Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

21
Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education Sebagai Immediate Effect di Masa Pandemi Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti: Gede Yosua Fidel Mukti (702016018) Angela Atik Setiyanti Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2020

Transcript of Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

Page 1: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education Sebagai

Immediate Effect di Masa Pandemi

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti:

Gede Yosua Fidel Mukti (702016018)

Angela Atik Setiyanti

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Desember 2020

Page 2: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 3: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 4: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 5: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 6: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 7: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 8: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 9: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...
Page 10: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

1. Pendahuluan

Dari pengalaman Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dimulai dari bulan

Oktober 2019 sampai Maret 2020 atau selama 6 bulan di SMP Negeri 9 Salatiga

khususnya di kelas VII, penulis melihat semangat siswa untuk mengikuti

pembelajaran, keaktifan dalam tanya-jawab dan menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan cukup tinggi. Berdasarkan pengalaman ini penulis ingin melakukan

penelitian mengenai efikasi diri dari para siswa tersebut yang sekarang atau pada

tahun ajaran 2020-2021 ini sudah naik ke kelas VIII. Surat Edaran Menteri

pendidikan nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan COVID-19 pada satuan

Pendidikan yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah dan

perguruan tinggi ditutup sementara [2]. Hal ini dilakukan untuk memutus

penyebaran mata rantai COVID-19. Khususnya Sekolah Menengah Pertama

Negeri 9 Salatiga juga menerapkan kebijakan ini sehingga pembelajaran tatap

muka otomatis ditiadakan.

Pembelajaran tatap muka yang semula dilakukan di sekolah diubah menjadi

pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan langsung

dari rumah. Pembelajaran daring sangat diperlukan pada masa pandemi COVID-19

untuk solusi supaya siswa dapat terus belajar namun resiko penularan dan

penyebaran virus dapat ditekan. Kebijakan ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri

pendidikan Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam

masa darurat penyebaran COVID-19 [3]. Pembelajaran baru ini tidak direncanakan

dalam kurikulum sebelumnya. Pembelajaran secara daring ini dilakukan dengan

menggunakan perangkat mobile, Whatsapp, E-mail, Google Classroom, Google

Form, Internet dan Televisi. Guru sebagai pendidik harus siap dengan

pemberlakuan sistem pembelajaran baru ini. Guru yang sudah terbiasa

menggunakan teknologi tentu saja dengan cepat melaksanakan pembelajaran secara

daring namun bagi guru yang tidak menguasai teknologi sangatlah kesulitan dalam

beradaptasi untuk menyampaikan pesan pada siswa, sebaliknya siswa juga

dipaksakan untuk menggunakan teknologi secara daring meskipun dalam

kenyataan belum siap [9].

Siswa yang ingin mendapatkan hasil yang baik sangat perlu mempunyai efikasi

diri yang tinggi. Menurut Bandura seseorang yang memiliki efikasi diri yang tinggi

dapat mengeluarkan seluruh kemampuan dan keyakinan untuk mencapai sesuatu

yang diinginkan [4]. Sebaliknya seseorang yang memiliki efikasi rendah akan

mengabaikan semua tugas dan menyerah terlebih dahulu sebelum berusaha. Efikasi

diri akan terbentuk apabila seseorang mau bersungguh-sungguh menyelesaikan

tantangan yang dihadapi dengan semangat yang tinggi.

Efikasi diri adalah kepercayaan yang dimiliki individu atas kemampuannya

dapat mengerjakan tugas dalam segala situasi dan mendapatkan hasil yang baik

kedepannya [5]. Dengan kata lain efikasi diri adalah keyakinan seseorang mengenai

sejauh mana ia mampu mengerjakan tugas, membuat rencana untuk mendapatkan

ketercapaian hasil yang diinginkan. Untuk dapat berhasil dalam mengikuti

pembelajaran daring yang harus dimiliki siswa adalah efikasi diri yang baik untuk

dirinya sendiri [8]. Akan tetapi sampai saat ini belum diketahui bagaimana

gambaran efikasi diri mereka. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui gambaran efikasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran daring

pada masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang baik untuk sekolah agar kedepannya dengan mengetahui efikasi diri

siswa, sekolah dapat menentukan perkembangan, semangat belajar, kerajinan dan

Page 11: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

kedisiplinan siswa untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan di sekolah.

