EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan...

120
EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Dewi Ayu Lakshita Nugraini 139114100 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan...

Page 1: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING

UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

139114100

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

SKRIPSI

EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL

Disusun Oleh:

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

139114100

Telah Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing

P. Eddy Suhartanto, M.Si. Tanggal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL

Dipersiapkan dan Ditulis Oleh:

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

139114100

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 21 Maret 2018

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan panitia penguji:

Nama Lengkap: Tanda Tangan

Penguji 1 : P. Eddy Suhartanto, M.Si. ………………

Penguji 2 : Monica Eviandaru M., M.App. Psych., Ph.D. ………………

Penguji 3 : Passchedona Henrietta PDADS., M.A. ………………

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. Titik Kristiyani, M.Psi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

iii

HALAMAN MOTTO

“Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu

mungkin.” – Matius 19:26

“…we lose control of what’s happening to us, and our lives become controlled by

fate. That’s the world’s greatest lie.” – The Alchemist

“Sometimes you make choices in life and sometimes choices make you.” – If I Stay

(2014)

“And, when you want something, all the universe conspires in helping you to

achieve it.” – The Alchemist

“Healing can and will occur if you make a concerted effort to change. Hold on to

hope and be patient with the process.” – PsychCentral

“Be gentle to yourself … you’ve done all the best you can…”

“… yang patah tumbuh, yang hilang berganti, yang hancur lebur akan terobati,

yang sia-sia akan jadi makna…” – Banda Neira

“Perfection is not just about control. It’s also about letting go. Surprise yourself,

so you can surprise the audience. Transcendence!” – Black Swan (2010)

“I would tell you that I wrestle alone in the dark, in the deep dark, and that only I

can know. Only I can understand my condition.” – Virginia W. The Hours (2002)

“Sometimes you have to do something unforgivable just to be able to go on

living.” – Carl Jung, A Dangerous Method (2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk

Mbah Welas Utiku, malaikatku di Surga,

Ia bunga tapi tidak pernah layu, Ia kesegaran yang tiada henti,

Ia pengampun yang setia, She was, is, and will always be here…

Bapak, Ibu, Diva, dan David, alasanku untuk kuat dan tegar

serta untuk memuliakan keagungan-Mu, Bapa dan Bunda-ku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 April 2018

Penulis

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

vi

EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

ABSTRAK

Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berperilaku secara adaptif dan dapat dikembangkan

melalui pelatihan. Penelitian kuasi eksperimen ini dilakukan untuk menguji

efektivitas pemberian the perceived-benefits writing (PBW) untuk meningkatkan

kecerdasan emosional. Penelitian ini mengusulkan hipotesis bahwa the perceived-

benefits writing (PBW) efektif untuk meningkatkan Kecerdasan Emosional.

Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan metode pre-posttest pada desain

between-subject yang melibatkan 19 mahasiswa laki-laki dan 51 mahasiswa

perempuan untuk menulis satu dari 2 topik (menulis PBW dan menulis superfisial).

Hasil analisis between-subject menunjukkan bahwa kenaikan skor Kecerdasan

Emosional pada kelompok eksperimen tidak signifikan, jika dibanding kelompok

kontrol (U = 0.386, p > 0.025). Kenaikan skor kecerdasan emosional yang tidak

signifikan ditemukan pula pada uji beda pre-posttest kelompok eksperimen (Mean

Rankposttest vs pretest= 16.43 vs 11.38; T = 0.162, p > 0.025). Penelitian ini

membuktikan bahwa the perceived-benefits writing tidak efektif untuk

meningkatkan kecerdasan emosional. Akan tetapi, jika seseorang menulis

pengalaman yang semakin mengganggu, emosional, penting, rahasia, dan sulit

diungkapkan, semakin tinggi pula kenaikan Kecerdasan Emosional yang diperoleh

(τ = +0.222, sig. (1-tailed) = 0.047, p < 0.05).

Kata kunci: the perceived-benefits writing, kecerdasan emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

vii

EFFECTIVITY GAINED FROM THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING

TREATMENT TO ENHANCE EMOTIONAL INTELLIGENCE

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

ABSTRACT

Emotional Intelligence has been notoriously known as a constituent effect of

adaptability behavior and is able to be enhanced by participation to a training

program. This quasi-experimental study examined how effective enhancement of

emotional intelligence will be gained after the perceived-benefits writing.

Researcher proposed that the perceived-benefits writing will effectively enhance

score of emotional intelligence. Henceforth, this study held pre-posttest applied to

between-subject design contained 19 male students and 51 female students assigned

to one of 2 topics as follows: the perceived-benefits writing and superficial topic.

Between-subject analysis established that enhancement gained for emotional

intelligence score in experiment group is not significant compared to control group

(U = 0.386, p > 0.025). T-test analysis for pre-posttest scores in experiment group

settle a result that incrased score of emotional intelligence in posttest is not

significant compares to pretest scores result (Mean Rankposttest vs pretest= 16.43 vs

11.38; T = 0.162, p > 0.025). Which it means that the perceived-benefits writing

was not effective to enhance emotional intelligence. Furthermore, participant

rating for severely of annoyment, emotionally affecting, significant, and difficulty

to express the experiences will be, the higher the score will be gained (τ = +0.222,

sig. (1-tailed) = 0.047, p < 0.05).

Keyword: the perceived-benefits writing, emotional intelligence

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Dewi Ayu Lakshita Nugraini

Nomor Mahasiswa : 139114100

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING UNTUK

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 17 April 2018

Yang menyatakan

(Dewi Ayu Lakshita Nugraini)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur pada Tuhan yang selalu hadir dan memberi kasih serta

kebijaksanaan dalam berpikir, serta dukungan moral, emosional, dan finansial yang

diberikan orang disekitar peneliti. Terima kasih.

1. Dekan Fakultas Psikologi, Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi.

2. Ibu Monica Eviandaru M., M.App. Psych., Ph.D. selaku Kaprodi Psikologi

dan dosen penguji yang membuka wawasanku.

3. Dosen Pembimbingku, Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. Terimakasih atas

kesabaran, pengertian, serta pembelajarannya sehingga penelitian ini

menjadi lebih layak.

4. Bapa-ku di surga, Tuhan Yesus, Bunda Maria ibu dari kebijaksanaan dan

kearifan, dan santa Scolastika malaikat pelindungku.

5. Segala dukungan moral, emosional, finansial, dan cinta kasih dari Bapak

Waluyo dan Ibu Lusi, cintaku untuk kalian.

6. Kembaranku Diva dan adik kecilku David, yang selalu menjadi alasanku

untuk selalu memberi yang terbaik dan selalu tegar.

7. Uti-ku mbah Welas, mbah Uti, dan kakung di surga, Keluarga Mujiharjo–

Tugiyo, bude-pakde, mbak-mas, serta Okta. Terimakasih sudah

mendengarkan rengekan cucumu, anakmu, adikmu, dan kakakmu ini;

terimakasih juga, aku kuat karena dukungan yang tidak pernah aku duga.

8. Terimakasih ibu Passchedona Henrietta PDADS., M.A. yang sudah

membantu saya untuk melihat kekurangan dan kelebihan penelitian saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

x

9. Pak TM. Raditya Hernawa, M.Psi., Psi. selaku Dosen Pembimbing

Akademik sejak mahasiswa baru yang walaupun sudah diganti tetap saja

ingat dan menanyakan kabar skripsi. Dosen Pembimbing Akademik periode

ini, Bapak Prof. Dr. A. Supratiknya yang beberapa kali membantu

merasionalisasikan ambisiku.

10. Romo Dr. A. Priyono Marwan, S.J. thank you for our priceless experiences,

Ibu Dr. Tjipto Susana selaku dosen mata kuliah Seminar, Ibu Ratri Sunar

Astuti, M.Si., Bapak R. Landung E. Prihatmoko, M.Psi., Bapak Edward

Theodurus, M.App.Psy., Ibu Agustine Dwi W., M.Psi., dan Ibu Patricia

Meta P., M.Psi, Psi. yang sudah membantu saya dalam menyempurnakan

penelitian yang saya lakukan.

11. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

mendidik dan memberi wawasan yang luas tentang Psikologi dan manusia.

12. Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas Muji, Mas

Gandung, dan teman-teman karyawan Sekertariat. Terimakasih.

13. Teman-teman yang menyempatkan untuk datang ke penelitianku sebagai

partisipan yang setia. Terimakasih. Hasil ini tidak akan ada tanpa kalian.

14. Adik-adikku Ixnasia, Aldi, Shinta, Melan, Juan, Anna. Terimakasih atas

tenaga dan waktu yang sudah diberikan untuk mendukung dan membantu

mbak menyempurnakan penelitian ini. Penelitian ini kurang tanpa kalian.

15. Sahabatku yang selalu mendengarkan rengekan dan keluhan, memberi

semangat dan dukungan, serta doa. Terimakasih sayangku calon guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

xi

Bahasa Indonesia Ribkha Yuni, guru sejarahku Dyayu Christa, S.Pd.,

pahlawan komputer kami Rifan Ventura B.

16. Sahabat yang sangat tahu manis-pahitnya mengerjakan skripsi di Fakultas

Psikologi, mak Dorothea Fena P., beb Bayu Indrarini sekaligus kembaranku,

Dalupeni Widyaningrum yang sesabar ini menemaniku mengambil data,

Matilda Devina N. P. si pemberi akses untuk konsultasi dengan Ibu Ratri,

Jessica Christianingtyas S., dengan sabarnya menjadi pendengar yang top.

17. Teman yang membuatku selalu merasa ditemani, Ika Setiani Kristy, Amd.

Kep., Asteria Nitya, S.Si. si mbak, dan de’ Irene calon mahasiswa psikologi.

18. Teman-teman di grup “Alumni SDK Tegalmulyo”, “St 013”, “SuryoSquad”,

“PSY-USD 2013” yang tidak pernah lelah mengingatkan ku untuk “cepetan

lulus” secara implisit dengan upload-an lowongan kerjanya.

19. Teman-teman asisten, teman kelas B Psikologi 2013 terutama mas Kiki,

Ninta, Febi, Samuel, dan segenap teman PSY-USD-13 yang membantu

pertanyaan-pertanyaanku, teman-teman SDC yang masih menyapa di

perpus atau di parkiran, teman-teman OMK Don Bosco Kumetiran, BEMF

PSI 2013/2014, my babygirl Ally, Natalie, Soo, Bunda Putri, dan Beauty;

Ian, Mark, Tres, Brian, dan Nathan, Sp.OG. wannab.

20. Untuk semua orang yang mencintaiku dan aku cintai. Terimakasih.

Yogyakarta, 17 April 2018

Penulis

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................10

A. Kecerdasan Emosional ............................................................................... 10

B. The Perceived-Benefits Writing ................................................................. 19

C. Efektivitas The Perceived-Benefits Writing untuk Meningkatkan

Kecerdasan Emosional ............................................................................... 24

D. Skema ......................................................................................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

xiii

E. Hipotesis ..................................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................29

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................ 29

B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 30

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 30

D. Subjek Penelitian dan Metode Sampling ................................................... 31

E. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 32

F. Instrumen Pengukuran ................................................................................ 39

G. Metode Analisis Data ................................................................................. 43

BAB IV PERSIAPAN PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN ...................44

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 44

B. Deskripsi Konteks Penelitian ..................................................................... 46

C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 47

D. Pembahasan ................................................................................................ 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................61

A. Kesimpulan ................................................................................................. 61

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 63

C. Saran ........................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................64

LAMPIRAN ...........................................................................................................73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Desain Kuasi Eksperimental Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol dengan Pre-Posttest ..................................................................................29

Tabel 3.2. Distribusi aitem skala EQi-45 sebelum uji coba ...................................40

Tabel 3.3. Pemberian skor skala EQi-45 ................................................................41

Tabel 3.4. Reliabilitas Emotional Quotient Inventory 45 item (EQi-45) ...............41

Tabel 3.5. Distribusi aitem skala EQi-45 setelah uji coba .....................................42

Tabel 4.1. Distribusi Partisipan Penelitian .............................................................45

Tabel 4.2. Distribusi Topik Cerita Pengalaman Negatif ........................................46

Tabel 4.3. Perolehan Uji Normalitas Hasil Pre-Posttest dan Gainscore ...............48

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas ..........................................................................49

Tabel 4.5. Hasil Uji Mann-Whitney .......................................................................50

Tabel 4.6. Hasil Uji Wilcoxon ................................................................................51

Tabel 4.7. Uji Normalitas data Gain score dan Total Skala Reaksi ......................53

Tabel 4.8. Uji Korelasi Kendall’s tau-b .................................................................53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) .........................................73

Lampiran 2. Instruksi yang Digunakan pada Penelitian Ini .................................75

Lampiran 3. Properti Psikometrik dari EQi-45 ....................................................77

Lampiran 4. Skala EQi-45 A dan B .....................................................................79

Lampiran 5. Perolehan Skor Kecerdasan Emosional Kelompok Eksperimen .....87

Lampiran 6. Data Perolehan “Skala Reaksi”........................................................88

Lampiran 7. Data Perolehan Skor Kecerdasan Emosional Kelompok Kontrol ...89

Lampiran 8. Data Deskriptif Hasil Analisis .........................................................90

Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi ..............................................................................92

Lampiran 10. Hasil Uji Hipotesis: Uji Beda Sampel Independen ........................93

Lampiran 11. Hasil Uji Hipotesis: Uji Beda Pre-Posttest ...................................94

Lampiran 12. Hasil Analisis Tambahan ...............................................................95

Lampiran 13. Hasil Penilaian Validitas Skala EQi-45 oleh Ahli dengan Indeks

Validitas Isi (IVI) ...................................................................................................96

Lampiran 14. Hasil Penilaian Validitas Instruksi oleh Ahli dengan Indeks

Validitas Isi (IVI) .................................................................................................103

Lampiran 15. Hasil Penilaian Validitas Skala Reaksi Pasca Menulis ................104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, sumber daya manusia (SDM) merupakan pusat perhatian

dari sebuah perusahaan (Wellybrodus, personal communication, 15

September 2017). Hal ini dijelaskan dengan penemuan Sunindijo et al. (2007)

SDM merupakan faktor pengaruh terkuat dari keberhasilan sebuah proyek

(Turner & Lloyd-Walker, 2008). Sebaliknya, dewasa ini terkemuka pendapat

bahwa SDM yang tersedia dianggap kurang mumpuni untuk mengisi posisi

tertentu, terutama pada posisi manager (Wellybrodus, personal

communication, 15 September 2017).

Peninjauan faktor keberhasilan proyek menghasilkan bahwa SDM perlu

mampu memunculkan dan mempraktekkan ide kratif, menunjukkan perilaku

sosial yang baik serta memiliki kesadaran tentang diri (Williams & Sternberg,

1998). Meskipun demikian, El-Sabaa (2001) menemukan bahwa faktor utama

tersebut bukanlah keterampilan teknis, namun kemampuan personal (Turner

& Lloyd-Walker, 2008). Hal ini didukung penemuan Baker et al. (1983)

bahwa kemampuan personal memberi pengaruh sebesar 77% pada

keberhasilan proyek (Clarke, 2010).

Jika individu hanya berfokus pada keterampilan teknis atau kemampuan

kognitif (IQ), maka dimungkinkan mengalami managerial derailment

(Tucker et al., 2000). Masalah keluar jalur manajerial atau dengan kata lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

2

(managerial derailment) merupakan istilah yang mengarah pada individu

yang memiliki potensi intelektual dan edukasional yang baik, namun kurang

memiliki karakter personal yang cocok dengan posisinya, terutama sebagai

manajer (Rosyid, 2012; Tucker et al., 2000). Karakter individu yang

diharapkan, yaitu mampu memiliki kemampuan personal berkaitan dengan

adaptasi, kepekaan terhadap diri, dan kemauan untuk berubah; dan

kemampuan interpersonal antara lain rasa toleransi, kepekaan terhadap orang

lain, dan kemampuan mengelola masalah (Rosyid, 2012; Tucker et al., 2000).

Dapat disimpulkan bahwa kesuksesan SDM selain IQ, meliputi

kemampuan beradaptasi, terutama terhadap stress dan perubahan, dengan

mampu menyadari diri dan peka terhadap orang lain. Hal ini sesuai dengan

Wechsler (1958) yang mengemukakan bahwa kecerdasan seseorang dalam

berperilaku ditentukan pula oleh faktor non-intelektual (Bar-On, 2006).

Faktor tersebut melibatkan pengamatan, diskriminasi, dan penggunaan

informasi tentang diri dan orang lain, yang dikenal dengan Kecerdasan

Emosional (Chang, 2008).

Teori kecerdasan emosional lebih dulu dipandang sebagai bagian dari

general intelligence (Bar-On, 2006) dan dikenal dengan model ability-based

(Mayer & Salovey, 1997; Mayer, Salovey, & Caruso, 2002) sehingga

asesmen yang dilakukan berupa tes performansi maksimum, yaitu Mayer-

Salovey-Caruso Emotional Intelligence Test (MSCEIT) (Schutte, Malouff,

Thorsteinsson, Bhullar, & Rooke, 2007). Meskipun demikian, kecerdasan

emosional sendiri merupakan komponen motivasional bagi manusia untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

3

berfungsi secara adaptif (Adibsereski, Shaydaei, & Movallali, 2016). Oleh

karena itu, teori kecerdasan emosional berkembang menjadi model trait dan

mixed-model (Chang, 2008; Neubauer & Freudenthaler, 2005; Petrides &

Furnham, 2001). Goleman (1998) mengusulkan Emotional Competence (EC)

yang berfokus pada kompetensi dan keterampilan penunjang performansi

manajerial sebagai trait yang diukur dengan asesmen multi-rater (Boyatzis,

2006; Boyatzis, Goleman, & HayGroup, 2001). Namun, penelitian Nelis et al.

(2009) menemukan bahwa individu yang cerdas secara emosional dengan

peninjauan model trait kurang mampu melakukan regulasi emosi terlebih

pada pengalaman yang berkaitan dengan afek negatif.

Sedangkan, konsep mixed model yang menganggap kecerdasan

emosional sekaligus sebagai sikap, kemampuan, dan trait dan dikembangkan

oleh Bar-On (1997). Bar-On (2006) merumuskan kecerdasan emosional

sebagai kemampuan yang mempengaruhi proses penyesuaian psikologis,

dengan mengenal diri dan orang lain untuk mampu mengekspresikan diri

serta menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain, sehingga individu

mampu mengatasi tuntutan, tantangan, dan tekanan sehari-hari. Teori ini

memandang emosi sebagai sikap yang dipilih individu setelah melakukan

pemikiran abstrak dan negosiasi hasil adaptasi pada perubahan relasi yang

dialami. Oleh karena itu, alat asesmennya menggunakan Emotional Quotient

Inventory (EQ-i) dengan cara respon self-report (Bar-On & Parker, 2000)

yang tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif dan penilaian orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

4

terhadap individu tertentu, tetapi kecenderungan seseorang terhadap

peristiwa atau pengalaman tertentu.

Penelitian terdahulu yang meninjau mengenai kecerdasan emosional

pada project manager oleh Clarke (2010) diketahui tidak mampu mendeteksi

perubahan pada aspek perceived emotions dan aspek using emotions. Hasil

ini diprediksi karena ranah ukur tidak peka terhadap target perubahan perilaku

yang direncanakan (Clarke, 2010). Sedangkan penelitian Karimzadeh et al.

(2012) dan Jahangard et al. (2012) yang mentargetkan pada perubahan

adaptasi individu menunjukkan kenaikan skor kecerdasan emosional secara

signifikan yang ditinjau dengan EQ-i. Hal ini sesuai dengan peninjauan

Schutte dkk (2007) yang menemukan bahwa EQ-i dicatat sebagai alat ukur

yang memiliki cakupan lebih luas dalam menggambarkan kecerdasan

emosional, terutama pada peninjauan penyesuaian diri.

Meskipun teori ini menganggap kecerdasan emosional sebagai trait,

namun juga sebagai kumpulan sikap dan kemampuan, kecerdasan emosional

ini dibuktikan dapat dikembangkan dan ditingkatkan (Bar-On, 2002; 2006;

Chang, 2008). Pada kenyataannya, belum banyak penelitian yang

menggunakan teori kecerdasan emosional ini. Oleh karena itu, peneliti

berpendapat bahwa program peningkatan kecerdasan emosional dengan dasar

teori Bar-On (2006) cocok untuk meningkatkan kemampuan adaptasi calon

SDM sehingga meminimalisir bermasalah managerial derailment.

Sejauh pengetahuan peneliti, program untuk meningkatkan kecerdasan

emosional didominansi oleh penerapan program pelatihan yang mentargetkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

5

kemampuan emosional. Peneliti terdahulu memprediksi bahwa pelatihan

lebih efektif jika mudah untuk diterapkan (Adibsereski, Shaydaei, &

Movallali, 2016; Jahangard, et al., 2012), mengembangan kemampuan secara

personal (Nelis, et al., 2009; Turner & Lloyd-Walker, 2008). Terutama jika

pelatihan memfasilitasi partisipan untuk mengungkapkan pendapat (Fletcher,

Leadbetter, Curran, & O'Sullivan, 2009), melihat dan menganalisa

pengalaman, serta menemukan aksi positif (Tucker et al., 2000).

Kegiatan menulis sendiri diakui sebagai kegiatan yang mudah dilakukan

dan merupakan proses pengembangan yang dilakukan secara personal.

