Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

18
Pengaruh Ibu dengan Obesitas Kelas III pada Neonatus: Studi Kohort Retrospektif Berbanding Laura Gaudet 1,2 , Xiaowen Tu 3 , Deshayne Fell 3 , Darine El- Chaar 1 , Shi Wu Wen 1,3 & Mark Walker 1,3 1 Departement of Obstetrics and Gynaecolgy, University of Ottawa, The Ottawa Hospital, Ottawa, Ontario, Canada, 2Division of Maternal Fetal Medicine, The Moncton Hospital, Horizon Health Network, Moncton, New Brunswick, Canada and3 Ottawa Health Research Institute, Ottawa, Ontario, Canada Tujuan: Membandingkan neonatus yang lahir dari wanita dengan obesitas Kelas III dengan mereka yang memiliki ibu dengan berat badan normal. Metode: Dilakukan sebuah studi kohort retrospektif terhadap bayi tunggal lahir-hidup. Indeks massa tubuh (IMT) ibu sebelum hamil normal dan obesitas Kelas III dibandingkan kohort. Model regresi multivariabel digunakan untuk menentukan peluang relatif disesuaikan rasio (AOR) dan interval kepercayaan 95 % (CI) untuk outcome neonatal merugikan terpilih. Hasil: Bayi baru lahir yang terpapar obesitas Kelas III maternal memiliki risiko yang lebih besar untuk pertumbuhan janin berlebih dan pH arteri tali pusat rendah. Obesitas Kelas III protektif terhadap kecil untuk usia kehamilan dan berat badan lahir rendah. Tidak ada perbedaan dalam risiko kelahiran preterm, mekonium dalam cairan amnion atau inisiasi menyusui. Kesimpulan: Pengetahuan baru yang dihasilkan oleh penelitian ini memberikan informasi lebih lanjut tentang tantangan unik yang dihadapi oleh bayi baru lahir dari wanita dengan obesitas Kelas III, menyarankan perawatan yang lebih khusus dalam intrapartum dan periode neonatal mungkin dapat bermanfaat.

description

jr

Transcript of Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

Page 1: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

Pengaruh Ibu dengan Obesitas Kelas III pada Neonatus: Studi Kohort Retrospektif Berbanding

Laura Gaudet1,2, Xiaowen Tu3, Deshayne Fell3, Darine El-Chaar1, Shi Wu Wen1,3 & Mark Walker1,3

1Departement of Obstetrics and Gynaecolgy, University of Ottawa, The Ottawa Hospital, Ottawa, Ontario, Canada, 2Division of Maternal Fetal Medicine, The Moncton Hospital, Horizon Health Network, Moncton, New Brunswick, Canada and3 Ottawa Health Research Institute, Ottawa, Ontario, Canada

Tujuan: Membandingkan neonatus yang lahir dari wanita dengan obesitas Kelas III dengan mereka yang memiliki ibu dengan berat badan normal. Metode: Dilakukan sebuah studi kohort retrospektif terhadap bayi tunggal lahir-hidup. Indeks massa tubuh (IMT) ibu sebelum hamil normal dan obesitas Kelas III dibandingkan kohort. Model regresi multivariabel digunakan untuk menentukan peluang relatif disesuaikan rasio (AOR) dan interval kepercayaan 95 % (CI) untuk outcome neonatal merugikan terpilih. Hasil: Bayi baru lahir yang terpapar obesitas Kelas III maternal memiliki risiko yang lebih besar untuk pertumbuhan janin berlebih dan pH arteri tali pusat rendah. Obesitas Kelas III protektif terhadap kecil untuk usia kehamilan dan berat badan lahir rendah. Tidak ada perbedaan dalam risiko kelahiran preterm, mekonium dalam cairan amnion atau inisiasi menyusui. Kesimpulan: Pengetahuan baru yang dihasilkan oleh penelitian ini memberikan informasi lebih lanjut tentang tantangan unik yang dihadapi oleh bayi baru lahir dari wanita dengan obesitas Kelas III, menyarankan perawatan yang lebih khusus dalam intrapartum dan periode neonatal mungkin dapat bermanfaat.

Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Obesitas Kelas III, outcome neonatus

Page 2: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

Pendahuluan

Kehamilan yang ideal menghasilkan suksesnya kelahiran seorang neonatus sehat dan kondisi ibu yang baik. Akibat kehamilan yang merugikan terkadang dapat diprediksi dari karakteristik maternal pra kehamilan. Obesitas berat merupakan satu contoh dari kondisi pra kehamilan yang berhubungan dengan hasil yang jelek [1-5]. Meskipun hasil kehamilan maternal secara keseluruhan telah banyak dipelajari, masih sedikit informasi yang tersedia mengenai pengaruh obesitas berat maternal pada neonatus yang dilahirkan [6-9]. Kekuatan dari hasil penelitian yang telah ada dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil, dan neonatus biasanya diperiksa pada analisa kedua.

Kami memilih untuk fokus pada obesitas kelas III dimana Indeks Massa Tubuh (IMT) sama dengan atau lebih dari 40.000kgm2, menggunakan defenisi obesitas kelas III yang diakui oleh World Health Association (WHO) [10]. Individu dengan obesitas kelas III adalah yang paling banyak terpengaruh, dan berada pada resiko besar untuk berkembang menjadi masalah kesehatan yang berkaitan dengan obesitas, termasuk komplikasi kehamilan. Angka obesitas kelas III meningkat di Amerika Utara. Di Kanada, data terbaru yang diambil dari Canadian Community Health Survey tahun 2004 menunjukkan bahwa 3,8% dari wanita berusia diatas 18 tahun memiliki IMT pada rentang obesitas kelas III [11]. Angka ini menjadi lebih dari dua kali lipat sejak 1978/79, dimana pada saat itu 1,5% dari wanita Kanada dewasa memiliki derajat obesitas yang sama [11]. Di Amerika Serikat, prevalensi obesitas kelas III meningkat dari 0,78% pada 1986 menjadi 2,2% pada 2000 [12,13]. Berdasarkan informasi ini, maka diperkirakan 1 dari 30 wanita Amerika Utara memasuki kehamilan dengan berat badan berlebih yang berat, yang disebut sebagai obesitas kelas III. Apabila obesitas berat menyumbang pada kelahiran neonatus yang merugikan, penyedia pelayanan bayi baru lahir akan mendapati peningkatan jumlah dari komplikasi tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan hubungan antara obesitas kelas III maternal dan kelahiran neonatus yang merugikan menggunakan kohort retrospektif luas.

Metode

Kami mengadakan penelitian kohort retrospektif menggunakan data tanpa identitas dari dataset Better Outcomes Registry and Network (BORN) yang disimpan untuk Provisi Kanada Ontario. Kami mengidentifikasi semua kelahiran tunggal hidup pada atau di luar 20 minggu dan kehamilan 0 hari pada Ottawa Civic Hospital yang terjadi dari 1 Desember 2007 hingga 31 Maret 2010. Populasi ini dipilih karena Civic Hospital mulai mengumpulkan data tinggi dan berat badan pra kehamilan pada Desember 2007. Ijin etik diperoleh dari Research Ethics Board of The Children’s Hospital of Eastern Ontario untuk penggunaan dataset BORN.

Page 3: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

IMT ibu pra kehamilan (diukur dalam kg/m2) digunakan untuk mengklasifikasikan berat badan pra kehamilan. Kami menyertakan dyads ibu dan bayi yang IMT ibu pra kehamilannya normal (18,5-24,9 kg/m2) atau kategori obesitas kelas III (≤40 kg/m2). Tinggi dan berat badan ibu pra kehamilan diperoleh dari catatan antenatal. Sebagian besar informasi ini dilaporkan sendiri pada kunjungan antenatal pertama. Sejumlah kecil wanita tinggi dan berat badan awal kehamilannya diukur di klinik obstetri bariatrik khusus.

