172

DAFTAR PUSTAKA

Anggreiny, N. (2014). Rational emotive behavior therapy untuk meningkatkan

regulasi emosi remaja korban kekerasan seksual (Tesis Magister Psikologi

Profesi : Universitas Sumatera Utara).

Alfian, M. (2014). Regulasi emosi pada mahasiswa suku jawa, suku banjar, dan

suku bima. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan , 2 (2), 263-275. Diunduh

dari http://ejournal.umm.ac.id/index.php.jipt/article/view/2001.

Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif dan desain riset (Ed.3). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Creswell, J. W. (2016). Research design : pendekatan metode kualitatif,

kuantitatif, dan campuran (Ed.4). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendy, T. (2006). Tunjuk ajar melayu. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Emzir, D. (2006). Metodologi Penelitian kualitatif dan analisis data. Jakarta:

Rajawali Press.

Fitri, A. R., & Ikhwanisifa. (2016). Regulasi emosi pada mahasiswa suku melayu.

Jurnal Psikologi , 12 (1), 1-7. Dunduh dari http://ejournal.uin-suska.ac.id/

index.php/psikologi/article/view/3002.

Garnefski, N., Kraaij, V., & Spinhoven, P. (2001). Negative life events, cognitive

emotion regulation and emotional problems. Personality and Individual

Differences , 30, 1311-1327. Diunduh dari http://media.leidenuniv.nl/

legacy/garnefski_kraai_j__spinhoven_2001.pdf

Goleman, D. (2002). Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Gross, J. J. (2007). Handbook of emotion regulation. New York: The Guilford

Press.

Hadi, A., & Haryono, H. (2005). Metode penelitian pendidikan. Bandung:

Penerbit Pustaka Setia.

Herimanto, D., & Winarno. (2011). Ilmu sosial dan budaya dasar. Jakarta: Bumi

Aksara.

Jabeen, F., & Anis-ul-Haque, M. (2013). Parenting style as predictors of emotion

regulation among adolescents. Pakistan Journal of Psychological

Research , 28 (1), 85-105. Diunduh dari http://www.pjprnip.edu.pk/pkpr/

index.php/pjpr/article/view/298/289.

173

Kurniawan, A. P., & Hasanat, N. U. (2010). Perbedaan ekspersi emosi pada

beberapa tingkat generasi suku jawa di yogyakarta. Jurnal Psikologi , 34

(1), 1-17. Diunduh dari htttps://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7086.

Kwon, H., Yoon, K. L., Joormann, J., & Kwon, J. H. (2013). Cultural and gender

differences in emotion regulation : relation to depression. Cognition and

Emotion , 27 (5), 769-782. doi : 10.1080/02699931.2013.792244.

Ma, X., Tamir, M., & Miyamoto, Y. (2017, April 17). A socio-cultural

instrumental approach to emotion regulation : culture and the regulation of

positive emotions. Emotion , 1-15. Diunduh dari

http://dx.doi.org/10.1037/emo0000315.

Natalia, A. E. Perbedaan regulasi emosi pada mahasiswa yang bersuku karo dan

bersuku jawa (Skripsi ; Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta). Diunduh dari https://repository.usd.ac.id/1373/2/2/

099114017_full.pdf.

Nisfiannoor, M., & Kartika, Y. (2004). Hubungan antara regulasi emosi dan

penerimaan kelompok teman sebaya pada remaja. Jurnal Psikologi , 2 (2),

160-177. Diunduh dari http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-journal-

4957-M.Nisfiannoor,Yunikartika..pdf.

Nwufo, J. I., Onyishi, O. G., Ubom, S. A., Akinola, J., & Chukwuorji, J. C.

(2017). Roles of parenting styles and emotion regulation in test anxiety

among secondary school students. Practticum Psychologia , 7 (2), 33-51.

Diunduh dari http://www.journals.aphriapub.com/index.php/PP/

article/view/542

Pristisari, S. S. N. (2010). Regulasi emosi negatif anak indigo (Skripsi : Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta).

Rasyid, M., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan antara peer attachment dengan

regulasi emosi emaja yang menjadi siswa di boarding school sma negeri

10 samarinda. Jurnal Psikologi Pendidikan , 1 (3), 1-7. Diunduh dari

htpp:/journal.unair.ac.id/filerPDF/110911006_ringkasan.

Ratnasari, S., & Suleeman, J. (2017). Perbedaan regulasi emosi perempuan dan

laki-laki di perguruan tinggi. Jurnal Psikologi Sosial , 15 (01), 35-46.

Diunduh dari http://journal.ui.ac.id/index.php/jps/article/view/7336/3786.

RSB. (2001, Maret 5). Dendam lanten di bumi borneo. Dipetik November 27,

2017, dari News liputan6: http://news.liputan6.com/read/9009/dendam-

laten-di-bumi-borneo

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

174

Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2015). Metode

penelitian dalam psikologi (ed. 9). Jakarta: Salemba Humanika.

Suseno, F. M. (1984). Etika jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Thompson, R.A., (2008). Emotion regulation : a theme in search of definition

monographs of the society for research in child development, 59, 25-52.

doi : 10.1111/i.1540-5834.1994.tb01276.x.

Tim. (2008). Kamus bahasa indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Vingerhoets, A., Nyklieek, I., & Denollet, J. (2008). Emotion regulation. New

York: Springer.

Vitulić, H. S., & Prosen, S. (2015). Coping and emotion regulation strategies in

adulthood : specifities regarding age, gender and level of education.

Journal of General Social Issues , 25 (1), 43-62. doi : 10.5559/di/25.1.03.

Wikipedia. (t.thn.). Grobogan. Dipetik Agustus 10, 2018, dari Wikipedia:

https;//id.m.wikipedia.org/wiki/grobogan

Wikipedia. (t.thn.). Riau. Dipetik Agustus 10, 2018, dari Wikipedia:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/riau

Yolanda, W. G., & Wismanto, Y. B. (2017). Perbedaan regulasi emosi dan jenis

kelamin pada mahasiswa yang bersuku batak dan jawa. Psikodimensia , 16

(1), 72-80.