategorikan menjadi dua, yakni stimulus internal dan

stimulus eksternal (Goleman dkk., 2002). Stimulus internal adalah kondisi

yang berasal dari dalam diri individu, misalnya kondisi tubuh. Sedangkan

stimulus eksternal merupakan kondisi yang berasal dari luar tubuh.

Salah satu stimulus eksternal yang dapat menjadi pembangkit emosi

adalah musik. Musik sebagai stimulus universal dialami oleh semua manusia.

Musik menjadi bagian hidup manusia yang setiap hari selalu

mendengarkannya. Sehari-hari kita mendengarkan musik baik melalui

televisi, radio, maupun dari ringtone telepon genggam. Kenyataan tersebut

tidak bisa lepas dari semakin banyaknya musisi yang muncul.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) musik adalah nada

atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,

Page 21: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

2

2

dan keharmonisan. Musik tidak hanya sekedar komposisi nada yang

dimainkan dan diperdengarkan. Musik mampu membuat pendengarnya

merasakan emosi tertentu.

Menurut Konecni (2003), penelitian musik dan emosi diawali oleh

Hevner pada tahun 1936. Hevner (1936) meminta subjek penelitian

menuliskan sebuah kata sifat yang hadir dalam pikirannya saat musik

dimainkan. Dari penelitian tersebut, Hevner (1936) berpendapat bahwa musik

membawa sebuah arti emosi. Musik sanggup membuat pendengarnya sedih,

bahagia, takut, gelisah, tenang, bahkan geli (Bernstein dan Picker, 1972).

Beberapa peneliti yakin bahwa musik dapat secara langsung menyebabkan

munculnya emosi pada pendengar (Dibben, 2004; Gabrielsson, 2001-2002;

Juslin dan Laukka, 2004; Juslin dan Sloboda, 2001).

Berdasarkan ulasan mengenai musik dan emosi di atas, peneliti ingin

meneliti mengenai musik yang menjadi stimulus pembangkit emosi.

Penelitian ini mencakup dua jenis musik terkait emosi yang dibangkitkan,

yakni musik emosi bahagia dan musik emosi sedih. Kedua emosi tersebut

dipilih karena merupakan emosi yang paling mudah dibangkitkan oleh musik

(Gabrielsson dan Juslin, 1996; Krumhansl, 1997).

Musik terdiri dari beberapa eleman yaitu pulse, tempo, pitch, dinamik,

struktur, timbre, tekstur, dan style (Kieran, 1999). Elemen-elemen ini

menyebabkan musik mampu membuat pendengarnya merasakan emosi

tertentu. Salah satu elemen yang penting dalam musik adalah dinamik.

Dinamik merupakan merupakan keras-lemahnya suara. Dalam kehidupan

Page 22: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

3

3

sehari-hari, dinamik sering diganti dengan kata volume (dan selanjutnya pada

penelitian akan disebut dengan volume).

Volume merupakan elemen musik yang paling berpengaruh terhadap

munculnya emosi (Huang, dkk., 2008; Livingstone, dkk., 2007). Dalam

penelitian ini, volume dipilih karena volume merupakan satu-satunya elemen

musik yang dapat dimanipulasi tanpa mengubah lagu. Mengubah elemen lain

(pulse, tempo, pitch, struktur, timbre, tekstur, dan style) berarti mengubah

lagu. Pendengar akan lebih berbahagia jika musik emosi bahagia

diperdengarkan dengan volume keras. Sedangkan untuk musik emosi sedih,

pendengar akan berlebih sedih jika musik diputar dengan volume yang lemah

(Huang, dkk., 2008; Kamenetsky, Hill, dan Trehub, 1997). Dengan demikian

untuk memunculkan emosi bahagia atau sedih dari musik diperlukan volume

tertentu yang berbeda satu sama lain.

Pada penelitian-penelitian tersebut (Huang, dkk., 2008; Kamenetsky,

Hill, dan Trehub, 1997), keras lemahnya suara tidak diukur dengan satuan

desibell sebagai standar satuan yang berlaku. Keras lemahnya suara secara

subjektif ditentukan oleh peneliti. Hal tersebut membuat pembaca tidak

mengetahui seberapa keras atau lemah volume yang disajikan dalam

penelitian tersebut. Sejalan dengannya, penerapan hasil penelitian menjadi

sulit karena keras lemah menjadi hal yang kualitatif. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini peneliti mencoba mengkuantitatifkan volume yang sesuai untuk

membangkitkan emosi dari musik dengan memakai standar satuan yang

berlaku bagi keras lemahnya suara yakni desibell (dB).

Page 23: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

4

4

Dengan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melihat

pembangkitan emosi oleh musik bahagia dan sedih pada volume yang

berbeda di antara mahasiswa/i Fakultas Psikologi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan

rumusan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah untuk membangkitkan

emosi oleh musik bahagia dan sedih terdapat perbedaan volume?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pembangkitan emosi oleh musik

bahagia dan sedih pada volume yang berbeda.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dalam bidang pelayanan psikologi, mengetahui pengaruh volume

musik dalam menciptakan emosi bahagia atau sedih.

b. Standardisasi volume yang sesuai untuk membangkitkan emosi

bahagia dan sedih.

Page 24: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

5

5

2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini memberikan sumbangan ilmiah dalam

mengkuantitatifkan pengukuran volume musik untuk membangkitkan

emosi bahagia dan sedih dari musik.

Page 25: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

6

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori ini menyajikan empat bagian, yakni emosi, musik, dan

pengaruh musik terhadap emosi.

A. EMOSI

1. Pengertian

Emosi merupakan keadaan pikiran atau perasaan dalam waktu singkat

dari suatu organisme (Crow dan Crow, 1958). Emosi merupakan sarana

komunikasi dengan sekelompok sinyal yang menggambarkan keadaan

seseorang (Oatley dan Johnson, 1987). Peretz (2001) berpendapat bahwa

emosi adalah respon spontan yang sulit untuk disembunyikan seseorang.

Emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu

keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk

bertindak.

Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak serta

merupakan reaksi terhadap stimulus dari luar dan dalam diri individu

(Goleman dkk., 2002). Menurut Weiten, Lloyd, Dunn, dan Hammer

(2009), emosi merupakan hal yang kuat, perasaan besar yang tak

terkendali dan disertai perubahan fisiologis. Berdasarkan uraian tentang

emosi tersebut, maka disimpulkan bahwa emosi adalah suatu keadaan

pikiran dan perasaan seseorang yang mendorong individu untuk merespon

stimulus baik yang berasal dari dalam maupun luar dirinya.

Page 26: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

7

7

Plutchik (1980) membagi emosi ke dalam beberapa kategori seperti

pada gambar di bawah ini.

Gambar 1Roda Emosi Plutchik

Weiner dan Graham (1984) berpendapat bahwa terdapat dua emosi

dasar, yakni bahagia dan sedih. Emosi dasar muncul pada seseorang

setelah seseorang berulang kali mengalami situasi yang menimbulkan

emosi yang sama (Ekman, 1992). Menurut Panksepp (2005), emosi dasar

adalah bawaan lahir dan memiliki sinyal yang khas di otak manusia, serta

memiliki ekspersi non-verbal yang universal. Sedangkan Fritz dkk (2009)

memaparkan bahwa terdapat tiga emosi dasar, yakni senang, sedih, dan

takut.

Page 27: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

8

8

Frijda (1993) mengatakan bahwa emosi pada umumnya memiliki

durasi yang pendek dan berhubungan dengan stimulus tertentu. Emosi juga

memiliki hubungan yang kuat dengan perilaku yang spesifik. Emosi terkait

dengan aspek mental dan perilaku fisik seseorang (Berkowitz, 2000).

2. Aspek-Aspek

Menurut Huffman (2000) emosi memiliki tiga aspek dasar, yakni

kognitif, fisiologis, dan perilaku. Aspek kognitif merujuk pada pikiran,

perasaan, dan harapan-harapan yang membedakan jenis dan intensitas dari

respon emosi. Misalnya orang yang sedang gembira berkata kepada diri

sendiri, “Hari ini adalah hari yang indah”. Aspek fisiologis mengacu pada

proses yang terjadi di dalam fisik individu. Misalnya, saat individu

mengalami emosi takut, maka denyut jantung dan nadi akan mulai

meningkat. Sedangkan aspek perilaku merujuk pada tindakan yang diambil

individu saat mengalami suatu emosi. Sebagai contoh, saat individu

mengalami emosi takut akan sesuatu, maka kemungkinan ia akan

menghindarinya.

