EFEKTIVITAS MEDIA FLIP CHART DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN …
Transcript of EFEKTIVITAS MEDIA FLIP CHART DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN …
EFEKTIVITAS MEDIA FLIP CHART DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
ANAK KELOMPOK B RA AL HASAN KECAMATAN
PLUMBON KABUPATEN CIREBON
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Oleh :
ASIRI
NIM. 2015.4.3.1.00443
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
IAI BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2019
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektivitas Media
Flip Chart Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak
Kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.” beserta
isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
mengutip yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
akademik.
Atas pernyataan diatas, saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun
yang dijatuhkan kepada saya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaraan terhadap etika keilmuan, atau ada
klaim terhadap keaslian karya saya ini.
Cirebon, September 2019
Yang membuat pernyataan,
ASIRI
NIM. 2015.4.3.1.00443
ii
NOTA DINAS
Kepada Yth.
Dekan Tarbiyah
IAI Bunga Bangsa Cirebon
di
Cirebon
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan skripsi
dari Asiri Nomor Induk Mahasiswa 2015.4.3.1.00443, berjudul “Efektivitas Media
Flip Chart Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak
Kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.” Bahwa
skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Dekan Tarbiyah untuk
dimunaqosahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pembimbing I Pembimbing II
Andri Hardiyana, M.Pd Qorina Widadiyah, M.Pd
NIDK. 0424098503 NIDN. 2129129201
iii
PERSETUJUAN
EFEKTIVITAS MEDIA FLIP CHART DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B
RA AL HASAN KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN CIREBON
Oleh:
ASIRI
NIM. 2015.4.3.1.00443
Menyetujui:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Andri Hardiyana, M.Pd Qorina Widadiyah, M.Pd
NIDK. 0424098503 NIDN. 2129129201
iv
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Efektivitas Media Flip Chart Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B RA Al Hasan Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon.” Oleh Asiri NIM. 2015.4.3.1.00443, telah diajukan
dalam Sidang Munaqosah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon pada tanggal
Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
Cirebon, September 2019
Sidang Munaqosah,
Ketua Sekretaris
Merangkap Anggota, Merangkap Anggota,
Dr. H.Oman Fathruohman, M.A Drs. Sulaiman, M.MPd
NIDN. 8886160017 NIDN. 2118096201
Penguji I, Penguji II
(.............................) (...................................)
NIDN. NIDN.
v
ABSTRAK
ASIRI. NIM. 2015.4.3.1. EFEKTIVITAS MEDIA FLIP CHART DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK
KELOMPOK B RA AL HASAN KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN
CIREBON
Skripsi ini membahas efektivitas media flip chart dalam meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon tahun 2018/2019. Kajiannya dilatarbelakangi oleh
rendahnya kemampuan membaca permulaan anak, masih terfokus oleh Lembar
Kerja Anak (LKA) dan variasi guru dalam menggunakan media pembelajaran kurang
menarik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Media Flip chart
Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B RA Al
Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen kuantitatif dengan
menggunakan metode One Group Pre and Post Test Design. Teknik pengumpulan
data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi kepada setiap anak di kelompok B
RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah sampel jenuh. Data hasil penelitian yang terkumpul
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif data sebelum dan sesudah
dengan menggunakan tabel menafsirkan P untuk menentukan tingkat kemampuan
membaca permulaaan. Kemudian tabulasi data hasil penelitian diolah dengan analisis
statistik inferensial yaitu Uji beda rerata dengan Uji t untuk mendapatkan jawaban
dari pertanyaan penelitian.
Selanjutnya, hasil dari perhitungan statistik dengan Uji t didapatkan hasil
bahwa adanya perbedaan yang signifikan tingkat kemampuan membaca permulaan
anak sebelum dan sesudah menggunakan media flip chart. Hasil dari sebelum
perlakuan adalah 38,96% sedangkan sesudah perlakuan adalah 86,04%, ini berarti
tingkat kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah menggunakan media
flip chart terjadi peningkatan sebesar 47,08%. Kemampuan membaca permulaan
sebelum dan sesudah juga berbeda signifikan, ini ditunjukkan oleh thitung 53,81 ≥
2,093 ttabel, dengan taraf signifikan 5% yang berarti H0 ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat
efektivitas media flip chart dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan
anak sangat disignifikan. Penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan informasi
dan masukan bagi kegiatan belajar mengajar ditingkat PAUD untuk menstimulasi
aspek perkembangan anak terutama aspek perkembangan bahasa dalam keaksaraan.
Kata Kunci: Media Flip Chart, Kemampuan Membaca Permulaan, Anak Usia Dini
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Efektivitas Media Flip Chart
Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B
RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon”, dalam rangka
menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun telah menerima banyak bimbingan,
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya. Jasa baik
mereka tentu tidak dapat penyusun lupakan begitu saja, pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Drs. H.A Basuni, Ketua Yayasan Pendidikan Bunga Bangsa Cirebon.
2. Bpk. H.Oman Fathurohman, M.A. Rektor Institut Agama Islam Bunga Bangsa
Cirebon yang memberikan kesempatan untuk dapat menunut ilmu di IAI BBC.
3. Bpk. Drs. Sulaiman, M.M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah ynag telah memberikan
ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
4. Bpk. Andri Hardiyana, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Qorina
Widadiyah, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan membimbing penyusunan skripsi ini dengan sabar dan penuh perhatian.
5. Seluruh pendidik dan Tenaga Pendidik IAI Bunga Bangsa Cirebon, Dosen
pengajar Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon yang tidak bisa penyusun
vii
sebutkan satu-persatu yang telah membimbing dan memberikan ilmunya dengan
ikhlas, semoga amal ibadah Bapak/Ibu dosen diterima oleh Allah SWT. Aamiin
6. Kepala Sekolah RA Al Hasan Ibu Mubaidiyah, S.Ag yang telah bersedia
memberikan izin dan fasilitas selama penyusun melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua, Bpk. Wasita (Alm) dan Ibu Misni, skripsi ini merupakan tanda
bukti bakti anakmu yang tak akan pernah bisa membalas segala jasa kalian, yang
sudah membekali hidup ini dengan bekal materi maupun moral. Hanya do’a
mudah-mudahan Allah memberikan anakmu kekuatan yang cukup agar mampu
menggapai mimpi seperti yang kalian harapan.
8. Teruntuk suamiku Sigit Pamungkas yang selalu mendampingi dan
mendukungku.
9. Kepada anak-anakku Atiqah Sayahda Salsabila dan Kemal Abrar Oriansyah
yang selalu suport dan memberi semangat serta do’a
10. Teman-teman tersayang mahasiswa PIAUD kelas B yang telah mewarnai hari-
hari dengan penuh keceriaan, menimba ilmu di lembaga pendidikan yang kita
cintai, Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
11. Dan pihak-pihak tertentu lainnya.
Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan
dari Allah SWT. Akhirnya penyusun berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca. Aamiin
Cirebon, September 2019
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
COVER
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... i
NOTA DINAS ........................................................................................... ii
PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
PENGESAHAN ........................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .......................................................... 8
D. Rumusan Masalah .............................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 9
F. Kegunaan Penelitian ........................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 12
A. Deskripsi Teoritik ................................................................ 12
1. Media Pembelajaran ..................................................... 12
a. Pengertian Media Pembelajaran ............................. 12
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran .............. 13
c. Jenis Media Pembelajaran ...................................... 14
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ................ 16
2. Media Flip Chart .......................................................... 17
a. Pengertian Flip Chart ............................................. 17
b. Karakteristik Flip Chart ......................................... 18
ix
c. Cara Membuat Flip Chart ...................................... 20
d. Kelebihan dan Kekurangan Flip Chart .................. 21
e. Penggunaan Flip Chart Dalam Pembelajaran ........ 23
3. Kemampuan Membaca Permulaan ............................... 24
a. Pengertian Membaca .............................................. 24
b. Kemampuan Membaca Permulaan ......................... 26
c. Pentingnya Kemampuan Membaca ......................... 28
d. Tujuan Membaca .................................................... 28
e. Tahapan Kemampuan Membaca ............................ 31
f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan
Membaca ................................................................ 33
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 35
C. Kerangka Berfikir ............................................................... 36
D. Hipotesis Penelitian ............................................................ 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 40
A. Desain Penelitian ................................................................. 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 41
C. Populasi dan Sampel ........................................................... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 45
E. Teknik Analisis Data .......................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 61
A. Deskripsi Data ..................................................................... 61
B. Pengujian Persyaratan Analisis .......................................... 72
C. Pengujian Hipotesis ............................................................ 78
D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 86
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 88
A. Simpulan .............................................................................. 88
B. Saran ................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................ 42
Tabel 3.2 Populasi Penelitian ................................................................ 44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Membaca Permulaan .......................... 47
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan ........... 49
Tabel 3.5 Data Tes Kemampuan Sebelum/Sesudah Perlakuan ......... 52
Tabel 3.6 Tabel Menafsirkan P ............................................................. 53
Tabel 3.7 Tabel Penolong ..................................................................... 53
Tabel 3.8 Tabulasi Data ......................................................................... 57
Tabel 3.9 Tabel Penolong Uji t .......................................................... 57
Tabel 3.10 Klasifikasi Gain .................................................................... 59
Tabel 3.11 Tabel Penolong Gain ............................................................. 60
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest .................................................................. 63
Tabel 4.2 Tabel Penolong Pretest ......................................................... 64
Tabel 4.3 Tabel Menafsirkan P ............................................................. 66
Tabel 4.4 Data Hasil Posttest ................................................................ 68
Tabel 4.5 Tabel Penolong Posttest ........................................................ 69
Tabel 4.6 Tabel Menafsirkan P ............................................................ 71
Tabel 4.7 Tabel Lilliefors Pretest .......................................................... 73
Tabel 4.8 Tabel Lilliefors Posttest ......................................................... 75
xi
Tabel 4.9 Tabulasi Data Hasil Penelitian ........................................... 79
Tabel 4.10 Tabel Penolong Uji t .......................................................... 80
Tabel 4.11 Tabel Klasifikasi Gain .......................................................... 85
Tabel 4.12 Tabel Penolong Uji Gain .................................................... 85
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Media Flip Chart ..................................................... 21
Gambar 2.2 Gambar Kerangka Berfikir .................................................... 38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Izin Penelitian .................................................................................... 1 lembar
Surat Balasan Izin Penelitian ..................................................................... 1 lembar
Bukti Tatap Muka Bimbingan Skripsi ........................................................ 2 lembar
Instrumen Tes Kemampuan Membaca Permulaan ..................................... 3 lembar
Lembar Penilaian Pretest............................................................................. 10 lembar
Lembar Penilaian Posttest ........................................................................... 10 lembar
Rekap Penilaian Pretest dan Posttest........................................................... 2 lembar
Tabel Distribusi Z ....................................................................................... 1 lembar
Tabel Distribusi t ......................................................................................... 1 lembar
Tabel Distribusi F ........................................................................................ 2 lembar
Tabel Lilliefors ............................................................................................ 1 lembar
RPPM ......... .. ............................................................................................. 1 lembar
RPPH .......... ............................................................................................... 3 lembar
Dokumentasi ............................................................................................... 2 lembar
Riwayat Hidup Penulis ................................................................................ 2 lembar
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan manusia kecil yang memiliki potensi dan karakteristik
tertentu yang tidak sama serta akan berkembang menjadi manusia dewasa
seutuhnya. Anak yang berada pada rentang usia antara 0 sampai 6 tahun atau
sering disebut dengan anak usia dini. Anak usia dini adalah sosok individu
yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik
sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis,
antusias, dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan di dengarnya, seolah-olah
tak pernah berhenti belajar.1 Oleh karena itu, pada masa ini anak
membutuhkan stimulasi dari lingkungannya, salah satunya yaitu melalui
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
PAUD terutama pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) / Raudhatul
Athfal (RA) merupakan pendidikan yang penting sebagai wadah untuk
membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak secara
optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap
perkembangan agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan
selanjutnya.2 Pemerintah juga telah mengeluarkan undang-undang sebagai
1 Uyu Wahyudi dan Mubiar Agustin, Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini,(Bandung:
PT. Refika Aditama, 2012), h.6-7. 2 Tiranto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi AUD TK/RA dan Anak Usia
Kelas Awal, (Jakarta: Perdana Media Grup, 2011), h. 24
2
2
wujud kepedulian tentang PAUD yaitu Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa:
“Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.3
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.137
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini disebutkan
bahwa salah satu standar PAUD adalah standar tingkat pencapaian
perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman yaitu
mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional dan seni.
Bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang paling penting,
dikarenakan bahasa merupakan modal dasar bagi anak untuk dapat berinteraksi
dengan orang lain walaupun keseluruhan aspek tersebut saling mempengaruhi
satu sama lain. Bahasa merupakan sarana komunikasi dengan orang lain.
Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi dimana pikiran
dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau gerak dengan
menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambang, gambar atau lukisan. 4 Anak
yang memiliki kemampuan bahasa yang baik mampu untuk menyimak,
3 Undang-undang , Sistem Pendidikan Nasional, No.20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 14
4 Uyu Wahyudin dan Mubiar Agustin, op.cit, h.37-38
3
3
berbicara, bernegosiasi, mengekspresikan perasaan melalui kata-kata baik
lisan maupun tulisan. Bahasa sudah ada dalam diri anak saat dilahirkan, yaitu
melalui suara tangisan dan akan seiring dengan kematangan fisiologis dan
pemberian stimulus.
Pemberian stimulus tersebut dapat dilakukan oleh orang tua serta
lingkungan sekolah. Pemberian stimulus di lingkungan sekolah dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum dan tingkat
pencapaian perkembangan anak. Tujuan perkembangan bahasa anak dalam
kurikulum berfokus pada keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Sebagian besar kegiatan pembelajaran di TK tidak terlepas dari
kegiatan yang mampu mengembangkan keterampilan mendengarkan dan
berbicara. Akan tetapi untuk keterampilan membaca dan menulis, anak hanya
dikenalkan dengan komponen-komponen keterampilan tersebut, bukan
berupa pelajaran formal membaca dan menulis.