Pennebaker dan Graybeal (1986) menemukan bahwa menulis merupakan

solusi yang tepat, terutama memiliki prosedur yang sederhana dan waktu

yang relatif singkat; dengan meminta partisipan terus menulis sampai waktu

yang ditentukan tanpa memperhatikan pengejaan, tata bahasa, dan struktur

kalimat (Pennebaker & Seagal, 1999). Jenis kegiatan menulis yang dikenal

terlebih dahulu adalah expressive writing dan dibuktikan menimbulkan

pengaruh baik bagi kesehatan seseorang (Cameron & Nicholls, 1998;

Esterling, Antoni, Fletcher, Margulies, & Schneiderman, 1994; Pennebaker,

Mayne, & Francis, 1997; Pennebaker & Beall, 1986).

Namun, pengaruh baik dari menulis bukan hanya diberikan oleh teknik

ekspresif (Burton & King, 2004; Pennebaker, Mayne, & Francis, 1997; King

& Miner, 2000; Pennebaker & Beall, 1986). Faktor lainnya adalah

keterampilan regulasi emosi (Burton & King, 2004; King, 2001; King &

Miner, 2000), yaitu menemukan aspek positif dan menganalisa insight, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

6

kausalitas dari pengalaman negatif (Burton & King, 2004; King & Miner,

2000; Pennebaker dan Seagal, 1999; Wing, Schutte, & Byrne, 2006). Teknik

menulis yang meliputi katarsis pengalaman traumatis dan penemuan sisi

positif dari pengalaman tersebut dimulai pada The Perceived-Benefits

Writing (PBW) (King, 2002).

Teknik PBW ini memicu peningkat kemampuan seseorang terutama pada

penerimaan diri yang direpresentasikan pada keterbukaan diri pada

pengalaman negatif (Pennebaker, 1997), sehingga individu mampu

memahami peristiwa hidupnya dan mampu mengembangkan dirinya

(McAdams, 2001). Selain itu, peninjauan sisi positif dari pengalaman negatif

meningkatkan efikasi diri, afek positif (King & Miner, 2000) dan

penghargaan diri, serta makna terhadap kehidupan (King, 2002). Afek positif

yang dihasilkan sendiri memicu penyelesaian masalah yang kreatif (Isen et

al., 1987), pemilihan koping yang efektif (Affleck & Tennen, 1996; Janoff-

Bullman, 1992), dan pemilihan cara adaptasi yang efektif (Taylor et al., 1983;

Thompson, 1991). Sehingga, menurunkan potensi dari pesimisme dalam diri

individu (Cameron & Nicholls, 1998). Maka dari itu, peneliti memandang the

perceived-benefits writing potensial untuk meningkatkan kecerdasan

emosional. The perceived-benefits writing merupakan metode baru, sehingga

masih perlu dieksplorasi terutama pada prosedur penyajian, khususnya

penyajian dengan Bahasa Indonesia.

Sejauh pengetahuan peneliti terdapat satu penelitian yang mempelajari

pengaruh dari kegiatan menulis terhadap kecerdasan emosional (Wing,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

7

Schutte, & Byrne, 2006) dan dua penelitian yang menguji efektifitas the

perceived-benefits writing pada peristiwa traumatis (King & Miner, 2000)

dan pada peristiwa pelanggaran pada hubungan interpersonal (interpersonal

transgressions) (McCullough, Root, & Cohen, 2006). Kedua penelitian ini

membuktikan bahwa penerimaan, pengampunan, dan pandangan baru

mengenai peristiwa negatif diperoleh lebih efektif dengan menuliskan

keuntungan atau sisi positif yang diperoleh dari peristiwa negatif yang

dialami (McCullough, Root, & Cohen, 2006) dan menuliskan isi tulisan yang

mengandung lebih banyak kata insight (King & Miner, 2000). Penelitian

Wing, Schutte, dan Byrne (2006) menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

tambahan instruksi regulasi emosi menunjukkan kenaikan nilai kecerdasan

emosional yang signifikan dibandingkan kelompok yang hanya menulis hal

positif dan kelompok kontrol. Regulasi sendiri melibatkan proses pengenalan

diri, asertivitas, dan adaptasi terhadap stress (King, 2002) yang merupakan

faktor kecerdasan emosional.

Penelitian ini akan melibatkan partisipan yang kurang memiliki

pengetahuan pada kesadaran dan pengetahuan tentang emosi (Wing, Schutte,

& Byrne, 2006), terutama partisipan memiliki niat (Jahangard, et al., 2012;

Tucker, et al., 2000). Oleh karena itu, peneliti melibatkan mahasiswa baru

sebagai partisipan dengan alasan sebagai berikut. Peneliti menemukan bahwa

peningkatan kompetensi kecerdasan emosional diprediksi berdampak positif

paling besar pada usia lulusan SMA (Turner & Lloyd-Walker, 2008) karena

“titik balik, sebuah periode krusial kerapuhan yang meningkat sekaligus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

8

potensi yang meninggi.” (Erikson, 1968, hlm. 96 dalam Feist & Feist, 2006).

Mahasiswa baru dianggap sedang mengeksplorasi diri untuk mencapai

adekuasi identitasnya seperti menyesuaikan minat dengan kemampuan yang

dimiliki (Arnett, 2006) atau mewujudkan aktualisasi dirinya (Bar-On &

Parker, 2000). Kecerdasan emosional, secara khusus asertivitas, membantu

pencapaian identitas dengan meningkatkan keberanian untuk

menggungkapkan gambaran dan nilai diri (Feist & Feist, 2006) dan

mengurangi inhibisi pada tempramennya (Wachs, 2000 dalam Santrock,

2009). Kedua, pelatihan yang diberikan diharapkan mahasiswa dapat

mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan diri, orang lain, adaptasi, dan

pengelolaan stress dengan efektif (Hatamzadeh et al., 2012; Sulaiman, 2013).

Pelatihan ini juga dipandang penting untuk membantu persiapan mahasiswa

baru dalam berkembang menjadi pemimpin yang produktif dan efektif

(Tucker et al., 2000).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memiliki optimisme dalam meneliti

efektivitas pelatihan menulis tentang perceived-benefits untuk meningkatkan

kecerdasan emosional pada mahasiswa baru di Universitas Sanata Dharma.

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian adalah “Apakah pelatihan menulis tentang perceived

benefits efektif untuk meningkatkan skor kecerdasan emosional?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan studi eksperimen ini adalah menguji efektivitas the perceived-

benefits writing untuk meningkatkan kecerdasan emosional.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan.

Pertama, peneliti memperkuat bukti bahwa kecerdasan emosional yang

dipandang sebagai kumpulan kemampuan, sikap, dan trait mampu

ditingkatkan, salah satunya dengan metode menulis yang baru, yaitu

dengan the Perceived-Benefits Writing. Kedua, peneliti juga membantu

pengembangan teknik PBW yang administrasinya dilakukan dengan

Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Pertama, penelitian ini diharapkan menghasilkan metode untuk

meningkatkan kecerdasan emosional yang disusun secara ilmiah dengan

dasar teoritis untuk diterapkan pada mahasiswa. Kedua, penelitian ini

diharapkan membantu peneliti selanjutnya untuk melakukan eksplorasi

pada teori lebih baru yang meninjau kecerdasan emosional secara lebih

luas. Ketiga, penelitian ini membantu peneliti selanjutnya yang tertarik

pada metode peningkatkan kemampuan secara menulis sehingga

melakukan eksplorasi dengan teknik menulis yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecerdasan Emosional

1. Definisi Kecerdasan Emosional Bar-On

Penelitian ini berfokus pada mixed model kecerdasan emosional Bar-

On yang dikenal sebagai Emotional-Social Intelligence (ESI) (Bar-On,

2000). Kecerdasan Emosional-Sosial atau Emotional Quotient (EQ)

digolongkan sebagai mixed model karena menunjukkan sikap terhadap

kumpulan abilitas yang mendukung konsep kecerdasan sebagai kombinasi

antara sikap, kemampuan, dan trait (Dewi, Halim, & Derksen, 2015).

Definisi dari Kecerdasan Emosional-Sosial ini dikenal sebagai

“interrelasi yang saling menyilang antara kompetensi, keterampilan,

fasilitator sosial dan emosional yang menentukan cara seseorang

memahami dan mengungkapkan diri, memahami orang lain dan berelasi

dengan mereka, serta mengatasi tuntutan sehari-hari.” (Bar-On, 2006, hal.

14). Maka dari itu, teori ini lebih memandang emosi sendiri sebagai

fasilitator atau faktor pengaruh dari perilaku adaptif yang ditunjukkan oleh

individu. Emosi merupakan hasil pemikiran abstrak dan hasil proses

adaptasi yang mempengaruhi reaksi individu pada perubahan relasi yang

dialami. Schutte et al. (2007) mencatat bahwa Emotional Quotient

memiliki keistimewaan pada peninjauan yang lebih mendalam pada proses

penyesuaian psikologis (Bar-On, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

11

2. Komponen Kunci dan Kompetensi Kecerdasan Emosional Bar-On

Kecerdasan Emosional-Sosial Bar-On (2000) memiliki lima

komponen kunci yang meliputi kompetensi, sebagai berikut:

a. Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengungkapkan emosi,

perasaan, dan tujuan hidup (Intrapersonal EQ). Meliputi:

(1) Self-Regard (SR) adalah kemampuan menyadari dan menilai diri

secara tepat. Kemampuan ini dimiliki individu yang memiliki identitas,

dengan memandang diri baik, percaya diri, dan puas terhadap diri.

(2) Emotional Self-Awareness (ES) adalah kemampuan seseorang

untuk mengenali dan memahami emosi dengan mampu membedakan

dan memahami sebab serta akibat dari emosi pada pikiran dan tindakan

diri dan orang lain.

(3) Assertiveness (AS) adalah kemampuan untuk mengungkapkan

perasaan, kepercayaan, dan pikiran, serta mempertahankan hak dan

nilai diri secara terbuka, konstruktif dan diterima masyarakat.

Kemampuan ini dapat dicapai jika seseorang mampu mengekspresikan

diri dan emosi secara bebas, tanpa malu dan memendam perasan,

dengan cara yang tidak merugikan diri dan orang lain.

(4) Independence (IN) adalah kemampuan individu dalam

mengarahkan dan mengatur pikiran dan perilakunya, sehingga

emosinya tidak mudah dipengaruhi. Kemampuan ini dilihat dari

kemandirian dalam menentukan tujuan dan pelaksanaan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

12

(5) Self-Actualization (SA) adalah kemampuan pada individu yang

memiliki dorongan berprestasi karena mengetahui potensi, minat, dan

tujuan hidup, berkeinginan untuk mencapai, dan berusaha untuk

meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan cita-cita tersebut.

b. Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan cara berelasi

yang tepat (Interpersonal EQ) mencakup:

(1) Empathy (EM) adalah kemampuan untuk menyadari, memahami,

menghargai perasaan orang lain yang dilihat dari kepekaan, kepedulian

pada perasaan, serta adanya sikap hangat terhadap orang lain.

(2) Social Responsibility (RE) adalah kemampuan untuk menunjukkan

identitas sebagai anggota yang kooperatif, kontributif, konstruktif

dalam kelompok sosial, dengan menjadi bagian, peduli terhadap

kemajuan, dan bekerja sama untuk membangun masyarakat.

(3) Interpersonal Relationship (IR) adalah kemampuan dalam

mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan menunjukkan

kedekatan yang intim dan emosional, serta saling berbalas afeksi. Hal

ini tercapai jika individu mengekspresikan kehangatan, afeksi, dan

kedekatan tanpa canggung dan menghindari kontak sosial.

c. Kemampuan untuk mengelola dan mengatur emosi (Stress

Management EQ) terdiri dari:

(1) Stress Tolerance (ST) adalah kemampuan untuk mempertahankan

diri di situasi yang tidak menentu dan memicu stress dengan mengatasi

tuntutan hidup (stress) dan penyebabnya secara aktif dan positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

13

(2) Impulse Control (IC) adalah kemampuan menerima dorongan

perilaku yang terjadi tanpa menyangkal, menenangkan diri, lalu

menahan atau menunda dorongan yang merugikan diri dan orang lain.

d. Kemampuan untuk mengelola perubahan, beradaptasi, dan

menyelesaikan permasalahan personal dan interpersonal (Adaptability EQ)

mencakup:

(1) Reality Testing (RT) adalah kemampuan seseorang untuk

membedakan pengalaman subjektif di dalam diri, seperti pikiran dan

perasaan, dengan hal di luar diri yang ada atau kenyataan secara objektif.

(2) Flexibility (FL) adalah kemampuan untuk menyesuaikan pikiran,

perasaan, dan perilaku pada situasi baru atau perubaan yang dinamis.

(3) Problem Solving (PS) adalah kemampuan untuk menemukan dan

menentukan penyelesaian masalah personal dan interpersonal yang

berpotensi efektif.

e. Kemampuan membangkitkan afek positif dan memotivasi diri (General

mood EQ), meliputi:

(1) Optimism (OP) adalah kemampuan untuk memandang sisi positif

dari hidup dan mempertahankan sikap positif pada situasi yang beragam.

(2) Happiness (HA) adalah kemampuan untuk bersyukur terhadap diri,

orang lain, dan kehidupan dengan bersenang-senang dan menunjukkan

emosi positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

14

3. Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Bar-On

Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional dibagi karakteristik

demografis dan beberapa kemampuan. Berikut uraian dari faktor tersebut.

(1) Karakteristik demografik

Kecerdasan emosional telah diadaptasi ke 15 bahasa dan faktor usia,

jenis kelamin, dan etnis ditemukan berpengaruh kecil pada kecerdasan

emosional (Bar-On, 2006; Dewi at al., 2015), peneliti menempatkan faktor

tersebut sebagai pertimbangan. Berikut pemaparan dan peninjauan terkait.

Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional meningkat

sepanjang usia atau semakin dewasa individu cenderung cerdas secara

emosional (Bar-On, 19997; Bar-On & Parker, 2000; Dewi et al., 2015).

Maka dari itu, semakin dewasa usia seseorang, orang tersebut dipandang

lebih cerdas secara emosional. Meskipun demikian, kemampuan adaptasi

tidak dipengaruhi oleh usia individu (Dewi et al., 2015).

Jika menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap jenis

kelamin, seorang perempuan memiliki kemampuan interpersonal yang

baik dengan mudah untuk mengungkapkan perasaannya (Malatesta &

Hariland, 1982), kemampuan identifikasi secara akurat (Denham, 1986;

Denham & McKinley, Couchoud & Holt, 1990), mudah berempati dan

berelasi, serta memiliki rasa tanggung jawab sosial (Bar-On & Parker,

2000). Sedangkan, laki-laki memiliki kapasitas intrapersonal dengan

mampu menyelesaikan masalah, mengelola stress dengan baik, optimis,

lebih fleksibel dan mudah beradaptasi (Bar-On, 2006; Bar-On & Parker,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

15

2006). Di Indonesia, subjek perempuan memperoleh skor kecerdasan

emosional lebih besar pada skor total EI dan skala adaptability,

management stress, dan general mood (Dewi et al., 2015).

Penemuan Bar-On (2006) menunjukkan bahwa perbedaan etnis di

Amerika Utara tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional

individu secara signifikan. Hasil yang menarik ditemukan di Indonesia

bahwa skala mengenai asertivitas memperoleh koefisien reliabilitas

terendah (α = .40) atau dianggap sebagai skala tersulit. Dewi et al. (2015)

juga menemukan bahwa karakteristik dari asertif atau mengekspresikan

pikiran dan perasaan diri yang bertentangan dengan nilai di masyarakat

menjadi kurang dihargai. Hal ini di dukung dengan kecenderungan orang

Indonesia yang mengutamakan aspek interpersonal atau budaya kolektif

untuk menjadi berfungsi dengan baik. Dewi et al. (2015) menambahkan

bahwa seseorang yang bergabung dan berkontribusi pada masyarakat

meningkatkan rasa empati dan kebahagiaan. Meskipun, individu juga

menyadari bahwa mengelola diri mempengaruhi kemampuan adaptasi dan

menumbuhkan emosi positif untuk menggapai cita-cita (Dewi et al., 2015).

(2) Faktor Motivasi

Kecerdasan emosional sendiri digolongkan pada kelompok soft skill

yang memerlukan komitmen yang kuat sebagai syarat utama keberhasilan

program pengembangannya (Tucker et al., 2000). Partisipan perlu

dipersuasi mengenai potensi hasil berharga yang akan diperoleh, sehingga

program pengembangan yang diusulkan memiliki potensi lebih besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

16

karena adanya kesiapan individu untuk berubah (Tucker et al., 2000). Hal

ini sesuai dengan penemuan Jahangard et al. (2012) sebagai cara untuk

meminimalisir partisipan yang mengundurkan diri dari jadwal penelitian.

(3) Faktor Kognitif (Skemata)

Kesadaran individu mengenai emosi ditetapkan sebagai komponen

paling mendasar atau pondasi perkembangan kecerdasan emosional (Bar-

On & Parker, 2000; Lane, 2000). Lane (2000) menunjukkan bahwa tingkat

akurasi dalam menyadari dan membedakan emosi bergantung pada

pengalaman yang diperoleh mengenai emosi. Pengalaman tersebut

meliputi membedakan dan mengintegrasikan atau bernegosiasi antar

informasi yang berasal dari dunia luar ataupun instrospeksi, sehingga

terbentuk skemata untuk melakukan negosiasi kognitif.

Semakin seseorang mampu mengenali emosi dalam pengalaman

yang kompleks, semakin tinggi kemampuannya dalam menyadari emosi

(Lane, 2000). Seperti perkembangan kognitif Piaget, kemampuan

menyadari emosi dikelompokkan menjadi kemampuan mengenali

tindakan (level 1), memahami kecenderungan tindakan, mengenali 1

emosi, menggabungkan 2 emosi, dan menggabungkan emosi-emosi yang

mungkin muncul dari pengalaman tertentu (level 4) (Lane, 2000). Bentuk

dari negosiasi kognitif ditunjukkan pada peninjauan alasan untuk

melakukan perilaku tertentu dan antisipasi pada konsekuensinya, sesuai

dengan informasi emosi yang diperoleh (Lane, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

17

(4) Anatomi Otak

Kesadaran tentang emosi juga dipengaruhi oleh kesehatan atau

keberfungsian bangian otak tertentu. Studi Hoffman (1949) membuktikan

bahwa kapasitas seseorang dalam memiliki pengalaman mengenai emosi

di pengaruhi oleh kerja area medial prefrontal. Lane (2000) menambahkan

bahwa terutama di bagian rostal anterior cingulate yang memiliki peran

untuk mengenali perasaan seseorang.

(5) Faktor Sosial

Pengalaman individu tentang emosi juga dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, antara lain care-giver dan kelompok sebaya. Gangguan

terhadap ekspresivitas emosi dipengaruhi oleh rasa aman yang dimiliki

(Pickens & Field; 1993 dalam Bar-On & Parker, 2000). Anak dengan ibu

yang abusive cenderung memiliki masalah dalam pengenalan emosi dan

memberikan reaksi emosi yang cocok pada situasi tertentu (Camras et al.,

1988; Kropp & Hayres, 1987 dalam Bar-On & Parker, 2000). Ibu dengan

bayi perempuan ditemukan lebih ekspresif daripada ibu dengan bayi laki-

laki (Malatesta et al., 1989; Malatesta-Magai et al., 1994 dalam Bar-On &

Parker, 2000) sehingga anak perempuan dikenal lebih prososial, tidak

memiliki masalah pertemanan, dan lebih populer (Denham, 1986; Denham

et al., 1990 dalam Bar-On & Parker, 2000).

4. Pengukuran Kecerdasan Emosional Bar-On

Alat asesmen Kecerdasan Emosional Bar-On (1997) dikenal dengan

self report Emotional Quotient Inventory (EQ-i). Skala ini meliputi 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

18

subskala dari 15 kemampuan kecerdasan emosional menurut Bar-On

(1997) dan dioperasionalkan menjadi 133 aitem yang direspon dengan 5

poin skala Likert. Emotional Quotient Inventory cocok digunakan individu

yang berusia 17 tahun keatas tanpa batasan waktu (Bar-On, 2006). Skoring

Emotional Quotient Inventory menggunakan istilah yang mirip dengan

kecerdasan kognitif atau IQ, yaitu EQ (Emotional Quotient) (Bar-On,

2000). Skor kasar akan diolah melalui program di komputer dan

menghasilkan skor subskala yang diterjemahkan menjadi (Bar-On, 1997):

a. Skor EQ tinggi menunjukkan bahwa seseorang cenderung untuk

berfungsi secara efektif saat mengalami tuntutan dan tekanan.

b. Skor EQ rata-rata menggambarkan individu yang memiliki potensi

untuk berfungsi menjadi cerdas secara emosiona dan sosial

c. Skor EQ rendah cenderung melakukan koping yang bermasalah.

Bar-On (2006) mencatat bahwa EQ-i merupakan model asesmen yang

konsisten, stabil, dan reliabel menurut konsensus yang direkam oleh Bar-

On (2004). Emotional Quotient Inventory telah diadministrasikan pada

51.623 orang dewasa di Amerika Utara yang menghasilkan angka

konsistensi internal dengan kenaikan .025 (Bar-On, 2004) dari hasil awal

yaitu α = .97 (Bar-On, 1997).

