Soal Tes Anfistum

27
Biologi Dasar PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR Oleh: Drs. Arwin Achmad, M. Si, Pramudiyanti, S. Si., M. Si. Judul Buku : PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR Disusun Oleh : Arwin Achmad dan Pramudiyanti Cetakan Ketujuh Oktober 2011 Dilarang memperbanyak buku penuntun ini baik sebagian atau seluruhnya tanpa izin tertulis dari penulis KATA PENGANTAR Tujuan utama penulisan revisi penuntun praktikum ini adalah untuk memenuhi tuntutan perubahan yang terjadi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat saat ini. Hal ini dirasa penting, terutama para mahasiswa peserta mata kuliah Biologi Dasar ini adalah para calon guru. Oleh karena itu bahasan, konsep, tinjauan teoritis, dan tata laksana kerja perlu diadakan perubahan dan perbaikan dari penuntun praktikum yang lama. Dan revisi penuntun praktikum ini disusun dengan mengacu beberapa sumber, terutama yang ditulis Nasir (1993) dan De La cruz dan Suyanto (1995). Penuntun praktikum ini disusun untuk praktikum mata kuliah Biologi Dasar satu semester. Dalam penuntun praktikum ini memuat 9 topik latihan yaitu (1) Pengenalan mikroskop, (2) Pengamatan sel & jaringan, (3) Difusi & osmosis, (4) Reproduksi, (5) Genetika, (6) Metabolisme,

description

Soal Tes Anfistum

Transcript of Soal Tes Anfistum

Page 1: Soal Tes Anfistum

Biologi DasarPENUNTUN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAROleh:Drs. Arwin Achmad, M. Si, Pramudiyanti, S. Si., M. Si.

Judul Buku      :PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

Disusun Oleh  : Arwin Achmad dan Pramudiyanti

Cetakan KetujuhOktober 2011

Dilarang memperbanyak buku penuntun ini baiksebagian atau seluruhnya tanpa izin tertulis dari penulis

KATA PENGANTAR

Tujuan utama penulisan revisi penuntun praktikum ini adalah untuk memenuhi tuntutan perubahan yang terjadi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat saat ini. Hal ini dirasa penting, terutama para mahasiswa peserta mata kuliah Biologi Dasar ini adalah para calon guru. Oleh karena itu bahasan, konsep, tinjauan teoritis, dan tata laksana kerja perlu diadakan perubahan dan perbaikan dari penuntun praktikum yang lama. Dan revisi penuntun praktikum ini disusun dengan mengacu beberapa sumber, terutama yang ditulis Nasir (1993) dan De La cruz dan Suyanto (1995).

Penuntun praktikum ini disusun untuk praktikum mata kuliah Biologi Dasar satu semester. Dalam penuntun praktikum ini memuat 9 topik latihan yaitu (1) Pengenalan mikroskop, (2) Pengamatan sel & jaringan, (3) Difusi & osmosis, (4) Reproduksi, (5) Genetika, (6) Metabolisme, (7) Respirasi, (8) Keanekaragaman & klasifikasi, dan (9) Organisme & lingkungan.

terlaksananya revisi penuntun praktikum ini juga tida terlepas dari bantuan dana hibak proyek SP4. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak pengelola proyek SP4. Semoga dengan revisi penuntun praktikum ini, para mahasiswa semakin terbuka kesempatannya untuk membuktikan diri sendiri beberapa konsep dasar biologi yang telah diperoleh dari perkuliahan. Pada akhirnya penulis

Page 2: Soal Tes Anfistum

selalu mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk meningkatkan kualitas penuntun praktikum ini selanjutnya.

Bandar Lampung, Oktober 2011Penyusun

Page 3: Soal Tes Anfistum

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………..         iDaftar Isi ………………………………………………………………        iiTata Tertib Laboratorium Pembelajaran Biologi …………………….           iiiTata Tertib Praktikum …………………………………………………        vKegiatan 1 Pengenalan Mikroskop …………………………………...         1Kegiatan 2 Pengamatan Sel & Jaringan ………………………………         3Kegiatan 3 Difusi & Osmosis …………………………………………         5Kegiatan 4 Reproduksi ………………………………………………..         8Kegiatan 5 Genetika …………………………………………………...        11Kegiatan 6 Metabolisme ………………………………………………         15Kegiatan 7 Respirasi …………………………………………………..        17Kegiatan 8 Keanekaragaman & Klasifikasi …………………………...         20Kegiatan 9 Organisme & Lingkungan …………………………………        22Daftar Pustaka ………………………………………………………….       25Lembar Hasil Pengamatan

Page 4: Soal Tes Anfistum

TATA TERTIBLABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI

1. DILARANG1. Dilarang merokok, makan, minum di laboratorium.2. Dilarang membuang sampah,dan bahan lain didalam wastafel, laci meja, dan lantai.3. Dilarang menulis dan atau mencoret-coret dinding dan permukaan meja4. Dilarang masuk ruang persiapan / staf tanpa izin staf / kepala laboratorium.

