EIRGP

4
@danijuntak Simulasi Routing EIGRP Dengan Menggunakan Packet Tracer Routing dibutuhkan saat kita akan menghubungkan 2 jaringan atau lebih yang berbeda jaringan/subnet/kelas. Nah bagaimana kalau yang dihubungkan 2 router? Yap.. pertanyaan yang bagus, disini kita butuh routing protokol untuk menghubungkannya. Secara umum routing protokol terbagi atas static routing dan dynamic routing. Static routing hanya bergantung dari update secara manual yang dilakukan oleh administrator dari router sedagngkan Dalam Dynamic routing , protocol routing menjalankan tugasnya secara aktif tanpa menunggu instruksi dari network admin. Kali ini saya akan membahas protocol Routing EIGRP, knapa? Karena EIGRP cukup sering dipakai dan cukup hebat (bahasanya hebat hehehe tangguh kelleus ). Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. EIGRP adalah singkatan dari (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yaitu protokol routing yang merupakan propietari Cisco artinya hanya bisa dijalankan di router Cisco, ga bakalan bisa dijalanin di juniper, lynksys, apalagi Mikrotik (coba saja klo gak percaya :P ). Udah dulu ah crita2nya... entar klo mau dengar crita2 datang aja ke rumah sekalian ngopi n makan kue tahun baru. Atau kita jalan2 kemana gitu.. DUARR!!! Malah crita.. wkwkkww Kali ini saya akan coba simulasi EIGRP pada packet tracer, klo ente punya aplikasi GNS3 bisa juga. Menggunakan 2 router Cisco 2811, 2 laptop, dan 3 koneksi kabel cross. Sederhana bukan? Ya eyalah namanya juga simulasi, sengaja dibuat sederhana biar lebih cepet ngertos.. Gambar 1 Topologi

description

Mikrotik

Transcript of EIRGP

Page 1: EIRGP

@danijuntak

Simulasi Routing EIGRP Dengan Menggunakan Packet Tracer

Routing dibutuhkan saat kita akan menghubungkan 2 jaringan atau lebih yang berbeda

jaringan/subnet/kelas. Nah bagaimana kalau yang dihubungkan 2 router? Yap.. pertanyaan yang bagus,

disini kita butuh routing protokol untuk menghubungkannya. Secara umum routing protokol terbagi atas

static routing dan dynamic routing. Static routing hanya bergantung dari update secara manual yang

dilakukan oleh administrator dari router sedagngkan Dalam Dynamic routing , protocol routing

menjalankan tugasnya secara aktif tanpa menunggu instruksi dari network admin.

Kali ini saya akan membahas protocol Routing EIGRP, knapa? Karena EIGRP cukup sering dipakai dan

cukup hebat (bahasanya hebat hehehe tangguh kelleus ). Kelebihan utama yang membedakan EIGRP

dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan

fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi

ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang

route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.

EIGRP adalah singkatan dari (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yaitu protokol routing yang

merupakan propietari Cisco artinya hanya bisa dijalankan di router Cisco, ga bakalan bisa dijalanin di

juniper, lynksys, apalagi Mikrotik (coba saja klo gak percaya :P ).

Udah dulu ah crita2nya... entar klo mau dengar crita2 datang aja ke rumah sekalian ngopi n makan kue

tahun baru. Atau kita jalan2 kemana gitu.. DUARR!!! Malah crita.. wkwkkww

Kali ini saya akan coba simulasi EIGRP pada packet tracer, klo ente punya aplikasi GNS3 bisa juga.

Menggunakan 2 router Cisco 2811, 2 laptop, dan 3 koneksi kabel cross. Sederhana bukan? Ya eyalah

namanya juga simulasi, sengaja dibuat sederhana biar lebih cepet ngertos..

Gambar 1 Topologi

Page 2: EIRGP

@danijuntak

Pertama-tama sesuaikan IP, Interface dan subnet sesuai yang ada di gambar. Jika anda ingin merubah IP

silahkan tetapi usahakan beda kelas antar kedua laptop. Jangan tanya kenapa namanya kenapa harus

Router Medan n Router Balige, kenapa laptonya Simanjuntak dan Siahaan? Kenapa bukan Sibarani atau

Sitompul.. wkwkwk ngawur aja lu tong.. langsung aja ah.. CEKIBROT!!!

