EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA...

57
i EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT YANG DIINDUKSI GENTAMISIN Laporan Penelitian ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Herlina Rahmah NIM : 1111103000062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

Transcript of EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA...

Page 1: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

i

EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH

SPERMATOZOA MENCIT YANG DIINDUKSI

GENTAMISIN

Laporan Penelitian

ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Herlina Rahmah

NIM : 1111103000062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

LEMBAR PERNYA'I'AAN KEASLIAN KARYA

:Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa

l. Laporan penelitian ini rneiupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan nremperoleh gelar strata I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang sa)/a gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dan karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UiN Syarif Hidayanrllah Jakarra.

Ciputat, 5 September2}l4

Herlina Rahmah

Page 3: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan
Page 4: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan
Page 5: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam tidak lupa peneliti sampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Adapun judul penelitian ini adalah “Efek Vitamin C Terhadap Jumlah

Spermatozoa Mencit Yang Diinduksi Gentamisin”.

Peneliti ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. (hc). dr. M. K. Tadjudin, SpAnd. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK. selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Nouval Shahab, SpU, Ph.D, FICS, FACS. dan dr. Nurmila Sari, M.Kes.

selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memberikan motivasi kepada peneliti mulai dari awal hingga akhir

penelitian.

4. Nurlaely Mida R., M. Biomed, DMS. dan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D.

selaku penguji sidang laporan penelitian ini.

5. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D. selaku penanggung jawab riset Program Studi

Pendidikan Dokter angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi untuk

dapat menyelesaikan penelitian tepat pada waktunya.

6. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Drs. H. Rahmatullah, MM. dan ibunda

Hj.Junaenah, SP.dI yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti

baik moral maupun materil.

7. Kedua kakak tercinta yaitu Purnama Timur Maulana Syarif, ST. dan Saiful

Imam yang mendukung peneliti untuk dapat menyelesaikan penelitian ini.

8. Suryani, S.Si, laboran pada laboratorium biologi, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membantu peneliti hingga penelitian ini berakhir

Page 6: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

vi

9. Seluruh staf administrasi, satpam, dan OB yang membantu peneliti dalam

menyelesaikan penelitian tepat pada waktunya

10. Nadisha Refira dan Hania Asmarani Rahmanita, teman yang selalu

berjuang bersama untuk menyelesaikan penelitian ini

11. Pak Endang, petugas di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang telah

membantu peneliti dalam hal pengadaan hewan coba

12. Teman-teman VLDL, Cut Neubi Getha, Tiara Putri Methas, Yofara

Maulidiah Muslihah, Leily Badrya, Madinatul Munawwarah, Raeiza

Olyvia, dan Muflikha Mayazi yang memberikan dukungan kepada

peneliti.

13. Teman-teman PSPD 2011 yang telah banyak memberikan ilmu di masa

preklinik.

14. Teman-teman PSPD 2010 dan 2012 yang selalu memberi dukungan

kepada peneliti dan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini masih terdapat

ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat dan para pembaca.

Ciputat, 5 September 2014

Peneliti

Page 7: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

vii

ABSTRAK

Herlina Rahmah. Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Vitamin C Terhadap Jumlah

Spermatozoa Mencit Yang Diinduksi Gentamisin. 2014.

Gentamisin merupakan antibiotik aminoglikosida yang dapat menyebabkan stres oksidatif

sehingga terjadi keabnormalan jumlah spermatozoa. Vitamin C sebagai antioksidan

berperan dalam menurunkan radikal bebas sehingga dapat meningkatkan jumlah

spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek vitamin C terhadap jumlah

spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin. Penelitian eksperimental ini

menggunakan 15 tikus mencit jantan strain DDY yang dibagi menjadi 3 kelompok

dengan setiap kelompok terdapat 5 mencit. K1 merupakan kelompok tanpa perlakuan. K2

merupakan kelompok yang diberi gentamisin 5 mg/kgbb/hari selama 10 hari. K3

merupakan kelompok yang diberi gentamisin 5 mg/kgbb/hari selama 10 hari dan vitamin

C 100 mg/kgbb/hari selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian

vitamin C 100 mg/kgbb/hari pada mencit yang diinduksi gentamisin 5 mg/kgbb/hari

meningkatkan jumlah spermatozoa secara signifikan (p<0.05). Simpulan penelitian

adalah terjadi kenaikan persentase jumlah spermatozoa sebesar 60,3 % pada mencit yang

diberikan vitamin C setelah diinduksi gentamisin secara bermakna.

Kata kunci : Spermatozoa, Gentamisin, Vitamin C

ABSTRACT

Herlina Rahmah. Medical Education Programme. The Effect of Vitamin C on the

Spermatozoa Count in Gentamicin-Induced Mice. 2014.

Gentamicin is an aminoglycocide antibiotic that causes oxidative stress which eventually

causes abnormality in spermatozoa count. Antioxidant roles of vitamin C in free radicals

reduction yield to an increase in spermatozoa count. The aim of this study is to

investigate the effect of vitamin C on the spermatozoa count in gentamicin induced mice.

The samples of this experimental research were 15 DDY male mice which were divided

into three groups with five mice each. No treatment given to K1 group. Whereas

gentamicin 5 mg/kgbw/day was given to the mice in K2 group. K3 group was given

gentamicin 5 mg/kgbw/day for 10 days and vitamin C 100 mg/kgbw/day for 14 days. The

result shows that animal treated vitamin C 100 mg/kgbw/day has significant (p<0.05)

increased on the spermatozoa count compared with that of K2 group. The conclusion of

this study is that vitamin C significantly increases the percentage spermatozoa count to

60.3 % in gentamicin-induced mice.

Keywords : Spermatozoa, Gentamicin, Vitamin C

Page 8: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3. Hipotesis ................................................................................................. 2

1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

1.4.1. Tujuan Umum ............................................................................. 2

1.4.2. Tujuan Khusus ............................................................................ 2

1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ............................................................ 4

2.1.1. Alat genitalia interna .................................................................... 4

2.1.2. Alat genitalia eksterna ................................................................. 7

2.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria ............................................................ 9

2.2.1. Spermatogenesis .......................................................................... 9

2.2.2. Pengaruh Hormon ........................................................................ 10

2.2.3. Spermatozoa ................................................................................. 11

2.2.4. Semen ........................................................................................... 12

2.3. Infertilitas Pria ........................................................................................ 12

Page 9: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

ix

2.3.1. Etiologi ......................................................................................... 12

2.3.3. Diagnosis ..................................................................................... 13

2.4. Gentamisin .............................................................................................. 15

2.5. Efek Gentamisin Terhadap Sistem Reproduksi Pria ............................... 16

2.6. Vitamin C ................................................................................................ 17

2.7. Efek Vitamin C Terhadap Infertilitas ..................................................... 18

2.8. Model Hewan Coba Infertilitas .............................................................. 18

2.8. Kerangka Teori ....................................................................................... 20

2.10. Kerangka Konsep .................................................................................. 20

2.11. Definisi Operasional ............................................................................. 21

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................ 22

3.1. Desain Penelitian .................................................................................... 22

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 22

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................... 22

3.3.1. Populasi ........................................................................................ 22

3.3.2. Sampel ......................................................................................... 22

3.3.2.1. Kriteria Inklusi ............................................................... 22

3.3.2.2. Kriteria Eksklusi ............................................................ 22

3.3.2.3. Besar Sampel .................................................................. 22

3.4. Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 23

3.4.1. Alat Penelitian ............................................................................. 23

3.4.2. Bahan Penelitian ......................................................................... 23

3.5. Identifikasi Variabel ............................................................................... 24

3.5.1. Variabel Bebas .......................................................................... 24

3.5.2. Variabel Terikat ........................................................................... 24

3.6. Alur Penelitian ........................................................................................ 23

3.7. Cara Kerja Penelitian .............................................................................. 26

3.7.1. Persiapan Vitamin C ................................................................... 26

3.7.2. Pemeliharaan Mencit Jantan ....................................................... 26

3.7.3. Tahap Intervensi .......................................................................... 26

3.7.4. Pengamatan Spermatozoa ........................................................... 26

Page 10: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

x

3.7.4.1. Analisis Jumlah Spermatozoa ........................................ 27

3.8. Analisis Data ........................................................................................... 27

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 28

4.1. Hasil ........................................................................................................ 28

4.2. Pembahasan ............................................................................................ 30

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 34

5.1. Simpulan ................................................................................................. 34

5.2. Saran ....................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 35

LAMPIRAN .................................................................................................. 39

Page 11: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Potongan sagital sistem reproduksi pria .................................... 4

Gambar 2.2. Skrotum ..................................................................................... 5

Gambar 2.3. Potongan frontal penis .............................................................. 6

Gambar 2.4. Potongan transvers penis ........................................................... 6

Gambar 2.5. Potongan sagital testis ............................................................... 7

Gambar 2.6. Spermatogenesis ........................................................................ 9

Gambar 2.7. Peran hormon dalam spermatogenesis ...................................... 10

Gambar 2.8. Struktur spermatozoa ................................................................ 11

Gambar 2.9. Jumlah spermatozoa .................................................................. 14

Gambar 2.10. Bentuk morfologi spermatozoa ............................................... 14

Gambar 2.11. Motilitas spermatozoa ............................................................. 14

Gambar 2.12. Struktur gentamisin ................................................................. 15

Gambar 2.13. Reaksi reduksi oksidasi vitamin C .......................................... 18

Gambar 4.1. Rerata jumlah spermatozoa (juta/ml) ........................................ 29

Gambar 4.2. Spermatozoa .............................................................................. 29

Gambar 4.3. Persentase kenaikan jumlah spermatozoa pada hewan coba

yang diberikan antioksidan dan telah dilakukan induksi

gentamisin .................................................................................