Alat ini telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia oleh Dewi et al. (2015)

dengan hasil reliabilitas yang adekuat pada tiap subskala, yaitu α > 0.5,

kecuali pada subskala asertivitas. Skala ini juga dinyatakan valid

digunakan untuk orang Indonesia dengan nilai validitas berkisar 0.30 –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

19

0.79 (Dewi et al., 2015). Tidak ada durasi yang ditetapkan, namun

pengerjaan skala biasa diselesaikan selama 25 menit (Dewi et al., 2015).

B. The Perceived Benefits Writing

1. Paradigma tentang The Perceived-Benefits Writing

Seseorang yang memiliki permasalahan perlu melakukan konfrontasi

yang efektif tanpa menghalang-halangi dan memendam perasaan sehingga

mencapai kesadaran diri (Pennebaker dan Beall, 1986) yang dikenal

sebagai proses terapi kognitif-perilakuan (e.g., King, 2001).

Pengungkapan yang biasanya dilakukan dengan berbicara atau berdiskusi

akan menimbulkan masalah baru pada orang yang kurang memiliki

keberanian. Namun, kegiatan menulis dipandang memiliki manfaat lebih

banyak jika melibatkan katarsis dari emosi yang dirasakan dan munculnya

pencerahan sehingga adanya emosi positif dalam diri (King, 2002).

Teknik menulis perceived-benefits ini dirancang sebagai metode

pengungkapan bagi seseorang yang dipenuhi emosi negatif karena

menahan pengalaman buruk atau peristiwa traumatis (King & Miner,

2000). Pengalaman traumatis, menurut Pennebaker (1989) didefinisikan

sebagai pengalaman yang selalu ada dalam diri dan hidup seseorang,

namun orang tersebut berusaha menahan diri untuk tidak mengatakan dan

mendiskusikan perasaan dan peristiwa bersangkutan pada orang lain.

Maka dari itu, instruksi dirancang untuk mengarahkan partisipan

sehingga mengalami kembali kemudian menceritakan emosi yang

berkaitan dengan peristiwa traumatis dengan penuh kerelaan (King &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

20

Miner, 2000). The Perceived-Benefits Writing juga memfasilitasi individu

untuk mengatasi emosi negatif dari peritiwa buruk dengan melihat sisi

positif atau makna dari peristiwa itu (King & Miner, 2000). Kegiatan ini

dilakukan selama 20 menit dalam sehari selama 3 hari berturut-turut.

2. Manfaat The Perceived-Benefits Writing

Kegiatan menulis sendiri dirancang untuk memampukan seseorang

membuka diri mengenai pengalamannya (Pennebaker, 1997). Hal ini

karena seseorang yang mampu mengeluarkan isi pikirannya dan

menemukan pemahaman terhadap pengalaman hidupnya dapat mengalami

kemajuan dalam diri bahkan menunjukkan perluasan diri yang ditandai

dengan kemampuan untuk mengeksplorasi diri (McAdams, 2001).

Sebaliknya, seorang dengan pengalaman hidup yang negatif dan terus

berfokus pada masalah tersebut mempengaruhi fungsi emosi,

kesejahteraan, dan perilaku sosialnya (e.g., Ayduk, Mischel, & Downey,

2002; Koole, Smeets, van Knippenberg, & Dijksterhuis, 1999; Rusting &

Nolen-Hoeksema, 1998).

Pennebaker (1997) menemukan bahwa seseorang yang merasakan

dampak menguntungkan dari menulis adalah seseorang menulis dengan

menggunakan emosi positif dengan jumlah yang banyak (contohnya kata

bahagia, senang, cantik, baik, bagus), menunjukkan kata dengan emosi

negatif sedang (seperti kata benci, tidak berguna, dan musuh), dan

menyertakan kata yang melibatkan proses kognitif (contohnya kata kausal,

yaitu karena dan oleh sebab itu); dan kata yang berkaitan dengan insight,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

21

seperti menurut saya, saya sadari) (contoh dari Pennebaker, Francis, &

Booth, 2001) atau yang disebutkan sebagai kemampuan regulasi diri

(Burton & King, 2004; King & Miner, 2000; Pennebaker dan Seagal, 1999;

Wing, Schutte, & Byrne, 2006). Regulasi diri membantu memahami dan

membangkitkan rasa tanggung jawab terhadap kendali emosi serta

konsekuensi hidup (King, 2001).

Seseorang yang melihat hal positif dari pengalaman negatif

mengalami peningkatan harga diri dan perbaikan makna kehidupan (King,

2002) dan menimbulkan rasa efikasi diri dan pengungkapan lebih banyak

emosi positif (King & Miner, 2000). Afek positif sendiri mempengaruhi

munculnya penyelesaian masalah yang kreatif (Isen, Daubman, &

Nowicki, 1987), pikiran yang terintegrasi, terelaborasi, dan fleksibel (Isen,

1987; Isen & Daubman, 1984), serta membantu seseorang dalam proses

belajar menguasai sesuatu (Fredrickson, 1998).

Melihat sisi positif dari sebuah peristiwa negatif merpakan koping

atau cara mengatasi masalah (Affleck & Tennen, 1996; Janoff-Bullman,

1992) dengan dimampukan untuk memilih cara penyesuaian diri yang

efektif (Taylor, Wood, & Lichtman, 1983; Thompson, 1991). Penanaman

kemampuan pada seseorang dalam menemukan koping yang efektif dan

cara meregulasi diri penting bagi seseorang untuk menurunkan pesimisme

(Cameron & Nicholls, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

22

3. Administrasi dan Instruksi The Perceived-Benefits Writing

Penelitian ini biasanya dilakukan 3 hari secara berurutan. Peneliti

membebaskan pemilihan pengalaman negatif tanpa mengarahkan pada

peristiwa traumatis tertentu. Jika dilihat dari perkembangan instruksinya,

peristiwa traumatis sendiri dapat digantikan dengan kata lain, seperti

peristiwa yang sangat emosional yang mempengaruhi diri dan hidupnya

(Pennebaker, 1997), atau peristiwa, permasalahan, atau kesulitan yang

mengkhawatirkan, tidak menyenangkan, mengecewakan yang tidak

diharapkan untuk terjadi ([Trans. upsetting event dari Oxford, 2011]

Pennebaker, 1989; Pennebaker & Beall, 1986). Hal ini diperkuat oleh King

(2002) bahwa perasaan upset biasanya menyertai peristiwa hidup yang

traumatis yang dialami oleh seseorang.

Sedangkan, beberapa peneliti lain mempertahankan istilah

pengalaman traumatis dengan menambah penjelasan yang berupa

pancingan contoh topik. Pancingan topik tersebut antara lain, peristiwa

kehilangan (King, 2001; King & Miner, 2000) dan peristiwa yang

berkaitan dengan hubungan partisipan dengan orang lain, yaitu orang tua,

kekasih, teman, dan rekan; masa lalu, masa depan atau masa kini; peran

yang dilakukan dahulu, cita-citanya, dan kenyataan yang sedang dijalani

(Pennebaker & Seagal, 1999).

Peneliti terkait mencatat bahwa stimulus ini menghasilkan topik

traumatis, antara lain kematian yang dikasihi (keluarga, teman dekat, dan

hewan peliharaan), permasalahan dengan kekasih, kegagalan, kecelakaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

23

permasalahan kesehatan, (King, 2001; King & Miner, 2000; Pennebaker,

1997; Pennebaker & Beall, 1986; Pennebaker, Kiecolt-Glaser, & Glaser,

1986; Pennebaker, Hughes & O’Heeron, 1987). Topik lain seperti

perceraian, pertengkaran (dengan orang tua dan teman), dipermalukan di

depan umum, kabur dari rumah, dan pelecehan seksual (King, 2001; King

& Miner, 2000; Pennebaker, Kiecolt-Glaser, & Glaser, 1986; Pennebaker,

Hughes & O’Heeron, 1987).

Partisipan tidak akan mendapatkan feedback dan tulisan yang sudah

dibuat akan dikumpulkan oleh peneliti (Pennebaker, 1997). Partisipan

disediakan waktu selama 20 menit untuk menyelesaikan tugasnya.

Kegiatan menulis ini tidak memiliki banyak aturan bahkan membiarkan

partisipan tidak terlalu berfokus pada pengejaan, tata bahasa, dan struktur

kalimat. Akan tetapi, Pennebaker dan Seagal (1999) hanya memberikan

satu syarat agar partisipan tidak berhenti menulis sebelum durasi yang

ditentukan.

4. Penelitian tentang The Perceived-Benefits Writing

Menulis dampak positif dari peristiwa traumatis selama 3 hari selama

20 menit pada 118 mahasiswa psikologi (M=20.95) oleh King dan Miner

(2000). Penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang yang mampu melihat

sisi positif dari suatu peristiwa negatif cenderung memiliki emosi positif

dan diprediksikan mampu menemukan insight. Hal ini diakui sebagai salah

satu faktor menurunnya jumlah kunjungan seseorang ke pusat kesehatan.

King dan Miner (2000) menemukan bahwa hasil grup kombinasi (menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

24

pengalaman traumatis + sisi positifnya) kurang maksimal karena

pembagian waktu yang kurang pada sesi menemukan sisi positif dari

peristiwa negatif yang dialami.

Menulis dampak positif dari peristiwa negatif dilakukan pula oleh

McCullough, Root, dan Cohen (2006) dengan mengkhususkan peristiwa

negatif pada kasus pelanggaran hubungan interpersonal (interpersonal

transgressions). Penelitian ini membuktikan bahwa menulis makna dari

peristiwa negatif mampu membangkitkan pengampunan dalam diri

partisipan dengan nilai statistikal yang tidak signifikan. Peneliti terkait

berpendapat bahwa hal ini karena keterbatasan pengukuran variabel

dependen dan waktu pelaksanaan yang kurang karena hanya dilaksanakan

pada 1 kali pertemuan selama 1 jam yang mencakup seluruh penelitian.

C. Efektivitas The Perceived-Benefits Writing untuk Meningkatkan

Kecerdasan Emosional

Kegiatan menulis dikenal sebagai fasilitas seseorang untuk

mengungkapkan pengalaman diri tanpa menutupi dan memendam perasaan

dan pikiran, atau secara asertif, terutama jika mengungkapkan peristiwa

traumatis (Pennebaker, 1997). Hal ini kemudian memicu penerimaan diri

dengan menyadari kenyataan dan membantu memahami hal yang selama ini

disangkal (menyadari realitas) untuk memperoleh penghargaan terhadap diri

(Burger, 2008). Sesuai dengan penemuan Ciarrochi, Chan, dan Bajgar (2001)

bahwa keberhasilan untuk menghadapi stress terhadap pemanggilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

25

pengalaman traumatis memperbaiki kemampuan adaptasi dengan menjaga

emosi untuk tetap positif dan menghindari depresi (Jahangard, et al., 2012).

Kegiatan menulis ditemukan lebih bermanfaat jika memuat isi tulisan

yang positif lebih banyak dari hal negatif, hasil analisa pengalaman, dan

pencerahan (insight) (Pennebaker, Mayne, & Francis, 1997). Pennebaker dan

Beall (1986) menambahkan bahwa pengungkapan pengalaman meningkatkan

kemampuan interpersonal karena individu berkesempatan untuk menganalisa

masalah dengan melakukan perbandingan sosial (e.g., Wortman & Dunkel-

Schetter, 1979) dan menambah informasi koping dari orang lain (e.g., Lazarus,

1966). Menulis yang mencakup kriteria diatas dikenal sebagai the perceived-

benefits writing yang dikembangkan oleh King dan Miner (2000).

Menulis ini dilakukan dengan menemukan sisi positif dari situasi hidup

negatif merupakan teori koping (Affleck & Tennen, 1996; Janoff-Bulman,

1992; Tennen, Affleck, & Mendola, 1991a; 1991b) terutama emosi positif yang

tumbuh memampukan individu menyelesaikan masalah dengan kreatif (Isen,

Daubman, & Nowicki, 1987) atau bentuk dari toleransi terhadap stress. Sisi

baik dari situasi hidup yang negatif sendiri membantu penyesuaian diri

(Tennen & Affleck, 1991) dan penerapan teknik adaptasi yang efektif (King,

Scollon, Ramsey, & Williams, 2000; Taylor, Wood, & Lichtman, 1983,

Thompson, 1991) atau membantu meningkatkan kemampuan fleksibilitas.

Emosi positif yang dihasilkan ditemukan mendukung terciptanya relasi sosial,

memperluas perhatian individu pada lingkungan, dan mendukung proses

aktualisasi diri (Fredrickson, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

26

Menulis hal positif dari pengalaman traumatis membantu proses regulasi

diri yang penting pada proses adaptasi psikologis (King & Miner, 2000) yaitu

menemukan strategi untuk tantangan di masa depan (Fredrickson, 1998; Isen,

Daubman, Nowicki, 1987; King & Miner, 2000; King, 2001; King, 2002), atau

meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan membantu seseorang

merasa bertanggung jawab atas kendali emosi dan konsekuensi yang akan

diterima (King, 2001), atau kendali dorongan.

Seseorang yang tidak menulis perceived-writing tidak mengalami

perubahan pada kemampuan dalam menyadari kenyataan hidupnya,

pengenalan terhadap emosi, dan belajar asertif. Sehingga, orang tersebut

kurang memiliki relasi interpersonal yang memuaskan dan tidak mampu

menerima dan menghargai diri. Orang tersebut kurang mampu melakukan

penyelesaian masalah sehingga tidak mampu mengatasi tuntutan kehidupan,

memiliki kemampuan adaptasi yang buruk, dan kurang mampu mengendalikan

emosi dan diri. Orang tersebut diprediksikan melakukan koping yang kurang

efektif ketika stress, kesulitan mengontrol dorongan, sehingga orang tersebut

dikatakan tidak cerdas secara emosional.

D. Skema

Skema ini dirancang untuk menunjukkan proses kenaikan kecerdasan

emosional dengan penerapan menulis perceived-benefits.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

27

Kecerdasan Emosional :

kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan tuntutan hidupnya

secara realistis dan fleksibel dengan mengenali diri dan orang lain

The Perceived-Benefits Writing

Recall pengalaman traumatis →

menyadari pengalaman diri (ES) lalu memicu asertivitas (AS)

sehingga meningkatkan kemampuan menyadari realitas (RT),

penghargaan diri (SR), dan mempertahankan emosi positif (HA

& OP)

Menemukan sisi positif → analisa masalah yang merupakan koping atau toleransi stress (ST),

meningkatkan kemampuan interpersonal (IR & EM), mampu

mencapai impian (SA), dan mampu bekerja dengan kelompok (RE), dan

meningkatkan fleksibilitas (FL)

Strategi di masa depan → merupakan pemecahan masalah (PS), membantu kendali

emosi (IC), mandiri secara emosi (IN)

Kecerdasan Emosional Meningkat

Menulis Hal Superfisial

Kurang menyadari realita, kurang mengenal emosi, dan memendam

perasaan sehingga relasi dengan orang lain buruk, tidak mampu menerima dan menghargai, serta mengendalikan diri dan emosi, maka koping tidak efektif.

Kecerdasan emosional tetap

Komponen Kunci Kecerdasan Emosional:

SR, ES, AS, IN, SA, EM, RE, IR, ST, IC, RT, FL, PS,

OP, HA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

28

E. Hipotesis

Berdasarkan skema pengaruh the perceived-benefits writing pada

kecerdasan emosional, peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut:

Hi: Kelompok eksperimen atau kelompok yang mendapatkan perlakuan

menulis the perceived-benefits (PBW) mengalami peningkatkan skor

Kecerdasan Emosional secara signifikan setelah menulis the perceived-

writing (PBW) selama 3 hari berturut-turut.

H0: Kelompok eksperimen atau kelompok yang mendapatkan perlakuan

menulis the perceived-benefits (PBW) tidak mengalami peningkatan skor

Kecerdasan emosional setelah menulis the perceived-writing (PBW) selama

3 hari berturut-turut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menguji efektivitas the perceived-benefits writing untuk

meningkatkan Kecerdasan Emosional. Peneliti menggunakan jenis penelitian

kuantitatif dengan desain eksperimen semu (Quasi Experiment). Jenis

penelitian kuantitatif dipilih karena membuktikan kebenaran teori dengan

mengumpulkan data obyektif berupa data numerik yang dianalisis secara

statistik (Supratiknya, 2015). Pengujian efektivitas menggunakan desain kuasi-

eksperimental untuk meninjau efek perubahan perilaku pada kelompok

partisipan yang memperoleh perilaku berbeda (Myers & Hansen, 2001).

Penelitian akan dimulai dengan pemberian asesmen awal (pretest)

sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dan berakhir dengan pemberian

asesmen akhir (posttest) untuk meminimalisir ancaman validitas internal yaitu

retroactive history. Pengambilan data kelompok menulis dan kelompok kontrol

dilakukan pada minggu yang berbeda untuk mengurangi kemungkinan adanya

komunikasi antar partisipan mengenai desain penelitian terkait (interaction

effect). Desain eksperimen dapat diilustrasikan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Desain Kuasi Eksperimental Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol dengan Pre-Posttest

(KE) O1 X O2 (KK) O1 X0 O2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

30

Keterangan:

KE : Kelompok Eksperimen

KK : Kelompok Kontrol

O1 : Pretest

O2 : Posttest

X : The perceived-benefits writing

X0 : (counterbalancing)

Peneliti melihat kenaikan skor kecerdasan emosional pada kelompok

eksperimen akibat pemberian perlakuan berupa the perceived-benefits writing

dengan desain within-subject. Sedangkan, efektivitas the perceived-benefits

writing untuk meningkatkan kecerdasan emosional dilihat dengan desain

between-subject antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini menguji efektivitas penerapan the perceived-benefits writing

untuk meningkatkan kecerdasan emosional, sehingga penelitian ini melibatkan

satu variabel tergantung dan satu variabel bebas. Variabel tersebut adalah:

1. Variabel tergantung (Dependent Variable): Kecerdasan Emosional

2. Variabel bebas (Independent Variable): The Perceived-Benefits Writing

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang mempengaruhi

seseorang dalam mengatasi tuntutan sehari-hari, masalah personal dan

interpersonal dengan membuat keputusan yang tepat sesuai keadaan

dengan efektif dan realistis menggunakan kesadaran tentang emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

31

Sehingga, individu mencapai penghargaan diri yang berguna untuk

pengembangan dirinya.

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional perlu memiliki

penghargaan terhadap diri, kesadaran terhadap emosi, asertivitas, rasa

empati, pengendalian dorongan, toleransi terhadap stress, kesadaran

terhadap realitas, fleksibilitas, kemampuan penyelesaian masalah, dan

kemampuan untuk mempertahankan hubungan interpersonal.

Kecerdasan emosional dapat diukur dengan EQ-i (Emotional Quotient

Inventory).

2. The Perceived-Benefits Writing

Teknik menulis perceived-benefits memfasilitasi seseorang untuk

mengungkapkan pengalaman traumatis. Partisipan kemudian diminta

menuliskan sisi positif atau makna dari peristiwa serta mengidentifikasi

cara untuk menghadapi tantangan di masa depan. Kegiatan ini diterapkan

selama 3 hari berturut-turut dengan durasi 20 menit. Bahan tulisan atau

pengalaman yang ditulis dapat berbeda atau sama untuk tiap harinya.

Partisipan tidak perlu memikirkan tata bahasa dan tanda baca yang baik

dan benar karena partisipan hanya perlu menulis sesuai dengan instruksi

utama sampai waktu yang ditentukan.

D. Subjek Penelitian dan Metode Sampling

Penelitian ini menggunakan istilah partisipan sebagai pengganti istilah

subjek agar menempatkan orang yang mengikuti penelitian sejajar dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

32

peneliti karena secara teknis partisipan membantu peneliti dalam melakukan

eksperimen (Martin, 1995). Kriteria partisipan penelitian ini adalah mahasiswa

baru di Universitas Sanata Dharma yang tinggal di Yogyakarta. Pemilihan

sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling karena

mempertimbangkan keterjangkauan (Myers & Hansen, 2001) dan sengaja

dilakukan untuk mengontrol error validitas internal dari interaction effect dan

participant sophistication tentang familiaritas efek penelitian.

Mahasiswa baru diprediksi memerlukan usaha untuk menanggulangi stress

yang terjadi akibat pemenuhan tugas perkembangan (Hatamzadeh et al., 2012)

agar berani menunjukkan nilai dan perasaan yang dimiliki (Feist & Feist, 2006;

Santrock, 2009) dan mencapai adekuasi diri (Arnett, 2006). Adekuasi diri

diartikan sebagai tercapainya mahasiswa untuk mampu melakukan hal yang

diminati dan kemampuan mereka (Arnett, 2006) atau mencapai aktualisasi diri

(Bar-On & Parker, 2000). Pelatihan diharapkan membantu mahasiswa siap

menjadi pemimpin yang produktif dan efektif (Tucker et al., 2000). Peneliti

membagi partisipan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol untuk menyajikan perbandingan kenaikan skor antara dua

perilaku berbeda dan mengatasi ancaman validitas internal, yaitu maturation.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilakukan bersama satu asisten peneliti di ruang

kelas Kampus III Universitas Sanata Dharma dengan waktu yang ditentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

33

agar partisipan menjalani eksperimen dengan kesanggupan karena pengaturan

jadwal melalui kesepakatan.

