EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan...

145
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada yang tidak berubah di dalam realita ini dan sudah menjadi kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari perkembangan masyarakat karena perkembangan dan perubahan (renovasi) adalah ciri khas dari kemajuan peradaban manusia. Demikian pula halnya dengan pendidikan di Indonesia, hal ini dapat dimengerti karena perkembangan masyarakat akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta masalah ilmiyah baru yang timbul di sekitar kita menyebabkan tuntutan masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia juga mengalami perkembangan dan perubahan. Mengapa dalam hal ini pendidikan yang mendapat prioritas ?, karena masyarakat telah maklum bahwa

Transcript of EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan...

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak ada yang tidak berubah di dalam realita ini dan sudah menjadi

kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari

perkembangan masyarakat karena perkembangan dan perubahan (renovasi)

adalah ciri khas dari kemajuan peradaban manusia. Demikian pula halnya dengan

pendidikan di Indonesia, hal ini dapat dimengerti karena perkembangan

masyarakat akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta masalah

ilmiyah baru yang timbul di sekitar kita menyebabkan tuntutan masyarakat

terhadap pendidikan di Indonesia juga mengalami perkembangan dan perubahan.

Mengapa dalam hal ini pendidikan yang mendapat prioritas ?, karena

masyarakat telah maklum bahwa tidak akan ada kemajuan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi seperti yang mereka alami saat ini tanpa adanya pendidikan.

Ketetapan MPR No. 11/MPR/1998/ tentang Garis-Garis Besar Haluan

Negara menyatakan bahwa :

Pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah perlu disesuaikan

dengan tuntutan pembangunan yang memerlukan pembangunan berbagai

jenis ketrampilan dan keahlian di segala bidang serta ditingkatkan mutunya

sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahhuan dan tekhnologi.

Dari sini tampak bahwa pemerintah telah berusaha menjawab tuntutan

masyarakat dalam hal peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yang sesuai

1

1

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini. Salah satu diantara berbagai

usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah mengadakan

pembaharuan-pembaharuan di dalam sistem pendidikan kita.

Pandangan umum selama ini yang masih dianut oleh guru sampai sekarang

bahwa proses belajar mengajar adalah pengetahuan guru yang diberikan kepada

siswa. Keberhasilan dalam mengajar diukur sejauh mana siswa dapat menunjukan

bahwa mereka dapat mengungkapkan pengetahuan yang diinginkan oleh guru,

jika yang diungkapkan tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh guru maka siswa

dianggap tidak tidak belajar. Dengan asumsi ini maka guru berusaha sangat aktif

dalam menyampaikan informasi (dengan metode ceramah) dan siswa hanya

mendengar dan mengingat.

Melihat kondisi pembelajaran yang demikian, pemerintah mengeluarkan

kebijaksanaan berupa penyempurnaan kurikulum sekolah yang disesuaikan

dengan tuntutan pembangunan nasional yaitu Kurikulum 2004 yang popular

dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini merupakan

hasil refleksi pemikiran dan pengkajian ulang terhadap Kurikulum 1994 beserta

suplemen dan pelaksanaannya. (Balitbang Depdiknas, 2003)

Pembelajaran melalui KBK, guru tidak dapat hanya semata-mata

memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi guru mengajar supaya siswa

memahami apa yang diajarkan dan mampu memanfaatkannya dengan

menerapkan pemahamannya untuk memahami alam/lingkungan sekitar maupun

solusi atau pemecahan masalah sehari-hari. Siswa harus dapat membangun

2

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

pengetahuannya sendiri, guru dapat membantu dengan melakukan pembelajaran

yang bermakna dan sangat relevan dengan siswa dengan cara memberi

kesempatan kepada siswa untuk menerapkan ide-idenya. Guru dapat memberikan

tangga kepada siswa untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi namun

harus diupayakan siswa sendiri yang memanjatnya.

Kegiatan mengajar bukan hanya sekedar mengingat fakta-fakta untuk

persediaan jawaban tes sewaktu ujian tetapi lebih bermakna (meaningfull) bagi

siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Ausubel bahwa kegiatan “mengajar atau

materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa haruslah bermakna bagi

siswa artinya kegiatan tersebut haruslah relevan struktur kognitif kemampuan

siswa” (Hudoyo, 1997:108). Karena dengan kegiatan yang sesuai dengan struktur

kognitif dan kemampuan siswa akan dapat melakukan aktifitas mental (berfikir)

dengan optimal.

Kegiatan mengajar juga diharapkan mampu memperluas wawasan

pengetahuan, meningkatkan ketrampilan dan menumbuhkan sejumlah sikap

positif yang direfleksikan siswa melalui cara berfikir dan bertindak sebagai

dampak hasil belajarnya. Untuk itu cara mengajar guru harus diubah, guru perlu

menyediakan beragam kegiatan yang berimplikasi pada beragamnya pengalaman

belajar supaya siswa mampu mengembangkan kompetensi setelah menerapkan

pemahaman dan pengetahuannya.

Untuk keperluan itu, strategi belajar aktif (actif learning) melalui multi

metode sangat sesuai untuk digunakan ketika akan menerapkan KBK. Sistem

3

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

pengelolaan KBK menuntut kegiatan belajar mengajar yang memberdayakan

semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.

Pemberdayaan ini diarahkan untuk mendorong individu belajar sepanjang hayat

dan mampu mewujudkan masyarakat belajar. Dimana pendekatan kontekstual

(Contextual Teaching and Learning (CTL)) sangat sesuai dengan Kurikulum 2004

atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi ini.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL))

merupakan konsep belajar yang membantu mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. (Dit PLP, 2002)

Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi

siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa

belajar dan mengalami, mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya,

dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang

mereka pelajari berguna bagi kehidupan nanti, dengan begitu mereka

memposisikan diri sebagai yang memerlukan sesuatu bekal untuk hidupnya nanti,

mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya

menggapainya.

Dalam upaya itu, guru diperlukan sebagai pengarah dan pembimbing, guru

tidak mengantarkan siswa ke tujuannya tetapi mengarahkannya, guru tidak

4

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

mengajari tetapi memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan

pengetahuaanya sendiri dengan strategi sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pemahaman

siswa kelas IX MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban terhadap penguasaan materi-

materi matematika di sekolah dan apakah nantinya dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas IX MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban.

B. Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah ini diutamakan pada pemecahan suatu

masalah dalam mata pelajaran matematika untuk memahami dan mengerti tentang

unsur - unsur lingkaran.

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian dapat

dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dasar sebagai berikut : “Apakah terdapat

perbedaan penerapan pendekatan konvensional dan pendekatan kontekstual di

dalam meningkatkan prestasi belajar lingkaran siswa kelas IX MTs. Tarbiyatul

Islam Soko Tuban Tahun Pelajaran 2005 / 2006 ?”.

5

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan penerapan pendekatan konvensional dan pendekatan kontekstual di

dalam meningkatkan prestasi belajar lingkaran siswa kelas IX MTs.

Tarbiyatul Islam Soko Tuban Tahun Pelajaran 2005 / 2006.

2. Manfaat Penelitian

Penulisan skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi :

a. Penulis

Agar dapat digunakan sebagai masukan pengetahuan pada diri penulis

sehingga diharapkan suatu saat dapat dimanfaatkan dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Pembaca (khususnya bagi mahasiswa matematika)

Adalah sebagai tambahan pengetahuan untuk memahami pendidikan

matematika.

c. Kampus

Adalah untuk menambah khasanah perpustakaan.

6

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

E. Garis Besar Isi Skripsi

Agar tidak terjadi salah pengertian atau penafsiran terhadap maksud serta

arti secara keseluruhan dalam penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan

penjelasan terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

Adapun penjelasan istilah-istilah itu sebagai berikut:

1. Penerapan

Maksud dari kata penerapan adalah perihal mempraktekan (Poerwadarminto,

1987:1059)

2. Pendekatan Konvensional

Pendekatan Konvensional adalah suatu pembelajaran secara klasikal yang

menggunakan metode ajar yang biasanya digunakan guru-guru di sekolah.

(Efendi, 1988:350)

3. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan Kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (Dit PLP, Ditjen

Dikdasmen, Depdiknas 2002)

4. Prestasi Belajar lingkaran

Yang dimaksud prestasi belajar lingkaran dalam skripsi ini adalah nilai hasil

tes sub pokok bahasan unsur-unsur lingkaran kelas kontrol dan kelas

7

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

eksperimen pada siswa kelas IX MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban.

Sebelum tes, kedua kelas tersebut di berikan pengajaran. Kelas kontrol

diajarkan sub pokok bahasan unsur-unsur lingkaran dengan pendekatan

konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan

kontekstual.

8

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembahasan Teori

1. Pengertian Pendekatan Mengajar

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak

didik. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah,

disamping mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan

pengetahuan kepada siswa disebut proses belajar mengajar. Proses belajar

mengajar diberikan guru di sekolah dengan pendekatan-pendekatan, cara-cara,

atau metode-metode tertentu.

Agar mampu memilih stategi belajar sebuah topik atau sub topik

matematika yang tepat antara lain harus mengetahui macam-macam

pendekatan (approach) dan metode mengajar. Untuk dapat membedakan yang

dimaksud dengan pendekatan, metode mengajar, dan teknik mengajar,

Erman S. dan Udin Winataputra (1994:219-220) mengartikannya sebagai

berikut.

(1) Metode mengajar adalah cara yang dapat digunakan untuk

mengajarkan tiap bahan pelajaran. Untuk dapat melakukannya seorang

guru tidak perlu mempunyai keahlian khusus atau bakat khusus

9

9

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

(2) Teknik mengajar merupakan cara mengajar yang memerlukan

keahlian khusus atau bakat khusus. Misalnya untuk mengajarkan rumus

keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki

pengetahuan dan bakat matematika hingga pengajaran berlangsung dengan

baik dan tujuannya tercapai. Dengan demikian sebuah metode mengajar

suatu topik atau sub topik yang dilakukan oleh seorang guru yang

menguasainya atau berbakat dapat menjadi sebuah teknik mengajar

(3) Pendekatan belajar mengajar dapat merupakan konsep atau

prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk

mencapai tujuan belajar mengajar. Misalnya Pak Ahmad menolong

anaknya belajar menjumlahkan dua bilangan asli dengan cara sebagai

berikut.

3 + 4 = 7 4 3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

tapi seorang anak, misalnya Shohib menyelesaikan soal diatas dengan

jalan sebagai berikut.

=

3 + 4 = 7

Pada contoh diatas Pak Ahmad menggunakan pendekatan garis bilangan,

karena bahan itu dibahasnya dengan menggunakan garis bilangan.

10

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Sedangkan Shohib menggunakan pendekatan himpunan karena Shohib

menyelesaikannya dengan menggunakan himpunan-himpunan.

Begitu banyaknya pendekatan mengajar yang ada, sehingga apabila kita

menghitungnya maka kita akan sampai kepada suatu bilangan yang fantastis

besarnya. Pendekatan mengajar dengan berbagai uraian itu akan sama

banyaknya dengan sejumlah guru yang ada. Dengan kata lain, setiap guru akan

mengembangkan variasi pendekatan mengajar.

Pada hakikatnya pendekatan mengajar adalah untuk membangkitkan rasa

ingin tahu dan memuaskan (memberi pemuas kepada) rasa ingin tahu siswa.

