Perhitungan Daya Beda

70
Analisis Butir Soal Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa. Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif. Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya. Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya. Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing- masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah menggunakan keduanya (penggabungan).

description

mm

Transcript of Perhitungan Daya Beda

Page 1: Perhitungan Daya Beda

Analisis Butir Soal

Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus

dilakukan untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini

merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari

jawaban siswa. Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap

butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan. Di samping

itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui

revisi atau membuang soal yang tidak efektif.

Dalam melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat

menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan

kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya.

Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk,

sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan

diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.

Jadi, ada dua cara yang dapat digunakan dalam penelaahan butir soal yaitu

penelaahan soal secara kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik ini masing-masing

memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu teknik terbaik adalah

menggunakan keduanya (penggabungan).

Page 2: Perhitungan Daya Beda

Analisis Kuantitatif

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara

peserta tes yang kemampuannya tinggi dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria

dengan peserta tes yang kemampuannya rendah (melalui analisis statistik).

Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik

internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal

secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya

pembeda, dan reliabilitas. Khusus soal-soal pilihan ganda, dua tambahan

parameter yaitu dilihat dari peluang untuk menebak atau menjawab soal dengan

benar dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran semua alternatif

jawaban dari subyek-subyek yang dites.

Sebelum melakukan analisis soal terlebih dahulu menguji cobakan soal

kepada siswa, kemudian selanjutnya sebagai berikut:

1. Membuat tabel jawaban siswa .

2. Membuat skor dari jawaban siswa tersebut dengan memberikan skor 1

pada jawaban benar dan 0 pada jawaban yang salah atau tidak menjawab.

3. Mengurutkan jawaban tersebut dalam bentuk tabel.

4. Mencari kelas atas dan kelas bawah .

5. Menghitung daya beda pada setiap soal.

6. Menghitung indeks kesukaran setiap soal.

7. Mencari efek distraktor setiap soal.

8. Mencari realibilitas

Page 3: Perhitungan Daya Beda

Perhitungan Daya Beda

Cara menghitung daya beda atau indeks diskriminasi (D) suatu soal

digunakan rumus :

daya beda (D) = BA

J A

−BB

J B

Keterangan :

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.

JA = jumlah peserta kelompok atas.

JB = jumlah peserta kelompok bawah.

Rentang daya beda

0,00-0,20 = jelek

0,21- 0,40 = cukup

0,41 – 0,70 = baik

0,71– 1,00 = baik sekali

-1,00 (daya beda negatif) 0,00 (daya beda rendah) 1.00 (daya beda

tinggi positif)

Butir soal 1

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1323

− 623

=0,56−0,26=0,30 (Cukup)

Butir soal 2

D = BA

J A

−BB

J B

D = 7

23− 3

23=0,30−0,13=0,17 (Jelek)

Butir soal 3

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1123

− 123

=0,47−0,04=0,43 (Baik)

Page 4: Perhitungan Daya Beda

Butir soal 4

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1723

− 723

=0,74−0,30=0,44 (Baik)

Butir soal 5

D = BA

J A

−BB

J B

D = 5

23− 1

23=0,22−0,04=0,18 (Jelek)

Butir soal 6

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1023

− 023

=0,43−0,00=0,43 (Baik)

Butir soal 7

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1523

− 723

=0,65−0,30=0,35 (Cukup)

Butir soal 8

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1023

− 323

=0,43−0,13=0,20 (Jelek)

Butir soal 9

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1223

− 623

=0,52−0,26=0,26 (Cukup)

Butir soal 10

D = BA

J A

−BB

J B

Page 5: Perhitungan Daya Beda

D = 9

23− 5

23=0,39−0,22=0,17 (Jelek)

Butir soal 11

D = BA

J A

−BB

J B

D = 9

23− 2

23=0,39−0,08=0,31 (Cukup)

Butir soal 12

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1723

− 023

=0,74−0,00=0,74 (Baik)

Butir soal 13

D = BA

J A

−BB

J B

D = 8

23− 3

23=0,34−0,13=0,21 (Cukup)

Butir soal 14

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1323

− 323

=0,56−0,13=0,43 (Baik)

Butir soal 15

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1523

− 123

=0,65−0,04=0,61 (Baik)

Butir soal 16

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1023

− 423

=0,43−0,17=0,26 (Cukup)

Butir soal 17

Page 6: Perhitungan Daya Beda

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1123

− 823

=0,47−0,34=0,13 (Jelek)

Butir soal 18

D = BA

J A

−BB

J B

D = 4

23− 1

23=0,17−0,04=0,13 (Jelek)

Butir soal 19

D = BA

J A

−BB

J B

D = 1223

− 323

=0,52−0,13=0,40 (Cukup)

Butir soal 20

D = BA

J A

−BB

J B

D = 9

23− 3

23=0,39−0,13=0,26 (Cukup)

Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat

tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai

dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang digunakan dalam

membedakan antara peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya

pembeda (item discrimination). Indeks daya pembeda soal-soal yang ditetapkan

dari selisih proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok. Indeks ini

menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan.

Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya

dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta

tes yang berkemampuan rendah.

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda berkisar antara -1

sampai dengan +1. Tanda negatif menunjukkan bahwa peserta tes yang

Page 7: Perhitungan Daya Beda

kemampuannya rendah dapat menjawab benar sedangkan peserta tes yang

kemampuannya tinggi menjawab salah. Dengan demikian soal indeks daya

pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta.

Saat menentukan daya beda masing-masing item soal, criteria yang

digunakan adalah :

D > 0,20 : soal diterima

D 0,01 – 0,20 : soal diperbaiki

D ≤ 0 : soal ditolak

Tabel daya beda dan keterangannya

No Soal Db Keterangan

1 0,30 Soal diterima

2 0,17 Soal diperbaiki*

3 0,43 Soal diterima

4 0,44 Soal diterima

5 0,18 Soal diperbaiki*

6 0,43 Soal diterima

7 0,35 Soal diterima

8 0,20 Soal diperbaiki*

9 0,26 Soal diterima

Page 8: Perhitungan Daya Beda

10 0,17 Soal diperbaiki*

11 0,31 Soal diterima

12 0,74 Soal diterima

13 0,21 Soal diterima

14 0,43 Soal diterima

15 0,61 Soal diterima

16 0,26 Soal diterima

17 0,13 Soal diperbaiki*

18 0,13 Soal diperbaiki*

19 0,40 Soal diterima

20 0,26 Soal diterima

Perhitungan Indek kesukaran (P)

Cara menghitung tingkat kesukaran suatu soal dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

Tingkat kesukaran (P) =

(J B)(J¿¿ s)¿

Keterangan :

JB = jumla hsiswa yangmenjawab soal benar

JS = jumlah siswa semua

Rentang tingkat kesukaran

0,00 - 0,30 = sukar

0,31 - 0,70 = sedang

0,71 - 1,00 = mudah

0,00 (sukar ) 1,00(mudah)

Butir soal 1

P = BJ s

Page 9: Perhitungan Daya Beda

P = 4185

=0,48 (Sedang)

Butir soal 2

P = BJ s

P = 1385

=0,15 (Sukar)

Butir soal 3

P = BJ s

P = 2385

=0,27 (Sukar)

Butir soal 4

P = BJ s

P = 4185

=0,48 (Sedang)

Butir soal 5

P = BJ s

P = 1785

=0,20 (Sukar)

Butir soal 6

P = BJ s

P = 2185

=0,28 (Sukar)

Butir soal 7

P = BJ s

P = 3785

=0,43 (Sedang)

Butir soal 8

P = BJ s

Page 10: Perhitungan Daya Beda

P = 3085

=0,35 (Sedang)

Butir soal 9

P = BJ s

P = 3285

=0,37 (Sedang)

Butir soal 10

P = BJ s

P = 3385

=0,38 (Sedang)

Butir soal 11

P = BJ s

P = 2385

=0,27 (Sukar)

Butir soal 12

P = BJ s

P = 2785

=0,32 (Sedang)

Butir soal 13

P = BJ s

P = 1785

=0,20 (Sukar)

Butir soal 14

P = BJ s

P = 2485

=0,28 (Sukar)

Butir soal 15

Page 11: Perhitungan Daya Beda

P = BJ s

P = 3785

=0,43 (Sedang)

Butir soal 16

P = BJ s

P = 2285

=0,23 (Sukar)

Butir soal 17

P = BJ s

P = 3785

=0,43 (Sedang)

Butir soal 18

P = BJ s

P = 7

85=0,08 (Sukar)

Butir soal 19

P = BJ s

P = 2385

=0,30 (Sukar)

Butir soal 20

P = BJ s

P = 2085

=0,22 (Sukar)

Page 12: Perhitungan Daya Beda

Ada beberapa alasan untuk menyatakan tingkat kesukaran soal. Bisa saja

tingkat kesukaran soal ditentukan oleh kedalaman soal, kompleksitas, atau hal-hal

lain yang berkaitan dengan kemampuan yang diukur oleh soal. Namun demikian,

ketika kita mengkaji lebih mendalam terhadap tingkat kesukaran soal, akan sulit

menentukan mengapa sebuah soal lebih sukar dibandingkan dengan soal yang

lain.

Proporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar

pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya

merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan.

Intinya, bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-

tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesukaran yang dimiliki

oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut

tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran

item itu adalah sedang atau cukup. Angka yang dapat memberikan petunjuk

mengenai tingkat kesulitan item itu dikenal dengan istilah difficulty index (angka

indeks kesukaran item), yang dalam dunia evaluasi hasil belajar umumnya

dilambangkan dengan huruf P, yaitu singkatan dari kata proportion (proporsi =

proporsa).

