IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul...

84
IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA (Studi Kasus Di Rusunawa Cabean Kota Salatiga Tahun 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ABDUL GHONI 11108168 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Transcript of IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul...

Page 1: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT

BERAGAMA

(Studi Kasus Di Rusunawa Cabean Kota Salatiga Tahun 2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ABDUL GHONI

11108168

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi
Page 3: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi
Page 4: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi
Page 5: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

MOTTO

بروا ابائكم تبروا ابنأكم“Berbaktilah kalian kepada bapak ibumu maka kelak anak-anakmu akan

berbakti kepadamu”

PERSEMBAHAN

1. Ahmaduka hamdan syukron wala kufron puji syukur kehadirat Allah

SWT, Sholawat dan salam atas Rosululloh SAW, dan berkah karomah

Sultonul Auliya’ Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA dan berkah AL Ishaqi

Al Wasilataini Yai Utsman RA dan Yai Asrori RA..

2. Bapak Hasanudin selaku Pembina AL Khidmah pusat

3. Untuk bapakku M Teguh Santoso dan Ibuku Zuhriyah untuk mertuku

Bapak Masturi dan Ibu Norizah dan istriku Dewi Wahyuni, semoga Allah

selalu mengampuni dosa-dosanya, diberikan kesehatan dan istiqomah

dalam beribadah.

4. Untuk keluarga besar Al Khidmah khususnya Al Khidmah Kampus Kota

Salatiga, semoga lebih berkuantitas, berkualitas dan istiqomah majlisny,

semoga kita tak pernah lelah meneruskan perjuangan room Yai, salam Al

Khidmah Oase Dunia.

5. Untuk Para dosen-dosen kampus IAIN Salatiga semoga diampuni dosa-

dosanya, diberi kesehatan dan keikhlasan dan kesabaran dalam berjuang

6. Konco-konco PAI E angkatan 2008 seng marai betah nek kampus

kumpule awak’e dewe ne donnyo muo-mugo dikumpulke no akhitrot.

7. Barokah Wisata Semarang semoga selalu terpercaya.

8. Muslimin muslimat, mukminin mu’minat rohimakumulloh, terimakasih

atas do’anya.

Page 6: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan rahmad, taufiq, serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar. Alhadulillahirrobbil Alamin. Tak henti-hentinya

sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW,

yang mengeluarkan manusia dari kebodohan pekatnya zaman jahiliyah menuju

zaman terang benderang yakni agama islam.

Berkat anugerah dari Allah SWT, penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memperoleh gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga. Penulisan skripsi ini tanpa terselesaikan dengan baik tanpa ada

bantuan, dorongan, motivasi, serta bimbingan dari pihak yang terkait.

Kebahagiaan ini tiada taranya dan tidak mampu penulis sembunyikan setelah

penulisan skripsi ini selesai.

Juga tak lupa penulis sampaikan ucapan jazakumullah khoiron katsiron

serta penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

Page 7: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

3. Bapak Rasimin, S.Pd.I,.M.Pd selaku Ketua Progam Studi PAI dan selaku

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian

dan kesabaran.

4. Bapak dan Ibu dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya

dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga amal serta kebaikan yang selalu tercurah kepada penulis diterima

oleh AllahSWT, sebagai amal ibadahnya mendapat balasan pahala yang berlipat

ganda.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih, tentunya skripsi ini

masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis

dan umumnya bagi pembaca. Amin ya Robbalalamin

Salatiga, 26 Februari 2015

Penulis

Page 8: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

ABSTRAK

Ghoni, Abdul. 2015. Implementasi Sikap Toleransi Antar Umat Beragama (Studi

Kasus Di Rusunawa Cabean Kota Salatiga).Skripsi.Jurusan Tarbiyah.

Program Studi Pendidikan Agama Islam.Sekolah Tinngi Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing. Rasimin, S.Pd.I,.M.Pd

Kata Kunci: Implementasi dan Sikap Toleran Antar Umat Beragama

Penelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi dan

implementasinya antar umat beragama di rusunawa, karena penghuni rusunawa

Cabean terdiri dari beberapa unsur agama.Pertanyaan utama yang ingin dijawab

melalui peneletian ini adalah(1) Bagaimana implementasi sikap toleransi antar

umat beragama di Rusunawa? Dan yang (2) Faktor-foaktor yang mempengaruhi

implementasi sikap toleransi anatar uamt beragama di Rusunawa Kota Salatiga.

Maka untuk menjawab rumusan masalah tersebut peneliti menggunakan metode

penelitian, Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode

deskriptif analisis, yaitu penulis memberikan deskriptif mengenai subyek

penelitian berdasarkan data variabel yang diperoleh dari kelompok subyek

yang diteliti.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi sikap toleransi

yang ada di rusunawa berjalan dan sudah diterapakan seperti sikap toleransi yang

berjalan di rusunawa antara lain Menghormati keyakinan orang lain, Memberikan

kebebasan dalam menjalankan aktifitas keagamaan, Saling membantu antara umat

beragama, Mengakui hak setiap orang dan Saling mengerti, Hidup rukun dan

damai, Tidak memusuhi agama lain, Menjaga kemanan dan ketenangan.

Sedangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi sikap toleransi anatar

uamt beragama di Rusunawa sangat bervariasi tetapi yang paling mendasar adalah

warga rusunawa secara tidak langsung membutuhkan orang lain atau warga rusun

lain dalam menjalani interaksi di dalam rusunawa, sudah menjadi kewajiban dan

kebutuhan warga rusunawa dalam menerapkan sikap toleransi antar umat

beragama di rusunawa dan menjadi amalan ajaran agama untuk bisa menjadi

manusia yang dapat bermanfaat dengan manusia yang lain. Dari temuan tersebut

menunjukkan bahwa implementasi sikap toleransi telah dijalankan oleh warga di

Rusunawa Cabean Kota Salatiga.