“Kelompok terpapar” meliputi bayi dengan ibu yang memiliki obesitas kelas III sebelum kehamilan. Masing-masing bayi yang terpapar ibu obesitas kelas III, dipilih dari sumber data dua bayi yang tidak terpapar obesitas kelas III (yaitu, memiliki ibu dengan IMT prakehamilan dalam batas normal), sesuai dengan kelompok usia dan paritas (jumlah kelahiran hidup). Kami mengumpulkan informasi faktor demografis maternal, meliputi usia, paritas, dan karakteristik neonatus, seperti usia gestasi dan berat badan lahir, dari register penduduk provinsi.

Kami menguji keluaran neonatus dari kehamilan berikut: kelahiran prematur, kecil masa kehamilan, besar masa kehamilan, berat badan lahir rendah, makrosomia, apgar skor 5 menit rendah, pH arteri tali pusat rendah, base excess arteri tali pusat tinggi, adanya mekonium, inisiasi menyusui, dan menyusui saat keluar dari rumah sakit. Kelahiran prematur diartikan sebagai kelahiran sebelum 37 minggu dan gestasi 0 hari. Kecil masa kehamilan adalah berat badan lahir <10 persentil dari usia gestasi, dan besar masa kehamilan adalah berat badan lahir >90 persentil dari usia gestasi. Berat badan lahir rendah diartikan sebagai berat awal <2500 gram. Diuji dua kelas makrosomia: batasan tradisional berat badan lahir >4000 gram dan dengan defenisi yang lebih stringent berat badan lahir >4500 gram. Apgar 5 menit yang rendah didefinisikan sebagai skor <7. pH arteri tali pusat dikatakan rendah apabila ≤7,1 dan base excess dianggap tinggi apabila ≤-12. Inisiasi menyusui didefinisikan sebagai upaya memberikan ASI sebagai nutrisi bayi, dan menyusui saat keluar dari rumah sakit didefinisikan sebagai upaya berkelanjutan dalam memberikan ASI sebagai nutrisi bayi pada saat keluar dari rumah sakit. Adanya mekonium diartikan sebagai ditemukannya mekonium pada cairan amnion sebelum atau saat persalinan.

Pertama kami membandingkan karakteristik dasar maternal dari bayi yang terpapar atau tidak terpapar ibu dengan obesitas kelas III. Kemudian kami membandingkan adanya neonatus hasil kehamilan yang merugikan diantara dua kelompok tersebut. Kami melakukan analisa regresi logistik untuk menguji hubungan independen antara paparan dengan obesitas kelas III maternal dan neonatus hasil kehamilan merugikan. Variabel yang diikutkan pada model ditentukan melalui pembahasan literatur dalam faktor konfonding potensial yang diidentifikasi. Kami menyertakan variabel independen berikut dalam model regresi (dengan pilihan variabel yang sesuai untuk masing-masing model individual nya): merokok selama kehamilan (ya atau tidak, dengan tidak sebagai kategori rujukan), kuartil pendidikan (persentase

Page 4: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

individu di kelompok sarjana, Q1 <25%, Q2 25-37%, Q3 38-49%, Q4 >50%, dengan Q1 sebagai kategori rujukan), kuintil pendapatan keluarga (median pendapatan keluarga berdasar kelompok, Q1 <$54052/th, Q2 $54053-68215/th, Q3 $68216-81348/th, Q4 $81349-97807/th, Q5 ≥$97807/th, dengan Q1 sebagai kategori rujukan), hipertensi (hipertensi kronis, dengan tidak sebagai kategori rujukan), diabetes (insulin dependen/non insulin dependen yang telah ada), usia gestasi (<37 minggu, 37-40 minggu, ≥41 minggu, dengan ≥41 minggu sebagai kategori rujukan, diabetes dan pre eklampsia. Hasilnya dipresentasikan sebagai odds ratio (OR) dan 95% confidence interval (CI), dimana nilai lebih besar dari 1 menyatakan resiko yang lebih besar terhadap hasil yang merugikan. Seluruh analisa statistik dilakukan menggunakan SAS Version 9.2.

