EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE...

89
i EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJAR LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER II PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh: MASTIAH (073111062) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE...

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJAR

LEARNING STARTS WITH A QUESTION TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

SEMESTER II PADA MATA PELAJARAN

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD

GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh:

MASTIAH

(073111062)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mastiah

NIM : 073111062

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 20 Oktober 2011

Saya yang menyatakan,

Mastiah

NIM: 073111062

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Belajar Learning Starts with

A Question Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII

Semester II pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MTs AL-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Nama : Mastiah

NIM : 073111062

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 12 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Nasirudin, M.Ag.

NIP: 19691012 1996031 002

Sekretaris ,

Mursid, M.Ag.

NIP: 19670305 200112 1 001

Penguji I,

Fakhrur Rozi, M. Ag.

NIP: 19691220 1995031 001

Penguji II,

Nadhifah, S.Th.I.,M.S.I.

NIP: 19750827 200312 2 003H.

Pembimbing I,

Lift Anis Ma’shumah,M. Ag

NIP : 19720928 199703 2 061

Pembimbing II,

Mursid M. Ag.

NIP : 19670305 200112 1 001

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang

NOTA PEMBIMBING Semarang, 20 Oktober 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Belajar Learning Starts with

A Question Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII

Semester II pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MTs AL-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Nama : Mastiah

NIM : 073111062

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

Lift Anis Ma’shumah,M. Ag

NIP : 19720928 199703 2 061

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

v

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang

NOTA PEMBIMBING Semarang, 20 Oktober 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Belajar Learning Starts with

A Question Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII

Semester II pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MTs AL-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011

Nama : Mastiah

NIM : 073111062

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Pembimbing II,

Mursid M. Ag.

NIP : 19670305 200112 1

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

vi

ABSTRAK

Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Learning Starts With A Question

Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII semester II pada

Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah

Demak Tahun Ajaran 2010-2011.

Penulis : Mastiah

NIM : 073111062

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik

manakah yang lebih efektif antara yang diajar menggunakan metode learning

starts with a question dan yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas

VII semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad

Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian penelitian eksperimen yakni

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendali. Eksperimen ini menggunakan rancangan

posttest-only control design, yaitu mengukur dan membandingkan kedua sampel

setelah diberikan perlakuan. Peneliti menggunakan kelas VII A sebagai kelas

eksperimen yang terdiri dari 36 peserta didik dan kelas VII E sebagai kelas

kontrol yang terdiri dari 36 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan

Claster random Sampling, sistem pengkelasan karena sampel sudah terdiri dari

kelas-kelas tetapi dalam penentuannya dilakukan dengan acak.

Setelah dilakukan analisis data, motivasi belajar peserta didik yang diajar

menggunakan metode konvensional berada dalam kategori cukup. Hal ini

diketahui dengan melihat nilai mean dari variable tersebut yaitu sebesar 42,06

terletak pada interval 40 - 43. Sedangkan motivasi belajar peserta didik yang

diajar menggunakan metode learning starts with a question berada dalam keadaan

cukup karena mean dari variable tersebut adalah sebesar 45, 42 terletak pada

interval 44- 47 yang berkategorikan bernilai “cukup”. Adapun Hasil uji hipotesis

menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 5,045 > ttabel (5%) = 2,00 dan ttabel (1%) =

2,65. Karena thitung lebih besar dari pada ttabel maka hipotesis yang peneliti ajukan

diterima, yaitu motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

learning starts with a question lebih baik dari pada yang diajar menggunakan

metode konvensional di kelas VII semester II pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

vii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab latin dalam disertasi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R. I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata

sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

a t}

b z}

t ‘

s| Gh

j F

h} Q

kh K

d L

z| M

r N

z W

s H

sy ’

s} Y

d}

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang = au

i> = I panjang = ai

u> = u panjang

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

viii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الر حمن الر حيم

Asslamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah wa Syukurillah, senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,

sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah

Muhammad SAW pembawa rahmat bagi Makhluk sekian alam, keluarga, sahabat

dan para tabi’in serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari

akhir nanti.

Dalam penjelasan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sudja’i M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

2. Hj. Lift Anis Ma’shumah M. Ag, selaku Pembimbing I dan H. Mursid M. Ag,

selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam skripsi ini.

3. Nasirudin M. Ag, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Seluruh Dosen, karyawan dan civitas akademika di Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

5. Ayahanda dan Ibunda terhormat, Jayadi Nariyo dan Sulaseh yang senantiasa

memanjatkan do’a dalam mengiringi langkah demi tercapainya cita-cita,

penyemangat moral dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan pada tingkat perguruan tinggi.

6. Sahabat-sahabatku Iyan, Cikun, Olip, Uyek, Khamdan, Djuqy, Novy, Nunu,

Naela, Junet dan Anny terimakasih atas motivasi dan dukungan kalian.

7. Teman-temen seperjuanganku Lilis, Dwi, Umi, Wirda, Mb’Murba, Citra,

Eva, Nophi, Alfa, Mb’Lely, Mb’Mur, Ulfa, Ilma, Wa’a, Laila, Uva dan Lia

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

ix

yang telah mensuport penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya.

8. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan di IAIN Walisongo Semarang

khususnya temen-temen di fakultas Tarbiyah angkatan 2007 yang telah

berjuang bersama-sama.

9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Kepada mereka semua tiada yang dapat penulis perbuat untuk membalas

kebaikan mereka, kecuali penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya serta sekuntum do’a semoga Allah membalas

semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka

berikan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga kritik dan

saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 20 Oktober 2011

Penulis

Mastiah

NIM. 073111062

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ...... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

TRANSLITERASI ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 9

B. Kerangka Teoritik

1. Metode Learning Start With A Question

a. Pengertian Metode Learning Start With A Question …….. 11

b. Langkah-langkah Metode Learning Starts With

A Question………………………………………………... 17 c. Kelebihan dan kekurangan Metode Learning Start With

A Question

1) Kelebihan metode Learning Start With A Question …... 18

2) Kekurangan metode Learning Start With A Question .... 18

2. Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran SKI

a. Pengertian motivasi belajar …………………………...... 19

b.Macam-macam dan fungsi motivasi belajar …………… 22

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ….... 27

d.Mata pelajaran SKI …………………………………….. 29

3. Efektivitas penggunaan metode pembelajaran learning start

with a question terhadap motivasi belajar ......................... 36

C. Pengajuan Hipotesis …………………………………………... 37

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 38

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 38

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ……….. 38

D. Variabel dan Indikator Penelitian .............................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 40

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 41

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

xi

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……………………………..... 46

B. Analisis Efektivitas Penggunaan Metode Belajar Learning Starts

with A Question Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas

VII Semester II pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

di M.Ts AL-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011…. 49

C. Pembahasan Hasil penelitian ………………………………… 53

D. Keterbatan Penelitian ………………………………………… 54

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................... 55

B. Saran ......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Data nilai tentang motivasi belajar yang menggunakan metode

LSQ dan motivasi belajar yang menggunakan metode konvensional

Tabel 2 Tabel kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

metode konvensional

Tabel 3 Tabel kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

metode Learning Starts With A Question

Tabel 4 Tabel pebolong untuk pengujian normalitas data motivasi belajar yang

menggunakan metode konvensional dengan Chi Kuadrad

Tabel 5 Tabel penolong untuk pengujian normalitas data motivasi belajar yang

menggunakan metode LSQ dengan Chi Kuadrad

Tabel 6 Tabel Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil M.Ts. Al-Irsyad Gajah Demak

Lampiran 2 Daftar Peserta Didik Kelas VII A

Lampiran 3 Daftar Peserta Didik Kelas VII E

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5 Kisi-kisi angket penelitian

Lampiran 6 Angket tentang motivasi belajar peserta didik

Lampiran 7 Lembar Observasi tentang pembelajaran dengan metode learning

starts with a question

Lampiran 8 Hasil SPSS nilai mean, standar deviasi dan varians kedua sampel

Lampiran 9 Hasil SPSS uji Laboratorium

Lampiran 10 Surat penunjukan pembimbing

Lampiran 11 Surat izin Riset

Lampiran 12 Surat keterangan riset

Lampiran 13 Sertifikat PASSKA Institut

Lampiran 14 Sertifikat PASSKA Fakultas

Lampiran 15 Sertifikat KKN

Lampiran 16 Nilai Ko Kurikuler

Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidik selama proses pembelajaran berusaha agar proses belajar mengajar

mencerminkan dua arah, bukan semata-mata memberikan informasi tanpa

mengembangkan ketrampilan mereka, tetapi proses pembelajaran harus dapat

mengembangkan cara belajar peserta didik untuk memperoleh, mengolah, dan

menggunakan apa yang telah diperoleh dalam proses belajar tersebut.1

Peserta didik dalam belajar membutuhkan motivasi yang stabil agar tetap

semangat selama proses pembelajaran. Peserta didik akan semangat belajar karena

mereka ingin mempelajari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Peserta didik yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mendorong perhatian dan minat untuk

konsentrasi pada pelajaran. Serta dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, akan

mempermudah proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan. Agar para peserta didik memiliki motivasi yang tinggi, salah satu usaha

yang dapat dilakukan pendidik adalah dengan memilih strategi pembelajaran yang

bervariasi, sesuai dengan kemampuan peserta didik dan banyak melibatkan peserta

didik dalam setiap tindakan dalam proses pembelajaran.2

Apabila ditinjau dari perkembangan kognitif menurut Piaget, peserta didik

yang duduk di jenjang pendidikan menengah pertama yang tergolong dalam masa

remaja, sudah mencapai tahap operasi formal (kegiatan-kegiatan mental tentang

berbagai gagasan). Remaja secara mental telah dapat berpikiran logis tentang

berbagai gagasan yang abstrak. Implikasi pendidikan dari periode berpikir operasi

1 B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),

hlm. 16.

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), hlm. 70-71.

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

2

formal ini adalah perlunya disiapkan program pendidikan yang memfasilitasi

perkembangan kemampuan berpikir peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan

seperti menggunakan metode mengajar yang mendorong peserta didik untuk aktif

bertanya, mengemukakan gagasan atau mengujicobakan suatu materi dan melakukan

dialog atau diskusi.3 Membuat peserta didik bertanya tentang materi pelajaran

sebelum ada penjelasan dari pendidik merupakan salah satu cara untuk membuat

peserta didik belajar secara aktif, karena pembelajaran akan lebih efektif jika peserta

didik itu aktif dan memberikan umpan balik terhadap penjelasan pendidik daripada

hanya menerima apa yang disampaikan oleh pendidik didalam kelas.4

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap lembaga pendidikan Islam

adalah mata pelajaran sejarah kebudayan Islam yang memiliki kontribusi dalam

memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat

digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, dan kepribadian peserta

didik.

Pembelajaran sejarah yang disampaikan oleh pendidik kurang berhasil dalam

memaksimalkan peserta didik untuk menghayati nilai-nilai secara mendalam.

Atmadinata dalam penelitiannya tentang pembelajaran sejarah yang dikutip dalam

bukunya Isjoni menjelaskan, pembelajaran sejarah tidak menarik, membosankan,

pembelajaran seolah-olah hanya menghafal tentang tahun, tempat dan peristiwa saja.

Menurut hasil pengamatan diketahui sebab-sebab peserta didik kurang meminati dan

termotivasi belajar sejarah adalah karena pendidik masih menggunakan strategi

pembelajaran yang bercorak hafalan dengan menggunakan metode ceramah.5 Peserta

3 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja RosdaKarya,

2008), hlm. 195-196.

4 Hisyam Zaini, Stategi Pembelajan Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm. 44.

5 Isjoni, Moh Arif Ismail, Model-Model Pembelajaran Mutakhir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2008), hlm. 147-148.

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

3

didik menjadi pasif karena komunikasi interaksi tidak terjadi. Peserta didik hanya

menerima apa yang disampaikan oleh pendidik dan tidak diberi kesempatan untuk

mengutarakan pendapat. Metode sering menjadi faktor utama yang menjadikan

sebuah pengajaran berhasil atau gagal. Menarik atau tidaknya pembelajaran tidak

hanya ditentukan oleh sosok figur pendidik tapi juga oleh bagaimana pendidik

menyampaikan materi tersebut sehingga peserta didik tertarik dan termotivasi untuk

menerima pembelajaran.

Melihat latar belakang masalah tersebut, maka mendorong peneliti untuk

mengkaji penelitian tugas akhir, yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode

Belajar Learning Starts With A Question Terhadap Motivasi Belajar Peserta

Didik Kelas VII Semester II Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

M.Ts. al-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011”.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan penelitian dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Pada umumnya peserta didik menyerap pengetahuan dari pendidik

dengan menggunakan metode tradisional yakni metode ceramah, namun

mereka kurang memperhatikan pendidik dan tampak kurang mampu

menerapkan hasil pembelajaran baik berupa pengetahuan, keterampilan,

maupun sikap ke situasi yang lain.

2. Para pendidik belum terbiasa menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi. Mereka masih terbiasa menggunakan metode ceramah

walaupun mereka sudah mengetahui berbagai macam metode

pembelajaran.

