Editan_Asuhan Keperawatan Pada Chepal Hematoma

6
ASUHAN KEPERAWATAN PD CHEPAL HEMATOMA Definisi - Pengumpulan darah di bawah periosteum (perdarahan subperiosteal) pd satu atau lebih tulang tengkorak, biasanya pd tulang parietal atau oksipital. Etiologi - Terjadi karena perlukaan pd periosteum tulang tengkorak selama proses persalinan dan kelahiran. - Walaupun tidak ada trauma pd proses persalinan, cephal hematoma bisa terjadi karena adanya gangguan hemostasis pd infant. - Perlukaan sering terjadi pd primipara dan sering dihubungkan dgn persalinan menggunakan forceps dan ekstraksi vakum. - Penyebab trauma periosteum meliputi: - Penekanan kepala yg lama pada serviks, perineum, atau tulang pubis. - Perlukaan karena pisau forceps. - Kesulitan rotasi manual dari kepala. - Kompresi dan relaksasi forceps yg cepat pd kepala janin sbg pencetus kelahiran. Patofisiologi - Cephal hematoma merupakan lesi umum yg terjadi pada 1% - 2% kelahiran hidup. - Sering terlihat pd persalinan traumatik dan instrumental. Persalinan ini dapat menyebabkan ruptur pembuluh darah, shg mengakibatkan perdarahan pd area antara tulang tengkorak dan periosteum. - Perdarahan subperiosteal ini prosesnya lambat shg pembengkakan baru terlihat beberapa jam sesudah proses kelahiran. Manifestasi Klinis - Pembengkakan (benjolan) pd kepala bayi yg berisi darah, dan akan nampak dalam beberapa jam setelah kelahiran. - Pembengkakan akan bertambah besar, dan kemudian akan menghilang setelah beberapa minggu atau bulan. - Karena perdarahan terjadi di bawah periosteum, maka pembengkakan dibatasi oleh tulang yg mengalami trauma, dan pembengkakan tidak melewati garis sutura. Hal ini membedakan cephal hematoma dgn caput succedaneum. - Perdarahan yg terjadi tidak terlalu berpengaruh thd sirkulasi secara umum. Komplikasi 1

description

asuhan keperawatan shepal hematoma

Transcript of Editan_Asuhan Keperawatan Pada Chepal Hematoma

Page 1: Editan_Asuhan Keperawatan Pada Chepal Hematoma

ASUHAN KEPERAWATAN PD CHEPAL HEMATOMA

Definisi- Pengumpulan darah di bawah periosteum (perdarahan

subperiosteal) pd satu atau lebih tulang tengkorak, biasanya pd tulang parietal atau oksipital.

Etiologi- Terjadi karena perlukaan pd periosteum tulang tengkorak selama

proses persalinan dan kelahiran.- Walaupun tidak ada trauma pd proses persalinan, cephal

hematoma bisa terjadi karena adanya gangguan hemostasis pd infant.

- Perlukaan sering terjadi pd primipara dan sering dihubungkan dgn persalinan menggunakan forceps dan ekstraksi vakum.

- Penyebab trauma periosteum meliputi:- Penekanan kepala yg lama pada serviks, perineum, atau tulang

pubis.- Perlukaan karena pisau forceps.- Kesulitan rotasi manual dari kepala.- Kompresi dan relaksasi forceps yg cepat pd kepala janin sbg

pencetus kelahiran.

Patofisiologi- Cephal hematoma merupakan lesi umum yg terjadi pada 1% - 2%

kelahiran hidup. - Sering terlihat pd persalinan traumatik dan instrumental.

Persalinan ini dapat menyebabkan ruptur pembuluh darah, shg mengakibatkan perdarahan pd area antara tulang tengkorak dan periosteum.

- Perdarahan subperiosteal ini prosesnya lambat shg pembengkakan baru terlihat beberapa jam sesudah proses kelahiran.