31

Page 12: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Etiologi infertilitas pria ................................................................. 13

Tabel 2.2. Studi penelitian infertilitas pada hewan coba ............................... 19

Tabel 4.1. Rerata jumlah spermatozoa (juta/ml) ............................................ 28

Tabel 4.2. Hasil analisis Post Hoc ................................................................. 29

Page 13: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AA : Asam askorbat

ABP : Androgen binding protein

ATP : Adenosine triphosphate

DNA : Deoxyribonucleic acid

FSH : Follicle stimulating hormone

GnRH : Gonadotropin releasing hormone

H2O2 : Hidrogen peroksida

i.p : Intraperitoneal

i.v : Intravena

LH : Leutinizing hormone

MDA : Malondialdehid

O2- : Superoksida

OH- : Radikal hidroksil

PSA : Prostate specific antigen

PUFA : Polyunsaturated fatty acid

ROS : Reactive oxygen spesies

SOD : Superoksida dismutase

Page 14: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Sehat Mencit .................................................. 39

Lampiran 2 Gambar Proses Penelitian ........................................................... 40

Lampiran 3 Riwayat Penulis .......................................................................... 42

Page 15: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Infertilitas merupakan masalah reproduksi akibat gagal mendapatkan

keturunan pada pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan seksual

secara teratur tanpa kontrasepsi selama 12 bulan atau lebih.1 Infertilitas dapat

berdampak pada segi emosional pasangan suami istri seperti kegelisahan,

perasaan bersalah, atau depresi, bahkan dapat berujung pada perpisahan atau

perceraian.2

Infertilitas dialami oleh 50 hingga 80 juta pasangan di dunia. Angka

kejadian infertilitas di Indonesia menyumbang sebesar 4,2 %.3

Faktor pria

menyebabkan 50 % kasus infertilitas.4,5

Peningkatan radikal bebas merupakan salah satu etiologi infertilitas pria.

Radikal bebas menyebabkan stres oksidatif yang dapat menyebabkan disfungsi

spermatozoa serta merusak DNA sehingga terjadi apoptosis sel spermatozoa.5

Kondisi yang dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas diantaranya

merokok maupun konsumsi obat, salah satunya adalah gentamisin.6

Gentamisin adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang diproduksi

dari fermentasi Micromonospora purpurea. Gentamisin digunakan untuk

pengobatan infeksi berat seperti sepsis atau pneumonia akibat bakteri gram

negatif.7 Walaupun gentamisin merupakan antibiotik yang efektif, gentamisin

dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas yang berpengaruh terhadap

perubahan struktur testis. Selain itu, gentamisin dapat berpengaruh terhadap

spermatozoa sehingga menyebabkan keabnormalan jumlah, morfologi maupun

motilitas, serta menurunkan kadar antioksidan.6,8,9

Spermatozoa yang mengalami

kelainan baik jumlah, morfologi, dan motilitas akan mempengaruhi kemampuan

spermatozoa untuk menembus zona pelusida ovum sehingga mengganggu proses

pembuahan.10

Secara fisiologis cairan semen memiliki mekanisme kimiawi untuk

mencegah kerusakan spermatozoa dari stres oksidatif yaitu antioksidan.

Antioksidan enzimatik terdiri dari superoksida dismutase (SOD), katalase, dan

Page 16: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

2

glutation peroksidase. Sedangkan, antioksidan non enzimatik diantaranya vitamin

C, vitamin E, dan karotenoid.11-13

Vitamin C telah dikenal sebagai antioksidan non enzimatik yang berperan

dalam menurunkan radikal bebas. Pemberian vitamin C yang adekuat dapat

meningkatkan kualitas dan menurunkan kerusakan DNA spermatozoa.13

Pemberian vitamin C sebesar 100 mg/kgbb oral pada tikus wistar yang

dipaparkan artesunat menunjukkan peningkatan jumlah dan motilitas

spermatozoa.14

Selain itu, pemberian vitamin C (10 mg/kgbb) dan vitamin E (100

mg/kgbb) yang diinjeksi secara intraperitoneal (i.p) pada mencit yang dipaparkan

kadmium menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan enzimatik serta jumlah

spermatozoa dan terjadi penurunan keabnormalan morfologi spermatozoa serta

peroksidasi lipid.15

Meskipun efek vitamin C telah banyak diketahui, namun penelitian

mengenai efek vitamin C terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi

gentamisin belum pernah dilakukan. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melihat

efek vitamin C terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah vitamin C dapat memberikan efek terhadap jumlah spermatozoa

mencit yang diinduksi gentamisin ?

1.3. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah vitamin C dapat meningkatkan jumlah

spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin.

1.4. Tujuan

1.4.1. Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek vitamin C terhadap jumlah

spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin.

1.4.2. Khusus

Mengetahui persentase kenaikan jumlah spermatozoa pada mencit yang

diberi pengobatan vitamin C setelah diinduksi gentamisin.

Page 17: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

3

1.5. Manfaat

1.5.1. Bagi peneliti

1.5.1.1. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian

eksperimental dengan menggunakan hewan coba.

1.5.1.2. Sebagai syarat lulus dari pendidikan pre-klinik Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5.2. Bagi institusi

1.5.2.1. Menambah literatur kesehatan dalam bidang infertilitas.

1.5.2.2. Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta dapat dijadikan bahan

penelitian selanjutnya.

1.5.3. Bagi sosial

Menjadi sumber informasi bahwa vitamin C dapat memberikan efek

dalam meningkatkan jumlah spermatozoa sehingga dapat dijadikan sebagai salah

satu cara pengobatan alternatif infertilitas pria.

Page 18: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria

Gambar 2.1. Potongan sagital sistem reproduksi pria. Terlihat sistem

reproduksi pria terdiri atas alat genitalia eksterna dan

interna.16

Sumber : Frederic H. Martini, 2012

Anatomi sistem reproduksi pria seperti terlihat pada gambar 2.1 terdiri atas

beberapa struktur yang menunjang dalam pembentukan, pengangkutan, maupun

pengeluaran spermatozoa. Sistem reproduksi pria terdiri atas alat genitalia

eksterna yaitu skrotum dan penis serta alat genitalia interna termasuk testis, sistem

duktus, dan kelenjar aksesorius.17,18

2.1.1. Alat genitalia interna

2.1.1.1. Skrotum

Skrotum merupakan kantung yang melindungi testis terletak di

posteroinferior penis dan inferior simfisis pubis. Skrotum terdiri dari

dua kantung, kanan dan kiri, dipisahkan oleh septum mediana

Page 19: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

5

interna/septum skrotum. Skrotum di bagian eksternal ditandai dengan

adanya scrotal raphe, yang berlanjut ke arah ventral disebut penile

raphe dan ke arah posterior disebut perineal raphe.19

Gambar 2.2. Skrotum. Terlihat skrotum yang terdiri dari dua

kantung dipisahkan oleh septum mediana.18

Sumber : Ken Saladin, 2010

Skrotum memiliki peran dalam mengatur suhu yang dibutuhkan

testis untuk memproduksi spermatozoa yaitu sekitar 34-35oC yang

diatur oleh musculus cremaster, musculus dartos, serta pleksus

pampiniformis. Dalam kondisi dingin, musculus cremaster dan

musculus dartos akan berkontraksi yang menyebabkan testis mendekat

ke arah tubuh untuk absorbsi panas dan skrotum berkerut untuk

menurunkan pengeluaran panas. Sedangkan pleksus pampiniformis

merupakan kumpulan vena testikular yang mengelilingi arteri testikular

di korda spermatikus berperan sebagai penukar panas sehingga darah

yang ke testis menjadi lebih dingin sekitar 1.5-2.5oC di bawah suhu

inti tubuh.17,18

Page 20: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

6

2.1.1.2. Penis

Gambar 2.3. Potongan frontal penis. Penis yang

terdiri dari korpus kavernosa dan korpus

spongiosa.17

Sumber : Gerrard Tortora, 2009

Gambar 2.4. Potongan transvers penis. Terlihat jaringan

erektil yang dikelilingi jaringan ikat dan otot

polos.16

Sumber : Frederic H. Martini, 2012

Penis berperan sebagai organ ekskretori urin dan kopulasi.

