EKG Elektrokardiografi
-
Upload
ferdy-setiawan -
Category
Documents
-
view
253 -
download
0
Transcript of EKG Elektrokardiografi
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
1/49
ELEKTROKARDIOGRAFI
OLEH
DR. REZA TANDEANMHSc.,Sp.Ok.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
2/49
EKG
Definisi
Adalah hasil pencatatan dari fluktuasi
potensial listrik selama siklus jantung. Alat
yang dipakai disebut elektrokardiograf.
Kegiatan listrik yang dicatat ialah proses
depolarisasi dan repolarisasi dari bagian2jantung.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
3/49
KETELITIAN
1. Pemeriksaan ditempat yang nyaman
2. Kontak antara kulit & elektroda (gel)
3. Voltase 1 mV defleksi 1 cm.
4. Harus diberi grounded pada mesin EKG
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
4/49
Jenis-jenis sandapan EKG
1. 3 buah bipoler sandapan standard (I, II
dan III).
2. 3 buah unipoler sandapan ekstremitas
(aVR, aVL dan aVF).
3. 6 buah unipoler sandapan dada (V1 - V6)
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
5/49
Sandapan standard bipoler
Sandapan I : Menggambarkan perbedaan potensial
antara lengan kanan (RA) dan lengan kiri (LA).
LA lebih positif dari pada RA. Sandapan II : Menggambarkan perbedaan
potensial antara lengan kanan dan tungkai kiri
(LL). LL lebih positif dari pada RA.
Sandapan III : Menggambarkan perbedaan
potensial antara lengan kiri dan tungkai kir. LL
lebih positif dari pada LA.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
6/49
Sandapan ekstremitas unipoler
1. Sandapan aVR adalah sandapan lengan
kanan yang diperkuat.
2. Sandapan aVL adalah sandapan lengan
kiri yang diperkuat.
3. Sandapan aVF adalah sandapan tungkai kiri yang diperkuat.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
7/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
8/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
9/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
10/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
11/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
12/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
13/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
14/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
15/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
16/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
17/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
18/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
19/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
20/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
21/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
22/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
23/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
24/49
Keterangan gambar EKG
Gelombang P
- Selalu positif di II dan negatif di aVR
- Tinggi kurang dari 3 mm (2,5 mm)
- Lebar kurang dari 3 mm (o,11 detik).
- Menandakan aktifitas atrium
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
25/49
HIPERTROFI ATRIUM
A. ATRIUM KIRI
- BENTUK BIFASIK P.
- BIASANYA TERJADI PADA LEAD I DAN II, JUGA V 1
- DISEBUT P MITRALE
B. ATRIUM KANAN.
TERJADI PADA PENYAKIT PARU
KRONIS, GELOMBANG P PEAK & TALL
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
26/49
HIPERTOFI ATRIUM
B. ATRIUM KANAN
- GELOMBANG P TALL & PEAK
PADA LEAD II, III DAN aVF
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
27/49
HIPERTROFI VENTRIKEL
TANDA2 :
1. GEL. R TINGGI
2. INTERVAL QRS MELEBAR
3. PERPANJANGAN VAT
4. SEGMEN ST DEPRESI
5. GEL. T TERBALIK
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
28/49
Keterangan gambar EKG
Gelombang QRS.
- Menggambarkan aktifitas depolarisasi
ventrikel.
- Lebarnya normal rata2 0,08 detik
- Selama masa ini depol ventrikel & repol.
Atrium terjadi bersamaan.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
29/49
Keterangan gambar EKG
Gelombang T
- Menggambarkan fase repolarisasi
ventrikel.
- Arahnya sesuai dengan kompleks QRS
Gelombang U.
- Asal usulnya tidak diketahui
- Paling jelas di V1 dan V4
- Tidak harus ada.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
30/49
Keterangan gambar EKG
Interval PR.
- Jarak antara permulaan P sampai dengan
permulaan QRS.
- Normal : 0,12 - 0,20 detik
- Bila PR < 0,12, berarti hantaran dipercepat
- Bila PR > 0,20, berarti terjadi blok di AV
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
31/49
Keterangan gambar EKG
Interval QT.
- Permulaan Q s.d. akhir gel. T
- Menggambarkan depol.& repol. Ventrikel
Interval ST.
- QT dikurangi QRS
- Menggambarkan repol. ventrikel
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
32/49
Keterangan gambar EKG
Ventricular activation time (VAT).
- Menggambarkan waktu yang diperlukan
oleh impuls untuk menyebar dari
endokardium sampai ke epikardium.
Titik J
- Titik permulaan segmen ST
- Normal isoelektris. +1 atau -1 dianggap
normal.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
33/49
Menghitung frekuensi jantung
1. Bila irama jantung teratur.
Kecepatan EKG adalah 25 mm/detik,
berarti satu kotak kertas EKG yang
paling kecil sesuai dengan 0,04 detik.
