EFEKTIVITAS TES BERBASIS ONLINE DI SMK NEGERI 1 ......pelaksanaan tes. Soal-soal dan kunci jawaban...
Transcript of EFEKTIVITAS TES BERBASIS ONLINE DI SMK NEGERI 1 ......pelaksanaan tes. Soal-soal dan kunci jawaban...
EFEKTIVITAS TES BERBASIS ONLINE
DI SMK NEGERI 1 PRINGAPUS
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Pendidikan Sarjana (S1)
Fakultas Teknologi Informasi
Progdi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Disusun oleh :
Santi Novita Dewy
702017801
Universitas Kristen Satya Wacana
Fakultas Teknologi Informasi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
2019
Efektivitas Tes Berbasis Online di SMK Negeri 1 Pringapus Santi Novita Dewy, Yuliana T. B. Tacoh, S.PAK., M.Pd.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
E-mail : 1) [email protected], 2) [email protected]
Abstrak
Sebuah tes dilaksanakan sebagai bahan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang
dilakukan di akhir periode tertentu ataupun diakhir sebuah materi, untuk
menentukan apakah peserta didik sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar atau
belum. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, sistem tes manual atau
sering disebut dengan konvensional secara bertahap akan berubah menjadi sistem
tes terkomputerisasi. SMK Negeri 1 Pringapus mulai melaksanakan tes berbasis
online dengan memanfaatkan aplikasi Socrative. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas penggunaan tes berbasis online yaitu Socrative bagi guru
mata pelajaran. Efektivitas yang dimaksud adalah berkurangnya penggunaan
kertas dalam penggandaan soal, kemudahan guru mata pelajaran dalam
memperolah hasil tes, dan guru dapat memberikan laporan hasil tes kepada
kurikulum tepat pada waktunya. Responden penelitian yaitu 31 guru SMK
Negeri 1 Pringapus. Metode penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan
wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan data kualitatif yang
berfokus pada efektivitas penggunaan kertas, pengkoreksian, dan pelaporan
hasil tes. Hasil analisis menunjukkan tes berbasis online sangat efektif dilihat
dari hasil kuesioner dimana 31 guru berada pada kategori sangat tinggi.
Kata Kunci : Efektivitas, Tes Online
Abstract
A test is carried out as an evaluation material for learning outcomes conducted at
the end of a certain period or at the end of a material, to determine whether
students have met the criteria for mastery learning or not. Along with the
development of current technology, manual test systems or often referred to as
conventional will gradually change to a computerized test system. Pringapus 1
State Vocational School began conducting online-based tests using the Socrative
application. This study aims to determine the effectiveness of the use of online-
based tests namely Socrative for subject teachers. The effectiveness in question is
the reduced use of paper in multiplication of questions, the ease of subject
teachers in obtaining test results, and the teacher can provide reports of test
results to the curriculum on time. The research respondents were 31 teachers of
SMK Negeri 1 Pringapus. The research method used was a questionnaire and an
interview. The data obtained were analyzed with qualitative data which focused
on the effectiveness of paper use, correction, and reporting of test results. The
results of the analysis showed that online-based tests were very effective in terms
of the results of the questionnaire in which 31 teachers were in the very high
category.
Keywords : Effectiveness, Test Online
1. Pendahuluan
Indonesia tengah memasuki revolusi digital atau industrialisasi
keempat, dimana penggunaan internet sangat mempengaruhi pola kehidupan
manusia. Pengaruh inipun telah memberikan dampak yang signifikan di
bidang pendidikan. Pengaruh yang dapat terlihat diantaranya adalah dalam
pembelajaran. Perumusan hasil belajar sudah dapat dihitung dengan
menggunakan komputer yang menghasilkan penghitungan yang konsisten,
objektif, akurat, dan terukur.
