EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda...

53
EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN PIRAZOSULFURON+PENDIMETALIN TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA, TANAMAN, DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.) (Skripsi) Oleh KURNIA RAMADHANI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda...

Page 1: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN PIRAZOSULFURON+PENDIMETALIN

TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA, TANAMAN, DAN

HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

(Skripsi)

Oleh

KURNIA RAMADHANI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

Kurnia Ramadhani

ABSTRAK

EFIKASI HERBISIDA CAMPURANPIRAZOSULFURON+PENDIMETALIN TERHADAP PERTUMBUHAN

GULMA, TANAMAN, DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

Oleh

KURNIA RAMADHANI

Padi merupakan tanaman pokok penghasil beras yang kebutuhan setiap tahunnya

terus meningkat akibat pertambahan jumlah penduduk. Dalam beberapa tahun

terakhir produksi padi mengalami penurunan, salah satu penyebabnya adalah

keberadaan gulma. Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang keberadaanya

tidak dikehendaki oleh manusia, sehingga manusia melakukan berbagai cara

untuk mengendalikannya. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara

kimiawi, salah satunya menggunakan herbisida campuran bahan aktif

pirazosulfuron+pendimetalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis

herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron+pendimetalin yang efektif,

mengetahui apakah terjadi fitotoksisitas dan penghambatan pertumbuhan serta

hasil padi sawah akibat aplikasi herbisida campuran pirazosulfuron +

pendimetalin, dan mengetahui perubahan komposisi gulma akibat aplikasi

herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin. Penelitian dilaksanakan di

Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah dan di Laboratorium Ilmu

Page 3: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

Kurnia Ramadhani

Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian disusun dalam

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan

terdiri atas dosis herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron+pendimetalin

(7,5+7,5), (10+10), (12,5+12,5), (15+15), (17,5+17,5) g ha-1, penyiangan manual,

dan kontrol. Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett dan additifitas

data dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data akan dianalisis dengan sidik

ragam. Apabila perlakuan menunjukkan perbedaan nyata maka dilakukan uji

beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada

taraf kepercayaan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herbisida campuran

bahan aktif pirazosulfuron+pendimetalin dosis 7,5+7,5 sampai 17,5+17,5 g ha-1

efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, golongan rumput,

dan golongan teki. Herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron+pendimetalin

dosis 7,5+7,5 sampai 17,5+17,5 g ha-1 tidak meracuni tanaman padi sawah serta

menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi lebih baik dibanding

kontrol. Herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron+pendimetalin dosis

7,5+7,5 sampai 17,5+17,5 g ha-1 menyebabkan terjadinya perubahan komposisi

jenis gulma.

Kata kunci : gulma, padi, pendimetalin, pirazosulfuron

Page 4: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN

PIRAZOSULFURON+PENDIMETALIN TERHADAP

PERTUMBUHAN GULMA, TANAMAN, DAN

HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

Oleh

KURNIA RAMADHANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan
Page 6: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan
Page 7: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan
Page 8: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kecamatan Pringsewu pada 24 Januari 1996, merupakan

anak pertama dari dua bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak Igo kurdi dan

Ibu Pur Wanti. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK)

Baitussalam tahun 2000 dan diselesaikan pada tahun 2002. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di SD Negeri 1 Pringsewu Selatan dan diselesaikan pada

tahun 2008. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1

Pringsewu dan selesai pada tahun 2011, lalu melanjutkan pendidikan ke SMA

Negeri 1 Pringsewu dan selesai pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahun 2015 – 2016, penulis terdaftar

sebagai mahasiswa penerima beasiswa BPP-PPA dan pada tahun 2017 – 2018

menerima beasiswa PT. Dharma Pholimetal. Selama menjadi mahasiswa penulis

aktif di organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (KMB BEM–U) sebagai staf ahli

Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI) periode 2015 – 2016. Penulis juga

aktif di organisasi Lembaga Studi Mahasiswa Pertanian (LS-Mata) Fakultas

Pertanian Universitas Lampung sebagai anggota Bidang Penelitian dan

Page 9: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

Pengembangan Keilmuan (Litbang) periode 2016 – 2017. Selain itu, penulis

pernah menjadi Asisten Dosen Praktikum Matakuliah Ilmu dan Teknik

Pengendalian Gulma, Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman, Kimia Dasar, dan

Pengelolaan Gulma Perkebunan.

Pada bulan Januari – Februari 2017, Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) Tematik Universitas Lampung di Desa Terbanggi Subing,

Kabupaten Lampung Tengah. Pada bulan Juli – Agustus 2017, penulis

melaksanakan Praktik Umum di Balai Penelitian Tanah Kebun Percobaan Taman

Bogo (BALITTANAH), Lampung Timur.

Page 10: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

Dengan penuh rasa syukur ku kepada Allah SWT,

Aku persembahkan karya ini kepada

Keluarga Tercinta

Kedua orang tuaku Papa, Mama, dan Adik Lelakiku yang telah

memberikan Seluruh kasih sayang, doa, semangat, kesabaran, nasihat,

perhatian, dan dukungan sampai saat ini.

Sahabat–sahabat dan teman-teman yang selalu menemani dalam suka

maupun duka, berbagi pengalaman berharga, dukungan dan perhatian

yang telah kalian berikan selama ini.

Serta almameter tercinta

Universitas Lampung

Page 11: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar

(QS. Ar-Rum : 60)

Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat (QS. Al-Baqarah : 45)

Banyak yang berkata bahwa takdir di luar kemampuan kita dan takdir bukan ditangan kita.

Tapi aku lebih tahu. Bahwa takdir kita ada di dalam diri kita. Kau hanya perlu sedikit keberanian untuk

mengetahuinya (Brave, 2012)

Percayalah doa ibumu tak ada yang dapat menghalanginya. Allah kabulkan seluruh doa

ibumu. Bahagiakanlah dirinya maka Allah akan permudah segalanya

(Kurnia Ramadhani, 2018)

Page 12: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

i

SANWACANA

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efikasi Herbisida

Campuran Pirazosulfuron+Pendimetalin Terhadap Pertumbuhan Gulma,

Tanaman, dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.)”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi.

3. Bapak Dr. Hidayat Pujisiswanto, S.P., M.P., selaku pembimbing pertama atas

bimbingan, saran, semangat, motivasi serta kesabaran kepada penulis selama

penelitian hingga penyelesaian skripsi.

4. Bapak Ir. Sunyoto, M.Agr., selaku pembimbing kedua atas bimbingan, saran,

pengarahan, serta kesabaran kepada penulis selama penyelesaian skripsi.

5. Bapak Ir. Herry Susanto,M.P., selaku pembahas dan Pembimbing Akademik

atas ilmu pengetahuan, bimbingan, motovasi, nasihat serta segala masukan

yang membangun dalam penulisan skripsi dan dukungannya kepada penulis

selama menjadi mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Page 13: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

ii

6. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Igo Kurdi dan Ibu Purwanti serta adiku

tersayang Ahmad Faqih Damara atas doa dan dukungan yang tiada

henti-hentinya diberikan kepadaku dalam bentuk motivasi, bantuan baik

secara moril maupun materil yang diberikan selama ini.

7. Bapak Pujono dan Bapak Slamet yang telah bersedia membantu penulis

selama di lapang bersama Kurnia Oktavia, Heppy Kurniati, Risa Apriani,

Rizky Rahmadi, dan Romatua Nainggolan atas perjuangan dan kerjasamanya

hingga skripsi ini terselesaikan.

8. Nuryadi selaku penyemangat penulis atas doa dan dukungan dalam bentuk

motivasi agar semangat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman hidup selama 40 hari KKN Iranda Putri, Rahma Ferika Shaumi,

Muhammad Khadafi A., Titin Aprilia, Rama Wicaksa, dan Yudistira.

