EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA ABSTRAKdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Transcript of EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA ABSTRAKdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File...
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta. II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902
EKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA
Nazaroh
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir (P3KRBiN) - BAT AN
ABSTRAKEKIV ALENSI DI DALAM METROLOGI RADIONUKLIDA. Adalah suatu
kenyataan bahwa hasil suatu pengukuran radioaktivitas bervariasi karena sistemperalatan yang digunakan berbeda. Untuk itu perlu dilakukan suatu harmonisasisehingga diperoleh ekivalensi di dalam metrologi radionuklida. Tanggung jawab dalammenetapkan prosedur untuk mencapai harmonisasi terse but terletak pada KomiteInternasional yang membidangi masalah Berat dan Pengukuran, yaitu ICWM(International Committee of Weights and Measures) dan Dewan Penasehat(Consultative Committee). Untuk mencapai tujuan tersebut, sederet rekomendasi danprosedur telah dikembangkan oleh BIPM (Bureau des Po ids et Mesures). Inti darirekomendasi tersebut adalah Konsep Komparasi Kunci yang melibatkan sederet latihankomparasi antara organisasi metrologi regional seperti EUROMET (EuropeanMetrology), NORAMET (North American Metrology) dan APMP (Asia PacificMetrology Programme). Dikarenakan keunikan sifat dari standardisasi radioaktivitas,maka untuk memperoleh ekivalensi di dalam pengukuran tersebut dilakukaninterkomparasi. Pada makalah ini disajikan Aktivitas ekivalen dan Derajat ekivalensibeberapa radionuklida hasil dari program interkomparasi.Kata kunci : ekivalensi, ketertelusuran, komparasi kunci, derajat ekivalensi.
ABSTRACTEQUIV ALENSI IN RADIONUCLIDE METROLOGY. It is real that the result ofactivity measurement is vary because the instrument system to be used is different.Therefore it is necessary done a harmonization so that it can be obtained equivalence inradionuclide metrology. The responsibility for establishing a procedure to achieveharmonization lies with the International Committee of Weights and Measures (ICWM)and Consultative Commitee. A series of general recommendations and procedure weredeveloped by BIPM (Bureau des Poids et Mesures) to achieve these objectives.Central of these recommendation is the concept of Key Comparisons which involve aseries of comparison exercises both within and between the regional metrologyorganizations such as EUROMET (European Metrology), NORAMET (North AmericanMetrology), and APMP (Asia Pacific Metrology Programme). Because of the uniquenature of radioactivity standardization, therefore intercomparison was done to achieveequivalence in the measurement. This paper presented equivalence activity and degreeof equivalence of several radionuclides, result of intercomparison program.Keywords: equivalence, traceability, key comparison, degree of equivalence.
157
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tcnaga Nuklir • Jakarta, II Dcscmbcr 2003
PENDAHULUAN
ISSN 1693 - 7902
Adalah suatu kenyataan bahwa hasil suatu pengukuran radioaktivitas bervariasi
karena sistem peralatan yang digunakan berbeda. Untuk itu perlu dilakukan suatu
harmonisasi sehingga diperoleh ekivalensi di dalam metrologi radionuklida.
Harmonisasi tersebut bergantung pada kemampuan untuk menunjukkan ekivalensi
diantara mereka.
Telah dilakukan langkah-Iangkah teknis dalam memperbaiki "ketepatan
pengukuran", yang merupakan alasan prinsip dibentuknya NMI (National Metrology
Institutes) seperti: NPL (National Physical Laboratory) di United Kingdom,
NMIJ/ AIST (National Metrology Institute of Japan! Advanced Industrial Science and
Technology) di Jepang, P3KRBiN (Puslitbang Keselamatan Radiasi dan BioMedika
Nuklir) di Indonesia, dan lain-lain serta BIPM (Bureau International des Po ids et
Mesures), yang merupakan badan metrologi interkomparasi primer. Tugas utama dari
NMI adalah penetapan dan pemeliharaan Sistem Pengukuran Nasional (NMS
National Measurement Systems) serta melakukan traceability (ketertelusuran ).
Definisi Traceability yang tertera dalam ISO, 1987 (I), yaitu:
"the property of a result of a measurement whereby it can be related to appropriate
standards, generally international or national standards, through an unbroken chain of
comparison. "
"Ketertelusuran adalah sifat dari suatu hasi/ pengukuran untuk dapat dihubungkan
terhadap standard yang sesuai, umumnya standard internasional atau nasional melalui
suatu rantai antarbanding yang tidak terputus ".
Dari definisi terse but, terlihat bahwa ketertelusuran bersifat vertikal dan
merupakan konsep hirarkhi (silsilah), yang dapat diadopsi oleh suatu negara untuk
NMS nya misalnya silsilah tentang sumber/ peralatan standard.
Dalam 20 tahun terakhir ini, laboratorium nasional di dunia telah menyadari akan
pentingnya melakukan harmonisasi standard yang muncul dari perbedaan tersebut.