Hasil belajar didapatkan melalui pelaksanaan tes. Sebuah tes
dilaksanakan sebagai bahan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang
dilakukan di akhir periode tertentu ataupun diakhir sebuah materi, untuk
menentukan apakah peserta didik sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar
atau belum. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitri Maiziani
dengan judul “Efektivitas Computer Based Testing Sebagai Sarana Tes Hasil
Belajar” pada tahun 2016[1] mengatakan pelaksanaan tes manual terdapat
beberapa kendala yang biasa terjadi antara lain pada pelaksanaan proses tes
hasil belajar masih ada sebagian dari peserta didik yang melakukan tindak
kecurangan, seperti melihat catatan (contekan), melihat jawaban teman, dan
bentuk kecurangan lainnya. Kendala berikutnya adalah pada pelaksanaan tes
hasil belajar masih menggunakan cara konvensional yaitu proses memeriksa
lembar jawaban ujian masih secara manual yang dilakukan oleh guru mata
pelajaran yang mata pelajarannya diujiankan. Melihat fenomena tersebut,
tentu akan menjadikan proses pemeriksaan lembar jawaban ujian
membutuhkan waktu yang lama. Selain itu dikhawatirkan akan terjadinya
human eror pada saat proses pemeriksaan lembar jawaban ujian yang
dilakukan secara manual, dan dikhawatirkan akan berdampak pula pada
validitas hasil tes yang tidak objektif. Sedangkan dalam penelitian yang
dilakukan Dwi Wiji Utomo dan Rudy Kustijono dengan judul “Pengembangan
Sistem Ujian Online Soal Pilihan Ganda Dengan Menggunakan Software
Wondershare Quiz Creator” pada tahun 2015 [2] mengatakan pada saat ini
pengajar masih melakukan tes formatif dengan menggunakan ujian tertulis
yang memungkinkan siswa untuk melakukan kecurangan dengan tidak jujur
saat tes terutama untuk soal pilihan ganda. Berdasarkan observasi dan
pengalaman mengajar di beberapa sekolah menengah pertama atau SMP, saat
tes dengan bentuk soal pilihan ganda begitu banyak siswa yang melakukan
kecurangan misal dengan kode tangan yang menunjukkan jawaban dari soal
pilihan ganda. Penggunaan kertas dalam penggandaan soal akan sangat
banyak. Setelah tes dilaksanakan, guru harus segera mengoreksi jawaban
peserta didik dan melaporkan hasil tes kepada kurikulum. Hal inilah yang
sering menjadi kendala guru. Guru tidak bisa melaporkan hasil tes sesuai
batasan waktu dari kurikulum karena banyaknya lembar jawab siswa yang
harus dikoreksi. Kesulitan guru tersebut membuat sistem tes manual tidak
efektif. Tes manual merupakan sebuah tes yang soal-soalnya harus dijawab
peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis. Hal seperti ini juga terjadi
di SMK Negeri 1 Pringapus.
Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, sistem tes manual
atau sering disebut dengan konvensional secara bertahap akan diubah menjadi
sistem tes terkomputerisasi. Menurut Sevima pada tahun 2018 sistem tes
terkomputerisasi adalah tes dengan sistem pelaksanaan menggunakan
komputer sebagai media untuk melakukan tes.[3] SMK Negeri 1 Pringapus
mulai melaksanakan tes berbasis online dengan memanfaatkan aplikasi
SOCRATIVE. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan tes
berbasis online yaitu SOCRATIVE bagi guru mata pelajaran. Efektivitas yang
dimaksud adalah berkurangnya penggunaan kertas dalam penggandaan soal,
kemudahan guru mata pelajaran dalam memperolah hasil tes, guru dapat
memberikan laporan hasil tes kepada kurikulum tepat pada waktunya.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Dwi Iriani yang berjudul “Evaluasi
Penyelenggaraan Sistem Ujian Online di UPBJJ-UT Surabaya” pada tahun
2010[4] mengatakan bahwa pelaksanaan Sistem Ujian Online mensyaratkan
prosedur evaluasi yang objektif, komprehensif, dan kooperatif guna
mengumpulkan informasi secara akurat. Sistem Ujian Online diperlukan di
UPBJJ-UT Surabaya untuk melayani mahasiswa yang karena sesuatu hal tidak
dapat mengikuti ujian akhir semester yang telah dijadwalkan dan memberikan
layanan ujian individual tanpa harus mengujikan tes yang sama dengan tes
yang diujikan secara massal melalui ujian tulis (UAS). Pelaksanaan Sistem
Ujian Online mampu memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk
menentukan jadwal ujiannya sendiri di luar waktu ujian akhir semester (UAS)
yang ada, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan
studinya lebih cepat, dan meningkatkan kualitas layanan ujian.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ni Wayan Sumartini Saraswati
pada tahun 2015 yang berjudul “Sistem Ujian Online berbasis website” [5]
mengemukakan bahwa perangkat lunak ujian online yang dibangun dalam
penelitian ini membutuhkan aplikasi web server dan DBMS yang mendukung.