Membaca adalah salah satu hal penting yang dilakukan dalam menambah
wawasan serta membuka cakrawala berfikir dan ilmu pengetahuan. Dengan
membaca akan membuat anak memiliki perbendaharaan kata yang banyak
sehingga anak mampu berkomunikasi dengan baik serta banyak membaca juga
dapat memperluas pengalaman anak, membuka pengetahuan yang ada
dihadapannya, memberikan hiburan dan kesenangan, dan membantu
memecahkan masalah. Perintah membaca merupakan wahyu pertama yang
diterima oleh Rasulullah Muhammad SAW di Gua Hiro, yakni Q.S Al-‘Alaq
ayat 1-5 yang berbunyi:
4
4
Artinya: “ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al – Alaq : 1-5 )
Ayat diatas merupakan bukti begitu pentingnya membaca bagi kehidupan
manusia, maka semakin dini seseorang memiliki kemampuan membaca tentu
akan semakin baik. Kegemaran membaca harus dikembangkan sejak dini,
bahkan membaca merupakan permainan yang menyenangkan bagi anak usia
dini. Anak yang sudah memiliki kesiapan membaca di TK/RA akan lebih
percaya diri dan penuh kegembiraan.
Mengajarkan anak usia dini membaca disebut sebagai membaca
permulaan. Membaca permulaan adalah salah satu kegiatan yang dirancang
sedemikian rupa dan disesuaikan dengan Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak (STPPA) serta indikator sehingga anak-anak yang sudah
menunjukkan minat membaca bisa difasilitasi oleh guru atau lembaga pendidikan
anak usia dini.
Membaca permulaan (dini) adalah membaca yang diajarkan secara
terprogram (secara formal) kepada anak pra sekolah. Program ini menumpukkan
perhatian pada perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-
5
5
anak dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan yang
menarik sebagai perantaraan pembelajaran.5 Untuk menjadikan anak mampu
membaca dengan baik yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru salah
satunya adalah memilih media yang tepat dalam mengajarkan membaca.
Permasalahan yang terjadi dalam kegiatan membaca permulaan
dilakukan dengan metode linear, seperti pembelajaran membaca formal anak
usia Sekolah Dasar. Hal ini terlihat pada saat guru mengharuskan anak duduk
menyimak penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada
hari tersebut kemudian anak melaksanakan kegiatan sesuai perintah dari guru.
Guru hanya menggunakan lembar kerja anak (LKA), papan tulis, buku, dan
majalah dalam kegiatan membaca.
Kegiatan pembelajaran membaca permulaan dilakukan oleh guru menulis
huruf, suku kata dan kata di papan tulis kemudian anak diminta menulis huruf,
suku kata dan kata tersebut pada buku tulis yang sudah dibagikan, setelah anak
selesai mengerjakan guru mengajak anak untuk menyebutkan dan membaca
kembali apa yang sudah ditulis anak. Selain menulis sesuai contoh yang
diberikan guru, kegiatan membaca permulaan juga dilakukan dengan
menghubungkan gambar dengan kata pada buku LKA, majalah maupun buku
tulis. Setelah selesai mengerjakan, guru mengajak anak untuk membaca kembali
apa yang sudah anak kerjakan. Kegiatan pembelajaran tersebut membuat anak
bosan dan mudah lelah.
5 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya,
(Jakarta: Perdana Media Grup, 2011), h. 83
6
6
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di RA Al Hasan
Plumbon Cirebon, bahwa kemampuan membaca permulaan di kelompok B1
masih kurang, hal ini terlihat pada saat kegiatan pembelajaran. Hanya sebagian
anak yang bisa dan mampu dalam membaca permulaan. Anak masih bingung
dan masih tertukar dalam menyebutkan huruf, dan masih kesulitan dalam
mengeja.
Kegiatan membaca permulaan seharusnya diberikan dalam suasana
bermain yang menyenangkan dan menarik. Kegiatan tersebut dapat dikreasikan
sesuai dengan kreativitas guru, misalnya dengan menggunakan maupun
memodifikasi media pembelajarannya. Media pembelajaran yang dapat
digunakan untuk pengenalan huruf, suku kata, kata tidak hanya berupa buku,
majalah, pensil, spidol, crayon ataupun lembar kerja anak (LKA), akan tetapi
guru dapat menggunakan media yang lain baik audio, visual maupun audio
visual. Media audio dapat berupa rekaman suara melalui radio maupun tape
recorder. Media visual dapat berupa gambar, media grafis, media model maupun
media realita. Media audio visual berupa televisi, film, video, dan lain-lain. 6
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran di TK adalah media flip chart. Flip chart adalah lembaran
kertas yang berisikan pesan atau bahan pelajaran yang tersusun rapi dan
baik. Flip chart ini dapat digunakan oleh guru TK sebagai salah satu cara untuk
menghemat waktu yang digunakan untuk menulis di papan tulis.7 Media flip
6 Cucu Eliyawati, Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini,
(Jakarta: Depdiknas, 2005), h. 114 7 Surya Dharma, Media Pembelajaran dan Sumber Belajar, (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2008: 20).
7
7
chart dapat dipergunakan berulang kali. Ukuran flip chart dapat disesuaikan
dengan jumlah dan jauhnya jarak anak dapat melihat dengan jelas pesan yang
disampaikan, selain itu penempatan flip chart juga harus direncanakan,
dimana dan bagaimana media tersebut ditempatkan. Guru dapat membuat
sendiri dan mengkreasikan media flip chart sesuai dengan kebutuhan di
kelasnya.
Kegiatan pembelajaran dengan media flip chart yang menarik dapat
memberikan stimulasi pada anak untuk mengembangkan pengetahuan dan
mendorong anak untuk lebih bereksplorasi terutama dalam kemampuan
membaca permulaan. Diperlukan penelitian mengenai penggunaan media flip
chart dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. Oleh karena
itu penelitian ini mengambil judul “Efektivitas Media Flip Chart Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B RA
Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dijelaskan diatas,
maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan masih
kurang
2. Masih terfokus pada penggunaan Lembar Kerja Anak (LKA) dalam kegiatan
membaca permulaan
8
8
3. Variasi guru dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan pada kegiatan yang merangsang kemampuan membaca
permulaan anak masih sangat kurang.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus, terarah dan tidak meluas, maka peneliti
membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu kemampuan
membaca permulaan dengan media flip chart pada kelompok B RA Al Hasan
Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah media flip chart dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan
anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon? “
Agar lebih operasional maka dijabarkan menjadi Pertanyaan Penelitian, sebagai
berikut:
1. Seberapa baik kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al
Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media
flip chart?
2. Seberapa baik kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al
Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon sesudah menggunakan media
flip chart?
9
9
3. Seberapa besar perbedaan kemampuan membaca permulaan anak kelompok
B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon sebelum dan
sesudah menggunakan media flip chart ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan membaca permulaan anak
kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon sebelum
menggunakan media flip chart
2. Mendeskripsikan seberapa baik kemampuan membaca permulaan anak
kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon sesudah
menggunakan media flip chart
3. Mendeskripsikan seberapa besar perbedaan kemampuan membaca permulaan
anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
sebelum dan sesudah menggunakan media flip chart
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diatas mempunyai dua kegunaan penelitian yaitu
kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat membuktikan
teori-teori yang menyatakan bahwa media flipchart dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak usia dini. Sebagai salah satu media
10
10
pembelajaran untuk anak usia dini yang tepat dalam usaha mengembangkan
aspek perkembangan bahasa terutama dalam kemampuan membaca
permulaan.
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan penelitian dalam kegunaan praktis ini akan dirasakan
manfaatnya bagi anak, guru dan sekolah dengan uraian sebagai berikut:
a. Bagi Anak
1) Untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan membaca
permulaan melalui media pembelajaran yang menarik
2) Menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan dalam
pembelajaran membaca permulaan
b. Bagi Guru
1) Guru memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan media
pembelajaran flip chart dan memotivasi guru untuk lebih kreatif.
2) Guru dapat melihat kemampuan dan perkembangan anak dalam belajar
membaca permulaan melalui media flip chart
3) Sebagai salah satu solusi permasalahan dalam kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon
Kabupaten Cirebon
11
11
c. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media disetiap pembelajarannya, yakni dengan
menyediakan berbagai macam media pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan.
12
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan kata jamak dari medium yang artinya
pengantar atau perantara. Secara khusus kata pengantar atau perantara
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa
informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan
pembelajaran media diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar
dari guru kepada murid sehingga murid menjadi lebih tertarik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.8
Sejalan dengan itu Ibrahim dkk (2006) menyatakan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.9
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa media merupakan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar
siswa yang dapat digunakan untuk mengirim pesan dari pengirim ke
8 Usep Kustiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Malang: Gunung
Samudera, 2016), h. 6 9 Ibid
13
penerima, sehingga terjadi proses belajar. Media pembelajaran dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi atau bahan ajar kepada
anak didiknya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Secara garis besar fungsi media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1) Fungsi Umum yaitu sebagai pembawa pesan (materi) dari sumber
pesan (guru) ke penerima pesan (murid) dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
2) Fungsi Khusus yaitu untuk menarik perhatian murid, ntuk
memperjelas penyampaian pesan, untuk mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan biaya, untuk menghindari terjadinya verbalisme dan salah
tafsir dan untuk mengaktifkan dan mengefektifkan kegiatan belajar
murid. 10
Begitu pula menurut Kemp dan Dayton (1985) manfaat media
pembelajaran adalah a) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku,
b) Pembelajaran bisa lebih menarik, c) Pembelajaran menjadi lebih
interaktif d) Efisien dalam waktu dan tenaga, e) Meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa, f) Media membangkitkan proses belajar dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja, g) Media dapat menumbuhkan
sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.11
10
Usep Kustiawan, op.cit, h. 8-9 11
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013 ), h. 25-26
14
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai memaparkan bahwa banyak
manfaat yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan media dalam
pembelajaran antara lain yaitu: a) Pengajaran lebih menarik perhatian
anak sehingga menumbuhkan motivasi belajar, b) Bahan pengajaran
lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami anak dan anak dapat
menguasai tujuan pengajaran dengan lebih baik, c) Metode mengajar
dapat lebih bervariasi karena pengajaran tidak hanya dengan komunikasi
secara verbal sehingga anak tidak cepat bosan, d) Anak akan lebih
banyak melakukan kegiatan belajar karena anak tidak hanya
mendengarkan guru tetapi juga mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan.12
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran sangat bermanfaat untuk mendukung proses pembelajaran
baik untuk guru ataupun anak/peserta didik. Guru akan dapat
memberikan materi dengan bervariasi dan menarik sehingga anak
menjadi aktif dan semangat untuk mengikuti proses pembelajaran.
c. Jenis Media Pembelajaran
Dilihat dari bahan baku dan alat pembuatan, dan cara
pemanfaatannya, media secara umum dapat dikelompokkan menjadi:
1) Media Pembelajaran Sederhana yaitu media pembelajaran yang
bahan baku untuk pembuatannya mudah didapat dan murah
harganya, ara pembuatannya mudah, dan pemanfaatannya dalam
12
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2017) , Cet.13 h. 2
15
pembelajaran mudah digunakan tidak sulit. Jenis media pembelajaran
sederhana meliputi: media pembelajaran sederhana 2 dimensi dan
media pembelajaran sederhna 3 dimensi.
2) Media pembelajaran Modern bersifat elektronis dan kompleks yaitu
media yang bahan baku dan alat pembuatannya sulit diperoleh dan
mahal harganya, dalam pembuatan dan pemanfaatannya memerlukan
keahlian khusus yang memadai. Jenis Media pembelajaran ini
meliputi: Media pembelajaran modern proyeksi dan media
pembelajaran modern non proyeksi.13
Menurut Kemp & Dayton (1985) mengelompokkan media
kedalam 8 jenis, yaitu: (1) Media cetakan (2) Media pajang (3) Overhead
transparacies (4) Rekaman audiotape (5) Seri slide dan film strips (6)
Penyajian multi-image (7) Rekaman video dan film hidup (8)
Komputer.14
Berdasarkan pendapat diatas bahwa ada beberapa jenis media
pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran. Pertama,
media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua
dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua,
media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid
model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama,
13 Usep Kustiawan, op.cit, h. 15 14 Azhar Arsyad, op.cit, h. 39
16
dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film,
penggunaan OHP, dan lain-lain.
d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam pemilihan media pembelajaran untuk anak usia dini, ada
beberapa dasar pertimbangan atau kriteria yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media pembelajaran. Kriteria pemilihan media menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai antara lain: 1) Ketepatannya dengan tujuan
pembelajaran. Hal ini dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
ditetapkan. Tujuan tersebut berisikan unsur pemahaman, aplikasi dan
analisis yang memungkinkan digunakannya media tersebut, 2) Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta,
prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar
lebih mudah dipahami siswa, 3) Kemudahan memperoleh media. Media
yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh
guru pada waktu mengajar, 4) Keterampilan guru dalam
menggunakannya. Apapun jenis media yang diperlukan syarat utama
adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran,
5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut
dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung, dan 6)
Sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung
dapat dipahami anak dengan mudah.15
15 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, op.cit, h. 4-5
17
Pemilihan media pembelajaran harus diperhatikan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Media pembelajaran harus aman
serta mampu meningkatkan aspek perkembangan anak. Guru dapat lebih
mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat sehingga tidak
memaksakan penggunaan media sehingga nantinya akan mempersulit
guru dan kurang menambah kualitas belajar anak.
2. Flip Chart (Lembar Balik)
a. Pengertian Flip Chart
Menurut Azhar Arsyad, dkk “Flip chart merupakan gambar atau
grafik yang meluaskan perkembangan ide, objek, lembaga atau orang
ditinjau dari sudut waktu dan ruang secara berurutan.” Penyajian dengan
flip chart sangat menguntungkan untuk informasi visual seperti kerangka
pikiran, diagram, bagan/chart, atau grafik karena dengan mudah karena
dengan karton-karton lebar yang disusun sebelum penyajian dibuka dan
dibalik dan jika perlu dapat ditunjukkan kembali kemudian.16
Sedangkan menurut Surya Dharma: “flip chart adalah lembaran
kertas yang berisikan pesan atau bahan pelajaran yang tersusun rapi
dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam menghemat
waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama
ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Pesan
16 Azhar Arsyad, op.cit,, h. 35
18
penyajian dalam flip chart dapat berupa gambar-gambar, huruf-huruf,
diagram, dan angka-angka. 17
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat ditegaskan
bahwa flip chart merupakan media yang berupa lembaran-lembaran
kertas yang berisi pesan, baik berupa gambar maupun tulisan. Pesan-
pesan tersebut disampaikan secara berurutan serta tersusun dengan baik.
Penyajian pesan dengan flip chart dapat dibuka dan dibalik sesuai
kebutuhan. Media flip chart dapat dipergunakan berkali-kali. Guru dapat
membuat sendiri dan mengkreasikan media flip chart sesuai dengan
kebutuhan kelasnya.
