Efektifitas dan Peran masyarakat serta Peran Kota/Kabupaten dalam Pengembangan Program P3KP

8/11/2019 Efektifitas dan Peran masyarakat serta Peran Kota/Kabupaten dalam Pengembangan Program P3KP

1/20

1 of 13

Efektifitas dan Peran Masyarakat

serta Peran Kota/ Kabupatendalam Pengembangan Program P3KP

Asfarinal St. Rumahgadang, 22 September 2014


2/20

2 of 13

www.indonesia-heritage.netJln. Veteran No.33 Jakarta Pusat

Tujuan Program P3KP

Tujuan Program P3KP

Mewujudkan/ Mengoptimalkan

ruang kota melalui pendekatan

pelestarian, sehingga didapat

kawasan kota pusaka yang

berkelanjutan dan siap menata kota

warisan dunia.

Melaka sebagai Kota Warisan

Dunia.

Kawasan Kota Tua Jakarta


3/20

3 of 13


Dua Faktor Penting

Sungai Malaka yang bersih

tanpa sampah dan terpelihara

Kawasan Kota Tua Jakarta

kurang mendapat perhatian

Dua faktor penting untuk

mewujudkan kota pusaka menuju

kondisi yang ideal antara lain:

Peran Masyarakat

Peran Pemerintah


4/20

4 of 13


Kota Malaka

Menara

Tamingsari

Melaka River Cruise Patung Naga di ujung Jonker Street

Red Square dengan latar belakang

Christ Church

Becak Malaka yang meriah

Penataan KawasanKegiatan Pengisi dll


5/20

5 of 13


Sejarah JKPI

Tanggal 25 Oktober 2008 lalu, kota Solo menjadi saksi lahirnya Jaringan Kota Pusaka

Indonesia (JKPI). Sejarah kelahiran JKPI ini terkait erat dengan penyelenggaraan

Konferensi dan Pameran Organisasi Kota Pusaka Eropa-Asia yang pada saat itu

diselenggarakan di Kota Surakarta. Ir. Jero wacik, selaku Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata saat itu bersama 12 walikota (Solo, Sawahlunto, Banda Aceh, Ternate,

Pangkal Pinang, Yogyakarta, Ambon, Salatiga, Bogor, Jakarta Utara, Bengkulu dan

Baubau) membuat sejarah baru tentang pelestarian pusaka denganmendirikanPendirian JKPI. Pendirian JKPI tertuang dalam Deklarasi Surakarta di

bidang pusaka (warisan budaya) yang dilangsungkan di joglo belakang rumah dinas

walikota Solo. Parafounding fathers JKPI bersepakat mendeklarasikan

organisasi ini. Pada awal kelahirannya, JKPI hanya beranggotakan 12 kota se-

Indonesia. Seiring perjalanan waktu dan diskusi resmi pada forum-forum

prakongres, kongres, dan Rakernas JKPI berjalan; akhirnya disepakati daerah yangberstatus kabupaten diperkenankan menjadi anggota JKPI sepanjang memenuhi

kriteria dan berkomitmen dalam pelestarian pusaka (tangible and intangible

heritage).


6/20

6 of 13


JKPI sendiri adalah suatu organisasi di antara pemerintah kota dan atau pemerintah

kota/kabupaten yang mempunyai keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka

budaya (tangible dan intangible), yang bertujuan untuk bersama-sama melestarikan

pusaka alam dan pusaka budaya sebagai modal dasar untuk membangun ke masa

depan. Adapun tujuan didirikan JKPI adalah:

1. Mengembangkan kerja sama di antara kota-kota yang mempunyai pusaka

alam dan pusaka budaya yang penting.2. Mengembangkan kerja sama untuk melestarikan pusaka bersama para

pemangku kepentingan.

3. Mendorong peran aktif masyarakat dalam pelestarian pusaka dan

pengembangannya yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Menginventarisasi kekayaan warisan pusaka dari anggota JKPI.

5. Mengembangkan pemahaman keberagaman alam dan budaya untukmemperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Sebagai wadah promosi pusaka yang ada bagi anggota JKPI.

