EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL...

85
EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA SMA FATAHILLAH CILEDUG TANGERANG Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) OLEH: AGUNG KURNIAWAN 102011023537 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL...

Page 1: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA

AL-QUR’AN SISWA SMA FATAHILLAH CILEDUG TANGERANG

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OLEH:

AGUNG KURNIAWAN 102011023537

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS

AL-QUR’AN (BTQ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA

AL-QUR’AN SISWA KELAS X SMA FATAHILLAH

CILEDUG TANGERANG. Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh

Agung Kurniawan

102011023537

Dibawah Bimbingan

Prof. Dr. Abd Rahman Ghazaly, M.A

19450325 196510 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Agung Kurniawan

Tempat / Tgl. Lahir : Jakarta, 20 Juni 1984

NIM : 102011023537

Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Efektifitas Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Terhadap Kemampuan Membaca al-Qur’an Siswa SMA

Fatahillah, Ciledug Tangerang

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Abd. Rahman Ghazaly, MA

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, Agustus 2010

Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Agung Kurniawan

NIM. 102011023537

Page 4: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Sembah dan sujud syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa yang telah

menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai

makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai khalifah dimuka bumi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

yang telah menyampaikan risalahnya dan mengajarkan kepada umat manusia tentang

kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan

kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.

Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini dengan judul

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA SMA

FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG dapat diselesaikan dan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Usaha penulis dalam rangka penulisan skripsi ini sudah sangat maksimal, namun

dalam penelitan ini penulis menyadari banyak kendala-kendala dan kesulitan yang

didapat, namun berkat adanya dorongan, bantuan, nasihat dan bimbingan dari semua

pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada;

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah mengizinkan serta memberikan restu kepada penulis guna menyusun skripsi ini

sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusaan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, penulis haturkan terimaksaih yang telah banyak membantu dalam bidang

administrasi dan supportnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Prof. Dr. H. Abdurrahman Ghazaly, MA, selaku pembimbing yang telah dengan

sabar, ikhlas, dan tulus dalam memberikan bimbingan, dan telah mengorbankan

waktunya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

Page 5: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

4. Pimpinan dan staff Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.

5. Bapak Hasanuddin A. Ghani,MM, Selaku Kepala Sekolah SMA Fatahillah Ciledug

Tangerang, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengadakan penelitian di

sekolah yang dipimpinnya. 6. Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) yang setia

membantu dan menemani proses penelitian ini. Sehingga penulis dengan mudah menemukan

segala informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 7. Kepada kedua orang tua ayahanda (Alm. Rubyo) yang telah mendidik penulis semasa

hidupnya, sehingga penulis menjadi seperti sekarang ini. Ibunda (Udi Haryati),

tercinta yang telah memberikan do’a dan dorongan semangat baik moril maupun

materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak-kakakku tercinta (Apriyadi dan Edi Hidayat) dan adikku (Arif Haryadi)

terimakasih atas motivasi dan juga pengertiannya selama ini, kalian adik-adik terbaik

serta harta yang paling berharga dalam hidupku. I LOVE YOU ALL ……..

9. Untuk teman-teman semua PAI angkatan 2002, yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terima kasih atas bantuan kalian selama ini, canda tawa yang selalu

menghiasi hari-hari penulis sehingga rasa lelah dan penat terasa hilang dengan adanya

kehadiran kalian.

10. Kepada keluarga besar SMA Fatahillah yang telah membantu dan memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi teman-

teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyatakan sebagai

manusia yang tidak sempurna, maka dengan senang hati penulis akan menerima kritik

dan saran yag bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Alhamdulillahirrabil alamin

Jakarta, Agustus 2010

Agung Kurniawan

Page 6: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

i

ABSTRAK

Agung Kurniawan, “Efektifitas Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) Terhadap Kemampuan Membaca al-Qur’an Siswa SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, Jakarta.

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat Islam. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar al-Qur’an masih merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca al-Qur’an. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar Baca Tulis al-Qur’an adalah dengan penggunaan metode yang sesuai yang dapat dilakukan oleh guru Baca Tulis al-Qur’an dalam kelas. Upaya Peningkatan Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dengan menggunakan metode pembelajaran komunikatif, yakni metode musafahah atau bertatap muka secara langsung, tidak hanya sekedar mengandalkan buku dan kitab karena tidak bisa menguraikan ucapan atau dialek yang jarang bahkan tidak pernah diucapkan. Guru bukan sebagai pusat belajar, tetapi sebagai komunikator, dan siswa sebagai komunikan.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan menela’ah sejauh mana

efektifitas penggunakan metode pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an terhadap kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an. Metode Penelitian yang penulis gunakan bersifat deskriptif analisis korelasional dengan rumus F/N x 100%, kemudian dilanjutkan dengan menngunakan rumus product moment.

Penelitian dilakukan di SMA Fatahillah Ciledug Tangerang yang beralokasi di

jln. Masjid IX No. 38, Kec. Sudimara Timur, Ciledug Tangerang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Fatahillah. Dan sampelnya adalah siswa kelas X SMA Fatahillah. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket, wawancara, dan observasi.

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data. Dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif antara metode pembelajaran BTQ terhadap kemampuan membaca al-Qur’an siswa, dengan indeks korelasi product moment 0,267, sedangkan tingkat pengaruh yang diperoleh dari metode pembelajaran BTQ dengan kemampuan membaca al-Qur’an siswa adalah 39%

Page 7: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

ii

Page 8: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS

AL-QUR’AN (BTQ) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA

AL-QUR’AN SISWA KELAS X SMA FATAHILLAH

CILEDUG TANGERANG. Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh

Agung Kurniawan

102011023537

Dibawah Bimbingan

Prof. Dr. Abd Rahman Ghazaly, M.A

19450325 196510 1 001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 9: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Aisatun Nikmah

Tempat / Tgl. Lahir : Lamongan, 4 Agustus 1983

NIM : 104011000006

Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Peranan Ibadah dalam Mencegah Pergaulan Bebas Siswa

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 8 Cakung Jakarta Timur

Dosen Pembimbing : 1. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag

2. Drs. Aminudin Yaqub, M.Ag

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, Desember 2008

Mahasiswa Ybs.

Materai 6000

Aisatun Nikmah NIM. 104011000003

Page 10: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Sembah dan sujud syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa yang telah

menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai

makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai khalifah di muka bumi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

Yang telah menyampaikan risalahnya dan mengajarkan kepada umat manusia tentang

kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan

kepada umat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak kendala-kendala dan

kesulitan yang didapat, namun berkat adanya dorongan-dorongan, bantuan, nasihat, dan

bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis

bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini dengan judul

“EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS X SMA

FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG“ dapat diselesaikan dan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Usaha penulis dalam rangka penulisan skripsi ini sudah sangat maksimal, namun

penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah mengizinkan serta memberikan restu kepada penulis guna menyusun skripsi ini

sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusaan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, penulis haturkan terima kasih yang telah banyak membantu dalam bidang

administrasi dan supportnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Abdurrahman Ghazaly, MA selaku pembimbing yang telah

dengan sabar, ikhlas, dan tulus dalam memberikan bimbingan, dan telah

mengorbankan waktunya dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 11: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

4. Pimpinan dan Staff Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.

5. Bapak Hasanudin A. Ghany selaku Kepala Sekolah SMA Fatahillah Ciledug,

Tangerang yang telah memberikan kesempatan.

6. Ibu Maryani selaku Guru Bidang Study Baca Tulis aL-Qur’an (BTQ) yang setia

membantu penulis dalam proses penelitian. Sehingga Penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar.

7. Kepada kedua orang tua ayahanda (alm. Rubyo) yang sudah mendidik penulis semasa

hidupnya, sehingga penulis bisa menjadi seperti sekarang ini. Ibunda (Udi Haryati),

tercinta yang telah memberikan do’a dan dorongan semangat baik moril maupun

materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakakku-kakakku (Apriyadi dan Edi Hidayat) serta adikku (Arif Haryadi)

terimakasih atas motivasi dan juga pengertiannya selama ini, kalian saudara terbaikku

serta harta yang paling berharga dalam hidupku. I LOVE YOU ALL ……..

9. Teman-teman seperjuangan penulis seluruh PAI angkatan 2002, terima kasih atas

bantuan kalian selama ini, canda tawa yang selalu menghiasi hari-hari penulis

sehingga rasa lelah dan penat terasa hilang dengan adanya kehadiran kalian.

10. Kepada keluarga besar SMA Fatahillah Ciledug Tangerang yang telah membantu dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi teman-

teman mahasiswa umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyatakan sebagai

manusia yang tidak sempurna, maka dengan senang hati penulis akan menerima kritik

dan saran yag bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Alhamdulillahirrabil alamin

Jakarta, Agustus 2008

Agung Kurniawan

Page 12: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. i

ABSTRAK...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 6

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian................................ 7

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

2. Manfaat Penelitian............................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Efektifitas dan Metode .....................................

.......................................................................................... Pe

ngertian Efektifitas ............................................................ 10

2. Pengertian Metode............................................................. 12

A. Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an ......................................... 14

1. Pengertian Pembelajaran al-Qur’an.................................... 14

2. Baca dan Tulis al-Qur’an................................................... 15

a. Pengertian Ilmu Qira’at ............................................... 15

b. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Qira’at...................... 18

B. Metode Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an ............................ 21

C. Tujuan Mempelajari al-Qur’an ................................................ 27

D. Kemampuan Baca dan Tulis al-Qur’an .................................... 29

1. Pengertian Kemampuan..................................................... 29

2. Kemampuan Membaca al-Qur’an ...................................... 29

Page 13: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat penelitian………………………………. 31

B. Variabel Penelitian…………………………………………. 31

C. Populasi dan Sampel……………………………………….. 31

D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………. 32

E. Teknik Analisis Data………………………………………. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA Fatahillah........................................ 38

1. Sejarah Singkat SMA Fatahillah....................................... 38

2. Visi, Misi dan Tujuan........................................................ 38

3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa.............................. 39

4. Sarana Prasarana.............................................................. 41

B. Deskripsi Data…………………………………………….. 42

C. Analisa……………………………………………………. 53

D. Interpretasi Data…………………………………………. . 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………….. 60

B. Saran-Saran…………………………………………….... .. 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dan Alasan Pemilihan Judul

Al-Qur’an menurut bahasa diambil dari kata kerja “qara’a” yang

artinya ia telah membaca, maka perkataan al-Qur’an itu berarti “bacaan” atau

“yang dibaca”, al-Qur’an adalah isim masdar yang diartikan dengan arti isim

maf’ul yaitu “maqrau” artinya “yang dibaca”.

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (meneliti

isinya, sehingga pekerjaannya itu menjadi ciri dan tanda bagi mereka), dan

mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan

kepada mereka, dengan diam-diam, maupun terang-terangan, mereka itu

mengharapkan perniagaan yang tidak merugi, agar Allah menyampaikan

kepada mereka pahala mereka, dan menambah kepada mereka dari

karuniaNya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS. 35:29,30).

Abu Hurairah r.a, ia berkata: Pernah saya mendengar Rasulullah bersabda:

"Barang siapa berharap bertemu Allah, maka hendaklah ia menghormati

keluarga Allah". Apakah Allah Azza Wajalla mempunyai keluarga? Beliau

menjawab: Keluarga Allah di dunia ialah mereka yang membaca Al-Qur'an,

ketahuilah, barang siapa menghormati mereka, maka dihormati Allah dan

diberikanNya syurga. Dan, barang siapa menghina mereka, maka ia dihinakan

oleh Allah, serta dimasukkan ke dalam neraka. Hai Abu Hurairah, tidak ada

Page 15: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

2

seorang pun di sisi Allah yang lebih mulia dari pada penghafal al-Qur'an

selain para Nabi. (Dikutip dari Kitab Durrotun Nashihin).

Sabda Nabi Muhammad SAW. "Sebaik-baik orang diantara kamu, ialah orang

yang belajar al-Qur-an dan mengajarkannya". (HR Usman bin Affan r.a).

Dari Umar Ibnu Khatab RA, dari Nabi SAW beliau bersabda:

"Sesungguhnya dengan al-Qur'an ini Allah mengangkat beberapa bangsa dan

merendahkan beberapa bangsa yang lain". (HR. Muslim dan Ibnu Majah).

Tidak dipungkiri hampir setiap orang yang membaca al-Qur’an atau

mendengar al-Qur’an, setidak-tidaknya pernah mendengar suatu bacaan yang

bukan merupakan cara dia membaca atau yang ia baca selama ini. al-Qur’an

yang dibaca oleh kaum muslimin sejak zaman Nabi sampai sekarang tidak

hanya mempunyai satu macam cara baca. Karena al-Qur’an mempunyai

berbagai macam cara baca (Qira’atul Qur’an) yang juga bersumber dari Nabi.1

Hal ini bermula dari orang Arab yang mempunyai aneka ragam lahjah

(dialek) yang timbul dari fitrah mereka dalam laggam, suara dan huruf-huruf

sebagaimana diterangkan secara komprehensip dalam kitab-kitab sastra.

Apabila orang Arab berbeda lahjah dalam pengungkapan sesuatu makna

dengan beberapa perbedaan tertentu, maka al-Qur’an yang diwahyukan Allah

kepada Rasul-Nya Muhammad, menyempurnakan makna kemukjizatannya,

karena ia mencangkup dengan semua huruf dan wajah qira’ah pilihan diantara

lahjah-lahjah itu. Dan ini merupakan salah satu sebab yang memudahkan

mereka untuk membaca, menghafal dan memahaminya.2

Apalagi dalam hal ini, al-Qur’an tidak hanya diturunkan dengan satu

bacaan saja tetapi banyak cara membacanya, sebagaimana sabda Nabi:

ǟ LjȯĈȂŃȹNJǟĊ łȀŃǵLjǟ ĈǦŁȞŃǤŁȅ ɂLjȲŁȝ NJȷǓŃȀNJȪǐȱLjȥ ąȣǐȩLjǖ łȼŃȺĈȵ łȀʼnȆŁɆŁǩǠŁȵ NJǕŁȀ)ȴȲȆȵȿ ɁǿǠǺǤȱǟ Ȼǟȿǿ(

1 Muhsin Salim, Ilmu Tajwid Qira’at Ashim tentang Mad Munfashil dengan Qashr

Riwayat Hafs Thariq Thayyibatun Nasr, (Jakarta : LBIQ, 2001), h.10. 2 H. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, ( Surabaya: Dunia Islam, 2000), cet. Ke-2, h. 225.