Bermanfaat juga bagi sekolah dengan mengetahui efikasi diri siswanya tentu akan

memudahkan pihak sekolah untuk memberi motivasi secara pribadi kepada siswa

yang memiliki efikasi diri kurang baik dan tetap memberikan dukungan bagi

siswa yang memiliki efikasi diri tinggi sehingga kedepannya semua siswa dapat

menunjukan prestasinya, karena dengan mengetahui bagaimana efikasi diri yang

dimiliki siswa sekolah juga dapat memberi pembelajaran daring dengan baik pada

masa pandemi COVID-19 ini.

2. Tinjauan Pustaka.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan tentang efikasi diri.

Penelitian pertama berjudul “Pengaruh Efikasi Diri dan Dukungan Sosial Guru

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas VII SMPK Sta. Maria Assumpta

Kupang” hasil penelitian menunjukkan bahwa Efikasi diri dan dukungan guru

memberikan hal yang positif dilihat dari ketercapaian suatu prestasi belajar siswa

[6]. Penelitian kedua yang berjudul “Pengaruh Dukungan Sosial dan Efikasi Diri

Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII MTS Raudlatut Thalabah Kediri”

menunjukan hasil penelitian bahwa efikasi diri bergantung pada dukungan sosial

antara lain pihak orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat di sekitar. Hal ini

dapat membantu siswa menyelesaikan dan mengerjakan tugas dengan baik dan

memiliki keyakinan diri untuk mencapai tujuan yang diharapkan [11]. Penelitian

terdahulu menunjukkan hasil positif dalam arti efikasi diri dengan memberikan

hal yang positif terhadap motivasi berprestasi siswa dan hasil belajar. Untuk dapat

berhasil dalam mengikuti pembelajaran daring yang harus dimiliki siswa adalah

efikasi diri yang baik. Akan tetapi sampai saat ini belum diketahui bagaimana

gambaran efikasi diri mereka. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran efikasi diri siswa dalam mengikuti pembelajaran daring pada

masa pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 berpengaruh pada dunia pendidikan, selama ini

pendidikan berpegang pada metode pembelajaran konvensional yaitu tatap muka

di kelas antara guru dengan siswa atau dosen dengan mahasiswa, proses

pembelajaran konvensional hanya seputaran diskusi, tanya jawab dan bimbingan.

Di masa sekarang ini siswa harus mengenal pembelajaran online, belajar jaringan

atau sering disebut dengan daring yaitu perangkat elektronik seperti computer

dihubungkan ke jaringan internet. Pada pembelajaran online ini secara fisik guru

atau tenaga pendidik tidak hadir didepan siswa akan tetapi perannya dalam

menyampaikan materi pelajaran secara lengkap digantikan dengan menggunakan

peran media sebagai sumber informasi utama dalam kegiatan belajar, karena itu

faktor teknologi seperti computer dan internet serta keterampilan untuk

menggunakan teknologi sangat diperlukan. Memanfaatkan jaringan tentu sangat

memungkinkan semua orang untuk berkomunikasi dan berbagi informasi begitu

juga materi pembelajaran dapat dikirim dan diterima dengan mudah serta dapat

diandalkan dalam berbagi pengetahuan. Di tingkat SMP pembelajaran akan

menjadi menyenangkan karena siswa belajar dengan daring di samping itu juga

siswa harus mempunyai wawasan yang tinggi tentang mengoperasionalkan

jaringan dengan perangkatnya. Siswa juga harus dibekali dengan pedagogik

daring yang menjadi persoalannya pembelajaran pedagogik daring belum menjadi

bahan baku pembelajaran saat ini [1].

Pembelajaran Daring adalah penerapan Pembelajaran jarak jauh yang

memiliki tujuan untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran

Page 12: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

[10]. Pembelajaran daring ini menjadi jalan keluar terbaik saat pandemi ini, dengan

cara memanfaatkan fasilitas penunjang untuk mendukung pembelajaran. Menurut

Basilaia, Kvatadze pembelajaran daring adalah pembelajaran sebagai pengalaman

transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks,

perangkat lunak [7]. Menurut Abidah platform yang digunakan untuk mendukung

pembelajaran online ini adalah Google Classroom, Whatsapp, Kelas Cerdas,

Zenius, Quipper, Microsoft [7]. Variasi platform dan sumber yang mudah didapat

membantu siswa dalam pembelajaran selama pandemi COVID-19 ini. Banyak

manfaat yang diperoleh selama pandemi ini akan tetapi ada kendala yang dihadapi

guru dan murid dalam pembelajaran online seperti kondisi wilayah geografis di

Indonesia yang beragam mengakibatkan jaringan di wilayah tertentu tidak

terjangkau layanan internet dan penyebaran jaringan internetnya terkadang lamban

setiap waktu tertentu [7]. Efek yang paling bermasalah saat mengikuti

pembelajaran baru ini adalah kepercayaan diri dan kurangnya keyakinan individu

[10]. Untuk memberikan hasil positif dalam pembelajaran diperlukannya

kepercayaan diri yang disebut dengan efikasi diri.

