EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN...

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL

SMA NEGERI 6 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/ 2011

SKRIPSI

Oleh:

WINDA RETNOSARI

K7407157

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL

SMA NEGERI 6 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/ 2011

Oleh:

WINDA RETNOSARI

K7407157

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Winda Retnosari. EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN

EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

KELAS XI ILMU SOSIAL SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

2010/ 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Sebelas Maret Surakarta. April 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas hasil prestasi belajar

secara kuantitatif dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model

pembelajaran ekspositori untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada pokok

bahasan laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA

Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 147 siswa. Sampel

diambil dari seluruh populasi yaitu terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36

siswa kelas kontrol yang diambil dengan teknik random sampling. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi untuk

memperoleh nilai awal siswa dan metode tes untuk memperoleh nilai akhir prestasi

belajar akuntansi siswa setelah diberi perlakuan. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah tes obyektif bentuk pilihan ganda. Teknik prasayarat analisis yang

digunakan adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji

homogenitas. Teknik untuk menguji hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf

signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, metode TAI lebih

efektif meningkatkan prestasi belajar akuntansi karena 92% siswa kelas eksperimen

telah mencapai nilai ≥ 70 dengan rata-rata nilai 78,53. Sedangkan pada kelas kontrol

dengan model pembelajaran ekspositori hanya 72% siswa yang mencapai nilai ≥ 70

dengan rata-rata nilai 71,86. Jadi, penerapan metode TAI lebih efektif sebesar 20%

meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran

ekspositori. Hasil analisis data juga menunjukkan harga thitung sebesar sebesar 3,30

kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai ttabel dengan db=70, dan taraf

signifikansi 5% sebesar 2,022, sehingga dapat diketahui bahwa nilai thitung > ttabel atau

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3,30 > 2,022. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis,

“penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

(TAI) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi dibandingkan

dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan laporan

keuangan siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/

2011” teruji kebenarannya dan diterima.

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Winda Retnosari. K7407157. THE EFFECTIVINESS OF COOPERATIVE

LEARNING MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) AND

EXPOSITORY APLLICATION TOWARDS LEARNING ACHIEVEMENT

ON ACCOUNTING FOR THE STUDENTS OF XI IS AT SMA NEGERI 6

SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2010/2011. Skripsi, Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University Surakarta. April

2011.

The purpose of this research is to know the effectiveness of the learning

achievement result qualitatively from the application of cooperative learning model

type TAI and expository learning model to improve accounting learning achievement

on financial report subject. The research method used is the experimental method.

The population on this research are the students of XI IS at SMA Negeri 6 Surakarta

academic year 2010/2011 numbering 147 students. The sample taken from all

population consisting of 36 students for experimental class and 36 students for

control class which taken by random sampling technique. Data collection technique

were calculated using documentary method to get the students’ pre-score and test

method to get the students’ final accounting learning achievement score after the

given action. The research instrument used is objective test in multiple choice form.

Precondition technique analysis used is normality test using Lilliefors test and

homogenity test. The technique to testing the hypothesis is two parties t-test at 5% of

significance level.

Based on the result of data analysis which has been done, TAI method is

more effective to improve accounting learning achievement because 92% students on

experimental class already reach ≥70 with the mean is 78.53. In other side, control

class with expository learning model only 72% students can reach ≥70 with the mean

is 71.86. So the application of TAI method more effective about 20% to improve

students’ learning achievement compared with expository learning model. The result

of data analysis shows that tcount = 36,11 then th e result consulted with the ttable with

degrees of freedom (db) = 70, and significance level is 5% obtained as 2.022, so the

result known as tcount > ttable or 3.30 > 2.022. Based on this data analysis result it can

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

be concluded that hypothesis, “ application of cooperative learning model type Team

Assisted Individualization (TAI) more effective to improve accounting learning

achievement compared with the usage of expository learning model on financial

report subject students of XI IS at SMA Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011

“ verified and acceptable.

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan;

tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

(James Thurber)

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan

anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan anda tak akan mengetahui masa

depan jika anda menunggu-nunggu.

(William Feather)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling

setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(Andrew Jackson)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah

berhasil melakukannya dengan baik.

(Evelyn Underhill)

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran

menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.

(Lao Tse)

Ada Obsesi, Ada Jalan!

(Penulis)

Jika manusia itu mampu mengulang maka tiada manusiapun yang akan diam. Jika manusia

diberi satu maka tiada manusiapun yang akan diam. Kecuali bagi mereka yang Ikhlas. (Penulis)

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Mami dan Papi, luv u all.

2. Saudaraku Lala dan Krucil.

3. Ibu Siswandari dan Ibu Laily selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing.

4. Huruhara Friend’s, yang selalu memberi semangat

dan canda tawa.

5. Elex Mbok Band Grup dan Simbok Kuskus, yang

saling mendukung dan memberi dorongan.

6. Rekan-rekan seperjuangan BKK Akuntansi dan

Kelas C1 angkatan 2007.

7. Almamater UNS

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas

segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua BKK Akuntansi yang telah memberikan

izin penulisan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Siswandari, MStats, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

5. Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat, dan bimbingan dengan baik.

6. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.

7. Drs. Yusmar Setyobudi, M.M, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 6 Surakarta

yang memberikan izin penelitian skripsi ini.

8. Drs. Mustakim dan Dra. Hestrini, selaku guru pamong yang memberikan

bimbingan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh

guru, staf karyawan, dan siswa-siswi XI IS 1 dan XI IS 4 SMA Negeri 6

Surakarta yang membantu penulisan skripsi ini.

9. Mami, Papi, Lala, Krucil, Om Nono, dan semua keluargaku yang selalu memberi

dukungan dan semangat.

10. Drs. Budi Santoso, selaku pimpinan PT. Cinta Sejati yang memberi kesempatan

penulis bekerja dan selalu memberi izin.

11. Huruhara Friend’s, Bunda, Bantet, Chrisjohn, Tante, Kambing, Situl, dan Martini

yang selalu menghadirkan canda tawa dan semangat.

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

12. Elex Mbok Band Grup dan Simbok Kuskus, Admin Sucry, Bhothy’, Kucritz,

Yuyul, Iska’y, Tik-wa, Wochan, Tuembem yang selalu menemaniku dalam

kebersamaan dari awal perjuangan di kampus.

13. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi dan Kelas C1 angkatan 2007.

14. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Alloh SWT, amin ya Rabb.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

HALAMAN REVISI .............................................................................. iv

PENGESAHAN ...................................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

MOTTO................................................................................................... x

PERSEMBAHAN ................................................................................... xi

KATA PENGANTAR ............................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xviii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Prestasi Belajar ..................................................................... 7

a. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 7

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................. 8

c. Penilaian Prestasi Belajar ................................................ 9

2. Mata Pelajaran Akuntansi .................................................... 10

a. Pengertian Akuntansi ....................................................... 10

b. Laporan Keuangan ........................................................... 11

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

3. Belajar .................................................................................. 12

a. Pengertian Belajar ........................................................... 12

b. Tujuan Belajar ................................................................. 13

c. Prinsip-Prinsip Belajar ..................................................... 14

4. Mengajar............................................................................... 14

a. Pengertian Mengajar ........................................................ 14

b. Azaz-Azaz Mengajar ....................................................... 16

5. Model Pembelajaran ............................................................. 17

a. Pengertian Model Pembelajaran ...................................... 17

b. Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran................ 18

6. Model Pembelajaran Kooperatif .......................................... 18

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................... 18

b. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif............. 20

c. Prosedur Pembelajaran Kooperatif .................................. 21

d. Keunggulan dan Kelemahan ............................................ 22

7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI .......................... 22

8. Model Pembelajaran Ekspositori ......................................... 25

a. Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori ................... 25

b. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Ekspositori ............ 27

c. Prosedur Pembelajaran Ekspositori ................................. 28

d. Keunggulan dan Kelemahan ........................................... . 29

e. Macam-Macam Model Pembelajaran Ekspositori .......... 30

B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................... 34

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 36

D. Hipotesis ...................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 39

1. Tempat Penelitian ................................................................... 39

2. Waktu Penelitian..................................................................... 39

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 39

1. Populasi .................................................................................. 39

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

2. Sampel ................................................................................... 40

3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 40

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41

1. Variabel Penelitian .............................................................. 41

2. Metode Pengumpulan Data .................................................... 41

3. Instrumen Penelitian .............................................................. 41

D. Rancangan Penelitian .................................................................. 45

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 47

1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 47

a. Uji Normalitas ................................................................. 47

b. Uji Homogenitas .............................................................. 48

2. Pengujian Hipotesis .............................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Umum ................................................................. 51

1. Sejarah SMA Negeri 6 Surakarta ........................................... 51

2. Visi dan Misi SMA Negeri 6 Surakarta.................................. 51

3. Keadaan Lingkungan SMA Negeri 6 Surakarta ..................... 52

4. Pelaksanaan Kurikulum .......................................................... 53

B. Deskripsi Data Khusus ................................................................ 53

1. Data Nilai Kemampuan Awal................................................. 53

2. Data Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi .......................... 55

3. Data Efektivitas Hasil Prestasi Belajar ................................... 57

4. Data Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi ........................ 58

C. Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 60

1. Uji Normalitas ...................................................................... 60

2. Uji Homogenitas .................................................................... 61

D. Uji Hipotesis ................................................................................ 61

E. Pembahasan ................................................................................. 62

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 64

B. Implikasi ...................................................................................... 65

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

1. Implikasi Teoretis ................................................................. 65

2. Implikasi Praktis .................................................................... 65

C. Saran ............................................................................................ 65

1. Bagi Guru ............................................................................. 65

2. Bagi Siswa ............................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ..................................................... 37

Gambar 2. Pola Penelitian ....................................................................... 46

Gambar 3. Histogram Nilai Kemampuan Awal Kelas Eksperimen........ 53

Gambar 4. Histogram Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol.............. 54

Gambar 5. Histogram Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Eksperimen............................................................................ 55

Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Kontrol .................................................................................. 56

Gambar 7. Histogram Distribusi Peningkatan Prestasi Siswa Kelas

Eksperimen............................................................................ 58

Gambar 8. Histogram Distribusi Peningkatan Prestasi Siswa Kelas

Kontrol .................................................................................. 59

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ulangan Harian Mandiri Mata Pelajaran

Akuntansi …...……………………………………………………. 3

Tabel 2. Jadwal Rencana Penelitian ............................................................. 39

Tabel 3. Ringkasan Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran Soal ...................... 43

Tabel 4. Ringkasan Hasil Try Out Uji Daya Beda Soal ............................... 44

Tabel 5. Ringkasan Hasil Try Out Uji Validitas Soal .................................. 44

Tabel 6. Ringkasan Hasil Try Out Uji Reliabilitas Soal ............................... 45

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Eksperimen... 52

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol ........ 53

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Eksperimen ..................................................................................... 54

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Kontrol ............................................................................................ 55

Tabel 11. Efektivitas Hasil Kelas Eksperimen ............................................... 56

Tabel 12. Efektivitas Hasil Kelas Kontrol ...................................................... 57

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas

Eksperimen ..................................................................................... 57

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Peningkatan Prestasi Belajat Siswa Kelas

Kontrol ............................................................................................ 58

Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ................................................... 59

Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ............................................... 60

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Try Out SMA N 5 Surakarta ......... 69

Lampiran 2. Daftar Nama Kelas Eksperimen SMA N 6 Surakarta ..... 70

Lampiran 3. Daftar Nama Kelas Kontrol SMA N 6 Surakarta ............ 71

Lampiran 4. Daftar Nilai Akuntansi Semester I .................................. 72

Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi .............................................. 73

Lampiran 6. Soal Try Out .................................................................... 74

Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Try Out ........................................... 88

Lampiran 8. Lembar Jawab Try Out .................................................... 89

Lampiran 9. Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran,

Daya Beda Soal ............................................................... 90

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Validitas, Reliabilitas,

Tingkat Kesukaran, Daya Beda Soal ............................... 96

Lampiran 11. Daftar Nama Kelompok TAI ........................................... 96

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen... 97

Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol... ..... 104

Lampiran 14. Materi Laporan Keuangan ............................................... 110

Lampiran 15. Soal Latihan ..................................................................... 117

Lampiran 16. Kuis Kelas Eksperimen ................................................... 127

Lampiran 17. Soal Tes Prestasi .............................................................. 129

Lampiran 18. Kunci Jawaban Soal Tes Prestasi .................................... 141

Lampiran 19. Lembar Jawab Tes ........................................................... 142

Lampiran 20. Data Penghargaan Tim .................................................... 143

Lampiran 21. Perhitungan Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen

......................................................................................... 146

Lampiran 22. Perhitungan Kemampuan Awal Siswa Kelas Kontrol..... 147

Lampiran 23. Perhitungan Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Eksperimen ..................................................................... 148

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Lampiran 24. Perhitungan Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Kontrol............................................................................... 149

Lampiran 25. Data Efektivitas Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas

Eksperimen dan Kontrol..................................................... 150

Lampiran 26. Data Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas

Eksperimen.......................................................................... 152

Lampiran 27. Data Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas

Kontrol................................................................................ 153

Lampiran 28. Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelas Eksperimen....... 154

Lampiran 29. Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelas Kontrol............. 155

Lampiran 30. Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi Kelas Eksperimen......... 156

Lampiran 31. Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi Kelas Kontrol .............. 157

Lampiran 32. Tabel Persiapan Uji Homogenitas Kemampuan Awal ..... 158

Lampiran 33. Tabel Persiapan Uji Homogenitas Nilai Tes Prestasi ....... 161

Lampiran 34. Tabel Persiapan Uji Homogenitas Nilai Tes Prestasi ....... 164

Lampiran 35. Hasil Uji Hipotesis Berbantuan Minitab ........................... 166

Lampiran 36. Foto Kegiatan .................................................................... 167

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang penting dan memerlukan

perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang

bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, akan

tetapi semua pihak baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung

jawab. Sekolah merupakan salah satu instansi atau lembaga pendidikan yang

berperan dalam proses edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi tingkah

laku ke arah yang lebih baik.

