EHK 1

4
Nama:Amalia Sholihah NIM:I1A011002 No Absen:002 Kewenangan berasal dari kata wewenang yang artinya hak dan kewajiban untuk bertindak (melakukan sesuatu) yang dimiliki seseorang.Wewenang identik dengan kewajiban. Terdapat perbedaan sifat yang jelas antara hak dan kewajiban.Hak bersifat pilihan sedangkan kewajiban bersifat mutlak.Jadi karena hak itu bersifat pilihan maka hak tersebut boleh diambil ataupun tidak tetapi karena kewajiban itu bersifat mutlak maka ia wajib diambil dan dilaksanakan. Pelimpahan;pendelegasian=mandat yaitu perbuatan memindahkan hak dan tanggung jawab (wewenang) kepada orang lain.Dalam hal ini ada lima poin yang harus dijadikan acuan oleh seorang dokter dalam pendelegasian wewenang nya terhadap para medik (perawat dan bidan).Kelima poin tersebut biasa disebut The Five rights of Delegation , yaitu: 1. Right of law Pelimpahan wewenang harus ada bukti otentik,hitam di atas putih 2. Right of circumstance Dalam melimpahkan wewenang harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang memang memerlukan dilakukannya pelimpahan wewenang 3. Right of Person Melimpahkan wewenang harus kepada orang yang tepat.Sesuai kompetensinya dan harus memiliki SIP atau SPR 4. Right Direction/communication Seorang dokter harus memberikan penjelasan kepada pasiennya mengenai pelimpahan wewenang yang dilakukan.Selain itu dokter tersebut juga harus memberikan instruksi yang jelas

description

ehk

Transcript of EHK 1

Page 1: EHK 1

Nama:Amalia Sholihah

NIM:I1A011002

No Absen:002

Kewenangan berasal dari kata wewenang yang artinya hak dan kewajiban untuk bertindak (melakukan sesuatu) yang dimiliki seseorang.Wewenang identik dengan kewajiban.

Terdapat perbedaan sifat yang jelas antara hak dan kewajiban.Hak bersifat pilihan sedangkan kewajiban bersifat mutlak.Jadi karena hak itu bersifat pilihan maka hak tersebut boleh diambil ataupun tidak tetapi karena kewajiban itu bersifat mutlak maka ia wajib diambil dan dilaksanakan.

Pelimpahan;pendelegasian=mandat yaitu perbuatan memindahkan hak dan tanggung jawab (wewenang) kepada orang lain.Dalam hal ini ada lima poin yang harus dijadikan acuan oleh seorang dokter dalam pendelegasian wewenang nya terhadap para medik (perawat dan bidan).Kelima poin tersebut biasa disebut The Five rights of Delegation , yaitu:

1. Right of lawPelimpahan wewenang harus ada bukti otentik,hitam di atas putih

2. Right of circumstanceDalam melimpahkan wewenang harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang memang memerlukan dilakukannya pelimpahan wewenang

3. Right of PersonMelimpahkan wewenang harus kepada orang yang tepat.Sesuai kompetensinya dan harus memiliki SIP atau SPR

4. Right Direction/communicationSeorang dokter harus memberikan penjelasan kepada pasiennya mengenai pelimpahan wewenang yang dilakukan.Selain itu dokter tersebut juga harus memberikan instruksi yang jelas kepada dokter ataupun para medik yang menerima pelimpahan wewenang.

5. Right SupervisionJika seorang dokter melakukan pelimpahan wewenang bukan berarti ia lepass dari tanggung jawabnya,dokter tersebut tetap harus mengawasi instruksi yang ia berikan kepada dokter ataupun para medik pengganti

Ada beberapa syarat yang jadi dasar dibolehkannya seorang dokter melakukan peimpahan wewenang.Syarat pelimpahan wewenang tersebut adalah:

1. Diagnosa medik dan Penentuan Therapi medik tidak dapat dilimpahkan 2. Pelimpahan Tindakan Medik dibolehkan bila dokter sangat yakin bahwa perawat / bidan

penerima delegasi mampu melakukannya 3. Dilakukan secara tertulis, rinci dengan Instruksi yang jelas.4. Harus ada monitoring, bimbingan dan pengawasan

Page 2: EHK 1

5. Orang yang didelegasikan itu berhak menolak bila merasa tidak mampu melakukan tindakan medis tersebut.

Sebagai contoh jika seorang dokter melimpahkan wewenangnya kepada seorang bidan maka hal tersebut boleh dilakukan apabila dokter yang bersangkutan sudah memiliki SIP dan SPR begitu juga dengan bidan yang dilimpahkan wewenang,harus memiliki STRB dan SIPB.Jika kedua syarat tersebut telah terpenuhi maka hal selanjutnya yang menjadi dasar dilakukannya pelimpahan wewenang adalah pelimpahan wewenang dilakukan secara tertulis (Right of Law) dan atas dasar terbatasnya tenaga dokter di wilayah tersebut.

Pelimpahan wewenang hendaknya jangan hanya diartikan secara administratif, melainkan pula diartikan menurut hukum Perdata.Orang yang memberikan kuasa tetap bertanggung jawab,begtu pula dengan yang menerima kuasa tetap bertanggung jawab kepada orang yang memberi kuasa

Wewenang terbagi menjadi dua yaitu:1. Atributif

Wewenanang atributif melekat pada suatu jabatan dan kewenangan yang diberikan berdasar atas konstitusi atau peraturan perundangan.

2. Pelimpahana) Pelimpahan wewenang secara delegasi:

- Umumnya antar organ pemerintah - Terajadi pengalih tanganan kewenangan - Pemeberi tidak dapat lagi menggunakan wewenangnyap - Tidak wajib memberi instruksi (penjelasan), tapi berhak meminta penjelasan

pelaksanaannya- Tanggung jawab atas pelaksanaan wewenang berada pada penerima

b) Pelimpahan wewenang secara mandat:- Dalam hubungan kerja- Tidak terjadi pengallihan kewenangan - Pemberi masih dapat menggunakan wewenang bila mandate berakhir- Pemeberi mandate wajib memberi instruksi (penjelasan) kepada yang diserahi tugas- Tanggung jawab atas pelaksanaan wewenang tidak beralih kepada penerima

Salah satu hal yang menjadi dasar dilakukannya pelimpahan wewenang adalah masih terbatasnya jumlah dokter jika dibandingkan dengan jumlah bidan ataupun perawat.Jika seorang dokter ingin melimpahkan wewenangnya terhadap bidan tau perawat maka dokter tersebut harus melimpahkan wewenangnya hanya kepada bidan ataupun perawat yang memiliki keahlian (dalam hal tindakan medis) baik secara sendiri ataupun kolektif

Ada banyak pasal yang mengatur mengenai izin praktik dan pelaksanaan praktik kedoteran serta wewenang bidan dan perawat,diantaranya adalah:

Page 3: EHK 1

a) Pasal 15 Permenkes No. 512/Menkes/Per/IV/2007/ tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

b) Pasal 35 ayat 1 UUPK tentang Wewenang Dokter dan Dokter Gigi dalam praktik kedokteran

c) Kewenangan Perawat permenkes No. 148/2010 tentang Registrasi dan Praktik Perawat Pasal 8

d) Permenkes No. 149/2010 tentang Registrasi dan Praktik Bidan