Page 13: Perhitungan Daya Beda

Tabel Sebaran Jawaban Siswa

No

Soal

Pilihan JawabanDb Tk

A B C D E O

1 11 15 2 41* 16 0 0,30 0,48

2 13* 11 44 8 7 2 0,17 0,15

3 7 13 23* 31 8 3 0,43 0,27

4 14 41* 13 14 3 0 0,44 0,48

5 28 7 19 13 17* 1 0,18 0,20

6 8 23 24 21* 6 3 0,43 0,28

7 12 13 14 8 37* 1 0,35 0,43

8 15 30* 5 13 20 2 0,20 0,35

9 22 18 32* 7 6 0 0,26 0,37

10 16 33* 13 7 15 1 0,17 0,38

11 14 23* 12 19 16 1 0,31 0,27

12 7 12 25 27* 13 1 0,74 0,32

13 15 15 17 17* 20 1 0,21 0,20

14 20 24* 23 12 6 0 0,43 0,28

15 8 37* 16 10 14 0 0,61 0,43

16 22* 17 22 15 7 2 0,26 0,23

17 37* 11 3 22 11 1 0,13 0,43

18 38 7* 10 21 7 2 0,13 0,08

19 13 14 23* 12 6 14 0,40 0,30

20 9 33 2 21* 5 15 0,26 0,22

Rata-rata 20 23.5

Efek distraktor

Page 14: Perhitungan Daya Beda

5 % x Jumlah siswa = 5 % x 85 siswa = 4,25 (4 Siswa)

Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut

untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi

dengan beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering dikenal dengan istilah

option atau alternatif.

Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5

buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap

butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci

jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban

salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah distractor (pengecoh).

Menganalisis fungsi distraktor sering dikenal dengan istilah lain, yaitu

menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud dengan pola

penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat menggambarkan

bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinan-

kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item.

Suatu kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari keseluruhan alternatif

yang dipasang pada butir item tertentu, sama sekali tidak dipilih oleh testee.

Dengan kata lain, testee menyatakan “blangko”. Pernyataan blangko ini sering

dikenal dengan istilah omiet dan biasa diberi lambang dengan huruf O.

Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi distraktor

tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik

dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor yang belum

dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan distraktor

yang lain.

a. Soal No 1

Page 15: Perhitungan Daya Beda

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

11 15 2 41* 16 0

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih <

5% dari seluruh peserta tes.

b. Soal No 2

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

13* 11 44 8 7 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

c. Soal No 3

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

7 13 23* 31 8 3

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

d. Soal No 4

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

14 41* 13 14 3 0

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban E dipilih <

5% dari seluruh peserta tes.

e. Soal No 5

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

28 7 19 13 17* 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

f. Soal No 6

Page 16: Perhitungan Daya Beda

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

8 23 24 21* 6 3

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

g. Soal No 7

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

12 13 14 8 37* 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

h. Soal No 8

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

15 30* 5 13 20 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih >

5% dari seluruh peserta tes.

i. Soal No 9

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

22 18 32* 7 6 0

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

j. Soal No 10

A B C D E O

16 33* 13 7 15 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

k. Soal No 11

Page 17: Perhitungan Daya Beda

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

14 23* 12 19 16 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

l. Soal No 12

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

7 12 25 27* 13 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

m. Soal No 13

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

15 15 17 17* 20 1

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

n. Soal No 14

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

20 24* 23 12 6 0

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

o. Soal No15

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

8 37* 16 10 14 0

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

p. Soal No 16

Page 18: Perhitungan Daya Beda

A B C D E O

22* 17 22 15 7 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

q. Soal No 17

A B C D E O

37* 11 3 22 11 1

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih <

5% dari seluruh peserta tes.

r. Soal No 18

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

38 7* 10 21 7 2

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

s. Soal No 19

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

13 14 23* 12 6 14

Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing pilihan

jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

t. Soal No 20

Sebaran jawaban siswa :

A B C D E O

9 33 2 21* 5 15

Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena pilihan jawaban C dipilih <

5% dari seluruh peserta tes

Mengkorelasikan data jumlah skor kedua belahan

Page 19: Perhitungan Daya Beda

No Siswa X Y

1 1 2

2 2 2

3 3 3

4 4 3

5 5 5

6 6 1

7 7 3

8 8 1

9 9 2

10 10 5

11 11 2

12 12 3

13 13 4

14 14 2

15 15 3

16 16 3

17 17 1

18 18 1

19 19 0

20 20 3

21 21 4

22 22 4

23 23 4

24 24 2

25 25 1

26 26 1

27 27 2

28 28 4

29 29 8

30 30 8

Page 20: Perhitungan Daya Beda

31 31 2

32 32 4

33 33 5

34 34 8

35 35 4

36 36 5

37 37 1

38 38 3

39 39 6

40 40 6

41 41 4

42 42 2

43 43 0

44 44 1

45 45 2

46 46 1

47 47 7

48 48 4

49 49 1

50 50 1

51 51 1

52 52 0

53 53 1

54 54 2

55 55 3

56 56 3

57 57 5

58 58 1

59 59 4

60 60 3

61 61 5

62 62 0

Page 21: Perhitungan Daya Beda

63 63 5

64 64 2

65 65 2

66 66 2

67 67 3

68 68 1

69 69 3

70 70 4

71 71 2

72 72 2

73 73 2

74 74 2

75 75 3

76 76 1

77 77 1

78 78 2

79 79 4

80 80 3

81 81 4

82 82 4

83 83 2

84 84 2

85 85 2

Keterangan :