Struktur penting di penis yang terlihat pada gambar 2.3 terdiri dari 2

Page 21: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

7

korpus kavernosa terletak di dorsolateral dan 1 korpus spongiosa di

bagian midventral yang dikelilingi oleh tunica albuginea. Glans penis

merupakan pelebaran dari ujung distal korpus spongiosa. Jaringan

erektil terdiri dari rongga vaskular yang dilapisi sel endotel dan

dikelilingi oleh jaringan ikat dan otot polos seperti terlihat pada gambar

2.4.17

2.1.2. Alat genitalia eksterna

2.1.2.1. Testis

Selama perkembangan fetus, testis yang berperan dalam proses

pembentukan spermatozoa serta testosteron mengalami penurunan

melalui kanalis inguinalis ke skrotum. Testis yang ditunjukkan pada

gambar 2.5 dibungkus oleh tunica vaginalis dan tunica albuginea.

Tunica albuginea mengalami perluasan membentuk septa yang

membagi menjadi 200-300 lobulus dimana setiap lobulus terdiri dari

satu atau lebih tubulus seminiferus.17

Gambar 2.5. Potongan sagital testis. Terlihat testis dibungkus

tunica vaginalis dan tunica albuginea. Di dalam

lobulus terdiri atas tubulus seminiferus.17

Sumber : Gerrard Tortora, 2009

Tubulus seminiferus merupakan tempat terjadinya

spermatogenesis terdiri dari sel spermatogenik dan sel sertoli. Sel

Page 22: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

8

sertoli merupakan sel penunjang yang berfungsi memberikan nutrisi

terhadap sel spermatogenik yang berdiferensiasi, sekresi androgen

binding protein (ABP), membentuk sawar darah testis, sekresi hormon

inhibin B yang menginhibisi produksi follicle-stimulating hormone

(FSH) oleh hipofisis agar produksi spermatozoa tidak berlebihan, dan

melepas spermatozoa ke lumen tubulus seminiferus. Diantara tubulus

seminiferus terdapat sel interstisial atau sel leydig yang berfungsi

menghasilkan testosteron.17,20

2.1.2.2. Sistem Duktus

Sistem duktus berfungsi untuk menyimpan, menyalurkan, dan

membantu maturasi spermatozoa. Saluran reproduksi pria terdiri dari

saluran intratestikular dan saluran ekstratestikular. Saluran

intratestikular meliputi tubulus rektus, rete testis, dan duktus eferen.

Setelah itu, spermatozoa akan disalurkan ke saluran ekstratestikular

meliputi duktus epididimis, duktus deferen, dan duktus

ejakulatorius.17,20

Duktus ejakulatorius berakhir pada uretra prostatika

yang kemudian semen dikeluarkan melalui uretra.17

2.1.2.3. Kelenjar Aksesorius

Kelenjar aksesorius merupakan struktur untuk sekresi cairan

semen. Selain itu, kelenjar aksesorius memiliki fungsi yang penting

diantaranya aktivasi spermatozoa, memberikan nutrisi spermatozoa

untuk motilitas, dan menetralkan pH asam pada uretra serta vagina.16

Struktur yang termasuk kelenjar aksesorius adalah :

Vesikula seminalis

Vesikula seminalis menghasilkan cairan kurang lebih 60 % dari

volume semen. Cairan yang dihasilkan mengandung kaya fruktosa,

prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi otot polos saluran

reproduksi pria dan wanita serta fibrinogen.16

Kelenjar prostat

Page 23: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

9

Kelenjar prostat sekresi cairan 20-30 % dari volume semen. Cairan

prostat ini mengandung seminal plasmin yang merupakan suatu

protein yang dapat membantu mencegah pria terkena infeksi saluran

kencing.16

Kelenjar bulbouretral

Kelenjar bulbouretral mensekresi cairan alkalin dan mukus yang

membantu netralisasi kondisi asam akibat urin di uretra dan lubrikasi

glans.17

2.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

2.2.1. Spermatogenesis

Gambar 2.6. Spermatogenesis. Terlihat spermatogenesis terjadi

di tubulus seminiferus. Spermatogonia mengalami

pembelahan mitotik dan meiotik.17

Sumber : Gerrard Tortora, 2009

Spermatogenesis terlihat pada gambar 2.6 merupakan proses pembentukan

spermatozoa yang terjadi di tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis diawali

dengan spermatogonia sebagai stem sel (2n) mengalami pembelahan mitotik

menghasilkan spermatogonia yang tetap berada di lamina basal tubulus

Page 24: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

10

seminiferus untuk mempertahankan sel germinativum dan spermatogonia lain

yang berdiferensiasi menjadi spermatosit primer.17

Spermatosit primer (2n) akan mengalami pembelahan meiotik I yang

menghasilkan spermatosit sekunder (n). Dan spermatosit sekunder mengalami

pembelahan meiotik II menghasilkan spermatid (n). Selanjutnya, perkembangan

spermatid menjadi spermatozoa (n) yang disebut spermiogenesis.17

2.2.2. Pengaruh hormon

Gambar 2.7. Peran hormon dalam spermatogenesis.

Terlihat hormon yang berperan dalam

spermatogenesis adalah FSH dan LH.21

Sumber : Lauralee Sherwood, 2010

Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa faktor hormon

diantaranya adalah follicle-stimulating hormone (FSH) dan leutinizing hormone

(LH) seperti terlihat pada gambar 2.7. Gonadotropin releasing hormone (GnRH)

merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus berperan mempengaruhi

hipofisis anterior untuk mensekresi FSH dan LH. Selanjutnya, FSH akan

mempengaruhi sel sertoli untuk proses spermatogenesis. Selain itu, LH bekerja

pada sel leydig untuk menghasilkan testosteron dan juga merangsang sel sertoli.21

Page 25: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

11

Kadar FSH dan LH dipengaruhi oleh inhibin yang dihasilkan oleh sel

sertoli dan testosteron. Inhibin berfungsi sebagai umpan balik negatif ke hipofisis

anterior untuk inhibit sekresi FSH. Testosteron memiliki dua mekanisme umpan

balik negatif yaitu ke hipotalamus untuk mengurangi produksi GnRH dan

hipofisis anterior yang menghambat sekresi LH.21

2.2.3. Spermatozoa

Gambar 2.8. Struktur spermatozoa.

Terdiri dari kepala, leher, bagian tengah,

dan ekor.13

Sumber : Frederic H. Martini, 2012

Spermatozoa seperti pada gambar 2.8 terdiri dari kepala, leher, bagian

tengah, dan ekor. Kepala spermatozoa terdiri dari nukleus yang merupakan bagian

terpenting karena terdapat materi genetik. Bagian ujung kepala terdapat akrosom

yang memiliki enzim diantaranya hialuronidase dan protease untuk membantu

penetrasi spermatozoa ke dalam ovum. Bagian tengah spermatozoa mengandung

mitokondria yang dapat menghasilkan ATP sebagai energi untuk pergerakan

spermatozoa. Ekor spermatozoa berperan sebagai flagel yang membantu

spermatozoa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.16,17

Page 26: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

12

2.2.4. Semen

Semen merupakan cairan seminal yang disekresi oleh kelenjar aksesori

yang bercampur dengan sperma. Sewaktu ejakulasi, volume semen sekitar 2-5 mL

dan mengandung 50-150 juta spermatozoa. Semen memiliki pH yang basa yaitu

7.2-7.7 dan terlihat putih susu dengan konsistensi yang lengket. Setelah

diejakulasi, semen akan mengalami pembekuan sekitar 10-20 menit. Setelah itu,

akibat adanya enzim proteolitik dan prostate-specific antigen (PSA) semen akan

mengalami likuifaksi.17

2.3. Infertilitas Pria

2.3.1. Etiologi

Terjadinya infertilitas pada pria dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor

seperti terlihat pada tabel 2.1 diantaranya kelainan spermatozoa, masalah dalam

transpor spermatozoa, masalah hormonal, serta masalah ejakulasi maupun

ereksi.22

Kondisi-kondisi yang telah disebutkan pada tabel dapat menurunkan

jumlah dan motilitas spermatozoa maupun keabnormalan morfologi spermatozoa

sehingga kuantitas dan kualitas spermatozoa rendah.23

Kelainan spermatozoa

dapat meliputi sebagai berikut :

Oligospermia

Adalah kelainan spermatozoa yang terjadi akibat jumlah spermatozoa yang

rendah, kurang dari 20 juta/ml.

Azoospermia

Kondisi dimana tidak adanya sel spermatozoa yang diejakulasikan.

Astenospermia

Keadaan dimana terjadi kelainan pada motilitas spermatozoa.