Media flip chart yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa
lembaran-lembaran kertas HVS yang dipotong menjadi dua kemudian
dijilid menjadi satu dan tersusun secara baik. Pesan dalam media ini
berupa gambar dan tulisan yang tercetak di bawah gambar tersebut, yaitu
berupa kata dan huruf-huruf yang membentuk kata tersebut.
b. Karakteristik Media Flip Chart
Flip chart terbuat dari lembaran kertas karton atau HVS yang
cukup tebal, agar kertas tidak mudah robek dan tidak ada bayangan
antara satu kertas dengan kertas lain serta pesan gambar atau tulisan
tidak tumpang tindih dengan gambar di lembaran berikutnya. Ukuran
flip chart dapat disesuaikan dengan jumlah dan jauhnya jarak , agar anak
17
Surya Dharma, loc.cit.
19
dapat melihat dengan jelas chart tersebut. Penempatan flip chart harus
disesuaikan dengan lingkungan belajar dan kebutuhan.18
Arif S. Sadiman, dkk juga menyebutkan bahwa bagian-bagian
dari pesan yang disampaikan melalui flip chart ditulis atau
dituangkan dalam lembaran tersendiri. Lembaran-lembaran tersebut
dibendel menjadi satu, sehingga dalam penggunaannya tinggal
membalik satu persatu sesuai dengan bagian pesan yang ingin
disampaikan.19
Menurut Nana Sudjana & A. Rivai syarat- syarat pembuatan
media gambar, dalam penelitian ini media flip chart perlu
memperhatikan prinsip- prinsip desain, antara lain: 1.) kesederhanaan,
dalam tata letak (lay out), harus terlihat jelas perbedaan antara latar depan
dan latar belakang dan unsur pokok yang ditonjolkan, 2) keterpaduan, ada
hubungan erat diantara berbagai unsur visual sehingga secara keseluruhan
terpadu, 3) penekanan, satu unsur saja yang memerlukan titik
perhatian dan minat siswa, 4) keseimbangan, yaitu penempatan gambar
maupun tulisan yang merata pada chart, 5) garis, berfungsi untuk
menghubungkan berbagai unsur serta mengarahkan pengamat dalam
mempelajari unsur visual dalam urutan-urutan khusus, 6) bentuk, suatu
bentuk yang tidak lazim, dapat memberikan perhatian secara khusus
kepada media visual, 7) ruang, merupakan unsur visual yang penting
18 Yuliani Haj Mukaromah, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan
Media Flip Chart” Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,
(Yogyakarta:_,2014) h. 23-24 19
Arief S Sadiman dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pemanfaatan, dan
Pengembangannya, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 37
20
dalam merancang media pembelajaran, 8). tekstur, adalah unsur visual
yang memungkinkan timbul suatu kesan kasar atau halusnya suatu
permukaan, 9) warna, pilihlah warna yang terkesan harmonis.20
Media flip chart yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa prinsip di atas yaitu kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, ruang, serta warna.
Pada halaman pertama setiap gambar dibuat proporsional dan di
bawahnya terdapat kata yang dapat dilihat dengan jelas. Gambar yang
dibuat harus jelas bentuk dan maksudnya. Pada halaman berikutnya
huruf yang digunakan dengan ukuran yang proporsional dengan
ukuran kertas. Tata letak gambar maupun tulisan dibuat merata dan
berada di tengah.
c. Cara Membuat Flip Chart
Menurut Cucu Eliyawati menjelaskan cara membuat flip chart
yaitu sebagai berikut: 1) Menentukan ide pokok 2) Merencanakan gambar
dan sejenisnya dengan tepat untuk memvisualisasikan ide 3) Lembaran
kertas yang sama ukuran dijilid menjadi satu 4) Lubangi kertas chart
sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu jilid 5) Buatlah dua bingkai
kayu yang diikat bersama kertas chart oleh dua baut 6) Pada ujung
bingkai dibuat lubang tempat menggantung tali pita 7) Flip chart
20
Nana Sudjana dan A. Rivai, op.cit, h. 20
21
dengan bingkai kayu dijadikan satu dengan baut atau ring 8) Flip chart
dapat digantungkan pada papan tulis yang tidak menempel di dinding.21
Media flip chart yang digunakan dalam penelitian ini di buat
oleh peneliti dengan cara sebagai berikut: a) menentukan tema
pembelajaaran, b) memilih 8 gambar yang sesuai dengan tema, c)
membuat gambar dan tulisan dengan komputer, d) mencetak gambar dan
tulisan yang sudah dibuat, e) kertas yang sudah dicetak kemudian dipotong
menjadi dua, f) menjilid lembaran-lembaran kertas tersebut dengan
urutan yang benar, rapi dan baik, dan g) flip chart sudah dapat digunakan.
Dibawah ini media flip chart yang digunakan untuk penelitian
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Gambar Media Flip Chart
d. Kelebihan dan Kekurangan Flip Chart
Menurut Mustaji, kelebihan dan kekurangan media flip chart
yaitu sebagai berikut: Kelebihan dari media flip chart yaitu menghemat
21
Cucu Eliyawati, op.cit, h. 122
22
waktu dalam proses belajar mengajar (tidak perlu menggambar atau
menulis lagi dipapan cukup menempelkan gambar atau tulisan yang
sudah dipersiapkan), dapat digunakan berulang kali, biaya tidak terlalu
mahal dan relatif murah, semua guru bisa membuatnya, bisa mengatasi
ruang dan waktu (maksudnya adalah mempunyai ukuran kecil, ukuran
yang besar, memperbesar ukuran yang kecil, mempercepat yang
memakan waktu lama dan sebagainya), bisa memperjelas masalah dan
disajikan secara bertahap untuk memberikan jedah waktu untuk
memahami isi materi.
Kekurangan dari media flip chart yaitu untuk membuat chart atau
bagan yang baik diperlukan waktu persiapan atau pembuatan yang cukup
lama, perlu perawatan yang baik karena kertas mudah rusak (kena air,
lembab, luka dan sobek), perlu tempat yang cukup untuk
penyimpanan,kurang bisa menggambar unsur gerak dan perlu
keterampilan menggambar / mendesain.22
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riana kelebihan dan kekurangan
media media gambar, dalam penelitian ini media flip chart yaitu:
Kelebihan media flip chart yaitu: 1) dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan, 2) dapat
dilengkapi dengan warna-warni sehingga lebih menarik perhatian siswa,
serta 3) pembuatannya mudah dan harganya murah. Sedangkan
22
Yuliani Haj Mukaromah, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan
media Flip chart pada anak kelompok B2 TK Islam Terpadu Al Huda Kemudo Prambanan Klaten”,
Skripsi pada sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta, 2014) h
26-27
23
kekurangan media flip chart yaitu: membutuhkan keterampilan khusus
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis atau gambar yang lebih
kompleks dan penyajian pesan hanya berupa unsur visual.23
Media flip chart yang digunakan dalam penelitian ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya media flip chart
antara lain dapat digunakan berulang-ulang, biaya pembuatan relatif
murah, ukurannya kecil sehingga dapat digunakan oleh anak dengan
mudah serta dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan
kekurangan media flip chart ini yaitu diperlukan waktu yang lama
untuk mempersiapkan dan membuat media ini, memerlukan tempat
penyimpanan yang baik misalnya jika terkena air kertas dapat rusak,
diperlukan keterampilan menggambar dan mendesain untuk membuat
media flip chart ini.
e. Penggunaan Media Flip Chart Dalam Pembelajaran
Dalam penelitian ini, penggunaan media flip chart tidak
terlepas dari peran guru dalam memberikan petunjuk pada anak
selama proses pembelajaran. Anak berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran menggunakan media flip chart. Penggunaan media flip
chart dalam pembelajaran di dalam kelas mengikuti tahap-tahap yang
harus dilalui. Dibawah ini langkah-langkah pembelajaran menggunakan
media flip chart dirancang oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk pembelajaran
23
Rudi Susilana dan Cepi Riana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h. 15
24
2) Mengkondisikan anak sebelum pembelajaran dimulai dan membagi
anak menjadi beberapa kelompok
3) Guru memberitahukan tema pembelajaran serta mejelaskan cara
bermain dan memberi contoh
4) Guru memberi kesempatan pada anak untuk bertanya apabila
masih belum mengerti
5) Guru membagi media flip chart pada setiap anak.
6) Anak membaca gambar dengan kata sederhana pada media flip chart
yang dibawa sesuai dengan yang ditunjuk guru,
7) Anak menyebutkan satu persatu huruf yang dikenalnya pada
media flip chart,
8) Anak mencocokkan gambar dengan kata pada media flip chart yang
dibawa sesuai dengan yang ditunjuk guru,
9) Anak membaca suku kata pada media flip chart yang dibawa sesuai
dengan yang ditunjuk guru,
10) Anak menyebutkan benda yang mempunyai suara huruf awal sama
yang sesuai media flip chart,
11) Anak menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal sama yang
sesuai media flip chart,
12) Guru selalu mendampingi dan memotivasi anak apabila ada yang
mengalami kesulitan, sehingga guru dapat membantunya. Jangan
memaksa anak untuk harus menjawab ata melakukan dengan benar.
13) Anak merapikan kembali media flip chart setelah digunakan
25
3. Kemampuan Membaca Permulaan
a. Pengertian Membaca
Menurut Tarigan, “Membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang diajarkan di sekolah. Keterampilan berbahasa ini terdiri
dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis.24
Hodgson menyatakan bahwa
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis.”25
Crawley dan Mountain, membaca adalah sesuatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Sebagai proses visual membaca merupakan menerjemahkan simbol tulis
(huruf) kedalam kata-kata. 26
Hari, menyatakan membaca merupakan interpretasi yang bermakna
dari simbol verbal yang tertulis/tercetak. Membaca adalah tindakan
menyesuaikan arti kata dengan simbol-simbol verbal yang tertulis/tercetak.
Sejalan dengan itu, Kridalaksana juga mengemukakan bahwa membaca
adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan
lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna
dalam bentuk pemahaman diam-diamatau pengujaran keras-keras.
24 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), h. 1 25
Ibid, h. 7 26
Rahim F, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 2
26
Kegiatan membaca dapat bersuara, dapat pula tidak bersuara. Jadi
membaca pada hakikatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk
menemukan makna dan tulisan.27
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang melibatkan
berbagai aktivitas, yaitu aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif untuk memperoleh pesan melalui bahasa tulis.
b. Kemapuan Membaca Permulaan
Kemampuan merupakan proses pembelajaran yang mendukung
perkembangan anak. Kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan,
kekuatan untuk berusaha dengan diri sendiri. 28
Kemampuan merupakan
kecakapan individu dalam menguasai tugas yang diberikan. Sehingga
kemampuan adalah kecakapan individu dalam menguasai tugas yang
diberikan.
Menurut Nurbiana Dhieni, “Membaca pada tingkat awal atau
membaca permulaan adalah suatu kesatuan kegiatan yang terpadu
mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi, maknanya, serta menarik kesimpulan
mengenai maksud bacaan.29
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.137
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,
27 Nurbiana Dhieni dkk, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2018), Cet. 8 h. 7.3 28
Partijem, Improving The Early Reading Skill Through Smart Flannel Media In Group A
Tk Negeri Pembina Bantul, Jurnal Pendidikan Anak, Volume 6, Edisi 1, Juni 2017 29 Nurbiana Dhieni dkk, op.cit, h. 7.3
27
kegiatan membaca untuk anak usia dini masuk dalam lingkup
perkembangan bahasa poin keaksaraan. Disini anak akan belajar
menyebutkan simbol- simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf
awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya, menyebutkan
kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama,
memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama
sendiri, menuliskan nama sendiri dan memahami arti kata dalam cerita.
Membaca pada tingkat awal atau membaca permulaan dapat
diberikan kepada anak di Raudhatul Athfal. Hal ini tergantung pada
kesiapan membaca anak. Tanda-tanda anak yang mempunyai kesiapan
membaca menurut Nurbiana Dhieni yaitu dapat memahami bahasa lisan,
dapat mengucapkan kata dengan jelas, dapat mengingat kata-kata, dapat
mengucapkan bunyi huruf, sudah menunjukkan minat membaca, dan dapat
membedakan suara atau bunyi dan objek dengan baik. 30
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca
permulaan merupakan proses mengenal bacaan yang dilkaukan secara
terprogram yang diperuntukkan untuk anak usia dini. Melihat hal ini, anak
TK /RA sudah dapat diajarkan untuk membaca namun harus sesuai dengan
perkembangan anak/tanpa paksaan dan dengan cara yang menyenangkan
karena persoalan yang terpenting adalah cara yang digunakan untuk
mempelajarinya sehingga anak menganggap kegiatan belajar mereka
seperti bermain. Sedangkan dalam penelitian ini, membaca yang dimaksud
30 Nurbiana Dhieni, op.cit, h. 7.9
28
adalah kemampuan anak dalam menyebutkan satu persatu huruf yang
membentuk kata, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf
(membaca gambar yang memiliki kata sederhana, mencocokkan gambar
dengan kata, membaca suku kata), menyebutkan kata yang mempunyai
huruf awal sama dan menyebutkan benda yang mempunyai suara huruf
awal sama.
c. Pentingnya Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca sangat penting dimiliki anak. Menurut
Leonhardt menyatakan ada beberapa alasan mengapa kita perlu
menumbuhkan cinta membaca pada anak. Alasan-alasan tersebut adalah:
1) anak yang senang membaca akan membaca dengan baik, sebagian besar
waktunya digunakan untuk membaca, 2) anak-anak yang gemar membaca
akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi. Mereka akan
berbicara, menulis, dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih
baik, 3) membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam
segala hal, dan membuat belajar lebih mudah, 4) kegemaran membaca
akan memberikan beragam perspektif kepada anak, 5) membaca dapat
membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih sayang, 6) anak-anak yang
gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan
kemungkinan dan kesempatan dan 7) anak-anak yang gemar membaca
akan mampu mengembangkan pola berpikir kreatif dalam diri mereka.31
31
Nurbiana Dhieni dkk, op.cit, h. 7.3-7.4
29
Berdasarkan paparan di atas mengenai betapa pentingnya membaca
bagi anak-anak, maka pendidik dan orang tua perlu mendukung
perkembangan membaca tanpa menghilangkan dunia bermain mereka.
d. Tujuan Membaca
Tujuan membaca menurut Brewer (1995) adalah melanjutkan
perkembangan bahasa mereka, memberi mereka pengetahuan pribadi
tentang fungsi cetak dan membantu mereka perihal buku dan pentingnya
membaca. Tujuan ketiga bisa terbagi lagi menjadi beberapa tujuan
sekunder yaitu: mengembangkan kesadaran fonemik, mempelajari tentang
struktur cerita dan mempelajari tentang kelakuan pembaca. 32
Berdasarkan
tujuan membaca diatas adalah tujuan yang merupakan persiapan membaca,
karena pada saat ini belum terjadi kegiatan membaca yang sebenarnya,
karena kegiatan ini baru bagian awal dari kegiatan membaca.