Rasa puas ini (atau lebih tepat barangkali disebut senang) akan membangkitkan

rasa ingin tahu lebih lanjut yang memerlukan pemuas. (Subiyanto, 1988:33)

Para siswa itu akan belajar (misalnya matematika) dengan sungguh-sungguh

bukan semata-mata karena matematika itu berguna, melainkan karena

matematika itu menyenangkan.

Jadi, sesuai dengan pendekatan ketrampilan proses dan cara belajar siswa

aktif yang diberlakukan pada kurikulum dewasa ini, dalam mengajar guru harus

memilih pendekatan atau konsep mengajar yang mampu mengetuk hati nurani

siswa. Dan akhirnya mereka berpendapat bahwa yang mereka pelajari itu

menyenangkan, sehingga mereka dapat belajar dengan sunggug-sungguh.

11

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

2. Pendekatan Konvensional

Pembelajaran dengan pendekatan konvensional sama dengan

pembelajaran tradisional yaitu pembelajaran secara klasikal yang menggunakan

metode ajar yang biasanya digunakan guru-guru di sekolah. (Efendi, 1988:350)

Dimana guru menjadi sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi

pilihan utam metode mengajar. Dalam pembelajaran konvensional murid-murid

dirumuskan minatnya, kepentingannya, kecakapan, dan kecepatan belajarnya

relatif sama, sehingga siswa akan pasif dan hanya menerima.

Berikut ini pengertian, maksud dan langkah-langkah pelaksanaan,

kelebihan dan kekurangan pendekatan konvensional.

a. Pengertian

Pendekatan konvensional merupakan suatu cara penyampaian ide,

konsep, prinsip atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan

pelajaran dengan ciri-ciri sebagai berikut.

1) Guru berbicara siswa mendengarkan

2) Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran sedangkan siswa

adalah penerima informasi secara pasif

3) Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca, mendengar,

mencatat, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses

pembelajaran

12

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

4) Bahan diajarkan dengan peendekatan struktural: rumus diterangkan

sampai faham kemudian dilatihkan (drill)

5) Pertanyaan sebagai rangsangan, jawabannya sebagai umpan balik untuk

menuju kesimpulan

6) Guru memberi tugas siswa mengerjakannya dan

mempertanggungjawabkannya dalam proses belajar mengajar.

b. Maksud penggunaan pendekatan konvensional

Pendekatan konvensional digunakan apabila guru:

1) Memberikan fakta atau pengertian dasar

2) Mengikutsertakan siswa dalam memahami konsep atau prinsip baru

3) Melatih ketrampilan siswa menggunakan konsep atau prinsip yang

dimiliki ke dalam situasi lain.

c. Langkah-langkah pelaksanaan pendekatan konvensional

Langkah-langkah pokok yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

pendekatan konvensional secara umum adalah :

1) Merumuskan tujuan

2) Menetapkan metode

3) Pengadaan penelitian.

13

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

d. Kelebihan dan kekurangan pendekatan konvensional

1) Kelebihan-kelebihan pendekatan konvensional adalah:

a) Dapat menampung kelas besar

b) Setiap murid mempunyai kesempatan yang sama

untuk mendengarkan

c) Konsep atau prinsip yang disampaikan urut

d) Target kurikulum tercapai

e) Biaya relatif murah

2) Kelemahan-kelemahan pendekatan konvensional adalah:

a) Siswa yang pandai akan selalu mendominasi dalam

proses belajar mengajar

b) Membosankan siswa

c) Pasif (tidak inquiry).

Dalam prakteknya sebagian guru dalam mengajar menggunakan

pendekatan konvensional ini. Dengan menggunakan pendekatan

konvensional ini, guru merasa telah cukup mengadakan variasi dalam

mengajar siswa-siswanya. Dari pengamatan secara sepintas, orang dapat

langsung mengetahui bahwa pendekatan konvensional ini sesuai untuk

mengajarkan kebanyakan topik pada mata pelajaran matematika, seperti

juga kebanyakan guru SMP dalam mengajarkan topik atau pokok bahasan

lingkaran.

14

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Dalam menerapkan topik tersebut, misalnya untuk sub topik bahasan

lingkaran yakni unsur-unsur lingkaran dengan memberikan contoh-contoh

tembereng, juring, diameter, jari-jari dan lainnya. Dan kemudian guru

menanyakan kembali pada siswa, setelah guru menangkap bahwa siswa

telah memahami uraiannya, guru memberi tugas siswa berupa soal-soal

latihan untuk dikerjakan di sekolah maupun di rumah. Dan akhirnya pada

pertemuan berikutnya guru memeriksa pekerjaan siswa atau menyuruh

siswa mengerjakan di muka kelas.

3. Pendekatan Kontekstual

a. Apa itu pendekatan kontekstual

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu

konsep baru, penerapan pembelajaran kontekstual di kelas-kelas Amerika

pertama-tama diusulkan oleh John Dewey. Pada tahun 1916, Dewey

mengusulkan suatu kurikulum dan metodologi pembelajaran yang dikaitkan

dengan minat dan pengalaman siswa. Perkembangan pemahaman yang

diperoleh selama mengadakan telaah pustaka menjadi semakin jelas bahwa

CTL merupakan suatu perpaduan dari banyak “praktek pengajaran yang

baik” dan beberapa pendekatan reformasi pendidikan yang dimaksudkan

untuk memperkaya relevansi dan penggunaan fungsional pendidikan untuk

semua manusia. (Wasis, 2004:3)

15

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching

and Learning (CTL)) merupakan salah satu topik hangat yang menjadi

bahan pembicaraan dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Apa lagi

dengan mulai adanya sosialisasi kurikulum 2004 atau yang sering disebut

sebagai Kurikulum Bebasis Kompetensi (KBK). Di dalam kurikulum

tersebut terdapat kata kunci atau pilar CTL yaitu inquiri. Kata kunci lain

yang terdapat dalam KBK yang juga merupakan pilar CTL adalah

penekanan terhadap penilaian authentik dalam pembelajaran. Tentunya

masih banyak apa yang diharapkan oleh KBK dengan pilar-pilar CTL.

Berikut ini pengertian, ciri, alasan pendekatan kontekstual menjadi

pilihan dan elemen-elemen pokok pendekatan kontekstual (elemen belajar

yang kontruktivistik).

1) Pengertian

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. (Depdiknas,2002)

Menurut Dr. John Souders, Wakil Presiden CORD (dalam Ulfah

Hayati Muzayanah, 2005:1), konsep belajar kontekstual adalah suatu

proses belajar yang terjadi manakala suatu pengetahuan disajikan dan

ditempatkan pada suatu kerangka referensi, yakni suatu hal yang tekah

16

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

dikenal dan dimengerti oleh seseorang. Mulailah dengan sesuatu yang

diketahui dan dimengerti siswa, kemudian kembangkanlah.

Berpijak dari kedua pengertian diatas, maka guru dapat dikatakan

telah melaksanakan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual

jika guru mampu mengkontekstualkan kehidupan dalam proses

pembelajaran.

2) Ciri pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning(CTL))

Model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (Contextual

Teaching and Learning (CTL)) merupakan salah satu alternatif bagi guru

dalam mengelola pembelajaran di kelas yang diharapkan agar siswa

belajar melalui “mengalami” dan bukan dengan “menghafal”. Dalam

kelas kontekstual, tugas guru adalah mengelola kelas menjadi sebuah

tim yang bekerjasama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa.

Sesuatu yang baru itu (baca: pengetahuan dan ketrampilan) datang dari

siswa “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru”.

(Depdiknas,2002)

Menurut Prof. Dr. Muhammad Nur (2002:7) ada 6 ciri strategi

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual, yaitu:

a) Pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah

b) Menyadari kebutuhan akan pengajaran dan pembelajaran yang

terjadi dalam berbagai konteks seperti di rumah, di sekolah, di

masyarakat dan pekerjaan

17

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

c) Mengajar siswa memonitor dan mengarahkan pembelajaran mereka

sendiri sehingga mereka menjadi pembelajar sendiri

d) Mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang

berbeda-beda

e) Mendorong siswa untuk belajar dengan sesama teman dan belajar

bersama

f) Menerapkan penilaian Authentik.

Keenam unsur dalam pembelajaran yang menggunakan

pendekatan kontekstual tersebut, merupakan satu kesatuan yang harus

dilaksanakan oleh guru ketika mengadakan proses pembelajaran di

kelas.

Guru sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan

pembelajaran, diharuskan memberikan bimbingan terhadap murid baik

intelegensi maupun emosionalnya. Menurut Keller (dalam Ulfah Hayati

Muzayanah, 2005:3) pendidikan dapat disebut berhasil apabila seorang

murid mempunyai keseimbangan kecerdasan intelegensinya dengan

emosionalnya. Ia merumuskan ada 4 hal siswa dapat mencapai

keseimbangan yaitu: memiliki kesadaran diri atau penguasaan diri,

keajegan, semangat dan motivasi diri, dan empati atau kepekaan sosial

(model Arcs dari Keller). Dalam sumber lain (Soedjiarto, 1998) bahwa

peningkatan pembelajaran perlu 4 pilar yaitu: learning to know, learning

to do, learning to be, dan learning to together.

3) Mengapa pendekatan kontekstual menjadi pilihan

18

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

a) Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai seperangkat fakta-fakta yang harus dihafal.

Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan,

kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi mengajar. Untuk

itu diperlukan strategi mengajar “baru” yang lebih memberdayakan

siswa yaitu sebuah startegi yang mendorong siswa mengkintruksi

pengetahuan di benak mereka sendiri.

b) Melalui landasan filosofi kontruktivisme, CTL “dipromosikan”

menjadi alternatif pembelajaran yang baru. Melalui strategi CTL,

siswa diharapkan belajar melalui “mengalami” bukan “menghafal”.

4) Elemen belajar yang kontruktivistik

Menurut Zahorik (1995:14-22) ada lima elemen yang harus

diperhatikan dalam pokok pembelajaran kontekstual.

a) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)

b) Perolehan pengetahuan baru (aqcuiring knowledge) dengan cara

mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan

detailnya

c) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) yaitu dengan

cara menyusun (1) konsep sementara (hipotesis), (2) melakukan

sharing kepada orang lain agar mendapatkan (validasi) dan atas

dasar tanggapan itu, (3) konsep tersebut direvisi dan dikembangkan

19

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

d) Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

knowledge)

e) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

pengembangan pengetahuan tersebut.

b. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas

Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual jika

menerapkan ketujuh komponen CTL dalam pembelajarannya. CTL dapat

diterpakan dalam kurikulum dan bidang studi apa saja dan kondisi kelas

yang bagaimanapun.

Ketujuh komponen itu adalah sebagai berikut:

1) Kontruktivisme (contruktivisme)

Kontruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan

CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sediit demi

sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep/kaidah yang siap

untuk diambil dan diingat.

Anak harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata. Esensi dan teori kontruktivis adalah ide

bahwa siswa harus menemukan, mentransformasikan suatu informasi

kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi

milik mereka sendiri.

20

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Landasan berfikir konstruktivis agak berbeda dengan pandangan

kaum objektivistik, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran.

Dalam pandangan kontruktivis “strategi memperoleh” lebih diutamakan

dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat

pengetahuan. Untuk itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut

dengan:

a) Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa

b) Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya

sendiri, dan

c) Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam

belajar.

Menurut Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam

otaknya, seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi

bermakna yang berbeda-beda. Pengalaman sama bagi beberapa orang

akan dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing individu dan disimpan

dalam otak yang bebeda. Setiap pengalaman baru dihubungkan dengan

kotak-kotak (struktur pengetahuan) dalam otak manusia tersebut.