Secara fungsional ada 5 prosedur yang terlibat antara lain manajemen peserta,
manajemen ujian, manajemen soal ujian, pelaksanaan ujian dan laporan hasil
ujian. Dalam penelitian tersebut dilakukan proses rekayasa perangkat lunak
sistem ujian online berbasis website.
Mengacu pada penelitian terdahulu maka penelitian sekarang ini
mempunyai fokus yang sama yaitu, pelaksanaan tes berbasis online. Pada
penelitian sekarang fokus penelitian dikembangkan pada tes berbasis online
dengan memanfaatkan aplikasi SOCRATIVE. Penggunaan aplikasi tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas tes berbasis online bagi guru.
Dari pemaparan latar belakang tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan bahwa masalah yang diangkat adalah bagaimana efektivitas
tes berbasis online bagi guru di SMK Negeri 1 Pringapus. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tes berbasis online bagi
guru di SMK Negeri 1 Pringapus. Sedangkan manfaat dari penelitian ini
yaitu Guru dapat dengan mudah dan cepat untuk melakukan kegiatan penilaian
tes secara online.
2. Tinjauan Teoritis
Efektivitas menurut Sumardi Suryasubrata (1990 : 5) adalah tindakan
atau usaha yang membawa hasil. [6]
Efektivitas menurut Nana Sudjana (1990:50) efektivitas dapat
diartikan sebagai tindakan keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan tertentu
yang dapat membawa hasil belajar secara maksimal. [6]
Sedangkan menurut Purwadarminta (1994:32) “di dalam pengajaran
efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan, dengan demikian analisis
tujuan merupakan kegiatan pertama dalam perencanaan pengajaran”. [6]
Mengacu dari beberapa definisi efektivitas yang telah dikemukakan
oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa efektivitas
adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari penerapan suatu model
pembelajaran.
Efektivitas yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah efektivitas tes
berbasis online menurut prinsip penilaian hasil belajar, keuntungan tes
berbasis online, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tes
berbasis online [1].
Penilaian menurut Akhmad Sudrajat (2008 : 1) penilaian (assessment)
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.[7]
Sedangkan Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes
maupun nontes. [8]
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Berbasis online
Tes yang dilakukan dengan bantuan komputer dan internet
disebut tes online (Paksiman, 2009). [9]
Tes hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip tes hasil belajar.
Anas Sudijono (2011:45) mengungkapkan tiga prinsip tes hasil belajar, antara
lain prinsip keseluruhan, prinsip kesinambungan, dan prinsip objektivitas.