Page 9: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………….…………… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN…………………………… iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS…………………… iv

HALAMAN MOTTOdan PERSEMBAHAN……………………………… v

KATA PENGANTAR……………………………………………………... vi

ABSTRAK…………………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 6

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 7

E. Penegasan Istilah….……………………………………………….. 9

F. Metode Penelitian………………………………………………….. 8

G. Sistematika Penulisan Skripsi……………………………………… 10

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TOLERANSI

A. Toleransi………………………………………………………….... 12

1. Pengertian Toleransi…………………………………………… 12

2. Manfaat Toleransi……………………………………………… 16

Page 10: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

B. Sikap Toleransi…………………………………………………….. 18

1. Pengertian sikap toleransi…………………………………….. 18

2. Ciri-ciri sikap toleransi……………………………………….. 19

3. Penetingnya sikap toleransi dalam kehidupan plural…………. 20

C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Sikap

Toleransi……………………………………………………………

24

D. Konsep Implementasi Sikap Toleransi…………………………….. 27

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rusunawa………………………………………. 31

1. Profil umum rusunawa………………………………………… 31

2. Pengelola dan penghuni……………………………………….. 36

3. Sarana prasarana………………………………………………. 36

4. Teknis persewaan……………………………………………….

5. Penghuni rusunawa…………………………………………….

37

38

B. Kegiatan Kegiatan di Rusunawa………………………………….. 39

1. Kegiatan sosial…………………………………………………. 39

2. Kegiatan keagamaan…………………………………………… 40

C. SikapToleransi Antar Umat Beragama di Rusunawa……………...

D. Keterbatasan Penelitian……………………………………………

41

42

BAB IV SIKAP TOLERAN ANTAR UMAT BERAGAMA…………….. 43

A. Implementasi sikap toleransi………………………………………. 43

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Sikap

Toleran…………………………………………………………….

50

Page 11: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………… 55

B. Saran……………………………………………………………… 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai beragam

keanekaragaman. Agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat,

orientasi kultur kedaerahan serta pandangan hidupnya inilah keberagaman

bangsan Indonesia. Jika diurai lebih terinci, bangsa Indonesia memiliki

talenta, watak, karakter, hobi, tingkat pendidikan, warna kulit, status

ekonomi, kelas sosial, pangkat dan kedudukan, varian keberagamaan,

cita-cita, perspektif, orientasi hidup, loyalitas organissasi, tingkat

umur, profesi dan bidang pekerjaan yang berbeda-beda. Tiap-tiap

kategori sosial, masing-masing memiliki budaya internal sendiri,

sehingga berbeda dengan kecenderungan budaya internal kategori

sosial yang lain. Bila dipetakan secara lebih teoritis, bangsa

Indonesia dari segi kultural maupun struktural memantulkan tingkat

keberagaman yang tinggi.

Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi

konflik bangsa Indonesia juga tinggi. Potensi perpecahan dan

kesalahpahaman juga tinggi. Baik konflik dalam skala kecil maupun

besar. Dalam skala kecil, konflik tercermin pada komunikasi yang tidak

tersambung atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga

menyebabkan rasa tersinggung, marah, frustasi, kecewa, dongkol,

bingung, bertanya -tanya dll. Sementara itu konflik dalam skala besar

Page 13: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

mewujud dalam, misalnya kerusuhan sosial, kekacauan multi budaya,

perseturuan antar ras, etnis, dan agama dll (Riuh,2001:01).

Pluralisme merupakan sebuah realitas sosial yang siapapun

tidak mungkin mengingkarinya, karena pluralisme juga merupakan

hukum Allah (sunatullah). Pluralisme harus disertai dengan kesadaran

teologi bahwa kehidupan, terutama kehidupan agama ini memang plural

dan itu merupakan kehendak Allah (Imadadun,2003:186). Seperti yang

terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 48:

Artinya: Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu

umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap

pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat

kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,

lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu

perselisihkan itu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami

berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah

menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat ,

tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya

kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.(QS.

Al-Maidah : 48) (Depag, 2003: 168)

Ide tentang pluralisme di atas merupakan prinsip dasar ajaran

Islam. Ajaran ini harus diupayakan untuk ditransformasikan ke dalam

masyarakat modern supaya tercipta suasana yang kondusif bagi

Page 14: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

kehidupan manusia. Manusia dengan keterbatasannya mempunyai

masalah yang serba kompleks dan penuh dinamika dalam menjalin

interaksi sosial. Dalam memelihara keharmonisan hubungan antara

sesamanya belum tentu berjalan lancar. Untuk memelihara

keharmonisan hubungan ini, Tuhan menurunkan agama yang

mengandung pedoman dasar dalam mengatur hubungan antara sesama

manusia itu sendiri.

Mewujudkan kerukunan dan toleransi dalam pergaulan hidup

antar umat beragama merupakan bagian usaha menciptakan

kemaslahatan umum serta kelancaran hubungan antara manusia yang

berlainan agama, sehingga setiap golongan antar umat beragama dapat

melaksanakan bagian dari tuntutan agama masing-masing. Kerukunan

yang berpegang kepada prinsip masing-masing agama menjadi setiap

golongan antar umat beragama sebagai golongan terbuka, sehingga

memungkinkan dan memudahkan untuk saling berhubungan. Bila

anggota dari suatu golongan umat beragama telah berhubungan baik

dengan anggota dari golongan agama-agama lain, akan terbuka

kemungkinan untuk mengembangkan hubungan dalam berbagai

bentuk kerjasama dalam bermasyarakat dan bernegara (Said, 2005:22).

Agama merupakan sebuah sistem keyakinan yang berisikan

suatu ajaran dan petunjuk bagi para penganutnya supaya selamat (dari api

neraka) dalam kehidupan setelah mati. Begitu juga agama sebagai

suatu sarana manusia untuk melakukan hubungan/komunikasi dari

Page 15: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

agama yang satu kepada agama yang lainnya. Negara Indonesia ini

telah me mberikan kebebasan untuk memilih/memeluk agama yang

merupakan wujud dari terselenggaranya demokrasi dan hidup saling

menghormati satu dengan yang lainnya (Riuh, 2003: 139).