Kepentingan tentang ini telah digaris bawahi oleh NMI untuk berpartisipasi dalam
kegiatan yang diorganisir oleh organisasi metrologi regional (RMO = Regional
Metrology Organizations) seperti EUROMET (European Metrology), NORAMET
(North American Metrology) dan APMP (Asia Pacific Metrology Programme).
158
SeminarTahunanPengawasanPemanfaatanTenagaNuklir- Jakarta,11Oesember2003 ISSN1693- 7902
Keperluan tentang harmonisasi ini telah rnelahirkan prinsip Ekivalensi, yaitu suatu
konsep horizontal yang rnerupakan derajat standard pengukuran dari dua NMI yang
berbeda.
Pada rnakalah ini disajikan Aktivitas Ekivalen dan Derajat Ekivalensi dari 8
radionuklida, yaitu: 60Co, 1311,57CO, 133Ba, 24IArn, 137Cs, I34CS, dan 65Zn, hasil kegiatan
antarbanding pengukuran aktivitas yang dikoordinir oleh BIPM, yang pemah diikuti
oleh PDS (Pusat Dosirnetri dan Standardisasi) atau PSPKR (Pusat Standardisasi dan
Penelitian Keselarnatan Radiasi) - BA TAN beberapa tahun yang lalu.
TEOR!
Definisi Ekivalensi (BIPM, 1999) adalah (2):
"Equivalence is the condition of being equivalent, i.e. equal for practical purposes, in
significance or worth. Note: equivalence does not imply identity".
"Ekivalensi adalah kondisi menjadikan ekivalen yaitu sama untuk tujuan praktis, dalam
arti dan kegunaan. Catatan:Ekivalensi ti~f§!::!'likaSikan identitas"
DefinlSl AktIV~tasEklvalen, A, ~:~978 ('J adalah :e As / (Is/IRa) !!: (~~>','i:~ *,">- ", rf - 'I~_', f (;"" JI
tJI "'~" ,', ,,/~ ' ,'''{,,6~ ~"ii§;F ~
A)~ ~'?-
~4WAS~t.~'I': Aktivitas sarnpel, yang diki~a-tf-Ofei1 Lab. Partisipan
: Arus dari sarnpel yang dikirirn, yang terukur oleh Karnar Pengion SIR
(System International de Reference)
IRa adalah : Arus 226Ra rnilik SIR, yang terukur oleh Kamar Pengion SIR
Istilah yang digunakan secara praktis dalarn dunia rnetrologi radionuklida adalah
degree of equivalence of a measurement standards", E (Derajat Ekivalensi standard
pengukuran).
Derajat ekivalensi diantara dua standard pengukuran dinyatakan sebagai :
perbedaan diantara deviasi rnasing-rnasing dari nilai acuan kornparasi kunci dan
ketidakpastian dari perbedaan tersebut. Derajat Ekivalensi, EA yang baik terletak
Dirnana:
As adalah
Is adalah
: Aktivitas ekivalen
(1)
antara ± 1.
159
SeminarTahunanPengawasanPemanfaatanTenagaNuklir-Jakarta,11 Desember2003 ISSN1693 - 7902
Derajat ekivalensi untuk laboratorium A, EA, dapat dirumuskan sebagai berikut :
EA = f «VA -VR)' U(VA)' U(VR» 2)
atau EA = (Ae1ab - AeRee) / «UAe(labl + (UAe(Rel)2)112 3)
Dimana:
VA atau Aelab adalah
VRatau AeRef adalah
U Ae(1ab)adalah
U Ae(Ref)adalah
Komparasi Kunci
: nilai Ae dari lab. partisipan
: nilai Ae acuan komparasi kunci
: ketidakpastian dari Ae(lab),k = 2 (ketidakpastian bentangan)
: ketidakpastian Ae acuan, k = 2 (ketidakpastian bentangan)
Dalam komunitas intemasional, nilai Ekivalensi ditetapkan melalui komparasi
kunci. Komparasi Kunci didetinisikan sebagai:
"One of the set comparison selected by a Concultative Committee to test the principal
techniques and methods in the field. "
"Satu dari sederet komparasi yang dipilih oleh Dewan Penasehat Interkomparasi
untuk menguji teknik-teknik dan metode-metode prinsip di bidang terse but ".
Komparasi dilaksanakan dalam daerah geograti yang terbatas seperti EUROMET
(European Metrology), NORAMET (North American Metrology), atau APMP (Asia
Pacific Metrology Programme) dan melibatkan partisipasi dari laboratorium kunci
untuk latihan komparasi khusus. Berbagai laboratorium kunci di dalam RMO (Regional
Metrology Organization) melaksanakan interkomparasi tambahan diantara mereka dan
BIPM.
Interkomparasi BIPM secara efektif menetapkan aktivitas ekivalen acuan AeRef,
nilai yang dapat mewakili taksiran terbaik pada waktu itu, dalam satuan SI (System of
International) yang relevan. Korelasi diantara berbagai interkomparasi memungkinkan
suatu matrik yang akan dihasilkan, yang menetapkan perbedaan antara nilai AeRef dan
nilai Aktivitas ekivalen Ae, nilai standard yang diukur dari setiap NMI. Selanjutnya
dapat ditentukan derajat ekivalensi antara standard pengukuran dari dua NMI. Ini
adalah dua nilai kepentingan utama untuk komunitas pemakai.