3. Motivasi belajar peserta didik di M.Ts. Al-Irsyad Gajah dalam pelajaran

SKI masih rendah sehingga peserta didik belum menunjukkan prestasi

yang tinggi

Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu pengertian

yang utuh sesuai dengan maksud sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara

lain

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

4

1. Metode Learning Starts With A Question

Metode Learning Start With a Question (LSQ) adalah suatu metode

pembelajaran aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa

diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca

terlebih dahulu. Seorang siswa akan dapat berhasil dalam pendidikannya dan

memahami materi apa yang dipelajarinya disekolah apabila ia berani menanyakan apa

yang kurang atau tidak dipahami olehnya. Proses mempelajari sesuatu yang baru akan

lebih efektif jika peserta tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja. Satu

cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk

bertanya tentang mata pelajaran mereka, tanpa penjelasan dari pengajar lebih dahulu.

Metode ini merangsang siswa untuk bertanya.6

2. Mata Pelajaran SKI

Pelajaran SKI diajarkan di M.I., M.Ts., M.A. bahkan Perguruan Tinggi.

Sejarah Kebudayaan Islam di M.Ts. merupakan salah satu mata pelajaran yang

mempelajari tentang sejarah terjadinya suatu peristiwa, pertmbuhan dan

perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berjasa

dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam

pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani Ummayah,

Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Sebagai mata

pelajaran yang diajarkan pada setiap lembaga pendidikan Islam mata pelajaran SKI

sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia, karena sejarah mengandung

hikmah dan pelajaran yang dapat melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta

perkembangan kehidupan umat manusia.7 Waktu penelitian yang terbatas,

menjadikan penelitian hanya dilakukan ketika membahas tentang Bani Ummayah

6 Melvin L. Silberman, Active learning: 101 Strategi Pmebelajaran Aktif, Terj Sarjuli dkk,

(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), hlm. 144.

7 Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, 1986), hlm. 4.

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

5

pada standar kompetensi memahami perkembangan Islam pada masa bani

Ummayyah yang diajarkan di kelas VII pada semester genap.

3. Motivasi Belajar

Menurut Tan Oon Seng mengutip dari Baron, motivation is the force that

energizes and directs a behaviour towards a goal.8 Motivasi adalah kekuatan yang

berasal dari energi dan kelakuan yang langsung untuk mencapai suatu tujuan.

Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya. Sedangkan hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

perilaku9. Motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

Apabila motivasi belajar peserta didik tinggi, hasil belajarnya pun akan tinggi. Peserta

didik yang semangat belajar akan berusaha keras apabila ia merasa belum bisa. Ia

tidak akan patah semangat.

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Adanya keinginan untuk berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

peserta didik dapat belajar dengan baik10

.

8 Tan Oon Seng, et. al., Educational Psychology: A Practitioner Researcher Approach ( An

Asian Edition), (Singapore: 2003, Seng Lee Press), hlm. 276.

9 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), hlm. 163.

10 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi aksara, 2008), hlm. 23.

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

6

B. Perumusan Masalah

Dari deskripsi latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

metode konvensional?

2. Bagaimanakah motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

metode learning starts with a question?

3. Motivasi belajar peserta didik manakah yang lebih baik antara yang diajar

menggunakan metode learning starts with a question dan yang diajar

menggunakan metode konvensional di kelas VII semester II pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak

tahun ajaran 2010-2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik ketika diajar

menggunakan metode learning starts with a question?

b. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik ketika diajar

menggunakan metode konvensional?

c. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik manakah yang lebih

efektif antara yang diajar menggunakan metode learning starts with a

question dan yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas

VII semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.

Page 20: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

7

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

penulis dan pihak-pihak yang berkaitan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagi pendidik

1) Sebagai bahan rujukan bagi pendidik dalam meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

2) Membantu pendidik agar lebih berkembang secara profesional.

3) Pendidik juga memperoleh suatu variasi pembelajaran, salah satunya dengan

menerapkan metode learning start with a question yang dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik.

b. Bagi Peserta Didik

1) Terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik

mudah memahami pelajaran.

2) Diharapkan para siswa dapat menjadikan penelitian ini sebagai wahana

informasi mereka untuk dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar

khususnya dalam pembelajaran SKI.

c. Bagi Lembaga Pendidikan

1) Sabagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah dalam

mengembangkan peserta didiknya terutama dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran SKI.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang alternatif

metode pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran SKI di sekolah.

3) Mendapat masukan tentang penelitian yang dapat memajukan sekolah.

d. Bagi Penulis

1) Sebagai referensi bagi peneliti untuk melaksanakan pembelajaran SKI ketika

terjun ke lapangan, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat

menumbuhkan suasana yang menyenangkan.

Page 21: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

8

2) Peneliti memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih metode

pembelajaran yang tepat, sehingga dimungkinkan kelak ketika terjun ke

lapangan mempunyai wawasan dan pengalaman.

3) Dapat mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh

selama perkuliahan kedalam kegiatan pembelajaran SKI.

Page 22: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, penulis akan mendeskripsikan beberapa karya tulis

yang ada relevannya dengan judul yang penulis buat. Dari sini penulis akan

memaparkan beberapa kesimpulan skripsi yang di jadikan standar teori dan sebagai

perbandingan dalam mengupas berbagai permasalahan dalam penelitian ini, sehingga

memperoleh hasil penemuan baru yang betul-betul otentik. Diantaranya penulis

paparkan sebagai berikut:

Skripsi Nur Kheli (3105054) “Penerapan Strategi LSQ (Learning Start with A

Question) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mata Pelajaran

Fiqih Materi Riba di MTs NU Demak” mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang angkatan 2003 lulus tahun 2009. Dalam penelitian ini

menggunakan satu kelas yaitu kelas IX D yang berjumlah 38 peserta didik di MTs

NU Demak untuk menerapkan strategi Learning Start with A Question. Penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap

pra siklus keaktifan peserta didik mempunyai prosentase 44% dan rata-rata tes akhir

71, 45. Pada siklus 1 setelah dilakukan tindakan meningkat menjadi 56% dan rata-

rata tes akhir 79, 60. Pada siklus 2 meningkat menjadi 72% dan rata-rata tes akhir 85,

92. Dari 3 tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan sebelum diterapkan strategi

Learning Start with A Question dengan sebelumnya.

Skripsi Eko Alamul Huda (053111057) “ Analisis Deskriptif Terhadap Proses

Pembelajaran SKI di SMP Hj. Isriati Baiturrahman Semarang” mahasiswa Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang angkatan 2005 lulus tahun 2010. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran SKI yang dilakukan

di SMP Hj.Isriati diwujudkan dalam lima komponen yang saling mempengaruhi yaitu

tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, pendidik dan

peserta didik. Pada praktiknya pembelajaran SKI masih memiliki problematika yang

Page 23: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

10

terjadi saat proses pembelajaran. Diantaranya adalah metode yang kurang bervariasi,

media yang kurang mendukung serta keadaan lingkungan yang mempengaruhi proses

pembelajaran. Upaya yang dilakukan pendidik antara lain dengan tidak hanya

menggunakan strategi pembelajaran ekspositori saja akan tetapi juga pembelajaran

inkuiri dan kooperatif digunakan agar peserta didik berperan aktif dalam

pembelajaran sehingga tidak menganggap bahwa SKI adalah materi yang

membosankan karena bersifat cerita saja ketika diajarkan peserta didik.

Skripsi Muchammad Asyhar (03199112) “ Studi Korelasi antara Keberanian

Bertanya dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqh Siswa Kelas IX MTs Sunan

Katong Kaliwungu Kendal” mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang angkatan 2003 lulus tahun 2007. Penelitian ini menggunakan metode

survai dengan tekhnik korelasi. Subyek penelitian sebanyak 38 responden dengan

menggunakan tekhnik proporsional random sampling. Data penelitian yang

terkumpul dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisis statistik deskriptif.

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa: terdapat hubungan positif antara keberanian bertanya dengan

prestasi belajar mata peljaran fiqh siswa kelas IX di tunjukkan oleh koefisien korelasi

antara variabel X dengan Y sebesar 0,702 dan dikonsultasikan dengan rt tabel pada

taraf signifikan 5% = 0,320 dan 1% =0,143. Sehingga hipotesis kerja diterima, artinya

ada hubungan yang signifikan antara keberanian bertanya siswa dengan prestasi

belajar mata pelajaran fiqh siswa kelas IX MTs Sunan Katong Kaliwungu Kendal.

Dari beberapa skripsi di atas mempunyai keterkaitan dengan penelitian yang

peneliti buat yaitu tentang penggunaan metode learning starts with a question

motivasi, pembelajaran SKI. Seperti yang dipaparkan oleh Nur Kheli, penggunaan

metode LSQ dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Apabila hasil belajar

peserta didik naik, motivasi belajar peserta didik pun akan naik. Hal ini sama dengan

hasil penelitian dari M. Asyhar yang menyatakan bahwa keberanian bertanya

berpengaruh terhadap prestasi. Hasil penelitian Eko Alamul Huda menunjukkan

bahwa salah satu yang menjadikan kurang berhasilnya pembelajaran SKI adalah

Page 24: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

11

karena kurangnya penggunaan metode yang bervariasi, untuk itu diharapkan dalam

pembelajaran SKI pendidik menggunakan metode yang bervariasi. Adapun yang

menjadikan perbedaan antara penelitian penulis dengan peneitian dari Nur Kheli dkk,

adalah penelitian tidak langsung menghubungkan pengguanaan metode LSQ dengan

hasil belajar, tapi menghubungkannya dengan motivasi belajar. Peneliti juga

menggunakan penelitian eksperimen untuk mencari motivasi belajar manakah yang

lebih baik antara yang menggunakan metode learning starts with a question dan yang

menggunakan metode konvensional. Serta objek kajian yang peneliti gunakan yaitu

peserta didik kelas VII MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.

B. Kerangka Teoritik

1. Metode Learning Start With A Question

a. Pengertian Metode Learning Start With A Question

Menurut Ismail secara bahasa metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu

“methodhos” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui

atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.1 Sedangkan metode

menurut Moh. Roqib adalah rencana menyeluruh yang berhubungan dengan

penyajian materi pelajaran secara teratur dan tidak saling bertentangan, yang

didasarkan pada pendekatan tertentu.2 Jadi metode pembelajaran adalah cara-cara

yang dilakukan dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode pembelajaran

antara lain:

1 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media

Group, 2008), hlm. 7.

2 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LkiS, 2009), hlm. 91.

Page 25: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

12

1) Tujuan yang hendak dicapai

Dengan melihat tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran,

pendidik akan mendapat gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan

dan pendidik akan dapat mempersiapkan alat-alat apa yang akan dipakainya

serta metode yang tepat yang akan digunakannya sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai.

2) Peserta didik

Penggunaan suatu metode pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan

perkembangan serta kepribadian para peserta didik. Kegiatan pembelajaran

hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga membuat peserta didik terlibat

secara fisik dan psikis.3

Sebagaimana hadits Rosulullah SAW sebagai berikut:

“Sesungguhnya Abdullah bin Mas‟ud berkata tidaklah kamu berbicara

pada suatu kaum dengan pembicaraan yang akal-akal mereka belum

mencapainya, kecuali adanya pembicaraan itu dengan keadaan ini bagi

sebagian mereka merupakan fitnah”. ( H.R. Imam Muslim)

3) Bahan pelajaran

Setiap bahan pelajaran mempunyai sifat masing-masing, seperti mudah,

sedang dan sukar. Untuk metode tertentu barangkali cocok untuk mata

pelajaran tertentu, tetapi belum tentu sesuai untuk mata pelajaran yang lain.

Jadi penggunaan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan bahan

3 Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, (Yogyakarta: TERAS, 2007), hlm. 30.

4 Imam Abi Husain Muslim bin al- Hijaj Ibnu Muslim al-Qusyairi at Tasaburi, al-Jami’us

Shohih, (Libanon: Darul Fikh, tt), hlm 9.

Page 26: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

13

pelajaran yang akan diajarkan agar dalam penyampaiannya mudah dipahami

peserta didik.

4) Fasilitas

Fasilitas yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik metode

pangajaran yang dipergunakan. Fasilitas ini berfungsi sebagai pendukung dan

alat bantu sehingga mempermudah proses pembelajaran.

5) Situasi

Situasi hendaknya diperhatikan dan dipertimbangkan pendidik ketika

akan melakukan pemilihan metode. Situasi disini berhubungan dengan

lingkungan pembelajaran dan kondisi psikologis peserta didik.

6) Pendidik

Latar belakang pendidikan, kemampuan dan pengalaman mengajar

pendidik akan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan metode mengajar

yang baik dan tepat. Biasanya pendidik dalam memilih metode tidak jauh beda

dengan apa yang pernah ia terima ketika mereka masih duduk dalam bangku

sekolah. Tetapi pendidik yang berpengalaman akan berupaya untuk

menggunakan metode yang bervariasi sehingga akan mengetahui metode mana

yang tepat untuk digunakan.

7) Kebaikan dan kelebihan metode tertentu5

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Karenanya

penggabungan metode pun mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan suatu

metode. Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan suatu metode

untuk kemudian dicarikan alternatif metode lain yang dapat menutupi

kelemahan metode tersebut. Pendidik biasanya menggabungkan dua metode

atau lebih untuk menyiasati masalah tersebut.

Metode Learning Start With a Question (LSQ) adalah suatu metode

pembelajaran aktif yang dimulai dengan bertanya kemudian pendidik menjelaskan

5 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm 12-15.