Menurut Nurbiana Dhieni, tujuan membaca sangat beragam,
bergantung pada situasi dan berbagai kondisi pembaca. Secara umum,
tujuan ini dapat dibedakan sebagai berikut: 1) untuk mendapatkan
informasi tentang fakta dan kejadian sehari-hari sampai informasi tingkat
tinggi tentang teori-teori serta penemuan dan temuan ilmiah canggih.
Tujuan ini berkaitan dengan keinginan pembaca untuk mengembangkan
diri, 2) agar citra dirinya meningkat dengan memberikan nilai positif
terhadap diri mereka. Biasanya orang-orang semacam ini sama sekali tidak
merupakan kebiasaannya, tetapi hanya dilakukan sekali-sekali di depan
32 Ahamd Susanto, op.cit, h. 87
30
orang lain, 3) untuk melepaskan diri dari kenyataan, misalnya saat meras
jenuh, sedih bahkan putus asa. Dalam hal ini membaca dapat merupakan
submilasi atau penyaluran yang positif, apalagi jika bacaan yang dipilihnya
adalah bacaan yang bermanfaat yang sesuai dengan situasi yang sedang
dihadapinya, 4) untuk tujuan rekreatif, untuk mendapatkan kesenangan
atau hiburan seperti halnya nonton TV atau tamasya. Biasanya bacaan
yang dipilih seperti bacaan ringan atau jenis bacaan yang disukainya,
misalnya cerita tentang detektif, petualangan, dan sebagainya, 5)
Kemungkinan lain, orang pembaca tanpa tujuan apa-apa, hanya iseng,
tidak tahu apa yang dilakukan, jadi sekedar untuk mengisi waktu. Dalam
situasi iseng ini, orang tidak memilih atau menentukan bacaan, apa saja
dibaca seperti iklan, cerita pendek, berita keluarga, lelucon, dan
sebagainya. Kegiatan pembaca seperti ini tentu lebih baik dilakukan
daripada pekerjaan iseng yang merusak atau bersifat negatif, dan 6) untuk
mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis dan nilai-nilai
kehidupan lainnya. Dalam hal ini bacaan yang dipilih adalah karya bernilai
sastra.33
Menurut Rahim, tujuan membaca sebagai dasar kemampuan
membaca awal pada anak adalah sebagai berikut: 1) memperbaharui
pengetahuan tentang suatu topik, 2) mengaitkan informasi baru dengan
informasi yang telah diketahui, 3) memperoleh informasi yang menunjang
33
Nurbiana Dhieni, op.cit, h. 7.4
31
bagi pengembangan diri, dan 4) mengkonfirmasi fakta yang ada di
lingkungan sekitar. 34
Berdasarkan penjelasan tujuan membaca oleh para ahli, peneliti
menyimpulkan bahwa melalui kegiatan membaca awal akan menjadi anak
sebagai subjek pembaca aktif sejak dini dalam memperoleh informasi,
mengaitkan informasi dengan pengalamnannya, menerima sebagai makna
dan menginformasikan pengetahuan yang diperolehnya kepada
lingkungannya. Kemampuan membaca anak sangat mendukung dalam
memperoleh maupun menerima informasi terhadap lingkungan sebagai
bekal kemampuannya.
e. Tahapan Kemampuan Membaca
Menurut Cochrane Efal, ada lima tahap perkembangan kemampuan
membaca pada anak, yaitu:
1) Tahap fantasi (Magical Stage). Pada tahap ini, anak mulai belajar
menggunakan buku, melihat, dan membalik lembaran buku ataupun
membawa buku kesukaannya.
2) Tahap pembentukan konsep diri (Self Concept Stage). Pada tahap ini,
anak mulai memandang dirinya sebagai pembaca ketika terlihat
keterlibatan anak dalam kegiatan membaca, berpura-pura membaca
buku, memaknai gambar berdasarkan pengalaman yang diperoleh
sebelumnya, dan menggunakan bahasa baku yang tidak sesuai dengan
tulisan.
34
Rahim F, op.cit, h. 11
32
3) Tahap membaca gambar (Bridging Reader Stage). Pada tahap ini, pada
diri anak mulai tumbuh kesadaran akan tulisan dalam buku dan
menemukan kata yang pernah ditemui sebelumnya, dapat
mengungkapkan kata-kata yang bermakna dan berhubungan dengan
dirinya, sudah mengenal tulisan kata-kata puisi, lagu, dan sudah
mengenal abjad.
4) Tahap membaca lanjut (Take off Reader Stage). Pada tahap ini, anak
mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponik, semantik dan
sintaksis). Anak mulai tertarik pada bacaan, dapat mengingat tulisan
dalam konteks tertentu, berusaha mengenal tanda-tanda pada
lingkungan, serta membaca berbagai tanda, seperti pada papan iklan,
kotak susu, pasta gigi dan lainnya.
5) Tahap membaca lancar (Independent Reader Stage). Pada tahap ini,
anak dapat membaca berbagai jenis buku.
Menurut Steinberg mengatakan bahwa, kemampuan membaca anak
usia dini dapat dibagi atas empat tahap perkembangan yaitu
1) Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan
Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan buku dan manyadari
bahwa buku itu penting, melihat dan membalik-balikan buku, dan
kadang-kadang ia membawa buku kesukaannya.
2) Tahap membaca gambar
Anak usia taman kanak-kanak telah dapat memandang dirinya sebagai
pembaca dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura
33
membaca buku, memberi makna gambar, menggunakan bahasa buku
walaupun tidak coccok dengan tulisanya. Anak sudah menyadari bahwa
buku memiliki karakteristik khusus, seperti judul, halaman, huruf, kata
dan kalimat, serta tanda baca. Anak sudah menyadari bahwa buku
terdiri dari bagian depan, tengah dan bagian akhir.
3) Tahap pengenalan bacaan
Pada tahap ini, anak usia dini taman kanak-kanak telah dapat
menggunakan tiga sistem bahasa, seperti fonem (bunyi huruf), semantik
(arti kata) dan sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama.
Anak sudah tertarik pada bahan bacaan mulai mengingat kembali
cetakan hurufnya dengan konteksnya. Anak mulai mengenal tanda-
tanda yang ada pada benda-benda di lingkungannya.
4) Tahap membaca lancar
Pada tahap ini, anak sudah dapat membaca lancar berbagai jenis buku
yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.35
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
anak usia dini 5-6 tahun berada pada tahap pengenalan bacaan atau
membaca lanjut (Take off Reader Stage) yaitu mulai tertarik huruf atau
bacaan. Anak mulai membaca huruf-huruf yang dijumpai di lingkungan
sekitarnya.
f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca
35
Ahamd Susanto,op.cit, h. 90-91
34
Kemampuan membaca merupakan kegiatan yang kompleks, artinya
banyak segi dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Dibawah ini
faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca adalah sebagai berikut:
1) Motivasi
Motivasi merupakan faktor yang memiliki peran cukup besar
pengaruhnya terhadap kemampuan membaca. Motivasi ini dibedakan
menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik (motivasi bersumber dari
pembaca sendiri) dan motivasi ekstrinsik (motivasi yang berasal dari
luar pembaca). Adanya motivasi ini akan menghasilkan siswa memiliki
kemampuan belajar yang lebih baik. Cara agar anak termotivasi dan
tertarik untuk membaca adalah dengan menyediakan bahan bacaan yang
berkualitas tinggi yang memiliki kehidupan dengan kehidupan mereka.
2) Lingkungan keluarga
Dalam keluarga seperti orang tua memiliki peran yang besar dalam
kemampuan membaca. Anak sangat memerlukan keteladanan dalam
membaca. Keteladanan ini harus sering mungkin diberikan oleh orang
tua. Seperti kita ketahui bahwa anak-anak memiliki potensi untuk
meniru secara naluriah. Perkembangan kemampuan membaca
dipengaruhi oleh keluarag dalam hal yaitu interaksi personal,
lingkungan fisik dan suasana yang penuh perasaan (emosional) dan
memberikan dorongan (motivasional) yang cukup hubungan antar
individu di rumah, terutama yang tercermin pada sikap pembaca.
3) Bahan Bacaan
35
Kemampuan membaca seseorang juga dipengaruhi oleh bahan bacaan
yang ada di rumah. Untuk anak usia dini penyajian bahan bacaan
disertai dengan gambar-gambar yang menarik anak. Gambar yang
terdapat di buku lebih dominan daripada tulisannya. 36
Menurut Lamb dan Arnold faktor yang mempengaruhi
kemampuan membaca yaitu Pertama faktor fisiologis ialah mencakup
kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan gender. Kedua faktor
intelektual ialah faktor ini tidak sepenuhnya mempengaruhi
keberhasilan anak dalam membaca tetapi ada faktor lain seperti faktor
metode mengajar guru, prosedur dan kemampuan guru. Ketiga
lingkungan ialah terdiri dari latar belakang dan pengalam siswa di
rumah maupun sekolah serta sosial ekonomi keluarga siswa. dan
Keempat psikologis ialah terdiri dari motivasi, kematangan sosial,
emosi, dan penyesuaian diri.37
Berdasarkan pendapat dari ahli-ahli dapat disimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca yaitu lingkungan
sekitar anak, kesehatan fisik, intelektual dan psikologis.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Yatik Indahyani yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan
Media Flip Chart Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B Tk
36
Nurbiana Dhieni, op.cit, h. 7.11 37
Rahim F, op.cit, h. 16
36
Dharma Wanita Trawas. Berdasarkan hasil data pre-test diperoleh rata-rata
skor 11,1 dan dari data post-test diperoleh ratarata skor 18,4. Perhitungan uji
jenjang bertanda Wilcoxon diperoleh bahwa nilai T hitung = 0 dan nilai T tabel
adalah 21 dengan taraf signifikansi 15%. Jika T hitung < T tabel (0 < 21) maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh penggunaan media flip chart terhadap kemampuan berbicara anak
kelompok B TK Dharma Wanita Trawas diterima.38
Penelitian yang relevan yang kedua adalah penelitian yang dilakukan
oleh Evi Rahma Dhina yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Flipchart Sponge Number Terhadap Kemampuan Mengenal
Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Kelompok A Di TK Permata Hati Buduran
Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan rumus Korelasi Product
Moment Pearson dengan bantuan program SPSS for Windows 16,
diperoleh hasil korelasi sebesar 0,741 dan dikonsultasikan dengan r tabel
Product Moment. Berdasarkan r tabel dengan jumlah sampel 30 dan taraf
signifikan 5% diperoleh nilai 0,361. Nilai rhitung > rtabel yaitu 0,741 >
0,361 maka koefisien korelasi yang diperoleh signifikan. Dengan demikian
ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran
flipchart sponge number terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan.39
38 Yatik Indahyani, “Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart Terhadap Kemampuan
Berbicara Anak Kelompok B Tk Dharma Wanita Trawas”, Skripsi pada sekolah Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, (Surabaya: 2013), tidak dipublikasikan. 39 Evi Rahma Dhina,” Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Flipchart Sponge
Number Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Kelompok A Di TK
Permata Hati Buduran Sidoarjo”, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, (Surabya:
2014), tidak dipublikasikan.
37
Perbedaan pada penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada variabel
dan jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel berbicara dan
mengenal konsep bilangan serta menggunakan jenis penelitian korelasi.
C. Kerangka Berfikir
Usia dini merupakan masa keemasan sekaligus sebagai masa kritis
dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini terutama pendidikan
Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang penting sebagai wadah untuk
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Anak diharapkan
memiliki kesiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar. Salah
satunya dengan mengenalkan anak dengan kegiatan membaca.
Banyak penelitian yang mutakhir membukti bahwa anak dapat diajar
membaca sebelum dia mencapai usia sekolah. Durkin telah mengadakan
penelitian tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak. Durkin
menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini.
Anak-anak yang telah diajar membaca sebelum masuk SD pada umumnya akan
lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca
dini.
Kegiatan membaca permulaan seharusnya dilakukan dengan kegiatan
yang menarik dan menyenangkan bagi anak, misalnya melalui bermain
maupun penggunaan media dalam pembelajaran. Berbagai macam media
pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk membantu guru dalam mempermudah
dan memperlancar kegiatan belajar mengajar, terutama kegiatan membaca .
38
Media flip chart merupakan salah satu media yang dapat digunakan
dalam pembelajaran di TK. Media flip chart dapat berupa lembaran kertas
berukuran setengah HVS yang dijilid menjadi satu, berisikan pesan atau
bahan pelajaran sesuai tema yang tersusun secara rapi dan baik. Media flip
chart untuk membaca permulaan berisi gambar dan kata yang menyimbolkan
gambar tersebut. Anak akan belajar berbagai kosakata, mampu membaca
gambar, mampu mengenal dan menyebutkan berbagai huruf, mencocokkan
gambar dengan kata serta membaca suku kata. Media ini dianggap efektif dalam
meningkatkan kemampuan membaca permulaan karena memenuhi unsur-unsur
dari media yang cocok digunakan dalam pembelajaran dan stimulasi anak usia
dini seperti menarik, aman, mudah digunakan dan mudah dibuat.
Pentingnya stimulasi anak usia dini dalam membaca permulaan anak
seperti yang disampaikan diatas juga berkaitan dengan membudayakan dan
menumbuhkan minat baca dari sejak dini. Mengingat bahwa minat baca di
Indonesia sangat rendah. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Efektivitas Media Flip Chart Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B RA Al Hasan
Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon”.
39
Gambar 2.2
Desain Kerangka Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah salah satu yang harus dituliskan atau
dirumuskan oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Karena Hipotesis
penelitian ini adalah rumusan yang akan dibuktikan oleh peneliti dalam
penelitian tersebut.
