EKONOMI KELEMBAGAAN

24
RASIONALITAS, OPPORTUNITY DAN DETERMINAN BIAYA TRANSAKSI EKONOMI KELEMBAGAAN Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Koordinator : Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T :

Transcript of EKONOMI KELEMBAGAAN

Page 1: EKONOMI KELEMBAGAAN

RASIONALITAS, OPPORTUNITY DAN DETERMINAN

BIAYA TRANSAKSI

EKONOMI KELEMBAGAAN

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL)

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Koordinator :

Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T

:

Page 2: EKONOMI KELEMBAGAAN

Urgensi Biaya Transaksi dalam Desain Kelembagaan

Biaya transaksi digunakan untuk mengukur efesien tidaknya desain kelembagaan

Semakin tinggi biaya transaksi maka desain kelembagaan semakin tidak efesien

Semakin rendah biaya transaksi maka desain kelembagaan semakin efesien

Page 3: EKONOMI KELEMBAGAAN

Asumsi Dasar Terjadinya Biaya Transaksi

Rasionalitas Terbatas (Bounded

Rationality)

Perilaku Oportunis

(Opportunistic)

Page 4: EKONOMI KELEMBAGAAN

Bounded Rationality: Bounded rationality adalah tingkat dan batas kesanggupan individu untuk menerima, menyimpan, mencari kembali dan memproses informasi tanpa kesalahan.

Menurut Dietrich (1994) bounded rationality didasarkan 2 prinsip yaitu:

1. Keterbatasan kapasitas komputasi (perhitungan individu untuk memahami informasi yang kompleks (informational complexity)

2. Terjadinya informasi yang tidak lengkap (incomplete information) atau ketidakpastian informasi (informational uncertainty)

Page 5: EKONOMI KELEMBAGAAN

Opportunistic:

• Perilaku oportunistis adalah upaya untuk

mendapatkan keuntungan melalui praktik

yang tidak jujur dalam kegiatan transaksi.

• Keunggulan produksi seperti lokasi yang

unik atau keterampilan yang berbeda tidak

dianggap sebagai sikap oportunistis

Page 6: EKONOMI KELEMBAGAAN

RASIONALITAS DAN OPPORTUNIS

Biaya transaksi positif karena adanya rasionalitas terbatas

(bounded rationality) dan prilaku opportunis (Wiliamson, 1981)

Wujud keduanya: menghindari kerugian, penyimpangan moral,

penipuan, melalaikan kewajiban, dan priolaku sttrategis

lainnya

Bounded rationality: keterbatas kemampuan untuk

memproses dan menggunakan informasi yang tersedia; tidak

mungkin hubungan sebab akibat dapat dilihat dengan

bersandarkan pada kejadian sebelumnya.

Sehingga pelaku ekonomi pasti akan menghadapi informasi

yang tidak lengkap atau ktidakpastian informasi.

Prilaku opportunis: upaya untuk mendapat keuntungan

dengan cara yang tidak jujur

Page 7: EKONOMI KELEMBAGAAN

RASIONALITAS DAN OPPORTUNIS (2)

Untuk mengatasi Rasionalitas terbatas dan prilaku

opportunis, ada tiga komponen biaya transaksi yang

harus dikeluarkan:

i. Mengukur atribut yang dapat dinilai sehingga

proses pertukaran/tranksaksi terjadi. Banyak

kasus batal transaksi karena ketidaklengkapan

infortmasi/ atribut mengenai produk, terutama

untuk produk pertanian yang heterogen.

ii. Melindungi hak-hak atas barang dan jasa yang

telah dipertukarkan

iii. Meregulasi dan menegakan kesepakatan

Page 8: EKONOMI KELEMBAGAAN

BIAYA TRANSAKSI DAN EFISIENSI EKONOMI

Dalam komunitas tradisional di pedesaan dimana modal sosial

masih sangat kuat, biaya transaksi rendah.

Ketika masyarakat semakin kompleks dan hubungan tidak lagi

bersifat personal, biaya transaksi semakin mahal, menyebabkan

transaksi ekonomi tidak efisien

Untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, biaya trankasi harus

turun

Diperlukan kelembagaan yang mendukung ketersediaan

informasi, pelindungan hak kepemilikan, kepastian hak

kepemilikan, ketersediaan mekanisme konflik dan penegakan

kesepakatan.