Sudaryono (2012:29) melakukan pengembangan terhadap prinsip-prinsip tes
hasil belajar, dimana Sudaryono mengungkapkan beberapa prinsip tes hasil
belajar, antara lain prinsip berkesinambungan, prinsip menyeluruh, prinsip
objektivitas, prinsip validitas, prinsip penggunaan kriteria, dan prinsip
kegunaan. [10]
Proses pelaksanaan tes hasil belajar dapat dipermudah dengan bantuan
sebuah aplikasi tes berbasis komputer. Proses pelaksanaan tes tidak lagi
menggunakan lembaran kertas namun tes dilaksanakan dengan menggunakan
komputer yang berbasis online, merupakan sarana untuk mempermudah
pelaksanaan tes. Soal-soal dan kunci jawaban dibuat dalam bentuk elektrik.
Pengujian berbasis komputer menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru
untuk pengujian lebih efektif bila dibandingkan dengan tes yang disampaikan
di atas kertas di ruang kelas.
Kesiapan sistem computer-based test dengan dukungan software
maupun hardware serta ketrampilan komputer peserta tes menjadi syarat
utama dalam pelaksanaan tes berbasis komputer. Selain itu keamanan dan
kerahasiaan hasil tes harus tetap terjaga, hanya peserta tes yang megetahui.
Pada dasarnya pelaksanaan tes berbasis online sama halnya dengan
proses pembelajaran menggunakan komputer. Tes berbasis komputer dapat
dilaksanakan dalam laboratorium komputer yang telah terkoneksi dengan
jaringan dan sistemnya.
Dalam pelaksanaan tes berbasis online ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya : ke-ontetikan peserta test, bank soal, sistem tes
online itu sendiri. Banyak keuntungan yang didapatkan dengan melakukan tes
melalui komputer, diantaranya : mengijinkan melakukan tes di saat yang tepat
bagi peserta didik, mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan
membuat laporan tertulis, menghilangkan pekerjaan logistik seperti
mendistribusikan, menyimpan dan tes menggunakan kertas, peserta tes dapat
langsung mengetahui hasil tes.
Selain kelebihan di atas, terdapat kelebihan dalam pemanfaatan tes
berbasis online, yaitu inklusimulti-media (grafik, klip video pendekatan
filesuara dapat dimasukkan dalam batang pertanyaan, tanggapan atau umpan
balik), butir format (tes berbasis online memungkinkan untuk jenis item yang
tidak dapat diproses oleh lembaran kertas pemindaian gelembung, seperti
"periksa semua yang berlaku”), mengurangi biaya kertas (tes berbasis online
untuk kelas besar menghindari biaya besar dalam memproduksi tes kertas),
scoring (scoring dalam tes berbasis online langsung muncul ketika peserta
didik selesai mengerjakan tes), uji administrasi (tes dapat diberikan di luar
waktu kelas sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh instruktur). [1]
Tes berbasis online sangat banyak jenisnya, diantaranya Google
Classroom, Edmodo, dan Socrative. Dengan menggunakan Google
Classroom, guru bisa memberikan dan memeriksa tugas-tugas muridnya. Guru
juga bisa langsung memberikan nilai dari aplikasi ini. Sehingga seluruh
siswanya nanti bisa melihat nilai masing-masing melalui Google Kelas.
Edmodo juga dapat digunakan guru, murid, dan orang tua dalam kegiatan
belajar mengajar diluar kelas sekolah. Fokus Edmodo adalah kegiatam belajar
mengajar tanpa menggunakan kertas, dan fitur “Raport Virtual”. Sama seperti
raport sungguhan, raport virtual ini berisi ringkasan nilai-nilai siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu (per semester).
Aplikasi socrative merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk
membuat quiz online yaitu quiz yang dapat diakses dan dijawab secara
online sekaligus mengetahui jawabannya benar atau salah. Untuk
membuat quiz melalui aplikasi ini tidak susah. [11]
Dari ketiga aplikasi pembelajaran tersebut diatas, peneliti memilih
socrative karena dalam socrative guru dapat melihat progress siswa saat
mengerjakan quiz sudah mencapai berapa persen. Guru juga dapat secara
langsung mengetahui jawaban siswa benar atau salah. Dan setelah siswa
selesai mengerjakan quiz, guru dapat langsung mendownload nilai yang
diperoleh siswa. Hal inilah yang membuat socrative lebih unggul dalam
tes online.
Berikut tampilan Socrative untuk guru
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Tampilan Socrative untuk Peserta Didik
Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7
3. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang bersifat deskriptif
evaluatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2013) pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. [12]
Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang
sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan
pelaksanaan dari suatu rencana. Jadi yang dimaksud dengan penelitian
evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
tentang apa yang terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai
keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi (Sejathi, 2011). [12] Metode
evaluatif dalam penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi berorientasi
pengguna yang akan mengevaluasi efektivitas penggunaan kertas, efektivitas
tes berbasis online dengan memanfaatkan aplikasi SOCRATIVE bagi guru.
Deskripsi langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian menurut
Sukmadinata (2004 : 190) [13] adalah :
a. Studi pendahuluan yang meliputi studi literature, studi lapangan, dan
penyusunan draf awal
b. Uji coba model dengan sampel terbatas dan uji coba model dengan
sampel lebih luas
c. Uji produk (validasi model) melalui eksperimen dan sosialisasi
produk.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar maka tidak memungkinkan untuk
mempelajari semuanya sehingga, yang dibutuhkan hanya sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Populasi pada penelitian ini yaitu
guru SMK Negeri 1 Pringapus yang sudah melaksanakan tes berbasis online
dengan memanfaatkan aplikasi SOCRATIVE. Sampel yang juga adalah
informan diambil dengan menggunakan random sampling, sampel penelitian
ini adalah 31 guru mata pelajaran yang sudah melaksanakan tes berbasis
online dengan memanfaatkan aplikasi SOCRATIVE di SMK Negeri 1
Pringapus.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
kuesioner dan wawancara. Pembagian kuesioner dibagikan untuk
menganalisa efektivitas penggunaan kertas, waktu koreksi, dan pelaporan
hasil tes. Kuesioner dalam penelitian ini merupakan uraian dari kelebihan
dalam pemanfaatan tes berbasis online, yaitu mengurangi biaya kertas,
scoring, dan uji administrasi. [10] Kuesioner ini menggunakan jenis cheklist
(√), dimana responden tinggal memberi tanda cheklist (√) sesuai kolom yang
dibutuhkan dan 1 pertanyaan masukan dari guru mata pelajaran untuk tes
online.
Dalam pembuatan kuesiner sebagai instrumen pengumpulan data
mengacu pada salah satu dari point efektivitas yang disebutkan sebelumnya,
yaitu keuntungan tes berbasis online dengan kisi-kisi kuesioner sebagai
berikut :
1. Keuntungan tes berbasis online dalam penggunaan kertas untuk
penggandaan soal
2. Keuntungan tes berbasis online bagi guru mata pelajaran dalam
mengoreksi lembar jawab peserta didik
3. Keuntungan tes berbasis online dalam ketepatan waktu guru mata
pelajaran dalam melaporkan hasil tes kepada kurikulum
Dari 3 kisi-kisi kuesioner efektivitas tersebut, kemudian dijabarkan
menjadi 14 pernyataan.
Analisis data dalam penelitian ini memakai deskriptif kualitatif
dilakukan untuk memperoleh data yang dimaksud. Dilakukan dengan cara
memilih, memilah, mengelompokkan, data yang ada, merangkumnya,
kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami.
Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat atau
tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis. Analisis dilakukan dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada dengan pendekatan
atau desain yang diambil.
Tabel 1.1
Pemberian skor/point pada tiap pilihan responden
Alternatif Jawaban Penilaian / Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Dengan menggunakan analisis perhitungan sebagai berikut :
1) Range Tinggi
= Jumlah pertanyaan kuesioner X point pertanyaan paling tinggi
2) Range Rendah
= Jumlah pertanyaan kuesioner X point pertanyaan paling rendah
3) Range Sedang
= Range Tinggi – Range Rendah
4) Range Interval
= Range Sedang / Point pertanyaan paling tinggi
Dengan mengacu pada perhitungan di atas, maka dikelompokkan
menjadi 4 range dengan nilai sebagai berikut :
Tabel 1.2
Data dalam bentuk presentase kelas range
Kategori Rentang Skor
Sangat Tinggi 47 – 56
Tinggi 37 – 46
Rendah 27 – 36
Sangat Rendah 17 – 26
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian terhadap sampel dilakukan dalam tiga langkah, yaitu
studi pendahuluan, uji coba model, dan uji produk. [13]
Langkah pertama, peneliti melakukan studi pendahuluan yang
meliputi studi literature tentang penilaian, studi lapangan di SMK Negeri
1 Pringapus, dan penyusunan draf penilaian yang efektif. Pada saat
pelaksanaan tes manual, penggunaan kertas dalam penggandaan soal akan
sangat banyak. Setelah tes dilaksanakan, guru harus segera mengoreksi
jawaban peserta didik dan melaporkan hasil tes kepada kurikulum. Hal inilah
yang sering menjadi kendala guru. Guru tidak bisa melaporkan hasil tes
sesuai batasan waktu dari kurikulum karena banyaknya lembar jawab siswa
yang harus dikoreksi. Kesulitan guru tersebut membuat sistem tes manual
tidak efektif.
Langkah Kedua, melakukan uji coba model tes berbasis online
dengan sampel 8 guru dan uji coba model dengan sampel lebih luas, yaitu
31 guru. Pelaksanaan uji coba model tes online diawali dengan pembuatan
akun guru pada Socrative, kemudian penginputan soal dan kunci jawaban.
Langkah ketiga, peneliti melakukan uji coba produk, yaitu
penggunaan Socrative untuk tes berbasis online. Pada langkah ketiga ini,
tes online dengan menggunakan Socrative diterapkan dikelas (untuk tes
harian). Peserta didik masuk ke aplikasi Socrative dan login sebagai
peserta didik, kemudian join di group tes yang sudah dibuat oleh guru.
Langkah selanjutnya peserta didik mengerjakan tes hingga selesai dan
hasil tes langsung muncul. Disaat peserta didik mengerjakan tes, guru
dapat melihat progress pengerjaan tes dan setelah tes selesai guru dapat
langsung mendownload hasil tes peserta didik.
Subyek pada penelitian adalah 31 guru yang sudah menggunakan
tes online dalam mata pelajaran yang diampunya. Pengambilan subyek
berdasarkan kesediaan terlibat dalam penelitian, dan kesanggupan subyek
untuk mengisi lembar kuesioner dan wawancara. Lembar kuesioner yang
memiliki nilai skor ditiap pertanyaan dihitung berdasarkan pilihan
pendapat (sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (3), dan sangat tidak
setuju (1)) dari responden. Berikut ini adalah tabel hasil kuesioner
Efektivitas tes berbasis online menggunakan penskoran Skala Likert. [14]
Tabel 1.3
Tabel Hasil Kuesioner Efektivitas Tes Berbasis Online
Kategori Rentang Skor Jumlah Guru
Sangat Tinggi 47 – 56 31
Tinggi 37 – 46 -
Rendah 27 – 36 -
Sangat Rendah 17 – 26 -
Pada tabel di atas memperlihatkan hasil kuesioner dan wawancara
efektivitas tes berbasis online. Jumlah responden guru ada 31 dan
keseluruhan guru berada pada rentang skor 47 – 56, dan termasuk dalam
kategori sangat tinggi. Dari hasil angket ini menunjukkan pelaksanaan tes
berbasis online yang menggunakan Socrative telah sesuai dengan prinsip
pelaksanaan hasil belajar, keuntungan menggunakan tes berbasis online,
dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tes
berbasis online sesuai pendapat Maiziani[1] sehingga dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan tes berbasis online menggunakan SOCRATIVE di
SMK Negeri 1 Pringapus adalah efektif. Sesuai pengertian efektivitas
menurut Sumardi [4], yaitu tindakan atau usaha yang membawa hasil. Maka
keefektifan dari tes berbasis online Socrative adalah dapat memberi hasil
seperti yang diharapkan ole para guru yaitu efektif dalam penggunaan kertas,
pengkoreksian, dan pelaporan.