Menurut Casta, “Hipotesis Penelitian adalah dugaan sementara tentang
jawaban penelitian yang harus diuji kebenarannya, hipotesis penelitian
Kondisi
Awal
Penelitian
Kondisi
Akhir
Guru belum menggunakan
media dalam pembelajaran
mambaca permulaan
Guru sudah menggunakan
media flip chart dalam
pembelajaran membaca
permulaan
Melalui media flip chart
diharapkan anak dapat
dengan mudah mengenal
huruf, suku kata, kata dan
gambar
Anak-anak kurang antusias
dalam pembelajaran membaca
permulaan karena masih ada
yang ngobrol
Terjadinya perubahan yang
sangat baik bagi anak-anak
dalam mengenal huruf, suku
kata, kata dan gambar
Anak-anak terlihat antusias dan
senang dalam pembelajaran
membaca permulaan karena
tertarik dengan media flip chart
40
dinyatakan dalam kalimat proposional yang demi kepentingan pengujian statistik
harus dirumuskan pula dalam bentuk hipotesis statistik. 40
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis mengemukakan bahwa
pada penelitian ini Hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B di RA Al Hasan sebelum dan sesudah
menggunakan media flip hart
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B di RA Al Hasan sebelum dan sesudah
menggunakan media flip chart
Hipotesis Statistik:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
40 Casta, Dasar-dasar Statistik Pendidikan, (Cirebon: Tsania Press, 2014), h. 40
41
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
pendekatan Penelitian Kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.41
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen.
“ Menurut Sugiono penelitian eksperimen adalah yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan.42
Desain penelitian eksperimen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah One - Group Pre-test and Post-test Design. One - Group Pre-test and
Post Design adalah desain yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen (pre-test ) dan sesudah eksperimen (post-test).
41
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfbeta, 2018), Cet. 28 h. 8 42
Ibid, h. 72
42
42
Adapun Desain One - Group Pre-test – Post-test Design dapat
digambarkan sebagai berikut:
O1 x O2
Pada desain ini pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali pada satu
kelas eksperimen, yakni sebelum dan sesudah perlakuan/eksperimen. Perbedaan
antara eksperimen pertama atau pre-test ( O1 ) dengan eksperimen kedua atau
post-test (O2) diasumsikan merupakan efek dari perlakuan atau eksperimen.43
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Raudhatul Athfal (RA) Al Hasan yang
beralamat di Jl. Suryanegara Blok Kijad No. 503 Rt.009 Rw.002 Desa
Pamijahan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon 45155. Penelitian yang
dilaksanakan di RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan belajar sambil bermain untuk mengembangkan kemampuan
membaca permulaan belum pernah dilakukan dengan menggunakan media
flip chart
b. Ada kemudahan dalam dalam mengakses data
c. Jarak terjangkau dari rumah
d. Efesiensi dari segi waktu, tenaga dan biaya
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2010), h. 124
43
2. Waktu Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu 5
bulan terhitung sejak Januari – Mei 2019. Waktu yang telah ditentukan dalam
pelaksanaan tersebuat digunakan untuk berbagai kegiatan yang telah
dilakukan selama pelaksanaan penelitian mulai dari kegiatan observasi tempat
penelitian, menyusun instrumen pengumpulan data, proses pengumpulan data
serta pengolahan data dan penulisan laporan penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan juga tepat pada awal semester 2 tahun ajaran 2018/2019.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini telah dibuat jadwal penelitian dalam
bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No
Tahapan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan (Bulan)
Jan Feb Maret April Mei
1 Observasi
2 Penelitian
3 Analisis Penelitian
4 Hasil Analisis Penelitian
5 Laporan Penelitian
44
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiono pengertian “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” 44
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilyah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi,
studi populasi atau studi sensus.” 45
Terdapat dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak
terbatas/tak terhingga. Populasi terbatas yaitu populasi yang mempunyai
sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung
jumlahnya. Sedangkan populasi tak terbatas yaitu sumber datanya yang tidak
dapat ditentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. 46
Jenis populasi dalam penelitian ini
yaitu populasi terbatas.
Penelitian ini dilaksanakan di RA Al Hasan Plumbon dengan subjek
peneliti sebanyak 20 orang dengan rincian 9 laki-laki dan 11 perempuan.
Dengan tabel sebagai berikut:
44
Sugiono, op.cit, h. 80 45 Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 137 46 Erwin Widiasworo, Mahir Penelitian Pendidikan Modern, (Yogyakarta: Araska, 2018), h. 82
45
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
No Nama L/P Tempat Tanggal Lahir
1 Ahmad Widadi L Indramayu, 18-12-2012
2 Aliya Nazwa Tiyana P Cirebon, 03-10-2012
3 Ayudia Wulan Nur Rahma P Cirebon, 08-07-2013
4 Azzahroh Nurul Islami P Cirebon, 16-09-2012
5 Bening Suci Anggraeni P Cirebon, 30-12-2012
6 Bisma Dewa Brata L Cirebon, 30-08-2012
7 Fina Azka Mazaya P Cirebon, 04-10-2013
8 Miftahul Mubaroq Subhan L Cirebon, 15-11-2012
9 M.Aaqil Subkhi Riyadin L Cirebon, 28-08-2013
10 M.Nizar Izzul Haq L Cirebon, 20-08-2012
11 Mustopa L Cirebon, 03-05-2012
12 Nafisa Syakira Nata Ningrum P Cirebon, 26-12-2013
13 Nazifa Hasya Permana P Cirebon, 25-10-2013
14 Rahil Mumtazah P Cirebon, 30-08-2013
15 Rahmat Lingga Pratama L Cirebon, 04-08-2013
16 Rifki Alif Mahardika L Cirebon, 21-06-2012
17 Setiawan Djody L Cirebon, 03-04-2013
18 Shintia Azzahra P Cirebon, 24-04-2013
19 Sifa Sri Agustin P Cirebon, 23-08-2012
20 Tania Al Nabila Aryani P Cirebon, 12-10-2013
46
2. Sampel
Menurut Sugiono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul respresentatif (mewakili). 47
Teknik sampling atau pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel. 48
Berdasarkan penjelasan diatas maka sampel yang akan dijadikan objek
penelitian adalah seluruh populasi dari kelompok B1 ditempat penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh peneliti dalam
mengumpulkan data yang akan diolahnya untuk kemudian menjadi jawaban dari
penelitiannya.
Menurut Casta, “Data statistik yang dibutuhkan pada sebuah penelitian
pada dasarnya dapat dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang
47
Sugiono, op.cit, h. 81 48
Ibid h. 85
47
menggunakan instrumen agar menjadi sistematis dan memudahkan. Teknik
pengumpulan data yang lazim dilakukan adalah menggunakan instrumen:
angket, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan tes. 49
Pada penelitian ini peneliti menggunakan tes, observasi dan dokumentasi
sebagai teknik pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dibawah ini paparan
mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini yaitu:
1. Tes
Menurut Casta, “tes adalah teknik pengumpulan data yang
menggunakan alat evaluasi untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
bakat, dan lain-lain. Instrumen yang dikembangkan dapat berupa: tes
kepribadian, tes bakat, tes prestasi dan tes intelegensi. 50
Berdasarkan pendapat diatas, maka tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes kemampuan membaca permulaan dengan
menggunakan media flip chart. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu:
Pretest adalah tes awal dimana sampel belum diberi perlakuan dan Posttest
adalah tes akhir dimana sampel sudah diberi perlakuan. Tes dilakukan untuk
mengetahui kemampuan membaca permulaan anak dengan menggunakan
media flip chart. Tes dilakukan dua kali yaitu pretest dan posttest membaca
permulaan yang berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang telah
ditentukan. Hasil pretest dan posttest ini diolah dan dijadikan sebagai hasil
penelitian.
49
Casta, op.cit, h. 11 50 Casta, op.cit, h. 13
48
Dibawah ini kisi-kisi instrumen tes kemampuan membaca permulaan
pada anak disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Membaca Permulaan
Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel
Indikator Aspek Penilaian
Aspek
Perkembangan
Bahasa Berupa
Keaksaraan
Kemampuan
Membaca
Permulaan
Menyebutkan
simbol-simbol
huruf yang
dikenal
Anak mampu
menyebutkan
satu per satu
huruf yang
membentuk
kata
Anak menyebutkan
satu per satu huruf
yang membentuk
kata :
1. apel
2. pisang
3. pepaya
4. nanas
5. melon
Memahami
hubungan
antara bunyi
dengan bentuk
huruf
Anak mampu
membaca
gambar
Anak membaca
gambar :
1. apel
2. pisang
3. pepaya
4. nanas
5. melon
Anak mampu
mencocokkan
gambar dengan
kata
Anak mencocokkan
gambar dengan kata
yang sesuai
49
Anak mampu
membaca suku
kata
Anak mampu
membaca suku kata
minimal 5 kata :
1. a-pel
2. pi-sang
3. pe-pa-ya
4. na-nas
5. me-lon
Menyebutkan
kelompok
gambar yang
memiliki
bunyi/huruf
awal sama
Anak mampu
menyebutkan
kata yang
mempunyai
bunyi/huruf
awal sama
Menyebutkan kata
huruf awal sama :
1. apel = ayam
2. pisang, pepaya =
pisau
3. nanas = nasi
4. melon = mata
Mengenal
suara huruf
awal dari nama
benda-benda
yang ada
disekitarnya
Anak mampu
menyebutkan
benda yang
mempunyai
suara huruf
awal sama
Menyebutkan suara
benda yang huruf
awal sama :
1. apel = ayam
2. pisang = piano
3. pepaya = pelangi
4. nanas = nasi
5. melon = meja
50
Kisi-kisi instrumen kemampuan membaca permulaan dituangkan
dalam rubrik sesuai dengan indikator kemampuan membaca permulaan
untuk mempermudah penilaian. Adapun rubrik penilaian kemampuan anak
dalam membaca permulaan melalui media flip chart adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan
Melalui Media Flip chart
Nama : Kelompok : B
No Hari/Tgl Aspek Yang Diamati BB
MB
BSH
BSB
Skor
1 Menyebutkan satu per satu huruf
yang membentuk kata
2 Membaca gambar yang memiliki
kata sederhana
3 Mencocokkan gambar dengan kata
4 Membaca suku kata
5 Menyebutkan kata yang
mempunyai huruf awal sama
6 Menyebutkan benda yang
mempunyai suara huruf awal sama
Total Skor
Keterangan :
Skala penilaian sesuai dengan kurikulum 2013:
BB : Bernilai 1 (Apabila anak tidak mampu melakukan indikator dengan
bantuan dan bimbingan).
MB : Bernilai 2 (Apabila anak mampu melakukan indikator dengan bimbingan).
BSH : Bernilai 3 (Apabila anak mampu melakukan indikator dengan mandiri).
BSB : Bernilai 4 (Apabila anak mampu melakukan indikator dengan mandiri dan
membantu teman yang mengalami kesulitan)
51
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
lebih mudah di olah. 51
Instrumen dalam penelitian ini berdasarkan pada
Permendikbud No. 137 dan146 pada bagian standar tingkat pencapaian
perkembangan anak (STTPA) pada perkembangan bahasa anak poin
keaksaraan. Kisi-kisi instrumen kemampuan membaca permulaan yang
diteliti terdiri dari variabel, sub variabel, sub-sub variabel, indikator dan
aspek yang dinilai. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu
aspek perkembangan bahasa berupa keaksaraan, subvariabel yang diteliti
adalah kemampuan membaca permulaan, sub-sub variabel adalah pencapaian
perkembangan yang akan di teliti adalah menyebutkan simbol-simbol huruf
yang dikenal, memahami hubungan antara bunyi dengan bentuk huruf,
menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal sama dan
mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di lingkungan
sekitar, sedangkan indikator dikembangkan dari capaian perkambangan.
2. Observasi
Observasi menurut Casta adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti dengan melihat langsung ataupun bahkan terlibat
langsung ke dalam keadaan yang sedang diteliti. 52
Proses observasi ini, peneliti dapat mengamati situasi-situasi yang ada
di lapangan dengan mencatat apa-apa yang dianggap penting guna menunjang
51 Suharsimi Arikunto, op.cit, h.16 52 Casta, loc.cit
52
terhadap tujuan penelitian. Observasi ini memberikan kemudahan terutama
dalam hal memperoleh data dilapangan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, leger, agenda dan sebagainya. 53
Dokumentasi digunakan untuk
memperkuat data dan memberikan gambaran secara kongkrit mengenai
penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan
berupa foto ketika kegiatan berlangsung yang berfungsi sebagai data
pelengkap dari data yang diperoleh selama penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting
dalam proses penelitian, karena disinilah hasil penelitian akan tampak. Analisis
data dalam penelitian ini mencakup seluruh kegiatan menganalisis dan menarik
kesimpulan dari semua data yang terkumpul menggunakan tes kemampuan
membaca diperoleh dari hasil yang dilihat dari rubrik yang telah dibuat peneliti.
1. Analisis Deskriptif Data
Analisis deskriptif data adalah analisis data secara deskriptif
berdasarkan temuan hasil penelitian yang dijabarkan secara terperinci dari
data sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Analisis deskriptif data diuraikan
dari tabel tabulasi data sebelum (X1) dan sesudah (X2) diberi perlakuan
sesuai penelitian. Bentuk tabel tabulasi data tersebut adalah sebagai berikut:
53 Suharsimi, op.cit, h .206
53
Tabel 3.5
Data Kemampuan Membaca Permulaan
Sebelum/Sesudah Diberi Perlakuan Media Flip Chart (X1/X2)
No Nama
Anak
Nilai Indikator ∑ Skor
A B C D E F
1. AW
2. ANT
3. AWNR
Dst Dst
Jumlah
Rata-rata
Persentase
Keterangan:
Indikator :
A. Menyebutkan huruf
B. Membaca gambar
C. Mencocokkan gambar dengan kata
D. Membaca suku kata
E. Menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal sama
F. Menyebutkan benda yang mempunyai suara huruf awal sama
Skala penilaian sesuai dengan kurikulum 2013:
BB : Bernilai 1 (Apabila siswa tidak mampu melakukan indikator
dengan bantuan dan bimbingan).
MB : Bernilai 2 (Apabila siswa mampu melakukan indikator dengan
bimbingan).
BSH : Bernilai 3 (Apabila siswa mampu melakukan indikator dengan
mandiri).
BSB : Bernilai 4 (Apabila siswa mampu melakukan indikator dengan
mandiri dan membantu teman yang mengalami kesulitan
54
Data yang didapatkan dari hasil penelitian dimasukkan kedalam
tabel dan dicari persentase untuk dikonversikan pada tabel konversi data
dengan rumus:
Tabel 3.6
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
(Suherman dan Sukjana, 1990:177)54
Data sebelum dan sesudah didapatkan melalui kegiatan pretest (nilai
sebelum diberi perlakuan) dan posttest (nilai sesudah diberi perlakuan )
dengan rubrik penilaian seperti diatas.