Efikasi Diri menurut Bandura adalah Kepercayaan individu akan kemampuan

yang dimiliki agar dapat menyelesaikan segala hal untuk mencapai keberhasilan

yang diinginkan [5]. Bukan seberapa banyak kemampuan yang dimiliki siswa,

tetapi seberapa besar keyakinan yang dimiliki individu. seseorang yang memiliki

keyakinan tinggi dapat menyelesaikan tugas yang sulit sekalipun, sedangkan

seseorang yang memiliki keyakinan rendah mudah sekali menyerah dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan [8].

Terdapat 3 aspek Efikasi diri menurut Bandura yaitu: (1) Tingkatan (Level), (2)

Kekuatan (Strength), (3) Keadaan Umum (Generality) [8]. Level berpegangan pada

tingkat kesulitan mengerjakan tugas, individu yang meyakini dirinya memiliki

Level tinggi dapat menyelesaikan tugas yang sesulit apapun dan mencapai hasil

yang memuaskan sedangkan individu yang memiliki keyakinan rendah meyakini

dapat menyelesaikan tugas di kategori sederhana. Strength adalah kemampuan yang

berkaitan dengan pantang menyerah dalam segala hal. Individu yang memiliki

Strength tinggi dapat menyelesaikan semua tantangan yang dihadapi dan berusaha

menyampaikan kesulitan yang dihadapi, sedangkan individu yang memiliki

Strength rendah melemahkan keyakinan dan kesulitan dalam mengerjakan tugas.

Aspek yang selanjutnya Generality adalah aspek yang berkaitan dengan

kemampuan individu di situasi manapun. Individu yang memiliki Generality yang

tinggi dapat menyesuaikan dirinya pada situasi dimanapun ditempatkan, sedangkan

individu yang memiliki Generality yang rendah membatasi dirinya pada situasi

awal [8]. Efikasi diri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi karakter, minat, motivasi belajar, sedangkan

faktor eksternal seperti rasa hangat, goal orientasi dan persuai verbal [14].

3. Metode Penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif

kuantitatif untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang efikasi diri siswa

kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 di SMP Negeri 9 Salatiga

khususnya pada masa pandemi COVID-19 ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk

melihat gambaran efikasi diri siswa/siswi di kelas VIII A sampai kelas VIII G

dengan jumlah populasi 203 orang siswa. Ada beberapa alasan penulis memilih

Page 13: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

kelas VIII untuk diteliti, pertama sebagian besar siswa sudah dikenal karena pada

waktu penulis melakukan PKL diberi kesempatan praktek mengajar dikelas VII

tahun ajaran 2019-2020. Kedua penulis tidak melakukan penelitian di kelas VII

tahun ajaran 2020-2021 karena siswa baru saja memulai pembelajaran pada masa

pandemi. Ketiga penulis tidak melakukan penelitian pada siswa kelas IX tahun

ajaran 2020-2021 karena siswa sudah mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti

ujian akhir. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 127 siswa dari total

keseluruhan populasi 203, hal ini sudah memenuhi syarat untuk mengikuti teori

teknik sampling Isaac dan Michael [12]. Pada tabel 1 berikut akan ditunjukkan

jumlah siswa di masing-masing kelas beserta persentasenya :

Tabel 1. Responden Setiap Kelas VIII SMP Negeri 9 Salatiga

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah responden Persentase

L P

1 VIII A 14 10 24 18,9

2 VIII B 9 8 17 13,39

3 VIII C 10 7 17 13,39

4 VIII D 11 11 22 17,32

5 VIII E 6 9 15 11,81

6 VIII F 9 11 20 15,75

7 VIII G 6 6 12 9,44

Jumlah 65 62 127 100

Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada siswa melalui Google

Form yang berisikan 14 pernyataan. Instrumen pernyataan 1-5 berkaitan dengan

individu yang merasa mampu menyelesaikan tugas dari yang ringan hingga yang

berat (Level). Instrumen pernyataan 6-10 berkaitan dengan tingkat kekuatan dari

keyakinan dengan tekad individu yang kuat dan pantang menyerah (Strength).