X : jumlah skor butir soal awal

Y : jumlah skor butir soal akhir

Menghitung koefisien reliabilitas

No Siswa X Y X2 Y2 XY

Page 22: Perhitungan Daya Beda

1 1 2 36 4 12

2 2 2 25 4 10

3 3 3 25 9 15

4 4 3 9 9 9

5 5 5 9 25 15

6 6 1 9 1 3

7 7 3 36 9 18

8 8 1 9 1 3

9 9 2 25 2 10

10 10 5 9 25 15

11 11 2 4 4 4

12 12 3 25 9 15

13 13 4 9 16 12

14 14 2 16 2 8

15 15 3 25 3 15

16 16 3 4 6 6

17 17 1 1 1 1

18 18 1 16 1 4

19 19 0 16 0 0

20 20 3 9 9 9

21 21 4 16 16 16

22 22 4 25 16 20

23 23 4 16 16 16

24 24 2 1 4 2

25 25 1 4 1 2

26 26 1 4 1 2

27 27 2 16 4 8

28 28 4 9 16 12

29 29 8 25 64 40

30 30 8 25 64 40

31 31 2 36 4 12

32 32 4 9 14 12

Page 23: Perhitungan Daya Beda

33 33 5 16 25 20

34 34 8 49 64 56

35 35 4 16 16 16

36 36 5 9 25 15

37 37 1 25 1 5

38 38 3 1 9 3

39 39 6 16 36 24

40 40 6 25 36 30

41 41 4 9 16 12

42 42 2 1 4 2

43 43 0 4 0 0

44 44 1 4 1 2

45 45 2 0 4 0

46 46 1 4 1 2

47 47 7 4 49 14

48 48 4 9 16 12

49 49 1 16 1 4

50 50 1 4 1 2

51 51 1 9 1 3

52 52 0 16 0 0

53 53 1 1 1 1

54 54 2 25 4 10

55 55 3 36 9 18

56 56 3 25 9 15

57 57 5 36 25 30

58 58 1 4 1 2

59 59 4 4 16 16

60 60 3 5 9 15

61 61 5 16 25 25

62 62 0 9 0 0

63 63 5 1 25 5

64 64 2 16 4 8

Page 24: Perhitungan Daya Beda

65 65 2 1 4 2

66 66 2 16 4 8

67 67 3 2 9 6

68 68 1 25 1 5

69 69 3 16 9 12

70 70 4 9 16 6

71 71 2 25 4 10

72 72 2 1 4 2

73 73 2 4 4 4

74 74 2 16 4 8

75 75 3 4 9 6

76 76 1 9 1 3

77 77 1 4 1 2

78 78 2 1 4 2

79 79 4 36 16 24

80 80 3 16 9 12

81 81 4 16 16 16

82 82 4 1 16 4

83 83 2 4 4 4

84 84 2 4 4 4

85 85 2 16 4 8

Jumlah 3655 240 1144 937 881

Korelasi dilakukan menggunakan rumus :

r XY = N ∑ XY−(∑ X )(∑Y )

√{N ∑ X 2−¿¿¿¿

= (85 x881 )−(288 x 240)

√ {85 x1.144−2882 } x {85 x937−2402 }

Page 25: Perhitungan Daya Beda

= 74.885−69.120

√ {97.240−82.944 } x {79.654−57.600 }

= 5.765

√14.296 x 22.054

= 5765

√315.283 .984

= 5.765

17.756

= 0,32

Hasil korelasi skor belahan awal dan akhir (r XY) menggunakan rumus

korelasi product moment memberikan hasil koefisien korelasi sebesar 0,32. Angka

koefisien korelasi antara setengah instrumen (r 12

. 12) karena skor diperoleh dari hasi

pembelahan butir soal menjadi dua bagian. Koefisien reliabilitas instrument

merupakan koefisien reliabilitas penuh, sehingga koefisien reliabilitas setengah

instrument harus diubah menjadi koefisien reliabilitas penuh (r11). Untuk

mengubah koefisien reliabilitas setengah instrument menjadi koefisien reliabilitas

penuh dilakukan menggunakan rumus :

r11 =

2 x r 12

12

1+r 12

12

= 2 x 0,321+0,32

= 0,641,32

= 0,48 (Cukup)

Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas

0,81 < r 1,00 sangat tinggi

0,61 < r 0,80 tinggi

0,41 < r 0,60 cukup

0,21 < r 0,40 rendah

00 < r 0,21 sangat rendah

Analisis Kualitatif

Page 26: Perhitungan Daya Beda

Yaitu berupa penelaahan yang dimaksudkan untuk menganalisis soal

ditinjau dari segi teknis, isi, dan editorial. Analisis secara teknis dimaksudkan

sebagai penelaahan soal berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan format

penulisan soal. Analisis secara isi dimaksudkan sebagai penelaahan khusus yang

berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan. Analisis secara

editorial dimaksudkan sebagai penelaahan yang khususnya berkaitan dengan

keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang

lainnya.