Page 16: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

3

Artinya: “Sesungguhnya al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh huruf maka

bacalah mana yang mudah dari padanya”. (H.R. Bukhari dan

Muslim). 3

Memperhatikan makna ayat dan hadist diatas, begitu pentingnya setiap

individu muslim dapat membaca dan memahami al-Qur’an, serta akan lebih

baik lagi bisa menghafalkannya. Terlebih al-Qur’an itu adalah sumber dari

segala sumber ajaran Islam, maka sudah seharusnya, jika kita mengaku

seorang muslim, kita mesti dapat menguasai dan mendalami al-Quran sebagai

kitab pedoman hidup. Oleh karena itu, marilah kita pelajari dan memahami isi

al-Quran, agar kita mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah SWT.

Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah

keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci al-Qur'an. Hal ini

disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sains dan

teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat

untuk belajar membaca al-Qur'an sehingga banyak anggota keluarga tidak bisa

membaca al-Qur'an. Akhirnya kebiasaan membaca al-Qur'an ini sudah mulai

langka. Yang ada adalah suara-suara radio, TV, Tape Recorder, karaoke, dan

lain-lain.

Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan.

Belum lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin

hari semakin jauh dari tuntunan Rasulullah SAW. Maka sangat diperlukan

kerjasama dari semua fihak untuk mengatasinya. Yaitu mengembalikan

kebiasaan membaca al-Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan

membekali kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup

secara Islami demi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan, karena melalui proses itulah tujuan pendidikan akan tercapai.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003,

Tujuan Pendidikan Nasional disebutkan sebagai berikut: ”Pendidikan nasional

3 Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, (Beirut: Idar al-Thiba’at al-Muniriyyat,t.t), Juz Ke-6, h.

227

Page 17: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

4

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.4

Guru agama sebagai salah satu komponen proses belajar mengajar

memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai ”pengajar” yang

melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai pembimbing untuk

membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan belajar. Artinya,

guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap pencapaian

tujuan pendidikan.

Dalam hal ini guru agama yang penulis maksud adalah guru yang

mengajarkan baca al-Qur’an di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni

pada mata pelajaran Baca Tulis al-Qur’an. Pada pengajaran tingkat Sekolah

Menengah Atas (SMA) pengajaran al-Qur’an masih sangat jarang ditemukan,

walaupun ada secara minoritas. Hal ini disebabkan diantaranya oleh faktor

minat dan motivasi siswa untuk bisa membaca al-Qur’an. Karena kebutuhan

rohaniyah, belum mereka rasakan. Masih banyak ditemukan persepsi siswa

tentang belajar al-Quran adalah suatu hal yang kurang penting bahkan bisa

dkatakan hal yang amat sulit untuk dipelajari. Selain itu anggapan bahwa

belajar baca al-Qur’an tidak bedanya belajar di TPA, yang mereka temukan

sebelumnya di tingkat pendidikan mereka, sewaktu mereka kecil. Namun

demikian bukan berarti semua siswa SMA tidak bisa membaca al-Qur’an.

Tidak dipungkiri banyak siswa SMA notabene dari mereka kurang

memahami al-Qur’an, terlebih dalam hal membaca al-Qur’an secara tartil. Di

mana bobot pengajaran pendidikan agama yang tidak seimbang, lebih

didominasi oleh mata pelajaran umum. Berbeda dengan sekolah yang di

bawah Lembaga Departemen Agama seperti Madarasah Aliyah (MA) yang

4 Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, (Jakakarta: PT.Kloang Klede Putra Timur bekerja sama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Departeman Dalam Negeri,2003),h.6

Page 18: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

5

sederajat dengan SMA, porsi materi keagamaan yang mereka terima nampak

lebih seimbang.

Pengajaran membaca al-Quran di Madrasah Aliyah, ada pada mata

pelajaran Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan di SMA kita tidak menemukan itu.

Namun bukan berarti siswa SMA tidak sama sekali belajar ilmu-ilmu al-

Qur’an. Maka dari itu melihat fenomena yang nampak seperti ini, SMA

Fatahillah mencanangkan suatu pengajaran baru, yang baru berjalan dua tahun

ini, walaupun masih masuk kategori mulok (muatan lokal) yakni pengajaran

Baca Tulis al-Qur’an (BTQ). Diantara tujuan pengajaran BTQ di SMA

Fatahillah adalah secara umum sejalan dengan Visi dan Misi sekolah, yakni

meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

unggul dari segi IMTAK dan IPTEK. Secara khusus Pengajaran BTQ adalah

meningkatkan baca dan tulis al-Qur’an siswa.

Dari Pengamatan Peneliti sebelumnya SMA Fatahillah ini adalah

Sekolah Menengah Atas (SMA)s yang berasaskan keislaman, semua siswa

dan tenaga pengajar beragama Islam. Sehingga SMA Fatahillah merupakan

salah satu lembaga yang mengkaji studi keislaman, khususnya mengkaji

tentang al-Qur’an secara modern sesuai dengan perkembangan sains dan

teknologi. Karena itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan-

permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul EFEKTIFITAS

METODE PEMBELAJARAN “BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ)”

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS X

SMA FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan

diteliti diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Perhatian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap pentingnya

belajar al-Qur’an yang masih kurang.

2. Jam belajar mata pelajaran agama dibandingkan mata pelajaran umum

yang dianggap masih kurang di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Page 19: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

6

3. Metode yang digunakan guru masih banyak yang bersifat konvensional,

kurang bervariasi, sehingga pengajaran belum nampak efektif khususnya

pada pembelajaran baca al-Qur’an. Minat belajar baca tulis al-Qur’an yang

masih kurang..

4. Belum adanya aplikasi penggunaan kemampuan baca al-Qur’an yang

menunjang pembelajaran yang lain. Sehingga siswa tidak merasa butuh

terhadap pengajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ).

5. Belajar baca dan tulis al-Qur’an di anggap sebagai suatu yang sulit dan

rumit oleh siswa.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang akan dibahas, penulis membatasi

masalah pada:

a. Bagaimana efektifitas metode pengajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

dalam terhadap kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMA

Fatahillah, Ciledug Tangerang?

b. Metode pengajaran seperti apa yang diterapkan guru pada Mata

Pelajaran Baca Tulis al-Qur’an pada siswa kelas X SMA Fatahillah,

Ciledug Tangerang?

c. Apakah dengan adanya pengajaran Baca Tulis al-Qur’an menimbulkan

dampak terhadap kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMA

Fatahillah, Ciledug Tangerang?

2. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, maka perlu adanya pembahasan yang difokuskan pada kajian analisis

mengenai efektifitas metode pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

terhadap kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMA Fatahillah,

Ciledug Tangerang. Yang dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus sampai

dengan 31 Agustus 2010.

Page 20: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok pembahasan diatas, maka tujuan

penelitiannya adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektifitas

metode pengajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) terhadap kemampuan

membaca al-Qur’an siswa kelas X SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru khususnya guru agama

guna perbaikan dan meningkatkan perannya di dunia pendidikan. Guru

tidak hanya bertugas sebagai pengajar, dalam arti hanya

menyampaikan ilmu atau bahan tanpa memperhatikan kelebihan dan

kekurangan yang mungkin dialami oleh siswa, hendaknya dari

penelitian ini guru dipacu untuk menerapkan tugasnya sebagai

pendidik dan pembimbing agar masalah-masalah yang dihadapi siswa

terutama dalam hal motivasi dapat diatasi, baik oleh siswa dengan atau

tanpa bantuan guru sehingga hasil proses belajar mengajar akan

menjadi optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan

pengetahuan ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan terutama

dalam bidang ilm pengetahuan khususnya pengajaran Qiro’at.

c. Sebagai bahan masukan penulis ketika lulus dan menjadi guru agama

karena jurusan yang digeluti penulis adalah jurusan PAI.

d. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan baru,

khususnya bagi peneliti dan mahasiswa lain pada umumnya, selain itu

pula dapat diharapkan penelitian ini diharapkan menarik minat peneliti

lain dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penlitian

deskriftif analisis korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk

Page 21: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

8

mendapatkan suatu gambaran mengenai suatu kenyataan, yaitu mengenai

efektifitas metode pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) terhadap

kemampuan membaca siswa. Dengan menggunakan tehnik analisa korelasi.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan pencatatan hasil penelitian

dalam bentuk angka.

Untuk memudahkan dalam membahas penelitian ini, peneliti

menggunakan 2 jenis, yaitu Field Reseach (penelitian lapangan) dan Library

Reseach (penelitian kepustakaan).

1) Field Reseach atau penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan

melalui studi lapangan yang dilakukan di SMA Fatahillah Ciledug

Tangerang yang dimaksudkan agar dapat diperoleh fakta, data, dan

informasi yang lebih obyektif dan akurat mengenai masalah yang sedang

diteliti.

2) Untuk melengkapi penulisan skripsi ini, maka penulis juga menggunakan

metode Library Reseach atau penelitian kepustakaan yakni mengkaji dan

memahami berbagai teori-teori yang berkaitan baik dari buku-buku atau

tulisan-tulisan yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini sebagai

referensi lengkap.

Page 22: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Efektifitas dan Metode

1. Pengertian Efektifitas

Kata efektifitas mempunyai beberapa arti. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia menyebutkan tiga arti efektifitas, arti pertama adalah

adanya suatu efek, akibatnya, pengaruhnya dan kesannya. Arti yang kedua

manjur atau mujarab dan ketiga dapat membawa hasil atau guna.

Kata efektif juga diambil dari kata efek yang artinya akibat atau

pengaruh, dan kata efektif yang berarti adanya pengaruh atau akibat dari

sasuatu. Jadi efektifitas adalah keberpengaruhan atau keberhasilan setelah

melakukan sesuatu.1

Secara bahasa efektifitas diambil dari kata ”efek” yang berarti

akibat atau pengaruh, sedangkan ”efektif” berarti adanya pengaruh atau

adanya akibat serta penekanannya, jadi sesuatu. Jadi efektifitas berarti

keberpengaruhan atau keadaan berpengaruh (keberhasilah setelah

melakukan sesuatu).2 Sedangkan menurut ensiklopedia umum, efektifitas

menunjukkan taraf tercapainya turut usaha dikatakan efektif kalau usaha

itu menacapai tujuannya. Secara ideal keefektifan adalah pencapaian

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1995), Cet Ke-7, edisi ke-2, h.250

2 Ibid

Page 23: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

10

prestasi dari tujuan taraf efektifitas dinyatakan dengan ukuran yang agak

pasti.3

Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus Inggris-

Indonesia secara etimologi efektifitas berasal dari kata efektif yang artinya

berhasil guna.4

The Oxforrd English Dictonary mengartikan efektifitas sbagai The

Quality of being effective. In various sebse. Efectivity the quality or state

being effectiveand power to be effective. Secara sederhana dapat diartikan

sebagi suatu kualitas yang menjadi efektif dalam berbagai hal atau bidang.

Efektifitas ialah status mutu menjadi efektif dan menggerakkan untuk bisa

efektif.5

Dalam kamus umum bahasa Indonesia efektifitas merupakan

keterangan yang artinya ukuran hasil tugas atau keberhasilan dalam

pencapaian tujuan.6

Menurut Dennis Mc. Quail efektifitas secara teori komunikasi

berasal dari kata efektif. Artinya terjadinya suatu perubahan atau tindakan,

sebagai akibat diterimanya suatu pesan. Dan perubahan terjadinya dalam

segi hubungan antara keduanya, yakni pesan yang diterima dan tindakan

tersebut.7

Peter. F. Drucker merupakan salah satu tokoh yang memberikan

perhatian besar terhadap efektifitas. Menurutnya bahwa efektifitas itu

dapat dan harus dipelajari secara sistematis, sebab ia bukanlah bentuk

sebuah keahlian yang lahir secara ilmiyah. Efektifitas kerja dapat

3 A. b. Pridodgdo, Hasan Shadily, Ensiklopedia Umum, (Yogyakarta : Kanisius, 1990),

Cet Ke-8, h. 296 4 John. M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia.

Pustaka Utama, 1990), Cet. Ke-8, h. 207 5 Eric Buckley, The Oxford English Dictionary, (Oxford : The Clarendom press, 1978),

Vol. III, P. 49 6 Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT. Indah 1995), Cet. Ke-1, h.

742 7 Dennis Mc. Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta :Erlangga Pratama,

1992), h.281

Page 24: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

11

diwujudkan melalui sebuah rangkaian kerja, latihan yang intens, terarah

dan sistematis, bekerja dengan cepat sehingga menghasilakan kretifitas.8

Sementara itu efektifitas juga menunjukkan taraf tercapainya

tujuan. Usaha dikatakan efektif kalau usaha itu mencapai tujuannya.

Secara ideal efektifitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak

pasti misalnya: Usaha X, 60% dalam mencapai tujuan Y.9

Dari beberapa pengrtian-pengertian efektifitas diatas dapat

disimpulakan, bahwa secara umum efektifitas dapat diartikan sebagai

adanya suatu pengaruh, akibat, kesan. Efektifitas tidak hanya sekedar

memberi pengaruh atau pesan akan tetapi berkaitan juga dengan

keberhasilah tujuan, penetapan standar, profesionalitas, penetapan sasaran,

keberadaan program, materi, berkaitan dengan metode atau cara, sarana

atau fasilitas dan juga dapat memberikan pengaruh.

2. Pengertian Metode

Kata metode berasal dari kata bahasa Jerman ”Methodica” yang

artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani, metode berasal dari

kata ”Methodes” yang artinya jalan, metode yaitu cara yang telah teratur

dan berfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (dilihat dari ilmu

pengetahuan dan sebagainya).10

Dalam ”Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, terdapat dua pengertian

dari metode, yaitu : (1) cara kerja yang bersistem umtuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan,

dan (2) cara melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan

kaidah-kaidah yang tepat dan jelas.11

Sedangkan menurut M. Arifin, metode secara harfiah adalah ”

Jalan yang harus dilalui” untuk mencapai suatu tujuan. Metoda berasal dari

kata ”meta” yang berarti melalui dan ”hodos” yang berarti jalan. Namun

8 Peter. F. Drucker, Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efektif,(Jakarta : Pedoman Ilmu

Jaya, 1986), h. 5 9 F. X. Suwarto, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1989),

Jilid V, E, FX, h. 12 10 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet ke-1, h. 35 11 M. Arifin, Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara , 1991), Cet. 1, h. 61

Page 25: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

12

pengertian hakekat dari ”metode” tersebut adalah segala sarana yang

dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.12

Kemudian dalam ” Kamus Umum Bahasa Indonesia” menjelaskan

bahwa metode mempunyai pengertian sebagai berikut : ”cara yang telah

teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud (mengajar

dan sebagainya)”.13

Dengan demikian dari berbagai pengertian tersebut dapat difahami

bahwa metode merupakan suatu cara yang telah dirancang sebelumnya

untuk mencapai sesuatu keinginan agar tecapai dengan baik.