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mencari nilai Mean
( X ), Standar Devisi (SD), Varian (S2) dan Analisis Presentase. Uintuk
mendapatkan nilai tersebut dibuat tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 3.7
Tabel Penolong Kemampuan Membaca Permulaan Sebelum/Sesudah
Menggunakan Media Flip Chart
No Xi (Xi - X ) (Xi - X )2
1
2
3
Dst
Jumlah
54 Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC
55
Rata-rata
Dari tabel penolong dilanjutkan mencari data yang dibutuhkan
dengan langkah-langkah melakukan analisa deskriptif data adalah sebagai
berikut:
a. Nilai Mean ( X ):
X = ∑X
N
b. Nilai Standar Deviasi (SD)
SD =
c. Nilai Varian (S2)
S2 =
Berdasarkan analisis diatas diketahui nilai Mean, Standar Deviasi
dan Varian dari variabel X1/X2 adalah sebagai berikut:
Variabel Mean Standar Deviasi Varian
X1/X2
Analisis kemudian dilanjutkan dengan Analisis Presentase untuk
menjawab pertanyaan penelitian pertama, yaitu “Seberapa baik kemampuan
membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon
Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan media flip chart?”.
Rumus mencari nilai persentase adalah sebagai berikut:
Dengan ketentuan:
f = Jumlah seluruh skor yang dicapai siswa
56
N =Jumlah skor maksimal yang dikalikan dengan jumlah siswa
2. Persyaratan Analisis Statistik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus
Uji Liliefors dengan rumus :
Z =
Keterangan :
: Data/nilai
: Rata-rata (Mean)
SD : Standar Deviasi
Persyaratan data signifikan apabila :
1) Jika nilai terbesar nilai tabel Lilliefors maka
diterima, ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan membaca
permulaan berdistribusi normal
2) Jika nilai terbesar nilai tabel Lilliefors maka
diterima, ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan membaca
permulaan tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dilakukan untuk melihat homogenitas
varian-varian data. Uji homogenitas data dilakukan dengan uji F dengan
rumus sebagai berikut:
57
1) Mencari F hitung dengan rumus
2) Mencari Ftabel dengan cara:
- Menentukan dbpembilang = n-1
- Menentukan dbpenyebut = n-1
- Menentukan taraf kesalahan (
- Menentukan Ftabel (Lihat tabel harga distribusi F)
3) Membuat kesimpulan apakah data homogen atau tidak dengan
membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
Jika Fhitung Ftabel, maka data tidak homogen
Jika Fhitung Ftabel, maka data homogen
c. Analisis Statistik Inferensial (Uji beda rerata)
Uji t dilakukan untuk menjawab pertanyaan nomer tiga yaitu seberapa
besar perbedaan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA
Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah
menggunakan media flip chart, maka dilakukan uji beda rerata untuk
mencari nilai t dengan rumus:
58
Untuk mencari nilai t, maka terlebih dahulu mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Membuat tabulasi data hasil penelitian
Tabel 3.8
Tabulasi Data Hasil Penelitian
2) Membuat tabel penolong
Table 3.9
Tabel Penolong Uji t
3) Menentukan MD (Mean Differen) dengan rumus:
No
Nama Anak
Nilai Kemampuan Membaca Permulaan
Sebelum Menggunakan
Media Flip Chart
(X1)
Sesudah Menggunakan
Media Flip Chart
(X2)
1 Ahmad Widadi
2 Aliya Nazwa Tiyana
3 Ayudia Wulan NR
Dst Dst
Jumlah
Rata-rata
No Nama anak
Nilai / Skor
) Sebelum
Sesudah
1. Ahmad Widadi
2. Aliya Nazwa Tiyana
3. Ayudia Wulan NR
Dst Dst
Jumlah
Rata-rata
MD
59
4) Menentukan Standar Devinisi Differen( SDD) dengan rumus:
5) Menentukan ( Standard Error Mean Different ) dengan rumus:
6) Menentukan
7) Menentukan
a) db = n – 1
b) Uji dua pihak
c)
8) Melakukan uji hipotesis dengan kaidah pengujian :
Jika ≥ maka ditolak
Jika ≤ maka diterima
9) Membuat kurva normal dari hasil nilai dan
10) Uji Gain
Analisis kemudian dilanjutkan dengan melakukan Uji
Gain untuk mengetahui apakah perbedaan kemampuan membaca
=
60
permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon
Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media flip
chart itu peningkatannya tinggi, sedang, atau rendah. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari hasil perhitungan
uji Gain maka klasifikasi Gain dilihat pada tabel berikut:
Tebel 3.10
Tabel Klasifikasi Gain
No. Indeks Gain Interprestasi
1 g Tinggi
2 0,30 g Sedang
3 g Rendah
Langkah memperoleh nilai Gain dilakukan dengan membuat
tabel penolong untuk mendapatkan nilai Gain secara lebih rinci
berdasarkan masing-masing nilai yang didapatkan oleh responden
atau sampel supaya bisa dilihat sejauh mana perbedaan peningkatan
sebelum dan sesudah perlakuan. Tabel penolong yang digunakan
adalah sebagai berikut:
61
Tebel 3.11
Tabel Penolong Uji Gain
No Skor S.Akhir –
S. Awal
S.Maks –
S.Awal
G
Ket Maks Awal Akhir
1
2
3
Dst
Jumlah
Rata-rata
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian ini merupakan paparan tentang hasil-hasil yang
diperoleh setelah penelitian dilakukan. Hasil penelitian ini merujuk pada
rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu menganalisa
tentang kemampuan membaca permulaan anak dengan menggunakan media
flip chart di RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.
Pengumpulan data yang digunakan dengan cara tes dan dokumentasi pada
indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca permulaan
anak adalah sebagai berikut: kemampuan anak dalam menyebutkan satu per
satu huruf yang membentuk kata, kemampuan anak dalam membaca gambar
yang memiliki kata sederhana, kemampuan anak dalam mencocokkan gambar
dengan kata, kemampuan anak dalam membaca suku kata, kemampuan anak
dalam menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal sama dan kemampuan
anak dalam menyebutkan benda yang mempunyai suara huruf awal sama.
Setiap indikator dinilai dengan penskoran: 1 (belum berkembang), 2 (mulai
berkembang), 3 (berkembang sesuai harapan) dan 4 (berkembang sangat
baik).
Penelitian ini berusaha menjawab apakah ada perbedaan kemampuan
membaca permulaan anak sebelum dan sesudah menggunakan media flip
chart. Oleh karena itu untuk mengetahui hal tersebut penelitian ini
menggunakan Uji t yaitu untuk mecari tentang perbedaan kemampuan
63
membaca permulaan anak sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Sebelum
Uji t dilakukan maka terlebih dahulu melakukan Uji Normalitas dan Uji
Homogenitas data. Uji terakhir yang dilakukan pada penelitian ini setelah
semua pertanyaan penelitian terjawab adalah Uji Gain. Uji Gain dilakukan
untuk melihat sejauh mana tingkat perbedaan dari sebelum dan sesudah diberi
perlakuan untuk kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al
Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.
1. Gambaran Variabel X1 ( Kemampuan Membaca Permulaan Pada
Anak Kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten
Cirebon Sebelum Menggunakan Media Flip Chart )
Data tentang variabel X1 yaitu kemampuan membaca permulaan
pada anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten
Cirebon sebelum menggunakan media flip chart diperoleh dari hasil tes
kemampuan membaca permulaan yang diberikan kepada 20 anak yang
ditetapkan sebagai sampel. Adapun hasilnya sebagai berikut:
64
Tabel 4.1
Data Hasil Kemampuan Membaca Permulaan
Sebelum Menggunakan Media Flip Chart (Prestest)
No Nama Anak Nilai Indikator
∑ Skor A B C D E F
1 Ahmad Widadi 2 2 1 1 2 1 9
2 Aliya Nazwa Tiyana 2 2 2 2 2 2 12
3 Ayudia Wulan NR 1 2 1 1 1 1 7
4 Azzahroh Nurul I 2 2 2 2 2 2 12
5 Bening Suci A 1 2 1 1 1 1 7
6 Bisma Dewa Brata 2 1 1 1 2 2 9
7 Fina Azka Mazaya 2 2 2 2 2 2 12
8 Miftahul Mubarok S 1 2 1 1 1 1 7
9 M. Aaqil Subkhi R 2 2 1 1 2 2 10
10 M. Nidzar Izzul Haq 2 2 2 1 2 2 11
11 Mustopa 1 2 1 1 1 1 7
12 Nafisa Syakira Nn 2 2 2 1 1 1 9
13 Nazifa Hasya P 2 2 2 2 2 2 12
14 Rahil Mumtazah 2 2 1 1 1 1 8
15 Rahmat Lingga P 2 2 1 1 2 2 10
16 Rifky Alif M 1 1 1 1 1 2 7
17 Setiawan Djody 2 2 2 2 2 2 12
18 Shintia Azzahra 2 2 1 1 1 1 8
19 Sifa Sri Agustin 1 2 1 1 1 1 7
20 Tania Al Nabila A 2 2 2 1 2 2 11
Jumlah 187
Rata-rata 9,35
Persentase 38,96 %
65
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mencari nilai Mean (X),
Standar Deviasi (SD), Varian (S2) dan analisis Persentase. Untuk mendapatkan
nilai tersebut dibuat tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 4.2
Tabel Penolong Kemampuan Membaca Permulaan
Sebelum Menggunakan Media Flip Chart (Pretest)
No Xi (Xi-X) (Xi-X)2
1 9 -0,35 0,1225
2 12 2,65 7,0225
3 7 -2,35 5,5225
4 12 2,65 7,0225
5 7 -2,35 5,5225
6 9 -0,35 0,1225
7 12 2,65 7,0225
8 7 -2,35 5,5225
9 10 0,65 0,4225
10 11 1,65 2,7225
11 7 -2,35 5,5225
12 9 -0,35 0,1225
13 12 2,65 7,0225
14 8 -1,35 1,8225
15 10 0,65 0,4225
16 7 -2,35 5,5225
17 12 2,65 7,0225
18 8 -1,35 1,8225
19 7 -2,35 5,5225
20 11 1,65 2,7225
Jumlah 76,765
Rata-rata 3,84
66
Dari tabel penolong diatas kita dapat mencari nilai sebagai berikut:
b. Nilai Mean ( X ):
X = ∑Xi
N
X = 187
20
X = 9,35
c. Nilai Standar Deviasi (SD)
SD =
SD =
SD =
SD =
SD = 2,01
d. Nilai Varian (S2)
S2 =
S2 =
S2 =
Berdasarkan analisis diatas diketahui nilai Mean, Standar Deviasi dan
Varian dari variabel X1 adalah sebagai berikut:
Variabel Mean Standar Deviasi Varian
X1 9,35 2,01 4,04
67
Analisis kemudian dilanjutkan dengan Analisis Persentase untuk mejawab
pertanyaan penelitian pertama, yaitu: “Seberapa baik kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten
Cirebon sebelum menggunakan media flip chart?.”
Berdasarkan data diatas maka diperoleh nilai persentase sebagai berikut:
Dengan ketentuan:
f = Jumlah seluruh skor yang dicapai siswa
N =Jumlah skor maksimal yang dikalikan dengan jumlah siswa
Guna menjawab pertanyaan penelitian pertama yakni gambaran tentang
hasil tes kemampuan membaca permulaan anak sebelum menggunakan media flip
chart, maka hasil persentase dibandingkan dengan tabel menafsirkan P menurut
ahli adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
(Suherman dan Sukjana, 1990:177)55
55 Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC
68
Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel diatas dapat dinyatakan
bahwa kemampuan membaca permulaan anak seluruh responden sebelum
menggunakan media flip chart adalah 38,96%. Ini berarti bila dikonversikan
pada tabel menafsirkan P berada pada skala 38,96% dengan interprestasi
kurang baik.
3. Gambaran Variabel X2 ( Kemampuan Membaca Permulaan Pada
Anak Kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten
Cirebon Sesudah Menggunakan Media Flip Chart )
Data tentang variabel X2 yaitu kemampuan membaca permulaan
pada anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten
Cirebon sesudah menggunakan media flip chart diperoleh melalui tes yang
diberikan kepada 20 anak yang ditetapkan sebagai sampel. Adapun hasilnya
sebagai berikut:
69
Tabel 4.4
Data Hasil Kemampuan Membaca Permulaan
Sesudah Menggunakan Media Flip Chart (Posttest)
No Nama Anak Nilai Indikator ∑ Skor
A B C D E F
1 Ahmad Widadi 4 4 3 3 3 3 20
2 Aliya Nazwa Tiyana 4 4 4 3 3 4 22
3 Ayudia Wulan NR 3 4 3 3 3 4 20
4 Azzahroh Nurul I 4 4 4 4 3 4 23
5 Bening Suci A 4 3 3 3 3 3 19
6 Bisma Dewa Brata 4 4 3 3 4 4 22
7 Fina Azka Mazaya 4 4 4 3 4 4 23
8 Miftahul Mubarok S 3 4 3 3 3 3 19
9 M. Aaqil Subkhi R 4 4 3 3 4 3 21
10 M. Nidzar Izzul Haq 4 4 3 3 4 3 21
11 Mustopa 3 4 3 3 3 3 19
12 Nafisa Syakira Nn 4 4 3 3 3 3 20
13 Nazifa Hasya P 4 4 4 3 4 4 23
14 Rahil Mumtazah 4 3 3 3 3 3 19
15 Rahmat Lingga P 4 3 3 3 4 3 20
16 Rifky Alif M 3 4 3 3 3 3 19
17 Setiawan Djody 4 4 4 4 4 3 23
18 Shintia Azzahra 4 3 3 3 4 3 20
19 Sifa Sri Agustin 3 4 3 3 3 3 19
20 Tania Al Nabila A 4 4 3 3 4 3 21
Jumlah 413
Rata-rata 20,65
Persentase 86,04%
70
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mencari nilai Mean (X),
Standar Deviasi (SD), Varian (S2) dan analisis Persentase. Untuk
mendapatkan nilai tersebut dibuat tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tabel Penolong Kemampuan Membaca Permulaan
Sesudah Menggunakan Media Flip Chart (Posttest)
No Xi (Xi-X) (Xi-X)2
1 20 -0,65 0,4225
2 22 1,35 1,8225
3 20 -0,65 0,4225
4 23 2,35 5,5225
5 19 -1,65 2,7225
6 22 1,35 1,8225
7 23 2,35 5,5225
8 19 -1,65 2,7225
9 21 0,35 0,1225
10 21 0,35 0,1225
11 19 -1,65 2,7225
12 20 -0,65 0,4225
13 23 2,35 5,5225
14 19 -1,65 2,7225
15 20 -0,65 0,4225
16 19 -1,65 2,7225
17 23 2,35 5,5225
18 20 -0,65 0,4225
19 19 -1,65 2,7225
20 21 0,35 0,1225
Jumlah 44,55
Rata-rata 2,23
71
Dari tabel penolong diatas kita dapat mencari nilai sebagai berikut:
a. Nilai Mean ( X ):
X = ∑Xi
N
X = 413
20
X = 20,65
b. Nilai Standar Deviasi (SD)
SD =
SD =
SD =
SD =
SD = 1,53
c. Nilai Varian (S2)
S2 =
S2 =
S2 =
Berdasarkan analisis diatas diketahui nilai Mean, Standar Deviasi dan
Varian dari variabel X2 adalah sebagai berikut:
Variabel Mean Standar Deviasi Varian
X2 20,65 1,53 2,34
72
Analisis kemudian dilanjutkan dengan Analisis Persentase untuk mejawab
pertanyaan penelitian kedua, yaitu: “Seberapa baik kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten
Cirebon sesudah menggunakan media flip chart?.”