Terimakasih sudah menjadi keluarga dalam suka dan duka.

10. Sahabat-sahabat penulis Kurnia Oktavia, Heppy Kurniati, Kenny Titian

Mutiara, Lidya Khoirunnisa, Lita Theresia Pasaribu, Luh Gita Pujawati

Yanuar, Irmawati, Dita Nurul Hidayah, dan Dwi Oktaria atas kebahagiaan,

keceriaan, dan kesedihan selama kuliah di Universitas Lampung.

11. Teman-teman Agroteknologi kelas B dan Agroteknologi 2014 atas

persahabatan, doa, dukungan serta kebersamaan kepada penulis.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi para

pembaca.

Bandar Lampung, Juli 2018

Kurnia Ramadhani

Page 14: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

1.3 Landasan Teori ................................................................................... 4

1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 7

1.5 Hipotesis ............................................................................................. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9

2.1 Tanaman Padi .................................................................................... 9

2.2 Pengendalian Gulma pada Pertanaman Padi Sawah ......................... 10

2.3 Herbisida Pirazosulfuron ................................................................... 12

2.4 Herbisida Pendimetalin ..................................................................... 13

2.5 Kombinasi Herbisida ......................................................................... 14

III. BAHAN DAN METODE ...................................................................... 15

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 15

3.2 Bahan dan Alat .................................................................................. 15

3.3 Metode Penelitian ............................................................................. 15

3.4 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 16

3.4.1 Pembuatan petak percobaan .................................................... 16

3.4.2 Penanaman padi ...................................................................... 17

Page 15: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

iv

3.4.3 Aplikasi herbisida ................................................................... 17

3.4.4 Penyiangan manual ................................................................. 18

3.4.5 Pengambilan sampel gulma .................................................... 18

3.5 Pengamatan Gulma ........................................................................... 18

3.5.1 Bobot kering gulma ................................................................. 18

3.5.2 Dominansi gulma .................................................................... 19

3.5.3 Koefisien komunitas ............................................................... 20

3.6 Pengamatan Tanaman Padi ............................................................... 21

3.6.1 Fitotoksisitas ........................................................................... 21

3.6.2 Tinggi tanaman ....................................................................... 21

3.6.3 Jumlah tanaman per rumpun ................................................... 22

3.6.4 Jumlah tanaman produktif per rumpun ................................... 22

3.6.5 Komponen hasil ...................................................................... 22

3.6.6 Hasil gabah kering giling ........................................................ 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 24

4.1 Bobot Kering Gulma Total ............................................................... 24

4.2 Bobot Kering Gulma per Golongan .................................................. 25

a. Bobot kering gulma golongan daun lebar .................................... 25

b. Bobot kering gulma golongan rumput ......................................... 26

c. Bobot kering gulma golongan teki ............................................... 28

4.3 Komposisi Jenis Gulma .................................................................... 29

4.4 Bobot Kering Gulma Dominan ......................................................... 31

a. Bobot kering gulma F. miliacea ................................................... 31

b. Bobot kering gulma C. iria .......................................................... 32

c. Bobot kering gulma E. colona ..................................................... 33

d. Bobot kering gulma L. chinensis .................................................. 33

e. Bobot kering gulma L. hyssopifolia ............................................. 35

f. Bobot kering gulma S. zeylanica .................................................. 35

4.5 Perbedaan Komposisi Gulma (Koefisien Komunitas) ...................... 36

4.6 Pengamatan Tanaman ....................................................................... 38

Page 16: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

v

4.6.1 Fitotoksisitas tanaman padi ..................................................... 38

4.6.2 Tinggi tanaman padi ............................................................... 39

4.6.3 Jumlah tanaman padi per rumpun ........................................... 40

4.6.4 Jumlah tanaman produktif per rumpun ................................... 41

4.6.5 Komponen hasil ...................................................................... 42

4.6.6 Hasil gabah kering giling ........................................................ 43

4.7 Rekomendasi ..................................................................................... 45

V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 46

5.1 Simpulan ........................................................................................... 46

5.2 Saran ................................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48

LAMPIRAN ................................................................................................... 51

Tabel 16 – 101 ................................................................................................. 52

Gambar 13 – 105 ............................................................................................. 102

Page 17: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Satuan Perlakuan .......................................................................................... 16

2. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalindalam mengendalikan gulma total pada 3 dan 6 MSA ................................ 24

3. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap gulma golongan daun lebar pada 3 dan 6 MSA ............................ 26

4. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap gulma golongan rumput pada 3 dan 6 MSA .................................. 27

5. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap gulma golongan teki pada 3 dan 6 MSA ....................................... 28

6. Pengaruh aplikasi herbisida terhadap Summed Dominance Ratio gulmapada 3 MSA ................................................................................................ 30

7. Pengaruh aplikasi herbisida terhadap Summed Dominance Ratio gulmapada 6 MSA ................................................................................................ 30

8. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap bobot kering F. miliacea pada 3 dan 6 MSA ............................... 31

9. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap bobot kering C. iria pada 3 dan 6 MSA ........................................ 32

10. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap bobot kering E. colona pada 3 dan 6 MSA ................................... 33

11. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap bobot kering L. chinensis pada 3 dan 6 MSA ............................... 34

12. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap bobot kering L. hyssopifolia pada 3 dan 6 MSA .......................... 35

Page 18: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

vii

13. Pengaruh perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalinterhadap bobot kering S. zeylanica pada 3 dan 6 MSA ........................... 36

14. Nilai koefisien komunitas gulma akibat aplikasi herbisidapirazosulfuron+pendimetalin pada 3 MSA ............................................... 37

15. Nilai koefisien komunitas gulma akibat aplikasi herbisidapirazosulfuron+pendimetalin pada 6 MSA ............................................... 37

16. Tinggi tanaman padi akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 39

17. Jumlah tanaman padi akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 40

18. Jumlah tanaman produktif per rumpun akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 42

19. Panjang malai, jumlah gabah per malai, dan bobot gabah per malaiakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron + pendimetalin ...... 43

20. Bobot gabah 1000 butir dan bobot gabah kering giling akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 44

21. Bobot kering gulma total pada 3 MSA akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 52

22. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma total pada 3 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 52

23. Analisis ragam bobot kering gulma total pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 53

24. Bobot kering gulma total pada 6 MSA akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 53

25. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma total pada 6 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 54

26. Analisis ragam bobot kering gulma total pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 54

27. Bobot kering gulma golongan daun lebar pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 55

28. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma golongan daun lebarpada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 55

Page 19: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

viii

29. Analisis ragam bobot kering gulma golongan daun lebar pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 56

30. Bobot kering gulma golongan daun lebar pada 6 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 56

31. Transformasi √(X+0,5) bobot kering gulma golongan daun lebarpada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 57

32. Analisis ragam bobot kering gulma golongan daun lebar pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 57

33. Bobot kering gulma golongan rumput pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 58

34. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma golongan rumputpada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ............................................................................................. 58

35. Analisis ragam bobot kering gulma golongan rumput pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 59

36. Bobot kering gulma golongan rumput pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 59

37. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma golongan rumputpada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 60

38. Analisis ragam bobot kering gulma golongan rumput pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 60

39. Bobot kering gulma golongan teki pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 61

40. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma golongan tekipada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 61

41. Analisis ragam bobot kering gulma golongan teki pada 3 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 62

42. Bobot kering gulma golongan teki pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 62

Page 20: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

ix

43. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma golongan tekipada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 63

44. Analisis ragam bobot kering gulma golongan teki pada 6 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 63

45. Bobot kering gulma F. miliacea pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 64

46. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma F. miliaceapada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 64