Sejarah JKPI


7/20

7 of 13


Nama Anggota JKPI

1. Kota Ambon

2. Kota Banda Aceh3. Kota Bengkulu

4. Kota Bukittinggi

5. Kota Baubau

6. Kota Blitar

7. Kota Banjarmasin

8. Kota Bontang

9. Kota Bogor10.Kab. Bangka Barat

11.Kab. Bangli

12.Kab. Buleleng

13.Kab. Brebes

14.Kab. Banjarnegara

15.Kab. Batang

16.Kab. Banyumas

17. Kota Batang

18. Kota Cirebon19. Kab. Cilacap

20. Kota Denpasar

21. Kab. Gianyar

22. Kota Jakarta Barat

23. Kota Jakarta Pusat

24. Kota Jakarta Utara

25. Kota Lubuk Linggau26. Kota Langsa

27. Kab. Kepulauan Seribu

28. Kab. Karang Asem

29. Kota Medan

30. Kota Madiun

31. Kota Malang

32. Kota Palembang

33. Kota Pangkal Pinang

34. Kota Pekalongan

35. Kota Padang36. Kota Palopo

37. Kota Pontianak

38. Kab. Purbalingga

39. Kota Sawahlunto

40. Kota Semarang

41. Kota Surakarta

42. Kota Sibolga43. Kota Salatiga

44. Kota Surabaya

45. Kota Singkawang

46. Kota Ternate

47. Kota Tegal

48. Kota Yogyakarta

49. Kota Sungai Penuh

50. Kab. Ngawi


8/20

8 of 13


Permasalahan

Pemerintah Rendahnya Pemahaman dari Pimpinan

SDM - Pengetahuan

- Rotasi/ Pemindahan

Kecilnya Anggaran

Tidak adanya Regulasi Pemerintah, Daerah dan Pusat

Undang-undang No. 26 Th 2007 Tentang Penataan Ruang

Undang-undang No. 28 Th 2002 Tentang Bangunan Gedung

Undang-undang No. 11 Th 2010 Tentang Cagar Budaya

Undang-undang No. 26 Th 2008 Tentang Tata Ruang Wilayah NasionalPP. No. 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang


9/20

9 of 13


Permasalahan

Masyarakat Lemahnya kordinasi denganPemerintah

Komunitas Heritage ingin jalan sendiri

Belum mampu melihat potensi

Peran media belum maksimal

Cap Gomeh Singkawang Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13


10/20

10 of 13


Implementasi P3KP

PUSATKOTA/

KABUPATEN

PROVINSI

LANGSUNG


11/20

11 of 13


Kelompok II

Kab. Bangka Barat, Kab. Brebes, Blitar, Surakarta, Kab.

Rembang, Pekalongan, Cilacap, Kab. Batang, Kab.

Banjarnegara, Cirebon, Tegal, Medan, Kab. Ngawi, Salatiga,

Bukittinggi, Malang dan Kab. Boyolali

Daftar Kota Kelompok

Kelompok I

Banda Aceh, Sawahlunto, Palembang, Semarang, Baubau,

Banjarmasin, Bogor, Kab. Karangasem, Denpasar, Yogyakarta

Kelompok III

Ada 20an Kota/ Kabupaten.


12/20

12 of 13


Efektifitas Pengelolaan

Anak Sungai Mekong Vietnam


13/20

13 of 13


Dasar Pemilihan Kedepan (Pemerintah)

Komitmen Kepala Daerah

Kota/ Daerah Membuat Penugasan/ Gugus tugas Kota Pusaka

Meningkatkas SDM

Sawahlunto


14/20

14 of 13


Dasar Pemilihan Kedepan (Masyarakat) Dilibatkan dalam peningkatan edukasi

Menjadi nara sumber dalam menentukan arah program

Pelibatan Komunitas/ media

Pasar Remaja Sawahlunto Kampung Singapura


15/20

15 of 13


Saran Program selama ini tetap dijalankan untuk meningkatkan peran

kota dan membantu kota dalam pembenahan kawasan pusaka kota.

Pasar Apung Banjarmasin Rumah Anno Banjarmasin


16/20

16 of 13


Saran Memilih Kota yang terpilih berdasarkan kriteria untuk menuju

warisan dunia

Kota Tua Malaka Penang Malaysia


17/20

17 of 13


Saran Membentuk Tim ahli Asistensi untuk mendampingi program P3KP


18/20

18 of 13


Saran Alokasi anggaran yang di naikkan


19/20

19of 13


Interaksi

KOTA

SAWAHLUNTO

KOTA

PADANG

KOTA

BUKITTINGGI

Interaksi Antar Kota Pusaka

Ilustrasi


20/20

20of

13

Thanks For ListeningAsfarinal St. Rumahgadang, 22 September 2014

Efektifitas dan Peran masyarakat serta Peran Kota/Kabupaten dalam Pengembangan Program P3KP

Documents

Transcript of Efektifitas dan Peran masyarakat serta Peran Kota/Kabupaten dalam Pengembangan Program P3KP