EKG
-
Upload
ronalda-budyantara -
Category
Documents
-
view
316 -
download
4
Transcript of EKG
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada praktikum ilmu fisiologi 2 ini membahas tentang kardiovaskuler yang
spesifikasinya pada percobaan EKG pada manusia yang bertujuan :
1. Mengetahui denyut jantung per menit
2. Mengetahui posisi jantung
3. Mengetahui normal atau tidaknya fungsi jantung
4. Dapat membaca kertas EKG dan menentukan serta menginterpretasikan kelainan
jantung
5. Mengetahui bentuk-bentuk EKG pada jantung normal dan jantung yang
mengalami kelainan
6. Dapat menggunakan alat-alat dalam menentukan denyut jantung fisiologis
maupun patologis
II. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Orang yang akan diperiksa terlentang (baju, sepatu/kaos kaki, arloji tangan dibuka)
2. Bersihkan dengan kapas dan alkohol tempat sebagai berikut:
Pergelangan tangan, kaki kanan dan kiri
Dada pada ICS IV kanan/kiri, ICS V, VI kiri sampai Aksila kiri.
3. Pasang elektroda-elektroda pada pergelangan kaki dan tangan (lihat tulisan pada tiap
elektroda).
RA (Right Arm) pada tangan kanan
LA (Left Arm) pada tangan kiri
RL (Right Leg) pada kaki kanan
LL (Left Leg) pada kaki kiri
C1 pada garis sternal kanan, ICS IV.
C2 pada garis sternal kiri, ICS IV
C3 pada garis parasternal kiri, costa V
C4 pada garis mediaclavicular kiri, ICS V
C5 pada garis axillaries anterior kiri, dibawah costa VI
C6 pada garis axilaris medialis kiri, diatas costa VII
Hantaran-hantaran dasar anggota gerak I, II dan III. Rekamlah hantaran-
hantaran I, II dan III dengan memutar sakelar pemilih (selector switch) tiap
rekaman. Rekamlah 4-5 siklus denyut jantung
Rekamlah hantaran anggota gerak yang diperbesar (augmented) : aVR, aVL
dan aVF
Rekamlah Hantaran-hantaran V1, V2, V3, V4, V5, V6
Bagaimana hasilnya? Konsulkan pada ahlinya.
III. HASIL PERCOBAAN
1. Denyut Jantung : 68 kali per menit
2. Cara perhitungan : jumlah nadi dalam 1 menit dihitung
3. posisi Jantung :
V4 : Menunjukkan adaan jantung anteroseptal
V5-V6 : menunjukkan keadaan jantung anteroseptal / jantung kiri lateral
4.
V4 V5 V6
P wave 2mm 2mm 2mm
PR Interval 0,12 s 0,16 s 0,16 s
QQRS interval 0,1 s 0,12 s 0,08 s
ST segment 0,12 s 0,08 s 0,12 s
R wave 1mm 1mm 1mm
T wave 5 mm 5mm 6mm
QT interval 0,36 s 0,36 s 0, 36 s
5.
-30º
-60º
+30º
0º
-90º
+90º+120º +60º
+150º
+180º
Cara Perhitungan
Gelombang P → dari I : 2 jam
Avf : 2 jam
Gelombang QRS → I : 3mm
Avf : 2 mm
IV. PEMBAHASAN
IV. 1 Elektrokardiogram
Jantung merupakan organ yang mampu memproduksi muatan listrik. Karena tubuh
adalah konduktir yang baik, maka impuls yang dihasilkan jantung dapat menjalar ke
seluruh tubuh, sehingga potensial aksi yang dipancarkan oleh jantung dapat diukir dengan
Galvanometer melalui elektroda-elektroda yang diletakkan pada berbagai posisi di
permukaan tubuh.
Potensial listrik yang timbul pada waktu jantung berkontraksi dapat dicatat. Grafik yang
tercatat melalui rekaman ini disebut elektrokardiogram (EKG)
EKG sangat membantu dalam diagnosa, walaupun demikian tidak boleh memberi
penilaian berlebihan kepada hasil EKG dengan mengabaikan pemeriksaan fisik dan
anamnesa.
