EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA ABSTRAKdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

15
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta. II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902 EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA Nazaroh Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir (P3KRBiN) - BAT AN ABSTRAK EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA. Adalah suatu kenyataan bahwa hasil suatu pengukuran radioaktivitas bervariasi karena sistem peralatan yang digunakan berbeda. Untuk itu perlu dilakukan suatu harmonisasi sehingga diperoleh ekivalensi di dalam metrologi radionuklida. Tanggung jawab dalam menetapkan prosedur untuk mencapai harmonisasi terse but terletak pada Komite Internasional yang membidangi masalah Berat dan Pengukuran, yaitu ICWM (International Committee of Weights and Measures) dan Dewan Penasehat (Consultative Committee). Untuk mencapai tujuan terse but, sederet rekomendasi dan prosedur telah dikembangkan oleh BIPM (Bureau des Po ids et Mesures). Inti dari rekomendasi tersebut adalah Konsep Komparasi Kunci yang melibatkan sederet latihan komparasi antara organisasi metrologi regional seperti EUROMET (European Metrology), NORAMET (North American Metrology) dan APMP (Asia Pacific Metrology Programme). Dikarenakan keunikan sifat dari standardisasi radioaktivitas, maka untuk memperoleh ekivalensi di dalam pengukuran tersebut dilakukan interkomparasi. Pada makalah ini disajikan Aktivitas ekivalen dan Derajat ekivalensi beberapa radionuklida hasil dari program interkomparasi. Kata kunci : ekivalensi, ketertelusuran, komparasi kunci, derajat ekivalensi. ABSTRACT EQUIV ALENSI IN RADIONUCLIDE METROLOGY. It is real that the result of activity measurement is vary because the instrument system to be used is different. Therefore it is necessary done a harmonization so that it can be obtained equivalence in radionuclide metrology. The responsibility for establishing a procedure to achieve harmonization lies with the International Committee of Weights and Measures (ICWM) and Consultative Commitee. A series of general recommendations and procedure were developed by BIPM (Bureau des Poids et Mesures) to achieve these objectives. Central of these recommendation is the concept of Key Comparisons which involve a series of comparison exercises both within and between the regional metrology organizations such as EUROMET (European Metrology), NORAMET (North American Metrology), and APMP (Asia Pacific Metrology Programme). Because of the unique nature of radioactivity standardization, therefore intercomparison was done to achieve equivalence in the measurement. This paper presented equivalence activity and degree of equivalence of several radionuclides, result of intercomparison program. Keywords: equivalence, traceability, key comparison, degree of equivalence. 157

Transcript of EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA ABSTRAKdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta. II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA

Nazaroh

Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir (P3KRBiN) - BAT AN

ABSTRAKEKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA. Adalah suatu

kenyataan bahwa hasil suatu pengukuran radioaktivitas bervariasi karena sistemperalatan yang digunakan berbeda. Untuk itu perlu dilakukan suatu harmonisasisehingga diperoleh ekivalensi di dalam metrologi radionuklida. Tanggung jawab dalammenetapkan prosedur untuk mencapai harmonisasi terse but terletak pada KomiteInternasional yang membidangi masalah Berat dan Pengukuran, yaitu ICWM(International Committee of Weights and Measures) dan Dewan Penasehat(Consultative Committee). Untuk mencapai tujuan tersebut, sederet rekomendasi danprosedur telah dikembangkan oleh BIPM (Bureau des Po ids et Mesures). Inti darirekomendasi tersebut adalah Konsep Komparasi Kunci yang melibatkan sederet latihankomparasi antara organisasi metrologi regional seperti EUROMET (EuropeanMetrology), NORAMET (North American Metrology) dan APMP (Asia PacificMetrology Programme). Dikarenakan keunikan sifat dari standardisasi radioaktivitas,maka untuk memperoleh ekivalensi di dalam pengukuran tersebut dilakukaninterkomparasi. Pada makalah ini disajikan Aktivitas ekivalen dan Derajat ekivalensibeberapa radionuklida hasil dari program interkomparasi.Kata kunci : ekivalensi, ketertelusuran, komparasi kunci, derajat ekivalensi.

ABSTRACTEQUIV ALENSI IN RADIONUCLIDE METROLOGY. It is real that the result ofactivity measurement is vary because the instrument system to be used is different.Therefore it is necessary done a harmonization so that it can be obtained equivalence inradionuclide metrology. The responsibility for establishing a procedure to achieveharmonization lies with the International Committee of Weights and Measures (ICWM)and Consultative Commitee. A series of general recommendations and procedure weredeveloped by BIPM (Bureau des Poids et Mesures) to achieve these objectives.Central of these recommendation is the concept of Key Comparisons which involve aseries of comparison exercises both within and between the regional metrologyorganizations such as EUROMET (European Metrology), NORAMET (North AmericanMetrology), and APMP (Asia Pacific Metrology Programme). Because of the uniquenature of radioactivity standardization, therefore intercomparison was done to achieveequivalence in the measurement. This paper presented equivalence activity and degreeof equivalence of several radionuclides, result of intercomparison program.Keywords: equivalence, traceability, key comparison, degree of equivalence.