Dalam satu menit terdapat 1500 kotak.
Misal P-P atau R-R interval 20 kotak.
Maka frekuensi ialah : a. 1500 : 20 = 75 per menit
b. 20 X 0,04 = 0,8 detik. Dalam 1 menit = 60 : 0,8 = 75
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
34/49
Menghitung frekuensi jantung
2. Bila irama jantung tidak teratur
Hitunglah interval P-P atau R-R selama
suatu jangka waktu tertentu, misal 10
detik terdapat 20 gelombang P atau R.
Maka frekuensinya ialah :
60/10 X 20 = 120 per menit
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
35/49
Menghitung frekuensi jantung
Cara praktis.
Tentukan satu P-P atau R-R interval, bila :
- jaraknya 1 kotak sedang, frek. 300/menit - jaraknya 2 kotak sedang, frek. 150/menit
- jaraknya 3 kotak sedang, ferk. 100/menit
- jaraknya 4 kotak sedang, frek. 75/menit
- jaraknya 5 kotak sedang, frek. 60/menit
- jaraknya 6 kotak sedang, frek. 50/menit
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
36/49
Vektor jantung
Terdapat 3 vektor jantung :
1 Vektor depolarisasi atrium (vektor P)
2. Vektor depolarisasi ventrikel (vektor
QRS)
3. Vektor repolarisasi ventrikel (vektor T).
Umumnya arah vektor QRS yang
terpenting..
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
37/49
Menghitung arah vektor pada bidang
frontal. Lihat pada sandapan standar I dan III.
Hitung jumlah aljabar gelombang R dan S pada
sandapan I dan III. Hasil penjumlahan tadidiletakkan pada Triaxial Reverence System (lihat
gambar). Pada titik2 tsb. Dibuat garis2 tegak lurus
sehingga terdapat titik potongnya. Dari titik
potong tadi ditarik garis ke titik pusat. Garis tsb.Adalah vektor QRS rata2. Dapat dibaca arah
vektor tadi normal atau tidak.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
38/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
39/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
40/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
41/49
Aritmia
Disebabkan 2 faktor :
1. Gangguan pembentukan impuls. Misal
ekstra sistole atau premature beats, yang berasal dari fokus ektopik.
2. Gangguan penghantaran impuls. Misal :
- Blok ( Blok SA, AV, intraventrikuler= Bundle Branch Block BBB).
- Hantaran yang dipercepat.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
42/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
43/49
Analisa EKG
1. Syarat teknis harus dipenuhi.
Kecepatannya dan voltasenya.
2. Berapa frekuensinya
3. Apakah irama sinus (P diikuti QRS)
4. Bagaimana Gel. P nya
5. Bagaimana interval PR dan QRS
6. Bagaimana vektor QRS
7. Apakah QRS pada prekordial normal
8. Bagaimana segmen ST & gel. T
9. Kalau diatas semua normal, maka EKG nya normal
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
44/49
Bunyi jantung
I. Bunyi jantung I di :
- Ruang interkostal IV, garis sternal kiri
(katup trikuspidal).- Ruang interkostal V, di garis medio-
klavikuler kiri (katup mitral).
II. Bunyi jantung II di
- Ruang interkostal II garis sternal kanan (aorta)
- Ruang interkostal II garis sternal kiri
(a. pulmonalis).
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
45/49
Bunyi jantung
III. Bunyi jantung III di :
Sepertiga fase diastole permulaan,
kadang2 terdengar pada dewasa muda,
disebabkan karena darah yang masukmenerpa dinding ventrikel.
IV. Bunyi jantung IV :
Kadang2 terdengar tepat sebelum bunyi
jantung I. Terjadi karena kontraksi atrium pada
saat pengisian ventrikel.
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
46/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
47/49
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
48/49
Bising jantung
1. Stenosis, yaitu katup jantung membuka
tidak sempurna.
- Katup semilunar (AS, PS)---
Bisingsistolik
- Katup AV (MS, TS) Bising diastolik
2. Insufisiensi, katup menutup tidak baik
- Katup semilunar (AI, PI) Bising diatolik
- Katup AV (MI, TI) Bising sistolik
-
7/28/2019 EKG Elektrokardiografi
49/49
Splitting bunyi jantung II
Sebab2 :
Pada waktu inspirasi terjadi pengembangan
dada, sehingga darah lebih banyak masukkedalam atrium kanan dan ventrikel kanan,
sehingga fase ejeksi ventrikel kanan
bertambah panjang. Akibatnya penutupankatup pulmonal akan lebih lambat dari
katup aorta.