Instrumen pernyataan 11-14 berkaitan dengan kemampuan individu di situasi

manapun (Generality). Ketiga aspek di atas adalah aspek efikasi diri, lima

pernyataan sesuai dengan model skala likert yaitu Sangat Setuju (SS) 5, Setuju (S)

4, Netral (N) 3, Tidak Setuju (TS) 2, Sangat Tidak Setuju (STS) 1. Dalam

penelitian ini perhitungan persentase skor responden menggunakan analisis

deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut:

Gambar 1. Rumus Perhitungan Persentase Tanggapan Responden

Keterangan:

P = persentase yang dicari

f = skor tiap indikator

n = skor ideal

Setelah data di atas diolah maka akan diperoleh hasil dari tiap-tiap pernyataan

Page 14: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

pada setiap aspek Level, Strength, Generality di kelas VIII A sampai dengan kelas

VIII G berupa angka persentase. Kemudian angka persentase di setiap aspek ini

dikelompokan lagi untuk memperoleh interval atau tingkat mana efikasi diri kelas

VIII SMP Negeri 9 Salatiga itu berada. Berikut adalah rumus dari interval

pembobotannya.

Gambar 2. Rumus Pembobotan Responden Siswa

Untuk dapat menentukan kriteria interval harus melihat hasil interval dimana

datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Perhitungan Interval

Interval Keterangan

81 – 100% Sangat tinggi

61 – 80% Tinggi

41 – 60% Kurang

21– 40% Rendah

0 – 20% Sangat rendah

Langkah awal yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data dari responden

adalah dengan mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap

pernyataan-pernyataan dari masing-masing aspek Level, Strength, dan Generality

memakai SPSS 25 uji validitas dan reabilitas ini dilakukan untuk memperoleh hasil

perbandingan r hitung dan r tabel. Diperoleh r tabel N=127 keadaan signifikansi

pada tabel 5% adalah 0.173 sedangkan r hitung berdasarkan pengujian reliabilitas

ditemukan angka Cronbach Alpha yaitu 0.901 sehingga dapat dipastikan bahwa

setiap butir pernyataan dari masing-masing aspek di atas adalah valid karena nilai r

hitung lebih besar dari pada r tabel atau 0.901 lebih besar dari pada 0.173 dan siap

dipergunakan untuk melakukan penelitian.

4. Hasil Penelitian

Pengumpulan data dengan cara angket ini dilakukan secara daring dikarenakan

kondisi pandemi. Lembar kuesioner dibagikan kepada responden siswa/siswi SMP

Negeri 9 Salatiga menggunakan Google Form dengan cara membagikan link

melalui WhatsApp. Dari sejumlah 203 kuesioner yang dibagikan, respon yang

didapat adalah sejumlah 127. Hasil dari angket penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Kuesioner Berdasarkan Butir Kuesioner

Pernyataan Skala Likert Total Skor

Persentase SS S N TS STS Skor Ideal

1 100 212 129 18 2 461 635 72,60

2 25 92 201 60 2 380 635 59,84

Page 15: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

3 55 168 195 18 0 436 635 68,66

4 80 236 153 2 0 471 635 74,17

5 25 128 225 22 4 404 635 63,62

6 105 296 93 2 0 496 635 78,11

7 75 228 162 2 0 467 635 73,54

8 160 260 90 0 0 510 635 80,31

9 90 212 153 10 0 465 635 73,23

10 35 156 216 16 1 424 635 66,77

11 80 112 213 22 1 428 635 67,40

12 120 216 126 12 1 475 635 74,80

13 50 164 192 24 0 430 635 67,72

14 85 200 132 30 1 448 635 70,55

Rata-rata 70,81

Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan dari butir-butir pernyataan kuesioner

yang sudah disebarkan melalui Google Form. Rata-rata total skor adalah 70,81

berarti masuk kategori efikasi diri tinggi. Butir pernyataan no 8 mendapatkan skor

tertinggi, yaitu 80,31 ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa dalam

semangat belajar untuk mendapatkan hasil yang bagus adalah masuk kategori

tinggi mendekati tinggi sekali. Sedangkan butir pernyataan no 2 mendapatkan skor

terendah, yaitu 59,84 ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa atas

kemampuan mengerjakan tugas sesulit apapun yang diberikan pada saat

pembelajaran daring adalah masuk pada kategori efikasi diri kurang. Namun

demikian pada poin no 11 sampai dengan no 14 kemampuan menyesuaikan diri

siswa di situasi manapun ada pada kategori tinggi yaitu 67,40 dan 70,55.