157

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tcnaga Nuklir • Jakarta, II Dcscmbcr 2003

PENDAHULUAN

ISSN 1693 - 7902

Adalah suatu kenyataan bahwa hasil suatu pengukuran radioaktivitas bervariasi

karena sistem peralatan yang digunakan berbeda. Untuk itu perlu dilakukan suatu

harmonisasi sehingga diperoleh ekivalensi di dalam metrologi radionuklida.

Harmonisasi tersebut bergantung pada kemampuan untuk menunjukkan ekivalensi

diantara mereka.

Telah dilakukan langkah-Iangkah teknis dalam memperbaiki "ketepatan

pengukuran", yang merupakan alasan prinsip dibentuknya NMI (National Metrology

Institutes) seperti: NPL (National Physical Laboratory) di United Kingdom,

NMIJ/ AIST (National Metrology Institute of Japan! Advanced Industrial Science and

Technology) di Jepang, P3KRBiN (Puslitbang Keselamatan Radiasi dan BioMedika

Nuklir) di Indonesia, dan lain-lain serta BIPM (Bureau International des Po ids et

Mesures), yang merupakan badan metrologi interkomparasi primer. Tugas utama dari

NMI adalah penetapan dan pemeliharaan Sistem Pengukuran Nasional (NMS

National Measurement Systems) serta melakukan traceability (ketertelusuran ).

Definisi Traceability yang tertera dalam ISO, 1987 (I), yaitu:

"the property of a result of a measurement whereby it can be related to appropriate

standards, generally international or national standards, through an unbroken chain of

comparison. "

"Ketertelusuran adalah sifat dari suatu hasi/ pengukuran untuk dapat dihubungkan

terhadap standard yang sesuai, umumnya standard internasional atau nasional melalui

suatu rantai antarbanding yang tidak terputus ".

Dari definisi terse but, terlihat bahwa ketertelusuran bersifat vertikal dan

merupakan konsep hirarkhi (silsilah), yang dapat diadopsi oleh suatu negara untuk

NMS nya misalnya silsilah tentang sumber/ peralatan standard.

Dalam 20 tahun terakhir ini, laboratorium nasional di dunia telah menyadari akan

pentingnya melakukan harmonisasi standard yang muncul dari perbedaan tersebut.

Kepentingan tentang ini telah digaris bawahi oleh NMI untuk berpartisipasi dalam

kegiatan yang diorganisir oleh organisasi metrologi regional (RMO = Regional

Metrology Organizations) seperti EUROMET (European Metrology), NORAMET

(North American Metrology) dan APMP (Asia Pacific Metrology Programme).

158

SeminarTahunanPengawasanPemanfaatanTenagaNuklir- Jakarta,11Oesember2003 ISSN1693- 7902

Keperluan tentang harmonisasi ini telah rnelahirkan prinsip Ekivalensi, yaitu suatu

konsep horizontal yang rnerupakan derajat standard pengukuran dari dua NMI yang

berbeda.

Pada rnakalah ini disajikan Aktivitas Ekivalen dan Derajat Ekivalensi dari 8

radionuklida, yaitu: 60Co, 1311,57CO, 133Ba, 24IArn, 137Cs, I34CS, dan 65Zn, hasil kegiatan

antarbanding pengukuran aktivitas yang dikoordinir oleh BIPM, yang pemah diikuti

oleh PDS (Pusat Dosirnetri dan Standardisasi) atau PSPKR (Pusat Standardisasi dan

Penelitian Keselarnatan Radiasi) - BA TAN beberapa tahun yang lalu.

TEOR!

Definisi Ekivalensi (BIPM, 1999) adalah (2):

"Equivalence is the condition of being equivalent, i.e. equal for practical purposes, in

significance or worth. Note: equivalence does not imply identity".

"Ekivalensi adalah kondisi menjadikan ekivalen yaitu sama untuk tujuan praktis, dalam

arti dan kegunaan. Catatan:Ekivalensi ti~f§!::!'likaSikan identitas"

DefinlSl AktIV~tasEklvalen, A, ~:~978 ('J adalah :e As / (Is/IRa) !!: (~~>','i:~ *,">- ", rf - 'I~_', f (;"" JI

tJI "'~" ,', ,,/~ ' ,'''{,,6~ ~"ii§;F ~

A)~ ~'?-

~4WAS~t.~'I': Aktivitas sarnpel, yang diki~a-tf-Ofei1 Lab. Partisipan

: Arus dari sarnpel yang dikirirn, yang terukur oleh Karnar Pengion SIR

(System International de Reference)

IRa adalah : Arus 226Ra rnilik SIR, yang terukur oleh Kamar Pengion SIR

Istilah yang digunakan secara praktis dalarn dunia rnetrologi radionuklida adalah

degree of equivalence of a measurement standards", E (Derajat Ekivalensi standard

pengukuran).

Derajat ekivalensi diantara dua standard pengukuran dinyatakan sebagai :

perbedaan diantara deviasi rnasing-rnasing dari nilai acuan kornparasi kunci dan

ketidakpastian dari perbedaan tersebut. Derajat Ekivalensi, EA yang baik terletak

Dirnana:

As adalah

Is adalah

: Aktivitas ekivalen

(1)

antara ± 1.