Dunia pendidikan mengakui bahwa suatu metode pengajaran

senantiasa memiliki kekuatan dan kelemahan. Keberhasilan suatu metode

pengajaran sangat ditentukan oleh beberapa hal,yaitu :

1. Kemampuan guru.

2. Siswa

3. Lingkungan.

4. Materi pelajaran.

5. Alat pelajaran.

6. Tujuan yang hendak dicapai.

Dari definisi di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa metodologi

pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan cara atau tekhnik

penyajian bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai tujuan, tujuan itu

adalah perubahan perilaku positif pada individu yang belajar melalui

proses belajar mengajar yang ada.

Jika dihubungkan dengan pembelajaran al-Qur’an yang harus

disampaikan kepada peserta didik, maka batasannya terletak pada metode

atau tekhnik apakah yang lebih cocok digunakan dalam penyampaian

materi membaca al-Qur’an tersebut dan prinsip-prinsip pengajaran yang

12 H. M. Arifin, Pendidikan Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, ( Jakarta :

Golden Teragon Press, 1998), cet ke-6, h. 43 13 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta : Balai Pustaka,

1995), cet ke-14, h. 649

Page 26: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

13

bagaimanakah yang seharusnya diterapkan oleh seorang guru dalam

kegatan belajar mengajarnya.14

Dalam mengajarkan baca tulis al-Qur'an harus menggunakan

metode. Dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin

tercapainya tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan merata bagi siswa.

B. Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an

1. Pengertian Pembelajaran al-Qur’an

Pembelajaran adalah upaya untuk belajar. Kegiatan ini akan

mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan

efisien.15 Sebagaimana hal yang disebutkan oleh Nababan bahwasannya

arti pembelajaran adalah nominalisasi proses untuk membelajarkan.16

Seharusnya pembelajaran bermakna membuat atau menyebabkan orang

lain belajar.

Belajar sering kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara

relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian

dari pengalaman-pengalaman.17 Di kalangan psikologi terdapat

keberagaman cara menjelaskan dan mendefinisikan tentang makna belajar.

Salah satu definisi yang nyaris disepakati bersama adalah bahwa belajar

merupakan sebuah proses perubahan perilaku atau pribadi berdasarkan

praktik atau pengalaman tertentu.

Definisi belajar jika dikaitkan dengan perkembangan manusia,

belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan manusia

memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap,

keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang

dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar. Definisi lain

14 M.Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press,

2002), cet ke-1, h. 4 15 Muhaimin M.A, Dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: CV. Citra Media, 1996),

h.99 16 Jos D Parera, Linguistik Edukasional, (Jakarta: Erlangga 1997), h.24-25 17 Fadilah Suralanga,dkk.,Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam,(Jakarta:UIN

Press,2005),cet.1,h.60

Page 27: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

14

mengatakan belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

pengalaman atau latihan.

Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning

mengemukakan. ”belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku

seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan

tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang”.

Menurut Morgan, dalam buku Introduction to psychology mengemukakan:

”belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku

yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”

Sedangkan menurut Witherington, dalam buku educational

psychology mengemukakan : ”belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi

yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu

pengertian. ”

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses dimana tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui

praktek atau pengalaman, menyangkut aspek kepribadian baik fisik

maupun psikis.

2. Baca dan Tulis al-Qur’an

a. Pengertian Qira’at

Hampir setiap orang yang membaca al-Qur’an atau mendengar

bacaan al-Qur’an, setidak tidaknya pernah mendengar suatu bacaan yang

bukan merupakan cara dia membaca atau yang ia baca selama ini. Al-

Qur’an yang dibaca oleh kaum muslimin sejak zaman Nabi sampai

sekarang tidak hanya mempunyai satu macam cara baca. Al-Qur’an

mempunyai berbagai macam cara baca (Qira’atul Qur’an) yang

bersumber dari Nabi.

Page 28: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

15

Menurut bahasa, kata ǧǟǒǟȀȩ adalah jama dari ǧǟǒǟȀȩ yang berarti

ȼDZȿ ȼǣ ǒȿȀȪȵ (satu cara membaca). Kata qira’ah merupakan mashdar dari

fiil ǕȀȩ-ȪɅ ǕȀ menjadi ǒǟȀȩǥ . Sedangkan menurut istilah, ilmu qira’at adalah suatu pengetahuan

yang dengan pengetahuan itu orang dapat mengetahui tata cara membaca

kata atau kalimat al-Qur’an baik yang dibaca dengan cara yang sama

maupun cara yang dibaca secara berbeda (oleh para qurra’) yang

disandarkan kepada orang yang memindahkannya (menyampaikannya)

kepada kita.18

Ilmu qira’at adalah ilmu yang membahas bermacam-macam bacaan

(qiraat) yang diterima dari Nabi saw, dan menjelaskan sanad serta

penerimanya dari Nabi saw,. Dalam ilmu ini, diungkapkan qiraat yang

sahih dan yang tidak sahih19 seraya menishbatkan setiap wajah bacaannya

kepada seorang imam qiraat.20

Adapun secara terminologis, qiraat mempunyai beberapa

pengertian dianatarnya di ungkap oleh Ibnu Al- Jauzi dalam kitab Munjid

al-Miqri’in sebagaimana dikutip Abu Djalal:

ǠȾȥɎǪǹǟȿ ȷǟȀȪȱǟ ǧǠȶȲȭ ǒǟǻǟ ǧǠɆȦɆȮǣ ȴȲȝ ǥǒǟȀȪȱǟ

Artinya: ”Qiraat adalah ilmu mengenai cara mengucapkan kalimat-

kalimat al-Qur’an dan perbedaan-perbeaanyya.”21

Sedangkan menurut Imam AL-Zarkasyi :

ȱǟ ȣɎǪǹǟȲȦȤɆȦơ ȸȵ ǠȾǪɆȦɆȭȿǟ ȣȿȀȞȱǟ ż ǿɀȭǾƫǟ Ʉǵɀȱǟ ȘƙȮȆǩȿ ǠƵƘȡȿ ǼɅǼȊǩȿ

18 Muhsin Salim, Ilmu Qiraat Tujuh : Bacaan Al-Qur’an Menurut Tujuh Imam Qiraat

Dalam Thariq Asy Stathibiyyah,h.20 19 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van

Hoeve, 1994), Jilid IV, h.142 20 Acep Iim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap,h.9 21 Abdul Djalal, ’Ulum al-Qur’an, (Surabaya : Dunia Ilmu, 2000), cet. Ke-2, h. 325

Page 29: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

16

Artinya: ”Perbedaan lafaz-lafaz al-Qur’an yang disebutkan, baik yang

menyangkut huruf-hurufnya, maupun cara pengucapan huruf-

huruf tersebut seperti sukun, tasydid, dan sebagainya.”

Tampaknya pengertian qira’at yang dikemukakan oleh Imam al-

Zarkasyi diatas hanya terbatas pada lafaz-lafaz al-Qur’an yang memiliki

perebedaan qiraat. Sementara itu sebagian ulama mendefinisikannya

dalam lingkup yang lebih luas, yaitu mencangkup lafaz-lafaz al-Qur’an

yang tidak memiliki perbedaan qira’at. Artinya lafal-lafal al-Qur’an

tersebut mittafiq ’alaih ( disepakati ) bacaannya oleh para ahli qiraat.22

Sehubungan dengan ini al-Dimyati sebagaimana dikutip oleh Dr.

Abdul Hadi al-Fadli mengemukakan sebagai berikut:

ǧǒǟȀȪȱǟ :ȴȲȞɅ ȴȲȝȺȱǟ ǦǞɆȽ ȸȵ ȖƂǠȞǩ ǃǟ ǡǠǪȮȱ ȨȼȺȵ ƙȲȩǠȺȱǟ ȧǠȦǩǟ

Ʃǟ ż ȴȾȥɎǪǹǟȿǪȱǟȿ ǧǠǤǭɍǟȿ ȣǾǶƙȮȆǪǪȱȿ ȬɅȀ Ȱȍɀȱǟȿ ȰȎȦȱǟȿ

ȱǟ ǬɆǵ ȸȵ ȻƘȡȿ ȯǟǼǣɍǟȿȆțǠȶ

Artinya: ”Qiraat yaitu suatu ilmu untuk mengetahui cara penguacapan

lafal-lafal al-Qur’an baik yang disepakati maupun diikhtilafkan

oleh para ahli qiraat, seperti al-hadz (membuang huruf), al-itsbat

(menetapkan huruf), al-tahrik (memeberi harakat) ,al-taskin

(memberi tanda sukun), al-fasl (memisahkan huruf), al-wasl

(menyambungkan huruf), al-ibdal (menggantikan huruf atau lafaz

tertentu), dan lain-lain yang diperoleh melalui indera

pendengaran.”23

Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa qira’at al-Qur’an

berasal dari Nabi saw. Melalui al-naql dan al-sima’i. Adapun yan

dimaksud dengan al-sima’i yaitu bahwa qira’at al-Qur’an itu diperoleh

22 Hasanuddin AF., Pebedaan Qiraat dan Pengaruhnya Terhadap Istinbat Hukum dalam

al-Qur’an (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), cet. Ke-1, h. 112 23 Abdul Hadi al-Fadli, al-Qiraat al-Qur’aniyyat ,(Beirut : Dar al-Majma’ ’Ilmi, 1979),

h.63

Page 30: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

17

melalui dengan cara langsung mendengar dari bacaan Nabi Muhammad

saw. Sedangkan al-naql yaitu diperoleh melalui riwayat yang menyatakan

bahwa qiraat Al-Qur’an itu dibacakan di hadapan nabi Muhammad saw

kemudian beliau membenarkannya.

Imam al-Zarqani dalam buku Manhanil al-’Irfan mendefinisikan

qiraat sebagai berikut:

ǧǟǒǟȀȩ :Ǿȵ ȷǟȀȪȱǠǣ ȨȖȺȱ ż ȻƘȡ ǠȦȱǠƯ ǒǟȀȪȱǟ Ǧȶǝǟ ȸȵ ȳǠȵǟ ȼɆȱǟ ǢȽǾɅ ǢȽ

ȨȖȹ ż ǦȦȱǠǺƫǟ ȻǾȽ ǨȹǠȭ ǒǟɀȅ ȼȺȝ ȧȀȖȱǟȿ ǧǠɅǟȿȀȱǟ ȧǠȦǩǟ Ȝȵ ƇȀȮȱǟ

ǠőǠǞɆȽ ȨȖȹ ż ȳǟ ȣȿȀƩǟ

Artinya: ”Qiraat ialah suat cara membaca al-Qur’an yang dipilih oleh

salah seorang imam ahli qira’ah yang berbeda dengan cara

orang lain dalam mengucapkan al-Qur’an al-Karim, sekalipun

riwayat (sanad) dan jalannya sama.”24

Adapun sebagian ulama menyimpulkan macam-macam qira’at

menjadi enam macam :

a. Mutawatir , yaitu qiraat yang dinukil oleh sejumlah besar periwayat

yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta.

b. Masyhur, yaitu qiraat yang shahih sanadnya tetapi tidak mencapai

derajat mutawatir.

c. Ahad, yaitu qiraat yang shahih sanadnya tetapi menyalahi ragam

Usmani, menyalahi kaidah bahasa Arab.

d. Syaz, yaitu qira’at yang tidak sahih sanadnya

e. Maudu, yaitu qira’at yang tidak ada asalnya.

f. Mudraj, yaitu yang ditambahkan ke dalam qiraat sebagai penafsiran.25

24 Muhammad abd al-’Adzim al-Zarqani, Manahil al-Irfan fi ’Ulumil Qur’an, (Mesir,

Dar al-Ihya al-Kutub al-’Arabiyyah, 1988), Jilid I, h. 412 25 Manna Al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu al- Qur’an ,h. 256-257

Page 31: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

18

b. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Qira’at

Pada masa hidup Nabi Muhammad SAW, perhatian umat terhadap

kitab al-Qur’an ialah memperoleh ayat-ayat al-Qur’an itu, dengan

mendengarkan, membaca, dan menghafalnya secara lisan dari mulut ke

mulut. Dari Nabi kepada sahabat, dari sahabat yang satu kepada sahabat

yang lain, dan dari seorang imam ahli bacaan yang satu kepada imam yang

lain.26

Sahabat-sahabat Nabi terdiri beberapa golongan. Tiap-tiap

golongan itu mempunyai lahjah (bunyi atau suara) yang berlainan satu

sama lainnya. Memaksa mereka menyebut pembacaan atau

membunyikannya dengan dengan lahjah yang tidak mereka biasakan,

suatu hal yang menyukarkan. Maka untuk mewujudkan kemudahan, Allah

yang Maha Bijaksana menurunkan dengan lahjah-lahjah yang biasa

dipakai oleh golongan Quraisy dan oleh golongan-golongan yang lain di

tanah Arab.27

Namun pada periode pertama, al-Qur’an belum dibukukan,

sehingga dasar pembacaan dan pelajarannya adalah masih secara lisan

(tanpa tulisan). Pedomannya adalah Nabi dan para sahabat serta orang-

orang yang hafal al-Qur’an.

Hal ini berlangsung terus sampai pada masa sahabat, masa

pemerintahan khlaifah Abu Bakar dan Umar RA. Pada masa mereka, kitab

al-Qur’an sudah dibukukan dalam satu mushaf. Pembukuan al-Qur’an

tersebut merupakan ikhtiar khalifah Abu Bakar RA atas inisiatif Umar Bin

Khattab RA.