Page 27: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

14

apa yang ditanyakan peserta didik. Bertanya dapat dipandang sebagai umpan balik

dan keingintahuan peserta didik. Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan

menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari

keingintahuan individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan

kemampuan seseorang dalam berpikir.6 Agar peserta didik aktif dalam bertanya,

maka peserta didik diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya,

yaitu dengan membaca terlebih dahulu. Membaca akan membuat peserta didik

memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam

membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan pemahaman akan

terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama.

Terdapat beberapa cara agar mudah memahami suatu bacaan, seperti :

1) Saat membaca, peserta didik memberi garis bawah. Hal ini bertujuan agar

peserta didik mengetahui kata yang penting atau kata-kata yang kurang

dimengerti dan untuk mengingat-ingat isi bacaan.

2) Peserta didik membuat catatan atau ringkasan hasil bacaan. Membuat ringkasan

adalah kegiatan yang berupaya untuk memadatkan isi dengan landasan

kerangka dasarnya dan menghilangkan pikiran-pikiran jabaran. Hal ini

bertujuan agar peserta didik mengetahui materi yang perlu ditekankan atau

dikaji ulang.

Setelah peserta didik selesai membaca, maka peserta didik akan memahami

apa yang di jelaskan dalam buku. Apabila ada yang kurang di pahami, maka

peserta didik akan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh dari hasil

membacanya tersebut. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul karena setiap manusia

tidak akan diam apabila berhadapan dengan hal-hal yang baru yang belum mereka

mengerti. Manusia bersifat peka, kritis dan kreatif terhadap hal-hal yang baru, dan

berusaha mempelajarinya sampai semua pertanyaan itu terjawab. Kebutuhan rasa

ingin tahu itulah yang mendorong manusia untuk mempelajari segala sesuatu

6 Udin Saefudin Sa‟ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 170.

Page 28: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

15

dalam hidupnya.7 Menurut Glaine B. Johnson untuk bisa mengerti, peserta didik

harus mencari makna. Untuk mencari sebuah makna, peserta didik harus punya

kesempatan untuk membentuk dan mengajukan pertanyaan.8

Kegiatan bertanya akan membantu peserta didik belajar dengan kawannya,

membantu peserta didik lebih sempurna dalam menerima informasi, serta dapat

mengembangkan keterampilan kognitif yaitu yang berhubungan dengan

kemampuan berfikir. Menurut Moore yang dikutip oleh Farida Rahim menjelaskan

bahwa bertanya merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran,9 karena

bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.

Pada zaman Nabi, pembelajaran yang dilakukan Nabi juga sering

menggunakan metode yang memotivasi para sahabatnya untuk bertanya. Dalam

memberikan pelajaran kepada para sahabatnya, Nabi menggunakan metode

menjawab pertanyaan yang disampaikan sahabatnya kepadanya. Allah juga

menjelaskan dalam firmanNya dalam QS. An-Nahl/16 ayat 43:

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu

tidak mengetahui” (QS. An-Nahl ayat 43)10

Proses belajar dengan lebih dahulu mengajukan beberapa pertanyaan dan

kemudian menemukan jawabannya akan membawa banyak manfaat, salah satunya

adalah membangkitkan antusias peserta didik untuk mendengarkan penjelasan dari

7 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, hlm. 98.

8 Glaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning, Menjadikan Kegiatan Belajar

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Terj. Ibnu Setiawan, (Bandung: MLC, 2007), hlm. 159.

9 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.

110.

10 Depag, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Duta Ilmu, 2005), hlm.

Page 29: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

16

pendidik. Peserta didik yang malu bertanya kepada pendidik tentang bahan

pelajaran yang belum jelas, akan menghambat penguasaan bahan yang akan

diterima dari pendidik dalam pertemuan kelas mendatang.11 Peribahasa mengatakan

bahwa malu bertanya sesat dijalan. Apabila tidak mengetahui suatu hal tapi hanya

diam saja tidak mau bertanya kepada orang yang lebih tahu, maka ia membiarkan

dirinya terkurung dalam kesesatan dan tidak mau mencari jalan keluarnya.

Selama menyikapi pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik, pendidik harus

dapat membedakan antara pertanyaan yang relevan dengan yang kurang relevan,

serta memeriksa apakah seluruh peserta didik memperoleh manfaat dari jawaban

yang ia berikan. Apabila pertanyaan dirasa cukup relevan, hendaknya pendidik

memberi jawaban dengan cara seperti berikut:

1) Mengulangi pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik. Hal tersebut

dimaksudkan agar setiap peserta didik dan pendidik mengetahui secara jelas

permasalahan apa yang sedang dibahas. Selain itu pendidik perlu memeriksa

apakah peserta didik lain juga mengalami masalah seperti yang dialami oleh

penanya. Apabila ternyata banyak peserta didik mengalami masalah yang sama,

pendidik perlu memberi jawaban secara lebih mendalam.

2) Menjelaskan pertanyaan itu berhubungan dengan bagian mana dari bahan

pelajaran, serta menjelaskan pula di mana letak pentingnya pertanyaan itu.

Hendaknya pendidik tidak mengatakan bahwa suatu pertanyaan tidak

mempunyai arti apa-apa. Hal itu akan membuat peserta didik yang

bersangkutan tak akan mau bertanya lagi karena ia merasa tidak di hargai.

3) Mendorong peserta didik agar mereka mau mengajukan pertanyaan balikan,

karena dengan pertanyaan dari peserta didik tersebut pendidik akan dapat

menemukan bagian-bagian penjelasannya yang kurang jelas. Ia akan

menemukan masalah yang perlu lebih diperhatikan.

11

Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 85.

Page 30: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

17

4) Memikirkan terlebih dahulu jawaban yang akan disampaikan. Dengan begitu

pendidik dapat menghindari salah jawab atau menjawab tanpa ada

hubungannya dengan pertanyaan.12

Selama proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab

pertanyaan yang tersusun baik dapat bermanfaat, seperti:

1) Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar

2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah

yang sedang dibicarakan

3) Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berpikir

itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya

4) Menuntun proses berpikir peserta didik

5) Memusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang dibahas13

b. Langkah-langkah Metode Learning Starts With A Question

Langkah-langkah metode pembelajaran Metode Learning Start With A

Question adalah sebagai berikut14

:

1) Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada peserta didik. Bahan

bacaan tidak harus difotokopi kemudian dibagi kepada peserta didik, akan

tetapi dapat dilakukan dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku

teks. Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau yang

tidak detail atau bacaan yang mamberi peluang untuk ditafsirkan dengan

berbeda-beda.

2) Minta peserta didik untuk mempelajari bacaan sendirian atau dengan teman.

12

Ad. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: Gramedia, 1993), hlm. 67-68.

13 Marno dan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Yogyakarta: Ar- Ruaz Media,

2009), hlm. 116.

14 Hisyam Zaini, Stategi Pembelajan Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm

44

Page 31: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

18

3) Minta peserta didik untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak

dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika

waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang

lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak di ketahui

yang telah diberi tanda.

4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta peserta didik untuk menuliskan

pertanyaan tentang materi yang telah mereka pelajari lewat membaca.

5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh peserta didik.

6) Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

7) Usahakan dalam menjawab pertanyaan dilakukan secara urut sesuai dengan

bahan pelajaran agar peserta didik juga urut dalam memahaminya.

c. Kelebihan dan kekurangan Metode Learning Start With A Question

1) Kelebihan metode Learning Start With A Question

a) Peserta didik dituntut berani dan tidak malu

b) Peserta didik akan terpancing untuk berfikir

c) Meningkatkan motivasi peserta didik dalam mempelajari sesuatu atau

menimbulkan gairah belajar.

d) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif

e) Metode ini dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik serta dapat

meningkatkan minat baca

f) Pendidik dapat mengetahui taraf daya tangkap peserta didik sehingga

pembelajaran dapat diselaraskan dengan kemampuan mereka

2) Kekurangan metode Learning Start With A Question

a) Peserta didik yang malas memperhatikan akan bosan jika bahasan dalam

pembelajaran tersebut tidak disukai

b) Tidak semua peserta didik berani mengajukan pertanyaan

Page 32: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

19

c) Peserta didik yang minat membacanya rendah akan sulit mengikuti

pelajaran karena awal pelajaran dimulai dengan membaca.15

2. Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran SKI

a. Pengertian motivasi belajar

Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar adalah motivasi belajar peserta

didik. Istilah motivasi berasal dari motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan

yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

berbuat.

Pengertian motivasi menurut para ahli

1) Menurut Tan Oon Seng mengutip dari Baron, motivation is the force that

energizes and directs a behaviour towards a goal.16

Motivasi adalah kekuatan

yang berasal dari energi dan kelakuan yang langsung untuk mencapai suatu

tujuan.

2) Dalam kitab Psikologiyatun Attarbiyah, Syaikh Kamil Muhammad Muhammad

„Uwaidloh, menjelaskan bahwa motivasi adalah

“Motivasi adalah suatu kekuatan yang mendorong atau tenaga penggerak

bagi makhluk hidup, yaitu sesuatu yang mendorong kita dalam bekerja dan

beraktifitas, yang mengontrol perbuatan kita dan mengarahkan kita untuk

memilih cara yang tepat.”

15

Hendi Burahman, “Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Start With a Question) dan IS

(Information Search) Di Sekolah”, dalam http://alone-education.blogspot.com/2009/07/strategi-

pembelajaran-lsq-learning.html, diakses 29 Oktober 2010.

16 Tan Oon Seng, et. al., Educational Psychology: A Practitioner Researcher Approach ( An

Asian Edition), (Singapore: 2003, Seng Lee Press), hlm. 276.

17 Syaikh Kamil Muhammad Muhammad „Uwaidloh, Psikologiyatun Attarbiyah, (Libanon:

Dar al- Kotob al- Ilmiyah, 1996), hlm. 200.

Page 33: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

20

3) Menurut Mc. Donald yang dikutip Oemar Hamalik mengatakan bahwa

motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan18

. Di dalam

perumusan ini kita dapat lihat, bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan,

yaitu sebagai berikut:

a) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-

perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu dalam

sistem neuropisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena terjadi

perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar.

b) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan. Mula-mula merupakan

ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi.

c) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi

yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu

tujuan.19

Belajar dapat diartikan sebagai upaya memperoleh pengetahuan,

keterampilan, pengalaman dan sikap yang dilakukan dengan mengoptimalkan

seluruh potensi fisiologis, psikologis, jasmani dan rohani manusia dengan

bersumber dari berbagai bahan baik yang berupa manusia, bahan bacaan, bahan

informasi, alam jagat raya dan sebagainya.20

Belajar merupakan perubahan dari

yang tidak tahu menjadi tahu dan menjadi lebih baik yang peroleh dari latihan dan

pengalaman.

Motivasi belajar menurut Martinis Yamin merupakan daya penggerak psikis

dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah

18

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT: Bumi Aksara, 2007), hlm. 158.

19 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, hlm. 159.

20 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),

hlm. 205.

Page 34: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

21

keterampilan, pengalaman.21

Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar

peserta didik untuk mencapai tujuan belajar. Jadi motivasi belajar adalah dorongan

yang berasal dari dalam diri peserta didik atau yang berasal dari lingkungannya

yang membuatnya untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Visser dan Keller mengklasifikasikan motivasi belajar menjadi empat

variabel, yaitu:

1) Perhatian (attention), dengan cara membangkitkan dan mempertahankan

perhatian peserta didik selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan

dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga peserta

didik tidak bosan selama proses pembelajaran, pendidik juga perlu

memperhatikan penataan lingkungan kelas karena dapat mempengaruhi

perhatian peserta didik.

2) Relevansi (relevance), dengan mengaitkan pembelajaran dengan kebutuhan

peserta didik. Ketika menjelaskan pelajaran dihubungkan dengan pengalaman

pribadi peserta didik.

3) Keyakinan (confidence), menumbuhkan rasa yakin diri peserta didik dengan

memberikan kesempatan untuk berhasil. Dalam menjelaskan pelajaran dimulai

dari hal-hal yang sifatnya mudah ke sulit, serta jangan langsung berkata salah

ketika peserta didik menjawab salah karena hal itu hanya akan membuat

peserta didik minder di depan teman-temannya.

4) Kepuasan (satisfaction), membangkitkan rasa puas dalam pembelajaran yang

dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk

mennggunakan pengetahuan atau keterampilan yang baru dikuasainya dalam

situasi nyata.22

21

Martiinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada

Pers, 2008), hlm. 158.

22 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

hlm. 34.

Page 35: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

22

Menurut Idris, cara-cara yang dapat menimbulkan motivasi belajar pada

peserta didik antara lain:

1) Bersemangat dan antusias

Pendidik yang kelihatan tidak bersemangat dalam menyampaikan

pelajaran akan mempengaruhi belajar peserta didik. Oleh karena itu, pendidik

hendaknya bersikap ramah, antusias dan penuh semangat agar dapat

menimbulkan reaksi dalam diri peserta didik untuk aktif dan terlibat dalam

pembelajaran.

2) Menimbulkan rasa ingin tahu

Pendidik dapat menimbulkan motivasi belajar peserta didik dengan cara

menimbulkan rasa ingin tahu dan keheranan peserta didik.

3) Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan

Ketika pendidik menjelaskan pelajaran yang tampaknya bertentangan

dengan pemahaman yang dimiliki peserta didik maka akan timbul pertanyaan

dalam diri peserta didik kenapa terjadi yang seperti itu, sehingga peserta didik

akan lebih bersemangat mendengarkan penjelasan dari pendidik.

4) Memperhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian peserta

didik.