159

SeminarTahunanPengawasanPemanfaatanTenagaNuklir-Jakarta,11 Desember2003 ISSN1693 - 7902

Derajat ekivalensi untuk laboratorium A, EA, dapat dirumuskan sebagai berikut :

EA = f «VA -VR)' U(VA)' U(VR» 2)

atau EA = (Ae1ab - AeRee) / «UAe(labl + (UAe(Rel)2)112 3)

Dimana:

VA atau Aelab adalah

VRatau AeRef adalah

U Ae(1ab)adalah

U Ae(Ref)adalah

Komparasi Kunci

: nilai Ae dari lab. partisipan

: nilai Ae acuan komparasi kunci

: ketidakpastian dari Ae(lab),k = 2 (ketidakpastian bentangan)

: ketidakpastian Ae acuan, k = 2 (ketidakpastian bentangan)

Dalam komunitas intemasional, nilai Ekivalensi ditetapkan melalui komparasi

kunci. Komparasi Kunci didetinisikan sebagai:

"One of the set comparison selected by a Concultative Committee to test the principal

techniques and methods in the field. "

"Satu dari sederet komparasi yang dipilih oleh Dewan Penasehat Interkomparasi

untuk menguji teknik-teknik dan metode-metode prinsip di bidang terse but ".

Komparasi dilaksanakan dalam daerah geograti yang terbatas seperti EUROMET

(European Metrology), NORAMET (North American Metrology), atau APMP (Asia

Pacific Metrology Programme) dan melibatkan partisipasi dari laboratorium kunci

untuk latihan komparasi khusus. Berbagai laboratorium kunci di dalam RMO (Regional

Metrology Organization) melaksanakan interkomparasi tambahan diantara mereka dan

BIPM.

Interkomparasi BIPM secara efektif menetapkan aktivitas ekivalen acuan AeRef,

nilai yang dapat mewakili taksiran terbaik pada waktu itu, dalam satuan SI (System of

International) yang relevan. Korelasi diantara berbagai interkomparasi memungkinkan

suatu matrik yang akan dihasilkan, yang menetapkan perbedaan antara nilai AeRef dan

nilai Aktivitas ekivalen Ae, nilai standard yang diukur dari setiap NMI. Selanjutnya

dapat ditentukan derajat ekivalensi antara standard pengukuran dari dua NMI. Ini

adalah dua nilai kepentingan utama untuk komunitas pemakai.

160

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 DesembE 2003

ST ANDARDISASI RADIOAKTIVIT AS

ISSN 1693 - 7902

Setiap radionuklida memiliki keunikan tersendiri dalam peluruhannya dan

standardisasinya bergantung pada keunikan tersebut. Ada sekitar 100 radionuklida yang

digunakan di dalam industri atau by-product dari suatu industri yang menghendaki

standard. Lagi pula dari berbagai teknik standardisasi turunan primer yang mungkin

tersedia, hanya beberapa yang mungkin dapat dipakai untuk setiap radionuklida khusus.

Dikarenakan pertimbangan biaya peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan

dalam mendukung sistem tersebut, banyak NMI yang hanya mengkonsentrasikan pada

pengembangan dan pemeliharaan teknik standardisasi primer yang ada. Di samping itu,

adanya pengaruh pembatasan untuk standard radionuklida khusus di setiap area geografi

nasional. Ini bergantung pada sejumlah faktor seperti keberadaan reaktor nuklir,

kedekatan dengan tempat digunakannya uji coba senjata nuklir, atau penyimpanan dan

pemprosesan limbah radioaktif, kedokteran nuklir dan atau fasilitas radioterapi.

NMI yang mampu menstandardkan suatu radionuklida mungkin berbeda satu

sarna lain. Oleh sebab itu perlu dilakukan komparasi kunci yang meliputi radionuklida

yang diperlukan dan dapat dikerjakan oleh organisasi "konvensional" tersebut.

Sistem Acuan Internasional (SIR = System International de Reference)

Masalah pemeliharaan dan sumber infrastruktur interkomparasi komprehensif

dalam individu Badan Metrologi Nasional, NMI (National Metrology Institute), telah

dikenal baik oleh masyarakat metrologi radionuklida beberapa tahun yang lalu dari

pada istilah ekivalensi. Bidang II, Dewan Penasehat BIPM tentang radiasi pengion

(CCRI = Consultative Committee on Ionizing Radiation) menyetujui sistem yang

mengizinkan NMI untuk interkomparasi pengukuran standard yang meliputi sejumlah

radionuklida. Sistem ini (RITZ, 1978; 1983; 1986; Mann dkk., 1988), berdasarkan pada

penggunaan transfer instrumen yang didasarkan pada laboratorium BIPM, di Perancis.

Transfer instrumen yang dimaksud disini adalah Detektor Kamar Pengion tipe

sumur bertekanan tinggi, yang sensitive terhadap sinar-X dan foton gamma dan

beberapa jenis partikel beta energi tinggi. Ketidakpastian yang muncul dari standard

primer terletak antara 0,5 - 5% (REHER, 1995). Disamping itu stabilitas sistem kamar

pengion dapat dicapai ± 0,1 %. Oleh sebab itu dapat dilihat bahwa ketidakpastian yang

dikontribusikan oleh SIR (System International of Reference) tidak terlalu berarti pada

161

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693- 7902

ketidakpastian nilai Ae. Faktor normalisasi dalam sistem SIR adalah transfer instrumen

terhadap sumber acuan 226Ra,

Realisasi praktis dari sistem SIR adalah setiap individu NMI mengirimkan sampel

larutan sebanyak (3,6 ± 0,2) gram dalam wadah ampul gelas khusus, dan konsentrasi

aktivitasnya dinyatakan oleh NMI pengirim; secara langsung tertelusur (traceable)

terhadap standardisasi primer pada NMI. Nilai Ae yang dimasukkan ke dalam data SIR

berdasarkan pada respon kamar pengion terhadap sampel tersebut, respon sumber acuan

226Radan nilai konsentrasi aktivitas yang dinyatakan oleh NMI.