Analisis kualitatif lainnya dapat juga dikategorikan dari segi materi,

konstruksi, dan bahasa. Analisis materi dimaksudkan sebagai penelaahan yang

berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat

kemampuan yang sesuai dengan soal. Analisis konstruksi dimaksudkan sebagai

penelaahan yang umumnya berkaitan dengan teknik penulisan soal. Analisis

bahasa dimaksudkan sebagai penelaahan soal yang berkaitan dengan penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

1) Diketahui tiga macam konsep reduksi dan oksidasi sebagai berikut :

Page 27: Perhitungan Daya Beda

1. Pelepasan dan penerimaan elektron.

2. Penurunan dan pertambahan bilangan oksidasi

3. Pengikatan dan pelepasan oksigen

Urutan yang benar perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi tersebut

adalah…

A. 1-2-3 (11)

B. 2-1-3 (15)

C. 2-3-1 (2)

D. 3-1-2 (41*)

E. 1-3-2 (16)

Omiet (O) = 0

Daya beda (Db) = 0,30 (cukup)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,48 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena

pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih

oleh 2 peserta tes.

Indikator :

Mengurutkan perkembangan konsep reaksi redoks apabila diketahui macam –

macam pengertian perkembangan konsep reaksi redoksnya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 28: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 1 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda

yang cukup yaitu 0,30 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran

yang sedang yaitu 0,48. Namun menurut aturan efektifitas distraktor, pada

soal ini ada distraktor yang belum mencapai 5% minimum harus dipilih dari

seluruh peserta tes yaitu distraktor C. Sehingga distraktor tersebut harus

diganti karena tidak menarik untuk dipilih peserta tes. Menurut aturan

penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini kurang efektif, karena dari

lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options

tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari soal tersebut lebih dari 40% (41

siswa) cukup mudah memilih jawaban benar, jadi distraktor pada soal ini

kurang berfungsi terutama options C. Namun karena options jawaban pada

soal ini berupa urutan angka, jadi distraktornya tidak dapat diganti.

2) Pernyataan berikut yang kurang tepat tentang reaksi redoks adalah…

Page 29: Perhitungan Daya Beda

A. Oksidasi melibatkan penerimaan elektron (13*)

B. Reduksi melibatkan pelepasan elektron (11)

C. Oksidasi melibatkan kenaikan biloks (44)

D. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi (8)

E. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi (7)

Omiet (O) = 2

Daya beda (Db) = 0,17 (jelek)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,15 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan

pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan

penurunan bilangan oksidasi.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Jumlah Siswa

Db Tk0.135

0.14

0.145

0.15

0.155

0.16

0.165

0.17

0.175

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 30: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 2 merupakan soal yang harus diperbaiki karena memiliki daya

beda yang jelek yaitu 0,17 sehingga soal ini belum dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran

yang sukar yaitu 0,15. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini

distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih >

5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti

meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini

masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya

20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari

soal tersebut hanya 13 siswa (15%) yang memilih jawaban benar A dan ada

44 siswa (52%) yag memilih jawaban salah C. Kemungkina siswa yang

terjebak dengan distraktor C kurang menyimak redaksi soal yang menyatakan

kurang tepat tentang reaksi redoks.

Perbaikan Soal :

Pernyataan berikut ini adalah defenisi tentang reaksi redoks, kecuali…

A. Oksidasi melibatkan penerimaan elektron

B. Reduksi melibatkan pelepasan elektron

C. Oksidasi melibatkan kenaikan biloks

D. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi

E. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi

3) Diantara reaksi berikut mana yang merupakan reaksi oksidasi berdasarkan

konsep pengikatan dan pelepasan oksigen adalah…

Page 31: Perhitungan Daya Beda

A. Ca + S → CaS (7)

B. 2Na(s) +H2(g) → 2NaH(s) (13)

C. 4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (23*)

D. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) +3CO2(g) (31)

E. 2KMnO4 + 14 HCl → 2MnCl2 + 5 Cl2(g)+ 2KCl +7H2O (8)

Omiet (O) = 3

Daya beda (Db) = 0,43 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,27 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan

oksigen, konsep pelepasan dan penerimaan elektron atau konsep pertambahan

dan penurunan bilangan oksidasi

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 32: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 3 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda

yang baik yaitu 0,43 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah meskipun soal ini

memiliki tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,27. Menurut aturan efektifitas

distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor

tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan

jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options

yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih

dari seluruh peserta tes. Tetapi dilihat dari sebaran jawaban siswa, masing-

masing distraktor sudah cukup berfungsi. Jadi dari soal ini tidak ada yang

perlu diperbaiki, baik pada redaksi soal maupun disraktornya.

4) Diketahui beberapa senyawa berikut ini

Page 33: Perhitungan Daya Beda

1. SO4

2. H2SO4

3. SF6

4. SO2

Dari keempat senyawa tersebut yang memiliki biloks S = +6 yaitu pada

senyawa dengan nomor berturut-turut…

A. 1 dan 2 (14)

B. 2 dan 3 (41*)

C. 3 dan 4 (13)

D. 1 dan 4 (14)

E. 4 dan 2 (3)

Omiet (O) = 0

Daya beda (Db) = 0,44 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,48 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena

pilihan jawaban E dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih

oleh 3 peserta tes.

