Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

33
1. Anggie W (XI-2/05) 2. Chori Dwi A (XI- 2/08) 3. Dzakirotur R (XI-2/14) 4. Irene Dyah (XI- 2/20) 5. Listya P (XI-2/23) 6. M Iqbal (XI-2/24) 7. Puteri Arta (XI- 2/31) 8. Sevi Amanta (XI- 2/35) 9. Siska A P (XI- 2/37) 10.Siti Farida (XI- EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL

Transcript of Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Page 1: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

1. Anggie W (XI-2/05)

2. Chori Dwi A (XI-2/08)

3. Dzakirotur R (XI-2/14)

4. Irene Dyah (XI-2/20)

5. Listya P (XI-2/23)6. M Iqbal (XI-2/24)7. Puteri Arta (XI-

2/31)8. Sevi Amanta (XI-

2/35)9. Siska A P (XI-

2/37)10. Siti Farida (XI-

2/38)

EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL

Page 2: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

EFEK RUMAH KACA &

PEMANASAN GLOBAL

Page 3: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Pengertian Rumah KacaRa

dias

i Mat

ahar

i

Inframerah (IM)

Cahaya tampak

Ultra violet (UV)

Ketika sinar matahari mengenai kaca sebuah rumah kaca (green house), radiasi dengan gelombang pendek, yaitu cahaya tampak dan UV dapat menembus kaca, sedangkan IM dipantulkan oleh kaca.

Kalor radiasi gelombang pendek diserap oleh tanah dan tanaman menjadi hangat. Tanah dan tanaman yang hangat dapat kita golongkan sebagai sumber kalor yang lebih dingin dibandingkan dengan matahari yang suhunya sangat tinggi.

Tanah dan tanaman sebagai sumber kalor yang lebih dingin pada gilirannya akan memancarkan kembali kalor yang diserapnya dalam bentuk radiasi IM dengan panjang gelombang yang lebih panjang.

Page 4: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Energi dari kalor radiasi IM yang dipancarkan kembali oleh tanah dan tanaman ini tidak mampu menembus kaca. Energi ini diserap oleh molekul-molekul udara dalam kaca sehingga suhu udara dalam rumah kaca meningkat. Ini membuat suhu dalam rumah kaca dapat tetap hangat dibandingkan suhu luarnya. Keadaan ini membuat tanaman dalam rumah kaca dapat tumbuh subur.

Page 5: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Efek Rumah Kaca di Atmosfer Bumi

• Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi, setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi.

• Bagian yang diserap akan dipanaskan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas.

• Sinar inframerah tersebut di atmosfer akan diserap gas-gas rumah kaca seperti uap air, dan karbondioksida sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akhirnya mengakibatkan peningkatan suhu di lapisan troposfer dan di bumi.

• Hal tersebut menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di bumi.

Efek Rumah Kaca adalah terjadinya suatu proses pemanasan pada permukaan dari suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh adanya komposisi serta keadaan lingkar atmosfernya tersebut

Page 6: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Semakin banyak molekul-molekul karbon dioksida dan uap air yang terlibat dalam proses, maka semakin banyak radiasi IM yang diarahkan kembali ke permukaan bumi. Sebagai akibatnya suhu permukaan bumi akan meningkat lebih besar. Sebaliknya, lapisan-lapisan kaca pada rumah kaca tidak meningkatkan suhu pada rumah kaca secara berarti. Faktor pemanasan dalam rumah kaca sebenarnya adalah lapisan kaca menahan konveksi kalor yang akan terjadi dengan cara mengurungkan kalor radiasi tetap didalam rumah kaca. Proses ini tidak terjadi dengan kehadiran karbon dioksida dan uap air di atmosfer.

Page 7: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Page 8: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Apa yang Menyebabkan Efek Rumah Kaca Ini ?

Gas di atmosfer kita menyerap Infra merah dan meradiasikan sebagian panas kembali ke permukaan bumi Methane Nitrous oxide Chlorofluorocarbons Carbon dioxide (CO2)

Page 9: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Page 10: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Metana

Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat dikeluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.

Gas Rumah Kaca

Karbondioksida

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik.

Uap air

Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca.

Page 11: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Gas lainnya

Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium.Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon(CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet).

Nitrogen oksida

Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian.

Page 12: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Page 13: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Dampak Negatif Efek Rumah Kaca

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.

Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.

Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim. Iklim di bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.

Page 14: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Dampak Positif Efek Rumah Kaca

Atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup

Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan berhemat terhadap penggunaan energi dan bahan bakar fosil

Membuat manusia menjadi sadar bahwa pohon dan hutan memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.

Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik, kertas untuk didaur ulang menjadi barang yang ekonomis.