Manifestasi Klinis- Pembengkakan (benjolan) pd kepala bayi yg berisi darah, dan akan

nampak dalam beberapa jam setelah kelahiran.- Pembengkakan akan bertambah besar, dan kemudian akan

menghilang setelah beberapa minggu atau bulan.- Karena perdarahan terjadi di bawah periosteum, maka

pembengkakan dibatasi oleh tulang yg mengalami trauma, dan pembengkakan tidak melewati garis sutura. Hal ini membedakan cephal hematoma dgn caput succedaneum.

- Perdarahan yg terjadi tidak terlalu berpengaruh thd sirkulasi secara umum.

Komplikasi - Cephal hematoma masif kadang-kadang dapat mengakibatkan

kehilangan darah cukup banyak atau mungkin terdapat patah tulang tengkorak yg disertai perdarahan intrakranial.

- Hiperbilirubinemia mungkin terjadi selama proses resolusi dari hematoma.

- Infeksi lokal dapat terjadi, yg ditandai dgn peningkatan pembengkakan secara tiba-tiba.

Penatalaksanaan - Tidak diperlukan pengobatan khusus karena cephal hematoma

dapat menghilang dgn sendirinya dalam beberapa minggu.- Harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut secara radiologis thd

tulang tengkorak apabila terjadi pembesaran hematoma dan terlihat tanda-tanda perdarahan yg ekstensif.

- Dilakukan pemeriksaan faktor koagulasi yg mungkin terjadi pd bayi yg menderita trombositopenia berat.

- Dilakukan transfusi jika terjadi perdarahan masif.

1

Page 2: Editan_Asuhan Keperawatan Pada Chepal Hematoma

- Lesi yg menyebabkan perdarahan berat pd area atau yg melibatkan fraktur jaringan membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

- Vitamin K dapat diberikan untuk mengurangi perdarahan lebih lanjut.

- Area harus dilindungi dari injuri.- Infeksi yg menyebabkan pembentukan abses harus di drainase,

walaupun ini jarang terjadi.- Terdapat kontraindikasi melakukan insisi dan drainase untuk

mengeluarkan darah, karena dapat menyebabkan infeksi pd cephal hematoma yg sebenarnya tidak berbahaya.

Prognosa- Prognosa cukup baik karena pembengkakan akan menghilang

dalam beberapa minggu atau bulan.- Pd proses pengecilan, terjadi pembekuan darah pd tepi luka dan

menjaga cairan tetap berada di tengah.- Osifikasi jarang terjadi pd tempat pembekuan, hal ini mungkin

dapat menyebabkan deformitas permanen (penonjolan) pd tulang tengkorak.

- Dapat menyebabkan cacat yg menyerupai kista selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

- Kesehatan anak tidak terpengaruh, dan tidak terjadi kerusakan otak.

ASUHAN KEPERAWATAN PD CHEPAL HEMATOMA

Pengkajian- Kaji kondisi kepala.- Kaji luasnya benjolan atau perdarahan.- Kaji letak perlukaan.- Kaji tanda-tanda infeksi.- Kaji tanda-tanda anemia, menunjukkan adanya perdarahan hebat.

Diagnosa Keperawatan1. Resiko tinggi terhadap nyeri b.d trauma jaringan.2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d perdarahan.3. Resiko tinggi terjadinya infeksi b.d trauma jaringan.4. Kurang pengetahuan orang tua b.d kurangnya informasi atau

pengalaman dalam merawat bayi.5. Resiko gangguan integritas kulit b.d imobilisasi.

Evaluasi1. Apakah bayi bernapas normal atau tidak.2. Apakah area edema mengalami perubahan ukuran (membesar atau

mengecil).3. Apakah bayi menunjukkan tanda-tanda infeksi.4. Apakah keluarga sudah mengerti tentang perawatan bayi dgn

cephal hematom.5. Apakah integritas kulit tetap baik.

Dokumentasi- Lingkar kepala dan tanda-tanda vital.

2

Page 3: Editan_Asuhan Keperawatan Pada Chepal Hematoma

Dx. Resiko tinggi terhadap nyeri b.d trauma jaringan

Hasil yg diharapkan:- Menunjukkan berkurangnya frekuensi menangis.- Menghilangkan ansietas dan ketegangan BBL.