Indikator :

Menentukan senyawa yang mempunyai bilangan oksidasi sama apabila

diketahui macam–macam senyawanya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Jumlah Siswa

Db Tk0.42

0.43

0.44

0.45

0.46

0.47

0.48

0.49

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 34: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 4 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda

yang baik yaitu 0,44 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah dan soal ini memiliki

tingkat kesukaran yang sedang yaitu 0,48. Namun menurut aturan efektifitas

distraktor, pada soal ini ada distraktor yang belum mencapai 5% minimum

harus dipilih dari seluruh peserta tes yaitu distraktor E. Sehingga distraktor

tersebut harus diganti karena tidak menarik untuk dipilih peserta tes. Menurut

aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini kurang efektif, karena

dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing

options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari soal tersebut lebih dari

40% (41 siswa) cukup mudah memilih jawaban benar, jadi distraktor pada

soal ini kurang berfungsi terutama options E. Jadi pada soal tersebut perlu

diperbaiki distraktornya.

Perbaikan distraktor :

Diketahui beberapa senyawa berikut ini

1. SO4

2. H2SO4

3. SF6

4. SO2

Dari keempat senyawa tersebut yang memiliki biloks S = +6 yaitu pada

senyawa dengan nomor berturut-turut…

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 1 dan 4

D. 2 dan 3

E. 3 dan 4

5) Bilangan oksidasi unsur C pada senyawa CaCO3 adalah…

Page 35: Perhitungan Daya Beda

A. +2 (28)

B. -4 (7)

C. +1 (19)

D. -1 (13)

E. +4 (17*)

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,18 (jelek)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,20 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui

senyawanya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa

Db Tk0.165

0.17

0.175

0.18

0.185

0.19

0.195

0.2

0.205

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 36: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 5 merupakan soal yang harus diperbaiki karena memiliki daya

beda yang jelek yaitu 0,17 sehingga soal ini belum dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran

yang sukar yaitu 0,20. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini

distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih >

5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor tersebut tidak perlu diganti

meskipun menurut aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini

masih kurang efektif, karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya

20% dari masing-masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes. Dari

soal tersebut hanya 17 siswa (20%) yang memilih jawaban benar E dan ada

28 siswa (33%) yag memilih jawaban salah A. kemungkina siswa kurang

memahami dan kurang menguasai cara menentukan bilangan oksidasi suatu

unsur dalam senyawa apabila diketahui senyawanya.

Perbaikan Soal :

Bilangan oksidasi unsur karbon (C) yang terdapat pada senyawa CaCO3

adalah…

A. +2

B. -4

C. +1

D. -1

E. +4

6) Diketahui beberapa senyawa berikut ini.

Page 37: Perhitungan Daya Beda

1. MnCl2

2. K2MnO4

3. KMnO4

4. Mn2O4

Bilangan oksidasi Mn tertinggi dan terendah pada senyawa diatas terdapat

pada nomor....

A. 1 dan 2 (8)

B. 2 dan 3 (23)

C. 3 dan 4 (24)

D. 3 dan 1 (21*)

E. 3 dan 2 (6)

Omiet (O) = 3

Daya beda (Db) = 0,43 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,28 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan senyawa yang memiliki bilangan oksidasi tertinggi dan terendah

pada suatu unsur nya apabila diketahui senyawanya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 38: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 6 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda

yang baik yaitu 0,43 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah meskipun soal ini

memiliki tingkat kesukaran yang sukar yaitu 0,28. Menurut aturan efektifitas

distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor

tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan

jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options

yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih

dari seluruh peserta tes. Tetapi dilihat dari sebaran jawaban siswa, masing-

masing distraktor sudah cukup berfungsi. Jadi dari soal ini tidak ada yang

perlu diperbaiki, baik pada redaksi soal maupun disraktornya.

7) Bilangan oksidasi klor dalam senyawa HClO4 adalah…

Page 39: Perhitungan Daya Beda

A. -1 (12)

B. +1 (13)

C. +3 (14)

D. +5 (8)

E. +7 (37*)

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,35 (cukup)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,43 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui

senyawanya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 40: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 7 merupakan soal yang dapat diterima karena memiliki daya beda

yang cukup yaitu 0,35 sehingga soal ini sudah dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah dan soal ini memiliki

tingkat kesukaran yang sedang yaitu 0,43. Menurut aturan efektifitas

distraktor, pada soal ini distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing dipilih > 5% dari seluruh peserta tes. Sehingga distraktor

tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut aturan penyebaran pilihan

jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif, karena dari lima (5) options

yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-masing options tersebut dipilih

dari seluruh peserta tes. Tetapi dilihat dari sebaran jawaban siswa, masing-

masing distraktor sudah cukup berfungsi, walaupun 37 siswa (43%) dengan

mudah memilih jawaban yang tepat yaitu E. Jadi dari soal ini tidak ada yang

perlu diperbaiki, baik pada redaksi soal maupun disraktornya.