2. KEWAJIBAN1. Memeriksa kelengkapan alat dan melaporkan setiap kerusakan alat pada laboran, staf / kepala

laboratorium2. Mengisi daftar hadir dan melaporkan kegiatan individual kepada kepala laboratorium.3. Memahami dan mengikuti petunjuk penggunaan alat, dan mengisi daftar isian kartu alat.4. Membersihkan sisa praktikum / penelitian pada setiap meja dan wastafel tempat anda bekerja.5. Kegiatan mahasiswa dilaboratorium harus diketahui kepala laboratorium atau penanggung jawab

praktikum, menggunakan jas lab dan mengisi kartu peminjaman alat.6. Setiap pemakaian alat (elektrik, mekanik, optik, atau perpaduannya) wajib memahami petunjuk

pemakaian dan mengisi format isian pada kartu alat.7. Bila terjadi kerusakan terhadap alat, setiap pemakai wajib mengganti kerusakan komponen atau

alat dengan spesifikasi yang setara.8. Peralatan yang telah selesai digunakan dikembalikan kepada laboran dalam keadaan bersih dan

kering.9. Setelah melakukan kegiatan, ruangan laboratorium harus dalam keadaan bersih.

3. ANJURAN1. Ambil bahan seperlunya dan gunakan sendok zat yang sesuai dan bersih.2. Gunakan alas yang tepat (kertas perkamen, botol timbang, kaca arloji, cawan, dsb) ketika

menimbang.3. Gunakan air secukupnya dan membuka kran tidak berlebihan.4. Buanglah sampah atau sisa praktikum pada tempat yang telah disediakan.

4. SANKSI1. Teguran.2. Dianggap tidak hadir dalam praktikum.3. Tidak dizinkan masuk dalam kegiatan praktikum / perkuliahan.

Page 5: Soal Tes Anfistum

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1.      Setiap praktikan wajib mengikuti praktikum yang ditentukan.2.      Lima belas menit sebelum acara praktikum dimulai praktikan harus berada di ruang praktikum.3.      Praktikan wajib menjaga ketenangan, kebesihan dan kesopanan di ruang praktikum.4.      Praktikan tidak diperkenankan makan, minum dan merokok diruang praktikum.5.      Setiap praktikan wajib mengenakan jas laboratorium.6.      Sebelum acara praktikum dimulai praktikan harus sudah siap dengan acara praktikum yang

akan dilaksanakan.7.      Sebelum diadakan praktikum selalu diawali dengan pre-test.8.      Tidak diperkenankan membuat laporan praktikum tanpa mengikuti acara praktikum.9.      Praktikan yang tidak mengumpulkan laporan pada acara praktikum bersangkutan akan diberi

nilai nol.10.  Laporan dikumpuilkan pada acara praktikum berikutnya.11.  Praktikan yang tidak mengikuti acara praktikum tidak diperbolehkan praktikum susulan atau

inhall.12.  Nilai praktikum diambil dari:1.      Pre-test, aktivitas, dan laporan.2.      Ujian praktikum.13.  Hal – hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

KEGIATAN 1

PENGENALAN MIKROSKOP

A.    Dasar TeoriMikroskop merupakan alat penting dalam mempelajari biologi, misalnya untuk mengamati sel, jaringan, dan sebagainya. Untuk dapat menggunakan mikroskop secara efektif kita harus mengetahui bagian bagian dari mikroskop, fungsinya dan cara menggunakannya yang benar.

Ada bermacam-macam mikroskop, diantaranya mikroskop cahaya, mikroskop binokuler dan mikroskop fase kontras. Mikroskop cahaya prinsip kerjanya ditemukan oleh Hans dan Zaccaria Jansen (1590), dengan menggunakan cahaya untuk memantulkan objek. Mikroskop ini menggunakan kombinasi dua lensa: objektif dan okuler. Sedangkan mikroskop elektron prinsip kerjanya ditemukan Knool dan Ruska (1932) dengan menggunakan elektron untuk memantulkan objek. Karena elektron tidak bisa dilihat mata maka bayangan objek diterima oleh layar fluorent

Page 6: Soal Tes Anfistum

(bercahaya) atau film fotret, dari situlah baru mata bisa mengamatinya. Mikroskop dikembangkan dalam bidang biologi pada tahun 1950-an

B.     Tujuan Praktikum

1.      Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:1. mengenali bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.2. mahasiswa dapat menggunakan mikroskop cahaya dengan benar.2.      Mahasiswa dapat menghitung sel berdasarkan luas pandang mikroskop.

C.    Alat dan Bahan

1.      Mikroskop dan perlengkapannya.2.      Preparat segar Rhoe discolor.3.      Penggaris.

D.    Cara Kerja

1.      Perhatikan baik-baik mikroskop yang telah disediakan, pahami bagian-bagiannya2.      Gambar mikroskop tersebut dan sebutkan fungsi bagian-bagiannya.3.      Putar pembawa objek sehingga objektif yang pembesarannya paling lemah tepat dibawah

kondensor.4.      Putar knop makrometer, sehinga teropong terangkat (kira kira 5 cm) dari meja benda, atau

turunkan meja benda apabila makrometer jauh dari meja benda.5.      Bukalah diafragma sampai maksimum,.6.      Dengan melihat kedalam okuler, aturlah cermin sehingga diperoleh lingkaran pandang yang

maksimum.7.      Letakkan sediaan yang akan diamati diatas meja benda, kemudian turunkan teropong dengan

hati-hati sampai ujung lensa objektif menyentuh sediaan atau naikkan meja benda apabila makrometernya pada meja benda.