Permasalahan utama yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini adalah

rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan koreksi bagi kinerja dunia

pendidikan, khususnya bagi elemen-elemen yang terlibat dalam dunia pendidikan

seperti guru, siswa, dan pemerintah. Prestasi belajar yang rendah mencerminkan

proses pembelajaran yang kurang berhasil. Berkaitan dengan hal tersebut, sedikitnya

terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan agar memberikan kontribusi

terhadap peningkatan prestasi belajar adalah fasilitas belajar, guru yang

berkompeten, dan pemilihan model pembelajaran. Kenyataan yang muncul, banyak

sekolah yang tidak memiliki fasilitas penunjang belajar mengajar seperti media,

koleksi buku perpustakaan yang kurang lengkap, buku yang digunakan guru sudah

tidak relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Masih ada guru yang kurang

memiliki kompetensi memadai mengembangkan metode pembelajaran dan ilmu

pengetahuan, sehingga pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton dan kurang

berisi. Pemilihan model pembelajaran yang diterapkan kurang memperhatikan

beberapa hal seperti bahan atau materi, waktu, tujuan dan karakteristik siswa.

Selain tiga syarat utama tersebut, kemampuan intelektual siswa sangat

menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi,

tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya

aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses,

sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.

Keberhasilan siswa meraih prestasi belajar optimal, tidak terlepas dari

kemampuan guru mengembangkan metode-metode pembelajaran yang berorientasi

pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam kegiatan

belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran yang sekarang masih banyak digunakan

masih berpusat pada guru, siswa kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikir. Pada proses belajar mengajar selama ini, siswa lebih

ditekankan pada proses penerimaan informasi dari guru. Siswa dipaksa untuk

mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diterimanya.

Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa dapat meraih

prestasi belajar yang optimal. Untuk dapat mengembangkan metode pembelajaran

yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan

dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian metode-metode tersebut dalam

proses belajar mengajar. Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan

dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan dan kondisi siswa-siswa di

kelas. Tanpa pemahaman terhadap kondisi proses belajar mengajar, maka metode

pembelajaran yang dikembangkan guru cenderung tidak dapat meningkatkan

peranserta siswa secara optimal dalam proses belajar mengajar, dan pada akhirnya

tidak dapat memberi sumbangan yang besar terhadap pencapaian prestasi belajar

siswa.

Akuntansi merupakan salah satu jenis pengetahuan prosedural yang

mempunyai kegiatan bersifat hierarkis, dari bukti transaksi sampai pembuatan

laporan keuangan yang akan digunakan untuk mengambil sebuah keputusan. Untuk

memahami mata pelajaran akuntansi membutuhkan ketrampilan mengerjakan soal

dengan cepat yang menjadi tuntutan utama, tetapi selain terampil dalam

mengerjakan, fungsi mengingat dan memahami juga menjadi hal yang harus

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diperhatikan. Selama ini model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses

belajar mengajar akuntansi adalah model pembelajaran ekspositori dengan metode

ceramah, demonstrasi, latihan, dan tanya jawab. Model pembelajaran ekspositori

merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga kurang

efektif digunakan karena semua materi pelajaran sudah disiapkan oleh guru, siswa

hanya memperoleh bahan yang sudah jadi tanpa melakukan pengolahan informasi.

Akibatnya, pencapaian prestasi belajar yang diperoleh siswa rendah. Terbukti dari

hasil ulangan harian mandiri semester gasal, sebesar 40,14% dari 147 siswa kelas XI

IPS belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Rata-rata nilai murni

ulangan harian mandiri mata pelajaran akuntansi semester gasal SMA Negeri 6

Surakarta tahun ajaran 2010/2011, dapat dilihat dari data berikut.

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ulangan Harian Mandiri Mata Pelajaran Akuntansi

No Kelas Rata-rata Nilai >KKM <KKM % Ketuntasan

1. XI IPS 1 69,26 18 siswa 18 siswa 50%

2. XI IPS 2 67,95 26 siswa 12 siswa 68%

3. XI IPS 3 65,46 22 siswa 15 siswa 59%

4. XI IPS 4 70,431 22 siswa 14 siswa 61%

Untuk itu, dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memilih model

pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat

tercapai, penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat dapat menghambat

tercapainya tujuan pembelajaran dan pencapaian prestasi belajar siswa khususnya

mata pelajaran akuntansi tidak maksimal. Alternatif model pembelajaran yang dapat

menarik perhatian siswa dalam belajar diantaranya dengan menganjurkan siswa

belajar secara kelompok atau dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberi kesempatan

kepada siswa saling bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang

terstruktur.

Terdapat banyak model pembelajaran kooperatif, pada penelitian ini akan

digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran akuntansi adalah metode

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Team Assisted Individualization (TAI). Dalam metode ini, siswa dituntut menguasai

suatu materi secara berkelompok dengan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki

masing-masing individu untuk bekerja sama dalam sebuah tim. Metode ini dapat

mempermudah siswa dalam mempelajari akuntansi. Kesulitan pemahaman pada

materi pelajaran yang tidak dapat dipecahkan secara individual dapat dipecahkan

bersama dengan anggota tim serta dengan bantuan guru.

Pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang tepat, maka akan dapat

mempermudah mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa

untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan suatu tugas atau materi

pembelajaran. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif Team Assisted

Individualization (TAI) diharapkan akan dapat membantu siswa dalam mencapai

prestasi belajar yang optimal, khususnya prestasi belajar akuntansi.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul yang berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Ekspositori

Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 6

Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran akuntansi yang selama ini digunakan berpusat pada guru.

2. Model pembelajaran ekspositori yang digunakan guru, belum mampu

meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran akuntansi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar penelitian dikaji dapat lebih

terarah dan mendalam maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kooperatif yang diterapkan dibatasi pada metode Team

Assisted Individualization (TAI) untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ekspositori dibatasi pada metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan latihan

untuk kelas kontrol.

2. Prestasi belajar akuntansi dibatasi pada prestasi belajar kognitif siswa pada pokok

bahasan laporan keuangan perusahaan jasa.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi

dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada pokok

bahasan laporan keuangan siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 6 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui

efektivitas hasil prestasi belajar secara kuantitatif dari penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran ekspositori untuk meningkatkan prestasi

belajar akuntansi pada pokok bahasan laporan keuangan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat baik teoritis maupun

praktis, yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada dunia

pendidikan dalam pengajaran akuntansi terutama dalam hal penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penerapan model pembelajaran ini dapat mempermudah siswa untuk cepat

memahami materi serta menumbuhkan minat, keaktifan, dan kreativitas siswa dalam

proses pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.

b. Bagi Guru

Memberikan guru variasi strategi belajar mengajar yang dapat digunakan

sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Bagi Peneliti

Menjadi sarana menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku

perkuliahan, dan dapat dijadikan peneliti sebagai bahan untuk menerapkan model

pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi ajar sesuai dengan

karakteristik siswa pada proses pembelajaran.

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Setiap siswa pada dasarnya memiliki perbedaan kemampuan antara satu

dengan yang lainnya. Perbedaan-perbedaan kemampuan siswa membawa akibat yang

berbeda pada proses belajar mengajar di sekolah. Misalnya kebiasaan belajar siswa

dapat membawa akibat yang berbeda dalam pencapaian prestasi belajar siswa.

Mengenai perbedaan kemampuan ini, guru harus memahaminya. Berkaitan dengan

hal ini, salah satu cara guru harus mampu menilai prestasi belajar siswa untuk

kepentingan pembelajaran. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, guru dapat

mengambil tindakan yang tepat untuk mempersempit perbedaan kemampuan tiap

siswa.

Syaiful Bahri Djamarah (2002:88) mendefinisikan, “Prestasi belajar adalah

hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”. Zaenal Arifin (2010:12)

menyatakan, bahwa “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, yang

kemudian diserap dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.

Zaenal Arifin menjelaskan “prestasi” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”

(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek

pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta

didik.

Berdasarkan pendapat di atas diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil usaha belajar yang telah dicapai siswa berupa peningkatan

kemampuan dan pemahaman serta terjadi perubahan perilaku individu setelah

mengikuti proses belajar mengajar.

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2005:132-139), faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam macam, yaitu :

1) Faktor internal siswa

Faktor internal siswa merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa

sendiri yang terdiri dari beberapa aspek meliputi:

a) Aspek fisiologis

Aspek fisiologis mencakup kondisi umum jasmani dan tegangan otot

yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam belajar.

b) Aspek psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan prestasi belajar siswa.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

(1) Intelegensi siswa

(2) Sikap siswa; sikap siswa terhadap rangsangan yang diberikan.

(3) Bakat siswa; kemampuan yang menonjol pada bidang tertentu.

(4) Minat siswa; kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa

tertarik pada bidang studi/ pokok bahasan tertentu dan senang

mempelajari materi itu.

(5) Motivasi siswa; keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar itu demi tercapai satu tujuan.

2) Faktor eksternal siswa

Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam yaitu :

a) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa. Selain itu lingkungan

masyarakat atau tempat tinggal juga mempengaruhi semangat belajar,

lingkungan sosial yang baik akan berdampak pula pada pencapaian

prestasi belajar siswa.

b) Lingkungan nonsosial

Lingkungan non-sosial merupakan lingkungan fisik yang dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan non-sosial meliputi

gedung sekolah dan letaknya, rumah tinggal keluarga siswa, alat-alat

belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode

yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi

pelajaran.

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Penilaian Prestasi Belajar

Menurut Aunurrahman (2009:207), “Penilaian (assesment) adalah

penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh

informasi tentang sejauh mana proses penilaian peserta didik atau ketercapaian

kompetensi peserta didik”. Menurut Oemar Hamalik (2008:146), “Assessment adalah

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement)

siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional”. Lebih lanjut, Cartono & Toto

Sutarto ((2006:1) menyatakan, “Penilaian juga digunakan untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat

dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran

sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan”.

Salah satu alat untuk melakukan penilaian prestasi belajar aspek kognitif

adalah bentuk tes tertulis. Menurut Wina Sanjaya (2008:187), “Tes adalah teknik

penilaian yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam

pencapaian suatu kompetensi tertentu”. Sejalan dengan pernyataan tersebut, menurut

Suharsimi Arikunto (2005:32), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau

alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Hasil tes dapat

diolah dalam bentuk angka (kuantitatif) dan atau dengan pernyataan naratif

(kualitatif).

