22 Epilepsi

download 22 Epilepsi

of 23

description

epilepsi ppt

Transcript of 22 Epilepsi

Slide 1

Epilepsi pada anakCitra anggar kasih masang10-2010-139Skenario Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke puskesmas dibawa oleh keluarganya dikarenakan sering mendapat teguran di kelas karena sering bengong hingga orang tuanya mendapat surat peringatan, keluhan berlangsung sejak 2 tahun terakhir.Anamnesis Identitas pasienKeluhan utamaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat pengobatanRiwayat keluarga

Pemeriksaan FisikKeadaan umum & kesadaranTTVPemeriksaan PenunjangEEG sangat berguna untuk mendiagnosis berbagai macam seizure.MRI Etiologi

1. Primer /Idiopatik- genetik (5-10 %)-tidak dapat dibuktikan adanya lesi pd otak

Sekunderada kelainan serebral yg mempermudah terjadinya respon kejang.

Penyebab kejang sekunder :Cedera kepala : cedera selama atau sebelum kelahiran, kecelakaanc. Ensefalitis,Meningitis,Eclampsiad. Gangguan metabolisme & nutrisi ex: hipokalemia,defisiensi vit.B6e. Neoplasma6Epidemiologi WHO pada tahun 2001 memperkirakan rata-rata terdapat 8,2 orang penyandang epilepsi aktif diantara 1000 orang penduduk, dengan angka insidensi 50 per 100.000 pendudukPengidap epilepsi di Indonesia diperkirakan sekitar 1,1 juta hingga 1,3 juta penduduk dan angka ini setara dengan 2% dari jumlah pengidap epilepsi di dunia yang mencapai 50 juta orang.Epilepsi/seizure memiliki lesi yang jelas atau biasa disebut lesi epileptogenik yang merupakan sebab utama terjadinya suatu Epileptic Seizure. Lesi epileptogenik bisa timbul dalam berbagai macam bentuk seperti zona yang tanpa sel neuron,gliosis (bekas luka), ataupun kehilangan jaringan-jaringan yang lain sepseri malformasi vaskuler dan tumor otak. Epilepsi secara sederhana merupakan manifestasi klinis dari pelepasan yang berlebihan dan tidak normal dari sel neuron di otak. PatofisiologiPatofisiologi kejangKejang disebabkan karena ada ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otakKetidakseimbangan bisa terjadi karena :Kurangnya transmisi inhibitori Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)Meningkatnya aksi eksitatori meningkatnya aksi glutamat atau aspartat

diagnosisEpilepsi : - gangguan SSP yang ditandai dg terjadinya bangkitan (seizure, fit, attack, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala - kejadian kejang yang terjadi berulang (kambuhan) Kejang : manifestasi klinik dari aktivitas neuron yang berlebihan di dalam korteks serebral Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak fungsional yang terlibat

Klasifikasi epilepsiBerdasarkan tanda klinik dan data EEG, kejang dibagi menjadi :kejang umum (generalized seizure) jika aktivasi terjadi pd kedua hemisfere otak secara bersama-samakejang parsial/focal jika dimulai dari daerah tertentu dari otak

Kejang umum terbagi atas:Tonic-clonic convulsion = grand malmerupakan bentuk paling banyak terjadipasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar air liurbisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit lidahterjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah, kebingungan, sakit kepala atau tidur

Abscense attacks = petit maljenis yang jarangumumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remajapenderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan kepala terkulaikejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidak disadariMyoclonic seizurebiasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidurpasien mengalami sentakan yang tiba-tibajenis yang sama (tapi non-epileptik) bisa terjadi pada pasien normalAtonic seizurejarang terjadipasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot jatuh, tapi bisa segera recovered

Petit malKejang parsial terbagi menjadi :Simple partial seizurespasien tidak kehilangan kesadaranterjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuhComplex partial seizurespasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran

Kejang parsial

Faktor Risiko

Bayi yang lahir dengan berat badan rendahPendarahan di otakAbnormalitas pembuluh-pembuluh darah otakMeningitisEnsefalitisCacat mentalPenyakit AlzheimerSiklus menstruasi yang tidak normalKurang tidurStress

Sasaran TerapiMengontrol supaya tidak terjadi kejang dan meminimalisasi adverse effect of drugmencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik syaraf yang berlebihan melalui perubahan pada kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter Strategi TerapiPrinsip umum terapi epilepsi:monoterapi lebih baik mengurangi potensi adverse effect, meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti bahwa politerapi lebih baik dari monoterapi dan biasanya kurang efektif karena interaksi antar obat justru akan mengganggu efektivitasnya dan akumulasi efek samping dg politerapihindari atau minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif toleransi, efek pada intelegensia, memori, kemampuan motorik bisa menetap selama pengobatanjika mungkin, mulai terapi dgn satu antiepilepsi non-sedatif, jika gagal baru diberi sedatif atau politerapiberikan terapi sesuai dgn jenis epilepsinyaMemperhatikan risk-benefit ratio terapiPenggunaan obat harus sehemat mungkin dan sedapat mungkin dalam jangka waktu pendekTatalaksana terapiNon farmakologi:Amati faktor pemicuMenghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll. Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsiPemilihan obat : Tergantung pada jenis epilepsinyaKejang parsialKejang Umum (generalized seizures)Tonic-clonicAbscenseMyoclonic, atonicDrug of choiceKarbamazepinFenitoinValproatValproatKarbamazepinFenitoinEtosuksimidValproatValproatAlternativesLamotriginGabapentinTopiramatTiagabinPrimidonFenobarbitalLamotriginTopiramatPrimidonFenobarbitalClonazepamLamotriginKlonazepamLamotriginTopiramatFelbamatPencegahanInfeksi pada masa kanak-kanak harus dikontrol dengan vaksinaksi yang benar, orang tua dengan anak yang pernah mengalami kejang demam harus diintruksikan pada metode untuk mengontrol demam (kompres dingin obat anti peuretik).Cedera kepala merupakan salah satu penyebab yang dapat dicegah, tindakan pencegahan epilepsi akibat decera kepala.Untuk mengidentifikasi anak gangguan pada usia dini, pencegahan kejang dilakukan dengan penggunaan obat-obat anti konvulsan secara bijak sana dan memodifikasi gaya hidup merupakan bagian dari rencana pencegahan ini.

PrognosisPrognosis umumnya baik, 70 80% pasien yang mengalami epilepsy akan sembuh, dan kurang lebih separuh pasien akan bisa lepas obat20 - 30% mungkin akan berkembang menjadi epilepsi kronis pengobatan semakin sulit 5 % di antaranya akan tergantung pada orang lain dalam kehidupan sehari-hariPasien dg lebih dari satu jenis epilepsi, mengalami retardasi mental, dan gangguan psikiatri dan neurologik prognosis jelekPenderita epilepsi memiliki tingkat kematian yg lebih tinggi daripada populasi umumKESIMPULANEpilepsi adalah suatu kondisi yang dicirikan dengan terjadinya seizure berulang akibat kelainan dari sel saraf pada otak. beberapa pengidap epilepsi hanya mengalami keadaan tersebut selama beberapa saat pada umur-umur tertentu. Prognosis epilepsi bergantung kepada beberapa hal, di antaranya jenis epilepsi, faktor penyebab, saat pengobatan dimulai, dan ketaatan minum obat.

TERIMA KASIH