5. Kesimpulan
Hasil penelitian berfokus pada efektivitas tes berbasis online bagi
guru di SMK Negeri 1 Pringapus. Dengan pelaksanaan tes berbasis
online, terdapat penghematan kertas untuk penggandaan soal, guru tidak
lagi mengkoreksi lembar jawab secara manual, dan hasil tes dapat
dilaporkan oleh guru mata pelajaran kepada kurikulum tepat pada
waktunya. Dilihat dari seluruh hasil penelitian bahwa tes berbasis online
dengan menggunakan Socrative sangat efektif.
6. Daftar Pustaka
[1] Maiziani, Fitri. Efektivitas Computer Based Testing Sebagai
Sarana Tes Hasil Belajar. 2016.
Https://Ojs.Umrah.Ac.Id/Index.Php/Kiprah/Article/View/406
diakses November 2019.
[2] Utomo, Dwi Wiji dan Rudy Kustijono. Pengembangan Sistem Ujian
Online Soal Pilihan Ganda Dengan Menggunakan Software
Wondershare Quiz Creator. 2015.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id diakses November 2019.
[3] Sevima. Computer Based Test (CBT), Tes Online Terkini dan
Menguntungkan. 2018.
https://sevima.com/computer-based-test-cbt-tes-online-terkini-dan-
menguntungkan/ diakses Oktober 2019.
[4] Iriani, Dwi. Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Ujian Online di UPBJJ-
UT Surabaya. 2010.
http://ilp.ut.ac.id/index.php/JPTJJ/article/view/76/54 diakses Oktober
2019.
[5] Saraswati, Ni Wayan Sumartini. Sistem Ujian Online Berbasis
Website. 2015. 78-Article%20text-234-1-10-20170518.Pdf diakses
Oktober 2019.
[6] Lestari, Puji. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) Dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Smp Negeri 5 Wates. 2014.
Https://Eprints.Uny.Ac.Id/18535/3/Bab%20ii%2010401241010
diakses November 2019.
[7] Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,
Teknik dan Model Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
http://digilib.unila.ac.id/7584/15/BAB%20II diakses November 2019.
[8] Zainul, Asmawi. Penilaian Hasil Belajar. 2001.
Http://Digilib.Unila.Ac.Id/13344/18/Bab%20ii. Diakses November
2019
[9] Alifiani. Pengembangan Tes Online Menggunakan ThatQuiz Pada
Bidang Studi Matematika. 2017.
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jpm/article/view/647/707
diakses November 2019.
[10] Zubaidillah, Muh. Haris. Prinsip dan Alat Evaluasi Dalam Pendidikan
Islam. 2018. https://osf.io/4tgfm diakses November 2019.
[11] Chotijah, Hindun Yafa. Penerapan Media E-Learning Socrative
Dalam Materi Pengolahan Data Kelas VI Sekolah Dasar. 2016.
http://seminar.uad.ac.id/index.php/sendikmad/article/view/19
diakses November 2019.
[12] Asmara, Agung Lintas. Evaluasi Penggunaan CBT (Computer Based
Test) Ujian.Net Sebagai Sarana Try Out Di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Pringapus. 2017.
[13] Dasim, Sarnawi M. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. 2012. http://a-
research.upi.edu/operator/upload/t_pd_0908073_chapter3 diakses
November 2019.
[14] Budiaji. Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. 2013.
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:V2UMAH
alRgYJ:scholar.google.com/+skala+likert&hl=id&as_sdt=0,5
diakses November 2019.