47. Analisis ragam bobot kering gulma F. miliacea pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 65

48. Bobot kering gulma F. miliacea pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 65

49. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma F. miliaceapada 6 MSA akibat akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 66

50. Analisis ragam bobot kering gulma F. miliacea pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 66

51. Bobot kering gulma C. iria pada 3 MSA akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 67

52. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma C. iria pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 67

53. Analisis ragam bobot kering gulma C. iria pada 3 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 68

54. Bobot kering gulma C. iria pada 6 MSA akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 68

55. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma C. iria pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 69

56. Analisis ragam bobot kering gulma C. iria pada 6 MSA akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 69

57. Bobot kering gulma E. colona pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 70

Page 21: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

x

58. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma E. colonapada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 70

59. Analisis ragam bobot kering gulma E. colona pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 71

60. Bobot kering gulma E. colona pada 6 MSA akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 71

61. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma E. colonapada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 72

62. Analisis ragam bobot kering gulma E. colona pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 72

63. Bobot kering gulma L. chinensis pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron + pendimetalin ................................. 73

64. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma L. chinensis pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 73

65. Analisis ragam bobot kering gulma L. chinensis pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 74

66. Bobot kering gulma L. chinensis pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 74

67. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma L. chinensispada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 75

68. Analisis ragam bobot kering gulma L. chinensis pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 75

69. Bobot kering gulma L. hyssopifolia pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 76

70. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma L. hyssopifoliapada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 76

71. Analisis ragam bobot kering gulma L. hyssopifolia pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 77

72. Bobot kering gulma L. hyssopifolia pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 77

Page 22: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

xi

73. Transformasi √√(X+0,5) bobot kering gulma L. hyssopifoliapada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 78

74. Analisis ragam bobot kering gulma L. hyssopifolia pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 78

75. Bobot kering gulma S. zeylanica pada 3 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 79

76. Transformasi √(X+0,5) bobot kering gulma S. zeylanicapada 3 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 79

77. Analisis ragam bobot kering gulma S. zeylanica pada 3 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 80

78. Bobot kering gulma S. zeylanica pada 6 MSA akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 80

79. Transformasi √(X+0,5) bobot kering gulma S. zeylanicapada 6 MSA akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 81

80. Analisis ragam bobot kering gulma S. zeylanica pada 6 MSAakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 81

81. Tinggi tanaman padi pada 3 MST akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 82

82. Transformasi √(X+0,5) tinggi tanaman padi pada 3 MST akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 82

83. Analisis ragam tinggi tanaman padi pada 3 MST akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 83

84. Tinggi tanaman padi pada 6 MST akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 83

85. Transformasi √(X+0,5) tinggi tanaman padi pada 6 MST akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 84

86. Analisis ragam tinggi tanaman padi pada 6 MST akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 84

87. Tinggi tanaman padi pada 9 MST akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 85

Page 23: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

xii

88. Transformasi √(X+0,5) tinggi tanaman padi pada 9 MST akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 85

89. Analisis ragam tinggi tanaman padi pada 9 MST akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 86

90. Jumlah tanaman padi pada 3 MST akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 86

91. Analisis ragam jumlahtanaman padi pada 3 MST akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 87

92. Jumlah tanaman padi pada 6 MST akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 87

93. Analisis ragam jumlah tanaman padi pada 6 MST akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 88

94. Jumlah tanaman padi pada 9 MST akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 88

95. Analisis ragam jumlahtanaman padi pada 9 MST akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 89

96. Jumlah tanaman produktif padi per rumpun akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 89

97. Transformasi √√(X+0,5) jumlah tanaman produktif padi per rumpunakibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ........ 90

98. Analisis ragam jumlah tanaman produktif padi per rumpun akibatperlakuan herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................... 90

99. Panjang malai akibat perlakuan herbisida campuran pirazosulfuron +pendimetalin ............................................................................................. 91

100. Transformasi √√(X+0,5) panjang malai akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 91

101. Analisis ragam panjang malai akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 92

102. Jumlah gabah per malai akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 92

103. Analisis ragam jumlah gabah per malai akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 93

Page 24: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

xiii

104. Bobot gabah per malai akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 93

105. Analisis ragam bobot gabah per malai akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 94

106. Bobot gabah 1000 butir akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 94

107. Analisis ragam bobot gabah 1000 butir akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 95

108. Gabah kering giling per petak panen ukuran 2x2 meter akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 95

109. Transformasi √√(X+0,5) gabah kering giling per petak panenukuran 2x2 meter akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 96

110. Analisis ragam gabah kering giling per petak panenukuran 2x2 meter akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 96

111. Gabah kering giling per ha akibat perlakuan herbisida campuranpirazosulfuron+pendimetalin .................................................................... 97

112. Transformasi √√(X+0,5) gabah kering giling per ha akibat perlakuanherbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................... 97

113. Analisis ragam gabah kering giling per ha akibat perlakuan herbisidacampuran pirazosulfuron+pendimetalin ................................................... 98

114. Data Curah Hujan Stasiun Klimatologi PesawaranDesember 2017 – Februari 2018 ............................................................... 99

115. Data Curah Hujan Stasiun Klimatologi PesawaranMaret – April 2018 .................................................................................. 100

116. Deskripsi Padi Inpari 42 ............................................................................ 101

Page 25: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rumus bangun herbisida pirazosulfuron etil ................................................ 13

2. Rumus bangun herbisida pendimetalin ........................................................ 13

3. Tata letak percobaan .................................................................................... 17

4. Bagan pengambilan sampel gulma ............................................................... 19

5. Irigasi sawah Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah .............. 102

6. Gulma dominan ............................................................................................ 103

7. Pengamantan fitotoksisitas padi sawah 1 MSA pada petak perlakuan ........ 104

8. Pengamatan fitotoksisitas padi sawah 3 MSA pada petak perlakuan .......... 105

Page 26: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pokok penghasil beras yang

dibutuhkan masyarakat Indonesia. Padi termasuk golongan rumputan yang

berumpun (Poaceae). Kebutuhan beras setiap tahunnya terus meningkat akibat

pertambahan jumlah penduduk (Andani, 2008). Konsumsi beras nasional saat ini

mencapai 137 kg per kapita per tahun. Pada tahun 2020 diperkirakan kebutuhan

beras Indonesia mencapai 35,97 juta ton (Puslitbangtan, 2012). Hal ini tidak

sejalan dengan produksi padi nasional yang diperoleh pada tahun 2014 sebanyak

70,83 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami penurunan sebesar 0,45

juta ton (0,63%) dibandingkan tahun 2013 (BPS 2014). Menurut Badan Pusat

Statistik Lampung (2015), produksi padi di provinsi Lampung tahun 2014 terjadi

peningkatan sebesar 51,18 ku ha -1 dari 50,26 ku ha -1 namun dengan penurunan

produktivitas 1,94 ku ha -1 menjadi 0,92 ku ha -1. Penurunan produktivitas padi

dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ketersediaan unsur hara,

kondisi air atau curah hujan, keterbatasan pengetahuan petani serangan Hama dan

Penyakit Tumbuhan (HPT), dan adanya gulma.

Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu kepentingan manusia sehingga

manusia berusaha untuk mengendalikannya (Sembodo, 2010). Menurut Pane dan

Page 27: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

2

Jatmiko (2009), keberadaan gulma dapat mengakibatkan kehilangan hasil padi

yang diperkirakan mencapai 10—40%. Pada lahan sawah kehilangan hasil dapat

mencapai 86% jika gulma tidak dikendalikan. Kehilangan hasil dapat ditekan

melalui beberapa teknik pengendalian gulma (Zarwazi et al., 2016).