8.      Dengan melihat pada okuler putarlah mikrometer dengan perlahan-lahan sehingga spesimen pada sediaan tampak jelas.

9.      Untuk mencari bagian spesimen yang diinginkan, geser sediaan dari lensa kemudian jepitlah sediaan agar tidak tergeser.

10.  Pertajam pokus spesimen dengan memutar knop mikrometer secara perlahan lahan.11.  Apabila bayangan nampak terlalu terang, kurang pembukaan diafragma sedikit demi sedikit

sehingga lensa objektif yang diingingkan tepat diatas spesimen, pada waktu mgengamati lensa ,jangan sampai ujung lensa menyentuh ujung kaca penutup, karena akan menyebabkan goresan pada lensa.

12.  Untuk perbesaran lensa objektif paling kuat, sebelum mengganti lensa objektif teteskan minyak imersi pada kaca penutup terlebih dahulu.

Page 7: Soal Tes Anfistum

E.     Bahan Diskusi / Pertanyaan

1.      Jelaskan fungsi masing-masing bagian mikroskop.2.      Mengapa pada waktu mengamati sediaan pada pembesaran paling kuat diberi  immersion oil.

Page 8: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 2

PENGAMATAN SEL DAN JARINGAN

A.    Dasar Teori

Sel adalah satuan struktural dan fungsional dari organisme yang dapat melaksanakan fungsi hidup. Pada makhluk sel tunggal segala fungsi dilaksanakan oleh sel itu sendiri, misalnya tumbuh dan berkembang biak. Pada makhluk hidup tingkat tinggi berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda walaupun masih ada fungsi kehidupan yang dilakukan oleh tiap sel, misalnya respirasi, karena itu agar fungsi berjalan baik maka setiap sel akan bekerja sama.

Dengan memperhatikan beberapa hal kita dapat menggolongkan beberapa sel kedalam beberapa jenis, misalnya dengan melihat ada tidaknya selaput inti, sel digolongkan atas prokariotik dan eukariotik, sedangkan menurut organisme yang disusun sel dapat digolongkan menjadi sel hewan dan sel tumbuhan. Pada makluk hidup bebas atau bersel tunggal bentuk dasar sel adalah bundar, oleh pengaruh pegerakan atau cara hidup sel itu berubah gepeng atau oval. Bentuk sel ditentukan oleh letak dan sifat, sel yang terletak paling dalam berbentuk kubus semakin ke pinggir semakin pipih disebabkan oleh tekanan atmosfer atau sel tetangga.

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama, ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Seringkali terlihat sekelompok sel yang tampak seperti jaringan tetapi sebenarnya adalah koloni sel, misalnya terdapat pada pyrogira dan volvox. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi jaringan muda (meristematik) dan jaringan dewasa.

Jaringan pada hewan digolongkan menjadi empat jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat ,jaringan otot, dan jaringan syaraf. Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas tiga komponen pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis) dan daun (folium) tumbuhan yang mempunyai ketiga bagian tersebut diolongkan dalam kormophyta.

B.     Tujuan Praktikum.1.      Mengamati sel hewan dan sel tumbuhan.2.      Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.3.      Mampu mengamati jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.4.      Mampu mengamati dan membuat preparat segar.

 

C.    Alat & Bahan

Page 9: Soal Tes Anfistum

1.      Mikroskop2.      Objeck glass dan cover glass3.      Tissue4.      Pisau takjan atau silet5.      Pipet tetes6.      Gabus7.      Bawang merah8.      Rhoe discolor9.      Epitel mulut10.  Potongan melintang akar, batang, dan daun segar11.  Potongan melintang kulit12.  Potongan melintang usus13.  Potongan melintang tulang14.  Solanum tuberosum

D.    Cara Kerja

1.      Buatlah preparat gabus,bawang merah, Rhoe discolor, epitel mulut, Solanum tuberosum, dengan pembagian jumlah preparat merata tiap kelompok.

2.      Amati preparat sediaan di bawah mikroskop.3.      Gambar semua preparat dan sebutkan bagian – bagiannya.

E.     Bahan Diskusi Dan Pertanyaan

1.      Bagaimanakah struktur dalam sel gabus?2.      Pada sel tumbuhan dan sel hewan tanda-tanda apakah yang memperlihatkan sel-sel itu hidup.3.      Apakah perbedaan sel gabus, sel hewan, dan sel tumbuhan.

Page 10: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 3

DIFUSI DAN OSMOSIS

A.     Dasar teori

Plasma sel (sitoplasma dibungkus oleh selaput tipis yang disebut memran plasma). Selaput ini merupakan membran yang mampu mengantarkan secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu sel atau sebaliknya.

Perpindahan partkel-partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah disebut difusi. Difusi akan berlangsung sampai tercapai keseimbangan dinamis.