Page 15: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, dan daratan bumi

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “Sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.”

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global yang tidak alami yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Kunci Utama:

• Disebabkan oleh CO2• Diproduksi oleh aktivitas

manusia• Menggambarkan ancaman

serius pada bumi

Page 16: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Gas Penyebab Pemanasan Global

CO2, CH4 dan N2O

• Pembakaran bahan bakar fosil di sektor energi, transportasi dan industri

HFCs, CFC, PFCs dan SF6

• Industri pendinginan (freon) dan penggunaan aerosol

HFCs, PFCs dan SF6 menyumbang kurang dari 1%, tetapi potensi pemanasan jauh lebih tinggi

dibandingkan CO2, CH4 dan N2O

Page 17: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Efek

Ruma

h Kaca

Efek Umpa

n Bal

ik

Contoh :

1. Kasus pada proses penguapan air

2. Hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es

3. Kemampuan lautan untuk menyerap karbon akan berkurang bila menghangat

Penggundula

n Hutan

Penyebab Pemanasan Global

Page 18: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer

Konsumsi energy bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil menghandung karbon, sehingga pembakaran karbon pastilah mengkasilkan gas rumah kaca karbon dioksida.

Kerusakan hutan

Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida (CO2) dan mengubah menjadi oksigen (O2). Gas karbon dioksida merupakan gas rumah kaca sehingga kerusakan atau penggundulan huitan secara besar-besaran berarti hilangnya faktor penyerapan gas rumah kaca karbon dioksida di atmosfer.

Sampah organik

Sampah organik menghasilkan gas rumah kaca metana (CH4). Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana.

Pertanian dan Peternakan

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang yang menghasilkan gas metana, penggunaan pupuk, pembakaran sisa-sisa pertanian. Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9% karbondioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat daripada karbondioksida), nitrogen oksida (efek pemanasan global 296 kali lebih kuat daripada karbondioksida), serta amonia penyebab hujan asam.

Page 19: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Page 20: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

GAS RUMAH KACA

Gas-gas di atmosfer yang dihasilkan dari berbagai kegaiatan manusia. Gas ini berkemampuan menyerap radiasi matahari di

atmosfer sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi lebih hangat.

GLOBAL WARMING

Meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca di atmosfer menyebabkan meningkatnya suhu permukaan bumi secara

global.

GLOBAL CHANGE

Page 21: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Untuk jumlah yang sama, dampak Gas Rumah Kaca berbeda

INDEKS POTENSI PEMANASAN GLOBAL

GWP - (GLOBAL WARMING POTENTIAL)

Page 22: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Temperatur rata-rata global 1850 sampai 2006 relatif terhadap 1961–1990

Page 23: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

EMISI GAS RUMAH KACA INDONESIA

(1994)

Page 24: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

MENGUKUR PEMANASAN

GLOBAL

Hasil pengukuran

konsentrasi CO2 di Mauna Loa

Page 25: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Prakiraan peningkatan temperature terhadap beberapa skenario kestabilan (pita berwarna) berdasarkan Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Garis hitam menunjukkan prakiraan terbaik; garis merah dan biru menunjukkan batas-batas kemungkinan yang dapat terjadi

Page 26: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Model-model ini tidak secara pasti menyatakan bahwa pemanasan yang terjadi antara tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia; akan tetapi; mereka menunjukkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 didominasi oleh emisi gas-gas yang dihasilkan manusia

Dengan memasukkan unsur-unsur ketidakpastian terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan pemodelan iklim, IPCC memperkirakan pemanasan sekitar 1.1 °C hingga 6.4 °C (2.0 °F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100

Page 27: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Dampak Pemanasan Global

Naiknya Permukaan Air LautPemanasan akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun.

Page 28: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Iklim Mulai Tidak Stabil

• Gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.

• Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.

• Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.• Temperatur pada musim dingin dan malam hari

akan cenderung untuk meningkat.

Page 29: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

• Bagian Selatan Kanada, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh.

Pertanian

• Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.

• Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat

Page 30: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

• Para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.

• Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.

• Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, serbuk sari.

Kesehatan Manusia

Page 31: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Hewan dan Tumbuhan

• Hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.

• Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.

• Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Page 32: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Pengendalian Pemanasan Global

• Mengurangi produksi gas rumah kaca.

Kerjasama internasional mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

• Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain.

Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon).

• Menghilangkan karbondioksida di udara dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi.

Pohon, terutama yang mudah dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.

Page 33: Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Perjanjian Internasional

Menurut siaran pers dari program lingkungan PBB :

“Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara industri akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca yaitu karbondioksida, methana, nitrogen oksida, sulfur hexaflorida, HFC, dan PFC, yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-2012. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk Amerika Serikat, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Eslandia”.