Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

5
1.1.1.1.1 Edukasi Gizi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui 1. Latar Belakang Posyandu merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat. Penyelenggara Posyandu ini merupakan kader yang berasal dari anggota PKK dan tokoh masyarakat yang telah dilatih sebelumnya(dr.Zulkifli,2003). Tugas kader di Posyandu salah satunya adalah mengukur tinggi badan dan berat badan. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di tiap Posyandu, cara pengukuran antropometri oleh kader masih jauh dari ideal. Oleh karenanya pelatihan antropometri untuk kader perlu dilakukan. 2. Masalah Pengukuran antropometri masih jauh dari ideal 3. Tujuan Tujuan Umum Meningkatkan pengetahuan kader terkait pengukuran antropometri Tujuan Khusus 1)Memberikan pengetahuan terkait cara pengukuran berat badan yang benar sesuai usia sasaran dan alat yang digunakan 2)Memberikan pengetahuan terkait cara pengukuran tinggi badan yang benar sesuai usia sasaran dan alat yang digunakan 4. Strategi dan Metodologi Pendekatan Strategi Pendekatan Strategi pendekatan dilakukan dengan melakukan pendekatan pada kader-kader di masing-masing posyandu di desa Ngadirejo.

description

Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

Transcript of Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

Page 1: Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

1.1.1.1.1 Edukasi Gizi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

1. Latar Belakang

Posyandu merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar

terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat.

Penyelenggara Posyandu ini merupakan kader yang berasal dari anggota PKK dan tokoh

masyarakat yang telah dilatih sebelumnya(dr.Zulkifli,2003).

Tugas kader di Posyandu salah satunya adalah mengukur tinggi badan dan berat badan.

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di tiap Posyandu, cara pengukuran

antropometri oleh kader masih jauh dari ideal. Oleh karenanya pelatihan antropometri untuk

kader perlu dilakukan.

2. Masalah

Pengukuran antropometri masih jauh dari ideal

3. Tujuan

Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan kader terkait pengukuran antropometri

Tujuan Khusus

1) Memberikan pengetahuan terkait cara pengukuran berat badan yang benar sesuai usia

sasaran dan alat yang digunakan

2) Memberikan pengetahuan terkait cara pengukuran tinggi badan yang benar sesuai usia

sasaran dan alat yang digunakan

4. Strategi dan Metodologi Pendekatan

Strategi Pendekatan

Strategi pendekatan dilakukan dengan melakukan pendekatan pada kader-kader di

masing-masing posyandu di desa Ngadirejo.

Metodologi Pendekatan

Metodologi pendekatan yang digunakan yaitu dengan metode sharing atau diskusi non

formal dengan membentuk kelompok kecil berisi 7-8 orang dengan bantuan alat ukur

antropometri seperti timbangan injak, microtoise, metlin, pita LILA.

5. Sasaran dan Jumlah Peserta

Sasaran Penyuluhan yaitu seluruh kader baik Posyandu Balita maupun Posyandu Lansia

desa Ngadirejo. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan antropometri ini yaitu 15 orang.

Page 2: Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

6. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung

Dukungan penuh dari bidan desa, perangkat desa dan kepala desa Ngadirejo

Tersedianya sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk terlaksananya kegiatan.

Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kader di desa Ngadirejo

Peserta antusias dengan materi yang diberikan sehingga dapat terjadi interaksi dua arah.

Faktor Penghambat

Keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan.

Keterbatasan tenaga pelaksana kegiatan karena dilaksanakan dalam dua kelas.

7. Waktu

Kamis 18 Oktober 2012. Pukul 09.00 – 11.00 WIB

8. Tempat

Balai Desa Ngadirejo

9. Alat dan Bahan

Laptop

Alat tulis

Booklet

Form Registrasi

Kamera

Poster

10. Sasaran Penyuluhan dan Jumlah Peserta

Sasaran Penyuluhan yaitu Ibu-ibu balita dan bayi yang berkunjung ke

posyandu. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan yaitu 25 orang

11. Teknis Pelaksanaan

Posyandu balita dan bayi

Penyuluhan

12. Susunan Acara Penyuluhan

Waktu Kegiatan 09.00 – 09.15 Persiapan penyuluhan09.15 – 09.20 Pelaksanaan posyandu09.20 – 09. 23 Registrasi dan pembagian booklet09.23 – 09.35 Penyuluhan gizi ibu menyususi, ASI

Eksklusif, MP-ASI, PHBS, cara mempesiapkan makanan yang aman

Page 3: Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

09.35 – 09.40 Tanya jawab

13. Petugas Penyuluhan

- Pemberi materi : Indah Asrifah dan Silmi Rosmala H.

- Dokumentasi : Amelia Faradina

- Distribusi booklet : Pramega Haristya P.

- Registrasi : Nur Anggraeny PB dan Nura Sumandini

- Properti : Yongki Kartawijaya

14. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung

Dukungan penuh dari kader langlang 3

Tersedianya sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk terlaksananya kegiatan

Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan

Adanya pemutaran video yang dapat menarik perhatian ibu-ibu

Faktor Penghambat

Ketidaktepatan waktu pelaksanaan kegiatan.

Keadaan yang tidak memungkinkan untuk pelaksanaan preetest maupun posttest karena

situasi yang tidak mendukung

Suasana yang gaduh karena beberapa balita yang menangis dan mengompol

Kurangnya antusias ibu-ibu tantang pentingnya penyuluhan ini.

Kesibukan ibu-ibu yang membuat mereka segera meninggalkan posyandu sebelum

mendapatkan penyuluhan.

15. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring :

Acara berjalan lancar sesuai rencana. Selama berjalannya acara, peserta diberikan materi

penyuluhan tentang MP ASI dan akhir acara, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya.

Evaluasi :

Output : peserta yang hadir sebanyak 25 orang

Outcome : masyarakat memahami materi penyuluhan yang dit

jukkan dengan antusiasme peserta pada waktu tanya jawab.

Impact :masyarakat dapat menerapkan pemberian MP ASI dengan baik.

Page 4: Edukasi Gizi Ibu Hamil Dan Ibu Menyusui

16. Rincian Biaya

Pembuatan leaflet Rp31.250,00+

TOTAL Rp31.250,00

17. Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

Dengan melihat hasil monitoring selama pelaksanaan penyuluhan berlangsung

dan melihat hasil evaluasi berupa jumlah peserta penyuluhan serta sesi tanya jawab yang

berlangsung setelah penyuluhan maka dapat dikatakan bahwa penyuluhan pada usia remaja di

SMP Islam Fatahillah Langlang ini berhasil. Dengan demikian diharapkan akan terjadi

perubahan sikap dan perilaku terkait materi yang diberikan.

Saran

Diharapkan di sekolah dialokasikan waktu, tempat maupun tenaga khusus yang

menangani pendidikan atau konsultasi terkait gizi dan kesehatan remaja sehingga remaja

bisa selalu bisa meng-update info terkait hal tersebut.