Jka perpindahan itu melewati membran yang semi permeable, maka proses ini disebut osmosis. Membran semipermeable tersebut mempunyai sifat selektif, yaitu ada yang bisa dilewati partikel-partikel. Molekul air sebagai pelarut biasanya lebih mudah melewati membran semipermeable. Air yang mempunyai kadar  zat terlarut rendah (tekanan osmotik rendah namun energi potensialnya tinggi) akan bergerak melewati membran menuju daerah yang kadar zat terlarutnya tinggi (tekanan osmotik tinggi namun energi potensial rendah) sedemikian sehingga dicapai keseimbangan osmotik yang dinamis.

B.     Tujuan Praktikum

1.      Mengamati proses difusi dan osmosis pada tumbuhan.2.      Mengamati lalu-lintas molekul melewati membrean sel.

C.    Alat dan Bahan.

1.      Neraca2.      Pisau / silet / cutter.3.      Gelas piala.4.      Mistar.5.      Tissue.6.      Kentang .7.      Ubi kayu.8.      Wortel.9.      Untuk ubi kayu, membuat larutan 100 ml air dan:

a. Gula       : 0 gr, 2 gr, 4 gr, 6 gr.b. Garam   : 0 gr, 2 gr, 4 gr, 6 gr.

Page 11: Soal Tes Anfistum

D.    Cara KerjaCara kerja I

1.      Ketiga macam umbi dipotong menjadi 8 kubus ukuran 1 x 1 cm (usahakan ukuran potongan mempunyai ukuran yang sama).

2.      Keringkan dengan tissue.3.      Timbanglah dengan menggunakan neraca dan catat massa potongan umbi tersebut.4.      Siapkan gelas piala berjumlah delapan.5.      Empat gelas pertama beri kode A1untuk gula 0gr, A2 untuk gula 2gr, A3 untuk gula 4 gr, dan A4

untuk gula 6 gr. Kemudian masukkan masing masing satu kubus dari masing-masing umbi.6.      Empat gelas kedua beri kode B1untuk garam 0gr, B2 untuk garam 2gr, B3 untuk garam 4 gr,

dan B4 untuk garam 6 gr. Kemudian masukkan masing masing satu kubus dari masing-masing umbi.

7.      Perhatikan umbi tersebut apakah ada perbedaan warna dengan sebelum dimasukkan, rupa, permukaan atau teksturnya.

8.      Biarkan semalam kemudian amati keesokan harinya. Keluarkan potongan umbi kemudian timbang, kemudian catat perubahan warna dan teksturnya kembali.

Cara kerja II1.      Potong kentang menjadi 20 kubus ukuran 1 x 1 cm.2.      siapkan 4 buah gelas piala, lalu beri kode A untuk gelas berisi larutan Iodiu10%, B untuk yang

40%, C untuk yang 70%, dan D untuk yang 100 %.3.      Masukkan masing-masing 5 kubus kedalam masing-masing gelas piala.4.      Setiap interval lima menit, keluarkan sebuah kubus kentang dari masing-masing gelas piala, lalu

potong menjadi dua bagian.5.      Ukurlah jarak larutan iodium yang berdifusi kedalam kubus kentang tersebut dimulai dari tepi

menuju tengah yang masih bisa diamati warna iodiumnya.6.      Buatlah tabel hasil pengamatan.

E.     Bahan Diskusi dan Pertanyaan.1.        Jelaskan dengan difusi dan osmosis proses masuknya air dari medium tumbuhan kedalam sel-

sel akar?2.        Jelaskan mengapa pemupukan dengan kosentrasi tinggi dapat mematikan tumbuhan?

Page 12: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 4

REPRODUKSI

A.    Dasar Teori

Perbanyakan dari semua sel  yang diikuti oleh pembelahan sel menjadi dua sel anakan disebut dengan daur sel. Daur sel pada tumbuhan dan hewan memerlukan waktu kira kira 20 jam. Pembelahan sel hanya memelukan waktu kira-kira satu jam. Sisa waktunya diperlukan untuk pertumbuhan sel,yang dikenal dengan masa interfase yang meliputi replikasi bahan-bahan genetik dalam kromosom dan perbanyakan semua bagian sel yang berhubungan dengan pertumbuhan.

Pembelahan merupakan salah satu ciri sel hidup, setiap sel baru berasal dari sel induk yang telah ada terlebih dahulu. Sel yang sedang membelah bila diwarnai dan dilihat dibawah mikroskop, di dalam inti akan tampak adanya kromosom yang mengandung kromomer-kromomer. Pada setiap kromosom, di tempat tertentu terdapat zone sirkuler yang disebut kinetokor yang mengontrol gerakan kromosom pada waktu pembelahan.

Ada tiga macam pembelahan sel yaitu: Amitosis, mitosis, dan meiosis. Pembelahan amitosis adalah pembelahan secara langsung, misalnya pada bakteri dan protozoa. Mitosis adalah pembelahan secara tidak langsung, sedangkan meiosis adalah pembelahan reduksi pada sel – sel kelamin.

Pembelahan mitosis dan meiosis mempunyai beberapa fase yaitu: profase, metaphase ,anafase dan telofase. Diantara dua pembelahan sel terdapat fase istirahat yang disebut interfase atau intermitosis.

Reproduksi pada hewan dan tumbuhan dapat dilakukan dengan generatif dan vegetatif, dengan menggunakan organ-organ diantaranya; bunga, spora, tunas, dan strobilus, ovarium dan testis sesuai dengan jenis organismenya.

B.     Tujuan Praktikum

1.      Mengamati dan mengetahui fase-fase yang terdapat pada proses mitosis dan  meiosis.2.      Menentukan tempat terjadinya mitosis.3.      Mengetahui beberapa organ reproduksi pada organisme.

C.    Alat dan Bahan.

Page 13: Soal Tes Anfistum

1.      Tripod dan perlengkapannya.2.      Mikroskop dan perlengkapannya.3.      Kaca arloji.4.      Silet.5.      Penjepit tabung.6.      Pipet tetes.7.      Arceto orcein 2%.8.      Akar bawang Bombay.9.      Tissue.10.  Preparat testis.11.  Preparat ovarium.12.  Tumbuhan lumut.13.  Tumbuhan angiospermae.

D.    Cara KerjaPengamatan Mitosis.

1.      Sediakan akar bawang bombay dengan cara menumbuhkan bawang dalam air paling tidak empat hari sebelum praktikum dilaksanakan.

2.      Potonglah akar bawang tersebut sepanjang 1,5-2 cm yang dipergunakan hanya ujungnya saja.3.      Rendam akar tadi dengan HCl 1 M pada kaca arloji selama 15 menit.4.      Letakkan pada kaca objek dan tetesi dengan arceo orcei 2 % potong 1 mm bagian ujung akar

kemudian dirajang.5.      Tutup dengan cover glass dan panaskan jangan sampai mendidih.6.      Amati dibawah mikroskop.7.      Gambar fase yang ditemukan dan beri keterangan.

Pengamatan MeiosisAmati dan gambarlah tahap-tahap pembelahan meiosis dan beri keterangan lengkap.

Pengamatan Pada Tumbuhan.Amati dan gambarlah organ-organ reproduksi pada tumbuhan yang disediakan.

E.     Bahan diskusi dan Pertanyaan1.      Pada jaringan apakah mitosis terjadi pada organisme ?.2.      Pada tumbuhan, dimanakah letak jaringan yang bisa terjadi pembelahan ?.3.      Fase apakah yan paling banyak saudara temukan ?.4.      Pada fase manakah kromosom tampak jelas ?.5.      Jelaskan pembelahan mitosis dam meiosis ?.

Page 14: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 5GENETIKA

A.    Dasar Teori.Orang pertama yang mengadakan kawin silang adalah Johann George Mendel (1822-1884), yaitu seorang rahib austria yang tinggal di Brunn, Austria. Melalui eksperimen bercocok tanamnya Mendel mendapatkan angka-angka perbandingan tertentu dan angka angka itu kemudian digunakan untuk menyusun suatu hipotesis. Satu diantara hipotesisnya menyatakan bahwa setiap organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu berasal dari induk jantan dan satu berasal dari induk betina.

Bagaimanakah gen-gen itu berpisah dan kemudian berpasang-pasangan sehingga menghasilkan perbandingan fenotip yang sedemikian rupa sehingga dapat dikenal dengan hukum pemisahan gen sealel. Pemisahan alel ini tampak ketika pembentukan gamet individu yang memiliki genotif heterozigot, sehingga tipe gamet mempunyai salah satu alel tersebut maka hukum mendel ini disebut juga hukum regresi.

DominansiJika Pisum sativum berbiji kuning disilangkan dengan jenisnya berbiji hitam, maka diproleh F1 yang berbiji kuning, hibrida ini tidak nampak bedanya dengan parental yang berbiji kuning homozigot pada hal heterozigot.

Untuk membedakan mana yang homozigot dan mana yang heterozigot kuning, maka perlu dilihat hasil F2 dari hibrida tersebut. Maka persilangan F1 dari hibrida tersebut ada yang kuning dan ada yang hijau dngan perbandingan fenotif 3 : 1. dengan demikian F1 yang berbiji kuning ini dikatakan dominan atau prevalen, sedangkan yang hjau dikatakan kalah atau resesif.

IntermedietJika dibandingkan dengan persilangan antara dua tanaman yang monohibrod homozigot maka F1 tidak lagi homozigot. Bila F1 ini yang heterozigot disilangkan sesamanya, maka akan dihasilkan ratio fenotif dengan perbandingan teoritis 1 : 2 : 1. Pada persilangan dengan dua sifat beda intermediet ratio fenotifnya adalah berbeda dengan dihibrid dominan.

Persilangan diibrid juga umumnya mengikuti hukum mendel yaitu hukum pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari sepasang alel memisah secara bebas ketika berlangsung pembelahan reduksi (meiosis) sewaktu pembentukan gamet-gamet. Oleh sebab itu pada persilangan dihibrid terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, Misalnya:

1. Gen A mengelompok dengan gen B sehingga gametnya AB2. Gen a mengelompok dengan gen b sehingga gametnya ab3. Gen A mengelompok dengan gen b sehingga gametnya Ab4. Gen a mengelompok dengan gen B sehingga gametnya aB

Page 15: Soal Tes Anfistum

Gamet AB dan ab disebut mempunyai kombinasi atau kombinasi parental. Sedangkan gamet Ab dan aB disebut kombinasi baru atau rekombinasi. Pada persilangan dihibrid dominan F1-nya dobel heterozigot dan macam gamet yang dibentuk 4 macam. Jika F1 disilangkan sesamanya maka akan dihasilkan 16 kombinasi dengan ratio fenotif   9 : 3 : 3 : 1.

