Eksistensi Tari Tradisional Terhadap Kemajuan Indonesia

download Eksistensi Tari Tradisional Terhadap Kemajuan Indonesia

of 28

description

Karya Tulis Ilmiah mengenai Eksistensi Tari Tradisional Terhadap Kemajuan Indonesia

Transcript of Eksistensi Tari Tradisional Terhadap Kemajuan Indonesia

  • i

    EKSISTENSI TARI TRADISIONAL TERHADAP

    KEMAJUAN INDONESIA

    Karya Tulis Ini Untuk Memenuhi Tugas Bahasa dan Sastra Indonesia

    Semester 2

    Elsi Novitasari

    XI IPA 5

    SMA NEGERI 2 CIBINONG

    Jl.Karadenan No.5 Cibinong Bogor 16913 Jawa Barat

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Eksistensi Tari Tradisional Terhadap Kemajuan

    Indonesia ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran

    Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2013/2014 di SMAN 2 Cibinong dan telah mendapat

    persetujuan sebagai karya tulis.

    Cibinong, 30 Maret 2014

    Disetujui Oleh

    Rahma Dewi Hartati, S.Pd.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya karya tulis

    ilmiah yang berjudul Eksistensi Tari Daerah terhadap Kemajuan Bangsa Indonesia ini,

    karena hanya dengan karunia, hidayah dan ridho-Nyalah saya dapat menyelesaikan

    karya tulis ilmiah ini.

    Tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini antara lain adalah untuk memenuhi

    tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia 2014 ini. Selain itu karya tulis ilmiah ini juga

    dapat ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Karya tulis ilmiah ini dapat

    membantu untuk mengetahui manfaat keberadaan tari daerah bagi bangsa Indonesia.

    Dan disisi lain dengan dibuatnya karya tulis ini semoga dapat menambah ilmu

    pengetahuan dan wawasan bagi penulis maupun pembaca

    Adapun beberapa kendala yang saya alami ketika pembuatan karya tulis ilmiah

    ini, antara lain ketika pencarian materi yang saya lakukan dengan cara mencari di

    internet dan mencari beberapa referensi dari buku-buku.

    Ucapan terima kasih tak lupa saya tujukan kepada pihak yang telah memberi

    motivasi dan membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, antara lain:

    1. Orang tua, yang selalu memberikan doa dan motivasi.

    2. Ibu Rahma Dewi Hartati, S.Pd. selaku pembimbing dan guru mata pelajaran

    Bahasa Indonesia, yang telah memberikan ilmu dan pengarahan yang berupa

    bimbingan dalam bidang bahasa, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat

    terselesaikan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    3. Siswa-siswi kelas XI IPA 5 SMAN 2 Cibinong

  • iv

    4. Semua rekan rekan yang telah membantu penulisan dalam mengumpulkan

    data dan mendukung penulis dalam proses penyelesaian karya tulis ini.

    Sangat dimungkinkan karya tulis ilmiah ini memiliki kekurangan karena penulis

    masih dalam tahap pembelajaran. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

    dari keterbatasan penulis pada penyusunan karya tulis ilmiah ini.

    Akhir kata, saya berharap semoga penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat

    memberikan kita pengetahuan baru, bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

    pada umumnya. Amin ya Rabbal alamin.

    Cibinong, 30 Maret 2014

    Penulis

  • 5

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN.......................... i