Menurut Zainal Arifin (2010:12-13), penilaian prestasi belajar mempunyai 5

fungsi utama antara lain :

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta

didik.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi belajar

adalah cara menilai ketercapaian kompetensi siswa dalam proses pembelajaran

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan menggunakan beragam alat penilaian. Penilaian dilakukan dengan tes. Tes ini

berguna untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman materi dan

kemampuan yang dimiliki siswa serta dapat digunakan sebagai salah satu indikator

keberhasilan proses belajar mengajar.

2. Mata Pelajaran Akuntansi

a. Pengertian Akuntansi

Achmad Tjahjono & Sulastiningsih (2003:2) berpendapat, “... akuntansi

dapat didefinisikan sebagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk mengukur,

memproses dan mengkomunikasikan informasi keuangan suatu unit organisasi atau

kesatuan ekonomi untuk digunakan oleh para pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi”.

Sedangkan pendapat para ahli lain seperti yang dikutip oleh Akhmad

Widodo (2006:3) yaitu :

1) Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu

informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk

mengendalikan organisasi. (Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD)

2) Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu system untuk

menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi

tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung

jawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (Akuntansi

Perusahaan), pemerintah (Akuntansi Pemerintah), ataupun organisasi

masyarakat lainnya (Akuntansi Publik). (Kurikulum Berbasis Kompetensi,

2003)

3) Suatu proses pengidentifikasian (pengkajian), pengukuran, dan

pengkomunikasian informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan

keputusan-keputusan. (terjemahan bebas definisi akuntansi “A Statemant

basic accounting theory”, American Accounting Accociation)

4) Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data

akuntatif, terutama yang bersifat keuangan adri kesatuan usaha ekonomi yang

dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam pemilihan

alternatif suatu keadaan. (terjemahan bebas definisi akuntansi dari : American

Institute of Certified Public Accountant)

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, akuntansi merupakan

disiplin ilmu memberikan informasi kepada pengelola perusahaan untuk

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melaksanakan kegiatan secara efisien serta pengambilan kebijakan perusahaan dan

sebagai pertanggungjawaban organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan

informasi akuntansi. Sedangkan dari proses kegiatan, akuntansi merupakan satu

siklus pencatatan akuntansi yang dimulai dari identifikasi data sampai memproses

data menjadi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.

b. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya dinyatakan sebagai hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komuniksai antara data keuangan atau

kegiatan suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data dan

kegiatan perusahaan tersebut. Menurut Zaki Baridwan (2004:17), “Laporan

keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu

ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan”. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para

pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk

memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar

perusahaan.

Laporan keuangan dibagi menjadi 3 dalam pokok bahasan ini, yaitu:

1) Laporan laba/ rugi

Laporan laba/ rugi memuat informasi mengenai penghasilan yang diperoleh

perusahaan selama satu periode dan beban-beban yang secara langsung atau tidak

langsung berhubungan dengan usaha memperoleh penghasilan dalam periode yang

bersangkutan sehingga laporan laba/ rugi dapat disusun dari data yang terdapat pada

kolom ikhtisar laba/ rugi dalam neraca lajur. Dengan demikian, laporan laba/ rugi

merupakan ringkasan pendapatan dan beban-beban dalam jangka waktu tertentu.

Pengurangan pendapatan dengan beban-beban yang terjadi selama periode yang

bersangkutan akan diperoleh laba/rugi. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka

diperoleh laba, dan jika pendapatan lebih kecil daripada bebannya maka akan

diperoleh rugi.

2) Laporan Perubahan Ekuitas

Transaksi yang mengakibatkan perubahan ekuitas adalah transaksi

terjadinya penghasilan, beban, penarikan, atau tambahan setoran modal sehingga

untuk menyusun laporan perubahan modal adalah modal pemilik pada awal periode,

saldo akun ikhtisar laba/rugi (laba/ rugi bersih) dan saldo akun prive. Laporan

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perubahan ekuitas (modal) merupakan ringkasan perubahan modal ekuitas suatu

perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini disajikan untuk melengkapi laporan

keuangan lainnya, yaitu menjelaskan perubahan baik penambahan atau pengurangan

atas ekuitas (modal) selama periode tertentu.

3) Neraca

Neraca adalah suatu daftar yang memuat unsur-unsur aktiva, kewajiban,

ekuitas (akhir) yang telah disusun secara sistematis sehingga menggambarkan

keadaan keuangan pada suatu waktu tertentu. Aktiva dan kewajiban harus

diklasifikasikan sendiri-sendiri misal aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban lancar

dan kewajiban jangka panjang. Penyusunan neraca tinggal melihat saldo-saldo akun

di neraca lajur dan di pindahkan di laporan keuangan.

(Agus Suranta dkk, 2005:47-52)

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses dan unsur yang sangat mendasar dalam

penyelenggaraan pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai

tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa,

baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Menurut Sardiman (2001:2), “Belajar

diartikan sebagai suatu perubahan tingkah-laku karena hasil dari pengalaman yang

diperoleh”. Menurut W. Gulo (2002:8), “Belajar adalah suatu proses yang

berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah

laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat”.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

belajar terjadi apabila timbul tanda-tanda perubahan perilaku manusia sebagai hasil

pengalaman yang diperoleh dari proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku yang

muncul akibat keadaan emosi, lelah, jenuh tidak dapat dianggap sebagai akibat dari

proses pembelajaran.

Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan. Belajar merupakan

proses mental yang terjadi pada diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya

perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu

dengan lingkungan yang disadari. Dengan demikian belajar sebagai perubahan

tingkah laku manusia, menurut Syaiful Sagala (2009:53) memiliki ciri-ciri perubahan

sebagai berikut.

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kepribadian yang

berfungsi terus menerus, yang berpengaruh pada proses belajar selanjutnya.

2) Belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual.

3) Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan, yaitu arah yang ingin dicapai

melalui proses belajar.

4) Belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh, melibatkan keseluruhan

tingkah laku secara integral.

5) Belajar adalah proses interaksi.

6) Belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada kompleks.

b. Tujuan Belajar

Tujuan belajar tidak hanya digunakan untuk menambah pengetahuan atau

mengubah tingkah laku, tetapi juga agar yang dipelajari siswa dapat digunakan

dalam berbagai situasi, sehingga secara berkesinambungan terus digunakan. Menurut

Sardiman (2001:26), tujuan belajar ada tiga jenis sebagai berikut.

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan

kemampuan berpikir sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain

tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,

sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

keterampilan. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih

kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu akan

menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau

meniru.

3) Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru

harus lebih bijak dan hati dalam pendekatannya. Pembentukan sikap mental dan

perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai kepada anak

didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai, anak didik akan tumbuh kesadaran dan

kemauannya, untuk mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara optimal. Upaya untuk

mendorong terwujudnya perkembangan potensi siswa tersebut tentunya merupakan

proses yang tidak singkat. Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses belajar

mengajar terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara kesinambungan, maka

proses belajar mengajar harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip belajar

yang benar, berdasarkan dari kebutuhan siswa untuk belajar. Menurut Nana Syaodih

Sukmadinata (2009:165-167), prinsip umum belajar sebagai berikut.

1) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.

2) Belajar berlangsung seumur hidup.

3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor

lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri.

4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan.

5) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.

6) Belajar berlangsung dengan guru dan tanpa guru.

7) Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.

8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan

yang sangat kompleks.

9) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.

10) Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan

dari orang lain.

4. Mengajar

a. Pengertian Mengajar

Pandangan mengajar yang hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan dari

guru kepada siswa, dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan keadaan zaman

sekarang. Menurut Wina Sanjaya (2008:76), ada tiga alasan mengapa konsep

mengajar tersebut kurang tepat digunakan zaman sekarang yaitu :

1) siswa bukan orang dewasa dalam bentuk mini, tetapi mereka adalah

organisme yang sedang berkembang;

2) ledakan ilmu pengetahuan mengakibatkan kecenderungan setiap orang

tidak mungkin dapat menguasai setiap cabang keilmuan;

3) penemuan-penemuan baru khususnya terhadap konsep perubahan tingkah

laku manusia.

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi

juga dapat dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Hal

ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa dijadikan sebagai

pusat dari kegiatan. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban, dan

meningkatkan mutu kehidupan siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.

Pemberdayaan diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku

khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan

mewujudkan masyarakat belajar. Meskipun siswa sebagai pusat dari kegiatan, namun

peran guru sebagai pengajar tidak langsung hilang dalam pembelajaran. Guru dapat

berperan sebagai fasilitator, mengatur berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari

siswa.

Konsep mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan dengan

harapan agar siswa belajar. Hal yang terpenting dari konsep ini adalah mengajar

merupakan proses mengubah perilaku. Dalam pengertian ini, mengajar tidak

ditentukan oleh lamanya serta banyaknya materi yang disampaikan, tetapi dampak

dari proses pembelajaran itu sendiri. Wina Sanjaya (2010: 98-100) menyatakan,

terdapat beberapa karakteristik dari konsep mengajar sebagai proses mengatur

lingkungan sebagai berikut.

1) Mengajar berpusat pada siswa

Mengajar tidak hanya ditentukan berdasarkan kemauan guru, akan tetapi

sangat ditentukan kemauan siswa itu sendiri dengan arahan dari guru. Mengenai

topik yang ingin dipelajari siswa, cara mempelajarinya, bukan hanya guru yang

menentukan tetapi juga siswa. Di sini, peran guru berubah dari sumber belajar

menjadi sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak sebagai orang yang membantu

siswa untuk belajar.

2) Siswa sebagai subjek belajar

Dalam konsep mengajar sebagai proses mengatur lingkungan. Siswa tidak

dianggap sebagai individu yang pasif yang hanya sebagai penerima informasi, akan

tetapi dipandang sebagai individu yang aktif, yang memiliki potensi untuk

berkembang.

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Proses pembelajaran berlangsung di mana saja

Kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa. Siswa dapat

memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhan dan sifat materi

pelajaran.

4) Pembelajaran berorientasi pada tujuan

Penguasaan materi bukanlah akhir dari proses pengajaran, akan tetapi

hanya sebagai tujuan antara pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Artinya,

sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai siswa dapat membentuk pola perilaku

siswa itu sendiri.

b. Azaz-Azaz Mengajar

Proses mengajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang memiliki tujuan,

yaitu menciptakan suasana menyenangkan siswa dan mewujudkan prestasi belajar

yang tinggi. Keberhasilan proses mengajar menuntut perhatian guru untuk

mempertimbangkan dan menyakinkan bahwa sejumlah komponen yang terlibat

benar-benar kondusif terhadap pencapaian tujuan itu sendiri. Moh. Ali dalam

Mulyani Sumantri & Johar Permana (2001:107), menyatakan guru-guru untuk

berpegang pada azaz-azaz mengajar sebagai berikut.

1) Mengajar sepatutnya mempertimbangkan pengalaman belajar (peserta

didik) sebelumnya.

2) Proses pengajaran dimulai bila peserta didik dalam keadaan siap untuk

melakukan kegiatan belajar.

3) Bahan pelajaran seharusnya menarik minat peserta didik untuk

mempelajarinya.

4) Dalam melaksanakan pengajaran, guru seharusnya berusaha agar peserta

didik terdorong untuk melakukan kegiatan belajar.

5) Proses pengajaran sepatutnya memperhatikan perbedaan-perbedaan

individual yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

6) Pengajaran sepatutnya mengantarkan peserta didik untuk melakukan proses

belajar secara aktif.

7) Pelaksanaan pengajaran sepatutnya berpegang pada prinsip-prinsip

pencapaian hasil belajar.

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam

menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan

(PAIKEM). Model pembelajaran yang menarik dan variatif akan berimplikasi pada

minat maupun motivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar di

kelas serta pencapaian prestasi belajar siswa. Tuntutan untuk mengembangkan model

pembelajaran kreatif, mewajibkan guru mampu mengikuti tuntutan perkembangan

dunia pendidikan terkini. Guru harus berani berinovasi dan beradaptasi dengan

beragam model pembelajaran.

Agus Suprijono (2010:46), “Model pembelajaran didefinisikan sebagai

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar”. Aunurrahman (2009:146),

menyatakan bahwa

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan

aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan pendapat diatas, model pembelajaran pada dasarnya merupakan

bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan sebagai pedoman guru

dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, model

pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran.

b. Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan

kemampuan baru. Guru harus cermat dalam menentukan model pembelajaran yang

akan digunakan. Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat digunakan oleh

guru dengan menyesuaikan kondisi sekolah dan siswa. Menurut Hamzah (2009:88),

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ada tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode

pembelajaran, yaitu :

1) tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam

semua kondisi;

2) metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang

berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran;

3) kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki pengaruh yang konsisten

pada hasil pengajaran.