Tabel 4 Aspek Efikasi Diri

Kelas VIII

Aspek Pernyataan A B C D E F G

Persentase per

Aspek Level 1 73,33 67,06 70,59 71,82 70,67 74,00 83,33 72,97 2 57,50 58,82 62,35 61,82 56,00 61,00 61,67 59,88 3 66,67 67,06 69,41 68,18 72,00 68,00 71,67 69,00 4 75,00 74,12 70,59 70,00 80,00 78,00 71,67 74,20 5 65,83 63,53 58,82 62,73 65,33 63,00 66,67 63.70

Jumlah 67,67 66,12 66,35 66,91 68,80 68,80 71,00 67,95

Strength 6 75,83 78,82 77,65 76,36 82,67 80,00 76,67 78,29

7 73,33 78,82 71,76 67,27 77,33 78,00 68,33 59,88

8 78,33 81,18 78,82 76,36 84,00 82,00 85,00 69,00

9 72,50 72,94 74,12 72,73 77,33 71,00 73,33 74,20

10 64,17 67,06 70,59 64,55 72,00 63,00 70,00 63,70

Jumlah 72,83 75,76 74,59 71,45 78,67 74,80 74,67 74,68

Generality 11 71,67 68,24 64,71 62,73 70,67 66,00 68,33 67,48

12 71,67 80,00 75,29 74,55 70,67 77,00 75,00 74,88

13 65,00 67,06 67,06 66,36 66,67 73,00 70,00 67,88

14 69,17 69,41 75,29 64,55 77,33 69,00 73,33 71,15

Jumlah 69,38 71,18 70,59 67,05 71,34 71,25 71,67 70,35

Rata-Rata 69,96 71,02 70,51 68,47 72,93 71,62 72,44 70,99

Page 16: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Pada tabel 4 dapat dilihat efikasi siswa di 3 aspek yang berbeda, yaitu Level,

Strength, dan Generality. Pada aspek Level didapatkan skor hasil angket sebesar

67,95. Skor tersebut adalah merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan kelas A

sampai dengan G. Hal ini menunjukkan bahwa ada aspek taraf kesulitan tugas

yang diyakini individu akan mampu mengatasinya adalah pada kategori tinggi.

Pada aspek Strength didapatkan hasil skor angket sebesar 74,68. Skor tersebut

adalah merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan kelas A sampai dengan G. Hal ini

menunjukkan bahwa ada aspek taraf seseorang memiliki kekuatan yang berkaitan

dengan pantang menyerah adalah pada kategori tinggi

Pada aspek Generality didapatkan hasil skor angket sebesar 70,35. Skor

tersebut adalah merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan kelas A sampai dengan

G. Hal ini menunjukkan bahwa keyakinan siswa bahwa dirinya dapat

mengerjakan tugas di segala situasi adalah pada kategori tinggi.

Dilihat dari keseluruhan aspek kelas VIII G mendapatkan skor angket

tertinggi 72,44 sedangkan kelas VIII D memperoleh skor angket terendah yaitu

68,47. Efikasi diri tinggi sebagai salah satu faktor penting yang mendukung

keberhasilan pembelajaran daring tetapi efikasi diri yang rendah bisa menjadi

penghalang dalam keberhasilan pembelajaran daring.

Dari aspek Level, pernyataan no. 4 mengenai upaya untuk menjawab semua

pertanyaan saat pembelajaran daring memperoleh persentase yang paling tinggi

yaitu 74,20 karena materi yang disampaikan guru bisa dipahami siswa sehinga

hampir semua pertanyaaan guru bisa terjawab sedangkan pernyataan no. 2

mengenai kemampuan mengerjakan tugas yang sangat sulit saat pembelajaran

daring memperoleh persentase paling rendah yaitu 59,88 atau termasuk di interval

kurang, ini disebabkan siswa belum menguasai materi yang ditugaskan.

Dari aspek Strenght, pernyataan no. 8 mengenai semangat belajar untuk

mendapatkan hasil yang bagus atau maksimal memperoleh persentase paling

tinggi yaitu 80,81 karena hal baru yang dialami siswa belajar dari rumah menjadi

penyemangat juga prioritas untuk memperoleh hasil atau nilai maksimal

sedangkan pernyataan no. 10 mengenai kemampuan siswa mengutarakan atau

menyampaikan pendapat pada guru saat pembelajaran daring memperoleh

persentase paling rendah yaitu 67,34 ini disebabkan kemampuan siswa menyusun

kata-kata yang akan disampaikan kepada guru saat pembelajaran daring masih

agak kurang.

Dari aspek Generality, pernyataan no. 12 mengenai kemampuan mengikuti

pembelajaran walaupun dalam keadaan pandemi COVID-19 memperoleh

persentase paling tinggi yaitu 74,88 karena kebiasaan menggunakan media online

hampir tidak ada kendala berarti yang dihadapi siswa sedangkan pernyataan no.

11 mengenai kerajinan mengerjakan tugas sesuai waktu yang diberikan

memperoleh persentase paling rendah yaitu 67,48 ini disebabkan kurangnya

kemampuan siswa untuk mengatur waktu belajar terutama prioritas waktu

menyelesaikan tugas-tugasnya.

Tabel 5. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kelas Jenis Kelamin Skor responden Skor Ideal Persentase Per Kelas

L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah

1 VIII A 14 10 24 704 472 1.176 980 700 1.680 71,84 67,43 70,00

Page 17: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

2 VIII B 9 8 17 460 385 845 630 560 1.190 73,02 68,75 71,01

3 VIII C 10 7 17 497 342 839 700 490 1.190

71,00

69,80 70,50

4 VIII D 11 11 22 516 540 1.056 770 770 1.540

67,01

70,13 68,57

5 VIII E 6 9 15 305 462 767 420 630 1.050

72,62

73,33 73,05

6 VIII F 9 11 20 453 550 1.003 630 770 1.400

71,90

71,43 71,64

7 VIII G 6 6 12 320 289 609 420 420 840

76,19

68,81 72,50

Jumlah

65

62 127

3.255

3.040 6.295

4.550

4.340 8.890

71,54

70,05 70,81

Tabel No. 5 di atas menunjukkan perbandingan efikasi diri siswa menurut

jenis kelaminnya dimana dari 127 siswa kelas VIII terdapat 65 siswa laki-laki dan

62 siswa perempuan, skor responden laki-laki berjumlah 3.040 dengan skor ideal

4.550 sedangkan skor responden perempuan berjumlah 3.040 dengan skor ideal

4.340. Dari perbandingan skor responden dengan skor ideal dapat dilihat bahwa

siswa laki-laki memiliki efikasi diri yang lebih tinggi dibanding siswa perempuan

yaitu 71,54 berbanding 70,05 atau lebih tinggi 1,49 persen.

Untuk urutan efikasi diri siswa laki-laki dari tinggi ke rendah mulai dari kelas

VIII G, VIII B, VIII E, VIII F, VIII A, VIII C dan terakhir VIII D. Adapun urutan

efikasi diri siswa perempuan dari tinggi kerendah sebagai berikut kelas VIII E,

VIII F, VIII D, VIII C, VIII G, VIII B dan VIII A.

Dari tabel ini juga dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya efikasi diri yang

dimiliki siswa laki-laki dengan siswa perempuan dalam satu kelas tidaklah sama,

karena saat mengisi instrument pernyataan dilakukan secara terpisah dari rumah

masing-masing, dalam suasana hati dan lingkungan berbeda-beda, karakter

masing-masing siswa dan orientasi terhadap pembelajaran daring yang tiba-tiba

dilakukan.

Tabel 6 Jumlah Siswa Pada Interval Efikasi Diri

No. Interval Keterangan

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 81% - 100% Sangat Tinggi 13 9 22

2 61% - 80% Tinggi 41 37 78

3 41% - 60% Kurang 11 16 27

4 21% - 40% Rendah - - -

5 0% - 20% Sangat Rendah - - -

Jumlah 65 62 127

Melihat tabel di atas jumlah siswa yang berada pada tingkat interval efikasi

diri sangat tinggi adalah 22 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa

perempuan, pada tingkat interval efikasi diri tinggi ada 78 siswa terdiri dari 41

siswa laki-laki dan 37 siswa perempuan, sedangkan pada tingkat interval efikasi

diri kurang berjumlah 27 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 16 siswa

perempuan.