    KATA PENGANTAR . ii

    DAFTAR ISI iv

    BAB I PENDAHULUAN

    1. 1 Latar Belakang . 1

    1. 2 Identifikasi Masalah . 4

    1. 3 Rumusan Masalah 4

    1. 4 Manfaat Penelitian .... 4

    BAB II KAJIAN TEORI

    2.1 Definisi Eksistensi ... 6

    2.2 Definisi Tari Tradisional ..... 7

    2.2.1 Macam-Macam Tari Tradisional ... 8

    2.2.2 Fungsi Tari Tradisional .. 8

    2.3 Hipotesis . 9

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3. 1 Tujuan Penelitian . 10

    3. 2 Waktu dan Tempat Penelitian .. 10

    3. 3 Metode Penelitian . 10

    3. 4 Sumber Data . 11

    3. 5 Teknik Pengolahan Data .. 12

    BAB IV ANALISIS DATA

    4.1 Deskripsi Data . 13

    4.2 Hasil Analisis Data . 14

  • 6

    BAB V PENUTUP

    5. 1 Kesimpulan .. 17

    5. 2 Saran 18

    DAFTAR PUSTAKA . 20

    BIODATA PENULIS . 21

    LAMPIRAN 22

  • 7

    7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di zaman modern seperti sekarang, atau yang lebih dikenal sebagai era Globalisasi,

    eksistensi suatu ciri khas dari bangsa sangatlah penting karenanya akan memengaruhi

    kemajuan bangsa tersebut serta membedakan Negara itu dari Negara lainnya. Menurut

    Kamus Besar Bahasa Indonesia Eksistensi merupakan keberadaan, kehadiran yang

    mengandung unsur bertahan. Eksistensi merupakan kunci penentu perkembangan atau

    kemunduran ciri khas dari bangsa. Melalu eksistensi tersebut, orang-orang dapat

    mengenal bahkan dapat melestarikannya untuk kemajuan bangsanya. Tetapi jika

    eksistensi itu tidak ada, maka ciri khas bangsa tersebut akan meredup dan lama-kelamaan

    akan hilang karena tidak ada yang tahu bahkan tidak banyak yang ingin melestarikannya.

    Eksistensi bersifat lentur tergantung dari seberapa besar kita dapat menggali potensi-

    potensi yang ada pada ciri khas bangsa yang dapat memajukan bangsa serta

    mengaharumkan suatu Negara di kancah Internasional.

    Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan

    luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-

    budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia1. Kebudayaan

    merupakan penggabungan yang kompleks dari agama, adat istiadat, norma yang berlaku,

    perilaku masyarakat, dan aturan-aturan yang berada pada Negara tersebut. Kebudayaan

    setiap Negara pasti berbeda-beda dikarenakan pola hidup, norma, dan adat istiadat yang

    1 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya: Panduan

    Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, ( Bandung: Remaja Rosda karya,

    2006) h.25.

  • 8

    8

    digunakan berbeda. Kebudayaan bukan semata terbentuk karena adanya warisan dan

    generasi yang terus-menerus ada, tetapi karena proses pemahaman dan pembelajaran

    nenek moyang terhadapan apa yang telah mereka miliki dan telah mendarah daging dalam

    tubuh mereka.

    Setiap Negara mempunyai ciri khas yang membedakannya dari Negara lain serta

    menjadi lambang dari Negara tersebut. Indonesia kaya akan peninggalan kebudayaan

    yang berasal dari berbagai macam daerah, salah satunya adalah Tarian Tradisional atau

    Tarian Daerah. Tari adalah gerak tubuh yang berirama dan selaras dengan musik, serta

    ritme yang dibawakan untuk mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran yang

    dilakukan di tempat dan waktu tertentu oleh seseorang maupun kelompok orang. Tarian

    tradisional adalah tarian yang lahir dan berkembang di daerah tersebut dan menjadi ciri

    khas dari suatu Negara dan diakui oleh daerah tersebut. Tarian daerah Indonesia sangat

    beragam karena setiap daerah di Indonesia memiliki perbedaan dalam budaya. adat, dan

    pola perilakunya, sehingga menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki

    kebudayaan yang berbeda di setiap provinsi dan daerahnya.