160
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 DesembE 2003
ST ANDARDISASI RADIOAKTIVIT AS
ISSN 1693 - 7902
Setiap radionuklida memiliki keunikan tersendiri dalam peluruhannya dan
standardisasinya bergantung pada keunikan tersebut. Ada sekitar 100 radionuklida yang
digunakan di dalam industri atau by-product dari suatu industri yang menghendaki
standard. Lagi pula dari berbagai teknik standardisasi turunan primer yang mungkin
tersedia, hanya beberapa yang mungkin dapat dipakai untuk setiap radionuklida khusus.
Dikarenakan pertimbangan biaya peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung sistem tersebut, banyak NMI yang hanya mengkonsentrasikan pada
pengembangan dan pemeliharaan teknik standardisasi primer yang ada. Di samping itu,
adanya pengaruh pembatasan untuk standard radionuklida khusus di setiap area geografi
nasional. Ini bergantung pada sejumlah faktor seperti keberadaan reaktor nuklir,
kedekatan dengan tempat digunakannya uji coba senjata nuklir, atau penyimpanan dan
pemprosesan limbah radioaktif, kedokteran nuklir dan atau fasilitas radioterapi.
NMI yang mampu menstandardkan suatu radionuklida mungkin berbeda satu
sarna lain. Oleh sebab itu perlu dilakukan komparasi kunci yang meliputi radionuklida
yang diperlukan dan dapat dikerjakan oleh organisasi "konvensional" tersebut.
Sistem Acuan Internasional (SIR = System International de Reference)
Masalah pemeliharaan dan sumber infrastruktur interkomparasi komprehensif
dalam individu Badan Metrologi Nasional, NMI (National Metrology Institute), telah
dikenal baik oleh masyarakat metrologi radionuklida beberapa tahun yang lalu dari
pada istilah ekivalensi. Bidang II, Dewan Penasehat BIPM tentang radiasi pengion
(CCRI = Consultative Committee on Ionizing Radiation) menyetujui sistem yang
mengizinkan NMI untuk interkomparasi pengukuran standard yang meliputi sejumlah
radionuklida. Sistem ini (RITZ, 1978; 1983; 1986; Mann dkk., 1988), berdasarkan pada
penggunaan transfer instrumen yang didasarkan pada laboratorium BIPM, di Perancis.
Transfer instrumen yang dimaksud disini adalah Detektor Kamar Pengion tipe
sumur bertekanan tinggi, yang sensitive terhadap sinar-X dan foton gamma dan
beberapa jenis partikel beta energi tinggi. Ketidakpastian yang muncul dari standard
primer terletak antara 0,5 - 5% (REHER, 1995). Disamping itu stabilitas sistem kamar
pengion dapat dicapai ± 0,1 %. Oleh sebab itu dapat dilihat bahwa ketidakpastian yang
dikontribusikan oleh SIR (System International of Reference) tidak terlalu berarti pada
161
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693- 7902
ketidakpastian nilai Ae. Faktor normalisasi dalam sistem SIR adalah transfer instrumen
terhadap sumber acuan 226Ra,
Realisasi praktis dari sistem SIR adalah setiap individu NMI mengirimkan sampel
larutan sebanyak (3,6 ± 0,2) gram dalam wadah ampul gelas khusus, dan konsentrasi
aktivitasnya dinyatakan oleh NMI pengirim; secara langsung tertelusur (traceable)
terhadap standardisasi primer pada NMI. Nilai Ae yang dimasukkan ke dalam data SIR
berdasarkan pada respon kamar pengion terhadap sampel tersebut, respon sumber acuan
226Radan nilai konsentrasi aktivitas yang dinyatakan oleh NMI.
Dari nilai database terse but, nilai AeRef dapat diturunkan untuk setiap radionuklida
dan berkaitan dengan Derajat Ekivalensi (Degree of Equivalence, E) antara dua NMI.
AeRef dan E dapat ditentukan untuk setiap radionuklida .
Kelompok Kerja Bidang II CCRI
Pada tahun 1995 telah diadakan pertemuan Bidang II CCRI (CCRI =
Consultative Committee on Ionizing Radiation) yang memperkenalkan istilah
Ekivalensi dan kelompok kerja ekivalensi (EWG= Equivalence Working Group).
Kelompok Kerja tersebut dibentuk untuk menguji cara-caral metode penghitungan
ekivalensi secara praktis di bidang radioaktivitas. Proposal ditabelkan pada tahun 1997,
dan setelah diskusi dan modifikasi, pendekatan pragmatis disetujui. Kelompok Kerja
SIR (SIRWG) mempunyai pekerjaan menetapkan dan memelihara database SIR dan
memeriksa kualitas data tersebut.