Intervensi – Mandiri:- Evaluasi perilaku bayi : ekspresi muka, tekanan pd mata,

pembengkakan alis mata, alur nasolabial, ekspresi vokal.- Mengatur posisi sesuai kebutuhan dan menciptakan suasana

lingkungan yg nyaman.- Mengurangi rangsangan pd daerah fraktur.- Kaji apa yg telah dilakukan orang tua sebelumnya dan

keberhasilan intervensi tersebut.- Memberikan sentuhan terapeutik.

Dx. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d perdarahan

Hasil yg diharapkan:- Kebutuhan cairan terpenuhi secara normal.- Intake dan output seimbang.

Intervensi – Mandiri:- Pantau input dan output cairan. Perhatikan warna dan konsentrasi

urine, kristal yg berwarna bersih pd popok.- Kaji kondisi turgor kulit, konjungtiva mata, dan mulut.- Lakukan pemberian cairan oral. Perhatikan jumlah cairan yg

ditelan dan yg dimuntahkan.

Intervensi – Kolaborasi:- Pemberian vitamin K.- Pemberian cairan IV sesuai program.

Dx. Resiko tinggi terjadinya infeksi b.d trauma jaringan

Hasil yg diharapkan:- Bebas dari tanda-tanda infeksi.- Menunjukkan pemulihan tepat waktu, perdarahan dapat diabsorpsi

tubuh kembali.

Intervensi – Mandiri:- Kaji usia gestasi BBL.- Sikat dan cuci tangan dgn antiseptik sebelum memasuki ruang

perawatan bayi, setelah kontak dgn material yg terkontaminasi, dan setelah memegang setiap bayi.

- Pantau petugas, orang tua, dan pengunjung thd penyakit infeksius, lesi kulit, demam, atau herpes. Batasi kontak dgn bayi secara tepat.

- Memelihara peralatan individu dan bahan-bahan persediaan untuk setiap bayi.

- Inspeksi kulit setiap hari thd ruam atau kerusakan integritas kulit. Gunakan sabun lembut dan lap kulit dgn perlahan untuk mengeringkan setelah mandi, hindari menggosok secara berlebihan.

- Anjurkan menyusui dini secara tepat.- Perhatikan adanya alergi, penurunan BB, penurunan suhu, ikterik,

atau lesi yg terlihat. Isolasi bayi sesuai indikasi. Beritahu dokter.

Intervensi – Kolaborasi:- Pantau pemeriksaan laboratorium

o Jumlah sel darah putih.o Kadar serum IgE, IgM, dan IgG.o Kultur lesi, pustula, atau drainase, kultur darah.

3

Page 4: Editan_Asuhan Keperawatan Pada Chepal Hematoma

Dx. Kurang pengetahuan orang tua b.d kurangnya informasi atau pengalaman dalam merawat bayi

Intervensi – Mandiri:- Tentukan tingkat pemahaman orang tua tentang kebutuhan

fisiologis bayi dan adaptasi thd kebutuhan ekstra-uterus berkenaan dgn nutrisi, kebutuhan pernapasan, fungsi usus dan bladder. Berikan informasi dan perbaiki kesalahan konsep bila dibutuhkan. Anjurkan diskusi dan pertanyaan.

- Diskusikan tentang pengertian, penyebab, dan terapi cephal hematom.

- Diskusikan dan demonstrasikan cara perawatan thd cephal hematom.

- Diskusikan kebutuhan nutrisi, variasi dalam pemberian makanan, dan cara mengkaji keadekuatan hidrasi dan nutrisi.

- Bantu keluarga mengidentifikasi hal-hal yg perlu penanganan medis segera.

Dx. Resiko gangguan integritas kulit b.d imobilisasi

Hasil yg diharapkan:- Tidak ditemukan tanda-tanda gangguan integreitas kulit yg

ditandai dgn kulit tetap utuh.

Intervensi – Mandiri:- Pertahankan posisi postur tubuh yg sesuai.- Rubah posisi setiap 2 jam sekali atau sesuai kebutuhan dan

kondisi.- Kaji area kulit, adanya lecet.

4