Page 9: EKONOMI KELEMBAGAAN

BIAYA TRANSAKSI DAN EFISIENSI EKONOMI

Inefisiensi ekonomi dalam wujud kenaikan biaya transaksi bisa

terjadi karena :

Lemahnya atas jaminan hak kepemilikan

Penyimpangan atas pengukuran atas tugas yang kompleks

Penyimpangan intertemporal karena kontrak yang timpang,

ketersembunyian informasi; penyalahgunaan strategis

Penyimpangan karena kelemahan kelembagaan

Kelemahan integritas

Diperlukan biaya adaptasi yang meliput:

Biaya akibat dari kontrak yang terjadi tidak optimal akibat

perubahan situsi

Biaya negosiasi untuk mendapatkan skema kontrak yang lebih

baik

Biaya arbitrasi di pengadilan jika terjadi sengkela

Page 10: EKONOMI KELEMBAGAAN

Lingkungan

Kelembagaan

SKEMA TINGKATAN BIAYA TRANSAKSI

Tata Kelola/

Governance

Individu

Strategi Perubahan

parameter

Atribut

prilaku

Preferensi

endogen

Williamson, 1997

Page 11: EKONOMI KELEMBAGAAN

Perusahaan, birokrasi, organisasi, dll merupakan entitas yang

memiliki tata kelola (governance). Di dalamnya terjadi

transaksi/interaksi antar individu/bagian, juga interaksi

dengan pihak luar. Transaksi tersebut dipengaruhi oleh

lingkungan kelembagaan eksternal yang tingkatannya lebih

tinggi.

Perubahan lingkungan kelembagaan eksternal berpengaruh

terhadap transaksi yang terjadi.

Transaksi dalam suatu governance juga dipengaruhi oleh sifat

individu yang cenderung opportunis, self interest, greedy,

strategic dll. Contoh: Pemda merupakan sebuah governance.

Transaksi yang terjadi dipengaruhi oleh kelembagaan internal

dan lingkungan kelembagaan eksternal. Negara merupakan

sebuah governance. Transaksi terjadi mengikuti kelembagaan

internal tapi juga dipengaruhi oleh lingkungan kelembagaan

global. Semakin kompleks transaksi biayanya semakin mahal

Penjelasan Skema

Page 12: EKONOMI KELEMBAGAAN

Karakteristik transaksi mempengaruhi besaran biaya transaksi.

Menurut Williamson (1981) ada tiga karaktristik transaksi yang

penting, yaitu:

1. Ketidakpastian (uncertainty), terutama terkait dengan

produksi, supply, demand, fluktuasi harga, iklim, kondisi

lapangan, dll.

2. Frekuensi, tergantung pada keadaan dan kemampuan

produksi. Produk pertanian, perikanan, sangat tergantung

pada musim. Transaksi pada msuim panen atau musim

ikan melimpah berbeda dengan transaksi pada musim

paceklik

3. Spesifitas, yang meliputi site specifity, physical asset

speficifity, human asset specifity. Asset yang spesifik

membatasi kegiatan tertentu yang memiliki transaksi yang

terbatas.

KARAKTERISTIK TRANSAKSI

Ketiga karakteristik ini terkait dengan assymetries

information membuat kondisi assymetries menjadi

symmetris memerlukan biaya yang mahal

Page 13: EKONOMI KELEMBAGAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BIAYA TRANSAKSI

Zhang (2000) mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi biaya transaksi, sebagai berikut:

1) Karakterisrtik benda dan hak atas benda tersebut (terkait

dengan informasi mengenai benda dan status orang atas

benda tersebut).

2) Identitas aktor yang terlibaT dalam transaksi tersebut,

berkenaan dengan sifat manusia yang rasional terbatas, yaitu

keterbatasan manusia mencari, menerima, menyimpan,

mengolah informasi; kekurangan ketersediaan informasi.

3) Situasi teknis dan sosial penataan pertukaran dan

bagaimana pertukaran tersebut dikelola. Apakah pertukaran

tersebut hanya karena kekuatan pasar atau ada intervensi

kelembagaan yang turut menata pertukaran tersebut.

Page 14: EKONOMI KELEMBAGAAN

Atribut prilaku dari aktor

• Rasionalitas terbatas

• Opportunis

DETERMINAN BIAYA TRANSAKSI

Struktur tata kelola:

• Pasar, hierarki, hybrid

• Regulasi, birokrasi

Lingkungan kelembagaan:

• Hak milik, kontrak,

Agreemen, dll

• Budaya

Atribut transaksi:

• Ketidakpastian

• Spesifikasi asset

• Frekuensi

Biaya

Transaksi

Beckman, 2000

Page 15: EKONOMI KELEMBAGAAN

Berdasarkan penjelasan tentang definisi dan faktor-faktor yang

mempengaruhi bearan biaya transaksi, Beckman (2000)

memformulasi empat determinan biaya transaksi:

PENJELASAN SKEMA DETERMINAN BIAYA

TRANSAKSI

1) Atribut aktor/pelaku yang melekat (rasionalitas terbatas dan

oportunisme) menentukan besaran transaksi

2) Sifat/atribut transaksi (spesifitas asset, ketidakpastian,

frekuensi)