Membuka pelajaran dengan mengungkapkan hal-hal yang sedang aktual

dan relevan dengan materi yang akan dibahas, akan bisa memancing perhatian

peserta didik. Untuk itu pendidik dituntut untuk jeli, menguasai persoalan

dalam kaitannya dengan materi pelajaran, serta mampu memahami situasi yang

menarik perhatian peserta didik23

b. Macam-macam dan fungsi motivasi belajar

Macam-macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Adapun

macam-macam motivasi adalah sebagai berikut:

23

Marno dan Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, hlm. 85-87.

Page 36: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

23

1) Menurut sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:

a) Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan

karena takut terhadap sesuatu. Peserta didik mengerjakan tugas bukan

karena sadar terhadap kewajiban tetapi karena takut mendapat teguran dari

pendidik. Orang yang biasa berjalan pelan akan berlari karena takut ada

anjing yang mengejarnya.

b) Motivasi intensif atau intencive motivation, individu melakukan sesuatu

perbuatan untuk mendapatkan suatu intensif. Bentuk intensif ini bermacam-

macam, seperti: mendapat honorarium, bonus, hadiah, penghargaan,

piagam, tanda jasa, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, promosi jabatan, dll.

Peserta didik belajar giat agar sukses dalam ujian dan mendapat nilai yang

baik.

c) Sikap atau attitude motivation atau self motivation. Motivasi ini lebih

bersifat instrinsik, muncul dari dalam diri individu, berbeda dari kedua

motivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrinsik dan datang dari luar diri

individu. Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan

ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap suatu objek. Seorang

yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu akan menunjukkan

motivasi yang besar terhadap hal itu. Motivasi ini datang dari dirinya

sendiri karena adanya rasa senang atau suka serta faktor-faktor subjektif

lainnya. Misalnya saja peserta didik yang menyukai mata pelajaran tertentu

akan giat belajar walaupun mata pelajaran itu di anggap sulit bagi teman-

temannya.24

24

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), hlm. 63-64

Page 37: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

24

2) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif-motif bawaan

Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motif itu ada

tanpa dipelaari. Seperti dorongan untuk makan, dorongan untuk minum,

untuk istirahat serta dorongan yang lainnya.

b) Motif-motif yang dipelajari

Motif ini timbul karena dipelajari. Misalnya dorongan untuk belajar

suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam

masyarakat.25

3) Motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik

a) Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi

belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan peserta didik. Misalnya

keinginan untuk mendapat keterampilan-keterampilan tertentu,

mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.

b) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-

faktor dari luar situasi belajar.26

Antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik itu saling mendukung, tetapi

menurut para pakar pendidikan motivasi yang paling mempengaruhi peserta

didik adalah motivasi instrinsik. Hal ini disebabkan karena motivasi instrinsik

itu berasal dari diri peserta didik yang sudah melekat dengan pribadinya

sehingga susah untuk hilang. Seorang peserta didik yang memilki motivasi

instrinsik dalam belajar maka ia pun akan belajar dengan sungguh-sungguh.

25

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 2011), hlm. 86

26 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, hlm. 162.

Page 38: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

25

Para pendidik lebih banyak memberikan penguatan motivasi ekstrinsik

kepada peserta didiknya. Karena peserta didik yang mempunyai motivasi

instrinsik semangat belajarnya sudah sangat kuat, sehingga hanya

membutuhkan sedikit saja dorongan dari luar.27

Para pendidik baik orang tua, pendidik ataupun ulama‟ bertugas untuk

memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Berikut ini bagan bagan tentang

penguatan motivasi belajar dari pendidik:

1.1 Rekayasa pedagogis guru

3.1 Penguatan motivasi:

Hadiah, hukuman, dan lain-lain

3.2 Penghayatan

Motivasi:

Tambah semangat,

berkompetensi,

berkooprasi dalam

belajar

2.1 Emansipasi kemandirian sepanjang hayat

Bagan 1 : Motivasi belajar dalam kerangka rekayasa pedagogis guru dan

emansipasi kemandirian peserta didik sepanjang hayat28

27

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta: 2008), hlm. 153.

28 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 95.

1

Peserta

didik

2

Peserta

didik

3

Proses

belajar

mengajar

(PBM)

5

Dampak

pengajaran

4

Hasil

belajar

6

Dampak

pengi

ring

7

Program

belajar

sepanjang

hayat

8

Hasil

belajar

sepanjang

hayat

Page 39: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

26

Bagan tersebut menjelaskan perilaku belajar yang mengandung motivasi

belajar, yang dikelola oleh pendidik dan dihayati oleh peserta didik. (1) Pendidik

adalah orang yang berperanan dalam rekayasa pedagogis, yang bertindak

membelajarkan peserta didik yang memiliki motivasi instrinsik. (2) Peserta didik

adalah pebelajar yang paling berkepentingan dalam menghayati belajar. Ada

peserta didik yang memiliki motivasi instrinsik ada pula yang memiliki motivasi

ekstrinsik. (3) Selama proses pembelajaran, pendidik menguatkan motivasi

instrinsik dan mendorong peserta didik belajar. Peserta didik menghayati motivasi

instrinsik atau motivasi ekstrinsik dan tambah bersemangat untuk belajar. (4)

Proses belajar yang termotivasi, akan membuat peserta didik memperoleh hasil

belajar yang baik. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan

dampak pengiring. (5) Dampak pengajaran adalah hasil belajar yang dapat diukur,

yang terwujud dalam nilai rapor, nilai ijazah atau transkip IP. (6) Dampak

pengiring adalah unjuk kerja peserta didik setelah mereka lulus ujian. Dampak

pengiring merupakan sarana untuk melakukan emansipasi kemandirian bagi

peserta didik. (7) Setelah peserta didik lulus sekolah, maka diharapkan dapat

mengembangkan diri lebih lanjut dengan membuat program belajar sepanjang

hayat lewat jalur sekolah atau luar sekolah. (8) pemrogaman belajar sendiri secara

bersinambungan, maka ia memperoleh hasil belajar atas tanggung jawab sendiri

yang hasil belajar sepanjang hayat. Peserta didik telah mampu memperkuat

motivasi belajarnya sendiri karena kebutuhan aktualisasi diri.29

Motivasi belajar berhubungan erat dengan tujuan belajar. Terkait dengan hal

tersebut motivasi mempunyai fungsi:

1) Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau

motor dari setiap kegiatan peserta didik untuk mencapai tujuan. Seseorang

melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik

dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan

29

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 94-96.

Page 40: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

27

adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka

seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

2) Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar yang

hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran

3) Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan apa

yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran.30

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono, terdapat beberapa unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain :

1) Cita-cita atau aspirasi peserta didik

Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan

perilaku belajar. Peserta didik yang mempunyai cita-cita tinggi akan semangat

belajar dan berusaha untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Hal ini sesuai

dengan isi kandungan QS. Arra‟du/13 ayat 11

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”31

2) Kemampuan peserta didik

Keinginan peserta didik perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan

untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi peserta didik

untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.

3) Kondisi peserta didik

Kondisi peserta didik meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang

peserta didik yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu

30

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), Hlm. 163.

31 Depag, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Duta Ilmu, 2005), hlm. 338.

Page 41: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

28

perhatiannya dalam belajar. Apabila peserta didik berpendapat bahwa belajar

itu menyenangkan, serta sangat bermakna dan relevan maka motivasi belajar

dan kecenderungan untuk mengatur sendiri proses belajar akan muncul dengan

sendirinya.

4) Kondisi lingkungan peserta didik

Lingkungan peserta didik dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota

masyarakat, maka peserta didik dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Peserta didik memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran

yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Pengalaman dengan

teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan

alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan

budaya seperti surat kabar, majalah, radio, televisi semakin menjangkau peserta

didik. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya32

.

Menurut Raymond J. Wlodkowski ada empat pengaruh utama dalam

motivasi belajar seorang anak, yaitu 33

:

1) Budaya

Masing-masing kelompok etnis telah menetapkan dan menyatakan secara

tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan pengetahuan, baik dalam

pengertian akademik ataupun tradisional. Nilai-nilai ini dikirimkan melalui

beberapa jalan seperti pengaruh agama, budaya atau tradisi dan pendidikan.

2) Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan,

memberi landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan

32

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, hlm. 97-99.

33 Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes, Hasrat untuk Belajar, Terj Nur Setiyo Budi

Widarto, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 24.

Page 42: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

29

masyarakat. Faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat

berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. Yang termasuk lingkungan

fisik dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan ruang tempat

belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada serta suasana dalam rumah.34

3) Sekolah

Ketika di sekolah, pendidik yang bisa membuat kehidupan sekolah

menjadi tidak menyenangkan atau menarik. Salah satu yang dapat

mempengaruhi motivasi peserta didik adalah pendidik yang bersemangat dan

antusias terhadap isi atau materi yang diajarkannya. Pendidik juga perlu

memberikan umpan balik yang positif sepanjang berlangsungnya proses

pembelajaran. Untuk itu pendidik perlu menciptakan suasana lingkungan kelas

yang menyenangkan dan menunjang, sehingga membangkitkan motivasi

peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang baik.35

4) Diri anak

Banyak peserta didik mempunyai prestasi yang baik, tapi sebagian besar

profil motivasionalnya dibangun dari tekanan, kekhawatiran, rasa bersalah,

ketakutan dan beban pemaksaan diri.

d. Mata Pelajaran SKI

1) Pengertian, ruang lingkup dan tujuan SKI

Pengertian kebudayaan Islam adalah hasil pikir dan karya manusia yang

didasarkan kepada pemahaman Islam yang beragam. Artinya kebudayaan Islam

lahir dari pemahaman ajaran yang mengatur kehidupan masyarakat yang

menganut agama Islam sejak datangnya wahyu.

Pelajaran SKI diajarkan di M.I., M.Ts., M.A. bahkan perguruan

negeri.Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran

34

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, hlm. 163.

35 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), hlm. 87.

Page 43: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

30

yang membahas tentang asal-usul terjadinya suatu peristiwa, pertumbuhan dan

perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang

berjasa dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan

masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin,

Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di

Indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam

memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang

mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih

kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.36

Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah

meliputi:

a) Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam

b) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah

c) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

d) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin

e) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah

f) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah

g) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

h) Memahami perkembangan Islam di Indonesia37

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di M.Ts. bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun

36

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 51.

37 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah., hlm. 54.

Page 44: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

31

oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan

peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat

bersejarah yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,

dan masa depan.

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa

lampau, sehingga dapat menambah rasa syukur kita kepada Allah SWT.

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari

peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh yang

berjasa, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,

ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan

dan peradaban Islam sehingga kita bisa meneladani dan menerapkan dalam

dunia yang modern sekarang.38

2) Perkembangan Islam pada masa Bani Ummayyah

Setelah masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir, pemerintahan

Islam dilanjutkan oleh dinasti Umayyah. Bani Umayyah adalah anak cucu atau

keturunan Umayyah bin Abdu Syam. Pemerintahan Bani Umayyah berdiri

setelah Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyyah bin Abi

Sufyan pada 661 M, yang terkenal dengan peristiwa ‘amul-jama’ah atau tahun

penyatuan. Masa pemerintahan dinasti Umayyah merupakan masa yang

menentukan dalam perkembangan Islam. Pada masa itu, Islam meliputi wilayah

paling luas dalam sejarahnya, yaitu meliputi Afrika Utara, Spanyol, Suriah,

38

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 51.

Page 45: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

32

Palestina, Jazirah Arab, Irak, Asia Kecil, Persia, Afganistan, Pakistan dan

Turkistan.39

Dinasti Umayyah memegang kekuasaan Islam selama 90 tahun

yang dipegang oleh 14 orang khalifah.

Khalifah-khalifah pada masa Dinasti Umayah adalah:

a) Muawiyyah bin Abi Sufyan

Muawiyyah adalah raja Islam yang pertama yang menggantikan

sistem demokratis republik Islam menjadi sistem monarki (kerajaan).

Kekuasaan Muawiyyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu

daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan

secara turun temurun dimulai ketika Muawiyyah mewajibkan seluruh

rakyatnya untuk menyatakan setia kepada anaknya, Yazid. Dia masih

menggunakan istilah khalifah, tapi dia memberikan interpretasi baru dalam

pengertian khalifah Allah “penguasa yang diangkat Allah”. Di masa

pemerintahannya, Muawiyyah mencapai sukses besar khususnya dalam hal

ekspansi, yaitu ke arah timur Kabul Ghazna, Balkh, Qandahar.40

b) Yazid bin Muawiyyah

Sepanjang pemerintahan Yazid, ia menghadapi sejumlah perlawanan

dan pemberontakan, diantaranya adalah pemberontakan yang dikepalai oleh

putra Abu baker dan Putra Umar, pemberontakan Zubeir, dan juga

pemberontakan Husein ibn Ali.

c) Muawiyyah bin Yazid

Tidak banyak yang diperbuat Muawiyyah ketika menjadi penguasa

karena selain ia tidak mempunyai kecakapan sebagai penguasa juga karena

masa jabatannya tidak lama.

39

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2007),hlm. 43.