8) Bilangan oksidasi hidrogen = -1 terdapat pada senyawa…

Page 41: Perhitungan Daya Beda

A. NH3 (15)

B. NaH (30*)

C. PH3 (5)

D. HNO3 (13)

E. H2O (20)

Omiet (O) = 2

Daya beda (Db) = 0,20 (jelek)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,35 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan bilangan oksidasi hidrogen bersadarkan aturan menentukan

bilangan oksidasi.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

Daya beda / Tingkat kesukaran

Analisis :

Page 42: Perhitungan Daya Beda

Soal nomor 5 merupakan soal yang harus diperbaiki karena memiliki daya

beda yang jelek yaitu 0,20 sehingga soal ini belum dapat digunakan untuk

membedakan peserta tes kelas atas dan kelas bawah serta tingkat kesukaran

yang sukar yaitu 0,35. Menurut aturan efektifitas distraktor, pada soal ini

distraktornya sudah berfungsi dengan baik, karena masing-masing dipilih >

5% dari seluruh peserta tes, meskipun pada pilihan jawaban C hanya dipilih 5

siswa (6%). Namun distraktor tersebut tidak perlu diganti meskipun menurut

aturan penyebaran pilihan jawaban juga pada soal ini masih kurang efektif,

karena dari lima (5) options yang disediakan sebaiknya 20% dari masing-

masing options tersebut dipilih dari seluruh peserta tes.

Perbaikan Soal :

9) Diantara perubahan berikut yang merupakan oksidasi adalah…

A. Cr2O3 → Cr3+ (22)

B. CrO42- → Cr2O7

2- (18)

C. MnO42- → MnO4

- (32*)

D. CrO42- → CrO3 (7)

E. CrO42- → Cr2O3 (6)

Omiet (O) = 0

Daya beda (Db) = 0,26 (cukup)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,37 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Page 43: Perhitungan Daya Beda

Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan

oksigen, konsep pelepasan dan penerimaan elektron atau konsep pertambahan

dan penurunan bilangan oksidasi.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

Daya beda / Tingkat kesukaran

10) Unsur Mn yang mempunyai bilangan oksidsi sama dengan Cr dalam K2Cr2O7

adalah…

A. KMnO4 (16)

B. K2MnO4 (33*)

C. MnCl2 (13)

D. MnO (7)

E. MnO2 (15)

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,17 (jelek)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,38 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Page 44: Perhitungan Daya Beda

Indikator :

Menentukan senyawa yang mempunyai bilangan oksidasi sama apabila

diketahui macam–macam senyawanya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

Daya beda / Tingkat kesukaran

11) Bilangan oksidasi nitrogen dalam NH4NO3 adalah….

A. -3 (14)

B. +1 (23*)

C. +5 (12)

D. -3 dan +5 (19)

E. -4 dan +6 (16)

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,31 (cukup)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,27 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Page 45: Perhitungan Daya Beda

Menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa apabila diketahui

senyawanya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

Jumlah Siswa

Db Tk0.24

0.25

0.26

0.27

0.28

0.29

0.3

0.31

0.32

Daya beda / Tingkat kesukaran

12) Nitrogen mempunyai bilangan oksidasi +1 pada senyawa…

A. HNO3 (7)

B. N2O4 (12)

C. NO (25)

D. N2O (27*)

E. NH3 (13)

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,74 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,32 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Page 46: Perhitungan Daya Beda

Menetukan senyawa dari unsur yang telah diketahui bilangan oksidasinya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

Daya beda / Tingkat kesukaran

13) Diketahui reaksi redoks sebagai berikut :

2 FeCl2(aq) + Cl2(g) → 2 FeCl3(aq)

Reaksi yang menunjukkan reaksi oksidasi adalah…

A. Cl2(g) + 2 e- → 2 Cl- (15)

B. Fe3+(aq) + e- → Fe2+

(aq) (15)

C. Fe2+(aq) + 2 e- → Fe3+ (17)

D. Fe2+(aq) → Fe3+

(aq) + e- (17*)

E. 2 Fe3+(aq) + 3 Cl2(g) + 6 e- → 2 FeCl3(aq) (20)

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,74 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,32 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Page 47: Perhitungan Daya Beda

Indikator :

Menetukan senyawa dari unsur yang telah diketahui bilangan oksidasinya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

Daya beda / Tingkat kesukaran

14) Perhatikan reaksi redoks berikut ini :

KMnO4 + KI + H2SO4 → MnSO4 + I2 + K2SO4 + H2O

Bilangan oksidasi Mn berubah dari…

A. +14 menjadi +8 (20)

B. +7 menjadi +10 (24*)

C. +7 menjadi -4 (23)

D. -1 menjadi +2 (12)

E. -2 menjadi +2 (6)

Omiet (O) = 0

Page 48: Perhitungan Daya Beda

Daya beda (Db) = 0,43 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,28 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan perubahan bilangan oksidasi pada suatu reaksi redoks.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