Jika persialangan tersebut intermediet maka hasil persilangan tetap 16 kombinasi dengan 9 fenotif. Namun untuk macam genotifnya akan mengalami perubahan yaitu masing-masing menjadi 9 macam fenotif dengan perbandingan menjadi 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1.

B.  Tujuan Peraktikum1.      Untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan gen-gen yang dibawa oleh gamet-gamet

bertemu secara acak.2.      Untuk menentukan ratio fenotif dari persilangan dihibrid dominan dan resesif.

C.  Alat dan bahan1.  Kotak genetika2.  Model-model gen.

D. Cara KerjaMonohibrid

sifat dominan1.      Ambil 50 model gen merah (M), dan 50 model gen putih (m).2.      Masukkan masing-masing 25 model gen M ke kotak A (induk jantan), dan sisanya kekotak B

( induk betina).3.      Kocoklah sampai merata isi kedua kotak tersebut.4.      Dengan tanpa melihat ambillah 1 model gen dari tiap-tiap kotak kemudian pasangkanlah

(lakukan ini berulang-ulang)5.      Koleksi pengamatan kelompok lain sehingga menjadi data kelas.6.      Masukkan hasil pengamatan kedalam tabel.

sifat intermedietUlangi prosedur 1 sampai dengan 6.

Dihibrid1.      Dari model gen, ambillah: Ambil 32 gen M, gen bunga merah ( model warna merah) Ambil 32 gen m, gen bunga putih ( model warna putih) Ambil 32 gen B, gen biji bulat ( model warna biru) Ambil 32 gen b, gen biji kisut ( model warna kuning)2.      Dari masing – masing model gen, lakukanlah : 16 gen M pasangkanlah dengan 16 gen B, bagi menjadi 2, 8 di kotak A (induk jantan), 8 di kotak

B (induk betina). 16 gen M pasangkanlah dengan 16 gen b, bagi menjadi 2, 8 di kotak A (induk  jantan), 8 di kotak

B (induk betina).

Page 16: Soal Tes Anfistum

16 gen m pasangkanlah dengan 16 gen B, bagi menjadi 2, 8 di kotak A (induk jantan), 8 di kotak B (induk betina).

16 gen m pasangkanlah dengan 16 gen b, bagi menjadi 2, 8 di kotak A (induk jantan), 8 di kotak B (induk betina).

3.      Kocoklah dari kedua kotak tersebut.4.      dengan tanpa melihat ambillah masing – masing 1 pasang model gen dari kotak A dan B

kemudian pasangkanlah.5.      Koleksilah hasil pengamatan anda dalam tabel pengamatan, lakukanlah hal yang sama untuk

data kelas dan tentukanlah perbandingan penotifnya.

Persilangan Dihibrid IntermediietUlangi prosedur 1 sampai dengan 5

F.     Bahan Diskusi

1.      Apa kesimpulan dari persilangan monohibrid dominan ?.2.      Mengapa model gen yang telah diambil tidak boleh dikembalikan ke dalam kotak?

Page 17: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 6METABOLISME & FOTOSINTESIS

A.    Dasar TeoriAktivitas di dalam biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan dari cahaya matahari dengan kekuatan berlari seekor kuda. Namun apabila diteliti secara cermat akan diketahui bahwa energi yang digunakan untuk berlari itu diperoleh dari pemecahan karbohidrat yang dikandung daun rerumputan makanan pokok kuda itu dan karbohidrat yang dipecah itu berasal dari suatu reaksi kimia di dalam daun yang berlangsung dengan menggunakan cahaya matahari.

Fotosintesis adalah proses poembentukan karbohidrat dari CO2  dan H2O pada krolofil dengan bantuan cahaya matahari. Klorofil dapat dianggap pabrik karbohidrat, sedangkan CO2 dan H2O sebagai bahan baku dan cahaya matahari sebagai tenaganya atau bahan bakarnya. Disamping karbohidrat dalam fotosintesis dihasilkan pula oksigen yang penting bagi pernafasan organisme.

Seorang peneliti berkebangsaan inggris, Nicholas de saussurre, menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dihasilan sama dengan karbondioksida yang di gunakan. Namun reaksi fotosintesis bukan merupakan satu jalur reaksi. Secara keseluruhan fotosintesis berlangsung dalam 20 rangkaian reaksi kimia yang saling berkaitan dan secara besar dikelompokkan dalam reaksi terang dan reaksi gelap.

B.     Tujuan PraktikumMembuktikan adanya oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis.

C.    Alat dan Bahan

1.      Beaker glass.2.      Corong gelas .3.      Tabung reaksi.4.      Kawat penyangga.5.      Air.6.      Tumbuhan hidrilla.