    Perkembangan kebudayaan Indonesia mengalami pasang naik dan surut, adakalanya

    kebudayaan Indonesia surut. Dewasa ini, perkembangan kebudayaan Indonesia di jendela

    internasional sedang mengalami pasang naik. Salah satu kebudayaan Indonesia yang

    sedang berkembang pesat yaitu Tarian Tradisional. Tarian Tradisional sejak tahun 2000-

    an telah banyak dipertunjukkan di luar negeri, dan banyak sekali tanggapan positif yang

    didapatkan Indonesia. Tarian Indonesia semakin sering dipertunjukkan dalam acara luar

    negeri, seperti Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Negara lain, dan saat memperingati

    hari kemerdekaan Indonesia di Negara lain. Pujian pun melimpah untuk kekayaan budaya

    yang Indonesia miliki. Pandangan orang-orang terhadap kebudayaan Indonesia sangat

  • 9

    9

    positif, bahkan mereka sampai ingin dapat mempelajari tarian Indonesia dengan cara

    mengikuti kegiatan pelatihan tari di Negara masing-masing.

    Namun, apa hubungannya Tari Tradisional dengan kemajuan suatu bangsa?

    Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dengan berbagai macam cara, bukan hanya

    kekayaan dalam arti ekonominya, namun juga kekayaan dalam konteks kebudayaan juga

    termasuk. Negara maju pasti akan mengembangkan kebudayaan yang dimiliki Negara

    tersebut, karena ia menghargai hasil karya nenek moyang dahulu. Dengan Tari

    Tradisional yang beragam, suatu negara akan dapat menarik perhatian para turis untuk

    datang dan melihat kebudayaan yang dimiliki negara tersebut, dengan begitu, Negara

    tersebut akan mengalami suatu peningkatan dalam bidang pariwisata yang akan

    memajukan Negara tersebut. Suatu Negara juga dapat dihargai dari kebudayaan yang

    dimilikinya, suatu Negara tidak akan lengkap jika tidak mempunyai kebudayaan. Tari

    Tradisional yang sebagai simbol suatu Negara akan lebih mudah menarik perhatian turis

    mancanegara untuk melihat dan penampilan dari tari daerah.

    Tari daerarah dapat dijadikan sebagai alat untuk mendongkrak popularitas dan

    ekonomi Negara. Jika suatu Negara telah terkenal dan disegani oleh Negara lain, maka

    manfaat yang sangat banyak akan melimpah kepada Negara tersebut, sebagai contoh,

    akan ada banyak Negara yang membantu suatu Negara jika Negara tersebut telah

    terkenal, dan masih banyak manfaat lainnya dengan tingginya popularitas kebudayaan

    suatu Negara.

    Jika suatu bangsa tidak memiliki tarian daerah, maka dapat dipastikan bahwa Negara

    tersebut tidak memiliki kebudayaan yang mendalam dan masyarakat di dalam suatu

    bangsa tersebut tidak peduli serta bersifat individualis.

    Tidak ada salahnya jika kita mempelajari dan melestarikan kebudayaan Negara kita

    sendiri, seandainya hal itu tidak dapat mengangkat perekonomian bangsa ini paling tidak

  • 10

    10

    kita telah melestarikan peninggalan nenek moyang kita. Namun jika hal itu akan dapat

    membantu perekonomian bangsa ini, berarti dengan hal kecil seperti melestarikan

    kebudayaan, kitatelah bisa merubah nasib bangsa ini. Bedasarkan masalah yang ada maka

    penulis tertarik mengambil judul Eksistensi Tari Tradisional Terhadap Kemajuan

    Indonesia.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah berikut:

    1. Apa hubungan eksistensi tari tradisional dengan kemajuan bangsa?

    2. Apa manfaat tari tradisional bagi Indonesia?

    3. Mengapa tarian tradisional memengaruhi kemajuan bangsa?

    4. Apa yang terjadi jika suatu bangsa tidak memiliki tarian tradisional?

    1.3 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah

    berikut:

    Bagaimana pengaruh Eksistensi Tarian Tradisional terhadap Kemajuan Indonesia.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Bagi pembaca :