Dalam pemeriksaan EKG harus memperhatikan umur, berat badan, bentuk badan,
tekanan darah, obat-obatan yang digunakan serta keluhan seseorang.
Pada umumnya EKG yang tidak normal disertai pula fungsi, anatomi struktur jantung
yang tidak normal. Akan tetapi sering pula jantung yang berfungsi baik menunjukkan
kelainan EKG, sebaliknya pada jantung yang berfungsi tidak baik selalu disertai kelainan
EKG.
Komponen instrumen pada perekaman EKG
Mesin EKG
Menurut banyaknya saluran pencatat, mesin EKG dapat dibagi single, triple, atau
multiple channel. Mesin EKG yang lebih modern dilengkapi dengan sistem komputer
yang memungkinkan semua lead dapat sekaligus direkam berupa EKG.
Ada mesin EKG yang dilengkapi dengan monitor, misalnya digunakan di dalam
Coronary Care Unit, kamar operasi atau kamar tes pembebanan jantung.
Halter monitoring dan telemetry merupakan mesin EKG kecil yang dipakai untuk
mengamati aktivitas jantung dalam waktu tertentu. Mesin ini digantung pada tubuh
penderita dan aktivitas bioelektrik jantung direkam ke dalam monitor yang kemudian
hasilnya dianalisis oleh komputer.
Kertas EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang dibagi dengan garis tipis (1mm x 1mm) dan
garis yang agak tebal (5mm x 5mm) secara horizontal.
Aksis horizontal mewakili waktu, kecepatan mencatat mesin EKG sebesar 25 mm/detik.
Dengan demikian 1 mm horizontal mewakili 0,04 detik dan 5 mm mewakili 0,2 detik.
Dalam keadaan frekuensi denyut jantung yang tinggi maka kecepatan rekaman dirubah
menjadi 50 mm/detik.
Aksis vertikal mewakili voltase. Standardisasi baku untuk voltase(amplitudo) adalah 1,
artinya 10 kotak kecil vertikal (1cm) mewakili 1 mV. Standardisasi ini harus selalu
konsisten agar dengan melihat amplitudo, gambaran EKG dapat menunjukkan atau
mengetahui ada tidaknya perubahan voltase dari konduksi jantung.
Apabila EKG jantung terekam terlalu kecil, maka standardisasi amplitudo dapat diubah
menjadi 0,5, artinya 0,5 cm mewakili 1mV. Apabila kompleks EKG terlalu besar, maka
standardisasi amplitudo diubah menjadi 2, artinya 2 cm mewakili 1mV.
Elektroda
Elektroda dibuat dari bahan yang menjamin resistensi yang rendah antara kulit dan
permukaan elektroda. Bentuknya bermacam-macam, seperti : suction elektroda, flat limb
elektroda dan self adhesive silver chloride elektroda.
Elektroda berdasarkan polaritasnya dibagi menjadi elektroda positif (anode) dan
elektroda negatif (katode) dan netral (ground elektroda). Agar perolehan gambar EKG
jelas, maka dibubuhi krim atau jelly sehingga resistensi antara elektroda dengan kulit
menjadi seminimal mungkin.
EKG dapat direkam antara dua kutub (kurub positif dan negatif) yang dipasang di
permukaan tubuh dengan sebuah elektroda netral sebagai kontak ketiga dan diletakkan di
tungkai dan bertujuan untuk menyalurkan arus listrik berlebihan ke tanah. EKG standar
terdiri dari 12 lead, yang hasil perekamannya pada tempat yang mampu memberi
gambaran aktivitas bioelektrik jantung.
IV. 2 Teknik Perekaman
Teknik perekaman yang baik akan memberikan hasil yang baik dan mudah diinterpretasi.
Persiapan orang yang akan di EKG
Orang yang akan di EKG harus berada dalam keadaan santai, tenang, dan berbaring
terlentang. Badan yang berminyak atau kotor harus dibersihkan terlebih dahulu dan tidak
boleh dalam keadaan terlalu kenyang atau terlalu lapar.
Selain itu juga harus menanggalkan semua benda-benda yang terbuat dari logam yang
menempel pada tubuh karena hal ini akan mempengaruhi elektroda-elektroda yang ada di
EKG.