Struktur pengetahuan dihubungkan dalam otak manusia melalui dua

cara, yaitu asimilasidan akomodasi. Asimilasi maksudnya struktur

pengetahuan baru dibuat atau dibangun atas dasar struktur pengetahuan

yang sudah ada diakomodasi untuk menampung dan menyesuaikan

dengan hadirnya pengalaman baru. (PLP, 2002)

21

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

2) Menemukan (inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis CTL. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat fakta-fakta, tetapi hasil dari

menemukan sendiri. Dimana konsep menemukan diartikan sebagai suatu

prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran seseorang,

manipulasi obyek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada

generalisasi. (Suryobroto, 1986:41-42)

Pada prakteknya, sebelum siswa sadar akan pengertian guru tidak

menjelaskan dengan kata-kata. Konsep ini merupakan komponen dari

praktek pendidikan yang meliputi konsep mengajar yang menekankan

pada cara belajar siswa aktif, berorientasi pada proses pengarahan dan

mencari sendiri serta releksif. Sedangkan dalam penerapannya ke

pelajaran matematika, Hudoyo (1987:143) mengatakan:

Konsep penemuan merupakan suatu cara penyampaian topik-topik matematika, sedemikian hingga proses belajar memungkinkan siswa menemukan sendiri pola-pola atau struktur-struktur matematika melalui serentetan pengalaman-pengalaman belajar yang lampau.

3) Bertanya (Questioning)

a) Pengertian

Bertanya merupakan tingkah laku yang sangat penting dalam

kelas. Guru sebagai pengelola belajar mengajar bertujuan untuk

22

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

meningkatkan terjadinya perubahan kualitas berfikir siswa dari

“ke sederhana” menuju “ke kompleks”. Berkaitan dengan masalah

ini, yang dimaksud dengan ketrampilan bertanya adalah kegiatan

dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan

berfikir siswa dan memperoleh pengetahuan lebih banyak.

(Gilarso,dkk., 1986:58)

Jadi, yang dimaksud dengan ketrampilan bertanya adalah suatu

upaya yang diadakan guru untuk mengadakan interaksi edukatif

terhadap siswanya, untuk melatih kemampuan berfikir mereka

tentang berbagai pengetahuabn atau dengan kata lain upaya guru

untuk merespon kemampuan berfikir siswa tentang berbagai

pengetahuan yang dibahas guna meningkatkan kualitas belajar siswa.

b) Tujuan

Dalam hal ini, senada dengan JJ. Hasibuan dan Moedjiono

tentang ketrampilan bertanya yang mempunyai tujuan sebagai

berikut.

(1) Merangsang kemampuan berfikir siswa

(2) Membantu siswa dalam belajar

(3) Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar

yang mandiri

(4) Meningkatkan kemampuan belajar siswa dari

kemampuan berfikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi

23

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

(5) Membantu siswa dalam mencapai tujuan

pelajaran yang dirumuskan. (JJ. Hasibuan dan Moedjiono,

1993:63)

c) Komponen-komponen

“Komponen ketrampilan terdiri dari ketrampilan bertanya dasar dan

ketrampilan bertanya lanjutan”. (Gilarso,dkk., 1986:58) Aktifitas

siswa ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok,

ketika menemui kesulitan, ketika mengamati, dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan itu akan menumbuhkan dorongan untuk bertanya.

4) Masyarakat belajar (Learning Community)

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari

sharing antara teman, kelompok, dan antara yang ke yang belum tahu.

Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan

pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar, siswa dibagi dalam

kelompok yang anggotanya heterogen, yang pandai mengajari yang

lemah, yang tahu mengajari yang belum tahu, yang cepat menangkap

mendorong temannya yang lambat, dan seterusnya.

“Masyarakat belajar” bisa terjadi apabila ada proses komunikasi

dua arah. Seorang guru yang mengajari siswa bukan contoh masyarakat

belajar karena komunikasi hanya berjalan satu arah yaitu informasi

24

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

hanya datang dari guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang

perlu dipelajari guru yang datang dari arah siswa.

Kalau setiap guru mau belajar dari orang lain, maka setiap orang

lain akan bisa menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan

sangat kaya dengan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,

metode pembelajaran dengan teknik “Learning Community” ini sangat

membantu proses pembelajaran di kelas.

5) Pemodelan (Modelling)

Maksudnya dalam sebuah pembelajaran ketrampilan atau

pengetahuan tertentu ada model yang dapat ditiru. Model tersebut dapat

berupa cara mengoperasikan sesuatu, contohnya karya tulis, atau guru

memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dengan begitu guru

memberi model tentang bagaimana cara belajar.

Dalam pendekatan CTL, guru bukanlah satu-satunya model, model

juga dapat dirancang dengan melibatkan siswa, seperti yang

dikemukakan Baruda bahwa siswa belajar itu melalui meniru hal-hal

yang dilakukan oleh orang lain.

6) Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berfikir ke belakang tentang sesuatu yang sudah dilakukan di masa lalu.

Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur

25

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari

pengalaman sebelumnya.

Refleksi merupakan respon terhadap kajian, aktifitas atau

pengetahuan yang baru diterima. Pengetahuan yang bermakna diperoleh

dari proses. Pengalaman yang dimiliki siswa perlu diperluas melalui

konteks pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit.

Guru membantu siswa membuat hubungan-hubungan anatara

pengetahuab yang dimiliki dengan pengetahuan yang baru. Dengan

begitu siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya

tentang apa yang baru dipelajarinya.

Kunci dari itu semua adalah bagaimana pengetahuan itu

mengendapa di benak siswa. Siswa mencatat apa yang sudah dipelajari

dan bagaimana merasakan ide-ide baru.

Pada akhir pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar

siswa melakukan refleksi. Realisasinya berupa:

a) Pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya haru itu,

b) Catatan atau jurnal di buku kelas,

c) Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran di hari itu,

d) Diskusi,

e) Hasil karya.

7) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)

26

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami proses belajar dengan benar.

Apabila data yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa

mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru harus segera bisa

mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetaqn

belajar. Karena gambaran tentang kemajuan belajar diperlukan di

sepanjang proses pembelajaran, maka Assesment tidak dilakukan di

akhir semester atau saat ujian akhir tetapi dilakukan secara terintegrasi

(tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran.

Karena assesment menekankan proses pembelajaran, maka data

yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata siswa saat

melakukan proses pembelajaran. Jika guru ingin mengetahui

perkembangan matematika siswanya, maka guru harus mengumpulkan

data dari kegiatan nyata siswa saat menerapkan matematika bukan pada

saat mengerjakan tes matematika, itulah yang dimaksud authentic.

Penilaian authentic menilai pengetahun dan ketrampilan

(performansi) yang diperoleh siswa. Karakteristik authentic assesment :

a) Dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung

b) Bisa digunakan untuk formatif dan sumatif

c) Yang diukur ketrampilan dan performansi, bukan mengingat fakta

27

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

d) Berkesinambungan dan terintegrasi

e) Dapat digunakan sebagai feed back.

Intinya dalam authentic assesment siswa dinilai kemampuannya

dengan berbagai tidak hanya ulangan tulis saja.

c. Menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi

Dalam pembelajaran kontekstual program pembelajaran lebih

merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi

skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama

siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Di program

tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut,

langkah-langkah pembelajaran dan authentic assesment-nya.

Berbeda dengan program yang dikembangkan oleh paham objektivis,

penekanan program yang berbasis kontekstual bukan pada rincian dan

kejelasan tujuan, tetapi pada gambaran kegiatan tahap demi tahap dan media

yang dipakai. Perumusan tujuan yang berkecil-kecil, bukan menjadi

prioritas dalam penyusunan rencana pembelajaran berbasis CTL, mengingat

yang ingin dicapai bukan “hasil” tetapi lebih pada “strategi belajar”. Yang

diinginkan bukan “banyak tetapi dangkal” melainkan “sedikit tetapi

mendalam”.

Dalam konteks ini, program yang dirancang guru benar-benar

“rencana pribadi” tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya.

28

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Rencana pembelajaranlah yang mengingatkan guru tentang benda apa yang

harus diterapkan, alat apa yang harus dibawa, berapa banyak dan langkah-

langkah apa yang akan dikerjakan siswa.

Secara umum, tidak ada perbedaan mendasar format antara program

pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual, yang

membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran

konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai

(jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual

lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.

Atas dasar itu, maka penyusunan program pembelajaran berbasis

kontekstual adalah sebagai berikut.

(1) Nyatakan kegiatan utama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan

kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Kompetensi Dasar,

Materi Pokok, dan Indikator Pencapaian Hasil Belajar

(2) Nyatakan tujuan pembelajarannya

(3) Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu

(4) Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa

(5) Nyatakan authentic assesment-nya yaitu dengan data apa siswa dapat

diamati partisipasinya dalam pembelajaran.

29

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

B. Kerangka Berfikir

Jika kita meninjau kehidupan di sekeliling kita, tidak dapat kita sangkal

bahwa matematika merupakan suatu alat yang tidak dapat dipisahkan dari

peristiwa sekitarnya. Terutama pada saat sekarang ini ketika ilmu pengetahuan

dan teknologi berkembang dengan pesat betapa perlunya matematika digunakan

sebagai alat untuk mempelajari, memahami, dan mengembangkan ilmu lain.

Misalnya Astronomi, Geologi, dan perkembangan riset di berbagai bidang

teknologi.

Matematika sebagai salah satu cabang dari suatu bidang ilmu pengetahuan

pada dasarnya dapat dipandang sebagai alat, pola pikir dan ilmu pengetahuan

yang dapat dikembangkan.

Dalam dunia modern saat ini kiranya tidak mungkin seseorang tidak

memerlukan bantuan matematika di dalam kehidupan sehari-harinya. Matematika

merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan di

berbagai bidang kehidupan.

Namun fakta di lapangan masih menunjukan bahwa siswa rata-rata masih

mengatakan kalau matematika adalah sebuah pelajaran yang menakutkan,

sehingga prestasinya pun masih rendah di banding pelajaran yang lainnya. Hal ini

bukan semata-mata faktor siswanya, akan tetapi juga metode (pendekatan)

pengajarannya.

30

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Sering dijumpai bahwa pengajaran matematika kurang menarik, kurang

dapat dipahami siswa karena pengajarnya belum menggunakan pendekatan

mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu anggapan dasar terhadap masalah yang diteliti

dan kebenarannya harus diuji melalui penelitian. (Suharsimi Arikunto, Dr,

1993;192). Dalam skripsi penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan sebagai

berikut:

“Ada perbedaan efektivitas penerapan pendekatan konvensional dan

kontekstual dalam meningkatkan prestasi belajar lingkaran siswa kelas IX

Tahun Pelajaran 2005 / 2006 MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban”.

31

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penentuan Populasi dan Sampel

Yang dimaksud dengan metode penelitian populasi adalah metode yang

dipergunakan untuk menentukan populasi atau saran dalam suatu penelitian.

Dalam suatu penelitian ilmiah, untuk memperoleh data yang nantinya akan diolah

atau dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan, maka si peneliti dapat menggunakan penentuan obyek

penelitian secara sampling, sehingga masalah sampling timbul di hadapan seorang

peneliti jika :

“Seorang peneliti tidak meneliti semua obyek, semua gejala, semua kejadian atau peristiwa melainkan hanya sebagian saja dari obyek gejala atau kejadian atau kejadian yang dimaksudkan”.