Page 18: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

Tabel 7. Hasil Kuesioner berdasarkan Kelas

Aspek Pernyataan Kelas VIII

A B C D E F G

Level 1 73,33 67,06 70,59 71,82 70,67 74,00 83,33

2 57,50 58,82 62,35 61,82 56,00 61,00 61,67

3 66,67 67,06 69,41 68,18 72,00 68,00 71,67

4 75,00 74,12 70,59 70,00 80,00 78,00 71,67

5 65,83 63,53 58,82 62,73 65,33 63,00 66,67

Strength 6 75,83 78,82 77,65 76,36 82,67 80,00 76,67

7 73,33 78,82 71,76 67,27 77,33 78,00 68,33

8 78,33 81,18 78,82 76,36 84,00 82,00 85,00

9 72,50 72,94 74,12 72,73 77,33 71,00 73,33

10 64,17 67,06 70,59 64,55 72,00 63,00 70,00

Generality 11 71,67 68,24 64,71 62,73 70,67 66,00 68,33

12 71,67 80,00 75,29 74,55 70,67 77,00 75,00

13 65,00 67,06 67,06 66,36 66,67 73,00 70,00

14 69,17 69,41 75,29 64,55 77,33 69,00 73,33

Rata-Rata 70,00 71,01 70,50 68,57 73,05 71,64 72,50

Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Persentase efikasi diri pada tabel 7 menunjukkan bahwa efikasi diri siswa

dilihat dari kelas VIII A sampai dengan kelas VIII G mempunyai rata-rata yang

hampir sama. Skor terendah adalah 68,57 dan skor tertinggi adalah 73,05. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa rata-rata efikasi diri siswa per kelas adalah masuk

kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 9 Salatiga mempunyai

keyakinan diri yang tinggi dalam menjalani pembelajaran daring ini. Dari hasil

penelitian di atas membahas bagaimana kepercayaan diri siswa berdasarkan Aspek

Level, Strength, Generality. Penelitian terdahulu berisi peran pendukung sangat

penting berkaitan dengan memberikan motivasi siswa dalam pembelajaran online.

Peran guru mendidik siswa dengan menggunakan Platform saat ini. Peran sekolah

dan kelurga juga diperlukan karena siswa/siswi mendapat bimbingan yang tidak jauh

berbeda dengan sekolah. Pembelajaran daring ini menuntut semua pihak bisa

menggunakan teknologi, oleh sebab itu kepercayaan diri individu dalam penelitian

ini dapat dilihat perkembangannya .

Page 19: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

5. Kesimpulan

Immediate response di dunia pendidikan dalam usaha menahan laju

penyebaran virus corona ini dilakukan dengan mengadaptasi bentuk pembelajaran.

Sejak awal pandemi di Indonesia pada bulan Maret 2020 hingga akhir 2020 ini

pendidikan di Indonesia menggunakan sistem pembelajaran online atau disebut

juga PJJ. Efikasi diri siswa sebagai salah satu faktor penting yang mendukung

keberhasilan belajar menjadi fokus dari penelitian ini.

Berdasarkan hasil pembahasan dari 203 kuesioner yang dibagikan

medapatkan 127 responde terdiri dari 65 siswa laki-laki dan 62 siswa perempuan,

skor responden laki-laki 3.040 dengan skor ideal 4.550 sedangkan skor responden

perempuan berjumlah 3.040 dengan skor ideal 4.340 artinya siswa laki-laki

memiliki efikasi diri yang lebih tinggi dibanding siswa perempuan yaitu 71,54

berbanding 70,05 atau lebih tinggi 1,49 persen.

Bila dilihat tingkat interval efikasi diri dari 127 siswa 22 siswa ada pada

interval sangat tinggi, 78 siswa pada interval tinggi dan 27 siswa ada pada interval

kurang.

Efikasi diri siswa ada pada kategori tinggi. Dari 3 aspek yang diteliti aspek

Strength menduduki posisi paling tinggi dengan hasil 74,68%, aspek Generality di

posisi kedua dengan hasil 70,35%, sedangkan aspek Level ada di urutan paling

bawah namun masih ada pada kategori tinggi yaitu 67,95. Dimana interval

kategori tinggi ada pada angka 61-80%.