Untuk Router Medan:

Router>enable --> 'mengaktifkan router' Router#configure terminal --> 'konfigurasi router' Router(config)#hostname Router_Medan --> ‘anak Medan’ Router_Medan(config)#interface fa 0/0 --> 'mengaktifkan ethernet 0/0' – 'sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1' Router_Medan(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 --> 'memberikan ip address dan subnet mask'

Router_Medan(config-if)#no shutdown --> 'router tidak boleh mati' Router_Medan(config-if)#exit --> 'keluar dari Ethernet 0/0'

Router_Medan(config)#interface fa 0/1 --> 'mengaktifkan Ethernet 0/1' Router_Medan(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.252 --> 'memberikan ip address dan subnet mask' Router_Medan(config-if)#no shutdown --> 'router tidak boleh mati'

Router_Medan(config-if)#exit --> 'keluar dari Ethernet 0/1' Router_Medan(config)#exit --> 'keluar dari konfigurasi router' Router_Medan#write --> 'menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat berjalan normal'outer Untuk Router Balige: Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#hostname Router_Balige

Router_Balige(config)#interface fa 0/0

Router_Balige(config-if)#ip address 172.10.10.1 255.255.0.0

Router_Balige(config-if)#no shutdown

Router_Balige(config-if)#exit

Router_Balige(config)#interface fa 0/1

Router_Balige(config-if)#ip address 192.168.0.2 255.255.255.252

Router_Balige(config-if)#no shutdown

Router_Balige(config-if)#exit

Router_Balige(config)#exit

Router_Balige#write

Untuk laptop Simanjuntak:

Page 3: EIRGP

@danijuntak

Untuk laptop Siahaan:

Nah setelah diconfig coba lakukan ping dari laptop Simanjuntak ke laptop Siahaan:

Ternyata belum berhasil bung.. ya iyalah kan routingnya belum diconfig. Nah disinilah perlunya Routing.

Dimana dengan si routing maka informasi antar jaringan berbeda dapat terkirim.

Sekarang kita setting EIGRP pada kedua Router:

Router_Medan>enable --> 'mengaktifkan router kembali'

Router_Medan#configure terminal --> 'masuk pada konfigurasi router'

Router_Medan(config)#router eigrp 10 --> 'masuk pada pengaturan router eigrp 10,

angka 10 adalah Autonomous system number yang dapat dipilih dari <1-65535> '

Router_Medan(config-router)#network 192.168.1.0 --> 'masukkan network

gateway atau fa 0/0'

Router_Medan(config-router)#network 192.168.0.0 --> 'masukkan network fa 0/1'

Router_Medan(config-router)#exit --> 'keluar dari konfigurasi router eigrp'

Router_Medan(config)#exit --> 'keluar dari konfigurasi router'

Router_Medan#write --> 'lakukan penyimpanan'

Router_Balige>enable

Router_Balige#configure terminal

Router_Balige(config)#router eigrp 10

Router_Balige(config-router)#network 172.10.0.0

Router_Balige(config-router)#network 192.168.0.0

Page 4: EIRGP

@danijuntak

Router_Balige(config-router)#exit

Router_Balige(config)#exit

Router_Balige#write

Nah saat memasukkan network pada EIGRP maka router akan otomatis mendeteksi router lainnya dan

terhubung. %DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP 10: Neighbor 192.168.0.1 (FastEthernet0/1)

is up: new adjacency

Seperti pada gambar dibawah ini:

Nah smua konfignya sudah selesai coba ping lagi dari laptop Simanjuntak ke laptop Siahaan.

Sudah reply sekarang. Sekarang ente sudah berhasil bermain EIGRP 2 router. Selanjutnya ente bisa

mengembangkannya bagaimana jika dengan 3 atau 10 router? Ya silahkan saja. Semoga berhasil.

--

Dani Royman Simanjutak

Network Engineer