Berbagai teknik pengendalian dapat digunakan untuk mengendalikan gulma pada

pertanaman padi sawah. Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa metode

seperti pengendalian mekanik atau fisik, kultur teknik, hayati, pengendalian secara

kimia, dan terpadu (Sembodo, 2010). Menurut Soerjandono (2005), pengendalian

gulma yang efektif dan ekonomis pada tanaman padi sawah pada hamparan yang

luas yaitu pengendalian secara kimia menggunakan herbisida. Penggunaan

herbisida dinilai jauh lebih efisien, murah, dan cepat karena hemat tenaga kerja

yang diperlukan untuk penyiangan (Kesuma et al., 2015). Herbisida adalah

pestisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma. Berdasarkan mekanisme

kerjanya herbisida dibedakan atas dua golongan yaitu kontak dan sistemik

(Djojosumarto, 2008).

Herbisida yang digunakan pada penelitian ini yaitu herbisida dengan bahan aktif

pirazosulfuron dan pendimetalin yang diaplikasikan secara pratumbuh bersifat

sistemik dan selektif. Menurut Simanjuntak et al. (2016), bahan aktif

pirazosulfuron bersifat selektif terhadap gulma berdaun lebar maupun teki-tekian.

Menurut IUPAC (2014), herbisida jenis ini mampu mengendalikan gulma berdaun

lebar maupun teki-tekian (Cyperaceae), serta beberapa gulma rumput meski

kadang cenderung kurang efektif. Menurut Abubakar et al. (2006), bahan aktif

Pendimetalin bersifat selektif terhadap gulma rumput. Sehingga dengan

Page 28: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

3

pencampuran kedua bahan aktif ini diharapkan herbisida dapat mengendalikan

jenis gulma berdaun lebar, teki-tekian, maupun rumput-rumputan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penelitian ini dilakukan untuk

mendapatkan jawaban dari rumusan masalah berikut ini :

1. Berapa dosis herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron dan pendimetalin

yang efektif dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi pindah tanam?

2. Apakah herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron dan pendimetalin

bersifat meracuni tanaman padi dan menghambat pertumbuhan serta hasil padi

sawah?

3. Apakah terdapat perubahan komposisi jenis gulma pada tanaman padi setelah

aplikasi herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron dan pendimetalin?

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dosis herbisida campuran bahan aktif pirazosulfuron +

pendimetalin yang efektif dalam mengendalikan gulma pada pertanaman padi

sawah.

2. Mengetahui apakah terjadi fitotoksisitas dan penghambatan pertumbuhan serta

hasil padi sawah akibat aplikasi herbisida campuran bahan aktif

pirazosulfuron+pendimetalin.

3. Mengetahui perubahan komposisi gulma akibat aplikasi herbisida campuran

bahan aktif pirazosulfuron+pendimetalin.

Page 29: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

4

1.3 Landasan Teori

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan,

maka penulis menggunakan landasan teori sebagai berikut:

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun yang berasal berasal

dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Beberapa spesies

Oryza, yang dikenal adalah Oryza sativa dengan dua sub species yaitu Indica

(padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Terdapat dua tipe

padi yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di

dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Padi diolah menjadi beras yang

merupakan sumber karbohidrat utama di kebanyakan negara Asia (Rahayu, 2009).

Menurut Setyawan (2010), gulma dapat menurunkan hasil panen padi karena

adanya persaingan dengan tanaman budidaya dalam perebutan unsur hara, air,

cahaya, serta beberapa gulma dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan

penyakit tanaman padi. Menurut Pane dan Jatmiko (2009), di lahan sawah

keberadaan gulma dapat mengakibatkan kehilangan hasil padi yang diperkirakan

mencapai 10—40% . Pada lahan sawah kehilangan hasil dapat mencapai 86%

jika gulma tidak dikendalikan (Zarwazi et al., 2016).

Persaingan atau istilah lain kompetisi akan terjadi bila timbul interaksi antar lebih

dari satu tumbuhan yang berpengaruh negatif pada pemanfaatan sumberdaya alam

dalam keadaan terbatas secara bersamaan. Kompetisi yang diperebutkan antar

tumbuhan yakni air, cahaya matahari, dan unsur hara. Gulma sebagai tumbuhan

yang memiliki sifat rakus serta dilengkapi dengan perakaran yang luas akan

Page 30: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

5

tumbuh dengan cepat mengisi ruangan dan menekan tumbuhan lain yang berada

di bawah naungannya. Gulma akan tumbuh lebih cepat dan bersaing dengan

tanaman budidaya apabila gulma tumbuh secara bersamaan dengan tanaman

budidaya (Moenandir, 1993). Kompetisi gulma dapat mengakibatkan penurunan

hasil dari segi kualitas dan kuantitas hasil panen. Penurunan kualitas hasil akibat

kompetisi gulma dapat disebabkan oleh tercampurnya biji gulma pada hasil panen

yang mengakibatkan hasil panen menurun. Besarnya daya kompetisi gulma

tergantung pada beberapa faktor diantaranya jumlah individu gulma, berat gulma,

jenis gulma, siklus hidup gulma, dan periode adanya gulma pada tanaman

(Fitri et al., 2010).

Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti pengendalian

mekanik atau fisik, kultur teknik, hayati, pengendalian secara kimia, dan terpadu

Pengendalian secara kimia menggunakan herbisida. Herbisida adalah bahan aktif

atau kultur hayati yang dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan

tumbuhan (Sembodo, 2010). Bahan aktif dapat berupa bahan aktif tunggal dan

bahan aktif campuran. Menurut Guntoro dan Fitri (2013), penggunaan suatu jenis

herbisida secara terus dapat menjadikan gulma resisten, sehingga dilakukan

pencampuran herbisida dengan bahan aktif berbeda yang berfungsi untuk

mendapatkan spektrum pengendalian yang lebih luas, serta diharapkan dapat

memperlambat timbulnya gulma yang resisten terhadap herbisida.

Berdasarkan selektivitasnya herbisida dibagi menjadi 2 yaitu, selektif dan

nonselektif. Herbisida selektif adalah herbisida yang bersifat racun untuk gulma

tertentu, sedangkan herbisida nonselektif bersifat racun untuk semua spesies

Page 31: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

6

gulma. Waktu aplikasi herbisida disesuaikan dengan teknik budidaya tanaman.

Aplikasi pratumbuh dilakukan sebelum gulma tumbuh. Pada umumnya herbisida

pratumbuh yang diaplikasikan akan membentuk lapisan tipis pada permukaan

tanah dan akan meracuni gulma yang mulai berkecambah melalui akar atau tajuk

gulma yang menembus lapisan herbisida. Kelembaban tanah akan membantu

herbisida mencapai biji gulma yang berkecambah. Sehingga penggunaan

herbisida pratumbuh tidak dianjurkan pada lahan kering (Sembodo, 2010).

Herbisidaa berbahan aktif pirazosulfuron etil 10% merupakan herbisida

pratumbuh dan purnatumbuh yang selektif pada gulma padi sawah. Mekanisme

kerja pirazosulfuron etil 10% dapat diserap oleh akar maupun daun dan kemudian

ditranslokasikan ke seluruh tanaman untuk menghambat aktivitas enzim

Acetolactate synthase (ALS) yang mengakibatkan kematian gulma. Herbisida

dengan bahan aktif pirazosulfuron etil 10% mampu mengendalikan gulma

berdaun lebar dan teki-tekian, serta kurang efektif terhadap gulma berdaun sempit

atau rerumputan (IUPAC, 2014).

Menurut hasil penelitian Simanjuntak et al. (2016), bentuk formulasi herbisida

pirazosulfuron pada dosis 60—140 g ha-1 atau setara dengan 6—14 g ha-1 bahan

aktif dapat menekan pertumbuhan gulma dari beberapa tingkat dosis terendah

hingga tertinggi menunjukan bahwa semua tidak berbeda nyata dan tidak

menimbulkan dampak gejala keracunan terhadap tanaman padi pada lahan sawah.

