Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

7
Efek Samping OAT (Obat Anti TBC) 1. Lima agen lini pertama untuk terapi tuberkulosis. Pada praktiknya terapi dibuat dengan menggunakan regimen empat obat yaitu, isoniazid, rifampin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, sampai kerentanan isolat mikrobakterium klinis telah ditentukan. a. Isoniazid (INH) Isoniazid merupakan obat yang paling aktif dalam terapi tuberkulosis yang disebabkan oleh galur yang rentan. Izoniasid menghambat kebanyakan basil tuberkel pada konsentrasi sebesar 0,2 mcg/mL tau kurang dan bersifat bakterisidal untuk basil tuberkel yang aktif bertumbuh. Efek samping dari isoniazid, yaitu : Reaksi imunologis - Demam dan ruam pada kulit sesekali dijumpai. - Telah dilaporkan adanya lupus eritematosus sistemis (SLE) yang dipicu oleh obat. Toksisitas langsung - Hepapatitis yang terinduksi isoniazid merupakan efek toksik utama yang paling sering terjadi. Hepatitis klinis yang disertai hilangnya nafsu makan, mual,

description

eso oat

Transcript of Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

Page 1: Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

Efek Samping OAT (Obat Anti TBC)

1. Lima agen lini pertama untuk terapi tuberkulosis.

Pada praktiknya terapi dibuat dengan menggunakan regimen empat obat

yaitu, isoniazid, rifampin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, sampai

kerentanan isolat mikrobakterium klinis telah ditentukan.

a. Isoniazid (INH)

Isoniazid merupakan obat yang paling aktif dalam terapi tuberkulosis

yang disebabkan oleh galur yang rentan. Izoniasid menghambat

kebanyakan basil tuberkel pada konsentrasi sebesar 0,2 mcg/mL tau

kurang dan bersifat bakterisidal untuk basil tuberkel yang aktif

bertumbuh.

Efek samping dari isoniazid, yaitu :

Reaksi imunologis

- Demam dan ruam pada kulit sesekali dijumpai.

- Telah dilaporkan adanya lupus eritematosus sistemis (SLE)

yang dipicu oleh obat.

Toksisitas langsung

- Hepapatitis yang terinduksi isoniazid merupakan efek

toksik utama yang paling sering terjadi. Hepatitis klinis

yang disertai hilangnya nafsu makan, mual, muntah,

ikterus, dan nyeri kuadran kanan atas terjadi pada 1%

resipien isoniazid dan dapat memetikan, terutama jika obat

tersebut tidak segera dihentikan. Terdapat bukti histologis

adanya kerusakan hepatoselular. Hepatitis tergantung pada

usia dan jarang terjadi pada pasien yang berusia dibawah 20

tahun. Risisko hepatitis lebih besar pada pecandu alkohol

dan kemungkinan selama kehamilan serta pada masa pasca-

persalinanan.

- Neuropati perifer, keadaan ini lebih sering dijumpai pada

asetilator lambat, dan pasien dengan kondisi predisposisi;

seperti malnutrisi, alkoholisme, diabetes, AIDS, dan

uremia.

Page 2: Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

- Kelainan hematologi, seperti tercetusnya anemia defisiesnsi

piridoksin, tinitus, dan gangguan saluran cerna.

b. Rifampin

Rifampin merupakan turunan semisintetik rifamsin, suatu antibiotik

yang dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei.

Efek samping dari rifampin yaitu :

- Memunculkan warna jingga yang tidak berbahaya pada urine,

keringat, air ,mata, dan lensa kontak (lensa yang lunak dapat

terwarnai secara permanen).

- Efek sampingnya meliputi ruam, trombositopenia, nefritis, ikterus,

dan hepatitis (sesekali), proteinuria rantai ringan.

- Jika diberikan kurang dari dua kali seminggu, rifampin

menyebabkan sindrom seperti flu yang ditandai demam, menggigil,

mialgia, anemia, dan trombositopenia, dan terkadang tekait dengan

nekrotis tubular akut.

- Sangat menginduksi kebanyakan isoform sitokrom P450 (CYP

1A2, 2C9, 2C19, 2D6, dan 3A4) yang meningkatkan eliminasi

berbagai obet seperti metadon, antikoagulan, siklosporin, beberapa

antikonvulsan, penghambat protease, penghambat reverse

trancripe nonnukleosida, kontrasepsi dan obat lain.

c. Pirazinamid

Pirazinamid merupakan kerabat nikotinamid, stabil dan sedikit larut

dalam air. Obat ini menghambat basil tuberkel dan beberapa

mikrobakterium lain pada kadar sekitar 20 mcg/mL.