Rasa kesadaranlah yang mampu memberikan solusi dalam diri

manusia dalam kehidupan beragama. Jadi, rasa saling butuhlah yang

tidak mempermasalahkan suatu agama satu sama lain dan secara

sosiologis masalah ini tidak terelakkan (Fatimah, 2002:66).

Mengenai realita yang plural ini penulis ingin mencoba memberi

suatu gambaran tentang kerukunan antar umat beragama yang ada di

rusunawa kota Salatiga dimana masyarakat atau penghuni Rusunawa

mampu menerapkan sikap toleransi antar umat beragama. Kehidupan

yang multikultural ini bisa berdamai dan saling tolong menolong

dalam suka maupun duka, manusia adalah insan sosial dengan

demikian ia tidak bisa berdiri sendiri, satu sama lainnya saling

membutuhkan satu sama lain. Manusia yang satu dengan yang

lainnya mempunyai corak yang berbeda, kendati demikian keduanya

mempunyai kepentingan yang sama dalam menjalani kehidupannya.

Selain hal tersebut masyarakat yang tinggal di rusunawa adalah

masyarakat yang baru dan baru kenal ketika berada di rusunawa, hal

tersebut karena keberadaan Rusunawa Kota Salatiga baru yaitu pada bulan

Desember tahun 2012 tapi hal ini bukan menjadi alsan untuk saling

bertoleran dan bersilatrurohim antara satu dengan yang lain baik yang satu

Page 16: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

agama tau bukan, justru hal ini menjadi semangat untuk saling bergotong

royong, menciptakan suasana yang damai, kondusif dan tentram dalam

antar umat beragama.

Maka dalam hal ini penulis ingin membuat penelitian dengan judul

Implementasi Sikap Toleransi Antar Umat Beragama (Studi Kasus di

Rusunawa Kota Salatiga).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana implementasi sikap toleransi antar umat beragama di

Rusunawa Cabean Kota Salatiga?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi implementasi sikap toleransi

antar umat beragama di Rusunawa Cabean Kota Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi sikap toleransi antar umat

beragama di Rusunawa Cabean Kota Salatiga?.

2. Untuk mengetahuai faktor yang mempengaruhi implementasi sikap

toleransi antar umat beragama di Rusunawa Cabean Kota Salatiga?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

Page 17: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

1. Manfaat teoritis

Dalam penelitian ini menerangkap implemntasi sikap toleransi antar

umat beragama, maka diharapkan dapat memberikan sumbangsih pada

dunia perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat memperkaya

khasanah keilmuan khususnya di dunia Islam.

2. Manfaat praktis

Penelitian tentang implemnatsai sikap toleransi antar uamat

beragama di rusunawa dan factor yang mempengaruhinya,

diharapkan dapat memberikan informasi dan koreksi bagi pengelola

UPTD Rusunwa, pengurus paguyuban Rusunawa dan warga

penghuni Rusunawa.

E. Penegasan Istilah

1. Sikap

Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang

mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya

perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk

berperilaku dalam acara tertentu yang di pilihnya (Walgito, 1998:109)

2. Toleransi

Toleransi berarti sifat atau sikap menenggang (menghargai,

membiarkan, membolehkan). Sedangkan pengertian toleransi adalah

kooksistensinya berbagai kelompok atau keyaiknan disatu waktu

dengan tetap terpeliharanya perbedaan-perbedaan dan karakteristik

Page 18: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

masing-masing (Malik, 2005:12). Jadi sikap toleran adalah sikap

menghargai dengan sabar dan menghormati keyakinan agama atau

kepercayaan kelompok lain.

3. Umat beragama

Umat adalah sekelompok orang yang saling bersatu dengan

tuntutan dan ajaran para sesepuh dan pendahulunya. Sedang kan

beragama adalah mempunyai keyakinan atau kepercayaan terhadap

tuhan, dalam hal ini mempunyai beberapa keyakinan atau kepercayaan

anatara lain Islam, kristen, katolik dan lain sebagaimnya. Jadi yang di

makasud umat beragama adalah sekelompok orang yang mempunyai

keyakinan atau mempunyai agama sesuai kepercayaan masing-masing.

F. Metodologi Penelitian

Untuk memepermudah dalam penulisan dan mendapatkan

kesimpulan yang tepat, maka proses penulisan skipsi ini

menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Skripsi ini menggunakan metode penelitian lapangan yaitu penelitian

lapangan yang dilakukan dalam kancah sebenarnya, yaitu

pengumpulan data yang dilakukan dengan penelitian di tempat

yang diteliti, penelitian ini pada hakekatnya merupakan metode

untuk menemukan secara khusus dari realitas yang terjadi di

masyarakat (Kartini, 1990: 32).

Page 19: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

2. Sumber data

Untuk memperoleh data digunakan sumber sebagai berikut :

a. Sumber data primer yaitu data yang didapatkan langsung dari

responden. Seperti yang diperoleh dari penghuni Rusunawa

Cabean Kota Salatiga.

b. Sumber sekunder, yaitu data yang didapatkan bukan dari

responden. Misalnya dari buku-buku, dokumen, majalah, jurnal,

dan pustaka lain yang berkaitan dengan judul skripsi tersebut.

3. Teknik pengumpulan data

Dalam tehnik pengumpulan data ini penulis menggunakan

beberapa metode, yaitu :

a. Metode Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan

atau perilaku objek sasaran (Abdurrohman, 2006:104).

Metode ini digunakan untuk menggali data -data langsung dari

objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung

mengamati dan mencatat mengenai implementasi sikap toleransi

antar umat beragama di Rusunama Kota Salatiga Tahun 2015.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses

tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya

pertanyaan datang dari pihak yang mewancarai dan jawaban

Page 20: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

diberikan oleh yang diwawancarai (Abdurrohman, 2006:105).

Pada tehnik ini peneliti datang berhadapan muka secara

langsung dengan responden atau subyek yang akan diteliti.

Peneliti menanyakan suatu hal yang telah direncanakan kepada

responden. Pada wawancara ini peneliti dimungkinkan melak

ukan tanya jawab responden seperti pengelola Rusunawa,

pengurus paguyuban dan warga atau penghuni Rusunawa Kota

Salatiga.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden,

seperti yang dilakukan oleh seorang dalam meneliti

perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya

(Abdurrohman,2006:112). Dalam penelitian ini metode

dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data berkaitan

dengan dokumentasi kegiatan penelitian dan dokumen yang ada di

pengelola Rusunawa

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan. Pada bab ini merupakan pendahuluan yang

memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

Page 21: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

manfaat penelitian, definisio operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II Tinjauan Umum Tentang Sikap Toleransi Antar Umat

Beragama. Meliputi pengertian toleransi, manfaat toleransi, sikap

toleransi, factor yang mempengaruhi sikap toleransi dan konsep

implementasi sikap toleransi.

BAB III Gambaran Umum Rusunawa Cabean Kota Salatiga Dan

Kegiatan Di Rusunawa Berisi tentang profil umum Rusunawa Kota

Salatiga, kegiatan kegiatan di Rusunawa Kota Salatiga dan sikap toleransi

antar umat beragama di Rusunawa Kota Salatiga.

BAB IV Analisis Terhadap Implementasi Sikap Toleransi Antar

Umat Beragama Pada bab ini menjelaskan analisis terhadap sikap-sikap

toleransi antar umat beragama di Rusunawa dan faktor-faktor yang

mendukung implementasi sikap toleransi anatar uamat beragama di

Rusunawa.

BAB V Kesimpulan sebagai penutup berisi tentang kesimpulan,

saran-saran dan penutup.

Page 22: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG TOLERANSI

A. Toleransi Beragama

1. Pengertian toleransi

Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare yang berarti

bertahan atau memikul. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,

toleransi berasal dari kata toleran, yang berarti bersifat atau bersikap

menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan), pendirian

(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang

berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Toleransi

Page 23: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang

masih diperbolehkan. Toleransi berarti sifat atau sikap menenggang

(menghargai, membiarkan, membolehkan), (Kamus Besar B.Indonesia

Edisi. 2 Cetakan 4 Th.1995). Sedangkan pengertian lain toleransi

adalah koeksistensinya berbagai kelompok atau keyakinan di satu

waktu dengan tetap terpeliharanya perbedaan-perbedaan dan

karakteristik masing-masing (Malik,2005:12).

Menurut Siagian (1993) toleran diartikan dengan saling memikul

walaupun pekerjaan itu tidak disukai; atau memberi tempat kepada

orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak sependapat. (Ajat

Sudrajat, 2008:141).

Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut “ikhtimal”, “tasamuh”

yang artinya membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan dan

saling memudahkan (said, 2005:13).

Dasar-dasar al-Sunnah (Hadis Nabi) dikemukakan untuk

menegaskan bahwa toleransi dalam Islam itu sangat komprehensif dan

serba-meliputi. Baik lahir maupun batin. Toleransi, karena itu, tak

akan tegak jika tidak lahir dari hati, dari dalam. Ini berarti toleransi

bukan saja memerlukan kesediaan ruang untuk menerima perbedaan,

tetapi juga memerlukan pengorbanan material maupun spiritual, lahir

maupun batin. Di sinilah, konsep Islam tentang toleransi (as-samahah)

menjadi dasar bagi umat Islam untuk melakukan mu’amalah (hablum

Page 24: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

minan nas) yang ditopang oleh kaitan spiritual kokoh (hablum

minallāh). (Syamsul, 2009:5)

Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul

haq bil bathil (mencampuradukan antara hak dan bathil) yakni suatu

sikap yang sangat dilarang dilakukan oleh seorang muslim, seperti

halnya mengurusi agama atau keyakinan orang lain. Sebagaimana

yang telah dijelaskan diayat Al-Quran dibawah ini, Allah SWT

berfirman:

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan

menyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan

penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah

menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak

pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

Untukmu agamamu, dan untukkulah,agamaku". (QS. Al-

Kafirun ayat 1-6) (Depag, 1989:1112).

Toleransi dapat disimpulkan sebagai sikap menghargai dan

menghormati setiap orang yang berbeda-beda secara kkepercayaan,

tatacara ibadah dan memahami agama alin atau juga etnis, ras, bahasa,

budaya, politik, pendirian, kepercayaan maupun tingkah laku.

Eksistensi manusia dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat

terlepas sama sekali dari yang namanya kepercayaan lebih-lebih

dalam hal beragama. Bahkan agama merupakan suatu bentuk corak

Page 25: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

kepercayaan (dalam arti sesuatu di akui dan dterima sebagia

kebenaran)yang tertinggi. Kepercayaan atau keimanan merupakan

proses kejiwaan, dengan kepercayaan itu menangguhkan dan

mengesampingkan segala sesuatu yang bersifat nonrasional terhadaap

pernyataan dasar mengenai kehidupan. Oleh karena itu, kepercayaan

merupakan gejala yang mengambil tempat di dalam alam fikiran

setiap orang.

Bahkan kalau kepercayaan diungkapkan secara kelompok, intinya

masih tetap bersifat perorangan. Untuk memahami ihwal ini, kita

harus berurusan dengan fikiran seseorang sebagai individu. Barangkali

interpretasi yang paling tepat tentang agama sebagai perasaan adalah

apa yang diungkapakan oleh Schleiermacher, seorang teolog jerman

(Karim, 2004:111) baginya agama murni adalah perasaan murni yaitu

rasa bersandar secara mutlak kepada tuhan. Unsur emosi dalam

beragama sangat menonjol. Emosi dapat menjadi bahaya dan

menyesatkan orang, kecuali jika dipimpin oleh akal logis dan rasional.

Dalam bahasa arab „tasamuh‟ berarti saling mengizinkan, saling

memudahkan. Jadi toleransi mengandung konsensi. Artinya konsensi

yaitu pemberian yang hanya didasarkan kepada kemurahan dan

kebaikan hati, dan bukan didasarkan kepada hak. Jelas bahwasanya

toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan

menghormati perbedaan atau prinsip orang lain itu tanpa

mengorbankan prinsip sendiri (Said, 2005:13).

Page 26: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Agama tidak dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian yang

terpisahkan dalam kehidupan manusia, ketika ia dijadikan reaksi

terhadap keseluruhan wujud manusia, karena ia memuat berbagai

ajaran dan tujuan dalam segala hal untuk kebahagian manusia.

Sebaliknya, agama harus dirasakan dan difikirkan, ia harus dihayati,

dan dijelmakan dalam tindakan keagamaan inididefinisikan sebagai

pencarian akan realitas asli (Fauzi, 2007:5-6).

Pada dasarnya toleransi beragama diartikan sebagai pemberian

kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesama warga

masyarakat atau penghuni yang ada di Rusunawa untuk menjalankan

keyakinannya atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya

masing-masing, selama di dalam menjalankan dan menentukan

sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-

syarat azas terciptanya ketertiban, keamanan dan perdamaian didalam

lingkunagn Rusunawa Kota Salatiga.

2. Manfaat toleransi

Manfaat-manfaat yang diperoleh dari sikap toleransi antara lain:

a. Menghindari Terjadinya Perpecahan

Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi

perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus

menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam

wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama

Page 27: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama

samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini.

Dalam kaitanya ini Allah telah mengingatkan kepada umat

manusia dengan pesan yang bersifat universal, berikut firman Allah

SWT:

Artinya :”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah

akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa

Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena

nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu

Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah

menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk.” (Al-Imran:103)

Pesan universal ini merupakan pesan kepada segenap umat

manusia tidak terkecuali, yang intinya dalam menjalankan agama

harus menjauhi perpecahan antar umat beragama maupun sesama

umat beragama.

b. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan

Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah

menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama

dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada

Page 28: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara

sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu

sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor

penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.

Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa

dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain.

Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut

agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan

bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi

beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi

dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud

perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.

B. Sikap Toleransi

1. Pengertian Sikap Toleran

Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang

mengenai obyek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya

perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk

membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya

(Walgito, 1994:109).

Sementara pengertian yang lain tentang sikap adalah keadaan

mental dan syaraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang

Page 29: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu

pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. (http=

//hanstoe .wordpresscom /2009/ 02/21 / pengertian. sikap/).

Toleransi dalam bahasa inggris adalah toleration dan kata kerjanya

adalah tolerat. Sedangkan dalam bahasa arab toleransi biasa disebut

dengan ikhtimal, tasamuh yang artinya sikap membiarkan lapang dada.

(http=//adnaabdullah.blogspot.com/2009/07/toleransi_04.html)

Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap toleran adalah kesiapan

seseorang dalam bertindak untuk saling menghargai, menghormati,

membolehkan pendirian ataupun keyakinan yang bertentangan dengan

pendirian kita.

2. Ciri-ciri Sikap Toleran

Ciri – ciri sikap toleran Menurut Hasyim (1979:23) ciri – ciri sikap

toleran sebagai berikut:

a. Mengakui hak setiap orang

Setiap manusia tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda

dalam kehidupannya. Mengakui hak setiap orang merupakan suatu

sikap mental yang mengakui bahwa setiap manusia berhak untuk

menentukan sikap laku dan nasibnya masing – masing.

b. Menghormati keyakinan orang lain

Tidak menghormati keyakinan orang lain atau memaksakan

keyakinan seseorang dengan kekerasan atau dengan cara yang

Page 30: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

tidak halus akan mengakibatkan orang lain bersikap hiprokit atau

muafik.

c. Agree in disagreement (setuju dalam perbedaan)

Perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan karena memang

perbedaan selalu ada didunia ini.

d. Saling mengerti

Tidak akan terjadi saling menghormati antar sesama orang lain bila

tidak ada saling mengrti, saling membenci, saling berbuat pengaruh

adalah salah satu akibat dari tidak adanya saling mengerti dan

saling menghargai antara satu dengan yang lain.

e. Kesadaran dan kejujuran

Sikap toleransi menyangkut sikap dan kesadaran batin seseorang

dan kesadaran jiwa menimbulkan kejujuran dan kepolosan sikap

laku.

3. Pentingnya Sikap Toleran dalam Kehidupan Plural

Di Negara kita mayoritas beragama Islam, namun sikap toleran

tetap menjadi agenda yang pertama dan sangat penting dalam

kehidupan. Pemerintah juga mencanangkan tri kerukunan hidup

beragama, yaitu kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar

umat beragama, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

Dari tri kerukunan hidup beragama tersebut, pemerintah juga

menghendaki adanya sikap toleran antar umat beragama, serta

memberikan kebebasan untuk memeluk agama sesuai dengan

Page 31: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

keyakinan masing – masing, yang tetap menjaga kerukunan umat

beragama.Allah berfirman :

Artinya:“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan

yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada

Thaghut dan beriman kepada Allah maka sesumgguhnya ia

telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak

akan putus dan Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.” (QS.Al.Baqoroh : 256)

Dari kedua ayat di atas tentunya sudah jelas bahwa tidak adanya

paksaan untuk memeluk suatu agama. Islam datang tidak hanya

mempertahankan agamanya, akan tetapi juga harus mengakui

keberadaan agama – agama. Karena hal ini bertujuan untuk menjaga

kerukunan antar sesama serta menghormati antar pemeluk – pemeluk

agama.

Terjalinnya kerukunan serta terjadinya sikap toleran antar agama

akan memungkinkan dan memudahkan untuk bekerja sama. Dapat

dikatakan mewujudkan kerukunan antar umat beragama merupakan

usaha untuk mendorong setiap pengenut konsekuen dengan agama itu,

sehingga keberagamaannya bukan hanya dalam bentuk pengakuan

atau anutan saja, tetapi dapat memberi nilai dan manfaat bagi dirinya

dan masyarakat (Al Munawar, 2003:25).

Page 32: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Mewujudkan kerukunan dan toleransi dalam kehidupan plural

merupakan bagian usaha untuk menciptakan kemaslahatan umum

serta kelancaran hubungan antara manusia yang berlainan agama,

sehingga setiap golongan umat beragama dapat melaksanakan bagian

dari tuntutan agama masing – masing.

Selain itu dengan adanya toleransi antara pemeluk agama masing

masing dapat mewujudkan masyarakat yang religius. Keindahan

masyarakat yang religius, tercermin dari adanya kerja sama antar

sesama golongan dalam masyarakat itu sendiri. Islam memang

merupakan agama misi, namun tetap menekankan sikap toleransi

(tasamuh/tepa selira) dalam persebaran islam.

Islam melarang sikap permusuhan dan menebar kebencian diantara

manusia, akan tetapi islam mengajarkan untuk saling bersikap toleran

dan menghormati agama lain.Karena hal ini akan menghindarkan

kekerasan dalam beragama.Kekerasan merupakam sebuah tindakan

yang membahayakan manusia. Kekerasan akan menimbulkan

prasangka, kekakuan dan kebekuan. Kekerasan merupakan awal

perpecahan umat manusia, dan menggiring pada perselisihan internal

(kedalam) dan eksternal (keluar) (Abdussami dan Tahir:120).

Untuk menjaga kerukunan antar agama, maka diperlukan etik

pergaulan antar umat beragama. Etik tersebut menurut (Al-Munawar,

2003 : 11) yaitu : pertama, saling menerima, tiap subyek menerima

subyek lain dengan segala keberadaannya, dan bukan menurut

Page 33: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

kehendak dan kemauan subyek pertama. Dengan pengertian, setaiap

golongan umut beragama menerina golongan agama lain, tanpa

memperhitungkan perbedaan, kelebihan atau kekurangan. Allah

berfirman :

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki – laki dan seorang perempuan, dan

menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku

supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang

paling taqwa diantara kamu. Sesunngguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mendengar. (Qs. Al Hujurot : 13)

Dalam Al Qur’an pun juga dijelaskan bahwa setiap golongan untuk

bisa saling kenal – mengenal dengan golongan yang lain, tanpa

memperhitungkan kekurangan serta perbedaan.

Kedua, sikap saling mempercayai merupakan kenyataan dan

pernyataan dari saling menerima. Hambatan utama dalam memelihara

keharmonisan pergaulan yaitu bila hilang sikap saling mempercayai

dan berganti dengan sikap saling berprasangka serta saling

mencurigai.

Langgeng atau tidaknya, retak atau tidaknya pergaulan baik antara

pribadi maupun antar golongan sangat ditentukan oleh bertahan atau

tidaknya sikap saling mempercayai. Kerukunan dalam pergaulan

Page 34: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

hidup antar umat beragama akan tetap terpelihara yaitu dengan saling

mempercayai antara satu golongan agama dengan agama lain.

Ketiga, prinsip berpikir positif. Dalam pergaulan, manusia selalu

berhadapan dengan berbagai masalah. Tiap masalah mengandung nilai

positif dan negatif yang memerlukan pemecahan. Dan penyelesaian.

Karena itu, tiap pihak harus berusaha agar tiap masalah yang timbul

dihadapi, dipecahkan dan diselesaikan secara obyektif dengan cara

berpikir positif.

C. Faktot-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Sikap Toleransi

Pelaksanaan sikap toleransi ini harus didasari sikap kelapangan

dada terhadap orang lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang

dipegang sendiri, yakni tanpa mengorbankan prinsip-prinsip tersebut

(Daud, 1998: 80). Jelas bahwa toleransi terjadi dan berlaku karena

terdapat perbedaan prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip

orang lain tanpa mengorbankan prinsip sendiri (Said, 2003: 13).

Dengan kata lain, pelaksanaannya hanya pada aspek-aspek yang detail

dan teknis bukan dalam persoalan yang prinsipil. Sebenarnya toleransi

lahir dari watak Islam, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dapat

dengan mudah mendukung etika perbedaan dan toleransi. Al-Qur'an

tidak hanya mengharapkan, tetapi juga menerima kenyataan perbedaan

dan keragaman dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT dalam surat Al-Hujarat ayat 13 yang berbunyi:

Page 35: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(QS. Al Hujarat : 13) (Depag, 1989:847).

Ayat tersebut menunjukkan adanya ketatanan manusia yang

essensial dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang

memisahkan antara golongan yang satu dengan golongan yang lain,

manusia merupakan tiap keluarga besar. Dalam memantapkan

kerukunan hidup umat beragama perlu dilakukan suatu upaya-upaya

yang mendorong terjadinya kerukunan hidup umat beragama secara

mantap dalam bentuk :

a. Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat

beragama, serta antar umat beragama dengan pemerintah.

b. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk

upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk

hidup rukun dalam bingkai teologi dan implementasi dalam

menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.

c. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam

rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama serta

Page 36: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

pengamalan agama yang mendukung bagi pembinaan kerukunan

hidup intern dan antar umat beragama.

d. Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai

kemanusiaan dari seluruh keyakinan plural umat manusia yang

fungsinya dijadikan sebagai pedoman bersama dalam

melaksanakan prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial

satu sama lainnya dengan memperlihatkan adanya sikap

keteladanan.

Dari sisi ini maka kita dapat mengambil hikmahnya bahwa

nilainilai kemanusiaan itu selalu tidak formal akan mengantarkan

nilai pluralitas kearah upaya selektifitas kualitas moral seseorang

dalam komunitas masyarakat mulya (Makromah), yakni

komunitas warganya memiliki kualitas ketaqwaan dan nilai-nilai

solidaritas sosial.

e. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif

bagi kemanusiaan yang mengarahkan kepada nilai-nilai

Ketuhanan, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan nilai-

nilai sosial kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.

f. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama

dengan cara menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk

agama lain, sehingga akan tercipta suasana kerukunan yang

manusiawi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

Page 37: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

g. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan

bermasyarakat, oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan mozaik

yang dapat memperindah fenomena kehidupan beragama.

D. Macam-Macam Sikap Toleransi

Di dalam memaknai toleransi ini terdapat dua penafsiran tentang

konsep tersebut. Pertama, penafsiran negatif yang menyatakan bahwa

toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan dan tidak

menyakiti orang atau kelompok lain baik yang berbeda maupun yang

sama. Sedangkan, yang kedua adalah penafsiran positif yaitu menyatakan

bahwa toleransi tidak hanya sekedar seperti pertama (penafsiran negatif)

tetapi harus adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain

atau kelompok lain (Maskuri, 2001: 13). Selain itu toleransi mempunyai

unsur-unsur yang harus ditekankan dalam mengekspresikannya terhadap

orang lain. Unsur-unsur tersebut adalah:

1. Memberikan kebebasan atau kemerdekaan

Dimana setiap manusia diberikan kebebasan untuk berbuat, bergerak

maupun berkehendak menurut dirinya sendiri dan juga di dalam

memilih suatu agama atau kepercayaan. Kebebasan ini diberikan sejak

manusia lahir sampai nanti ia meninggal dan kebebasan atau

kemerdekaan yang manusia miliki tidak dapat digantikan atau direbut

oleh orang lain dengan cara apapun. Karena kebebasan itu adalah

datangnya dari Tuhan YME yang harus dijaga dan dilindungi. Di

setiap negara melindungi kebebasan-kebebasan setiap manusia baik

Page 38: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

dalam undang-Undang maupun dalam peraturan yang ada. Begitu pula

di dalam memilih satu agama atau kepercayaan yang diyakini, manusia

berhak dan bebas dalam memilihnya tanpa ada paksaan dari siapapun

(Maskuri, 2001: 202).

2. Mengakui Hak Setiap Orang

Suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang di dalam

menentukan sikap perilaku dan nasibnya masing-masing. Tentu saja

sikap atau perilaku yang dijalankan itu tidak melanggar hak orang lain,

karenam kalau demikian, kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.

3. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Landasan keyakinan di atas adalah berdasarkan kepercayaan, bahwa

tidak benar ada orang atau golongan yang berkeras memaksakan

kehendaknya sendiri kepada orang atau golongan lain. Tidak ada orang

atau golongan yang memonopoli kebenaran dan landasan ini disertai

catatan bahwa soal keyakinan adalah urusan pribadi masing-masing

orang.

4. Saling Mengerti

Tidak akan terjadi, saling menghormati antara sesama manusia bila

mereka tidak ada saling mengerti. Saling anti dan saling membenci,

saling berebut pengaruh adalah salah satu akibat dari tidak adanya

saling mengerti dan saling menghargai antara satu dengan yang lain

(Umar, 1990:23). Sedangkan toleransi dalam pergaulan hidup antara

Page 39: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

umat beragama yang didasarkan pada tiap-tiap agama menjadi

tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri, mempunyai bentuk ibadah

(ritual) dengan sistem dan cara tersendiri yang ditaklifkan

(dibebankan) serta menjadi tanggung jawab orang yang pemeluknya

atas dasar itu. Maka toleransi dalam masalah-masalah keagamaan,

melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk suatu agama

dalam pergaulan hidup antara orang yang tidak seagama, dalam

masalahmasalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum (Said,

2003:14). Toleransi beragama mempunyai arti sikap lapang dada

seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk

melaksanakan ibadah menurut ajaran dan ketentuan agama masing-

masing yang diyakini tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan

baik dari orang lain maupun dari keluarganya sekalipun. Secara teknis

pelaksanaan sikap toleransi beragama yang dilaksanakan di dalam

masyarakat lebih banyak dikaitkan dengan kebebasan dan

kemerdekaan menginterprestasikan serta mengekspresikan ajaran

agama masing-masing.

5. Kebebasan Beragama

Kebebasan memeluk suatu agama atau beragama sebagai salah satu

hak yang esensial bagi kehidupan manusia, karena kebebasan untuk

memilih agama datangnya dari hakekat manusia serta martabat sebagai

makhluk ciptaan Tuhan YME, bukan dari orang lain atau dari orang

tua.

Page 40: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Untuk itu di dalam menganut atau memilih suatu agama tidak bisa

dipaksakan oleh siapapun. Di Indonesia dalam peraturan undang-

undang disebutkan pada pasal 29 ayat 2 yang berbunyi: "Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiapm penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan

kepercayaannya itu". Hal ini jelas bahwa negara sendiri menjamin

penduduknya dalam memilih dan memeluk agama ataum

keyakinannya masing-masing serta menjamin dan melindungi

penduduknya di dalam menjalankan peribadatan menurut agama dan

kepercayaan masing-masing.

Masyarakat Islam memiliki sifat yang pluralistik dan sangat toleran

terhadap berbagai, kelompok sosial dan keagamaan karena hidup

bermasyarakat merupakan suatu kebutuhan dasar hidup manusia agar

tujuan hidup manusia dapat diwujudkan, karena bila terbentuk suatu

kehidupan berdasarkan persaudaraan, penuh kasih sayang dan harmoni

(Munir, 1989:50). Toleransi pada kaum muslimin seperti yang

diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW, diantaranya sebagai berikut:

1. Tidak boleh memaksakan suatu agama pada orang lain

Di dalam agama Islam orang muslim tidak boleh melakukan

pemaksaan pada kaum agama lainnya, karena memaksakan suatu

agama bertentangan dengan firman Allah SWT di dalam surat Al-

Kafirun ayat1-6.

Page 41: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan

menyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah

Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah

apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah

Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah,

agamaku". (QS. Al-Kafirun ayat 1-6)(Depag, 1989:1112).

Disitu dijelaskan bahwa orang-orang muslim tidak menyembah apa

yang di sembah oleh orang-orang kafir, begitu pula orang-orang kafir

tidak menyembah apa yang di sembah oleh orang muslimin. Disitu

juga dijelaskan bahwa bagi kita agama kita (orang muslim) dan bagi

mereka agama mereka (orang kafir).

2. Tidak boleh memusuhi orang-orang selain muslim atau kafir

Perintah Nabi untuk melindungi orang-orang selain muslim seperti

yang dilakukan oleh Nabi waktu berada di Madinah. Kaum Yahudi dan

Nasrani yang jumlahnya sedikit dilindungi baik keamanannya maupun

dalam beribadah. Kaum muslimin dianjurkan untuk bisa hidup damai

dengan masyarakat sesamanya walaupun berbeda keyakinan.