Hasil penelitian Halder et al. (2005), herbisida bahan aktif pirazosulfuron 10%

pada dosis bahan aktif 15 g ha-1 adalah dosis yang tepat untuk menggantikan

perlakuan penyiangan gulma secara manual.

Page 32: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

7

Herbisida pendimetalin merupakan herbisida yang diaplikasikan ke tanah sebagai

herbisida pratumbuh (Baidhawi, 2013). Mekanisme kerja herbisida dapat di

translokasikan ke seluruh tanaman dengan menghambat pembelahan dan

pemanjangan sel akar (Moenandir, 1990).

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, berikut disusun kerangka

pemikiran untuk memberikan penjelasan teoritis terhadap rumusan masalah. Padi

merupakan tanaman pokok penghasil beras yang dibutuhkan masyarakat

Indonesia. Kebutuhan beras setiap tahunnya terus meningkat akibat pertambahan

jumlah penduduk. Akan tetapi hal ini tidak diiringi dengan peningkatan produksi

tanaman padi. Dalam usaha peningkatan produksi petani sering dihadapkan

berbagai masalah dalam proses budidaya karena adanya persaingan dengan

tanaman budidaya dalam perebutan unsur hara, air, cahaya, serta beberapa gulma.

Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang kehadirannya merugikan manusia.

Oleh karena itu gulma perlu dikendalikan untuk meningkatkan produksi.

Pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain pengendalian

mekanik atau fisik, kultur teknik, hayati, pengendalian secara kimia, dan terpadu.

Pengendalian secara kimia dapat dilakukan menggunakan herbisida. Herbisida

adalah bahan aktif atau kultur hayati yang dapat menghambat pertumbuhan atau

mematikan tumbuhan. Penggunaan herbisida memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan penggunaan herbisida yakni dapat mematikan gulma

secara cepat serta efisien waktu dan tenaga kerja. Kekurangannya apabila

digunakan secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya resistensi gulma.

Page 33: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

8

Oleh karena itu perkembangan teknologi pencampuran herbisida mulai

dikembangkan agar spektrum pengendalian gulma lebih luas dan memperlambat

terjadinya resistensi pada gulma.

Herbisida bahan aktif pirazosulfuron dan pendimetalin dapat digunakan untuk

mengendalikan gulma tanaman padi yang bersifat sistemik yang diaplikasikan

pratumbuh, tidak meracuni tanaman dan tidak menurunkan hasil produksi

tanaman padi. Pengujian herbisida pirazosulfuron dan pendimetalin perlu

dilakukan karena herbisida ini sebelumnya merupakan herbisida tunggal yang

bersifat selektif terhadap gulma tertentu serta campuran herbisida ini masih baru

dan belum banyak dikembangkan. Sehingga pengujian berbagai taraf dosis perlu

dilakukan untuk mengetahui pada dosis berapa herbisida pirazosulfuron dan

pendimetalin dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis gulma.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diperoleh hipotesis

sebagai berikut :

1. Dosis 7,5+7,5 g ha-1 sampai 17,5+17,55 g ha-1 herbisida campuran

pirazosulfuron + pendimetalin mampu mengendalikan gulma pada tanaman

padi sawah.

2. Herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin pada semua dosis yang diuji

tidak meracuni tanaman dan tidak menghambat pertumbuhan serta hasil padi

sawah.

3. Aplikasi herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin mengakibatkan

perubahan komposisi jenis gulma.

Page 34: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Padi

Padi tergolong tanaman poaceae (Graminae) termasuk jenis rumput yang

mempunyai rumpun kuat dan ruasnya keluar banyak anakan yang berakar.

Tanaman padi memiliki batang yang berbuku, berongga, dari buku tumbuh tunas

dan daun. Bunga atau malai muncul dari buku terakhir pada tiap anakan. Akar

padi adalah serabut yang sangat efektif dalam menyerap hara tetapi peka terhadap

kekeringan. Akar padi terdapat pada kedalaman antara 10—20 cm (Purnamawati,

2007).

Menurut Tjitrosoepomo 2010, klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut :

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monotyledonae

Keluarga : Gramineae (Poaceae)

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa

Padi dapat tumbuh di daerah tropis atau subtropis pada 45o LU— 45o LS. Padi

dapat ditanam di musim kemarau atau hujan cuaca panas dan kelembaban tinggi

Page 35: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

10

dengan musim hujan 4 bulan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan

air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat

menurun karena penyerbukan kurang intensif. Rata-rata curah hujan yang baik

adalah 200 mm bulan-1 atau 1500—2000 mm-1 tahun. Di dataran rendah padi

memerlukan ketinggian 0—650 m dpl dengan suhu 22—27o C sedangkan di

dataran tinggi 650—1.500 m dpl dengan suhu 19—23o C. Tanaman padi

memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa ada naungan (Rahayu, 2009).

Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2016), umur tanam padi dari fase

vegetatif sampai fase pemasakan kurang lebih mencapai 120 hari. Pertumbuhan

tanaman padi dibagi ke dalam tiga fase dari awal penyemaian hingga pemanenan :

1. Fase vegetatif : fase ini dimulai dari perkecambahan sampai terbentuknya

bulir. Pada varietas padi berumur pendek (120 hari) fase ini lamanya sekitar

55 hari, sedangkan pada varietas padi berumur panjang (150 hari) lamanya

sekitar 85 hari.

2. Fase reproduktif : fase ini dimulai dari terbentuknya bulir sampai

pembungaan. Padi varietas berumur pendek lamanya fase ini sekitar 35 hari.

3. Fase pembentukan gabah atau biji : dimulai dari pembungaan sampai

pemasakan biji. Lamanya sekitar 30 hari untuk varietas padi berumur pendek

maupun panjang (Makarim dan Suhartatik, 2007).

2.2 Pengendalian Gulma pada Pertanaman Padi Sawah

Gulma merupakan tanaman yang tumbuh bukan pada tempatnya atau disebut juga

tumbuhan yang manfaatnya lebih sedikit dibandingkan dengan kerugian yang

Page 36: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

11

terlihat karena kehadirannya (Fitri et al., 2010). Menurut Sastroutomo (1990),

gulma golongan rumput, teki, dan daun lebar pada lahan sawah terdapat lebih dari

33 jenis gulma yang muncul sejak awal persiapan penanaman hingga menjelang

panen padi di sawah. Menurut Pane dan jatmiko (2009), periode kritis tanaman

padi yaitu 0—1/3 umur tanaman yang merupakan fase kritis tanaman. Pada fase

ini kanopi antar tanaman belum menutup sehingga memberi kesempatan biji-biji

gulma untuk berkecambah dan tumbuh lebih cepat dari pada tanaman padi.

Berdasarkan selektivitasnya herbisida dibagi menjadi 2 yaitu, selektif dan

nonselektif. Herbisida selektif adalah herbisida yang bersifat racun untuk gulma

tertentu, sedangkan herbisida nonselektif bersifat racun untuk semua spesies

gulma. Waktu aplikasi herbisida disesuaikan dengan teknik budidaya tanaman,

sifat herbisida, dan gulma sasaran. Secara umum herbisida diaplikasikan secara :

1. Aplikasi pratanam dilakukan sebelum tanaman ditanam yang tidak ditentukan

oleh keadaan gulmanya. Aplikasi dapat dilakukan dengan mencampurkan

herbisida dengan tanah pada sistem olah tanah intensif atau diaplikasikan

langsung ke gulma yang sudah tumbuh pada sistem tanpa olah tanah.