40 K. Ali, Sejarah Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm.176.

Page 46: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

33

d) Marwan

e) Abdul Malik bin Marwan

Semenjak awal pemerintahannya, ia menghadapi banyak musuh dan

berbagai kesulitan. Akan tetapi keberanian dan keteguhan hatinya

membuatnya tidak gentar dengan segala musuh dan kesulitan. Setelah

beberapa tahun terlibat dalam pertempuran, ia berhasil menyatukan

imperium Islam dibawah kekuasaannya. Selama pemerintahannya, Abdul

Malik memprakarsai beberapa upaya pembaharuan untuk memperlancar

administrasi pemerintahan.

f) Walid bin Abdul Malik

Pemerintahan pada masa ini lebih aman dan makmur, karena tidak

terdapat permusuhan dalam negeri terhadap pemerintahannya.

g) Sulaiman bin Abdul Malik

h) Umar bin Abdul Aziz

Umar bin Abdul Aziz adalah muslim yang kokoh keyakinannnya. Ia

menempuh kebijakan baru untuk menyebarkan dakwah islam di Khurasan

dan Asia Tengah. Ia memutuskan bagi mereka yan gbersedia untuk

memeluk Islam dibebaskan dari segala beban pajak. Beliau berusaha

menghapuskan ketidaksamaan kedudukan antara kelompok muslim Arab

dan non-Arab. Ia juga mengambil kebijakan mengembalikan hak pensiun

anak-anak yatim pejuangn Islam.41

i) Yazid bin Abdul Malik (Yazid II)

j) Hisyam bin Abdul Malik

Selam masa pemerintahannya, ia banyak menggunakan uang Negara

untuk membangun bendungan dan sungai, mendirikan sejumlah benteng

pertahanan, dan membuka sejumlah perkebunan.

41

K. Ali, Sejarah Islam, hlm. 206.

Page 47: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

34

k) Walid bin Yazid (al- Walid II)

l) Yazid bin al-Walid (Yazid III)

Ia adalah penguasa yang saleh dan bertakwa. Ia segera menuruti

suara rakyatnya yang mengehnadaki pemecatan para pejabat yang tidak

jujur da n memperkecil beban pajak.

m) Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik

n) Marwan bin Muhammad (Marwan II)

Marwan dinobatkan sebagai penguasa, sewaktu imperium bani

Umayyah mengalami masa yang penuh pergolakan dan perselisihan. Pada

satu sisi ia didukung oleh kelompok Mudariyyah, tapi pada sisi lain ia

diberontak oleh kekuatan Himyariyah dan suku-suku di Yaman.42

Pada masa dinasti Umayyah, dibentuk lima lembaga pemerintahan, yaitu:

a) Lembaga Politik (an- Nizam as-Siyasi)

b) Lembaga Keuangan (an-Nizam al-Mali)

c) Lembaga Tata Usaha (an-Nizam al-Idari)

d) Lembaga Kehakiman (an-Nizam al-Qada‟i)

e) Lembaga Ketentaraan (an-Nizam al-Harbi)

Para khalifah dinasti Umayyah mampu mengatasi gangguan-gangguan

keamanan, yaitu pemberontakan Mukhtar, pemberontakan kelompok Husein

bin Ali dan pemberontakan Abdullah bin Zubair.

Pusat kegiatan ilmiah pada masa dinasti Umayyah adalah kota Basrah

dan Kuffah di Irak. Perkembangan ilmu pengetahuan ini ditandai dengan

munculnya ilmuwan-ilmuwan muslim dalam berbagai bidang. Salah satunya

adalah Khalifah Khalid bin Yazid yang menerjemahkan buku tentang

astronomi, kedokteran, dan kimia. Selain itu khalifah Abdul Malik bin Marwan

menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa administrasi negara. Ia juga yang

membuat mata uang sendiri. Pada masa dinasti Umayyah, pembangunan juga

42

K. Ali, Sejarah Islam, hlm. 214.

Page 48: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

35

mendapat perhatian yang besar yang tidak hanya dipusatkan di Jazirah Arab

saja. Pada masa Bani Umayah beberapa kemajuan di berbagai sektor berhasil

dicapai. Antara lain dibidang arsitektur, perdagangan, organisasi militer dan

seni.

a) Arsitektur

Pada masa bani Umayyah bidang arsitektur maju pesat. Terlihat dari

bangunan-bangunan arsitek serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota

lama pun dibangun menjadi kota modern. Mereka memadukan gaya Persia

dengan nuansa islam yang kental disetiap bangunan. Pada masa Walid

dibangun sebuah masjid agung yang terkenal dengn sebutan masjid

Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Sedangkan kota

baru yang dibangun di masa ini adalah kota Kairawan. Didirikan oleh

Uqbah bin Nafi‟ ketika ia menjabat sebagai gubernur. Selain itu juga

mengubah Katedral St. John di Damaskus menjadi masjid, mengubah

katedral Hims sebagai masjid, merenovasi masjid Nabawi serta

membangun Istana Qusayr Amrah dan Istana al-Musatta yang digunakan

sebagai tempat peristirahatan di padang pasir.

b) Perdagangan

Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur

perdangan jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di teluk Persi pun menjadi

pelabuhan dagang yang ramai dan makmur, begitu pula kota Aden.

c) Organisasi militer

Pada masa Dinasti Umayyah militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan.

Yaitu angkatan darat (al-jund), angkatan laut (al-bahiriyah) dan angkatan

kepolisian. Selain itu juga dibentuk al-hijabah, semua orang yang akan

menghadap khalifah harus meminta izin kepada al-hijabah.

Page 49: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

36

d) Seni

Ketika khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras

(semacam bordiran), yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah

dan para pembesar pemerintahan.43

3. Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Learning Start with A Question dan

metode ceramah Terhadap Motivasi Belajar

Belajar merupakan perubahan perilaku seseorang yang diperoleh melalui

latihan dan pengalaman. Dalam proses belajar diperlukan motivasi agar memberikan

hasil yang lebih baik. Salah satu cara yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran

untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik adalah dengan melakukan

interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi ini menurut Martinis Yamin

dapat dilakukan dengan mengusahakan agar peserta didik mengajukan pertanyaan

agar terjadi komunikasi secara timbal balik.44

Peserta didik yang muncul rasa ingin

tahunya akan mencari informasi dengan mengajukan pertanyaan karena menemukan

masalah yang memerlukan pemecahan.

Dengan adanya pertanyaan yang diajukan peserta didik sebelum pembahasan

dari pendidik, membuat peserta didik lebih bersedia dan bersemangat mengikuti

pelajaran. Peserta didik akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang

dijelaskan pendidik karena mereka ingin memecahkan masalah yang

diimplementasikan dari pertanyaan yang mereka ajukan. Apabila pembahasan dari

pendidik belum dapat dipahami dengan jelas oleh peserta didik, maka mereka akan

mengajukan pertanyaan balikan sehingga suasana pembelajaran akan lebih hidup dan

peserta didik jadi tambah semangat belajar. Semangat peserta didik dalam belajar

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik telah tumbuh motivasi belajarnya.

43

Sujono, Perkembangan Islam Pada Masa Bani Umayah,

http://stit1a08.blogspot.com/2009/03/perkembangan-islam-pada-masa-bani.html, 19 Desembar 2011.

44 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, hlm. 173.

Page 50: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

37

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi

masih harus dibuktikan, dites, atau di uji kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu

dimana penelitian kita arah pandangkan kesana, sehingga ada yang menuntut kegiatan

kita.45

Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang peneliti ajukan adalah :

H0 : “Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional

lebih baik dari pada yang diajar menggunakan metode learning starts with a

question di kelas VII semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.”

H1 : “Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode learning starts

with a question lebih baik dari pada yang diajar menggunakan metode

konvensional di kelas VII semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.”

45

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm. 25.

Page 51: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian eksperimen yakni

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendali.1 Eksperimen ini menggunakan

rancangan posttest-only control design. Rancangan ini terdiri dari dua kelompok,

yakni kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

kelompok yang tidak diberi perlakuan yaitu kelompok kontrol. Setelah diberikan

perlakuan kemudian kedua kelompok diukur dan dibandingkan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Irsyad Gajah

Demak yang berada di Jl. Raya Gajah-Dempet No. 11 Gajah Demak. Adapun

waktu pelaksaan penelitian ini adalah pada tanggal 12 Februari 2011 sampai

dengan 3 Maret 2011.

C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi2.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII yang

terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 181 siswa di MTs Al-Irsyad Gajah Demak

yakni:

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

hlm.107

2 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, ( Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 61-62.

Page 52: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

39

1. Kelas VIIA berjumlah 36 peserta didik

2. Kelas VII B berjumlah 37 peserta didik

3. Kelas VII C berjumlah 35 peserta didik

4. Kelas VII D berjumlah 37 peserta didik

5. Kelas VII E berjumlah 36 peserta didik

Peneliti ini mengambil sampel kelas VII A yang berjumlah 36 peserta didik

sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E yang berjumlah 36 peserta didik sebagai

kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan Claster random Sampling,

sistem pengkelasan karena sampel sudah terdiri dari kelas-kelas tetapi dalam

penentuannya dilakukan dengan acak.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang dipersoalkan. Penelitian ini terdiri dari dua

variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah

variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu penelitian.

Sedangkan variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi suatu

variabel lain dalam suatu penelitian3. Adapun spesifikasinya adalah:

1. Variabel bebas, yang menjadi variable bebas adalah metode learning

starts with a question.

2. Variabel terikat, motivasi belajar dengan indikator:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya penghargaan dalam belajar

d. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

3 Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Penelitian Pengembangan dan Pemanfaatan,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2007), hlm. 48.

Page 53: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

40

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang di butuhkan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan instrumen sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu tekhnik mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.4 Penelitian

ini menggunakan observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara

sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.5Metode

ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang bagaimana penggunaan

metode learning starts with a question dan metode konvensional dalam proses

pembelajaran SKI.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, notulen

rapat, dan sebagainya.6 Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data

mengenai letak geografis, daftar nama pendidik, peserta didik, karyawan, serta

sarana prasarana Mts Al-Irsyad Gajah Demak.

3. Angket

Angket merupakan cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti

tidak langsung bertanya jawab dengan responden)7. Angket digunakan untuk

mengumpulkan data tentang motivasi belajar peserta didik yang diajar dengan

4 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm. 220.

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 205.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), hlm. 231.

7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 219

Page 54: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

41

metode learning starts with a question dan yang menggunakan metode

konvensional.

Angket yang digunakan peneliti adalah skala Likert yaitu yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala

Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Penelitian

ini menggunakan jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah.8

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam

penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.

Analisis data dilakukan melalui tahap sebagai berikut:

1. Analisis pendahuluan

Sebelum peneliti menentukan teknik analisis statistik yang digunakan

terlebih dahulu mengukur keabsahan sampel. Cara yang digunakan dengan uji

normalitas dan uji homogenitas:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah data berasal dari populasi

berada di bawah distribusi normal atau tidak. Uji ini berfungsi untuk

mengetahui apakah data-data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hal ini

dilakukan untuk menentukan metode statistik yang digunakan. Jika data

berdistribusi normal dapat digunakan metode statistik parametrik, sedangkan

jika data tidak berdistribusi normal maka dapat digunakan metode

nonparametrik. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi Kuadrad9.

Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas

Ho = data berdistribusi normal

H1 = data tidak berdistribusi normal

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hlm. 93.

9 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, hlm. 79

Page 55: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

42

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:

1) Menentukan jumlah kelas interval.

K = 1 + 3,3 Log N10

Keterangan:

K= Banyak kelas interval

N = Responden

2) Menentukan panjang kelas interval

Interval interval kelasbanyak

terkecildata- terbesardata

3) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong

untuk menghitung harga Chi Kuadrad.

Interval F0 fh f0 - fh (f0 - fh)2

h

h

f

ff 2

0 )(

4) Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)

Cara menghitunng fh didasarkan pada prosentase luas pada setiap kurva

normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel)

5) Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (f0 - fh)2

dan h

h

f

ff 2

0 )( , harga

h

h

f

ff 2

0 )(

merupakan harga Chi Kuadrad (x2) hitung.

6) Membandingkan harga Chi Kuadrad hitung dengan harga Chi Kuadrad

tabel. Bila harga Chi Kuadrad hitung lebih kecil dari pada harga Chi

Kuadrad tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih

besar dikatakan tidak normal.11

10

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsiro, 2005), hlm. 47.

11 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, hlm. 81-82.

Page 56: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

43

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel

mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji

ini adalah sebagai berikut.

H0 :2

2

2

1 SS , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians sama.

Ha :2

2

2

1 SS , artinya kedua kelompok sampel mempunyai varians tidak

sama.

Untuk memudahkan perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan untuk

uji Bartlett adalah sebagai berikut:

Sampel dk 1/dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si

2 dk Si

2

1 n1-1 1/( n1-1) S12 Log S1

2 ( n1-1)log S1

2 (n1-1) S1

2

2 n2-1 1/( n2-1) S22 Log S2

2 ( n2-1)log S2

2 (n2-1) S2

2

k nk-1 1/( nk-1) Sk2 Log Sk

2 ( nk-1)log Sk

2 (nk-1) Sk

2

Jumlah ∑(ni-1) ∑1/( ni-1) - - ∑( ni-1)log Si2 ∑(ni-1) Si

2

Melalui daftar ini kita hitung harga-harga yang diperlukan, yakni:

1) Menentukan variansi gabungan dari semua sampel

1

1 2

2

i

ii

n

sns

2) Menentukan harga satuan B

1log 2

insB

3) Menentukan statistika 2

)log)1((10ln 22

ii snB

Melihat derajat kebebasan (dk) = k-1 dan taraf signifikasi %5 maka

kriteria pengujiannya adalah jika )1)(1(22

kxx berarti Ho diterima, dan

dalam hal lainnya Ho ditolak.12

12

Sudjana, Metode Statistika, hlm. 263.