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2010:130), pertimbangan-pertimbangan

pemilihan model pembelajaran sebagai berikut.

1) Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi

pembelajaran.

3) Pertimbangan dari sudut siswa.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan tidak semua model

pembelajaran sama efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga

diperlukan pertimbangan-pertimbangan khusus yang harus dipahami oleh guru

seperti karakteristik siswa dan materi pembelajaran, karena model pembelajaran

yang diterapkan akan membawa dampak yang berbeda terhadap prestasi belajar

siswa.

6. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran kooperatif adalah suatu

model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan

belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan

yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak bisa bekerja sama

dengan orang lain, siswa yang acuh terhadap siswa lain dan lingkungan.

Menurut Slavin (2008:4), ada dua alasan yang membuat pembelajaran

kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan yaitu :

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar yang mendukung

penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi

para siswa, dan juga akibat-akibat positif yang dapat mengembangkan

hubungan antarkelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah

dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain adalah

tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir,

menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan

kemampuan dan pengetahuan mereka.

Berdasarkan dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk

pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah yang selama

ini menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru.

Menurut Wina Sanjaya (2010:242), “Pembelajaran kooperatif merupakan

model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/ tim kecil, yaitu

antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen)”. Sistem penilaian

dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika

kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian,

setiap anggota kelompok mempunyai saling ketergantungan positif. Ketergantungan

yang positif ini akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok.

Setiap individu akan saling membantu dan mempunyai motivasi untuk keberhasilan

kelompok, sehingga setiap anggota kelompok akan memiliki kesempatan yang sama

untuk memberikan konstribusi terhadap keberhasilan kelompok/ tim.

Dalam melakukan proses belajar mengajar guru tidak lagi mendominasi

seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi

dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama mereka. Dengan

melaksanakan model pembelajaran kooperatif, memberi kesempatan siswa meraih

keberhasilan dalam belajar, disamping itu juga melatih siswa untuk memiliki

keterampilan, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan sosial seperti

kemampuan mengemukakan pendapat, memberi saran, menghargai pendapat orang

lain, bekerja sama, rasa setia kawan, dan mengurangi munculnya perbedaan kelas

sosial dalam kelas.

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Wina Sanjaya (2010:246), terdapat empat prinsip dasar

pembelajaran kooperatif sebagai berikut.

1) Prinsip Ketergantungan Positif (Positive Interdependence)

Dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan suatu penyelesaian tugas

sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh

sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian

tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan

demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan.

2) Tanggung Jawab Perseorangan (Individual Accountability)

Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena

keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota

kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota

harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus

memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.

3) Interaksi Tatap Muka (Face to Face Promotion Interaction)

Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada

setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan

saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang

berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap

perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi

kekurangan masing-masing.

4) Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)

Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam

kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru

perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap siswa

mempunyai kemampuan berkomunikasi, misalnya kemampuan mendengarkan dan

kemampuan berbicara, padahal keberhasilan kelompok ditentukan oleh partisipasi

setiap anggotanya.

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Wina Sanjaya (2010:248), prosedur pembelajaran kooperatif pada

prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu:

1) Penjelasan Materi

Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok

materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama dalam tahap

ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru

memberikan gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang

selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran kelompok (tim).

2) Belajar dalam Kelompok

Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi

pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing

yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokan pembelajaran kooperatif bersifat

heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-perbedaan setiap

anggotanya, baik perbedaan gender, latar belakang agama, sosial-ekonomi, dan etnik

serta perbedaan kemampuan akademik.

3) Penilaian

Penilaian dilakukan dengan tes atau kuis, tes atau kuis dapat dilakukan baik

secara individual maupun kelompok. Tes individual akan memberikan informasi

kemampuan setiap siswa. Sedangkan tes kelompok akan memberikan informasi

kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap kelompok adalah memiliki nilai

sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama

dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompok.

4) Pengakuan Tim

Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau

tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.

Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi tim

untuk terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih

mampu meningkatkan prestasi mereka.

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2010:24), keunggulan dan kelemahan pembelajaran

kooperatif sebagai berikut.

1) Keunggulan pembelajaran kooperatif :

a) Saling ketergantungan positif.

b) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.

c) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

d) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.

e) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan

guru.

f) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan.

2) Kelemahan pembelajaran kooperatif :

a) Guru harus menyiapkan pembelajaran secara matang.

b) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan

dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.

c) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan

topik permaslahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang

tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini

mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

7. Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization

Menurut Slavin (2008:187), dasar pemikiran pembelajaran kooperatif Team

Assisted Individualization (TAI) adalah “...untuk mengadaptasi pengajaran terhadap

perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian

prestasi siswa”. Metode ini merupakan metode pembelajaran secara kelompok,

terdiri dari seorang siswa yang mempunyai kemampuan lebih berperan sebagai

asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang lamban dalam satu

kelompok. Siswa saling berinteraksi melalui diskusi kelompok untuk menyelesaikan

masalah yang akan meningkatkan kemampuan siswa baik yang berkemampuan awal

tinggi, sedang, dan rendah. Metode TAI juga menekankan tugas individu, sehingga

siswa akan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Siswa juga dituntut

menguasai suatu materi secara berkelompok dengan memaksimalkan kemampuan

yang dimiliki masing-masing individu untuk bekerja sama dalam sebuah tim.

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Metode TAI akan memotivasi siswa untuk saling membantu anggota

kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi dengan lebih

mengutamakan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif. Pemilihan

pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dalam kegiatan

belajar mengajar dimaksudkan untuk :

a. Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin.

b. Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktunya untuk mengajar

kelompok-kelompok kecil.

c. Meningkatkan kemampuan siswa untuk kerja sama dengan kelompok belajar.

d. Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan dalam interaksi sosial dan

komunikasi siswa.

e. Siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan

cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan

pintas.

Tahapan pembelajaran Team Assisted Individualization, menurut Slavin

(2008:195-200) sebagai berikut.

a. Team atau kelompok

Kelompok yang dibentuk beranggotakan 3-5 orang siswa. Kelompok

tersebut merupakan kelompok heterogen, yang mewakili hasil-hasil akademis dalam

kelas, jenis kelamin dan ras. Fungsi kelompok adalah untuk memastikan bahwa

semua anggota kelompok ikut belajar dan lebih khusus adalah mempersiapkan

anggotanya untuk mengerjakan tes dengan baik.

b. Placement Test atau Tes Penempatan

Para siswa diberi pretest pada permulaan program. Hal ini dimaksudkan

untuk menempatkan siswa pada kelompok belajar yang didasarkan pada hasil tes

mereka.

c. Materi Kurikulum

Pada proses pengajaran harus disesuaikan dengan materi yang terdapat pada

kurikulum yang berlaku dengan menerapkan teknik dan strategi pemecahan masalah

untuk penguasaan materi.

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Belajar Kelompok

Setelah guru menjelaskan materi pokok pada tiap pertemuan, siswa

ditempatkan pada kelompoknya masing-masing. Tujuan dari kelompok ini adalah

agar semua siswa aktif untuk belajar dan lebih khusus siswa menyelesaikan tugas

secara mandiri. Setiap siswa dalam setiap kelompok bekerja dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Siswa membentuk pasangan untuk saling memeriksa.

2) Siswa mempelajari materi pokok dan bertanya kepada rekan kelompok atau guru

jika ada yang tidak dimengerti.

3) Setelah itu, siswa mengerjakan tugas pada modul yang dibagikan.

e. Skor Tim dan Rekognisi Tim

Setiap akhir pokok bahasan, guru menghitung skor kelompok. Skor ini

diperoleh dari rata-rata nilai kuis dan nilai tes tiap pokok bahasan yang diperoleh tiap

anggota kelompok. Kemudian guru mengumumkan predikat untuk tiap kelompok

berdasarkan skor yang diperoleh. Kriteria yang dianut untuk prestasi kelompok yaitu

kriteria tinggi untuk kelompok super (super team), kriteria menengah untuk

kelompok hebat (great team) dan kriteria minimum untuk kelompok baik (good

team).

f. Kelompok Pengajaran

Pada tiap pertemuan, guru memberikan bimbingan selama 10 sampai 15

menit dalam suatu kelompok yang anggotanya diambil dari tiap-tiap kelompok yang

terbentuk yang memiliki tingkat penguasaan yang sama dilihat dari modul yang

diselesaikan. Tujuan dari pengajaran kelompok ini adalah agar siswa dapat

mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan baru yang diberikan oleh guru dengan

pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki siswa sehingga mereka dapat

memahami konsep yang diajarkan dengan baik. Pada saat guru memberikan

pengajaran kelompok ini, siswa yang lain tetap melanjutkan untuk mengerjakan soal

pada kelompoknya masing-masing.

g. Tes Fakta

Para siswa diminta mengerjakan tes-tes fakta selama tiga menit.

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Unit seluruh kelas

Pada akhir materi pembelajaran, guru menghentikan pengajaran individual

dan pengajaran kelompok, kemudian menggunakan waktu satu kali pertemuan untuk

memberikan materi kepada siswa secara keseluruhan yang berhubungan dengan

strategi pemecahan soal, sehingga mereka lebih siap untuk menghadapi tes.

8. Model Pembelajaran Ekspositori

a. Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori

Menurut Dimyati & Mudjiono (2002:172), “Model pembelajaran

ekspositori merupakan kegiatan mengajar yang terpusat pada guru”. Siswa hanya

dipandang sebagai objek penerima informasi yang diberikan oleh guru. Sehingga

komunikasi yang terbangun antara guru dan siswa adalah komunikasi satu arah,

artinya guru sangat dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada pembelajaran

ekspositori, keterlibatan siswa kurang optimal, sebab terbatas hanya mendengarkan,

mencatat, dan kadang bertanya kepada guru pada saat kegiatan belajar berlangsung.

Kegiatan belajar yang bersifat menerima terjadi karena model pembelajaran

ekspositori merupakan pendekatan yang bersifat berpusat pada guru. Guru lebih aktif

memberikan informasi, menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan

ketrampilannya, contoh soal, memberi kesempatan siswa bertanya, memberi

pertanyaan, serta aktivitas lainnya dalam pembelajaran.

Menurut Muhibbin Syah (2005:245), “Sistem expository digunakan guru

untuk menyajikan bahan pelajaran secara utuh atau menyeluruh, lengkap dan

sistematis, dengan penyampaian secara verbal”. Pendapat serupa juga dikemukan

oleh Wina Sanjaya (2010:179), “Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal

dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat

menguasai materi pelajaran secara optimal”.

Model pembelajaran ekspositori menunjukkan bahwa guru berperan lebih

aktif, lebih banyak melakukan aktivitas dibandingkan siswanya. Pada model

pembelajaran ini, guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajar secara tuntas,

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sedangkan siswanya berperan lebih pasif tanpa banyak melakukan pengelolaan

bahan, karena hanya menerima bahan ajar yang disampaikan guru.

Pada model pembelajaran ini, guru tidak hanya terus-menerus memberikan

informasi. Guru dapat memberikan informasi saat tertentu jika diperlukan, seperti

awal pelajaran, memberi contoh soal, latihan, menjawab pertanyaan siswa, dan

sebagainya. Meskipun dalam model pembelajaran ekspositori digunakan metode

selain ceramah tetapi penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan

bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan.

Penerapan model pembelajaran ekspositori akan lebih efektif pada saat :

1) Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan

dan harus dipelajari siswa.

2) Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan kurang tepat untuk dipresentasikan

siswa.

3) Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur

tertentu untuk kegiatan praktik.

4) Apabila seluruh siswa memiliki kesulitan yang sama terhadap suatu materi

sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.

5) Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat

pada siswa, misalnya tidak ada sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

6) Tidak mempunyai target alokasi waktu untuk menggunakan pendekatan yang

berpusat pada siswa.