Teratospermia

Adalah kelainan spermatozoa akibat adanya keabnormalan pada morfologi

spermatozoa.23

Page 27: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

13

Tabel 2.1. Etiologi infertilitas pria.22,24

Masalah produksi

spermatozoa

Infeksi

Torsio

Panas

Varikokel

Testis tidak turun

Obat obatan seperti antibiotik

gentamisin, neomisin, dan

tetrasiklin

Radiasi dan bahan kimia

Masalah transpor

spermatozoa

Infeksi

Masalah yang berhubungan

dengan prostat

Vasektomi

Masalah ereksi dan ejakulasi Ejakulasi retrograd

Cedera tulang belakang

Kerusakan syaraf

Operasi prostat

Masalah hormonal Tumor pituitari

Kekurangan FSH/LH kongenital

Sumber : Andrology Australia, 2011 & Konsensus Penanganan Infertilitas, 2013 “telah diolah

kembali”

2.3.2. Diagnosis

Diagnosis infertilitas pada pria dapat dilakukan dengan metode analisa

semen.23

Dalam analisa semen dilakukan penilaian terhadap kualitas spermatozoa

diantaranya :

Jumlah spermatozoa

Jumlah spermatozoa atau konsentrasi spermatozoa merupakan jumlah

spermatozo dalam unit per volume semen. Nilai normal jumlah spermatozoa

adalah 20 juta/ml. 24

Page 28: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

14

(a) (b)

Gambar 2.9. Jumlah spermatozoa (a) normal; (b) menurun.23

Sumber : Kumar K, Raju AB, 2011

Morfologi spermatozoa

Morfologi spermatozoa dapat dinilai dengan melihat struktur spermatozoa

yaitu kepala, bagian tengah, dan ekor.23

Gambar 2.10. Bentuk morfologi spermatozoa.23

Sumber : Kumar K, Raju AB, 2011

Motilitas spermatozoa

Motilitas spermatozoa dinilai dengan melihat progresivitas pergerakan

spermatozoa yang terbagi atas 4 klasifikasi, yaitu :

(a) (b) (c) (d)

Gambar 2.11. Motilitas spermatozoa (a) Kelas 1; (b) Kelas 2;

(c) Kelas 3; (d) Kelas 4.23

Sumber : Kumar K, Raju AB, 2011

Kelas 1 : immotil spermatozoa.

Kelas 2 : spermatozoa tidak dapat bergerak maju.

Page 29: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

15

Kelas 3 : spermatozoa dapat bergerak maju namun bergerak membelok.

Kelas 4 : spermatozoa bergerak cepat dan maju pada garis yang lurus.23

2.4. Gentamisin

Gentamisin merupakan antibiotik spektrum luas golongan aminoglikosida

yang berasal dari Micromonospora. Antibiotik ini efektif dalam mengobati

penyakit akibat bakteri gram negatif aerob serta lebih banyak digunakan karena

harganya yang relatif murah dan efek yang lama.25

Gentamisin terdiri dari tiga komponen kompleks yaitu C1, C2, dan C1a.

Gentamisin memiliki 2 gugus amino yang berikatan glikosidik dengan inti

heksosanya yaitu aminosiklitol 2-deoksistreptamin sehingga bersifat mudah larut

dalam air.25,26

Gambar 2.12. Struktur gentamisin. Gentamisin terdiri 3

komponen kompleks yaitu C1, C2, dan C1a.26

Sumber : MacNeil JD & Cuerpo L

Gentamisin seperti obat golongan aminoglikosida lain bekerja dalam

menghambat sintesis protein dan bersifat bakterisidal. Gentamisin biasanya

dikombinasikan dengan penisilin atau sefalosporin dalam melawan infeksi gram

negatif khususnya Klebsiella, Pseudomonas aeruginosa, atau Enterobacter.27

Gentamisin dapat diberikan pada pasien dengan infeksi saluran kemih,

pneumonia, atau sepsis. Adapun pemberian gentamisin ini dapat diberikan secara

Page 30: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

16

(a) intravena atau intramuskular (b) topikal terdapat salep atau krim dengan kadar

dari 0,1-0,3 % gentamisin.7

Dosis gentamisin 5-6 mg/kg/bb/hari diberikan secara intravena (IV) dapat

dibagi menjadi 3 dosis pemberian atau dosis tunggal per hari. Batas konsentrasi

gentamisin dalam plasma adalah ≤ 2 µg/ml agar tidak timbul efek toksik.27

Gentamisin dapat menimbulkan efek ototoksik pada N. VIII terutama

komponen vestibular. Selain itu, nefrotoksik terjadi pada 5-25 % pasien yang

konsumsi gentamisin lebih dari 5 hari.7,27

2.5. Efek Gentamisin Terhadap Sistem Reproduksi Pria

Gentamisin yang berguna untuk pengobatan infeksi memiliki efek

terhadap spermatozoa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa

gentamisin dapat menyebabkan stres oksidatif sehingga dapat menurunkan kadar

asam askorbat, jumlah, dan motilitas spermatozoa.28

Penelitian yang dilakukan pada tikus wistar jantan yang diberikan

gentamisin dengan dosis 5 mg/kgbb i.p menunjukkan adanya penurunan jumlah

spermatozoa yang drastis serta motilitas dan viabilitas spermatozoa terganggu.

Selain itu, gentamisin menyebabkan perubahan struktur testis yaitu atrofi tubulus

seminiferus.9,29

Selanjutnya penelitian lain yang dilakukan pada tikus wistar jantan

(200 ± 10 g) dengan dosis gentamisin 50 mg/kgbb i.p menyebabkan peningkatan

yang signifikan apoptosis sel testis.8

Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa gentamisin menginduksi stres

oksidatif. Stres oksidatif terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi spesies

oksigen reaktif (ROS) dan mekanisme pertahanan antioksidan tubuh. ROS

merupakan radikal bebas yang terbentuk akibat adanya reduksi satu elektron

oksigen sehingga menghasilkan superoksida (O2-), hidrogen peroksida (H2O2),

dan radikal hidroksil (OH.).

30,31

Radikal bebas merupakan molekul yang tidak memiliki satu atau lebih

pasangan elektron sehingga menjadi reaktif dan tidak stabil. Sifat ketidakstabilan

dari radikal bebas menyebabkan molekul tersebut dapat bereaksi terhadap lipid,

karbohidrat, protein, dan DNA.32

Page 31: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

17

ROS dapat meningkatkan peroksidasi lemak di membran sel spermatozoa

yang memang kaya akan lipid dalam bentuk polyunsaturated fatty acid (PUFA).

Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan matriks lipid membran spermatozoa

sehingga meningkatkan kerusakan struktur spermatozoa baik pada bagian tengah,

struktur akrosom, serta mengganggu proses kapasitasi dan reaksi akrosom

sehingga terjadi infertilitas.9,30,33

Stres oksidatif dapat merusak DNA mitokondria sehingga dapat terjadi

mutasi yang berakibat pada rusaknya rantai transpor elektron. Hal ini dapat

berakibat pada penurunan produksi ATP dan mengganggu spermatogenesis

sehingga spermatozoa mengalami morfologi yang abnormal maupun penurunan

jumlah.32

2.6. Vitamin C

Antioksidan adalah senyawa yang mendonorkan satu elektron ke radikal

bebas sehingga dapat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Antioksidan dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

Antioksidan enzimatik terdiri dari enzim SOD, katalase, dan glutation

peroksidase.

Antioksidan non enzimatik terdiri dari vitamin C, vitamin E, serta

karotenoid.13,30

Vitamin C yang merupakan antioksidan non enzimatik yang larut dalam

air berperan dalam sintesis kolagen dan karnitin, meningkatkan resistensi terhadap

infeksi, serta tentunya sebagai pertahanan dalam melawan radikal bebas.33

Vitamin C yang memiliki jumlah molekul 6 karbon ini disintesis dari

glukosa dan galaktosa di dalam hati terjadi pada tumbuhan dan sebagian besar

mamalia. Namun tidak pada manusia, guinea pig, dan primata karena tidak

memiliki enzim gulonolakton oksidase.12,30

Vitamin C atau asam askorbat (AA) berperan sebagai pemutus rantai

oksidasi radikal bebas yang terkandung sekitar 65 % pada plasma seminal.4

Vitamin C sebagai agen pereduksi dapat bereaksi dengan radikal bebas dengan

mendonorkan elektron sehingga membentuk radikal askorbil yang merupakan

Page 32: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

18

radikal tidak reaktif. Selanjutnya, radikal askorbil berubah menjadi asam

dehidroaskorbat.12,30

Gambar 2.13. Reaksi reduksi oksidasi vitamin C.30

Sumber : Colleen M. Smith, Allan D. Marks, and Michael A. Lieberman, 2005

2.7. Efek Vitamin C Terhadap Infertilitas

Vitamin C atau asam askorbat merupakan antioksidan non enzimatik pada

cairan seminal yang melindungi spermatozoa dari kerusakan oksidatif.13,33,34

Defisiensi vitamin C akan mempengaruhi kualitas spermatozoa baik jumlah,

morfologi, ataupun motilitasnya.34

Pada penelitian dilaporkan bahwa pemberian

vitamin C dapat meningkatkan jumlah, motilitas, maupun morfologi spermatozoa

serta mencegah aglutinasi spermatozoa.6,35

Vitamin C berfungsi sebagai donor elektron pada reaksi reduksi oksidasi

sehingga dapat menetralisasi spesies oksidatif reaktif.6,36

Pada penelitian, mencit

yang diberikan vitamin C 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb menunjukkan hasil yang