Database Ekivalensi didasarkan pada masukan (input) dari berbagai
interkomparasi. Dan sistem SIR, input akan dipertimbangkan dari interkomparasi
Bidang II CCRI- BIPM, interkomparasi RMO, dan interkomparasi bilateral, multi
lateral yang dilaksanakan seperti model BIPM.
EWG akan mempertimbangkan data dari semua sumber-sumber tersebut, dan akan
merekomendasikan ke bidang II CCRI apakah masukan individu diterima atau tidak
untuk pencantuman di dalam database ekivalensi.
Mulany.a Tabel Ekivalensi yang pertama hanya semata-mata berdasarkan pada
masukan database SIR yang ada. Selanjutnya EWG akan melihat kembali data tersebut
setiap dua tahun dan meng -"update" Tabel Ekivalensi yang dipertimbangkan akan
dimasukkan ke dalam SIR baru dan pengiriman dari sumber-sumber lain yang te1ah
disebutkan di atas.
162
SeminarTahunanPengawasanPemanfaatanTenagaNuklir-Jakarta,II Oesember2003 ISSN1693 - 7902
Database SIR
Sistem SIR ditetapkan pada tahun 1976 dan sejak saat itu 1ebih dari 720 masukan
individu telah tercatat, yang meliputi 59 jenis radionuklida dari sekitar 30 NMIs.
Selama waktu itu, beberapa NMI mengirimkan lebih dari satu sampel pada waktu yang
sarna atau dalam peri ode waktu yang berbeda. Masukan yang lain ada dari non NMI
dan ada beberapa dari NMI tidak mengirimkan data lagi (menghilang).
Penaksiran ketidakpastian telah didekati secara realistik, seiring dengan
berkembangnya waktu. Karena itu EWG telah mengadopsi beberapa kriteria di dalam
menghasilkan nilai AeRefdari database SIR yaitu:
1. Hanya mengirimkan nilai yang secara langsung tertelusur dengan
standardisasi primer pada laboratorium pengirim yang memenuhi
persyaratan.
2. Hanya nilai dari NMI.
3. Hanya satu nilai NMI yang dimasukkan ke database meskipun mengirimkan
lebih dari satu sampel
4. Hanya nilai terakhir dari NMI yang memenuhi persyaratan
Nilai Aktivitas Ekivalen Acuan dan Ketidakpastian
Ada beberapa proposal yang diusulkan pada saat pertemuan CCRI bidang II dalam
penghitungan nilai AeRef,.Pada prinsipnya adalah unweighted mean, weighted mean dan
median.
Untuk radioaktivitas, pengiriman data aktivitas hasil kegiatan interkomparasi ke
SIR telah dilakukan beberapa periode yang lalu dan melibatkan sejumlah teknik
pengukuran primer yang berbeda. Penggunaan "median" dalam mengevaluasi Nilai
Aktivitas Ekivalen Acuan masih merupakan debat yang perlu dipertimbangkan. Dalam
mengevaluasi database Ekivalensi, dilakukan pendekatan klasik, menggunakan
unweighted mean. Tetapi untuk sementara waktu, metode weighted mean dan median
digunakan pula dalam mengevaluasi Nilai Aktivitas Ekivalen Acuan, AeRef.
Penghitungan nilai ketidakpastian gabungan, SD (Standard Deviation) dan
SDOM (Standard Deviation Of the Mean) juga merupakan subyek perdebatan. Ini
bukti untuk EWG bahwa ada sejumlah radionuklida di dalam database SIR dimana
163
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta. 11Descmber 2003 ISSN 1693- 7902
setiap analisis dari data masukan (entry) menunjukkan bahwa set data tersebut tidak
terdistribusi secara normal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada 10 jenis radionuklida yang diinterkomparasikan oleh PDS (Pusat Dosimetri
dan Standardisasi) atau PSPKR (Pusat Standardisasi dan Keselamatan Radiasi) BAT AN
dalam kegiatan interkomparasi kunci yang diselenggarakan oleh SIR/BIPM, namun
hanya 8 radionuklida yang ditampilkan disini karena dua data lainnya tidak ditemukan.
Dari hasil yang ditampilkan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari Tabel 1. Nilai Aktivitas Ekivalen 60COantara (7.040 - 7.104) kBq. Dari 16
data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 60Co yang diperoleh PDS adalah yang
tertinggi, yaitu 7.104 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,
Derajat Ekivalensinya (EA) adalah 0,19. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi derajat
ekivalensi dari hasil pengukuran 60CoPDS cukup baik.
2. Dari Tabel 2. Nilai Aktivitas Ekivalen 1311antara (40.214 - 40.533) kBq. Dari 13
data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 1311yang diperoleh PDS adalah 40,231
kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata, Derajat Ekivalensinya (EA)
adalah -0,049. Nilai ini terletak diantara ± 1, j adi hasil pengukuran 1311PDS cukup
baik.