Berdasarkan pendapat di atas diambil kesimpulan bahwa model

pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa

hanya pasif menerima informasi dari guru karena semua materi yang disajikan telah

dipersiapkan oleh guru.

b. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Ekspositori

Tidak ada satu model pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan

dengan model pembelajaran lain. Baik tidaknya suatu model pembelajaran bisa

dilihat dari efektif tidaknya model tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang ditentukan. Menurut Wina Sanjaya (2010:181-183), dalam menggunakan

model pembelajaran ekspositori terdapat empat prinsip yang harus diperhatikan guru

yaitu :

1) Berorientasi pada Tujuan

Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan

guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan

tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar atau kompetensi

yang harus di capai siswa. Melalui tujuan yang jelas selain dapat membimbing siswa

dalam menyimak materi pelajaran juga akan diketahui efektivitas dan efisiensi

penggunaan model pembelajaran ini.

2) Prinsip Komunikasi

Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah

ditangkap oleh penerima pesan secara utuh. Sebagai suatu strategi pembelajaran yang

menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi merupakan prinsip

yang sangat penting untuk diperhatikan. Artinya, bagaimana upaya yang bisa

dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan yang bisa

mengganggu proses komunikasi.

3) Prinsip Kesiapan

Prinsip ini menekankan, jangan memulai menyajikan saat siswa belum siap

untuk menerimanya. Sebelum memulai pelajaran, guru harus memosisikan siswa

dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis.

4) Prinsip Berkelanjutan

Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau

mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Artinya pembelajaran bukan hanya

berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang

berhasil adalah melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi

ketidakseimbangan, sehingga mendorong siswa untuk mencari dan menemukan atau

menambah wawasan melalui belajar mandiri.

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Prosedur Pembelajaran Ekspositori

Menurut Muhibbin Syah (2005-246), prosedur penyajian materi pelajaran

dengan model pembelajaran ekspositori sebagai berikut :

1) Persiapan (preparation), yakni guru mempersiapkan pelajaran yang

lengkap dan sistematis.

2) Apersepsi (apperception), yakni guru bertanya atau menguraikan materi

untuk mengarahkan perhatian para siswa terhadap materi yang hendak

disajikan.

3) Penyajian (presentation), yakni guru menyajikan bahan pelajaran secara

lisan atau dengan cara menyuruh siswa membaca bahan yang berkenaan

dari buku teks, diktat, atau tulisan di papan tulis.

4) Penyebutan kembali (recitation), yakni guru menyuruh siswa menyatakan

kembali pokok kandungan materi pelajaran yang telah disajikan dengan

menggunakan kata-kata sendiri.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Syaiful Sagala (2009:79)

mengenai prosedur model pembelajaran ekspositori sebagai berikut.

1) Persiapan (preparation) yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya secara

sistematik dan rapi.

2) Pertautan (aperception) bahan terdahulu yaitu guru bertanya atau

memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada

materi yang telah diajarkan.

3) Penyajian (presentation) terhadap bahan yang baru, yaitu guru menyajikan

dengan cara memberi ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang

telah dipersiapkan diambil dari buku, teks tertentu atau ditulis oleh guru.

4) Evaluasi (resitation) yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai

dengan bahan yang dipelajari, atau siswa yang disuruh menyatakan kembali

dengan kata-kata sendiri pokok-pokok yang telah dipelajari lisan atau

tulisan.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan, prosedur model

pembelajaran ekspositori yaitu :

1) guru menyiapkan materi secara menyeluruh dan sistematis

2) guru mengaitkan materi baru dengan materi sebelumnya yang sudah

diberikan.

3) guru menyajikan materi dengan cara menyampaikan secara lisan maupun

siswa diminta membaca bahan dari buku.

4) mengadakan evaluasi untuk memantau penguasaan materi siswa.

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Ekspositori

Model pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang

banyak dan sering digunakan. Menurut Wina Sanjaya (2010:190-191), pembelajaran

ekspositori memiliki beberapa keunggulan antara lain:

1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan

keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui

sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi

pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang

dimiliki untuk belajar terbatas.

3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain dapat mendengar melalui

penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa

melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk

jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

Menurut Wina Sanjaya (2010:191), disamping memiliki keunggulan,

pembelajaran ekspositori juga memiliki kelemahan, antara lain:

1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa

yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk

siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi

yang lain.

2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik

perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta

perbedaan gaya belajar.

3) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit

mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi,

hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.

4) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat bergantung kepada

apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri,

semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti

kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas.

Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin

berhasil.

5) Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi

satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan

materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Disamping itu, komunikasi

satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan

terbatas pada apa yang diberikan guru.

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Macam-Macam Pembelajaran Ekspositori

1) Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan model pembelajaran ekspositori. Metode ceramah merupakan

metode yang sampai sekarang sering digunakan oleh setiap guru di sekolah. Hal ini

disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik

dari guru maupun siswa. Menurut Muhibbin Syah (2005:203), “Metode ceramah

ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan

secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif”.

Sedangkan menurut Hasibuan & Moedjiono (2000:13), “Metode ceramah adalah

cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan”.

Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah

adalah suatu metode mengajar yang menyampaikan informasi atau bahan pelajaran

dengan menggunakan komunikasi secara lisan dari guru kepada siswa. Sehingga

terlihat jelas, peranan siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan

teliti mencatat pokok penting yang dikemukan oleh guru.

Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran secara tidak langsung ada

unsur paksaan bagi siswa. Siswa hanya melihat, mendengar, serta mencatat tanpa

komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar. Sehingga

menimbulkan kesan siswa hanya sebagai objek belajar. Padahal, posisi siswa dalam

kegiatan belajar sebagai subjek belajar, dalam arti sebagai individu yang berhak

untuk aktif mencari dan memperoleh sendiri pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan.

Menurut W. Gulo (2002:138-140), keunggulan metode ceramah adalah

sebagai berikut.

a) Hemat dalam penggunaan waktu dan alat.

b) Mampu membangkitkan minat dan antusias siswa.

c) Membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mendengarnya.

d) Merangsang kemampuan siswa untuk mencari informasi dari berbagai

sumber.

e) Mampu menyampaikan pengetahuan yang belum pernah diketahui siswa.

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan kelemahan metode ceramah, menurut W. Gulo (2002:140-142)

adalah sebagai berikut.

a) Ceramah cenderung pada pola strategis ekspositorik yang berpusat pada

guru.

b) Metode ceramah cenderung menempatkan siswa sebagai pendengar dan

pencatat.

c) Keterbatasan kemampuan pada tingkat rendah.

d) Proses ceramah berlangsung menurut kecepatan bicara dan logat bahasa

yang dipakai oleh guru.

2) Metode Tanya Jawab

Bertanya dan menjawab pertanyaan sering dilakukan orang jika tidak

mengetahui atau tidak memahami suatu hal atau peristiwa. Begitu juga dalam proses

belajar mengajar, tanya jawab dijadikan salah satu metode untuk menyampaikan

materi pelajaran dengan cara guru memberikan suatu pertanyaan kepada siswa atau

sebaliknya siswa bertanya kepada guru. Menurut Mulyani Sumantri & Johar

Permana (2001:120), “Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam

proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah atau “two way traffics” dari guru

ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian

materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik”.

Semua metode mengajar yang diterapkan memiliki kelebihan dan

kelemahan. Menurut Mulyani Sumantri & Johar Permana (2001:122), kelebihan dan

kelemahan metode tanya jawab sebagai berikut.

Kelebihan metode tanya jawab :

a) Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran;

b) Mengetahui kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas

tanya jawab dan dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tamggapan yang

dilontarkannya secara kontinyu;

c) Lebih merancang peserta didik untuk mendayagunakan daya pikir dan daya

nalarnya;

d) Menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban;

e) Pembuka jalan bagi proses belajar yang lain.

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelemahan metode tanya jawab :

a) Pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta

didik, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk

menjawab maupun bertanya;

b) Peserta didik yang tidak aktif tidak mempertahankan bahkan terlibat secara

mental;

c) Menimbulkan rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki

keberanian menjawab dan bertanya (kemampuan lisan);

d) Dapat membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap

pertanyaan.

3) Metode Latihan

Metode latihan (drill) atau metode training merupakan suatu cara mengajar

yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana

untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.

Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau

ketrampilan dari apa yang telah dipelajari.

Menurut Syaiful Sagala (2009:217-218), metode latihan memiliki kelebihan

dan kelemahan sebagai berikut.

Kelebihan metode latihan :

a) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan metode

ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan;

b) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi

dalam pelaksanaannya; dan

c) Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit

menjadi otomatis, habitation makes complex movement more automatic.

Kelemahan metode latihan :

a) Metode ini dapat menghambat bakat dan inisiatif murid, karena murid lebih

banyak dibawa kepada konformitas dan diarahkan kepada uniformitas;

b) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang

merupakan hal yang monoton, mudah membosankan;

c) Membentuk kebiasaan yang kaku, karena murid lebih banyak ditunjukan

untuk mendapatkan kecakapan memberikan respons secara otomatis, tanpa

menggunakan intelegensia; dan

d) Dapat menimbulkan verbalisme karena murid-murid lebih banyak dilatih

menghapal soal-soal dan menjawabnya secara otomatis.

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi digunakan guru untuk memperagakan atau

menunjukkan suatu prosedur yang harus dilakukan peserta didik yang tidak dapat

hanya dijelaskan dengan kata-kata saja. Menurut Roestiyah (2008:83), “metode

demostrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/ atau tim guru

menunjukkan, memperlihatkan suatu proses”. Sedangkan menurut Wina Sanjaya

(2010:152), “Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau

benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan”.

Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau

prosedur yang harus dilakukan, seperti proses mengatur sesuatu, proses mengerjakan

dan menggunakan, komponen-komponen yang membentuk sesuatu. Dengan metode

demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara

mendalam. Sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga

dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama

pelajaran berlangsung.

Sebagai metode penyajian, guru tetap menjelaskan secara lisan saat

mendemonstrasikan materi pelajaran. Meskipun peran siswa hanya memperhatikan

penjelasan dari guru, akan tetapi penyajian bahan pelajaran akan lebih konkret

karena disertai demonstrasi. Disamping itu, dengan metode demonstrasi siswa

berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang

terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan yang diharapkan.

Menurut Mulyani Sumantri & Johar Permana (2001:134), metode

demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

Kelebihan metode demonstrasi :

a) Membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit dan menghindari

verbalisme;

b) Memudahkan peserta didik memahami bahan pelajaran;

c) Proses pengajaran akan lebih menarik;

d) Merangsang peserta didik untuk lebih efektif mengamati dan dapat

mencobanya sendiri;

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e) Dapat disajikan bahan pelajaran yang tidak dapat dilakukan dengan

menggunakan metode yang lain.

Kelemahan metode demonstrasi :

a) Memerlukan keterampilan guru secara khusus;

b) Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus

dikondisikan dan waktu untuk mendemonstrasikan sesuatu;

c) Memerlukan waktu yang banyak;

d) Memerlukan kematangan dalam perancangan atau persiapan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Yuni Wijayanti pada tahun 2007 dengan judul “Perbandingan Prestasi Belajar

Akuntansi antara Metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan Metode

Ceramah Bervariasi pada Siswa Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Mojolaban

Tahun 2006/2007”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah

eksperimental semu. Hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa rata-rata nilai tes

pada kelas eksperimen yang menggunakan metode TAI lebih tinggi daripada

kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah bervariasi. Kelas eksperimen

mempunyaiu rata-rata nilai tes akhir sebesar 73,87 sedangkan kelas kontrol

mempunyai rata-rata nilai tes akhir sebesar 69,29. Hasil analisis data juga

menunjukkan harga thitung sebesar 3,308 kemudian hasil tersebut dikonsultasikan

dengan nilai ttabel dengan db=73, dan taraf signifikasi 5% sebesar 1.96, sehingga

dapat diketahui bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,308 > 1,96. Berdasarkan hasil

analisis data tersebut disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat

perbedaan prestasi belajar akuntansi antara siswa kelas XI semester I SMA

Negeri Mojolaban tahun ajaran 2006/2007 yang menggunakan metode TAI

(Team Assisted Individualization) dengan metode ceramah bervariasi” teruji

kebenarannya dan dapat diterima.