signifikan dengan penurunan produksi malondialdehid (MDA) setelah pemberian

kadmium yang menginduksi stress oksidatif.37

Pemberian dosis vitamin C sebesar 200 mg dan 1000 mg pada suatu

penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas spermatozoa

dibandingkan dengan grup yang diberikan plasebo.5

2.8. Model Hewan Coba Infertilitas

Dalam studi infertilitas, hewan coba yang digunakan merupakan spesies

mamalia. Adapun penelitan mengenai infertilitas banyak menggunakan hewan

coba tikus, hal ini dapat disebabkan hewan pengerat ini mudah pemeliharaannya,

penelitian eksperimental dengan menggunakan tikus telah banyak dilakukan, dan

hasil penelitiannya pun dapat dibandingkan dengan studi lain.38

Selain itu, mencit

juga umum digunakan untuk melihat fungsi reproduksinya. Dalam

Page 33: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

19

pemeliharannya pun lebih murah dan mudah serta studi penelitian dengan hewan

coba mencit juga telah banyak diteliti.39

Kelinci yang bukan hewan pengerat juga baik digunakan sebagai model

fertilitas, namun kelinci rentan terhadap beberapa antibiotik. Spesies lain seperti

hamster, anjing, maupun primata tidak disarankan dalam deteksi toksisitas pada

sistem reproduksi, kecuali bila melakukan pemeriksaan spesifik saja.38

Tabel 2.2. Studi penelitian infertilitas pada hewan coba

Hewan coba Model infertilitas Referensi

Tikus Obesitas Fernandez C et al.

(2011)40

Tikus Varikokel Saalu LC et al. (2013)41

Mencit Kerusakan gen (ADP-

Ribosylation Factor-Like 4

(Arl4)

Schurmann A et al.

(2002)42

Mencit albino swiss

jantan

Asetat timbal Sharma (2012)43

Guinea pig Induksi gentamisin Fetouh FA, Saied AE

(2014)44

Kelinci Diabetes Naglaa ZH et al.

(2010)45

Page 34: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

20

2.9. Kerangka Teori

2.10. Kerangka Konsep

Gentamisin

Spesies oksigen reaktif

Stres oksidatif

Peroksida lipid

membran sel

spermatozoa

Kerusakan DNA

spermatozoa

Penurunan kuantitas dan

kualitas spermatozoa

Antioksidan Vitamin C

Apoptosis sel

spermatozoa

Jumlah

spermatozoa

Menurun

Menetap

Meningkat

Induksi gentamisin

5 mg/kgbb/hari i.p

Kuantitas

spermatozoa

mencit jantan

Vitamin C 100

mg/kgbb/hari i.p

Page 35: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

21

2.10. Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Kelompok

hewan

Kelompok 1

(K1)

merupakan

kelompok

hewan tanpa

perlakuan.

Kelompok

(K2)

merupakan

kelompok

hewan yang

diberi

gentamisin 5

mg/kgbb/hari

intraperitoneal.

Sedangkan

Kelompok 3

(K3)

merupakan

kelompok

hewan yang

diberi

gentamisin 5

mg/kgbb/hari

intraperitoneal

dan vitamin C

100

mg/kgbb/hari

intraperitoneal

-

K1 = Kelompok

tanpa perlakuan

K2 = Kelompok

gentamisin 5

mg/kgbb/hari

K3 = kelompok

gentamisin 5

mg/kgbb/hari

dan vitamin C

100

mg/kgbb/hari

Kategorik

2. Spermatozoa

mencit

Spermatozoa

mencit adalah

kepala seperti

kait pancing

dan ekor lurus

Hemositometer

Neubauer

improved,

mikroskop

cahaya, counter

Jumlah

spermatozoa

Numerik

Page 36: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

22

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Agustus 2014 di Animal

House dan Laboratorium Biologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah mencit jantan strain Deutchland

Denken Yonken (DDY) yang didapat dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

3.3.2. Sampel

3.3.2.1. Kriteria Inklusi

Mencit jantan strain DDY

Berat badan 20-40 gr

Umur 8-12 minggu

Sehat terutama ditandai dengan bergerak lincah

3.3.2.2. Kriteria Eksklusi

Tampak sakit terutama ditandai dengan gerakan lemas dan malas

Mencit jantan strain DDY yang mati selama masa percobaan

3.3.2.3. Besar Sampel

Dalam penelitian ini terdapat 3 kelompok, antara lain :

Kelompok 1 mencit jantan strain DDY tanpa perlakuan.

Kelompok 2 mencit jantan strain DDY yang diinduksi

gentamisin 5 mg/kgbb/hari, i.p selama 10 hari .

Kelompok 3 mencit jantan strain DDY yang diinduksi

gentamisin 5 mg/kgbb/hari, i.p, selama 10 hari dan selanjutnya

diberikan vitamin C 100 mg/kgbb/hari, i.p, selama 14 hari.

Page 37: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

23

Besar sampel ditentukan dengan rumus Mead’s Resource

Equation Formula, sebagai berikut :

E : Error Component (10-20)

N : Jumlah individu percobaan (sampel) dalam semua kelompok

(dikurang 1)

B : Blocking Component (dikurang 1)

T : Jumlah kelompok terapi (dikurang 1)

E = N – 0 – T

≥ 10 = (N – 1) – (T – 1)

≥ 10 = (N – 1) – (3 – 1)

≥ 10 = (N – 1) – 2

≥ 10 = N – 3

N ≥ 13

E = N – 0 – T

≤ 20 = (N – 1) – (T – 1)

≤ 20 = (N – 1) – (3 – 1)

≤ 20 = (N – 1) – 2

≤ 20 = N – 3

N ≤ 23

Jumlah sampel secara keseluruhan adalah 15 mencit yang masih

dalam rentang 13-23, yang dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 5 mencit jantan strain DDY.

3.4. Alat dan Bahan Penelitian

3.4.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kandang mencit,

tempat minum mencit, tempat makan mencit, timbangan, spuit 1 cc, alat bedah

minor, papan bedah, jarum pentul, kaca arloji, mikroskop, cover glass, pipet,

hemositometer Neubauer improved, counter, mikropipet, tip dan tube.

3.4.2. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin C,

gentamisin, pakan dan minum standar mencit, larutan NaCl 0.9 %, dan larutan

george.

E = N – B – T

Page 38: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

24

3.5. Identifikasi Variabel

3.5.1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah kelompok mencit tanpa

perlakuan (kontrol), perlakuan gentamisin, dan perlakuan gentamisin dan vitamin

C.

3.5.2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah jumlah spermatozoa.

Page 39: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

25

3.6. Alur Penelitian

Persiapan alat dan bahan

Adaptasi mencit diberi pakan dan minum standar (7 hari)

Perizinan kode etik

Pemberian perlakuan kelompok

Kelompok II

Pakan standar +

induksi gentamisin 5

mg/kgbb/hari, i.p (10

hari)

Kelompok III

Pakan standar + induksi

gentamisin 5

mg/kgbb/hari, i.p (10

hari)

Kelompok I

Pakan dan

minum standar

Pakan standar + vitamin

C 100 mg/kgbb/hari, i.p

(14 hari)

Terminasi dan pembuatan preparat spermatozoa mencit

(hari ke-32)

Pengamatan jumlah spermatozoa mencit

Pengolahan data

Page 40: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

26

3.7. Cara Kerja Penelitian

3.7.1. Persiapan vitamin C

Bahan yang diuji pada penelitian adalah vitamin C dengan dosis

100mg/kgbb/hari diinjeksikan secara intraperitoneal (i.p).

3.7.2. Pemeliharaan mencit jantan

Penelitian ini menggunakan mencit jantan strain DDY berjumlah 15 ekor

dengan berat 20-40 gr. Mencit diadaptasikan selama 7 hari (Hari ke 0-7) disertai

pemberian pakan dan minum standar.

3.7.3. Tahap Intervensi

Mencit jantan berjumlah lima belas dibagi menjadi 3 kelompok yang

setiap kelompok terdapat 5 mencit, diantaranya :

Kelompok 1 (K1) merupakan kelompok kontrol yang diberikan pakan dan

minum standar tanpa perlakuan.

Kelompok 2 (K2) merupakan kelompok yang diberikan gentamisin

5 mg/kgbb/hari, i.p, selama 10 hari (Hari ke 7-17).