D.    Cara Kerja1.      Masukkan tanaman hidrilla kedalam beaker glass.2.      Letakkan kawat penyangga pada beaker glass tersebut.3.      Letakkan corong tepat diatas tumbuhan hidrilla dengan disangga kawat, dengan  permukaan

yang lebar menghadap ke bawah.4.      Pada bagian atas corong diberi tabung reaksi sebagai penutup5.      Isilah beakeer glass dan tabung reaksi dengan sampai tidak ada gelembung udara  (sampai

terisi penuh).

Page 18: Soal Tes Anfistum

6.      Letakkan dekat sumber cahaya (cahaya matahari atau lampu sorot) dan amatilah adanya gelembung udara.

7.      Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

E.     Bahan Diskusi.1.      Mengapa bisa terjadi gelembung udara ? Jelaskan ?.2.      Menurut siapakah percoban yang anda lakukan ?.

Page 19: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 7RESPIRASI

Dasar TeoriTelah diketahui bahwa fotosintesis adalah penyusunan (anabolisme / asimilasi) dimana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka repirasi adalah proses sebaliknya yaitu proses pembogkaran (katabolisme / desimilasi) dimana energi yang disimpan tadi digunakan lagi untuk proses kehidupan.

Dalam proses respirasi diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida dan energi. Kita kenal respirasi aerob dan anaerob. Pernafasan aerob adalah proses pernafasan dengan mengambil oksiogen bebas dari udara, contoh pada gula hexosa reaksi kimianya adalah:

C2H12O6   +   6H2O                                  CO2   +   6H2O  +  675 kal

Sedangkan pernafasan anaerob adalah pernafasan yang tidak memerlukan oksigen bebas dari udara tetapi dari zat organik lainnya, sehingga respirasi ini hanya berlangsung dalam suatu substrat misalnya pada proses gula menjadi alkohol dengan bantuan ragi, reaksi kimianya adalah:

C2H12O6   +  Saccaromices                             2C6H5OH   + 2CO2    + 21 kal

KOH mempunyai sifat dapat mengikat CO2  dan tidak bereaksi dengan O2. Di ruangan tertutup dengan persediaan KOH yang cukup dan tekanan udara yang tetap maka pengurangan volume udara dengan jumlah oksigen yang digunakan untuk pernafasan serangga.

Tujuan Praktikum1.      Mengukur penggunaan oksigen dari hewan tingkat rendah.2.      Mengukur kecepatan respirasi dari beberapa bahan yang disediakanAlat dan Bahan.

1.      Respirometer.2.      Pipet.3.      Pisau tajam.4.      Neraca.5.      Pinset.6.      Kapas.7.      Vaselin.8.      Kristal KOH /NaOH.9.      Eosin.10.  Serangga.11.  Kecambah.12.  Bunga Bougenville spectabilis.13.  Batang Acaliva sp.

Page 20: Soal Tes Anfistum

14.  Daun Acaliva sp.

Cara KerjaRespirasi serangga

1.      Masukkan NaOH / KOH kedalam respirometer, kemudian tutuplah dengan kapas agar hewan tidak bersentuhan dengan KOH / NaOH.

2.      Masukkan serangga yang telah diketahui beratnya.3.      Tutuplah ujung botol dengan pipa bersekala dan oleskan vaselin pada sekat antara tabung

dengan pipa bersekala dan pastikan tidak ada kebocoran, kemudian ujung pipa bersekala tetesi dengan eosin dan tunggulah sampai garis nol. Apabila telah mencapai garis nol mulailah pencatat waktu.

4.      Perhatikanlah perjalanan eosin dalam rentang waktu lima menit pertama dan kedua.

Respirasi tumbuhan1.      Masukkan NaOH / KOH kedalam respirometer, kemudian tutuplah dengan kapas agar hewan

tidak bersentuhan dengan KOH / NaOH.2.      Masukkan tumbuhan Acaliva sp seberat 1 gr.3.      Tutuplah ujung botol dengan pipa bersekala dan oleskan vaselin pada sekat antara tabung

dengan pipa bersekala dan pastikan tidak ada kebocoran, kemudian ujung pipa bersekala tetesi dengan eosin dan tunggulah sampai garis nol. Apabila telah mencapai garis nol mulailah pencatat waktu.

4.      Perhatikanlah perjalanan eosin dalam rentang waktu lima menit pertama dan kedua.5.      Ulangilah langkah 1 sampai 4 untuk bahan yang lain.Bahan diskusi1.      Manakah diantara bahan yang saudara gunakan melakukan respirasi paling cepat ?.2.      Apakah fungsi kristal KOH / NaOH dalam kegiatan ini ?.3.      Bagaimana terjadinya gerakan eosin dalam pipa bersekala dalam kaitannya dengan respirasi ?.

Page 21: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 8KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI

A.    Dasar TeoriPada saat ini terdapat kira-kira  400 juta jenis tanaman yang ada di muka bumi ini, suatu jumlah keanekaragaman yang besar. Dengan terus bertambahnya jumlah spesies yang diketahui dari masa kemasa maka perlu diadakan penggolongan organisme agar lebih mudah mempelajarinya, untuk itu diperlukan suatu sistem klasifikasi yang memiliki dasar yang sama untuk semua jenis organisme.