Efek samping pirazinamid, yaitu:

- meliputi hepatotoksisitas (pada 1-5% penderita) mual, muntah,

demam karena obat dan hiperurisemia. Dan hipeurisemia dialami

oleh semua penggunanya dan tidak menjadi alasan penghentian

terapi.

- Dapat mencetuskan atritis pirai akut.

Page 3: Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

d. Etambutol

Merupakan suatu senyawa sitetik, larut dalam air, stabil terhadap

panas.

Efek samping terhadap etambutol, yaitu:

- Hipersensitivitas (jarang terjadi)

- Neuritis retrobular

- Menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan dan buta warna

merah-hijau.

e. Streptomisin

Aktif terutama pada basil tuberkel ekstrasel. Strepstomisin bersifat

ototoksik dan nefrotik.

Efek samping streptomsin, yaitu:

- Vertigo dan tuli (paling sering terjadi dan bersifat permanen).

Toksisitas bergantung pada dosis, dan risikonya meningkat pada

usia lanjut.

2. Agen lini kedua untuk terapi tuberkulosis.

a. Etionamid

Etionamid secara kimiawi terkait dengan isoniazid dan juga menyekat

sintesis asam mikolat. Efek samping dari etionamid, yaitu:

- dapat menimbulkan iritasi lambung yang hebat dan gejala

neurologis (sehingga kita harus menetapkan dosis harian total

sebesar 500-750 mg).

- Bersifat hepatotoksik

b. Kapreomisin

Merupakan antibiotika yang penghambat sintesis protein peptida yang

didapat dari Sterptomyces capreolus. Efek samping dari kapreomisin,

yaitu:

- Bersifat nefrotoksik dan ototoksik

- Tinitus

- Tuli dan gangguan vestibular dapat terjadi.

Page 4: Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

- Injeksi dapat menimbukan rasa sakit setempat dan dapat timbul

abses.

c. Sikloserin

Merupakan penghambat sintesis dinding sel, dosis sikloserin

menghambat banyak galur M. tuberculosis. Efek dari sikloserin, yaitu:

- Neuropati perifer dan disfungsi sistem saraf pusat. Termasuk

depresi dan reaksi psikotik (efek samping sikloserin paling sering

terjadi pada 2 minggu pertama terapi).

d. Asam aminosalisilat (PAS)

Adalah antagonis sintesis folat yang hampir hanya aktif terhadap M.

tuberculosis, basil tuberkel biasanya dihambat in vitro oleh asam

aminosalisilat pada kadar 1-5 mcg/mL. Efek samping asam

aminosalisilat, yaitu:

- Ulkus peptikum dan pendarahan

- Hipersensitivitas, yang dapat menimbulkan gejala demam, nyeri

sendi, ruam kulit, hepatosplenomegali, hepatitis, adenopati, dan

granulositopenia. Sehingga harus dihentikan sementara waktu atau

permanen.

e. Kanamisin dan Amikasin

Kanamisin telah dih-gunakan dalam terapi tuberkulosis yang

disebabkan oleh galur resisten-streptomisin, sedangkan amikasin

dalam terapi tuberkulosis telah meningkat seiring meningkatnya

insidensi dan prevalensi tuberkulosis yang resisten terhadap berbagai

obat. Efek samping dari kanamisin dan amikasin, belum diketahui

dengan pasti.

f. Linezolid

Mengha,bat galur M. tuberculosis in vitro pada kadar 4-8 mcg/mL.

Efek samping pada linezolid, yaitu:

- Supresi sumsum tulang

- Neuropati optik dan perifer irreversibel.

Page 5: Efek Samping OAT-tugas Dr.luthfi

g. Fluorokuinolon

Menghambat galur M. tuberculosis pada kadar kurang dari 2 mcg/mL.

Efek samping fluorokuinolon, yaitu:

- Mual, muntah, diare

- Nyeri kepala, pusing, insomnia, ruam kulit, dan uji fungsi hati yang

abnormal.

- Melukai kartilago yang sedang tumbuh dan menyebakan artropati

(reversibel)

- Tendinitis

h. Rifabutin (Ansamisin)Turunan dari rifamisin dan berkaitan dengan rifampin. Mempunyai aktivitas terhadap M. tuberculosis, M. avium intracelullare, dan M. fortuitum. Memiliki efek samping yang sama dengan rifampin.

i. Rifapentin Merupakan suatu analog rifampin. Aktif terhadap M. tuberculosis dan M. avium. Efek samping rifapentin, yaitu sama denga efek samping rifampin.

Daftar Pustaka:

Katzung, Bertram G. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. EGC. Jakarta