Ruang atau Tempat Pemeriksaan
Kamar EKG harus sejuk, tenang, dan nyaman. Jangan berdekatan dengan alat-alat X-
Ray, mesin bermotor atau mesin bertegangan tinggi. Selama perekaman berlangsung,
benda-benda elektronik sebaiknya dimatikan. Tempat tidur sebaiknya dari kayu atau
bahan non konduktor dan jangan bersentuhan dengan dinding yang mengandung kabel
aliran listrik.
IV. 3 Instrumen EKG
Mesin EKG diletakkan di tempat yang kabel mesin EKG tidak boleh melewati badan
penderita atau di bawah tempat tidur penderita untuk mencegah timbulnya AC
interprensi.
Prosedur Perekaman
Kaliberasi dahulu mesin EKG menjadi standardisasi 1mV untuk semua lead (sandapan).
Semua elektroda diperiksa agar sesuai tempatnya, dan pembubuhan jelly harus sama rata,
agar konfigurasi EKG yang terekam tidak berbeda dengan sebelumnya.
Sandapan EKG
Elektroda yang dipasang di tempat tertentu padfa tubuh, merupakan suatu sandapan.
Garis hipotetis yang menghubungkan kedua elektroda ini disebut poros sandapan.
Terdapat tiga macam sandapan, yaitu:
a. Sandapan bipolar/standar
b. Sandapan unipolar extremitas
c. Sandapan unipolar prekordial
Pada praktikum yang dilakukan oleh para mahasiswa, digunakan Sandapan unipolar
prekordial yaitu sandapan unipolar dada ditandai dengan huruf V. Penempatan elektroda
pada sandapan ini sudah dijelaskan pada bab prosedur percobaan.
Sandapan Bipolar ( I, II, III )
Melalui sandapan ini diukur perbedaan potensial antara dua elektroda pada permukaan
tubuh. Sandapan ini pertama kali digunakan oleh Einthoven untuk mengetahui perbedaan
potensial listrik pada bidang frontal (Sandapan Einthoven). Sandapan disebut juga
sandapan standar yang ditandai dengan I,II dan III.
Sandapan I : Elektroda positif yang dihubungkan dengan LA dan elektroda negatif
dengan RA. { menunjukkan keadan jantung kiri lateral }
Sandapan II : Elektroda positif yang dihubungkan dengan LL dan elektroda negatif
dengan RA. { Berjalan paralel dengan arah vektoryang normal }
Sandapan III : Elektroda positif yang dihubungkan dengan LA dan elektroda negatif
dengan LL. { Menunjukkan keadaan jantung kanan dan bawah }
Sandapan Unipolar Limb Load ( aVR, aVL, aVF )
Sandapan ini mengukur potensial listrik pada satu titik. Sandapan ini pertama kali
diguanakan oleh Wilson. Selanjutnya Goldberg memperbaharui teknik perekaman
dengan sandapan ekstremitas yang diperbesar. Terdiri dari aVR, aVL, aVF.
Sandapan aVR : Sandapan unipolar lengan kanan yang diperkuat {menunjukkan jantung
kanan}
Sandapan aVL : Sandapan unipolar lengan kiri yang diperkuat {menunjukkan jantung
kiri dan lateral}
Sandapan aVF : Sandapan unipolar tungkai kiri yang diperkuat {menunjukkan jantung
bawah}
Sandapan Unipolar Prekordial
Sandapan unipolar dada ditandai dengan huruf V
Penempatan elektroda sebagai berikut :
V1 : ruang iga keempat pada garis sternal kanan
V2 : ruang iga keempat pada garis sternal kiri
V3 : terletak antara V2 dan V6
V4 : ruang iga kelima pada garis midclavicularis kiri.
V5 : garis axilla depan
V6 : garis axilla tengah.
V7: garis axilla belakang
V8 : garis scapula belakang
V9 : batas kiri columna vertebralis
V3R : lokasinya sama dengan V3 tetapi disebelah kanan.
Gambaran EKG pada sandapan ini menunjukkan :
V1 : Menunjukkan keadaan jantung anterior atas kanan dan anteroposterior.
V1, V2, V3 : Menunjukkan kadar jantung anteroseptal.