Menurut Arikunto (1993:102), “Populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX

MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban, yang terdiri dari kelas IX A, IX B, IX C,

dan IX D.

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”

(Arikunto, 1993:104). Pada penelitian ini, karena pertimbangan waktu, biaya dan

efektivitas kerja serta keterbatasan penelitian maka sampel penelitian ini dalam

penentuan secara acak terpilihlah kelas IX B yang berjumlah 41 anak dan

32

32

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

kelas IX C yang berjumlah 40 anak sebagai sampel dari kelas yang ada, dimana

kelas IX C sebagai kelas eksperimen dan kelas IX B sebagai kelas kontrol.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik random sampling yaitu “pengambilan sampel tanpa pandang bulu”.

(Hadi, 1977:88)

B. Alat Dan Teknik Pengumpul Data

Dalam suatu penelitian data mempunyai kedudukan yang tinggi karena

data merupakan penggambaran dari apa yang diteliti. Ketepatan dalam memilih

dan menyusun alat dan teknik pengumpul data sangat berpengaruh pada hasil

penelitian.

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

observasi, tes prestasi belajar dan pembagian angket. Observasi ditujukan kepada

aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi bertujuan

untuk mendapatkan data tentang anggota populasi terutama tentang kemampuan

dan tingkah laku kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tes menurut para ahli pendidikan diartikan sebagai suatu cara untuk

mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas yang dikerjakan oleh anak

atau kelompok anak sehingga menghasilkan nilai tingkah laku atau prestasi anak

tersebut. Penulisan butir soal (instrumen penelitian) dilakukan berdasarkan kisi-

kisi soal yang telah disusun terlebih dahulu (lampiran C) yang dibuat berdasarkan

kurikulum SMP kelas IX tahun 2004 serta buku pelajaran wajib yang digunakan.

33

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Sedangkan angket digunakan untuk memperoleh data yang tidak bisa

diperoleh melalui observasi, dan tes dimana data itu berupa pendapat atau sikap

siswa setelah memperoleh pengajaran dengan menggunakan pendekatan

kontekstual sehingga siswa dapat membedakan perbedaan antara pendekatan

konvensional dan pendekatan kontekstual. Untuk lebih mudahnya, penggunaan

teknik pengumpul data dalam setiap kelompok data dan sumber data digambarkan

dalam tabel berikut :

Tabel 3.1Kelompok, Sumber dan Teknik Pengumpul Data

NO. KELOMPOK DATA SUMBER DATA TPD

1.

2.

3.

Informasi mengenai anggota

populasi

Prestasi siswa

* Penguasaan materi

Lingkaran (Sub pokok

bahasan unsur-unsur

lingkaran)

Pendapat siswa setelah

diterapkan CTL

Kepsek dan Guru

Hasil test siswa

Hasil pengisian

angket oleh siswa

Observasi

Test

Angket

34

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

C. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang diperlukan dalam mengumpulkan data penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Menyusun desain penelitian merupakan tahap awal yang dilakukan oleh

peneliti. Sedangkan persiapan ini dibedakan menjadi dua bagian lagi yaitu :

a. Persiapan tahap pertama

Yaitu persiapan umum yang dilakukan dalam rangka penyajian materi

untuk pendekatan kontekstual. Pada tahap ini langkah-langkah yang

dilakukan adalah :

1) Membuat rancangan pembelajaran

2) Membuat lembaran kerja

3) Membuat kisi-kisi soal tes dan jawabannya

4) Menyusun soal test

b. Persiapan tahap kedua

Yaitu persiapan yang dilakukan sesuai dengan teknik yang digunakan

dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, maka persiapan tahap

kedua ini terbagi menjadi :

1) Persiapan observasi

Observasi yang peneliti lakukan dapat dibagi dalam dua tahap yaitu :

35

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

(a) Observasi tahap pertama

Yaitu observasi pendahuluan sebelum eksperimen dilakukan,

adapun tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dari kepala

sekolah serta guru pengajar matematika mengenai anggota-anggota

populasi dalam rangka pengambilan sampel penelitian.

(b) Observasi tahap kedua

Yaitu observasi yang pelaksanaannya selama eksperimen

berlangsung.

2) Persiapan pemberian tes

Sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disusun, maka

tingkat kemampuan siswa yang hendak diuji adalah : Pemahaman

siswa atas unsur-unsur lingkaran yang sudah dikontruksinya sendiri

sehingga dapat membedakan, menjelaskan, menunjukan, membuat

unsur-unsur yang dimaksud.

Untuk itu persiapan yang dilakukan adalah :

(a) Menelaah materi

(b) Membuat soal yang sesuai dengan rancangan pembelajaran

sehingga dapat mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap

materi.

(c) Menentukan teknik evaluasi (skoring)

36

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

3) Persiapan pemberian angket

Dalam persiapan pemberian angket ini, langkah-langkah yang

dilakukan adalah :

(a) Menentukan faktor-faktor yang hendak diselidiki;

(b) Membuat pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya dapat

mengungkap faktor-faktor tersebut.

2. Pelaksanaan

Sesuai dengan langkah-langkah persiapan tahap kedua, maka

pelaksanaan pengumpulan data ini pun dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Pelaksanaan observasi

(1) Observasi tahap pertama

Telah ditentukan sumber yang dapat memberikan jawaban atas

pertanyaan yang telah dirumuskan yaitu bapak kepala sekolah dan

guru pengajar matematika kelas IX.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

(a) Mengajukan pertanyaan kepada Kepala Sekolah mengenai hal-

hal yang berhubungan dengan karakteristik kelas-kelas anggota

populasi

(b) Mengajukan pertanyaan kepada guru pengajar matematika

pada kelas sampel mengenai materi yang telah disampaikan.

37

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

(2) Observasi tahap kedua

Observasi ini dilakukan pada saat eksperimen sedang berlangsung.

Kegiatan observasi dilakukan adalah sebagai berikut :

(a) Mengamati gejala / tingkah laku apa yang muncul pada

kelompok-kelompok kelas sampel.

(b) Mengadakan penilaian pada gejala / tingkah laku yang muncul.

b. Pelaksanaan pemberian tes

Tes dilaksanakan setelah kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama

memperoleh pengajaran pokok bahasan lingkaran. Kelas kontrol

mendapatkan pengajaran dengan pendekatan konvensional dan kelas

eksperimen mendapatkan pengajaran dengan pendekatan kontekstual.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemberian tes adalah :

(1) Mengabsen siswa

(2) Membagikan lembar soal

(3) Memberikan penjelasan singkat mengenai petunjuk mengerjakan

soal sesuai dengan alokasi waktu di dalam kisi-kisi soal, waktu yang

digunakan untuk mengerjakan tes adalah 60 menit.

c. Pelaksanaan pemberian angket

Pemberian angket dilakukan setelah seluruh kelompok pada kelas

eksperimen mendapatkan pengajaran dengan pendekatan kontekstual dan

setelah mereka menyelesaikan seluruh lembar kerja.

38

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Adapun langkah-langkah dalam memberikan angket adalah sebagai

berikut :

(1) Membagikan angket kepada siswa

(2) Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan pada angket dengan

sejujurnya

(3) Menjelaskan kepada siswa petunjuk pengisian soal angket.

Pengisian angket bisa dilakukan siswa saat istirahat berlangsung.

D. Teknik Analisa Data

1. Analisis statistik

Untuk menganalisa data lebih lanjut, sebelumnya perlu disebutkan

hipotesis alternatif dan hipotesis nol dulu.

Ha : terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan

lingkaran antara yang diajar dengan pendekatan kontekstual dan

yang diajar dengan pendekatan konvensional

Ho : tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan

lingkaran antara yang diajar dengan pendekatan kontekstual dan

yang diajar dengan pendekatan konvensional

Dalam menguji data dalam penelitian ini digunakan digunakan uji “t”

dengan prosedur berikut :

39

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

a. Menghitung Mean, Simpangan Baku, dan Varians dari Masing-Masing

Kelompok

1) Menghitung Mean , Simpangan Baku dari Kelompok X , dan

Varians X

Tabel 3.2Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX

MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual

No. X X2 x x2

X X2 x2

Dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : mean kelompok X

X = skor

40

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

x = simpangan tiap skor (kelompok X)

Sx = simpangan baku (kelompok X)

varians (kelompok X)

2) Menghitung Mean , Simpangan Baku dari Kelompok Y , dan

Varians Y

Tabel 3.3Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX

MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual

No. Y Y2 y y2

Y Y2 y2

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : mean kelompok Y

Y = skor

41

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

y = simpangan tiap skor (kelompok Y)

Sy = simpangan baku (kelompok Y)

varians (kelompok Y)

b. Menghitung harga “t”

Dalam memilih rumus t-test terdapat beberapa pertimbangan, yaitu :

1. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya

sama atau tidak ?

2. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk

menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians.

Adapun langkah-langkah dalam uji homogenitas adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan hipotesis alternatif dan hipotesis nihil

Ha = terdapat perbedaan varians I dan varians II

Ho = tidak terdapat perbedaan varians I dan varians II

Ha = 12 2

2

Ho = 12 = 2

2

Keterangan : 12 = varians I

22 = varians II

2 = S2

b. Menentukan taraf signifikasi ( )

c. Menentukan nilai F hitung dengan :

42

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

d. Menentukan kriteria

Ho diterima bila Fh ≤ Ft

Ho ditolak bila Fh > Ft

e. Membuat kesimpulan

Ada dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji penelitian ini.

Rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Rumus I (Separated varians)

Rumus II (Polled varians)

Adapun petunjuk untuk memilih rumus t-test adalah sebagai berikut:

1) Bila jumlah anggota sampel

N1 = N2 dan varians homogen (12 = 2

2) maka kedua rumus

bisa digunakan. Untuk mengetahui t tabel digunakan db yang

besarnya db = N1 + N2 - 2

43

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

2) Bila N1 N2 dan varians

homogen (12 = 2

2) menggunakan rumus II. Besarnya db = N1 -

N2 – 2

3) Bila jumlah anggota sampel

N1 = N2 dan varians tidak homogen (12 2

2) maka kedua

rumus bisa digunakan. Dengan db = N1 – 1 atau N2 – 1. Jadi db ukan

N1 - N2 – 2

4) Bila N1 N2 dan varians

tidak homogen (12 2

2) menggunakan rumus I. Harga t sebagai

pengganti harga t tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan db

= N1 – 1 dan db = N2 – 1 dibagi dua dan kemudian ditambah dengan

harga t terkecil.

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

44

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

A. Perolehan Data

Hasil dan analisa data ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan di MTs Tarbiyatul Islam Soko

Tuban pada sub pokok bahasan lingkaran. Pada pelaksanaan ini, peneliti

menggunakan kelas IX B yang terdiri dari 41 siswa dan kelas IX C yang terdiri

dari 40 siswa.

Data yang diperoleh berdasarkan metode pengumpulan data yang

digunakan adalah :

1. Metode Observasi

a. Dari observasi tahap pertama yang dilakukan pada tanggal

05 Pebruari 2007, diperoleh data mengenai karakteristik kelas-kelas

anggota populasi yaitu:

1) Waktu pengajaran tiap kelas sama;

2) Materi pelajaran yang disampaikan di setiap kelas sama;

3) Kelengkapan belajar mengajar tiap kelas sama.

b. Dari observasi tahap kedua yang dilakukan pada saat pengajaran

berlangsung yaitu kelas eksperimen pada hari Rabu tanggal

07 Pebruari 2007 jam pelajaran I dan II dan kelas kontrol pada hari Kamis

tanggal 08 Pebruari 2007 jam V dan VI.