    A. Untuk membagi wawasan mengenai kebudayaan Indonesia

    B. Untuk mengetahui pengaruh eksistensi tari tradisional terhadap kemajuan suatu

    bangsa

    Bagi penulis :

    A. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

  • 11

    11

    B. Untuk mengetahui pengaruh eksistensi tari tradisional terhadap kemajuan suatu

    bangsa

  • 12

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1 Definisi Eksistensi

    Eksistensi merupakan pemikiran manusia yang memanfaatkan semua

    pengetahuan objektif dan sekaligus juga mengatasi pengetahuan objektif tersebut.

    Dengan pemikiran itulah manusia mau menjadi dirinya sendiri yang menampakkan

    bahwa dia adalah mahluk eksistensi2. Jadi eksistensi juga dapat disebut sebagai

    keberadaan yang memperkuat suatu hal yang dapat memengaruhi dasar pemikiran.

    Artinya, kebenaran cara berpikir manusia dibuktikan melalui tindakannya yang

    berdasarkan pemikiran itu.

    Sejak awal Jaspers menerangkan eksistensi selalu behubungan dengan

    Transendensi. Tidak ada eksistensi tanpa transendensi. Bereksistensi, menurut

    Jaspers selalu berdiri di hadapan Transendensi. Transendensi itu menyembuyikan

    dirinya dari eksistensi manusia, yang menjadi dasar dari kebebasan manusia itu

    sendiri. Dengan paham ini, Jaspers ingin mengatakan bahwa kebebasan manusia

    tidak hanya diberi lewat kebijaksanaan Ilahi, tetapi juga melalui apa yang

    tersembunyi. Transendensi atau yang Ilahi berbicara atau bertindak lewat tanda-

    tanda yang harus dipahami dan dikenal manusia dengan menafsirkannya. Dengan

    menafsirkan tanda-tanda itu serta bagaimana cara manusia menyikapinya akan

    memberi dasar dari eksistensi manusia. Dengan menafsir dan memberi keputusan

    2

    Harry Hamersma, Filsafat Eksistensial Karl Jaspers, (Jakarta: Gramedia, 1985) hlm.

    9.

  • 13

    terhadapnya manusia menentukan menjadi apa dirinya untuk selama-lamanya.

    Filsafat eksistensi bukan hanya filsafat yang hanya merenungkan kebenaran, tetapi

    juga menghayati dan menghidupi kebenaran. Dengan ini yang hendak dikatakan

    Jaspers adalah kebenaran cara berpikir manusia dibuktikan oleh sikap dan

    tindakannya. Itulah dasar sebagai manusia yang bereksistensi3.

    Keberadaan manusia dan segala sesuatu yang ada di bumi memiliki hubungan

    dengan Transendensi karena keberadaan segala sesuatu yang ada di bumi

    merupakan ciptaan dari Sang Ilahi. Transendensi sangat erat hubungannya dengan

    eksistensi, karena pola pikir manusia yang bereksistensi merupakan karunia dari

    Ilahi.

    2.2 Definisi Tari Tradisional

    Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam, terbentang dari pulau

    Sumatera hingga pulau Papua yang memiliki perbedaan yang mencolok yang

    disebabkan karena perbadaan norma, adat istiadat, dan perilaku manusia ditiap

    daerah, hal tersebut didukung oleh Soedarsono yang mengungkapkan bahwa tari

    tradisional adalah semua tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup

    panjang dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada4. Dalam tari tradisional

    tersirat pesan yang berisi pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai dan norma yang

    ingin disampaikan oleh pembuat gerakan tari kepada para penonton ataupun

    masyarakat yang ada.

    3 Charles F. Wallraff, Karl Jaspers: An Introduction to His Philosophy, (New Jersey:

    Princeton University Press, 1970) hlm. 182-183. 4 Asri Widayati, Fungsi Kesenian Ledhek dalamUpacara Bersih Desa di Dusun

    KarangTengah, Desa Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul, http:// eprints.uny.ac.id/9106/3/bab 2-07209241008.pdf, (diakses pada 17 Februari 2014

    pukul 16.37).