V4 : Menunjukkan keadaan jantung anteroapical.
V5-V6 : Menunjukkan keadaan jantung anterolateral atau jantung kiri lateral.
Dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan yaitu :
Keadaan jantung anteroseptal : V1,V2,V3
Keadaan jantung apical : I, II, III
Keadaan jantung superior : I, aVL
Keadaan jantung anterior : II, III, aVR
Keadaan jantung anterolateral : I, aVL,V5, dan V6
IV. 4 Elektrokardiogaram yang normal
EKG adalah suatu rekaman yang diperoleh dari perubahan aktivitas listrik jantung yang
ditandai dengan gelombang P, Q, R, S, T, dan U.
Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dan merupakan perjalanan impuls dari
impuls SA. Gelombang P yang normal selama <0,08 detik dan amplitudonya <2,5 mm.
P-R interval
P-R interval menunjukkan waktu antara depolarisasi atrium sampai dengan permulaan
depolarisasi ventrikel. P-R interval diukur dari permulaan gelombang P sampai
permulaan QRS kompleks. P-R interval waktumya 0,12-0,20 detik.
P-R segmen
P-R segmen merupakan perlambatan transmisi impuls di simpul AV. P-R segmen diukur
dari akhir gelombang P sampai permulaan QRS kompleks.
QRS Kompleks
QRS kompleks menunjukkan depolarisasi ventrikel jantung. Ada berbagai macam
gambaran QRS kompleks.
S-T segmen
S-T segmen adalah interval antara akhir QRS kompleks dengan permulaan gelombang T.
ST segmen biasanya isoelektrik dan waktunya antara 0.05-0,15 detik.
S-T interval
S-T interval diukur dari QRS sampai akhir gelombang T.
Q-T interval
QT interval menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan repolarisasi
ventrikel. QT interval diukur mulai dari permulaan QRS kompleks sampai akhir
gelombang T. Wakyu QT interval 0,35-0,44 detik. QT interval tergantung frekuensi
jantung.
Gelombang T
Gelombang T ditimbulkan oleh proses repolarisasi ventrikel. Waktu gelombang T
biasanya 0,10-0,25 detik. Gelombang T positif di I dan II; mendatar difasis atau negatif di
aVL dan aVF; negatif di V1 dan positif di V2 sampai V6.
Gelombang U
Gelomnbang U adalah defleksi positif yang kecil sesudah gelombang T, disebut juga
after potensial. Gelombang U yang negatif selalu berarti abnormal.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis perhitungan EKG diatas disimpulkan aktivitas jantung orang
tersebut normal
1. Dari sandapan-sandapan diatas dapat menunjukkan keadaan jantung sebagai
berikut:
Keadaan jantung antero septal pada sandapan : V1, V2, V3
Keadaan jantung superior : I, aVL
Keadaan jantung anterior : II, III, aVR
Keadaan jantung anterolokakal : I, aVL, V5 dan V6
2. Elektrokardiograf normal
Gelombang P normal : < 0,08 s dan amplitude < 2,5 mm
P-R interval waktu : 0,12-0,20 s
QRS complex : arahnya keatas
S-T segmen : 0,05- 0,15 detik
Waktu Q T interval : 0,3-0,44 detik
Waktu gelombang T : 0,1-0,25 detik
3. Kesimpulan dari EKG di atas
P ware normal < 2,5 mm V4, V5, V6 = 2mm normal
PR interval normal 0,12 – 0,2 detik V4 = 0,12 s
V5 = 0,16 s
V6 = 0,16 s
QRS kompleks V4 = 0,1 s
V5 = 0,12 s
V6 = 0, 08 s
ST segmen normal 0,05 – 0,15 s V4 = 0,12 s
V5 = 0,08 s Normal
V6 = 0,16 s
T wave normal : 0,10- 0,25 detik V4 = 5 mm (0,20)
V5 = 5 mm (0,20) Normal
V6 = 6 mm (0,24)
QT interval normal : 0,35- 0,44 detik V4 = 0,36 s
V5 = 0,36 s Normal
V6 = 0,36 s
Kesimpulan dari data-data yang didapat gambaran EKG menunjukkan aktivitas jantung
normal.