45

45

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Pada kelas eksperimen, dari 40 anak dibagi menjadi enam kelompok yaitu

2 kelompok yang terdiri dari enam siswa dan 4 kelompok yang terdiri dari

tujuh siswa, diperoleh data sebagai berikut :

1) Kecepatan dalam mengerjakan tugas / lembar kerja diperoleh data

3 kelompok tergolong cepat, 1 kelompok tergolong sedang dan

2 kelompok tergolong lambat;

2) Frekwensi bertanya kepada guru diperoleh 7 anak yang aktif bertanya;

3) Interaksi antar siswa didapat 2 kelompok tergolong cukup dan

4 kelompok tergolong kurang;

4) Jumlah siswa yang aktif berdiskusi hanya 16 anak.

Pada kelas kontrol, siswa mendapatkan pengajaran yang didominasi

dengan metode ceramah (pendekatan konvensional). Dari 41 siswa

diperoleh data sebagai berikut :

1) Frekuensi bertanya kepada guru diperoleh 5 anak yang aktif bertanya;

2) Interaksi antar siswa kurang.

2. Metode Tes

Pelaksanaan tes untuk kelas eksperimen dilakukan pada hari Rabu

tanggal 28 Pebruari 2007 jam pelajaran I dan II, sedangkan pelaksanaan

tes untuk kelas kontrol pada hari Kamis tanggal 01 Maret 2007 jam

pelajaran V dan VI. Tes berupa soal yang terdiri dari 4 pilihan ganda dan 5

46

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

essay. Tiap satu soal pilihan ganda nilainya 10, soal essay no 1 – 2

nilainya 15 dan soal essay no 3 – 5 nilainya 10.

Untuk hasil/nilai tes kelas eksperimen dan kelas kontrol lihat analisa

data tes.

3. Data angket

Data yang diperoleh dari pembagian angket pada hari Rabu tanggal

07 Maret 2007 jam istirahat pertama kepada kelas eksperimen yang

berjumlah 40 siswa adalah sebagai berikut :

a. 31 anak merasa cocok belajar pokok bahasan lingkaran dengan cara

menemukan sendiri sedangkan 9 anak merasa kurang cocok;

b. 30 anak lebih mudah memahami pelajaran lingkaran dengan belajar

bersama kelompoknya secara menemukan sendiri dan 10 anak merasa

kesukaran;

c. 40 anak merasa terdorong untuk mengerjakan lembar kerja bersama

kelompoknya;

d. 25 anak merasa bersaing untuk mengerjakan tugas/lembar kerja,

sedangkan 15 anak tidak merasa bersaing untuk mengerjakan

tugas/lembar kerja;

e. 22 anak memiliki rasa ingin tahu kepada gurunya besar sedangkan 18

anak tidak mempunyai minat atau keinginan untuk bertanya;

47

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

f. 25 anak merasa ingin lebih sering mengemukakan pendapatnya dalam

diskusi kelompok dan anak 15 tidak ingin mengemukakam

pendapatnya dalam diskusi kelompok;

g. 21 anak merasa ada kemajuan dengan kemampuan berdiskusinya

setelah diterapkannya pendekatan CTL, sedangkan 19 anak merasa

kemampuan berdiskusinya tetap saja tidak ada kemajuan;

h. 17 anak merasa cukup memperoleh bimbingan dari lembaran kerja

dalam memahami pelajaran lingkaran dan 23 anak merasa kurang

memperoleh bimbingan dari lembaran kerja;

i. 35 anak lebih terdorong untuk mempelajari kembali di rumah setelah

mempelajari pokok bahasan lingkaran dengan cara menemukan sendiri

dan 5 anak tidak terdorong sama sekali untuk mempelajari kembali di

rumah;

j. 27 anak merasa tertarik terhadap pelajaran matematika setelah belajar

matematika dengan cara/pendekatan CTL, sedangkan 13 anak merasa

tetap saja minatnya terhadap pelajaran matematika.

B. Analisis Data

Setelah data yang diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian ini

terkumpul maka hal penting yang harus dilakukan adalah menganalisa data

tersebut. Hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk apakah

hipotesis penelitian ini diterima atau ditolak. Sesuai dengan teknik analisis data

48

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

yang telah disebutkan pada bab III, maka analisis data yang dilakukan terbagi

menjadi dua yaitu analisis statistik (untuk data kuantitatif) dan analisis non

statistik (untuk data kualitatif).

1. Analisis statistik

Dengan menggunakan instrumen pengumpul data berupa tes pada mata

pelajaran matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1Data Nilai Kelas Eksperimen (X)

No. Nama Nilai 01 Adi Pratama 7502 Ahmad Ainur Rizqi 8503 Ahmad Sibyan 8004 Andika 7505 Anita Wijayanti 7006 Azmiyatul Murtafi’ah 7507 Bobi Setiawan 7008 Burhanu Fatanadhofu 9009 Candra 7510 Chusnul Khotimah 7511 Diana 7012 Dody Tri Marsono 7013 Dwi Indriya Rahmatin 7514 Elvin Elok Suroya 7515 Enita Wahyuningtiyas 7016 Ernawati 8517 Fahrur Rozi 7518 Fatiya Rosyida 9019 Ferlista Ayu Febrianti 7020 Genduk Putri Ayu 7521 Gianto 7022 Gunawan 70

49

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

23 I’anatut Tho’ifah 8524 Ibadus Sholihin 7025 Imawati 7026 Imro’atus Sholihah 8027 Inawati 7528 Jamilah 7029 Juniarti 8530 Lena Asy’ari 7031 Mahmudin 7532 Masrukah 7033 Muhaimin 9034 Nia Ramadhani 7535 Ramadhan 7536 Riadlatun Nadzifah 8537 Seva Rizki 7038 Tutik Khoiriyah 8539 Ubaidillah 7540 Zainuddin 80

Tabel 4.2Data Nilai Kelas Kontrol (Y)

No. Nama Nilai 01 Affandi 6002 Agus Rozak 4403 Ahmad Ainul Rofiq 5204 Ardianto 4705 Asmu’in 6606 Bali 4507 Beni Handoko 6408 Burhan 5209 Darel 6610 Eliana 3111 Eni Nur Hikmatin 6012 Emi Nur Zaidah 6013 Evi Rahmaningsih 5214 Fajar Sri Handayani 5615 Fathur Rohman 4616 Fatir Darmawan 6717 Ghofar 60

50

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

18 Hambali 6719 Harianto 7020 Herman Syah 4721 Hermanto 7022 Heri Setiawan 5523 Jami’ah 3124 Juprianto 5725 Khilmi Al Khafid 4726 Kumaidi 7027 Kun Sholahudin 6528 Laili Fauziah 3129 Lismiatin 7530 Lubab 5131 Lutfi 5232 Mahmudah 6033 Masruroh 6534 Muamanah 3735 Nia Ernawati 6536 Nurul Khufiyah 7537 Pipit Umun Naila 7038 Setyo Budi 5139 Siswanto 6240 Zainal Abidin 3241 Zakaria 65

a. Menghitung Mean,

Simpangan Baku, dan Varians dari Masing-Masing Kelompok

1) Menghitung Mean , Simpangan Baku dari Kelompok X , dan

Varians X

51

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Tabel 4.3Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX

MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual

No. X X2 x x2

01. 75 5625 -1.25 1.5602. 85 7225 8.75 76.5603. 80 6400 3.75 14.0604. 75 5625 -1.25 1.5605. 70 4900 -6.25 39.0606. 75 5625 -1.25 1.5607. 70 4900 -6.25 39.0608. 90 8100 13.75 189.0609. 75 5625 -1.25 1.5610. 75 5625 -1.25 1.5611. 70 4900 -6.25 39.0612. 70 4900 -6.25 39.0613. 75 5625 -1.25 1.5614. 75 5625 -1.25 1.5615. 70 4900 -6.25 39.0616. 85 7225 8.75 76.5617. 75 5625 -1.25 1.5618. 90 8100 13.75 189.0619. 70 4900 -6.25 39.0620. 75 5625 -1.25 1.5621. 70 4900 -6.25 39.0622. 70 4900 -6.25 39.0623. 85 7225 8.75 76.5624. 70 4900 -6.25 39.0625. 70 4900 -6.25 39.0626. 80 6400 3.75 14.0627. 75 5625 -1.25 1.5628. 70 4900 -6.25 39.0629. 85 7225 8.75 76.5630. 70 4900 -6.25 39.0631. 75 5625 -1.25 1.5632. 70 4900 -6.25 39.0633. 90 8100 13.75 189.0634. 75 5625 -1.25 1.5635. 75 5625 -1.25 1.56

52

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

36. 85 7225 8.75 76.5637. 70 4900 -6.25 39.0638. 85 7225 8.75 76.5639. 75 5625 -1.25 1.5640. 80 6400 3.75 14.06

Jumlah 3050 234200   1637.50

=

= 76,25

=

=

= 6,479751499

41,99

2) Menghitung Mean , Simpangan Baku dari Kelompok

Y , dan Varians Y

Tabel 4.4Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX

53

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban Yang Diajar Dengan Pendekatan Konvensional

No. Y Y2 y y2

01. 60 3600 3.95 15.6102. 44 1936 -12.05 145.1703. 52 2704 -4.05 16.3904. 47 2209 -9.05 81.8805. 66 4356 9.95 99.0306. 45 2025 -11.05 122.0807. 64 4096 7.95 63.2208. 52 2704 -4.05 16.3909. 66 4356 9.95 99.0310. 31 961 -25.05 627.4411. 60 3600 3.95 15.6112. 60 3600 3.95 15.6113. 52 2704 -4.05 16.3914. 56 3136 -0.05 0.0015. 46 2116 -10.05 100.9816. 67 4489 10.95 119.9317. 60 3600 3.95 15.6118. 67 4489 10.95 119.9319. 70 4900 13.95 194.6420. 47 2209 -9.05 81.8821. 70 4900 13.95 194.6422. 55 3025 -1.05 1.1023. 31 961 -25.05 627.4424. 57 3249 0.95 0.9025. 47 2209 -9.05 81.8826. 70 4900 13.95 194.6427. 65 4225 8.95 80.1228. 31 961 -25.05 627.4429. 75 5625 18.95 359.1530. 51 2601 -5.05 25.4931. 52 2704 -4.05 16.3932. 60 3600 3.95 15.6133. 65 4225 8.95 80.1234. 37 1369 -19.05 362.8635. 65 4225 8.95 80.1236. 75 5625 18.95 359.1537. 70 4900 13.95 194.64

54

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

38. 51 2601 -5.05 25.4939. 62 3844 5.95 35.4240. 32 1024 -24.05 578.3441. 65 4225 8.95 80.12

Jumlah 2298 134788   5987.90

=

= 56.04878

=

=

= 12,23509297

149,70

b. Menghitung harga “t”

55

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Sebelum menghitung harga “t”, untuk memilih rumus t-test yang

tepat maka kedua varians harus di uji apakah homogen atau tidak.

Uji Homogenitas Varians

=

= 3,57

Harga F hitung tersebut dibandingkan dengan F tabel dengan

dk pembilang = 40 – 1 dan dk penyebut = 41 – 1. Berdasarkan

dk pembilang = 39 dan penyebut 40, dengan taraf kesalahan

ditetapkan = 5%, maka harga F tabel = 1,65 (harga antara pembilang

30 dan 40).

Karena harga Fhit > Ftab , maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya ada perbedaan antara varians I dan varians II. Jadi kedua

variansinya tidak homogen.