3. Dari Tabel 3. Nilai Aktivitas Ekivalen 57COantara (153.880 - 170.400) kBq. Dari
12 data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 57Co yang diperoleh PSPKR adalah
yang terendah, yaitu 153.880 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata
rata, Derajat Ekivalensinya (EA) adalah -1,01. Nilai ini terletak tepat pada -1, jadi
hasil pengukuran 57Co PSPKR cukup baik.
4. Dari Tabel 4. Nilai Aktivitas Ekivalen l33Baantara (41.801 - 44.189) kBq. Dari 10
data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen l33Ba yang dipero1eh PSPKR adalah yang
terendah, yaitu 41.801 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,
Derajat Ekivalensinya (EA) adalah -1.049. Nilai ini terletak tepat pada -1, jadi
hasil pengukuran l33BaPSPKR cukup baik.
5. Dari Tabel 5. Nilai Aktivitas Ekivalen 24lAm antara (2.046 - 2.069). MBq. Dari 7
data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 241Am yang diperoleh PSPKR adalah
2.066 MBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata, Derajat
164
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir • Jakarta, 11Desember 2003 ISSN 1693- 7902
,
Ekivalensinya adalah (EA) 0,186. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil
pengukuran 241AmPSPKR cukup baik.
6. Dari Tabel 6. Nilai Aktivitas Ekivalen \37Csantara (27.289 - 27.966) kBq. Dari 11
data tersebut, ni1ai Aktivitas Ekivalen \37Csyang dipero1eh PSPKR ada1ah yang
tertinggi, yaitu 27.966. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata, Derajat
Ekivalensinya (EA) adalah 0,279. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil
pengukuran \37CsPSPKR cukup baik.
7. Dari Tabel 7. Nilai Aktivitas Ekivalen 134CSantara (9.998 - 10.188) kBq. Dari 11
data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 134CSyang diperoleh PDS adalah yang
tertinggi, yaitu 10.188 kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,
Derajat Ekivalensinya (EA) adalah 0,2. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil
pengukuran 134CSPDS cukup baik.
8. Dari Tabel 8. Nilai Aktivitas Ekivalen 65Zn antara (28.540 - 29.799) kBq. Dari 9
data tersebut, nilai Aktivitas Ekivalen 65Zn yang diperoleh PSPKR adalah yang
terendah, yaitu 28.540kBq. Bila dibandingkan dengan nilai acuan rata-rata,
Derajat Ekivalensinya (EA) adalah -0,95. Nilai ini terletak diantara ± 1, jadi hasil
pengukuran 131I PDS cukup baik.
Untuk setiap radionuklida, temyata untuk mendapatkan arus yang sama dengan
arus yang dihasilkan oleh 226Ra, memerlukan aktivitas yang berbeda-beda bergantung
pada energi dan fraksi gamma yang dipancarkannya. Semakin rendah energi dan fraksi
gamma yang dipancarkan, memerlukan aktivitas yang lebih tinggi untuk mendapatkan
Aktivitas Ekivalennya.
Aktivitas Ekivalen ini berguna bagi laboratorium partisipan untuk menghitung
balik (mengkoreksi) aktivitas yang dikirimkan. Nilai aktivitas terse but telah tertelusur
dengan BIPM dan dapat digunakan sebagai sumber standar untuk mengkalibrasi Sistem
Pencacah Relatif yang dimiliki oleh laboratorium partisipan.
PDS (Pusat Dosimetri dan Standarisasi) atau nama penggantinya PSKPR (Pusat
Standarisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi) dan nama terbaru adalah P3KRBiN,
tidak mengikuti lagi interkomparasi yang diselenggarakan oleh BPIM. Namun sebagai
gantinya P3KRBiN mengikuti program interkomparasi yang diselenggarakan oleh
AIST/NMIJ (Asia Pacific Metrologi Programme).
165
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902
Penetapan ekivalensi di bidang standarisasi Radioaktifitas tidak dapat
digeneralisasikan. Disebabkan karena keunikan sifat peluruhan radioaktif, maka
diperlukan keragaman teknik standardisasi primer dari sejumlah radionuklida yang
menghendaki pendekatan alternatif dan pragmatis. Sistem SIR di masa mendatang
dengan didukung oleh Organisasi Metrologi Regional, RMO (Regional Metrology
Organization) dan komparasi lain, menghendaki dasar-dasar untuk sistem alternatif
yang dapat diterima.
KESIMPULAN
1). Ekivalensi di dalam metrologi radionuklida sangat penting karena dapat digunakan
untuk uji profisiensi laboratorium
2). Derajat Ekivalensi dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil pengukuran.
3). Aktivitas Ekivalen dad setiap radionuklida berbeda-beda bergantung pada energi
dan probabilitas radiasi gamma yang dipancarkan.
4). Aktivitas Ekivalen berbanding terbalik dengan energi dan probabilitas radiasi
gamma yang dipancarkan.
5). Hasil Pengukuran PDS atau PSPKR BAT AN dalam interkomparasi yang
diselenggarakan BIPM adalah cukup baik karena Derajat Ekivalensinya terletak
diantara ± 1.
DAFTAR PUSTAKA
1. ISO, 1987, International Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology,
International Standards Organization, Genewa.