2. Dedi Rohendi, Heri Sutarno, dan Devy R. Waryuman pada tahun 2010 dengan

judul jurnal “Penerapan Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran TAI dengan metode pembelajaran konvensional. Metode penelitian

yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan desain penelitian The

Nonequivalent Control Group Design. Berdasarkan hasil analisis data gain

diketahui bahwa : (1) Hasil Belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran TAI lebih besar daripada hasil belajar siswa dengan metode

konvensional. (2) Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran TAI lebih besar daripada peningkatan hasil belajar dengan metode

konvensional. (3) Sikap siswa positif terhadap pembelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi dengan metode TAI.

3. Ayse Elitok Kesier pada tahun tahun 2010 dengan judul jurnal “The Effect Of

Cooperative Learning Method On Academic Success”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengungkapkan pengaruh teknik kelompok penelitian dalam

metode pembelajaran kooperatif pada proses pengajaran unit "tipe bahan"

pelajaran "Teknologi dan Bahan Pengajaran Desain" dari siswa kelas tiga di SD

Departemen Pendidikan. Penelitian ini dirancang dengan jenis eksperimental.

Ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini. Pada

akhir penelitian, ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

keberhasilan akademik siswa dalam kelompok eksperimen menggunakan metode

pembelajaran kooperatif dan keberhasilan akademis siswa dalam kelompok

kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa perbedaan ini adalah untuk keuntungan

siswa dalam kelompok eksperimen. Melalui wawancara dengan siswa dalam

kelompok eksperimen, para siswa memiliki pandangan positif mengenai metode

pembelajaran kooperatif.

C. Kerangka Berpikir

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Tidak semua metode

pembelajaran cocok digunakan untuk setiap materi bidang studi. Pada dasarnya

setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Maka pemilihan

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metode pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, waktu, tujuan

dan materi pelajaran.

Metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah adalah model

pembelajaran ekspositori dengan menggunakan metode ceramah, metode

demonstrasi, metode latihan dan metode tanya jawab. Pendekatan pembelajaran

ekspositori, menempatkan guru sebagai pusat informasi dan aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Sedangkan siswa hanya sebagai penerima informasi yang telah

disajikan guru, tanpa melakukan pengolahan informasi yang diperoleh. Adapun

interaksi yang terjadi, hanya sesekali terjadi tanya jawab. Selebihnya siswa

cenderung pasif.

Mengingat pembelajaran ekspositori lebih berpusat pada aktivitas guru,

maka diperlukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan dan

perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif

merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa. Salah

satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan

interaksi siswa dalam proses pembelajaran dan pencapaian prestasi belajar siswa

yaitu metode TAI (Team Assisted Individualization).

Pada metode TAI siswa bukan lagi sebagai objek belajar tetapi sebagai

subjek belajar. Metode TAI mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok

kecil yang dipimpin seorang ketua kelompok yang mempunyai pengetahuan yang

unggul dibandingkan anggota lainnya. Kesulitan pemahaman yang tidak dapat

dipecahkan secara individual dapat dipecahkan bersama secara kelompok serta

dengan bimbingan guru. Metode ini, dapat memotivasi siswa untuk saling kerjasama

membantu anggota kelompoknya sehingga memunculkan semangat persaingan

dengan sedikit menonjolkan peran individu tanpa mengorbankan prinsip dasar

pembelajaran kooperatif. Sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih bermakna.

Melalui metode TAI diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

khususnya mata pelajaran akuntansi.

Pada penelitian ini siswa dibagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang akan menggunakan model

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran kooperatif tipe TAI dan kelas kontrol merupakan kelas yang akan

menggunakan model pembelajaran ekspositori. Kemudian peneliti mengadakan tes

untuk mengetahui efektivitas kedua metode terhadap peningakatan prestasi belajar

setelah ada perlakuan.

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran

D. Hipotesis

Iqbal Hasan (2004:31) mendefinisikan, “Hipotesis adalah pernyataan atau

dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang

kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris”. Jadi hipotesis

merupakan kesimpulan sementara dan masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui

penelitian. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

(TAI) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi dibandingkan

dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan laporan

keuangan siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/

2011”.

Pembelajaran

dengan metode

TAI

Prestasi

Belajar

Kelompok

Eksperimen

dibandingkan Sampel

Pembelajaran

dengan model

ekspositori

Prestasi

Belajar

Kelompok

Kontrol

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011. Alasan penulis mengadakan penelitian di SMA Negeri 6 Surakarta antara

lain :

a. Peneliti ingin mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe TAI dan model pembelajaran ekspositori terhadap prestasi belajar akuntansi.

b. SMA Negeri 6 Surakarta bersedia memberikan data yang diberikan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan diadakan mulai bulan Desember 2010-April 2011.

Tabel 2. Jadwal Rencana Penelitian.

Keterangan 2010 2011

Des Jan Feb Maret April Mei

1. Persiapan Penelitian

a. Pengajuan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Ijin Penelitian

d. Penyusunan Instrumen Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Mengumpulkan Data

b. Mengolah Data

c. Penarikan Hasil

3. Penyusunan Laporan

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Nurul Zuriah (2006:116),”Populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan”.

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Ilmu

Sosial SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011 sejumlah 148 orang siswa.

2. Sampel

S. Nasution (2003:86) menyatakan, “Bila populasi terlampau besar kita

ambil sejumlah sampel yang representatif, yaitu yang mewakili kesuluruhan populasi

itu”. Menentukan sampel dalam penelitian sangat perlu diperhitungkan secara cermat

karena hasil penelitian terhadap sampel akan berlaku bagi seluruh anggota populasi.

Menurut Rusdin Pohan (2007:48), yang harus diingat dalam menentukan sampel

adalah :

a. Anggota sampel yang diambil haruslah mencerminkan ciri-ciri populasi

dan kalau bisa kelompok sampel harus menjadi miniatur dari populasi.

b. Adanya kesalahan dalam menarik sampel atau salah memperlakukan

sampel berarti kesalahan tertimpa bagi seluruh populasi.

c. Jumlah anggota sampel yang akan diambil hendaknya dalam jumlah yang

ideal. Jika anggota-anggota populasi relatif berciri homogen, dapat

diizinkan mengambil sampel minimal 20%. Idealnya, semakin besar jumlah

sampelnya semakin sempurna datanya, berarti semakin baik hasil

penelitiannya.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil siswa dari dua kelas XI

Ilmu Sosial sejumlah 72 orang siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik random sampling, yaitu cara pengambilannya dilakukan secara acak (random),

artinya semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

dipilih sebagai sampel. Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut :

a. Menentukan dua kelas secara acak yang akan dijadikan objek penelitian di SMA

Negeri 6 Surakarta.

b. Berdasarkan pengambilan secara acak, diperoleh satu kelas sebagai kelas

eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati

seluruh variabel yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan

perubahan pada variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran ekspositori.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam peneltian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar akuntansi. Prestasi

belajar yang digunakan adalah hasil tes prestasi yang dicapai siswa setelah diberikan

perlakuan metode TAI pada mata pelajaran akuntansi pokok bahasan laporan

keuangan.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk

mcmperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat-

alat tertentu dalam rangka menguji hipotesis. Untuk memperoleh data yang relevan

dengan masalah yang akan diteliti perlu teknik atau cara pengumpulan data yang

tepat dan baik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut.

a. Metode Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2002:206) menyatakan, “Metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.

Bertolak dari definisi tersebut, dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data mengenai profil SMA Negeri 6 Surakarta, daftar nama siswa yang

menjadi sampel, data nilai ulangan harian mandiri akuntansi semester I kelas XI

SMA Negeri 6 Surakarta, dan data-data lain yang dibutuhkan dalam penelitian.

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Metode Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:127), “Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Metode tes digunakan untuk memperoleh prestasi belajar akuntansi. Tes dilakukan

setelah siswa selesai menerima perlakuan pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran

ekspositori. Hasil tes pada siswa yang diberi dua metode pembelajaran yang berbeda

dibandingkan.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun relevan dengan variabel penelitian dan metode

pengumpulan data, yakni berupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda. Tes

obyektif tersebut digunakan untuk mengungkapkan prestasi belajar kognitif siswa

terhadap materi laporan keuangan perusahaan jasa. Sebelum digunakan untuk

mengambil data penelitian, instrumen tes obyektif tersebut diujicobakan terlebih

dahulu untuk mengetahui kualitas soal.

Untuk menguji item, soal tes harus memenuhi empat persyaratan yaitu taraf

kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.

a. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkatan tidak terlalu mudah

maupun terlalu sukar. Soal yang mudah tidak akan memberikan siswa tantangan

untuk memceahkan. Sebaliknya soal yang sukar dapat menyebabkan siswa patah

semangat untuk mengerjakan. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:208), untuk

menguji tingkat kesukaran butir tes, digunakan rumus :

P =

Di mana :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Klasifikasi indeks kesukaran soal :

0,00 ≤ P ≤ 0,30 : soal sukar

0,30 ≤ P ≤ 0,70 : soal sedang

0,70 ≤ P ≤ 1,00 : soal mudah

Ringkasan taraf kesukaran soal setelah dilakukan try out dapat dilihat pada

Tabel 3 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

Tabel 3. Ringkasan Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran Soal

No. Jumlah Soal Taraf Kesukaran

Mudah Sedang Sukar

1 35 Soal 11 18 6

b. Daya Pembeda

Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika kelompok siswa

yang pandai menjawab benar lebih banyak dari kelompok siswa yang kurang pandai.

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:213-214), untuk mengetahui daya beda suatu

butir soal digunakan rumus :

D = – = –

Di mana :

J : jumlah peserta tes

: banyaknya peserta kelompok atas

: banyaknya peserta kelompok bawah

: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah

= : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

= : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda :

D : 0,00 – 0,20 : jelek

D : 0,20 – 0,40 : cukup

D : 0,40 – 0, 70 : baik

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ringkasan taraf kesukaran soal setelah dilakukan try out dapat dilihat pada

Tabel 4 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.

Tabel 4. Ringkasan Hasil Try Out Uji Daya Beda Soal

No. Jumlah Soal Daya Beda

Jelek Cukup Baik Baik Sekali

1 35 Soal 5 13 17 0

c. Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

suatu instrumen penelitian. Soal tes yang baik adalah soal yang memiliki validitas

yang tinggi. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 72), untuk mengukur validitas

instrumen menggunakan korelasi product moment dengan rumus :

=

Di mana :

: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : jumlah subjek uji coba

X : skor item soal

Y : skor total soal

Kriteria pengujian :

Jika > (taraf signifikansi 5%), maka item dinyatakan valid.

Jika < (taraf signifikansi 5%), maka item dinyatakan tidak valid.

Penentuan validitas didasarkan pada harga rhitung yang melampaui harga

kritik (rtabel) sebesar 0,349. Hasil selengkapnya uji validitas try out dapat dilihat pada

lampiran 9. Ringkasan hasil uji validitas soal setelah dilakukan try out dapat dilihat

pada Tabel 5.

Tabel 5. Ringkasan Hasil Try Out Uji Validitas Soal

No. Jumlah Soal Kriteria

Valid Invalid

1 35 soal 30 5

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang

sama dalam waktu berlainan atau kepada subjek yang tidak sama pada waktu yang

sama. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:100-101), untuk menghitung koefisien tes

bentuk obyektif digunakan rumus Kuder-Richardson 20 (KR-20) yaitu:

= ( )( )

Di mana :

: reliabilitas

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 – p)

∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

K : banyaknya item soal

S2 : variansi

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes

(r11) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut :

r11 ≥ 0,70 = reliabel

r11 < 0,70 = tidak reliabel

(Anas Sudijono, 2008:209)

Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal try out dapat dilihat pada

lampiran 9 dan ringkasan hasil try out instrumen penelitian untuk uji reliabilitas

pada tabel 6.

Tabel 6. Ringkasan Hasil Try Out Uji Reliabilitas Soal

No. Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

1 35 soal 0,9095 Reliabel

D. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, eksperimen ini

diadakan untuk mengetahui efektivitas hasil secara kuantitatif dari penerapan model

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran ekspositori terhadap

prestasi belajar akuntansi. Efektivitas hasil secara kuantitatif dalam penelitian ini

adalah banyaknya siswa (dalam persen) yang berhasil, yaitu yang memperoleh nilai

70 ke atas. Menurut Sugiyono (2008:72), “...metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen semu karena

peneliti tidak mungkin menempatkan subjek secara acak ke dalam kelompok-

kelompok. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti memilih dua kelompok

yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan eksperimental.