  • 14

    2.2.1 Macam-Macam Tari Tradisional

    Berdasarkan nilai artistik garapannya, tari tradisional dibedakan menjadi tiga

    yaitu5 :

    1. Tari Primitif, yaitu tarian yang sangat sederhana dalam arti belum mengalami

    penggarapan koreografis secara baik mulai dari bentuk geraknya maupun

    iringannya, serta busana dan tata riasnya kurang diperhatikan. Tari Primitif

    sudah jarang dipentaskan dan jarang dijumpai keberadaannya, kemungkinan

    hanya di daerah terpencil atau pedalaman saja.

    2. Tari Klasik, yaitu tari yang sudah baku baik gerak, maupun iringannya. Oleh

    karena itu, tari klasik merupakan garapan kalangan raja atau bangsawan yang

    telah mencapai nilai artistik yang tinggi dan telah menempuh perjalanan yang

    cukup panjang.

    3. Tari Rakyat, yaitu tarian yang sederhana dengan pola langkah dan gerakan

    badan yang relatif mudah dan sudah mengalami penggarapan koreografis

    menurut kemampuan penyusunnya. Tari rakyat terlahir dari budaya masyarakat

    pedesaan atau luar tembok Kraton, dan tidak mengacu pada pencapaian standar

    estetik yang setinggi-tingginya sebagaimana tari klasik

    2.2.2 Fungsi Tari Tradisional

    Menurut Soedarsono dalam Asri Widayati yang membagi fungsi tari menjadi

    tiga, yaitu6 :

    5 Ibid.

    6 Ibid.

  • 15

    1. Tari Sebagai Upacara yang khusus berfungsi sebagai sarana upacara agama dan

    adat,

    2. Tari Bergembira atau tari pergaulan

    3. Tari Teatrikal atau Tontonan. Tari yang berfungsi sebagai sarana dalam upacara

    adat banyak terdapat di daerah-daerah bertradisi kuat dan memiliki system

    kepercayaan yang kuat pula. Sebagai tari bergembira atau tari pergaulan yang

    digunakan sebagai sarana mengungkapkan rasa gembira atau untuk pergaulan

    antara wanita dan laki-laki. Sebagai tari teatrikal atau tontonan yang merupakan

    tarian yang garapannya khusus untuk dipertunjukkan dan diselenggarakan

    ditempat-tempat pertunjukan khusus. Misalnya, Gedung Pertunjukan, Panggung,

    maupun Arena Terbuka.

    2.3 Hipotesis

    Berdasarkan teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa eksistensi dapat

    memengaruhi tingkat kemajuan Indonesia karena dengan keberadaan kebudayaan

    yang nyata, Indonesia dapat dikatakan maju dalam sudut padang budaya dan

    Indonesia dapat menarik perhatian para penikmat seni dari luar negeri untuk datang

    ke Indonesia dan menjadi salah satu sumber devisa Negara.

  • 16

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Tujuan Penelitian

    Adapun penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:

    a. Untuk mengetahui bagaimana keberadaan tari daerah di mata masyarakat

    b. Untuk mengetahui tingkat kepedulian masyarakat terhadap perkembangan

    tari daerah

    c. Untuk mengetahui keterkaitan antara tari tradisional dengan kemajuan suatu

    bangsa

    d. Untuk mengetahui pengaruh eksistensi tari tradisional terhadap kemajuan

    Indonesia

    3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014 dan

    peneliti tidak terikat tempat.

    3.3 Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif mengutamakan

    bahan-bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran lain yang

    bersifat eksak. Metode yang termasuk dalam metode kualitatif ini, yaitu sebagai

    berikut7 :

    7 Titi Priyono, Sociology 1 For Senior High School Year X, (Jakarta: Yudhistira, 2011)

    hlm. 14.