Dari nilai database terse but, nilai AeRef dapat diturunkan untuk setiap radionuklida

dan berkaitan dengan Derajat Ekivalensi (Degree of Equivalence, E) antara dua NMI.

AeRef dan E dapat ditentukan untuk setiap radionuklida .

Kelompok Kerja Bidang II CCRI

Pada tahun 1995 telah diadakan pertemuan Bidang II CCRI (CCRI =

Consultative Committee on Ionizing Radiation) yang memperkenalkan istilah

Ekivalensi dan kelompok kerja ekivalensi (EWG= Equivalence Working Group).

Kelompok Kerja tersebut dibentuk untuk menguji cara-caral metode penghitungan

ekivalensi secara praktis di bidang radioaktivitas. Proposal ditabelkan pada tahun 1997,

dan setelah diskusi dan modifikasi, pendekatan pragmatis disetujui. Kelompok Kerja

SIR (SIRWG) mempunyai pekerjaan menetapkan dan memelihara database SIR dan

memeriksa kualitas data tersebut.

Database Ekivalensi didasarkan pada masukan (input) dari berbagai

interkomparasi. Dan sistem SIR, input akan dipertimbangkan dari interkomparasi

Bidang II CCRI- BIPM, interkomparasi RMO, dan interkomparasi bilateral, multi

lateral yang dilaksanakan seperti model BIPM.

EWG akan mempertimbangkan data dari semua sumber-sumber tersebut, dan akan

merekomendasikan ke bidang II CCRI apakah masukan individu diterima atau tidak

untuk pencantuman di dalam database ekivalensi.

Mulany.a Tabel Ekivalensi yang pertama hanya semata-mata berdasarkan pada

masukan database SIR yang ada. Selanjutnya EWG akan melihat kembali data tersebut

setiap dua tahun dan meng -"update" Tabel Ekivalensi yang dipertimbangkan akan

dimasukkan ke dalam SIR baru dan pengiriman dari sumber-sumber lain yang te1ah

disebutkan di atas.

162

SeminarTahunanPengawasanPemanfaatanTenagaNuklir-Jakarta,II Oesember2003 ISSN1693 - 7902

Database SIR

Sistem SIR ditetapkan pada tahun 1976 dan sejak saat itu 1ebih dari 720 masukan

individu telah tercatat, yang meliputi 59 jenis radionuklida dari sekitar 30 NMIs.

Selama waktu itu, beberapa NMI mengirimkan lebih dari satu sampel pada waktu yang

sarna atau dalam peri ode waktu yang berbeda. Masukan yang lain ada dari non NMI

dan ada beberapa dari NMI tidak mengirimkan data lagi (menghilang).

Penaksiran ketidakpastian telah didekati secara realistik, seiring dengan

berkembangnya waktu. Karena itu EWG telah mengadopsi beberapa kriteria di dalam

menghasilkan nilai AeRefdari database SIR yaitu:

1. Hanya mengirimkan nilai yang secara langsung tertelusur dengan

standardisasi primer pada laboratorium pengirim yang memenuhi

persyaratan.

2. Hanya nilai dari NMI.

3. Hanya satu nilai NMI yang dimasukkan ke database meskipun mengirimkan

lebih dari satu sampel

4. Hanya nilai terakhir dari NMI yang memenuhi persyaratan

Nilai Aktivitas Ekivalen Acuan dan Ketidakpastian

Ada beberapa proposal yang diusulkan pada saat pertemuan CCRI bidang II dalam

penghitungan nilai AeRef,.Pada prinsipnya adalah unweighted mean, weighted mean dan

median.

Untuk radioaktivitas, pengiriman data aktivitas hasil kegiatan interkomparasi ke

SIR telah dilakukan beberapa periode yang lalu dan melibatkan sejumlah teknik

pengukuran primer yang berbeda. Penggunaan "median" dalam mengevaluasi Nilai

Aktivitas Ekivalen Acuan masih merupakan debat yang perlu dipertimbangkan. Dalam

mengevaluasi database Ekivalensi, dilakukan pendekatan klasik, menggunakan

unweighted mean. Tetapi untuk sementara waktu, metode weighted mean dan median

digunakan pula dalam mengevaluasi Nilai Aktivitas Ekivalen Acuan, AeRef.

Penghitungan nilai ketidakpastian gabungan, SD (Standard Deviation) dan

SDOM (Standard Deviation Of the Mean) juga merupakan subyek perdebatan. Ini

bukti untuk EWG bahwa ada sejumlah radionuklida di dalam database SIR dimana

163

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta. 11Descmber 2003 ISSN 1693- 7902

setiap analisis dari data masukan (entry) menunjukkan bahwa set data tersebut tidak

terdistribusi secara normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ada 10 jenis radionuklida yang diinterkomparasikan oleh PDS (Pusat Dosimetri

dan Standardisasi) atau PSPKR (Pusat Standardisasi dan Keselamatan Radiasi) BAT AN

dalam kegiatan interkomparasi kunci yang diselenggarakan oleh SIR/BIPM, namun

hanya 8 radionuklida yang ditampilkan disini karena dua data lainnya tidak ditemukan.