1. Penelitian ini memerlukan beberapa alat dan bahan, seperti:

a. Informed consent untuk kedua kelompok penelitian

b. Daftar hadir partisipan

c. Skala EQ-I untuk asesmen kecerdasan emosional

d. Instruksi kode A1, A2, dan skala reaksi untuk kelompok eksperimen

e. Instruksi dengan kode B untuk kelompok kontrol

f. Amplop yang berisi instruksi dan kertas A4

g. Alat tulis pulpen

2. Manipulasi Variabel Bebas Pada Eksperimen

Peneliti mengadaptasi instruksi King dan Miner (2000) untuk

kelompok eksperimen dan memvalidasi isi kepada 2 rekan subjek alumni

Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Tahap

pertama, peneliti melakukan penerjemahan dan back-translation dengan

meminta satu ahli menerjemahkan instruksi asli ke Bahasa Indonesia dan

ahli lain menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris,

sebelum membandingkan perbedaan makna. Tahap kedua, peneliti

melakukan uji validitas isi instruksi kepada 2 orang ahli di bidang

Psikologi Eksperimen, 1 orang ahli Psikologi Proyektif, dan 1 orang ahli

Psikologi Abnormal untuk memilih instruksi yang tepat agar

meminimalisir extraneous variable dari diksi makna tertentu. Setelah

semua ahli setuju dan menilai instruksi sangat relevan, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

34

melakukan uji coba pemahaman instruksi pada 6 mahasiswa baru di luar

mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Kelompok eksperimen mendapatkan 2 jenis instruksi, yaitu instruksi

A1 untuk mengungkapkan pengalaman traumatis secara rinci dengan

merasakan kembali pikiran dan emosi yang dimiliki dengan mendalam

tanpa memperhatikan tata bahasa dan tanda baca selama 10 menit.

Sedangkan, sisa waktu 10 menit untuk mengerjakan instruksi A2 untuk

melihat sisi positif dari peristiwa negatif. Peneliti sengaja

menghilangkan kata traumatis untuk mengurangi bias kognitif dari

stereotip dan menunjukkan contoh topik seperti yang dilakukan oleh

peneliti lain (King, 2001; King & Miner, 2000; Pennebaker, 1997;

Pennebaker & Beall, 1986; Pennebaker, Kiecolt-Glaser, & Glaser, 1986;

Pennebaker, Hughes & O’Heeron, 1987; Pennebaker & Seagal, 1999).

Peristiwa traumatis diganti dengan peristiwa, masalah, kesulitan atau

kesusahan yang mengkhawatirkan, tidak menyenangkan, atau

mengecewakan yang tidak diharapkan untuk terjadi. Peristiwa tersebut

mungkin peristiwa kehilangan atau peristiwa mengenai hubungan

partisipan dengan orang lain (orang tua, kekasih, teman, dan rekan);

masa lalu, masa depan atau masa kini; peran yang dilakukan dahulu, cita-

citanya, dan kenyataan yang sedang dijalani. Instruksi A2 memberikan

tugas pada partisipan untuk tidak memperhatikan tata bahasa dan tanda

baca dan berfokus pada sisi positif atau makna dari peristiwa, perubahan

dalam diri yang telah terjadi untuk menemukan strategi untuk mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

35

tantangan di masa depan. Secara umum, partisipan diberikan instruksi

untuk tidak berhenti menulis sebelum waktu yang ditentukan.

Kelompok kontrol memperoleh instruksi B untuk menuliskan hal

yang bersifat dangkal atau superficial untuk counterbalance atau

penyeimbangan untuk mengurangi kecurigaan atas desain penelitian

(Pennebaker, 1989), seperti rencana atau reminder, mendeskripsikan

pakaian yang dikenakan pada hari yang bersangkutan, dan deskrpsi

ruangan dengan durasi waktu yang sama, yaitu 20 menit. Perilakuan ini

dilakukan untuk untuk memastikan bahwa efek yang akan dihasilkan

berasal dari perilaku yang diberikan.

3. Pilot Experiment

Pilot eksperimen dilaksanakan pada Jumat, 10 November 2017

pukul 18.00 s.d. 20.00 WIB di sudut Hall Kantor Rektorat Universitas

Negeri Yogyakarta bersama dengan 1 asisten peneliti. Partisipan terdiri

dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan mahasiswa baru yang

berasal dari jurusan non Psikologi. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat

pemahaman partisipan pada instruksi the perceived-benefits writing

(PBW), durasi, dan administrasi intruksi. Peneliti melakukan rapport

pada waktu awal lalu membagikan kertas dan instruksi. Satu partisipan

menanyakan durasi kegiatan hari tersebut dan setelah dijelaskan,

partisipan tersebut mengerti. Pada 4 menit awal, satu partisipan terlihat

kebingungan dan tidak kunjung menulis. Secara keseluruhan, partisipan

pilot menyelesaikan tugas instruksi A1 selama 15 – 20 menit. Sedangkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

36

tugas A2 dikerjakan oleh partisipan dengan rata-rata durasi 5 menit.

Setelah selesai rangkaian pengerjaan instruksi A2, peneliti menyebarkan

survei untuk menilai kejelasan instruksi tertulis, kejelasan tugas, sikap

dan kejelasan instruksi lisan dari peneliti.

Setelah proses pilot eksperimen selesai, peneliti melakukan evaluasi

dan menentukan bahwa pelaksanaan penelitian akan dilakukan di ruang

yang lebar sehingga peserta tidak duduk berdekatan. Peneliti menentukan

15 menit untuk instruksi A1 karena partisipan cenderung menuliskan sisi

positif sekaligus pada sesi ini. Lima menit terakhir untuk menuliskan

perubahan yang diusahakan dan resolusi masa depan pada instruksi A2.

Partisipan menyarankan untuk dibimbing saat membaca instruksi.

Isi pengalaman partisipan beragam dan dipandang peneliti memiliki

intensitas yang kurang hingga cukup pribadi. Ahli Psikologi Proyektif

menyarankan tambahan analisis penelitian berbentuk survei kecil

mengenai intensitas privasi pengalaman. Peneliti merancang survei yang

berisi 4 pertanyaan dengan menerjemahkan faktor-faktor menurut King

dan Miner (2000) mengenai seberapa mengganggu, emosional, sulit

untuk diungkapkan, penting, dan membutuhkan kerahasiaan. Peneliti

menerjemahkan faktor tersebut menjadi beberapa kata yang relevan

sesuai dengan kamus Oxford (Bull, 2011) dan penilaian ahli Bahasa

Inggris. Skala tersebut dinamai dengan Skala Reaksi. (tabel terlampir)

Uji coba instruksi untuk kelompok kontrol dilakukan pada Senin, 13

November 2017 di ruang kelas Kampus III Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

37

kepada 6 mahasiswa yang dipilih secara acak. Peneliti membimbing

partisipan dengan membacakan instruksi dan diikuti partisipan yang

membaca instruksi dari dalam hati. Hasil uji coba ini menunjukkan

bahwa partisipan pilot sudah menyelesaikan tugasnya dengan durasi

rata-rata 20 menit. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk tetap

menggunakan durasi awal yaitu 20 menit.

4. Langkah Eksperimen

Hari Perkenalan

Peneliti akan mengunjungi kelas dan memperkenalkan diri dengan

kelas yang bersangkutan sambil mengedarkan lembar absensi. Pada hari

tersebut, peneliti memberikan gambaran umum mengenai penelitian

yang akan diselenggarakan. Peneliti akan menyebutkan penelitian ini

menguji pengaruh dari menceritakan pengalaman hidup pada

kepribadian seseorang (cf. King dan Miner, 2000). Peserta akan

memperoleh lembar persetujuan dan peneliti akan menjelaskan isinya

sebelum partisipan membubuhkan tanda tangan (isi terlampir).

Dalam informed consent, partisipan akan diperingatkan bahwa

mereka mungkin akan menulis hal yang tidak menyenangkan sebagai

bantuan untuk mempersiapkan topik dan membantu kesiapan untuk

melakukan pembukaan diri (Pennebaker, 1989). Sebelum pulang,

peneliti menginformasikan bahwa partisipan akan dimasukkan pada

kelompok obrolan. Peneliti secara pribadi akan mengingatkan waktu dan

ruangan pertemuan setiap harinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

38

Hari Pertama

a. Peneliti memberikan skala pre-test pada beberapa waktu awal lalu

membacakan peraturan pengisian pre-test dan tidak memberikan batasan

waktu ketika mengerjakan pre-test.

b. Peneliti membagikan amplop yang berisi instruksi dan kertas A4

sembari diyakinkan mengenai kerahasiaan data dan meminta partisipan

menulis sesuai instruksi A1 selama 10 menit.

c. Peneliti kemudian meminta partisipan mengerjakan tugas pada

instruksi A2 selama 10 menit kedepan sebelum mengisi skala reaksi.

d. Peneliti memberikan rapport yang sama dengan kelompok

eksperimen dan mempersilakan partisipan menulis selama 20 menit.

e. Setelah proses selesai, partisipan dipersilakan untuk memasukkan

kertas kembali ke dalam amplop dan mengingatkan mengenai pertemuan

kedua. Peringatan ulang dilakukan pada malam harinya.

Hari Kedua

a. Partisipan telah terbagi di dua kelas menurut kelompok yang sudah

terbentuk pada hari pertama.

b. Secara umum, partisipan kelompok eksperimen akan memperoleh

instruksi yang sama. Akan tetapi, partisipan dibebaskan untuk menulis

peristiwa yang sama atau yang baru. Partisipan kelompok kontrol diminta

mendeskripsikan pakaian yang dikenakan serinci mungkin.

c. Setelah proses selesai, peneliti juga akan mengingatkan kembali

untuk datang ke pertemuan terakhir pada esok hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

39

Hari Ketiga

a. Peneliti menempatkan partisipan pada dua ruang yang berbeda sama

seperti dua hari sebelumnya.

b. Kelompok eksperimen akan mendapat instruksi yang sama dengan

instruksi pada hari kedua. Sedangkan, kelompok kontrol akan

mendeskripsikan kelas yang ditempati dengan serinci mungkin.

c. Setelah proses menulis selesai, partisipan akan diberikan post-test.

Proses penelitian diakhiri dengan ucapan terimakasih dan memberikan

debrief dari penelitian yang dilakukan.

F. Instrumen Pengukuran

1. Uji Coba Alat

Penelitian ini menggunakan Emotional Quotient Inventory sebagai

alat asesmen kecerdasan emosional, namun tidak menggunakan alat EQ-

i yang asli maupun alat yang sudah diadaptasi ke Bahasa Indonesia

karena alat tersebut sedang tidak tersedia untuk digunakan. Peneliti

merancang skala EQi-45 berdasarkan 15 kemampuan yang

menggambarkan kecerdasan emosional menurut Bar-On (2000). Skala

skala self-report ini direspon dengan 5 poin skala Likert sesuai dengan

skala asli yang terdiri dari “sangat sering atau sangat diri saya” ke “sangat

jarang atau sangat bukan diri saya”.

Hal ini dilakukan untuk pengendalian terhadap error validitas

internal history dan testing dengan menghindari nilai rata-rata dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

40

meminta partisipan menjawab kolom 3 atau jawaban netral hanya pada

saat mendesak. Peneliti memastikan bahwa partisipan memilih

pernyataan yang cocok sesuai dengan perasaan, pengalaman, dan diri

pada saat ini bukan mengikuti yang seharusnya, secara cepat karena tidak

ada jawaban benar dan salah. Sesuai dengan hasil pengujian, skala ini

cocok untuk subjek dengan usia 17 tahun keatas dengan pengerjaan

waktu sekitar 20 menit.

Skala EQi-45 diadministrasikan pada uji coba alat dengan nama

“Survei Kepribadian” untuk mengurangi bias mengenai konstruk yang

diukur. Berikut tabel distribusi item dan cara pemberian skor EQi-45.

Tabel 3.2

Distribusi aitem skala EQi-45 sebelum uji coba

DIMENSI FAKTOR

ITEM

∑ 1 FAV 2 UNFAV

A b C d a b C d

I

Intra

personal

SR 47 16 75 2 69 29

34

ES 64* 91 93* 62* 61 18* 57* 78

AS 70 81 85 17 28 72

IN 5 26 21 39* 1* 4*

SA 33 11 37 86 54 12 24 22

II

Inter

personal

EM 73 27 8*

9* 52 56

18 RE 94 92 41 35 66* 71

IR 46 19 87 30 58 59*

III

stress

manage

ST 3 51 82

34 90 48* 12

IC 60 13 77 10 49 76

III

Adapt

ability

RT 55 67 84

80 31 65

18 FL 79 36 6 14* 43 32

PS 15 42 7 25 83 53

V

general

mood

OP 50 74 38

89 40 63 12

HA 23 20* 88 45 68 44

TOTAL: 47 47 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

41

Tabel 3.3

Pemberian skor skala EQi-45

Respon Aitem Favorable Unfavorable

Sangat sering / Sangat diri saya 4 0

Sering / Diri saya 3 1

Biasa / Netral 2 2

Jarang / Bukan diri saya 1 3

Sangat jarang / Sangat bukan diri saya 0 4

Peneliti mengumpulkan data dengan menyebarkan skala secara tatap

muka dan via survei online. Pelaksanaan uji coba EQi-45 secara online

dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Mei 2017 hingga Jumat, 13 Oktober

2017 dengan membagikan link melalui media sosial LINE dan Whatsapp.

Sedangkan, pengumpulan data secara tatap muka dilakukan pada 20 Mei

2017. Peneliti mengumpulkan data uji coba dari 134 mahasiswa semester

I dan II (97 perempuan, 36 laki-laki; M age = 20.09 tahun; SD = 1.630;

range = 17-25 tahun) dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Fakultas

Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas

Psikologi di beberapa universitas negeri maupun swasta di Yogyakarta.

Hasil uji Alpha Cronbach untuk mengukur reliabilitas EQi-45

menghasilkan α = 0.958 > 0.70. Supratiknya (2014) menyatakan bahwa

skala yang memuaskan perlu memperoleh koefisien konsistensi internal

≥ 0.70, sehingga dapat dikatakan bahwa EQi-45 memuaskan dan reliabel

untuk mengukur kecerdasan emosional.

Tabel 3.4

Reliabilitas Emotional Quotient Inventory 45 item (EQi-45)

Cronbach's Alpha N of Items

.958 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

42

Validitas EQi-45 ditinjau dari nilai korelasi item-total dan

kuantifikasi validitas isi (IVI-I). Skala yang memuaskan dan valid perlu

menghasilkan korelasi item-total rit ≥ 0.30 (Supratiknya, 2014). Peneliti

menyeleksi 49 item yang terdiri dari 15 item dengan nilai rit ≤ 0.30 dan

34 item dengan rit ≥ 0.30. Peneliti dengan sengaja menyeleksi item

dengan nilai rit ≥ 0.30 dan sengaja tetap menggunakan 1 item dengan nilai

rit = 0.144 untuk mempertahankan persebaran item agar seimbang. Dapat

disimpulkan bahwa alat ukur EQi-45 pasca seleksi item memuat 45 item

yang tepat dan konsisten untuk mengukur kecerdasan emosional. (tabel

rit dan hasil kuantifikasi Indeks Validitas Isi terlampir). Berikut adalah

tabel distribusi aitem pada skala EQi-45.

Tabel 3.5

Distribusi aitem skala EQi-45 setelah uji coba

DIMENSI FAKTOR

ITEM

∑ 1 FAV

2 UNFAV

a b c d a b c d

I

Intra

personal

SR 47 16 75 2 69 29

15

ES 64* 91 93* 62* 61 18* 57* 78

AS 70 81 85 17 28 72

IN 5 26 21 39* 1* 4*

SA 33 11 37 86 54 12 24 22

II

Inter

personal

EM 73 27 8*

9* 52 56

9 RE 94 92 41 35 66* 71

IR 46 19 87 30 58 59*

III

stress

manage

ST 3 51 82

34 90 48*

6 IC 60 13 77 10 49 76

III

Adapt-

ability

RT 55 67 84

80 31 65

9 FL 79 36 6 14* 43 32

PS 15 42 7 25 83 53

V

general

mood

OP 50 74 38

89 40 63

6 HA 23 20* 88 45 68 44

TOTAL 26 18 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

43

Keterangan:

ai* = aitem yang gugur atau aitem dengan rit > .30

ai = aitem yang sengaja digugurkan untuk menjaga persebaran aitem

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini akan dipaparkan berdasarkan metode statistik deskriptif

dengan pengujian asumsi dan metode statistik inferensial dengan pengujian

hipotesis. Uji asumsi normalitas merupakan syarat pengujian dengan statistik

parametrik (Riadi, 2016) untuk membuktikan ketepatan data yang terkumpul

dengan hipotesis atau estimasi (Anderson & Sclove, 1986; Riadi, 2016). Jika

pengujian yang dilakukan menghasilkan nilai signifikansi p > 0.05, maka data

dipastikan memiliki distribusi yang normal. Sebaliknya, jika p < 0.05 maka

data tidak terdistribusi normal dan diuji dengan analisis non-parametrik

(Bordens & Abbott, 2011; Priyatno, 2012; Santoso, 2014). Pada uji beda,

sebuah data perlu melalui uji homogenitas kesamaan varians data. Hasil nilai

signifikansi pada uji Levene p > 0.05 dapat dipastikan data berasal dari

populasi dengan varians sama, dan sebaliknya. (Santoso, 2014).

Pengujian hipotesis atas kepemilikan kecerdasan emosional antar 2

kelompok penelitian diuji dengan independent-samples t-test. Peneliti

menggunakan paired-samples t-test pada desain penelitian within subject

untuk mengetahui perbedaan perolehan skor dari tiap partisipan sebelum dan

sesudah menulis PBW (Aron, Coups, & Aron, 2013). Hasil yang diperoleh

dikatakan signifikan yang berarti perilakuan efektif jika signifikansi hasil

analisis lebih rendah dari nilai p yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

44

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal Senin, 27 November 2017

sampai dengan Rabu, 6 Desember 2017 dengan satu orang teman untuk

membantu pelaksanaan penelitian. Perilakuan pada kelompok eksperimen

dan kontrol dilakukan pada waktu dan ruangan yang karakteristiknya mirip

(sejuk ber-AC dan luas). Skala pre-posttest memiliki nama yang berbeda,

yaitu “Survey Kepribadian Paket A” untuk pretest dan nama skala posttest

adalah “Survey Kepribadian Paket B”, dengan adanya pengacakan susunan

item untuk mengurangi efek belajar.

Pengambilan data untuk kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 27

November 2017 sampai dengan 29 November 2017 di ruang K. 302 Kampus

III Universitas Sanata Dharma. Partisipan mengawali rangkaian penelitian

dengan mengisi informed consent selama 10 menit. Partisipan kemudian

mengerjakan pretest selama 9 menit lalu menulis tugas yang diberikan pada

instruksi B selama 20 menit. Kegiatan pada hari ketiga ditutup dengan

pengerjaan posttest selama 7 menit. Setelah itu, partisipan diminta untuk

menuliskan pikiran dan perasaannya. Jumlah partisipan kelompok kontrol

yang sah berjumlah 34 mahasiswa karena peneliti dengan sengaja

mengeliminasi 4 orang partisipan yang mengikuti kegiatan dengan tidak

konsisten dan 2 orang partisipan tidak cermat dalam mengisi posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

45

Pengambilan data untuk kelompok eksperimen dilakukan 4 hari setelah

pengambilan data kelompok kontrol pada Senin, 4 Desember 2017 sampai

dengan Rabu, 6 Desember 2017 di ruang Psikologi Umum Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma. Pengambilan data pretest dimulai dengan

beberapa pertanyaan mengenai teknis cara pengerjaan. Setelah itu, kegiatan

dilanjutkan dengan rangkaian menulis the perceived-benefits selama 20 menit

yang terdiri dari 15 menit untuk menulis pengalaman yang negatif dan 5 menit

menuliskan sisi positif dari pengalaman tersebut. Setiap hari penelitian

ditutup dengan mengisi skala reaksi secara umum diisi selama 5 menit.

Sedangkan, hari ketiga ditutup dengan mengisi skala posttest selama 8 menit

sebelum menuliskan pikiran dan perasaannya terhadap 3 hari penelitian.

Partisipan kelompok kontrol tidak mengalami proses eliminasi.

Tabel 4.1

Distribusi Partisipan Penelitian

Usia (tahun)

∑ 17 18 19 20 30

Kelompok Eksperimen 1 18 9 1 1 30

Kelompok Kontrol 3 24 7 0 0 34

∑ 4 42 16 1 1

Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-1 Hari ke-3

P 19 19 32 26

L 11 11 8 8

∑ 30 30 40 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

46

Tabel 4.2

Distribusi Topik Cerita Pengalaman Negatif

Topik Hari

Pertama

Hari

Kedua

Hari

Ketiga

Diremehkan 3 1 1

Putus cinta 3 2 3

Gagal ujian masuk universitas 6 2 3

Perceraian orang tua 1 2 0

Konflik intrapersonal

▪ Malas, galau, dan menyesal

▪ Seksual

8

1

10

1

14

0

Konflik interpersonal

▪ Dimanfaatkan teman

▪ Dipaksa orang tua

▪ Menyukai teman

▪ Tidak menyukai sifat orang tua

▪ Diperlakukan tidak adil

▪ Dikecewakan

1

1

3

2

1

2

2

0

0

2

1

2

0

1

6

2

2

4

Kesulitan adaptasi 5 7 2

Kesepian 3 1 4

Kehilangan

▪ Anggota keluarga

▪ Teman

1

1

1

5

0

3

Perselingkuhan 1 2 0

Kematian anggota keluarga 2 3 3

Pertengkaran orang tua 2 0 0

Sakit fisik 1 3 1

Keadaan ekonomi yang buruk 7 2 0

Bencana alam 0 0 1

B. Deskripsi Konteks Penelitian

Peneliti melibatkan mahasiswa semester 1 di Kampus III Universitas

Sanata Dharma, khususnya di FKIP Jurusan Pendidikan Matematika dan

Fakultas Psikologi untuk menyediakan sampel yang representatif. Peneliti

memilih jurusan Pendidikan Matematika yang mewakili keistimewaan

Universitas Sanata Dharma sebagai universitas yang unggul dalam

pendidikan keguruan dan mewakili fakultas yang mempelajari ilmu eksak.