Ke Xe O1

M Dibandingkan

Kk Xk O2

Gambar 2. Pola Penelitian

Keterangan :

M : Menguji kesetaraan dua kelas

Ke : Kelas Eksperimen

Kk : Kelas Kontrol

Xe : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Xk : Penerapan Model Pembelajaran Ekspositori

O1 dan O2 : Tes akhir setelah perlakuan selesai

Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memilih sejumlah 2 subjek secara acak dari suatu populasi.

2. Menggolongkan subjek secara acak menjadi dua kelompok yaitu kelas/ kelompok

eksperimen dan kelompok/ kelas kontrol.

3. Menguji kesetaraan kedua kelas dengan membandingkan nilai ulangan harian

murni mata pelajaran akuntansi siswa pada semester sebelumnya, yaitu semester

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kedua kelas telah seimbang

sehingga kedua kelas berangkat dari titik yang sama.

4. Melakukan eksperimen dengan memberi perlakuan yang berbeda antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan kelas

kontrol diterapkan model pembelajaran ekspositori.

5. Mengadakan tes terhadap kedua kelas pada akhir pembelajaran.

6. Hasil tes kedua kelas dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

prestasi yang dicapai antara kelas eksperimen (tipe TAI) dengan kelas kontrol

(model pembelajaran ekspositori).

7. Menganalisis hasil tes dari kedua kelas dengan tes statistik yang tepat untuk

menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelas sampel.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Untuk menaksir selisih rata-rata menggunakan

pendekatan statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis harus dilakukan uji normalitas

sebagai salah satu pengujian prasyarat. Disamping itu, uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui keadaan awal kelompok. Untuk uji normalitas digunakan uji Liliefors,

yaitu :

)()(max0 ii ZSZFL

Dimana : L0 = harga paling besar dari )()( ii ZSZF

Zi = harga baku dari Xi

(Sudjana, 2005:466)

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Menghitung rerata dan simpangan baku

n

XX i

)1(

)( 22

nn

xxnS

2) Menghitung nilai Zi, dengan rumus :

( X dan Si merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

S

XXZ i

i

3) Mencari nilai F (Zi) dari tabel distribusi F

F (Zi) = peluang Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi

= P (Zn ≤ Zi)

4) Menghitung S (Zi), yaitu :

S (Zi) = proporsi Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi

5) Menentukan nilai )()( ii ZSZF

yang paling besar sebagai L0

6) Menentukan nilai kritik tabel uji Liliefors, taraf signifikansi 5%

7) Keputusan uji :

L0 < Ltabel berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Agar uji kesetaraan dua kelas dapat dilakukan

maka diasumsikan bahwa kedua populasi mempunyai varians yang sama. Rumus uji

homogenitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

terkecil

terbesarF

2

2

(Siswandari, 2009:109)

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Statistik uji

terkecilVarians

terbesarVariansF

2) Taraf signifikansi 5%

3) Nilai kritik F α (n1-1; n2-1)

4) Keputusan uji

Fhitung ≥ F α (n1-1; n2-1), berarti sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.

Fhitung < F α (n1-1; n2-1) , berarti sampel berasal dari populasi yang homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang telah dikemukakan harus diuji kebenarannya untuk dapat

diperoleh jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti, sehingga dapat ditarik

suatu kesimpulan. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis data-data yang

dikumpulkan. Pengujian hipotesis digunakan uji statistik berbantuan aplikasi minitab

13, yaitu dengan rumus t-test atau uji-t dua pihak. Adapun langkah-langkah

pengujian hipotesis sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis

Atau dengan kata lain :

H0 : model pembelajaran kooperatif tipe TAI tidak lebih efektif atau sama

efektifnya meningkatkan prestasi belajar akuntansi jika dibandingkan dengan

model pembelajaran ekspositori.

H1 : model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih efektif meningkatkan prestasi

belajar akuntansi dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori.

Keputusan uji :

ttabel > thitung maka H0 diterima

ttabel < thitung maka H0 ditolak

Taraf signifikansi : = 0,05

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Statistik uji

t =

dimana

=

Untuk variansi tidak sama atau ≠ (Unequal Variance) dengan

DF =

Sedangkan untuk = (Equal Variance)

=

Jika =

Dengan DF = ( + ) – 2 atau,

=

Jika ≠

maka DF = ( + - 2

(Siswandari, 2009:25)

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Umum

1. Sejarah SMA Negeri 6 Surakarta

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Surakarta pada awalnya bernama

Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) No. 40 Surakarta berdiri pada

tahun 1976. SMPP berdiri dan dirintis oleh SMA Negeri 5 Surakarta yang pada saat

itu kepala sekolahnya bernama Drs. R.M. Soepeno sedangkan kepala sekolah SMPP

yang pertama adalah Drs. Soekijo. Perubahan nama sekolah dari SMPP 40 Surakarta

menjadi SMA Negeri 6 Surakarta ditetapkan pada tahun 1985, selanjutnya perubahan

SMA Negeri 6 Surakarta menjadi SMU Negeri 6 Surakarta ditetapkan pada tahun

1997. Seiring dengan perubahan kurikulum, maka nama tersebut berubah menjadi

SMA Negeri 6 Surakarta.

Kurikulum yang pernah digunakan oleh SMA Negeri 6 Surakarta antara lain

Kurikulum 1975, 1984, 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jabatan Kepala Sekolah saat ini dijabat oleh Drs.

Yusmar Setyobudi, M.M, M.Pd. SMA Negeri 6 Surakarta beralamatkan di jalan Mr.

Sartono No. 30 Surakarta. Berdasarkan letaknya yang berada di tepi jalan raya, maka

lokasi sekolah mudah dijangkau oleh kendaraan umum dan dapat dikatakan strategis,

sehingga akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

2. Visi dan Misi SMA Negeri 6 Surakarta

a. Visi

Berprestasi dalam mutu, unggul dalam bahasa, dan santun dalam budaya.

b. Misi

1) Meningkatkan sumber kreativitas guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar.

2) Mendorong siswa lebih aktif dalam kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler.

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Menanamkan keunggulan sekolah secara efektif khususnya kepada semua

warga sekolah dan masyarakat pada umumnya.

4) Menanamkan budi pekerti yang luhur, cinta tanah air, dan santun sesuai

dengan budaya bangsa (3S: senyum, sapa, santun).

5) Mendorong dan membentuk setiap siswa untuk mengerti atau menguasai

bahasa Nasional / Internasional.

3. Keadaan Lingkungan SMA Negeri 6 Surakarta

Secara umun, gedung SMA Negeri 6 Surakarta dalam keadaan baik dan

memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Gedung SMA Negeri 6

Surakarta terbagi menjadi dua bagian yaitu gedung utara dan selatan. Gedung utara

khusus digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas XII, sedang gedung selatan

dipergunakan kelas X dan XI. Di atas tanah yang luas yaitu 6.254 m didirikan

ruangan-ruangan yang menunjang kegiatan belajar mengajar terdiri dari :

a. Ruang Kepala Sekolah : 1

b. Ruang Wakil Kepala Sekolah : 1

c. Ruang TU : 1

d. Aula : 1

e. Ruang Guru : 2

f. Ruang BP : 2

g. Ruang Kelas : 34

h. Ruang Komputer : 2

i. Ruang UKS : 1

j. Ruang Ganti : 2

k. Ruang Agama : 1

l. Ruang Perpustakaan : 2

m. Kantin : 4

n. Koperasi : 2

o. Mushola : 1

p. Masjid : 1

q. Ruang Inventaris : 1

r. Kamar mandi guru : 3

s. Kamar mandi siswa : 3

t. Laboratorium : 6

u. Gudang Peralatan : 1

v. Pos Jaga : 1

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SMA Negeri 6 Surakarta memiliki kelas 9 kelas X, 9 kelas XI terdiri dari 2

kelas bahasa, 4 kelas IPS, dan 3 kelas IPA, 9 kelas XII terdiri dari 2 kelas bahasa, 4

kelas IPS, dan 3 kelas IPA. Jumlah siswa secara keseluruhan 952 siswa. Tenaga

edukatif (guru) yang dimiliki SMA Negeri 6 Surakarta berjumlah 79 guru, dengan

rincian 68 guru berstatus PNS dan 11 guru tidak tetap. Sedangkan karyawan yang

dimiliki berjumlah 26, dengan rincian 6 karyawan berstatus PNS dan 20 karyawan

honorer dan tidak tetap.

4. Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran

2010/2011 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan sebuah kurikulum yang benarbenar

dibuat oleh sekolah yang melibatkan unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru, konselor, komite sekolah dan nara sumber, sehingga dengan sinerginya unsur-

unsur tersebut akan menemukan kemudahan dalam proses penyusunan kurikulum.

B. Deskripsi Data Khusus

1. Data Nilai Kemampuan Awal

Data nilai awal kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan diambil dari

nilai ulangan murni mata pelajaran akuntansi semester I. Data nilai kemampuan

awal, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol digunakan untuk

menguji kesetaraan kedua kelas sebelum diberi perlakuan. Data nilai awal untuk

kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata 69,26 dengan standar deviasi 8,68. Data

nilai awal untuk kelas kontrol mempunyai rata-rata 70,43 dengan standar deviasi

7,50. Hasil perhitungan terdapat pada lampiran 21 dan 22. Untuk melengkapi

deskripsi data tersebut disajikan distribusi frekuensi masing-masing kelompok dalam

bentuk distribusi frekuensi dan histogram.

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Eksperimen

Kelas Kelas f f f f-relative

Ke Interval relative kumulatif kumulatif 1 44-48 2 0,056 2 0,056

2 49-53 1 0,028 3 0,083

3 54-58 1 0,028 4 0,111

4 59-63 3 0,083 7 0,194

5 64-68 11 0,306 18 0,500

6 69-73 6 0,167 24 0,667

7 74-78 6 0,167 30 0,833

8 79-83 6 0,167 36 1,000

Gambar 3. Histogram Nilai Kemampuan Awal Kelas Eksperimen

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Kontrol

Kelas Kelas f f f f-relative

Ke Interval

relative kumulatif kumulatif

1 49-53 2 0,056 2 0,056

2 54-58 1 0,028 3 0,083

3 59-63 3 0,083 6 0,167

4 64-68 8 0,222 14 0,389

5 69-73 9 0,250 23 0,639

6 74-78 7 0,194 30 0,833

7 79-83 6 0,167 36 1,000

0

2

4

6

8

10

12

44-48 49-53 54-58 59-63 64-68 69-73 74-78 79-83

fre

kuen

si

Kelas Interval

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4. Histogram Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol

2. Data Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi

a. Kelas Eksperimen

Nilai tes akhir akuntansi siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan

dengan metode TAI, nilai tertinggi yang berhasil dicapai 97 dan terendah 60. Pada

tabel 9 menunjukkan panjang kelas 5, banyaknya kelas 8, mean sebesar 78,53 dengan

standar deviasi 7,94. Hasil perhitungan terdapat pada lampiran 23.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas

Eksperimen

Kelas Kelas f f f f-relative

Ke Interval relative kumulatif kumulatif

1 59-63 2 0,056 2 0,056

2 64-68 1 0,028 3 0,083

3 69-73 8 0,222 11 0,306

4 74-78 9 0,250 20 0,556

5 79-83 6 0,167 26 0,722

6 84-88 8 0,222 34 0,944

7 89-93 1 0,028 35 0,972

8 94-98 1 0,028 36 1,000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

49-53 54-58 59-63 64-68 69-73 74-78 79-83

fre

kuen

si

Kelas Interval

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5. Histogram Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas Eksperimen

b. Kelas Kontrol

Nilai tes akhir akuntansi siswa kelas kontrol, nilai tertinggi yang berhasil

dicapai 87 dan terendah 57. Pada tabel 10 menunjukkan panjang kelas 4, banyaknya

kelas 8, mean sebesar 71,53 dengan standar deviasi 9,15. Hasil perhitungan terdapat

pada lampiran 24.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas Kontrol

Kelas Kelas f f f f-relative

Ke Interval relative kumulatif Kumulatif

1 56-59 3 0,083 3 0,083

2 60-63 6 0,167 9 0,250

3 64-67 1 0,028 10 0,278

4 68-71 10 0,278 20 0,556

5 72-75 2 0,056 22 0,611

6 76-79 3 0,083 25 0,694

7 80-83 9 0,250 34 0,944

8 84-87 2 0,056 36 1,000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

59-63 64-68 69-73 74-78 79-83 84-88 89-93 94-98

fre

kun

si

Kelas Interval

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Prestasi Belajar Akuntansi Kelas Kontrol

3. Data Efektivitas Hasil Prestasi Belajar

a. Kelas Eksperimen

Efektivitas hasil prestasi belajar akuntansi secara kuantitatif dalam

penelitian ini adalah banyaknya siswa (dalam persen) yang berhasil, yaitu yang

memperoleh nilai 70 ke atas. Dari data tes prestasi belajar siswa setelah dilakukan

eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, sebanyak

92% siswa telah mencapai nilai ≥ 70. Hasil perhitungan pada lampiran 25.

