Edisi 4 - Toleransi, Kunci Kemajuan Umat Islam

4
Edisi 04/2015 Buletin SANTRI Edisi 04 Jum’at, 13 Maret 2015 1 Toleransi, Di sebuah forum, saya pernah dimanfaatkan sebagai media dakwah. ditanya, kapan orang Islam bisa Apalagi penemuan besar seperti listrik. menjadi ilmuwan hebat dan Listrik sangat membawa manfaat besar mendunia? Si fulan bertanya sembari bagi umat manusia. Jelas amal menyebutkan banyak temuan-temuan jariyahnya gede. Begitu ujar teman berharga di dunia, yang kini justru saya. diprakarsai oleh orang-orang yang Dari perbincangan tersebut kebetulan tidak memeluk agama saya teringat era kejayaan Islam. Islam, sebut saja facebook, yang Sebenarnya dunia Islam pernah dibuat Mark Zuckerberg. Padahal, menjadi mercusuar dunia, salah andaikan saja yang menciptakan satunya pada masa kekhalifahan Bani jejaring sosial itu orang Islam, pasti Abbasiyah. Berbagai penemuan bisa menjadi amal jariyah dan bisa penting dan berguna bagi Kunci Kemajuan Umat Islam Oleh Ibnu Faiz Alkabumaniy

description

 

Transcript of Edisi 4 - Toleransi, Kunci Kemajuan Umat Islam

Page 1: Edisi 4 - Toleransi, Kunci Kemajuan Umat Islam

Edisi 04/2015

Buletin SANTRI Edisi 04Jum’at, 13 Maret 2015 1Buletin SANTRI Edisi 04

Jum’at, 13 Maret 20154

Toleransi,

Di sebuah forum, saya pernah dimanfaatkan sebagai media dakwah.

ditanya, kapan orang Islam bisa Apalagi penemuan besar seperti listrik.

men jad i i lmuwan heba t dan Listrik sangat membawa manfaat besar

mendunia? Si fulan bertanya sembari bagi umat manusia. Jelas amal

menyebutkan banyak temuan-temuan jariyahnya gede. Begitu ujar teman

berharga di dunia, yang kini justru saya.

diprakarsai oleh orang-orang yang Dari perbincangan tersebut

kebetulan tidak memeluk agama saya teringat era kejayaan Islam.

Islam, sebut saja facebook, yang Sebenarnya dunia Islam pernah

dibuat Mark Zuckerberg. Padahal, menjadi mercusuar dunia, salah

andaikan saja yang menciptakan satunya pada masa kekhalifahan Bani

jejaring sosial itu orang Islam, pasti Abbasiyah. Berbagai penemuan

bisa menjadi amal jariyah dan bisa p e n t i n g d a n b e r g u n a b a g i

Kunci Kemajuan Umat IslamOleh Ibnu Faiz Alkabumaniy

Pertanyaan : Salam 'alaikum ustadz. Saya Ryan, mau curhat, nih ustad. Mendoakan

orang yang sdh wafat itu apakah do'anya bisa sampai ustadz. Bukankah amal baik itu

untuk dirinya sendiri. Kalau misal boleh bagaimana hukumnya mendoakan orang mati

tetapi bukan seagama dengan kita. Karena saya hidup di tengah-tengah kota yg

majemuk, terkadang ada tetangga saya yang wafat kebetulan nonmuslim dan saya

takziyah. Apakah saya cukup menghibur atau juga ikut mendoakan dia. Terimakasih

ustadz.

Ryan, pegawai PLN

“Jawaban : Menurut hadits sahih dalam Kitab Sahih Muslim terdapat hadits dari Aisyah