Fakultas Psikologi dipilih untuk menjadi pembanding sebagai wakil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

47

fakultas yang mempelajari keilmuan murni dan berkaitan dengan kesastraan.

Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 51 orang mahasiswi dan 19 orang

mahasiswa, sehingga total partisipan yaitu 70 orang mahasiswa baru untuk

mengkontrol masalah validitas yaitu mortalitas partisipan. Partisipan terdiri

dari mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta, maupun pendatang dari

berbagai suku bangsa, yaitu Jawa, Tionghoa, Dayak, Flores, Nias, Toraja,

Lamalohot, Bali, Sunda, Sasak, dan Makassar. Partisipan berasal dari latar

pendidikan yang berbeda, yaitu di SMK dan SMA dengan jurusan IPA dan

IPS. (data deskriptif terlampir)

C. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas the perceived-benefits

writing untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada mahasiswa baru

dengan memprediksi bahwa pelatihan the perceived-benefits writing yang

diberikan mampu meningkatkan kecerdasan emosional secara signifikan.

Perbedaan skor kecerdasan emosional dianalisis dengan melihat perbedaan

mean hasil pretest dan posttest yang diperoleh masing-masing partisipan dan

perbedaan mean dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti

menganalisa kenaikan skor (gain score) dari selisih pretest dan posttest.

Peneliti melakukan analisis tambahan dari mengolah korelasi antara gain

score dan total skala reaksi dari kelompok eksperimen untuk melihat

keterkaitan yang dimiliki. Peneliti mendapatkan nilai gain score dengan

rumus berikut:

𝐺𝑎𝑖𝑛 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

48

Peneliti menganalisis data dengan penentuan nilai kritis pada tes one-

taied atau tes satu arah. Teori yang ada meyakinkan peneliti untuk menguji

hasil yang terarah pada efektivitas PBW untuk menaikkan skor Kecerdasan

Emosional. Peneliti menetapkan estimasi diterimanya hipotesis null kurang

dari 2.5% (p < 0.025) dengan mengekspektasikan kesalahan pada faktor

lingkungan, faktor observasi, dan faktor acak.

Proses analisis data terdiri dari uji asumsi normalitas dan homogenitas,

serta uji hipotesis uji beda independent samples dan uji beda paired samples

yang dilakukan dengan aplikasi olah data SPSS for Windows version 23.0.

1. Uji Normalitas Data

Peneliti menggunakan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk karena

uji ini cocok untuk pengujian data yang memiliki jumlah kurang dari 50.

Pengujian yang dilakukan menghasilkan perolehan sebagai berikut.

Tabel 4.3

Perolehan Uji Normalitas Hasil Pre-Posttest dan Gainscore

Tests of Normality

KELOMPOK Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Pretest EKSPERIMEN .879 30 .003

KONTROL .722 34 .000

Posttest EKSPERIMEN .836 30 .000

KONTROL .971 34 .495

Gain Score EKSPERIMEN .566 30 .000

KONTROL .489 34 .000

Jika dilihat dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.7, data hasil

pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, hasil posttest

pada kelompok eksperimen, dan gain score kelompok eksperimen dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

49

kontrol memiliki persebaran data yang tidak normal (Sig.pretest-menulis =

0.003, p < 0.05; Sig.pretest-kontrol = 0.000, p < 0.05; Sig.posttest-menulis = 0.000,

p < 0.05; Sig.gain score-menulis = 0.000, p < 0.05; Sig.gain score-kontrol = 0.000, p

< 0.05). Sedangkan, signifikansi hasil posttest kelompok kontrol

memiliki distribusi data yang normal (Sig.posttest-kontrol = 0.495, p < 0.05).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti memutuskan untuk menggunakan

analisis non-parametrik uji Mann-Whitney U untuk two independent

samples t-test dan uji Wilcoxon untuk uji beda mean pada pre-posttest

pada data yang berpasangan.

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data menentukan penyebaran nilai dalam kelompok

dari perbedaan mean (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2011). Hasil

pengujian menyatakan bahwa pengujian data pada keseluruhan hasil

memiliki variansi yang sama, kecuali data posttest (Sig.pretest = 0.880, p

< 0.05; nilai posttest menunjukkan Sig.posttest = 0.048, p < 0.05; dan

perolehan gain score Sig.gain score = 0.387, p < 0.05). Hal ini sesuai dengan

analisis deskriptif yang menemukan bahwa standar deviasi empirik lebih

rendah dari standar deviasi teoritik. Hasil analisis disajikan dalam tabel

sebagai berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest .023 1 62 .880

Posttest 4.075 1 62 .048

Gain Score .759 1 62 .387

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

50

3. Uji Beda Sampel Independen

Peneliti menggunakan uji Mann-Whitney sebagai alternatif uji z

karena tidak semua data terdistribusi tidak normal sehingga data yang

dihasilkan memiliki jenis ordinal (Bordens & Abbott, 2011; Santoso,

2014). Hasil pengolahan data sebagai berikut.

Tabel 4.5

Hasil Uji Mann-Whitney

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

Gain Score EKSPERIMEN 30 33.22 996.50

KONTROL 34 31.87 1083.50

Total 64

Test Statisticsa

Gain Score

Mann-Whitney U 488.500

Wilcoxon W 1083.500

Z -.290

Asymp. Sig. (2-tailed) .772

a. Grouping Variable: KELOMPOK

Santoso (2014) menyatakan bahwa efektivitas treatment dikatakan

berbeda secara signifikan bila angka signifikansi yang diperoleh kurang

dari nilai p. Pada tabel Ranks kelompok eksperimen dengan jumlah data

30, memiliki mean rank 33.22, dan sum of ranks sebesar 996.50. Pada

kelompok kontrol dengan jumlah data 34 dengan mean rank 31.87

mendapatkan sum of ranks sebesar 1083.50. Hasil analisis statistik

menunjukkan bahwa asymp. Sig. (2-tailed) = 0.772 atau sig. (1-tailed) =

0.386, p > 0.025.

Jika dilihat dari mean rank yang diperoleh, gain score kelompok

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

51

kenaikan yang dihasilkan tidak signifikan. Sehingga, interpretasi hasil

uji Mann-Whitney U adalah pelatihan menulis perceived-benefit tidak

mampu membedakan skor pada kelompok eksperimen, jika

dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukan PBW. Maka dari

itu, peneliti melakukan uji lanjutan pada beda pre-posttest pada

kelompok eksperimen dan kontrol.

4. Uji Beda Pre-Posttest

Peneliti melakukan uji lanjutan dengan uji the Wilcoxon Signed

Ranks Test sebagai alternatif paired sample t-test, karena data yang

terkumpul tidak memenuhi asumsi metode pengujian parametrik

(Bordens & Abbott, 2011). Hasil analisis sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Wilcoxon

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Posttest Eksperimen -

Pretest Eksperimen

Negative Ranks 13a 11.38 148.00

Positive Ranks 14b 16.43 230.00

Ties 3c

Total 30

Posttest Kontrol -

Pretest Kontrol

Negative Ranks 16d 16.19 259.00

Positive Ranks 18e 18.67 336.00

Ties 0f

Total 34

Test Statisticsa

Posttest Eksperimen -

Pretest Eksperimen

Posttest Kontrol -

Pretest Kontrol

Z -.987b -.659b

Asymp. Sig. (2-tailed) .324 .510

a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

52

Tabel Rank menyajikan data mengenai kelompok eksperimen yang

menyatakan bahwa 13 data memiliki nilai pretest lebih tinggi dari

posttest, 14 data mengalami kenaikan pada nilai posttest, dan terdapat 3

data memiliki nilai pre-posttest atau nilainya konsisten. Sedangkan, data

kelompok kontrol menunjukkan 16 data mengalami penurunan nilai

posttest dan 18 data mengalami kenaikan pada posttest. Jika dilihat dari

mean rank masing-masing kelompok, mean rank posttest dari kedua

kelompok lebih tinggi jika dibandingkan peringkat rata-rata pada pretest.

Hasil pengujian beda di Tabel 4.11b menunjukkan bahwa Asymp.

Sig. (2-tailed)eksperimen = 0.324, atau sig. (1-tailed) = 0.162, p > 0.025 dan

Asymp. Sig. (2-tailed)kontrol = 0.510, atau sig. (1-tailed) = 0.255, p >

0.025. Menurut Santoso (2014), nilai signifikansi data jika melebihi nilai

p, maka data tersebut memiliki median populasi yang berbeda-beda dan

nilai tengahnya lebih besar atau sama dengan nol. Dapat disimpulkan

bahwa PBW dan menulis hal surperfisial mampu meningkatkan skor

Kecerdasan emosional. Kenaikan skor kecerdasan emosional tidak

dikarenakan pemberian the perceived-benefits writing. Meskipun

demikian, tingkat signifikansi kelompok eksperimen lebih mendekati

nilai p dan selisih mean rank pada kelompok eksperimen lebih besar dari

pada kelompok kontrol.

5. Hasil Penelitian Tambahan

Hasil penelitian tambahan dilakukan untuk meninjau efektivitas

perlakuan the perceived-benefits writing dilihat dari reaksi partisipan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

53

setelah menuliskan pengalaman tertentu dengan kenaikan skor yang

dihasilkan. Total reaksi yang dimiliki partisipan selama 3 hari ini

dinamakan total skala reaksi, sedangkan kenaikan skor pre-posttest

disebut dengan gain score. Peneliti menguji asumsi data gain score dan

total skala reaksi. Hasil analisis disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.7

Uji Normalitas data Gain score dan Total Skala Reaksi

Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas data diatas, data gain score

memiliki distribusi data yang tidak normal. Sedangkan, data total skala

reaksi dengan angka Sig. = 0.891 menunjukkan bahwa data total skala

reaksi memiliki persebaran data yang normal. Peneliti memutuskan

untuk menggunakan uji korelasi Kendall’s tau karena uji ini cocok untuk

pengujian data dengan jumlah sampel yang sedikit pada data dengan

jenis ordinal dan tidak mensyaratkan persebaran data normal.

Tabel 4.8

Uji Korelasi Kendall’s tau-b

Correlations

Total Skala Reaksi

Gain Score Eksperimen Correlation

Coefficient .222*

Sig. (1-tailed) .047

N 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Total Skala Reaksi .983 30 .891

Gain score Eksperimen .566 30 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

54

Tabel 4.13 menyajikan data mengenai korelasi antara gain score dan

total skala reaksi yang memberikan hasil bahwa koefisien korelasi

Kendall τ = +0.222 dengan angka signifikansi Sig. = 0.047, p < 0.05.

Hasil tersebut menyimpulkan bahwa dengan total skala reaksi yang lebih

besar berkaitan dengan kenaikan skor kecerdasan emosional.

Peneliti menambahkan hasil penelitian dengan analisis tematik dari

data kualitatif hasil analisis isi cerita hasil instruksi A2 kelompok

eksperimen dan pikiran - perasaan yang setelah rangkaian penelitian.

Peneliti menemukan kata-kata positif antara lain bersyukur, lebih,

hiburan, move on, pasti, berharap, dan mencoba; kata negatif antara lain

tidak, jangan, dihambat, sedih, depresi, takut, sia-sia, dan kecewa; dan

kata insight, seperti berubah, bertumbuh, ingin, mampu, menemukan,

didorong, berusaha, belajar untuk, melihat sisi lain, didukung, maju, dan

mencoba.

Tema hasil analisis pikiran dan perasaan yang muncul pada

kelompok kontrol berkisar antara rasa penasaran terhadap proses

penelitian (29 orang), rasa senang dan bangga dari perilaku membantu

peneliti (26 orang), berkesempatan mengenal diri lewat kuisioner yang

diberikan (4 orang), disediakan waktu untuk berinteraksi dan

membentuk kohesivitas yang lebih dengan teman (1 orang), dan faktor

sikap peneliti (1 orang). Sedangkan, data yang diperoleh dari kelompok

eksperimen menunjukkan tema seperti, rasa lega tentang pengungkapan

pengalaman (19 orang), berkesempatan membantu peneliti (9 orang),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

55

menyadari sisi positif dari peristiwa negatif (6 orang), kesempatan untuk

mengenal diri lewat kuisioner (5 orang), bingung mengenai tujuan

penelitian (3 orang), dan terganggu dengan pembukaan luka lama (2

orang).

D. Pembahasan

Peneliti memandang menulis sisi positif dan keuntungan dari

pengalaman negatif (the perceived-benefits writing - PBW) berpotensi untuk

meningkatkan skor kecerdasan emosional dibandingkan kelompok yang tidak

menerima perilakuan. Alat asesmen yang digunakan adalah EQi-45 karena

secara psikometrik memuat item-item cerminan Kecerdasan Emosional Bar-

On (2006) dengan nilai rit > 0.301 dan memiliki konsistensi yang baik untuk

diterapkan pada populasi2. Setelah pengambilan data, peneliti menemukan

bahwa data yang terkumpul berasal dari populasi yang berbeda meskipun

partisipan yang dihimpun memiliki variansi yang sama3.

Efektivitas pemberian the perceived-benefits writing untuk

meningkatkan kecerdasan emosional dianalisis dari perbandingan mean gain

score kedua kelompok membuktikan bahwa menulis sisi positif dari

pengalaman negatif (PBW) tidak mampu mendukung peningkatan atribut

emosional secara signifikan, jika dibandingkan kelompok lainnya. Meskipun

demikian, pemberian PBW lebih meningkatkan kecerdasan emosional

1 Kecuali item nomor 2 Koefisien reabilitas 3 Data memiliki distribusi tidak normal, kecuali hasil posttest pada kelompok kontrol; dan data

yang homogen, kecuali hasil posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

56

dibandingkan kelompok yang menulis hal superfisial, dilihat dari peringkat

rata-rata gain score kelompok eksperimen yang lebih tinggi daripada

kelompok kontrol (Mean Rankeks vs kontrol = 33.22 vs 31.87). Hasil ini sesuai

dengan McCollough, Root, dan Cohen (2006) yang menemukan bahwa

peningkatan kesanggupan korban untuk memaafkan tidak terlalu nampak.

Jika ditinjau dari hasil uji beda mean pre-posttest menunjukkan bahwa

selisih yang tipis antara hasil pre-posttest kelompok eksperimen yang

memperoleh kenaikan dan penurunan skor kecerdasan emosional (Neks.positif =

14 > Neks.negatif = 13). Hal ini dapat dijelaskan bahwa pemanggilan

pengalaman negatif dimungkinkan menimbulkan afek negatif pada partisipan

sehingga hasilnya menjadi tidak maksimal, didukung oleh adanya partisipan

yang merasa terganggu terhadap pemanggilan luka lama tersebut. Seperti

halnya penelitian King & Miner (2000) menemukan bahwa penilaian

partisipan terhadap cerita (skala reaksi) secara signifikan berkaitan dengan

kelompok menulis yang memerlukan pemanggilan pengalaman negatif.

Meskipun demikian, penelitian sebelumnya mengkonfirmasi bahwa

pengungkapan pengalaman negatif membantu partisipan berdamai dengan

perasaan yang tersisa (King & Miner, 2000; McCullough et al., 2006). Hal ini

menjelaskan pembandingan mean rank hasil posttest yang lebih tinggi

daripada hasil pretest kelompok eksperimen dan keterkaitan gain score dan

skala reaksi. Kedua hasil ini menyimpulkan bahwa pengembangan atribut

kecerdasan emosional dalam diri individu didukung oleh penilaian atas

semakin susah untuk menggungkapkan, mengganggu, berdampak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

57

berpengaruh, pribadi, dan penting sebuah cerita yang dibagikan. Hal ini

didukung oleh data kualitatif pikiran dan perasaan partisipan kelompok

eksperimen yang menyatakan perasaan lega atas pembukaan pengalaman dan

kesadaran atas sisi positif dari pengalaman tersebut. Hal ini sejalan dengan

Jahangard et al. (2012) yang menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk

mempertahankan emosi positif (Ciarrochi et al., 2001) dan fleksibilitas dalam

menghadapi stress (Hallahan & Moos, 1991) mempengaruhi kemampuan

adaptasi, terutama didukung dengan kemampuan untuk mengontrol emosi.

King dan Miner (2000) terlebih dahulu menemukan bahwa rasa pahit

yang dirasakan terkait pengalaman menjadi berkurang sejalan dengan

berkurangnya simptom untuk membalas dendam dan menghindar

(McCullough, Root, & Cohen, 2006). Sedangkan, menurut Bar-On dan

Parker (2000), rasa lega dan senang atas pengungkapan pengalaman yang

ditutupi merupakan faktor kebahagiaan (Fredrickson, 1998) dan kesadaran

emosional diri (emotional self-awareness) dalam faktor pengaruh kecerdasan

emosional (Bar-On & Parker, 2000). Perasaan lega dan senang diprediksikan

mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan pembukaan diri setelah

mengalami inhibisi. Penemuan ini sesuai dengan Fredrickson (1998) bahwa

emosi positif memicu kehendak dan semangat seseorang untuk terbuka dan

mengenal dirinya.

Keterbukaan diri merupakan faktor yang mempengaruhi kecerdasan

emosional, yaitu asertivitas yang merupakan dasar pemeliharaan hubungan

interpersonal, dan memungkinkan membawa penyelesaian masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

58

lebih efektif (Clarke, 2010) serta mendorong seseorang tergabung dalam

kemasyarakatan (Bar-On & Parker, 2000). Clarke (2010) telah menemukan

hal yang sesuai bahwa pemahaman terhadap emosi mempengaruhi

kemampuan untuk sukses dalam mengelola proyek, terutama karena

pengelolaan masalah yang baik. Selain itu, emosi positif yang ada dalam diri

seseorang mendukung terciptanya relasi dengan sosial (Fredrickson, 1998).

Isi cerita dari instruksi A2, secara garis besar membuktikan bahwa

kemampuan partisipan untuk menemukan sisi positif dari pengalaman

negatifnya menginduksi emosi (afek) positif, penemuan prioritas dan

pemahaman baru, serta menemukan solusi lebih baru yang belum pernah

dipikirkan (insight), seperti halnya King dan Miner (2000). Hal ini dilihat dari

kumpulan kata positif dari 3 hari pengambilan data yang menggambarkan

dukungan dari dalam diri partisipan sebagai keberfungsian fleksibilitas diri,

pembebasan diri dari keterkaitan emosi pada orang lain, dan optimisme untuk

memiliki adekuasi diri (self-regard) dalam mencari cara mengelola masalah

yang efektif (stress tolerance) (Bar-On & Parker, 2000). Sesuai dengan

penelitian sebelumnya (Isen et al., 1987; Matas, Arend, & Sroufe, 1978) yang

mengakui bahwa emosi positif berguna dalam penemuan solusi yang efektif

dan kreatif. Menulis hal positif ditemukan memicu perkembangan kesadaran

diri yang merupakan salah satu faktor dasar dari kecerdasan emosional (Wing

et al., 2006).

Munculnya kata insight atau prioritas, pemahaman, dan solusi baru

dianggap mempengaruhi kenaikan kecerdasan emosional karena memuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

59

faktor pengaruh kecerdasan emosional. Induksi perasaan positif akibat

penemuan pencerahan meningkatkan adekuasi diri dan optimisme yang

mendukung keterbukaan untuk memahami diri dan orang lain (kesadaran diri

emosional) dan proses aktualisasi diri (Fredrickson, 1998). Individu akan

mempertimbangkan sosial dalam melakukan suatu hal (empati dan kontrol

impuls) sesuai dengan kenyataan (reality testing) (Bar-On & Parker, 2000).

Peneliti menemukan beberapa faktor campuran (confounding effect)

dari penelitian ini, yaitu rasa bangga karena membantu peneliti yang muncul

pada kedua kelompok diprediksi meningkatkan rasa penghargaan diri yang

tumbuh dari rasa empati dan kebahagiaan serta rasa bangga telah menjadi

berguna bagi orang lain, yang merupakan faktor pengaruh kecerdasan

emosional (Bar-On & Parker, 2000). Hal ini sesuai dengan Fredrickson (1998)

bahwa rasa bangga ini termasuk pada emosisi positif yang ditemukan

mempengaruhi perkembangan diri, terutama perkembangan konsep diri

untuk mencapai adekuasi diri. Selain itu, kelompok kontrol juga merasa lebih

mengenal diri melalui pengisian skala perlu dicatat sebagai kekurangan jenis

respon self-report, karena membiarkan partisipan mengalami pengenalan diri

atau yang disebut sebagai emotional self-awareness pada faktor yang

mempengaruhi kecerdasan emosional (Bar-On & Parker, 2000). Efek

campuran lain pada kelompok kontrol yang mempengaruhi faktor hubungan

interpersonal dengan rasa senang atas kesempatan membentuk kohesivitas

dengan teman serta keramahan peneliti. Hal ini didukung oleh penemuan

Izard (1977) yang menyatakan bahwa keakraban membawa kegembiraan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

60

memicu emosi positif dalam diri seseorang (Fredrickson, 1998). Penelitian

ini juga dipandang belum menjawab masalah penelitian King dan Miner

(2000) mengenai permasalahan pembagian durasi menulis. Kenaikan yang

kurang efektif diprediksi karena pembagian durasi menulis yang kurang pas.