2. BIPM, 1999, Mutual recognition of National Measurement Standards and of
Measurement Certificates Issued by National Metrology Institutes Bureau
Internationaldes Poids et Mesures, Sevres, France.
3. Rytz, A. 1978. International Coherence of Activity Measurements, Env.Int.1, 15.
4. Woods, MJ, Reher, DFG, and Ratel, G., Equivalence in Radionuclide Metrology,
Applied Radiation And Isotopes 52, 2000, page 313-318.
5. Mann, WB; Rytz,A; Spernol,A; 1988, Radioactivity Measurements, Principles and
Practice, Pergamon Press, Oxford, p.136.
166
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desember 2003 ISSN 1693 -7902
6. Rytz,A; 1983. The International Reference System for Activity Measurements of
gamma ray emitting nuclides.InU .Appl.Radiat.Isot.34, 1047.
7. Rytz,A; 1986. Complementary Information Concerning the international Reference
System (SIR). Rapport BIPM-86/11, Sevres, France.
Tabel1. SIR uotuk 60Co (BPIM, F92310 Sevres)
Data yang dikirim Lab Partisan Pengukuran oleh BPIM
KetidakpastianKetidakKetidak
Metode
TanggalAktivitas
Relatifpastian
A.pastian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif(kBq)
Relatif
AcuanKombinasi
(%) IkBo)IFIN
14-MavEkstr.Efisiensi1/9/198314440,180,2415-12-830,041706722
PDS1411(PC)-y1/6/198410140,38 22-06-840,047710427
IPEN4411IPC)-y17-10-84327,80,040,0821-11-840,06470778
LMRI
202411(PCJ.y11/7/198617780,030,0519-12-860,04070645PTB
1577CaI.HP-IC1/9/19871000220,020,0721-01-880,03170596IER
1411PC-y1/5/19793007,40,020,1017-05-790,0470408
ETL
1411PC-y 1/11/19761848,30,030,2124-11-760,04704416
UVWR
ERX 363-01411PC-y 23/02/1977376830,050,8025-03-770,04705156ASMW
403411PC-y 15/06/19761867,80,040,10219/19760,04270628OMH
4783411PC-y 1/12/197914900,100,2613-12-790,04704520BIPM
961411PC-y 6/6/19732611,20,014 0,0222-07-760,04470664NPL
10CaI.HP-IC20/12/1976666,60,031,025/1/19770,054705972NBS
4915411PC-y30/05/198020380,060,153/9/19800,042706912BARC
2105411PC-y 1/6/19815840,030,253/9/19810,059707819NAC
A411PC-y 19/06/198146590,050,1815-07-810,033706513AECL
80-1-2411PC-y 5/2/19801189,30,0160,02411/4/19800,05570514
A.Ref=
7062.56SDOM =15.71% SDOM =0.22URef=15.71
URef=31.41% URef=0.44EA =0.19
Tabel 2. SIR untuk 13tl (BPIM, F92310 Sevres)Data van!.!dikirim Lab P . p k leh BPIM
KetidakpastianKetidakKetidak
Metode
TanggalAktivitas
Relatifpastian
A.pastian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif(kBq)
Relatif
AcuanKombinasi
(%) IkBa\IER
M13112A1411(PC)-y16-05-8436340,040,4924-05-840,0740311201PDS
ACaI.HP-IC6/6/198523601,08 17-06-850,09440231437ETL
1-2Ekstr.EfiSiensi4/2/198628220,080,265/2/19860,0840318112UVWR
1020-05411(PC)-y1/10/1986202900,040,272/10/19860,0640327113LMRI
251411IPC)-y24/06/198721160,100,1322-06-870,084031672ASMW
4.350.01Ekstr.Efisiensi1/11/198940050,010,1531-10-890,0724053367NIRH
NIRH 1131CaI.HP·IC20/03/1991672150,492,4727-03-910,06402141012OMH
10561411(PC)-y1/12/1991101430,020,0425-11-910,0640428161NBS
4401LCaI.HP-IC24/02/198153630,040,476/3/19810,0740328193PTB
78-147Cal.HP-IC8/3/1978321570,010,1510/3/19780,0624039166NAC
A411(PCh6/2/1980225070,030,5011/2/19800,06440429204BARC
1722411IPC)-y5/7/19791901,00,190,4317-07·19790,1340437197NPL
A290/80CaI.HP-IC6/10/198068990,060,338/10/19800,0740315139
A.Rttl =
40352.15SDOM =88.32% SDOM =0.22URttl"1210.61
URo/=2421.22%URttl=6.00EA =-0.049
167
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902
~ ~---
KetidakpastianKetidakKetidak
Metode
TanggalAktivitas
Relatifpastian
pastian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)Tanggal
RelatifA. (kBq)Relatif
Acuan (%)
Kombinasi
(kBq)PSPKR
1Ekstr.Efisiensi5/9/199082461,16209/10/1990 0,0921538801790