Dari hasil penelitian dapat disarankan kepada guru dan orangtua/wali murid

supaya memberikan dukungan yang lebih lagi sehingga efikasi diri para siswa dapat

lebih meningkat. Sedangkan saran untuk penelitian lebih lanjut yaitu dapat

dilakukan penelitian serupa setelah PJJ dalam jangka waktu cukup panjang, untuk

melihat perubahan yang mungkin terjadi. Juga dapat dilakukan penelitian yang

sama ketika bentuk pembelajaran berubah menjadi blended learning atau nanti

setelah kembali ke bentuk face to face secara penuh. Sehingga dengan hasil-hasil

penelitian ini dapat memberikan masukan kepada dunia pendidikan tentang efikasi

diri siswa dalam kaitannya dengan bermacam bentuk pembelajaran dan

pengaruhnya terhadap hasil belajar.

Page 20: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

6. Daftar Pustaka.

[1] Sudjarwo. (2020, Maret 30). Pembelajaran Daring, diakses dari Unila

https://www.unila.ac.id/pembelajaran-daring/, diakses 22 juni 2020.

[2] Kemdikbud RI. (2020). Edaran Tentang Pencegahan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang

Wabah COVID-19 di lingkungan Satuan Pendidikan Seluruh Indonesia. 1-5. Diakses

dari http://pgdikmen.kemdikbud.go.id/read-news/surat-edaran-mendikbud-nomor-3-

tahun-2020. Diakses pada 25 Juni 2020.

[3] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun

2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran

Corona Virus Disease (COVID-19). 1-3. Diakses dari

http://pgdikmen.kemdikbud.go.id/read-news/surat-edaran-mendikbud-nomor-4-tahun-

2020.Diakses pada 25 Juni 2020.

[4] Rustika, I, M (2016). Efikasi Diri; Tinjauan Teori Albert Bandura. Buletin Psikologi,

20(12), 1825. Diakses dari

https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/viewFile/11945/8799. Diakses pada

26 Juni 2020.

[5] Maulana, R. (2016, Juni 22). Definisi Self Efficacy (Efikasi Diri) menurut para ahli.

Diakses dari https://psikologihore.com/self-efficacy-efikasi-diri/, diakses 22 Juni

2020.

[6] Apolonia & Dkk. (2019). Pengaruh Efikasi Diri Dan Dukungan Sosial Guru Terhadap

Prestasi Belajar Matematika Siswa. Journal of Chemical Information and Modeling,

53(9). 1689-1699, diakses dari

https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT/article/view/100 Diakses pada 26

Juni 2020

[7] Herliandry, L. D., & Suban, M. E. (2020). Jurnal Teknologi Pendidikan

Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19. 22(1), 65-70. Diakses dari

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp/article/view/15286

[8] Pradhan Wati, T. (2016). Self-control dan Self-efficacy sebagai predictor

Prokrastinasi skripsi. Jurnal Psikologi, 1-30. Diakses dari

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9395/2/T1_802010074_Full%20t

ext.pdf Diakses pada 26 Juni 2020.

[9] Pujiasih, E. (2020). Membangun Generasi Emas Dengan Variasi Pembelajaran

Online Di Masa Pandemi COVID-19 Building A Golden Generation By Applying

Various Online Learning In The Pandemic Of COVID-19. Karya Ilmiah Guru, 5(1),

42-48, Diakses pada 24 Juni, diakses dari https://jurnal-

dikpora.jogjaprov.go.id/index.php/jurnalideguru/article/download/136/174/

[10] Sandriana. (2020). SPADA. Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan., 6(1),

145-155. Diakses dari http://ejournal.unsub.ac.id/index.php/FKIP/article/view/706.

Diakses pada 25 Juni 2020.

[11] Zulva. (2017). Pengaruh Dukungan Sosial Dan Self Efficacy Terhadap Motivasi

Berprestasi Siswa Kelas VIII Mts Raudlatut Thalabah Kediri. Ekp, 13(3), 1576-1580

diakses dari http://etheses.uin-malang.ac.id/9314/1/13410096.pdf. Diakses pada 25 Juni

2020

[12] Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke

25 Bandung: Alfabeta.

Page 21: Efikasi Diri Siswa SMP dalam Praktik Online Education ...

[13] The Effect Of Problem Based Learning. diakses dari

https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3643337. Diakses pada tanggal

24 november 2020.

[14] Mukti Bani. 2019. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas

Ahmad Dahlan ISSN: 2715-7121, faktor – Faktor yang mempengaruhi efikasi diri

akademik. Di akses dari

http://seminar.uad.ac.id/index.php/snmpuad/article/view/3442/772. Diakses pada

tanggal 25 Desember 2020