Hal ini menyebabkan partisipan merasa tergesa-gesa atau terbebani dengan

alokasi waktu (King & Miner, 2000). Keramahan peneliti juga mempengaruhi

peningkatan kemampuan pada partisipan kelompok kontrol karena

karakteristik peneliti yang hangat, empatik, dan bersungguh-sungguh

menguatkan efikasi diri partisipan (Tucker et al., 2000).

Penelitian ini mampu mengendalikan kesalahan yang mengganggu

validitas internal yang berasal dari kecakapan partisipan atau participant

sophistication. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan hasil analisis tematik

yang menyatakan bahwa partisipan merasa bingung dan penasaran mengenai

tujuan dan proses penelitian sebanyak 32 orang partisipan dari 64 orang

partisipan secara keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil uji Mann-Whitney terhadap gain score kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol menunjukkan nilai U = 0.386, p > 0.025. Hasil pengujian

Wilcoxon untuk skor pre-posttest kelompok eksperimen mencatat kenaikan

skor kecerdasan emosional posttest, namun perbedaan skor tersebut tidak

signifikan (Mean Rankposttest vs pretest= 16.43 vs 11.38; T = 0.162, p > 0.025).

Pada hasil tambahan, peneliti menemukan bahwa semakin tingginya

penilaian partisipan terhadap skala reaksi, semakin tinggi pula kenaikan skor

kecerdasan emosional yang diperoleh (τ = +0.222; p = 0.047, p < 0.05).

Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian tugas untuk menulis sisi positif dari

pengalaman negatif (the perceived-benefits writing) tidak efektif untuk

meningkatkan Kecerdasan Emosional. Meskipun demikian, seseorang yang

mampu menulis pengalaman yang lebih mengganggu, emosional, sulit untuk

diungkapkan, penting, dan sangat rahasia pada the perceived-benefits writing

diprediksikan mengalami kenaikan skor kecerdasan emosional lebih besar.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Hasil tidak dapat digeneralisasikan pada populasi karena persebaran data

tidak normal dan perbandingan jumlah subjek terkait gender.

2. Partisipan cenderung memiliki skor EQ yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

62

3. Pengalaman traumatis atau distress yang dikondisikan tidak terpusat pada

tema tertentu, terutama tentang adaptasi.

4. Pelatihan dengan durasi perlakuan yang terbatas dan jumlah hari yang

kurang lama memungkinkan kurang efektifnya hasil.

C. Saran

1. Bagi Mahasiswa Baru dan Masyarakat secara Umum

Peningkatkan kecerdasan emosional tidaklah terjadi hanya 3 hari,

kemampuan ini perlu untuk selalu diasah dan dilatihkan. Berdasarkan

analisis yang dilakukan, keterbukaan dan kesiapan untuk menerima,

mengingat, dan berdamai dengan pengalaman amatlah penting dalam

prosesnya. Terlebih itu adalah adanya kemauan untuk memulai.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan,

peneliti menemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

a. Peneliti selanjutnya mulai memberikan kesempatan bagi yang

berminat meningkatkan kemampuannya melalui pendaftaran, karena

minat intrinsik merupakan faktor pendukung yang kuat (Jahangard et

al., 2012; Tucker, Sojka, Barone, McCarthy, 2000).

b. Jika dilihat dari klasifikasi partisipan berdasarkan kategori skor yang

diperoleh dan mean empirik yang lebih tinggi dari mean teoritik.

Sehingga, peneliti menyarankan untuk mencobakan PBW pada

subjek yang lebih muda, sekitar 17 tahun atau siswa SMA, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

63

kecerdasan emosional paling potensial dikembangan pada usia

tersebut (Chang, 2008) dan menghindari resiko ancaman validitas

internal penelitian yaitu participant sophistication.

c. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menyempitkan fokus

pengalaman negatif atau distress, sehingga perubahan sikap dapat

dirasakan oleh partisipan secara langsung.

d. Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan replikasi penelitian

disarankan menggunakan teori kecerdasan emosional yang lain atau

menggunakan alat EQ-i yang sudah terstandarisasi untuk

meminimalisir error yang mengancam validitas internal penelitian.

e. Skala reaksi diharapkan masih digunakan.

f. Setelah rangkaian penelitian selesai, peneliti selanjutnya dapat

melakukan follow-up test untuk melihat kemungkinan delay effect,

jika memungkinkan.

g. Peneliti selanjutnya diharapkan menyesuaikan instruksi menjadi

lebih nyaman dan mudah bagi partisipan untuk terus mengingat dan

melakukannya di luar penelitian.

h. Jika memungkinkan, peneliti menyarankan pemberian perlakuan

dilakukan dengan waktu yang lebih lama, mungkin sekitar 5 hari,

sesuai dengan perkembangan penelitian Pennebaker (1997).

i. Peneliti selanjutnya bisa mendalami kecerdasan emosional yang

cocok dengan konteks budaya Jawa, sehingga dapat lebih diterapkan

dan memiliki hasil yang potensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

64

DAFTAR PUSTAKA

Adibsereski, N., Shaydaei, M., & Movallali, G. (2016). The effectiveness of

emotional intelligence training on the adaptive behaviors of students with

intellectual disability. International Journal of Developmental Disabilities,

00, 1-8.

Arnett, J. J. (2006 ). The Psychology of Emerging Adulthood: What Is Known, and

What Remains to Be Known? In J. J. Arnett, & J. L. Tanner, Emerging

adults in America: Coming of Age the 21st Century (pp. 303-330).

Washington, DC: American Psychological Association.

Arnett, J. J. (2006). Emerging Adulthood: Understanding the New Way of Coming

of Age. In J. J. Arnett, & J. L. Tanner, Emerging adults in America: Coming

of age in the 21st century (pp. 3-19). Washington, DC: American

Psychological Association.

Aron, A., Coups, E. J., & Aron, E. N. (2013). Statistics for Psychology (Sixth

Edition ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Association, A. P. (2010). Manual of the American Psychological Association.

Washington: American Psychological Association.

Ayduk, O., Mischel, W., & Downey, G. (2002). Attentional mechanisms linking

rejection to hostile reactivity: The role of "hot" versus "cool" focus.

Psychological Science, 13, 443-448.

Bar-On, R. (2000). Emotional and Social Intelligence: Insights from the Emotional

Quotient Inventory. In R. Bar-On, & J. D. Parker, The Handbook of

Emotional Intelligence: Theory, Development, Assessment, and Application

at Home, School, and in the Workplace (pp. 363-388). San Fransisco,

California: Jossey-Bass Inc.

Bar-On, R. (2004). The Bar-On Emotional Quotient Inventory (EQ-i): Rationale,

description and summary of psychometric properties. In G. Geher,

Measuring emotional intelligence: common ground and controversy. (pp.

111-142). New York: Nova Science Publishers.

Bar-On, R. (2006). The Bar-On model of emotional-social intelligence (ESI)1.

Psicothema, 13-23.

Bar-On, R., & Parker, J. D. (2000). The Handbook of Emotional Intelligence:

Theory, Development, Assessment, and Application at Home, School, and

in the Workplace. San Fransisco: Jossey-Bass Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

65

Berk, L. E. (2012). Development Through The Lifespan (Edisi Kelima) Dari Masa

Dewasa Awal sampai Menjelang Ajal Volume 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bordens, K. S., & Abbott, B. B. (2011). Research Design and Methods: A process

Approach (8th ed. ed.). New York: McGraw-Hill Education.

Boyatzis, R. E. (2006). Using tipping points of emotional intelligence and cognitive

competencies to predict financial performance of leaders. Psicothema, 18,

124-131.

Boyatzis, R. E., Goleman, D., & HayGroup. (2001). The EMotional Competence

Inventory (ECI). Boston: HayGroup.

Burger, J. M. (2008). Personality, Eight Edition. California: Wadsworth.

Burton, C. M., & King, L. A. (2004). The Health Benefits of Writing About

Intensely Positive Experiences. Journal of Research in Personality, 38, 150-

163.

Cameron, L. D., & Nicholls, G. (1998). Expression of Stressful Experiences

Through Writing: Effects of a Self-Regulation Manipulation for Pessimists

and Optimists. Health Psychology, 17, 84-92.

Chang, K. B. (2008). Can We Improve Emotional Intelligence? Addressing the

Positive Psychology Goal of Enhancing Strengths - Chapter 2 from

"Emotional Intelligence: Perspectives on Educational and Positive

Psychology". George Fox University, Psychology Department. Faculty

Publications. Retrieved from

http://digitalcommons.georgefox.edu/psyc_fac/44

Cherniss, C., & Goleman, D. (1998, Oktober). Bringing emotional intelligence to

the workplace. The Consortium for Research on Emotional Intelligence in

Organizations. Retrieved from http://www.eiconsortium.org/_report.htm

Clarke, N. (2010). The impact of a training programme designed to terget the

emotional intelligence abilities of project managers. International Journal

of Project Management, 461-168.

Cooper, R. K., & Sawaf, A. (1997). Executive EQ: Emotional intelligence in

leadership and organizations. New York: Grosset/Putnam.

Davidson, G., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2006). Psikologi Abnormal (9th ed.).

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Davis, S. K., & Humphrey, N. (2012). The influence of emotional intelligence (EI)

on coping and mental health in adolescence: Divergent roles for trait and

ability EI. Journal of Adolescence, 1369-1379.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

66

Dawda, D., & Hart, S. D. (2000). Assessing emotional intelligence: reliability and

validity of the Bar-On Emotional Quotient Inventory (EQ-i) in university

students. Personality and Individual Differences, 28, 797-812.

Dewi, Z. L., Halim, M. S., & Derksen, J. (2015). The BarOn Emotional Quotient

Inventory (EQ-i): Development and Psychometric Adaptation in Bahasa

Indonesia. Journal of Psychological Sciences, 47-61.

Dunkley, J. (1996). The psychological well-being of coronary heart disease patients

before and after an intervention program. Unpublished master’s thesis.

University of Pretoria, South Africa. Dikutip di Reuven Bar-On (2012). The

Impact of Emotional Intelligence on Health and Wellbeing, Emotional

Intelligence -

New Perspectives and Applications, Prof. Annamaria Di Fabio (Ed.), ISBN:

978-953-307-838-0, InTech,

Available from: http://www.intechopen.com/books/emotional-intelligence-

new-perspectives-andapplications/the-impact-of-emotional-intelligence-

on-health-and-wellbeing

El-Sabaa, S. (2001). The skills and career path of an effective project manager.

International Journal of Project Management, 15, 1-7.

Feist, J., & Feist, G. J. (2008). Theories of Personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fletcher, I., Leadbetter, P., Curran, A., & O'Sullivan, H. (2009). A pilot study

assessing emotional intelligence training and communication skills with 3rd

year medical students. Patient Education and Counseling , 376-379.

Frederickson, B. L. (2004). The boarden-and-build theory of positive emotions.

Philosophical Transaction of the Royal Society of London: Biological

Sciences, 359, 1367-1377.

Gardner, H. (1983). Frames of mind. New York: Basic Books.

Gardner, H. (1991). The unschooled mind. New York: HarperCollins.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.

Goleman, D. (1998). Working with emotional intelligence. New York: Bantam

Books.

Hatamzadeh, A., Molaie, A., & Shahidi, S. (2012). Effectiveness of group psycho

educational training of emotional intelligence on alexithymia and general

health in Iranian students. Procedia - Social and Behavioral Sciences , 968-

972.

Huffman, K., Vernoy, M., & Vernoy, J. (2000). Psychology in Action 5th Edition.

New York: John WIley & Sons, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

67

Hurley, J. (2012). Perceptual Shifts of Priority: A Qualitative Study Bringing

Emotional Intelligence To The Foreground For Nurses In Talk-Based

Therapy Roles . Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 1-8.

Isen, A. M., Daubman, K. A., & Nowicki, G. P. (1987). Positive Affect Facilitates

Creative Problem Solving. Journal of Personality and Social Psychology,

52, 1122-1131.

Jahangard, L., Haghighi, M., Bajoghli, H., Ahmadpanah, M., Ghaleiha, A.,

Zarrabian, M. K., & Brand, S. (2012). Training emotional intelligence

improves both emotional intelligence and depresive symptoms in inpatients

with borderline personality disorder and depression. International Journal

of Psychiatry in Clinical Practice, 197-204.

Janoff-Bulman, R. (1992). Shattered assumptions: Towards a new psychology of

trauma. New York: The Free Press.

Johnson, D. R. (2016). Emotional Intelligence and Public Health Education: A

Prescriptive Needs Assessment. Pedagogy in Health Promotion: The

Scholarship of Teaching and Learning, 1-8.

Karimzadeh, M., Goodarzi, A., & Rezaei, S. (2012). The effect of social emotional

skills training to enhance general health & Emotional Intelligence in the

primary teachers. Procedia - Social and Behavioral , 57-64.

King, L. A. (2001, July 7). The Health Benefits of Writing About Life Goals.

Personality and Social Psychology Bulletin, 27, 798-807.

King, L. A. (2002). Gain Without Pain? Expressive Writing and Self Regulation.

In S. J. Lepore, & J. M. Smyth, The Writing Cure: How Expressive Writing

Promotes Health and Emotional Well-Being (pp. 119-134). Washington,

DC: American Psychological Association.

King, L. A., & Miner, K. N. (2000, February 2). Writing About the Perceived

Benefits of Traumatic Events: Implications for Physical Health. Personality

and Social Psychology Bulletin, 26, 220-230.

King, L. A., Scollon, C. K., Ramsey, C. M., & Williams, T. (2000). Stories of life

transition: Happy endings, subjective well-being, and ego development in

parents of children with Down Syndrome. Journal of Research in

Personality, 34, 509-536.

Lane, Richard D. (2000). Levels of Emotional Awareness: Neurological,

Psychological, and Social Perspectives. In R. Bar-On, & J. D. Parker, The

Handbook of Emotional Intelligence: Theory, Development, Assessment,

and Application at Home, School, and in the Workplace (pp. 171-188). San

Fransisco, California: Jossey-Bass Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

68

Malekar, S., & Mohanty, R. P. (2009). Factors affecting emotional intelligence: an

empirical study for some school in India. Int. J. Management in Education,

3, 8-27.

Martin, D. W. (1995). Doing Psychology Experiments Fourth Edition. Canada:

Brooks/Cole Publishing Company.

Mayer, J. D., & Salovey, P. (1997). What is emotional intelligence. In P. Salovey,

& D. Sluyter, Emotional development and emotional intelligence:

implications for educators (pp. 3-31). New York: Basic Books. Dikutip di

Bar-On, R. (2006). The Bar-On model of emotional-social intelligence

(ESI)1. Psicothema, 13-23.

Mayer, J. D., Salovey, P., & Caruso, D. R. (2004). Emotional Intelligence: Theory,

Findings, and Implications. Psychological Inquiry, 197-215.

Mayer, J.D., Salovey, P., & Caruso, D. R. (2002). Mayer-Salovey-Caruso

Emotional Intelligence Test (MSCEIT). Toronto, Canada: Multi-Health

Systems, Inc. Dikutip di Bar-On, R. (2006). The Bar-On model of emotional-

social intelligence (ESI)1. Psicothema, 13-23.

Mayer, J. D., Salovey, P., & D., C. (2000). Models of emotional intelligence. In R.

J. Sternberg, Handbook of intelligence. Cambridge: Cambridge University

Press.

McAdams, D. P. (2001). The Psychology of Life Stories. Review of General

Psychology, 5, 100-122.

McCullough, M. E., Root, L. M., & Cohen, A. D. (2006). Writing About the

Benefits of an Interpersonal Transgression Facilitates Forgiveness. Journal

of Consulting and Clinical Psychology, 74, 887-897.

Mikolajczak, M., Petrides, K. V., Coumans, N., & Luminet, O. (in press). An

experimental investigation of moderating effect of trait emotional

intelligence on laboratory-induced stress. Journal of Research in

Personality.

Miller, R. L., Acton, C., Fullerton, D. A., & Maltby, J. (2002). SPSS for Social

Scientists. New York: Palgrave Macmillan.

Myers, A., & Hansen, C. H. (2001). Experimental Psychology Fifth Edition.

California: Wadsworth.

Nelis, D., Quoidbach, J., Mikolajczak, M., & Hansenne, M. (2009). Increasing

emotional intelligence: (How) is it possible? Personality and Individual

DIfferences, 36-41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

69

Orme, G. (2003). Emotional intelligence: the cutting edge of interventions

in corporate and educational settings. Paper presented on the 29th of

May 2003 at the Nexus EQ Conference, Halifax, Nova Scotia, Canada.

Dikutip di Bar-On, R. (2006). The Bar-On model of emotional-social

intelligence (ESI)1. Psicothema, 13-23.

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia.

Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Pennebaker, J. W. (1989). Confession, inhibition, and disease. In L. Berkowitz,

Advances in experimental social psychology (Vol. 22, pp. 211-244). New

York: Springer-Verlag.

Pennebaker, J. W. (1997). Writing about emotional experiences as a therapeutic

process. Psychological Science, 8, 162-166.

Pennebaker, J. W. (1999). Forming a Story: The Health Benefits of Narrative.

Journal of Clinical Psychology, 55, 1243-1254.

Pennebaker, J. W., & Beall, S. K. (1986). Confronting a Traumatic Event: Toward

an Understanding of Inhibition and Disease. Journal of Abnormal

Psychology, 95, 274-281.

Pennebaker, J. W., & Graybeal, A. (2001). Patterns of Natural Language Use:

Disclosure, Personality, and Social Integration. Psychological Science, 10,

90-93.

Pennebaker, J. W., & Seagal, J. D. (1999). Forming a Story: The Health Benefits of

Narrative. Journal of Clinical Psychology, 55, 1243-1254.

Pennebaker, J. W., Mayne, T. J., & Francis, M. E. (1997). Linguistic Predictors of

Adaptive Bereavement. Journal of Personality and Social Psychology, 72,

863-871.

Pourmohamadreza-Tajrishi, M., Ashori, M., & Jalilabkenar, S. S. (2013). The

Effectiveness of Emotional Intelligence Training on the Mental Health of

Male Deaf Students. Iranian J Publ Health, 1174-1180.

Pramesti, G. (2016). Statistika Lengkao secara Teori dan Aplikasi dengan SPSS 23.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Priyanto, D. (2010). Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

Dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

70

Riadi, Edi. (2016). Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS).

Yogyakarta: Penerbit CV. ANDI

Rosyid, H. F. (2012). Keluar Jalur Manajerial. Jurnal Psikologi, 156-166.

Salovey, P. (2001). Applied emotional intelligence: Regulating emotions to become

healthy wealthy, and wise. New York: Psychology Press.

Salovey, P., & Mayer, J. D. (1990). Emotional intelligence. Imagination, Cognition,

and Personality, 9, 185-211.

Santoso, S. (2014). Panduan Lengkap SPSS Versi 20: Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Santrock, J. W. (2008). Life-Span Development. New York: McGraw-Hill.

Sarwono, J. (2017). Mengenal Prosedur-Prosedur Popuker dalam SPSS 23.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Schutte, N. S., Malouff, J. M., Thorsteinsson, E. B., Bhullar, N., & Rooke, S. E.

(2007). A meta-analytic investigation of the relationship between emotional

intelligence and health. Personality and Individual Differences, 921-933.

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2011). Psikologi Eksperimen. Jakarta:

PT Indeks.

Slaski, M., & Cartwright, S. (2003). Emotional intelligence training and its

implications for stress, health and performance. Stress and Health, 233-239.

Stys, Y., & Brown, S. L. (2004). A Review of the Emotional Intelligence Literature

and Implications for Corrections. Ontario: Research Branch Correctional

Service of Canada.

Sulaiman, S. M. (2013). Emotional Intelligence, Depression and Psychological

Adjustment among University Students in the Sultanate of Oman.

International Journal of Psychological Studies, 169-181.

Sunindijo, R. Y., Hadikusumo, B. H., & Ogunlana, S. (2007). Emotional

intelligence and leadership styles in construction project management.

Journal of Management in Engineering, 23, 166-170.

Suparno, Paul. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan & Psikologi.

Yogtakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas

Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dalam

Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

71

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Theodorus, E. (2017). Pengaruh Pendampingan Pribadi terhadap Pencapaian

Akademis Mahasiswa Mata Kuliah Psikologi Sosial. Jurnal Penelitian

Universitas Sanata Dharma, 1-26.

Tucker, M. L., Sojka, J. Z., Barone, F. J., & McCarthy, A. M. (2000). Training

Tomorrow's Leaders: Enhancing the Emotional Intelligence of Business

Graduates. Journal of Education for Business, 75, 331-337.

Turki Al Said, T. B., Birdsey, N., & Stuart-Hamilton, I. (2013). Psychometric

Properties of Bar-On Emotional Quotient Inventory Youth Version among

Omani Children. International Journal of Learning Management Systems,

1, 13-24.

Turner, R., & Lloyd-Walker, B. (2008). Emotional intelligence (EI) capabilities

training: can it develop EI in project teams? International Journal of

Managing Projects in Business, 512-534.