Page 57: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

44

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini sifatnya adalah melanjutkan dari analisis pendahuluan. Analisis

ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.

Langkah-langkah uji hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu:

H0 : Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

konvensional lebih baik dari pada yang diajar menggunakan metode

learning starts with a question di kelas VII semester II pada mata

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak

tahun ajaran 2010-2011.

H1 : Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode learning

starts with a question lebih baik dari pada yang diajar menggunakan

metode konvensional di kelas VII semester II pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran

2010-2011.

b. Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak.

c. Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%.

d. Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:

2

2

1

1

2

2

2

1

2

1

21

2n

s

n

sr

n

s

n

s

xxt

Keterangan:

1x = rata-rata data kelas eksperimen

2x = rata-rata data kelas kontrol

n1 = banyaknya data kelas eksperimen

n2 = banyaknya data kelas kontrol

s1 = simpangan baku kelas eksperimen

Page 58: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

45

s2= simpangan baku kelas kontrol

s12= varians kelas eksperimen

s22= varians kelas kontrol

r = korelasi antara dua sampel13

3. Analisis Lanjut

Analisis ini merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil yang

diperoleh dengan cara membandingkan harga t hitung dengan t tabel (1% dan 5%)

dengan kemungkinan sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel, maka h1 yang menyatakan bahwa “Motivasi belajar peserta

didik yang diajar menggunakan metode learning starts with a question lebih

baik dari pada yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas VII

semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad

Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011” diterima

b. Jika thitung < ttabel, maka h1 yang menyatakan bahwa “Motivasi belajar peserta

didik yang diajar menggunakan metode learning starts with a question lebih

baik dari pada yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas VII

semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad

Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011” ditolak.

13

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, hlm. 122.

Page 59: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data tentang efektivitas penggunaan metode learning starts with a question

terhadap motivasi belajar peserta didik, diperoleh dari hasil angket yang diberikan

kepada 36 peserta didik yang duduk di kelas VII A dan VII E di MTs Al- Irsyad

Gajah Demak.

Angket yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari 15 pernyataan. Dari

masing-masing butir pernyataan dalam angket tersebut diikuti alternatif jawaban

a, b, c, dan d dengan skor 4, 3, 2, dan 1 untuk pernyataan yang positif, sedangkan

1, 2, 3, dan 4 untuk pernyataan yang negatif yaitu pada pernyataan nomer 2, 3, 11.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai data hasil penelitian tersebut dapat dilihat

pada deskripsi sebagai berikut:

1. Data Tentang motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan Metode

Learning Starts With A Question dan yang menggunakan metode konvensional

Tabel 1

Data nilai tentang motivasi belajar yang menggunakan metode LSQ dan

motivasi belajar yang menggunakan metode konvensional

No responden (X) (Y)

1 46 40

2 44 41

3 44 35

4 48 39

5 51 41

6 46 43

7 44 45

8 44 43

9 48 44

10 46 42

11 51 47

12 55 44

13 50 50

14 46 42

15 45 43

Page 60: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

47

16 38 42

17 43 37

18 41 35

19 47 49

20 35 40

21 51 43

22 45 39

23 45 38

24 50 43

25 44 43

26 47 40

27 44 46

28 44 43

29 44 41

30 48 45

31 47 43

32 43 43

33 41 39

34 48 45

35 40 44

36 42 37

∑ 1635 1514

Melalui perhitungan SPSS diperoleh harga:

Nx = 36 Ny = 36

Mx = 45,02 My = 42,06

Sx = 3,909 Sy = 3,414

S2

x = 15,279 S2

y = 11,645

a. Kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

konvensional

M + 1, 5 . SD = 42,06 + 1,5 . 3,414 = 47,181

M + 0, 5 . SD = 42,06 + 0,5 . 3,414 = 43,767

M - 0, 5 . SD = 42,06 - 0,5 . 3,414 = 40,353

M - 1, 5 . SD = 42,06 - 1,5 . 3,414 = 36,939

Page 61: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

48

Tabel 2

Tabel kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

metode konvensional

Interval Kriteria Kesimpulan

47 ke atas Baik sekali

Cukup

44- 46 Baik

40- 43 Cukup

37- 39 Kurang

36 ke bawah Kurang sekali

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kualitas motivasi belajar peserta didik

yang diajar menggunakan metode konvensional yang memiliki mean 42,06

terletak pada interval 40- 43 yang berkategorikan bernilai “cukup”.

b. Kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

learning starts with a question

Pengukuran kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar

menggunakan metode learning starts with a question dilakukan dengan

mengubah skor mentah kedalam skala lima, yaitu sebagai berikut:

M + 1, 5 . SD = 45,42 + 1,5 . 3,909 = 51,2835

M + 0, 5 . SD = 45,42 + 0,5 . 3,909 = 47,3745

M - 0, 5 . SD = 45,42 - 0,5 . 3,909 = 43,4655

M - 1, 5 . SD = 45,42 - 1,5 . 3,909 = 39,5565

Tabel 3

Tabel kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

Metode Learning Starts With A Question

Interval Kriteria Kesimpulan

52 ke atas Baik sekali

Cukup

48- 51 Baik

44- 47 Cukup

40- 43 Kurang

39 ke bawah Kurang sekali

Page 62: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

49

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kualitas motivasi belajar

peserta didik yang diajar menggunakan metode learning starts with a

question yang memiliki mean 45, 42 terletak pada interval 44- 47 yang

berkategorikan bernilai “cukup”

B. Analisis Efektivitas Penggunaan Metode Belajar Learning Starts with

A Question Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII Semester

II pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs AL-Irsyad

Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011.

1. Analisis Pendahuluan

a. Uji Normalitas

1) Uji normalitas kelompok kontrol

Diketahui :

N = 36

H = 50 L = 35

K = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 . 1, 556

= 6, 136 / 7

I = K

LH

= 6

3550

= 2,5

Tabel 4

Tabel penolong untuk pengujian normalitas data motivasi belajar yang

menggunakan metode konvensional dengan Chi Kuadrad

Interval f0 fh F0 - fh (f0 - fh)2

h

h

f

ff 2

0 )(

35-37 3 1 2 4 4

38-40 7 4,8 2,2 4,84 1.008

41-43 15 12,2 2,8 7,84 0,643

44-46 8 12,2 -4,2 17.64 1,446

47-49 2 4,8 -2,8 7,84 1,633

Page 63: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

50

50-52 1 1 0 0 0

∑ 36 36 0 8,73

Hasil perhitungan diatas menunjukkan harga Chi Kuadrad hitung

(x2) adalah 8,73. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan Chi Kuadrad

tabel dengan dk (derajat kebebasan) 6-1 = 5. Harga Chi Kuadrad tabel 5%

adalah 11,070 dan 1% adalah 15,086. Karena harga Chi Kuadrad hitung

(8,73) lebih kecil dari harga Chi Kuadrad tabel (x2

0,05 = 11,070 / x20,01 =

15,086), maka distribusi data kelompok ekperimen dinyatakan

berdistribusi normal.

2) Uji normalitas kelompok ekperimen

Diketahui :

N = 36

H = 55 L = 35

K = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 . 1, 556

= 6, 136 / 7

I = K

LH

= 6

3555

= 3,3 / 3

Tabel 5

Tabel penolong untuk pengujian normalitas data motivasi belajar yang

menggunakan metode LSQ dengan Chi Kuadrad

Interval f0 fh F0 - fh (f0 - fh)2

h

h

f

ff 2

0 )(

35-38 2 1 1 1 1

39-42 4 4,8 -0,8 0,64 0,133

43-46 17 12,2 4,8 23,04 1,889

47-50 9 12,2 -3,2 10,24 0,839

51-54 3 4,8 -1,8 3,24 0,675

55-58 1 1 0 0 0

∑ 36 36 0 4,536

Page 64: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

51

Hasil perhitungan diatas menunjukkan harga Chi Kuadrad hitung

(x2) adalah 4,536. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan Chi Kuadrad

tabel dengan dk (derajat kebebasan) 6-1 = 5. Harga Chi Kuadrad tabel 5%

adalah 11,070 dan 1% adalah 15,086. Karena harga Chi Kuadrad hitung

(4,536) lebih kecil dari harga Chi Kuadrad tabel (x2

0,05 = 11,070 / x2

0,01 =

15,086), maka distribusi data kelompok ekperimen dinyatakan

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas varians populasi dilakukan dengan uji Bartlett,

adapun harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett

Sampel dk 1/dk Si2 Log Si

2 (dk) Log Si

2 dk Si

2

1 35 0,0286 15,280 1,1841 41,4435 534,8

2 35 0,0286 11,655 1,0665 37,3275 407,93

Jumlah 70 0,0572 26,935 2,2506 78,771 942,725

1

1 2

2

i

ii

n

sns

= 70

725,942

= 13,4675

B = (Log S2) ∑ (ni-1)

= Log 13,467 . 70

= 1,1293 . 70 = 79,051

)log)1((10ln 22

ii snB

= 2,3026 . 79,051 – 78,771

= 2,3026 . 0,34

= 0,7829

Page 65: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

52

Jika α = 0,05, dari daftar distribusi Chi Kuadrad dengan dk = 1 didapat

x2

0,95 (1) = 3,841. Ternyata bahwa x2

= 0,7829 < 3,841 yang menunjukkan bahwa

kedua sampel mempunyai varians yang homogen.

2. Analisis Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang peneliti ajukan adalah dengan menggunakan

rumus t-tes. Adapun proses hitungannya adalah sebagai berikut:

2

2

1

1

2

2

2

1

2

1

21

2n

s

n

sr

n

s

n

s

xxt

36

414,3

36

909,3411,0.2

36

655,11

36

280,15

06,4242,45

569,06515,0822,036

935,26

36,3

=3047,07482,0

36,3

= 4435,0

36,3

= 6659,0

36,3 = 5,045

3. Analisis lanjut

Analisis ini merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil yang

diperoleh dengan cara membandingkan harga t hitung dengan t tabel (1% dan 5%)

dengan kemungkinan sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel, maka h1 yang menyatakan bahwa “Motivasi belajar peserta

didik yang diajar menggunakan metode learning starts with a question lebih

baik dari pada yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas VII

semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad

Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011” diterima

Page 66: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

53

b. Jika thitung < ttabel, maka h1 yang menyatakan bahwa “Motivasi belajar peserta

didik yang diajar menggunakan metode learning starts with a question lebih

baik dari pada yang diajar menggunakan metode konvensional di kelas VII

semester II pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad

Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011”ditolak.

Hasil analisis uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 5,045, Harga t tersebut

selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n1 + n2 -2 = 36 + 36 -2 =

70. Apabila kita lihat di ttabel pada taraf 5% = 2,00 dan pada taraf 1% = 2,65.

Karena thitung = 5,045 > ttabel (5%) = 2,00 dan ttabel (1%) = 2,65 maka hipotesis yang

menyatakan bahwa “Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan

metode learning starts with a question lebih baik dari pada yang diajar

menggunakan metode konvensional di kelas VII semester II pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-

2011” diterima.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh dari kelas eksperimen

yaitu yang diajar dengan metode learning starts with a question dan kelas kontrol

yaitu yang diajar dengan metode konvensional menunjukkan bahwa motivasi

kedua kelas itu berbeda secara signifikan yang ditunjukkan dengan hasil thitung

sebesar 5,045 > ttabel (5%) = 2,00 dan ttabel (1%) = 2,65. Hal ini juga menunjukkan

bahwa penggunaan metode learning starts with a question lebih baik dari pada

metode konvensioal, yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen

sebesar 45,42 sedangkan rata-rata kelas kontrol sebesar 42,06.

Hasil perhitungan kedua sampel menunjukkan adanya perbedaan rata-rata

maka bisa disimpulkan perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen

berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Penggunaan metode learning

starts with a question menjadikan motivasi belajar peserta didik naik, karena

peserta didik akan lebih aktif tidak hanya menerima satu pihak penjelasan dari

pendidik tetapi juga ikut berpartisipasi dalam pembelajaran yang ditunjukkan

dengan pengajuan pertanyaan dari peserta didik. Semakin banyak peserta didik

Page 67: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

54

yang mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa semakain besar pula motivasi

belajar mereka. Sedangkan pembelajaran yang masih menggunakan metode

konvensional, peserta didik hanya pasif menerima. Mereka hanya mendengar dan

menyimak apa yang dijelaskan pendidik.

D. Keterbatasan Penelitian

Salah satu keterbatasan utama dari penelitian ini berhubungan dengan

proses penggeneralisasian. Hal ini dikarenakan oleh sampel yang dipilih tidak bisa

secara persis mencerminkan seluruh peserta didik yang ada. Objek penelitian

hanya dipusatkan pada kelas VII. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak bisa

ditafsirkan sebagai pencerminan keefektivitasan motivasi belajar peserta didik

yang diajar dengan metode learning starts with a question dan metode

konvensioal. Ini menandakan bahwa hasil penelitian ini hanya bisa

digeneralisasikan untuk sekolah dimana dilakukan penelitian yaitu MTs AL-

Irsyad Gajah Demak khususnya pada peserta didik kelas VII tahun ajaran 2010-

2011. Keterbatasan penelitian selama proses pembelajaran adalah tidak semua

pertanyaan peserta didik yang diajukan bisa terjawab semua karena keterbatasan

jam pelajaran. Pendidik tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan

peserta didik selama proses pembelajaran, tetapi pendidik bisa menjawabnya

setelah pelajaran usai ataupun ditampung dan dijawab pada pertemuan berikutnya.