2. Aplikasi pratumbuh dilakukan sebelum gulma tumbuh. Pada umumnya

herbisida pratumbuh yang diaplikasikan akan membentuk lapisan tipis pada

permukaan tanah dan akan meracuni gulma yang mulai berkecambah melalui

akar atau tajuk gulma yang menembus lapisan herbisida. Kelembaban tanah

akan membantu herbisida mencapai biji gulma yang berkecambah. Sehingga

penggunaan herbisida pratumbuh tidak dianjurkan pada lahan kering.

Page 37: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

12

3. Aplikasi pascatumbuh dilakukan setelah gulma tumbuh. Beberapa herbisida

ini digunakan untuk persiapan lahan sebelum tanam sebagai pengganti olah

tanah sempurna (Sembodo, 2010).

2.3 Herbisida Pirazosulfuron

Herbisida pirazosulfuron etil merupakan herbisida pra tumbuh bersifat sistemik

yang dapat diserap oleh akar dan daun gulma. Herbisida pirazosulfuron etil dapat

mengendalikan gulma Echinochloa colona, Cyperus difformis, Ludwigia

octovalvis, dan Monochoria vaginalis (Pal et al., 2012).

Mekanisme kerja herbisida pirazosulfuron etil adalah herbisida diserap oleh akar

atau daun dan kemudian ditranslokasikan ke seluruh tanaman untuk menghambat

aktivitas enzim Acetolactate synthase (ALS) dan biosintesis asam amino yaitu

valin dan isoleusin (Hudayya dan Jayanti, 2013). Hal ini mengakibatkan

terhambatnya sintesis protein serta pembelahan sel dan pertumbuhan. Herbisida

ini selektif terhadap gulma pada padi sawah untuk mengendalikan gulma daun

lebar, teki-tekian, dan rumput ini menghentikan pembelahan sel dan pertumbuhan

tanaman (Djojosumarto, 2008).

Pirazosulfuron etil merupakan bahan aktif herbisida yang memiliki rumus

molekul C14H18N6O7S dengan tatanama senyawa kimia etil 5- (4,6-

dimethoxypyrimidin-2-ylcarbamoylsulfamoyl) -1-methylpyrazole-4-karboksilat,

termasuk kedalam golongan Sulfonilurea dan memiliki rumus bangun seperti pada

Gambar 1 (Young, 2014).

Page 38: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

13

Gambar 1. Rumus bangun herbisida pirazosulfuron etil (Young, 2014).

2.4 Herbisida Pendimetalin

Herbisida pendimetalin merupakan herbisida yang selektif terhadap gulma

golongan rumput-rumputan (Abubakar et al., 2006). Herbisida bahan aktif

pendimetalin termasuk ke dalam kelas dinitroanilin. Pendimetalin merupakan

bahan aktif herbisida yang memiliki rumus molekul C13H19N3O4 dengan tatanama

senyawa kimia N- (1-ethylpropyl) -3,4-dimetil-2,6-dinitrobenzenamine termasuk

kedalam golongan dinitroanilin dengan rumus bangun seperti pada gambar 2

(PPDB, 2017). Pendimetalin menghambat polimerisasi tubulin. Tubulin adalah

suatu dimer protein pada sel yang berpolimerisasi ke pembentukan mikrotubula.

Mikrotubula yang terdiri atas α-tubulin dan β-tubulin, merupakan bagian utama

pada aparat mitosis termasuk spindle fibre yang memungkinkan kromosom

terpisah selama pembelahan sel (Hasanuddin, 2012).

Gambar 2. Rumus bangun herbisida pendimetalin (PPDB, 2017).

Page 39: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

14

2.5 Kombinasi Herbisida

Efektivitas herbisida berbahan aktif tunggal terbatas pada satu golongan tertentu

(gulma golongan berdaun lebar atau berdaun sempit saja) sehingga pada spektrum

tertentu pengendaliannya menjadi sangat sempit. Untuk memperoleh

pengendalian yang berspektrum luas dan efektif terhadap gulma campuran

dibutuhkan herbisida berbahan aktif campuran (Barus, 2003). Menurut Siagian et

al. (2015), pencampuran herbisida bertujuan untuk mengurangi kekebalan gulma

pada satu herbisida tertentu, membantu menurunkan gulma dominan homogen

dan menurunkan dosis herbisida tertentu.

Menurut penelitian Umiyati (2005), pengendalian gulma selama ini umumnya

hanya menggunakan herbisida tunggal dengan satu jenis bahan aktif. Jenis

herbisida selektif hanya mampu mengendalikan satu jenis gulma dan dapat

menimbulkan masalah baru, dimana apabila salah satu gulma dikendalikan, maka

gulma jenis lain yang lebih tahan akan menjadi dominan pada lahan. Penggunaan

herbisida berbahan aktif campuran dapat mengendalikan gulma sampai 50%

penutupan pada pengamatan 6 MSA. Sehingga dengan pencampuran dua bahan

aktif herbisida membuat makin bertambahnya efektifitas dan ekonomis dalam

pengendalian gulma.

Page 40: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

15

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Trimurjo, Desa Tempuran, Kabupaten

Lampung Tengah dan di Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas

Lampung dari Bulan Januari sampai Mei 2018.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah herbisida pirazosulfuron 10%

dan pendimetalin 10%, padi varietas Inpari 42, air, cat kayu, pupuk urea, SP36

dan KCl. Alat yang digunakan adalah knapsack sprayer semi automatic, gelas

ukur, ember, arit, cangkul, meteran, kuas, kantong plastik, oven, timbangan

digital, alat tulis, kantung kertas, dan kuadran besi berukuran 0,5m x 0,5m.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan

7 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 28

petak percobaan (Tabel 1). Petak percobaan yang digunakan berukuran 3 m x 5 m

dengan jarak antar satuan petak berupa galengan dengan lebar 30 cm.

Pengelompokkan ditetapkan berdasarkan keseragaman gulma yang ada di

Page 41: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

16

lapangan, penentuan setiap perlakuan dalam satu kelompok dilakukan sedemikian

rupa sehingga sebaran gulma merata atau kondisi gulma dalam kelompok

seragam.

Tabel 1. Satuan Perlakuan

No. PerlakuanDosis formulasi

g ha-1Dosis bahan aktif

g ha-1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Pirazosulfuron+pendimetalin 10/10 WP

Pirazosulfuron+pendimetalin 10/10 WP

Pirazosulfuron+pendimetalin 10/10 WP

Pirazosulfuron+pendimetalin 10/10 WP

Pirazosulfuron+pendimetalin 10/10 WP

Penyiangan Manual

Kontrol

75

100

125

150

175

-

-

7,5+7,5

10+10

12,5+12,5

15+15

17,5+17,5

-

-

Untuk menguji homogenitas ragam data digunakan uji Bartlett dan uji aditivitas

data diuji dengan menggunakan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, maka data

dianalisis dengan sidik ragam dan untuk menguji perbedaan nilai tengah

perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pembuatan petak percobaan

Satuan petak percobaan terdiri dari petak yang berukuran 3 m x 5 m dengan jarak

tanam 25 cm x 25 cm. Jarak antar satuan perlakuan berupa galengan lebar 30 cm.

Tata letak percobaan dapat dilihat pada (Gambar 3).

Page 42: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

17

U4 U3 U2 U1

Gambar 3. Tata Letak PercobaanKeterangan gambar :U = UlanganP1 = Perlakuan etil pirazosulfuron+pendimetalin (7,5+7,5 g ha-1)P2 = Perlakuan etil pirazosulfuron+pendimetalin (10+10 g ha-1)P3 = Perlakuan etil pirazosulfuron+pendimetalin (12,5+12,5 g ha-1)P4 = Perlakuan etil pirazosulfuron+pendimetalin (15+15 g ha-1)P5 = Perlakuan etil pirazosulfuron+pendimetalin (17,5+17,5 g ha-1)P6 = Penyiangan mekanisP7 = Kontrol

3.4.2 Penanaman padi

Penanaman padi varietas Inpari 42 dilakukan dengan cara tanam pindah bibit

berumur 16 hari setelah semai. Jarak tanam yang digunakan adalah 25 cm x 25

cm. Dalam satu lubang tanam ditanam dua sampai tiga bibit padi.