Pada masa pemerintahan khalifah Utsman Bin Affan RA, mushaf

al-Qur’an itu disalin dan dibuat banyak, serta dikirim ke daerah-daerah

Islam yang pada waktu itu sudah menyebar luas guna menjadi pedoman

bacaan pelajaran dan hafalan al-Qur’an. Hal ini diupayakan Khalifah

Utsman, karena pada waktu ada perselisihan sesama kaum muslimin di

26 H. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an...h. 330 27 Hasbi Ash Siddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an atau Tafsir, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1972,), h. 76

Page 32: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

19

daerah Azzerbeijan mengenai bacaan al-Qur’an. Perselisihan tersebut

hampir saja menimbulkan perang saudara sesama umat Islam. Sebab

mereka berlainan ketika menerima ayat al-Qur’an karena oleh Nabi

diajarkan bacaan yang relevan dengan dialek mereka masing-masing.

Tetapi karena tidak memahami maksud dan tujuan Nabi yang demikian,

lalu tiap-tiap suku atau golongan menganggap hanya bacaan mereka

sendiri yang benar, sedang bacaan yang lain salah, sehingga

mengakibatkan perselisihan.

Inilah pangkal perbedaan qira’ah dan tonggak sejarah tumbuhnya

ilmu qira’ah. Untuk memadamkan perselisihan itu, khalifah Utsman

mengadakan penyalinan mushaf al-Qur’an dan mengirimkannya berbagai

daerah, sehingga bisa mempersatukan kembali perpecahan umat Islam.

Tentunya, bacaan al-Qur’an di daerah-daerah tersebut mengacu pada

mushaf yang dikirim oleh khalifah Utsman tadi. Mushaf-mushaf yang

dikirimoleh khalifah Utsman seluruhnya sama, karena semuanya berasal

dari beliau.28

Hingga kini, bangsa Arab yang terdahulu mempunyai berbagai

macam lahjah (dialek) yang beragam antara satu kabilah dan kabilah lain,

baik dari segi intonasi, bunyi maupun hurufnya, namun bahasa Quraisy

mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri, dan lebih tinggi dari

pada bahasa dan dialek yang lain. Banyak faktor yang membuat bahasa

quraisy lebih dominan diantara bahasa-bahasa Arab lainnya, antara lain,

karena orang quraisy berdampingan dengan baitullah, menjadi pengabdi

urusan haji, membangun Masjidil Haram, dan tempat persinggahan dalam

perniagaan. Oleh karena itu wajarlah apabila al-Qur’an diturunkan dalam

bahasa Quraisy kepada seorang rasul yang quraisy pula, agar dapat

menjinakkan orang-orang Arab dan mewujudkan kemukjizatan al-Qur’an

yang tidak bisa mereka tandingi.

Oleh karena perbedaan dan keragaman dialek-dialek bangsa Arab

tersebut, maka al-Qur’an diwahyukan Allah swt kepada Rasulullah

28 H. Abdul Djalal, Ulumul Qur’an...h. 331

Page 33: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

20

Muhammad saw akan menjadi sempurna kemukjizatannya apabila ia dapat

menampung berbagai dialek dan macam-macam cara membaca,

menghafal dan memahaminya.29

C. Metode Pembelajaran Baca dan Tulis al-Qur’an (oleh Komari al-

Muqoddimah)30

Metode-metode pembelajaran baca tulis al-Qur'an telah banyak

berkembang di Indonesia sejak lama. Tiap-tiap metode dikembangkan

berdasarkan karakteristiknya.

1. Metode Baghdadiyah

Metode ini disebut juga dengan metode “ Eja “, berasal dari

Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Tidak tahu dengan

pasti siapa penyusunnya. Dan telah seabad lebih berkembang secara

merata di tanah air.

Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke

abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya

kepada materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qoidah

Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. Tiga puluh huruf hijaiyyah selalu

ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut

menjadi tema central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah

menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya

bersajak dan berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama.

Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat.

Beberapa kelebihan Qoidah Baghdadiyah antara lain :

a. Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.

29 Ahmad Fathoni, Kaidah Qiraat Tujuh, (Jakarta: Institut PTIQ dan Institut Ilmu Al-

Qur’an (IIQ) Jakarta dan Darul Ulum Press), Jilid II, h. 1 30 Komari al-Muqoddimah , Metode Pengajaran Baca Tulis al-Qur’an, dari

WWW.Wahdah.Or.Id/WIS/Images/stories, pada 20 Agustus 2010

Page 34: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

21

b. Tiga puluh huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah

secara utuh sebagai tema sentral.

c. Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.

d. Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik

tersendiri.

e. Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.

Beberapa kekurangan Qoidah baghdadiyah antara lain :

a. Qoidah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah

mengalami beberapa modifikasi kecil.

b. Penyajian materi terkesan menjemukan.

c. Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman

siswa.

d. Memerlukan waktu lama untuk mampu membaca al-Qur'an.

2. Metode Iqro’.

Metode Iqro’ disusun oleh Bapak As'ad Humam dari Kota Gede

Yogyakarta dan dikembangkan oleh AMM ( Angkatan Muda Mesjid dan

Mushallah) Yogyakarta dengan membuka TK Al-Qur'an dan TP Al-

Qur'an. Metode Iqro’ semakin berkembang dan menyebar merata di

Indonesia setelah Munas DPP BKPMI di Surabaya yang menjadikan TK

al-Qur'an dan metode Iqro’ sebagai sebagai program utama

perjuangannya.

Metode Iqro’ terdiri dari 6 jilid dengan variasi warna cover yang

memikat perhatian anak TK Al-Qur'an. 10 sifat buku Iqro’ adalah :

a. Bacaan langsung.

b. CBSA

c. Privat

d. Modul

e. Asistensi

f. Praktis

g. Disusun secara lengkap dan sempurna

Page 35: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

22

h. Variatif

i. Komunikatif

j. Fleksibel

Bentuk-bentuk pengajaran dengan metode Iqro’ antara lain :

a. TK al-Qur'an

b. TP al-Qur'an

c. Digunakan pada pengajian anak-anak di mesjid/mushallah

d. Menjadi materi dalam kursus baca tulis al-Qur'an

e. Menjadi program ekstrakurikuler sekolah

f. Digunakan di Majelis-Majelis Taklim

3. Metode Qiro’ati

Metode baca al-Qu’ran Qira'ati ditemukan KH. Dachlan Salim

Zarkasyi dari Semarang, Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal

1970-an, ini memungkinkan anak-anak mempelajari al-Qur'an secara cepat

dan mudah..

Kiai Dachlan yang mulai mengajar al-Qur'an pada 1963, merasa

metode baca al-Qur'an yang ada belum memadai. Misalnya metode

Qa'idah Baghdadiyah dari Baghdad Irak, yang dianggap metode tertua,

terlalu mengandalkan hafalan dan tidak mengenalkan cara baca tartil (jelas

dan tepat, red.)

Kiai Dachlan kemudian menerbitkan enam jilid buku Pelajaran

Membaca al-Qur'an untuk TK al-Qur'an untuk anak usia 4-6 tahun pada l

Juli 1986. Usai merampungkan penyusunannya, KH. Dachlan berwasiat,

supaya tidak sembarang orang mengajarkan metode Qira'ati. Tapi semua

orang boleh diajar dengan metode Qira'ati.

Dalam perkembangannya, sasaran metode Qiraati kian diperluas.

Kini ada Qiraati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk 6-12 tahun, dan untuk

mahasiswa.

Secara umum metode pengajaran Qiro’ati adalah :

a. Klasikal dan privat

Page 36: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

23

b.Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan,

selanjutnya siswa membaca sendiri ( CBSA)

c. Siswa membaca tanpa mengeja.

d. Sejak awal belajar, siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan

cepat.

4. Metode al-Barqy

Metode al-Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca al-

Qur'an yang paling awal. Metode ini ditemukan Sunan Ampel Surabaya,

Muhadjir Sulthon pada 1965. Awalnya, dosen Fakultas Adab IAIN al-

Barqy diperuntukkan bagi siswa SD Islam at-Tarbiyah,Surabaya. Siswa

yang belajar metode ini lebih cepat mampu membaca al-Qur'an. Muhadjir

lantas membukukan metodenya pada 1978, dengan judul Cara Cepat

Mempelajari Bacaan al-Qur'an al-Barqy.

Muhadjir Sulthon Manajemen (MSM) merupakan lembaga yang

didirikan untuk membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan

buta Baca dan Tulis al-Qur’an dan Membaca Huruf Latin. Berpusat di

Surabaya, dan telah mempunyai cabang di beberapa kota besar di

Indonesia, Singapura & Malaysia.

Metode ini disebut ANTI LUPA karena mempunyai struktur yang

apabila pada saat siswa lupa dengan huruf-huruf / suku kata yang telah

dipelajari, maka ia akan dengan mudah dapat mengingat kembali tanpa

bantuan guru. Penyebutan Anti Lupa itu sendiri adalah dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh Departemen Agama RI.

Metode ini diperuntukkan bagi siapa saja mulai anak-anak hingga

orang dewasa. Metode ini mempunyai keunggulan anak tidak akan lupa

sehingga secara langsung dapat MEMPERMUDAH dan

MEMPERCEPAT anak/siswa belajar membaca. Waktu untuk belajar

membaca al-Qur’an menjadi semakin singkat.

Keuntungan yang di dapat dengan menggunakan metode ini

adalah:

Page 37: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

24

a. Bagi guru (guru mempunyai keahlian tambahan sehingga dapat

mengajar dengan lebih baik, bisa menambah penghasilan di waktu

luang dengan keahlian yang dipelajari),

b. Bagi Murid (Murid merasa cepat belajar sehingga tidak merasa bosan

dan menambah kepercayaan dirinya karena sudah bisa belajar dan

mengusainya dalam waktu singkat, hanya satu level sehingga biayanya

lebih murah),

c. Bagi Sekolah (sekolah menjadi lebih terkenal karena murid-muridnya

mempunyai kemampuan untuk menguasai pelajaran lebih cepat

dibandingkan dengan sekolah lain).

5. Metode Tilawati.

Metode Tilawati disusun pada tahun 2002 oleh Tim terdiri dari

Drs.H. Hasan Sadzili, Drs H. Ali Muaffa dkk. Kemudian dikembangkan

oleh Pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya. Metode Tilawati

dikembangkan untuk menjawab permasalahan yang berkembang di TK-

TPA, antara lain :

Mutu Pendidikan : Kualitas santri lulusan TK/TP al-Qur’an belum

sesuai dengan target.

Metode Pembelajaran : Metode pembelajaran masih belum menciptakan

suasana belajar yang kondusif. Sehingga proses

belajar tidak efektif.

Pendanaan : Tidak adanya keseimbangan keuangan antara

pemasukan dan pengeluaran.

Waktu pendidikan : Waktu pendidikan masih terlalu lama sehingga

banyak santri drop out sebelum khatam al-Qur'an.

Kelas TQA Pasca TPA TQA: belum bisa terlaksana.

Metode Tilawati memberikan jaminan kualitas bagi santri-

santrinya, antara lain :

a. Santri mampu membaca al-Qur'an dengan tartil.

b. Santri mampu membenarkan bacaan al-Qur'an yang salah.

Page 38: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

25

c. Ketuntasan belajar santri secara individu 70 % dan secara kelompok

80%.

Prinsip-prinsip pembelajaran Tilawati :

a. Disampaikan dengan praktis.

b. Menggunakan lagu Rost.

c. Menggunakan pendekatan klasikal dan individu secara seimbang.

6. Metode Iqro’ Dewasa

7. Metode Iqro’ Terpadu

Kedua metode ini disusun oleh Drs. Tasrifin Karim dari

Kalimantan Selatan. Iqro’ terpadu merupakan penyempurnaan dari Iqro’

Dewasa. Kelebihan Iqro’ Terpadu dibandingkan dengan Iqro’ Dewasa

antara lain bahwa Iqro’ Dewasa dengan pola 20 kali pertemuan sedangkan

Iqro’ Terpadu hanya 10 kali pertemuan dan dilengkapi dengan latihan

membaca dan menulis. Kedua metode ini diperuntukkan bagi orang

dewasa. Prinsip-prinsip pengajarannya seperti yang dikembangkan pada

TK-TP al-Qur'an.

8. Metode Iqro’ Klasikal

Metode ini dikembangkan oleh Tim Tadarrus AMM Yogyakarta

sebagai pemampatan dari buku Iqro’ 6 jilid. Iqro’ Klasikal diperuntukkan

bagi siswa SD/MI, yang diajarkan secara klasikal dan mengacu pada

kurikulum sekolah formal.

9. Dirosa ( Dirasah Orang Dewasa )

Dirosa merupakan sistem pembinaan islam berkelanjutan yang

diawali dengan belajar baca al-Qur’an. Panduan Baca al-Qur’an pada

Dirosa disusun tahun 2006 yang dikembangkan Wahdah Islamiyah Gowa.

Panduan ini khusus orang dewasa dengan sistem klasikal 20 kali

pertemuan.

Page 39: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

26

Buku panduan ini lahir dari sebuah proses yang panjang, dari

sebuah perjalanan pengajaran al-Qur'an di kalangan ibu-ibu yang dialami

sendiri oleh Pencetus dan Penulis buku ini. Telah terjadi proses pencarian

format yang terbaik pada pengajaran al-Qur'an di kalangan ibu-ibu selama

kurang lebih 15 tahun dengan berganti-ganti metode. Dan akhirnya

ditemukanlah satu format yang sementara dianggap paling ideal, paling

baik dan efektif yaitu memadukan pembelajaran baca al-Qur'an dengan

pengenalan dasar-dasar keislaman. Buku panduan belajar baca Al-

Qur'annya disusun tahun 2006. Sedangkan buku-buku penunjangnya juga

yang dipakai pada santri TK-TP al-Qur'an.

Panduan Dirosa sudah mulai berkembang di daerah-daerah, baik

Sulawesi, Kalimantan maupun beberapa daerah kepulauan Maluku, yang

dibawa oleh para Da’i. Secara garis besar metode pengajarannya adalah

Baca-Tunjuk-Simak-Ulang, yaitu pembina membacakan, peserta

menunjuk tulisan, mendengarkan dengan seksama kemudian mengulangi

bacaan tadi. Tehnik ini dilakukan bukan hanya bagi bacaan pembina,

tetapi juga bacaan dari sesama peserta. Semakin banyak mendengar dan

mengulang, semakin besar kemungkinan untuk bisa baca al-Qur'an lebih

cepat.

10. PQOD ( Pendidikan Qur’an Orang Dewasa )

Dikembangkan oleh Bagian dakwah LM DPP WI, yang hingga

saat ini belum diekspos keluar. Diajarkan di kalangan anggota Majlis

Taklim dan satu paket dengan kursus Tartil Al-Qur'an .