Kelompok 3 (K3) merupakan kelompok yang diberi gentamisin 5mg/kgbb/hari,

i.p, selama 10 hari (hari ke 7-17), selanjutnya dilakukan pemberian vitamin C

100 mg/kgbb/hari, i.p, selama 14 hari (hari ke 17-31).

Pada hari ke-32, semua kelompok mencit diterminasi lalu diambil bagian

vesikula seminalis untuk dilakukan analisis sperma.

3.7.4. Pengamatan spermatozoa

Pada hari ke-32, mencit diterminasi dengan cara dislokasi leher.46

Setelah

diterminasi, mencit dilakukan :

Pembedahan dengan melakukan insisi longitudinal pada abdomen bawah untuk

diambil bagian vesikula seminalisnya dengan menggunakan gunting bedah

minor.

Vesikula seminalis diletakkan di atas kaca arloji yang berisi 1 ml NaCl 0,9 %.

Vesikula seminlais diurut dengan menggunkan gunting bedah minor agar

cairan vesikula seminalis dapat tersuspensi dalam NaCl 0,9%.

Suspensi sperma tersebut selanjutnya dihomogenkan dengan mengambil 20 µl

dicampurkan ke dalam 980 µl larutan george.

Page 41: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

27

3.7.4.1. Analisis Jumlah Spermatozoa

Pengamatan jumlah spermatozoa dilakukan dengan meneteskan

larutan sperma ke bilik hitung hemositometer Neubauer improved.

Penghitungan jumlah spermatozoa dilakukan berdasarakan WHO

(2010) dengan menghitung 5 lapangan pandang di bawah mikroskop

cahaya dengan lensa objektif 40X.47

Hasil penghitungan jumlah

spermatoza dimasukkan ke dalam rumus :

N = jumlah spermatozoa pada 5 lapangan pandang

P = faktor pengenceran

Dalam proses penghitungan jumlah spermatozoa dilakukan

sebanyak dua kali pengamatan, dimana hasil tersebut dijumlah

kemudian diambil jumlah rata-ratanya.

3.8. Analisis Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows.

Data ini berupa variabel kategorik-numerik yang terdiri lebih dari dua kelompok

tidak berpasangan sehingga dilakukan uji parametrik yaitu One Way Anova.

Analisis data dimulai dengan menilai pendistribusian data melalui uji Shapiro

Wilk. Setelah itu dilakukan uji varians data dengan uji Levene. Bila distribusi tidak

normal dan varians tidak sama setelah dilakukan transformasi data maka

dilakukan uji non parametrik yaitu Kruskal-Wallis. Bila data menunjukkan

bermakna baik dengan One Way Anova ataupun Kruskal-Wallis maka dilakukan

analisis Post Hoc.

Jumlah spermatozoa/ml = N x P x 0,05 x 106

Page 42: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

28

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil penelitian mengenai efek vitamin C terhadap jumlah spermatozoa

mencit yang diinduksi gentamisin disajikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rerata jumlah spermatozoa*

Kelompok uji N Rerata jumlah spermatozoa (juta/ml)

X ± SE

K1 5 178 ± 32,56

K2 5 44 ± 5,9

K3 5 111 ± 13,03

*Keterangan :

K1 = Normal ; K2 = Gentamisin ; K3 = Gentamisin dan Vitamin C

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh bahwa kelompok tanpa perlakuan yang

hanya diberi pakan dan minum standar (K1) memiliki rerata jumlah spermatozoa

lebih tinggi yaitu 178 ± 32,56 juta/ml dibandingkan kelompok 2 (K2) maupun

kelompok 3 (K3). Kelompok yang diinduksi gentamisin 5 mg/kgbb/hari i.p (K2)

didapatkan rerata jumlah spermatozoa 44 ± 5,9 juta/ml yang lebih rendah

dibandingkan K3 dan K1. K3 merupakan kelompok yang diinduksi gentamisin 5

mg/kgbb/hari i.p dan vitamin C 100 mg/kgbb/hari i.p didapatkan rerata jumlah

spermatozoa 111 ± 13,3 juta/ml.

Selanjutnya, dilakukan analisis data menggunakan SPSS 16.00 for

Windows. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal (p<0.05). Namun uji varians data tidak sama selanjutnya

dilakukan transformasi data. Setelah dilakukan transformasi data didapatkan p =

0.140 menunjukkan varians data sama karena p>0.05.

Pada uji One Way Anova, didapatkan bahwa p = 0.000 artinya adanya

perbedaan jumlah spermatozoa yang bermakna pada dua kelompok. Dengan

analisis Post Hoc dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok yang memiliki

perbedaan jumlah spermatozoa adalah antara K1 dan K2 serta K2 dan K3, seperti

tampak pada grafik 4.1 dan tabel 4.2.

Page 43: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

29

Gambar 4.1. Rerata jumlah spermatozoa (juta/ml) X ± SE. Kelompok

normal (K1), Kelompok gentamisin (K2), Kelompok

gentamisin dan vitamin C (K3)

*a Signifikan dengan K1

b Signifikan dengan K2

c Signifikan dengan K3

Signifikan p<0.05

Tabel 4.2. Hasil analisis Post Hoc

Kelompok Uji K1 K2 K3

K1 - 0.00 0.94

K2 0.00 - 0.01

K3 0.94 0.01 - p<0.05 = bermakna

(a) (b) (c)

Gambar 4.2 SpermatozoaK1, K2, dan K3.

(a) K1; (b) K2; (c) K3

Sumber : Dokumentasi pribadi

b

a,c

b

0

50

100

150

200

250

Kelompok Uji

Rer

ata

ju

mla

h s

per

ma

tozo

a

(ju

ta/m

l)

K1 (Tanpa perlakuan) K2 (Gentamisin) K3 (Gentamisin + Vitamin C)

Page 44: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

30

4.2. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Narayana (2008) pada tikus wistar yang

diinduksi gentamisin 5 mg/kgbb, i.p, selama 10 hari menunjukkan bahwa

gentamisin dapat menyebabkan keabnormalan morfologi spermatozoa serta

menurunkan jumlah dan motilitas spermatozoa.9 Selanjutnya, studi penelitian

yang dilakukan Khaki et al. (2009) pada tikus wistar yang diinduksi gentamisin 5

mg/kgbb selama 14 hari, i.p, menunjukkan adanya penurunan kadar testosteron

dan sel germinal khususnya spermatogonia. Kondisi ini berdampak pada

penurunan kuantitas dan kualitas spermatozoa.28

Studi-studi penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti bahwa dengan pemberian gentamisin 5 mg/kgbb/hari, i.p, selama 10 hari

dapat menurunkan jumlah spermatozoa secara signifikan (p<0.05) pada K2

dibandingkan K1.

Terjadinya penurunan jumlah spermatozoa akibat gentamisin karena

gentamisin dapat meningkatkan konsentrasi superoksida dan menurunkan

konsentrasi superoksida dismutase, katalase, gluthation peroksidase, dan asam

askorbat. Akibat ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan

menyebabkan stres oksidatif yang mengganggu fungsi normal spermatozoa.8,28

Stres oksidatif memicu terjadinya peningkatan peroksidasi lipid sehingga terjadi

kerusakan selular dan apoptosis sel spermatozoa yang mempengaruhi jumlah

spermatozoa.9,29

Terjadinya penurunan kuantitas spermatozoa akibat peningkatan radikal

bebas oleh gentamisin dapat diobati dengan antioksidan. Antioksidan berperan

dalam melindungi sel spermatozoa dari kerusakan oksidatif sehingga

meningkatkan fertilitas. Studi penelitian yang dilakukan oleh Akondi et al. (2011)

pada tikus wistar albino yang diinduksi gentamisin 5 mg/kgbb/hari selama 10 hari

yang diberikan bersamaan dengan rutin 10 mg/kgbb/hari dan naringin 10

mg/kgbb/hari selama 35 hari menunjukkan adanya peningkatan jumlah dan

motilitas spermatozoa secara signifikan (p<0.001) dibanding kelompok kontrol

yang hanya diberikan gentamisin. Hal tersebut disebabkan rutin dan naringin

mengandung bioflavonoid yang merupakan antioksidan berperan dalam

Page 45: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

31

menurunkan radikal bebas dan menghambat enzim xantin oksidase sehingga

menurunkan kerusakan oksidatif.29

Selain itu, studi penelitian yang dilakukan oleh Zahedi et al. (2010) pada

tikus wistar yang diberi ginger rhizome 100 mg/kgbb/hari yang diinduksi

gentamisin 5 mg/kgbb/hari 30 hari menunjukkan jumlah spermatozoa pada

epididimis meningkat secara signifikan (p<0.05) dibandingkan kelompok yang

hanya diberi gentamisin 5 mg/kgbb/hari. Ginger rhizome berperan sebagai

antioksidan sehingga dapat mengimbangi efek negatif dari gentamisin yang

menyebabkan ROS pada spermatozoa.48

Studi – studi penelitian tersebut sejalan dengan peneliti bahwa pemberian

antioksidan yaitu vitamin C 100 mg/kgbb/hari pada mencit yang sebelumnya

diinduksi gentamisin 5 mg/kgbb/hari dapat meningkatkan jumlah spermatozoa

secara signifikan (p<0.05) dibandingkan kelompok yang hanya diinduksi

gentamisin 5 mg/kgbb/hari. Adanya peningkatan jumlah spermatozoa disebabkan

vitamin C yang merupakan antioksidan non enzimatik berperan dalam

mendonorkan elektronnya sehingga menurunkan radikal bebas dan efektif dalam

melindungi spermatozoa dari kerusakan akibat stres oksidatif.13

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Akondi et al. dan Zahedi et al.

peneliti membandingkan persentase kenaikan jumlah spermatozoa dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti disajikan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Histogram persentase kenaikan jumlah spermatozoa

pada hewan coba yang diberikan antioksidan dan telah

dilakukan induksi gentamisin

0

20

40

60

80

Peneliti Akondi et al.