3.4.3 Aplikasi herbisida

Aplikasi herbisida dilakukan pagi hari hanya sekali saat pra tumbuh atau saat

3 hari sebelum tanam dengan menggunakan alat semprot punggung knapsack

sprayer semi otomatik dengan nozel T-zet berwarna biru. Sebelum aplikasi,

knapsack sprayer dikalibrasi dengan metode luas untuk mendapatkan volume

4

7

5

1

6

2

3

1

2

3

4

5

6

7

7

2

5

3

6

4

1

3

6

1

7

2

4

5

Page 43: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

18

semprot dan diperoleh volume semprot yang digunakan yaitu 750 ml/15 m2. Jika

dikonversikan menjadi luasan 1 ha maka akan diperoleh volume semprot sebesar

500 l/ha. Aplikasi dilakukan dari dosis terendah sampai dosis tertinggi secara

berurutan.

3.4.4 Penyiangan manual

Penyiangan digunakan sebagai perlakuan pembanding yang dilakukan dengan

penyiangan secara manual dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di areal

pertanaman padi pada saat 3 dan 6 MSA.

3.4.5 Pengambilan sampel gulma

Pengambilan contoh gulma untuk data biomasa, kerapatan, dan frekuensi

dilakukan pada 3 dan 6 minggu setelah tanam (MSA) pada petak contoh. Data

tersebut digunakan untuk menentukan gulma dominan berdasarkan nilai summed

dominance ratio (SDR).

3.5 Pengamatan Gulma

3.5.1 Bobot kering gulma

Pengambilan gulma untuk mengukur bobot kering gulma total dan gulma

dominan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat 3 dan 6 MST. Gulma diambil

dengan menggunakan alat kuadran berukuran 0,5 m x 0,5 m pada dua titik

pengambilan yang berbeda untuk setiap petak percobaan dan setiap waktu

pengambilan contoh gulma. Kemudian gulma dipilah berdasarkan spesiesnya,

Page 44: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

19

kemudian dioven dengan suhu 80ºC selama 48 jam dan ditimbang. Bagan

pengambilan sampel gulma dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Bagan pengambilan sampel gulmaKeterangan gambar:

= Satuan petak panenX = Letak pengamatan fitotoksisitas, pertumbuhan dan hasil padi sawah1 = Petak kuadran pengambilan sampel gulma 3 MST2 = Petak kuadran pengambilan sampel gulma 6 MST

3.5.2 Dominansi gulma

Setelah mendapatkan data bobot kering gulma total, dilakukan perhitungan nilai

SDR. Nilai SDR digunakan untuk menentukan urutan gulma dominan yang ada di

areal. Nilai SDR untuk masing – masing spesies gulma pada petak percobaan

dicari dengan rumus :

a. Dominan Mutlak (DM)

Bobot kering spesies gulma tertentu dalam petak contoh.

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X

3mm

5mm

X XX X

X X X

X

X

X

1

1

2

2

2 m

2 m

Page 45: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

20

b. Dominansi Nisbi (DN)

Dominansi Nisbi = 100 %c. Frekuensi Mutlak (FM)

Jumlah Kemunculan gulma tertentu pada setiap ulangan.

d. Frekuensi Nisbi (FN)

Frekuensi Nisbi (FN) = 100 %e. Nilai Penting

Jumlah Nilai peubah Nisbi yang digunakan (DN + FN)

f. Summed Dominance Ratio (SDR)

SDR = =3.5.3 Koefisien komunitas

Pada petak percobaan terdapat jenis gulma yang berbeda – beda antar perlakuan.

Untuk mengetahui perbedaan komposisi jenis gulma antar perlakuan dapat

dihitung dengan rumus :

= 2+ 100%Keterangan rumus:C = Koefisien komunitasW = Jumlah nilai SDR terendah dari masing – masing komunitas yang

dibandingkana = Jumlah dari seluruh SDR pada komunitas pertamab = Jumlah dari seluruh SDR pada komunitas kedua

Nilai C menunjukkan kesamaan komposisi gulma antar perlakuan yang

dibandingkan. Jika nilai C >75% maka dua komunitas yang dibandingkan

Page 46: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

21

memiliki komposisi gulma yang sama. Nilai C ditentukan berdasarkan

perbandingan nilai SDR dari 2 komunitas (perlakuan) yang dibandingkan pada

seluruh petak percobaan pada 3 dan 6 MST.

3.6 Pengamatan Tanaman Padi

3.6.1 Fitotoksisitas

Jumlah sampel tanaman padi untuk pengamatan fitotoksisitas adalah sebanyak 3

tanaman dalam satuan petak perlakuan. Tingkat keracunan dinilai secara visual

terhadap populasi tanaman padi, diamati pada 1, 2, dan 3 MSA. Menurut Komisi

Pestisida (1989), daya racun herbisida terhadap tanaman yang diamati secara

visual ditentukan dengan penilaian sebagai berikut :

0 = Tidak ada keracunan, 0 – 5% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman padi tidak normal

1 = Keracunan ringan, >5 – 20% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman padi tidak normal

2 = Keracunan sedang, >20 – 50% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman padi tidak normal

3 = Keracunan berat, >50 – 75% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman padi tidak normal

4 = Keracunan sangat berat, >75% bentuk dan atau warna daun dan atau

pertumbuhan tanaman padi tidak normal

3.6.2 Tinggi tanaman

Tinggi tanaman diukur mulai permukaan tanah hingga daun tertinggi tanaman.

Page 47: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

22

Pengamatan dilakukan terhadap 10 contoh tanaman yang diambil secara acak

yang terletak pada bagian tengah baris tanaman. Pengukuran tinggi tanaman

dilakukan pada umur 3, 6, dan 9 minggu setelah tanam (MST).

3.6.3 Jumlah tanaman per rumpun

Jumlah tanaman per rumpun dihitung tanaman yang tumbuh dan daun sudah

terbuka penuh. Pengamatan dilakukan terhadap 10 rumpun contoh tanaman yang

ditentukan secara acak. Perhitungan dilakukan pada umur 3, 6, dan 9 minggu

setelah tanam (MST).

3.6.4 Jumlah tanaman produktif per rumpun

Jumlah tanaman produktif per rumpun dihitung berdasarkan jumlah malai yang

keluar dari tanaman padi. Pengamatan dilakukan terhadap 10 rumpun contoh

tanaman yang ditentukan secara acak. Perhitungan tanaman produktif dilakukan

satu hari menjelang panen.

3.6.5 Komponen hasil

Pengamatan komponen hasil berupa, jumlah gabah per malai, panjang malai yang

diukur dari pangkal sampai ujung malai, bobot gabah per malai dan pengamatan

bobot gabah 1000 butir.

3.6.6 Hasil gabah kering giling

Pengamatan hasil gabah kering giling padi sawah dengan kadar air 14% dilakukan

terhadap petak panen berukuran 2 m x 2 m. Pengukuran dilakukan pada

Page 48: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

23

saat panen menggunakan moisture tester. Bobot gabah kering panen

dikonversikan menjadi bobot gabah kering giling pada kadar air 14 % dengan

rumus :

KA 14 % = x Bobot Panen Terukur

Page 49: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

46

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin dosis 7,5+7,5 sampai

17,5+17,5 g ha-1 mampu mengendalikan pertumbuhan gulma total; gulma

golongan daun lebar Ludwigia hyssopifolia, dan Spenochlea zeylanica.; gulma

golongan rumput Echinochloa colona dan Leptochloa chinensis; gulma

golongan teki Fimbristylis milicea dan Ciperus iria

2. Herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin dosis 7,5+7,5 sampai

17,5+17,5 g ha-1 tidak meracuni tanaman dan tidak menghambat pertumbuhan

serta hasil tanaman padi sawah (Oryza sativa L.)