Uji “t”

56

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Karena Nx Ny dan varians tidak homogen (12 ≠ 2

2) maka t

hitung dicari dengan rumus I (Separated varians).

=

=

=

=

= 9,317167024

Atau kalau dibulatkan tiga angka di belakang koma menjadi 9,317.

Interprestasi terhadap “t” hitung

a. Hipotesis

Ho : 1 = 2

Ha : 1 < 2

b. Kriteria pengujian

57

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Nx = 40; db = = = 39

Ny = 41; db = = = 40

Dengan db = 39 dan = 5% diketahui “t” tabel = 2,021

Dengan db = 40 dan = 5% diketahui “t” tabel = 2,021

Harga “t” tabel pengganti dicari dari selisih kedua “t” tabel

dibagi dua, ditambah ”t” tabel terkecil.

Jadi, harga “t” tabel pengganti = {(2,021 – 2,021): 2} + 2,021

= 2,021

Maka Ho diterima apabila thit 2,021

Ho ditolak apabila thit > 2,021

Berdasarkan perhitungan tersebut, ternyata t hitung lebih besar

dari pada t tabel (9,317 > 2,021). Dengan demikian, Ho ditolak

dan Ha diterima.

Kesimpulan

Ha diterima atau terdapat perbedaan prestasi belajar matematika

siswa dalam pokok bahasan lingkaran antara yang diajar dengan

pendekatan kontekstual dan yang diajar dengan pendekatan

konvensional.

2. Analisis non statistik

a. Data observasi

58

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Dari observasi tahap pertama dapat disimpulkan bahwa semua kelas

anggota populasi mempunyai karakteristik yang sama sehingga

memungkinkan untuk diadakan teknik sampling secara random.

Sedangkan dari data observasi tahap kedua dapat disimpulkan sebagai

berikut :

a. Siswa kelas eksperimen

dapat lebih cepat dalam mengerjakan tugas/lembar kerja;

b. Siswa yang bertanya

kepada guru pada kelas eksperimen lebih relatif ada dibandingkan

kelas kontrol walaupun sedikit karena sebagian dari mereka aktif

bersama kelompoknya dan pasif saja dalam mengikuti pelajaran;

c. Interaksi antar siswa pada

kelas eksperimen lebih hidup dengan belajar kelompok sedangkan

pada kelas kontrol interaksi antar siswa masih kurang;

d. Sebagian siswa sudah

mulai nampak aktif berdiskusi dengan pendekatan CTL.

b. Data angket

59

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Dari angket yang diperoleh dianalisis berdasarkan prosentase hasil

jawaban angket siswa yang berjumlah 40 anak, hasil jawabannya adalah

sebagai berikut :

a. 77,5% dari siswa merasa cocok belajar pokok bahasan lingkaran

dengan cara menemukan sendiri sedangkan 22,5% merasa kurang

cocok;

b. 75% siswa lebih mudah memahami pelajaran lingkaran dengan belajar

bersama kelompoknya secara menemukan sendiri dan hanya 25%

siswa merasa kesukaran;

3) 100% anak merasa terdorong untuk mengerjakan lembar kerja

bersama kelompoknya;

4) 62,5% anak merasa bersaing untuk mengerjakan tugas/lembar kerja,

sedangkan 37,5% anak tidak merasa bersaing untuk mengerjakan

tugas/lembar kerja;

5) 55% anak memiliki rasa ingin tahu kepada gurunya bertambah ketika

belajar dengan CTL, sedangkan 45% anak tidak mempunyai minat

atau keinginan untuk bertanya;

6) 62,5% anak merasa ingin lebih sering mengemukakan pendapatnya

dalam diskusi kelompok dan anak 37,5% tidak ingin mengemukakam

pendapatnya dalam diskusi kelompok;

60

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

7) 52,5% anak merasa ada kemajuan dengan kemampuan berdiskusinya

setelah diterapkannya pendekatan CTL, sedangkan 47,5% anak merasa

kemampuan berdiskusinya tetap saja tidak ada kemajuan;

8) 42,5% anak merasa cukup memperoleh bimbingan dari lembaran kerja

dalam memahami pelajaran lingkaran dan 57,5% anak merasa kurang

memperoleh bimbingan dari lembaran kerja;

9) 87,5% anak lebih terdorong untuk mempelajari kembali di rumah

setelah mempelajari pokok bahasan lingkaran dengan cara menemukan

sendiri dan 12,5% anak tidak terdorong sama sekali untuk mempelajari

kembali di rumah;

10) 67,5% anak merasa tertarik terhadap pelajaran matematika setelah

belajar matematika dengan cara/pendekatan CTL, sedangkan 32,5%

anak merasa tetap saja minatnya terhadap pelajaran matematika.

C. Interprestasi Hasil Analisis

Setelah data terkumpul dan dianalisis, maka dapat diinterprestasikan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan, karena t hitung < t tabel,

0,732 < 2,353 pada db = 3 dengan = 0,05 maka Ho ditolak yang berarti

Ha diterima atau terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dalam pokok

bahasan lingkaran antara yang diajar dengan pendekatan kontekstual dan yang

61

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

diajar dengan pendekatan konvensional. Hal ini berarti hipotesis penelitian ini

diterima;

2. Berdasarkan hasil analisis data observasi, dapat diinterprestasikan bahwa

dalam belajar pokok bahasan lingkaran antara kelas eksperimen yang diajar

dengan pendekatan CTL keaktifan siswa di dalam kelas lebih tampak

dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajar dengan pendekatan

konvensional yaitu dapat dilihat dari 40 siswa terdapat 17,5% siswa yang aktif

bertanya dan 40% siswa yang aktif berdiskusi. Sedangkan pada kelas kontrol

dari 41 siswa terdapat 12,2% yang aktif bertanya;

3. Berdasarkan hasil analisis data angket dapat diinterprestasikan bahwa

pengajaran pokok bahasan lingkaran dengan pendekatan CTL sesuai

diterapkan di kelas IX MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban, karena hampir 50%

siswa merasa :

a. Cocok belajar pokok bahasan

lingkaran dengan cara menemukan sendiri;

b. Lebih mudah memahami pelajaran

lingkaran dengan belajar bersama kelompoknya secara menemukan

sendiri;

c. Terdorong untuk mengerjakan

lembar kerja bersama kelompoknya;

d. Bersaing untuk mengerjakan tugas

dalam lembar kerja secepat-cepatnya;

62

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

e. Rasa ingin tahu kepada gurunya

bertambah ketika belajar dengan CTL;

f. Ingin lebih sering mengemukakan

pendapatnya dalam diskusi kelompok;

g. Ada kemajuan dengan kemampuan

berdiskusinya setelah diterapkannya pendekatan CTL;

h. Lebih terdorong untuk mempelajari

kembali di rumah setelah mempelajari pokok bahasan lingkaran dengan

cara menemukan sendiri;

i. Lebih tertarik terhadap pelajaran

matematika setelah belajar matematika dengan cara/pendekatan CTL.

63

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

BAB V

PENUTUP

Sebagai akhir dari pembahasan ini, peneliti kemukakan bab penutup. Adapun

pembahasan dalam bab ini terdiri atas dua sub bab, yaitu kesimpulan dan saran-saran.

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan sintesis dari keseluruhan analisis yang telah

dilakukan dalam penelitian. Dimana penelitian yang dilakukan ini bermula dari

suatu masalah yang menanyakan apakah terdapat perbedaan efektivitas

penerapan pendekatan konvensional dan pendekatan kontekstual dalam

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IX MTs Tarbiyatul Islam

Soko Tuban ?.

Bertolak dari rumusan masalah tersebut peneliti berusaha menemukan

jawabannya dengan mengadakan penelitian. Setelah mengadakan penelitian,

meneliti menyimpulkan ada perbedaan efektivitas penerapan pendekatan

konvensional dan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan prestasi belajar

64

64

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

matematika siswa kelas IX MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban. Dimana

penerapan pendekatan kontekstual lebih dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa kelas IX MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban.

Berikut ini hasil sintesis yang peneliti lakukan, sehingga peneliti dapat

menyimpulkan hasil dari penelitian ini yang tersebut di atas.

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan terhadap data nilai test,

dapat disimpulkan bahwa :

1. Prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan lingkaran yang diajar

dengan pendekatan konvensional adalah bahwa nilai rata-rata (mean)

siswa = 56,05

2. Prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan lingkaran yang diajar dengan

pendekatan kontekstual adalah bahwa nilai rata-rata (mean) siswa = 64,78

Karena nilai rata-rata siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional

lebih kecil dari nilai rata-rata siswa yang diajar dengan pendekatan

kontekstual (56,05 < 64,78), ini berarti ada perbedaan prestasi belajar

siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional dan yang diajar

dengan pendekatan kontekstual dalam pokok bahasan lingkaran. Dan

pendekatan kontekstual lebih efektif dibanding pendekatan konvensional.

3. Setelah dianalisis

a. Ternyata t hitung lebih kecil dari pada t tabel pada db = 3 dengan

= 0,05; 0,941 < 2,353 maka Ha diterima (kriteria pengujian satu sisi

kiri). Hal ini berarti hipotesis penelitian ini diterima yaitu “terdapat

65

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

perbedaan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan lingkaran

antara siswa yang diajar dengan pendekatan kontekstual dan yang

diajar dengan pendekatan konvensional”

b. Berdasarkan hasil analisis data observasi, dapat disimpulkan bahwa

dalam belajar pokok bahasan lingkaran dengan pendekatan CTL dari

40 siswa terdapat 17,5% aktif bertanya dan 40% aktif berdiskusi

yang berarti keaktifan siswa di dalam kelas lebih tampak

dibandingkan belajar dengan pendekatan konvensional, dari 41 siswa

terdapat 12,2% yang aktif bertanya dan tidak ada diskusi kelas

c. Berdasarkan hasil analisis data angket dapat disimpulkan :

1) Pengajaran pokok bahasan lingkaran dengan

pendekatan CTL sesuai diterapkan di kelas IX MTs Tarbiyatul

Islam Soko Tuban;

2) Pengajaran dengan pendekatan CTL memberi

manfaat ganda bagi siswa, yaitu disamping membuat siswa

lebih mudah memahami pelajaran juga dapat meningkatkan

kemampuan berdiskusi pada siswa;

3. Penerapan pendekatan CTL dalam pokok bahasan

lingkaran lebih memotivasi dan meningkatkan minat siswa

dalam belajar matematika.

66

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh serta kesimpulan di

atas, dapat peneliti kemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Sebelum menerapkan pendekatan CTL dalam mengajarkan pokok bahasan

lingkaran (maupun pokok bahasan yang lain), hendaknya guru memahami

benar langkah-langkah dalam melaksanakan pendekatan CTL;

2. Dari kesimpulan hasil analisis statistik dan non statistik, penerapan

pendekatan CTL dapat dilakukan guru matematika sebagai alternatif

dalam mengajarkan pokok bahasan lingkaran. Akan tetapi sebelumnya

guru dituntut untuk mempersiapkan sebaik-baiknya hal-hal berikut :

a. Penguasaan materi

b. Pembentukan kelompok siswa (kelompok yang anggotanya

heterogen)

c. Bahan-bahan lain yang diperlukan untuk mengembangkan materi.

3. Khusus bagi peneliti atau calon peneliti lain yang mungkin berniat untuk

meneliti hal yang sama, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :

a. Selektif dalam meneliti materi

b. Mengamati secermat-cermatnya obyek penelitian dalam hal minatnya,

lingkungannya, latar belakang sosial dan sebagainya

c. Menerapkan instrumen penelitian jauh-jauh hari.