(2010)

"Rutin"

Akondi et al.

(2010)

"Naringin"

Zahedi et al.

(2010)

Ken

aik

an

ju

mla

h

sperm

ato

zo

a (

%)

Page 46: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

32

Pada gambar 4.3 didapatkan bahwa persentase kenaikan jumlah

spermatozoa pada peneliti, Akondi et al. (2010) yang menggunakan rutin dan

naringin, serta Zahedi et al. (2010) secara berturut turut adalah 60,3 %, 34,5 %

dan 32,1 %, serta 53,3 %. Adanya perbedaan persentase kenaikan jumlah

spermatozoa ini dapat dipengaruhi dari faktor terapi yang berbeda baik dosis, cara

pemberian, maupun lama pemberian.

Dari studi – studi penelitian yang telah dijelaskan menunjukkan bahwa

pemberian antioksidan dapat menurunkan kerusakan DNA spermatozoa sehingga

dapat meningkatkan fungsi spermatozoa.5 Dan pada penelitian ini, vitamin C

sebagai antioksidan efektif dalam meningkatkan kuantitas spermatozoa. Efek

vitamin C dalam meningkatkan kuantitas maupun kualitas spermatozoa telah

banyak dibuktikan oleh studi-studi penelitian pada hewan coba setelah diinduksi

oleh bahan yang dapat menurunkan kuantitas dan kualitas spermatozoa.

Studi penelitian yang dilakukan oleh Shittu et al. (2013) pada tikus wistar

yang diinduksi artesunat dan diberikan vitamin C 100 mg/kgbb oral selama 5 hari

dapat meningkatkan jumlah dan motilitas spermatozoa secara signifikan (p<0.05).

Selain itu, studi penelitian yang dilakukan oleh Sharma (2013) pada mencit albino

swiss yang diinduksi lead acetate dan diberikan pengobatan vitamin C sebesar 2

mg/kgbb secara oral selama 45 hari menunjukkan peningkatan jumlah

spermatozoa secara signifikan (p<0.01). Studi penelitian yang dilakukan Shittu et

al (2013) dan Sharma (2013) sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti

bahwa vitamin C dapat meningkatkan kuantitas spermatozoa.

Selain itu, studi penelitian yang dilakukan oleh Emadi et al. (2012) pada

tikus wistar yang dibuat unilateral cryptochirdism pada testis kiri dan diberikan

vitamin C sebesar 50 mg/kgbb, i.p, selama 60 hari menunjukkan hasil yang tidak

signifikan (p>0.05) pada jumlah maupun motilitas spermatozoa dibandingkan

kelompok cryptochirdism. Hal ini tidak sejalan dengan peneliti yang

menunjukkan adanya peningkatan jumlah spermatozoa yang signifikan (p<0.05)

pada mencit K3 dibanding K2. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh faktor etiologi

yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah spermatozoa. Kita ketahui

bahwa cryptochirdism merupakan kondisi dimana testis tidak turun ke skrotum

sehingga menyebabkan kerusakan sel germinal dan mengganggu proses

Page 47: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

33

spermatogenesis karena suhu yang tidak sesuai untuk fungsi testis. Selain itu

peningkatan suhu pada testis memperparah penurunan kuantitas dan kualitas

spermatozoa akibat terjadinya stres oksidatif yang merusak DNA spermatozoa

dan juga terjadi apoptosis sel spermatozoa.49

Dibandingkan dengan penelitian

yang dilakukan peneliti, etiologi yang menyebabkan penurunan jumlah

spermatozoa hanya disebabkan stres oksidatif akibat induksi gentamisin.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Emadi et al. (2012) yang

membuat unilateral cryptochirdism pada testis kiri tikus menyebabkan kuantitas

spermatozoa pada testis kanan juga mengalami penurunan yang signifikan.

Setelah pemberian vitamin C selama 60 hari, pada testis kanan menunjukkan

adanya peningkatan kuantitas spermatozoa secara signifikan (p<0.05)

dibandingkan kelompok cryptochirdism. Hal ini sejalan dengan peneliti, bahwa

vitamin C memberikan efek yang baik dalam membantu meningkatkan jumlah

spermatozoa dengan menurunkan jumlah radikal bebas, peroksidasi lipid

membran spermatozoa, dan kerusakan DNA spermatozoa.34

Vitamin C memiliki

efek proteksi dalam menjaga integritas membran serta mencegah kerusakan sel

germinal pada proses spermatogenesis.5

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan hewan coba mencit jantan

dewasa (Mus musculus L.). Mencit (Mus musculus L.) merupakan hewan pengerat

yang banyak digunakan sebagai model hewan dalam penelitian eksperimental

disebabkan pemeliharaan yang mudah dan tidak mahal, secara genetik memiliki

kesamaan dengan manusia, serta tingkat kesuburan yang tinggi. Mencit strain

DDY merupakan inbred strain dari strain ddY (Deutschland, Denken, Yonken).

Mencit ini menunjukkan pertumbuhan dan sistem reproduksi yang baik.50,51

Dalam melakukan penilaian fungsi spermatozoa dapat dinilai kuantitas

maupun kualitas spermatozoa. Namun, dalam penelitian ini peneliti menilai

kuantitas spermatozoa saja. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan faktor

instrumen dan keterbatasan waktu peneliti dalam melakukan penelitian.

Page 48: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

34

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan persentase

jumlah spermatozoa sebesar 60,3 % pada mencit yang diberikan vitamin C setelah

diinduksi gentamisin secara bermakna.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi parameter kualitas

spermatozoa yaitu motilitas dan morfologi spermatozoa.

2. Perlu dilakukan penelitian untuk mengkonfirmasi hasil penelitian yang

telah dilakukan secara in vivo.

3. Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai dosis vitamin C yang

paling optimal yang memberikan efek terhadap peningkatan jumlah

spermatozoa.

Page 49: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Zegers-Hochschild F, Adamson GD, de Mouzon J, Ishihara O, Mansour R,

Nygren K, et al. International Committee for Monitoring Assisted

Reproductive Technology (ICMART) and the World Health Organization

(WHO) revised glossary of ART terminology. Fertil Steril 2009;92:1520-4

2. Hassani, Fariba. Psychology of infertility and the comparison between two

couple therapies, in infertile pairs. Int J Innov Manag Technol 2010; 1(1):

25-28

3. Asr YA, Madaen K, Ebrahimi SH, Nejad AH, Koushavar H. Sexual

dysfunction and infertility in Tabriz in 2004. Urol J 2006; 3(2): 87-91

4. Hamada A, Esteves SC, Agarwal A. Unexplained male infertility :

potential causes and management. Hum Androl 2011; 1: 2-16

5. Agarwal A, Prabakaran SA. Oxidative stress and antioxidants in male

infertility: a difficult balance. Iran J Reprod Med 2005; 3(1): 1-8

6. Angulo C, Maldonado R, Pulgar E, Mancilla H, Cordova A, Villarroel F,

et al. Vitamin C and oxidative stress in the seminiferous epithelium. Biol

Ress 2011; 44(2): 169-180

7. Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 10th

ed. New York: The

McGraw-Hill; 2006

8. Zahedi A, Fathiazad FF, Khaki A, Ahmadnejad B. Protective effect of

ginger on gentamicin-induced apoptosis in testis of rats. Adv Pharm Bull

2012; 2(2): 197-200

9. Narayana, Kilarkaje. An aminoglycoside antibiotic gentamycin induces

oxidative stress, reduces antioxidant reserve, and impairs spermatogenesis

in rats. J Toxicol Sci 2008; 33(1): 85-96

10. Akram H, Firouz G, Abbas A, Samad Z. Beneficial effects of american

ginseng on epididymal sperm analyses in cyclophosphamide treated rats.