3. Herbisida campuran pirazosulfuron+pendimetalin dosis 7,5+7,5 sampai

17,5+17,5 g ha-1 menyebabkan terjadinya perubahan komposisi gulma pada

3 dan 6 MSA

Page 50: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

47

5.2 Saran

Penulis menyarankan untuk dilakukannya penurunan dosis herbisida campuran

pirazosulfuron+pendimetalin untuk mengetahui apakah dosis yang lebih rendah

mampu mengendalikan pertumbuhan gulma, karena dari hasil uji pada beberapa

tingkatan dosis menunjukkan bahwa pada tingkat dosis terendah hingga tertinggi

menunjukkan bahwa semuanya tidak berbeda atau sama dalam mengendalikan

pertumbuhan gulma.

Page 51: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

48

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, M., Hasanudin, M. Rusdi, dan Haswandi. 2006. Efikasi campuranherbisida pendimethalin serta pengaruhnya terhadap gulma dan hasiltanaman kedelai. Jurnal Agrista. 10(3): 158—164.

Acharya, S.S., dan S.P. Bhattacharya. 2013. Comparative efficacy ofpyrazosulfuron ethyl and bentazon with acetamides for weed control intransplanted boro rice (Oryza sativa L.) in the lower gangetic plain zone ofwest bengal, India. International Journal of Bio-resource and StressManagement. 4(4): 506—509.

Andani, A. 2008. Analisis Prakiraan produksi dan konsumsi beras IndonesiaJurnal agrisep. 8(1): 1—18.

Badan Pusat Statistik Lampung. 2015. Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. BeritaResmi Statistik. Bandar Lampung.

Baidhawi. 2013. Degradasi herbisida pendimethalin pada tanah yang berbedakandungan bahan organik. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah.4(2): 21—30.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2016. Tiga Fase Pertumbuhan Padi. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian. Subang.

Balitbangtan. 2016. Inpari 42 Agritan Gsr. Agro Inovasi. Jawa Barat.

Barus, I. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan, Efektivitas dan Efisiensi.Kanisius. Yogyakarta. 104 hlm.

Damayanti, T.W., D.R.J. Sembodo, H. Hamim, dan H. Suprapto. 2017. Efikasikombinasi herbisida penoxsulam dan butachlor terhadap gulma padabudidaya padi sawah (Oryza sativa L.) tanam pindah. Jurnal AgrotekTropika. 5(1): 13—19.

Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT Agromedia Pustaka.Tangerang. 340 hlm.

Fitri, Y. T., Yudistira, dan Chairunnisa. 2010. Pengendalian Gulma. IPB. Bogor.55 hlm.

Page 52: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

49

Guntoro, D., dan T. Fitri. 2013. Aktivitas herbisida campuran bahan aktifcyhalofop-butyl dan penoxsulam terhadap beberapa jenis gulma padisawah. Jurnal Agrohorti. 1(1): 140—148.

Hasanuddin. 2012. Aplikasi herbisida clomazone dan pendimethalin padatanaman kedelai kultivar argomulyo: 1. karakteristik gulma. JurnalAgrista. 16(1): 1—6.

Halder, P., S. Maiti, S. P. Bhattacharya, and H. Banerjee. 2005. Comparativeefficacy of Pyrazosulfuron Ethyl (PSE) alone and its combination withmolinate against weed complex of boro paddy. Journal of Crop and Weed1(1) : 49—53.

Hudayya, A., dan H. Jayanti. 2013. Pengelompokan Pestisida Berdasarkan CaraKerja (Mode Of Action). Agro Inovasi. Bandung. 44 hlm.

IUPAC. 2014. Pyrazosulfuron Ethyl (Ref: NC 311). IUPAC AgrochemicalInformation, University of Hertfordshire, England, United Kingdom.1053 Pp.

Kesuma, D.S, Hariyadi, dan S. Anwar. 2015. Dampak aplikasi herbisida ipaglifosat dalam sistem tanpa olah tanah (TOT) Terhadap Tanah danTanaman Padi Sawah. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam danLingkungan. 5(1): 61—70.

Komisi Pestisida. 1989. Pengujian Lapangan Efikasi Herbisida pada TanamanPadi. Deptan RI. Jakarta. 142 hlm.

Makarim, A. K., dan E. Suhartatik. 2007. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi.Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jakarta. 330 hlm.

Moenandir, J. 1990. Fisiologi Herbisida . CV Rajawali. Jakarta. 142 hlm.

Moenandir, J. 1993. Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 101 hlm.

Pal, S., R.K. Ghosh, H. Banerjee, R. Kundu and A. Alipatra. 2012. Effect ofpyrazosulfuron-ethyl on yield of transplanted rice. Indian Journal of WeedScience. 44(4): 210–213.

Pane, H., dan S.Y. Jatmiko. 2009. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi.Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Balai Besar Penelitian LingkunganPertanian. Bogor. 293 hlm.

PPDB. 2017. Pesticide Properties Data Base.https://sitem.herts.ac.uk/aeru/ppdb/en/Reports/511.htm. Diakses pada 20Desember pukul 17.43.

Page 53: EFIKASI HERBISIDA CAMPURAN …digilib.unila.ac.id/32211/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · beda nilai tengah antar perlakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) p ada taraf kepercayaan

50

Purnamawati, H., dan Purwono. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman PanganUnggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 112 hlm.

Puslitbangtan. 2012. Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020. Balai PenelitianTanaman Pangan. Bandung.

Rahayu, T. 2009. Budidaya Tanaman Padi Dengan Teknologi Mig-6 Plus.http://migroplus.com/#.pdf. Diakses pada 13 Desember 2017 pukul 8.00WIB.

Sastroutomo, S. 1990. Ekologi Gulma. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.216 hlm.

Sembodo, D. R. J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.166 hlm.

Setyawan, D. 2010. Pengendalian Gulma Padi Sawah. http: //bp4k.blitarkab.go.id.Diakses pada 13 Desember 2017 pukul 8.30 WIB.

Siagian, D. T. 2015. Teknologi Lingkungan. CV Andika Offset. Yogyakarta.146 hlm.

Simanjuntak, R., K.P. Wicaksono, dan S. Y. Tyasmoro. 2016. Pengujian efikasiherbisida berbahan aktif pirazosulfuron etil 10% untuk penyiangan padabudidaya padi sawah (Oryza sativa L.). Jurnal Produksi Tanaman. 4(1):31—39.

Soerjandono, N. B. 2009. Teknik pengendalian gulma dengan herbisidapersistensi rendah pada tanaman padi. Buletin Teknik Pertanian. 10(1):5—8.

Tjitrosoedirdjo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta. 477 hlm.

Umiyati, U. 2005. Sinergisme campuran herbisida klomazon dan metribuzinterhadap gulma. Jurnal Agrijati. 1(1): 216—219.

Umiyati , U., R. Widianto, dan Deden. 2017. Pengujian lapangan efikasiherbisisda tigold 10 WP (pirazosulfuron etil 10%) terhadap gulma padabudidaya padi sawah. Jurnal Logika. 21(1): 29—35.

Young, G. 2014. Bessen Chemical Professional Pesticide Wholesale.http://www.chinesepesticide.com/herbicides/Pyrazosulfuron_ethyl.htm.Diakses pada 18 Desember 2017 pukul 6.25 WIB.

Zarwazi, M., M. Chozin, dan D. Guntoro. 2016. Potensi gangguan gulma padatiga sistem budidaya padi sawah. Jurnal Agronomi Indonesia. 44(2):147—153.