Penghitungan ukuran sampel dilengkapi terlebih dahulu. Didapatkan bahwa 232 wanita pada kategori berat normal dan obesitas kelas III akan mengalami 8 kali peningkatan resiko melahirkan bayi dengan berat badan ≥ 4500 g, dengan kekuatan 80% dan α=0.05. keluaran makrosomia (berat badan lahir ≥ 4500 g) telah dipilih mejadi dasar penghitungan ukuran sampel karena secara klinis meningkat secara signifikan pada hasil neonatus yang merugikan diantara lainnya. Peningkatan 9 kali pada berat badan lahir ≥ 4500 g telah diamati dalam studi kohort retrospektif sebelumnya.

Hasil

Kami mengidentifikasi 7496 wanita yang melahirkan bayi tunggal antara 1 Desember 2007 dan 31 Maret 2010. Kami menyingkirkan 37 wanita yang melahirkan bayi mati dan 1 observasi dengan usia kehamilan <20 minggu. Dengan tambahan disingkirkan 498 wanita dengan IMT yang tidak tersedia, memberikan dataset akhir 6960 ibu dan bayi. 249 wanita dengan obesitas kelas III (IMT ≥ 40 kg/m2) dicocokkan dengan 446 wanita dengan berat normal (IMT 18,5-24,9 kg/m2).

Wanita dengan obesitas kelas III secara nyata cenderung menderita diabetes gestasional, diabetes prakehamilan (insulin dependen atau non insulin dependen), hipertensi kronis, hipertensi gestasional dan asma dibandingkan wanita dengan berat badan normal (Tabel I). Sebagai kelompok, wanita dengan obesitas kelas III secara nyata memiliki status sosioekonomi yang lebih rendah dan masa pendidikan yang lebih pendek (Tabel I). Penemuan ini berbanding terbalik terhadap kelas obesitas, dengan peningkatan resiko komplikasi kehamilan dan penurunan status sosioekonomi dan pendidikan sebagaimana kelas obesitas meningkat (data tidak ditampilkan).

Obesitas kelas III maternal tampak terlindung terhadap berat badan lahir rendah (≤2500 g) – nilai odd dari memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah diketahui menurun (OR= 0,07, 95% CI = 0,01-0,36). Resiko melahirkan bayi kecil masa kehamilan tidak berkurang secara nyata pada wanita dengan obesitas kelas III (Tabel II).

Page 5: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

Resiko pertumbuhan janin berlebih secara nyata meningkat pada wanita dengan obesitas kelas III. Nilai odd luas untuk usia kehamilan meningkat sekitar empat kali untuk bayi dari wanita dengan obesitas kelas III. Resiko makrosomia juga meningkat pada kelompok ini, dengan peningkatan sekitar 3,7 kali pada berat badan lahir >4000 g dan peningkatan 5,8 kali pada berat badan lahir >4500 g.

Resiko untuk rendahnya nilai Apgar tidak dapat dinilai sehubungan dengan sedikitnya jumlah keluaran, supresi data diperlukan sehubungan dengan resiko dari reidentifikasi. Bagaimanapun, terdapat peningkatan odd yang signifikan dari pH arteri tali pusat ≤7,1 pada bayi dari wanita dengan obesitas kelas III.

Diskusi

Dalam penelitian kohort retrospektif ini, kami enemukan bahwa paparan terhadap obesitas kelas III berhubungan dengan banyak akibat neonatal yang merugikan. Bayi baru lahir yang terpapar obesitas kelas III maternal memiliki resiko lebih besar untuk pertumbuhan janin berlebih dan pH arteri tali pusat yang rendah. Obesitas kelas III tampaknya aman dari kecil untuk usia kehamilan dan pertumbuhan janin kurang. Tidak terdapat perbedaan untuk kelahiran prematur, mekonium pada cairan amnion, apgar Skor yang rendah ataupun inisiasi menyusui.

Hasil yang kami peroleh konsisten dengan penelitian lainnya; hal ini unik karena kami telah menguji keluaran neonatal secara primer pada kelompok dari bayi yang lahir dari wanita dengan obesitas kelas III [6-9, 15-17]. Pada penelitian yang telah ada, keluaran neonatal yang terpapar obesitas kelas III maternal dianalisa sebagai keluaran sekunder atau pada analisa subgrup.

Peningkatan pertumbuhan janin berlebih merupakan merupakan temuan yang konsistendari penelitian. Beberapa penelitian, bagaimanapun, menunjukkan peningkatan dalam resiko dari kecil untuk usia kehamilan [10,18]. Penelitian ini tidak tampak mengkontrol koeksisting hipertensi selama kehamilan (meskipun pemilik dari satu penelitian menyingkirkan wanita dengan hipertensi essensial dari analisa mereka). Karena hipertensi jelas berhubungan dengan obesitas dan keterbatasan pertumbuhan, konfonding mungkin dapat menjelaskan temuan ini.

Page 6: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

Tabel 1. Distribusi karakteristik maternalKarakteristik Normal IMT (n=446)

n (%)Obesitas Kelas III (n=249)

n (%)Nilai p

Usia maternal (mean ± SE)IMT (mean ± SE)Paritas 0 ≥1Diabetes gestasional Tidak Ya HilangDiabetes insulin-dependent atau noninsulin-dependent Tidak Ya HilangHipertensi kronis Tidak Ya HilangHipertensi gestasional Tidak Ya HilangPre-eklampsia Tidak Ya HilangAsma Tidak Ya HilangMerokok pada kehamilan Tidak Ya HilangKuartil pendidikana

1(terendah) 2 3 4(tertinggi) HilangKuintil pendapatan keluargab

1 (terendah) 2 3 4 5 (tertinggi) Hilang

31.6 ± 0.1221.9 ± 0.04

1031 (41.2)1469 (58.8)

2431 (97.5)61 (2.5)8 (0.3)

2464 (98.8)29 (1.2)7 (0.3)

2468 (99.0)25 (1.0)7 (0.3)

2446 (98.1)46 (1.9)8 (0.3)

2425 (97.3)67 (2.7)8 (0.3)

2344 (94.0)149 (6.0)

7 (0.3)

2308 (92.6)185 (7.4)

7 (0.3)

327 (13.1)364 (14.6)392 (23.7)

1031 (41.2)186 (7.4)

413 (16.5)283 (11.3)284 (11.4)448 (17.9)886 (35.4)186 (7.4)

31.5 ± 0.33415.0 ± 0.36

106 (42.6)143 (57.4)

216 (85.4)37 (14.6)

1 (0.4)

242 (97.2)7 (2.8)0 (0.0)

222 (89.2)27 (10.8)

0 (0.0)

227 (91.5)21 (8.5)1 (0.4)

219 (88.3)29 (11.7)

1 (0.4)

221 (88.8)28 (11.2)

0 (0.0)

229 (92.3)19 (7.7)1 (0.4)

65 (26.1)52 (20.9)28 (24.9)37 (23.7)11 (4.4)

52 (20.9)42 (16.9)38 (15.3)43 (17.3)63 (25.3)11 (4.4)

.8625<.0001

.6844

<.0001

.0294

<.0001

<.0001

<.0001

.0013

.8905

<.0001

.0015

aPersentase individu pada kelompok sarjana, Q1<25%, Q2 25-37%, Q3 38-49%, Q4 >50%.bKelompok berdasarkan rerata pendapatan keluarga, Q1 <$54052/th, Q2 $54053-68215/th, Q3 $68216-81348/th, Q4 $81349-97807/th, Q5 ≥$97807/th.

Page 7: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

Tabel II. Outcome neonatal pada bayi dari wanita dengan obesitas dibanding wanita tanpa obesitas.Outcomea Normal IMT (n=446) Obesitas Kelas III (n=223)

Kelahiran preterm (uk <37 minggu) n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) b

Kecil untuk usia kehamilan (<10 persentil) n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) b

Besar untuk masa kehamilan (>90 persentil) n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) b,c

Berat badan lahir <2500 g n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) c,d

Berat badan lahir >4000 g n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) c,d

Berat badan lahir >4500 g n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) c,d

Inisiasi menyusui n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI)e

Menyusui saat keluar rumah sakitf

n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI)e

pH arteri tali pusat ≤7,1 n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI)d

Base excess arteri tali pusat ≤-12 n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI)d

Adanya mekonium n (%) Hilang (n) OR tidak sesuai (95% CI) OR sesuai (95% CI) g

49 (11.5)0 (0.0)1.001.00

34 (8.0)1 (0.2)1.001.00

40 (9.4)1 (0.2)1.001.00

27 (6.3)0 (0.0)1.001.00

44 (10.3)0 (0.0)1.001.00

6 (1.4)0 (0.0)1.001.00

387 (92.4)90 (20.2)

1.001.00

247 (96.5)38 (12.9)

1.001.00

13 (3.1)18 (4.0)

1.001.00

46 (11.6)22 (4.9)

1.001.00

54 (12.7)0 (0.0)1.001.00

29 (13.0)0 (0.0)

1.13 (0.74-1.73)0.93 (0.56-1.54)

12 (5.8)0 (0.0)

0.67 (0.36-1.28)0.75 (0.38-1.45)

69 (30.9)0 (0.0)

3.29 (2.31-4.69)4.29 (2.67-6.89)

8 (3.6)0 (0.0)

0.57 (0.26-1.23)0.07 (0.01-0.36)

53 (23.8)0 (0.0)

2.30 (1.60-3.32)3.70 (2.22-6.16)

18 (8.1)0 (0.0)

5.73 (2.30-14.23)5.78 (2.11-15.86)

190 (85.6)47 (21.1)

0.92 (0.87-0.98)0.96 (0.90-1.02)

115 (92.0)24 (16.1)

0.95 (0.90-1.01)0.97 (0.91-1.03)

20 (9.3)7 (3.1)

2.87 (1.46-5.66)2.36 (1.15-4.85)

17 (7.9)9 (4.0)

0.68 (0.40-1.16)0.70 (0.40-1.25)

22 (9.9)0 (0.0)

0.78 (0.49-1.24)1.00 (0.62-1.62)

Page 8: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus
Page 9: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

aSeluruh model disesuaikan untuk ibu perokok, kuartil pendidikan dan kuartil pendapatan keluarga, bersamaan dengan hal tersebut diidentifikasi secara khusus.

bDisesuaikan dengan penambahan untuk diabetes dan hipertensi.cPenyesuaian perkiraan resiko diolah dengan fungsi rantai logit sehubungan dengan konversi

dengan model log binomial.dDisesuaikan dengan penambahan untuk hipertensi, diabetes dan usia kehamilan.eDisesuaikan dengan penambahan untuk usia kehamilan.fHanya wanita yang menyusui intensif, n=149 untuk kasus, n=298 untuk kontrol.gDisesuaikan dengan penambahan pada usia kehamilan, diabetes dan pre-eklampsia.

Etiologi dari kelahiran prematur adalah kompleks dalam kelompok ini, dan hasilnya menjadi perdebatan. Kami telah menunjukkkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada resiko kelahiran preterm dalam populasi kami. Bagaimanapun, dataset yang kami pilih tidak mengizinkan pembedaan antara kelahiran prematur spontan atau atas indikasi (sebelum persalinan preterm atau ketuban pecah dini preterm). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kelebihan berat badan maternal berhubungan dengan peningkatan kelahiran preterm atas indikasi, tetapi aman untuk persalinan preterm spontan [19-22]. Ketidakmampuan membedakan kelahiran preterm atas indikasi dengan spontan dapat menjelaskan penemuan null kami.

Peralihan dari janin ke kehidupan neonatal tampak dipengaruhi oleh obesitas kelas III maternal. Penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan resiko nilai Apgar yang rendah pada bayi yang terpapar obesitas maternal [34]. Kami menemukan peningkatan resiko untuk asidosis ringan, yang ditunjukkan dengan pH arteri tali pusat ≤ 7,1. Sehubungan dengan resiko reidentifikasi karena kecilnya jumlah keluaran, kami tidak dapat menguji keluaran kematian janin dan kematian neonatus. Kami mengharapkan nilai ini dapat meningkat secara signifikan diantara bayi dari wanita dengan obesitas Kelas III, dimana resikonya sekitar dua kali pada kelompok obesitas umum (IMT ≥ 30 kg/m2) [23].

Sekarang muncul sedikit pertanyaan mengenai keuntungan jangka pendek dan jangka panjang untuk bayi dan ibu yang menyusui [24]. Telah diketahui bahwa obesitas maternal berpengaruh terhadap waktu menyusui serta kualitas dan kuantitas ASI [25,26]. Dalam penelitian ini, obesitas kelas III maternal tidak tampak mempengaruhi inisiasi menyusui atau disusui. Bagaimanapun, kami tidak dapat menguji nilai dari kelanjutan menyusui setelah waktu keluar dari rumah sakit. Peneliti lainnya telah menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai inisiasi menyusui pada kelompok ini [25]. Alasan dibalik ini adalah kompleks, tetapi meliputi keterbatasan fisik, kepecayaan diri yang rendah dan pengaruh persepsi bentuk tubuh, serta peningkatan keparahan penyakit pada periode pospartum [26]. Dengan adanya efek protektif dari menyusui terhadap penurunan berat badan pospartum dan obesitas pada anak, kelompok ini memerlukan pengetahuan dan

Page 10: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

dukungan tambahan terhadap keputusan untuk menyusui dalam upaya meningkatkan nilai inisiasi menyusui [27-29].

Kekuatan penelitian kami adalah digunakannya ukuran sampel luas yang relatif (n= 249) terhadap wanita dengan obesitas kelas III yang ditangani pada satu pusat. Campus Civic dari Ottawa Hospital memiliki klinik kebidanan bariatrik khusus yang melayani penduduk Ottawa dan sekitarnya. Civic Hospital ini sekarang secara rutin mengumpulkan data berat dan tinggi badan prakehamilan seluruh pasien dan menyalurkan data ini ke dataset BORN. Kami dapat memperbaiki kekuatan penelitian dengan melakukan studi kohort berbanding dimana kohort yang tidak terpapar menerima perawatan dari penyedia layanan yang sama dengan kohort yang terpapar. Hal ini memungkinkan perbandingan langsung terhadap keluaran neonatal menggunakan kombinasi dari perbandingan dan analisa regresi multipel untuk mengurangi konfonding potensial oleh demografis maternal dan faktor ekonomi.

Keterbatasan yang paling utama dari penelitian kami adalah penggunaan pelaporan sendiri dari berat badan prakehamilan. Sayangnya, sangatlah sulit untuk memperoleh berat badan prakehamilan terukur pada wanita hamil karena nilai tersebut biasanya tidak ada. Beberapa penelitian sekarang menemukan bahwa pelaporan sendiri mengenai berat dan tinggi badan terbaru sering tidak benar [30]. Hal ini mungkin karena meminta wanita untuk mengingat berat badan pra kehamilan menjadi lebih problematik. Data yang tercatat pada Civic Hospital merupakan kombinasi dari pelaporan sendiri berat badan pra kehamilan dan berat badan yang terukur pertama kali. Kami menyadari kecenderungan terjadinya bias ulangan, meskipun arah dan derajat bias tersebut tidak pasti. Penggunaan data hasil pelaporan sendiri, bagaimanapun, sama dengan penelitian lain terhadap efek berat badan maternal berlebih pada kehamilan dan perawatan klinis. Karena kelompok penelitian kami meliputi wanita yang memperoleh perawatan pada satu tempat, perluasan hasilnya kemungkinan terbatas.