Dari hasil yang ditampilkan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari Tabel 1. Nilai Aktivitas Ekivalen 60COantara (7.040 - 7.104) kBq. Dari 16

data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 60Co yang diperoleh PDS adalah yang

tertinggi, yaitu 7.104 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,

Derajat Ekivalensinya (EA) adalah 0,19. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi derajat

ekivalensi dari hasil pengukuran 60CoPDS cukup baik.

2. Dari Tabel 2. Nilai Aktivitas Ekivalen 1311antara (40.214 - 40.533) kBq. Dari 13

data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 1311yang diperoleh PDS adalah 40,231

kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata, Derajat Ekivalensinya (EA)

adalah -0,049. Nilai ini terletak diantara ± 1, j adi hasil pengukuran 1311PDS cukup

baik.

3. Dari Tabel 3. Nilai Aktivitas Ekivalen 57COantara (153.880 - 170.400) kBq. Dari

12 data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 57Co yang diperoleh PSPKR adalah

yang terendah, yaitu 153.880 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata­

rata, Derajat Ekivalensinya (EA) adalah -1,01. Nilai ini terletak tepat pada -1, jadi

hasil pengukuran 57Co PSPKR cukup baik.

4. Dari Tabel 4. Nilai Aktivitas Ekivalen l33Baantara (41.801 - 44.189) kBq. Dari 10

data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen l33Ba yang dipero1eh PSPKR adalah yang

terendah, yaitu 41.801 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,

Derajat Ekivalensinya (EA) adalah -1.049. Nilai ini terletak tepat pada -1, jadi

hasil pengukuran l33BaPSPKR cukup baik.

5. Dari Tabel 5. Nilai Aktivitas Ekivalen 24lAm antara (2.046 - 2.069). MBq. Dari 7

data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 241Am yang diperoleh PSPKR adalah

2.066 MBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata, Derajat

164

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir • Jakarta, 11Desember 2003 ISSN 1693- 7902

,

Ekivalensinya adalah (EA) 0,186. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil

pengukuran 241AmPSPKR cukup baik.

6. Dari Tabel 6. Nilai Aktivitas Ekivalen \37Csantara (27.289 - 27.966) kBq. Dari 11

data tersebut, ni1ai Aktivitas Ekivalen \37Csyang dipero1eh PSPKR ada1ah yang

tertinggi, yaitu 27.966. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata, Derajat

Ekivalensinya (EA) adalah 0,279. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil

pengukuran \37CsPSPKR cukup baik.

7. Dari Tabel 7. Nilai Aktivitas Ekivalen 134CSantara (9.998 - 10.188) kBq. Dari 11

data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 134CSyang diperoleh PDS adalah yang

tertinggi, yaitu 10.188 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,

Derajat Ekivalensinya (EA) adalah 0,2. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil

pengukuran 134CSPDS cukup baik.

8. Dari Tabel 8. Nilai Aktivitas Ekivalen 65Zn antara (28.540 - 29.799) kBq. Dari 9

data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 65Zn yang diperoleh PSPKR adalah yang

terendah, yaitu 28.540kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,

Derajat Ekivalensinya (EA) adalah -0,95. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil

pengukuran 131I PDS cukup baik.

Untuk setiap radionuklida, temyata untuk mendapatkan arus yang sama dengan

arus yang dihasilkan oleh 226Ra, memerlukan aktivitas yang berbeda-beda bergantung

pada energi dan fraksi gamma yang dipancarkannya. Semakin rendah energi dan fraksi

gamma yang dipancarkan, memerlukan aktivitas yang lebih tinggi untuk mendapatkan

Aktivitas Ekivalennya.

Aktivitas Ekivalen ini berguna bagi laboratorium partisipan untuk menghitung

balik (mengkoreksi) aktivitas yang dikirimkan. Nilai aktivitas terse but telah tertelusur

dengan BIPM dan dapat digunakan sebagai sumber standar untuk mengkalibrasi Sistem

Pencacah Relatif yang dimiliki oleh laboratorium partisipan.

PDS (Pusat Dosimetri dan Standarisasi) atau nama penggantinya PSKPR (Pusat

Standarisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi) dan nama terbaru adalah P3KRBiN,

tidak mengikuti lagi interkomparasi yang diselenggarakan oleh BPIM. Namun sebagai

gantinya P3KRBiN mengikuti program interkomparasi yang diselenggarakan oleh

AIST/NMIJ (Asia Pacific Metrologi Programme).

165

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

Penetapan ekivalensi di bidang standarisasi Radioaktifitas tidak dapat

digeneralisasikan. Disebabkan karena keunikan sifat peluruhan radioaktif, maka

diperlukan keragaman teknik standardisasi primer dari sejumlah radionuklida yang

menghendaki pendekatan alternatif dan pragmatis. Sistem SIR di masa mendatang

dengan didukung oleh Organisasi Metrologi Regional, RMO (Regional Metrology

Organization) dan komparasi lain, menghendaki dasar-dasar untuk sistem alternatif

yang dapat diterima.

KESIMPULAN

1). Ekivalensi di dalam metrologi radionuklida sangat penting karena dapat digunakan

untuk uji profisiensi laboratorium

2). Derajat Ekivalensi dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil pengukuran.

3). Aktivitas Ekivalen dad setiap radionuklida berbeda-beda bergantung pada energi

dan probabilitas radiasi gamma yang dipancarkan.

4). Aktivitas Ekivalen berbanding terbalik dengan energi dan probabilitas radiasi

gamma yang dipancarkan.

5). Hasil Pengukuran PDS atau PSPKR BAT AN dalam interkomparasi yang

diselenggarakan BIPM adalah cukup baik karena Derajat Ekivalensinya terletak

diantara ± 1.

DAFTAR PUSTAKA

1. ISO, 1987, International Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology,

International Standards Organization, Genewa.

2. BIPM, 1999, Mutual recognition of National Measurement Standards and of

Measurement Certificates Issued by National Metrology Institutes Bureau

Internationaldes Poids et Mesures, Sevres, France.

3. Rytz, A. 1978. International Coherence of Activity Measurements, Env.Int.1, 15.

4. Woods, MJ, Reher, DFG, and Ratel, G., Equivalence in Radionuclide Metrology,

Applied Radiation And Isotopes 52, 2000, page 313-318.

5. Mann, WB; Rytz,A; Spernol,A; 1988, Radioactivity Measurements, Principles and

Practice, Pergamon Press, Oxford, p.136.

166

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desember 2003 ISSN 1693 -7902

6. Rytz,A; 1983. The International Reference System for Activity Measurements of

gamma ray emitting nuclides.InU .Appl.Radiat.Isot.34, 1047.

7. Rytz,A; 1986. Complementary Information Concerning the international Reference

System (SIR). Rapport BIPM-86/11, Sevres, France.

Tabel1. SIR uotuk 60Co (BPIM, F92310 Sevres)

Data yang dikirim Lab Partisan Pengukuran oleh BPIM

KetidakpastianKetidakKetidak

Metode

TanggalAktivitas

Relatifpastian

A.pastian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif(kBq)

Relatif

AcuanKombinasi

(%) IkBo)IFIN

14-MavEkstr.Efisiensi1/9/198314440,180,2415-12-830,041706722

PDS1411(PC)-y1/6/198410140,38 22-06-840,047710427

IPEN4411IPC)-y17-10-84327,80,040,0821-11-840,06470778

LMRI

202411(PCJ.y11/7/198617780,030,0519-12-860,04070645PTB

1577CaI.HP-IC1/9/19871000220,020,0721-01-880,03170596IER

1411PC-y1/5/19793007,40,020,1017-05-790,0470408

ETL

1411PC-y 1/11/19761848,30,030,2124-11-760,04704416

UVWR

ERX 363-01411PC-y 23/02/1977376830,050,8025-03-770,04705156ASMW

403411PC-y 15/06/19761867,80,040,10219/19760,04270628OMH

4783411PC-y 1/12/197914900,100,2613-12-790,04704520BIPM

961411PC-y 6/6/19732611,20,014 0,0222-07-760,04470664NPL

10CaI.HP-IC20/12/1976666,60,031,025/1/19770,054705972NBS

4915411PC-y30/05/198020380,060,153/9/19800,042706912BARC

2105411PC-y 1/6/19815840,030,253/9/19810,059707819NAC

A411PC-y 19/06/198146590,050,1815-07-810,033706513AECL

80-1-2411PC-y 5/2/19801189,30,0160,02411/4/19800,05570514

A.Ref=

7062.56SDOM =15.71% SDOM =0.22URef=15.71

URef=31.41% URef=0.44EA =0.19

Tabel 2. SIR untuk 13tl (BPIM, F92310 Sevres)Data van!.!dikirim Lab P . p k leh BPIM

KetidakpastianKetidakKetidak

Metode

TanggalAktivitas

Relatifpastian

A.pastian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif(kBq)

Relatif

AcuanKombinasi

(%) IkBa\IER

M13112A1411(PC)-y16-05-8436340,040,4924-05-840,0740311201PDS

ACaI.HP-IC6/6/198523601,08 17-06-850,09440231437ETL

1-2Ekstr.EfiSiensi4/2/198628220,080,265/2/19860,0840318112UVWR

1020-05411(PC)-y1/10/1986202900,040,272/10/19860,0640327113LMRI

251411IPC)-y24/06/198721160,100,1322-06-870,084031672ASMW

4.350.01Ekstr.Efisiensi1/11/198940050,010,1531-10-890,0724053367NIRH

NIRH 1131CaI.HP·IC20/03/1991672150,492,4727-03-910,06402141012OMH

10561411(PC)-y1/12/1991101430,020,0425-11-910,0640428161NBS

4401LCaI.HP-IC24/02/198153630,040,476/3/19810,0740328193PTB

78-147Cal.HP-IC8/3/1978321570,010,1510/3/19780,0624039166NAC

A411(PCh6/2/1980225070,030,5011/2/19800,06440429204BARC

1722411IPC)-y5/7/19791901,00,190,4317-07·19790,1340437197NPL

A290/80CaI.HP-IC6/10/198068990,060,338/10/19800,0740315139

A.Rttl =

40352.15SDOM =88.32% SDOM =0.22URttl"1210.61

URo/=2421.22%URttl=6.00EA =-0.049

167

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

~ ~---

KetidakpastianKetidakKetidak

Metode

TanggalAktivitas

Relatifpastian

pastian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)Tanggal

RelatifA. (kBq)Relatif

Acuan (%)

Kombinasi

(kBq)PSPKR

1Ekstr.Efisiensi5/9/199082461,16209/10/1990 0,0921538801790

LMRI

34247t(PC)-y9/10/199044470,0480,00813/11/900,117169230210

IRD

AEkstr.EflSiensi1/10/199014970,3900,46028/021910,1411693201050

UVWR

305-1147t (PC)- y5/8/199156850,0680,07420/08/910,295169970530

VNIIM

147t(PC)..y10/6/199249980,1400,29010/7/19920,12167300600

PTB

83-93Cal.HP-IC1/3/198340620,090,279/3/19830,11168850520

IER

M57Co1A147t (PC\- Y1/4/19806415,90,050,3029/04/19800,17167710590

OMH

359047t(PC)..y1/6/197755160,100,4915/06/19770,18168800900

NPL

39CaI.HP-IC20/12/1976428,80,041,228/12/1976 0,181680003400

NBS

4408LB20CaI.HP-IC19/06/197828670,0060,583/7/19780,221700101060

AAEC

8A47t(PC\-y15/01/197887100,300,8012/1/19781,061658002250

AECL

8Q-{\-147t(PC)-y20/03/1980164110,0250,1116/06/19800,21170400410

A.rw=

167439.17SDOM =4465.15'10 SDOM =2.67Urw =6653.71

Urw=

13307.42'IoUrw=7.95E.•• =·1.010

------- - --- ---~-----Ketidakpastian Ketidak

Ketidak

Metode

TanggalAktivitas

Relatifpastian

pastian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)Tanggal

RelatifA. (kBq)Relatif

Acuan (0/0)

Kombinasi

(kBQ)OMH

1020847t(PC,y)1/7/199134760,0210,1710/4/19910,084363680

koins PSPKR

A31/91Ekstr.EflSiensi23/05/915690,074 21/08/910,144180166

PTB

712847t(PC,y)1/1/19781924,20,030,2013/03/780,1143906101

koins BIPM

5347t(PC,y)1/12/198041290,110,132/12/19800,084385781

koins NPL

A 195/82CaI.HP-IC28/04/8226630,030,964/5/19820,0943992423ETL

Ba-1Ekstr.EflSiensi4/2/198621480,090,347/2/19860,0844189160

NBS

33CaI.HP-IC1/7/198635850,070,2124/07/860,0843734104

UVWR

ERX47t(PC,y)28/11/7943030,120,627/2/19800,0843903279

koins LMRI

1Nal(TI)-Well-11/4/197940830,0070,147/11/19790,094392672

tvoo AECL

147t(PC,y)28/02/19738490,050,259/11/19780,0943788118

koins

8

A.rw=

43673.20SDOM =674.60'10 SDOM =1.54URo/=891.57

Urw=

1783.14'IoUrw=4.08E.•• =·1.049

Tabel3. SIR untuk 57 Co (BPIM, F92310 Sevres)dikirim Lab - .

Tabel4. SIR untuk J33Ba (BPIM, F92310 Sevres)Data vang dikirim Lab P .

168

P

P

k

k

leh BPIM

leh BPIM

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

Tabel5. SIR untuk 241Arn (BPIM, F92310 Sevres)Data vang dikirim Lab P . Penguk leh BPIM

KetidakpaslianKetidakKelidak

Metode

TanggalAktivitas

Relalifpaslian

A. (kBq)paslian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelalifX 103Relalif

Acuan (%)

Kombinasi

(kBq)OMH

3580411(PCy)01-03-778116,20,140,3014-03-770,1720697,7

koins PTB

5627411(PCy)koins01-01-78154720,020,1213-03-780,1820614,5

NPL

A297/80CaI.HP-IC06·10-80131240,120,3410-10-800,2020538.4

OMH

4785411(PCy)koins10-01-79148310,040,1113-12-790,1720534,2

UVWR

ERX411(PCy)09-04·795475,80,120,3218-05-790,1720537,8

koins AAEC

946411(PCy)01-04-7743620,100.3005-05-770,1920467,5

koins PSPKR

01411(PCy)koins15·11·89174990,59 01-12-890,16206612.6

A.Re/=

2057.29SOOM =8.26% SOOM =0.40URe/=22.62

URe/=

45.25'I. URe/=2.20EA =0.186

Tabcl6. SIR untuk IJ7Cs (BPIM, F92310 Scvrcs)Data vang dikirim Lab P . Penguk leh BPIM

KelidakpastianKetidakKetidak

Metode

TanggalAktivitas

Relatifpastian

A. (kBq)pastian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatifX 103Relatif

AcuanKombinasi

(%) (kBq)PSPKR

1411PCy)koins.1/8/8924620.07025109/19890,0562796626

LMRI

181CaI.HP·IC15/06/198510470,030,2716/09/19850,0852756179

PTB

2552CaI.HP-IC1/10/762043,60,160,3016/11/19760,062728994

UVWR

ERX411PCy)koins. 24/10/197942120,20,438/2/800,0727527133

ASMW

32411PCy)koins. 1/10/7839020,070,257/11/780.082791476

OMH

3584411PCy)koins. 30/04/19773425,90.200,8027105/19770,0627386226

NPL

A359/77CaI.HP-IC1/6/77565,80,051,9218/05/19770,0927307525

NBS

4233-B-94CaI.HP-IC1/5/8225410,120,3119/07/19830,062757793

AAEC

953411PCy}koins.16/08/197726340,160,1630/09/19770,082759666

ComDar.

B1 1/5/8222100,070 7/4/820,062749525

NAC

A411PCy}koins.21/05/1980667590,040,9922/07/800,0527658275

A.ReI=

27570.55SOOM =217.52% SOOM =0.79URe/=708.87

UReI=

1417.73%URe/=5.14EA =0.279

169

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaalan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Oesembcr 2003 ISSN 1693 - 7902

uata van,( - --- --KetidakpastianKetidak

Ketidak

No.

MetodeTanggalAktivitas

Relatifpastian

pastian

Lab AmpulStandarisasiAcuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif

A. (kBq)RelatifAcuan

Kombinasi(%) (kBo\

PDS

BB47tPC~koins 1/11/19849880,030,7022/11/19840,06101888BARC

217447tPC~koins 1/8/19815330,030,703/9/19810,071009471

CNEA13447tPC~koins 20-10-867750,601,607/1/19870,1210010171

IRDA47tPC~koins 1/3/198712580,080,1619/10/19870,08999819

LMRI266Cal-HP-IC17-11-8712600,170,1230/11/19870,0621012522

IER547tPCkoins 1/10/19773150,50,080,6324/02/19780,091002264

UVVVR

ERX42947tPCkoins17/01/19784281,20,200,4017/04/19780,071012446

OMH

453047tPCkoins 1/1/1979686,40,050,3026/01/19790,061012331NPL

18Cal-HP-IC20/12/1976684,60,070,3530/12/19760,061008736NBS

4250-2ACal-HP-IC14/09/19774096,50,011,1018/10/19770,0510121111AECL

147t(PCy) koins18/03/1977884,30,010,3223/05/19770,071009433

A.RM=

10089.6SOOM =57.93% SOOM =0.57URM=245.82

4 %URM=

4.87URof=491.64EA =0.200

- -_.~.Ketidakpastian Ketidak

Ketidak

Metode

TanggalAktivitas

Relatifpastian

pastian

LabNo. AmpulStandarisasi

Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif

A. (kBq)RelatifAcuan (%)

Kombinasi

(kBo\ASMW

4.054.0647t(PCy)1/10/197727930,30,322/11/19770,0629494126koins PTB

78.22CaI.HP-IC1/1/1978113260,020,1410/3/19780,042968044OMH

404947t(PCy)1/10/197820150,050,210/10/19780,072969965koins NPL

A70/79CaI.HP-IC1/9/197955870,120,696/9/19790,0629799208UVVVR

ERX 605-0347t(PCy)31/07/8035210,070,673/9/19800,0529775201koins LMRI

9047t(PCy)8/11/198222900,060,211/12/19820,0832969569koins PSPKR

947t(PCy)1/9/19934450,200,2130/09/930,112854089koins OMH

722947t(PCy)5/12/198536210,050,2115/12/19850,052976366koins AAEC

5B47t(PCy)3/10/1977454,80,200,2617/10/19770,092961499koins

A.Rot=

29562.11SDOM =394.36% SOOM =1.33URM=

536.71URof=1073.42% URoI=3.63EA =.0.95

Tabel 7. SIR untuk 134CS(BPIM, F92310 Sevres)dikirim Lab P .

Tabel8. SIR untuk 69Zn (BPIM, F92310 Sevres)dikirim Lab P .

170

P k

k

leh BPIM

leh

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

Tabel 9. Aktivitas Ekivalen beberapa Radionuklida HasH Interkomparasi dengan BPIM

Lab. Partisipan

Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)

lOCO

22Na'34Csmcs65Zn1311133Ba57Co2·'Am

IFIN

7067 42737

PDS (PSPKR)

710410188279642854040231418011538802066000

IPEN

7077

LMRI

7064 1012727530296884030843928169230

PTB

70597528 272872968040391439321688502061000

IER

7040 10023 40311167670

ETL

70447543 4031744176

UVVVR

7051753710124275272977540327439031699702053000

ASMW

70627503 279222948440533

NIRH

40214

OMH

7045754710123273902976340010439861687602053000

IRD

9998 169260

VNIIM

167300

BIPM

7066 43862

NPL

7058753810089272882979140315439921680002053000

NBS

706974961011727577 4032844332170010

AAEC

2745629614 1658002046000

Com par

1009327571

BARC

7078 10094 40437

CNEA NAC

7065 40429

ANSTO LPRIAECL

7051 43780

50000

45000

'S' 4000011:1

~ 35000ci 30000

iti 25000"i 20000

~ 15000

10000

5000

o

+

!

~~~,..•,,, , !,, !! ~

,

5 10 15 20 25 30

Gambar 1.Aktivitas Ekiva1en Beberapa Radionuklida

Hasil 1nterkomparasi Kuncl

171

Uhontori •• Putisiru