LMRI
34247t(PC)-y9/10/199044470,0480,00813/11/900,117169230210
IRD
AEkstr.EflSiensi1/10/199014970,3900,46028/021910,1411693201050
UVWR
305-1147t (PC)- y5/8/199156850,0680,07420/08/910,295169970530
VNIIM
147t(PC)..y10/6/199249980,1400,29010/7/19920,12167300600
PTB
83-93Cal.HP-IC1/3/198340620,090,279/3/19830,11168850520
IER
M57Co1A147t (PC\- Y1/4/19806415,90,050,3029/04/19800,17167710590
OMH
359047t(PC)..y1/6/197755160,100,4915/06/19770,18168800900
NPL
39CaI.HP-IC20/12/1976428,80,041,228/12/1976 0,181680003400
NBS
4408LB20CaI.HP-IC19/06/197828670,0060,583/7/19780,221700101060
AAEC
8A47t(PC\-y15/01/197887100,300,8012/1/19781,061658002250
AECL
8Q-{\-147t(PC)-y20/03/1980164110,0250,1116/06/19800,21170400410
A.rw=
167439.17SDOM =4465.15'10 SDOM =2.67Urw =6653.71
Urw=
13307.42'IoUrw=7.95E.•• =·1.010
------- - --- ---~-----Ketidakpastian Ketidak
Ketidak
Metode
TanggalAktivitas
Relatifpastian
pastian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)Tanggal
RelatifA. (kBq)Relatif
Acuan (0/0)
Kombinasi
(kBQ)OMH
1020847t(PC,y)1/7/199134760,0210,1710/4/19910,084363680
koins PSPKR
A31/91Ekstr.EflSiensi23/05/915690,074 21/08/910,144180166
PTB
712847t(PC,y)1/1/19781924,20,030,2013/03/780,1143906101
koins BIPM
5347t(PC,y)1/12/198041290,110,132/12/19800,084385781
koins NPL
A 195/82CaI.HP-IC28/04/8226630,030,964/5/19820,0943992423ETL
Ba-1Ekstr.EflSiensi4/2/198621480,090,347/2/19860,0844189160
NBS
33CaI.HP-IC1/7/198635850,070,2124/07/860,0843734104
UVWR
ERX47t(PC,y)28/11/7943030,120,627/2/19800,0843903279
koins LMRI
1Nal(TI)-Well-11/4/197940830,0070,147/11/19790,094392672
tvoo AECL
147t(PC,y)28/02/19738490,050,259/11/19780,0943788118
koins
8
A.rw=
43673.20SDOM =674.60'10 SDOM =1.54URo/=891.57
Urw=
1783.14'IoUrw=4.08E.•• =·1.049
Tabel3. SIR untuk 57 Co (BPIM, F92310 Sevres)dikirim Lab - .
Tabel4. SIR untuk J33Ba (BPIM, F92310 Sevres)Data vang dikirim Lab P .
168
P
P
k
k
leh BPIM
leh BPIM
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desember 2003 ISSN 1693 - 7902
Tabel5. SIR untuk 241Arn (BPIM, F92310 Sevres)Data vang dikirim Lab P . Penguk leh BPIM
KetidakpaslianKetidakKelidak
Metode
TanggalAktivitas
Relalifpaslian
A. (kBq)paslian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelalifX 103Relalif
Acuan (%)
Kombinasi
(kBq)OMH
3580411(PCy)01-03-778116,20,140,3014-03-770,1720697,7
koins PTB
5627411(PCy)koins01-01-78154720,020,1213-03-780,1820614,5
NPL
A297/80CaI.HP-IC06·10-80131240,120,3410-10-800,2020538.4
OMH
4785411(PCy)koins10-01-79148310,040,1113-12-790,1720534,2
UVWR
ERX411(PCy)09-04·795475,80,120,3218-05-790,1720537,8
koins AAEC
946411(PCy)01-04-7743620,100.3005-05-770,1920467,5
koins PSPKR
01411(PCy)koins15·11·89174990,59 01-12-890,16206612.6
A.Re/=
2057.29SOOM =8.26% SOOM =0.40URe/=22.62
URe/=
45.25'I. URe/=2.20EA =0.186
Tabcl6. SIR untuk IJ7Cs (BPIM, F92310 Scvrcs)Data vang dikirim Lab P . Penguk leh BPIM
KelidakpastianKetidakKetidak
Metode
TanggalAktivitas
Relatifpastian
A. (kBq)pastian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatifX 103Relatif
AcuanKombinasi
(%) (kBq)PSPKR
1411PCy)koins.1/8/8924620.07025109/19890,0562796626
LMRI
181CaI.HP·IC15/06/198510470,030,2716/09/19850,0852756179
PTB
2552CaI.HP-IC1/10/762043,60,160,3016/11/19760,062728994
UVWR
ERX411PCy)koins. 24/10/197942120,20,438/2/800,0727527133
ASMW
32411PCy)koins. 1/10/7839020,070,257/11/780.082791476
OMH
3584411PCy)koins. 30/04/19773425,90.200,8027105/19770,0627386226
NPL
A359/77CaI.HP-IC1/6/77565,80,051,9218/05/19770,0927307525
NBS
4233-B-94CaI.HP-IC1/5/8225410,120,3119/07/19830,062757793
AAEC
953411PCy}koins.16/08/197726340,160,1630/09/19770,082759666
ComDar.