Informasi ini penting untuk seluruh pasien serta pemberi pelayanan maternal dan neonatal. Konseling prakonsepsi terhadap wanita dengan obesitas Kelas III (dan obesitas dengan kelas yang lebih rendah) harus meliputi diskusi mengenai resiko neonatal potensial sebagai tambahan resiko maternal. Pengetahuan bahwa kesehatan bayi baru lahir terpengaruh oleh kelebihan berat badan ibu dapat menjadi senjata ke depan terhadap kepentingan pengoptimalisasian berat badan sebelum kehamilan. Karena berat badan pada masa gestasi berhubungan sinergis dengan keluaran neonatal lainnya, diharapkan pengaruh yang sama akan tampak pada keluaran neonatal [2,31,32]. Untuk itu, penting sekiranya wanita dengan obesitas Kelas III mengurangi pertambahn berat badan kehamilan mereka. Bahkan terdapat beberapa bukti yang menunjukkan

Page 11: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

bahwa penurunan berat badan sedikit saja selama kehamilan pada kelompok ini dapat memperbaiki keluaran kehamilan, termasuk pertumbuhan janin [33, 34]. Pengelolaan antepartum harus meliputi pengenalan peningkatan resiko pertumbuhan lebih / makrosomia dan persiapan untuk komplikasi potensial yang berhubungan dengannya (seperti distosia bahu dan perdarahan pospartum). Kebanyakan dari bayi-bayi ini memerlukan pengawasan lebih dekat dalam periode posnatalnya, meliputi resusitasi neonatal, monitor glukosa, pemeriksaan terhadap trauma berhubungan dengan persalinan, dan dukungan menyusui jangka panjang.

Di masa depan, penelitian terhadap penyebab yang mendasari keluaran neonatal yang merugikan (seperti pertumbuhan janin berlebih dan pH arteri tali pusat yang rendah) pada bayi dari ibu dengan obesitas akan menjadi sebuah keuntungan. Idelanya, kohort prospektif berkekuatan baik yang dirancang untuk menilai akibat jangka pendek dan jangka panjang dari bayi-bayi ini dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas dari pengaruh obesitas ibu pada kesehatan bayi.

Seiring peningkatan angka obesitas yang ekstrim di dunia pada wanita usia reproduktif, penyedia layanan ibu dan bayi baru lahir akan dihadapkan dengan komplikasi dengan frekuensi yang meningkat. Dua kohirt retrospektif saat ini telah diterbitkan dimana menguji akibat kehamilan pada individu dengan IMT prakehamilan ≥ 50kg/m2, satu di Inggris (1/1000 wanita hamil) dan satu lainnya di South Carolina (2/100 wanita hamil). Keduanya menunjukkan peningkatan resiko keluaran neonatal dan maternal yang merugikan (meliputi kelahiran prematur, perlunya perawatan neonatal intensif, dan nilai Apgar <7) pada kelompok tersebut. Hasil yang kami dapatkan mencakup individu dengan IMT prakehamilan ≥ 50kg/m2 dan konsisten dengan penemuan ini.

Kesimpulannya, kami telah menunjukan bahwa bayi dari wanita dengan obesitas Kelas III memasuki masa kehamilan mengalami peningkatan resiko keluaran kehamilan yang merugikan, meliputi pertumbuhan janin berlebih dan pH arteri tali pusat yang rendah. Informasi ini akan memberi pengetahuan lebih terhadap penyedia pelayanan neonatal dan maternal sehingga mereka dapat mengantisipasi dan mempersiapkan kelahiran bayi dari wanita dengan obesitas kelas III. Penelitian ini juga menyediakan bukti kedepannya untuk kepentingan program nasional yang dirancang untuk mengoptimalisasi berat badan prakehamilan, dengan harapan perbaikan keluaran terhadap bayi baru lahir dan ibu mereka. Idealnya, para pembuat keputusan akan mempertimbangkan informasi ini dalam mengembangkan dan mendanai program-program seperti itu. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menentukan komponen yang optimal dari program optimalisasi berat badan prakehamilan, dimana harus

Page 12: Efek Dari Ibu Dengan Obesitas Kelas III Pada Neonatus

menjadi bagian dari pelaksanaan kesehatan masyarakat yang lebih luas. Upaya bersama antara kesehatan masyarakat, dokter, ahli gizi, fisioterapis, psikolog, dan lainnya harus dilakukan. Kepentingan dari perbaikan berat badan pra kehamilan seharusnya tidak dianggap remeh karena hal ini mewakili kesempatan untuk memperbaiki kesehatan dua warga negara – ibu dan penerus masa depannya.