3) Dipengaruhi hal-hal yang berkaitan dengan struktur tata

kelola (market, hierarki, hybrid, regulasi, dll)

4) Dipengaruhi oleh faktor yang berdekatan aspek lingkungan

kelembagaan

Dari keempat determinan tersebut dapat diturunkan lagi

menjadi variable yang lebih rinci dan terukur

Page 16: EKONOMI KELEMBAGAAN

FAKTOR-FAKTOR YANFG MEMPENGARUHI

BIAYA TRANSAKSI (Zhang, 2000)

1) What : Mengenai seikat hak yang memeiliki banyak atribut

yang beragam meliputi nilai, pengukuran, kebijakan,

pemaksaan beragam untuk setiap kasus

2) Who : identity of agent involved in transactions terkait

dengan karakteristik aktor yang bounded rational, opportunis

dan asymmetrical information

3) How : the institutions, technical and social, governing the

exchange and how to organize the exchange bagaimana

kelembagaan secara teknis, sosial, menata dan mengelola

pertukaran

Page 17: EKONOMI KELEMBAGAAN

Hambatan dalam Penentuan Biaya Transaksi

1. Secara toeritis masih belum terungkap

secara tepat definisi biaya transaksi

2. Kesulitan merumuskan variabel biaya

transaksi karena bersifat spesifik

3. Kesulitan menentukan alat pengukuran

yang akurat untuk analisisnya

Page 18: EKONOMI KELEMBAGAAN

Biaya Produksi VS Biaya Transaksi

Biaya Produksi Biaya Transaksi

Biaya yang

dikeluarkan dalam

mengubah faktor

produksi (input

menjadi barang dan

jasa (output).

Input dalam biaya

produksi : tanah,

tenaga kerja, modal

dan kewiraswastaan

Biaya untuk

melakukan pencarian

informasi, biaya

negosiasi , biaya

pelaksanaan

keputusan dan biaya

monitoring dan

pemaksaan

(enforcement)

Page 19: EKONOMI KELEMBAGAAN

Menurut UNDP:

KLASIFIKASI BIAYA TRANSAKSI (1)

1. Biaya administrasi, meliputi semua pengeluaran terkait

dengan administrasi

2. Biaya tidak langsung, biaya yang muncul sebagai

dampak dari upaya mencapai tujuan

3. Biaya oportunitas, keuntungan yang hilang akibat dari

pilihan-pilihan transaksi

Page 20: EKONOMI KELEMBAGAAN

Menurut Strassman (2002), biaya transaksi pada level

mikro/perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai beriku:

1. Biaya organisasi tenaga kerja

2. Biaya mengolah informasi

3. Biaya koordinasi

4. Biaya memotivasi pelayan

5. Biaya mengelola distributor

KLASIFIKASI BIAYA TRANSAKSI (2)

Page 21: EKONOMI KELEMBAGAAN

Pembagian Biaya Transaksi Collin dan Fabozzi (1991)

1. Biaya transaksi ‘tetap’ (‘fixed’ transaction costs), yaitu investasi spesifik yang dibuat di dalam menyusun kesepakatan kelembagaan (institusional arrangements)

2. Biaya transaksi ‘variabel’ (‘variable’ transaction costs), yaitu biaya yang tergantung pada jumlah dan volume transaksi.

KLASIFIKASI BIAYA TRANSAKSI (3)

Page 22: EKONOMI KELEMBAGAAN

Biaya oportunitas adalah perbedaan antara kinerja investasi aktual dan investasi yang diharapkan yang disesuaikan dengan biaya eksekusi dan biaya tetap

Biaya eksekusi adalah biaya yang muncul akibat permintaan eksekusi yang cepat (intermediate execution)

Dampak harga (price impact) adalah biaya biaya untuk menangkap pergerakan aset yang merupakan hasil dari perdagangan ditambah selisisih harga pasar

Biaya waktu pasar (market timing costs) adalah pergerakan harga aset pada saat dilakukannya transaksi

KLASIFIKASI BIAYA TRANSAKSI (3)

Page 23: EKONOMI KELEMBAGAAN

Menurut Collin dan Fabozzi (1991), Formulasi biaya

transaksi adalah sebagai berikut:

Biaya Tansaksi = Biaya Tetap + biaya variabel

Biaya Tetap = komisi + transfer fee + pajak

Biaya variabel = biaya eksekusi + biaya

opportunitas

Biaya eksekusi = price impact + market timing

cost

Biaya oportunitas = hasil yang diinginkan –

pendapatan aktual – biaya eksekusi – biaya

tetap

KLASIFIKASI BIAYA TRANSAKSI (3)

Page 24: EKONOMI KELEMBAGAAN

SEKIAN TERIMA KASIH