  • 17

    a. Metode Historis

    Metode ini menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di

    masa lampau untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.

    b. Metode Komparatif

    Metode mengumpulkan data dengan membandingkan dua atau lebih

    kelompok atau data-data sosial dari suatu masyarakat dengan masyarakat

    yang lain. Metode ini berguna untuk memperoleh perbedaan dan persamaan

    serta sebab-sebab perilaku masyarakat pada masa silam dan sekarang.

    c. Metode Historis-Komparatif

    Metode ini dilakukan dengan cara mengombinasikan metode historis dan

    metode komparatif.

    d. Metode Studi Kasus

    Metode ini bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala

    nyata dalam kehidupan masyarakat. Dalam metode ini, pengambilan data

    dilakukan melalui wawancara, kuisioner, dan teknik partisipasi aktif.

    Partisipasi aktif dilakukan dengan cara ikut serta dalma kehidupan sehari-

    hari suatu masyarakat atau kelompok sosial yang diteliti.

    3.4 Sumber Data

    Sumber data yang diperoleh dalam penelitian adalah hasil analisis observasi.

    Pengamatan melalui angket kepada dua puluh responden yang merupakan siswa kelas

    XI.

  • 18

    3.5 Teknik Pengolahan Data

    Teknik pengolahan data yang digunakan merupakan hasil reduksi data yang

    disajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:

    No Jenis

    Tarian

    Jenis

    Kegiatan

    Unsur Tarian Perbandingan

    Gerakan Kostum Musik Mengetahui

    Tidak

    Mengetahui

  • 19

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    4.1 Deskripsi Data

    Penelitian ini didukung data angket dari 20 responden yang merupakan siswa kelas

    XI yang berada di lingkungan SMA Negeri 2 Cibinong. Dari data yang dikumpulkan

    diperoleh informasi yaitu hanya 4 orang yang mengetahui secara utuh baik dari unsur

    tarian yang berupa gerakan, kostum dan musik dari Tari Yapong dan semua responden

    mengetahui secara utuh mengenai Tari Merak dan Tari Jaipong yang berasal dari Jawa

    Barat. Dalam data pengamatan yang berupa angket merupakan kuisioner yang berguna

    untuk mengetahui mengenai pengetahuan responden terhadap kebudayaan yang berasal

    dari daerahnya dan luar daerah.

    Berdasarkan data pengamatan yang diterima, hanya sedikit yang mengetahui

    kebudayaan yang berasal dari daerah lain, seharusnya kita mengetahui seluruh

    kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa kita meskipun tidak tinggal di daerah tersebut.

    Peneliti berharap agar semua orang menghargai kebudayaan yang dimiliki oleh

    Indonesia, meskipun tidak dapat melestarikannya, tetapi kita wajib untuk mengetahui

    dan mengenal kebudayaan tersebut karena kebudayaan tersebut juga termasuk bagian

    dari bangsa. Untuk kebudayaan yang berada di daerah yang kita tinggali, kita wajib

    untuk mengetahui dan melestarikan kebudayaan tersebut karena kebudayaan tersebut

    telah menjadi identitas yang mewakili suatu daerah dan alangkah baiknya jika kita

    mempelajari serta dapat membawanya untuk mengharumkan nama Indonesia di jendela

    internasional sebagai Negara dengan kebudayaan yang beraneka ragam.

  • 20

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    GerakanKostum

    Musik

    Tari Yapong

    Tari Merak

    Tari Jaipong

    4.2 Hasil Analisis Data

    Berikut peneliti sajikan dalam bentuk diagram analisis.