Wechsler, D. (1958). The measurement and appraisal of adult intelligence (4th ed.).

Baltimore: The Williams and Wilkins Company. Dikutip di Bar-On, R.

(2006). The Bar-On model of emotional-social intelligence (ESI)1.

Psicothema, 13-23.

Weisinger, H. (1998). Emotional intelligence at work. San Fransisco: Jossey-Bass.

Wellybrodus, T. (2017, September 15). Seminar Karir "Langkah Kecil Menjadi

Profesional".

Williams, W. M., & Sternberg, R. J. (1988). Group intelligence: Why some groups

are better than others. Intelligence, 12, 351-377.

Wing, J. F., Schutte, N. S., & Byrne, B. (2006). The Effect of Positive Writing on

Emotional Intelligence and Life Satisfaction. Journal of Clinical

Psychology, 62, 1291-1302.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

73

Lampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

LEMBAR PERSETUJUAN

Lembar persetujuan ini dibuat terkait penelitian yang berfokus pada menulis

pengalaman hidup. Penelitian ini dilakukan oleh:

Nama : Dewi Ayu Lakshita Nugraini

Pekerjaan :Mahasiswa Tingkat Akhir di Psikologi Universitas Sanata Dharma

Dalam penelitian ini Anda diminta untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang

akan dilaksanakan selama 3 hari dengan masing-masing hari berdurasi sekitar 40

menit di Kampus III Universitas Sanata Dharma. Anda mungkin akan menuliskan

pengalaman yang sangat pribadi, namun, data Anda diperlakukan dengan bijaksana

sesuai kebutuhan penelitian, sesuai kode etik psikologi HIMPSI pasal 24 terkait

mempertahankan kerahasiaan data. Jika Anda merasa ragu, Anda berhak menolak

mengikuti penelitian. Peneliti tidak akan meminta biaya dan status partisipan

bersifat sukarela.

Anda dapat menghubungi saya melalui nomor HP/WA 085211548078 atau

email: [email protected] jika memiliki pertanyaan mengenai

penelitian.

Jika Anda setuju untuk berpartisipasi pada penelitian ini, silakan isi data diri

berikut.

Nama : ___________________________________________

Tempat, tanggal lahir : ___________________________________________

Usia : ___________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

74

Alamat asal : ___________________________________________

Alamat saat ini : ___________________________________________

Suku Bangsa : ___________________________________________

Jurusan di SMA : ___________________________________________

Jumlah teman dekat : ___________________________________________

Intensitas komunikasi : ___________________________________________

Kegiatan saat ini : ___________________________________________

___________________________________________

Yogyakarta, 2017

Partisipan Penelitian

_____________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

75

Lampiran 2. Instruksi yang Digunakan pada Penelitian Ini

Instruksi The Perceived-Benefits Writing – A1

Untuk beberapa menit kedepan, silakan Anda menuliskan beberapa peristiwa,

kesulitan, atau masalah yang penting dan berdampak pada diri anda. Masalah itu

haruslah mengkhawatirkan, tidak mengenakkan, tidak menyenangkan, atau

mengecewakan, dan tidak Anda harapkan untuk terjadi. Peristiwa tersebut bisa saja

berkaitan dengan peristiwa kehilangan atau peristiwa yang berkaitan dengan

hubungan Anda bersama orang lain, misalnya dengan orang tua, kekasih, sahabat,

dan kerabat. Peristiwa itu bisa juga berkaitan dengan peran, impian, dan keinginan

Anda di masa lalu, kenyataan Anda saat ini, atau harapan Anda di masa depan.

Anda juga dapat mengaitkan cerita tersebut dengan perubahan dalam diri Anda.

Pribadi seperti apakah Anda dahulu? Bagaimana diri Anda pada saat ini? dan seperti

apakah diri yang Anda inginkan di masa depan?

Cobalah untuk merasakan kembali pengalaman tersebut. Kemudian, tuliskan

pengalaman tersebut serinci mungkin, termasuk perasaan dan pikiran yang Anda

miliki mengenai pengalaman tersebut. Anda tidak perlu memperhatikan mengenai

tanda baca dan tata bahasa. Mengalir saja dan menulislah sebanyak mungkin

tentang pengalamanmu. Saya minta Anda untuk tidak berhenti menulis hingga saya

berikan instruksi untuk berhenti.

Instruksi The Perceived-Benefits Writing – A2

Ingatlah satu pengalaman yang Anda tulis sebelumnya. Pikirkanlah

pengalaman tersebut untuk beberapa saat. Pusatkan pikiran Anda pada aspek positif

dari pengalaman tersebut. Jika sudah mampu memusatkan pikiran pada apek positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

76

dari pengalaman tadi. Silakan Anda menuliskan cara yang pernah Anda lakukan

untuk berubah atau bertumbuh menjadi pribadi seperti sekarang setelah peristiwa

tersebut. Berfokuslah pula pada aspek positif atau makna yang dapat Anda pelajari

sehingga pengalaman tersebut dapat memberikan manfaat. Tuliskan pula

bagaimana peristiwa tersebut membuat Anda menjadi lebih mampu menghadapi

tantangan di masa depan? Anda tidak perlu memperhatikan mengenai tanda baca

dan tata bahasa. Mengalir saja dan menulislah sebanyak mungkin mengenai aspek

positif dari pengalaman tersebut sekitar 10 menit kedepan.

Instruksi Kelompok Kontrol

Hari – 1: Silakan Anda menuliskan rencana yang akan Anda lakukan besok.

Bayangkanlah Anda saat bangun tidur esok hari. Anda dapat menuliskan rencana

Anda mulai dari saat bangun tidur sampai sebelum Anda pergi tidur. Tulislah

rencana Anda serinci mungkin dan waktu Anda 20 menit mulai dari sekarang.

Hari – 2: Anda diminta menuliskan apapun yang Anda kenakan pada hari ini

dari bagian kepala hingga kaki, serinci mungkin. Anda dapat mendeskripsikan

kapan dan dimana Anda membelinya, harganya, frekuensi pemakaiannya, dan cara

perawatannya. Anda tidak perlu terburu-buru karena Anda memiliki waktu sampai

20 menit kedepan.

Hari – 3: Lihatlah sekeliling Anda, kemudian tulislah deskripsi mengenai

ruangan yang sedang Anda tempati pada saat ini. Mungkin tata letak, keluasan,

kebersihan, kerapian, kesegaran, dan bau ruangan, serta barang yang ada disana

beserta fungsinya. Anda diberi waktu 20 menit kedepan, sehingga tulislah dengan

detail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

77

Lampiran 3. Properti Psikometrik dari EQi-45

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 133 100.0

Excludeda 0 .0

Total 133 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.958 45

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

III.ST.1A 119.97 670.257 .573 .957

I.IN.1A 119.71 673.254 .523 .957

IV.FL.1C 119.73 673.472 .486 .958

IV.PS.1C 119.80 676.461 .598 .957

III.IC.2A 119.28 665.217 .638 .957

II.IR.1B 119.32 670.811 .612 .957

I.IN.1C 119.42 662.079 .719 .956

I.SA.2D 119.31 659.154 .682 .957

I.IN.1B 120.56 692.612 .136 .959

I.SA.1A 119.20 661.981 .678 .957

III.ST.2A 119.80 671.840 .497 .958

II.RE.2A 119.39 666.043 .626 .957

IV.FL.1B 119.74 677.423 .467 .958

V.OP.1C 119.28 665.793 .713 .956

II.RE.1C 119.39 663.164 .686 .957

IV.FL.2B 119.92 675.691 .413 .958

V.HA.2C 119.64 670.702 .532 .957

V.HA.2A 119.60 671.317 .540 .957

II.IR.1A 119.35 669.836 .573 .957

I.SR.1A 119.64 667.929 .652 .957

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

78

III.IC.2B 119.56 668.112 .623 .957

V.OP.1A 119.54 661.674 .720 .956

III.ST.1B 119.84 672.028 .558 .957

II.EM.2B 119.11 669.661 .573 .957

IV.PS.2C 119.42 670.397 .591 .957

IV.RT.1A 119.66 671.332 .600 .957

II.EM.2C 119.35 667.488 .591 .957

I.ES.2A 119.84 675.392 .443 .958

IV.RT.1B 119.73 674.472 .549 .957

I.SR.2B 119.16 663.710 .683 .957

I.AS.1A 119.89 679.464 .476 .958

I.AS.2C 119.80 674.481 .453 .958

II.EM.1A 119.48 676.236 .555 .957

V.OP.1B 119.30 669.272 .702 .957

I.SR.1C 119.47 668.978 .669 .957

III.IC.2C 119.72 676.914 .391 .958

I.ES.2D 119.92 671.546 .540 .957

I.AS.1B 119.70 674.242 .586 .957

IV.PS.2B 119.97 673.848 .507 .957

IV.RT.1C 119.66 679.498 .455 .958

I.SA.1D 119.48 663.252 .702 .956

II.IR.1C 119.57 673.626 .606 .957

V.HA.1C 119.16 668.710 .648 .957

I.ES.1B 119.68 677.766 .477 .958

II.RE.1B 119.49 666.812 .692 .957

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

79

Lampiran 4. Skala EQi-45 A dan B

S U RVE Y KE PR IBA D I AN

Paket A

Oleh:

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

139114100

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

80

PENGANTAR

============================================================

Saya, Dewi Ayu Lakshita Nugraini mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma, memohon bantuan dan kesedian Saudara/i untuk memberikan

jawaban pada survey ini berkenaan dengan pengambilan data skripsi. Survey ini

menyediakan pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Anda berkaitan

dengan diri dan dengan orang lain, sehingga tidak ada jawaban yang benar ataupun

salah. Saya memastikan kerahasiaan data sesuai dengan yang diatur oleh kode etik

Psikologi.

PETUNJUK MENJAWAB

===========================================================

Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan perasaan, pengalaman, dan diri Anda,

pada saat ini, bukan mengikuti pikiran Anda tentang bagaimana seharusnya

perasaan atau tindakan Anda. Bubuhkan tanda centang (✓) pada salah satu alternatif

jawaban. Keterangan pilihan jawaban diuraikan sebagai berikut:

5 = SANGAT SERING atau SANGAT DIRI SAYA

4 = SERING atau DIRI SAYA

3 = BIASA atau NETRAL

2 = JARANG atau BUKAN DIRI SAYA

1 = SANGAT JARANG atau SANGAT BUKAN DIRI SAYA

Jika ingin mengubah jawaban, silahkan tuliskan tanda = diatas jawaban sebelumnya.

Jawablah setiap pernyataan dengan cepat dan lanjutkan menjawab pernyataan

berikutnya. Cobalah menghindari menjawab netral atau mencentang kolom 3

sesedikit mungkin. Pilihlah jawaban itu hanya jika Anda benar-benar tidak bisa

menentukan. Tidak ada batasan waktu yang diberikan. Selamat mengerjakan ☺

IDENTITAS DIRI

==========================================================

Saya telah membaca dan memahami pernyataan diatas. Dengan ini, saya

menegaskan keikutsertaan dan mengizinkan jawaban saya digunakan sebagai data

penelitian ilmiah ini.

Nama :

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Usia : tahun

Alternatif Jawaban

(1) (2) (3) (4) (5)

96 ✓ ✓

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

81

No Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1 Saya mengetahui cara mengatasi stress.

2 Saya merupakan orang yang mandiri.

3 Saya mudah beradaptasi.

4 Penyelesaian masalah yang saya lakukan berujung

baik.

5 Saya acuh tak acuh ketika tindakan saya menyakiti

orang lain.

6 Saya menyukai diri saya, termasuk kelemahan

saya.

7 Saya menikmati kedekatan dengan teman saya.

8 Saya menjadi pemimpin bagi diri saya.

9 Saya menjalani pekerjaan atau studi saya dengan

terpaksa.

10 Saya adalah orang yang ramah.

11 Perasaan saya sulit dipengaruhi oleh orang lain.

12 Saya membiarkan stress yang saya alami.

13 Saya menjauhkan diri dari masyarakat.

14 Saya mudah memahami hal baru.

15 Saya menikmati pekerjaan atau studi yang saya

jalani.

16 Saya merasa memiliki harapan.

17 Saya merupakan bagian dari masyarakat.

18 Saya susah menyesuaikan diri dengan perubahan.

19 Saya merasa diri saya dingin dan kurang

bersahabat.

20 Saya memiliki persahabatan yang berlangsung

lama.

21 Saya membiarkan kemarahan mengatur diri saya.

22 Saya merasa optimis dengan hidup.

23 Saya mampu bertahan dalam keadaan stress.

24 Saya mengejek teman yang membagikan

perasaannya pada saya.

25 Masalah yang saya selesaikan berakhir

berantakan.

26 Saya mampu membedakan fakta dan opini.

27 Saya hanya diam atau tidak menanggapi ketika

teman bercerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

82

No Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

28 Saya susah mengenali perasaan saya.

29 Saya mampu menilai secara objektif.

30 Saya bernasib malang.

31 Saya mampu mengungkapkan pendapat tanpa

menyakiti orang lain.

32 Saya cenderung diam ketika dimintai pendapat.

33 Saya peduli pada perasaan orang lain.

34 Saya berusaha untuk selalu semangat dalam

berjuang.

35 Saya bangga dengan prestasi saya.

36 Saya meluap-luapkan kemarahan.

37 Saya mengabaikan reaksi orang lain ketika saya

sedang marah.

38 Fakta dan opini adalah dua hal yang mirip dan

susah dibedakan.

39 Saya mampu mempertahankan hak dan nilai diri

dengan cara yang baik.

40 Saya kesulitan menemukan cara menyelesaikan

masalah secara positif dan efektif.

41 Saya memilih pekerjaan atau studi yang

mendukung cita-cita saya.

42 Saya saling membantu dan diberi bantuan oleh

orang lain.

43 Saya bersyukur atas hal yang saya miliki.

44 Saya mengetahui penyebab dari perasaan saya.

45 Saya mau bekerja sama dengan anggota

masyarakat.

SELESAI ☺

PERIKSA JAWABAN ANDA, JANGAN SAMPAI ADA YANG

TERLEWAT.

TERIMAKASIH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

83

S U RVE Y KE PR IBA D I AN

Paket B

Oleh:

Dewi Ayu Lakshita Nugraini

139114100

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

84

PENGANTAR

============================================================

Saya, Dewi Ayu Lakshita Nugraini mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma, memohon bantuan dan kesedian Saudara/i untuk memberikan

jawaban pada survey ini berkenaan dengan pengambilan data skripsi. Survey ini

menyediakan pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Anda berkaitan

dengan diri dan dengan orang lain, sehingga tidak ada jawaban yang benar ataupun

salah. Saya memastikan kerahasiaan data sesuai dengan yang diatur oleh kode etik

Psikologi.

PETUNJUK MENJAWAB

===========================================================

Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan perasaan, pengalaman, dan diri Anda,

pada saat ini, bukan mengikuti pikiran Anda tentang bagaimana seharusnya

perasaan atau tindakan Anda. Bubuhkan tanda centang (✓) pada salah satu alternatif

jawaban. Keterangan pilihan jawaban diuraikan sebagai berikut:

5 = SANGAT SERING atau SANGAT DIRI SAYA

4 = SERING atau DIRI SAYA

3 = BIASA atau NETRAL

2 = JARANG atau BUKAN DIRI SAYA

1 = SANGAT JARANG atau SANGAT BUKAN DIRI SAYA

Jika ingin mengubah jawaban, silahkan tuliskan tanda = diatas jawaban sebelumnya.

Jawablah setiap pernyataan dengan cepat dan lanjutkan menjawab pernyataan

berikutnya. Cobalah menghindari menjawab netral atau mencentang kolom 3

sesedikit mungkin. Pilihlah jawaban itu hanya jika Anda benar-benar tidak bisa

menentukan. Tidak ada batasan waktu yang diberikan. Selamat mengerjakan ☺

IDENTITAS DIRI

==========================================================

Saya telah membaca dan memahami pernyataan diatas. Dengan ini, saya

menegaskan keikutsertaan dan mengizinkan jawaban saya digunakan sebagai data

penelitian ilmiah ini.

Nama :

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Usia : tahun

Alternatif Jawaban

(1) (2) (3) (4) (5)

96 ✓ ✓

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

85

No Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1 Saya memiliki persahabatan yang berlangsung

lama.

2 Saya mampu membedakan fakta dan opini.

3 Penyelesaian masalah yang saya lakukan

berujung baik.

4 Saya menikmati kedekatan dengan teman saya.

5 Saya acuh tak acuh ketika tindakan saya

menyakiti orang lain.

6 Saya merupakan orang yang mandiri.

7 Saya merasa optimis dengan hidup.

8 Saya merasa memiliki harapan.

9 Saya berusaha untuk selalu semangat dalam

berjuang.

10 Saya merupakan bagian dari masyarakat.

11 Perasaan saya sulit dipengaruhi oleh orang lain.

12 Saya menyukai diri saya, termasuk kelemahan

saya.

13 Saya menjalani pekerjaan atau studi saya

dengan terpaksa.

14 Saya bangga dengan prestasi saya.

15 Saya mau bekerja sama dengan anggota

masyarakat.

16 Fakta dan opini adalah dua hal yang mirip dan

susah dibedakan.

17 Saya membiarkan kemarahan mengatur diri

saya.

18 Saya mampu bertahan dalam keadaan stress.

19 Saya mengejek teman yang membagikan

perasaannya pada saya.

20 Saya mampu mengungkapkan pendapat tanpa

menyakiti orang lain.

21 Saya mampu menilai secara objektif.

22 Masalah yang saya selesaikan berakhir

berantakan.

23 Saya mengetahui penyebab dari perasaan saya.

24 Saya memilih pekerjaan atau studi yang

mendukung cita-cita saya.

25 Saya meluap-luapkan kemarahan.

26 Saya menjauhkan diri dari masyarakat.

27 Saya mudah memahami hal baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

86

No Pernyataan Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

28 Saya menikmati pekerjaan atau studi yang saya

jalani.

29 Saya bernasib malang.

30 Saya bersyukur atas hal yang saya miliki.

31 Saya cenderung diam ketika dimintai pendapat.

32 Saya susah mengenali perasaan saya.

33 Saya hanya diam atau tidak menanggapi ketika

teman bercerita.

34 Saya membiarkan stress yang saya alami.

35 Saya kesulitan menemukan cara menyelesaikan

masalah secara positif.

36 Saya mampu mempertahankanhak dan nilai diri

dengan cara yang baik.

37 Saya menjadi pemimpin bagi diri saya.

38 Saya susah menyesuaikan diri dengan

perubahan.

39 Saya mengabaikan reaksi orang lain ketika saya

sedang marah.

40 Saya adalah orang yang ramah.

41 Saya mudah beradaptasi.

42 Saya merasa diri saya dingin dan kurang

bersahabat.

43 Saya saling membantu dan diberi bantuan oleh

orang lain.

44 Saya mengetahui cara mengatasi stress.

45 Saya peduli pada perasaan orang lain.

SELESAI ☺

PERIKSA JAWABAN ANDA, JANGAN SAMPAI ADA YANG

TERLEWAT.