Cell J 2012; 14(2): 116-121

11. Zini A, Gabriel MS, Baazeem, A. Antioxidant and sperm DNA damage: a

clinical perspective. J Assist Reprod Genet 2009; 26(8): 427-432

Page 50: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

36

12. Padayatty SJ, Katz A, Wang Y, Eck P, Kwon O, Chen S, et al. Vitamin C

as an antioxidant: evaluation of its role in disease prevention. J Am Coll

Nutr 2003; 22(1): 22-35

13. Kefer JC, Agarwal A, Sabanegh E. Role of antioxidant in the treatment of

male infertility. Int J Urol 2009; 16: 449-457

14. Shittu ST, Oyeyemi WA, Okewumi TA, Salman TM. Role of oxidative

stress in therapeutic administration of artesunate on sperm quality and

testosteron level in male albino rats. Afr J Biotechnol 2013; 12(1): 70-73

15. Acharya UR, Mishra M, Patro J, Panda MK. Effect of vitamin c and e on

spermatogenesis in mice exposed to cadmium. Reprod Toxicol 2008;

25(1): 84-8

16. Martini, Frederic. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th

ed. San

Fransisco: Pearson; 2012

17. Tortora, Gerrard. Principles of anatomy and physiology. 12th

ed. United

States of America: John Wiley & Sons; 2009

18. Saladin, Ken. Anatomy & physiology. 5th

ed. New York: The McGraw-

Hill; 2010

19. Moore KL, Dalley AF, Agur AM. Clinically oriented anatomy. 6th

ed.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010

20. Junqueira CL and Carneiro. Basic histology: text & atlas. 11th

ed. New

York: The McGraw-Hill; 2005

21. Sherwood, Lauralee. Human physiology from cells to systems. 7th

ed.

United States of America: Brooks/Cole; 2010

22. Andrology Australia. Male Infertility a child of my own. Australia:

Andrology Australia; 2011

23. Kumar K, Raju AB. A review on male fertility. Hygeia J Drugs Med 2011;

3(1): 20-28

24. Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI)

dan Perhimpunan Fertilitas In Vitro Indonesia (PERFITRI). Konsensus

penanganan infertilitas. Jakarta: HIFERI & PERFITRI; 2013

25. Goodman LS and Gilman A. Goodman & gilman’s the pharmacological

basis of therapeutics. 11th

ed. New York: The McGraw-Hill; 2006

Page 51: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

37

26. MacNeil JD, Cuerpo L. Gentamicin [internet]. [cited 2014 September 4th

]

Available from: ftp://ftp.fao.org/ag/agn/jecfa/vetdrug/41-7-gentamicin.pdf

27. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. Farmakologi dan terapi.

Edisi 5. Jakarta: Badan penerbit FKUI; 2011

28. Khaki A, Afshin A, Iraj S, Baji P, Mahdi SA, Kachabi H. Comparative

Study of aminoglycoside (gentamicin & streptomycin) and

fluoroquinolone (ofloxcacin) antibiotics on testis tissue in rats: light and

transmission electron microscopic study. Pak J Med Sci 2009; 25(4): 624-

629

29. Akondi RB, Akula A, Challa SR. Protective effect of rutin and naringin on

gentamycin induced testicular oxidative stress. Eur J Gen Med 2011; 8(1):

57-64

30. Smith CM, Marks AD, Lieberman MA. Marks’s basic medical

biochemistry: a clinical approach. 2nd

ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins; 2005

31. Makker K, Agarwal K, Sharma, R. Oxidative stress & male infertility.

Indian J Med Res 2009; 129(4): 357-67

32. Venkatesh S, Deecaraman M, Kumar R, Shamsi MB, Dada R. Role of

reactive oxygen species in the pathogenesis of mitochondrial DNA

(mtDNA) mutations in male fertility. Indian J Med Res 2009; 129: 127-

137

33. Mahan LK, Escott S. Krause’s food & nutrition therapy. 12th

ed. United

States of America: Saunders Elsevier; 2008

34. Colagar AH, Marzony ET. Ascorbic acid in human seminal plasma :

determination and its relationship to sperm quality. J Clin Biochem Nutr

2009; 45(2): 144-9

35. Ogli SA, Enyikwola O, Odeh SO. Evaluation of the efficacy of separate

oral supplements compared with the combined oral supplements of

vitamin c and e on sperm motility in wistar rats. Niger J Physiol Sci 2009;

24(2): 129-135

36. Agarwal A, Prabakaran SA, Said TM. Prevention of oxidative stress injury

to sperm. J Androl 2005; 26(6): 654-660

Page 52: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

38

37. Donpunha W, Sompamit K, Pakdeechote P, Kukongviriyapan U,

Pannangpetch P, Kukongviriyapan V. Effect of vitamin c on cadmium-

induced oxidative stress in mice. Srinagarind Med J 2009; 24 (Suppl)

38. International conference on harmonisation of technical requirement for

registration of pharmaceuticals for human use. Detection of toxicity to

reproduction for medicinal products and toxicity to male fertility S5 (R2)

[internet]. [cited 2014 September 3rd

]. Available from :

http://www.ich.org/fileadmin/Public_Web_Site/ICH_Products/Guidelines/

Safety/S5_R2/Step4/S5_R2__Guideline.pdf

39. Jamsai D, O’Bryan MK. Mouse models in male fertility research. Asian J

Androl 2011; 13: 139-151

40. Fernandez C, Bellentani FF, FernandesG, Perobelli JE, Paula A,

Nascimento A, et al. Diet-induced obesity in rats leads to decrease in

sperm motility. Rep Biol Endocrinol 2011; 9: 32

41. Saalu LC, Akuna GG, Ogunmodede OS. Evidences for deleterious role of

free radicals in experimental varicocele using animal model. Br J Med

Med Res 2013; 3(4): 1125-1143

42. Schurmann A, Koling S, Jacobs S, Saftig P, Kraub S, Wennemuth G et al.

Reduced sperm count and normal fertility in male mice with targeted

disruption of the ADP-Ribosylation Factor-Like 4 (Arl4) Gene. Mol Cell

Biol 2002; 22(8): 2761-2768

43. Sharma DN. Ascorbic protects testicular oxidative stress and spermatozoa

deformationsin male swiss mice exposed to lead acetate. Univers J

Environ Res Technol 2013; 3: 86-92

44. Fetouh FA, Saied AE. Ameliorating effects of curcumin and propolis

against the reproductive toxicity of gentamicin in adult male guinea pig:

quantitative analysis and morphological study. Am J Life Sci 2014; 2(3):

138-149

45. Naglaa ZH, Hesham AM, Fadil HA, Motal A. Impact of metformin on

immunity and male fertility in rabbits with alloxan-induced diabetes. J Am

Sci 2010; 6(11): 417-426

Page 53: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

39

46. Ayinde OC, Ogunnowo S, Ogedegbe RA. Influence of vitamin c and

vitamin e on testicular zinc content and testicular toxicity in leads exposed

albino rats. BMC Pharmacol Toxicol 2012;13:17

47. World Health Organization. WHO laboratory manual for the examination

and processing of human semen. 5th

Ed. Switzerland: WHO Press; 2010

48. Zahedi A, Khaki A, Ahmadi-Ashtiani HR, Rastegar H, Rezazadeh S.

Zingiber officinale protective effects on gentamicin’s toxicity on sperm in

rats. J Med Plants 2010; 9(35): 93-98

49. Emadi L, Azari O, Gholipour H, Saeedi M. Effect of vitamin c on

epididymal sperm quality in the rat experimentally induced unilateral

cryptorchidism. Iran J Vet Surg 2012; 7: 63-74

50. JoVe Science Education Database. Model organisms II: Mouse, zebrafish,

and chick. An intorduction to the laboratory mouse: mus musculus. JoVE,

Cambridge, MA, doi: 10.3791/5129; 2014

51. Laboratory Animal Resource Bank [internet]. Japan: National Institute of

Biomedical Innovation; 2013 [cited 2014 September 3rd

]. Available from:

http://animal.nibio.go.jp/e_ddys.html

Page 54: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

40

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Keterangan Sehat Mencit

Page 55: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

41

Lampiran 2

Gambar Proses Penelitian

Sampel penelitian Pengukuran BB sampel

Vitamin C Injeksi intraperitoneal

Terminasi mencit

dengan dislokasi

leher

Proses sacrificed

diambil bagian vesikula

seminalis

Page 56: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

42

(Lanjutan)

Hemositometer Neubauer improved

Pembuatan suspensi

spermatozoa

Larutan george +

suspensi spermatozoa

Page 57: EFEK VITAMIN C TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26103/1/Herlina... · 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.3. Potongan

43

Lampiran 3

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Herlina Rahmah

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 21 Juli 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Narogong Elok Raya D 15 No. 1 RT/RW

001/010, Bekasi Timur

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1999 - 2005 : Sekolah Dasar Negeri Pengasinan VIII

2005 - 2008 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jakarta

2008 – 2011 : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jakarta

2011 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta