Edisi_04 (22)

4
Weekly News Profesi Edisi 4/Agustus/2012 Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita Hal ini terungkap ketika beberapa mahasiswa tersebut ingin mendaftar di instansi pemerintah baik sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) maupun program yang dicanangkan instansi tersebut. Alangkah kagetnya ketika mer- eka mencoba registrasi NIM dan nama mereka ternyata belum terdaftar di Dikti. “Saya sangat stres,” ujar Vina (samaran) alumni pendidikan bahasa inggris angkatan 2005. Hal ini baru diketahui Vina ketika berencana mendaf- tar pada program Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (SM3T) untuk gelombang kedua Agus- tus ini. Ia kecewa sebab baru mengeta- huinya, padahal ia telah menyelesaikan pendidikannya di tahun 2010 lalu. Kuat dugaan, diperkirakan semua alumni dari penyataraan di FBS terindikasi diberikan ijazah serupa. “Saya tidak bisa kalau seperti ini, kami sudah membayar mahal untuk ikut penyataraan tapi ternyata kami ditipu,” keluh alumni lainnya Ira (samaran). Mereka bahkan mengancam melaporkan pihak ke kepolisian. Nada kecewa juga dilontarkan Sula (samaran), mahasiswa angkatan 2008 ini juga menyesali hal ini. Ia menganggap, ke- jadian ini mutlak bersumber dari kesalahan dari prodi bersangkutan. Kejanggalan itu katanya sudah terlihat saat mereka mem- bayar SPP di jurusan. Proses pembayaran SPP tersebut selain berbeda dengan maha- siswa reguler juga tanda bukti pembayaran bukan dikeluarkan universitas. “Menurutku pejabat yang terkait dalam hal ini harus segera didatang- kan dan menyelesaikannya, penjahat akademik harus diproses secara hukum, jangan dilindungi,” pinta Sula. PR I Salahkan Fakultas Sementara itu, Pembantu Rek- tor bidang Akdemik (PRI), Sofyan Salam menyalahkan pihak fakultas dan prodi terkait masalah ini. Menurutnya semua operator Pangkalan Data Pergu- ruan Tinggi (PDPT) setiap prodi harus melaporkan data-data mahasiswa atau alumni secara rutin. “Makanya fakultas jangan teledor,” katanya. Hal serupa juga dilontarkan Kepala ICT Rusli. Rusli mengatakan pihaknya sudah memasukkan semua data dari fakultas dan mengirimnya ke BAAK. “Kami hanya menerima data dari fakultas dan mengirimnya ke BAAK,” ungkap- nya. Lanjut Rusli, dalam permasalahan Sejumlah mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) panik lantaran ijazah yang mereka terima tidak terdaftar di Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti). Para mahasiswa ini umumnya adalah mahasiswa penyetaraan Pendidikan Bahasa Inggris. Bersambung ke halaman 4... Penyetaraan Bahasa Inggris Peroleh Ijazah Ilegal GRAFIS: YASIR-PROFESI

description

 

Transcript of Edisi_04 (22)

Page 1: Edisi_04 (22)

1

Weekly News Profesi Edisi 4/Agustus/2012Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

www.profesi-unm.org

Hal ini terungkap ketika beberapa mahasiswa tersebut ingin mendaftar di instansi pemerintah baik sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) maupun program yang dicanangkan instansi tersebut. Alangkah kagetnya ketika mer-eka mencoba registrasi NIM dan nama mereka ternyata belum terdaftar di Dikti.

“Saya sangat stres,” ujar Vina (samaran) alumni pendidikan bahasa inggris angkatan 2005. Hal ini baru diketahui Vina ketika berencana mendaf-

tar pada program Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (SM3T) untuk gelombang kedua Agus-tus ini. Ia kecewa sebab baru mengeta-huinya, padahal ia telah menyelesaikan pendidikannya di tahun 2010 lalu.

Kuat dugaan, diperkirakan semua alumni dari penyataraan di FBS terindikasi diberikan ijazah serupa. “Saya tidak bisa kalau seperti ini, kami sudah membayar mahal untuk ikut penyataraan tapi ternyata kami ditipu,” keluh alumni lainnya Ira

(samaran). Mereka bahkan mengancam melaporkan pihak ke kepolisian.

Nada kecewa juga dilontarkan Sula (samaran), mahasiswa angkatan 2008 ini juga menyesali hal ini. Ia menganggap, ke-jadian ini mutlak bersumber dari kesalahan dari prodi bersangkutan. Kejanggalan itu katanya sudah terlihat saat mereka mem-bayar SPP di jurusan. Proses pembayaran SPP tersebut selain berbeda dengan maha-siswa reguler juga tanda bukti pembayaran bukan dikeluarkan universitas.

“Menurutku pejabat yang terkait dalam hal ini harus segera didatang-kan dan menyelesaikannya, penjahat akademik harus diproses secara hukum, jangan dilindungi,” pinta Sula.

PR I Salahkan FakultasSementara itu, Pembantu Rek-

tor bidang Akdemik (PRI), Sofyan Salam menyalahkan pihak fakultas dan prodi terkait masalah ini. Menurutnya semua operator Pangkalan Data Pergu-ruan Tinggi (PDPT) setiap prodi harus melaporkan data-data mahasiswa atau alumni secara rutin. “Makanya fakultas jangan teledor,” katanya.

Hal serupa juga dilontarkan Kepala ICT Rusli. Rusli mengatakan pihaknya sudah memasukkan semua data dari fakultas dan mengirimnya ke BAAK. “Kami hanya menerima data dari fakultas dan mengirimnya ke BAAK,” ungkap-nya. Lanjut Rusli, dalam permasalahan

Sejumlah mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) panik lantaran ijazah yang mereka terima tidak terdaftar di Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti). Para mahasiswa ini

umumnya adalah mahasiswa penyetaraan Pendidikan Bahasa Inggris.

Bersambung ke halaman 4...

Penyetaraan Bahasa Inggris Peroleh Ijazah Ilegal

GRAFIS: YASIR-PROFESI

Page 2: Edisi_04 (22)

Weekly News Profesi Edisi 4/Agustus/2012

2www.profesi-unm.org

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Kampusiana

KATANYA jurusan unggulan, nyatanya untuk kuliah saja ma-sih pinjam ruangan di jurusan lain. Itu mungkin kalimat yang pas bagi Jurusan ini. Pasalnya, banyak jurusan yang tak pernah mengklaim diri favorit, tetapi sarana dan prasanana penun-jang belajar terpenuhi.

Kebiasaan Birokrat Psikologi menampung ma-hasiswa baru yang melebihi kouta membuat para peja-batnya kelimpungan untuk mencarikan tempat yang di-gunakan sebagai ruang perku-liahan. Pasalnya, gedung mi-lik Fakultas Psikologi (Fpsi) ini sudah tidak mampu lagi menahan kapasitas maha-siswa Fpsi itu.

Apalagi, tahun 2012 ini Fakultas Psikologi kembali menerima maba 50 orang lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Jika sebelumnya Birokrat Psikologi sudah me-makai ruang belajar Faklutas Ilmu Sosial (FIS). Tahun ini Psikologi rencana akan meng-gunakan Gedung Pascasa-rjana UNM sebagai tempat perkuliahan untuk maba.

Hal ini dibenarkan Pem-bantu Dekan II Fpsi, Rohma Rifani. Hanya saja, menurut-

nya, mahasiswa baru sudah tidak perluh khawatir dengan bertambahnya jumlah ma-hasiswa baru yang diterima. Pasalnya, berdasarkan hasil rapat dengan birokrat Fpsi, birokrat Fpsi mendapat izin peminjam tiga ruangan. Salah satunya, ruangan yang ada di FIS dan dua ruangan lainnya dari Pascasarjana (PPs).

“Untuk pemnjaman ru-

angan dari Pascasarjana ma-sih dalam konfirmasi,” tutur Rohma. Terkait alasan, pe-minjaman ruangan di PPs UNM, Rohma mengatakan ruangan tersebut adalah ru-angan lama, mengingat pasca telah mempunyai banyak ru-angan baru di gedung Menara Tellu Cappa. Padahal, Menara tersebut hingga saat ini belum juga selesai dikerjakan.

Hanya saja, ketika dikon-firmasi. Direktur PPs UNM, Jasruddin membantah perihal peminjaman dua ruangan mi-liknya. Menurutnya, hingga saat ini belum pernah ada pi-hak Psikologi membicarakan tentang itu ke pihaknya. “Se-tahu saya tidak de’, sampai saat belum juga saya terima penyampaian dari asdir,” terangnya via sms. (Tar)

Psikologi Hobi Pinjam Ruangan

INT.

ADA-ada saja akal birokrat kampus untuk menyiasati kekosongan bangku mahasiswanya. Hal tersebut terlihat den-gan adanya deretan nama-nama cadangan yang dinyatakan lulus pada pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri (PMBM) UNM. Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sebagai satu-satunya fakultas yang menerapkan kebijakan ini. Tak tanggung-tanggung, nama-nama cadangan tersebut bahkan mencapai 34 orang.

Program Studi (prodi) Sosiologi misalnya, tercatat 20 nama yang ber-status cadangan. Jumlah itu bahkan menyamai jumlah peserta yang din-yatakan lulus murni untuk kelas B pada prodi tersebut. Prodi lain yang memiliki

kuota cadangan adalah prodi pendidikan Administrasi Perkantoran (Adperkat) dan prodi pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jumlah peserta yang bersta-tus cadangan pada 2 prodi tersebut yaitu masing-masing 7 orang. Hingga kini, nasib mereka masih terkatung-katung.

Menurut pembantu dekan bidang akademik FIS, Hasnawi Haris men-gungkapkan, kebijakan tersebut sengaja diberlakukan untuk menyiasati kekha-watiran akan adanya peserta PMBM yang dinyatakan lulus namun tidak mendaftar ulang.

Nantinya, peserta yang lulus dengan status cadangan itu bakal mengganti-kan kursi peserta yang lulus murni jika

ternyata tidak melakukan pendaftaran ulang. “Kita tidak bisa memprediksi bahwa yang lulus itu sudah pasti mendaf-tar ulang,” ungkap Profesor Hukum ini.

Lanjut Hasnawi, Peserta cadangan yang lebih berpeluang menggantikan posisi peserta lulus murni yang tidak mendaftar ulang tidak berdasarkan urutan pada pengumuman. Peserta cadangan selanjutnya akan diseleksi kembali berdasarkan nilai rapor, ijazah dan wawancara untuk menentukan yang terbaik, senin(6/8), hari ini.

Sementara itu, Ketua Prodi Pendidi-kan Adperkat, Abdul Hafid Amirullah, mengaku hanya mengikuti kebijakan Fakultas.(Hes)

Lulus Cadangan Jadi Alternatif

BAAK JanjikanPelayanan

Berstandar ISO

Page 3: Edisi_04 (22)

3

Weekly News Profesi Edisi 4/Agustus/2012Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

www.profesi-unm.orgKilas LK

WAJAH-wajah ceria dari anak panti asuhan Nurul Fatimah langsung me-nyambut kedatangan sejumlah mahasiswa penyetaraan pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, Kamis (3/8).Kedatangan para mahasiswa ini ke panti asuhan untuk bersilaturahmi sekaligus meng-gelar buka puasa bersama di panti yang beralamat di Jalan Mustafa Dg. Bunga No.19 itu.

Sebut saja Ayu, salah satu mahasiswa kelas lanjut ini, yang turut ber-partisipasi dalam kegiatan buka puasa tersebut sangat senang berkumpul bersama anak yatim, “saya juga sangat senang bisa berkumpul ditempat ini untuk berbuka puasa bersama anak-anak panti ini.” kata ayu sesaat sebelum berbuka buasa di panti itu.

Panti asuhan Nurul Fatimah ini memang sudah menjadi panti didikan mahasiswa tersebut, “jadi setiap minggu kami menyempatkan ke pan-ti ini untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak panti ini” papar orang berdarah bugis ini.

Ia juga menambahkan bahwa sebagai mahasiswa, tugas kita bukan han-ya belajar di kampus. Tapi jiwa kepedulian sosial juga perlu kita perhatikan, apalagi terhadap anak yatim yang seyogyanya mereka mendapat perhatian, tambahnya.

Selain buka puasa, kegiatan pembagian beberapa mushaf Al-Quran juga dilanjutkan dan sejumlah uang tunai dari sumbangan beberapa kelas lanjut angkatan 2011 itu. (Ham)

IKATAN Mahasiswa Olahraga Indo-nesia (IMORI) menggelar acara buka puasa bersama dengan puluhan anak yatim dari panti asuhan An-Nur pada Sabtu(4/8), di klinik olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan(FIK). IMORI yang merupakan organisasi ekstra kampus bekerja sama dengan ketua jurusan Penjaskesrek, Hasmiyati. Tak ketingga-lan pula, turut hadir dekan FIK, Arifud-din Usman, beserta dosen FIK lainnya.

Menurut ketua panitia kegiatan, Ilham mengatakan, kegiatan ini sudah menjadi program kerja yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. “Kegiatan ini sudah menjadi proker tahunan,”ungkapnya.

Sementara itu, Hasmyati selaku ketua Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskes-rek) mengatakan keterlibatannya dalam kegaitan ini, digunakan untuk berbagi bersama dengan anak Yatim. “Saya Bersama IMORI, hanya ingin berbagi dan bersilahturahmi bersama anak-anak

yatim,” terangnya. Hal yang sama diungkapkan dekan

FIK, Arifuddin Usman, menurutnya keindahan berbagi itu ketika kita bisa berbagi dengan mereka yang sedang membutuhkan. “Sekiranya memberi-kan buka puasa terhadap anak-anak yatim dapat dikatakan tepat sasaran, bukankah mereka adalah orang-orang yang mebutuhkan bantuan dari kita,” ungkapnya.

Dosen Ilmu Olahraga ini berpesan, agar para pimpinan-pimpinan yang ada di UNM mau untuk berbagi dan melakukan kegiatan buka puasa ber-sama dengan tepat. “Mubazzir kiranya jika mengagendakan kegiatan-kegiatan yang seperti itu tapi hanya dengan para pimpinan-pimpinan saja, seperti dekan atau dosen,” tutupnya.

Perlu diketahui, dalam kegiatan ini, masing-masing anak yatim diberi-kan santunan berupa uang saku dan cinderamata untuk panti asuhannya. (Sus/Yas)

Mahasiswa Bahasa Inggris Mengajar di Panti Asuhan

IMORI Berbagi Dengan Anak Yatim

MIMPI Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) mendam-bakan pelayanan akademik berstan-dar Internasional nampaknya bakal segera terwujud. Itu setelah Biro Ad-ministrasi Akademik dan Kemaha-siswaan (BAAK) menyeleggarakan Pelatihan International Standardiza-tion for Organization (ISO) di Ru-ang Rapat Senat Rektorat lantai III UNM, Senin-Selasa (30-31/7).

Kepala BAAK, Kamaruddin, langsung menggelar rapat evaluasi terkait pelatihan ISO yang nantinya akan diterapakan dalam pelayanan-nya, sehari setelahnya(1/8). Ia ber-janji dalam waktu dekat, BAAK UNM bakal memperbaiki sistem pelayanan secara menyeluruh dan akan menerapkan menajemen ber-standar ISO.

“Masa kita mau samakan sistem yang bertahun-tahun lalu kita gu-nakan dengan sekarang,” katanya. Menurutnya, Pelayanan Adminis-trasi dan manajemen yang ada di BAAK UNM sudah sepantasnya mengacu pada standar saat ini, stan-dar internasional atau ISO.

Lanjut Kamaruddin, salah satu yang paling penting untuk dibena-hinya adalah pelayanan administrasi mahasiswa. “Mahasiswa mestinya su-dah tidak berada di luar lagi dilayani pakai loket-loket,” terang Kamarud-din. Untuk itu, ia menginginkan per-lunya pembenahan yang signifikan di BAAK seperti renovasi ruangan.

Keinginan BAAK untuk mem-perbaiki pelayanannya ini disambut baik mahasiswa UNM. Gaffar misal-nya, Mahasiswa Jurusan Teknik Oto-motif ini mengaku senang dengan rencana BAAK tersebut. Menurut-nya BAAK saat ini belum memberi-kan pelayanan yang prima kepada mahasiswa. Ia pun berharap rencana itu bisa segera direalisasikan demi kenyamanan pelayanan. “Mudah-mudahan bisa disegerakanlah supaya kita juga sebagai mahasiswa bisa enak toh,” harap mahasiswa ekspo-nen 2010 ini. (Mus)

BAAK JanjikanPelayanan

Berstandar ISO

Page 4: Edisi_04 (22)

Weekly News Profesi Edisi 4/Agustus/2012

4www.profesi-unm.org

Urai Data, Ungkap Fakta, Saji Berita

Weekly NewsPelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu, Anshari, Akbar Faisal, Mukramal Azis, Uslimin, Ammas D R, Fachrudiin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi: Asri Ismail, Sekretaris: Fajrianto Jalil, Bendahara: Nurjanna Jamaluddin, Redaktur : Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Sudarmi, Layouter dan Desainer Grafis: Khaerul Mustaan, Fotografer: Rizki Army Pratama, Reporter: Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Fadilah Dwi Octaviani.

Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: [email protected], Website: www.profesi-unm.org.

editorial

Lintas UNM

+ Penyetaraan Bahasa Inggris Peroleh Ijazah Ilegal - Hati-hati juga buat yang lagi penyetaraan...!

+ Psikologi Hobi Pinjam Ruangan- Asal gak hobi juga ngasi ijazah ilegal...

+ 2012, UNM Pastikan SPP Tunggal- Kwitansinya jangan kayak yang dipenyetaraan ya...!

Sudut

Dg. Lu’

KEDOK pembodohan yang ter-jadi di Fakultas Bahasa dan Sastra, terkhusus untuk mahasiswa peny-etaraan Pendidikan Bahasa Inggris akhirnya terkuak. Aksi saling tuding menjadi tontonan hebat diantara para birokrat UNM. mereka seo-lah angkat tangan terhadap kasus ijazah ilegal ini.

Ini menjadi bukti kebobrokan sistem yang ada di UNM. Hanya persoalan seperti ini tidak mampu diselesaikan dengan benar. Tentu ini menjadi pukulan telak bagi pi-hak terkait.

Kasus ijazah ilegal ini mungkin saja bukan hanya terjadi di satu prodi. Namun, sejumlah prodi lain-nya bisa saja mengalami nasib yang sama. Hanya saja, hingga saat ini belum jua terungkap.

Birokrat UNM semestinya ber-benah dengan belajar dari kasus ini. Jangan hanya saling lempar tang-gungjawab yang tidak jelas siapa yang salah. Bukankah ini menjadi tanggungjawab bersama? Seha-rusnya tiap pihak saling memerha-tikan. Tidak hanya satu pihak yang bekerja tanpa pengontrolan.

Semoga saja kasus seperti ini, tidak menimpa lainya. Sebab, im-basnya tidak hanya mahasiswa yang kesulitan dapat kerja. Namun, akan terjadi degradasi kepercayaan ma-syarakat terhadap kualitas UNM. (*)

Ijazah IlegalCoreng Nama UNM INSTRUKSI Direktorat Jenderal Pendidi-

kan Tinggi (Dirjen Dikti) terkait penerapan Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP) Tunggal, bagi seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia pada tahun 2012 belum dapat direalisasikan. Akan tetapi, pada tahun 2013, regulasi pembayaran yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru tersebut diprediksi akan terlaksana.

Hal ini dibenarkan oleh Pembantu Rektor bidang Akademik, Sofyan Salam memprediksi, pada 2013 nantinya, semua perguruan tinggi negeri yang ada di In-donesia sudah bisa untuk menggunakan sistem yang menjadi perintah pemerintah ini. “Mungkin tahun depan sistem ini su-dah siap digunakan di UNM dan semua PTN di Indonesia,” tuturnya.

Pemerintah dalam hal ini, lanjut So-fyan, sudah semestinya menerapkan SPP Tunggal pada tahun akademik ini. “Seha-

rusnya tahun ini pemerintah sudah mene-tapkan sistem SPP tunggal untuk semua PTN di Indonesia,” ungkapnya saat dite-mui diruangannya (2/8)

Menurutnya, jika sistem ini berjalan tahun depan, mahasiswa tidak perlu lagi membayar uang SPP setiap semester, me-lainkan hanya membayar sekali saja pada saat pendaftaran masuk di PTN. Terma-suk uang uang buku, uang laboratorium, uang perpustakaan, uang ujian, hingga biaya penyelesaian studi. “ Mahasiswa hanya bayar sekali, jika ada pungutan lain, mahasiswa boleh memberontak, haknya itu,” tegasnya.

Sofyan Salam juga mengatakan, nantinya sistem SPP tunggal ini akan tetap memperhatikan dana kemahasiswaan baik di tingkat Universitas dan Fakultas. “ Untuk dana kemahasiswaan sudah pasti tidak akan diabaikan,”tutupnya.(Yas)

2013, UNM Pastikan SPP Tunggal

ijazah ini titik permasalahannya berasal dari fakultas. Mahasiswa dalam posisi ini tidak bisa dipersalahkan. “Biangkeroknya itu dari fakultas,” singkatnya.

Ketika dikonfirmasi pihak fakultas malah seolah lepas tangan. Dekan FBS, Kisman Salija, menganggap pihak Badan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) telah melalaikan tugasnya.

“Data yang kami kirim diabaikan BAAK, seharusnya BAAK mengawasi, fakultas hanya mengrim data,” ujar Kis-man. Menurut Kisman pihak fakultas dan prodi telah mengirim semua data ke ICT dan BAAK. “BAAK dan ICT itu, disini datanya sudah kami kirim,” jelas dosen Bahasa Inggris ini.

Sementara itu, kepala BAAK, Ka-maruddin mengatakan permasalan ini merupakan kesalahan bersama. “Pihak BAAK tidak sepenuhnya bersalah, ini

kesalahan bersama. Kita sama-sama lalai pada saat peng-input-an data mahasiswa,” tutupnya.

Hingga saat ini belum ada solusi yang dikeluarkan baik pihak fakultas maupun universitas. (Tim)

Sambungan dari halaman 1...

Penyetaraan Bahasa Inggris...