    Diagram 4.1

    Diagram di atas merupakan data dari responden yang mengetahui unsur tarian

    berupa gerakan, kostum dan musik. Hanya 4 responden yang mengetahui gerakan dari

    Tari Yapong, 18 responden yang mengetahui gerakan Tari Merak dan 20 responden

    yang mengetahui gerakan Tari Jaipong. Dari diagram di atas juga dapat disimpulkan

    hanya 3 responden yang mengetahui kostum dari Tari Yapong, 20 responden

    mengetahui kostum dari Tari Merak serta 19 responden mengetahui kostum dari Tari

    Jaipong serta 3 responden yang mengetahui musik dari Tari Yapong, 12 responden yang

    mengetahui musik dari Tari Merak dan 20 responden yang mengetahui musik dari Tari

    Jaipong.

  • 21

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Gerakan Kostum Musik

    Tari Yapong

    Tari Merak

    Tari Jaipong

    Diagram 4.2

    Diagram di atas merupakan data pengamatan dari responden yang tidak

    mengetahui unsur tarian yang berupa gerakan, kostum dan musik. Dari diagram di atas

    dapat disimpulkan bahwa 16 responden tidak mengetahui gerakan dari Tari Yapong, 2

    responden yang tidak mengetahui gerakan Tari Merak dan tidak ada responden yang

    tidak mengetahui gerakan dari Tari Jaipong. Dari data di atas juga dapat disimpulkan

    bahwa setidaknya 17 responden tidak mengetahui kostum dari Tari Yapong, dan tidak

    ada responden yang tidak mengetahui kostum dari Tari Merak dan hanya 1 responden

    yang tidak mengetahui kostum dari Tari Jaipong serta terdapat 16 responden yang tidak

    mengetahui musik dari Tari Yapong, 8 responden yang tidak mengetahui musik dari

    Tari Merak dan tidak ada responden yang tidak mengetahui musik dari Tari Jaipong.

  • 22

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    Mengetahui Tidak Mengetahui

    Tari Yapong

    Tari Merak

    Tari Jaipong

    Diagram 4.3

    Diagram di atas merupakan data dari pengamatan yang diperoleh berdasarkan

    angket kepada 20 responden yang mengetahui atau tidak mengetahui Tari Yapong, Tari

    Merak dan Tari Jaipong. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hanya 4 responden

    yang mengetahui keberadaan Tari Yapong, 20 responden mengetahui keberadaan Tari

    Merak serta 20 responden juga mengetahui keberadaan Tari Jaipong serta 16 responden

    tidak mengetahui keberadaan Tari Yapong dan tidak ada responden yang tidak

    mengetahui keberadaan Tari Merak dan Tari Jaipong.

    Dari ketiga diagram di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan tari daerah

    yang terdapat di daerah yang kita tinggali lebih diminati daripada tarian daerah yang

    terdapat di luar wilayah.

  • 23

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    1. Indonesia merupakan Negara dengan beragam kebudayaan yang tersebar

    dari Sabang hingga Merauke menjadikan Indonesia sebagai salah satu objek

    pariwisata yang diminati oleh Negara lain dan banyak wisatawan

    berbondong-bondong untuk berlibur serta mempelajari kebudayaan

    Indonesia, hal ini membuktikan bahwa keberadan kebudayan bangsa dapat

    memajukan di bidang ekonomi dan pariwisata yang membuat banyak

    wisatawan tertarik untuk mengunjungi dan dapat dijadikan sebagai devisa

    Negara. Selain itu, keberadaan tari daerah juga membuat Indonesia diakui

    dalam dunia internasional dengan Negara yang memiliki kebudayaan yang

    tak terbatas, sehingga dapat disimpulkan semakin banyaknya kebudayaan

    yang dimiliki, maka manfaat yang diterima akan semakin banyak pula.

    2. Banyak masyarakat yang menaruh perhatian lebih pada tari daerah dan ingin

    mempelajarinya, namun sayangnya Tari daerah yang berasal dari wilayah

    yang ditinggali lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan tari

    daerah di luar wilayahnya. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan yang

    dilakukan oleh peneliti yang hasilnya menyatakan bahwa 16 dari 20

    responden tidak mengetahui tari daerah yang berasal dari luar wilayahnya.