B1 1/5/8222100,070 7/4/820,062749525
NAC
A411PCy}koins.21/05/1980667590,040,9922/07/800,0527658275
A.ReI=
27570.55SOOM =217.52% SOOM =0.79URe/=708.87
UReI=
1417.73%URe/=5.14EA =0.279
169
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaalan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Oesembcr 2003 ISSN 1693 - 7902
uata van,( - --- --KetidakpastianKetidak
Ketidak
No.
MetodeTanggalAktivitas
Relatifpastian
pastian
Lab AmpulStandarisasiAcuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif
A. (kBq)RelatifAcuan
Kombinasi(%) (kBo\
PDS
BB47tPC~koins 1/11/19849880,030,7022/11/19840,06101888BARC
217447tPC~koins 1/8/19815330,030,703/9/19810,071009471
CNEA13447tPC~koins 20-10-867750,601,607/1/19870,1210010171
IRDA47tPC~koins 1/3/198712580,080,1619/10/19870,08999819
LMRI266Cal-HP-IC17-11-8712600,170,1230/11/19870,0621012522
IER547tPCkoins 1/10/19773150,50,080,6324/02/19780,091002264
UVVVR
ERX42947tPCkoins17/01/19784281,20,200,4017/04/19780,071012446
OMH
453047tPCkoins 1/1/1979686,40,050,3026/01/19790,061012331NPL
18Cal-HP-IC20/12/1976684,60,070,3530/12/19760,061008736NBS
4250-2ACal-HP-IC14/09/19774096,50,011,1018/10/19770,0510121111AECL
147t(PCy) koins18/03/1977884,30,010,3223/05/19770,071009433
A.RM=
10089.6SOOM =57.93% SOOM =0.57URM=245.82
4 %URM=
4.87URof=491.64EA =0.200
- -_.~.Ketidakpastian Ketidak
Ketidak
Metode
TanggalAktivitas
Relatifpastian
pastian
LabNo. AmpulStandarisasi
Acuan(Bq)TglA(%)B(%)TanggalRelatif
A. (kBq)RelatifAcuan (%)
Kombinasi
(kBo\ASMW
4.054.0647t(PCy)1/10/197727930,30,322/11/19770,0629494126koins PTB
78.22CaI.HP-IC1/1/1978113260,020,1410/3/19780,042968044OMH
404947t(PCy)1/10/197820150,050,210/10/19780,072969965koins NPL
A70/79CaI.HP-IC1/9/197955870,120,696/9/19790,0629799208UVVVR
ERX 605-0347t(PCy)31/07/8035210,070,673/9/19800,0529775201koins LMRI
9047t(PCy)8/11/198222900,060,211/12/19820,0832969569koins PSPKR
947t(PCy)1/9/19934450,200,2130/09/930,112854089koins OMH
722947t(PCy)5/12/198536210,050,2115/12/19850,052976366koins AAEC
5B47t(PCy)3/10/1977454,80,200,2617/10/19770,092961499koins
A.Rot=
29562.11SDOM =394.36% SOOM =1.33URM=
536.71URof=1073.42% URoI=3.63EA =.0.95
Tabel 7. SIR untuk 134CS(BPIM, F92310 Sevres)dikirim Lab P .
Tabel8. SIR untuk 69Zn (BPIM, F92310 Sevres)dikirim Lab P .
170
P k
k
leh BPIM
leh
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902
Tabel 9. Aktivitas Ekivalen beberapa Radionuklida HasH Interkomparasi dengan BPIM
Lab. Partisipan
Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)Ae (kBQ)
lOCO
22Na'34Csmcs65Zn1311133Ba57Co2·'Am
IFIN
7067 42737
PDS (PSPKR)
710410188279642854040231418011538802066000
IPEN
7077
LMRI
7064 1012727530296884030843928169230
PTB
70597528 272872968040391439321688502061000
IER
7040 10023 40311167670
ETL
70447543 4031744176
UVVVR
7051753710124275272977540327439031699702053000
ASMW
70627503 279222948440533
NIRH
40214
OMH
7045754710123273902976340010439861687602053000
IRD
9998 169260
VNIIM
167300
BIPM
7066 43862
NPL
7058753810089272882979140315439921680002053000
NBS
706974961011727577 4032844332170010
AAEC
2745629614 1658002046000
Com par
1009327571
BARC
7078 10094 40437
CNEA NAC
7065 40429
ANSTO LPRIAECL
7051 43780
50000
45000
'S' 4000011:1
~ 35000ci 30000
iti 25000"i 20000
~ 15000
10000
5000
o
+
!
~~~,..•,,, , !,, !! ~
,
5 10 15 20 25 30
Gambar 1.Aktivitas Ekiva1en Beberapa Radionuklida
Hasil 1nterkomparasi Kuncl
171
Uhontori •• Putisiru