TERIMAKASIH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

87

Lampiran 5. Perolehan Skor Kecerdasan Emosional Kelompok Eksperimen

Par. Pretest Kategori Posttest Kategori Gain Score Kategori

1 108 Sedang 104 Sedang -4 Tidak Efektif

2 124 Tinggi 133 Tinggi 9 Tidak Efektif

3 154 Tinggi 156 Tinggi 2 Tidak Efektif

4 93 Sedang 105 Sedang 12 Tidak Efektif

5 120 Tinggi 120 Tinggi 0 Tidak Efektif

6 157 Tinggi 163 Tinggi 6 Tidak Efektif

7 98 Sedang 90 Sedang -8 Tidak Efektif

8 154 Tinggi 153 Tinggi -1 Tidak Efektif

9 55 Rendah 48 Rendah -7 Tidak Efektif

10 132 Tinggi 127 Tinggi -5 Tidak Efektif

11 141 Tinggi 140 Tinggi -1 Tidak Efektif

12 125 Tinggi 125 Tinggi 0 Tidak Efektif

13 136 Tinggi 137 Tinggi 1 Tidak Efektif

14 49 Rendah 54 Rendah 5 Tidak Efektif

15 130 Tinggi 142 Tinggi 12 Tidak Efektif

16 95 Sedang 112 Sedang 17 Efektif

17 140 Tinggi 139 Tinggi -1 Tidak Efektif

18 133 Tinggi 138 Tinggi 5 Tidak Efektif

19 141 Tinggi 141 Tinggi 0 Tidak Efektif

20 127 Tinggi 129 Tinggi 2 Tidak Efektif

21 127 Tinggi 115 Sedang -12 Tidak Efektif

22 140 Tinggi 132 Tinggi -8 Tidak Efektif

23 92 Sedang 126 Tinggi 34 Efektif

24 147 Tinggi 143 Tinggi -4 Tidak Efektif

25 119 Sedang 132 Tinggi 13 Efektif

26 141 Tinggi 140 Tinggi -1 Tidak Efektif

27 124 Tinggi 123 Tinggi -1 Tidak Efektif

28 106 Sedang 111 Sedang 5 Tidak Efektif

29 133 Tinggi 149 Tinggi 16 Efektif

30 138 Tinggi 32 Rendah -106 Tidak Efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

88

Lampiran 6. Data Perolehan “Skala Reaksi”

Kelompok Eksperimen

Par. XH1 XH2 XH3 ∑

1 29 27 29 85

2 42 40 42 124

3 44 35 37 116

4 39 41 27 107

5 43 46 43 132

6 38 34 38 110

7 35 33 27 95

8 39 37 39 115

9 37 36 26 99

10 40 24 35 99

11 37 30 29 96

12 39 42 44 125

13 38 41 38 117

14 38 38 36 112

15 25 23 19 67

16 27 44 50 121

17 24 23 33 80

18 40 33 34 107

19 40 40 40 120

20 28 29 37 94

21 36 27 36 99

22 41 36 30 107

23 43 46 48 137

24 26 37 36 99

25 43 30 29 102

26 44 36 43 123

27 29 32 31 92

28 35 42 31 108

29 37 34 31 102

30 37 32 30 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

89

Lampiran 7. Data Perolehan Skor Kecerdasan Emosional Kelompok Kontrol

Par. Pretest Kategori Posttest Kategori Gain Score

1 150 Tinggi 141 Tinggi -9

2 143 Tinggi 158 Tinggi 15

3 133 Tinggi 125 Tinggi -8

4 128 Tinggi 123 Tinggi -5

5 139 Tinggi 141 Tinggi 2

6 121 Tinggi 117 Sedang -4

7 132 Tinggi 129 Tinggi -3

8 20 Rendah 153 Tinggi 133

9 141 Tinggi 148 Tinggi 7

10 111 Sedang 106 Sedang -5

11 117 Sedang 121 Tinggi 4

12 120 Tinggi 131 Tinggi 11

13 103 Sedang 105 Sedang 2

14 149 Tinggi 150 Tinggi 1

15 148 Tinggi 140 Tinggi -8

16 130 Tinggi 140 Tinggi 10

17 150 Tinggi 156 Tinggi 6

18 165 Tinggi 169 Tinggi 4

19 128 Tinggi 105 Sedang -23

20 155 Tinggi 154 Tinggi -1

21 111 Sedang 117 Sedang 6

22 114 Sedang 100 Sedang -14

23 28 Rendah 151 Tinggi 123

24 138 Tinggi 141 Tinggi 3

25 134 Tinggi 133 Tinggi -1

26 148 Tinggi 154 Tinggi 6

27 137 Tinggi 136 Tinggi -1

28 136 Tinggi 137 Tinggi 1

29 128 Tinggi 120 Tinggi -8

30 144 Tinggi 142 Tinggi -2

31 145 Tinggi 139 Tinggi -6

32 121 Tinggi 133 Tinggi 12

33 117 Sedang 122 Tinggi 5

34 143 Tinggi 141 Tinggi -2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

90

Lampiran 8. Data Deskriptif Hasil Analisis

N Min Max X µ s 𝜎

Pretest 64 49 157 122.63 90 26.17 30

Posttest 64 32 163 121.97 90 30.894 30

Total

Skala

Reaksi

30 67 137 106.30 30 15.38 6.66

Descriptives

Statistic Std. Error

Pretest Mean 122.63 4.779

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 112.86

Upper Bound 132.41

5% Trimmed Mean 124.76

Median 128.50

Variance 685.206

Std. Deviation 26.176

Minimum 49

Maximum 157

Range 108

Interquartile Range 33

Skewness -1.342 .427

Kurtosis 1.846 .833

Posttest Mean 121.97 5.640

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 110.43

Upper Bound 133.50

5% Trimmed Mean 124.52

Median 130.50

Variance 954.447

Std. Deviation 30.894

Minimum 32

Maximum 163

Range 131

Interquartile Range 29

Skewness -1.607 .427

Kurtosis 2.466

.833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

91

Total Skala Reaksi Mean 106.30 2.809

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 100.55

Upper Bound 112.05

5% Trimmed Mean 106.63

Median 107.00

Variance 236.769

Std. Deviation 15.387

Minimum 67

Maximum 137

Range 70

Interquartile Range 20

Skewness -.269 .427

Kurtosis .378 .833

Data Deskriptif Klasifikasi Partisipan berdasarkan Kategori Skor yang Diperoleh

Hasil Skor Pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 4 6.3 6.3 6.3

Sedang 10 15.6 15.6 21.9

Tinggi 50 78.1 78.1 100.0

Total 64 100.0 100.0

Posttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 2 3.1 3.1 3.1

Sedang 19 29.7 29.7 32.8

Tinggi 43 67.2 67.2 100.0

Total 64 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

92

Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi

Uji Normalitas

Tests of Normality

KELOMPOK Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest EKSPERIMEN .187 30 .009 .879 30 .003

KONTROL .205 34 .001 .722 34 .000

Posttest EKSPERIMEN .180 30 .014 .836 30 .000

KONTROL .101 34 .200* .971 34 .495

Gain Score EKSPERIMEN .302 30 .000 .566 30 .000

KONTROL .354 34 .000 .489 34 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest .023 1 62 .880

Posttest 4.075 1 62 .048

Gain Score .759 1 62 .387

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

93

Lampiran 10. Hasil Uji Hipotesis: Uji Beda Sampel Independen

Mann-Whitney Test

Ranks

KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

Gain Score EKSPERIMEN 30 33.22 996.50

KONTROL 34 31.87 1083.50

Total 64

Test Statisticsa

Gain Score

Mann-Whitney U 488.500

Wilcoxon W 1083.500

Z -.290

Asymp. Sig. (2-tailed) .772

a. Grouping Variable: KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

94

Lampiran 11. Hasil Uji Hipotesis: Uji Beda Pre-Posttest

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Posttest Eksperimen -

Pretest Eksperimen

Negative Ranks 13a 11.38 148.00

Positive Ranks 14b 16.43 230.00

Ties 3c

Total 30

Posttest Kontrol - Pretest

Kontrol

Negative Ranks 16d 16.19 259.00

Positive Ranks 18e 18.67 336.00

Ties 0f

Total 34

a. Posttest Eksperimen < Pretest Eksperimen

b. Posttest Eksperimen > Pretest Eksperimen

c. Posttest Eksperimen = Pretest Eksperimen

d. Posttest Kontrol < Pretest Kontrol

e. Posttest Kontrol > Pretest Kontrol

f. Posttest Kontrol = Pretest Kontrol

Test Statisticsa

Posttest Eksperimen -

Pretest Eksperimen

Posttest Kontrol -

Pretest Kontrol

Z -.987b -.659b

Asymp. Sig. (2-tailed) .324 .510

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

95

Lampiran 12. Hasil Analisis Tambahan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Total Skala Reaksi .084 30 .200* .983 30 .891

Gain Score Eksperimen .302 30 .000 .566 30 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Nonparametric Correlations

Correlations

Gain Score

Eksperimen

Total Skala

Reaksi

Kendall's tau_b Gain Score Eksperimen Correlation Coefficient 1.000 .222*

Sig. (1-tailed) . .047

N 30 30

Total Skala Reaksi Correlation Coefficient .222* 1.000

Sig. (1-tailed) .047 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

96

Lampiran 13. Hasil Penilaian Validitas Skala EQi-45 oleh Ahli dengan Indeks Validitas Isi (IVI)

SKALA RELEVANSI

Dimensi Aspek Variasi

Sikap

Item Skor

I. Intrapersonal

EQ

kemampuan untuk

mengenali,

memahami, dan

mengungkapkan

emosi serta

perasaan dengan

cara yang

menghormati dan

menerima diri.

A. Self-regard (SR)

Kemampuan dalam menyadari dan

menilai diri secara tepat untuk

menumbuhkan rasa penerimaan diri

dan penghargaan diri. Kemampuan

ini berada pada orang yang mampu

memiliki identitas dengan

memandang diri baik, percaya diri,

dan puas terhadap diri.

1

FAV

a. Saya merasa diri adalah orang yang baik. 0.5

b. Saya menyukai diri saya, termasuk kelemahan saya. 1

c. Saya bangga dengan prestasi saya. 1

2

UNFAV

a. Saya berpikiran negatif pada diri. 1

b. Saya bernasib malang. 1

c. Saya merasa tidak pantas mendapatkan prestasi

yang saya peroleh.

1

B. Emotional self-awareness (ES)

Kemampuan seseorang untuk

mengenali dan memahami emosi

dengan mampu membedakan emosi

dan memahami sebab serta akibat

dari emosi pada pikiran dan

tindakan diri dan orang lain.

1

FAV

a. Saya mampu membedakan perasaan-perasaan yang

saya alami.

0.5

b. Saya mengetahui penyebab dari perasaan saya. 0.5

c. Saya menyadari bahwa tindakan saya berubah

ketika perasaan saya berubah.

0.5

d. Orang lain mendapat imbas dari perasaan saya. 0.5

2

UNFAV

a. Saya susah mengenali perasaan saya. 0.5

b. Perasaan saya muncul begitu saja tanpa sebab. 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

97

c. Perilaku saya berubah tanpa sebab ketika perasaan

saya berubah.

0

d. Saya mengabaikan reaksi orang lain ketika saya

sedang marah.

0

C. Assertiveness (AS)

Kemampuan untuk mengungkapkan

perasaan, kepercayaan, dan pikiran,

serta mempertahankan hak dan nilai

diri secara terbuka, konstruktif dan

diterima masyarakat. Kemampuan

ini dapat dicapai jika seseorang

mampu mengekspresikan diri dan

emosi secara bebas, tanpa malu dan

memendam perasan, serta tidak

merugikan diri dan orang lain.

1

FAV

a. Saya mampu mengungkapkan pendapat tanpa

menyakiti orang lain.

1

b. Saya mampu mempertahankan hak dan nilai diri

dengan cara yang baik.

0.5

c. Saya adalah orang yang terbuka. 0

2

UNFAV

a. Ketika mengungkapkan pendapat, saya menyakiti

hati orang lain.

0.5

b. Saya bertengkar dengan teman ketika

mempertahankan pendapat saya.

0.5

c. Saya cenderung diam ketika dimintai pendapat. 1

D. Independence (IN)

Kemampuan untuk mengarahkan

dan mengatur pikiran dan perilaku

untuk tidak bergantung secara

emosional pada orang lain.

Kemampuan ini dilihat dari

kemandirian seseorang dalam

menentukan tujuan dan pelaksanaan

tugas, serta tidak mudah

terpengaruh orang lain.

1

FAV

a. Saya merupakan orang yang mandiri. 1

b. Perasaan saya sulit dipengaruhi oleh orang lain. 0.5

c. Saya menjadi pemimpin bagi diri saya. 0.5

2

UNFAV

a. Saya selalu membutuhkan bantuan orang lain. 1

b. Perilaku orang lain yang kurang menyenangkan

cepat memicu amarah saya.

0.5

c. Orang lain membantu saya dalam mengambil

keputusan.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

98

E. Self-actualization (SA)

Kemampuan seseorang dalam

menyadari potensi, minat dan

kemampuan, serta menikmati usaha

untuk mewujudkan tujuan.

Seseorang yang memiliki

kemampuan ini dianggap memiliki

dorongan untuk berprestasi karena

mengetahui tujuan hidup,

berkeinginan untuk mencapainya,

dan memiliki usaha untuk

meningkatkan kemampuan yang

berkaitan dengan tujuan tersebut.

1

FAV

a. Saya memiliki cita-cita. 1

b. Saya mengetahui cara mewujudkan cita-cita saya. 1

c. Saya menikmati pekerjaan atau studi yang saya

jalani.

1

d. Saya memilih pekerjaan atau studi yang mendukung

cita-cita saya.

1

2

UNFAV

a. Saya bingung dengan masa depan. 1

b. Saya enggan menggapai cita-cita saya karena sulit

untuk dilakukan.

1

c. Pekerjaan atau studi saya membosankan. 1

d. Saya menjalani pekerjaan atau studi saya dengan

terpaksa.

1

II. Interpersonal EQ

kemampuan untuk

memahami cara

seseorang

merasakan dan

cara berelasi.

A. Empathy (EM)

Kemampuan seseorang untuk

menyadari, memahami, menghargai

perasaan orang lain. Kemampuan

ini dapat dilihat dari kepekaan dan

kepedulian pada perasaan orang

lain, serta menunjukkan sikap

hangat pada orang lain.

1

FAV

a. Saya peduli pada perasaan orang lain. 0.5

b. Saya mengetahui perasaan teman saya. 0.5

c. Saya mencoba mengulangi perkataan teman setelah

ia membagikan perasaannya untuk memastikan

pemahaman saya.

0.5

2

UNFAV

a. Saya enggan untuk berurusan dengan perasaan

orang lain.

0.5

b. Saya mengejek teman yang membagikan

perasaannya pada saya.

0.5

c. Saya hanya diam atau tidak menanggapi ketika

teman bercerita.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

99

B. Social responsibility (RE)

Kemampuan untuk menunjukkan

identitas dalam kelompok sebagai

anggota yang kooperatif, kontributif,

konstruktif dalam kelompok sosial.

Seseorang perlu menjadi bagian,

mau peduli dengan kemajuan, dan

bekerja sama untuk membangun

masyarakat.

1

FAV

a. Saya merupakan bagian dari masyarakat. 1

b. Saya peduli dengan kemajuan masyarakat. 1

c. Saya mau bekerja sama dengan anggota masyarakat. 1

2

UNFAV

a. Saya menjauhkan diri dari masyarakat. 1

b. Kemajuan masyarakat tidak terlalu berdampak pada

saya.

1

c. Saya menolak mengikuti kegiatan sosial. 1

C. Interpersonal Relationship (IR)

Kemampuan seseorang dalam

mempertahankan hubungan

interpersonal yang memuaskan

dengan menunjukkan kedekatan

yang intim dan emosional, serta

saling berbalas afeksi. Seseorang

perlu mampu mengekspresikan

kehangatan, afeksi, dan kedekatan

tanpa merasa malu, canggung, dan

menghindari kontak sosial.

1

FAV

a. Saya memiliki persahabatan yang berlangsung lama. 1

b. Saya menikmati kedekatan dengan teman saya. 1

c. Saya saling membantu dan diberi bantuan oleh

orang lain.

1

2

UNFAV

a. Pertemanan saya berlangsung sementara. 0.5

b. Saya canggung ketika berada didekat teman saya. 1

c. Saya merasa selalu membantu orang lain tanpa

dibantu kembali.

1

III.

Stress

Management EQ

A. Stress Tolerance (ST)

Kemampuan seseorang untuk

mempertahankan diri di situasi yang

tidak menentu dan memicu stress

dengan mengatasi tuntutan hidup

secara aktif dan positif. Kemampuan

1

FAV

a. Saya mengetahui cara mengatasi stress. 0.5

b. Saya mampu bertahan dalam keadaan stress. 0.5

c. Saya tetap tegar ketika sedang stress.

0.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

100

kemampuan untuk

mengelola dan

mengatur emosi.

ini dapat dikembangkan dengan

pemilihan cara mengatasi stress dan

penyebabnya dengan tepat.

2

UNFAV

a. Saya membiarkan stress yang saya alami. 0.5

b. Saya merasa putus asa ketika sedang stress. 0.5

c. Saya merasa sedih dan hancur ketika sedang stress. 0.5

B. Impulse control (IC)

Kemampuan seseorang untuk

menunda dan mengendalikan

dorongan dan godaan dengan

menerima dorongan tersebut tanpa

menyangkal, menenangkan diri, dan

menahan atau menunda dorongan

perilaku yang merugikan diri dan

orang lain.

1

FAV

a. Saya sadar ketika sedang menyakiti orang lain. 1

b. Saya mampu bersikap tenang ketika ingin marah. 1

c. Saya mampu menahan kemarahan. 1

2

UNFAV

a. Saya acuh tak acuh ketika tindakan saya menyakiti

orang lain.

1

b. Saya membiarkan kemarahan mengatur diri saya. 0.5

c. Saya meluap-luapkan kemarahan. 1

IV

Adaptability EQ

kemampuan untuk

mengelola

perubahan,

beradaptasi, dan

menyelesaikan

permasalahan

personal dan

interpersonal.

A. Reality testing (RT)

Kemampuan seseorang untuk

membedakan pengalaman subjektif

di dalam diri dengan hal di luar diri

yang ada secara objektif. Seorang

yang memiliki kemampuan ini

mampu membedakan pikiran,

perasaan, dan kenyataan.

1

FAV

a. Saya mampu membedakan fakta dan opini. 0.5

b. Saya mampu menilai secara objektif. 1

c. Saya mampu membedakan perasaan, pikiran, dan

kenyataan.

1

2

UNFAV

a. Fakta dan opini adalah dua hal yang mirip dan susah

dibedakan.

0.5

b. Harapan dan kenyataan adalah dua hal yang sulit

dibedakan.

1

c. Saya sering salah dalam memilah pikiran dan

perasaan, serta kenyataan.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

101

B. Flexibility (FL)

Kemampuan seseorang untuk

menyesuaikan pikiran, perasaan,

dan perilaku pada situasi baru yang

dinamis.

1

FAV

a. Saya mudah beradaptasi. 1

b. Saya mudah memahami hal baru. 1

c. Saya mampu melakukan suatu hal secara spontan.

1

2

UNFAV

a. Saya adalah orang yang kaku. 0.5

b. Saya susah menyesuaikan diri dengan perubahan. 1

c. Saya melakukan hal sesuai rencana. 0.5

C. Problem solving (PS)

Kemampuan seseorang untuk

menemukan dan menentukan

penyelesaian masalah personal dan

interpersonal yang berpotensi

efektif.

1

FAV

a. Saya peka terhadap masalah yang menyangkut diri

saya.

1

b. Saya tahu cara menyelesaikan masalah secara

positif dan efektif.

0.5

c. Penyelesaian masalah yang saya lakukan berujung

baik.

0.5

2

UNFAV

a. Saya acuh tak acuh dengan masalah yang saya

alami.

1

b. Saya kesulitan menemukan cara menyelesaikan

masalah secara positif dan efektif.

0.5

c. Masalah yang saya selesaikan berakhir berantakan. 0.5

V.

General Mood

kemampuan

membangkitkan

A. Optimism (OP)

Kemampuan seseorang untuk

memandang sisi positif dari hidup

1

FAV

a. Saya merasa optimis dengan hidup. 0.5

b. Saya berusaha untuk selalu semangat dalam

berjuang.

1

c. Saya merasa memiliki harapan. 0.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

102

afek positif dan

memotivasi diri.

dan mempertahankan sikap positif

pada situasi yang beragam.

2

UNFAV

a. Saya adalah pribadi yang pesimis. 0.5

b. Saya enggan untuk berjuang. 1

c. Saya selalu gagal.

1

B. Hapiness (HA)

Kemampuan untuk bersyukur dan

menikmati diri, orang lain, dan

kehidupan dengan bersenang-senang

dan menunjukkan emosi positif.

1

FAV

a. Saya bersyukur atas hal yang saya miliki. 1

b. Saya menikmati waktu bersenang-senang. 1

c. Saya adalah orang yang ramah. 1

2

UNFAV

a. Hidup saya penuh kekurangan. 0.5

b. Saya gelisah ketika berlibur. 1

c. Saya merasa diri saya dingin dan kurang bersahabat. 0.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

103

Lampiran 14. Hasil Penilaian Validitas Instruksi oleh Ahli dengan Indeks Validitas Isi (IVI)

SKALA RELEVANSI

UJI VALIDITAS ISI INSTRUKSI Skor TINDAKAN

INSTRUKSI A1 – Instruksi untuk memanggil pengalaman traumatis 1 Dipakai dengan perbaikan pemilihan kata

INSTRUKSI THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING 1 Dipakai dengan perbaikan penempatan kata sambung

INSTRUKSI KELOMPOK KONTROL HARI KE-1 1 Dipakai

INSTRUKSI KELOMPOK KONTROL HARI KE-2 1 Dipakai

INSTRUKSI KELOMPOK KONTROL HARI KE-3 1 Dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS THE PERCEIVED-BENEFITS WRITING · Dewi Ayu Lakshita Nugraini ABSTRAK Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berperilaku

104

Lampiran 15. Hasil Penilaian Validitas Skala Reaksi Pasca Menulis

SKALA REAKSI PASCA MENULIS

Rf. King dan Miner (2000)

DIMENSI FAKTOR ITEM Skor Tindakan

Upsetting

Mengkhawatirkan Pengalaman yang saya tulis..

Mengkhawatirkan 1 2 3 4 5 Sangat mengkhawatirkan

Tidak menyenangkan 1 2 3 4 5 Sangat tidak menyenangkan

Mengganggu diri saya 1 2 3 4 5 Sangat mengganggu diri saya

Mengecewakan 1 2 3 4 5 Sangat mengecewakan

1 Dipakai

Tidak menyenangkan

Mengganggu

Mengecewakan

1

Emotional Dampak pada diri Pengalaman yang saya tulis berdampak…. pada diri saya

Sedikit 1 2 3 4 5 Sangat besar 1 Dipakai

Difficult

Susah Saya mencurahkan pengalaman saya dengan…

Mudah 1 2 3 4 5 Susah

Usaha yang minimal 1 2 3 4 5 Usaha yang maksimal

1 Dipakai Memerlukan usaha

Important

Menimbulkan pengaruh Pengalaman tersebut….. pada hidup saya

Beperngaruh 1 2 3 4 5 Sangat berpengaruh

Penting 1 2 3 4 5 Sangat penting

1 Dipakai Penting

How

important

Anonymity

Pentingnya anonimitas Saya ingin pengalaman ini tidak diketahui orang lain…

Penting 1 2 3 4 5 Sangat penting 1 Dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI