Eko Makro Isi
-
Upload
ayu-rukmini -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of Eko Makro Isi
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 1/107
BAB I
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Secara umum Ilmu Ekonomi dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu
Teori Ilmu Ekonomi Mikro dan Teori Ilmu Ekonomi Makro. Masing-masing ilmu
tersebut memiliki ruang lingkup atau topik bahasan yang berbeda. Untuk
mendapat gambaran umum, berikut ini akan diberikan penjelasan singkat terhadap
kedua jenis ilmu tersebut.
1.1 Pengertian Ilmu Ekonomi Makro
Anatold Murad dalam Sobri, !"#$% menyatakan, Ilmu Ekonomi Makro
adalah ilmu yang mempelajari tentang pendapatan dan kesempatan kerja, serta
berusaha untuk menjelaskan tingkah laku kegiatan ekonomi sebagai suatu
keseluruhan, atau ilmu tentang ekonomi yang luas. &eseluruhan maksudnya,
bah'a, yang menjadi obyek utama pembahasan Ilmu Ekonomi Makro adalah
besaran-besaran atau (ariabel-(ariabel total. )ariabel adalah besaran-besaran
yang dapat berubah-ubah, dan dapat diukur atau disekalakan. *erubahan-
perubahan inilah sebenarnya yang menjadi pusat perhatian Ilmu Ekonomi Makro,
karena perubahan-perubahan besaran tersebut dapat berpengaruh pada besaran-
besaran lainnya.
Ilmu Ekonomi Makro adalah ilmu yang tidak pernah membuat analisis
tentang kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seorang produsen,
konsumen, atau oleh seorang pemilik +aktor-+aktor produksi. Analisis makro
membahas akibat dari tindakan seluruh produsen, seluruh konsumen, atau seluruh
pemilik +aktor-+aktor produksi. Atau membahas tindakan-tindakan pemerintah,misalnya dalam menjalankan perdagangan luar negeri, dan akibat-akibatnya
terhadap perekonomian negara secara keseluruhan. adi pembahasan Ekonomi
Makro adalah pembahasan yang serba total atau keseluruhan atau secara agregat
erbicara mengenai pendapatan, konsumsi, in(estasi, tabungan, produksi,
pengangguran, skalanya adalah nasional atau keseluruhan.
Alat utama dari analisis Ilmu Ekonomi Makro adalah *endapatan asional
dan analisisnya. Analisis ini antara lain sangat berguna untuk mengukur besarnya
!
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 2/107
*endapatan asional *erkapita, tingkat &onsumsi asional, Tabungan asional
dan In(estasi asional. /i samping itu analisis *endapatan asional dapat pula
dipergunakan untuk menggambarkan huibungan-hubungan sistematis antara
*endapatan asional dengan in(estasi, tingkat tabungan, dan dengan konsumsi,
yang semuanya itu dapat mengalami perubahan-perubahan sepanjang masa.
1.2 Pengertian Ilmu Ekonomi Mikro.
Ilmu Ekonomi Mikro adalah bagian dari Ilmu Ekonomi yang membahas
unit-unit kegiatan ekonomi indi(idual yang merupakan bagian-bagian kecil dari
ekonomi secara keseluruhan. *ada garis besarnya Ilmu Ekonomi Mikro
membahas menganai, Teori 0arga, Teori *roduksi, dan Teori /istribusi.
Teori 0arga, menjelaskan mengenai terbentuknya harga melalui kekuatan
permintaan dan pena'aran sejenis barang dan jasa pada pasar tertentu pasar
monopoli, pasar persaingan%. 1aktor-+aktor apa yang mempengaruhi perubahan
permintaan, pena'aran dan bagaimana pengaruhnya terhadap harga.
Teori produksi antara lain membahas masalah-masalah biaya produksi,
tingkat produksi yang paling menguntungkan, kombinasi +aktor-+aktor produksi
yang paling idial untuk maksimalisasi laba. Sedangkan Teori /istribusi berbicara
mengenai arus pembagian pendapatan untuk tiap-tiap +aktor produksi yang
dipergunakan dalam proses produksi.
Ada pula yang mengatakan Ekonomi Mikro berbicara tentang perilaku
ekonomi secara indi(idual seperti membahas mengenai *erilaku &onsumen,
*erilaku *rodusen, *erilaku *asar, dan Struktur *asar. *erilaku &onsumen inti
pembicaraannya mengenai &ur(e *ermintaan, sementara *erilaku *rodusen
ter+okus pada pembahasan mengenai &ur(e *ena'aran. *erilaku *asar berbicaratentang 0arga &eseimbangan dan Struktur *asar, menyoroti bentuk-bentuk
organisasi pasar seperti monopoli, oligopoli, persaingan monopoli dan bentuk-
bentuk pasar lainnya.
2ontoh pembahasan Ilmu Ekonomi Mikro antara lain adalah besarnya
jumlah produksi maksimum yang mampu mendatangkan laba maksimum pada
sebuah perusahaan. esarnya biaya rata-rata per unit produk serta dijual dengan
harga berapa, sehingga penjualan tersebut mendatangkan laba per unit dari
3
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 3/107
perusahaan bersangkutan. adi pembicaraan-pembicaraan tersebut merupakan
pembicaraan yang bersi+at parsial, dan khusus terjadi pada sebuah perusahaan,
dan tidak menyangkut seluruh perusahaan-perusahaan yang ada.
4alaupun sasaran pembahasan Ilmu Ekonomi Makro dan Ilmu Ekonomi
Mikro berbeda, namun tidak berarti kedua ilmu tersebut terpisah secara mutlak.
Sebab pengertian total atau agregati+ dalam Ilmu Ekonomi Makro sebenarnya
merupakan penjumlahan dari satuan-satuan atau unit-unit yang lebih kecil. Unit-
unit yang lebih kecil tersebut dalam pembahasan sebelumnya termasuk analisis
mikro. *endapatan asional misalnya merupakan penjumlahan dari pendapatan-
pendapatan rumah tangga yang tercipta di masyarakat.
/engan adanya pembagian Ilmu Ekonomi Makro dan Ilmu Ekonomi
Mikro bukanlah berarti persoalan-persoalan yang menyangkut pendapatan tidak
dibicarakan lagi dalam Ilmu Ekonomi Mikro. /emikian pula sebaliknya
pembicaraan-pembicaraan mengenai harga mungkin saja akan disinggung-
singgung dalam Ekonomi Makro. /alam kegiatan makro masalah harga yang
disinggung, bukan lagi harga-harga per satuan atau harga-harga indi(idual, tetapi
lebih di+okuskan pada tingkat harga umum atau harga agregati+. 0arga agregati+
biasanya dinyatakan dalam bentuk satu angka atau beberapa angka indeks yang
berupa Angka Indeks 0arga 5abungan. Angka Indeks 0arga 5abungan
dicerminkan oleh harga segala pengeluaran. *engeluaran-pengeluaran yang
dimaksud adalah pengeluaran-peneluaran yang dilakukan oleh masyarakat. /alam
Ilmu Ekonomi Mikro pendapatan yang dibicarakan adalah pendapatan perorangan
yang diperoleh karena adanya kegiatan penjualan +aktor-+aktor produksi.
&etidakmutlakan pemisahan antara Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
diperlihatkan pula oleh adanya pengaruh timbal balik antara kedua Ilmu Ekonomitersebut. Misalnya sebagai berikut.
!% ila tingkat e+iseiensi pengelolaan +aktor-+aktor produksi dapat ditingkatkan,
akan mengakibatkan perubahan-perubahan pula dalam produksi total, dan
akan berpengaruh pula pada tingkat harga umum.
3% ila ada keinginan untuk menaikkan produksi pertanian total makro% maka
harus ditunjang oleh penggunaan +aktor-+aktor produksi yang cukup seperti
tanah, tenaga kerja, modal dan sebagainya.
6
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 4/107
6% ila pembagian *endapatan asional kepada anggota masyarakat hanya
terpusat pada segelintir orang kaya, maka dalam jangka 'aktu panjang
ketimpangan pembagian tersebut akan berpengaruh pada daya beli
masyarakat. 7ang pasti daya beli rata-rata masyarakat akan menurun. Akibat
lebih lanjut adalah dapat menurunkan permintaan barang dan jasa yang
berimplikasi pada menurunnya *endapatan asional Total.
1.3 Maala!"Maala! Ekonomi Makro
oediono dalam seri sinopsis *engantar Ilmu Ekonomi o.3, dengan judul
Ekonomi Makro !""$% menyatakan sebagai berikut. Ilmu Ekonomi dipelajari,
karena memiliki kegunaan berupa memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang perlu diambil dalam menanggulangi permasalah-permasalan
ekonomi yang muncul. Ilmu Ekonomi Makro secara umum berkaitan dengan
masalah pengelolaan, dan usaha pengendalian perekonomian secara umum. Tugas
pengendalian berupa upaya-upaya menerapkan berbagai kebijaksanaan yang dapat
membuat perekonomian nasional tumbuh secara seimbang di berbagai sektor,
dengan tetap mengutamakan terjaganya keseimbangan umum. adi pengelolaan
yang si+atnya lebih mengkhususkan diri pada tiap sektor yang dikembangkan,
bukan lagi menjadi kajian Ekonomi Makro.
Secara garis besar kebijaksanaan-kebijaksanaan makro mencakup dua
permasalahan pokok.
#2$ Masalah jangka pendek.
*emecahan masalah jangka pendek, sasaran utamanya adalah menciptakan
stabilitas perekonomian. Stabilitas tersebut berkaitan erat dengan
pengendalian perekonomian dari masa ke masa. *enyakit utama EkonomiMakro adalah in+lasi, pengangguran dan kepincangan eraca *embayaran.
*enyakit-penyakit inilah yang perlu dihindari atau dihilangkan sehingga
perekonomian secara umum dapat dikendalikan.
#3$ Masalah jangka panjang
Masalah jangka panjang adalah masalah untuk menciptakan pertumbuhan
perekonomian. Untuk dapat melaksanakan pertumbuhan ini perlu
dibuatkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mampu mengatur keserasian
8
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 5/107
antara pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan kapasitas produksi,
dan tersedianya dana untuk in(estasi. 4alaupun sasaran utama pemecahan
jangka penjang seperti telah disebutkan di atas, namun, menjaga stabilitas
perekonomian supaya tetap stabil terhindar dari tiga penyakit makro, juga
menjadi +okus masalah jangka panjang Ekonomi Makro.
1.% Se&ara! Singkat Ekonomi Makro
Menurut sejarah, Ilmu Ekonomi Mikro tumbuh dan berkembang
mendahului Ilmu Ekonomi Makro. Ilmu Ekonomi Mikro dikembangkan oleh
Aliran &lasik, dengan tokoh-tokohnya seperti Adam Smith, /a(id 9icardo, .S.
Mill, T.9. Malthus, dan tokoh-tokoh lainnya., yang kemudian dilanjutkan oleh
tokoh-tokoh berikutnya seperti *igou dan A. Marshall. Sementara pemikiran Ilmu
Ekonomi Makro baru popular sejak terbitnya buku .M &eynes yang berjudul,
General Theory of Employment, Interest and Money, pada tahun !"6:.
*aham Ekonomi &lasik yang me'akili Ekonomi Mikro%, berpusat pada
0ukum Say. 0ukum ini menyatakan bah'a ;'ena(aran akan elalu
men)i'takan 'ermintaann*a en+iri.; <leh karena itu perekonomian akan
selalu ada dalam keadaan full employment dan seimbang. &alaupun pada suatu
saat terjadi ketidakseimbangan, keadaan tersebut hanyalah bersi+at sementara,
atau temporer, sebagai akibat dari adanya pergeseran harga. &arena bersi+at
sementara, maka asalkan tidak ada campur tangan pemerintah dalam
perekonomian, maka ketidakseimbangan tersebut akan segera pulih kembali.
*roses menuju keseimbangan berjalan secara otomatis melalui kekuatan-kekuatan
atau tangan-tangan yang tidak kentara invisible hand %. Tidak diperlukan adanya
suatu kekuatan lain yang si+atnya mengatur jalannya perekonomian dari pemerintah.
Masalah-masalah yang menakutkan umat manusia seperti pengangguran,
kelebihan produksi over production%, rendahnya konsumsi under consumption%
dan lain-lainnya sejenis itu tidak akan pernah terjadi. &arena kunci pokok
keseimbangan akan tetap berjalan secara otomatis yaitu, 'ena(aran elalu
men)i'takan 'ermintaann*a en+iri. &alaupun terjadi pengangguran, bisa
diatasi dengan segera melalui penurunan tingkat upah. Melalui kebijaksanaan ini,
=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 6/107
maka keuntungan pengusaha atau produsen, semakin besar. E+ek keuntungan
yang membesar ini adalah pengusaha akan dapat melakukan ekspansi usaha.
*erluasan usaha akan menyedot pengangguran yang ada dalam masyarakat.
*engangguran akan teratasi, dan perekonomianpun segera seimbang kembali.
/emikian yakinnya tokoh-tokoh Ekonomi &lasik akan keampuhan 0ukum Say
menciptakan keseimbangan perekonomian, sehingga sampai kapanpun tdak akan
pernah terjadi kelebihan produksi dan pengangguran.
*ada kurun 'aktu antara tahun !"3"-!"6>, dunia dilanda oleh krisis besar
Sobri, !"#$%. &risis ini ditandai oleh terjadinya pengangguran besar-besaran, dan
kelebihan kapasitas produksi. *engangguran dan kelebihan produksi ini ternyata
tidak bisa diatasi melalui analisis mikro seperti yang telah didengung-dengungkan
oleh penganut-penganut Aliran &lasik. Munculnya krisis, salah satu diantaranya
disebabkan oleh adanya kemajuan-kemajuan teknologi yang kemudian kemajuan
tersebut diman+aatkan oleh produsen untuk melakukan tindakan rasionalisasi.
9asionalisasi diterpakan dalam 'ujud mekanisasi dalam proses produksi,
sehingga tindakan ini memberikan andil yang nyata atau signi+ikan untuk
menciptakan melimpahnya pengangguran. Melalui mekanisasi, memungkinkan
para produsen memproduksi barang dalam skala besar, melebihi daya tampung
konsumen. Timpangnya antara barang dan jasa yang dita'arkan dengan jumlah
yang sanggup dibeli oleh para konsumen, menyebabkan munculnya ekses
pena'aran atau over production.
&risis ekonomi yang melanda dunia saat itu, membuat para ahli ekonomi
mengkaji ulang teori-teori mikro yang ternyata tidak ampuh lagi mengatasi
persoalan-persoalan ekonomi saat itu. *ara tokoh ekonomi, kemudian berupaya
mencari alternati+ pemecahan masalah yang baru, karena analisis mikro yangmengandalkan 0ukum Say, gagal mengatasi krisis tersebut. /iantara tokoh-tokoh
tersebut, munculah kemudian .M. &eynes dengan Teori Ekonomi Makronya.
Teori baru yang dimaksud disusun berdasarkan besaran-besaran yang bersi+at
agregati+, seperti berapakan produksi total yang diperlukan, konsumsi total,
tabungan total, in(estasi total, dan besara-besaran total lainnya guna menciptakan
keseimbangan perekonomian.
:
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 7/107
*engangguran dan kelebihan produksi yang terjadi, menurut .M. &eynes
dapat diatasi dengan cara ;memperbesar konsumsi dan pendapatan masyarakat;
sehingga daya beli mereka meningkat, dan kelebihan produksipun akan dapat
diserap oleh konsumen. /aya beli masyarakat yang bertambah kuat, berpengeruh
pula pada perkembangan industri. *erkembangan industri akan menumbuhkan
bibit-bibit multiplier dan accelerator yang mempercepat pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan. /engan teori ini .M. &eynes kemudian meruntuhkan teori-
teori &lasik. Muncul kemudian istilah atau +aham Keynesian Economics yang
banyak melatar belakangi munculnya Ekonomi Makro dan banyak menguasai cara
berpikir untuk mengelola perekonomian saat ini.
$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 8/107
BAB II
PRODUKSI DAN PENDAPA,AN NASIONAL
Sebelum sampai pada pembicaraan mengenai *roduksi dan *endapatan
asional, terlebih dahulu akan dibahas metode-metode yang dapat dipergunakan
untuk menghitungan besarnya *roduksi dan *endapatan asional
2.1 Meto+e Per!itungan Pen+a'atan Naional
esarnya *endapatan asional dapat dilihat dari tiga sisi. &etiga sisi
tersebut adalah, !% *endapatan dilihat dari sisi barang dan jasa yang dihasilkan,
3% sisi penerimaan, dan 6% sisi pengeluaran. erdasarkan atas ketiga sisi tersebut
munculah kemudian tiga metode dalam perhitungan *endapatan asional.
Metode-metode tersebut adalah Metode *roduksi, Metode *endapatan, dan
Metode *engeluaran. erikut ini secara sekilas ketiga metode tersebut akan
dibuatkan penjelasannya.
#1$ Meto+e Pro+uki
Menurut metode ini, besarnya *endapatan asional dihitung berdasarkan
jumlah produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan oleh masyarakat dalam
jangka 'aktu satu tahun. Seluruh hasil produksi tersebut kemudian dikalikan
dengan tingkat harga masing-masing barang tersebut yang berlaku di pasar saat
itu
0asil kali tersebut, merupakan jumlah *endapatan asional yang dapat dihasilkan
oleh suatu negara dalam jangka 'aktu setahun. 0anya saja harus diingat, bah'a
yang dihitung segabai *roduksi asional, adalah barang-barang jadi atau final
goods, untuk menghindari perhitungan ganda dalam menghitung besarnya*endapatan asional tersebut.
#2$ Meto+e Pen+a'atan
esarnya *endapatan asional, kalau dihitung dengan menggunakan
Metode *endapatan, dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan
'arga masyarakat yang berasal dari penggunaan atau penjualan +aktor-+aktor
produksi yang dimilikinya.. &arena +aktor-+aktor produksi tersebut dipergunakan
dalam proses produksi, maka kepada para pemiliknya diberikan balas jasa yang
#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 9/107
berupa, se'a untuk tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk modal, dan gaji
atau laba untuk +aktor skills atau pengusaha. Seluruh bentuk balas jasa-balas jasa
tersebut akhirnya kembali ke masyarakat sebagai pendapatan.
#3$ Meto+e Pengeluaran
*endapatan asional dapat pula dihitung dengan menjumlahkan seluruh
pengeluaran-pengeluaran yang pernah dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.
*engeluaran-pengeluaran tersebut berupa, pengeluaran untuk !% konsumsi 2%
baik pengeluaran perorangan maupun perusahaan, 3% pengeluaran konsumsi oleh
negara 5% di tingkat pusat dan daerah, 6% in(estasi I% domestik bruto yang
meliputi persediaan barang, alat-alat produksi tahan lama, 8% ekspor ?%
dikurangi impor M%. adi berdasarkan uraian di atas, maka besarnya *endapatan
asional bisa dirumuskan sebagai berikut. 5* @ 2 I 5 ?-M%
2.2 Pro+uki +an Pen+a'atan Naional
2.2.1 Pengertian Pro+uki +an Pen+a'atan Naional
*roduksi asional atau *roduksi Masyarakat adalah seluruh jumlah barang
dan jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka 'aktu satu tahun.
&alau *roduksi asional tersebut belum dikurangi dengan pengeluaran-
pengeluaran dan penyusutan, namanya Gross National Product 5*% atau
*roduksi asional &otor. umlah *roduksi asional tidak dihitung berdasarkan
ukuran-ukuran +isiknya, seperti ukuran berat, panjang, liter, dan sejenis itu, tetapi
dihitung berdasarkan harga barang tersebut di pasar saat itu. adi pengukurannya
menggunakan satuan yang sama yaitu dengan uang
*endapatan asional adalah jumlah dari seluruh pendapatan yang diterima
oleh para pemilik +aktor-+aktor produksi sepertiBa% upah ages% yang diterima oleh pemilik +actor produksi tenaga kerja,
b% se'a rent % yang diterima oleh pemilik +aktor produksi alam tanah%,
c% bunga interest % yang diterima oleh pemilik modal, dan
d% laba profit % yang berupa pendapatan yang diterima pemilik +aktor skill .
Antara *roduksi asional dengan *endapatan asional merupakan dua
istilah kembar untuk menyatakan satu hal yang sama yaitu ilai *endapatan
asional. adi manapun yang dipakai untuk menghitung besarnya ilai
"
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 10/107
*endapatan asional, akan mengasilkan jumlah yang sama. Artinya ilai
*endapatan asional kalau dihitung dengan *roduksi asional dan dengan
*endapatan asional akan menghasilkan jumlah yang sama.
Menurut iro *usat Statistik *S%, yang dipercaya untuk mengumpulkan
angak-angka kegiatan ekonomi Indonesia, maka besarnya *roduksi asional,
dihitung dengan menggunakan !! lapangan usaha. &e !! lapangan usaha tersebut
adalah sebgai berikut.
!% *ertanian, &ehutanan, *erikanan dan lain-lain, yang meliputi bidang-
bidang a% tanaman bahan makanan, b% tanaman perdagangan rakyat, c%
tanaman perkebunan, d% peternakan dan hasil-hasilnya, e% hasil hutan,
+% hasil perikanan.
3% *ertambangan dan *enggalian.
6% Industri yang meliputi a% *erusahaan esar, b% *erusahaan Sedang, c%
*erusahaan &ecil.
8% angunan.
=% Cistrik, 5as dan Air Minum.
:% *engangkutan dan &omunikasi yang meliputi a% pengangkutan kereta
api, b% pengangkutan udara, c% komunikasi, d% pengangkutan lainnya.
$% *erdagangan esar dan Eceran
#% ank dan Cembaga &euangan Cain yang meliputi a% ank, b% &operasi
&redit, c% Asuransi, d% lain-lainnya.
"% Se'a 9umah
!>% *emerintahan dan pertahanan
!!% asa-jasa yang meliputi a% jasar-jasa perorangan b% jasa-jasa sosial c%
jasa-jasa hiburan.
2.2.2 Arti Penting Pen+a'atan Naional
ilai *endapatan asional memiliki peranan yang penting. <leh karena itu
setiap negara sangat memerlukan *endapatan asionalnya dapat dihitung dengan
benar setiap tahun. *eran penting ilai *endapatan asional adalah sebagai
berikut.
!>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 11/107
!% Se-agai alat untuk mengukur tingkat !i+u' atau kemakmuran.
Semakin tinggi ilai *endapatan asionalnya, mencerminkan tingkat
kemakmuran rakyatnya juga semakin meningkat, dan sebaliknya. Tingkat
kemakmuran rakyat di suatu negara diukur berdasarkan tingginya
*endapatan *erkapita. *endapatan *erkapita atau *endapatan *erorang
adalah pendapatan yang dimiliki oleh tiap orang atau indi(idu. esarnya,
dihitung dengan membagi ilai *endapatan asional dengan seluruh
jumlah penduduk negara tersebut. Semakin tinggi *endapatan *erkapita
memberikan petunjuk, bah'a kemakmuran merekapun semakin tinggi
pula, atau sebaliknya.
3% Untuk mengeta!ui truktur 'erekonomian uatu negara. Struktur
perekonomian dapat diketahui dengan melihat bidang-bidang atau sktor-
sektor kegiatan yang menyumbang paling besar terhadap jumlah ilai
*endapatan asional tersebut. Andaikata sektor pertanian memberikan
kontribusi terbesar terhadap jumlah ilai *endapatan asional, sementara
sektor-sektor lainnya sumbangannya di ba'ah sektor pertanian, maka
struktur perekonomian negara disebut sebagai negara agraris.
6% Untuk menentukan +an men*uun -er-agai ke-i&akan. Artinya
dijadikan dasar untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan pada bidang-
bidang tersentu yang kontribusinya rendah atau sebaliknya tinggi%
terhadap ilai *endapatan asional. /i sektor pertanian misalnya dapat
dijadikan pegangan dalam membuat kebijakan di bidang pangan, pupuk,
pestisida, dan kebijakan-kebijakan penunjang lainnya. /emikian pula
dapat dibuat kebijaksanaan-kebijaksanaan di luar sektor pertanian yang
dipandang perlu. &ebijaksanaan ini bisa juga dibuat berdasarkan prioritasdari sektor-sektor yang akan dikembangkan, sehingga kontribusinya
terhadap ilai *endapatan asional pada tahun-tahun berikutnya bisa
meningkat.
8% Untuk mengeta!ui kemanaatan !u-ungan ekonomi +engan luar
negeri. Artinya sejauh manakah keman+aatan hubungan dengan luar
negeri dapat menunjang atau menumbuhkan perekonomian nasional. 0al
!!
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 12/107
ini antara lain dapat diketahui dengan membandingkan eraca *endapatan
asional dengan eraca *embayaran Internasional.
=% Untuk mem-an+ingakan kegiatan ekonomi ma*arakat +ari ta!un-
keta!un. Akti(itas kegiatan masyarakat dalam perekonomian dapat pula
dipantau melalui ilai *endapatan asional. Maksudnya apabila dari
tahun-ketahun ilai *endapatan asional terus mengalami peningkatan,
maka peningkatan ini mengindikasikan akti(itas perekonomian
masyarakatpun meningkat, demikian pula sebaliknya.
2.2.3 Kone'"Kone' Pen+a'atan Naional
Istilah *endapatan asional merupakan pengertian yang kompleks. /i
dalamnya terkandung konsep-konsep *endapatan asional. &onsep-konsep
tersebut adalah a% Gross National Product 5*%, b% Nett National Product
*%, c% National Income I%, d% Personal Income *I%, dan e% !isposable
Income /I%. erikut ini akan dijelaskan masing-masing konsep *endapatan
asional tersebut.
#1$ /ro National Pro+u)t #/NP$
5ross ational *roduct sama artinya dengan *roduksi asional ruto
*%, yang merupakan jumlah nilai dari barang dan jasa yang dapat
dihasilkan oleh masyarakat atau negara dalam jangka satu tahun. ilai
tersebut dihitung berdasarkan atas harga barang dan jasa yang berlaku di pasar
saat itu. arang-barang yang dihasilkan adalah barang-barang konsumsi dan
barang-barang modal. arang konsumsi ada dua jenis yaitu barang konsumsi
yang tahan lama dan yang tidak tahan lama lekas rusak%. arang-barang
modal adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan proses produksilebih lanjut. Sebagian benda-benda modal tersebut dipergunakan untuk
mengganti atau memperbaharui benda-benmda modal yang sudah usang atau
aus, dan sebagian lagi untuk in(estasi baru.
&arena 'ujud dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat beraneka ragam, dan dengan satuan-satuan yang berbeda, maka
untuk menghitung seluruh jumlah produksi tersebut, digunakanlah harga pasar
!3
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 13/107
barang dan jasa yang berlaku saat itu. <leh karena itu produk-produk tersebut
laDim disebut dengan Gross National Product at Market Price.
0al penting yang harus diperhatikan dalam perhitungan 5* adalah
jangan sampai terjadi kesalahan hitung ganda atau double accounting error .
Sebab kalau sampai terjadi kesalahan tersebut, akan mengakibatkan jumlah
5* sangat besar yang tidak cocok dengan keadaan yang sesungguhnya.
Sebagai bahan ilustrasi berikut ini diberikan contoh sebagai berikut. Misalnya
dalam pembuatan baju
,a-el 2.1 0onto! Per!itungan untuk Meng!in+ari Per!itungan /an+a
Ka'a Benang ,ektil Ba&u
9p. !.>>>,- 9p. 3.>>>,- 9p. 6.>>>,- 9p. =.>>>,-
/ari Table 3.! tersebut bisa menimbulkan pertanyaan sebagai berikut.
erapakah besarnya 5* yang disumbangkan dari produksi baju tersebut
Apakah 9p.!.>>>,- 9p 3.>>>,- 9p 6.>>>,- 9p =.>>>,- @ 9p !!.>>>,-
atau sebesar 9p =.>>>,- sesuai dengan harga baju tersebut di pasar. &alau
pilihan jatuh pada angka 9p !!.>>>,- maka dalam perhitungan tersebut sudah
terjadi kekeliruan yang disebut dengan deouble accounting error .
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk menentukan besarnya 5* dari
baju tersebut yaitu a% menurut harga pasar yang berlaku, dan b% dengan
menjumlahkan nilai-nilai tambah "alue #dded % yang kemudian dijumlahkan
dengan harga pokok bahan dasar a'al dari baju tersebut. Manapun dari kedua
cara tersebut dipergunakan akan menghasilkan nilai 5* yang sama. &alau
perhitungan 5* tersebut dilakukan berdasarkan harga pasar saat itu, maka
5* dari baju tersebut sama dengan 9p =.>>>, -. &alau perhitungannya
menggunakan value added maka prosesnya menjadi sebagai berikut. &apasyang harga dasarnya 9p !.>>>,- setelah dipintal menjadi benang, harganya
menjadi 9p 3.>>>,-. &emudian benang setelah ditenun menjadi tekstil
harganya menjadi 9p 6.>>>,- dan selanjutnya tekstil tersebut setelah dijadikan
baju harganya di pasar 9p =.>>>,-. /ari proses tersebut dapat diketahui bah'a
value added dari kapas menjadi benang sebesar 9p !.>>>,-, value added dari
benang menjadi tekstil 9p !.>>>,- sementara value added dari tekstil menjadi
baju sebesar 9p 3.>>>,- dengan demikian jumlah seluruh nilai tambah atau
!6
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 14/107
value added dari kapas sampai menjadi baju adalah 9p.!.>>>,- 9p.!.>>>,-
9p.3.>>> @ 9p. 8.>>>,- Setelah ditambah dengan bahan dasar a'al yang
berupa harga kapas sebesar 9p.!.>>>,- maka 5* yang tercipta dari produksi
baju tersebut sama dengan 9p.=.>>>,-
5* dapat juga dihitung secara at factor cost . Maksudnya 5*
dihitung dengan menjumlahkan seluruh ongkos-ongkos yang dibayarkan
kepada pemilik +aktor-+aktor produksi. <ngkos-ongkos tersebut berupa a%
upah ages% yang dibayarkan kepada +actor produksi tenaga kerja, b% se'a
rent % yang dibayarkan ke pemilik +actor alam, c% bunga interest % yang
dibayarkan kepada pemilik modal, d% laba profit % yang dibayarkan kepada
pemilik +aktor skill dan e% pembayaran-pembayaran jenis lainnya. &alau
pembayaran berupa upah @ 7', pembayaran se'a @ 7r , pembayaran berupa
bunga @ 7i, dan pembayaran terhadap laba @ 7 p, maka seluruh 5* yang
tercipta berdasarkan +aktor biaya adalah, 7at +actor cost @ 7' 7r 7i 7 p.
*erlu diperhatikan bah'a perhitungan-perhitungan 5* at market
price akan menjadi lebih besar bila disbandingkan dengan 5* at factor cost .
&arena dalam perhitungan 5* at market price di dalamnya masih
mengandung ;pajak-pajak tidak langsung;, sehingga harga barang menjadi
lebih tinggi harga pokok pajak tidak langsung%. *erhitungan 5* at
market price akan menjadi sama besar dengan perhitungan 5* at factor cost
bila mana 5* at market price sudah dikurangi dengan pajak-pajak tak
langsung dan ditambah subsidi-subsidi dari pemerintah.
#2$ Nett National Pro+u)t #NNP$
Nett National Product atau *roduksi asional ersih adalah
*endapatan asional ruto dikurangi dengan barang modal untuk penggantipenyusutan%. Atau dengan kata lain * sama dengan barang-barang
konsumsi yang dihasilkan ditambah barang-barang modal baru.
Tinggi rendahnya penyusutan, biasanya didasarkan atas taksiran-
taksiran. <leh karena itu mungkin saja taksiran tersebut menjadi tidak tepat.
Artinya ada kalanya penyusutan itu ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu
rendah. &etidaktepatan tersebut memba'a dampak pada perhitungan
*endapatan asional. Atau dengan kata lain ketidaktepatan penetapan
!8
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 15/107
besarnya anggka penyusutan akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam
perhitungan *endapatan asional. Misalnya mesin ditaksir memiliki masa
pakai ekonomis selama !> tahun, dengan penyusutan sebesar !>F tiap tahun.
Tetapi dalam kenyataannya mesin tersebuit hanya mampu dipakai # tahun.
<leh karena itu taksiran penyusutan yang dipergunakan lebih kecil
dibandingkan dengan penyusutan sesungguhnya yang terjadi. *enyusutan
yang diperlukan seharusnya lebih besar. Sebaliknya kalau ternyata mesin
tersebut bisa dioperasikan sampai !3 tahun, berarti penyusutan yang
ditaksirkan menjadi terlalu tinggi atau besar.
#3$ National In)ome #NI$ atau Nett National In)ome #NNI$
I atau I adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh
para anggota masyarakat sebagai balas jasa, karena mereka turut serta dalam
proses produksi. *enerimaan-penerimaan tersebut adalah berupa upah, se'a,
bunga, laba, dan sebagainya. esarnya I adalah sama dengan *
dikurangi pajak-pajak tak langsung seperti pajak penjualan, pajak impor dan
sebagainya. *ajak-pajak tak langsung adalah pajak-pajak yang dapat
dibebankan kepada orang lain. /alam * karena dasar perhitungannya
menurut harga pasar, maka semua jenis pajak masuk ke dalamnya. ila
pemerintah tidak memungut pajak maka besarnya * sama dengan I.
Misalnya sejenis barang harganya di pasar 9p.3.>>>,- bisa jadi biaya produksi
barang tersebut hanya 9p.!.=>>,- dan selisihnya 9p.=>>,- merupakan pajak
yang harus dibayar kepada negara, tetapi pajak tersebut dibebankan kepada
konsumen melalui kenaikan harga. iaya produksi sebesar 9p.!.=>>,- akan
diterimakan kepada pemilik +actor produksi yang ikut memproduksi barang
tersebut.#%$ Peronal In)ome atau In+ii+ual In)ome
Personal Income *I% atau *endapatan *erseorangan adalah
pendapatan yang diterima oleh mereka yang ikut serta dalam proses produksi.
*endapatan perorangan ini jumlahnya tidak sama dengan Nett National
Income, karena pada dasarnya tidak semua pendapatan yang merupakan balas
jasa dapat diterima oleh yang seharusnya menerima pemilik +aktor-+aktor
produksi%. &enyataan menunjukkan bah'a tidak semua pendapatan yang
!=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 16/107
berupa balas jasa diterima oleh yang seharusnya menerima. Masih ada
pengurangan-pengurangan atau pemotongan-pemotongan terhadap balas jasa
tersebut seperti pemotongan untuk !% pajak-pajak perorangan, 3% untuk laba
yang ditahan cadangan%, 6% iuran untuk hari tua pensiun%, 8% dan lain-lain.
Adanya pemotongan-pemoptongan ini menyebabkan pendapatan yang
diterima oleh penerimanya menjadi lebih kecil dari balas jasa yang tersedia.
Sebaliknya sering pula terjadi pembayaran-pembayaran dari negara
kepada penerimanya yang berupa transfer payment . Transfer payment ini
diterima oleh orang-orang tertentu dalam masyarakat yang tidak ikut dalam
proses produksi. 2ontohnya !% penerimaan jasa pejuang (eteran%, 3%
pembayaran bunga atas hutang negara, 6% pembayaran kepada para
penganggur, 8% dan lain-lain. /isamping transfer payment masih ada jenis-
jenis pembayaran lainnya dari negara yang berupa social security payment .
Misalnya pembayaran untuk tunjangan kemahalan, tunjangan kesehatan, dan
lain-lain. /engan demikian Personal Income tersebut besarnya sama dengan
Net National Income dikurangi pajak perorangan, dikurangi laba yang
ditahan, dikurangi iuran hari tua, ditambah jenis-jenis transfer payment ,
ditambah jenis-jenis security payment .
Caba yang ditahan oleh perusahaan bisa dipergunakan untuk ekspansi
perusahaan, membayar hutang-hutang, menutup kerugian tahun lalu, dan
menjamin agar modal perusahaan tetap besar.
#$ Di'oi-le In)ome #DI$
!isposibel Income merupakan jenis pendapatan yang siap untuk
dibelanjakan atau dikonsumsi. esarnya !isposible Income sama dengan
Personal Income dikurangi pajak-pajak langsung seperti pajak kekayaan, pajak pendapatan.
2.2.% Maala!"Maala! *ang Ber!u-ungan +engan Gross National Product
Masalah-masalah yang berhubungan dengan 5* adalah, !% luas atau
besarnya 5*, 3% susunan 5*, 6% stabilitas 5*, 8% bagian yang diterima
oleh para produsen, =% bagian yang diterima oleh negara. Selanjutnya masalah-
masalah teresebut akan dijelaskan sebagai berikut.
!:
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 17/107
#1$ Lua atau -earn*a /NP.
esarnya 5* suatu negara tergantung pada kekayaan alam, kecakapan
rakyatnya kualitas Sumber /aya Manusia%, persediaan barang-barang modal
atau in(estasi, ketenangan situasi politik , dan orde-orde yang dianut oleh negara.
Misalnya negara-negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, kualitas
manusianya tinggi, serta banyak memiliki persediaan barang-barang modal, maka
5* negara tesebut akan tinggi. Tingginya 5* ini ditunjang pula oleh +actor
lainnya seperti stabilnya situasi politik, serta system birokrasinya berjalan tertib
dan bersih.
#2$ Suunan /NP
Susunan 5* sangat tergantung pada struktur ekonomi negara. Ada
negara yang sebagian besar *roduksi asionalnya disumbang oleh sektor
pertanian, sektor indistri, atau sektor jasa. &alau negara yang struktur
perekonomiannya bercorak agraris, maka susunan 5* nya akan sebagian besar
berasal dari produk yang berasal dari sektor peratnian, dan kegiatan-kegiata yang
berhubungan denga pertanian, seperti produk-produk agroindustri, dan agrobisnis.
#3$ Sta-ilita /NP
5* sebagai barometer kehidupan ekonomi suatu negara, bisa mengalami
perubahan. *erubahan-perubahan tersebut berkaitan erat dengan gerak konjungtur
business cycle%. *ada masa konjungtur berada pada +ase ekspansi, atau
prosperity, 5* akan mengalami peningkatan. Sebaliknya pada masa kontraksi,
atau konjungtur berada pada +ase menurun, maka 5* juga ikut menurun.
? 5
2
5aris
/ 1 &ecendrungan
A E
7
/am-ar 2.1 /erak Kon&ungtur
A- masa $ecovery 1-5 masa Prosperity
-2 masa Prosperity A-2 masa E%pantion
2-/ masa $ecession 2-E masa &otraction
!$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 18/107
/-E masa !epression 2 'pper Turning Point
E-1 masa $ecovery E (oer Turning Point
5ambar 3.! adalah gambar tentang gelombang konjungtur jang terjadi
dalam perekonomian. &onjungtur terdiri dari masa ekspansi dan masa-masa
kontraksi. Masa ekspansi terdiri dari dua bagian yaitu masa pemulihan recovery%
dan masa prosperity. Sedangkan masa kontraksi terdiri dari masa resesi dan masa
depresi. 'pper turning point merupakan titik puncak kemakmuran atau
kesejahteraan perekonomian. Sementara loer turning point mencerminkan
keadaan ekonomi berada pada kondisi paling rendah. Masa ekspansi dimulai dari
masa pemulihan recovery% dan masa prosperity atau boom) Saat itu ekonomi ada
dalam +ase berkembang. Semuanya serba meningkat seperti lapangan kerja, upah
atau gaji, pendapatan perkapita, in(estasi, dan lain-lainnya. Sedangkan pada masa
kontraksi perekonomian ada pada +ase menurun. Artinya pada masa kontraksi
keadaan perekonomian bertolak belakang dengan masa ekspansi. Semuanya
mengalami penurunan. 5* mengalami kenikan pada masa ekspansi, sementara
pada masa kontraksi 5* mengalami penurunan.
#%$ Bagian *ang +iterima ole! 'ara 'ro+uen
*roses produksi berlangsung karena menggunakan +aktor-+aktor produksi.
<leh karena itulah pemilik +aktor-+aktor produksi 'ajar mendapat bagian.
Masalahnya adalah berapakah dari 5* tersebut akan diterima oleh pemilik
+aktor-+aktor produksi tersebut. *ersoalan ini kemudian memunculkan masalah
pembagian pendapatan.
#$ Bagian *ang +iterima ole! 'emerinta!
*emerintah akan menarik sebagian 5* berupa pemungutan pajak. *ajak
tersebut akan dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan-kebutuhan
masyarakat, dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
masyarakat. *emungutan pajak menimbulkan masalah perpajakan dan e+ek-
e+eknya terhadap perekonomian secara lebih luas.
2.2. Keulitan"Keulitan Dalam Per!itungan Pen+a'atan Naional
Untuk menyatakan besar atau jumlah *endapatan asional secara pasti
merupakan pekerjaan yang sulit. &arena itu setiap negara cukup puas kalau
*endapatan asional jumlahnya hanya didasarkan atas taksiran. amun taksiran
!#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 19/107
tersebut merupakan taksiran yang dapat dipercaya, karena telah mendekati
kebenaran.
&etidakmampuan menghitung besarnya *endapatan asional secara pasti
disebabkan oleh adanya +aktor kesulitan dalam menghitung *endapatan asional
tersebut. &esulitan-kesulitan tersebut adalah sebagai berikut.
!% &urang lengkapnya catatan-catatan statistik dari berbagai lapangan ekonomi
&ekuranglengkapan ini disebabkan oleh beberapa +aktor seperti, a% tidak
lengkapnya data yang tersedia, b% kurangnya tenaga-tenaga statistikus, c%
masyarakat kurang menyadari arti penting catatan statistik.
3% ahaya akan terjadinya kesalahan perhitungan ganda. &esalahan ganda
mengakibatkan jumlah *endapatan asional menjadi terlalu besar, tidak
sesuai dengan yang sebenarnya. 2ontoh dalam pembuatan baju seperti yang
telah diungkapkan sebelumnya. 0arga kapas, harga benang, dan harga tekstil,
tidak boleh masuk sebagai *endapatan asional. &apas, benang, dan tekstil
termasuk barang setengah jadi, yang tidak boleh dimasukan sebagai
*endapatan asional. &alau harga kapas, benang dan tekstil dimasukan
sebagai *endapatan asional, maka dalam perhitungan tersebut sudah terjadi
kesalahan perhitungan ganda. 0arga benang, sebenarnya di dalamnya telah
termasuk harga kapas sebagai bahan dasarnya. /emikian pula pada harga
tekstil di dalamnya inklusi+ harga kapas dan benang. Untuk menghindari hal
tersebut maka yang dihitung sebagai *endapatan asional hanyalah barang-
barang jadi final goods%. Atau dengan cara menghitung nilai-nilai tambah
dalam setiap tingkatan proses produksi ditambah dengan harga dasar bahan
mentahnya. umlah semua itulah merupakan *endapatan asional.
6% Sulit memisahkan secara tegas antara barang-barang jadi dan barang-barangsetengah jadi intermediate goods%. 2ontoh, kayu api yang dipergunakan
untuk memasak nasi, jelas merupakan barang-setengah jadi, sehingga dalam
perhitungan *endapatan asional nilai atau harga kayu api tersebut, masuk ke
dalam harga nasi yang telah dimasak dengan kayu api tersebut. Tetapi kalau
kayu api dipergunakan untuk berdiang menghangatkan badan% di'aktu
musim dingin, jelas kayu api tersebut masuk sebagai barang jadi. &asus ini
menimbulkan pertanyaan, kayu api tersebut masuk barang jadi atau setengah
!"
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 20/107
jadi. Setiap barang yang memerlukan proses produksi lebih lanjut termasuk
pengertian barang-barang setengah jadi yang tidak boleh dihitung sebagai
*endapatan asional.
3>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 21/107
BAB III
KONSUMSI DAN ,ABUN/AN
3.1 Proe Ke!i+u'an Ekonomi
Schumpeter dalam 4inardi, !"#6%, menyatakan bah'a perekonomian
dunia pada dasarnya digerakan oleh dua rumah tangga besar, yaitu 9umah Tangga
&onsumsi *ouse *old % dan 9umah Tangga *erusahaan +irm%, atau 9umah
Tangga *roduksi. &edua rumah tangga tersebut dalam kegiatannya selalu saling
berhubungan, dan saling membutuhkan. 0ubungan saling membutuhkan itulah
yang menggerakan perekonomian secara terus-menerus.
Se'a, upah, bunga, laba
1aktor-+aktor produksi alam, tenaga kerja, modal, skill %
*emakaian pendapatan uang%
arang dan asa
/am-ar 3.1 Proe Ke!i+u'an Ekonomi
/ari 5ambar 6.! dapat dijelaskan bah'a hubungan antara 9umah Tangga
*roduksi dengan 9umah Tangga &onsumsi melahirkan dua arus kegiatan atau
sirkular flo sebagai berikut. !% &egiatan konsumsi yang dilakukan oleh 9umah
Tangga &onsumsi. 3% &egiatan produksi yang dilakukan oleh 9umah Tangga
*roduksi. /ari kedua 9umah Tangga tersebut terjadi aliran arus yang saling
mendukung kegiatan masing-masing. Arus aliran yang datang dari 9umah Tangga
&onsumsi ke 9umah Tangga *roduksi sangat mendukung kegiatan proses
produksi, demikian pula sebaliknya aliran dari 9umah Tangga *roduksi
mendukung kegiatan-kegiatan 9umah Tangga &onsumsi. *endek kata kedua
9umah Tangga tersebut saling mengaliri atau saling memberi arus yang membuat
keduanya terus bergerak.
3!
Firm
#R, Pro+uki$
House Hold
#R, Konumi$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 22/107
/ari 9umah Tangga &onsumsi akan mengalirkan +aktor-+aktor produksi
yang berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill ke 9umah Tangga *roduksi.
Sebagai balasannya 9umah Tangga *roduksi mengalirkan se'a, upah, bunga, dan
laba sebagai balas jasa terhadap aliran +aktor-+aktor produksi ke 9umah Tangga
&onsumsi. Aliran ini bagi 9umah Tangga &onsumsi merupakan aliran
pendapatan. /i lain pihak 9umah Tangga *roduksi mengalirkan barang dan jasa
ke 9umah Tangga &onsumsi. Sebagai imbalannya 9umah Tangga &onsumsi
mengalirkan pendapatan-pendapatan uang%, sebagai pembayaran kepada 9umah
Tangga *roduksi terhadap barang dan jasa yang mereka terima. /ari aliran-aliran
tersebut dapat ditarik kesimpulan bah'a produksi menciptakan pendapatan,
pendapatan menciptakan pengeluaran, dan pengeluaran menciptakan produksi.
*endapatan yang diterima oleh 9umah Tangga &onsumsi yang berupa
se'a, upah, bunga, dan laba tidak seluruhnya dikeluarkan atau dibelanjakan,
tetapi sebagian ditahan berupa tabungan saving %. agi 9umah Tangga
*erusahaan pendapatan yang mereka keluarkan ada yang dipergunakan untuk
membeli barang-barang konsumsi 2%, ada pula yang dipergunakan untuk
in(estasi I%, berupa pembelian benda-benda modal untuk kegiatan produksi.
*endapatan 7% yang terbentuk dan yang dipergunakan dari proses saling
hubungan tersebut kalau dirumuskan akan tampak sebagai berikut. 7 @ 2 S, dan
7 @ 2 I. Model 7 @ 2 S merupakan *ersamaan *endapatan &eseimbangan
untuk 9umah Tangga &onsumsi, sementara bentuk yang kedua merupakan
*ersamaan *endapatan &eseimbangan untuk 9umah Tangga *roduksi. *ada
9umang Tangga &onsumsi seluruh pendapatannya akan dipergunakan sebagian
untuk konsumsi 2% dan sisanya ditabung S%. Sedangkan 9umah Tangga
*erusahaan pendapatannya akan dipergunakan untuk konsumsi 2%, dan sebagianlagi untuk in(estasi I%.
In(estasi merupakan 'ujud realisasi dari saving, artinya supaya bisa
melakukan in(estasi maka terlebih dahulu harus dibentuk tabungan. erapapun
besarnya tabungan untuk menciptakan keseimbangan, maka sekian pula besarnya
in(estasiG maka S @ I. adi dengan kata lain 7 dan 2 dari dua rumus seperti yang
diungkapkan di atas me'akili satu hal yang sama, sehingga S @ I. 0al ini bisa
dibuktikan sebagi berikut. /ari persamaan 7 @ 2 S bisa diubah bentuknya
33
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 23/107
menjadi 7 H 2 H S @ >. Sedangkan dari persamaan 7 @ 2 I dapat diubah
menjadi 7 H 2 H I @ >. adi jika 7 H 2 H S% H 7 H 2 H I% @ > maka hasil
pengurangan tersebut adalah S @ I.
3.2 Inetai Eante +an Inetai E'ot
Istilah-istilah ini dikeluarkan oleh aliran Stockholm di S'edia. In(estasi
E%ante adalah in(estasi yang direncanakan, sedangkan in(estasi e%post adalah
in(estasi yang benar-benar terlaksana. Antar besarnya tabungan dengan in(estasi
bisa saja tidak sama besar dengan in(estasi seperti yang telah diungkapkan
sebelumnya. &etidak seimbangan kedua +aktor tersebut salah satu penyebabnya
adalah terjadinya hoarding . *oarding merupakan penahanan sebagian dari
tabungan yang tidak diin(estasikan, atau tindakan untuk menahan uang dalam
bentuk-bentuk yang tidak produkti+. ila benar-benar terjadi hoarding akibatnya
in(estasi e%ante in(estasi e%post besarnya tidak sama. *oarding bisa berupa
penggunaan tabungan untuk pembelian perhiasan atau untuk melunasi hutang di
bank, dan bank tidak mengeluarkan lagi uang tersebut ke dalam masyarakat.
esar kecilnya 2, S, I dan hoarding, berpengaruh pada besarnya 7.
2ontoh
Tahun 3>>> 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,-
I @ 9p. 3>>.>>>.>>>,-
Ekuilibrium a'al 7 @ 9p. !.>>>.>>>.>>>,- ke tahun 3>>!
Tahun 3>>! 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,- S @ 9p. 3>>.>>>.>>>,-
I @ 9p. !=>.>>>.>>>,- 0 @ 9p. =>.>>>.>>>,-
7 @ 9p. "=>.>>>.>>>,- ke tahun 3>>3
Tahun 3>>3 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,- S @ 9p. !=>.>>>.>>>,-
I @ 9p. #>.>>>.>>>,- 0 @ 9p. $>.>>>.>>>,-
7 @ 9p. ##>.>>>.>>>,- ke tahun 3>>6Tahun 3>>6 2 @ 9p. #>>.>>>.>>>,- S @ 9p. #>.>>>.>>>,-
I @ 9p. #>.>>>.>>>,- 0 @ 9p. >,-
7 @ 9p. ##>.>>>.>>>,- ekuilibrium baru
/ari contoh di atas, dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. *ada
a'alnya atau pada tahun 3>>>, jumlah seluruh konsumsi masyarakat sebasar 9p.
#>>.>>>.>>>,-. Sedangkan jumlah in(estasi yang dilkukan oleh 9umah Tangga
*erusahaan sebanyak 9p. 3>>.>>>.>>>,- /engan demikian *endapatan asiona
&eseimbangan yang terciptra pada tahun tersebut sebesar 9p. !.>>>.>>>.>>>,-
36
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 24/107
Selanjutnya pada tahun 3>>!, besarnya konsumsi tetap sejumlah 9p.
#>>.>>>.>>>,-, sedangkan in(estasi berubah dari tahun sebelumnya sebanyak 9p.
3>>.>>>.>>>.,- menjadi hanya sebesar 9p. !=>.>>>.>>>,- Menurunnya jumlah
in(estasi yang dapat dilakukan oleh 9umah Tangga *erusahaan, sebagai akibat
dari adanya hoarding sebesar 9p. =>.>>>.>>>,- di masyarakat pada tahun
tersebut, sehingga besarnya tabungan yang terhimpun tidak seluruhnya terrealisasi
dalam 'ujud in(estasi. /engnan demikian pada tahun 3>>! *endapatan asional
&eseimbangan yang tercipta hanya sebesar 9p. "=>.>>>.>>>,- menurun dari tahun
sebelumnya. /emikian proses ini terus berlangsung sampai tahun 3>>6. &arena
pada tahun tersebut tidak terjadi hoarding , maka *endapatan asional
&eseimbangan pada tahun 3>>6 sama besar dengan tahun 3>>3. /engan demikian
dapat disimpulkan bah'a hoarding memba'a dampak pada pengurangan jumlah
in(estasi. Menurunnya in(estasi karena adanya hoarding tersebut mengakibatkan
*endapatan asional &eseimbangan yang terciptapun ikut mengalami penurunan.
/ari contoh di atas, diasumsikan bah'a besarnya konsumsi tetap. *ada
hakekatnya tidaklah demikian, karena konsumsi bisa berubah-ubah, menurut besar
kecilnya *endapatan asional. *endapatan bertambah menyebabkan konsumsi
juga akan ikut bertambah. ertambahnya pendapatan jarang menyebabakan
konsumsi menurun. /emikian pula dengan tabungan, tidak secara otomatis
direalisasikan menjadi in(estasi untuk menambah modal usaha. <leh karena itulah
tabungan potensial belum banyak berarti untuk menambah in(estasi untuk
menumbuhkan perekonomian. Tabungan atau saving akan menjadi kekuatan
penambah modal, apabila tabungan potensial benar-benar berubah menjadi
tabungan aktual dan direalisasikan menjadi in(estasi.
3.3 Konumi +an Pen+a'atan
Menurut .M. &eynes besarnya permintaan e+ekti+, menentukan luasnya
employment . *ermintaan yang dimaksud adalah permintaan e+ekti+ terhadap
barang konsumsi 2% dan barang-barang modal I%. esarnya pengeluaran untuk
konsumsi, sangat tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan /I%.
*ernyataan tersebut sudah menjadi dalil pokok. &eynes menyatakan bah'a
konsumsi adalah +ungsi konstan dari pendapata, atau 2 @ +7%
38
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 25/107
/alam membahas tingkah laku manusia dalam berkonsumsi, ia
mengeluarkan hukum, yaitu Psychological (a of &onsumption) 0ukum ini
sering pula disebut dengan statement of tendency. Isinya adalah sebagai berikut.
!% ila pendapatan 7% naik, maka konsumsi 2% akan naik pula, tetapi
kenaikan konsumsi tidak sebanyak kenaikan pendapatan.
3% Setiap terjadi kenaikan pendapatan akan dipergunakan untuk menambah
konsumsi dan menambah tabungan S%
6% Setiap kenaikan pendapatan, jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.
Ahli Ekonomi &lasik sebelum .M. &eynes muncul, yang telah membahas
hubungan antara pendapatan dengan konsumsi antara lain *igore, A. Marshall,
dan .M. 2lark. Tetapi hubungan tersebut belum mereka bahas secara mendalam
seperti yang dilakukan oleh .M. &eynes, dan mereka belum menemukan
rele(ansi hubungan-hubungan tersebut. <leh karena itulah hubungan antara
tingkat pendapatan dengan konsumsi tersebut tetap dianggap sebagai temuannya
.M. &eynes
0ubungan antara pendapatan dengan konsumsi tersebut dapat diberikan
contoh sebagai berikut.
,a-el 3.1 4umla! Pen+a'atan5 Konumi +an ,a-ungan
Pen+a'atan #6$
#R'$
Konumi #0$
#R'$
,a-ungan #S$
#R'$
!.>>>.>>> 3.>>>.>>> - !.>>>.>>>
3.>>>.>>> 3.=>>.>>> - =>>.>>>
6.>>>.>>> 6.>>>.>>> >
8.>>>.>>> 6.=>>.>>> =>>.>>>
:.>>>.>>> =.>>>.>>> !.>>>.>>>
#.>>>.>>> :.>>>.>>> 3.>>>.>>>
erdasarkan atas angka-angak yang terdapat dalam Tabel 6.! dapat
dijelaskan bah'a, pendapatan dalam setiap periode terus menunjukan kenaikan.
&enaikan-kenaikan tersebut membuat tingkat konsumsi dan tabungan juga ikut
meningkat, mengikuti peningkatan-peningkatan yang terjadi dalam pendapatan.
Setiap ada peningkatan pendapatan, tidak pernah membuat jumlah konsumsi dan
tabungan menurun. *ada a'alnya *endapatan belum mencukupi konsumsi pada
tingkat minimal, sehingga untuk menutupi kekurangan konsumsi tersebut,
dilakukan dengan cara meminjam, yang ditandai dengan adanya tabungan negati+
3=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 26/107
-S%. Tabungan negati+ ini sering pula disebut dissaving) !issaving adalah
pinjaman-pinjaman yang dipergunakan untuk menutupi kekurangan konsumsi,
sebagai akibat dari tingkat pendapatan yang lebih kecil dari tingkat konsumsi
72%. *ada saat pendapatan sama besar dengan 2 terjadilah keseimbangan
7@2%, dan selanjutnya pada periode-periode berikutnya pendapatan sudah berada
di atas konsumsi, sehingga pada saat itu sudah terjadi penabungan. adi tabungan
akan bisa dibentuk apabila 7J2.
&alau data yang terdapat dalam Tabel 6.! dibuatkan gambar kur(enya akan
nampak seperti 5ambar 6.!
2,S kali !.>>>%
:.>>> scale line 7@2%
2
8.>>>
6.>>> E
3.>>> S
!.>>> 8=>
> . . . 7 kali !.>>>%
!.>>> 3.>>> 6.>>> 8.>>> =>>> :.>>> $.>>> . .
. H !.>>>
/am-ar 3.1 7ungi Konumi +an 7ungi Saving
/ari 5ambar 6.! dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. 5aris cale (ine,
adalah garis yang membagi Sudut > menjadi dua bagian yang sama besar dengan
sudut 8=K sehingga bidang kur(e terbagi menjadi dua bagian yang sama. Titik-titik
koordinasi antara pendapatan dan konsumsi yang terletak disepanjang cale (ine
menunjukan, bah'a antara besarnya konsumsi dan tingkat pendapatan sama,
sehingga pada saat itu terjadi keseimbangan atau terjadi break event point . /alam
5ambar 6.!, keseimbangan itu ditunjukan oleh titik E, karena konsumsi dan
pendapatan saat itu jumlahnya sama yaitu 6.>>>.>>> satuan. 5aris 2 adalah garis
1ungsi &onsumsi, sedangkan 5aris S adalah 1ungsi aving . Selama 1ungsi 2
berada di atas 5aris cale (ine, selama itu pula terjadi dissaving atau kekurangan
3:
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 27/107
pendapatan untuk menutupi konsumsi. Sementara sebaliknya setelah garis 1ungsi
2 berada di ba'ah 5aris cale (ine, maka saat itu terdapat kelebihan pendapatan,
sehingga saving atau tabungan dapat dilakukan.
3.% Aerage Pro'en)it* to 0onume #AP0$5 Aerage Pro'enit* to Sae
#APS$5 Marginal Pro'enit* to 0onume #MP0$5 Marginal Pro'enit* to
Sae #MPS$
#verage Propensity to &onsume A*2% atau sering hanya disebut dengan
Propensity to &onsume *2% adalah kecenderungan untuk konsumsi rata-rata.
Atau dengan kata lain, merupakan rasio antara besarnya konsumsi dengan
pendapatan. <leh karena itu untuk menghitungnya dilakukan dengan membagi
jumlah konsumsi dengan jumlah pendapatan saat itu. adi A*2 @ 2L7.
#verage Propensity to ave A*S%, atau sering sisebut dengan Propensity
to ave *S%, adalah kecenderungan untuk menabung rata-rata, atau merupakan
rasio antara jumlah tabungan dengan pendapatan saat itu. Untuk menghitung
besarnya A*S, caranya dengan membagi jumlah tabungan dengan pendapatan saat
itu. Atau A*S @ SL7. A*2 dengan A*S, kalau dijumlahkan akan sama dengan
satu. Atau A*2 A*S @ !
Marginal Propensity to &onsume M*2% atau kecendrungan konsumsi
marginal adalah rasio antara besarnya tambahan konsumsi dengan tambahan
pendapatan. Untuk menghitung besarnya M*2 dilakukan dengan membagi
tambahan konsumsi dengan tambahan pendapatan saat itu. adi M*2 @ ∆2L∆7
Marginal Propensity to ave M*S% atau kecenderungan menabung
marginal, adalah rasio atau perbandingan antara besarnya tambahan tabungan
dengan tambahan pendapatan saat itu. Untuk menghitung besarnya M*S
dilakukan dengan membagi tambahan tabungan dengan tambahan pendapata. adi
M*S @ ∆SL∆7. Sama halnya dengan jumlah A*2 dengan A*S, maka M*2 kalau
ditambahkan dengan M*S jumlahnya paling tinggi sama dengan satu. adi kalau
dituliskan dengan rumus maka, M*2 M*S @ !.
aving atau tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi.
Semakin besar jumlah pendapatan, dengan asumsi bah'a jumlah konsumsi tetap,
maka tabungan akan semakin besar, atau sebaliknya. 7 @ 2 S, maka 7 H 2 @ S,
3$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 28/107
jadi 2 S @ 7. Atau ∆7 H M*2 @ M*S. &alau dihitung besarnya misalnya
besarnya M*2 @ >,$=, itu artinya $=F dari tambahan pendapatan dipergunakan
untuk menambah jumlah konsumsi 2%, dan sisanya sebesar >,3= atau 3=F
dipergunakan untuk menambah tabungan S%. erikut ini diberikan beberapa
contoh peritungan-perhitungannya.
,a-el 3.2 Per!itungan AP05 APS5 MP05 MP0
6
#miliar ru'ia!$
0
#miliar ru'ia!$
S
# miliar ru'ia!$AP0 APS MP0 MPS
!.>>>. ">> !>> >,"> >,!>
3.>>> !.=>> =>> >,$= >,3= >.:> >,8>
6.>>> 3.!>> !.>>> >.$> >,6> >,:> >,8>
8.>>> 3.:>> !.6>> >.:= >,6= >.=> >,=>
=.>>> 6.>>> 3.>>> >.:> >.8> >,8> >,:>
eberapa kesimpulan penting yang perlu diingat.
!% Apabila pendapatan semakin besar, maka A*2 akan semakin kecil.
3% A*2 akan menjadi lebih besar dari satu, apabila pendapatan belum
mencapai break event point , dan pada saat itu 2 J 7, sehingga untuk
menutupi kekurangan konsumsi terpaksa dilakukan dengan dissaving
6% A*2 @ !, apabila 7 @ 2, atau saat itu terjadi break event point 8% A*2 akan kurang dari satu, apabila pendapatan lebih besar dari konsumsi
atau pendapatan di atas brek event point) Atau 7 J 2
=% Makin besar M*2, maka M*S akan semakin kecil
:% A*S menjadi negati+ apabila pendapatan belum mencapai titik brek event
point
$% A*S @ >, apabila pendapatan berada pada titik brek event point
#% A*S menjadi positi+ apabila pendapatan melebihi konsumsi atau di atas
break event point
/isamping melihat dan mengetahui berapa besarnya A*2, A*S, M*2, dan
M*S melalui perhitungan seperti yang telah dilakukan sebelumnya, maka analisis
atau penjelasan mengenai besara-besaran tersebut, dapat pula dilakukan dengan
pertolongan gambar atau kur(e. Untuk keperluan tersebut silahkan perhatikan
5ambar 6.3 berikut ini.
3#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 29/107
2,S 7@ 2
2
5
0 1
E
2
A
S
8=° C M
I 7! 73 76 78 7= 7
&
/am-ar 3.2 7ungi Konumi +an Saving
/ari 5ambar 6.3 dapat dijelaskan sebagai berikut. *ada saat tingkat
pendapatan setinggi <7!, besarnya A*2 adalah A7!L<7!. Sedangkan A*S @
IL<7!. &alau pendapatan kemudian naik menjadi setinggi <7=, maka sesarnya
A*2 @ 57=L<7=, sedangkan A*S @ 7=L<7=. /engan menggunakan cara yang
sama A*2 dan A*S pada tingkat-tingkat pendapatan lainnya dapat diketahui atau
dihitung.
erikutnya dapat pula dihitung besarnya M*2 dan M*S melalui bantuan
5ambar 6.3 tersebut. Misalnya pada saat pendapatan bergeser dari <7! ke posisi
<73 , maka besarnya M*2 @ 2LA, sementara M*S @ ILI&. Apabila pendapatan kemudian berubah dari sebesar <78 menjadi <7=, maka pada saat
perubahan pendapatan terjadi, besarnya M*2 @ 51L01.
3. 7aktor"aktor *ang mem'engaru!i konumi.
Menurut kenyataan tinggi rendahnya tingkat konsumsi tidak semata-mata
dipengaruhi oleh besarnya *endapatan asional 7%, tetapi masih ada +aktor-
+aktor lain yang ikut mempengaruhinya. 1aktor-+aktor itu adalah sebagai berikut.
3"
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 30/107
#a$ Ditri-ui 'eng!ailan
/alam hubungan ini, kenyataan di masyarakat ada orang-orang yang
berpendapatan tinggi hight income bracket %, dan yang berpendapatan rendah
lo income bracket %. agi mereka yang berpendapatan tinggi akan terjadi
model atau pola bah'a tambahan-tambahan pendapatan, tidak akan berpengaruh
besar pada pertambahan M*2. Sebab dari tambahan pendapatan tersebut, hanya
sebagian kecil saja yang dipergunakan untuk menambah jumlah konsumsinya.
Mereka sudah tergolong orang-orang yang kekenyangan. /engan demikian
tambahan pendapatnnya lebih banyak ditabung. Sebaliknya bagi mereka yang
berpendapatan rendah, maka sebagian besar bahkan mungkin seluruhnya%
pendapatannya dipergunakan untuk menambah konsumsinya. /engan demikian
M*2 akan bertambah besar. Mereka bertindak demikian, karena dengan
pendapatan yang rendah konsumsinyapun juga renadah. <leh karena itu begitu
memperoleh tambahan pendapatan, maka pendapatan tersebut segera akan
dipergunakan untuk menambah jumlah konsumsinya yang memang pada a'alnya
sudah rendah. erikut ini diberikan contoh model perilaku berkonsumsi dengan
adanya tambahan pendapatan baik pada pihak yang berpendapatan tinggi dan
yang berpendapatan rendah.
,a-el 3.3 ,am-a!an Pen+a'atan +an Pengarun*a ,er!a+a' ,am-a!an
Konumi Bagi *ang Ber'en+a'atan ,inggi
Pen+a'atan #6$
#+alan ru'ia!$
Konumi #0$
#+alam ru'ia!$MP0 MPS
!>.>>>.>>> !.#>>.>>>
3>.>>>.>>> 6.=>>.>>> >,!$ >.#6
6>.>>>.>>> 8.>>>.>>> >.!= >,=#
8>.>>>.>>> :.>>>.>>> >,3> >.#>
/ari Tabel 6.6 dapat dilihat dan disimak bah'a pada saat pendapatan bertambah
9p.!>.>>>.>>>,- konsumsinya hanya bertambah sebesar 9p. !.$>>.>>>,- dari
9p.!.#>>.>>>,- menjadi 9p. 6.=>>.>>>,-. Atau hanya bertambah sebesar
!$F dari pertambahan pendapatannya. Sebagian besar atau #6F tambahan
pendapatan tersebut ditabung.
6>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 31/107
,a-el 3.% ,am-a!an Pen+a'atan +an Pengarun*a ,er!a+a' ,am-a!an
Konumi Bagi *ang Ber'en+a'atan Ren+a!
Pen+a'atan #6$
#+alan ru'ia!$
Konumi #0$
#+alam ru'ia!$MP0 MPS
!>>.>>> =>.>>>
3>>.>>> !3>.>>> >,$> >,6>
6>>.>>> 3>>.>>> !,>> >,>>
8>>.>>> 3$=.>>> >,$= >,3=
/ari Tabel 6.8 dapat dicermati keadaan yang sebaliknya dari apa yang terjadi pada
Tabel 6.6. <rang-orang yang berpendapatan rendah, akan mengalokasikan
sebagian besar tambahan pendapatannya untuk menambah jumlah konsumsinya.
/ari angka-angka yang terdapat pada Tabel 6.8, terlihat bah'a setiap terjadi
pertambahan pendapatan, maka lebih dari =>F tambahan-tambahan tersebut
dipergunakan untuk menambah jumlah konsumsinya. ahkan pada saat tertentu
seluruh tambahan pendapatan tersebut dipergunakan untuk menambah konsumsi.
#-$ ,ingkat 'eng!ailan tertinggi *ang 'erna! +i)a'ai.
*endapat ini dikemukankan oleh /uesenberry dalam bukunya Income,
aving and the Theory of &onsumer -ehavior . Ia mengemukankan bah'a
konsumsi suatu masyarakat sulit berkurang meskipun pendapatan mengalami
penurunan. Akibatnya supaya konsumsinya tetap dapat dipenuhi, maka dengan
terpaksa mereka akan mengurangi tabungannya untuk dipergunakan menutupi
kekurangan konsumsi, supaya tetap berada pada tingkat semula, atau pada tingkat
sebelum mendapatannya menurun. Apabila pendapatannya kembali bertambah,
maka konsumsi dan tabungannya akan kembali bertambah. &ejadian ini akan
terus berlangsung sampai posisi konsumsi dan tabungannya kembali keposisi
semula, setinggi saat pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya. Silahkan
simak 5ambar 6.6. 5aris C2 adalah garis kecenderungan konsumsi jangka
panjang. Sedangkan 5aris S2! dan S23 adalah kecendrungan konsumsi jangka
pendek. Misalnya tingkat pendapatan a'al besarnya <7! dengan tingkat
konsumsi saat itu setinggi 2 @ 7!*!. &emudian pendapatannya menurun dari <7!
menjadi <7o. Mestinya menurut 5aris C2, tingkat konsumsi saat itu seharusnya
sebesar 7o*o. Tetapi hal ini sulit t erjadi sehingga 'alaupun pendapatan telah
6!
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 32/107
2 7 @2
C2
S!
S23
So S2!
*!
8=°
> 7
7o 7! 73
/am-ar 3.3 Ke)en+erungan Konumi 4angka Pen+ek +alam Kea+aan Pen+a'atan Menurun
menurun dari <7! menjadi <7o. Tetapi tingkat konsumsi cenderung tidak
berubah. *ada saat pendapatan menurun menjadi setinggi <7o, konsumsinya
setinggi So7o yang sama tingginya dengan konsumsi saat pendapatan belum
menurun, yaitu setinggi *!7!. Semestinya pada saat pendapatan menurun menjadi
sebesar <7o, konsumsi yang 'ajar adalah *o7o sesuai dengan kecenderungan
konsumsi jangka panjangnya.
<leh karena itu untuk mempertahankan konsumsi sebesar So7o, supaya
tetap sama dengan konsumsi sebelumnya, maka tindakannya adalah menggunakan
tabungan yang dimilikinya sejumlah So*o untuk menutupi kekurangan
konsumsinya. /engan cara tersebut tingkat konsumsinya dapat dipertahankan
sama dengan tingkat konsumsi sebelum pendapatannya menurun.
*endapatan semula adalah <73, dan konsumsi saat itu sama dengan *373.
&atakanlah kerena sesuatu hal pendapatannya turun drastis hanya tinggal sebesar
<7o. &onsumsi yang 'ajar saat pendapatan menjadi setinggi <7o adalah *o7o.
Tetapi penurunan konsumsi menjadi serendah itu sulit dilakukan, dan cenderung
tetap setinggi /7o yang sama tinggi dengan tingkat konsumsi saat pendapatan
setinggi <73.Untuk mempertahankan konsumsi setinggi /7o tersebut terpaksa
harus dijalaninya dengan mengorbankan tabungan yang dimilikinya. Tetapi
pengorbanan tersebut belum cukup, karena untuk menutupi konsumsinya supaya
sama dengan sebelumnya, ia masih kekurangan tambahan pendapatan setinggi
So/. <leh karena, itu supaya keinginannya tercapai, maka kekurangn pendapatan
63
/ 3*
!S2
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 33/107
sebesar So/ tersebut, kemudian ditutupinya dengan meminjam atau melakukan
tindakan disaving . adi kesimpulannya untuk mempertahankan konsumsi setinggi
7o/, maka harus ditutupinya dengan mengorbankan tabungan sebesar * oSo yang
dimilikinya, dan meminjam untuk menutupi kekurangannya sebesar So/.
#)$ Di'engaru!i ole! 'en+a'atan *ang mungkin akan +iteriman*a.
&alau dikemudian hari pendapatannya diperkirakan akan bertambah, maka
perkiraan ini memba'a dampak pada perencanaan konsumsi. Artinya konsumsi
juga dirancang untuk naik seperti, untuk apa kenaikan tersebut dan sebagainya,
karena kenaikan pendapatan akan memperkuat daya belinya. ahkan bisa terjadi
konsumsi sudah naik sebelum kenaikan pendapatan benar-benar terjadi.
#+$ Di'engaru!i ole! ¨a! 'en+u+uk.
0al ini mudah dipahami karena penduduk yang semakin banyak
memba'a dampak pada peningkatan konsumsi. *enduduk 2ina yang mencapai
jumlah satu milyar ji'a lebih, sudah pasti tingkat konsumsi masyarakatnya jauh
lebih besar dibandingkan konsumsi masyarakat Indonesia yang berpenduduk 3>>
juta lebih. &onsumasi masyarakat 2ina hampir lima kali dari konsumsi
masyarakat Indonesia. *eningkatan konsumsi akan berakibat pula pada
penambahan kapasitas produksi untuk menutupi pertambahan konsumsi tersebut.
#e$ Ban*akn*a -arang"-arang ta!an lama +alam ma*arakat.
anyaknya barang-barang tahan lama yang ada di masyarakat dapat
meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat., seperti banyaknya mobil yang
dimiliki oleh anggota masyarakat, serta seringnya mereka tamasya ke luar kota,
menyebabkan konsumsi bensin, dan oli meningkat untuk kebutuhan mobil
tersebut. /isamping peningkatan permintaan bensin dan oli, peningkatan
permintaan bisa pula terjadi terhadap jenis-jenis makanan, sehingga konsumsimakanan akan naik. Tetapi apabila anggota masyarakat banyak yang memiliki
tele(isi, maka hal ini dapat menurunkan konsumsi, karena meraka tidak usah lagi
keluar rumah untuk menonton di bioskop, karena sudah cukup puas menyaksikan
tayangan tele(isi di rumah mereka masing-masing.
#$ Ke-i&akanaan inanial +an marketing +ari 'erua!aan
&alau perusahaan menahan lebih banyak keuntungan di dalam perusahaan
dan memperkecil pembagian de(iden kepada para pemegang saham, maka
66
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 34/107
kebijaksanaan ini dapat menyebabkan konsumsi di masyarakat mengalami
penurunan. &arena semakin kecil pembagian keuntungan yang diperoleh oleh
pemegang saham, akan memperlemah daya beli mereka. /aya beli yang melemah
menyebabkan kemampuan untuk membeli barang dan jasa menurun. Inilah yang
kemudian menyebabkan konsumsi di masyarakat menjadi berkurang. Tetapi
sebaliknya kalau perusahaan memperbesar pembagian de(iden kepada para
pemegang saham, maka dampaknya dapat menaikan tingkat konsumsi masyarakat
&alau perusahaan semakin giat memasarkan produknya dengan berbagai cara
seperti, melalui periklanan secara lebih intensi+, mena'arkan barang dengan
kredit, memberi potongan harga, meningkatkan pelayanan pasca penjualan, dan
lain-lain, maka pembelian barang meningkat, atau konsumsi dalam masyarakat
akan naik .
#g$ Dugaan atau ramalan !arga"!arga +i maa men+atang.
&etidak pastian mengenai perkiraan situasi dan harga di masa mendatang,
berpengaruh pada naik turunnya tingkat konsumsi. Andaikata taksiran harga di
kemudian hari diperkirakan naik, maka pada saat sekarang konsumsi masyarakat
dapat mengalami kemaikan. <rang akan berlomba-lomba membeli barang untuk
menghindari kerugian di kemudian hari seandainya harga benar-benar naik.
*embelian barang dan jasa secara serentak yang dilakukan oleh masyarakat, akan
menyebabkan konsumsi meningkat. Tetapi kalau harga barang dan jasa di
kemudian hari justru diperkirakan akan turun, maka akibatnya konsumsi dalam
masyarakat cenderung mengalami penurunan atau paling tidak konstan. &arena
orang-orang akan menunda pembeliannya, dan baru membeli pada saat harga
benar-benar telah turun.
# !$ Struktur 'a&ak *ajak yang bersi+at progresi+ cenderung meningkatkan konsumsi, karena
jenis pajak tersebut dapat dijadikan instrumen atau alat untuk lebih memeratakan
tingkat pendapatan masyarakat. Semakin meratanya pendapatan masyarakat,
membuat daya beli anggota masyarakat juga menjadi semakin merata. erarti
semakin banyak orang di masyarakat yang memiliki daya beli dan mampu
membeli barang dan jasa. /engan demikian mendorong terjadinya peningkatan
konsumsi masyarakat.
68
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 35/107
#i$ Sika' Ma*arakat ter!a+a' ke!ematan.
Seandainya angota-anggota masyarakat secara keseluruhan memiliki sikap
hemat yang cukup tinggi, maka cenderung mendorong tingkat konsumsi menurun
atau rendah. Sikap hemat memoti(asi orang untuk teliti dan hati-hati berbelanja.
Mereka tidak mau rugi karena kesalahan dalam menggunakan uangnya untuk
berbelanja. Sikap hemat, cenderung berdampak pada adanya sikap menahan diri
untuk berbelanja, atau mengurangi jumlah belanja. Akibatnya secara relati+
konsumsi akan mengalami penurunan. /emikan pula tingkat tabungan yang tinggi
di dalam masyarakat, membuat konsumsi menurun, karena orang-orang lebih suka
menabung dibandingkan dengan membelanjakan uangnya.
6=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 36/107
BAB I8
IN8ES,ASI
%.1 Pengertian Inetai
In(estasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh para
pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industri. Atau
in(estasi adalah komitmen terhadap sejumlah uang di 'aktu sekarang dengan
harapan akan mampu mendatangkan perolehan pendapatan yang lebih besar di
'aktu yang akan datang. Ada pula yang mengatakan sebagai berikut. In(estasi
adalah sejumlah uang atau modal yang dipergunakan dalam rangka untuk
mengamankan sejumlah perolehan yang menguntungkan terutama dalam bentuk
pendapatan.
&alau dihubungkan dengan perhitungan *endapatan asional dan statistik
menganai in(estasi, maka pengertian in(estasi menjadi lebih luas sebagai berikut.
!% In(estasi adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-
barang modal dan pembelanjaan-pembelanjaan lainnya untuk mendirikan
industri.
3% In(estasi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran masyarakat untuk
mendirikan rumah tempat tinggal.
6% *embelian barang-barang untuk menambah stok atau cadangan barang-
barang perusahaan, seperti pembelian bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang-barang jadi.
/ari ketiga jenis in(estasi yang telah dijelaskan di atas, maka jenis in(estasi yang
nomor !% lebih diutamakan pelaksanaannya di masyarakat, karena mampu
membuka kesempatan kerja bagi orang lain
%.2 Inetai Bruto +an Inetai Neto
*engertian-pengertian in(estasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
termasuk pengertian In(estasi Agregat rutoN atau pembentukan modal brutoN
Agregat maksudnya tertuju pada in(estasi secara keseluruhan yang terlaksana di
masyarakat. Sedangkan bruto maksudnya seluruh in(estasi yang direalisasikan
belum dikurangi dengan penyusutan-penyusutan modal yang terjadi pada tiap
6:
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 37/107
tahun. Setiap terjadi tambahan in(estasi baru, maka bersamaan dengan itu terjadi
pula pengurangan niali atau penyusutan dari benda-benda modal yang lama.
*enambahan in(estasi baru dengan tidak menghitung penyusutan yang terjadi
pada benda-benda modal yang lama dalam kurun 'aktu yang sama, maka
in(estasi itu disebut dengan In(estasi Agregat ruto. Tetapi sebaliknya apabila
dilakukan tambahan in(estasi baru, dan bersamaan dengan itu telah dilakukan
perhitungan penyusutan dari in(estasi atau benda-benda modal lama, maka
in(estasi tersebut namanya In(estasi Agregat eto. erkaitan dengan ulasan ini
maka pembelian benda-benda modal tidak selamanya dapat digolongkan in(estasi.
Membeli benda-benda modal untuk mengganti benda-benda modal yang telah aus
atau usang, bukan merupakan pengertian in(estasi, tetapi disebut pembelian
benda-benda modal untuk pengganti replacement %. erikut ini akan diberikan
contoh sehingga dapat membantu memahami persoalan yang telah diungkapkan
sebelumnya dengan lebih mudah.
,a-el %.1 4umla! Realiai Inetai ,ia' Perio+e
No Perio+e Inetai 4umla! Inetai
! Tahun I 9p. !>>.>>>.>>>,-
3 Tahun III 9p. !>>.>>>.>>>,-
6 Tahun I) 9p. 3>>.>>>.>>>,-4umla! R'. %99.999.9995"
/ari Tabel 8.! dapat dijelaskan sebagai berikut. umlah in(estasi sebesar 9p.
8>>.>>>.>>>,- adalah in(estasi agregat bruto, karena dalam jumlah tersebut nilai
penyusutan dari modal in(estasi Tahun I dan Tahun III belum diperhitungkan saat
in(estasi Tahun I) direalisasikankan. <leh karena itulah jumlah in(estasi bersih
atau neto yang terealisasi sampai dengan Tahun I), jumlahnya tidak sebesar 9p.
8>>.>>>.>>>,-, tetapi jumlahnya sama dengan 9p. 8>>.>>>.>>>,- dikurangi dua
kali jumlah penyusutan in(estasi Tahun I, dikurang satu kali penyusutan in(estasi
Tahun III.
%.3 Be-era'a 'ertim-angan +alam -erinetai
Ada beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh para in(estor untuk
menanamkan modalnya pada sektor-sektor perekonomian yang produkti+. Seperti
umur in(estasi yang dilakukan lebih dari setahun. Sebuah benda modal yang
6$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 38/107
diin(estasikan mengandung balas jasa atau +aedah. &alau +aedah atau balas jasa
yang diperoleh dari benda modal yang diin(estasikannya lebih besar dari harga
benda modal tersebut, maka in(estasi tersebut menguntungkan dan layak untuk
diteruskan.
1aedah benda modal adalah seluruh jumlah balas jasa yang diterima setiap
tahun selama benda modal tersebut diin(estasikan. &alau umpamanya benda
modal diin(estasikan selama lima tahun, maka +aedah tersebut adalah seluruh
balas jasa yang diterima oleh in(estor selama lima tahun. Artinya jumlah balas itu
adalah jumlah dari balas jasa yang diterina tahun pertama, ditambah balas jasa
tahun kedua, ditambah balas jasa tahun ketiga, ditambah balas jasa tahun keempat
dan ditambah lagi dengan balas jasa pada tahun kelima.
Misalnya balas jasa yang diterima tiap tahun jumlahnya 9p. !>>,-. umlah
9p. !>>,- tersebut akan diterimanya satu tahun mendatang. Masalahnya adalah
berapakah nilai uang 9p. !>>,- yang baru akan diterimanya tahun depan, saat ini
atau sekarang. Untuk menghitung nilai uang itu saat ini, dilakukan dengan cara
mendiskontir dengan tingkat bungan umum yang berlaku saat ini. Apabila tingkat
bunga yang berlaku sekarang misalnya setinggi =F, maka nilai uang 9p.!>>,- saat
ini atau sekarang sebesar !>>L!=F atau !>>L!>,>=. Uang senilai !>>L!>,>=
merupakan balas jasa tahun pertama. alas jasa untuk tahun kedua besarnya !>>L
!>,>=%3G untuk tahun ketiga sama dengan !>>L!>,>=%6G tahun keempat sama
dengan !>>L!>,>=%8G dan untuk tahun kelima sama dengan !>>L!>.>=%=
&alau seluruh jumlah balas jasa yang diterima oleh in(estor dari in(estasi tersebut
dinyatakan dengan 8, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
&alau misalnya balas jasa tiap tahun yang besarnya 9p.!>>,- sama dengan
R dan tingkat bunga yang diperkirakan dalam contoh sebesar =F sama dengan i
maka,
&alau harga barang modal yang diin(estasikan sama dengan 0 maka in(estasi
dikatakan menguntungkan apabila ) J 2.
6#
=863 %>=,>!
!>>
%>=,>!
!>>
%>=,>!
!>>
%>=,>!
!>>
>=,>!
!>>)
++
++
++
++
+=
=
=
8
8
6
6
3
3!
i%!
9
i%!
9
i%!
9
i%!
9
i!
9 )
++
++
++
++
+=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 39/107
9 biasanya dinyatakan dengan persentase dari harga benda modal.
Misalnya 2 @ 9p.!.>>>,- dan 9 @ 9p.!>>,- maka persentase 9 sama dengan !>F.
esar kecilnya persentase 9, sering juga disebut dengan Marginal Efficiency of
&apital yang dilambangkan dengan r. Apabila 2 diketahui, 9 diketahui dan
tingkat i juga diketahui maka r dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
=
=
8
8
6
6
3
3!
i%!
9
i%!
9
i%!
9
i%!
9
i!
9 2
++
++
++
++
+=
ika setelah dihitung hasilnya menunjukan r : i, maka in(estasi dikatakan
menguntungkan dan perlu teruskan Sebaliknya apabila r ; i, in(estasi dikatakan
tidak menguntungkan dan tidak layak dilanjutkan. Sekarang permasalahannya
adalah apabila ternyata r < i, langkah apakah yang akan diambil oleh in(estor,
apakan tetap melaksanakan in(estasi, atau membatalkannya dan menaruh uangnya
di bank dengan harapan akan mendapat bunga yang sama dengan balas jasa
in(estasi kalau uang atau modal tersebut jadi diin(estasikan.
Menaruh uang di bank dengan mendapatkan bunga tetap, jauh lebih aman
dibandingkan dengan mengin(estasikan modal tersebut. /engan membungakan
uangnya di bank, pemilik modal tinggal menunggu di rumah dan setiap periode
'aktu tertentu, uangnya akan mendapatkan bunga sesuai dengan tingginya tingkat bunga yang berlaku. Sementara kalau melakukan in(estasi dengan cara membuka
usaha, maka kegiatan tersebut penuh dengan risiko. &alau berpatokan pada
penjelasan tersebut, maka kelihatannya pemilik modal akan lebih suka memilih
alternati+ menaruh uangnya di bank, pada saat i < r.
Tetapi pernyataan tersebut barangkali tidak sepenuhnya benar, karena
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dan pemilik modal bukan
bertujuan semata-mata hanya untuk mengejar keuntungan belaka, maka pada saat
i @ r, in(estasi bisa saja tetap dilaksanakan. Misalnya keinginan untuk ikut
menciptakan kesempatan kerja bagi orang lain, atau sambil menunggu situasi akan
menjadi lebih baik sehinggan balas jasa yang akan diterimanya di tahun-tahun
mendatang akan meningkat, melebihi tingkat bunga yang diperolehnya andaikata
modal tersebut ditabung di bank. Apapun tindakannya, semua itu tergantung pada
keputusan pemilik modal.
6"
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 40/107
%.% Inetai Otonomi +an Inetai ,er'engaru!.
Sama halnya dengan konsumsi, maka in(estasipun dipengaruhi juga oleh
tingkat bunga. Artinya besar kecilnya jumlah in(estasi di masyarakat tergantung
pada tingkat pendapatan. Tetapi pengaruhnya dikatakan tidak begitu menentukan,
karena masih ada +aktor lain yang dipandang lebih dominan berpengaruh
terhadapjumlah in(estasi di masyarakatG seperti, tingkat bunga, teknologi, dan
ramalan keadaan ekonomi di masa mendatang. Apabila ketiga +aktor tersebut
dianggap tidak berubah, maka besarnya in(estasi cenderung sama besar pada
setiap tingkat pendapatan. Artinya tinggi rendahnya tingkat pendapatan tidak
berpengaruh pada besarnya jumlah in(estasi. In(estasi yang demikian disebut
In(estasi <tonomi #utonomous Invesment %. adi In(estasi otonomi adalan
in(estasi yang tetap dilaksanakan pada berbagai tingkat pendapatan, tanpa
dipengaruhi oleh berubahnya tingkat suku bunga, tingkat kemajuan teknologi, dan
ramalan keadaan ekonomi di masa mendatang. 2ermatilah 5ambar 8.!
I
I! I
7
< 7! 73 76
/am-ar %.1 Inetai Outonom
/ari 5ambar 8.! dapat dilihat bah'a berapapun tingkat pendapatan, in(estasi
tetap berlangsung. In(estasi tetap diadakan pada berbagai tingkat pendapatan. adi
tingkat pendapatan tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap keinginan untuk
menambah in(estasi karena jumlah in(estasi pada setiap tingkat pendapatan, sama
besar.
Tetapi sebaliknya, apabila in(estasi yang dilaksanakan sangat dipengaruhi
oleh naik turunnya tingkat pendapatan, bukan karena +aktor-+aktor lainnya, maka
in(estasi tersebut, namanya In(estasi Terpengaruh Induced Invesment %. Secara
rasional, naiknya tingkat pendapatan, mjenjadi pendorong bertambahnya jumlah
permintaan. *ermintaan bertambah menyebabkan laba perusahaan meningkat.
*eningkatan laba yang dapat diperoleh oleh perusahaan melalui pertambahan
8>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 41/107
permintaan produknya, membuat perusahaan yang bersangkutan memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk mengembangkan perusahaannya. Atau dengan
kata lain perusahaan akan mengalokasikan sebagian labanya untuk melakukan
perluasan in(estasi. adi perluasan in(estasi dapat dilakukan sebagai akibat
bertambahnya pendapatan. *erhatikan 5ambar 8.8 di ba'ah ini
I
/ I
2 E
A
7
> 7! 73 76
/am-ar %.% Inetai ,er'engaru!
/ari 5ambar 8.8 dapat dijelaskan bah'a pada saat pendapatan bertambah dari
<7! menjadi <73, maka terjadi tambahan pendapata sebesar 7!73 atau sebesar
A. *ertambahan pendapatan ini mendorong terjadinya tambahan in(estasi
sebesar 2. adi pertambahan in(estasi sebesar 2 tersebut didahului oleh adanya
tambahan pendapatan sebesar 7!73. *ertambahan pendapatan inilah yang
mendorong terjadinya tambahan in(estasi tersebut. Silahkan dicermati tambahan
in(estasi yang terjadi pada saat pendapata bertambah sebesar 7376.
%. Inetai Pemerinta! +an Inetai S(ata.
In(estasi *emerintah Public Invesment % umumnya dilakukan oleh pihak pemerintah dengan maksud tidak mengejar keuntungan. Tetapi tujuan utamanya
adalah, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya meningkatkan
kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat. Ada dua jenis in(estasi tersebut.
yaitu a% Economic .verhead &apital , dan b% ocial .verhead &apital
Economic .verhead &apital , adalah in(estasi-in(estasi yang dapat
memberikan +aedah umum kepada 'arga masyarakat, termasuk +aedah berupa
keuntungan-keuntungan ekonomi bagi mereka yang meman+aatkan +aedah
8!
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 42/107
in(estasi tersebut. 2ontoh Economic .verhead &apital adalah, pelabuhan-
pelabuhan, jalan raya, bendungan, jembatan, pasar, dan lain-lain.
ocial .verhead &apital , adalah in(estasi yang dilaksanakan di bidang-
bidang bangunan atau perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan untuk naungan
atau pemukiman. Seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, taman-taman
rekreasi, panti asuhan, dan lain-lain.
Private Invesment pengertiannya sama dengan Induced Invesment .
Merupakan in(estasi yang dilakukan oleh pihak s'asta dengan tujuan pokok
untuk mencari keuntungan. &arena tujuannya untuk mencari laba, maka in(estasi
s'asta tidak suka bergerak pada bidang .utonomous Invesment , karena untuk
melakuan jenis in(estasi ini diperlukan biaya yang sangat besar, yang kadangkala
tidak sanggup disediakan oleh pihak s'asta. /i samping itu in(estasi otonom ini
tidak dapat memberikan keuntungan langsung pada in(estornya. &arena itulah
kebanyakan in(estasi otonom ini dilakukan oleh pihak pemerintan dengan tujuan
memberikan pelayanan kepada umum, bukan untuk mencari keuntungan.
%.= 7aktor"aktor *ang mem'engaru!i inetai.
Selain tingkat pendapatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
ahli-ahli ekonomi mengatakan bah'a besar kecilnya in(estasi di masyarakat
dipengaruhi juga oleh +aktor-+aktor !% ramalan mengenai keadaan ekonomi di
masa mendatang, 3% tingkat bunga, 6% perubahan atau perkembangan teknologi,
dan 8% keuntungan yang dicapai in(estor atau perusahaan. erikut ini akan
dijelaskan masing-masing +aktor tersebut.
#1$ Ramalan mengenai maa +e'an.
In(estasi yang dilakukan oleh in(estor, memiliki tenggang 'aktu. Artinyaantara mulai melakukan in(estasi tersebut sampai menikmati hasil, membutuhkan
jarak atau tenggang 'aktu. Misalnya setahun kemudian setelah in(estasi
dilakukan baru mulai menikmati hasilnya. Selanjutnya saat in(estasi sudah mulai
menghasilkan, persoalan berikutnya yang muncul adalah, dalam jangka berapa
tahunkah modal in(estasi akan kembali. adi in(estasi adalah penuh risiko.
*elaksanaannya perlu memperhitungkan keadaan di masa depan. In(estor perlu
83
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 43/107
memiliki ramalan-ramalan tentang untung rugi in(estasi di masa depan.,
berdasarkan perkiraan keadaan yang terjadi saat itu.
/alam membuat ramalan-ramalan, in(estor perlu menja'ab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut. a% Apakah keadaan di masa depan memberikan
jaminan untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar. b% Apakah keadaan
ekonomi di masa depan terus berkembang. c% agaimana tingkat harga pada saat
itu, apakan stabil, cenderung naik atau turun. d% Apakah pendapatan masyarakat
terus mengalami peningkatan atau sebaliknya. arangkali masih banyak jenis
pertanyaan yang perlu dija'ab untuk meramal keadaan masa depan tersebut.
*ertanyaan-peretanyaan tersebut sangat penting untuk dija'ab, sehingga dari
ja'aban-ja'aban tersebut in(estor memiliki 'a'asan atau gambaran masa depan
yang akan ditemuinya dalam mengin(estasikan modalnya.
i
I3
I!
i
> I
I! I3
/am-ar %.3 Pengru! Maa De'an ,er!a+a' Inetai
/ari 5ambar 8.6, dapat disimak bah'a, kalau ramalan ekonomi di masa depan
cukup cerah, maka pada tingkat bunga yang sama in(estasi bisa bertambah dari
sebanyak <I! menjadi <I3. /engan demikian 5aris In(estasi bergeser dari posisi
I! ke I3, pada tingkat bunga yang sama setinggi i.
#2$ ,ingkat -unga
4alaupun seseorang cukup banyak memiliki modal, kiranya belum dapat
dipastikan bah'a ia akan melakukan in(estasi. &arena pemilik modal tersebut
sebenarnya memiliki dua pilihan yaitu, a% meminjamkan atau menabung uangnya
di bank, dengan tujuan memperoleh bunga tabungan, atau b% dipergunakan untuk
membuka usaha in(estasi% dengan tujuan memperoleh keuntungan usaha.
Manakah dari dua alternati+ tersebut akan dipilih oleh pemilik modal.
86
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 44/107
&eputusannya sangat dipengaruhi oleh perimbangan antara besarnya tingkat
bunga dan balas jasa in(estasi yang akan diperolehnya. Apabila dari perhitungan-
perhitungan yang telah dibuatnya menunjukan bah'a modalnya akan
menghasilkan bunga i% yang lebih besar dari balas jasa, maka keputusannya
adalah menabung uangnya di bank, sehingga secara periodik ia akan memperoleh
bunga uang yang dibayarkan oleh pihak bank kepadanya. Tetapi sebaliknya bila
balas jasa atau Margianal Efficiency of &apital ME2% yang dihasilkan lebih
besar dari bunga modal, maka keputusannya adalah mengin(estasikan modalnya
tersebut pada sektor-sektor ekonomi yang produkti+. Sebaliknya bila ME2 lebih
kecil dari bunga tabungan yang diperolehnya, maka keputusannya adalah
menabung uangnya di bank.
/engan asumsi bah'a tingkat bunga tetap, maka besarnya ME2 yang
diperoleh, akan mendorong persaingan in(estasi menjadi meningkat. Semakin
banyak orang melakukan in(estasi menyebabkan ME2 menurun. Menurunnya
ME2 sebagai akibat dari persaingan in(estasi yang semakin ketat. *ersaingan
yang ketat menyebabkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bersaing menjadi
meningkat. Atau dengan kata lain persaingan in(estasi yang ketat membuat
ongkos modal yang dikeluarkan oleh para in(estor meningkat. *eningkatan
ongkos inilah yang mengurangi perolehan ME2 para in(estor yang bersaing
tersebut.
I i,ME2
I ME2
i! i!
i3
i3 i6
I I
> I! I3 > I! I3 I6
/am-ar %.%. ,ingkat Bunga +an Inetai /am-ar %.. ME0 +an inetai
5ambar 8.8 memperlihatkan in(estasi bertambah akibat dari menurunnya
tingkat suku bunga dari i! ke i3. *enurunan ini membuat in(estasi bertambah
sebesar I!I3. adi bertambah banyaknya jumlah in(estasi menjadi sejumlah <I3
disebabkan oleh menurunnya tingkat bunga, bukan +aktor lain. Sedangkan
88
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 45/107
5ambar 8.= menunjukan bah'a in(estasi yang meningkat memba'a e+ek pada
penurunan ME2 yang mampu dicapai oleh in(estor, karena pada gambar tersebut
terlihat arahnya 5aris ME2 menurun ke kanan ba'ah berla'anan dengan
meningkatnya jumlah in(estasi.
#%$ Peru-a!an +an 'erkem-angan teknologi
Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, maka teknologi pun
ikut berubah. *erubahan tersebut menyebabkan in(estasi meningkat, karena
in(estor ingin tampil dengan produk-produk baru, yang disain dan modelnya
mengikuti selera yang berkembang serta cara pembuatannya mengikuti teknologi
yang semakin maju. adi mereka perlu melakukan pembaharuan-pembaharuan,
seperti melakukan pergantian mesin-mesin yang dipergunakan dalam proses
produksi dengan yang lebih baru atau keluaran terakhir, sehingga proses produksi
menjadi lebih e+isien dan mengikuti perkembangan teknologi yang sedang
berubah. Cangkah-langkah pembaharuan ini memerlukan biaya yang lebih
banyak.
i /ari 5ambar 8.: dapat dijelaskan
I It bah'a pada tingkat bunga yang
sama yaitu setinggi i!, in(estasi
i! bertambah dari <I! menjadi <I3
sebagai akibat dari terjadinya
I perubahan teknologi. It adalah
> I! I3 garis in(estasi karena perubahan
/am-ar %.= Peru-a!an inetai perubahan teknologi.
karena 'eru-a!an teknologi
#$ Keuntungan *ang +i)a'ai ole! inetor atau 'erua!aan Tujuan orang melakukan in(estasi adalah untuk memperoleh keuntungan.
Semakin besar keuntungan yang dapat dicapai membuat in(estasi menjadi lebih
bergairah. *engusaha melakukan in(estasi, ada yang menggunakan modal sendiri,
dan ada pula menggunakan modal pinjaman. *engusaha yang berin(estasi dengan
modal sendiri menyebabkan ia tidak perlu membayar bunga pinjaman. /engan
demikian biaya-biaya yang dikeluarkan menjadi lebih kecil, sehingga ada
kemungkinan laba yang diperolehnyapun menjadi lebih besar. &euntungan yang
8=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 46/107
lebih besar memungkinkan in(estor memperluas usahanya dengan menambah
modal in(estasi dari keuntungan yang mereka pereolehnya.
8:
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 47/107
BAB 8
MUL,IPLIER DAN A00ELERA,OR
.1 Multi'lier
#a$ Pengertian Multiplier
In(estasi yang dilakukan oleh para in(estor atau para pemilik modal akan
menciptakan pertambahan *endapatan asoinal. *ertambahan pendapatan ini bisa
terjadi melalui proses multiplier , dan bisa pula melalui e+ek accelerator . <leh
karena itulah setiap negara berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan
jumlah in(estasi di negaranya masing-masing. Semakin besar jumlah in(estasi
yang dapat dilaksanakan, semakin besar pula pendapatan yang tercipta di
masyarakat. Tingginya *endapatan asional dapat dijadiakan sebagai salah satu
ukuran untuk menyatakan tingkat kemakmuran suatu negara.
Multiplier adalah perbandingan atau rasio antara besarnya pertambahan
*endapatan asional, sebagai akibat dari bertambahnya pengeluaran-pengeluaran
untuk in(estasi baru. Atau dengan kata lain, multiplier menunjukan berapa kalikah
terjadi pertambahan atau pelipatgandaan *endapatan asional, sebagai akibat dari
bertambahnya satu satuan in(estasi baru. adi multiplier menunjukan hubungan
antara besarnya tambahan in(estasi baru dengan besarnya pertambahan
*endapatan asional yang tercipta sebagai akibat dari adanya tambahan in(estasi
baru tersebut. &alau dalam masyarakat terjadi tambahan in(estasi baru sebesar
satu miliar, maka berapakah tambahan pendapatan yang dapat diciptakan secara
keseluruhan sebagai akibat adanya in(estasi baru tersebut.
Adanya in(estasi baru, akan menciptakan tambahan pendapatan bagi orang
lain. Tambahan pendapatan tersebut akan dikeluarkan, atau dibelanjakan kembalidalam bentuk konsumsi. esarnya belanja tersebut akan menciptakan tambahan
pendapatan lagi bagi orang lain. Setiap kali terjadi tambahan pendapatan, dan
tambahan-tambahan pendapatan tersebut dibelanjakan kembali dalam bentuk
konsumsi oleh penerimanya, akan menciptakan serangkaian pendapatan-
pendapatan baru lagi bagi orang lainnya. Sepanjang pertambahan pendapatan
tersebut terus dibelanjakan kembali oleh penerimanya untuk keperluan konsumsi,
maka penciptaan pendapatan untuk orang lain akan terus pula terjadi. Sekali
8$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 48/107
terjadi tambahan in(estasi dalam masyarakat, maka akan menciptakan rangkaian
pendapatan-pendapatan baru untuk orang lain. esarnya akumulasi pendapatan
yang tercipta, sangat tergantung dari lamanya proses multiplier berlangsung, atau
tergantung pada besarnya koe+isien multiplier . adi berlipatgandanya pertambahan
pendapatan yang tecipta, adalah sebagai akibat dari berlangsungnya proses
multiplier) &alau proses penciptaan pendapatan tersebut diskemakan, akan
tampak sebagai berikut.
∆I ∆7! @ ∆2! ∆S!
∆73 @ ∆23 ∆S3
∆76 @ ∆26 ∆S6
∆78 @ ∆28 ∆S8
∆7= @ ∆2= ∆S=
∆7: @ ∆2: ∆S:
∆7$ @ ∆2$ ∆S$
/ari skema tersebut, dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. *ada a'alnya
terjadi pertambahan in(estasti sebesar ∆I. Tambahan in(estasi ini dapat
menciptakan tambahan pendapatan sebesar ∆7!, sebagai akibat dari bekerjanya
proses multiplier . Tambahan pendapatan tersebut oleh penerimanya dipergunakan
untuk membeli barang-barang konsumsi sebanyak ∆2! dan ditabung sejumlah
∆S!. *engeluaran untuk konsumsi sebesar ∆2! tadi, akan merupakan pendapatan
baru bagi orang lain sebesar ∆73. *endapatan sebesar ∆73 ini kemudian
dibelanjakan kembali oleh pemiliknya untuk keperluan konsumsi sebesar ∆23, dan
untuk tabungan sebanyak ∆S3. /emikian proses ini terus berlangsung, sehingga
setiap kali terjadi pembelian barang-barang konsumsi, akan selalu menciptakan
pendapatan baru untuk orang lain. Sedangkan bagian yang ditabung, tidak dapat
menciptakan pendapatan baru, karena uang tabungan tersebut tidak lagi beredar,
tetapi disimpan oleh pemiliknya sebagai tabungan di rumah. adi melalui proses
multiplier akumulasi pandapatan yang tercipta adalah jumlah deret ukur dari ∆7!
∆73 ∆76 ∆78 ∆7= ∆7: ∆7$. Mungkin saja penciptaan pendapatan
8#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 49/107
tidak sebatas sampai ∆7$. tetapi bisa saja lebih dari itu, atau sampai pada
pencipataan pendapatan yang ke ∆7n, pada saat proses multiplier telah berhenti.
esarnya tambahan pandapatan yang dikonsumsi pada setiap terjadinya
tambahan pendapatan, sangat tergantung pada besarnya M*2 masyarakat. /engan
demikian 2 @ M*2 7%. Misalnya, ada perbaikan mesin yang menghabiskan
biaya sebesar 9p. !.>>>.>>>,- *engeluaran uang sebesar 9p. !.>>>.>>>,- ini
berikutnya akan menjadi tambahanh pendapatan bagi orang lain, misalnya bagi
penjual alat-alat mesin, dan tukang yang memperbaiki mesin tersebut. *endapatan
yang mereka terima tersebut kemudian dibelanjakan kembali untuk membeli
barang-barang konsumsi sebesar setengahnya atau sama dengan 9p. =>>.>>>,-. Ini
artinya M*2 besarnya sama dengan >,=. /emikian selanjutnya belanja konsumsi
sebesar 9p. =>>.>>>,- tadi, menjadi tambahan pendapatan bagi orang lainnya.
/ari jumlah itu setengahnya dikeluarkan kembali untuk membeli barang
konsumsi. /emikianlah proses ini terus berlanjut, sehingga proses multiplier terus
menciptakan pelipatgandaan pendapatan, sampai batas berakhirnya proses
multiplier tersebut.
,a-el .1 Proe Multiplier
Perio+eProe tam-a!an 'en+a'atan #6$
#ru'ia!$
Konumi #0$
#ru'ia!$
,a-ungan #S$
#ru'ia!$
! !.>>>.>>>,- =>>.>>>,- =>>.>>>,-
3 >,=% !.>>>.>>>% @ =>>.>>>,- 3=>.>>>,- 3=>.>>>,-
6 >,=%3 !.>>>.>>>% @ 3=>.>>>,- !3=.>>>,- !3=.>>>,-
8 >,=%6 !.>>>.>>>% @ !3=.>>>,- :3.=>>,- :3.=>>,-
= >,=%8 !.>>>.>>>% @ :3.=>>,- 6!.3=>,- 6!.3=>,-
: >,=%= !.>>>.>>>% @ 6!.3=>,- !=.:3=,- !=.:3=,-
$ >,=%: !.>>>.>>>% @ !=.:3= $.#!3,=> $.#!3,=>
# >,=%$ !.>>>.>>>% @ $.#!3,=> 6.">:,3= 6.">:.3=
OO.. OOOOOOOOOOOOO OOOOOO OOOOO..n >,=%n !.>>>.>>>% @ > > >
4umla! < 2.999.9995"
&alau seluruh proses multiplier seperti yang dimuat dalam Tabel =.!
dilanjutkan perhitungannya sampai pada periode yang ke n, dan seluruh hasil
perhitungan tambahan pendapatan dijumlahkan, maka hasilnya sama dengan 9p.
3.>>>.>>>,- *ada saat proses multiplier sampai pada periode ke n, penciptaan
pendapatan saat itu sama dengan nol. Artinya saat itu multiplier sudah tidak
8"
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 50/107
berlangsung lagi sehingga tidak ada lagi tambahan pendapatan yang tercipta.
/engan demikian dapat disimpulkan, bah'a dengan adanya tambahan in(estasi
sebesar 9p. !.>>>.>>>,- maka proses multiplier dapat menciptakan tambahan
pendapatan sebesar 9p. 3.>>>.>>>,-. /engan catatan M*2 tiap periode tambahan
pendapatan diasumsikan tetap sebesar >,=>.
erapakah besarnya tambahan pendapatan le'at proses multiplier , dapat
pula diketahui melalui &oe+ieien Multiplier &%. &oe+isien Multiplier dapat
dihitung dengan rumus, & @ . &arena !-M*2 @ M*S, maka besarnya
&oe+ieien Multiplier dapat pula dihitung dengan, & @ . /alam contoh di atas
diketahui besarnya M*2 @ >,=>. adi berdasarkan data tersebut besarnya & dapat
dihitung yaitu, & @ @ 3. Setelah & diketahui, maka besarnya pendapatan
yang tercipta melalui proses multiplier dilakukan dengan mengalikan & dengan
besarnya in(estasi yang dilakukan sebelumnya. &arena in(estasi dalam contoh di
atas besarnya sama dengan 9p.!.>>>.>>>,- sebagai akibat dari adanya perbaikan
mesin, maka pendapatan yang tercipta secara akumulasi melalui proses multiplier
sebesar 3 P 9p. !.>>>.>>>,- @ 9p. 3.>>>.>>>,-
Semakin besar M*2 masyarakat terhadap pendapatan-pendapatan baru,
akan menciptakan tambahan-tambahan pendapatan yang semakin besar pula.
/emikian pula sebaliknya semakin kecil M*2atau semakin besar M*S, maka
semakin kecil pula tambahan-tamhana pendapatan yang tercipta.
S,I
S
I3
A 2 I!
> 7
7! 73
/am-ar .1 Inetai +an Pen+a'atan Naional
/ari 5ambar =.! dapat dijelaskan bah'a bertambahnya in(estasi dari I! ke I3 atau
sebesar 2 membuat *endapatan asional bertambah sebanyak 7!73 atau
sejumlah A2. adi pertambahan pendapatan ini melalui proses multiplier sebagai
e+ek dari adanya pertambahan in(estasi sebelumnya sebesar 2. Titik-titik A dan
=>
M*2!
!
−
M*S
!
=>,>!
!
−
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 51/107
adalah titik-titik keseimbangan antara S dengan I, atau antara tabungan dengan
in(estasi besarnya sama. erikut ini diberikan contoh persoalan sebagai berikut.
*ada periode tahun !"">, besarnya I @ 9p. !=>. Sedangkan sebelum tahun !"">,
jumlah I @ 9p. ">,- 1ungsi konsumsi adalah 2 @ >,#> 2o. /eari persoalan
tersebut bisa dihitung besarnya 7 setelah tahun !"">. Angka-angka dalam
milyaran.
/engan menggunakan data tersebut dapat diketahui besarnya M*2 @ >,#>,
dengan demikian besarnya & @ hasilnya @ =. adi 7 sebelum tahun
!""> besarnya adalah = P 9p."> milyar @ 9p.8=> milyar. I sebelum tahun !"">
jumlahnya 9p. "> milyar, dan I setelah tahun !""> @ 9p !=> milyar. Ada ∆I
sebesar 9p.!=> H 9p."> @ 9p. :> milyar. /engan demikian besarnya ∆7 @ = P
9p.:> @ 9p. 6>> milyar. adi setelah proses multiplier berjalan, jumlah
pendapatan yang tercipta setelah tahun !""> adalah 9p. 8=> 9p. 6>> @ 9p. $=>
milyar.
#-$ 7aktor"aktor *ang mem'engaru!i multi'lier.
*erlu diketahui bah'a multiplier atau pelitatgandaan pendapatan jalan atau
prosesnya tidak sekaligus, tetapi memerlukan jangka 'aktu. 2epat atau lambatnya
proses pelipatgandaan pendapatan tersebut, tergantung pada cepat tidaknya
pendapatan yang diterima, dibelanjakan kembali untuk membeli barang-barang
konsumsi oleh pemiliknya, atau oleh 1ritD Machlup disebut dengan istilah
spending period) Artinya semakin cepat spending period tersebut berlangsung
semakin cepat pula multiplier berjalan. 7ang dimaksud dengan spading period
adalah 'aktu yang diperlukan oleh sejumlah pendapatan untuk menjadi
pendapatan kembali melalui consumption spanding .
*ada masa konjungtur tinggi, proses multiplier berjalan cepat, karena pada
masa tersebut, ekonomi serba mengalami peningkatan, sehingga setiap orang
cenderung lebih cepat membelanjakan uangnya. Sedangkan sebaliknya pada masa
konjungtur rendah akan terjadi yang sebaliknya. /alam perekonomian tertutup
atau belum adanya perdagangan intenasional proses multiplier hanya ditentukan
oleh besarnya I, 2 dan 5. 5 maksudnya pengeluaran-pengeluaran negara baik
untuk in(estasi maupun untuk belanja konsumsi. &alau negara sudah terbuka
dengan perdagangan luar negerinya, maka multiplier di samping ditentukan oleh
=!
#>,>!
!
−
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 52/107
+aktor-+aktor tersebut dipengaruhi pula oleh besarnya impor dan ekspor, karena itu
rumus koe+isien multiplier nya sebagai berikut
& @
M*M adalah Marginal Propensity to Import atau M*M @7
M
∆
∆
#)$ Ke-o)oran"ke-o)oran #leakages$
&ebocoran adalah +aktor-+aktor yang menyebabkan proses pertambahan
pendapatan tidak dapat berlangsung terus. Atau dengan kata lain kebocoran adalah
+aktor-+aktor yang menyebabkan e+ek multiplier semakin lama semakin lemah dan
akhirnya bisa menyebabkan berhenti. esarnya tabungan yang dilakukan oleh
masyarakat penerima pendapatan baru dalam proses multiplier , menyebabkanterciptanya pendapatan semakin lemah atau semakin kecil, karena tabungan
si+atnya mengendapkan uang atau tidak membelanjakannya kembali baik dalam
bentuk konsumsi maupun in(estasi. Adanya tindakan ini menyebabkan arus
penciptaan pendapatan semakin lama semakin kecil bahkan bisa menghentikan
sama sekali penciptaan pendapatan tersebut. Tetapi bila seluruh tambahan
pendapatan yang diterima dibelanjakan kembali sehingga M*2 @ !, maka
koe+isien multiplier menjadi tak terhingga.
&ebocoran lainnya dalam proses multiplier adalah impor. Impor akan
mengurangi penciptaan pendapatan sebab sebagian pendapatan yang tercipta
tersebut lari ke luar negeri untuk membayar barang-barang impor. esarnya impor
sangat tergantung pada besarnya Marginal Propensity to Import M*I @ M*M%.
adi kebocoran-kebocoran terpenting dalam multiplier adalah besarnya S atau
M*S dan besarnya Impor atau M*M. /engan adanya dua jenis kebocoran tersebut
maka rumus koe+isien multiplier adalah sebagai berikut & @ atau
& @
.2 Aa Akelerai # Acceleration Principle$
#a$ Pengertian Acceleration Principle
*elipatgandaan pendapatan yang telah dibicarakan sebelumnya adalah
akibat dari berjalannya proses multiplier . ertambahnya pendapatan akan
membuat daya beli bertambah besar, yang kemudian memba'a dampak pula pada
=3
M*MM*S
!
M*M%M*2!
!
+=
+−
7QM
7S
!
∆+∆∆
M*SM*M
!
+
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 53/107
bertambahnya pembelian barang-barang konsumsi. Itu berarti bah'a terjadi
peningkatan permintaan terhadap barang-barang konsumsi. aiknya permintaan
tersebut akan diikuti oleh meningkatnya produksi barang-barang konsumsi karena
persediaan yang ada tidak cukup untuk dipergunakan menutupi peningkatan
permintaan yang terjadi. <leh karena itu, maka pengusaha memerlukan perluasan
in(estasi, berhubung kapasitas produksi yang masih tersedia, tidak cukup
dipergunakan untuk penambahan output yang diperlukan. Alternati+ yang tersedia
adalah dengan cara rein(estasi atau menambah pembelian benda-benda modal.
Singkatnya untuk menambah kapasitas produksi maka diperlukan adanya
tambahan in(estasi baru.
adi dari proses yang telah diungkapkan di atas, menunjukan bah'a
adanya tambahan in(estasi baru, karena pada a'alnya didahului oleh terjadinya
peningkatan permintaan terhadap barang-barang konsumsi. *roses penambahan
in(estasi yang disebabkan oleh adanya tambahan permintaan barang-barang
konsumsi inilah yang disebut dengan proses akselerasi acceleration%. Artinya
pertambahan permintaan barang-barang konsumsi akan mempercepat proses
pertumbuhan in(estasi baru. adi peningkatan permintaan terhadap barang-barang
konsumsi tersebut mendorong pertumbuhan in(estasi baru. <leh karena itu
in(estasi jenis ini sering pula disebut dengan induced investment, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya.
esarnya tambahan in(estasi yang terjadi akibat meningkatnya permintaan
barang-barang konsumsi, tegantung pada besarnya koe+isien akselerasi. &oe+isien
akselerasi adalah rasio atau perbandingan antara besarnya pertambahan in(estasi
dengan pertambahan konsumsi. Atau Acc @ . &ombinasi pengaruh
multiplier dengan acceleration terhadap terciptanya peningkatan disebut denganleverage effect .adi bergabungnya kekuatan multiplirer dengan asas akselerasi
akan mempercepat terjadinya pertambahan pendapatan.
S
I 6 0 I
Multiplier #ccelerator
/am-ar .2 Proe Multiplier +an Accelerator
=6
2
I
∆
∆
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 54/107
/ari 5ambar =.3, dapat dijelaskan bah'a proses dari I sampai dengan ∆7
adalah proses multiplier , sementara proses dari ∆2 sampai ∆I adalah proses
accelerator) &arena tabungan S%, merupakan bagian dari kebocoran multiplier ,
maka S tersebut terlempar keluar dari kegiatan proses multiplier . &alau proses
multiplier dan accelerator kekuatannya menyatu, maka percepatan pertambahan
pendapatan akan menjadi berlipat ganda, atau terjadi leverage effect .
*roses akselerasi sering pula disebut principle of derived demand atau prinsip
permintaan tak langsung, sebab tambahan in(estasi dilakukan secara tidak
langsung, tetapi sebelumnya didahului oleh adanya tambahan konsumsi.
*roses akselerasi akan menjadi terhambat atau tidak ada sama sekali,
apabila terjadi hal-hal sebagai berikut. !% Adanya cadangan kapasitas produksi,
sehingga tambahan-tambahan permintaan barang konsumsi dapat dicukupi dengan
jumlah cadangan kapasitas yang ada. 3% Tambahan konsumsi yang terjadi
diperkirakan berlangsung dalam jangka pendek atau sementara, sehingga in(estor
memandang tidak perlu dilakukan tambahan in(estasi baru. *erlu pula dicatat
bah'a proses multiplier dan asas akselerasi akan bisa berlaku kearah sebaliknya
atau kearah negati+. Artinya berkurangnya in(estasi dan asas akselerasi dapat
berakibat menurunnya secara berlipat ganda pendapatan Hpendapatan masyarakat.
#-$ Per!itungan aa akelerai
erikut ini untuk melengkapi pembicaraan mengenai asas akselerasi,
diberikan contoh perhitungan proses asas akselerasi sebagai berikut. Selama lima
tahun berjalan, diketahui in(estasi otonom besarnya 9p. !>> milyar. M*2
masyarakat tercatat setinggi >,=>, dan besarnya koe+isien akselerasi sama dengan
3. /ari data yang tersedia, maka dapat ditentukan besarnya *endapatan asional
tiap-tiap periode. Ada beberapa cacatan yang perlu diperhatikan yaitu tambahan
in(estasi pertama akan mengubah pendapatan, naiknya pendapatan menyebabkan
konsumsi juga meningkat sesuai dengan besarnya M*2. Akibat kenaikan
konsumsi menyebabkan terjadinya in(estasi tidak langsung, menurut besarnya
koe+isien akselerasinya. Atas dasar data dan catatan-catatan tersebut prinsip
akselerasi akan terlihat seperti pada Tabel =.3
=8
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 55/107
,a-el .2 Bearn*a Inetai5 Konumi +an Pen+a'atan
Perio+e I Otonom
#miliar ru'ia!$
Konumi #0$
#miliar ru'ia!$
I tak langung
#miliar ru'ia!$
Kenaikan 6
#miliar ru'ia!$
! !>> - - !>>
3 !>> => !>> 3=>
6 !>> !3= !=> 6$=
8 !>> !#$,=> !3= 8!3,=>
= !>> 3>:,3= 6$,= 686,$=
/ari Tabel =.3 dapat dijelaskan sebagai berikut. *ada *eriode ! in(estasi baru
dilaksanakan, sehingga langsung membentuk atau menambah pendapatan sebesar
9p. !>> miliar. Adanya tambahan pendapatan pada *eriode ! tersebut,
menyebabkan adanya tambahan konsumsi sebesar >,= P !>> miliar @ 9p.=> miliar
pada *eriode 3. Tambahan konsumsi tersebut mendorong terjadinya induced
investment sebanyak 3 P 9p. => miliar @ 9p. !>> miliar. Angka pengali >,=>
adalah angka besarnya M*2, sedangkan angka pengali 3 adalah angka koe+isien
akselerasi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. /ari proses tersebut
terciptalah pendapatan sebesar 9p. !>> miliar 9p. => miliar 9p. !>> miliar @
9p. 3=> miliar. /ari pendapatan sebesar 9p. 3=> miliar tersebut, menyebabkan
terjadinya kenaikan konsumsi pada *eriode 6 sebesar >,=> P 9p. 3=> miliar @9p. !3= miliar. Tambahan konsumsi tersebut mendorong terjadinya tambahan
induced investment sebanyak 3 !3= - =>% yang besarnya @ 9p. !=> miliar.
/emikianlah proses ini terus berlangsung, sehingga besarnya konsumsi, in(estasi
dorongan induced investment %, dan pendapatan yang tercipta pada periode-
periode berikutnya dapat dihitung.
==
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 56/107
BAB 8I
ANALISIS PENDAPA,AN NASIONAL
=.1 Perekonomian Se+er!ana #Perekonomian Dua Sektor$
#1$ Pengertian Perekonomian Dua Sektor
*erekonomian yang sangat sederhana atau *erekonomian /ua Sektor
adalah perekonomian yang kegiatannya, hanya dilakukan oleh sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan. Sektor rumah tangga menyediakan +aktor-+aktor
produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan skill yang dijual kepada sektor
perusahaan yang selanjutnya akan dipergunakan dalam proses produksi. Sebagai
imbalnnya sektor perusahaan akan membayar harga +aktor-+aktor tersebut dan
pembayaran ini merupakan pendapatan bagi sektor rumah tangga. *endapatan
tersebut berupa se'a untuk harga +aktor produksi tanah, bunga untuk modal, upah
untuk tenaga kerja, dan keuntungan dibayarkan untuk +aktor produksi skill .
*endapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan dibelanjakan
kembali ke sektor perusahaan untuk membeli barang dan jasa yang disediakan
oleh sektor perusahaan. ilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor
perusahaan sama dengan yang diterima oleh sektor rumah tangga.
*erekonomian /ua Sektor akan berada dalam keadaan seimbang bila sisi
pendapatan sama dengan sisi pengeluaran. Artinya semua barang dan jasa yang
dihasilkan sektor perusahaan terjual habis. &eadaan ini dapat tercipta apabila
semua pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga dibelanjakan kembali
untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
#2$ 7ungi Konumi +an 7ungi ,a-ungan
/alam *erekonomian /ua Sektor penghasilan-penghasilan yang diperolehmerupakan sisi pendapatan, sedangkan belanja konsumsi merupakan sisi
pengeluaran. <leh karena itu keseimbangan ekonomi akan tercapai apabila sisi
pendapatan sama dengan sisi pengeluaran, atau 7 @ 2. M &eynes mengatakan
bah'a konsumsi adalah +ungsi dari pendapatan atau 2 @ +7%, artinya pengeluaran
konsumsi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, dengan ketentuan sebagai
berikutG > ! atau > M*2 !. M*2 J > artinya bah'a setiap terjadi
tambahan pendapatan akan diikuti oleh kenaikan konsumsi, dan kenaikan
=:
7
2
∆
∆
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 57/107
konsumsi proporsional dengan kenaikan pendapatan. M*2 ! berarti bah'a
pengeluaran yang dipergunakan untuk menambah konsumsi selalu lebih kecil dari
tambahan pendapatan.
*ada pengeluaran konsumsi rumah tangga terdapat konsumsi minimum,
artinya 'alaupun dalam keadaan tidak ada pendapatan 7 @ >% konsumsi tetap
dilaksanakan. &onsumsi inilah disebut dengan pengeluaran konsumsi minimum
atau konsumsi otonom otonomous consumption%. /engan demikian besarnya
konsumsi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut 2 @ 2> b7. 2 adalah
konsumsi rumah tangga, 2> adalah konsumsi pada saat 7 @ > atau konsumsi
otonom dan - adalah M*2.
Seperti telah diungkapkan sebelumnya bah'a ekonomi dalam keadaan
seimbang atau ekuilibrium apabila 7 @ 2. &eadaan seperti ini sering pula disebut
dengan break event atau pendapatan pulang pokok. &alau digambar +ungsi
konsumsi terebut akan nampak seperti 5ambar :.!.
2
8=°
7E*
/am-ar =.1 Kure 7ungi Konumi
Titik E adalah titik keseimbangan yang menunjukkan bah'a pada saat itu
besarnya konsumsi sama dengan pendapatan. 2> adalah konsumsi minimum yang
terjadi pada saat 7 @ >. Titik-titik disepanjang garis 7 @ 2 menunjukkankesimbangan-keseimbangan yang terjadi antara 7 dan 2.
erikut ini diberikan contoh soal. /alam perekonomian terdapat hal-hal
sebagai berikut. *ada tingkat pendapatan 9p.!.>>> pengeluaran rumah tangga
sebesar 9p.">>. *ada tingakat pendapatan 9p.!.8>> pengeluaran konsumsinya
menjadi 9p.!.3>>. Angka-anga dalam miliaran. /ari data terebut buatlah
persamaan konsumsi, persamaan tabungan serta gambarkan kur(enya.
/ari persoalan tersebut telah diketahui bah'a ,
=$
7
E
b722 > +=
27 =
>2
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 58/107
7! @ !.>>> dan 2! @ ">> ∆7 @ !.8>> H !.>>> @ 8>> M*2 @ 6>>L8>>
73 @ !.8>> dan 23 @ !.3>> ∆2 @ !.3>> H ">> @ 6>> @ >,$=
erdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui 1ungsi &onsumsinya sebagai
berikut. 2 @ 2> >,$=7. esarnya 2> dapat dihitung dengan menggunakan salah
satu pendapatan dan konsumsinya saat itu. Misalnya digunakan angka-angka 7 !
dan 2!. /engan demikian langkah berikutnya adalah,
2 @ 2> >,$=7 ">> @ 2> $=> 2> @ !=>
">> @ 2> >,$=!.>>>% ">> H $=> @ 2>
adi besarnya konsumsi otonom atau 2> @ 9p.!=> miliar. /engan demikian
persamaan 1ungsi &onsumsinya adalah, 2 @ !=> >,$=7.
Setelah 1ungsi &onsumsi ditemukan, berikutnya dapat pula dibuat 1ungsi
Tabungan dengan cara sebagai berikut. Tabungan adalah bagian pendapatan yang
tidak dikonsumsi. Atau S @ 7 H 2. &arena besarnya 2 telah diketahui, maka
persamaan 1ungsi Tabungan bisa dicari.
2 @ !=> >,$= S @ 7 H !=> H >,$=7 adi 1ungsi Tabungan,
S @ 7 H 2 S @ >,3=7 H !=> S @ >,3=7 - !=>
S @ 7 H !=> >,$=7%
1ungsi &onsumsi, dan 1ungsi Tabungan, kur(enya seperti 5ambar :.!.
7 @ 2
2 2 @ !=> >,$=7
:>> E
=>>
8>>
6>>
3>>
!>> 8=° S @ - !=> >,3=7
> 7
-!>> !>> 3>> 6>> 8>> =>> :>> .
- !=>
/am-ar =.1 7ungi Konumi +an 7ungi ,a-ungan
Untuk bisa menggambar &ur(e 1ungsi &onsumsi dan Tabungan seperti 5ambar
:.!, terlebih dahulu harus dicari titik keseimbangan atau ekulibriumnya. Syarat
=#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 59/107
untuk menemukan titik tersebut adalah 7 @ 2. /engan demikian titik ekuilibrium
tersebut dapat dihitung sebagai berikut. 7 @ 2, dengan catatan 2 @ !=> >,$=7
7 @ 2 7 H >,$=7 @ !=> 7 @ !=>L>,3=
7 @ !=> >,$=7 >,3= 7 @ !=> 7 @ :>>
adi titik keseimbangan besarnya 9p. :>> miliar.
/ari 5ambar :.! dapat diketahui bah'a titik keseimbangan antara pendapatan
dengan konsumsi terletak pada titik E. Artinya pada saat itu konsumsi dan
pendapatan besarnya sama yaitu sebesar 9p. :>> miliar.
#3$ 7ungi Inetai +alam Perekonomian Dua Sektor.
Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, bah'a pendapatan rumah
tangga, dipergunakan untuk memenuhi keperluan konsumsi, dan sisanya untuk
ditabung. Untuk mempertahankan keseimbangan dalam perekonomian, maka
tabungan rumah tangga, sebaiknya disalurkan ke pasar modal atau ke sektor
perbankan yang selanjutnya akan dapat diman+aatkan oleh pihak perusahaan
untuk melakukan in(estasi. adi dilihat dari sisi pengeluaran, maka konsumsi
adalah pengeluaran yang berasal dari rumah tangga, sedangkan in(estasi
merupakan pengeluaran-pengeluaran dari pihak pengusaha atau in(estor. <leh
karena itu in(estasi adalah realisasi dari tabungan. Supaya terjadi keseimbangan
perekonomian maka besarnya tabungan harus sama dengan in(estasi, atau S @ I
adi kalau dihubungkan dengan pendapatan, maka persamaan keseimbangannya
adalah, 7 @ 2 I.
*engeluaran untuk in(estasi yang berasal dari sektor perusahaan disebut
sebagai (ariable yang bersi+at konstan, atau variable eksogin yang besar kecilnya
ditetapkan di luar persamaan. &arena in(estasi bersi+at konstan, maka dapat puladitulis sebagai berikut. I @ I>. Artinya besarnya in(estasi berikutnya, sama dengan
I> atau in(estasi a'al
./alam 5ambar :.6 di halaman berikutnya, dapat disaksikan bah'a sebelum
in(estasi dilakukan oleh pihak atau sektor perusahaan, besarnya pendapatan
keseimbangan adalah <7>, dengan titik ekuilibrium 7 @ 2% terletak di titik &.
&emudian setelah dilakukannya penanaman modal atau in(estasi, sebesar I @ I o,
="
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 60/107
maka pendapatan bertambah menjadi sebanyak <7!. Titik keseimbangannyapun
menjadi berpindah dari titik & ke titik C. *ada tingkat pendapatan sebesar 7!,
2,I,S
7@ 2 2 I
C 2 @ 2o b7
&
2oIo
2o M S @ - 2o !-b%7
Io I @ Io
> 7
7o 7!
- 2o
/am-ar =.3 7ungi Inetai5 Konumi5 +an ,a-ungan
maka kur(e tabungan atau S @ - 2o !-b%7 memotong kur(e in(estasi atau
I @ Io di titik M. Artinya pada saat itu tabungan rumah tangga jumlahnya sama
dengan in(estasi yang dilakukan oleh perusahaan, atau S @ I
7 @ 2 S &eseimbangan rumah tangga
7 @ 2 I &eseimbangan perusahaan
> @ > S - I
adi S @ I
*ersamaan 7 @ 2 S dikurangi dengan 7 @ 2 I, maka hasilnya adalah S @ I.
/engan demikian 5ambar :.6, memenuhi syarat untuk menunjukan adanya
keseimbangan perekonomian dua sektor, yaitu pendapatan 7% sama atauseimbang dengan pengeluaran konsumsi 2% rumah tangga ditambah pengeluaran
in(estasi I% dari perusahaan
erikut ini dibuatkan sebuah persoalan sebagai berikut. *ersamaan
&onsumsi rumah tangga adalah sebagai berikut. 2 @ !> >,$=7. esarnya
pengeluaran perusahaan untuk in(estasi I @ 3> miliar. /ari persoalam tersebut
ditanyakan a% besarnya pendapatan keseimbangan baru, b% tentukan besarnya
:>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 61/107
konsumsi keseimbangan baru, c%, tentukan besarnya tabungan keseimbangan
yang baru, dan d% gambar kur(enya.
a'aban dari persoalan di atas adalah sebagai berikut. Untuk menghitung
besarnya pendapatan keseimbangan yang baru dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu, cara pertama dengan menyamakan pendapatan dengan seluruh pengeluaran,
atau 7 @ 2 I, dan cara ke dua, melalui penyamaan tabungan dengan in(estasi
atau S @ I. Sekarang cara pertama dipergunakan, sehingga prosesnya menjadi
sebagai berikut.
7 @ 2 I >,3=7 @ 6> adi 7 keseimbangan yang
7 @ !> >,$=7 3> 7 @3=,>
6> baru, 7E @ !3> miliar
7 H >,$=7 @ !> 3> 7 @ !3>
&alau cara kedua dipergunakan maka prosesnya sebagai berikut. I @ !> miliar,
sedangkan 2 @ !> >,$=7. /ari *ersamaan 1ungsi &onsumsi tersebut bisa
dihitung 1ungsi Tabungannya.
S @ 7 H 2 S >,3=7 - !>
S @ 7 H !> >,$= 7% adi 1ungsi Tabungan adalah S @ >,3=7 - !>
S 7 H !> H >,$=7
*roses berikutnya adalah,
S @ I >,3=7 @ 6> adi pendapatan keseimbangan
>,3=7 H !> @ !> 7 @3=,>
6> baru, 7E @ !3> miliar
>,3=7 @ 3> !> 7 @ !3>
/engan menggunakan perhitungan cara pertama dan kedua hasilnya sama yaitu
7E @ !3> miliar.
Untuk menghitung besarnya konsumsi keseimbangan yang baru dilakukan
dengan cara sebagai berikut. *endapatan keseimbanga yang baru telah diketahui7E @ !3> miliar
2 @ !> >,$=7 2 @ !> "> adi konsumsi keseimbangan
2 @ !> >,$= !3>% 2 @ !>> baru, 2 @ !>> miliar
erikutnya untuk menetukan tabungan keseimbangan baru cara perhitungannya
menggunakan 1ungsi Tabungan.
S @ >,3=7 H !> S @ 6> H !> adi tabungan keseimbangan baru
S @ >,3=!3>% S @ 3> S @ 3> miliar
:!
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 62/107
Menggambar kur(enya dilakukan melalui proses sebagai berikut. Untuk
menggabar 1ungsi &onsumsi, diperlukan terlebih dahulu besarnya konsumsi
otonom atau 2o. Syarat yang harus dipenuhi untuk menghitung 2o adalah 7 @ >.
1ungsi &onsumsi adalah 2 @ !> >,$=7. &arena syaratnya 7 @ >, maka
besarnya konsumsi otonom adalah, 2o @ !>. erikutnya perlu dicari titik
ekuilibrium atau 7 @ 2, sebelum dilakukan in(estasi, atau sebelum terciptanya
pendapatan ekuilibrium 7E% yang baru dengan syarat, 7 @ 2. 1ungsi &onsumsi
telah diketahui 2 @ !> >,$=7G maka proses berikutnya adalah,
7 @ 2 >,3=7 @ !> 7 @ 8>G jadi 7E sebelum 7E yang
7 @ !> >,$=7 7 @3=,>
!> baru tercipta @ 8> miliar
2,I,S
7 @ 2
7@2I@6>>,$=7
!3
!! 2 @!>>,$=7
!>
"
#
$
:
=
8 S@ -!>>,3=7
6 -
3 I @ 3>
! -
> 8=° 7
! 3 6 8 = : $ # " !> !! !3
/am-ar =.% 7ungi Konumi5 Inetai5+an ,a-ungan
Untuk menggambar kur(e 1ungsi Tabungan S%, perlu dihitung tabungan a'alatau tabungan pada saat 7 @ >, dengan syarat 7 @ >. 1ungsi Tabungan telah
diketahui yaitu, S @ >,3=7 H !>. &arena syarat 7 @ > harus dipenuhi, maka
besarnya tabungan a'al adalah, S @ - !>. 1ungsi persamaan keseimbangan
pendapatan atau 7 @ 2 I, dapat digambar setelah terlebih dahulu diketahui
besarnya 2o dan Io atau 2 dan I pada saat 7 @ >, dengan syarat 7 @ >. &arena
persamaan 7 @ 2 I telah diketahui yaitu, 7 @ !> >,$=7 3>, dan syarat 7 @ >
:3
!−
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 63/107
harus dipenuhi, maka jumlah 2o dan Io @ 6>. erikutnya gambar kur(e dari
+ungsi-+ungsi tersebut, dapat dilihat pada 5ambar :.8.
=.2 Perekonomian +engan Ke-i&akanaan 7ikal atau Perekonomian ,iga
Sektor.
#1$ Pengertian Perekonomian ,iga Sektor
*erekonomian Tiga Sektor adalah perekonomian yang pelaku-pelakunya
meliputi, !% sektor rumah tangga, 3% sektor perusahaan, dan 6% sektor
pemerintah. adi dalam perekonomian Tiga Sektor ada campur tangan pemerintah
melalui belanja konsumsinya. /engan demikian sisi pengeluaran *erekonomian
Tiga Sektor meliputi, pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh, a% sektor
rumah tangga yang berupa konsumsi 2%, b% sektor perusahaan untuk melakukan
kegiatan in(estasi I%, dan c% sektor pemerintah berupa belanja pemerintah atau
Government E%penditure 5%.
Seluruh pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh ketiga sektor
tersebut, kalau dijumlahkan akan merupakan pengeluaran agregat atau
keseluruhan. <leh karena itu +ormula persamaan pendapatannya akan tampak
sebagai berikut. 7 @ 2 I 5 . *ersamaan ini juga sering disebut dengan
persamaan keseimbangan dari sisi pengeluaran. Sedangkan kalau ditinjau dari sisi
pendapatan, maka selain pendapatan yang dipergunakan untuk konsumsi,
tabungan dan untuk membayar pajak TP%, maka sektor rumah tangga masih
memungkinkan mendapat tambahan pendapatan yang berasal dari bentuk-bentuk
tunjangan atau subsidi dari pemerintah yang diberikan kepada mereka yang
berhak menerima. entuk-bentuk subsidi tersebut namanya transferpaymnet Tr %.
/engan demikian kalau ditinjau dari sisi pendapatan, maka persamaan pendapatankeseimbangannya akan berbentuk sebagai berikut. 7 @ 2 TP S H Tr . entuk
persamaan ini bisa diubah menjadi 7 Tr @ 2 TP.
&alau kedua persamaan tersebut persamaan dari sisi pengeluaran dan sisi
pendapatan% digabung, maka akan diperoleh persamaan keseimbangan umum
sebagai berikut. 2 I 5 @ 2 T r S H Tr . entuk persamaan ini bisa dibuah-
ubah menjadiB I 5 @ TP S H Tr , atau
I @ 5 Tr @ TP S, atau
:6
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 64/107
5 Tr H TP @ S H I
Artinya perekonomian negara secara umum akan menjadi seimbang apabila
kedua sisi dari persamaan tersebut besar atau jumlahnya sama. Sisi kanan
persamaan yaitu S H I, disebuit dengan istilah surplus sektor s'astaN. Sedangkan
sisi kiri berupa 5 Tr H TP, disebut de+isit anggaran belanjaN
Analisis pendapatan *erekonomian Tiga Sektor, tetap berpegang pada
pendapat .M &eynes, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga proporsional
dengan pendapatan, sehingga kalau dirumuskan akan menjadi, 2 @ 2o 7d.
/engan ketentuan 2o adalah konsumsi otonom, b adalah M*2, dan 7 d adalah
disposable income atau pendapatan yang setelah dikurangi pajak TP% dan
ditambah transferpayment Tr %, siap untuk dibelanjakanG atau sering pula disebut
pendapatan bersih. esarnya 7d bisa dihitung dengan rumus, 7d @ 7 H TP Tr.
Sedangkan pengeluaran-pengeluaran perusahaan untuk in(estasi I%, dan belanja
negara 5%, tetap diperlakukan sebagai (ariable eksogin, atau merupakan (ariable
konstan.
*ajak yang ditarik pemerintah, dibedakan menjadi dua jenis yaitu, pajak
tetap lumpsum ta%%, dan pajak yang besarnya tergantung pada jumlah pendapatan
proportional ta%%. /engan demikian besarnya pajak dapat dihitung sebagai
berikut. (umpsum ta%, TP @ TPoG dan pajak proporsional, TP @ t7. t dalam pajak
proporsional adalah tari+ pajak marginal marginal ta% rate%
2,I,S,5
7@ 2 2I5
E 2@2ob7d
2oIo5o S @ -2o!-b%7d
2o
Io5o I5
8=°
> 7E* 7ER 7
- 2o
/am-ar =. 7ungi 05I5S 5/5 'a+a Perekonomian ,iga Sektor.
:8
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 65/107
*ada titik E dari 5ambar :.= terpenuhi syarat keseimbangan, S H I @ 5 T P - Tr ,
atau sisi pendapata 7% sama dengan sisi pengeluaran, 2 5 I%
#2$ Pen+a'atan Naional Keeim-angan +engan Pa&ak ,eta' # Lumpsum Tax $
erikut ini sebuah persoalan mengenai penetapan pajak tetap oleh
pemerintah. esarnya hasrat berkonsumsi >,$=. &onsumsi minimumnya 9p. !>>
miliar. In(estasi perusahaah 9p.$> miliar. *engeluaran pemerintah 9p. :> miliar,
pajak tetap besarnya 9p. => miliar, dan subsidi 9p. !> miliar. /ari persoalan
tersebut ditanyakan keseimbangnan-keseimbangan baru dari, a% pendapatan, b%
konsumsi, c% tabungan, dan d% gambar kur(enya.
/ari persoalan di atas telah diketahuiB
M*2 @ >,$= I @ 9p. $> miliar TP @ 9p. => miliar
2o @ 9p. !>> miliar 5 @ 9p. :> miliar Tr @ 9p. !> miliar
1ungsi &onsumsi, 2 @ !>> >,$=7d
Untuk menentukan besarnya pendapatan 7% keseimbangan yang baru , maka
syarat yang harus dipenuhi adalah, pendapatan sama dengan seluruh pengeluaran
atauB 7 @ 2 I 5. Telah diketahui, 2 @ !>> >,$=7d, I @ $>, dan 5 @ :>G jadi
7 @ !>> >,$=7d $> :>
7 @ >,$=7d 36>
&arena persamaan di atas masih mengandung 7d, maka besarnya 7d dihitung
duluG 7d @ 7 H TP Tr
7d @ 7 H => !>
7d @ 7 H 8>. &emudian masukan persamaan 7 d 7 H 8> ke dalam
persamaan, 7 @ >,$=7d 36>, sehingga menjadiB
7 @ >,$=7 H 8>% 36> 7 H >,$= 7 @ 3>> 7 @3=,>
3>>
7 @ >,$=7 H 6> 36> >,387 @ 3>> 7 @ #>>
adi besarnya pendapatan keseimbangan baru adalah, 7 @ 9p. #>> miliar. /engan
hasil ini 7d dapat dihitung yaitu 7d @ 7- 8>, atau 7d @ #>> H 8> @ $:> miliar.
Untuk menghitung konsumsi 2% keseimbangan yang baru prosesnya
sebagai berikut. 2 @ 2o b7dG 2o sudah diketahui @ !!>, dan 7d @ $:>G jadi,
2 @ !>> >,$=7d
2 @ !>> >,$=$:>%
2 @ !>> =$> adi besarnya konsumsi keseimbangan baru
:=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 66/107
2 @ :$> adalah 9p. :$> miliar
erikutnya untuk menghitung tabungan keseimbangan dilakukan sebagai
berikut. S @ 7 - 2. 1ungsi &onsumsi telah diketahui, 2 @ !>> >,$=7dG maka
S @ 7d H !>> >,$=7d%
S @ 7d H !>> H >,$=7d
S @ >,3=7d H !>>G dan 7d telah diketahui sama dengan 9p.$:> miliar,
S @ >,3=$:>% H !>>
S @ !"> H !>> adi besarnya tabungan keseimbangan baru
S @ "> adalah 9p. "> miliar
5ambar kur(enya seperti 5ambar :.:.
2,I,5,S
7 @ 2
#>> -
$>> -
:>> -
7 @ >,$=7d 36>
=>> -2@>,$=7d!>>
8>> -
6>> -
3>> - S @ >,3=7d -!>>
I 5 @ 6>
!>>
> 7
!>> 3>> 6>> 8>> :>> $>> #>>
- !>>
/am-ar =.= 7ungi 05I5/5S +alam Perekonomian ,iga Sektor
#3$ Pen+a'atan Naional Keeim-angan +engan S*tem Pa&ak Pro'orional
*ajak proporsional seperti yang telah disinggung sebelumnya adalah
pengenaan pajak yang disesuaikan dengan tinggi rendahnya pendapatan. Artinya
::
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 67/107
besarnya pengenaan pajak sesuai dengan perubahan-perubahan pendapatan.
erikut ini diberikan persoalan yang menyangkut sistem pajak tersebut.
1ungsi &onsumsi di suatu negara adalah, 2 3> >,#>7 d. In(estasi
pemerintah besarnya 9p. #> miliar, sementara in(estasi pihak s'asta berjumlah
9p. !>> miliar. Tari+ pajak !>F, dengan persamaam pajak, TP @ t7 8>.
*engeluaran pemerintah yang berupa transferpayment seluruhnya berjumlah 9p.
:> miliar. /ari persoalan tersebut ditanyakan, a% besarnya pendapatan
keseimbangan baru, b% jumlah konsumsi keseimbangan baru, dan besarnya
tabungan keseimbangan baru.
a'aban dari persoalan adalah sebagai berikut. /ari persoalan telah
diketahui, 2 @ 3> >,#>7dG 5 @ 9p. #> miliarG I @ 9p. !>> miliar,
TP @ t7 8>G dengan tari+ pajak atau t @ !>F, jadi persamaan pajak,
TP @ >,!>7 8>
Untuk menghitung pendapatan keseimbangan baru, syarat atau
persamaannya adalahB
7 @ 2 I 5
7 @ 3> >,#>7d !>> #>
7 @ >,#>7d 3>>G hitunglah 7d terlebih dahulu
7d @ 7 H TP Tr
7d @ 7 H >,!>7 8>% :>
7d @ 7 H >,!>7 H 8> :>
7d >,">7 3>G masukan dalam 7 @ >,#>7d 3>>G
7 @ >,#>7d 3>> 7 H >,$37 @ 3!:
7 @ >,#>>,">7 3>% 3>> >,3#7 @ 3!:
7 @ >,$37 !: 3>> 7 @ 3#,>
3!:
@ $$!,86adi besarnya pendapatan 7% keseimbangan baru @ 9p. $$!,86 miliar.
Selanjutnya dihitung konsumsi keseimbangan baru dengan cara sebagai berikut.
2 @ 3> >,#>7dG 7d sudah diketahui yaitu 7d @ >,">7 3>, jadi
2 @ 3> >,#> >,"7 3>%
2 @ 3> >,#>>,">%$$!,86% 3>
2 @ 3> >,#>:"8,3" 3>
2 @ 3> ===,86 !: adi besarnya konsumsi 2%
:$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 68/107
2 @ ="!,8: keseimbangan baru 9p. ="!,8: miliar
Menghitung tabungan keseimbangan baru dengan proses sebagai berikut.
S @ 7d H 2 S @ 7d H >,#7d - 3>
S @ 7d H >,#>7d 3>% S @ >,3>7d H 3>G
esarnya 7d telah diketahui yaitu 7d @ >.">7 3>G dan 7 keseimbangan yang
baru @ 9p.$$!,86 miliarG jadi tabungan S% keseimbangan baru dapat dihitung.
S @ >,3>7d H 3>
S @ >,3>>,">73>% H 3>%
S @ >,3>>,">$$!,86% 3> H 3>
S @ >,3>:"8,3" 3>- 3>
S @ !6#,#: 8 H 3> adi besarnya tabungan S%
S @ !33,#: keseimbangan baru @ 9p.!33,#: miliar
2atatan untuk *erekonomian Tiga Sektor berkaitan dengan rumus-rumus yang
dipergunakan adalah sebagai berikut.
2 @ 2o b7dG 7d @ 7 Tr H TPG
7 @ 2 I 5G dengan menggunakan rumus di atas persamaan ini dapat
diubah menjadi sebagai berikut.
7 @ 2o b7d I 5
7 @ 2o b7 T r H TP% I 5
7 @ 2o b7 bTr H bTP I 5
7 H b7 @ 2o bTr H bTP I 5
7! H b% @ 2o bTr H bTP I 5
7 @ b!
5I bTP bTr 2o
−++−+
. 9umus ini berikutnya akan dipergunakan
dalam pembicaraan selanjutnya mengenai angka pengganda.
#%$ Angka Penggan+a #multi'lier$ +alam Perekonomian ,iga Sektor *ang
meneta'kan atau menera'kan Lumpsum Tax
Angka pengganda adalah rasio antara tambahan atau perubahan pendapatan
dengan (ariable-(ariabel pengeluarannya. *engeluaran-pengeluaran yang berasal
dari pendapatan adalah untuk I, 5, TP, Tr. Angka-angka pengganda dibedakan
:#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 69/107
b!
!
−
b!
b
−
−
b−!
!
menurut jenis pengeluaran yang menggunakan pendapatan tersebut, sehingga
jenisnya menjadi sebagai berikut.
a% Angka *engganda In(estasi atau & I adalah perbandingan antara besarnya
tambahan pendapatan yang terjadi dengan besarnya tambahan in(estasi Atau
angka pengganda penciptaan pendapatan sebagai akibat dari adanya tambahan
in(estasi. /apat pula ditulis dengan &I @ ∆7L∆I. 9umusny adalah sebagai
berikut. & @
b% Angka *engganda elanja *emerintah atau & 5, adalah perbandingan antara
bertambahnya pendapatan dengan besarnya pengeluaran yang dilakukan
negara sebelumnya. Atau angka pengganda tambahan pendapatan, sebagai
akibat dari ada pengeluaran pemerintah atau belanja pemerintah. isa juga
ditulis dengan, & 5 @ ∆7L∆5. 9umusnya adalah , & 5 @
c% Angka *engganda Transferpayment atau & Tr adalah perbandingan antara
besarnya tambahan pendapatan yang terjadi dengan berasnya tambahan
transferpayment yang dilakuan oleh pemerintah. Atau angka pengganda
tambahan pendapatan, sebagai akibat adanya pengeluaran pemerintah berupa
transferpayment, Atau ditulis pula dengan & Tr @ ∆7L∆Tr . 9umusnya adalah ,
& Tr @
d% Angka *engganda &arena *ajak & TP%, adalah perbandingan antara bertambah
atau berubahnya pendapatan dengan besarnya pajak yang dipungut oleh
pemerintah. Atau angka pengganda karena adanya pemungutan pajak. /apat
pula ditulis dengan cara & TP @ ∆7L∆TP. 9umusnya adalah, & Tr @
Untuk membuktikan kebenaran rumus-rumus angka pengganda, dapat diuji
dengan persamaan 7 @ . .2ontoh pembukian rumus angka
pengganda & I @ . &arena & I adalah rasio dari adanya ∆I dengan ∆7, maka
ke dalam persamaan tersebut harus dimasukan .∆I dan ∆7. /engan demikian
persamaan tersebut menjadi sebagai berikut
7 ∆7 @ b!
5QIITPTr 2o
−
+++−+
7 ∆7 @ b!
5ITPTr 2o
−
++−+
b!
QI
−
.
:"
b!
!
−
b!
b
−
b!5I bTP bTr 2o
−++−+
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 70/107
b!
QI
−
7 @ b!
5ITPTr 2o
−
++−+
∆7 @ b!
QI
−
.
&arena yang diperlukan dalam pembuktian ini adalah tambahan-tambahannya,
maka yang perlu diperhatikan dari persamaan tersebut adalah ∆7 yang terjadi
akibat adanya ∆I. /engan demikian persamaannya dapat disederhanakan sebagai
berikut. ∆7 @ &e dua ruas persamaan ini sama-sama dibagi dengan ∆I,
maka bentuknya menjadi @ > ∆I. &arena adalah sama dengan
& I, maka proses berikutnya adalah & I @ b!
QI
−
PQI
!. &emudian ∆I di masing-
masing ruas sama-sama dimudahkan, maka diperolehlah rumus, & I @ .
/engan menggunakan cara yang sama, maka &TP @ b!
b
−
−
dapat
dibuktikan sebagai berikut.
7 @ b!
5I bTP bTr 2o
−++−+
7 ∆7 @ b!
5IQTP% bTP bTr 2o
−
+++−+
7 ∆7 @ b!
5IQTP bTP-Tr 2o
−
++−−+
7 ∆7 @ b!
5I bTP bTr 2o
−
++−=
@ b!
TP b
−
∆−
∆7 @ b!
TP b
−
∆−
QTP
Q7
b!
TP b
−
∆− > ∆TP
& TP @ b!
TP b
−
∆− PQTP
! G adi & TP @
b!
b
−
−
/engan menggunakan cara yang sama, maka rumus-rumus angka pengganda
lainnya dapat dibuktikan.
#$ Angka Penggan+a Pengeluaran Pa&ak Pro'orional
Untuk menentukan besarnya angka pengganda dalam *erekonomian Tiga
Sektor yang mengenakan pajak proprsional, sama dengan cara yang berlaku dalam
*erekonomian Tiga sektor yang mengenakan lumpsum ta%. 0anya saja dalam
$>
QI
Q7
b!
QI
− QI
Q7
b!
!
−
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 71/107
lumpsum ta% besarnya pajak tidak berubah untuk setiap pendapatan. Sedangkan
dalam sistem pajak proporsional, besarnya pajak disesuaikan atau tergantung pada
besar kecilnya jumlah pendapatan yang dikenai pajak. *ajak proporsional
mempunyai si+at built in fle%ibility atau bersi+at +leksibel terhadap besar kecilnya
pendapatan. /engan demikian pajak proporsional merupakan +ungsi pendapatan.
/alam persamaan, pajak proporsional merupakan variable indogen, karena besar
kecilnya tari+ pajak ditetapkan dalam persamaan. *ersamaannya adalah TP @ To
t7, dengan ketentuan sebagai berikut. TP adalah pajak proporsionalG To adalah
pajak saat pendapatan sama dengan nolG t adalah besarnya tari+ pajak atau
marginal rate of ta%ationG dan 7 adalah tingkat pendapatan. *ersamaan pajak
sering pula ditulis dengan TP @ t 97. /engan ketentuan TP adalah pajak
proporsionalG t adalah tingkat pajak saat pendapatan sama dengan nol G dan 9
adalah tari+ pajak atau 9 @ , dan 7 adalah pendapatan
*ersamaan keseimbangan pendapatannya tetap seperti yang telah
disebutkan sebelumnya yaitu 7 @ 2 I 5. /ari persamaan ini bisa dimodi+ikasi
menjadi sebagai berikut. 7 @ 2 I 5
7 @ 2o b7d I 5
7 @ 2o b7d7Tr -TP% I 5
7 @ 2o b7 Tr H To t7%V I 5
7 @ 2o b7 Tr HTo H t7V I 5
7 @ 2o b7 @ bTr H bTo H bt7 I 5
7 H b7 bt7 @ 2o bTr H bTo I 5
7! H b bt% @ 2o bTr H bTo I 5
7 @ bt b!
5I bTo bTr 2o
−−
++−+
/engan berpedoman pada persamaan di atas, maka rumus-rumus angka
pengganda dapat diketahui sebagai berikut. & I @ bt b!
!
+−G & 5 @
bt b!
!
+−G
& Tr @ G & TP @
erikut ini diberikan contoh perhitungan mengenai angka pengganda..
/iketahui data perekonomian suatu negara sebagai berikut. *ada tahun pertama
pengeluaran pemerintah untuk pembelanjaan sebesar 9p. :> miliar. *engeluaran-
pengeluaran untuk subsidi sama dengan 9*. 8> miliar. *emungutan pajak 9p. 6>
$!
Q7
QTP
bt b!
b
+− bt b!
b
+−
−
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 72/107
miliarG dan besarnya in(estasi s'asta 9p. => miliar. Sedangkan untuk tahun kedua
datanya sebagai berikut. *engeluaran-pengeluaran pemerintah berjumlah 9p. $>
miliar, subsidi dari pemerintah besarnya 9p. :> miliarG pajak-pajak 9p. 3> miliar
dan in(estasi pihak s'asta 9p. := miliar. *ersamaan &onsumsinya untuk kedua
tahun tersebut adalah sebagai berikut 2 @ >,#>7d !>. /ari data tersebut diminta
untukmenghitung besarnya, pendapatan, konsumsi, dan tabungan pada tahun
kedua.
/ari persoalan tersebut telah diketahuiB
,a!un 'ertama ,a!un ke+ua *ersamaan konsumsi
5 @ 9p. :> miliar 5 @ 9p.$> miliar 2 @ >,#>7d !>
Tr @ 9p. 8> miliar Tr @ 9p.:> miliar
TP @ 9p. 6> miliar TP @ 9p. 3> miliar
I @ 9p. => miliar I @ 9p. := miliar
erikutnya dapat didiketahuiG
∆5 @ 9p. !> miliar ∆TP @ 9p. H !> miliar
∆Tr @ 9p. 3> miliar ∆I @ 9p. != miliar
/engan menggunakan angka-angka pengganda yang rumusnya telah diketahui
sebelumnya, maka tambahan pendapatan yang terjadi pada tahun kedua adalahG
∆7 @#>,>!
!
−!>%
#>,>!
#>,>
−3>%
#>,>!
#>,>
−
− -!>%
#>,>!
!
−!=%
∆7 @3>,>
!!>%
3>,>
#>.>3>%
3>,>
#>,>−-!>%
3>.>
!!=%
∆7 @ => #> 8> $=
∆7 @ 38=. adi tambahan pendapatan yang terjadi @ 9p. 38= miliar.
erikutnya dapat dihitung pendapatan pada tahun pertama.7 @ 2 I 5 7 @ !3#L>,3> @ :8>
7 @ >,#>7d !> => :> *endapatan tahun pertama 7!%
7 @ >,#>7 Tr HTP% !> => :> 9p. :8> miliar
7 @ >,#>7 8> H 6>% !3> adi seluruh pendapatan yang
7 @ >,#>7 63 H 38 !3> tercipta pada tahun kedua 73%
7 H >,#>7 @!3# adalah 9p. :8> 9p 38= @
>,3>7 @ !3# 9p ##= miliar
$3
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 73/107
Menghitung konsumsi pada tahun ke dua dengan cara menjumlahkan konsumsi
pada tahun pertama dengan tambahan konsumsi yang terjadi pada tahun ke dua.
Atau 2! ∆23 @ 2 total. *roses perhitungannya sebagai berikut.
2! @ >,#>7d !> 2! @ =6>
2! @ >,#>7 H TP Tr% !> adi konsumsi pada tahun pertama @
2! @ >,#>:8> H 6> 8>% !> 9p. =6> miliar.
2! @ >,#>:=>% !>
Selanjutnya untuk menghitung tambahan konsumsi dilakukan dengan persamaan
∆2 @ M*2∆7d%. Untuk mengetahui tambahan pendapatan, caranya adalah,
dengan mengurangi pendapatan tahun ke dua dengan pendapatan tahun pertama.
Atau, ∆7d @ 7d3 H 7d!. /engan demikian perlu diketahui besarnya pendapatan
tahun pertama 7d!% dan tahun ke dua 7d3%, dengan langkah-langkah sebagai
berikut. 7d! dihitung dengan persamaanB
2 >,#>7d !> =3> @ >,#>7d
=6> @ >,#>7d !> 7d! @ =3>L>,#> @ :=>
=6>-!> @ >,#>7d adi pendapatan tahun pertama @ 9p :=> miliar
Atau untuk menghutung 7d! dapat pula dilakukan dengan cara sebagai berikut.
7d! @ 7! Tr! H TP! 7d! @ :8> !>
7d! @ :8> 8> H 6> 7d! @ :=> miliar
Untuk menghitung pendapatan tahun ke dua.
7d3 @ 73 H TP3 Tr3% 7d3 @ ##= 8> @ "3=
7d3 @ ##= H 3> :> adi pendapatan tahun ke dua @ 9p."3= miliar
Sekarang telah dapat diketahui tambahan pendapatan ∆7d%, yaitu
∆7d @ 73 - 7! adi besarnya tambahan pendapatan tahun
∆7d @ "3= H :=> @ 3$= ke dua adalah 9p. 3$= miliar
Menghitung konsumsi pada tahun ke dua.
∆2 @ M*2∆7d% ∆2 @ 33>G dengan demikian tambahan
∆2 @ >,#>3$=% konsumsi tahun ke dua @ 9p. 33> miliar
adi jumlah konsumsi tahun ke dua adalahG 23 @ 2! ∆2 atau =6> 33>
sama dengan 9p. $=> miliar.
$6
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 74/107
Selanjutnya untuk menghitung besarnya tabungan tahun ke dua S3%, dilakukan
dengan cara sebagai berikut. S3 @ S! ∆S. Untuk keperluan tersebut , maka harus
diketahui terlebih dahulu besarnya tabungan tahun pertama S!%, dan tambahan
tabungan tahun ke dua ∆S%.
S! @ 7d! H 2! S! @ !3>
S! @ :=> H =6> esarnya tabungan tahun pertama @ 9p. !3> miliar
Tambahan tabungan pada tahun ke dua adalah,
∆S @ M*S∆7d% ∆S @ ==
∆S @ >,3>3$=% esarnya tambahan tabungan @ 9p. == miliar
adi besarnya tabungan yang terhimpun pada tahun ke dua atau S3 @ S! ∆
Sadalah, !3> == @ 9p. !$= miliar
=.3 Perekonomian Em'at Sektor atau Perekonomian ,er-uka
#1$ Pengertian Perekonomian Em'at Sektor.
0ampir semua negara di dunia terlibat dalam perekonomian luiar negari.
0al ini dimungkinkan karena seluruh kebutuhan dalam negeri tidak mampu
dipenuhi dengan hasil-hasil produksi dalam negeri. Atau sumber-sumber ekonomi
dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendudukannya.
<leh karena itu sebagian barang dan jasa yang dibutuhkan, dan tidak dapat
dihasilkan di dalam negeri, terpaksa harus didatangkan dari luar negeri atau
diimpor .erlangsungnya impor ekspor barang antar negara membuat
perekonomian masing-masing negara menjadi terbuka bagi negara lain.
*ada perekonomian terbuka atau *erekonomian Empat Sektor, kegiatan
ekonominya melibatkan sektor-sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan
sektor luar negeri. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa ke luar negeri. Ekspor
akan mendatangkan pendapatan bagi negara pengekspor. Sedangkan impor adalah
proses memasukan barang dari luar negeri ke dalam negeri agi negara
pengimpor, impor merupakan pengeluaran pendapatan. Selisih antara nilai ekspor
?%, dengnan nilai impor M%, atau ?-M% disebut ekspor netto.
esar kecilnya permintaan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain,
sangat tergantung dari jumlah yang diminta, atau tergantung pada besar kecilnya
tingkat pendapatan penduduk negara pengimpor. Artinya besarnya ekspor ke luar
$8
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 75/107
negeri tidak bisa ditetapkan oleh negara pengekspor. <leh karena itu dalam
ekonomi makro, ekspor merupakan +aktor eksogin. adi diasumsikan sebagai
sebuah konstanta, sehingga ekspor tetap. Tidak mengalami perubahan, ? @ ?o%
*engeluaran untuk impor dalam perekonomian terbuka dibedakan menjadi
dua jenis yaitu, !% impor yang nilainya tidak tergantung pada (ariable lain. adi
impor nilainya tetap atau M @ Mo. 3% Impor yang nilainya tergantung pada besar
kecilnya pendapatan. *ersamaan impor yang tergantung pada besar kecilnya
tingkat pendapatan adalah, M @ Mo m7. M adalah jumlah imporG Mo adalah
jumlah impor pada saat pendapatan sama dengan nol, m adalah Marginal
Propencity to Impor M*M%, dan 7 adalah tingkat pendapatan. /engan
memasukan sektor luar negeri dalam perhitungan pendapatan nasional, maka
persamaan pendapatan keseimbangan, menjadi sebagai berikut.
7 @ 2 I 5 ? - M%
erikut ini adalah contoh perhitungan, dengan impor ditetapkan sebagai
(ariable konstan. /iketahui 1ungsi &onsumsi adalah 2 @ !> >,#>7d. In(estasi
pihak s'asta besarnya 9p. 3> miliar. *engeluaran-pengeluaran pemerintah
besarnya 9p. !> miliar. *ajak dan subsidi masing-masing sebesar 9p. $ miliar dan
9p. 3 miliar. Sedangkan ekspor sama dengan 9p. : miliar, sementara impornya
sebesar 9p. 3 miliar. /ari persoalan tersebut diminta untuk menghitung besarnya,
pendapatan keseimbangan, konsumsi dan tabungan keseimbangan.
a'abannya adalah sebagai berikut. /ari data di atas telah diketahui
besarnyaB I @ 9p. 3> miliar Tr @ 9p. 3 miliar *ersamaan &onsumsi,
5 @ 9p. !> miliar ? @ 9p. : miliar 2 @ !> >,#>7d
TP @ 9p. $ miliar M @ 9p. 3 miliar
*ersamaan pendapatan keseimbangan adalahB7 @ 2 I 5 ?-M% 7d @ 7 Tr H TP
7 @ !> >,#>7d 3> !> : H 3% 7d @ 7 3 H $
7 @ >,#>7d 88 7d @ 7 H =
7 @ >,#>7d 88 7 @ 8>L>,3>
7 @ >,#>7 H =% 7 @ 3>>
7 @ >,#>7 H 8 88 adi pendapatan keseimbangan
7 H >,#>7 8> sama dengan 9p. 3>> miliar
$=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 76/107
>,3>7 @ 8>
Menghitung konsumsi keseimbangan dengan cara sebagai berikut.
2 @ !> >,#>7d 2 @ !> !=:
2 @ !> >,#>7 H TP Tr % 2 @ !::
2 @ !> >,#>3>> H $ 3% adi konsumsi keseimbangan sama
2 @ !> >,#>!"=% dengan 9p. !:: miliar.
Menetukan tabungan keseimbangan.
S @ 7d H 2 S @ - !> >,3>!"=%
S @ 7d H !> >,#>7d% S @ - !> 6"
S @ 7d H !> H >,#>7d S @ 3"
S @ H !> >,3>7d adi besarnya tabungan
S @ - !> >,3> 7 H TP Tr % keseimbangan @ 9p. 3" miliar
S @ -!> >,3>3>> H $ 3%
2ontoh di atas merupakan contoh persoalan yang di dalamnya menyangkut impor
barang dan jasa yang besarnya tetap atau tidak tergantung pada besar kecilnya
tingkat pendapatan.
erikut ini akan dibahas contoh persoalan mengenai impor yang besarnya
tergantung pada besarnya tingkat pendapatan sebagai berikut. /iketahui
persamaan konsumsi 2 @ !> >,#>7d. In(estasi yang dilakukan oleh pihak s'asta
besarnya 9p. 3> miliar. *engeluaran-pengeluaran berupa belanja pemerintah
berjumlah 9p. !> miliarG sementara besarnya subsidi pemerintah, 9p. 3 miliar.
*emungutan pajak 9p. $ miliar, sementara ekspor dan impor masing-masing
sebesar 9p. : miliar dan 9p. 3 miliar. /ari persoalan tersebut diminta menghitung
besarnya pendapatan, konsumsi dan tabungan keseimbangan
/ari persoalan tersebut telah diketahui hal-hal sebagai berikut.I @ 9p. 3> miliar Tr @ 3 miliar *ersamaan konsumsinya
5 9p. !> miliar ? @ : miliar 2 @ !> >,#>7d
TP @ 9p. $ miliar M @ 3 >,>=7
Untuk menentukan besarnya pendapatan keseimbangan, maka perlu diketahui
persamaan pendapatannya. *ersamaan tersebut adalah segabai berikut.
7 @ 2 I 5 ? H M%
7 @ !> >,#>7d 3> !> : H 3 >,>7%
$:
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 77/107
7 @ >,#>7d 8> : H 3 H >,>=7
7 @ >,#>7d 8> : H 3 H >,>=7 7 @ >,#>7 H 8 88 H >,>=7
7 @ >,#>7d 88 H >,>=7 7 H >,#>7 >,>=7 @ - 8 88
7 @ >,#>7 Tr HTP% 88 H >,>=7 >,3=7 @ 8>G 7 @ 8>L>,3= @ !:>
7 @ >,#>7 3 H $% 88 H >,>=7 adi besarnya pendapatan
7 @ >,#>7 H =% 88 H >,>=7 keseimbangan @ 9p. !:> miliar
Menetukan konsumsi keseimbangan.
2 @ !> >,#>7d 2 @ !> !38
2 @ !> >,#>7 Tr H TP% 2 @ !68
2 @ !> >,#>!:> 3 H $% adi besarnya konsumsi
2 @ !> >,#>!==% keseimbangan @ 9p. !68 miliar
Menetukan tabungan keseimbangan
S @ 7d H 2 S @ - !> >,3>!==%
S @ 7d H !> >,#>7d% S @ - !> 6!
S @ 7d H !> H >,#>7d S @ 3!
S @ - !> >,3>7d adi besarnya tabungan
S @ - !> >,3>7 Tr H TP% keseimbangan @ 9p. 3! miliar.
S @ - !> >,3>!:> 3 H $%
#2$ Keen&angan Inlai # Inflationar Gap$ +an Keen&angan Delai
# !eflationar Gap$
esarnya jumlah pena'aran barang dan jasa dalam perekonomian sangat
tergantung pada kemampuan produksinya. Apabila seluruh kapasitas produksi
dapat diman+aatkan secara penuh atau tidak ada kapasitas yang menganggur,
maka akan dapat menciptakan pendapatan dengan kerja penuh, atau +ull Employment Income 7+e%. Sisi permintaan barang dan jasa sangat ditentukan oleh
besarnya pengeluaran-pengeluaran masyarakat yang berupa 2 I 5 ? H M.
Supaya perekonomian berada dalam keadaan seimbang, maka pendapatan
yang tercipta, harus sama dengan pengeluarannya. Tetapi ada kemungkinan
bah'a pendapatan keseimbangan tidak sama dengan pendapatan full empoyment .
*endapatan full employment adalah pendapatan yang tercipta dengan
menggunakan seluruh kapasitas sumber daya yang ada. Sedangkan dilain pihak,
$$
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 78/107
pendapatan keseimbangan atau 7 @ 2 I 5 ? H M, bisa terjadi pada saat
seluruh kapasitas sumber daya belum terpakai secara penuh. Artinya sumber daya
produksi baru terpakai sebagian, tetapi pendapatan keseimbangan telah tercapai.
&alau hal ini terjadi, berarti masih ada kapasitas sumber daya yang menganggur.
*endapatan keseimbangan maksudnya adalah suatu keadaan yang
membuat situasi perekonomian menjadi stabil. &alau misalnya terjadi pergeseran
dalam tingkat pendapatan yang menyebabkan tingkat pendapata tersebut tidak
sesuai dengan pengeluaran agregat, maka dalam situasi seperti ini akan muncul
kekuatan yang mendorong keadaan supaya kembali pada posisi semula. Situasi
A/
7 @ 2
2
2I5?-2@A/
E /
A
8=°
7 > 73 7eR 7!
/am-ar =. ? 0ela! Inlai +an 0ela! Delai
ini dapat dijelaskan dengan bantuan 5ambar :.$. &eseimbangan pendapatan
terjadi pada titik E. *ada saat itu jumlah pendapatan sebesar <7eRG dan permintaan
agregat A/% jumlahnya sama dengan pena'aran agregat AS% yaitu sebesar 7 eRE.
Seandainya pendapatan kemudian naik menjadi <7!, maka keseimbangan
perekonomian menjadi terganggu, karena permintaan agregat A/% lebih kecil
dari pena'aran agregat AS%. Saat itu A/ @ 7!/, sedangkan AS @ 7!2. adi
A/AS. Artinya permintaan secara keseluruhan lebih kecil dari pena'aran
keseluruhan. Situasi perekonomian seperti ini membuat persedian barang-barang
produsen di gudang masih banyak yang belum laku dijual. Terpaksa mereka
mengurangi in(estasi untuk mencegah terus berlanjutnya kelebihan persediaan
barang-barang di gudang. In(estasi berkurang menyebabkan pendapatan menurun.
*engurangan in(estasi akan terus berlanjut selama persedian barang di gudang
tetap lebih besar dari yang diinginkan. *engurangan in(estasi baru berhenti kalau
$#
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 79/107
pendapatan telah ke posisi 7eR. egitu pula sebaliknya andaikata pendapatan turun
berada pada posisi <73, erarti saat itu pena'aran agregat AS% lebih kecil dari
pena'aran agregat A/%. AS pada saat itu besarnya sama dengan 7 3, sedangkan
A/ berjumlah 73A. adi ASA/. /alam situasi seperti ini, maka produsen akan
memperbesar in(estasinya, sehingga akan mendorong tingkat pendapatan kembali
naik menuju ke 7eR. /engan pergerakan pengurangan dan penambahan in(estasi
seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka secara makro perekonomian
diharapkan terus cenderung menjadi stabil atau seimbang.
*erekonomian yang baik atau idial, senantiasa selalu bergerak menuju
tingkat pendapatan full employment , karena pada saat itu semua sumber daya yang
dimiliki telah dipergunakan secara penuh. 0anya masalahnya adalah bah'a pada
saat perekonomian berada pada full employment , mungkin saja tidak diikuti oleh
pendapatan keseimbangan. Atau dengan kata lain bisa terjadi bah'a pendapatan
full empoyment tidak sama dengan pendapatan keseimbangan, 7e+ ≠ 7eR%.
Akibatnya pendapatan full employment tidak bisa bertahan karena perekonomian
akan cenderung bergerak menuju posisi pendapatan keseimbangan.
Apabila telah terjadi pendapatan full employment sementara permintaan
agregati+ masih lebih kecil dari pena'aran agregati+, maka pendapatan nasional
cenderung menurun, dan perekonomian pada saat itu namanya telah mengalami
kesenjangan atau celah de+lasi !eflationary Gap%N. *ada 5ambar :.$ celah
de+lasi /5% tersebut ditunjukan sebesar 2/, pada saat pendapatan berjumlah
<7!. adi kesenjangan de+lasi terjadi pada saat pendapatan full employment lebih
besar dari pendapatan keseimbangan. Atau /5 terjadi saat 7e+ J 7eR. Sebaliknya
apabila pendapatan full employment lebih kecil dari pendapatan keseimbangan,
maka akan terjadi kesenjangan atau celah in+lasi Inflationary Gap%N. Atau
dangan kata lain Inflationary Gap I5% terjadi manakala 7+e 7eR. /alam 5ambar
:.$, memperlihatkan celah in+lasi sebesar A yang terjadi pada saat tingkat
pendapatan sebanyak <73.
erikut ini diberikan contoh soal yang menyangkut celah in+lasi dan celah
de+lasi tersebut. /iketahui bah'a 1ungsi &onsumsi adalah 2 @ !> >,#>7d.
In(estasi dari pihak s'asta sebesar 9p. 3> miliar, pajak-pajak sebesar 9p. $
miliar, subsidi pemerintah 9p. 3 miliar . elanja pemerintah sama dengan 9p. !>
$"
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 80/107
miliar, ekspor impor masing-masing sebesar 9p. : miliar,dan M @ 3 >,>=7. /ari
persoalan tersebut ditanyakan a% apabila pendapatan full employment sebesar 9p.
3>> miliar, kesenjangan apakah yang terjadi. b% agaimana cara menghilangkan
kesenjangan tersebut.
/ari persoalan yang telah diungkapkan di atas, telah diketahui data sebagai
berikut.
2 @ !> >,#7d Tr @ 9p. 3 miliar
I @ 9p. 3> miliar ? @ : miliar
TP @ 9p. $ miliar M @ 3 >,>=7
Untuk menghitung pendapatan keseimbangan, dipergunakan persamaan,
7 @ 2 I 5 ? H M
7 @ !> >,#>7d !> 3> : H 3 >,>=7%
7 @ !> >,#>7 Tr H TP% !> 3> : H 3 H >,>=7%
7 @ !> >,#>7 3 H $% !> 3> : H 3 H >,>=7
7 @ !> >,>#>7 H 8 !> 3> : H 3 H >,>=7
7 @ >#7 H >,>=7 8>
>,3=7 @ 8> G 7 @ !:>. adi pendapatan keseimbangan @ 9p. !:> miliar
Apabila pendapatan full employment 7+e% besarnya @ 9p. 3>> miliar, sementara
pendapatan keseimbangan 7eR% @ 9p. !:> miliar, maka terjadilah celah de+lasiN,
karena 7eR7+e . *ada saat pendapatan full employment @ 9p. 3>> miliar maka
dapat dihitung besarnya permintaan agregat A/%, dengan cara sebagai berikut
A/ @ 2 I 5 ? - M A/ @ >,$=7 8>
A/ @ >,#>7d 3> !> : H 3 >,>=7% A/ @ >,$=3>>% 8>
A/ @ >,#>7 Tr H TP% 6: H 3 H >,>=7 A/ @ !=> 8>
A/ @ >,#>7 Tr H TP% 6: H ! H >,>=7 A/ @ !">A/ @ >.#>7 3 H $ 68 H >,>= adi permintaan agregat @
A/ @ !> >,#>7 H 8 68 H >,>=7 9p. !"> miliar
*ada saat pendapatan full employment , 7e+ besarnya @ 9p 3>> miliar,
jumlah permintaan ageragti+ A/% sama dengan 9p. !"> miliar.,.Ini berarti bah'a
7+e J A/, atau 3>> J!">, dengan demikian terjadi celah atau kesenjangan de+lasi
sebesar 9p. 3>> H 9p.!"> @ 9p. !> miliar. *erhatikan 5ambar :.#. *otensi
ekonomi untuk tumbuh AS% sebesar 9p. 3>> miliar. Tetapi pertumbuhan riilnya
#>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 81/107
baru mencapai 9p. !"> miliar, berarti ada potensi yang belum tumbuh sebesar 9p
!> miliar.
A/
7 @ 2 A/
3>> H A
!=> -
!>> -
=> -
> - 8=° . . . . 7
=> !>> !=> !:> 3>>
/am-ar =.@ 0ela! Delai
2elah de+lasi sebesar 9p. !> miliar dalam gambar diperlihatkan oleh jarak A,
pada saat 7 @ 9p.3>> miliar. A/ saat itu sebesar 9p. !"> miliar, sementara
potensi untuk tumbuh dengan A/ yang lebih besar, mencapai 9p. 3>> milir ,
sehingg terjadi celah de+lasi sebesar A atau 9p. !> miliar.
Untuk menghilangkan celah de+lasi tersebut perekonomian harus dibuat
menjadi lebih berkembang, sehingga 7e+ @ 7eR. Artinya 7eR harus dusahakan
meningkat menjadi 9p. 3>> miliar, atau 7eR harus ditingkatkan lagi sebanyak 9p.
8> miliar. 2aranya bisa ditempuh dengan menerapkan satu kebijaksanaan dari
empat kebijaksanaan yang tersedia yaitu, menaikan in(estasi I%, menurunkan
pajak TP%, menaikan ternsferpayment Tr %, dan melalui pengeluaran pemerintah
5%.
Misalnya kebijaksanaan yang diambil adalah menaikan in(estasi, sehingga
melalui kebijaksanaan tersebut proses multiplier akan membantu menaikan
pendapatan masyarakat. *rosesnya sebagai berikut.
& I @ @ & I @ !L>,3> @ =
& I @ #>,>!
!
−adi koe+isien multiplier @ =
#!
QI
Q7
b!
!
−QI
Q7
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 82/107
7+e @ 9p. 3>> miliar, dan 7eR @ 9p. !:> miliar. adi ∆7 yang diperlukan
supaya 7+e @ 7eR adalah 3>> H !:> @ 8> . & I @ =
& I @ G = @ I
8>
∆ G =∆
I @ 8> G∆
I @ #
Untuk menghilangkan celah de+lasi sebesar 9p. !> miliar, maka diperlukan
adanya tambahan pandapatan sebanyak 9p. 8> miliar. <leh karena itu supaya
pendapatan bisa bertambah sebesar 9p. 8> miliar tersebut, diperlukan adanya
tambahan in(estasi ∆I% sebesar 9p. # miliar.
2ara lain yang bisa ditempuh untuk menghilangkan celah de+lasi adalah
melalui kebijaksanaan pajak. 0anya perlu diingat kebijaksanaan apapun yang
dilaksanakan, tetap saja celah de+lasi sebesar 9p. !> miliar tersebut akan hilang
apabila pendapatan bisa dinaikan sebesar 9p.8> miliar. adi kebijaksanaan pajak
yang akan diterapkan harus mampu mendorong bertambahnya pendapatan sebesar
9p. 8> miliar tersebut. *roses perhitungannya adalah sebagai berikut.
& TP @ @ & TP @ TP @
& TP @ - 8 @QTP
8>∆TP @ - !>
& TP @ - 8 - 8∆
TP @ 8>adi untuk menaikan pendapatan sebesar 9p. 8> miliar supaya celah de+lasi
sebesar 9p. !> miliar bisa dihilangkan, maka perlu adanya pengurangan pajak
sebesar 9p. !> miliar
&alau kebijaksanaan yang ditempuh untuk menghilangkan celah de+lasi
tersebut melalui kebijaksanaan tranferpayment maka proses perhitungannya
adalah sebagai berikut.
& Tr @ & Tr @ 8 8 @ QTr
8>
∆Tr @ !>
& Tr @ & Tr @ 8∆Tr @ 8>
adi untuk meningkatkan pendapatan sebesar 9p. 8> miliar supaya celah de+lasi
dapat dihilangkan, maka diperlukan adanya tambahan tranferpayment sebesar 9p.
!> miliar
Melalui kebijaksanaan pembelanjaan pemerintah 5%, celah de+lasi dapat
pula dilakukan. *erhitungannya sama dengan kebijaksanaan tambahan in(estasi.
BAB 8II
#3
QI
Q7
QTP
Q7
b!
b
−
−
#>,>!
#>,>
−
−
QTP
Q7
8
8>
−
b!
b
−
#>,>!
#>,>
− QTr
Q7
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 83/107
KESEIMBAN/AN SEK,OR MONE,ER
Teori permintaan uang dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu sebelum
munculnya . M &eynes dan sesudah masa . M &eynes. Teori permintaan uang
sebelum . M &eynes disebut Teori *ermintaan Uang &lasik, karena landasan
berpikirnya didasarkan pada Teori-Teori &lasik yang menyatakan bah'a
perekonomian selalu berada dalam keadaan seimbang.
?.1 ,eori Permintaan Uang Klaik
eberapa teori permintaan uang sebelum . M &eynes diantaranya adalah
teori permintaan uang dari Ir(ing 1isher dan teori permintaan uang menurut
2ambridge. Ir(ing 1isher dalam bukunya ;Transection /emand Theory o+ The
/emand +or Money; menyatakan bah'a uang ber+ungsi sebagai alat pertukaran.
ila terjadi transaksi jual beli, itu artinya barang ditukar dengan sejumlah uang
sehingga antara barang dan sejumlah uang yang dipakai untuk menukarnya
memiliki nilai yang sama. Secara matematis persamaan nilai tersebut ditulis
dengan M) @ *T. M adalah money in circulation atau jumlah uang yang beredar
pena'aran uang%, ) adalah velocity circulation of money atau kecepatan
perputaran uang. Artinya berapa kalikah satu satuan uang berpindah tangan dalam
satu periode. * adalah Price atau harga barang dan jasa, dan T adalah trade atau
jumlah pembelian barang dan jasa, atau jumlah transaksi. umlah uang yang
beredar M% ditentukan oleh otoritas moneter sehingga dianggap sebagai (ariabel
konstan eksogen%. umlah transaksi T% besar kecilnya ditentukan oleh tingkat
penghasilan. <leh karena itu dalam jangka pendek, T dianggap tetap. ) dalam
jangka pendek menurut Ir(ing 1isher tidak akan berubah sebab besarnya nilai )
detentukan oleh +aktor institusi dan teknologi yang digunakan.*ersamaan M) @ *T dapat diubah bentuknya menjadi .
erdasarkan persamaan tersebut dapat diberikan penjleasan bah'a * atau tingkat
harga berkaitan erat dengan jumlah uang yang beredar. Atau dengan kata lain
jumlah uang yang beredar berpengaruh langsung pada tingkat harga. Apabila
jumlah uang yang beredar ditambah dua kali lipat, maka harga atau * akan naik
dua kali lipat juga. adi antara M dan * memilik hubungan yang proporsional dan
berbanding lurus. /engan demikian akan berlaku pula sebaliknya apabila M
#6
T
M) *=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 84/107
dikurangi dari peredaran, akan menurunkan harga *% dalam jumlah yang
proporsional.
&eseimbangan pasar uang akan terjadi apabila jumlah uang yang beredar
sama dengan uang yang diminta, atau M @ M s @ Md. sedangkan jumlah uang riil
yang diminta adalah . adi berdasarkan persamaan tersebut
jumlah uang yang diminta Md% berhubungan secara lurus dengan jumlah
transaksi T%, tetapi memiliki hubungan yang terbalik dengan kecepatan peredaran
uang )%.
Apabila terjadi ketidakseimbangan pasar uang, maka akan terjadi
pergeseran-pergeseran dalam harga *%. ila Ms J Md, maka akan mengakibatkan
kenaikan harga dan uang yang beredar secara riil akan turun sehingga M s @ Md.
ika yang terjadi sebaliknya Ms Md maka akan menyebabkan harga turun. Tetapi
keadaan ini akan mendorong jumlah permintaan uang secara riil meningkat. <leh
karena itu situasi ini akan mendorong kembali Ms @ Md. /engan demikian
keseimbangan pasar uang akan tercapai kembali.
Teori permintaan uang menurut 2ambridge, berbeda dengan pandangan
Ir(ing 1isher. &aum 2ambridge yang antara lain tokoh-tokohnya terdiri dari A.
Marshall dan *igou memandang uang itu bukan sebagai alat tukar, tetapi sebagai
alat untuk menyimpan kekayaan store of ealth%. *igou dan Marshall
menyatakan bah'a +aktor-+aktor yang mempengaruhi seseorang untuk memegang
uang tunai cash balances% dipengaruhi oleh tingkat bunga, jumlah kekayaan yang
dimiliki, harapan tingkat bunga di masa depan, dan tingkat harga. amun dalam
jangka pendek +aktor-+aktor tersebut bersi+at tetapG kalaupun berubah perubahan
tersebut proporsional dengan pendapatan. adi kaum 2ambridge berkesimpulan
bah'a keinginan seseorang untuk memegang unag tunai proporsional dengantingkat pendapatannya, sehingga secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Md @ k7. Md adalah jumlah uang tunai yang dipegang oleh masyarakat
permintaan uang%, k adalah konstanta yang menunjukkan prosentase jumlah uang
tunai yang dipegang terhadap pendapatan, dan 7 adalah pendapatan. /engan
demikian jika, , maka .
?.2 ,eori Permintaan Uang +ari 4. M Ke*ne
#8
)T
!
*
MriilM d
d ==
*
7 7=
*
7k Md =
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 85/107
. M &eynes menyatakan bah'a permintaan terhadap uang Md% memiliki
tiga moti+ yaitu moti+ transaksi, moti+ berjaga-jaga, dan moti+ spekulasi.
#a$ Permintaan Uang untuk Moti ,ranaki #Transaction Motive$.
*ermintaan uang untuk moti+ atau tujuan-tujuan transaksi si+atnya
menjembatani antara penerimaan-penerimaan dengan pengeluaran-
pengeluaran untuk segala macam transaksi. 0al ini dilakukan mengingat
pengeluaran-pengeluaran berlangsung setiap hari, sedangkan penerimaan
berupa pendapatan tidak terjadi setiap hari. <leh karena itu supaya transaksi
tetap bisa dilaksanakan setiap hari, maka sebagian dari pendapatan atau
penerimaannya yang tidak bisa berlangsung setiap hari, disisihkan untuk tetap
dipegang dan akan dipergunakan untuk transaksi-transaksi dihari-hari
berikutnya. Transaksi yang dimaksud adalah pembelian barang dan jasa untuk
keperluan hidup sehari-hari. esarnya uang untuk tujuan transaksi mt%,
tergantung pada besarnya pendapatan. /engan demikian m t @ +7%. 5ambar
$.! memperlihatkan hubungan antara jumlah uang untuk tujuan transaksi
dengan besarnya pendapatan. erdasarkan 5ambar $.! dapat dicermati bah'a
> 7! 73 7
banyaknya jumlah uang tunai yang
dipergunakan untuk moti+ transaksi
mengikuti perubahan besarnya atau
jumlah pendapatan. *ada saat
pendapatan bertambah dari >7!
menjadi >73, maka uang tunai untuk
keperluan transaksi juga mengalami/am-ar ?.1 4umla! Uang Untuk ,ranaki penambahan dari >mt! menjadi >mt3
#-$ Permintaan Uang untuk Moti Ber&aga"4aga # Preconsionaire Motive$
*ermintaan uang tunai untuk moti+ berjaga-jaga m p% dipersiapkan
untuk menghadapi ketidakpastian. <leh karena itulah untuk menghadapi
kemungkinan munculnya keperluan-keperluan mendadak yang memerlukan
pembiayaan, maka sebagian pendapatannya dipegang untuk persediaan
berjaga-jaga. Misalnya mendadak ada anggota keluarga yang sakit yang
memerlukan pera'atan. esarnya uang untuk berjaga-jaga tergantung pada
tinggi rendahnya jumlah pendapatan. /engan demikian m p @ +7%. 5ambar
#=
tmtm
!tm
3tm
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 86/107
$.3 menunjukkan hubungan antara besarnya tingkat pendapatan dengan
besarnya uang tunai yang dipersiapkan untuk keperluan berjaga-jaga.
> 7! 73 7
ertambahnya jumlah pendapatan, yang
semula sebesar >7! menjadi sebanyak
>73, akan mendorong penyisihan
jumlah uang untuk keperluan berjaga-
jaga juga mengalami peningkatan.
Semula besarnya hanya >m p! kemudian
bertambah menjadi sebesar >m p3./am-ar ?.2 4umla! Uang Untuk
Ke'erluan -er&aga"&aga
Uang untuk moti+ transaksi dan moti+ berjaga-jaga yang besarnya
sama-sama tergantung pada jumlah pendapatan. iasanya dalam analisis
makro, dijadikan satu dengan simbol m!. /engan demikian besarnya uang
untuk tujuan atau moti+ transaksi dan moti+ berjaga-jaga bisa dituliskan
rumusnya sebagai berikut. m! @ mt m p dengan ketentuan bah'a mt @ +7%
dan m p @ +7%, maka m! @ +7%. *erhatikan 5ambar $.6
A
2
> / 7
/am-ar ?.3 u-ungan Uang untuk Moti ,ranaki +an Ber&aga"4aga
/ari 5ambar $.6, dapat dilihat bah'a &ur(e m! merupakan
penjumlahan dari uang untuk keperluan transaksi &ur(e mt% ditambah uang
untuk keperluan berjaga-jaga &ur(e m p%. Atau dengan kata lain, jarak A/
yang merupakan jumlah uang untuk keperluan moti+ transaksi dan berjaga-
jaga, adalah jumlah /2 yaitu jumlah uang untuk keperluan berjaga-jaga
ditambah 2 yang merupakan jumlah uang untuk keperluan transaksi.
#)$ Permintaan Uang untuk Moti S'ekulai # Speculative Motive$
#:
pm pm
! pm
3 pm
!m
tm
pm
pt! m,m,m
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 87/107
*ermintaan uang tunai untuk moti+ spekulasi antara lain bisa
dipergunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti saham, obligasi dan
jenis-jenis lainnya. &eputusan untuk membeli surat-surat berharga tersebut
sebenarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila keuntungan
bunga lebih besar dari perkiraan untung yang diperoleh seandainya uang
dibelikan surat-surat berharga, maka pembelian surat berharga dapat saja
dibatalkan. *enggunaan uang dialihkan dengan cara menabungkan uangnya
di bank. 0arapannya bah'a dengan menabung, keuntungan yang mampu
diperolehnya akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan membeli jenis-
jenis surat berharga.
.M &eynes membuat asumsi bah'a surat-surat berharga tidak
memiliki jatuh tempo, sehingga dapat memberikan penghasilan kepada
pemiliknya dalam 'aktu yang lama. &euntungan yang diperoleh dari
pemilikan surat-surat berharga biasanya ada tenggang 'aktunya. Maksudnya
bila surat berharga itu dibeli sekarang, maka setahun kemudian baru
mendatangkan hasil. <leh karena itulah keuntungan tersebut perlu dihitung
nilai sekarangnya net present value%. Untuk menentukan berapa besarnya
nilai sekarang dari keuntungan yang baru akan diperolehnya setahun
mendatang, dilakukan dengan cara mendiskontir keuntungan tersebut dengan
tingkat bunga umum yang berlaku di masyarakat saat ini. 9umusnya adalahB
@ n
n
6
6
3
3!
i%!
9 ......................
i%!
9
i%!
9
i%!
9
+++
++
++
+, dengan ketentuan,
adalah nilai sekarang, 9 adalah hasil yang diperoleh, dan i adalah tingkat
bunga yang berlaku sekarang. /engan asumsi pendapatan yang akan diterima
setiap periode sama besar, maka rumus tersebut dapat diubah menjadi sebagai berikut.
/ari +ormula tersebut dapat dilihat bah'a, apabila tingkat bunga i% naik
mengakibatkan harga atau nilai surat berharga % akan turun sehingga
pemilik surat berharga mengalami kerugian modal capital loss%. Sebaliknya
apabila tingkat bunga turun, nilai surat berharga akan mengalami kenaikan
#$
+
+++
++
++
=n63 i%!
!...............
i%!
!
i%!
!
i%!
!9
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 88/107
dengan demikian pemilik surat-surat berharga memperoleh keuntungan modal
capital gains%.
&apital gains adalah keuntungan yang diperoleh pemilik surat-surat
berharaga karena nilai sekarang surat-surat berharga tersebut lebih tinggi dari
harga pembeliannya. Atau dengan kata lain hasil yang diharapkan lebih tinggi
dari harga pembelian surat-surat berharga tersebut. &apital gains biasanya
dinyatakan dalam persentase yang bisa dihitung dengan rumus,
dengan ketentuan g adalah capital gains F%, i adalah tingkat bunga yang
berlaku F%, dan iW adalah tingkat bunga yang diharapkan F%. Misalnya
tingkat bunga yang berlaku dalam masyarakat sebesar 3>F. Sedangkan
pemegang saham mengharapkan tingkat bunga akan turun menjadi !=F.
Maka capital gains yang diharapkan dapat dicapai besarnya sama dengan,
Sedangakan keuntungan yang diperoleh dari
memegang surat berharaga adalah sebagai berikut. . Selama
e bernilai positi+ maka pemegang surat berharga akan mendatangkan
keuntungan. Sebaliknya bila nilai e negati+ memegang surat-surat berharga
mengalami kerugian, dengan demikian memegang uang tunai lebih
menguntungkan dibandingkan membeli saham atau surat-surat berharga
lainnya. /engan demikian turun naiknya tingkat bunga tidak membuat
pemegang saham mengalihkan perhatiannya untuk memegang uang tunai. 0al
tersebut baru dilakukan apabila e bernilai negati+. Apabila e @ > maka
pemegang surat berharga mulai berpikir, apakah ia akan tetap memegang
surat-surat berharga tersebut atau mengalihkannya untuk memegang uang
tunai. &eputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan naik turunnya
tingkat bunga disekitar tingkat bunga kritis ic%. Tingkat bunga kritisrumusnya, . ila tingkat bunga berada di atas ic maka orang-orang
akan tetap memegang surat-surat berharga. Tetapi sebaliknya bila tingkat
bunga berada di ba'ah ic, maka orang akan melepas surat-surat berharga
untuk beralih memegang uang tunai. Setiap orang memiliki ic yang berbeda-
beda, karena harapan orang terhadap perubahan tingkat bunga yang berlaku
juga berbeda-beda. *ermintaan uang untuk keperluan spekulasi disimbolkan
##
!Wi
ig −
=
66Fatau>,66!!=F
3>Fg =−
=
!Wi
iie −
+=
!%Wi
Wiic +=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 89/107
dengan m3. <leh karena itu jumlah permintaan uang m d% adalah md @ m! m3
dengan ketentuan, m! @ +7% dan m3 @ +i%
0ubungan antara besarnya jumlah permintaan uang untuk moti+
transaksi dan berjaga-jaga m!%, dan untuk moti+ spekulasi m3% dapat dilihat
pada 5ambar $.8
>
/am-ar ?.% 4umla! Permintaan Uang ,unai5 Permintaan Uang
untuk S'ekulai +an ,ingkat Bunga
/ari 5ambar $.8 dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. m! terdiri
dari permintaan uang untuk transaksi mt% dan untuk moti+ berjaga-jaga m p%
digambarkan tegak lurus sejajar dengan sumbu tegak, karena tidak ada
pengaruhnya dengan tingkat bunga, karena m! @ +7%. Sementara m3 @ +i%
berpengaruh pada tingkat bunga secara negati+ sehingga gambar kur(enya
bera'al dari kiri atas menuju kanan ba'ah. md @ m! m3 merupakan
permintaan uang. &arena md termasuk di dalamnya m3 @ +i% maka bentuk
kur(enya sama seperti m3.
?.3 Keeim-angan Paar Uang +an Penurunan Kure LM
Secara umum uang memiliki +ungsi sebagai alat pertukaran, untuk
menghitung satuan nilai, menimbun kekayaan, dan untuk membayar utang.
Sedangkan +ungsi pokok uang sebenarnya sebagai alat untuk mempermudah
pertukaran. Tanpa adanya +ungsi pokok tersebut, perekonomian akan sulit
berkembang, karena perdagangan dengan cara barter intensitasnya bisa sangat
terbatas. Supaya uang tersebut dapat menjalankan +ungsi-+ungsinya, maka uang
yang beredar dalam masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut. !%
/apat diterima secara umum. 3% ernilai tinggi dibandingkan dengan beratnya
sehingga biaya angkutnya murah atau nol. 6% /apat dipecah menjadi bagian nilai
#"
!m
i
3m
3!d mmm +=
3! mm +
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 90/107
>! %m >!%m
yang lebih kecil, tanpa menguangi nilai secara keseluruhan. 8% Sulit ditiru atau
dipalsu.
Uang yang beredar dalam masyarakat terdiri dari uang khartal dan uang
giral, yang jumlah peredarannya ditentukan oleh pemegang otoritas moneter.
Seluruh uang yang beredar di masyarakat dapat dide+inisikan sebagai M @ 2 /,
dengan ketentuan, M adalah jumlah uang nominal yang dipegang oleh
masyarakat, 2 adalah uang tunai yang ada di tangan masyarakat, dan / adalah
uang giral yang beredar di masyarakat.
*asar uang dikatakan seimbang apabila pena'aran uang Ms% sama dengan
permintaan uang Md%. Analisis keseimbangan pasar uang dilukiskan dengan
&ur(e CM. &ur(e CM adalah kur(e yang menghubungkan tinggi rendahnya
tingkat bunga dengan *endapatan asional. erikutnya penggambaran dan
penurunan &ur(e CM akan dikaji berdasarkan metode gra+is dan metode
matematik.
Menurunkan &ur(e CM dengan metode gra+is prosesnya dapat dicermati
pada 5ambar $.=
/am-ar ?. Menurunkan Kure LM +engan Meto+e /rai
/ari 5ambar $.= dapat diberikan penjelasan tentang proses penurunan
&ur(e CM, yang tercipta pada &ur(e I) sebagai berikut. *rosesnya dimulai dari
&ur(e I. &ur(e I menunjukkan hubungan antara penggunaan uang untuk moti+
spekulasi m3% dengan tingkat bunga. &arena m3 @ +i%, dan arah hubungannya
dengan tingkat bunga berla'anan, maka bentuk garis atau &ur(e m3 menyusur
">
!!%m !!%m
!i>i
i i
A -CM
+i%m3 =
3!ds mmmm +==
+7%m! =
!m !m
> >
> >
>7
>7
!7
!7
7
7
3m
3m!3 %m
!3 %m >3%m
>3%m
I
IIIII
I)°8=
!i
>i
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 91/107
dari kiri atas menuju ke kanan ba'ah, karena memiliki garis kemiringan slope%
yang negati+
&ur(e II adalah kur(e yang menunjukan hubungan antara penggunaan
uang untuk moti+ transaksi dan berjaga-jaga atau untuk m! dan untuk moti+
spekulasi atau untuk moti+ m3. Seandainya pemerintah menambah peredaran
jumlah uang dalam masyarakat, maka kur(e m s @ md @ m! m3 akan bergeser ke
kanan. Akan berlaku sebaliknya apabila pemerintah mengurangi peredaran uang
&ur(e III adalah kur(e yang menunjukan hubungan antara uang untuk
moti+ transaksi dan berjaga-jaga m!%, dengan tingkat pendapatan 7%. Semakin
besar pendapatan, maka pengunaan uang untuk moti+ m! akan meningkat pula.
<leh karena itu pergerakan m! dan 7 searah sehingga bentuk kur(enya bera'al
dari kanan ba'ah menuju ke kiri atas.
erikutnya &ur(e I) merupakan &ur(e CM yang terbentuk sebagai hasil
dari adanya proses yang terjadi sebelumnya pada &u(e I, II, dan III. Atau dengan
kata lain &ur(e CM terbentuk atas bantuan proses yang terjadi dalam &ur(e I, II,
dan III.
/iasumsikan bah'a &ur(e CM yang diturunkan bergerak secara linier,
sehingga untuk bisa menggambarnya, paling sedikit harus ada dua titik koordinasi
antara 7 dan i. /alam &ur(e I diperlihatkan bah'a pada tingkat bunga setinggi i>
permintaan uang untuk moti+ m3 besarnya sejumlah m3%>. Sedangkan permintaan
uang untuk moti+ m! yang bisa dilihat dalam &ur(e III, besarnya sejumlah m !%>.
*ada saat permintaan uang untuk miti+ m! sebesar m!%>, maka jumlah pendapatan
atau 7 sebesar 7>. Apabila garis bantu pada saat 7 @ 7> diteruskan ke &ue(e I),
akan diperoleh satu titik koordinasi yaitu di titik A. Melalui proses yang sama,
dengan asumasi tingkat bunga naik menjadi i!, maka pada &ur(e I) akanditemukan titik koordinasi yang kedua yaitu di titik . ika Titik A dan Titik
dihubungkan akan terbentuklan &ur(e CM yang diturunkan pada &ur(e I).
?.% Menurunkan Kure LM +engan Meto+e Matemati
Untuk menemukan atau menurunkan &ur(e CM dengan menggunakan
Metode Matematis, prosesnya harus dilakukan dengan menyamakan antara
besarnya jumlah pena'aran uang ms% dengan jumlah permintaannya md%.
Sekarang diberikan contoh sebagai berikut. *ada perekonomian diketahui jumlah
"!
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 92/107
uang yang beredar dalam masyarakat !.>>> satuan. *ermintaan uang untuk moti+
transaksi dan berjaga-jaga sebesar >,=7, sementara untuk spekulasi
permintaannya sejumlah =>> H 3>>i. /ari persoalan tersebut diminta untuk
membuat persamaan CM, dan gambar pula kur(enya.
/ari data di atas telah diketahui B
ms @ !.>>> m! @ >,=7 m3 @ =>> H 3>>i
md @ m! m3
md @ >,= =>> H 3>>i. Syarat untuk keseimbangan adalahB
ms @ md
!.>>> @ >,=7 =>> H 3>>i =>> 3>>i @ >,=7
!.>>> H =>> @ >,=7 H 3>>i 7 @=,>
3>>=>> i=
=>> @ >,=7 H 3>>i 7 @ !.>>> 8>>i
adi persamaan CM adalah 7 @ !.>>> 8>>i. *ersamaan CM disebut pula dengan
nama *ersamaan *asar Uang.
erikut gambar kur(enya dapat dilihat pada 5ambar $.:
, , , ,
/am-ar ?.= Kure Keeim-angan LM
?. Ke-i&akanaan Moneter
&ebijaksanaan Moneter maksudnya kebijaksanaan untuk menambah atau
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Misalnya dalam keadaan
in+lasi atau de+lasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan moneter untuk
menanggulangi in+lasi atau de+lasi yang terjadi di masyarakat.
&ebijakan moneter tersebut meliputi !% .pen Market .peration, 3%
$eserves $e/uirement , 6% $ediscount Policy, 8% elective &redit &ontrol
"3
=
!>
!>>> 3>>>6>>>
8>>i!>>>7CM +==i
78>>> =>>>
>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 93/107
<perasi pasar terbuka atau .pen Market .peration dilakukan dengan cara
membeli atau menjual surat-surat berharga pemerintah di pasar misalnya SI
atau Serti+ikat ank Indonesia dan S*U atau Surat erharga *asar Uang%.
ila pemerintah menghendaki supaya uang dalam masyrakat peredarannya
bertambah banyak, maka pemerintah malakukan tindakan membeli surat-surat
berharga. Sedangkan sebaliknya bila pemerintah menginginkan mengurangi
jumlah peredaran uang, maka pemerintah dapat melakukannya dengan menjual
surat-surat berharga.
2adangan minimum atau $eserves $e/uirement adalah kebijaksanaan
pemerintah ank Sentral% yang berhubungan dengan penetapan cadangan
minimum yang harus dimiliki bank-bank umum. 2adangan minimum biasanya
ditetapkan dalam bentuk F tertentu yang harus disimpan atau mengendap di bank
umlah tersebut tidak boleh dipinjamkan. ila pemerintah menghendaki supaya
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat turun atau berkurang, pemerintah
akan menaikkan cadangan minimum tersebut. Sebaliknya bila pemerintah ingin
manambahkan peredaran uang di masyrakat, maka pemerintah menurunkan
cadangan minimum.
*olitik /iskonto, merupakan kebijaksanaan pemerintah dengan mengubah
tingkat bunga pinjaman ank Sentral terhadap bank umum. Apabila pemerintah
menghendaki supaya peredaran uang menurun, maka pemerintah manaikkan
tingkat bunga pinjamanG dengan demikian bank umum yang meminjam uang di
ank Sentral merasakan kenaikan biaya pinjaman bunga% sehingga mereka
berusaha memperkecil pinjaman, dengan cara menagih pinjaman bank umum
kepada masyrakat yang sudah jatuh tempo. erarti ada aliran uang dari
masyarakat ke bank umum, sehingga uang yang beredar di masyarakat berkurang./emikian pula sebaliknya.
&ontrol &redit elective merupakan kebijaksanaan di bidang moneter yang
dilakukan dengan cara menghimbau sektor perbankan untuk memperketat atau
memperlonggar dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. ila pemerintah
menghendaki pengurangan peredaran uang, maka pemerintah menghimbau
perbankan untuk memperketat pemberian kredit. Sebaliknya apabila pemerintah
ingin memperbanyak jumlah peredaran uang, pemerintah menghimbau bank-bank
"6
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 94/107
untuk memperlonggar pemberian kredit kepada masyarakat. &arena si+atnya
himbauan, kebijaksanaan ini sering disebut kebijaksanaan moneter kualitati+N.
BAB 8III
KESEIMBAN/AN SEK,OR RIIL
"8
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 95/107
&eseimbangan Sektor 9iil disebut pula dengan nama &eseimbangan
Sektor arangG yang maksudnya menggambarkan kondisi perekonomian dari sisi
permintaan dan pena'aran barang dan jasa. Sisi pena'aran menggambarkan
kemampuan perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa pada periode
tertentu. Sedangkan sisi permintannnya menggambarkan pengengeluaran yang
dilakukan oleh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, pemerintah
dan sektor luar negeri.
&erbijaksanaaan di sektor moneter atau uang, maupun di sektor riil
dilakukan dengan harapan mampu mendorong atau meningkatkan kegairahan
pertumbuhan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan masyarakat, dengan
tetap berupaya mempertahankan stabilitas perekonomian yang dinamis. Stabilitas
ekonomi makro adalah stabilitas yang ditunjukan oleh adanya keseimbangan
antara permintaan dan pena'aran di pasar. )ariabel-(ariabel penyeimbang
meliputi, besarnya tingkat konsumsi masyarakat 2%, in(estasi I%, besarnya
pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah 5%, dan tinggi
rendahnya tingkat ekspor dan impor ? H M%. &eseimbangan di sektor riil dapat
dianalisis secara gra+is dan secara matematis.
@.1 Menurunkan Kure IS Se)ara /rai.
*ada pembahasan-pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bah'a tinggi
rendahnya tingkat konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
tingkat pendapatan, sehingga secara matematis kedua besaran tersebut bisa ditulis
dengan rumus sebagai berikut. 2 @ +7%, dan S @ +7%. Sementara tinggi
rendahnya tingkat in(estasi, dipengaruhi oleh tingkat bunga, dan ditulis dengan
model I @ +i%. esaran-besaran ini akan dipergunakan untuk menganalisiskeseimbangan di sektor riil. &eseimbangan tersebut akan melahirkan &ur(e IS.
&ur(e IS yang artinya I @ S, adalah kur(e yang menggambarkan hubungan antara
tinggi rendahnya tingkat bunga i%, dengan besar atau tinggi rendahnya tingkat
pendapatan 7%. Untuk menemukan atau menurunkan &ur(e IS, analisisnya
memerlukan empat buah kur(e di sektor riil. Model menurunkan &ur(e IS dengan
Metode 5ra+is tersebut, dapat dilihat pada 5ambar #.!
"=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 96/107
/am-ar @.1 Menurunkan Kure IS Se)ara /rai
&ur(e I menunjukkan hubungan antara I dengan i. 0ubunghan tersebut
bersi+at terbalikG artinya semakin tinggi tingkat bunga semakin sedikit jumlah
in(estasi yang terlaksana, demikian pula sebaliknya. &ur(e II menunjukkan
keseimbangan pasar barang yang ditandai oleh S @ I. Untuk bisa menggambar
&ur(e II, terlebih dahulu sudut diagram dibagi dua menjadi sama besar, dengan
masing-masing sudut 8=X. &ur(e III menunjukkan 1ungsi Tabungan atau S@+7%.
/an &ur(e I) merupakan kur(e yang dicari, yaitu kur(e IS yang menghubungkan
tingginya tingkat bunga dengan pendapatan.
Terciptanya &ur(e IS, pada gambar atau &ur(e I), prosesnya dimulai
dari &ur(e I. *ada tingkat bunga setinggi i>, jumlah in(estasi yang terlaksana
sejumlah I>. *ada saat itu jumlah In(estasi sebesar I> diimbangi oleh jumlah
tabungan sebanyak S> yang terlihat pada &ur(e II, sehingga pada saat itu I dan S
berada pada keseimbangan. *ada saat in(estasi sebanyak I> *endapatan asional
tinggi atau jumlahnya sama dengan 7> yang bisa dilihat pada &ur(e III. Setelah
garis bantu yang menunjukan jumlah pendapatan pada &ur(e III diteruskan ke
&ur(e I) ketemulah jumlah pendapatan sebesar 7> yang sama tinggi dengan
pendapatan pada 5ambar III, karena pendapatan tersebut sebenarnya merupakan
":
>
> >
>!
7
!7
>7
>7 7
7!I
!I
>I
>I
I
I
SS
ii
!i !i
>i >i
!S !S
>S
>S
+7%S =
+i%I =
SI =
IS
I
IIIII
I)
°8=
-
A
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 97/107
turunan dari besarnya pendapatan dari &ur(e III. Setelah pendapatan sebesar 7>
tersebut dihubungkan dengan tingkat bunga setinggi i>, yang menciptakan
in(estasi sebesar I> dan pendapatan setinggi 7>%, terbentuklah titik koordinasi
antara tinggi tingkat bunga dengan jumlah pendapatan yang tercipta, di titik A.
/engan asumsi bah'a garis IS bersi+at linier, maka untuk menggambar &ur(e IS
tersebut, selain titik A yang telah ditemukan, diperlukan lagi satu titik koordinasi.
Seandainya kemudian tingkat suku bunga bergerak naik ke posisi i!, maka
akibatnya in(estasi yang terealisai menurun menjadi sejumlah <I!. /ampaknya
&eseimbangan I @ S menurun, dan pendapatan yang terciptapun ikut menurun dari
setinggi <7>, menjadi tinggal sebanyak <7! yang bisa dilihat pada &ur(e I).
ila jumlah pendapatan setinggi <7! tersebut dihubungkan dengan tingkat bunga
setinggi i!, maka terciptalah titik koordinasi yang kedua di titik . &alau titik A
dan Titik saling dihubungkan satu sala lain, maka terciptalah &ur(e IS yang
dicari atau yang diturunkan seperti terlihat pada &ur(e I).
@.2 Menurunkan Kure IS Se)ara Matemati.
Misalkan kita ingin menentukan persamaan &ur(e IS pada perekonomian
dua sektor. 2ontoh penurunan matematisnya sebagai berikut.
*engeluaran konsumsi, 2 @ !>> >,$=7
In(estasi sektor s'asta, I @ :> H 3>>i
&eseimbangan ekonomi akan terjadi bila 7 @ 2 I
7 @ 2 I
7 @ !>> >,$=7 :> H 3>>i
7 H >,$=7 @ !:> H 3>>i
7 H >,$=7 @ !:> H 3>>i
>,3=
3>>i!:>7
−= , jadi 7 @ :8> H #>>i atau i @ >,#> H
>,>>!3=7
7 @ :8> H #>>i merupakan persamaan &ur(e IS, yaitu kur(e yang menunjukkan
keseimbangan pasar riil.
&ur(e IS dapat digambarkan seperti pada 5ambar #.3
"$
>
#>>i:8>7IS −==
i
7
#,>
:8>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 98/107
/am-ar @.2 Kure IS ail Penurunan Matemati
@.3 Ke-i&akan 7ikal
*osisi &ur(e IS akan mengalami perubahan apabila pemerintah melakukan
kebijaksanaan baru di sektor riil atau barang, melalui &ebijaksanaan 1iskal.
/am-ar @.3 Pergeerann Kure IS Aki-at Peru-a!an Ke-i&akan
Sektor Riil
&ebijaksanaan 1iskal adalah kebijaksanaan yang diterapkan untuk
mempengaruhi sektor riil. &ebijaksanaan 1iskal bisa berupa perubahan di sektor
belanja pemerintah atau 5, peruhana-perubahan di sektor pajak TP%,
meningkatkan atau menurunkan tingkat transfer payment Tr %. Sekarang
perhatikanlah 5ambar #.6. Misalnya *emerintah melakukan &ebijaksanaan 1iskal
le'at *engeluaran *emerintah 5%, dengan asumsi bah'a pemerintah tidak
memungut pajak, dan tingkat bunga tetap. &arena ada kebijaksanaan melalui
sektor 5, maka kur(e keseimbangan pada &ur(e I akan bergeser ke posisi I5,
"#
>
> >
!7 >7
>7 7
7
!I
>I
>I
I
S
ii
!i
>i
!S !S
>S >S
+7%S =
5I +
SI =
IS
S
>
I!IS
I
II
III
I)
-A
>i
!i A
-
!7
5I +
5I! + 5I> +
5I! + 5I> +
37 67
°8=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 99/107
bergeser dari posisi sebelumnya di I. *ergeseran ini berpengaruh pula pada
keseimbangan I @ S pada &ur(e II. *osisi keseimbangan I @ S bergeser ke titik
yang lebih tinggi yaitu di Titik . Apabila garis bantu diteruskan ke &ur(e III, dan
kemudian diteruskan lagi ke &ur(e I), maka pada tingkat bunga setinggi i!, akan
terciptalah titik koordinasi dengan tingginya tingkat pendapatan 76 saat itu, di titik
A. Titik koordinasi antara tingkat bunga setinggi <i> pada &ur(e I) dengan
pendapatan sebesar <73 terjadi di titik . Apabila &ur(e IS diasimsikan bergerak
secara linier, maka dengan menghubungkan Titik A dan Titik pada &ur(e I),
akan terciptalah &ur(e IS yang diturunkan, setelah pemerintah menerapkan
kebijaksanaan di sektor riil berupa penambahan jumlah pengeluaran pemerintah,
atau 5
*engaruh &ebijakan 1iskal terhadap keseimbangan sektor riil dapat pula
dijelaskan secara matematis. 2ontohnya sebagai berikut.
*engeluaran &onsumsi, 2 @ !>> >,$=7
In(estasi S'asta, I @ :> H 3>>i
ika pemerintah melakukan in(estasi dengan pengeluarannya 5% @ !> maka
persamaan keseimbangan sektor riil adalahB
7 @ 2 I 5
7 @ !>> >,$=7 :> H 3>>i !>
7 @ !$> >,$=7 H 3>>i
7 H >,$=7 @ !$> H 3>>i
>,3=7 @ !$> H 3>>i
7 @ :#> H #>>i atau I @ >,#= H >,>>!3=7
/am-ar @.% IS Se)ara Matemati
&ebijaksanaan 1iskal yang dilakukan oleh pemerintah ada dua jenis yaitu
berupa &ebijaksanaan 1iskal Ekspansi+ dan &ebijaksanaan 1iskal &ontrakti+.
&ebijaksanaan 1iskal Ekspansi+ yang dilakukan melalui sektor riil atau barang
""
IS
#,>
:8>
i
7!IS
#=,>
:#>>
i
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 100/107
bertujuan untuk meningkatkan pengeluaran agregati+. Misalnya dengan cara
menambah 5, mengurangi TP dan meningkatkan Tr . Sedangkan &ebijaksanaan
1iskal &ontrakti+ dilaksanakan melalui sektor riil atau barang.yang cenderung
mengurangi pengeluaran agregati+. Misalnya dengan menurunkan 5, menaikkan
TP dan mengurangi Tr .
BAB I
KESEIMBAN/AN PASAR UAN/ DAN PASAR BARAN/
C.1 Peramaan Kure IS +an LM
&eseimbangan *asar Uang dan pasar arang disebut pula dengan
keseimbangan umum. &eseimbangan umum akan terjadi apabila IS @ CM. IS
adalah *asar arang atau *asar 9iil, dan CM merupakan *asar Uang atau *asar
Moneter. &eseimbangan umum terjadi, dicerminkan oleh adanya tingkat bunga i%
!>>
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 101/107
dan jumlah pendapatan 7% yang sama tinggi baik untuk IS maupun untuk CM.
*erhatikanlah 5ambar ".!. i merupakan tingkat bunga keseimbangan sedangkan7
/am-ar C.1 Keeim-angan IS +an LM
adalah pendapatan keseimbangan. &eseimbangan *asar arang dan *asar Uang
terjadi di titik EG saat IS dan CM saling berpotongan. Tingkat bunga saat itu sama
dengan <i> dan pendapatan besarnya sama dengan <7>.
Seandainya pemerintah kemudian melakukan kebijaksanaan +iskal
ekspansi+ dengan menaikkan jumlah pengeluaran pemerintah 5%, maka akan
mengakibatkan kur(e IS bergeser ke kanan ke posisi yang lebih tinggi%, dari IS>
/am-ar C.2 Pergeeran Keeim-angan IS +an LM Aki-at Pergeeran IS
menjadi IS!. Selanjutnya perhatikanlah 5ambar ".3. /ari 5ambar ".3 tersebut
dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Meningkatnya &ur(e IS dari IS> ke IS!
menyebabkan suku bunga naik dari <i> ke <i!, sementara tingkat pendapatan naik
menjadi <7! dari posisi a'al <7>. &eseimbangan baru terjadi di titik E!.
Apabila setelah melakukan kebijaksanaan +iskal ekspansi+, pemerintah
selanjutnya melakukan kebijaksanaan moneter ekspansi+ melalui penambahan
jumlah peredaran uang, maka gambar kur(enya akan nampak seperti 5ambar ".6.
!>!
CM
> >7 7
i
IS
>i
E
CM
>>7 7
i
!IS
>i
!E
>IS
>E
!7
!i
!i
>i
i!CM
>IS
!IS
>CM
7>>
7!
7
!E
>E
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 102/107
/am-ar C.3 Keeim-angan IS LM Setela! A+an*a Ke-i&akanaan
7ikal +an Ke-i&akanaan Uang Ek'ani
&ebijaksanaan penambahan uang beredar akan mengubah posisi &ur(e
CM> ke CM!, sedangkan kebijaksanaan +iskal melalui peningkatan pengeluaran
pemerintah, akan menggeser &ur(e IS> ke IS! seperti yang dapat dilihat pada
5ambar ".6. Saat IS dan CM sama-sama bergeser ke arah yang lebih tinggi ke IS!
dan CM!%, posisi keseimbangan IS dan CM bergeser dari E> ke E!. &eseimbangan
baru di titik E! mengubah tingkat suku bunga dan pendapatan. Suku bunga naik
dari <i> ke <i!, dan pendapatan naik dari <7> menjadi <7!.
erikut ini diberikan contoh perhitungan untuk menentukan titik
keseimbangan sektor riil dan sektor moneter sebagai berikut. /i ketahui bah'a,
jumlah pena'aran uang sejumlah 3>>. *ermintaan uang tunai untuk tujuan
transaksi sebesar >,3=7, untuk keperluan berjaga-jaga sejumlah >,!=7.
&ebutuhan uang untuk moti+ spekulasi sebesar !:> - 8i. /ari data tersebut
diminta, a% tentukan +ungsi IS dan CM, b% tentukan tingginya tingkat bunga
umum dan c% besarnya pendapatan keseimbangan. *ada saat itu 1ungsi &onsumsi
adalah >,:7 8>, dan 1ungsi In(estasi I @ #> H =i.
/ari persoalan tersebut telah diketahui hal-hal sebagai berikut.
ms @ 3>> mt @ >,3=7 2 @ >,:7 8>
m p @ >,!=7 m3 @ !:> H 8i I @ #> H=i
/ari data tersebut selanjutnya dapat dibuatkan perhitungannya sebagai berikut.
a% Mencari 1ungsi IS dan 1ungsi CM dilakukan dengan cara sebagai berikut.
!% Mencari persamaan sektor riil atau IS
7 @ 2 I >,87 @ !3> H =i
7 @ >,:7 8> #> H =i 7 @
7 @ >,:7 !3> H =i
7 H >,:7 @ !3> H =i 7 @ 6>> H !3,=i
adi persamaan sektor riil ISB 7 @ 6>> H !3,=7
3% Mencari persamaan sektor moneter atau CM
!>3
>,8
=i!3>−
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 103/107
*ersamaan sektor uang dilakukan dengan menyamakan permintaan uang
dengan pena'aran uang, atau ms @ md. md @ m! m3. m! @ mt m p
jadi m! @ >,3=7 >,!=7 @ >,87
md @ ms
>,87 @ !:> H 8i @ 3>> 7 @>,8
8i:>+
>,87 @ 3>> H !:> 8i 7 @ !=> !>i
>,87 @ :> 8i
adi persamaan sektor moneter, CM B 7 @ !=> !>i
b% Mencari tingginya tingkat bunga umum atau keseimbangan.
Untuk menemukan tingginya tingkat bunga keseimbangan prosesnyadilakukan dengan menyamakan +ungsi IS dan 1ungsi CM
ISB 7 @ 6>> H !3,=i, dan CMB 7 @ !=> !>i
IS @ CM
6>> H !3,=i @ !=> !>i !=> @ 33,=i
6>> H !=> @ !>i !3,=i i @=,33
!=> @ :,$
adi tingginya tingkat bunga keseimbangan, i @ :,$
/engan telah ditemukannya tingkat bunga keseimbangan, maka pendapatan
keseimbangan bisa dihitung sebagai berikut
7 @ !=> !>i
7 @ !=> !>:,$%
7 @ 3!$
adi pendapatan keseimbangan pada tingkat bunga :,$ adalah 7 @ 3!$.
c% 5ambar kur(enya seperti 5ambar ".8
/am-ar C.% Keeim-angan IS +an LM
!>6
=
!>
!>> 3>> 6>>>
!>i!=>7BCM +=
!3,=i6>>7BIS −=
7
i
E
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 104/107
Seandainya dari pendapatan keseimbangan yang besarnya 7 @ 3!$ pada
tingkat bunga :,$, pemerintah meningkatkan pengeluaran melalui kebijaksanaan
+iskal dengan menambah pengeluaran pemerintah% sebesar 3>, apakah yang akan
terjadi pada tingkat pendapatan dan tingkat bunga keseimbangan. *erhitungannya
sebagai berikut.
7 @ 2 I 5
7 @ >,:7 8> #> H =i 3>
7 H >,:7 @ !8> H =i
>,87 @ !8> H =i
adi persamaan sektor barang atau riil adalah IS B 7 @ 6=> H !3,=i
*ersamaan sektor moneter CM% tidak berubah CM B 7 @ !=> H !>i, karena
di sektor moneter tidak ada kebijaksanaan baru. Ini hanyalah asumsi, karena'alaupun tidak ada kebijaksanaan di sektor moneter, berubahnya kebijaksanaan di
sektor riil seperti yang telah dijelasakan sebelumnya, pasti ada pengaruhnya pada
sektor moneter atau sebaliknya.
5ambar kur(e setelah adanya kebijaksanaan baru di sektor riil, dapat
diperhatikan pada 5ambar ".=. Supaya bisa membuat gambar tersebut terlebih
dahulu harus dihitung tingkat bunga keseimbangan yang baru setelah adanya
perubahan kebijaksanaan di sektor riil tersebut. *rosesnya adalah sebagai berikut.
IS @ CM
6=> H !3,=i @ !=> H !>i
6=> H !=> @ !>i !3,=i
3>> @ 33,=i
#,"33,=
3>>i ==
adi tingkat bunga keseimbangan yang baru adalah #,".
Sementara itu tingkat pendapatan keseimbangan yang baru dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut.
7 @ 6=> H !3,=i
7 @ 6=> H !3,=#,"%
7 @ 6=> H !!!,6
7 @ 36#,$
adi tingkat pendapatan keseimbangan yang baru adalah 7 @ 36#,$
5ambar kur(enya dapat dilihat pada 5ambar ".=
!>8
i=,!36=>>,8
=i!8>7 −=
−=
=
!>
!>> 3>> 6>>>
!>i!=>7BCM +=
!3,=i6>>7BIS −=
7
i
i6,!!!6=>7BIS −=
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 105/107
/am-ar C. Keeim-angan IS +an LM Setela!
A+an*a Ke-i&akanaan 7i)al
Melalui contoh-contoh persoalan di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut. Seandainya pemerintah melakukan kebijaksanaan +iskal ekspansi+,
akibatnya tingkat bunga dan pendapatan sama-sama mengalami kenaikan lihat
5ambar ".=%. Sedangkan kalau pemerintah menerapkan kebijaksanaan moneter
ekspansi+ maka dampaknya tingkat bunga mengalami penurunan sementara
pendapatan mengalami peningkatan periksa 5ambar ".:%.
C.2 Eektiita Ke-i&akanaan
. M. &eynes mengatakan bah'a pada tingkat bunga yang sangat rendah,
memegang uang tunai bersi+at sangat aman. Sedangkan sebaliknya kalau
melakukan in(estasi +inansial risikonya sangat tinggi. *ada saat tingkat bunga
sangat rendah harga surat-surat berharga begitu tinggi, karena masyarakat
cenderung berebut membelinya karena menguntungkan.
Membeli surat-surat berharga seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
mengandung unsur atau moti+ spekulasi. *ada saat harga surat-surat berharga
tinggi, masyarakat khususnya para spekulan cenderung memegang uang tunai
untuk tujuan membeli surat-surat berharga saat harganya mulai menurun. <leh
karena itu mereka memerlukan jumlah uang tunai dalam jumlah yang besar untuk
menopang tujuan tersebut. /alam situasi seperti yang telah dijelaskan tadi, apabila
pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan menambah jumlah peredaran uang
di masyarakat, maka tambahan uang tersebut tidak dipergunakan untuk tujuan
transaksi yang dapat meningkatkan pendapatan nasional, akan tetapi akan
dipergunakan untuk tujuan-tujuan yang bersi+at spekulati+. &arena itu uang yang
dipegang dalam bentuk tunai tersebut tidak akan beredar di masyarakat. /engan
demikian bentuk kur(e permintaan uang untuk tujuan sepekulasi tersebut seperti
5ambar ".$
!>=
i
!i
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 106/107
/am-ar C.? Permintaan Uang Untuk Moti S'ekulai
erikutnya . M. &eynes memberikan penjelasan bah'a berdasarkan pada
model permintaan uang untuk moti+ spekulasi seperti yang terlihar pada 5ambar
".$, maka secara standar bentuk kur(e CM akan nampak seperti 5ambar ".#
/am-ar C.@ Kure LM Daera! Klaik +an Daera! Ke*ne
&ur(e CM terbagi menjadi, bagian yang datar, bagian miring, dan bagian tegak.
agian yang datar disebut ;*erangkap Cikuiditas; li/uidity trap% atau
daerah &eynesN. Sedangkan bagian kur(e CM yang tegak disebut ;/aerah
&lasik; sedangkan bagian yang miring namanya ;/aerah Tengah; atau /aerah
AntaraN intermediate range%.
Masing-masing daerah memberi dampak yang berbeda terhadap
kebijaksanaan-kebijaksanaan sektor riil dan +inansial yang dilakukan oleh
pemerintah. *ada /aerah &eynes, kebijaksanaan +iskal yang diterapkan oleh
pemerintah sangat e+ekti+ untuk meningkatkan pendapatan nasional. &arena
apabila pemerintah menambah belanja negara 5%, menambah transfer payment
Tr%, atau mengurangi pajak TP%, akan menyebabkan kur(e IS berpindah dari IS >
ke IS!. /ampak perpindahan ini adalah pendapatan bertambah dari <7> menjadi
<7!.
Sebaliknya pada ;/aerah &lasik; kebijaksanaan sektor riil atau
kebijaksanaan +iskal menjadi sangat tidak e+ekti+, karena di daerah tersebut
pergeseran-pergeseran &ur(e IS sama sekali tidak memba'a perubahan pada
tingkat pendapatan. &ebijaksanaan di sektor riil yang menyebabkan IS bergeser
!>:
+i%m3 =
3
m>
>i
>IS!IS
>7 7!
7 37 67>
!CM
6IS
>CM
3IS
i
>i
7/22/2019 Eko Makro Isi
http://slidepdf.com/reader/full/eko-makro-isi 107/107
dari IS> ke IS! pada saat &ur(e CM berada pada CM> sama sekali tidak memba'a
pengaruh pada perubahan peningkatan pendapatan nasional. /emikian juga pada
saat &ur(e CM berada pada CM!. &ebijaksanaan +iskal di ;/aerah &lasik; hanya
akan menaikkan tingkat bunga.
Sedangkan pada ;/aerah Antara; penerapan kebijaksanaan-kebijaksanaan
+iskal dan moneter oleh pemerintah sama-sama e+ekti+, karena perpindahan IS dan
CM sama-sama berdampak pada perubahan tingkat pendapatan. esar-kecilnya
perubahan pendapatan yang dapat ditimbulkan, sangat tergantung pada kepekaan
atau elastisitas &ur(e IS dan CM terhadap tingkat bunga yang berlaku. Apabila
&ur(e IS dan CM sangat peka terhadap perubahan tingkat bunga berarti &ur(e IS
dan CM sangat landai%, akan maka menyebabkan perubahan-perubahan yang lebih
besar pada tingkat pendapatan, dibandingkan dengan apabila IS dan CM tidak
peka terhadap perubahan tingkat bunga. &etidakpekaan tersebut ditandai oleh
&ur(e IS dan CM yang bentuknya sangat curam, sehingga sedikit sekali
dampaknya pada perubahan tingkat pendapatan.
DA7,AR PUS,AKA
oediono. !""$. Ekonomi Makro. Edisi 8. 7ogyakarta B *1E.
Mangkoesoebroto, 5uritno dan Algi+ari. !""#. Teori Ekonomi Makro. Edisi
&etiga. 2etakan pertama. 7ogyakarta B STIE 7&*.
*artadiredja, Ace. !"":. Pengantar Ekonomika. Edisi &eempat. 2etakan
kesembilan. 7ogyakarta B *1E.
!>$