67

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sholichan. 2003. Manajemen Kegiatan Belajar Mengajar Matematika dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Pengembangan Silabus. Surabaya: Ditjen. Dikdasmen, Depdikbud.

Abdullah, Sholichan. 2003. Menyongsong Implikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi di Jenjang Dikdasmen, “Makalah disampaikan dalam seminar Guru Matematika di Bojonegoro”. MGMP Matematika.

Adinawan, M., Cholik & Sugiono. 2003. Matematika untuk SLTP Jilid IIIA Kurikulum 1994 suplemen 1999. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta.

Asnawi. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Proyek Pengembangan Universitas Terbuka.

Dajan, Anto. 1974. Pengantar Metode Statistik Jilid II. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Dit.PLP, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta.

Djarwanto & Subagyo, Pangestu. 1993. Statistik Induktif. Yogyakarta, BPFE

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Reseach. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Jilah. 1999. Pengajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Ekspositori pada Sub Pokok Bahasan Keliling Lingkaran Ditinjau dari Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II Cawu 3 SLTP Harapan Lamongan Tahun Ajaran 1998/1999. Skripsi. Surabaya: FPMIPA IKIP.

Marwati. 2000. Kemampuan Siswa dalam Mentransformasikan Ide Matematika dari Bentuk Simbol ke Verbal Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas I SLTP. Skripsi. Pontianak: FKIP UNTAN.

Maslichatin, Lifa. 2004. Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contekstual Teaching and Learning (CTL)) Pada Pokok Bahasan Lingkaran di Kelas II SMP PGRI Bojonegoro. Skripsi. Bojonegoro: FPMIPA IKIP PGRI.

68

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Muzayanah, Ulfah, Hayati. 2005. Strategi Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) / Kurikulum Nasional 2004. “Makalah dipresentasikan pada KKG MI Kec. Soko”.

Nasir, Moch, PZ&d. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pengintegrasian life skill ke dalam Silabus. 2003. Jakarta: Direktorat Dikmenum, Balitbang Depdiknas.

Poerwodarminto, W.J.S. 1987. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rochim, Kemas Abdul. 2003. Rancangan Pembelajaran / Lesson Plan Berbasis CTL dan Life Skill.

Sedarmayanti & Hidayat, Syarifuddin. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono. --- . Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA

Tolchah, Moch. 2002. Diktak Praktek Mengajar Fakultas Agama Islam. Surabaya: UNMUH.

Wasis. 2005. Contextual Teaching And Learning (CTL). “Makalah disampaikan dalam Diklat Guru Bidang Studi IPA MTsN Departemen Agama”.

Winataputra & Suherman. 1993. Strategi Belajar Mengajar Matematika Modul 1 – 9. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.

69

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Batasan Masalah 5

C. Rumusan Masalah .............................................................................5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6

E. GarisBesar Isi Skripsi.......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembahasan Teori ....................................................................9

1. Pengertian Pendekatan Mengajar ................................................... 9

2. Pendekatan Konvensional .............................................................. 12

3. Pendekatan Kontekstual ................................................................. 15

B. Kerangka Berfikir 30

70

vii

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

C. Hipotesis ....................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Penentuan Populasi dan Sampel .......................................................... 32

B. Alat dan Teknik Pengumpulan Data .................................................... 33

C. Prosedur Penelitian .............................................................................. 35

D. Teknik Analisa Data ............................................................................ 39

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Perolehan Data...................................................................................... 45

B. Analisa Data ......................................................................................... 48

C. Interprestasi Hasil Analisis .................................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 64

B. Saran-saran ................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN

71

viii

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Oleh : MANSHUR

NPM : 03311498

Fakultas/Jurusan : FPMIPA/ Pendidikan Matematika

Angkatan Tahun : 2003

Judul : Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Prestasi Belajar Lingkaran Siswa Kelas IX Tahun Pelajaran 2005 / 2006 MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan

ke Panitia Ujian untuk diuji

Tanggal , 22 Mei 2007

Mengetahui/ Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. SRI WILUJENG Drs. SALAMUN, M.Pd

72

ii

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

IKIP PGRI Bojonegoro

Skripsi : MANSHUR

Disetujui dan diterima pada:

Hari/Tanggal : Sabtu / 09 Juni 2007

Jam : 14.00 – selesai

Tempat : Ruang Ujian Skripsi FPMIPA IKIP PGRI Bojonegoro

TIM PENGUJI

1. Ketua : Drs. Sujiran, M.Pd. (……………………….)

2. Sekretaris : Dra. Junarti, M.Pd. (……………………….)

3. Anggota : 1. Drs. Sujiran, M.Pd. (……………………….)

2. Drs. Ichwanudin (……………………….)

Disahkan oleh :

REKTOR

IKIP PGRI BOJONEGORO

Drs. H. BUDI IRAWANTO, M.Pd

73

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Kelompok, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………………………… 34

3.2 Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX Yang Diajar Dengan

Pendekatan Kontekstual (X) ………………………………………………….. 40

3.3 Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX Yang Diajar Dengan

Pendekatan Konvensional (Y) ……………………………………………….. 41

4.1 Data Nilai Kelas Eksperimen (X)…………………………………………….. 49

4.2 Data Nilai Kelas Kontrol (Y) ………………………………………………… 50

4.3 Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX MTs Tarbiyatul Islam Soko

Tuban Yang Diajar Dengan Pendekatan Kontekstual (X) ……………….. 52

4.4 Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX MTs Tarbiyatul Islam Soko

Tuban Yang Diajar Dengan Pendekatan Konvensional (Y) ……………… .. 54

74

iii

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Pedoman Observasi

B. Rancangan Pembelajaran Berbasis CTL

C. Kisi-Kisi Soal

D. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

E. Soal Test

F. Soal Angket

G. Surat Pencarian Data

H. Surat Keterangan Penelitian

I. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi

J. Surat Keterangan Selesai Bimbingan Skripsi

75

ix

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

LAMPIRAN A :

PEDOMAN OBSERVASI

Kepala Sekolah dan Guru Bidang Studi Matematika ditanya tentang:

1. Jumlah siswa kelas IX di MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban;

2. Jumlah rombongan belajar kelas IX MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban;

3. Pembagian kelasnya berdasarkan tingkat kepandaian atau tidak;

4. Alokasi waktu bidang studi Matematika untuk setiap kelas sama atau tidak;

5. Kelengkapan belajar mengajar tiap kelas sama atau tidak;

6. Materi yang sudah disampaikan.

76

x

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR LINGKARAN

SISWA KELAS IX TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006MTs. TARBIYATUL ISLAM SOKO TUBAN

SKRIPSI

Oleh:

M A N S H U RNIM: 03311498

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

IKIP PGRI BOJONEGOROFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM2007

77

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR LINGKARAN

SISWA KELAS IX TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006MTs. TARBIYATUL ISLAM SOKO TUBAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam

IKIP PGRI Bojonegoro

Oleh:

AHMAD SHOHIBNIM: 03311498

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

IKIP PGRI BOJONEGOROFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM2006

78

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Tiada lain yang patut diucapkan penulis pertama kali kecuali rasa syukur

ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, taufiq dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : “PENERAPAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

LINGKARAN SISWA KELAS IX TAHUN PELAJARAN 2006/ 2007

MTS. TARBIYATUL ISLAM SOKO TUBAN.”

Sholawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada pendidik, idola

dan suri tauladan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan orang-orang

yang selalu istiqomah di jalan-Nya.

Selama melakukan penelitian dan penulisan Skripsi ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan

ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Drs. Salamun, M.Pd. dan Ibu Dra. Sriwilujeng, M.Pd selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini

2. Bapak Drs. H. Budi Irawanto, M.Pd selaku Rektor Jurusan Pendidikan

Matematika yang telah banyak memberikan fasilitas dan kemudahan

3. Ibu Dra. Junarti, M.Pd. Selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI Bojonegoro

79

v

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika IKIP PGRI Bojonegoro

yang telah mentransfer ilmunya kepada kita semua

5. Bapak Kepala Sekolah, Dewan Guru, Staf, dan Siswa-Siswi MTs. Tarbiyatul

Islam Soko Tuban yang telah membantu selama penelitian

6. Rekan-Rekanita Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IKIP PGRI

Bojonegoro, teristimewa untuk Fenina, Sugianto, Junaidi Amin, Joko Santoso,

dan Sahabat-sahabatku yang lain. “Tiada saat yang terindah selain di saat-saat

kita bersama, semoga Allah senantiasa meneguhkan iman dan mengekalkan kasih

sayang kita”. Amiin

Tiada dapat penulis membalas atas semua yang telah diberikan, hanya do’a

yang dapat terucap semoga Allah SWT memberikan balasan yang sepadan atas semua

yang telah diberikan.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,

untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

berharga demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi dunia

pendidikan matematika, bermanfaat bagi kita semua umumnya, dan khususnya

bermanfaat bagi penulis sendiri. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap

langkah kita dan meridhoi apa yang kita ikhtiarkan. Amiin….

Bojonegoro, 09 Juni 2007

Penulis,

80

vi

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

Lampiran B :

RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS CTL

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : LINGKARAN

Sub Pokok Bahasan : UNSUR-UNSUR LINGKARAN

Alokasi Waktu : 2 x 45 MENIT

Kompetensi Dasar

Mengenal Lingkaran dan unsur – unsurnya

Indikator Pencapaian Hasil Belajar

a. Tujuan Proses

1. Diharapkan siswa dapat lebih mengenal lingkaran serta unsur-unsur

lingkaran, pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, juring, dan

tembereng

2. Diharapkan siswa dapat menggunakan jangka dan busur

b. Tujuan Afektif

1. Bekerjasama dengan siswa lain;

2. Berani bertanya;

3. Melakukan percobaan;

4. Menyampaikan pendapat;

5. Membuat kesimpulan.

Media

Jangka, mistar, karton, busur, dan bolpoin warna.

Kegiatan Belajar Mengajar

1. Model Pembelajaran : langsung dan kooperatif

2. Metode : tanya jawab, dan pemberian tugas kelompok

81

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

3. Skenario pembelajaran :

a. Pendahuluan

Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok

Menyampaikan tujuan pembelajaran meliputi tujuan proses dan tujuan

afektif

Mengingat kembali pengetahuan tentang lingkaran

b. Kegiatan inti

Guru memberi tugas siswa (dicatat di papan tulis) agar siswa membuat :

3 buah lingkaran

Dari gambar lingkaran kesatu siswa diminta menggambar :

a) titik pusat

b) garis dari titik pusat ke salah satu titik pada lingkaran

c) garis yang melalui pusat lingkaran dan memotong lingkaran di dua

titik

d) garis di dalam lingkaran yang memotong lingkaran di dua titik

e) siswa diarahkan untuk menyimpulkan pengertian jari-jari,

diameter, dan tali busur lingkaran.

