Efektifitas Penggunaan Teknik Distraksi Dan Relaksasi Dalam Penurunan
-
Upload
iervan-mega-mendung -
Category
Documents
-
view
95 -
download
0
Transcript of Efektifitas Penggunaan Teknik Distraksi Dan Relaksasi Dalam Penurunan
Efektifitas Penggunaan Teknik Distraksi dan Relaksasi Dalam Penurunan Nyeri Selama Perawatan Luka Post-Op di Ruang Bedah
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
Oleh : M. Irfan Firmanda
2010.025
PembukaanPeningkatan intensitas nyeri selama
perawatan luka post-op diakibatkan karena luka insisi bedah yang masih belum menutup sempurna.
Nyeri ini dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan mungkin menghindar bila akan dilakukan rawat luka
Manajemen NyeriUntuk meredakan nyeri ada 2 manajemen
nyeri Farmakologis analgesikNon-farmakologis distraksi dan relaksasi
Bagaimanakah perbedaan efektifitas teknik distraksi dan relaksasi dalam penurunan nyeri selama perawatan luka post-op ?
Penelitian Studi kasus ini dilaksanakan di ruang rawat
inap bedah RSUD BangilStudi kasus ini dilakukan pada 2 orang
responden (Tn A, Ny. S) yang telah memenuhi kriteria inklusi dari penelitian, dimana responden tersebut merupakan pasien yang telah melakukan operasi.
Tn. A akan diberikan teknik distraksi dan Ny. S akan diberikan teknik relaksasi
Responden 1Tn. A berusia 34 tahun, menempuh
pendidikan terakhir SMA dan bekerja sebagai pedagang di pasar. Dengan post-op Ca Mandibula 1 hari yang lalu.
Ketika perawatan luka sebelum di beri terapi, dari pengukuran dengan skala VAS menunjukkan skala 5.
Pada Hari ke-2 dengan diberikan teknik distraksi dengan musik skala nyeri mengalami perubahan menjadi 3.
Responden 2Ny. S berusia 27 tahun, menempuh pendidikan
terakhir SD dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny. S. dengan post-op Appendiktomi 2 hari yang lalu.
Ketika perawatan luka sebelum diberi terapi relaksasi dengan napas dalam, dari pengukuran dengan skala VAS menunjukkan skala 6.
Pada Hari ke-2 dengan diberikan teknik relaksasi dengan napas dalam skala nyeri mengalami perubahan menjadi 5.
Opini Dalam hal ini terapi distraksi dengan musik
menjadi lebih efektif dari pada terapi relaksasi dengan napas dalam, dikarenakan terapi distraksi dengan musik lebih mudah dilakukan dan menyenangkan, dan tanpa sadar stimulus yang diberikan dapat mengalihkan perhatian responden yang dapat merangsang sekresi endorphin juga menghambat impuls nyeri ke otak, sehingga respon nyeri berkurang.
kesimpulanHasil studi kasus mengenai efektifitas terapi
distraksi dan relaksasi dalam penurunan nyeri selama perawatan luka post-op di ruang bedah RSUD Bangil dapat disimpulkan bahwa terapi distraksi musik lebih efektif dibandingkan terapi relaksasi napas dalam
Dalam pelaksanaan terapi dibutuhkan juga kesungguhan responden, jika responden tidak bersungguh-sungguh efek yang diharapkan dapat menjadi kurang maksimal.
Terima kasih >>>>>