    Sangat disayangkan hal ini, karena seharusnya rakyat Indonesia tidak

    memilih-milih dalam melestarikan kebudayaan karena kita merupakan satu

  • 24

    bangsa, satu jiwa dan satu tanah air, sudah selayaknya kita melestarikan

    semua kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

    3. Tari daerah merupakan satu kesatuan antara gerakan, kostum, dan musik.

    Hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena itu merupakan unsur yang

    melengkapi keindahan tari daerah. Sayangnya banyak masyarakat yang

    hanya mengetahui tariannya saja tanpa mengetahui unsurnya seperti gerakan,

    kostum dan musik. Tetapi, banyak pula yang hanya mengetahui kostum dari

    tarian daerah tersebut, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat hanya melihat

    suatu tarian dalam wujud penampilannya saja. Seharusnya kita memahami

    keseluruhan unsur tarian jika kita ingin melestarikannya, dan sudah

    sepatutnya kita mengenal ciri khas dari unsur tarian yang berada di tiap

    daerah.

    5.2 Saran

    Dari kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut:

    1. Masyarakat harus lebih memahami karakteristik dan unsur tarian daerah,

    jangan hanya mengetahui sebatas kostumnya saja, tetapi lebih mendetail

    karena hal itu penting dalam melestarikan kebudayaan bangsa.

    2. Masyarakat seharusnya mengetahui semua kebudayaan yang dimiliki

    Indonesia, dan tidak memilih-milih dalam melestarikannya karena

    Indonesia itu satu bangsa dan sudah selayaknya masyarakat melestarikan

    kebudayaan milik bangsa.

    3. Meningkatkan kreativitas dalam melestarikan kebudayaan, sehingga

    banyak masyarakat yang tertarik untuk ikut serta dalam melestarikannya

  • 25

    karena hal itu dapat meningkatkan ekonomi bangsa dan ciri khas suatu

    bangsa.

  • 26

    DAFTAR PUSTAKA

    Hamersma, Harry. 1985. Filsafat Eksistensial Karl Jaspers. Jakarta: Gramedia.

    Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan

    Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosda

    Karya.

    Priyono, Titi. 2011. Sociology 1 For Senior High School Year X. Jakarta: Yudhistira.

    Wallraff , Charles F. 1970. Karl Jaspers: An Introduction to His Philosophy. New

    Jersey: Princeton University Press.

    Widayati, Asri. Fungsi Kesenian Ledhek dalam Upacara Bersih Desa di Dusun

    Karang Tengah, Desa Ngalang, Gedangsari, Gunung kidul. http://

    eprints.uny.ac.id/9106/3/bab 2-07209241008. (diakses pada 17 Februari 2014).

  • 27

    BIODATA PENULIS

    Penulis dari karya tulis ilmiah ini bernama

    Elsi Novitasari. Penulis lahir di Pagar Alam,

    tanggal 4 November 1997. Penulis lahir dari

    pasangan Irwan dan Yulinar Evita. Penulis

    merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

    Mempunyai satu saudara perempuan yang

    tak lain adalah saudara kembarnya.

    Penulis pernah bersekolah di TK

    Walisongo (2002-2003). Dan melanjutkan di

    SD Negeri 03 Bojonggede (2003-2009). Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1

    Bojonggede (2009-2012). Dan sekarang sedang duduk di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2

    Cibinong (2012-sekarang). Karya tulis ilmiah ini merupakan karya tulis kedua setelah

    karya tulis yang berjudul Perbedaan Ekonomi dan Sosial yang Signifikan Pada

    Pengemis dan Masyarakat Kaum Menengah Atas Kota Bogor. Penulis dapat dihubungi

    melalui

    email: [email protected]

    twitter:

    @elsinovitasr

  • 28