Dari gambar lingkaran kedua siswa diminta menggambar :

a) Menunjukan keliling lingkaran

b) Menentukan dua titik pada lingkaran dan diberi nama titik A dan

titik B, bagian keliling lingkaran yang dibatasi titik A dan B diberi

warna berbeda

c) Siswa diminta menyimpulkan pengertian busur lingkaran

d) Membuat sebuah tali busur AB pada lingkaran

e) Mengarsir daerah yang dibatasi tali busur AB dan busur AB

82

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

f) Menyimpulkan pengertian tembereng

Dari gambar lingkaran ketiga siswa diminta menggambar :

a) Membuat dua jari-jari dan sebuah busur yaitu jari-jari OA, OB,

dan busur AB kemudian diarsir

b) Membuat garis tegak lurus dari pusat lingkaran ke tali busur AB

c) Menyimpulkan pengertian juring dan apotema

Penilaian

Partisipasi siswa dalam kerja kelompok

Hasil kerja siswa

83

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

LAMPIRAN D:

TABEL NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t

untuk uji dua fihak (two tail test)0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01

untuk uji satu fihak (one tail test)dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,0051234567891011121314151617181920212223242526272829304060120

1,0000,8160,7560,7410,7270,7180,7110,7060,7030,7000,6970,6950,6920,6910,6900,6890,6880,6880,6870,6870,6860,6860,6850,6850,6840,6840,6840,6830,6830,6830,6810,6790,6770,674

3,0781,8861,6831,5331,4861,4401,4151,3971,3831,3721,3631,3561,3501,3451,3411,3371,3331,3301,3281,3251,3231,3211,3191,3181,3161,3151,3141,3131,3111,3101,3031,2961,2891,282

6,3142,9202,3532,1322,0151,9431,8951,8601,8331,8121,7961,7821,7711,7611,7531,7461,7401,7331,7291,7251,7211,7171,7141,7111,7081,7061,7031,7011,6991,6971,6841,6711,6581,654

12,7064,3033,1822,7762,5712,4472,3562,3062,2622,2282,2012,1782,1602,1452,1322,1202,1102,1012,0932,0862,0802,0742,0692,0642,0602,0562,0522,0482,0452,0422,0212,0001,9801,960

31,8216,9654,5413,7473,3653,1432,9982,8962,8212,7642,7182,6812,6502,6242,6232,5832,5672,5522,5392,5282,5182,5082,5002,4922,4852,4792,4732,4672,4622,4572,4232,3902,3582,326

6,36579,9255,8414,6044,0323,7073,4993,3553,2503,1653,1063,0553,0122,9772,9472,9212,8982,8782,8612,8452,8312,8192,8072,7972,7872,7792,7712,7632,7562,7502,7042,6602,6172,576

84

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

KISI - KISI SOALPOKOK BAHASAN : LINGKARANSUB POKOK BAHASAN : UNSUR-UNSUR LINGKARAN

No. Materi IndikatorTk. Intlektual

& Tk. Kesukaran

No. Soal Nilai Kunci

1 2 3 4 5 6 7

1.Lingkaran

Mengingat kembali lingkaran

dan unsur-unsurnya :

Titik pusat lingkaran

Jari-jari / radius

Garis tengah /

Diameter

Tali busur

Busur

Juring / sektor

Tembereng

Apotema

Obyektif

a. Menentukan busur lingkaran

kecil yang ada pada gambar C1 / Sd 1 10 D

b. Menentukan daerah yang diarsir

pada gambar C1 / Md 2 10 B

c. Dari pengertian unsur-unsur

lingkaran yang sudah diketahui

dapat membedakan yang

dimaksud tembereng

C2 / Sk 3 10 C

d. Dapat membedakan dan

menunjukan yang dimaksud

apotema dari gambar C1 / Sk 4 10 A

LAM

PIRA

N C

:1

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

12 3 4 5 6 7

Uraian

e. Dapat membedakan dan

menunjukan yang dimaksud

garis tengah lingkaran dan tali

busur kemudian dapat

menjelaskannya

C2 / Sk 1. a,b 15

a. Ya b. Tidak

Karena setiap garis

tengah selalu melewati

titik pusat sedangkan

tali busur tidak selalu

melalui titik pusat

f. Dapat menjelaskan/

membedakan pengertian

setengah lingkaran dan

tembereng dari pemahaman

yang dimiliki tentang unsur-

unsur lingkaran

C2 / Sd 2 15

Ya, karena yang dimaksud

tembereng adalah daerah

yang dibatasi tali busur

dan busur lingkaran

g. Dapat mendefinisikan

diameter lingkaran dengan

kata-kata sendiri

C1 / Md 3 10

Diameter lingkaran adalah

garis yang

menghubungkan dua titik

pada lingkaran dan

melalui pusat lingkaran

2

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

12 3 4 5 6 7

h. Dapat menjelaskan pengertian

tali busur lingkaran sesuai

dengan pemahamannyaC1 / Md 4 10

Tali busur lingkaran adalah

garis lurus yang

menghubungkan dua titik

pada lingkaran

i. Dapat mendefinisikan

pengertian juring lingkaran

dengan kata-kata sendiriC1 Sk 5 10

Juring lingkaran adalah

daerah yang dibatasi oleh

dua jari-jari dan sebuah

busur lingkaran

Jumlah 100

Keterangan : - Sd = Sedang

- Md = Mudah

- Sk = Sukar

3

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

T

Q SR

B

DC

A

C

A B

O

LAMPIRAN E :

Soal Test Penelitian

Hari / Tanggal : ……………………...

Nama : ……………………...

No. Absen : ……………………...

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Jika P pusat lingkaran, busur lingkaran kecil pada gambar di bawah ini

adalah :

a. QRS

b. RST

c. QT

d. Salah semua

2. Jika O pusat lingkaran, daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini

merupakan :

a. Tembereng

b. Juring

c. Busur Lingkaran

d. Keliling Lingkaran

3. Manakah yang dimaksud dengan tembereng pada gambar di bawah ini jika

diketahui O adalah pusat lingkaran ?

a. Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OA, OB,

dan tali busur AB

b. Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OA, OB,

dan busur AB

c. Daerah yang dibatasi oleh tali busur AB dan busur AB

d. Daerah yang dibatasi oleh garis AC, AB, dan busur BC

P

O

1

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

U Q

T R

P

S

V

4. Pada gambar di bawah ini yang dimaksud apotema adalah….

a. Garis PS

b. Garis UR

c. Garis PV

d. Garis PT

II. Jawablah dengan singkat dan jelas !

1. a. Apakah setiap garis tengah merupakan tali busur ?

b. Apakah setiap tali busur juga merupakan garis tengah ? Jelaskan !

2. Apakah daerah setengah lingkaran termasuk tembereng ? Jelaskan !

3. Apakah yang dimaksud diameter lingkaran ?

4. Apakah yang dimaksud tali busur ?

5. Apakah yang disebut dengan juring lingkaran ?

2

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

IKIP PGRI BOJONEGOROKampus : Jl. Panglima Polim 46 Telp. (0353) 881046 Bojonegoro

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : AHMAD SHOHIBNIM : 03311498Fakultas : FPMIPAJurusan : PENDIDIKAN MATEMATIKAAngkatan Tahun : 2002Tingkat : IVJudul Skripsi : PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP

PRESTASI BELAJAR LINGKARAN SISWA KELAS IX TAHUN

PELAJARAN 2006/2007 MTS. TARBIYATUL ISLAM SOKO TUBAN

Pembimbing I : DRA. SRIWILUJENG, M.Pd

Pembimbing II : DRS. SALAMUN, M.Pd

Bojonegoro, 22 Mei 2006

Rektor,

Catatan :Setiap Konsultasi kartu ini harap dibawa

3

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

No. Tanggal Materi KonsultasiParaf

Pembimbing Keterangan

01.

02.

03.

04.

05.

26 – 01 – 2006

20 – 02 – 2006

16 – 03 – 2006

27 – 04 – 2006

18 – 05 – 2006

Pengajuan Judul

Pengajuan BAB I dan BAB II

Pengajuan BAB III

Pengajuan BAB IV

Pengajuan BAB V

ACC

ACC

ACC

ACC

ACC

Drs. H. BUDI IRAWANTO, M.Pd

4

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM NURUL HUDA (YASPINU)

MTs. TARBIYATUL ISLAM SOKOAlamat : Jl. Raya Soko Gg. Pahlawan No. 28 Soko Tuban Telp. (0356) 811627

S U R A T K E T E R A N G A NNo. 06 / MTs. TI / I / 2007

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tarbiyatul

Islam Soko Tuban menerangkan :

1. N a m a : AHMAD SHOHIB

2. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 03311498

3. Fakultas / Jurusan : FPMIPA / Pendidikan Matematika

IKIP PGRI Bojonegoro

4. Alamat : Ds. Mentoro Kec. Soko Kab. Tuban

Telah melaksanakan penelitian pada MTs Tarbiyatul Islam Soko Tuban guna

mendapatkan bahan dalam penyusunan Skripsi yang berjudul: “Penerapan

Pendekatan Kontekstual Terhadap Prestasi Belajar Lingkaran Siswa Kelas IX

Tahun Pelajaran 2006/ 2007 MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban.”

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Soko, 13 Maret 2006

Kepala MTs. Tarbiyatul Islam

HARIS AL HAQ, S.Pd

5

Page 93: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

IKIP PGRI BOJONEGOROKampus : Jl. Panglima Polim 46 Telp. (0353) 881046 Bojonegoro

SURAT KETERANGAN SELESAI BIMBINGAN

Kami Dosen Pembimbing Skripsi menerangkan bahwa mahasiswa :

Nama : AHMAD SHOHIB

NPM : 03311498

Fakultas/Jurusan : FPMIPA/ Pendidikan Matematika

Angkatan Tahun : 2002

Judul : Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Prestasi Belajar

Lingkaran Siswa Kelas IX Tahun Pelajaran 2005 / 2006

MTs. Tarbiyatul Islam Soko Tuban

Benar-benar telah menyelesaikan bimbingan Skripsi dengan baik serta telah kami

setujui untuk diketik dan diajukan dalam Ujian Skripsi.

Bojonegoro, 22 Mei 2006

Dosen Pembimbing

Drs. SALAMUN, M.Pd

6

Page 94: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

LAMPIRAN F :

SOAL ANGKET

Nama : ………………………..

No. Absen : ………………………..

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang pada jawaban

yang dianggap sesuai !

1. Apakah kamu merasa cocok belajar pokok bahasan lingkaran dengan cara

menemukan sendiri ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

2. Apakah kamu lebih mudah memahami pelajaran lingkaran dengan cara

memahami sendiri bersama kelompokmu ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

3. Apakah kamu merasa terdorong mengerjakan lembaran kerja bersama

kelompokmu ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

4. Apakah kamu merasa bersaing dengan teman-temanmu dalam mengerjakan

lembaran kerja ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

5. Apakah kamu merasa ingin bertanya kepada guru ketika belajar dengan

pendekatan seperti yang telah dilakukan oleh gurumu ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

7

Page 95: EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN · Web viewMisalnya untuk mengajarkan rumus keliling lingkaran dan luas lingkaran, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan bakat matematika hingga

6. Kemudian apakah kamu ingin lebih sering mengemukakan pendapat dalam

diskusi kelas ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

7. Dan setelah itu bagaimana dengan kemampuan berdiskusimu ?

( … ) Lebih mampu / ada kemajuan

( … ) Tetap saja

8. Belajar dengan menggunakan lembaran kerja saja, apakah kamu cukup

memperoleh bimbingan dalam memahami pokok bahasan lingkaran ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

9. Setelah mempelajari pokok bahasan lingkaran dengan menemukan sendiri,

apakah kamu lebih terdorong untuk mempelajarinya kembali di rumah ?

( … ) Ya

( … ) Tidak

10. Bagaimana minatmu terhadap cara / pendekatan yang telah dilakukan oleh

gurumu dalam memahami pokok bahasan lingkaran ?

( … ) Lebih tertarik

( … ) Tetap saja

( … ) Kurang tertarik

8