Berdasarkan data diatas maka diperoleh nilai persentase sebagai berikut:
Dengan ketentuan:
f = Jumlah seluruh skor yang dicapai siswa
N =Jumlah skor maksimal yang dikalikan dengan jumlah siswa
Guna menjawab pertanyaan penelitian kedua yakni gambaran tentang hasil
tes kemampuan membaca permulaan anak sesudah menggunakan media flip
chart, maka hasil persentase dibandingkan dengan tabel menafsirkan P menurut
ahli adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel diatas dapat dinyatakan
bahwa kemampuan membaca permulaan anak seluruh responden sesudah
73
menggunakan media flip chart adalah 86,04 Ini berarti bila dikonversikan pada
tabel menafsirkan P berada pada skala 86,04% dengan interprestasi sangat baik.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data normal atau
tidak. Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan menggunakan
rumus Lilliefors dengan rumus :
Z =
Keterangan :
: Data/nilai
: Rata-rata (Mean)
SD: Standar Deviasi
a. Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Permulaan Anak
Sebelum Menggunakan Media Flip Chart
Uji normalitas data sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan
dengan menggunkan Uji Lilliefors, karena data yang ada < 30
responden. Langkah-langkah pengolahan data sebelum menggunakan
medi flip chart (Pretest) adalah dengan menggunakan tabel berikut:
74
Tabel 4.7
Tabel Lilliefors Untuk Uji Normalitas Data Pretest
No Xi Z=
F (X) S(X) F(X) – S (X)
1 7 -1,17 0,329 0,3 0,029
2 7 -1,17 0,329 0,3 0,029
3 7 -1,17 0,329 0,3 0,029
4 7 -1,17 0,329 0,3 0,029
5 7 -1,17 0,329 0,3 0,029
6 7 -1,17 0,329 0,3 0,029
7 8 -0,67 0,1986 0,4 -0,2014
8 8 -0,67 0,1986 0,4 -0,2014
9 9 -0,17 0,0175 0,55 -0,5325
10 9 -0,17 0,0175 0,55 -0,5325
11 9 -0,17 0,0175 0,55 -0,5325
12 10 0,32 0,6255 0,65 -0,0245
13 10 0,32 0,6255 0,65 -0,0245
14 11 0,82 0,7939 0,75 0,0439
15 11 0,82 0,7939 0,75 0,0439
16 12 1,32 0,9066 1 -0,0934
17 12 1,32 0,9066 1 -0,0934
18 12 1,32 0,9066 1 -0,0934
19 12 1,32 0,9066 1 -0,0934
20 12 1,32 0,9066 1 -0,0934
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai terbesar
terdapat pada kolom dengan nilai 0,0439. Nilai terbesar ini adalah nilai
L0. Selanjutnya ditentukan nilai Ltabel dari tabel daftar nilai kritis Uji
Liliiefors, dari tabel didapatkan nilai 0,190
75
Persyaratan data signifikan apabila:
3) Jika nilai terbesar nilai tabel Lilliefors maka
diterima, ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan membaca
permulaan berdistribusi normal
4) Jika nilai terbesar nilai tabel Lilliefors maka
diterima, ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan membaca
permulaan tidak berdistribusi normal
Dengan taraf nilai nyata atau level signifikan α = 0,05 (5%), maka
berdasarkan nilai L0 dan nilai Ltabel yang telah didapat diambil
kesimpulan:
L0 (0,0439) ≤ Ltabel (0,190), maka H0 diterima
b. Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Permulaan Anak Sesudah
Menggunakan Media Flip Chart
Untuk melakukan uji normalitas data sesudah menggunakan media
flip chart (data postest) langkah yang dilakukan sama dengan pengolahan
data pretest yaitu sebagai berikut:
76
Tabel 4.8
Tabel Lilliefors Untuk Uji Normalitas Data Posttest
No Xi Z=
F (X) S(X) F(X) – S (X)
1 19 -1,08 0,3099 0,3 0,0099
2 19 -1,08 0,3099 0,3 0,0099
3 19 -1,08 0,3099 0,3 0,0099
4 19 -1,08 0,3099 0,3 0,0099
5 19 -1,08 0,3099 0,3 0,0099
6 19 -1,08 0,3099 0,3 0,0099
7 20 -0,42 0,1128 0,55 -0,4372
8 20 -0,42 0,1128 0,55 -0,4372
9 20 -0,42 0,1128 0,55 -0,4372
10 20 -0,42 0,1128 0,55 -0,4372
11 20 -0,42 0,1128 0,55 -0,4372
12 21 0,23 0,591 0,7 -0,109
13 21 0,23 0,591 0,7 -0,109
14 21 0,23 0,591 0,7 -0,109
15 22 0,88 0,8106 0,8 0,0106
16 22 0,88 0,8106 0,8 0,0106
17 23 1,54 0,9382 1 -0,0618
18 23 1,54 0,9382 1 -0,0618
19 23 1,54 0,9382 1 -0,0618
20 23 1,54 0,9382 1 -0,0618
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai terbesar terdapat
pada kolom dengan nilai 0,0106. Nilai terbesar ini adalah nilai L0. Selanjutnya
ditentukan nilai Ltabel dari tabel daftar nilai kritis Uji Liliiefors, dari tabel
didapatkan nilai 0,190
77
Persyaratan data signifikan apabila:
1) Jika nilai terbesar nilai tabel Lilliefors maka
diterima, ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan membaca
permulaan berdistribusi normal
2) Jika nilai terbesar nilai tabel Lilliefors maka
diterima, ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan membaca
permulaan tidak berdistribusi normal
Dengan taraf nilai nyata atau level signifikan α = 0,05 (5%), maka
berdasarkan nilai L0 dan nilai Ltabel yang telah didapat diambil kesimpulan:
L0 (0,0106) ≤ Ltabel (0,190), maka H0 diterima
Berdasarkan hasil Uji Lilliefors diatas, baik data sebelum dan data
sesudah perlakuan hasil uji normalitas pembuktian bahwa H0 diterima yang
artinya populasi nilai kemampuan membaca permulaan berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data
Uji Homogenitas data dilakukan untuk melihat homogenitas
varian-varian data. Uji Homogenitas data dilakukan dengan Uji F dengan
rumus sebagai berikut:
78
Nilai S2 telah kita dapatkan pada analisis deskriptif data maka S
2
kecil adalah data sebelum perlakuan dan S2 besar adalah data sesudah
perlakuan dengan hasil sebesar 4,04 (Skecil/Varian kecil) dan 2,34
(Sbesar/Varian besar) kita bisa langsung mencari nilai F sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pencarian diatas didapatkan nilai Fhitung sebesar
0,58. Untuk melihat apakah data homogen atau tidak maka nilah Fhitung
dibandingkan dengan Ftabel dengan prasyarat pengujian:
Jika Fhitung Ftabel, maka data tidak homogen
Jika Fhitung Ftabel, maka data homogen
Dengan taraf signifikan α = 0,05
N1 (df) = k – 1 = 2 – 1 = 1
N2 (df) = N – k = 20 – 2 = 18
Didapatkan nilai Ftabel sebesar 4,41 maka:
Fhitung 0,58 ≤ 4,41 Ftabel, maka data homogen
79
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji t yang dibandingkan dengan
ttabel untuk thitung. Uji t dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
ketiga yakni seberapa besar perbedaan kemampuan membaca permulaan anak
kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
sebelum dan sesudah menggunakan media flip chart, maka dilakukan uji beda
rerata untuk mencari nilai t dengan rumus:
Untuk mencari nilai t, maka terlebih dahulu mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Membuat tabulasi data hasil penelitian
Tabulasi data hasil penelitian dilakukan dengan bantuan tabel
sebagai berikut:
80
Tabel 4.9
Tabulasi Data Hasil Penelitian
No
Nama Anak
Nilai Kemampuan Membaca Permulaan
Sebelum
Menggunakan Media
Flip Chart
(X1)
Sesudah Menggunakan
Media Flip Chart
(X2)
1 Ahmad Widadi 9 20
2 Aliya Nazwa Tiyana 12 22
3 Ayudia Wulan NR 7 20
4 Azzahroh Nurul I 12 23
5 Bening Suci A 7 19
6 Bisma Dewa Brata 9 22
7 Fina Azka Mazaya 12 23
8 Miftahul Mubarok S 7 19
9 M. Aaqil Subkhi R 10 21
10 M. Nidzar Izzul Haq 11 21
11 Mustopa 7 19
12 Nafisa Syakira Nn 9 20
13 Nazifa Hasya P 12 23
14 Rahil Mumtazah 8 19
15 Rahmat Lingga P 10 20
16 Rifky Alif M 7 19
17 Setiawan Djody 12 23
18 Shintia Azzahra 8 20
19 Sifa Sri Agustin 7 19
20 Tania Al Nabila A 11 21
Jumlah 187 413
Rata-rata 9,35 20,65
81
2. Membuat Tabel Penolong
Tabel penolong dibuat untuk menentukan nilai: D, D2 dan MD
Tabel 4.10
Tabel Penolong
No Nama Anak Skor D D2
X1 X2 (X1 – X2)
1 Ahmad Widadi 9 20 -11 121
2 Aliya Nazwa Tiyana 12 22 -10 100
3 Ayudia Wulan NR 7 20 -13 169
4 Azzahroh Nurul I 12 23 -11 121
5 Bening Suci A 7 19 -12 144
6 Bisma Dewa Brata 9 22 -13 169
7 Fina Azka Mazaya 12 23 -11 121
8 Miftahul Mubarok S 7 19 -12 144
9 M. Aaqil Subkhi R 10 21 -11 121
10 M. Nidzar Izzul Haq 11 21 -10 100
11 Mustopa 7 19 -12 144
12 Nafisa Syakira Nn 9 20 -11 121
13 Nazifa Hasya P 12 23 -11 121
14 Rahil Mumtazah 8 19 -11 121
15 Rahmat Lingga P 10 20 -10 100
16 Rifky Alif M 7 19 -12 144
17 Setiawan Djody 12 23 -11 121
18 Shintia Azzahra 8 20 -12 144
19 Sifa Sri Agustin 7 19 -12 144
20 Tania Al Nabila A 11 21 -10 100
Jumlah 187 413 -226 2570
82
3. Menentukan MD (Mean Different)
Untuk menentukan nilan MD digunakan rumus sebagai berikut:
MD
MD
MD
Berdasarkan tabel diatas diperoleh:
a. N = 20
b. ∑D = -226
c. ∑D2 = 2570
d. MD = -11,3
4. Menentukan Standar Deviasi Different ( SDD)
=
=
=
=
=
=
83
5. Menentukan ( Standard Error Mean Different )
6. Menentukan
(negatif diabaikan )
7. Menentukan
Ketentuan untuk menentukan nilai ttabel adalah sebagai berikut:
d) db = N – 1
e) Uji dua pihak
f)
Dengan ketentuan diatas maka didapatkan nilai ttabel adalah 2,093
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai:
MD SDD SEMD thitung ttabel
-11,3 0,9 0,21 53,81 2,093
84
8. Melakukan Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini, maka kaidah
yang harus diikuti adalah sebagai berikut:
Jika ≥ maka ditolak
Jika ≤ maka diterima
Berdasarkan nilai thitung dan ttabel, yang sudah didapatkan diatas
maka kita bisa menguji hipotesis yakni:
thitung 53,81 ≥ 2,093 ttabel, maka H0 ditolak
Pertanyaan yang akan dibuktikan adalah:
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon
Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media flip
chart.
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca
permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon
Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media flip
chart.
Hasil diatas menjawab pertanyaan hipotesis yang ketiga bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca permulaan anak
kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
sebelum dan sesudah menggunakan media flip chart.
9. Membuat kurva normal dari hasil nilai dan
85
Berdasarkan nilai thitung dan ttabel yang telah didapatkan dapat dibuat
kurva normal untuk melihat gambaran posisi dari masing-masing data
berada didaerah penolakan atau didaerah penerimaan dari H0. Gambaran
kurva normal sesuai data yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:
Pada kurva diatas sangat jelas bahwa nilai thitung berada pada
penolakan H0, artinya pernyataan dalam Ha yang diterima.
10. Uji Gain (Peningkatan) Ternormalisasi
Analisis kemudian dilanjutkan dengan melakukan Uji Gain
untuk mengetahui apakah perbedaan kemampuan membaca permulaan
anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
sebelum dan sesudah menggunakan media flip chart itu peningkatannya
tinggi, sedang, atau rendah. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan
Ho
Batas Kritis
(ttabel) thitung
-53,81 -2,093 2,093 53,81
86
Tebel 4.11
Tabel Klasifikasi Gain
No. Indeks Gain Interprestasi
1 g Tinggi
2 0,30 g Sedang
3 g Rendah
Langkah-langkah Uji Gain adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabel penolong Uji Gain
Tebel 4.12
Tabel Penolong Uji Gain
No
Skor S.Akhir –
S. Awal
S.Maks –
S.Awal
G
Ket Maks Awal Akhir
1 24 9 20 11 15 0,73 Tinggi
2 24 12 22 10 12 0,83 Tinggi
3 24 7 20 13 17 0,76 Tinggi
4 24 12 23 11 12 0,92 Tinggi
5 24 7 19 12 17 0,71 Tinggi
6 24 9 22 13 15 0,87 Tinggi
7 24 12 23 11 12 0,92 Tinggi
8 24 7 19 12 17 0,71 Tinggi
9 24 10 21 11 14 0,79 Tinggi
10 24 11 21 10 13 0,77 Tinggi
11 24 7 19 12 17 0,71 Tinggi
12 24 9 20 11 15 0,73 Tinggi
13 24 12 23 11 12 0,92 Tinggi
14 24 8 19 11 16 0,69 Sedang
15 24 10 20 10 14 0,71 Tinggi
16 24 7 19 12 17 0,71 Tinggi
17 24 12 23 11 12 0,92 Tinggi
18 24 8 20 12 16 0,75 Tinggi
19 24 7 19 12 17 0,71 Tinggi
20 24 11 21 10 13 0,77 Tinggi
Jumlah 15,63
Rata-rata 0,78 Tinggi
87
2. Menyimpulkan Hasil Uji Gain
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan
kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah menggunakan
media flip chart pada anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan yang tinggi
dengan rata-rata nilai Gain 0,78
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian “Efektivitas Media Flip Chart dalam meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon” dapat dilihat bahwa adanya perubahan
kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan sebelum
dan sesudah perlakuan. Pada hasil pretest atau data sebelum anak diberi
perlakuan media flip chart, kemampuan membaca permulaan anak hanya
38,96 % atau berada pada tabel klasifikasi persentase kurang baik.