Selain itu pengukuran penelitian sebatas penggunaan metode learning starts

with a question dalam pembelajaran SKI saja tidak disertai dengan penggabungan

metode yang lain, sehingga ada kemungkinan apabila menggunakan metode yang

lain bisa juga lebih efektif ataupun sebaliknya.

Demikian beberapa keterbatasan penelitian ini. Diharapkan ada penelitian

selanjutnya yang menggunakan metode learning starts with a question tidak

hanya pada mata pelajaran SKI saja, melainkan diterapkan pada mata pelajaran

yang lain. Hal ini dimaksudkan agar ada tindak lanjut dari penggunaan metode

learning starts with a question dalam memudahkan pemahaman peserta didik

dalam belajar.

Page 68: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

55

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil kajian teoritis dan penelitian yang telah penulis lakukan,

selanjutnya disajikan dalam kesimpulan dari hasil penelitian tentang “Efektivitas

Penggunaan Metode Belajar Learning Starts With A Question Terhadap Motivasi

Belajar Peserta Didik Kelas VII Semester II Pada Mata Pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di M.Ts. al-Irsyad Gajah Demak Tahun Ajaran 2010-2011”

dapat disimpulkan bahwa:

1. Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional

Menurut hasil perhitungan yang telah dibahas pada bab IV menunjukkan

bahwa kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

konvensional yang memiliki mean 42,06 terletak pada interval 40 - 43 yang

berkategorikan bernilai “cukup”. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari

pendidik dengan baik, tapi ada juga yang gaduh karena merasa bosan hanya

mendengar penjelasan dari pendidik tanpa adanya timbal balik dari peserta didik.

2. Motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode learning starts

with a question

Menurut hasil perhitungan yang telah dibahas pada bab IV menunjukkan

bahwa kualitas motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

learning starts with a question yang memiliki mean 45, 42 terletak pada interval

44- 47 yang berkategorikan bernilai “cukup”. Selama pembelajaran peserta didik

aktif menanyakan apa yang mereka belum faham. Peserta didik merasa semangat

belajar karena mereka merasa dihargai dengan diberikan kesempatan untuk

bertanya dan mengutarakan pendapat.

3. Motivasi belajar antara yang menggunakan metode konvensional dan yang

menggunakan metode learning starts with a question.

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dibahas pada bab IV

menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 5,045 > ttabel (5%) = 2,00 dan ttabel (1%) =

2,65. Karena thitung lebih besar dari pada ttabel maka hipotesis yang peneliti ajukan

Page 69: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

56

diterima, yaitu motivasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode

learning starts with a question lebih baik dari pada yang diajar menggunakan

metode konvensional di kelas VII semester II pada mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MTs Al-Irsyad Gajah Demak tahun ajaran 2010-2011.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil penelitian yang diperoleh

selama melaksanakan penelitian di kelas VII A MTs. Al-Irsyad Gajah Demak

semester II peneliti menyajikan saran sebagai berikut:

1. Disarankan bagi para pendidik untuk selalu melakukan perbaikan dan

peningkatan kualitas strategi atau metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan

metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang menunjang

hasil belajar peserta didik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memilih

dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dengan memperhatikan

materi pembelajaran, sehingga peserta didik selama proses pembelajaran tidak

akan jenuh dan mudah untuk memahami materi yang diajarkan serta terlibat

aktif dalam pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang bervarisi

juga merupakan salah satu cara yang bisa membantu membangkitkan motivasi

peserta didik.

2. Bagi para peneliti mendatang, disarankan untuk memperhatikan apa yang

menjadi keterbatasan dalam penelitian ini sehingga penelitian yang akan datang

dapat terlaksana secara baik.

Page 70: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ad. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, Jakarta: Gramedia, 1993.

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir, Metodologi Pengajaran Agama Islam,

Terj. Mustofa, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.

Ali, K, Sejarah Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2006.

At Tasaburi, Imam Abi Husain Muslim bin al- Hijaj Ibnu Muslim al-

Qusyairi, al-Jami’us Shohih, Libanon: Darul Fikh, tt

Depag, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Duta Ilmu, 2005.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,

2009.

Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

--------------------, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2001

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2001.

--------------------, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT: Bumi Aksara, 2007.

Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:

RaSAIL Media Group, 2008.

Isjoni, Moh Arif Ismail, Model-Model Pembelajaran Mutakhir, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008.

Johnson, Glaine B., Contextual Teaching and Learning, Menjadikan

Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Terj. Ibnu

Setiawan, Bandung: MLC, 2009.

Marno dan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, Yogyakarta: Ar- Ruaz

Media, 2009.

Page 71: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2000.

------------------, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:

Kencana, 2009.

Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: TERAS, 2007.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama

Uslam dan Bahasa Arab di Madrasah.

Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Penelitian Pengembangan dan

Pemanfaatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2007.

Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi

Aksara, 2008.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia,

2008.

Roqib, Moh., Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LkiS, 2009.

Sa’ud, Udin Saefudin, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali, 2011.

Seng, Tan Oon, et. al., Educational Psychology: A Practitioner Researcher

Approach ( An Asian Edition), Singapore: 2003, Seng Lee Press.

Silberman, Melvin L., Active learning: 101 Strategi Pmebelajaran Aktif, Terj

Sarjuli dkk, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007.

Subroto, B. Suryo, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2009.

Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsiro, 2005.

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006.

Page 72: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

---------------, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Uno, Hamzah B., Teori Motivasi dan Pengukurnnya, Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

‘Uwaidloh, Syaikh Kamil Muhammad Muhammad, Psikologiyatun

Attarbiyah, Libanon: Dar al- Kotob al- Ilmiyah, 1996.

Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Wlodkowski, Raymond J. dan Judith H. Jaynes, Hasrat untuk Belajar, Terj

Nur Setiyo Budi Widarto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Yamin, Martinis, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta:

Gaung Persada Pers, 2008.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: raja Grafindo Persada,

2007.

Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2008

Zaini, Hisyam, Stategi Pembelajan Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008.

Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Direktorat Jendral

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986.

Page 73: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

Profil M.Ts. Al-Irsyad Gajah Demak

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Irsyad Gajah adalah Lembaga

Pendidikan Islam formal swasta tingkat menengah pertama di bawah pembinaan

Departemen Agama, diselengdarakan oleh Yayasan Al Irsyad Al Mubarok Gajah

Kabupaten Demak. Lembaga Pendidikan Islam yang seatap dengan Madrasah

Diniyah Awaliyah dan Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah ini berdiri pada tanggal

15 Januari 1978, di prakarsai oleh Tokoh Ulama’ dan masyarakat Gajah,

diantaranya:

1. H. Abdul Rohman, Pengusaha

2. H. Soekarno, Pegawai Departemen Agama

3. H. Amir Mahmud, Ulama’

4. H. Abdul Choliq, Pegawai Departemen Agama

5. H. A. Jazeri, Pegawai Pemda Kabupaten Demak

6. H. Abdul Wahid, Pegawai Departemen Agama

7. H. A. Musyafa’, Carik Gajah

Sejak awal berdirinya Madrasah yang saat ini dibawah koordinasi

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Kabupaten Demak dipimpin oleh Drs.

Abdul Choliq selaku Kepala Madrasah pada tahun 1978-1982 dengan Ketua

Pengurus Madrasah H. Abdul Rohman, dengan dukungan tokoh ulama’ dan

masyarakat yang tingkat religinya kuat sehingga MTs. Al Irsyad Gajah semakin

berkembang lebih maju dari tahun – ketahun.

Adapun secara geografis, MTS Al Irsyad gajah terletak di Jl. Raya Gajah-

Dempet No. 11 Gajah Demak yang tergolong strategis, karena terletak diluar

perkampungan, berdekatan dengan Markas Koramil, BRI Unit Gajah, dan

Mapolsek Gajah. Berada di lintasan jalan Gajah Dempet, dan mudah di jangkau

dari berbagai penjuru desa dan Kecamatan (Karanganyar, Dempet, Wonosalam,

Demak, Mijen) sehingga sangat prospektif jika dikelola secara profesional.

Page 74: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

Fasilitas madrasah

Jenis Fasilitas Jumlah Jenis Fasilitas Jumlah

1. Ruang tata usaha

2. Ruang musholla

3. Ruang koperasi

4. Ruang WC

5. Ruang alat olah

raga

6. Ruang keuangan

7. Ruang tamu

8. Komputer

9. Gedung

10. Ruang kelas

11. Ruang ketrampilan

12. Ruang kepala

13. Ruang guru

14. Ruang UKS

15. Ruang BK

16. Ruang laborat

komputer

17. Ruang Multimedia

18. Ruang

perpustakaan

1 ruang

1 ruang

1 ruang

17 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

24 buah

4 unit

8 baik,

7 rusak

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

(tidak

represent

atif)

19. Telepon

20. Faximile

21. Stensil

22. Mesin ketik

23. TV

24. LCD

25. Laptop

26. Foto copy

27. Digital camera

28. Lapangan Olah raga

29. Mebelair

30. Alat peraga

31. Alat kesenian

32. Alat ketrampilan

33. Kantin

1 buah

-

1 buah

1 buah

2 buah

2 buah

2 buah

-

1 buah

1 lokasi

70% rusak

baik

baik

baik

2 ruang

REKAP PESERTA DIDIK

M.Ts. Al- IRSYAD GAJAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Page 75: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

No Kelas Wali Kelas Jumlah

Total L P

1 VII A Azkiyatul Miskiyah, S.Pd 15 21 36

2 VII B Siswoto, S. Pd. I 15 22 37

3 VII C Suciati, S. Si 15 20 35

4 VII D Cahya Purwanti, S. Si 16 21 37

5 VII E Umriyah, S. Pd 17 19 36

Jumlah 78 103 181

1 VIII A Naela Fauzia, S. Pd. I 6 18 24

2 VIII B T. Agung Wahyudi, S. Kom 13 22 35

3 VIII C Muhtadin al- Hafidz 12 23 35

4 VIII D Uswatun Hasanah, S. Ag 12 24 36

5 VIII E Dhina Fitrianingrum, S. Pd 14 21 35

Jumlah 57 108 165

1 IX A A. Faidzur Rohman, S. Pd 3 22 25

2 IX B Nur Hesti Hantari, S. Pd 16 24 40

3 IX C Nur Sholeh, S. Pd. I 16 24 40

4 IX D Siti Chalimah, S. Ag 15 23 38

5 IX E Yeni Rahmatika, S. Pd 16 24 40

Jumlah 66 117 183

Total 201 328 529

Tercatat terakhir, 9 November 2010

Page 76: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

STUKTUR ORGANISASI

Ketua Yayasan

Kementerian Agama Komite Sekolah

Wa Ka Kur

Ahm Mustafa, S. Ag

Wa Ka Humas

K.H. Djunaedi, AR

Koord BP/ BK

Hasan Nadlif, BA

KA TU/ Bendahara

Khoiron Katsiro, S. Pd. I

Kepala Madrasah

Nur Fauzi, S, Ag. M. Pd.I

Wa Ka Sar Pras

Kushadi, BA

Wa Ka Kesiswaan

Drs. Madkun

Wali Kelas

VII A: Azkiyatul Miskiyah S. Pd

VII B: Siswoto, S. Pd.I

VII C: Suciati, S. Si

VII D: Cahya Purwanti S. Si

VII E: Umriyah, S. Pd

Pembina BP/ BK

Rahayu Widyastuti, S. Pd. I

Staf TU

Moh Taufik, S. T.