Daya beda / Tingkat kesukaran

15) Pada reaksi redoks, reduktor merupakan…

A. Zat pengoksidasi (8)

B. Zat yang mengalami oksidasi (37*)

C. Zat yang melepaskan oksigen (16)

D. Zat yang menerima elektron (10)

E. Zat yang mengalami reduksi (14)

Omiet (O) = 0

Daya beda (Db) = 0,61 (baik)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,43 (sedang)

Page 49: Perhitungan Daya Beda

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan perubahan bilangan oksidasi pada suatu reaksi redoks.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Daya beda / Tingkat kesukaran

16) Cu(s) + 4HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + H2O(l)

Zat yang menjadi reduktor dan oksidator pada reaksi tersebut adalah…

A. Cu dan HNO3 (22*)

B. Cu(NO3)2 dan Cu (17)

C. HNO3 dan H2O (22)

D. H2O dan Cu(NO3)2 (15)

E. HNO3 dan Cu (7)

Omiet (O) = 2

Daya beda (Db) = 0,26 (cukup)

Page 50: Perhitungan Daya Beda

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,23 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan zat yang menjadi oksidator dan reduktor apabila diketahui

persamaan reaksi redoksnya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

Jumlah Siswa

Db Tk0.215

0.22

0.225

0.23

0.235

0.24

0.245

0.25

0.255

0.26

0.265

Daya beda / Tingkat kesukaran

17) Perhatikan reaksi berikut ini :

CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(l)

Pada reaksi tersebut dapat dikatakan…

A. CuO mengalami reduksi (37*)

B. H2 bersifat oksidator (11)

C. H2 dehidrator (3)

D. Cu adalah reduktor (22)

E. Bilangan oksidasi Cu dari +1 menjadi 0 (11)

Page 51: Perhitungan Daya Beda

Omiet (O) = 1

Daya beda (Db) = 0,13 (jelek)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,43 (sedang)

Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena

pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih

oleh 3 peserta tes.

Indikator :

Menentukan zat yang menjadi oksidator dan reduktor apabila diketahui

persamaan reaksi redoksnya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

Daya beda / Tingkat kesukaran

18) Diketahui suatu reaksi sebagai berikut :

2 KMnO4 + 14 HCl → 2 MnCl2 + 5 Cl2(g)+ 2 KCl +7 H2O

Hasil oksidasi dan reduksi pada reaksi diatas adalah…

A. KMnO4 dan H2O (38)

B. Cl2 dan MnCl2 (7*)

C. HCl dan KCl (10)

D. HCl dan KMnO4 (21)

E. Cl2 dan KCl (7)

Page 52: Perhitungan Daya Beda

Omiet (O) = 2

Daya beda (Db) = 0,13 (jelek)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,08 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan hasil oksidasi dan reduksi apabila diketahui senyawanya

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

40

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

Daya beda / Tingkat kesukaran

19) Diketahui suatu reaksi sebagai berikut.

1. Cl2(g) + 2NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O( l)

2. CuO (s) + H2 (g) → Cu (s) + H2O(l)

3. 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)

Dari ketiga reaksi tersebut yang merupakan reaksi disproporsionasi adalah...

A. 1, 2 dan 3 (13)

B. 3 dan 2 (14)

C. 1 (23*)

D. 2 dan 1 (12)

E. 3 (6)

Page 53: Perhitungan Daya Beda

Omiet (O) = 14

Daya beda (Db) = 0,40 (cukup)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,30 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor sudah berfungsi dengan baik, karena

masing-masing pilihan jawaban dipilih > 5% dari seluruh peserta tes.

Indikator :

Menentukan reaksi disproporsionasi apabila diketahui persamaan reaksinya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

Jumlah Siswa

Db Tk0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

Daya beda / Tingkat kesukaran

20) Diketahui suatu reaksi sebagai berikut

1. 2 H2S + SO4 → 3 S + 2 H2O

2. Cl2(g) + 2 NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O( l)

Apakah reaksi tersebut tergolong reaksi disproporsionasi atau reaksi

konproporsionasi....

A. 1 dan 2 reaksi merupakan reaksi disproporsionasi (9)

B. 1 reaksi merupakan disproporsionasi dan 2 merupakan reaksi

konproporsionasi (33)

C. 1 dan 2 merupakan reaksi konproporsionasi (2)

Page 54: Perhitungan Daya Beda

D. 1 merupakan reaksi konproporsionasi dan 2 merupakan reaksi

disproporsionasi (21*)

E. 1 dan 2 merupakan reaksi konproporsionasi (5)

Omiet (O) = 15

Daya beda (Db) = 0,26 (cukup)

Tingkat kesukaran (Tk) = 0,22 (sukar)

Efektifitas distraktor = Distraktor belum berfungsi dengan baik, karena

pilihan jawaban C dipilih < 5% dari seluruh peserta tes yaitu hanya dipilih

oleh 2 peserta tes.

Indikator :

Menentukan reaksi konproporsionasi apabila diketahui persamaan reaksinya.

A B C D E0

5

10

15

20

25

30

35

Jumlah Siswa

Db Tk0.2

0.21

0.22

0.23

0.24

0.25

0.26

0.27

Daya beda / Tingkat kesukaran