Data hasil penelitian kemampuan membaca permulaan sesudah
menggunakan media flip chart dapat kita lihat adanya peningkatan yang
signifikan dibandingkan data sebelum menggunakan media flip chart. Pada
data sesudah diberi perlakuan terlihat adanya peningkatan kemampuan
membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan yaitu menjadi 86,04%,
jadi adanya peningkatan sebesar 47,08%. Bila dikonversikan pada tabel
menafsirkan P maka interpretasi kemampuan membaca permulaan anak
kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon berada
pada tingkat sangat baik.
88
Uji Normalitas data dari hasil perhitungan L0 dan Ltabel dengan taraf
signifikan 0,05 diperoleh hasil L0 ≤ Ltabel sehingga diterima, ditolak,
yang artinya populasi nilai kemampuan membaca permulaan berdistribusi
normal. Untuk Uji Homogenitas data didapatkan data bahwa Fhitung ≤ Ftabel
maka data yang didapat adalah homogen. Pada pengujian hipotesis untuk
menjawab pertanyaan penelitian didapatkan hasil bahwa thitung ≥ ttabel, maka
ditolak Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
kemampuan membaca permulaan anak kelompok B RA Al Hasan Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan media flip
chart.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini sesuai dengan judul yang diteliti, fokus pada
kemampuan membaca permulaan pada indikator antara lain: kemampuan
anak dalam menyebutkan satu per satu huruf yang membentuk kata,
kemampuan membaca gambar yang memiliki kata sederhana, mencocokkan
gambar dengan kata, membaca suku kata, menyebutkan kata yang
mempunyai huruf awal sama dan menyebutkan benda yang mempunyai suara
huruf awal sama.
Penelitian yang dilakukan ini mengalami keterbatasan pada jumlah
responden yang sedikit yakni kurang dari 30 orang sampel. Jenis populasi
dalam penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu menjadi populasi adalah
seluruh siswa kelompok B di RA Al Hasan yaitu berjumlah 20 anak yang
terdiri atas 9 laki-laki dan 11 perempuan.
88
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian tentang “Efektivitas Media Flip Chart Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B RA Al
Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon” dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat kemampuan membaca permulaan anak kelompok B sebelum
menggunakan media flip chart hanya 38,96%, ini berarti bila
dikonversikan pada tabel menafsirkan P berada pada skala 38,96% dengan
interprestasi kurang baik.
2. Tingkat kemampuan membaca permulaan anak kelompok B sesudah
menggunakan media flip chart adalah sebesar 86,04%, ini berarti bila
dikonversikan pada tabel menafsirkan P berada pada skala 86,04% dengan
interprestasi sangat baik.
3. Adanya perbedaan yang signifikan tingkat kemampuan membaca
permulaan anak sebelum menggunakan media flip chart hanya 38,96%.
Tingkat kemampuan membaca permulaan anak kelompok B sesudah
menggunakan media flip chart adalah sebesar 86,04%, ini berarti tingkat
kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah menggunakan
media flip chart terjadi peningkatan 47,08% dan dari nilai t yang
didapatkan bahwa jika thitung ≥ ttabel, maka tolak H0, yang artinya terdapat
perbedaan yang signifikan dalam kemampuan membaca permulaan anak
89
kelompok B RA Al Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
sebelum dan sesudah menggunakan media flip chart.
B. Saran-saran
Dari penelitian tentang “Efektivitas Media Flip Chart Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B RA Al
Hasan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon” ada beberapa saran yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti bisa melanjutkan penelitian yang sama namun dengan
penambahan responden baik dari segi jumlah responden ataupun cakupan
wilayah/lembaga tempat penelitian, dan juga menggunakan variabel
indikator yang lebih banyak dengan tema yang lebih beragam sehingga
benar-benar didapatkan data tentang keefektifan media flip chart dalam
meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak usia dini. Dan
diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang
cara meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak melalui media
flip chart.
2. Bagi Sekolah
Diharapkan sekolah bisa menerapkan media flip chart yang sama untuk
meningkatkan hasil dari kegiatan stimulasi aspek perkembangan bahasa
anak dalam kemampuan membaca permulaan, dengan diperolehnya hasil
keterkaitan antara media flip chart dengan kemampuan membaca
permulaan anak, sehingga perkembangan bahasa anak menjadi lebih baik
90
dan output atau lulusan dari lembaga pun bisa lebih siap mengikuti
pendidikan selanjutnya.
3. Bagi Orang Tua
Diharapkan penelitian ini bisa menjadi petunjuk dan pedoman bagi orang
tua dalam kegiatan stimulasi anak baik di rumah ataupun dengan guru
disekolah. Sehingga tidak ada lagi penerapan media yang salah dan tidak
sesuai dengan karakteristik anak usia dini, sehingga terjadi kesalahan
stimulasi perkembangan anak yang akan berdampak bagi tumbuh kembang
anak baik fisik maupun psikis.
4. Bagi Anak Didik
Anak didik sebagai subyek penelitian diharapkan dapat memperoleh
pengalaman langsung mengenai pembelajaran membaca permulaan
melalui media flip chart. Dan diharapkan anak lebih termotivasi untuk
membaca sehingga perkembangan bahasa dalam kemampuan membaca
permulaan anak dapat meningkat.
5. Bagi Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
Diharapakan penelitian ini bisa menjadi awal untuk meneliti lebih lanjut
pengaruh yang lebih luas dari media flip hart bagi perkembangan anak
usia dini yang tidak terbatas pada aspek perkembangan bahasa tetapi juga
terhadap aspek-aspek perkembangan lainnya, sehingga kampus mampu
membantu pemerintah dalam mewujudkan generasi cerdas dan berkualitas
di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
Casta. Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Cirebon: Tsania Press, 2014.
Casta. Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil. IAI.
Dharma, Surya. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar. Jakarta: Depdiknas,
2008.
Dhieni, Nurbiana dkk. Metode Penegmbangan Bahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2018.
Dhina, Evi Rahma. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Flip Chart
Sponge Number Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10
Pada Anak Kelompok A TK Permata Hati Buduran Sidoarjo. UNS:
Skripsi, 2014.
Eliyawati, Cucu. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia
Dini. Jakarta: Depdiknas, 2005.
Indahyani, Yatik. Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart Terhadap
Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Trawas.
UNS: Skripsi, 2013.
Kustiawan, Usep. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang:
Gunung Samudera, 2016.
Mukaromah, Yuliana Haj. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Menggunakan Media Flip Chart. UNY: Skripsi, 2014.
Partijem. Improing The Early Reading Skill Through Smart Flannel Media In
Group A TK Negeri Pembina Bantul. Journal. Volume 6. Edisi 1, 2017.
Pedoman Penulisan Skripsi. IAI Bunga Bangsa Cirebon, 2018.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137
dan 146 Tahun 2014Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Rahim F, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan, Pengertian, Pemanfaatan dan
Pengembangannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Sudjana, Nana dan A.Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru, 2002.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cet.28. Bandung:
Alfabeta, 2018.
Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Perdana Media Grup, 2011.
Susilana, Rudi dan Cepi Riana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima, 2009.
Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa, 2008.
Tiranto. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini
TK/RA dan Anak Usia Kelas Awal. Jakarta: Perdana Media Grup, 2011.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.22 Th. 2003, pasal 1 ayat 14.
Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini.
Bandung: PT. Refika Aditama, 2012.
Widiasworo, Erwin. Mahir Penelitian Pendekatan Modern. Yogyakarta: Araska,
2018.
REKAP HASIL PENILAIAN PRETEST
No Nama Anak Nilai Indikator ∑
Skor
% Ket
A B C D E F
1 Ahmad Widadi 2 2 1 1 2 1 9 37,5 Kurang Baik
2 Aliya Nazwa T 2 2 2 2 2 2 12 50 Cukup Baik
3 Ayudia Wulan NR 1 2 1 1 1 1 7 29,17 Kurang Baik
4 Azzahroh Nurul I 2 2 2 2 2 2 12 50 Cukup Baik
5 Bening Suci A 1 2 1 1 1 1 7 29,17 Kurang Baik
6 Bisma Dewa Brata 2 1 1 1 2 2 9 37,5 Kurang Baik
7 Fina Azka Mazaya 2 2 2 2 2 2 12 50 Cukup Baik
8 Miftahul MS 1 2 1 1 1 1 7 29,17 Kurang Baik
9 M. Aaqil Subkhi R 2 2 1 1 2 2 10 41,67 Cukup Baik
10 M. Nidzar Izzul H 2 2 2 1 2 2 11 45,83 Cukup Baik
11 Mustopa 1 2 1 1 1 1 7 29,17 Kurang Baik
12 Nafisa Syakira Nn 2 2 2 1 1 1 9 37,5 Kurang Baik
13 Nazifa Hasya P 2 2 2 2 2 2 12 50 Cukup Baik
14 Rahil Mumtazah 2 2 1 1 1 1 8 33,33 Kurang Baik
15 Rahmat Lingga P 2 2 1 1 2 2 10 41,67 Cukup Baik
16 Rifky Alif M 1 1 1 1 1 2 7 29,17 Kurang Baik
17 Setiawan Djody 2 2 2 2 2 2 12 50 Cukup Baik
18 Shintia Azzahra 2 2 1 1 1 1 8 33,33 Kurang Baik
19 Sifa Sri Agustin 1 2 1 1 1 1 7 29,17 Kurang Baik
20 Tania Al Nabila A 2 2 2 1 2 2 11 45,83 Cukup Baik
Jumlah 187
Rata-rata 9,35
% 38,96 % Kurang Baik
REKAP HASIL PENILAIAN POSTTEST
No Nama Anak Nilai Indikator ∑
Skor
% Ket
A B C D E F
1 Ahmad Widadi 4 4 3 3 3 3 20 83,33 Sangat Baik
2 Aliya Nazwa T 4 4 4 3 3 4 22 91,67 Sangat Baik
3 Ayudia Wulan NR 3 4 3 3 3 4 20 83,33 Sangat Baik
4 Azzahroh Nurul I 4 4 4 4 3 4 23 95,83 Sangat Baik
5 Bening Suci A 4 3 3 3 3 3 19 79,16 Baik
6 Bisma Dewa Brata 4 4 3 3 4 4 22 91,67 Sangat Baik
7 Fina Azka Mazaya 4 4 4 3 4 4 23 95,83 Sangat Baik
8 Miftahul MS 3 4 3 3 3 3 19 79,16 Baik
9 M. Aaqil Subkhi R 4 4 3 3 4 3 21 87,5 Sangat Baik
10 M. Nidzar Izzul H 4 4 3 3 4 3 21 87,5 Sangat Baik
11 Mustopa 3 4 3 3 3 3 19 79,16 Baik
12 Nafisa Syakira Nn 4 4 3 3 3 3 20 83,33 Sangat Baik
13 Nazifa Hasya P 4 4 4 3 4 4 23 95,83 Sangat Baik
14 Rahil Mumtazah 4 3 3 3 3 3 19 79,16 Baik
15 Rahmat Lingga P 4 3 3 3 4 3 20 83,33 Sangat Baik
16 Rifky Alif M 3 4 3 3 3 3 19 79,16 Baik
17 Setiawan Djody 4 4 4 4 4 3 23 95,83 Sangat Baik
18 Shintia Azzahra 4 3 3 3 4 3 20 83,33 Sangat Baik
19 Sifa Sri Agustin 3 4 3 3 3 3 19 79,16 Baik
20 Tania Al Nabila A 4 4 3 3 4 3 21 87,5 Sangat Baik
Jumlah 413
Rata-rata 20,65
% 86,04 % Sangat Baik
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
Nama :
Hari, tanggal :
A. Menyebutkan satu per satu huruf yang membentuk kata
1. apel
2. pisang
3. pepaya
4. nanas
5. melon
B. Membaca gambar yang memiliki kata sederhana
apel pisang pepaya nanas melon
Nilai :
C. Mencocokkan gambar dengan kata
pepaya
nanas
melon
apel
pisang
D. Membaca suku kata
1. a - pel
2. pi - sang
3. pe - pa - ya
4. na - nas
5. me - lon
E. Menyebutkan kata yang mempunyai huruf awal sama
1. apel contoh : ayam
2. pisang, pepaya contoh : pisau
3. nanas contoh : nasi
4. melon contoh : mata
F. Menyebutkan benda yang mempunyai suara huruf awal sama
1. apel contoh : ayam
2. pisang contoh : piano
3. pepaya contoh : pelangi
4. nanas contoh : nasi
5. melon contoh : meja
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : ASIRI
NIM : 2015.4.3.1.00443
Tempat Tanggal Lahir: Cirebon, 09 Desember 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Wasita (Alm)
Nama Ibu : Mina
Status : Menikah
Suami : Sigit Pamungkas
Anak-anak : Atiqah Syahda Salsabila dan Kemal Abrar Oriansyah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan Mengajar di RA Al Hasan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Bumi Asri Pamijahan D.7 No. 22 Rt.16/03
Desa Pamijahan Kec. Plumbon Kab. Cirebon 45155
No. HP : 082319199599
E.Mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan : SD Negeri IV Palimanan ( 1997 – 2003 )
SMP Negeri 1 Palimanan ( 2003 – 2006 )
SMK Negeri 1 Kedawung ( 2006 – 2009 )
IAI Bunga Bangsa Cirebon ( 2015 – 2019 )
Terima kasih kepada mamah dan mimih serta suami tercinta yang telah bersusah
payah dalam memberi materi dan kasih sayang sehingga saya dapat
menyelesaikan perkulihan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Aamiin....