bahwa Rasulullah saw menerangkan bahwa mayit mendapatkan manfaat dari amal

kebajikan yang dikirimkan kepadanya. Imam Saukani dalam kitab Nayl al-Author,

Imam Sya'rani dan ulama ahli sunnah berpendapat bahwa doa untuk mayit pahalanya

sampai kepadanya. Adapun mendoakan mayit nonmuslim supaya ia mendapatkan

ampunan dari Allah swt hukumnya dilarang, sebagaimana keterangan dlm QS. Al-

Taubah : 113. Mendoakan non muslim yang masih hidup hukumnya boleh dengan

doa-doa yang bermanfaat secara duniawi, seperti mendoakan panjang umur,

kesehatan, dll

Page 2: Edisi 4 - Toleransi, Kunci Kemajuan Umat Islam

Buletin SANTRI Edisi 04Jum’at, 13 Maret 2015

Buletin SANTRI Edisi 04Jum’at, 13 Maret 2015

Islam masih saja ribut si A sesat!”kemanusiaan di berbagai bidang

Penyakit umat manusia akhir-ditemukan oleh ilmuwan muslim saat akhir ini memang merasa dirinya paling itu. Di era tersebut pula muncul seorang benar. Sayangnya, perasaan paling benar dokter (tabib) terbaik di dunia, Ibnu Sina itu tidak dilengkapi dengan sikap (Avicenna). Karya-karyanya menjadi toleransi dan tenggang rasa. Walhasil, rujukan ilmu kedokteran, hingga intimidasi atas nama kebenaran sekarang.seringkali terjadi. Apalagi ketika para Saat itu dunia Islam tengah u l a m a ’ a t a u h a b a i b n y a i k u t hebat-hebatnya berkembang, dan dunia memperkeruh suasana. Hal inilah yang Barat masih dalam kejumudan. Amerika? perlu menjadi koreksi bersama. Terlebih Negara asal Mark Zuckerberg itu bahkan di Indonesia yang merupakan negara belum ditemukan oleh pelaut Spanyol, majemuk yang masyarakatnya terdiri Christopher Colombus. Maka cukup ironi dari berbagai suku, ras, dan agama.apabila statusnya kini berbalik 180

Lalu, masihkah ada harapan derajat. Di tengah kemajuan bangsa umat Islam bisa menjadi unggulan? Barat, orang Islam justru jauh tertinggal, Jawabannya tentu bisa, asalkan umat baik dari sisi ekonomi, ilmu pengetahuan Islam mau dan mampu. Mau artinya dan lainnya. Limadza taakharal punya iktikad yang baik untuk mencapai muslimun, wa taqaddama ghairuhum tujuan yang mulia tersebut. Dan mampu (mengapa umat Islam mundur dan yang

membekali diri dengan berbagai macam lainnya maju), begitu kegalauan para

ilmu pengetahuan dan sikap yang arif khotib yang sering saya dengar di tiap

dalam menggunakan ilmu tersebut. khutbah Jum’at.

Indonesia yang dihuni oleh komunitas Lalu apa yang menjadikannya

umat muslim terbesar di dunia harus tertinggal? Banyak faktor tentunya,

tampil di depan untuk menjadi bangsa mulai dari faktor yang paling sederhana

yang maju.hingga yang paling rumit. Namun ada

Kemajuan Bani Abbasiyah di ungkapan menarik dari teman diskusi

masa lampau tidak terlepas dari dua hal. saya tadi, bahwa ia mengaku geram

Pertama, menghargai ilmu. Kedua, dengan kondisi umat Islam saat ini. Di

menghargai orang lain. Ilmu sebagai timur tengah misalnya, negara yang

pemberian dari Allah Swt hendaknya menjadi garda awal dari gerakan Islam,

dipelajari, dikaji, dan dikembangkan. justru berkecamuk dengan berbagai

Sementara manusia, apapun suku dan perang saudara. “Saat Barat sudah

agamanya, dia tetaplah ciptaan-Nya memikirkan hidup di planet lain, orang

yang harus dilindungi dan dijamin kalau umat Islam di negara tercinta ini

keselamatannya. Inilah yang terjadi di era bisa menjadi percontohan umat Islam di

kejayaan Bani Abbasiyah. Banyak sekali seluruh dunia. Karena sampai saat ini,

diskusi-diskusi mengenai hukum fikih toleransi beragama di Indonesia telah

(bahtsul masa’il) dan perkembangan diakui oleh dunia internasional. Dengan

mazhab yang sangat cepat waktu itu. jiwa toleransinya itu, Indonesia diyakini

Perbedaan pemikiran dengan yang lain bisa menjaga dua kunci kemajuan

tidak lantas menjadikan seseorang itu peradaban: menghargai ilmu dan

memusuhi atau melakukan pengafiran menghargai orang lain. “Bahkan suatu

(takfiri). Para ulama saat itu saat nanti, ada orang Islam yang

m e n g h a r g a i s e t i a p akan menginjakkan kaki di

perbedaan yang ada. planet mars!” Begitu

Perbedaan yang pendapat teman saya

terjadi, terutama dalam berapi-api.

segi penentuan hukum,

negara ikut andil dalam A k h i r n y a , d i m e m f a s i l i t a s i ujung forum diskusi perbedaan-perbedaan tersebut saya berpendapat, pendapat di tengah umat. umat Islam di Indonesia itu Misalnya, negara menyediakan s e b e n a r n y a m a m p u u n t u k hakim yang sesuai dengan mazhab yang memimpin peradaban, apalagi ‘hanya’ d i a n u t o l e h w a r g a n y a d a l a m pergi ke planet mars. Namun masalahnya memutuskan suatu perkara. Negara tidak untuk saat ini sepertinya belum mau. mengintervensi warganya untuk memilih Buktinya umat Islam masih meributkan mazhab A atau lainnya. Hubungan yang “ente syiah”, “ente sunni”, “ente komunis”, harmonis antara warga, ulama, dan dll. Wong permasalahan sejarah yang negara menjadikan kekhalifahan pada terjadi 1400-an tahun yang lalu saja saat itu menjadi jaya. masih diperdebatkan, bagaimana mau

*** memikirkan masa depan yang masih Lalu, bagaimana dengan umat mengawang-awang? Wallahhua’lam.

Islam di Indonesia saat ini? Walaupun

kenyataannya masih banyak kekerasan Penulis adalah santri di PP Nailul Ula atas nama agama di Indonesia, namun Plosokuning Slemanteman diskusi saya tadi tetap optimis

“...Lalu, masihkah

ada harapan umat

Islam bisa menjadi

unggulan?