Aristoteles telah membagi organisme menjadi dua golongan yaitu: tumbuhan dan hewan. Dengan memperhatikan kesamaan morfologi ia membagi kingdom tumbuhan menjadi herba, terna, dan pohon, dan untuk hewan menjadi air, udara, dan tanah.

Nama ilmiah untuk makhluk hidup terdiri dari dua kata yaitu nama genus dan nama spesies yang dibentuk dari bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Sistem penamaan ini pertama kali dikemukakan oleh Karl Von Linne yang berkebangsaan swedia. Sistem penamaan ini disebut sistem binomial.

B.     Tujuan Praktikum1.      Mengenal, ciri pokok tumbuhan golongan lumut.2.      Mengenal, ciri pokok tumbuhan golongan paku-pakuan.3.      Mengenal, ciri pokok tumbuhan golongan monokotil dan dikotil.

C.    Alat dan Bahan

1.      Timbuhan lumut.2.      Tumbuhan paku – pakuan.3.      Tumbuhan dikotil dan monokotil.4.      Pinset.5.      Kaca pembesar.

D.    Cara Kerja1.      Tulis nama dan klasifikasi dari masing-masing bahan praktikum.2.      Gambarlah bentuk umum dan beri keterangan.

E.     Bahan Diskusi1.      Apakah perbedaan lumut hati dan lumut daun ?.2.      Apakah persamaan dan perbedaan lumut dan paku-pakuan ?.3.      Apakah yang dimaksud dengan aporofil,tropofil, dan sorus pada tumbuhan paku-pakuan ?.

Page 22: Soal Tes Anfistum

KEGIATAN 9ORGANISME DAN LINGKUNGAN

A.    Dasar TeoriDalam memberikan deskripsi hubungan ekologis makhluk-makhluk sangat penting dalam membedakan antara tempat makhluk hidup dan apa yang dilakukannya sebagai bagian dari ekosistem. Ekosistem merupakan tempat dimana terjadinya hubungan timbal balik antara organisme dengan  keadaan lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung pada ukuran tetapi lebih ditekankan pada kelengkakapan komponennya. Berdasarkan kelengkapan komponennya dibedakan atas ekosistem lengkap dan ekosistem tidak lengkap.

Berdasarkan siklus energinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem terbuka dan ekosistem tertutup, ekosistem terbuka apabila ada impor energi ke dalam ekosistem tersebut. Ekosistem dapat pula dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.

B.     Tujuan Praktikum1.      Mengetahui organisme penyeusun komunitas yang diamati.2.      Menghitungdistribusi frekuensi dan nilai penting.3.      Mengetahui pola kesesuaian jenis terhadap faktor lingkungan yang ada dinyatakan dalam nilai

kerapatan.4.      Mengetahui pola penguasaan jenis terhadap faktor lingkungan yang ada yang dinyatakan

dengan nilai nominasi.5.      Mendapatkan nilaipenting sebagai nilai nomiasi

C.    Alat dan Bahan

1.      Tali rafia.2.      pH meter.3.      Alti meter.4.      Termometer.5.      Meteran.6.      Tiang.7.      Alat tulis menulis.

Page 23: Soal Tes Anfistum

D.    Cara Kerja1.      Buatlah suatu transek yang jaraknya dari A ke B sepanjang 10 meter.2.      Masukkan huruf undian ke dalam botol dari 1 sampai dengan 10 masing-masing satu.3.      Undilah kelompok yang mendapatkan masing-masing lima transek ukuran 1 meter persegi, di

sebelah kiri untuk nomor ganjil dan kanan untuk nomor genap dari transek (sesuai penentuan sendiri kiri dan kanannya).

4.      Tiap-tiap kelompok melakukan pengamatan di tempat terdedah dan ternaung.5.      hitung jumlah individu masing-masing spesies tentukanlah frekuensi serta indeks kerapatan

masing-masing.

Nomor ganjil

 

            A                                                                                             B

Nomor genap

E.     Bahan Diskusi dan Pertanyaan1.      Komponen biotik apakah yang paling banyak dalam pengamatan anda ?.2.      Jelaskan apa yang terjadi bila produsen dalam areal pengamatan anda terserang hama secara

fatal.

F. Rumus Perhitungan

Kerapatan relatif       =                    Jumlah tanaman A                    x   100%                                                Jumlah total semua tanaman

Frekuensi relatif        =    jumlah petak spesies tanaman A ditemukan      x   100%                                                Jumlah petak yang digunakan

Dominansi relatif      =              total basal area spesies A             x     100%Total basal area semua spesies

Indeks nilai penting   =  kerapatan + frekuensi relatif  + dominansi relatif

Page 24: Soal Tes Anfistum

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjospoetro. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia: Jakarta

Istamar, Syamsuri, dkk. 1989. Petunuju Praktikum Biologi Umum. IKIP Malang:            Malang.

Nono, Sutarno. 1989. Biologi Umum. IKIP Bandung: Bandung.

Tim Dosen Genetika. 1989.Petunjuk Praktikum Genetika. FKIP MIPA UNILA:             Bandar Lampung.