3. Penyebab

Emosi disebabkan oleh adanya stimulus, baik dari luar maupun dari

dalam diri individu (Goleman dkk., 2002). Emosi merupakan komponen

utama dari reaksi manusia dalam menanggapi berbagai jenis stimulus

(Lord, Klimoski, dan Kanfer, 2002). Stimulus yang sama dapat membuat

emosi yang berbeda pada individu yang berbeda, dan individu yang sama

Page 28: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

9

9

dapat mengekspresikan emosi yang berbeda dalam menanggapi

rangsangan yang sama, pada waktu yang berbeda (Fellous, 2007).

B. MUSIK

1. Pengertian

Bernstein dan Picker (1972) mengatakan bahwa musik adalah suara-

suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni sehingga

dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari

komposer ke pendengarnya. Musik sanggup membuat manusia sedih,

gembira, takut, gelisah, tenang, bahkan geli. Menurut Seluler dan Balke

(1990), musik merupakan hasil kreasi manusia yang dapat membantu

hidup manusia. Musik pun bersifat universal dan terdapat dalam setiap

kebudayaan (Pinker, 1997). Musik merupakan pesan universal yang

mengandung ekspresi, pengalaman manusia yang puncak dan mendalam,

dan berbagai perasaan (Natalia, 2000).

Menurut Djohan (2003) musik adalah produk pikiran. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008) musik adalah ilmu atau seni menyusun

nada atau suara di urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk

menghasilkan komposisi (suara yang mempunyai kesatuan dan

kesinambungan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), musik

juga didefinisikan sebagai nada atau suara yang disusun demikian rupa

sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang

menggunakan ala-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi). Dari

Page 29: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

10

10

beberapa definisi tadi, maka dapat dikatakan bahwa musik adalah

komposisi nada yang merupakan hasil kreasi manusia dan sanggup

membuat pendengarnya sedih, gembira, takut, gelisah, tenang, bahkan geli.

Musik tidak menjadi musik jika tidak didengarkan oleh seseorang,

baik dengan volume keras maupun lemah. Suara yang tidak didengar

seorang pun, bahkan rekaman musik di luar jangkauan pendengaran

manusia, hanya berpotensi dan tidak benar-benar menjadi musik (Tagg,

2002). Menurut Young (2003), musik dapat menghibur, memberikan

kenikmatan, dan meningkatkan dampak dari seni lain. Seni musik lebih

dahulu ditemukan sebelum tulisan. Alat musik yang pertama ditemukan

yakni flute, yang ditemukan di Slovenia sekitar empat puluh tiga ribu

tahun yang lalu (Huron, 2003).

2. Elemen-Elemen

Musik memiliki beberapa elemen (Griffin dan O’Reilly, 1999), yaitu:

a. Pulse

Pulse merupakan ketukan dari sebuah musik.

b. Tempo

Tempo merupakan cepat lambatnya sebuah musik.

c. Pitch

Pitch mengacu pada kualitas tinggi rendahnya suara musik.

Page 30: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

11

11

d. Volume

Volume merupakan keras-lemahnya suara yang dihasilkan. Keras

lemahnya suatu suara diukur dengan satuan desibell (dB). Kuhn (2001)

mengklasifikasikan keras lemahnya suara menjadi 7 tingkatan, yakni:

1) 0 dB : suara samar-samar

2) 30 dB : bisikan yang sangat lembut

3) 70 dB : suara saat berbicara normal

4) 80 dB : suara radio yang cukup keras

5) 90 dB : suara radio atau televisi yang keras

6) 120 dB : suara ruang dansa yang sangat keras, dan merupakan

ambang batas yang menyebabkan sakit di telinga.

7) 140 dB: suara mesin jet dari jarak seratus kaki (30,48 meter).

Pada tahun 2002, OSHA (The Occupational Safety and Health

Administration) dalam McAfee (2008) menetapkan peringatan

mengenai kerasnya suara yang dapat merusak pendengaran manusia.

Lembaga tersebut mengumumkan tingkat desibell tertentu agar telinga

pendengarnya tidak mengalami kerusakan. Peringatan OSHA berbunyi

sebagai berikut:

1) Suara 85 dB menyebabkan kerusakan pada pendengar dalam waktu

delapan jam. Misalnya suara rata-rata pada pabrik, suara alat

pengering rambut, dan suara pisau cukur listrik,

Page 31: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

12

12

2) Suara 88 dB menyebabkan kerusakan pada pendengar dalam waktu

empat jam. Misalnya suara di tempat pembuangan sampah.

3) Suara 91 dB menyebabkan kerusakan pada pendengar dalam waktu

dua jam. Misalnya suara mesin pemotong rumput dan suara bor.

4) Suara 94 dB menyebabkan kerusakan pada pendengar dalam waktu

satu jam. Misalnya suara gaduh di bar pada Sabtu malam, suara

sirine ambulance, dan suara blender.

e. Struktur

Struktur adalah keseluruhan komposisi dalam musik.

f. Timbre

Timbre merupakan warna musik yang mengacu pada karakteristik

suara yang dihasilkan oleh alat musik tertentu.

g. Tekstur

Tekstur mengacu pada kombinasi dari suara-suara.

h. Style

Style merupakan kombinasi dari tempo, timbre, dan dinamik.

C. PENGARUH MUSIK TERHADAP EMOSI

1. Pengaruh Musik Secara Umum Terhadap Emosi

Beberapa peneliti yakin bahwa musik dapat secara langsung

menyebabkan munculnya emosi (Dibben, 2004; Gabrielsson, 2001-2002;

Hevner, 1936; Juslin dan Laukka, 2004; Juslin dan Sloboda, 2001).

Koelsch (2005) mengemukakan bahwa proses musik memunculkan emosi

Page 32: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

13

13

terkait dengan otak manusia. Dia menyimpulkan bahwa musik dapat

memunculkan emosi secara cukup konsisten pada semua subyek.

Orang menggunakan musik untuk mengubah emosi, untuk

melepaskan emosi, untuk mencocokkan emosi mereka saat ini, untuk

menikmati atau menghibur diri, dan untuk mengurangi stres (Behne,

1997; Juslin dan Laukka, 2004; Sloboda dan O'Neill, 2001; Zillman dan

Gan, 1997).

Penelitian mengenai musik dan emosi dimulai oleh Hevner (1936).

Dia melakukan penelitian mengenai musik dan emosi. Dalam

eksperimennya, peneliti meminta subyek penelitian menuliskan sebuah

kata sifat yang hadir dalam pikirannya saat musik dimainkan. Dari

penelitian tersebut, Hevner (1936) berpendapat bahwa musik membawa

sebuah arti emosi.

Lewis, Dember, Schefft, dan Radenhausen (1995) melakukan

penelitian menggunakan lagu dan video. Ternyata perbedaan video pada

musik yang sama tidak merubah emosi subjek penelitian. Namun jika lagu

diubah, maka emosi subjek juga berubah.

Mendengarkan musik merupakan strategi yang paling efektif bagi

mahasiswa dalam memunculkan emosi tertentu (Lee, Wu, Kuo, dan Wang,

1997). Hal itu disebabkan makin banyaknya rekaman dan keragaman

musik dan musik telah menjadi bagian hidup mahasiswa. Emosi yang

relatif mudah dibangkitkan oleh musik adalah emosi bahagia dan sedih

(Gabrielsson dan Juslin, 1996; Krumhansl, 1997). Kedua emosi tersebut

Page 33: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

14

14

lebih mudah dibangkitkan oleh musik karena memiliki karakteristik

emosional yang mudah dikomunikasikan daripada emosi yang lain.

Krumhansl (2002) melakukan penelitian pada subjek dengan

kerusakan otak. Saat subjek diperdengarkan musik, ternyata subjek

bereaksi secara emosional. Walaupun memiliki pengenalan yang rendah

terhadap musik, subjek bereaksi secara emosional yang sama dengan orang

pada umumnya.

Menurut Sloboda dan O’Neill (2001), mendengarkan musik secara

efektif dapat mengurangi efek negatif dari stres. Penelitian dilakukan

dengan mengukur kadar kortisol pada air liur pasien yang mengalami

stress. Ternyata terdapat perbedaan kadar kortisol setelah pasien

diperdengarkan musik.

Ekspresi dasar emosi (senang, sedih, dan takut) dari musik berlaku

secara universal (Fritz dkk., 2009). Fritz dkk (2009) memakai musik barat

dan melakukan penelitian pada penduduk asli Afrika, yakni suku Mafa

yang tidak memiliki pengetahuan terhadap musik barat. Musik barat yang

disajikan ada tiga macam, yakni musik yang mencerminkan emosi

bahagia, sedih, dan takut. Pada ketiga macam musik yang disajikan,

subyek ternyata berekspresi secara emosional seperti orang barat.

2. Pengaruh Musik Secara Khusus Terhadap Emosi

Hevner (1937) berkesimpulan bahwa dari semua elemen musik

ternyata tempo merupakan elemen yang paling berpengaruh. Anak-anak

berusia empat hingga enam tahun telah mampu membedakan musik yang

Page 34: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

15

15

mengekspresikan beberapa emosi dasar (Cunningham dan Sterling, 1988).

Kamenetsky, Hill, dan Trehub (1997) mempelajari pengaruh tempo dan

volume pada persepsi emosi. Mereka menemukan bahwa variasi volume

akan menghasilkan rating yang lebih tinggi dalam ekspresi emosional dan

kesukaan pendengar, tapi variasi dalam tempo tidak memiliki efek seperti

itu.

Krumhansl (1997) melihat bahwa musik sedih terkait dengan tempo

yang lambat, harmoni minor, dan cukup konstan pada pitch dan volume.

Sedangkan untuk musik yang memiliki emosi bahagia terkait dengan tempo

yang relatif cepat, harmoni mayor, dan cukup konstan pada pitch dan

volume. Penelitian serupa dilakukan oleh Webster dan Weir (2005) yang

menemukan bahwa respon emosi bahagia berhubungan dengan lagu yang

memiliki kunci mayor, melodi yang non harmonis, dan tempo yang cepat.

Sedangkan respon terkait emosi sedih memiliki hubungan dengan lagu

berkunci minor, melodi harmonis, dan tempo yang lambat.

Penelitian yang dilakukan oleh Livingstone, Mühlberger, Brown, dan

Loch (2007) menunjukkan beberapa elemen musik yang memiliki pengaruh

terhadap munculnya emosi. Elemen yang paling berpengaruh adalah tempo,

diikuti dengan mode, volume, artikulasi, dan pitch. Sedangkan melalui

penelitian yang dilakukan oleh Huang, Hu, Lin, dan Lin (2008) dengan

memakai dua elemen musik, memperlihatkan bahwa tempo dan volume

memiliki pengaruh dalam memunculkan emosi. Namun menurut mereka,

volume lebih berpengaruh daripada tempo.

Page 35: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

16

16

Volume musik mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar

akan lebih berbahagia jika musik bahagia diperdengarkan dengan volume

keras. Untuk musik sedih, pendengar akan berlebih sedih jika musik diputar

dengan volume yang lemah (Huang, dkk., 2008; Kamenetsky, Hill, dan

Trehub, 1997). Dengan demikian untuk memunculkan emosi bahagia atau

sedih dari musik diperlukan volume tertentu yang berbeda satu sama lain.

3. Mekanisme Musik Membangkitkan Emosi

Juslin dan Västfjäll (2008) dalam penelitiannya mencoba menguraikan

mekanisme psikologis yang membuat musik dapat menyebabkan

munculnya emosi. Kedua peneliti tersebut beranggapan bahwa banyak

peneliti telah mempelajari emosi dan musik tanpa memperhatikan

bagaimana mekanisme musik itu sendiri dapat membangkitkan emosi

pendengarnya. Penelitian oleh Juslin dan Västfjäll (2008) ini mengambil

beragam teori dan penemuan terkait musik dan emosi. Dalam penelitian

tersebut, mereka menjelaskan adanya enam mekanisme di mana musik

dapat mempengaruhi emosi. Keenam mekanisme tersebut yakni:

a. Refleks Batang Otak

Refleks batang otak mengacu pada proses satu atau lebih

karakteristik musik yang menyebabkan emosi. Karakteristik musik

dasar diterima oleh batang otak sebagai sinyal yang penting dan

mendesak. Menurut mekanisme refleks batang otak, masing-masing

elemen memiliki dampak yang sama pada semua orang. Suara yang

tiba-tiba, suara yang keras, disonan, atau tempo yang cepat akan

Page 36: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

17

17

mendorong emosi tidak menyenangkan pada pendengar (Berlyne, 1971;

Burt dkk., 1995; Foss dkk., 1989; Halpern dkk., 1986).

b. Pengkondisian Evaluatif

Mekanisme pengkondisian evaluatif menerangkan bahwa emosi

oleh musik timbul karena sebagian atau sepotong musik telah beberapa

kali dipasangkan dengan stimulus positif atau stimulus negatif. Sebagai

contoh, sepotong musik yang dipasangkan dengan kejadian pertemuan

dengan teman yang membahagiakan. Di lain waktu ketika sebagian

musik diulang, maka musik tersebut akan mendatangkan kebahagiaan

tanpa kehadiran dari teman.

c. Penularan Emosi

Penularan emosi mengacu pada proses di mana musik dapat

menimbulkan emosi pada pendengarnya karena pendengar menerima

ekspresi emosi dari musik.

d. Citra Visual

Mekanisme citra visual terjadi karena pendengar musik

menciptakan bayangan visual saat mendengarkan musik, misalnya

pemandangan yang indah. Citra visual didefinisikan sebagai

pengalaman yang mirip dengan pengalaman perseptual. Namun citra

visual terjadi tanpa kehadiran stimulus sensori yang relevan.

e. Ingatan Episodik

Mekanisme ingatan episodik menjelaskan proses dimana emosi

timbul pada pendengar karena musik mendatangkan ingatan pendengar

Page 37: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

18

18

pada sebagian peristiwa dalam kehidupannya. Penelitian menunjukkan

bahwa musik sering kali membangkitkan kenangan (Gabrielsson, 2001;

Juslin dkk., 2006; Sloboda, 1992). Sehingga ketika ingatan akan

peristiwa itu muncul, maka emosi yang berhubungan dengan peristiwa

pun ikut muncul (Baumgartner, 1992).

f. Harapan Akan Musik

Mekanisme harapan akan musik menjelaskan proses ciri spesifik

musik menyebabkan emosi. Ciri-ciri spesifik musik yang menyebabkan

emosi adalah musik yang melanggar, tertunda, atau sesuai dengan

harapan pendengar akan kelanjutan dari musik. Misalnya pendengar

yang mempunyai harapan dari perubahan dari nada E – F# yang akan

dilanjutkan ke G#. Jika hal tersebut tidak terjadi, maka pendengar akan

terkejut. Sloboda (1989) menemukan bahwa anak-anak berusia lima

tahun tidak dapat menolak kombinasi kunci yang salah. Berbeda dengan

anak usia lima tahun, pada anak usia sembilan tahun, mereka

menertawakan kejadian salah kunci pada suatu permainan musik.

Penelitian ini merujuk kepada mekanisme refleks batang otak dengan

pertimbangan bahwa mekanisme ini merupakan mekanisme yang bebas budaya

sehingga dapat terjadi pada semua orang (Lipscomb dan Hodges, 1996 Plomp

dan Levelt, 1965; Zentner dan Kagan, 1996). Selain itu, mekanisme ini

mengandung unsur elemen musik yang dapat dimanipulasi (Berlyne, 1971;

Burt dkk., 1995; Foss dkk., 1989.; Halpern dkk., 1986).

Page 38: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

19

19

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Penelitian mengajukan hipotesis bahwa terdapat perbedaan volume musik

untuk membangkitkan emosi bahagia dan sedih dari musik.

Page 39: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

20

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini menyajikan delapan bagian, yakni jenis penelitian,

identifikasi variabel, definisi operasional, subjek penelitian, desain penelitian,

prosedur penelitian, analisis data, dan validitas dan reliabilitas.

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sejati (true experiment).

Dalam penelitian ini variabel bebas dimanipulasi untuk mempelajari

hubungan sebab-akibat dengan variabel tergantung (Solso & MacLin, 2002;

Shaughnessy, Zechmeister, & Zechmeister, 2007).

Penelitian eksperimen dipilih karena merupakan metode penelitian

yang paling kuat dan dapat menggambarkan pengaruh antara variabel bebas

dan variabel tergantung dengan jelas karena memungkinkan untuk

melaksanakan pengontrolan dengan tingkat yang relatif tinggi dalam sebuah

situasi. Pengontrolan ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengatakan dengan

yakin bahwa variabel bebas menyebabkan perubahan pada variabel

tergantung (McGuigan, 1993; Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister,

2007). Menurut Latipun (2006), penelitian eksperimen merupakan penelitian

yang paling ideal.

Page 40: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

21

21

B. IDENTIFIKASI VARIABEL

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah sesuatu yang divariasi nilainya dan

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya nilai variabel lain

(Mustafa, 2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah emosi oleh

musik. Penelitian meneliti emosi oleh musik bahagia dan sedih.

2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung adalah suatu variabel yang variasi nilainya

dipengaruhi oleh variasi variabel lain (Mustafa, 2009). Variabel tergantung

dalam penelitian ini adalah volume.

3. Variabel Ekstranous

Variabel ekstranous adalah variabel bebas yang dalam pelaksanaan

penelitian tidak dimasukkan sebagai variabel bebas, tetapi justru

keberadaannya dikendalikan supaya pengaruh variabel bebas pada variabel

tergantung merupakan pengaruh yang murni (Mustafa, 2009). Variabel

ekstranous dalam penelitian ini adalah stimulus eksternal.

C. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dari masing-masing variabel yaitu:

1. Emosi

Emosi dalam penelitian ini adalah emosi oleh musik bahagia dan

sedih. Emosi oleh musik bahagia merupakan emosi yang muncul saat

subjek diperdengarkan musik bahagia, yakni Semangat Baru yang

Page 41: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

22

22

dinyanyikan oleh Ello, Ipank, Barry, dan Lala. Sedangkan emosi oleh

musik sedih merupakan emosi yang muncul saat subjek diperdengarkan

musik sedih, yakni Bunda yang dinyanyikan Melly Goeslaw.

2. Volume

Volume merupakan keras lemahnya suara dalam satuan desibell

yang diukur dengan alat Sound Level Meter.

3. Stimulus Eksternal

Stimulus eksternal adalah kondisi yang berasal dari luar. Stimulus

eksternal dalam penelitian ini adalah benda, orang, dan situasi saat

eksperimen. Benda yang dipakai dalam penelitian yakni meja, kursi, mp3

player, dan headphone. Orang yang terlibat selama eksperimen yaitu

subjek dan eksperimenter. Situasi meliputi waktu pelaksanaan, suhu

ruangan, dan penerangan.

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah mahasiswa/i Fakultas Psikologi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Mahasiswa dipilih karena mendengarkan musik

merupakan strategi yang paling efektif bagi mahasiswa untuk memunculkan

emosi tertentu (Lin, Wu, Kuo, dan Wang, 1997). Subjek berasal dari kampus

dan fakultas yang sama dengan anggapan bahwa subjek dirasa memiliki

angkatan yang sama dalam perkembangan lagu. Jumlah subjek dalam

penelitian ini adalah 16 mahasiswa yang diambil dengan cara purposive

sampling dengan memilih mahasiswa yang tidak memiliki jadwal ujian

Page 42: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

23

23

semester saat dilakukan penelitian. Tiap subjek mendapatkan empat kali

perlakuan (lihat desain penelitian), sehingga akan diperoleh 64 data. Dengan

jumlah data tersebut dapat dilakukan uji statistik.

E. DESAIN PENELITIAN

Penelitian memakai repeated measure design. Desain tersebut dipilih

supaya perbedaan volume untuk musik emosi bahagia dan musik emosi sedih

tampak. Subjek akan mendapatkan semua kemungkinan perlakuan yaitu

musik emosi sedih dan musik emosi bahagia. Untuk mengatasi dampak

latihan, maka peneliti memakai all possible orders. Kemungkinan urutan

perlakuan yakni:

1. A – B

2. B – A

Keterangan:

A : Musik emosi bahagia

B : Musik emosi sedih

Setelah memakai all possible orders, kemudian dilakukan

counterbalancing agar eksperimen semakin akurat. Terdapat dua urutan

perlakuan sebagai berikut:

1. A – B – B – A

2. B – A – A – B

Keterangan:

A : Musik emosi bahagia

Page 43: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

24

24

B : Musik emosi sedih

Jarak waktu pemberian musik adalah satu menit. Penentuan jarak

waktu tersebut didasarkan atas konsep yang dikemukakan oleh Frijda (1993)

bahwa emosi pada umumnya memiliki durasi yang pendek dan berhubungan

dengan stimulus tertentu.

F. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian diawali dengan survey mengenai lagu yang dapat

membangkitkan emosi (bahagia dan sedih). Survey dilakukan terhadap 97

mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

dengan menyebar angket. Mahasiswa diminta untuk menyebutkan 2 lagu

yang dapat membangkitkan emosi bahagia dan dua lagu yang dapat

membangkitkan emosi sedih.

Dari survey tersebut ditemukan dua lagu yang paling dapat

membangkitkan emosi bahagia dan sedih bagi para mahasiswa. Dua lagu

tersebut adalah Semangat Baru yang dinyanyikan oleh Ello, Ipank, Barry, dan

Lala untuk emosi bahagia dan lagu berjudul Bunda yang dinyanyikan Melly

Goeslaw untuk emosi sedih.

Penelitian dilakukan selama dua hari berturut-turut dengan

menyesuaikan pada jadwal masing-masing subjek. Dalam eksperimen, setiap

subjek mendapatkan semua perlakuan. Eksperimen dilakukan di dalam

laboratorium sehingga meminimalkan adanya stimulus eskternal. Selain itu,

eksperimen dilaksanakan pada saat Ujian Akhir Semester, sehingga tidak

Page 44: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

25

25

terdapat banyak aktivitas di sekitar laboratorium yang dapat mengganggu

jalannya eksperimen. Pengontrolan terhadap variabel lain tersebut membuat

penelitian dapat melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung

tanpa adanya pengaruh variabel lain. (Mustafa, 2009).

Langkah-langkah di setiap percobaan adalah sebagai berikut:

1. Subjek diminta masuk ke dalam ruang eksperimen.

2. Subjek mengisi inform concent.

3. Subjek diminta mengambil undian untuk menentukan urutan perlakuan

yang akan didapat. Hal ini dimaksudkan untuk randomisasi.

4. Subjek diminta duduk di tempat yang telah disediakan.

5. Eksperimenter menjelaskan prosedur eksperimen (briefing).

6. Jika subjek merasa jelas, maka eksperimen dimulai.

7. Subjek mendengarkan musik yang mencerminkan salah satu emosi.

8. Subjek mengangkat tangan ketika mengalami emosi paling bahagia/sedih

(self report). Lalu eksperimenter mencatat volume yang dipilih subjek.

9. Selanjutnya, subjek kembali diperdengarkan musik dan diberikan prosedur

yang sama seperti penyajian pertama.

10. Setelah subjek mendapatkan empat perlakuan, maka eksperimenter

memberikan penjelasan mengenai eksperimen yang telah dilakukan (de-

briefing).

Page 45: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

26

26

G. ANALISIS DATA

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal. Sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t,

korelasi, maupun regresi dapat dilaksanakan (Usman dan Akbar, 2008).

Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows

dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

2. Uji Hipotesis

Data yang didapat dari eksperimen akan dianalisis menggunakan

paired sample t test. Paired sample t test dipakai dengan tujuan untuk

menguji perbedaan mean antara dua kelompok penelitian. Mean yang

dimaksud yakni mean dari volume pada musik emosi bahagia dan

volume pada musik emosi sedih.

H. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas Internal

Penelitian eksperimen memiliki validitas internal jika memenuhi

tiga hubungan kausal, yakni kondisi kovariasi, hubungan yang mengikuti

urutan waktu (time-order relation), dan pengeliminasian penyebab-

penyebab alternatif yang masuk akal (Shaughnessy, Zechmeister, dan

Zechmeister, 2007).

Kondisi kovariasi terpenuhi bila dapat diamati hubungan antara

variabel bebas dan variabel tergantung dalam suatu eksperimen. Dari hasil

Page 46: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

27

27

penelitian ditemukan bahwa volume musik emosi bahagia lebih tinggi

daripada volume musik emosi sedih.

Hubungan yang mengikuti urutan waktu terlaksana dengan

memanipulasi variabel bebas yang diikuti dengan perbedaan perilaku.

Peneliti memanipulasi variabel bebas (emosi oleh musik bahagia dan

sedih) lalu mengukur volume yang dipilih subjek pada masing-masing

emosi.

Eliminasi penyebab-penyebab alternatif yang masuk akal (benda,

orang, dan situasi) dilakukan dengan pengontrolan, sehingga kondisi saat

eksperimen tetap. Kontrol terhadap ketiga variabel tersebut dilakukan

dengan cara melakukan eksperimen di dalam laboratorium. Dalam

laboratorium diminimalkan kehadiran benda sehingga hanya terdapat

benda-benda yang dibutuhkan dalam eksperimen. Benda-benda yang

diperlukan untuk eksperimen adalah kursi, meja, dan peralatan

eksperimen. Peralatan eksperimen adalah mp3 player dan headphone.

Posisi benda-benda tersebut tidak diubah selama eksperimen sehingga

setiap subjek mendapatkan hal yang serupa.

Untuk variabel orang, dalam laboratorium hanya terdapat

eksperimenter dan seorang testee saja. Terkait variabel situasi, tempat

eksperimen adalah di Ruang Observasi, Fakultas Psikologi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan untuk menyamakan

situasi tempat penelitian yang meliputi suhu dan penerangan. Untuk

Page 47: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

28

28

mengendalikan waktu penelitian, eksperimen diselenggarakan dalam dua

hari berturut-turut dan dijadwalkan tidak terlalu pagi dan tidak terlalu sore.

2. Validitas Eksternal

Validitas eksternal mengacu pada seberapa jauh temuan-temuan

dari sebuah eksperimen dapat digeneralisasikan kepada berbagai individu,

setting, dan kondisi lain di luar cakupan eksperimen (Shaughnessy,

Zechmeister, dan Zechmeister, 2007). Validitas eksternal yang digunakan

pada penelitian eksperimen ini yakni replikasi konseptual.

Penggeneralisasian pada replikasi konseptual yakni pada hubungan

konseptual antar variabel-variabel penelitian, bukan kondisi, manipulasi,

setting, atau sampel-sampelnya (Banaji dan Crowder, 1989; Mook, 1983).

Berdasarkan konsep yang telah dijabarkan pada Bab II, mekanisme

psikologis (di mana musik dapat membangkitkan emosi) yang dipilih

adalah refleks batang otak. Mekanisme reflek batang otak merupakan

mekanisme yang bebas budaya sehingga manipulasi dalam eksperimen ini

dapat digeneralisasikan (Lipscomb dan Hodges, 1996; Plomp dan Levelt,

1965; Zentner dan Kagan, 1996).

Secara konseptual hasil penelitian dapat digeneralisasikan sejauh

menyangkut variabel-variabel penelitian dengan tetap memperhatikan

bahwa kondisi laboratorium berbeda dari kondisi di luar laboratorium.

3. Validitas Alat Eksperimen

Alat eksperimen dalam penelitian ini adalah musik dan alat

pemutar musik, yaitu mp3 player dan headphone. Musik terdiri dari

Page 48: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

29

29

musik bahagia dan sedih yang dipilih berdasarkan survey peneliti

terhadap 97 mahasiswa/i Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Survey tersebut menghasilkan dua lagu yang paling banyak

dipilih masing-masing untuk memunculkan emosi bahagia dan sedih.

Dua lagu tersebut adalah Semangat Baru yang dinyanyikan oleh Ello,

Ipank, Barry, dan Lala untuk emosi bahagia dan Bunda yang dinyanyikan

oleh Melly Goeslaw untuk emosi sedih.

Alat pemutar musik yang digunakan adalah mp3 player dengan

merk Advance dan headphone keluaran Fancong seri FC-516MV. Kedua

alat tersebut valid karena merupakan salah satu sarana yang dapat

digunakan untuk mendengarkan musik.

4. Reliabilitas Alat Eksperimen

Terkait musik, peneliti melakukan penelitian awal setelah

mendapatkan dua jenis lagu untuk melihat reliabilitasnya. Peneliti

meminta 15 mahasiswa untuk mendengarkan kedua lagu tersebut di

laboratorium. Dari penelitian awal diketahui bahwa menurut 14

mahasiswa, lagu Semangat Baru dapat membangkitkan emosi bahagia.

Pada lagu Bunda, 13 mahasiswa mengatakan bahwa lagu tersebut

membangkitkan emosi sedih.

Alat pemutar musik (mp3 player dan headphone) memiliki

konsistensi dalam menyajikan lagu karena dapat memperdengarkan lagu

dengan kualitas suara yang sama kepada semua subjek.

Page 49: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

30

30

5. Validitas Alat Ukur

Alat ukur dikatakan valid bila digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur (Sugiyono, 2008). Alat ukur yang dipakai untuk mengukur

keras lemahnya suara adalah Digital Sound Level Meter SL-4001 yang

diproduksi oleh Lutron pada tahun 2009. Alat ini merupakan alat yang

digunakan untuk mengukur keras lemahnya bunyi dengan satuan desibell

(dB). Sehingga dapat dikatakan kalau alat yang dipakai dalam

eksperimen ini valid dalam mengukur variabel tergantung yakni dinamik.

6. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah kepercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan,

dan konsistensi (Azwar, 2001). Reliabilitas alat ukur alat volume sangat

dapat diandalkan. Alat ini memiliki kondensor mikropon yang memiliki

tingkat akurasi yang tinggi dalam menangkap suara dan memiliki

kestabilan untuk waktu yang panjang.

Page 50: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

31

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan ini menyajikan empat bagian, yakni persiapan

penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.

A. PERSIAPAN PENELITIAN

1. Persiapan Materi Penelitian

Peneliti memakai dua jenis musik yakni musik emosi bahagia dan

musik emosi sedih. Untuk mendapatkan kedua musik tersebut, peneliti

melakukan survey (sebagaimana diterangkan pada bagian validitas alat

eksperimen). Untuk menguji apakah kedua buah lagu tersebut memang

membangkitkan emosi bahagia dan sedih, peneliti melakukan penelitian

awal terhadap 15 mahasiswa (sebagaimana diterangkan pada bagian

reliabilitas alat eksperimen).

2. Persiapan Alat Penelitian

Alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah mp3 player dan

headphone. Untuk menguji kualitas kedua alat ini, peneliti memakainya

pada penelitian awal yang dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2010.

Menurut beberapa subjek, mereka sudah merasa nyaman dengan alat-alat

yang dipakai sehingga diharapkan eksperimen akan berlangsung dengan

lancar.

Page 51: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

32

32

B. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan dalam dua hari, yakni pada tanggal 20 dan 21

Mei 2010 di Ruang Observasi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta mulai pukul 09.00 – 14.00. Karena eksperimen bersifat

individual, maka jadwal disesuaikan dengan kegiatan masing-masing subjek.

Penelitian hari pertama diikuti oleh 10 subjek, sedangkan pada hari kedua

diikuti oleh 6 subjek.

Pada saat subjek mendengarkan musik, diandaikan semua subjek

mengalami emosi yang sama yakni bahagia atau sedih sesuai musik yang

diperdengarkan. Hal tersebut dikarenakan musik yang dipakai pada

eksperimen telah valid dan reliabel (sebagaimana diterangkan pada bagian

validitas dan reliabilitas alat eksperimen).

Pelaksanaan penelitian pada hari pertama berjalan cukup lancar dan

tidak terdapat kendala yang berarti. Pada hari kedua muncul sedikit

gangguan. Hal ini dikarenakan terdapat kegiatan lain di samping ruang yang

dipakai untuk penelitian. Sebelum kegiatan itu dimulai, para peserta kegiatan

berada di luar ruang penelitian dan menimbulkan suara yang cukup gaduh

walaupun telah terdapat tulisan agar tenang. Selain itu, terdapat peserta yang

memutar musik yang dapat didengar oleh eksperimenter. Suara musik yang

terdengar oleh eksperimenter tampaknya tidak mengganggu subjek penelitian

dalam mendengarkan lagu. Subjek memakai headphone yang menutupi

seluruh bagian telinga, sehingga suara yang didengarkan subjek benar-benar

dari mp3 player saja.

Page 52: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

33

33

Setelah penelitian berakhir, maka peneliti mendapatkan volume yang

dipilih oleh subjek-subjek penelitian yang dapat membangkitkan emosi

bahagia dan sedih seperti pada tabel berikut ini. Volume tersebut masih bukan

dalam satuan desibell (dB), karena hanya mengacu pada dinamik dari mp3

player. Langkah yang selanjutnya dilakukan peneliti adalah mengubah

volume tersebut ke dalam satuan desibell (dB) dengan bantuan alat Digital

Sound Level Meter SL-4001 yang diproduksi oleh Lutron. Dari proses

tersebut, diperoleh data volume dalam satuan desibell (dB).

C. HASIL PENELITIAN

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal, sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t,

korelasi, maupun regresi dapat dilaksanakan (Usman dan Akbar, 2008).

Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows

versi 15.0 dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Tabel 1One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pada Kelompok Bahagia

VolumeN 32

NormalParameters(a,b)

Mean 86,3687Std. Deviation 9,71694

Most ExtremeDifferences

Absolute 0,189Positive 0,124Negative -0,189

Kolmogorov-Smirnov Z 1,067Asymp. Sig. (2-tailed) 0,205

Page 53: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

34

34

Nilai Sig (0,205) > α (0,05), maka data pada kelompok bahagia

sesuai dengan model distribusi normal.

Tabel 2One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pada Kelompok Sedih

VolumeN 32

NormalParameters(a,b)

Mean 83,5187Std. Deviation 6,00540

Most ExtremeDifferences

Absolute ,329Positive ,171Negative -,329

Kolmogorov-Smirnov Z 1,862Asymp. Sig. (2-tailed) ,002

Nilai Sig (0,002) < α (0,05), maka data pada kelompok sedih tidak

sesuai dengan model distribusi normal.

Pada kedua kelompok diperoleh hasil yang berbeda, pada

kelompok bahagia memiliki distribusi normal sedangkan pada kelompok

sedih tidak memiliki distribusi normal. Data tersebut tidak bisa diuji

dengan uji parametrik yaitu paired sample t test karena salah data pada

kelompok musik emosi sedih tidak berdistribusi normal. Maka uji

hipotesis yang akan dilakukan adalah dengan uji non-parametrik, yakni uji

Willcoxon.

Ketidaknormalan data pada kelompok sedih dapat dikarenakan

sedikitnya subjek eksperimen, yakni 16 subjek. Distribusi data yang

normal dapat dicapai dengan menambah subjek sehingga diperoleh lebih

banyak data. Namun dalam penelitian ini, masing-masing subjek telah

Page 54: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

35

35

diberikan manipulasi sebanyak 2 kali dan menghasilkan 32 data tiap

kelompok.

2. Uji Hipotesis

Karena data yang ada ternyata tidak memiliki varians yang

sama, maka uji hipotesis dilakukan dengan uji non parametrik yaitu

dengan uji Willcoxon. Uji Willcoxon dilakukan dengan bantuan

program SPSS for Windows.

Tabel 3Uji Willcoxon

Sedih - BahagiaZ -1,814a

Asymp. Sig. (2-tailed) ,070

Nilai Sig (0,070) > α (0,05), maka Ho diterima. Jadi tidak ada perbedaan

volume yang signifikan pada kedua jenis musik untuk membangkitkan emosi

bahagia dan sedih. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan

bahwa terdapat perbedaan volume musik untuk membangkitkan emosi bahagia

dan sedih dari musik, tidak diterima.

D. PEMBAHASAN

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk membangkitkan emosi

bahagia dan sedih dengan musik, volume musik bahagia tidak berbeda secara

signifikan dari musik sedih. Untuk membangkitkan emosi paling bahagia

Page 55: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

36

36

diperlukan volume rata-rata 86,37 dB, sedangkan untuk membangkitkan

emosi paling sedih dibutuhkan volume rata-rata 83,59 dB.

Volume rata-rata yang ditemukan dalam penelitian membuktikan hasil

penelitian sebelumnya, yakni volume pada musik emosi bahagia lebih tinggi

daripada volume musik sedih (Huang, dkk., 2008; Livingstone, dkk., 2007).

Namun perbedaan yang ditemukan dalam penelitian ini tidak signifikan.

Hipotesis penelitian dengan demikian tidak diterima.

Perbedaan yang tidak signifikan tersebut dapat dijelaskan dengan dua

faktor yang saling berkaitan.

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor penyebab yang berasal dari luar

subjek. Dalam hal ini faktor eksternal adalah produsen media suara.

Secara historis, di gedung bioskop pada tahun 1950an diperdengarkan

suara dengan volume 70-75 dB. Namun, untuk saat ini suara yang kita

dengar di gedung bioskop rata-rata adalah 85 dB. Sebagai contoh film

The Lord of The Ring diperdengarkan dengan volume yang mencapai 95

dB dan film Harry Potter yang mencapai 93 dB (McGrath, 2006).

Seiring dengannya volume suara radio mobil pada tahun 1960an

hanya mencapai 80 dB. Namun saat ini, radio-radio mobil mencapai

volume maksimal sebesar 102 dB (McGrath, 2006).

Dengan demikian, orang sekarang tidak peka dengan volume lemah

karena terbiasa dengan volume keras yang disajikan produsen media

suara. Dugaan ini akan dijelaskan dengan pemaparan faktor internal.

Page 56: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

37

37

2. Faktor Internal

Fakta lain yang ditemukan dalam proses penelitian dan termasuk

dalam faktor internal adalah keinginan tiga orang subjek untuk

meningkatkan volume suara melebihi ketentuan penelitian sebesar 97,6

dB. Hal ini menunjukkan fakta bahwa orang zaman sekarang sudah

terbiasa mendengar suara yang lebih keras dibanding orang-orang di

tahun 1950-1960an yang mendengarkan suara dengan ketinggian volume

maksimum sebesar 80 dB.

Dari dua faktor di atas dapat diketahui bahwa manusia telah “dipaksa”

mendengar suara dengan taraf desibell yang tinggi. Hal ini membuat manusia

menjadi tidak peka lagi dengan suara-suara yang lemah. Dengan kata lain,

ambang pendengaran manusia menjadi lebih tinggi. Tingginya ambang

pendengaran manusia menyebabkan tidak ditemukannya dalam penelitian ini

perbedaan volume yang signifikan di antara musik emosi bahagia dan musik

emosi sedih.

Kenyataan efek samping negatif pada pendengaran karena suara keras

yang disajikan produsen media suara telah diperingatkan oleh negara-negara

Uni Eropa. Mereka mengeluarkan peraturan pada tahun 2009 bagi para

produsen media suara bahwa batas volume maksimal mp3 player adalah 85

dB (Kuneva, 2009).

Penelitian ini memang tidak menemukan perbedaan volume

mendengarkan musik emosi bahagia dan musik emosi sedih yang signifikan,

Page 57: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

38

38

namun penelitian dengan mempergunakan standar satuan suara (desibell)

telah membuat satu langkah lebih maju daripada penelitian sebelumnya yang

hanya menyertakan ukuran suara keras dan lemah (Huang, dkk., 2008;

Kamenetsky, Hill, dan Trehub, 1997).

Page 58: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

39

39

BAB V

PENUTUP

Bab penutup menyajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk membangkitkan emosi

bahagia dan sedih dengan musik, volume musik bahagia tidak berbeda secara

signifikan dari volume musik sedih. Dengan demikian, hipotesis penelitian

tidak diterima. Perbedaan yang tidak signifikan ini diduga disebabkan oleh

ambang pendengaran manusia yang makin tinggi. Hasil penelitian juga

memperlihatkan sebagian besar subjek mendengarkan musik dengan volume

keras yang melanggar peringatan The Occupational Safety and Health

Administration (OSHA).

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Penelitian tidak didahului dengan survey di antara calon subjek mengenai

keras lemahnya volume musik bahagia dan sedih.

2. Kemunculan emosi hanya dilihat dari self report. Ini berarti penelitian hanya

mengandalkan subjektivitas subjek. Penginderaan kemunculan emosi tidak

disertai dengan cara lain, seperti detak jantung, tekanan darah, dan ekspresi

wajah.

Page 59: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

40

40

3. Alat ukur volume tidak cukup peka, karena hanya mengukur sampai satu

angka dibelakang koma atau 1/10 dB. Alat ukur tidak mencapai 1/100 dB

atau bahkan 1/1000 dB.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Penelitian berikutnya hendaknya menentukan terlebih dahulu baseline

volume subjek.

2. Peneliti berikutnya hendaknya memakai cara lain yang lebih objektif untuk

melihat kemunculan emosi, seperti detak jantung, tekanan darah, dan

ekspresi wajah.

3. Peneliti berikutnya hendaknya menggunakan alat ukur volume yang lebih

peka dari 1/10 dB.

Page 60: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

41

41

DAFTAR PUSTAKA

Averill, J. R. (1980). A constructivist view of emotion. In R. Plutchik and H.Kellerman (eds.), Emotion: Theory, research and experience: Vol. I.Theories of emotion, 305-339. New York, NY: Academic Press.

Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan Validitas (eds. 3). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Banaji, M. R., & Crowder, R. G. (1980). The bankrupty of everyday memory.American Psychologist, 44, 1185-1193.

Baumgartner, H. (1992). Remembrance of things past: Music, autobiographicalmemory, and emotion. Advances in Consumer Research, 19, 613-620.

Behne, K. E. (1997) The development of “Musikerleben” in adolescence: Howand why young people listen to music. In: Perception and cognition ofmusic, ed. I. Delie´ge & J. A. Sloboda, 143–59. Psychology Press

Berlyne, D. E. (1971). Aesthetics and psychobiology. New York: AppletonCentury Crofts.

Berkowitz, L. 2000. Causes and Consequences of Feelings. Cambridge:Cambridge University Press.

Bernstein, M., & Picker, M. (1972). An Introduction to Music (4th. Ed., p. 1). NewJersey: Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs.

Burt, J. L., Bartolome, D. S., Burdette, D. W., & Comstock, J. R. (1995). Apsychophysiological evaluation of the perceived urgency of auditorywarning signals. Ergonomics, 38, 2327-2340.

Crow, L. D., & Crow, A. (1958). Child psychology. New York: Barnes & Noble,Inc.

Cunningham, J. G., & Sterling, R. S. (1988). Developmental changes in theunderstanding of affective meaning in music. Motivation and Emotions,12, 399-413.

Depertemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djohan. (2003). Psikologi musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Page 61: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

42

42

Ekman, P. (1992). An argument for basic emotions. Cognition and Emotion, 6,169-200.

Fellous, Jean-Mark. (2007). Model of emotion. Scholarpedia, 2(11): 1453.

Foss, J. A., Ison, J. R., Torre, J. P., & Wansack, S. (1989). The acoustic startleresponse and disruption of aiming: I. Effect of stimulus repetition,intensity, and intensity changes. Human Factors, 31, 307-318.

Frijda, N. H. (1993). Moods, emotion episodes, and emotions. In M. Lewis & I.M. Haviland (Eds.), Handbook of emotions. New York: Guilford Press.

Frijda, N., Markam, S., Sato, K., & Wiers, R. (1995). Emotions and emotionwords. In J.A. Russel, Fernández-Dols, J.-M., Manstead, A.S.R., &Wellenkamp, J.C. (Eds.) Everyday conceptions of emotion. Dordrecht:Kluwer.

Fritz , Thomas., Jentschke ,Sebastian., Gosselin, Nathalie., Sammler, Daniela.,Peretz, Isabelle., Turner, Robert., Friederici, Angela D., & Koelsch,Stefan. (2009). Universal recognition of three basic emotions in music.Current Biology 19, 1–4, April 14.

Gabrielsson, A. (2001). Emotions in strong experiences with music. In P. N.Juslin & J. A. Sloboda (Eds.), Music and emotion: Theory and research(pp. 431-449). New York: Oxford University Press.

Goleman, D., Boyatzis, R., & McKee, A. (2002). Primal leadership: Realizing thepower of emotional intelligence. Boston: Harvard Business School Press.

Halpern, D., Blake, R., & Hillenbrand, J. (1986). Psychoacoustics of a chillingsound. Perception and Psychophysics, 39, 77-80.

Hevner, K. (1937). The affevtive value of of pitch and tempo in music. AmericanJournal of Psychology. 49, 621-630.

Huang, Ching-Fang., Wu, Shun-Wen., Lin, Sieh-Hwa., Lin, Sheau-Yuh.Investigation of the factors influencing music listening emotions and musicliking for Taiwan undergraduate students. Diakses darihttp://www.ntnu.edu.tw/acad/docmeet/97/a9/a901-1.pdf pada tanggal 16Maret 2010.

Huron, D. (2003). Is music an evolutionary adaptation? In I. Peretz & R. Zatorre(Eds.), The cognitive neuroscience of music. Oxford: Oxford UniversityPress.

Page 62: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

43

43

Juslin, P. N., & Laukka, P. (2004). Expression, perception, and induction ofmusical emotions: A review and a questionnaire study of everydaylistening. Journal of New Music Research, 33, 217-238.

Juslin, P. N., Laukka, P., Liljeström, S., Västfjäll, D., & Lundqvist, L.-O. (2006).A survey study of emotional reactions to music in everyday life.Manuscript submitted for publication.

Juslin, P. N., & Västfjäll, Daniel. (2008). Emotional responses to music: the needto Consider underlying mechanisms. Behavioral and Brain Sciences(2008), 31:559-575. Cambridge: Cambridge University Press.

Juslin, P. N., & Sloboda, J. A. (Eds.). (2001). Music and emotion: Theory andresearch. New York: Oxford University Press.

Kamenetsky, S. B., Hill, D. S., & Trehub, S. E. (1997). Effect of tempo anddynamics on the perception of emotion in music. Psychology of Music,25(2), 149-160.

Katsopoulou, A., & Hallam, S. (2006). Age differences in listening to music whilestudying. Bologna: 9th International Conference on Music Perception andCognition.

Khalfa, S., Bella, D. S., Roy, M., Peretz, I., & Lupien, S. J. (2003). Effects ofrelaxing music on salivary cortisol level after psychological stress.Annuals of the New York Academy of Science, 999, 374-376.

Koelsch, S. (2005). Investigating emotion with music: Neuroscientificapproaches. Annuals of the New York Academy of Sciences, 1060, 412-418.

Konecni, V. J. (2003). Review of P. N. Juslin and J. A. Sloboda (Eds.), ‘Musicand Emotion: Theory and Research.’ Music Perception, 20, 332-341.

Krumhansl, C. L. (1995). Music psychology and music theory: problems andprospects. Music Theory Spectrum, 17, 53-80.

Krumhansl, C. L. (2002). Music: a link between cognition and emotion. CurrentDirections in Psychological Science, Vol. 11, No. 2.

Lee, Yu-Juan,Wu, Jing-Jyi, Kuo, Jiun-Shyan, &Wang,Wen-Chung (1997).Self-regulation of mood: Strategies for changing a bad mood and theircorrelates. The National Chengchi University Journal, 75, 173-206.

Lewis, L.M., Dember, W. N., Scheff, B. K. and Radenhausen, R. A. (1995) Canexperimentally induced mood affect optimism and pessimism

Page 63: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

44

44

scores? Current Psychology.: Development, Learning, Personality,Social., 14, 29-41.

Livingstone, S. R., Mühlberger, R., Brown, A. R., & Loch, A. (2007). Controllingmusical emotionality: An affective computational architecture forinfluencing musical emotions. Digital Creativity, 18(1), 43-53.

Lord, R. G., Klimoski, Richard J., & Kanfer, R. (2002). Emotions in theWorkplace Understanding the Structure and Role of Emotions inOrganizational Behavior. San Fransisco: Jossey-Bass.

McGrath, T. (2006). Is Your Life Too Loud? Men’s Health, Vol. 12, No. 2, 206

Mook, D. G. (1983). In defence of external validity. American Psychologist,38,379-387.

Morgado, L., & Gaspar, G. (2008). Towards Background Emotion Modeling forEmbodied Virtual Agents. Lisboa: International Foundation forAutonomous Agents and Multiagent Systems.

Mustafa, Z. E. Q. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Natalia, J. (2000). Pengaruh musik gamelan terhadap emosi bayi baru lahir. JurnalAnima, Vol. 15, No. 2, 149-165.

Oatley, K., & Johnson-Laird, P. N. (1987). Towards a cognitive theory ofemotion. Cognitive and Emotion, 1, 29-50.

Panksepp, J. (2005). Affective consciousness: core emotional feelings in animalsand humans. Consciousness and Cognition. 14, 30-80.

Peretz, I. (2001) Listen to the brain: The biological perspective on musicalemotions. In, J.A. Sloboda & P. Juslin (Eds.), Music and Emotion: Theoryand Research. Oxford: Oxford University Press

Pinker, S. (1997). How the mind works. New York: Norton.

Plutchik, R. (1980). Emotion: A Psychoevolutionary Synthesis. New York: Harper& Row.

Ritzer, G. (2007). The Blackwell Encyclopedia of Sociology. Oxford: Blackwell.

Seluler, R., & Balke, R. (1990). Perception (Second ed.). Singapore: Mc’GrawHill Book Co.

Page 64: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

45

45

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2008). Psikologi Eksperimen. Jakarta:PT. Indeks.

Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2007). MetodologiPenelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sloboda, J. A. (1989). Music as a language. In F. Wilson & F. Roehmann (Eds.),Music and child development. St. Louis, Missouri: MMB Music.

Sloboda, J. A. (1992). Empirical studies of emotional response to music. In M.Riess-Jones & S. Holleran (Eds.), Cognitive bases of musicalcommunication. Washington, DC: American Psychological Association.

Sloboda, J. A. & O’Neill, S. A. (2001) Emotions in everyday listening to music.In: Music and emotion: Theory and research, ed. P. N. Juslin & J. A.Sloboda, pp. 415–29. Oxford: Oxford University Press.

Solso, R. L., & MacLin, M. K. (2002). Experimental Psychology: A CaseApproach(5th Ed.). Boston: Allyn & Bacon.

Sugiyono. (2008). Statisika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tagg, P. (2002). A Short Prehistory of Popular Music. Liverpool: University ofLiverpool.

Usman, H., & Akbar, P. S. (2008). Pengantar Statistika (eds. 2). Jakarta: BumiAksara.

Utomo, N., & Natalia, J. (1999). Pengaruh pemberian musik klasik terhadapperilaku emosional anak usia 5-6 tahun. Jurnal Anima, Vol. 14, 56, 395-403.

Webster, Gregory D., Weir, Catherine G. (2005). Emotional responses to music:interactive effects of mode, texture, and tempo. Motivation and Emotion,Vol. 29, No 1.

Weiten, W., Lloyd, M., Dunn, D., & Hammer, E. (2009). Psychology Applied toModern Life: Adjustment in the 21st Century, 9th Edition. Stamford:Cengage Learning.

Weiner, B., & Graham, S. (1984). An attributional approach to emotionaldevelopment. In C. E. Izard, J. Kagan, & R. B. Zajonc (Eds.), Emotions,cognition, and behavior (pp. 167-191). New York: Cambridge UniversityPress.

Page 65: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

46

46

Young, G. (2002). Effects of Music on Task Performance. Diakses darihttp://jclauson.com/msqa/term_papers/effects_of_music_on_task_performance.pdf pada tanggal 1 Februari 2010.

Zillman, D. & Gan, S.L. (1997) Musical taste in adolescence. In: The socialpsychology of music, ed. D. J. Hargreaves & A. C. North. OxfordUniversity Press

Page 66: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

47

47

LAMPIRAN

Page 67: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

47

47

Prosedur Penelitian

1. Subjek diminta masuk ke dalam ruang eksperimen.

2. Subjek mengisi inform concent.

3. Subjek diminta mengambil undian untuk menentukan urutan perlakuan

yang akan didapat.

4. Subjek diminta duduk di tempat yang telah disediakan.

5. Eksperimenter menjelaskan prosedur eksperimen.

(Terima kasih atas kehadiran dan kesediaan saudara menjadi subjek

penelitian pada hari ini. Saat ini, anda diminta untuk mendengarkan dua

buah lagu melalui headphone yang telah tersedia. Masing-masing lagu

akan diperdengarkan dua kali. Kedua lagu tersebut mencerminkan emosi

yang berbeda, yakni emosi gembira dan emosi sedih. Tugas anda adalah

menentukan volume yang sesuai untuk mendengarkan tiap lagu agar

emosi dapat muncul (emosi gembira atau sedih, tergantung lagu yang

diputar). Setelah mendapatkan volume yang sesuai, dengarkanlah lagu

itu kira-kira 20 detik lagi agar anda merasa yakin. Setelah merasa yakin,

segeralah angkat tangan agar saya menghampiri anda dan mencatat

volume yang anda pilih. Apakah ada pertanyaan?)

6. Jika subjek merasa jelas, maka eksperimen dimulai.

(Lagu pertama merupakan lagu yang mencerminkan emosi

bahagia/sedih. Carilah volume yang paling dapat memunculkan emosi

bahagia/sedih. Setelah merasa yakin, segeralah angkat tangan anda.)

7. Subjek mendengarkan musik yang mencerminkan salah satu emosi.

Page 68: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

48

48

8. Subjek mengangkat tangan tangan ketika mengalami emosi paling

bahagia/sedih (self report). Lalu eksperimenter mencatat volume yang

dipilih subjek.

9. Selanjutnya, subjek kembali diperdengarkan musik dan diberikan prosedur

yang sama seperti penyajian pertama.

10. Setelah subjek mendapatkan empat perlakuan, maka eksperimenter

memberikan penjelasan mengenai eksperimen yang telah dilakukan.

(Terima kasih atas kesediannya mengikuti eksperimen. Eksperimen tadi

ingin melihat bagaimana perbedaan volume mendengarkan musik untuk

membangkitkan emosi bahagia dan emosi sedih.)

Page 69: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

49

49

Data Volume pada Musik Bahagia dan Musik Sedih

Jenis Musik Dinamik Jenis Musik Dinamik

musik emosi bahagia 29 musik emosi sedih 27

musik emosi bahagia 27 musik emosi sedih 21

musik emosi bahagia 30 musik emosi sedih 25

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 21

musik emosi bahagia 26 musik emosi sedih 22

musik emosi bahagia 23 musik emosi sedih 14

musik emosi bahagia 22 musik emosi sedih 18

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 23

musik emosi bahagia 25 musik emosi sedih 22

musik emosi bahagia 29 musik emosi sedih 26

musik emosi bahagia 27 musik emosi sedih 21

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 25

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 25

musik emosi bahagia 25 musik emosi sedih 20

musik emosi bahagia 20 musik emosi sedih 15

musik emosi bahagia 25 musik emosi sedih 18

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 25

musik emosi bahagia 25 musik emosi sedih 21

musik emosi bahagia 28 musik emosi sedih 30

musik emosi bahagia 30 musik emosi sedih 28

musik emosi bahagia 25 musik emosi sedih 27

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 29

musik emosi bahagia 30 musik emosi sedih 28

musik emosi bahagia 28 musik emosi sedih 30

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 31

musik emosi bahagia 29 musik emosi sedih 22

musik emosi bahagia 30 musik emosi sedih 29

musik emosi bahagia 25 musik emosi sedih 22

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 28

musik emosi bahagia 29 musik emosi sedih 27

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 25

musik emosi bahagia 31 musik emosi sedih 31

Page 70: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

50

50

Data Volume pada Musik Emosi Bahagia dan Musik Emosi Sedihdalam Satuan Desibell

Jenis Musik Dinamik (dB) Jenis Musik Dinamik (dB)

musik emosi bahagia 87,9 musik emosi sedih 85

musik emosi bahagia 81,7 musik emosi sedih 83,3

musik emosi bahagia 88,5 musik emosi sedih 84,8

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 83,3

musik emosi bahagia 80,7 musik emosi sedih 83,6

musik emosi bahagia 71,4 musik emosi sedih 66

musik emosi bahagia 68,3 musik emosi sedih 71,4

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 84

musik emosi bahagia 77,6 musik emosi sedih 83,6

musik emosi bahagia 87,9 musik emosi sedih 84,9

musik emosi bahagia 81,7 musik emosi sedih 83,3

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 84,8

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 84,8

musik emosi bahagia 77,6 musik emosi sedih 79,3

musik emosi bahagia 63 musik emosi sedih 70,7

musik emosi bahagia 77,6 musik emosi sedih 71,4

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 84,8

musik emosi bahagia 77,6 musik emosi sedih 83,3

musik emosi bahagia 84,9 musik emosi sedih 90,2

musik emosi bahagia 88,5 musik emosi sedih 85,7

musik emosi bahagia 77,6 musik emosi sedih 85

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 87,2

musik emosi bahagia 88,5 musik emosi sedih 85,7

musik emosi bahagia 84,9 musik emosi sedih 90,2

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 93,2

musik emosi bahagia 87,9 musik emosi sedih 83,6

musik emosi bahagia 88,5 musik emosi sedih 87,2

musik emosi bahagia 77,6 musik emosi sedih 83,6

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 85,7

musik emosi bahagia 87,9 musik emosi sedih 85

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 84,8

musik emosi bahagia 97,6 musik emosi sedih 93,2

Page 71: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

51

51

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pada Kelompok Bahagia

VolumeN 32

NormalParameters(a,b)

Mean 86,3687Std. Deviation 9,71694

Most ExtremeDifferences

Absolute 0,189Positive 0,124Negative -0,189

Kolmogorov-Smirnov Z 1,067Asymp. Sig. (2-tailed) 0,205

Page 72: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

52

52

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pada Kelompok Sedih

VolumeN 32

NormalParameters(a,b)

Mean 83,5187Std. Deviation 6,00540

Most ExtremeDifferences

Absolute ,329Positive ,171Negative -,329

Kolmogorov-Smirnov Z 1,862Asymp. Sig. (2-tailed) ,002

Page 73: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

53

53

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

20a 18,25 365,00

12b 13,58 163,00

0c

32

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

VAR00002 - VAR00001N Mean Rank Sum of Ranks

VAR00002 < VAR00001a.

VAR00002 > VAR00001b.

VAR00002 = VAR00001c.

Test Statisticsb

-1,889a

,059

Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

VAR00002 -VAR00001

Based on positive ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 74: EKSPERIMEN MENGENAI EMOSI OLEH MUSIK … PDF/F. Psikologi/Psikologi/069114012... · Semua dosen Fakultas Psikologi, Sanata Dharma, Yogyakarta atas pelajaran yang berharga selama saya

54

54