Jawabannya tentu

bisa, asalkan...”

Page 3: Edisi 4 - Toleransi, Kunci Kemajuan Umat Islam

Buletin SANTRI Edisi 04Jum’at, 13 Maret 2015

Buletin SANTRI Edisi 04Jum’at, 13 Maret 2015

Islam masih saja ribut si A sesat!”kemanusiaan di berbagai bidang

Penyakit umat manusia akhir-ditemukan oleh ilmuwan muslim saat akhir ini memang merasa dirinya paling itu. Di era tersebut pula muncul seorang benar. Sayangnya, perasaan paling benar dokter (tabib) terbaik di dunia, Ibnu Sina itu tidak dilengkapi dengan sikap (Avicenna). Karya-karyanya menjadi toleransi dan tenggang rasa. Walhasil, rujukan ilmu kedokteran, hingga intimidasi atas nama kebenaran sekarang.seringkali terjadi. Apalagi ketika para Saat itu dunia Islam tengah u l a m a ’ a t a u h a b a i b n y a i k u t hebat-hebatnya berkembang, dan dunia memperkeruh suasana. Hal inilah yang Barat masih dalam kejumudan. Amerika? perlu menjadi koreksi bersama. Terlebih Negara asal Mark Zuckerberg itu bahkan di Indonesia yang merupakan negara belum ditemukan oleh pelaut Spanyol, majemuk yang masyarakatnya terdiri Christopher Colombus. Maka cukup ironi dari berbagai suku, ras, dan agama.apabila statusnya kini berbalik 180

Lalu, masihkah ada harapan derajat. Di tengah kemajuan bangsa umat Islam bisa menjadi unggulan? Barat, orang Islam justru jauh tertinggal, Jawabannya tentu bisa, asalkan umat baik dari sisi ekonomi, ilmu pengetahuan Islam mau dan mampu. Mau artinya dan lainnya. Limadza taakharal punya iktikad yang baik untuk mencapai muslimun, wa taqaddama ghairuhum tujuan yang mulia tersebut. Dan mampu (mengapa umat Islam mundur dan yang

membekali diri dengan berbagai macam lainnya maju), begitu kegalauan para

ilmu pengetahuan dan sikap yang arif khotib yang sering saya dengar di tiap

dalam menggunakan ilmu tersebut. khutbah Jum’at.

Indonesia yang dihuni oleh komunitas Lalu apa yang menjadikannya

umat muslim terbesar di dunia harus tertinggal? Banyak faktor tentunya,

tampil di depan untuk menjadi bangsa mulai dari faktor yang paling sederhana

yang maju.hingga yang paling rumit. Namun ada

Kemajuan Bani Abbasiyah di ungkapan menarik dari teman diskusi

masa lampau tidak terlepas dari dua hal. saya tadi, bahwa ia mengaku geram

Pertama, menghargai ilmu. Kedua, dengan kondisi umat Islam saat ini. Di

menghargai orang lain. Ilmu sebagai timur tengah misalnya, negara yang

pemberian dari Allah Swt hendaknya menjadi garda awal dari gerakan Islam,

dipelajari, dikaji, dan dikembangkan. justru berkecamuk dengan berbagai

Sementara manusia, apapun suku dan perang saudara. “Saat Barat sudah

agamanya, dia tetaplah ciptaan-Nya memikirkan hidup di planet lain, orang

yang harus dilindungi dan dijamin kalau umat Islam di negara tercinta ini

keselamatannya. Inilah yang terjadi di era bisa menjadi percontohan umat Islam di

kejayaan Bani Abbasiyah. Banyak sekali seluruh dunia. Karena sampai saat ini,

diskusi-diskusi mengenai hukum fikih toleransi beragama di Indonesia telah

(bahtsul masa’il) dan perkembangan diakui oleh dunia internasional. Dengan

mazhab yang sangat cepat waktu itu. jiwa toleransinya itu, Indonesia diyakini

Perbedaan pemikiran dengan yang lain bisa menjaga dua kunci kemajuan

tidak lantas menjadikan seseorang itu peradaban: menghargai ilmu dan

memusuhi atau melakukan pengafiran menghargai orang lain. “Bahkan suatu

(takfiri). Para ulama saat itu saat nanti, ada orang Islam yang

m e n g h a r g a i s e t i a p akan menginjakkan kaki di

perbedaan yang ada. planet mars!” Begitu

Perbedaan yang pendapat teman saya

terjadi, terutama dalam berapi-api.

segi penentuan hukum,

negara ikut andil dalam A k h i r n y a , d i m e m f a s i l i t a s i ujung forum diskusi perbedaan-perbedaan tersebut saya berpendapat, pendapat di tengah umat. umat Islam di Indonesia itu Misalnya, negara menyediakan s e b e n a r n y a m a m p u u n t u k hakim yang sesuai dengan mazhab yang memimpin peradaban, apalagi ‘hanya’ d i a n u t o l e h w a r g a n y a d a l a m pergi ke planet mars. Namun masalahnya memutuskan suatu perkara. Negara tidak untuk saat ini sepertinya belum mau. mengintervensi warganya untuk memilih Buktinya umat Islam masih meributkan mazhab A atau lainnya. Hubungan yang “ente syiah”, “ente sunni”, “ente komunis”, harmonis antara warga, ulama, dan dll. Wong permasalahan sejarah yang negara menjadikan kekhalifahan pada terjadi 1400-an tahun yang lalu saja saat itu menjadi jaya. masih diperdebatkan, bagaimana mau

*** memikirkan masa depan yang masih Lalu, bagaimana dengan umat mengawang-awang? Wallahhua’lam.

Islam di Indonesia saat ini? Walaupun

kenyataannya masih banyak kekerasan Penulis adalah santri di PP Nailul Ula atas nama agama di Indonesia, namun Plosokuning Slemanteman diskusi saya tadi tetap optimis

“...Lalu, masihkah

ada harapan umat

Islam bisa menjadi

unggulan?

Jawabannya tentu

bisa, asalkan...”

Page 4: Edisi 4 - Toleransi, Kunci Kemajuan Umat Islam

Edisi 04/2015

Buletin SANTRI Edisi 04Jum’at, 13 Maret 2015 1Buletin SANTRI Edisi 04

Jum’at, 13 Maret 20154

Toleransi,

Di sebuah forum, saya pernah dimanfaatkan sebagai media dakwah.

ditanya, kapan orang Islam bisa Apalagi penemuan besar seperti listrik.

men jad i i lmuwan heba t dan Listrik sangat membawa manfaat besar

mendunia? Si fulan bertanya sembari bagi umat manusia. Jelas amal

menyebutkan banyak temuan-temuan jariyahnya gede. Begitu ujar teman

berharga di dunia, yang kini justru saya.

diprakarsai oleh orang-orang yang Dari perbincangan tersebut

kebetulan tidak memeluk agama saya teringat era kejayaan Islam.

Islam, sebut saja facebook, yang Sebenarnya dunia Islam pernah

dibuat Mark Zuckerberg. Padahal, menjadi mercusuar dunia, salah

andaikan saja yang menciptakan satunya pada masa kekhalifahan Bani

jejaring sosial itu orang Islam, pasti Abbasiyah. Berbagai penemuan

bisa menjadi amal jariyah dan bisa p e n t i n g d a n b e r g u n a b a g i

Kunci Kemajuan Umat IslamOleh Ibnu Faiz Alkabumaniy

Pertanyaan : Salam 'alaikum ustadz. Saya Ryan, mau curhat, nih ustad. Mendoakan

orang yang sdh wafat itu apakah do'anya bisa sampai ustadz. Bukankah amal baik itu

untuk dirinya sendiri. Kalau misal boleh bagaimana hukumnya mendoakan orang mati

tetapi bukan seagama dengan kita. Karena saya hidup di tengah-tengah kota yg

majemuk, terkadang ada tetangga saya yang wafat kebetulan nonmuslim dan saya

takziyah. Apakah saya cukup menghibur atau juga ikut mendoakan dia. Terimakasih

ustadz.

Ryan, pegawai PLN

“Jawaban : Menurut hadits sahih dalam Kitab Sahih Muslim terdapat hadits dari Aisyah

bahwa Rasulullah saw menerangkan bahwa mayit mendapatkan manfaat dari amal

kebajikan yang dikirimkan kepadanya. Imam Saukani dalam kitab Nayl al-Author,

Imam Sya'rani dan ulama ahli sunnah berpendapat bahwa doa untuk mayit pahalanya

sampai kepadanya. Adapun mendoakan mayit nonmuslim supaya ia mendapatkan

ampunan dari Allah swt hukumnya dilarang, sebagaimana keterangan dlm QS. Al-

Taubah : 113. Mendoakan non muslim yang masih hidup hukumnya boleh dengan

doa-doa yang bermanfaat secara duniawi, seperti mendoakan panjang umur,

kesehatan, dll