D. Tujuan Mempelajari al-Qur’an

1. Urgensi Mempelajari Al-Qur’an untuk ibadah

Al-Qur’an Adalah Kitabullah, yang membacanya bernilai

ibadah. Tidak seperti bacaan lain, membaca al-Qur’an, baik mengerti

atau tidak artinya, dinilai sebagai ibadah di sisi Allah SWT.

Page 40: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

27

hal yang harus diperhatikan seperti halnya ketika zaman

Rasulullah, beliau menjaga kemurnian al-Qur’an mulai dari

pengumpulannya, penulisannya hingga penghafalnya. Hal ini

Rasulullah lakukan semata-mata bertujuan untuk menjaga kemurnian

al-Qur’an dari hasutan orang-orang yang menghendaki agama Islam

hancur. Allah pun berfirman tentang kewajiban menjaga kemurnian al-

Qur’an sebagaimana tertulis pada surat Al-Hijr:

ʼnȹĈǙŁȹ ǠŃǶłȸŁȹ ʼnȂǐȱŁȺƍǾȱǟ ǠǐȭŁȀŁȿ ĈǙʼnȹLjȱ ǠłȼLjȱ ŁǶĈȥǠNJȚŃɀLjȷ Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Tujuan yang ingin dicapai dengan pembacaan, penyucian dan

pengajaran tersebut adalah pengabdian kepada Allah, sejalan dengan

tujuan penciptaan manusia yang ditegas kan oleh al-Qur’an dalam surat

Adz-Dzariyat : 56

LjȷŃȿłǼłǤŃȞŁɆĈȱ ƋɍĈǙ ŁȄŃȹǚĈȱǟŁȿ ʼnȸĈDzǐȱǟ łǨǐȪLjȲŁǹ ǠŁȵŁȿ Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku. 31

Mempelajari dan memahami al-Qur’an serta mengajarkannya

adalah ibadah yang sangat tinggi nilainya. Adapun yang memelihara

hafalan a l-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan akan

mendapatkan kedudukan mulia di surga sesuai dengan tingkat hafalan

dan amalannya.

2. Urgensi Mempelajari Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Al-Qur’anul Karim merupakan mukjizat umat Islam yang kekal

dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-

Qur’an diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad s.a.w. untuk

31 Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an”, ( Bandung : MIzan, 1994), cet. Ke- XIX, h.

172

Page 41: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

28

mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang,

serta membimbing mereka ke jalan yang lurus.

Allah secara tegas menyebut bahwa tujuan diturunkannya al-

Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi kehidupan seluruh umat manusia.

Allah berfirman dalam QS. aL-Baqarah: 185

E. Kemampuan Baca dan Tulis Al-Qur’an

A. Pengertian Kemampuan (skill)

Kemampuan identik dengan sebuah skill (keterampilan). Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi pengertian keteranpilan

adalah kecakapan untuk menyelesaikan tiugas.32 Sedangkan secara

terminologi, keterampilan adalah kemampuan yang hanya bisa didapatkan

dari lembaga pendidikan yang relevan dan bukan semata-mata karena

pembawaan. Dalam pengertian lain keterampilan adalah kompetensi

profesional yang cukup kompleks sebagai integrasi dari beberapa

kompetensi yang dimiliki seseorang secara utuh dan menyeluruh.33

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian keterampilan adalah

kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh seseorang, yang

didapatkan melalui proses latihan dari lembaga pendidikan yang relevan

dan bukan semata-mata karena pembawaan.

B. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam meningkatkan

kemampuan tilawah kurang lebih sebagai berikut:

32 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar...,h. 1337 33 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: PT.Remaja Rosadakarya, 2005), cet ke-3, h. 69

Page 42: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

29

1. Memahami pentingnya membaca Al Quran secara tartil. Imam

Ibnu Al Jazari mengatakan, “Al Quran diturunkan oleh Allah kepada

Rasulullah saw melalui malaikat Jibril dengan tajwid. Maka

barangsiapa membacanya tanpa tajwid, ia berdosa.”

2. Menghadirkan niat untuk memiliki kemampuan tilawah yang

baik. Jika ada ustadz yang mengajarkan anda sekali-kali jalan ke mall

untuk memperbaiki selera, mengkhayalkan punya rumah mewah dan

pesawat jet pribadi, pernahkah anda jalan-jalan ke pesantren tahfizh

melihat anak-anak kecil sedang mengulang-ulang hafalan At Taubah

nya? Pernahkah anda berkhayal suatu hari nanti, tiga tahun lagi, lima

tahun lagi anda sudah hafal surat Al Baqoroh?

3. Garbage In, Garbage Out. Apa yang masuk ke kepala anda, itulah

yang akan keluar. Istilah itu tepat dianalogikan dengan Al Quran. Anda

hafal surat Al Fatihah karena sudah ratusan kali mendengarkannya.

Jika yang anda dengarkan panjang pendeknya salah, maka anda pun

akan salah mengucapkannya. Itulah kenapa banyak orang sering

tertukar menyebut maliki (dalam surat An Naas) dengan maaliki

(dalam surat Al Faatihah). Maka, sering mendengarkan kaset murottal

itu sangat baik untuk membiasakan otak anda dengan panjang pendek

huruf Al Quran. Dengarkanlah kaset atau mp3 Syeikh Ali Basfar,

Syeikh Musyari Rasyid, misalnya. Hal ini juga dapat membantu anda

dalam menghafalkan Al Quran.

4. Memiliki target dan waktu tilawah khusus. Luangkan waktu sejam

dari 24 jam dalam sehari (yang diberikan Allah kepada anda) untuk

tilawah, misalnya ba’da shubuh 15 menit, ba’da zuhur 15 menit, ba’da

Ashr 15 menit, dan ba’da maghrib 15 menit.

5. Belajar di Lembaga Tahsin. Luangkan waktu sepekan sekali untuk

belajar tahsinul quran. Carilah lembaga-lembaga tahsin terdekat. Kalau

di Jakarta misalnya, ada Al Hikmah, Al Manar, Utsmani dan ada juga

Muntada Ahlil Quran.

Page 43: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

30

6. Membuat program kelompok. Belajar berjamaah lebih baik

dibanding belajar sendirian, jika suatu saat anda kurang semangat, ada

teman yang menyemangati. Buatlah program halaqoh tahsin Al Quran,

bisa juga mengundang guru tahsin untuk khusus mengajarkan

kelompok anda secara rutin sepekan atau dua pekan sekali.

7. Jangan lupa berdoa pada Allah, meminta diberi kemudahan dan

kenikmatan dalam tilawah secara tartil, dijadikan hamba Allah yang

termasuk keluarga Nya dan orang-orang yang diistimewakan oleh Nya.

Page 44: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan dari awal bulan Agustus sampai akhir

Agustus 2010 di SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian yang

menunjukkan variasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel yang

mempengaruhi yang disebut variabel penyebab, variabel bebas ataupun

independent variabel yang dilambangkan dengan X dan variabel akibat yang

disebut dengan variabel tidak bebas, tergantung, variabel terikat atau

dependent variabel yang dilambangkan dengan huruf Y. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel X (variabel bebas) adalah metode pembelajaran Baca

Tulis al-Qur’an (BTQ), sedangkan yang menjadi variabel Y (Variabel terikat)

adalah kemampuan membaca siswa SMA Fatahillah.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat dalam

kawasan tertentu dalam satu unit kesatuan. Dalam penelitian ini yang menjadi

Page 45: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

32

populasi adalah siswa kelas X SMA Fatahillah Ciledug Tangerang. Dari data

yang diperoleh pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa kelas XI adalah 44

siswa.

2. Sampel

Populasi adalah sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat dalam

kawasan tertentu dalam satu unit kesatuan. Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah siswa kelas X SMA Fatahillah Ciledug Tangerang. Dari data

yang diperoleh pada tahun ajaran 2010/2011 jumlah siswa kelas XI adalah 44

siswa.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi populasi yang

memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili

populasi. Menurut Suharsimi Arikunto, "apabila subjek kurang dari 100 orang,

lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antars 10-

15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga dan

dana"1.

Berdasarkan pendapat tersebut dalam penelitian ini peneliti menggunakan

44 responden. Dikarenakan jumlah sampel adalah kurang dari 100 orang,

maka peneliti mengambil keseluruhan dari jumlah responden yang ada

sebanyak 44 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang dilakukan

oleh peneliti untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan masalah

penelitian. Adapun dalam pengumpulan data tersebut diperlukan teknik-teknik

tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-benar

relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

1 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 107.

Page 46: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

33

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini bersifat

deskriptif, yakni penulis menggambarkan data yang diperoleh dari hasil

penelitian yaitu berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang

diteliti.

Sedangkan untuk mengangkat data yang diperlukan dalam penelitian

ini dilakukan riset kepustakaan dan riset lapangan. Adapun teknik-teknik

pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Library Recearch (Penelitian Kepustakaan) yaitu data yang diperlukan

untuk skripsi ini diperoleh dengan penelitian kepustakaan yaitu membaca

buku, tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan

penelitian kepustakaan ini juga diperoleh teori mengenai variabel yang

diteliti.

2. Field Research (Penelitian lapangan), yaitu penelitian langsung kedalam

lingkungan obyek penelitian.

Teknik yang digunakan dalam penelitian lapangan yang secara khusus

penulis lakukan dalam upaya melengkapi data-data akurat yang tekait dengan

pembahasan dalam bab-bab selanjutnya. Adapun teknik pengumpulan data

tersebut adalah:

1. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang mengadakan pengamatan secara

langsung dan pencatatan sistematika terhadap fenomena-fenomena yang

diselidiki di SMA Fatahillah Ciledug, Tangerang. Observasi ini dilakukan

untuk mencari data yang valid yang hendak diteliti dilokasi penelitian

yaitu mengemati keadaan lingkungan sekolah.

2. Angket

Metode angket yang penulis lakukan adalah dengan mengajukan

beberapa point pertanyaan kesejumlah responden penelitian yang terkait

dengan materi. Bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung dan

bersifat tertutup, angket ini mengandung 20 butir item pertanyaan. Setiap

Page 47: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

34

butir pertanyaan memiliki 4 alternatif jawaban, yaitu untuk jawaban selalu

skor = 4, sering skor = 3,kadang-kadang = 2, tidak pernah = 1.

Tabel 1

KISI-KISI INSTRUMEN

NO Variabel Dimensi Indikator

1.

2.

Metode

Pengajaran Baca

Tulis Al-Qur’an

(BTQ) (Variabel

X)

Kemampuan

Membaca Al-

Qur’an siswa

(Variabel Y)

Metodologi

Pengajaran

Makhorijul Huruf

Tajwid

a. Memahami konsep

metode pengajaran

b. Mengetahui metode

pengajaran BTQ yang

sesuai dengan tujuan

pengajaran

c. Mengaplikasikan Metode

Pengajaran BTQ dalam

kelas

a. Macam-macam huruf

hijaiyyah

b. Mengetahui tempat

keluarnya huruf hijaiyyah

c. Melafalkan huruf

hijaiyyah secara baik dan

benar

a. Memahami hukum bacaan

dalam Tajwid

b. Mampu membaca ayat Al-

Qur’an secara tartil

c. Mampu menerapakan lmu

tajwid dalam membaca

ayat-ayat Al-Qur’an

Page 48: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

35

3. Wawancara

Metode wawancara yang penulis ambil adalah sebuah metode

penelitian face to face dengan tanpa adanya jawaban rekayasa dari kedua

pihak. Wawancara ini, penulis lakukan dengan guru Baca Tulis al-Qur’an

(BTQ) di sekolah tersebut yang terkait dengan materi dalam penulisan

skripsi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data yang diperoleh dari arsip sekolah

mengenai berdirinya sekolah ini, jumlah guru, siswa, karyawan, struktur

organisasi san fasilitas sekolah.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data tersebut dapat dipahami

tidak hanya oleh peneliti, akan tetapi dapat dipahami oleh orang lain yang

ingin mengetahui hasil penelitian. Dalam menganalisis data penulis

menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau

kuesioner yang berhasil di kumpulkan

2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai

berikut: dalam sekala ini terdapat empat katagori jawaban yaitu . selalu,

sering, kadang- kadang, tidak pernah. Item-item di beri skor berdasarkan

jawaban yang di pilih dan jenis-jenis pertanyaan positif dan negatif. Untuk

pertanyaan positif skor yang bergerak dari jawaban skornya 4,3,2,1. untuk

pertanyaan negatif pensekoran bergerak sebaliknya.

3. Presentase, perhitungan dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya

tingkat keberhasilan yang dilakukan guru. Angka presentasi diperoleh

dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah responden dikalikan 100%

dengan rumus statistik presentasi sebagai berikut:

Page 49: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

36

P = 00100

NF

Keterangan : P = Prosentase jawaban F = Frekuensi jawaban responden N = Number of Cases Dalam teknis pelaksanaan atau analisisnya, yaitu dengan

memeriksa jawaban-jawaban dari setiap responden atau siswa, lalu

dijumlah sehingga menghasilkan skor total, lalu diklasifikasikan dan

ditabulasikan (dibuat tabel), data yang didapat dari setiap item pertanyaan

akan dibuat satu tabel masing-masing.

4. Korelasi

Untuk mencari nilai korelasi antara variabel X dengan variabel Y

dan juga mengetahui apakah hubungan kedua variabel tersebut termasuk

hubungan yang erat, cukup, lemah, maka penulis menggunakan rumus ”r”

Product Moment sebagai berikut:

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan : rxy = Angka Indeks Korelasi N = Number of Cases xy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y X = Jumlah keseluruhan skor X Y = Jumlah keseluruhan skor Y

Dan sebelumnya, penulis terlebih dahulu membuat tabel

perhitungan sebanyak 6 kolom yaitu sebagai berikut:

Kolom 1 : Subjek Penelitian (Responden) Kolom 2 : Skor Variabel X Kolom 3 : Skor Variabel Y Kolom 4 : Hasil Pengkuadratan Skor Variabel X (X2)

Page 50: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

37

Kolom 5 : Hasil Pengkuadratan Skor Variabel Y (Y2) Kolom 6 : Hasil Perkalian antara skor variabel X dengan Variabel Y (XY)

Tabel Angka Indeks Korelasi Product Moment

Besarnya “r” Product Moment

Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan atau dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y

0,21 – 0,40 Antara veriabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,41 – 0,70 Antara veriabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,71 - 0,90 Antara veriabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,91 – 1,00 Antara veriabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Kemudian memberikan Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai moment dengan rumus: Df = N-nr Df = Degrees of freedom N = Number of Casses Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Setelah itu hasilnya dicocokan dengan coefisien korelasi ”r” product moment baik pada taraf signifikansi 5% ataupun pada taraf signifikansi 1% kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak.