Siti Aisyah, S. Pd. I

Muh Solikin, A. Ma

Wali Kelas

VIII A: Naela Fauziah, S. Pd. I

VIII B: T Agung Wahyudi S. Kom

VIII C: Muhtadin al-Hafidh

VIII D: Uswatun Hasanah, S. Ag

VIII E: Dhina Fitrianingrum, S. Pd

Wali Kelas

IX A: A. Faidzur Rohman S. Pd

IX B: Nur Hesti Hantari, S. Pd

IX C: Nur Sholeh, S. Pd. I

IX D: St. Chalimah, S. Ag

IX E: Yeni Rahmatika, S.Pd

Page 77: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

DAFTAR PESERTA DIDIK

KELAS VII A MTs Al-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN PELAJARAN

2010/2011

No Nama Jenis Kelamin

1 ACHMAD WACHID DUS SALAM L

2 AHMAD ABDUL ROSID L

3 AL QOMARIYAH P

4 ALFA SYIFA' QOTHRUN NADA p

5 ANIK WHARYANTI P

6 APRIYANTI P

7 BAYU ARI PRINGGOLAKSITO L

8 DEVI LUTFIANA P

9 DIAH AYU FITRIYANI P

10 DWI MULYANI P

11 ERINA AYU SHANDA ANGGRAENI P

12 EVI ANGGI SAPUTRI P

13 HIMATUL ALIYAH P

14 IKHA ARI WIDIANI P

15 IKHA MUFLIKHATUN INDAH P

16 INDAH GITA CAHYANI P

17 INTAN AYU PRATIWI P

18 INTAN INDAH SARI P

19 IRWAN MAULANA L

20 KOMARUDIN L

21 M. ALWI SHOLAKHUDIN L

22 MOHAMAD SOBIRIN L

Page 78: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

23 MOHAMMAD UMAR ISMAIL L

24 MUHAMMAD AFIF MA'RUF L

25 MUHAMMAD AMIRUL RIZAL L

26 MUHAMMAD FAIS JAMALULLAEL L

27 NAELI FATUL ALFIAH P

28 NURUL YUSA L

29 SITI MIFTAKHUL KHOSIAH P

30 SITI MUFARIKHAH P

31 SITI NURI UMAMI P

32 SRI MUKHOLIFAH P

33 TAHTA PRAMUJA L

34 TITIN DARMAYANTI P

35 UMAR FARUQI L

36 ZEZEN RIZQI ADITAMA L

Page 79: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

DAFTAR PESERTA DIDIK

KELAS VII E MTs Al-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN PELAJARAN

2010/2011

No Nama Jenis Kelamin

1 Akhmad Andrian Kurniasari L

2 Akhmad Irfan Saputra L

3 Ambar Agustina P

4 Anita Fauzia Farohmah P

5 Ari Saputro L

6 Diah Luluk Sa’adah P

7 Dina Maulul Husna P

8 Dyah Isnaeni Sofi’ah P

9 Elyana Kusuma Dewi P

10 Ervan Maulana L

11 Hidayatun Nurul Khikmah P

12 Irfan Mujib L

13 Laelatul Faizah P

14 Lia Afriatun P

15 Lilla Ratna Sari P

16 Lilis Yuliani P

17 M. Nur Faiz L

18 M. Taufikun Najib L

19 Miftakhul Huda L

20 Mohammad Ibnu Hasan L

21 Mohammad Nur Fatah L

22 Mohamat Mukramin L

23 Muhammad Jamal Hamid L

24 Muhammad Rodhi L

25 Novita Arviana P

26 Rian Prabowo L

27 Riza Elfira P

28 Rizqi Fadlia Julianti P

29 Rohmatul Qorib L

30 Shinta Wahyuningrum P

31 Silvi Listyowati P

32 Siti Barokah P

33 Siti Hardiyanti P

34 Sri Susanti P

35 Syarif Hidayatullah L

36 Zizadatur Rohmah P

Page 80: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. IDENTITAS

Nama Sekolah : MTs Al-Irsyad Gajah Demak

Mata Pelajaran : SKI

Kelas/Semester : VII/Genap

Materi Pokok : Dinasti Ummayah

Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

Pertemuan Ke :

II. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

1. Standar Kompetensi

1. Memahami perkembangan Islam pada masa bani Ummayyah

2. Kompetensi Dasar

1.1. Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Bani Ummayyah

1.2. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa

Bani Ummayyah

III. INDIKATOR

1.1.1. Menceritakan sejarah berdirinya Bani Ummayyah

1.1.2. Menyebutkan khalifah-khalifah dalam daulah Bani Ummayyah

1.2.1. Menjelaskan perkembangan Islam dalam bidang politik dan pemerintahan

1.2.2. Menjelaskan perkembangan Islam dalam bidang sosial

1.2.3. Menjelaskan perkembangan Islam dalam bidang pendidikan dan tekhnologi

IV. MATERI AJAR

1. Sejarah berdirinya Bani Ummayyah

2. Khalifah-khalifah dalam Bani Ummayyah

3. Perkembangan Islam dalam bidang politik dan pemerintahan

4. Perkembangan Islam dalam bidang sosial

5. Perkembangan Islam dalam bidang pendidikan dan tekhnologi

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran peserta didik mampu memahami tentang sejarah

berdirinya Bani Ummayyah, mengenal para khalifahnya, serta mengetahui

Page 81: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

perkembangan Islam dalam bidang politik, pemerintahan, social, pendidikan dan

tekhnologi.

VI. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah dan Learning Starts With A Question

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1 Kegiatan Awal

Salam pembuka, presensi, dan doa.

10 Menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang materi yang di ajarkan

b. Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan

kepada peserta didik.

c. Minta peserta didik untuk mempelajari bacaan

sendirian atau dengan teman.

d. Minta peserta didik untuk memberi tanda pada bagian

bacaan yang tidak dipahami

e. Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta peserta

didik untuk menuliskan pertanyaan tentang materi

yang telah mereka baca.

f. Guru menyampaikan pelajaran dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik.

60 Menit

3 Kegiatan Penutup

Guru menyimpulkan materi yang dipelajari, memberikan

evaluasi, tindak lanjut, doa dan salam penutup.

10 Menit

VIII. SUMBER/BAHAN/ALAT BELAJAR

1. LKS SKI kelas VII

2. Buku referensi sesuai mata pelajaran yang diajarkan

IX. PENILAIAN

a. Kognitif (tes tertulis)

No. Item Soal KKM Keterangan

01

Page 82: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

02

03

b. Afektif (pengamatan minat dan sikap)

No. Nama Siswa Aspek penilaian Afektif Nilai Keterangan

Respon Disiplin Tuntas

kerja

01

02

03

c. Psikomotorik (unjuk kerja)

No. Nama Siswa Aspek penilaian Psikomotorik Nilai Keterangan

Penguasaan Sistematik Kecakapan

01

02

03

Demak, 28 Februari 2011.

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Madkun Mastiah

NIP: - NIM: 073111062

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Nur Fauzi, S. Ag., MPd. I

NIP: 196703061998031001

Page 83: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

SILABUS

Sekolah : MTs al-Irsyad Gajah

Mata Pelajaran : SKI

Kelas/ Semester : VII/ II

Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan

5.1. Menceritakan

sejarah berdirinya daulah

Amawiyah

Sejarah berdirinya

daulah Amawiyah

Membuat pertanyaan

seputar 5 W (who, when,

where, what, why) dan 1

H(how) tentang sejarah

berdirinya daulah

Amawiyah

Menjelaskan proses

berdirinya daulah

Amawiyah

Penugasan 4 x 40’ 1. Buku SKI

Depag 2. SKI Toha

Putra

3. SKI Tiga

Serangkai 4. Sejarah Hidup

Muhammad

SAW 5. Ensiklopedi

Islam

5.2. Mendiskripsikan perkembangan

kebudayaan/pera

daban Islam pada masa Bani

Umaiyah

Perkembangan

masyarakat Islam

pada masa Bani

Umaiyah

Learning start with a

question tentang prestasi

masyarakat Islam pada

masa Bani Umaiyah

Menjelaskan berbagai

prestasi masyarakat

Islam pada masa Bani

Umaiyah

Penugasan

5.3.Mengidentifikasi tokoh ilmuwan

muslim dan

perannya dalam

kemajuan

kebudayaan/

peradaban

Islam pada

masa Bani

Umaiyah

Ilmuwan muslim

dan perannya dalam

kemajuan

kebudayaan/perada

ban Islam pada

masa Bani

Umaiyah

Studi tokoh ilmuwan

muslim pada masa Bani Umaiyah

Tanya jawab peran tokoh

ilmuwan muslim dalam

kemajuan

kebudayaan/peradaban

Islam pada masa Bani

Umaiyah

Menyebutkan tokoh

ilmuwan muslim pada

masa Bani Umaiyah

Menjelaskan peran

tokoh ilmuwan muslim

dalam kemajuan

kebudayaan/perada

ban Islam pada masa

Bani Umaiyah

Penugasan

Tes tulis

4 x 40’ 1. Buku SKI Depag

2. SKI Toha Putra

3. SKI Tiga

Serangkai

4. Sejarah Hidup

Muhammad

SAW

5. Ensiklopedi

Islam

5.4. Mengambil

ibrah dari perkembangan

Ibrah yang dapat

diambil dari

perkembangan

kebudayaan/pera

Tanya jawab tentang ibrah

dari perkembangan

kebudayaan/peradaban

Islam pada masa Bani

Menjelaskan ibrah dari

perkembangan

kebudayaan/pera

daban Islam pada masa

Tes lisan

4 x 40’ 1. Buku SKI Depag

2. SKI Toha

Putra

Page 84: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

kebudayaan/pera

daban Islam pada

masa Bani Umaiyah untuk

masa kini dan

yang akan datang

daban Islam pada

masa Bani

Umaiyah untuk

masa kini dan yang

akan datang

Umaiyah

Berdiskusi tentang

keterkaitan

perkembangan

kebudayaan/pera daban

Islam pada masa Bani

Umaiyah untuk masa kini

dan yang akan datang

Bani Umaiyah

Menunjukkan

keterkaitan

perkembangan

kebudayaan/pera

daban Islam pada masa

Bani Umaiyah untuk

masa kini dan yang

akan datang

Penugasan

3. SKI Tiga

Serangkai

4. Sejarah Hidup Muhammad

SAW

5. Ensiklopedi

Islam

5.5.Meneladani

kesederhanaan

dan keshalehan

Umar bin

Abdul Aziz

Kisah

kesederhanaan dan

keshalehan Umar

bin Abdul Aziz

Membuat skenario drama

tentang kesederhanaan

dan keshalehan Umar bin

Abdul Aziz

Mendemonstrasikan

kesederhanaan dan

keshalehan Umar bin

Abdul Aziz

Menjelaskan

kesederhanaan dan

keshalehan Umar bin

Abdul Aziz ketika

menjadi seorang

khalifah

Menjelaskan

keshalehan Umar bin

Abdul Aziz dalam

beribadah

Mengklasifikasikan

bentuk kesederhanaan

dan keshalehan Umar

bin Abdul Aziz

Tes unjuk

kerja

Tes unjuk

kerja

Tes unjuk

kerja

4 x 40’ 1. Buku SKI

Depag

2. SKI Toha

Putra

3. SKI Tiga

Serangkai

4. Sejarah

Hidup

Muhammad

SAW

5. Ensiklopedi

Islam

Gajah, 15 Juli 2010.

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nur Fauzi, S.Ag, M. Pd. I Drs. Madkun

NIP. 196703061998031001

Page 85: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

I. Identitas :

Nama :

No Absen:

II. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum anda menjawab pertanyaan dibawah ini, terlebih dahulu tulislah

identitas diri anda yang benar

2. Bacalah daftar pertanyaan dibawah ini dengan cermat

3. Jawablah dengan memberi tanda silang pada pilihan yang sesuai dengan

keadaan saudara

4. Setelah angket diisi, mohon angket dikembalikan kepada kami

III. Daftar Pertanyaan

1. Perasaan saya senang saat mengikuti pelajaran SKI

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

2. Saya merasa bosan saat pelajaran SKI berlangsung

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

3. Saya belajar sendiri waktu guru menerangkan materi SKI di depan kelas

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

4. Ketika dirumah saya mempelajari kembali apa yang disampaikan guru di

sekolah

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

5. Jika ada tugas SKI dari guru saya mengerjakan

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

6. Jika saya belum dapat memahami pelajaran yang disampaikan, saya

menanyakan pelajaran pada guru

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

7. Saya masuk kelas sebelum pelajaran dimulai

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

Page 86: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

8. Orang tua saya mendorong saya untuk belajar

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

9. Saya membaca buku pelajaran SKI atau buku lain yang berkaitan dengan

pelajaran SKI

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

10. Saya terdorong untuk bertanya saat pelajaran SKI berlangsung

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

11. Kegiatan belajar saya didorong oleh perasaan takut tidak lulus

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

12. Saya merasa senang apabila mendapat prestasi yang baik dan mendapat

penghargaan dari pihak lain

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

13. Dengan diberikan hadiah bagi siswa berprestasi akan dapat menambah

semangat saya untuk belajar

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

14. Pelajaran SKI menarik perhatian saya

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

15. Saya datang tepat waktu dan segera mempersiapkan buku pelajaran saya

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

Page 87: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

Lembar Observasi penggunaan metode learning starts with a question

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan

1 Suasana kelas tenang dan peserta didik

mengkondisikan diri menerima pelajaran

2 Pada saat pelajaran di mulai peserta didik

mendengarkan penjelasan pendidik

3 Perhatian peserta didik terpusat dan aktivitas

pembelajaran peserta didik tampak semangat

4 Peserta didik aktif dalam bertanya

5 Peserta didik yang bertanya sudah bisa

mewakili keseluruhan peserta didik

6 Pertanyaan peserta didik mencakup

keseluruhan materi

7 Pendidik menyampaikan pelajaran dengan

jelas

8 Pendidik menjelaskan pelajaran sesuai

pertanyaan dari siswa

9 Peserta didik memberikan umpan balik

terhadap penjelasan dari pendidik

10 Pendidik memberikan pujian/ hadiah kepada

peserta didik yang mengajukan pertanyaan

Page 88: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

Kisi-kisi angket penelitian

No Variabel Penelitian Indikator Nomor

Pertanyaan

1 Motivasi belajar 1. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam

belajar

3. Adanya penghargaan

dalam belajar

4. Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar

1, 2, 3, 4, 5, 6

7, 8, 9, 10, 11, 12

13, 14, 15, 16

17, 18, 19, 20

Page 89: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BELAJARlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/115/jtptiain-gdl...SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Mastiah

2. Tempat & Tgl. Lahir : Demak, 30 April 1989

3. NIM : 073111062

4. Alamat Rumah : RT 02 /RW 04 Ds. Bango, Kec. Demak,

Kab. Demak

HP : 085325018022

E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Bango 02 (1995-2001)

2. MTs Al-Irsyad Gajah Demak (2001-2004)

3. MA Al-Irsyad Gajah Demak (2004-2007)

4. IAIN Walisongo Semarang angkatan 2007

Semarang, 20 Oktober 2011

Mastiah

NIM : 073111062