Tabel 11. Efektivitas Hasil Kelas Eksperimen

NO Kriteria %

1 ≥ 70 92%

2 < 70 8%

b. Kelas Kontrol

Efektivitas hasil prestasi belajar akuntansi secara kuantitatif dalam

penelitian ini adalah banyaknya siswa (dalam persen) yang berhasil, yaitu yang

memperoleh nilai 70 ke atas. Dari data tes prestasi belajar siswa setelah dilakukan

eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori, sebanyak 72%

siswa telah mencapai nilai ≥ 70. Hasil perhitungan pada lampiran 25.

0123456789

10

56-59 60-63 64-67 68-71 72-75 76-79 80-83 84-87

fre

kue

nsi

Kelas Interval

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 12. Efektivitas Hasil Kelas Kontrol

NO Kriteria %

1 ≥ 70 72%

2 < 70 28%

4. Data Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi

a. Kelas Eksperimen

Data mengenai frekuensi peningkatan nilai siswa kelas eksperimen

diperoleh dari nilai tes akhir setelah diberi perlakuan dengan metode TAI dikurangi

dengan nilai kemampuan awal sebelum memperoleh perlakuan. Berdasarkan hasil

perhitungan pada lampiran 26, perubahan nilai siswa kelas eksperimen terbesar 38

dan terendah -8 dengan peningkatan rata-rata 9,26. Untuk memperjelas distribusi

frekuensi tersebut disajikan tabel 13 dan histogram pada gambar 7.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Peeningkatan Prestasi Siswa Kelas Eksperimen

Kelas Kelas f f f f-relative

Ke Interval relative kumulatif Kumulatif

1 (-8)-(-1) 8 0,222 8 0,222

2 0-7 7 0,194 15 0,417

3 8-15 12 0,333 27 0,750

4 16-23 5 0,139 32 0,889

5 24-31 3 0,083 35 0,972

6 32-40 1 0,028 36 1,000

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 7. Histogram Distribusi Peningkatan Prestasi Siswa Kelas Eksperimen

b. Kelas Kontrol

Data mengenai frekuensi peningkatan nilai siswa kelas kontrol diperoleh

dari nilai tes akhir dikurangi dengan nilai kemampuan awal. Berdasarkan hasil

perhitungan pada lampiran 27, perubahan nilai siswa kelas kontrol terbesar 33 dan

terendah -18,5 dengan rata-rata 1,43. Untuk memperjelas distribusi frekuensi tersebut

disajikan tabel 14 dan histogram pada gambar 8.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Peningkatan Prestasi Siswa Kelas Kontrol

Kelas Kelas f f f f-relative

Ke Interval Relative kumulatif Kumulatif

1 (-19)-(-14) 3 0,083 3 0,083

2 (-13)-(-8) 4 0,111 7 0,194

3 (-7)-(-2) 6 0,167 13 0,361

4 (-2)-3 7 0,194 20 0,556

5 4-9 7 0,194 27 0,750

6 10-15 6 0,167 33 0,917

7 16-21 2 0,056 35 0,972

8 22-27 0 0,000 35 0,972

9 28-33 1 0,028 36 1,000

0

2

4

6

8

10

12

(-8)-(-1) 0-7 8-15 16-23 24-31 32-40

fre

kuen

si

Kelas Interval

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 8. Histogram Distribusi Peningkatan Prestasi Siswa Kelas Kontrol

C. Uji Prasyarat Analisis

Prasyarat analisi data yang harus dipenuhi dalam penelitian ini adalah Uji

Normalitas dan Uji Homogenitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nilai murni ulangan harian mata pelajaran akuntansi semester I.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh

berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors

pada taraf signifikansi 5%. Rangkuman hasil uji normalitas nilai awal, dan nilai akhir

prestasi belajar akuntansi dapat dilihat pada Tabel 15 dan data selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 28, 29, 30, dan 31 .

Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Kelas Kategori Lmaks Ltabel Kesimpulan

Eksperimen Nilai Awal 0,0883 0,1477 Normal

Nilai Akhir

Prestasi Belajar 0,1319 0,1477 Normal

Kontrol Nilai Awal 0,0888 0,1477 Normal

Nilai Akhir

Prestasi Belajar 0,1362 0,1477 Normal

0

1

2

3

4

5

6

7fr

eku

en

si

Kelas Interval

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil di atas, maka untuk setiap kelas eksperimen dan kontrol

diperoleh harga Lmaks yang lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikansi 5%. Dengan

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Setelah mengetahui tingkat kenormalan data, maka selanjutnya dilakukan

uji homogenitas. Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

tingkat kesamaan varians antara dua kelompok, yakni kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Hasil uji homogenitas nilai awal, dan nilai akhir tes prestasi

belajar akuntansi menggunakan statistik F pada taraf signifikansi 5% dapat dilihat

pada Tabel 16 dan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32 dan 33.

Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Kategori Fhitung Ftabel Kesimpulan

Nilai Awal 1,339 1,703 Homogen

Nilai Akhir Prestasi

Belajar 1,328 1,703 Homogen

Dari tabel diatas diperoleh harga statistik uji yang tidak melebihi harga

kritik (Fhitung < Ftabel). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel pada

penelitian berasal dari populasi yang homogen.

D. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi minitab 13.

Hasil analisis data menggunakan uji-t dua pihak diperoleh harga thitung = 3,30

sedangkan harga ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db = 70 adalah 2,022.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut berarti thitung > ttabel (3,30 > 2,022) maka dapat

disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih efektif untuk

meningkatkan prestasi belajar akuntansi dibandingkan dengan menggunakan model

pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan laporan keuangan siswa kelas XI Ilmu

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sosial SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011. Hasil perhitungan dapat

dilihat pada lampiran 34.

E. Pembahasan

Pada penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol

sebagai sampel dari populasi yang ada, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan metode TAI dan kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori

(ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan latihan). Sebelum diberi perlakuan, kedua

kelas harus dilakukan uji kesetaraan , untuk memastikan kedua kelas mempunyai

kemampuan yang seimbang. Untuk itu diadakan uji prasyarat analisis dengan

menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, perhitungan dilakukan dengan

data nilai kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas

dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas, kedua kelas merupakan

sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal dan homogen.

Kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan, kemudian

diadakan tes prestasi untuk mengambil data nilai prestasi setelah diberi perlakuan.

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-t dua pihak. Hasil analisis

uji-t dua pihak menujukkan thitung > ttabel (3,30 > 2,022). Berdasarkan hasil analisis

tersebut H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi dibandingkan dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari efektivitas

hasil prestasi belajar menunjukkan kelas eksperimen dengan metode TAI sebanyak

92% siswa mencapai nilai ≥ 70. Sedangkan efektivitas hasil prestasi belajar kelas

kontrol dengan model pembelajaran ekspositori sebanyak 72% siswa mencapai nilai

≥ 70. Artinya ada perbedaan efektivitas hasil prestasi belajar sebesar 20%,

membuktikan bahwa metode TAI lebih efektif meningkatkan prestasi belajar

akuntansi. Disamping itu, nilai tes prestasi kelas eksperimen meningkat

dibandingkan sebelum diberi perlakuan yaitu dari nilai rata-rata kemampuan awal

69,26 menjadi 78,53. Sedangkan kelas kontrol sedikit meningkat dari rata-rata kelas

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70,43 menjadi 71,86. Perbedaan nilai rata-rata prestasi belajar akuntansi kedua kelas

tersebut membuktikan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial

yang diberi perlakuan dengan metode TAI lebih baik dibandingkan dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial dengan model pembelajaran ekspositori.

Berdasarkan data yang diperoleh kedua kelas tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi

dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hasil ini sesuai

dengan pendapat Wina Sanjaya, Isjoni, Slavin yang telah dibahas sebelumnya. Slavin

(2008:4), mengemukakan alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki

jalur utama praktik pendidikan yaitu :

Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar yang mendukung

penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi

para siswa, dan juga akibat-akibat positif yang dapat mengembangkan

hubungan antarkelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah

dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain adalah

tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir,

menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan

kemampuan dan pengetahuan mereka.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif khususnya metode

TAI, siswa memiliki kesempatan untuk saling berinteraksi melalui diskusi kelompok

untuk menyelesaikan masalah yang akan meningkatkan kemampuan siswa baik yang

berkemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah. Fungsi kelompok dalam model

pembelajaran kooperatif tipe TAI, untuk memastikan bahwa semua anggota

kelompok ikut belajar dan lebih khusus adalah mempersiapkan anggotanya untuk

mengerjakan tes dengan baik. Sehingga pencapaian prestasi belajar siswa dengan

metode TAI dapat optimal. Disamping itu, model pembelajaran kooperatif tipe TAI

juga menekankan tugas individu, sehingga siswa akan lebih bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri. Sedangkan pada proses belajar mengajar menggunakan

model pembelajaran ekspositori, siswa kurang aktif karena seluruh kegiatan telah

dipersiapkan dan berpusat pada guru. Sehingga guru akan sulit melakukan kontrol

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada pencapaian kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan, karena

siswa cenderung tidak mau mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sulit

dipahami meskipun guru telah memberikan kesempatan bertanya.

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, penerapan metode TAI

lebih efektif meningkatkan prestasi belajar akuntansi karena 92% siswa kelas

eksperimen telah mencapai nilai ≥ 70 dengan rata-rata nilai 78,53. Sedangkan pada

kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori hanya 72% siswa yang

mencapai nilai ≥ 70 dengan rata-rata nilai 71,86. Jadi, penerapan metode TAI lebih

efektif sebesar 20% meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan model

pembelajaran ekspositori.

Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa “Penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih efektif

untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi dibandingkan dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan laporan keuangan siswa kelas

XI Ilmu Sosial SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011” teruji

kebenarannya dan diterima. Hal ini ditunjukkan dari thitung > ttabel (3,30 > 2,022) pada

taraf signifikansi 5% dan db=70.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian, maka

peneliti menyampaikan implikasi yang berguna baik secara teoretis maupun secara

praktis sebagai upaya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi.

1. Implikasi Teoretis

Penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penerapan metode

TAI lebih mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan model

pembelajaran ekspositori. Hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran kooperatif

tipe TAI siswa saling berinteraksi melalui diskusi kelompok untuk menyelesaikan

masalah yang akan meningkatkan kemampuan siswa baik yang berkemampuan awal

tinggi, sedang, dan rendah. Disamping itu, model pembelajaran kooperatif tipe TAI

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN … · TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Oleh: WINDA RETNOSARI K7407157 SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

juga menekankan tugas individu, sehingga siswa akan lebih bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru

dan calon guru dalam memilih metode pembelajaran khususnya metode TAI dapat

menjadi salah satu alternatif dalam proses pemecahan masalah dan membantu

meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, maka peneliti memberikan saran-

saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Memilih model pembelajaran yang tepat dan efektif harus mempertimbangkan

beberapa hal, antara lain tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, bahan atau

materi pembelajaran dan memperhatikan kondisi siswa.

b. Guru sebaiknya mempertimbangkan perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh

siswanya, sehingga dalam proses belajar mengajar guru dapat memberikan

bantuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya mengikuti proses belajar mengajar secara aktif dengan

cara memperhatikan, bertanya, berdiskusi mengenai materi pembelajaran dengan

siswa lain atau pada guru secara langsung. Karena penerapan model pembelajaran

kooperatif yang berpusat pada siswa, dapat mempermudah siswa untuk cepat

memahami materi serta menumbuhkan minat, keaktifan, dan mampu mengatasi

kesulitan materi yang dihadapi sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.