Page 51: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

Sekolah Menengah Atas (SMA) Fatahillah, Ciledug Tangerang beralamat

di jln. Masjid IX No. 38, Kec. Sudimara Timur, Ciledug Tangerang Banten yang

berstatus diakui dan terakreditasi Ujian Mandiri.

Sekolah ini sudah berdiri sejak tahun 1995, di bawah kendali Pusat

Keguruan Fatahillah, pertama kali dipimpin oleh Bapak Hasanuddin A. Ghani dan

sampai sekarang. Terdiri atas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Fatahillah, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Fatahillah. Berawal dari sebuah permintaan

masyarakat sebagai kelanjutan Sekolah Menengah Pertama (SMP), maka

berdirilah SMA Fatahillah, yang sebelumnya masih menginduk pada SMP

Fatahillah dan secara resmi mendapat izin Depdiknas No. 791

b/102.1/Kep/OT/1998.

Dalam proses belajar mengajarnya SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

meggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sejak tahun 2006.

B. Visi dan Misi SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

1. Visi Sekolah : ”Unggul dalam Prestasi, Inovatif Berfikir, Cerdas Berkarya dan

Berakhlak Mulia”.

Page 52: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

39

2. Misi Madrasah :

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif dan

optimal

b. Memacu diri untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik

c. Meningkatkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehar-hari

d. Meningkatkan disiplin dan etos kerja warga sekolah

e. Membangun semangat demokratis, kreatif dan daya juang untuk

menghadapi era global

f. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan

dan pengajaran sebagai kebutuhan dasar untuk hidup yang lebih baik

g. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, indah dan aman

sejahtera (BERHIAS) dan warga sekolah yang berakhlak karimah

C. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan SMA Fatahillah, Ciledug

Tangerang

a. Keadaan Siswa

Dari data yang penulius peroleh Jumlah siswa pada tahun ajaran

2009/2010 SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang berjumlah 76 siswa-siswi

terdiri dari kelas X, kelas XI, dan kelas XII dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 2

Data Siswa SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

X 22 22 44

XI 8 7 15

XII 13 4 17

JUMLAH 43 33 76

Page 53: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

40

b. Keadaan Guru dan Karyawan SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang merupakan salah satu sekolah

swasta unggul di Tangerang, dimana setiap guru yang mengajar harus

memiliki persyaratan formal dan memil;iki kredibilitas serta kepribadian yang

tinggi. Seorang guru didalam lembaga pendidikan memikul sebagian tanggung

jawab pendidik yang semestinya harus ditunaikan oleh orang tua.

Adapun jumlah guru di SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

berjumlah 16 orang, sedangkan karyawan berjumlah 3 orang. Adapun data-

data guru dan karyawan SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang adalah sebagai

berikut:

Tabel 3

Data Tentang Guru dan Karyawan SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

NO N A M A MENGAJAR

1 Hasanuddin A. Ghani Kepala Sekolah/Ekonomi

2 Hj. Ratna S. S. Ag Wak. KepSek/Bahasa Indonesia

3 Drs. Sadiyanto Sejarah

4 Etty Suhaeti, S. Pd Sosiologi

5 Drs. Edi Sulistiono PKN

6 Robby Maulana Ubadillah, S. Psi KKP/ Bimbingan Konseling

7 Muhammad Yusuf, S. Pd Matematika/Kimia

8 Eus Eka E, S. Pd Biologi/Fisika

9 Tima Lisa, SH Geografi

10 Maryani, S. Pd. I Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

11 Minanari, S. Pd Akutansi

12 Dra. Iim Mursyidah Pendidikan Seni

13 Syafrudin, S. Ag Pendidikan Agama

Page 54: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

41

14 Andi Ilham Wahyudi, S.Pd Bahasa Inggris

15 Muhammad Nawan TIK

16 Lukmanul Hakin Penjaskes

17 Udin Efenndy Kepala Tata Usaha (TU)

18 M. Salbini Pelaksana TU

19 Asep Djunaedi Kebersihan

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMA Fatahillah,

Ciledug Tangerang, sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang perlu

dipertimbangkan dan ditingkatkan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang sebagai berikut:

Tabel 4

Data Tentang Sarana dan Prasarana Di Sekolah

SMA Fatahillah, Ciledug Tangerang

Ruang Jumlah Ruangan Luas

Ruang Belajar 5 672 m2

Laboratorium IPA 1 62 m2

Laboratorium Komputer 1 56 m2

Laboratorium Bahasa 1 112 m2

Perpustakaan 1 62 m2

Ruang Kepala Sekolah 1 35 m2

Ruang TU 1 28 m2

Ruang Guru 1 72 m2

Masjid 1 120 m2

Ruang UKS 1 20 m2

kantin 1 120

Page 55: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

42

d. Deskripsi Data

Data yang penulis kumpulkan terdiri dari dua macam yaitu mengenai

Efektifitas metode pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) terhadap

kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMA Fatahillah, Ciledug

Tangerang. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tehnik

yaitu, observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.

Dari data angket yang sudah terkumpul maka diseleksi dan disusun,

setelah itu data-data diklasifikasikan, kemudian dilakukan analisa data.

Setelah itu data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat

frekuensi dan prosentase.

Setelah itu penulis menganalisa dan meninterpretasikan data tersebut, dengan

perincian sebagai berikut:

1. Metode Pengajaran yang Diterapkan Pada Mata Pelajaran ”Baca Tulis

Al-Qur’an (BTQ)” di SMA

Kegiatan ataupun aktivitas yang berhubungan dengan pembelajaran Baca

Tulis al-Qur’an, dapat berjalan dengan efektif atas adanya kerja sama dan

komunikasi yang baik, yang dilakukan oleh berbagai pihak diantaranya adalah

komunikator dalam hal ini adalah staff pengajar atau guru dan komunikan atau

siswa. Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) diadakan dalam rangka

pengenalan ilmu kepada kaum awam maupun sebagai pemicu untuk mendalami

cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar.

Untuk tercapainya tujuan tersebut, metode dari pembelajaran harus melalui

metode musafahah atau bertatap muka secara langsung, tidak boleh hanya sekedar

mengandalkan buku dan kitab karena tidak bisa menguraikan ucapan atau dialek

yang jarang bahkan tidak pernah diucapkan. Oleh karena itu syarat utama untuk

mengikuti pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) ini adalah berkomunikasi

dengan tatap muka langsung atau komunikasi antar pribadi.1

1 Wawancara pribadi dengan Ibu Maryani, S. Pd. I (Guru Bidang Studi BTQ SMA

Fatahillah)

Page 56: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

43

2. Efektifitas Metode Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Adapun hasil angket yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Angket Metode Pembelajaran Baca Tulis al-Qur'an (BTQ)

1. Pernahkah anda mengikuti pembelajaran al-Qur’an di tempat selain Fatahillah:

Tabel 5.1 Kegiatan Pembelajaran

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Pernah Sampai Sekarang 11 35,48%

Pernah Sebelumnya 19 61,30%

Belum Pernah 1 3,22%

Tidak Pernah 0 0%

Kepada para responden diajukan pertanyaan sebelum menjadi siswa/siswi

SMA Fatahillah, pernahkah siswa/siswi mengikuti pengajian di tempat pengajaran

lainnya. Dari jawaban tersebut 35,48% responden pernah mengikuti pengajian

ditempat pengajaran lainnya yang sampai sekarang. Dan 61,30% pernah

sebelumnya mengikuti pengajian, namun sekarang sudah tidak lagi. Hal ini

menjadi kemudahan bagi komunikator atau guru untuk memberikan materi kepada

para responden.

2. Sudahkah anda mengetahui Mata Pelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

sebelumnya:

Tabel 5.2 Pengenalan Tentang Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Mengetahui 11 35,48%

Mengetahui 18 58,06%

Kurang Mengetahui 2 6,45%

Tidak Mengetahui 0 0%

Page 57: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

44

Berlanjut pertanyaan selanjutnya tentang pengenalan Mata Pelajaran Baca

Tulis al-Qur'an (BTQ) yakni sudahkah anda mengetahui Mata Pelajaran Baca

Tulis al-Qur’an (BTQ) sebelumnya. Hasil tersebut menunjukkan 58,06%

responden mengetahui. Hal ini dipicu karena sebagian responden berasal dari

masyarakat yang notabene keluarga Islam. Sehingga banyak diantara responden

sudah mengenal atau mengetahui materi BTQ ini. Sehingga komunikator atau

guru hanya tinggal menambah lebih rinci lagi memperkenalkan BTQ kepada

responden. Dan hanya 6,45% yang kurang mengetahui dan kenal dengan materi

BTQ.

3. Apakah anda selalu hadir dalam setiap pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ):

Tabel 5.3 Frekuensi Kehadiran Pembelajaran BTQ

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 15 48,39%.

Sering 16 51,61%

Kadang-kadang 0 0%

Tidak pernah 0 0%

Mengenai frekuensi kehadiran dalam pembelajaran BTQ, dari hasil angket

sebagian besar siswa antusias dan bersemangat dalam belajar BTQ. Hal ini dapat

dilihat dari 51,61% reponden menyatakan sering hadir pada pelajaran BTQ

4. Apa anda ada motivasi mengikuti pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Tabel 5.4 Motivasi Mengikuti Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Ya Ada 15 48,39%.

Kadang-Kadang 16 51,61%

Biasa Saja 0 0%

Tidak Ada 0 0%

Page 58: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

45

Pertanyaan selanjutnya adalah, apa motivasi bapak/ibu mengikuti

pengjaran qira’at sab’ah.. Semua responden yaikni 100% menjawab menambah

ilmu. Hal ini menunjukkan antusias mereka dalam menuntut ilmu dan

keingintahuan mereka yang tinggi tentang qira’at sab’ah.

5. Apa anda senang dengan adanya pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ):

Tabel 5.5 Rasa Senang Dalam Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Senang 15 48,39%.

Senang 16 51,61%

Kurang Senang 0 0%

Tidak Senang 0 0%

Kepada para respondn diajukan pertanyaan yakni, apa yang bapak/ibu

senangi dari pengajaran qira’at sab’ah ini.48% menjawab staff pengajarnya bagus,

38% menjawab cara menyampaikannya menarik, dani 14% responden menjawab

materi yang disampaikan mudah dimengerti.

6. Bagaimana guru menyampaikan materi Baca Tulis al-Qur’an (BTQ):

Tabel 5.6 Penyampaian Materi Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Menarik 2 6,45%

Menarik 23 74,20%

Kurang Menarik 6 19,35%

Tidak Menarik 0 0%

Tentang bagaimana ustadz menyampaikan materi, 67% responden

menjawab sangat baik, sedangkan 33% responden menjawab baik.

7. Bagaimana menurut anda materi Baca Tulis al-Qur’an (BTQ):

Tabel 5.7 Materi Dalam Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ)

Page 59: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

46

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Penting 13 41,93%

Penting 16 51,61%

Kurang Penting 2 6,45%

Tidak Penting 0 0%

Materi yang menjadi daya tarik dalam pembahasan qira’at sab’ah, 85%

responden menjawab praktek membaca al-Qur’an dengan menggunakan bacaan

imam-imam qira’at, 5% pengertian dan sejarah qira’at sab’ah, 5% responden

mengenal imam-imam qira’at sab’ah, dan 5% respoden lainnya menjawab kaidah

ushul.

8. Apakah perlu persiapan memahami materi sebelum memulai pembelajaran

BTQ:

Tabel 5.8 Pemahaman Materi Sebelum Memulai Pembelajaran BTQ

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat perlu 11 35,48%

Perlu 17 54,84%

Kurang perlu 3 9,68%

Tidak perlu 0 0%

Sebelum memulai materi, apakah perlu persiapan memahami

materi sebelum memulai pengajian. Sebagian besar responden sebanyak

62% menjawab sangat perlu, dan 38% responden menjawab perlu.

9. Apakah efektif metode pembelajaran BTQ yang selama ini berjalan:

Tabel 5.10 Efektifitas Pembelajaran

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat efektif 11 35,48%

Efektif 20 64,52%

Page 60: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

47

Tidak efektif 0 0%

Kurang efektif 0 0%

Tingkat efektifitas pengajaran qira’at sab’ah yang selama ini

berjalan, 71% responden menjawab efektif dan responden lainnya

sebanyak 29% menjawab sangat efektif.

10. Bagaimana menurut anda kegiatan pelestarian pengajaran BTQ di SMA

Fatahillah:

Tabel 5.11 Kegiatan Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat perlu 5 16,13%

Perlu 25 80,64%

Kurang perlu 1 3,22%

Tidak perlu 0 0%

Kegiatan pegajaran qira’at sab’ah di LBIQ, 47% responden

menjawab waktunya perlu ditambah, 29% menjawab perlu dilestarikan,

dan 24% responden menjawab materinya ditambah.

b. Angket Kemampuan Membaca al-Qur'an Siswa

1. Adakah manfaat yang didapat dari pengajaran BTQ:

Tabel 5.15 Manfaat Yang Didapatkan Dari Pengajaran BTQ

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Banyak 12 38,71%

Banyak 19 61,29%

Kurang 0 0%

Tidak ada 0 0%

Manfaat yang didapat selama mengikuti pengajaran qira’at sab’ah,

57% responden merasakan banyak dan 43% responden merasakan sangat

banyak.. sehingga pengajaran qira’at sab’ah ini perlu lebih ditingkatkan

Page 61: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

48

lagi untuk lebih memberikan manfaat yang lebih banyak lagi kepada para

jama’ah di LBIQ.

2. Dengan adanya pembelajaran BTQ anda mengetahui hukum-hukum bacaan

al-Qur'an :

Tabel 5.13 Penambahan Waktu Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Mengetahui 9 29,03%

Mengetahui 22 70,97%

Kurang Mengetahui 0 0%

Tidak Mengetahui 0 0%

Selama mengikuti pengajaran qira’at sab’ah sebagian jama’ah

LBIQ umumnya merasa senang, tertarik, bahkan 100% responden

menjawab perlu adanya penambahan waktu.

3. Dengan adanya pembelajaran BTQ anda mengetahui klasifikasi makharijul

huruf-huruf hijaiyyah:

Tabel 5.14 Perubahan Metode Pengajaran BTQ di SMA Fatahillah

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Mengetahui 10 32,26%

Mengetahui 21 67,74%

Kurang Mengetahui 0 0%

Tidak Mengetahui 0 0%

4. Anda mengikuti dan berperan aktif dalam setiap pembelajaran BTQ

Tabel 5.12 Kegiatan Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 3 9,68%

Sering 27 87,09%

Kadang-kadang 1 3,22%

Page 62: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

49

Tidak pernah 0 0%

5. Apa yang anda rasakan setelah mengikuti pengajaran BTQ dalam peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an

Tabel 5.16 Perasaan Setelah Mengikuti Pengajaran BTQ

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Lancar 7 22,59%

Lancar 21 67,74%

Kurang Lancar 3 9,67%

Tidak Lancar 0 0%

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang bapak/ibu rasakan setelah

mengikuti pengajian qira’at sab’ah di LBIQ. 90% resonden menjawab

bertambahnya wawasan tentang al-Qur’an dan 10% responden menjawab

membaca al-Qur’an menjadi lancar.

6. Setelah mengikuti kegiatan pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an, apakah anda

mengetahui tentang cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar?

Table 5.17 Pengetahuan Cara Membaca al-Qur’an yang Baik dan Benar

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Mengetahui 4 12,9%

Sangat mengetahui 20 64,52%

Kurang mengetahui 7 22,59%

Tidak mengetahui 0 0%

Pengajaran qira’at sab’ah yang menarik dan komunikasi yang

berlangsung juga efektif ternyata juga memberikan pengetahuan yang

lebih terutama tentang cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

57% responden menjawab mengetahui dan 43% responden menjawab

sangat mengetahui.

Page 63: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

50

7. Setelah anda mengikuti pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an ini, apakah anda

akan lebih giat untuk mempelajari tata cara membaca al-Qur’an yang baik dan

benar:

Tabel 5.18 Frekuensi Lebih Giat Mempelajari Membaca al-Qu’ran yang

Baik dan Benar

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 1 3,22%

Sering 18 58,07%

Kadang-kadang 12 38,71%

Tidak pernah 0 0%

Kegiatan pengajaran qira’at sab’ah ini, memotivasi kepada para

jama’ah untuk lebih giat mempelajari tata cara membaca al-Qur’an yang

baik dan benar. 57% responden menjawab selalu dan 43% responden

menjawab sering.

8. Apakah anda merasa cara membaca al-Qur’an anda menjadi lebih baik setelah

mengikuti pengajaran BTQ ini:

Tabel 5.19 Membaca Al-Qur’an Menjadi Lebih Baik Setelah Mengikuti

Pengajaran BTQ

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Ya 2 6,45%

Kadang-Kadang 21 67,74%

Biasa Saja 8 25,81%

Tidak Ada Perubahan 0 0%

Tanggapan positif lainnya tentang dampak cara membaca al-

Qur’an menjadi lebih baik setelah mengikuti pengajian qira’at sab’ah ini

adalah 90% responden menjawab ya, 5% responden menjawab tidak dan

5% responden menjawab biasa saja.

Page 64: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

51

9. Apakah selama mengikuti pengajaran BTQ ini, pengetahuan anda tentang

wawasan beraneka ragamnya cara membaca al-Qur’an menjadi bertambah:

Tabel 5.20 Bertambahnya Wawasan Tentang Beraneka Ragamnya Cara

Membaca Al-Qur’an

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Sangat Bertambah 2 6,45%

Bertambah 27 87,10%

Kurang bertambah 2 6,45%

Tidak bertambah 0 0%

Kegiatan pengajaran qira’at sab’ah selama ini umumnya banyak

memberi dampak yang positif diantaranya adalah tentang wawasan

beraneka ragamnya cara membaca al-Qur’an.53% responden menjawab

bertambah dan 48% responden menjawab sangat bertambah.

10. Apakah dengan adanya materi BTQ, anda menjadi sering membaca al-Qur’an:

Tabel 5.20 Frekuensi Membaca al-Qur’an

Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

Selalu 1 3,22%

Sering 25 80,64%

Kadang-kadang 5 16,13%

Tidak pernah 0 0%

A. Dampak Metode Komunnikasi Pengajaran Qiraat Sab’ah bagi jama’ah

di LBIQ Provinsi DKI Jakarta terhadap kemampuan membaca al-

Qur’an

Komunikasi dapat dijadikan alat untuk melancarkan segala hal-hal

yang dituju. Dalam penelitian ini adalah menuju perubahan cara membaca al-

Qur’an menjadi lebih baik. Ternyata setelah melakukan penelitian, wawancara

serta mengumpulakan berbagai fakta-fakta yang ada. Peneliti menemukan

Page 65: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

52

hasil bahwasanya sebagian besar jama’ah LBIQ dengan mayoritas kaum orang

tua, ternyata mendapatakn banyak manfaat antara lain, bertambahnya

pengetahuan tentang ilmu al-Qur’an, meanjadi lebih termotivasi untuk lebih

giat mempelajari dan mengamalkan ilmu al-Quran dalam kehidupan sehari-

hari, sampai dengan adanya perubahan pada cara membaca al-Qur’an menjadi

lebih baik dan benar.2

3. Analisis Data

Tabel 27

Persepsi Siswa terhadap Kewibawaan Guru

Agama Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

∑X

1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30

2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 30

3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34

4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 29

5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37

6 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38

7 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 25

8 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30

9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

10 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 30

11 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31

12 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35

13 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 36

14 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 36

15 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32

16 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 37

17 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 31

2 Wawancara pribadi dengan Ibu Maryani, S. Pd. I (Guru Bidang Studi BTQ SMA

Fatahillah).

Page 66: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

53

18 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 36

19 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

21 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 34

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

24 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37

25 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 34

26 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30

27 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35

28 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38

29 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33

30 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30

31 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37

Jumlah 1023

Tabel 28

Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑Y

1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30

2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28

4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25

5 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 33

6 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 33

7 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 25

8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28

9 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 33

10 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 30

Page 67: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

54

11 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 30

12 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34

13 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 29

14 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 30

15 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30

16 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 36

17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28

18 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30

19 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28

20 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 29

21 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 30

22 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31

23 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32

24 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32

25 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30

26 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 30

27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32

28 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28

29 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

30 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 30

31 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34

Jumlah 941

Analisis korelasi variabel persepsi siswa tentang kewibawaan guru agama

(X) motivasi belajar PAI (Y)

Tabel 29

Subjek X Y X² Y² XY

1 30 30 900 900 900

2 30 31 900 961 930

Page 68: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

55

3 34 28 1156 784 952

4 29 25 841 625 725

5 37 33 1369 1089 1221

6 38 33 1444 1089 1254

7 25 25 625 625 625

8 30 28 900 784 840

9 38 33 1444 1089 1254

10 30 30 900 900 900

11 31 30 961 900 930

12 35 34 1225 1156 1190

13 36 29 1296 841 1044

14 36 30 1296 900 1080

15 30 30 900 900 900

16 39 36 1521 1296 1404

17 30 28 900 784 840

18 37 30 1369 900 1110

19 30 28 900 784 840

20 30 29 900 841 870

21 34 30 1156 900 1020

22 30 31 900 961 930

23 30 32 900 1024 960

24 37 32 1369 1024 1184

25 34 30 1156 900 1020

26 30 30 900 900 900

27 35 32 1225 1024 1120

28 38 28 1444 784 1064

29 33 32 1089 1024 1056

30 30 30 900 900 900

31 37 34 1360 1156 1258

JUMLAH 1023 941 34155 28745 31221

Page 69: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

56

Dari perhitungan tersebut, maka diketahui nilai-nilai sebagai berikut:

N=31 ∑X=1023 ∑Y=941 ∑X²=34155 ∑Y²=28745 ∑XY=31221

Kemudian nilai-nilai yang dapat dimasukkan kedalam rumus:

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

= 22 )941(2874531())1023(3415531(

)941).(1023(3122131

= )885481891095).(10465291058805(

962643967851

= 68917464

5208

= 301,8

5208

= 0,627

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa korelasi antara kewibawaan guru

agama dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam sebesar = 0,627. Kemudian dari hasil yang diperoleh penulis

menginterpretasikan data melalui 2 cara:

1. Interpretasi sederhana

Dari perhitungan rxy sebesar 0,627 (dibulatkan menjadi 0,62) angka

indeks korelasi yang diperoleh bertanda positif, dapat dikatakan

terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

Hasil tersebut terletak antara 0,41-0,70 berdasarkan pedoman yang

digunakan, maka diketahui korelasi antara variabel X dan Y adalah

sedang atau cukup. Dengan demikian dapat diinterpretasikan dari rxy

yang telah diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

persepsi siswa tentang kewibawaan guru agama dengan motivasi

belajar siswa, yaitu hubungannya sedang atau cukup.

Page 70: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

57

2. Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment

Tahap pertama yang dilakukan merumuskan hipotesa sebagai berikut:

Df = N-2 berarti Df = 31-2=29 dan diketahui bahwa df sebesar 29,

maka diperoleh

rt pada taraf signifikan 5 % adalah 0,355

rt pada taraf signifikan 1 % adalah 0,456

Dengan demikian hipotesis penelitian yang dinyatakan bahwa rxy lebih

besar dari rt (0,355<0,627>0,456) sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak dan

menerima hipotesis alternatif (Ha) yang berarti ada korelasi atau ada hubungan

yang signifikan antara persepsi siswa tentang kewibawaan guru PAI dengan

motivasi belajar PAI siswa.

Jadi terdapat keeratan hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

Mengetahui kontribusi variabel X dengan variabel Y yaitu dengan mencari

koefisien determinasi, sebagai berikut:

KD = r² xy x 100%

= (0,627)² x 100%

=0,393 x 100%

= 39%

Dari perhitungan kontribusi determinasi, diketahui bahwa nilai kontribusi

determinasinya sebesar 39%. Adapun selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain.

Page 71: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

58

Page 72: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

60

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan penggalian data untuk skripsi tentang

Efektifitas Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Terhadap

Kemampuan Membaca al-Qur’an Siswa Kelas X SMA Fatahillah, Ciledug

Tangerang. Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode komunikasi dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

berjalan dengan efektif terutama terhadap kemajuan dalam membaca al-

Qur’an. Terlebih dalam metode komunikasi yang dilakukan, komunikator atau

guru menggunakan komunikasi antarpribadi atau komunikasi dengan bertatap

muka secara langsung kepada komunikan atau jama’ah. Sehingga dalam

penyampaian materi, komunikator atau guru mendapati feedbck (tanggapan)

secara langsung. Hal inilah yang menjadi kemudahan bagi komunikator untuk

sukses atau tidaknya komunikasi yang berlangsung. Dan jika komunikasi yang

berlangsung berjalan tidak efektif, komunikator dapat merubah metode

komunikasi pengajarannya.

Page 73: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

61

61

2. Dampak dari adanya adalah pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) bagi

para siswa SMA Fatahillah mendapatkan banyak manfaat seperti

bertambahnya pegetahuan lain tentang al-Qur’an, pengetahuan tentang cara

keanekaragaman cara membaca al-Qur’an, menjadi lebih sering membaca al-

Qur’an sampai dengan adanya perubahan pada cara membaca al-Qur’an

menjadi lebih baik dan benar. Selain itu jama’ah mengetahui macam-macam

metode pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an.

3. Hasil yang didapat dari interpretasi data bahwa didapat perhitungan rxy sebesar

0,627 (dibulatkan menjadi 0,62) angka indeks korelasi yang diperoleh

bertanda positif, dapat dikatakan terdapat korelasi yang signifikan antara

variabel X dengan variabel Y bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

metode pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) terhadap kemampuan

membaca al-Qur’an siswa SMA Fatahillah, yaitu hubungannya sedang atau

cukup.

4. Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesa alternatif (Ha)

diterima atau disetujui dengan bukti kebenarannya setelah dihitung terdapat

nilai korelasi positif dan signifikan. Berarti jelas bahwa cukup atau sedang

pelaksanaan metode pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) berpengaruh

terhadap kemampuan membaca al-Qur’an siswa kelas X SMA Fatahillah

Ciledug Tangerang.

B. Saran-Saran

Terlepas dari fakta-fakta yang telah terungkap diatas, perlu adanya

penulis memberi saran semata-mata sebagai masukan untuk para staff

pengajar khususnya pada guru bidang studi BTQ maupun guru tilawah atau

mengaji. Dan semua para siswa umumnya dalam upaya peningkatan kemajuan

efektifitas metode pembelajaran baca dan tulis al-Qur’an serta kemampuan

membaca al-Qur’an. Ini semua penulis lakukan bukan berarti ingin

memberikan nasihat bagi para staff pengajar, namun hanya sebagai wujud

kecintaan dan perhatian penulis terhadap mahalnya ilmu pengetahuan tentang

al-Qur’an.

Page 74: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

62

62

1. Lingkungan keluarga hendaknya memberikan kontribusi terhadap perilaku

dan kebiasaan siswa dirumah, dalam hal ini membiasakan lingkungan yang

cinta al-Qur’an. Sehingga dapat menunjang kemampuan siswa dalam

membaca al-Qur’an.

2. Guru merupakan orang tua kedua setelah Bapak dan Ibu dirumah. Sekolah

adalah rumah kedua bagi para siswa, hendaknya guru dapat memberikan

motivasi bagi para siswa agar dapat mempelajari Al-Qur’an dari berbagai

aspek, dengan penuh semangat dan kemauan yang tinggi.

3. Profesionalisme guru dalam hal ini sangat dibutuhkan,. Guru yang mampu

memilih metode pembelajaran yang sesuai. Yakni sesuai dengan tujuan

pembelajaran dan latar belakang individual siswa. Akan mampu mendapatkan

hasil yang sesuai dengan indikator pencapaian pendidikan secara utuh.

Page 75: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

DAFTAR PUSTAKA

Abdurohim, Acep Iim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro), vol. 10

al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Beirut: Idar al-Thiba’at al-Muniriyyat,t.t, Juz Ke-6

al-Fadli, Abdul Hadi, al-Qiraat al-Qur’aniyyat, Beirut : Dar al-Majma’ ’Ilmi, 1979

al-Muqoddimah, Komari, Metode Pengajaran Baca Tulis al-Qur’an, dari WWW.Wahdah.Or.Id/WIS/Images/stories, pada 20 Agustus 2010

al-Qattan, Manna, Studi Ilmu-ilmul al-Qur’an,, Jakarta : PT. Pustaka Litera AntarNusa, 2004, cet. Ke-8

al-Zarqani, Muhammad abd al-’Adzim, Manahil al-Irfan fi ’Ulumil Qur’an, Mesir, Dar al-Ihya al-Kutub al-’Arabiyyah, 1988, Jilid I

Arifin, M., Ilmu Pengetahuan Islam, Jakarta : Bumi Aksara , 1991, Cet. 1

Arifin, M., Pendidikan Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta : Golden Teragon Press, 1998, cet ke-6

Buckley, Eric, The Oxford English Dictionary, Oxford : The Clarendom press, 1978, Vol. III

D Parera, Jos, Linguistik Edukasional, Jakarta: Erlangga 1997

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, Jilid IV

Djalal, Abdul, ’Ulum al-Qur’an, Surabaya : Dunia Islam, 2000, cet. Ke-2

Drucker, Peter. F., Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efektif, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1986

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT.Remaja Rosadakarya, 2005, cet ke-3

Echols, John. M. dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama, 1990, Cet. Ke-8

Fathoni, Ahmad, Kaidah Qiraat Tujuh, Jakarta: Institut PTIQ dan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dan Darul Ulum Press, Jilid II

Hasanuddin AF., Pebedaan Qiraat dan Pengaruhnya Terhadap Istinbat Hukum dalam al-Qur’an, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995, cet. Ke-1

Page 76: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet ke-1

Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: CV. Citra Media, 1996 Poerwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, 1995, cet ke-14

Pridodgdo, A. b., Hasan Shadily, Ensiklopedia Umum, Yogyakarta : Kanisius, 1990, Cet Ke-8

Quail, Dennis Mc., Teori Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta :Erlangga Pratama, 1992

Salim, Muhsin, Ilmu Qiraat Tujuh : Bacaan Al-Qur’an Menurut Tujuh Imam Qiraat Dalam Thariq Asy Stathibiyyah, Jakarta: Majelis Kajian Ilmu-ilmu Al-Qur’an, 2007, cet. Ke-1

Salim, Muhsin, Ilmu Tajwid Qira’at Ashim tentang Mad Munfashil dengan Qashr Riwayat Hafs Thariq Thayyibatun Nasr, Jakarta : LBIQ, 2001

Sarjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 1997

Shihab, Quraisy, Membumikan Al-Qur’an”, Bandung : MIzan, 1994, cet. Ke- XIX

Siddiqy, Hasbi Ash, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an atau Tafsir, Jakarta: Bulan Bintang, 1972

Suharto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Surabaya: PT. Indah 1995, Cet. Ke-1

Suralanga, Fadilah, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta:UIN Press,2005,cet.1

Suwarto, F. X., Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1989, Jilid V

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1995, Cet Ke-7, edisi ke-2

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakakarta: PT.Kloang Klede Putra Timur bekerja sama dengan Koperasi Primer Praja Mukti I Departeman Dalam Negeri, 2003

Usman, M. Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 2002, cet ke-1

Page 77: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an
Page 78: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

ANGKET METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

SISWA KELAS X SMA FATAHILLAH, CILEDUG TANGERANG I. Identitas Responden

Nama : II. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah basmalah terlebih dahulu sebelum mengisi angket ini 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut anda 3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan benar 4. Jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi

nilai anda pada mata pelajaran PAI. III. Pertanyaan-pertanyaan

A. Metode Pembelajaran BTQ (Variabel X) 1. Pernahkah anda mengikuti pembelajaran al-Qur’an di tempat selain

Fatahillah a. Pernah Sampai Sekarang c. Belum Pernah b. Pernah Sebelumnya d. Tidak Pernah

2. Sudahkah anda mengetahui Mata Pelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) sebelumnya a. Sangat Mengetahui c. Sedikit Mengetahui b. Mengetahui d. Tidak Mengetahui

3. Apakah anda selalu hadir dalam setiap pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) a. Selalu c. Kadang-Kadang b. Sering d. Tidak Pernah

4. Apa anda ada motivasi mengikuti pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) a. Ya Ada c. Biasa Saja b. Kadang-Kadang d. Tidak Ada

5. Apa anda senang dengan adanya pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) a. Sangat Senang c. Kurang Senang b. Senang d. Tidak Senang

6. Bagaimana guru menyampaikan materi Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) a. Sangat Menarik c. Kurang Menarik b. Menarik d. Tidak Menarik

7. Bagaimana menurut anda materi Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) a. Sangat Penting c. Kurang Penting b. Penting d. Tidak Penting

8. Apakah perlu persiapan memahami materi sebelum memulai pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) a. Sangat Perlu c. Kurang Perlu b. Perlu d. Tidak Perlu

9. Apakah efektif metode pembelajaran BTQ yang selama ini berjalan a. Sangat Efektif c. Kurang Efektif b. Efektif d. Tidak Efektif

10. Bagaimana menurut anda kegiatan pelestarian pembelajaran BTQ di SMA Fatahillah a. Sangat Perlu c. Kurang Perlu b. Perlu d. Tidak Perlu

Page 79: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

B. Kemampuan Membaca al-Qur’an (Variabel Y) 1. Adakah manfaat yang didapat dari pembelajaran BTQ

a. Sangat Banyak c. Sedikit b. Banyak d. Sangat Sedikit

2. Dengan adanya pembelajaran BTQ anda mengetahui hukum-hukum bacaan al-Qur'an a. Sangat Mengetahui c. Sedikit Mengetahui b. Mengetahui d. Tidak Mengetahui

3. Dengan adanya pembelajaran BTQ anda mengetahui klasifikasi makharijul huruf-huruf hijaiyyah a. Sangat Mengetahui c. Sedikit Mengetahui b. Mengetahui d. Tidak Mengetahui

4. Anda mengikuti dan berperan aktif dalam setiap pembelajaran BTQ a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

5. Apa yang anda rasakan setelah mengikuti pembelajaran BTQ dalam peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an a. Sangat Lancar c. Sedikit Lancar b. Lancar d. Tidak Lancar

6. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an, apakah anda mengetahui tentang cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar?

a. Sangat Mengetahui c. Sedikit Mengetahui b. Mengetahui d. Tidak Mengetahui

7. Setelah anda mengikuti pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ini, apakah anda akan lebih giat untuk mempelajari tata cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

8. Apakah anda merasa cara membaca al-Qur’an anda menjadi lebih baik setelah mengikuti pengajaran BTQ ini

a. Ya c. Biasa Saja b. Kadang-Kadang d. Tidak Ada Perubahan

9. Apakah selama mengikuti pembelajaran BTQ ini, pengetahuan anda tentang wawasan beraneka ragamnya cara membaca al-Qur’an menjadi bertambah

a. Sangat Bartambah c. Sedikit Bertambah b. Bertambah d. Tidak Bertambah 10. Apakah dengan adanya materi BTQ, anda menjadi sering membaca al-

Qur’an a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

Page 80: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

Pedoman Wawancara

1. Bagaimana Profil SMA Fatahillah Ciledug Tangerang?

2. Apa visi dan misi yang ingin dicapai ?

3. Berapa alokasi waktu yang tersedia untuk pelajaran Baca Tulis Al-

Qur’an (BTQ)?

4. Kurikulum apa yang dipakai di SMA Fatahillah Ciledug Tangerang?

5. Metode pengajaran apa saja yang biasa anda terapkan dalam pelajaran

BTQ?

6. Bagaimana respons siswa ketika pelajaran BTQ berlangsung?

7. Sarana dan prasarana apa saja yang mendukung pelaksanaan BTQ?

8. Problem apa saja yang dihadapai, dalam pelaksanaan BTQ?

9. Bagaimana cara mengatasi problem yang dihadapi siswa yang belum

bisa membaca al-quran dengan baik?

10. Dengan cara apa anda mengelola kelas agar siswa dapat belajar dengan

nyaman pada pelajaran BTQ?

11. Dengan cara apa anda memotivasi agar dapat belajar BTQ dengan lebih

semangat?

12. Bagaimana kemampuan membaca al-Qur’an siswa dengan adanya

pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an?

Page 81: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

Hasil Wawancara

Interview: Maryani, S.Pd. I

Jabatan : Guru Bidang Sudi BTQ

1. Bagaimana Profil SMA Fatahillah Ciledug Tangerang?

Jawaban: Sekolah Menengah Atas (SMA) Fatahillah, Ciledug Tangerang

beralamat di jln. Masjid IX No. 38, Kec. Sudimara Timur, Ciledug

Tangerang Banten yang berstatus diakui dan terakreditasi Ujian Mandiri.

2. Apa visi dan misi yang ingin dicapai SMA Fatahillah Ciledug Tangerang?

Jawaban: Visi SMA Fatahillah : ”Unggul dalam Prestasi, Inovatif Berfikir,

Cerdas Berkarya dan Berakhlak Mulia”.

Misi SMA Fatahillah :

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif

dan optimal

b. Memacu diri untuk berprestasi di bidang akademik dan non

akademik

c. Meningkatkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehar-hari

d. Meningkatkan disiplin dan etos kerja warga sekolah

e. Membangun semangat demokratis, kreatif dan daya juang untuk

menghadapi era global

f. Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan

pendidikan dan pengajaran sebagai kebutuhan dasar untuk hidup

yang lebih baik

g. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, indah dan

aman sejahtera (BERHIAS) dan warga sekolah yang berakhlak

karimah

3. Berapa alokasi waktu yang tersedia untuk pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

(BTQ)?

Jawaban: 3 jam dalam seminggu

Page 82: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

4. Kurikulum apa yang dipakai di SMA Fatahillah Ciledug Tangerang?

Jawaban: Kurikulum yang dipakai disekolah ini Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan PEMENAG No.2 2008

5. Metode pengajaran apa saja yang biasa anda terapkan dalam pelajaran Baca

Tulis Al-Qur’an (BTQ)?

Jawaban: Dalam menggunakan metode pengajaran, banyak sekali metode

yang saya gunakan yaitu sesuai keadaan serta materi yang sedang

diajarkan, diantaranya metode ceramah, tanya jawab, diskusi, praktek

pemberian tugas dan lain-lain. Tetapi pada umumnya metode yang sering

saya gunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi, praktek, serta

pemberian tugas.

6. Bagaimana respons siswa ketika pelajaran BTQ berlangsung?

Jawaban: Respons siswa terhadap pelajaran BTQ ini beragam. Ada yang

antusias memperhatikan dan menyimak penjelasan yang saya berikan

tetapi ada juga yang acuh dan kurang memperhatikan.

7. Sarana dan prasarana apa saja yang mendukung pelaksanaan BTQ?

Jawaban: Sarana dan prasarana yang mendukung pelajaran BTQ yaitu

mushola, al-Quran, perpustakaan, laboratorium bahasa, TV, Tape

Recorder dan ruang kelas.

8. Problem apa saja yang dihadapai, dalam pelaksanaan BTQ ?

Jawaban: Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran BTQ adalah bahwa

ada beberapa siswa masih belum dapat membaca al-Qur’an kira-kira 40 %,

60% lainnya alhamdulillah sudah bisa, untuk yang belum bisa lumayan

menghambat pelaksanaan pembelajaran BTQ.

9. Bagaimana cara mengatasi problem yang dihadapi siswa seperti belum

bisa membaca al-Qur’an?

Jawaban: Cara mengatasi siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an

dengan baik adalah dengan menggunakan Metode Martikulasi dan Metode

Musafahah yaitu metode yang diajarkan khusus diluar jam pelajaran

sehingga terarah dengan baik.

Page 83: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

10. Dengan cara apa anda mengelola kelas agar siswa dapat belajar dengan

nyaman pada pelajaran BTQ?

Jawaban: Biasanya saya memberikan permainan komunikatif atau games

tetapi yang bersangkutan dengan materi atau pelajaran contoh: setiap siswa

menjadi guru dan menerangkan di depan kelas.

11. Dengan cara apa anda memotivasi agar dapat belajar PAI dengan lebih

semangat?

Jawaban: Cara yang saya gunakan untuk memotivasi siswa agar lebih giat

dalam belajar BTQ adalah dengan memberikan arahan sebelum belajar,

betapa pentingnya belajar BTQ, tujuan belajar BTQ, dan Manfaat BTQ.

12. Bagaimana kemampuan membaca al-Qur’an siswa dengan adanya

pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an?

Jawaban: Dengan siswa mendapatkan materi BTQ, kemampuan membaca

al-Qur’an siswa mengalami kemajuan, hal ini dapat di lihat dari nilai MID

semester yang baru di lakukan.

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

Agung Kurniwan Maryani, S.Pd.I

Page 84: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

Hasil Wawancara

Interview: Suci Khoirunnisa

Jabatan : Siswa MAN 8 Cakung Jak-Tim

1. Apakah guru anda selalu berpakaian rapih ketika mengajar?

Jawaban: ya, menurut pandangan saya, guru-guru sel;alu berpakaian rapih

khususnya guru PAI, ketika ada jadwal mengajar maupun tidak ada

jadwal.

2. Apakah guru PAI anda masuk kelas tepat waktu atau disiplin?

Jawaban: ya, namun kadang telat masuk kelas, mungkin karena ada urusan

yang mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. Namun kami sebagai murid

memakluminya.

3. Apakah guru-guru anda menjadi panutan bagi siswanya?

Jawaban: Ya, sangat menjadi panutan untuk kami sebagai murid, karena

menurut saya sudah seharusnya guru mencontohkan yang baik pada

siswanya.

4. Bagaimana cara guru PAI anda untuk memotivasi siswa agar siswanya

lebih semangat dalam belajar?

Jawaban: Cara yang digunakan untuk memotivasi kami agar lebih giat

dalam belajar PAI adalah dengan memberikan arahan sebelum belajar,

betapa pentingnya belajar PAI, tujuan belajar PAI, dan Manfaat PAI atau

dengan games yang berhubungan dengan pelajaran.

5. Bagaimana pendapat anda tentang kewibawaan guru khususnya guru PAI?

Jawaban: Menurut saya, Kewibawaa guru agama terlihat pada proses

belajar mengajar artinya dapat menguasai materi yang diajarkan, metode

mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.

Interviewer Interviewee

Page 85: EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1199/1/98594... · Ibu Maryani, S. Pd.I, selaku guru bidang studi Baca Tulis al-Qur’an

Nurfauziah Suci Khoirunnisa