Eksp UKL UPL PEMBANGUNAN PABRIK POLIMER DI KOTA SERANG

35
Serang, April 2015

description

LAPORAN UKL UPL

Transcript of Eksp UKL UPL PEMBANGUNAN PABRIK POLIMER DI KOTA SERANG

  • Serang, April 2015

  • Berdasarkan UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan dalam aturan pelaksana yang tercantum dalam PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002, tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, bahwa dalam proses pembangunan Pabrik Polimer yang dilaksanakan PT. WILTAR USAHA POLIMER merupakan kegiatan yang tidak wajib Amdal, namun kewajiban dokumen lingkungannya berupa UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan).

    Tata cara penyusunan UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan), berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 03 Tahun 2012 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan.

    Untuk itu kami sebagai pemrakarsa dan penanggung jawab pembangunan Pabrik Polimer yang berlokasi di Kelurahan Pengampelan Kecamatan Walantaka Kota Serang - Banten, maka dalam rangka menselaraskan antara kegiatan yang akan dijalankan dengan kelestarian fungsi lingkungan, maka berdasarkan ketentuan yang berlaku dan sebagai syarat izin yang diterbitkan oleh instansi berwenang, maka kami akan melaksanakan hal-hal yang tercantum dalam dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

  • Peraturan Daerah Provinsi Banten 1. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 51

    Tahun 2002 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan;

    2. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Air Tanah;

    3. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 02 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2010 2030.

    Peraturan Daerah Kota Serang. 1. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 04

    Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Serang;

    2. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Gannguan (HO);

    3. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 06 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Serang Tahun 2010-2030;

    4. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 03 Tahun 2012 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan;

    5. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 04 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

    6. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan Serta Permukiman dari Pengembang Kepada Pemerintah Daerah

  • KEGUNAAN UKL/UPL

  • Secara umum Kota Serang merupakan

    wilayah prioritas pengembangan

    Provinsi Banten, dimana Ibukota

    Provinsi Banten terletak di Kota

    Serang. Khusus wilayah Kota Serang

    pada bagian Timur yang berbatasan

    dengan Kabupaten Serang terdapat

    peruntukan Aneka Industri yang

    merupakan kawasan pengembangan

    beberapa pabrik dengan ketentuan

    mengikuti arahan dari Rencana Tata

    Ruang Wilayah Kota Serang.

    Berdasarkan lokasinya Kelurahan

    Pengampelan Kecamatan Walantaka

    Kota Serang dalam RTRW Kota

    Serang (2010-2030) termasuk

    Kawasan Pengembangan Aneka

    Industri. Dengan kondisi ini wilayah

    yang dimohon sesuai dengan Tata

    Ruang Kota Serang. Lihat pada

    Gambar 2.5

  • Iklim/Cuaca

    Iklim adalah rata rata cuaca dalam periode yang panjang, Menurut Schmidt dan Ferguson, wilayah Kota Serang termasuk tipe iklim B (Basah). Pola arah angin cenderung

    menunjukan bahwa angin bertiup dari utara dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 5,3

    knot pada bulan April, pada bulan Mei dan Juni 4,4 knot Kecuali pada bulan Maret dan

    Desember, angin cenderung bertiup dari Barat dengan kecepatan rata-rata sekitar 4,6 dan

    4,9 knot. Keadaan cuaca dapat di lihat pada tabel berikut ini.

  • Secara administratif lokasi rencana pengembangan Pabrik Industri terletak di Kelurahan

    Pengampelan Kecamatan Walantaka Kota Serang. Berdasarkan data profil Kelurahan

    hasil pendataan di Kantor Kelurahan Pengampelan Kecamatan Walantaka pada tahun

    2013 memiliki luas wilayah 2,8 km2 terdiri atas 7 RW dan 27 RT, 1.986 KK, dengan

    jumlah penduduk sebesar 9.671 jiwa (4.857 laki-laki dan 4.814 perempuan).

    Sebagian besar penduduk Kelurahan Pengampelan berpencaharian pertanian,

    peternakan dan buruh, sebagian kecil berpencaharaian jasa, perdagangan, pertanian,

    peternakan dan buruh.

    Jumlah fasilitas lingkungan di Kelurahan Pengampelan Kecamatan Walantaka terdiri

    dari :

    Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Pengampelan meliputi : 1 Unit TK, 2 Unit RA, 9 unit SD/Madrasah, 3 unit SLTP, 1 unit MTS, 1 unit SMA, dan 1 unit SMK .

    Fasilitas Kesehatan yang ada di Kelurahan Pengampelan menginduk ke Kelurahan Walantaka berjarak 2 km ke Puskesmas Walantaka.

    Fasilitas peribadatan di Kelurahan Pengampelan sebanyak 12 unit Masjid.

  • Pendekatan rekayasa teknologi suatu pendekatan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi berbagai alternatif untuk upaya pengelolaan dampak yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam rangka penanganan dampak

    Pendekatan sosial, ekonomi dan budaya merupakan penanganan dampak dengan mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat, sehingga kegiatan pembangunan ini dapat diterima dan didukung oleh seluruh pihak masyarakat

    Pendekatan institusional (kelembagaan) merupakan upaya penanganan dampak dengan memanfaatkan peluang kerjasama antar berbagai institusi atau instansi pemerintah di wilayah setempat, baik lembaga non pemerintah maupun lembaga pemerintah antara lain : kerjasama dalam pengelolaan keamanan, kerjasama dalam hal pengawasan pengelolaan, atau melakukan koordinasi secara teknis antar institusi di lingkungan pemerintah maupun non pemerintah

    upaya-upaya pengelolaan yang dilakukan

    1. Mengutamakan rekrutmen tenaga kerja lokal

    2. Menjalin komunikasi dan pelayanan yang baik kepada masyarakat sekitarnya termasuk

    pengguna jasa

    3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitar lokasi

    4. Membuka kesempatan pelayanan yang berorientasi sosial kemanusian

    5. Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membuka usaha

    hingga batas yang dapat ditoleransi.

  • SISTEM PELAPORAN

  • Serang, April 2015