3. Hidup rukun dan damai dengan sesama manusia

Hidup rukun antar kaum muslimin maupun non muslimin seperti yang

dilakukan oleh Rasulullah SAW akan membawa kehidupan yang

damai dan sentosa, selain itu juga dianjurkan untuk bersikap lembut

Page 42: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

pada sesama manusia baik yang beragama Islam maupun yang

beragama Nasrani atau Yahudi (Yunus, 1994:5).

4. Saling tolong menolong dengan sesama manusia

Dengan hidup rukun dan saling tolong menolong sesama manusia akan

membuat hidup di dunia yang damai dan tenang. Nabi memerintahkan

untuk saling menolong dan membantu dengan sesamanya tanpa

memandang suku dan agama yang dipeluknya. Hal ini juga dijelaskan

dalam Al-Qur'an pada surat Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. (QS. Al-Maidah : 2) (Depag, 1989:156)

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa di dalam Al-Qur'an dijelaskan

dengan sikap tolong menolong hanya pada kaum muslimin tetapi

dianjurkan untuk tolong menolong kepada sesama manusia baik itu

yang beragama Islam maupun non Islam. Selain itu juga seorang

muslim dianjurkan untuk berbuat kebaikan di muka bumi ini dengan

sesama makhluk Tuhan dan tidak diperbolehkan untuk berbuat

kejahatan pada manusia. Selain itu juga dilarang tolong menolong

dalam perbuatan yang tidak baik (perbuatan keji atau dosa).

Page 43: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

E. Gambaran Umum Rusunawa

1. Profil umum rusunawa

Rusunawa Kota Salatiga terletak di Desa cabean Kelurahan

Mangunsari Kecamatan sidomukti.Pemerintah Kota Salatiga

membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dibangun di

atas tanah milik pemerintah kota Salatiga yang terletak di di Cabean,

Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti atau dibelakang pabrik

Kevit Salatiga. Rusunawa ini menampung para karyawan swasta dan

negeri yang belum memiliki rumah sendiri. Rusunawa juga akan

menjadi pemukiman dan konsepnya tidak memindahkan orang-orang

yang berasal dari kawasan kumuh, seperti halnya Rusunawa yang ada

di Jakarta.

Page 44: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Proses pembangunan rusunawa pada awalnya ditolak oleh warga

sekitar rusunawa dengan beberapa alasan, tetapi pemkot salatiga

berhasil memberi penjelasan dan manfaat dengan dibangunya

rusunawa di kota Salatiga, rusunawa adalah permukiman, bukan pabrik

atau industri dan pemkot membangun di tanah milik pemkot

sendiri.Pembangunan rusunawa ini adalah pengajuan pemkot Salatiga

kepada pemerintah pusat, jadi dana pembangunan rusunawa ini berasal

dari APBN. Usaha yang dilakukan untuk mencari dana pembangunan

Rusunawa itu tidak gampang, karena proposal diajukan tahun 2007

dan di acc oleh pemerintah pusat lewat Kementrian PU dan

dilaksanakan pembangunanya oleh Pemkot Salatiga Dinas Cipta Karu.

Rusunawa yang akan dibangun di Cabean, nantinya dipergunakan

untuk penduduk Salatiga yang berpenghasilan rendah dan belum

memiliki rumah sendiri. Rusunawa itu juga akan dikelola Unit

Pelaksana Teknis (UPT) tersendiri. Bangunan berupa dua twin block

lima lantai berkapasitas 192 unit kamar dengan luas 24 meter persegi

dan terdiri empat lantai. Lantai dasar digunakan untuk fasilitas umum

(fasum) dan lantai pertama hingga lantai keempat digunakan untuk

tempat tinggal para penghuni.

Peresmian rusunawa kota salatiga dilakukan langsung oleh

Walikota Salatiga Yuliyanto, SE., MM, di aula Rusunawa Blok I Turut

hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Muh. Haris, SS.,

M.Si., Wakil Ketua DPRD M. Fathurrahman, Kepala Dinas Cipkataru

Page 45: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Drs. Tejo Suprianto, Kasatlantas Polres Salatiga, Camat, Muspika,

Lurah, dan tokoh masyarakat di RT 03 RW 14, Cabean, Kelurahan

Mangunsari. dan sebelum peresmian secara simbolis oleh wali kota

semua warga yang telah terdaftar sebagai penghuni rusunawa telah

bertempat tinggal di rusunawa yaitu mulai awal bulan Desember 2012.

Walikota menyampaikan ucapan selamat kepada penghuni

rusunawa yang baru saja menempati rumahnya.“Semoga fasilitas

hunian ini bisa menjadi tempat yang layak bagi bapak dan ibu semua.

Saya berdoa semoga Rusunawa ini hanya menjadi hunian sementara,

istilahnya mampir ngombe saja, sehingga bapak ibu semua bisa

membeli lahan untuk membangun rumah sendiri tanpa harus

menyewa, diharapkan warga Rusunawa dapat berbaur dengan warga

asli Cabean sehingga tercipta masyarakat yang harmonis,” doa

Walikota.

Penghuni atau warga rusunawa kita bersama-sama manfaatkan

Rusunawa ini dengan sebaik-baiknya dan menjaga bersama fasilitas

yang ada.Jangan mentang-mentang telah membayar terus acuh

terhadap Rusunawa ini.

Rusunawa telah dioperasionalkan sejak awal Desember 2012 lalu.

Tiap ruang terdiri kamar tamu, satu kamar tidur, satu kamar mandi,

satu dapur serta balkon.Dan dalam perkembanganya rusunawa muali

di benahi dan di rapikan agar menjadi aman, indah dan nyaman bagi

penghuni rusunawa maupun bagi orang yang berkunjung atau melihat

Page 46: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

rusunawa. Kamar yang ada di rusunawa telah penuh, pengelola juga

telah memberikan peraturan tentang penggunaan kamar sewa

rusunawa bagi penyewa, hal ini diharapkan semoga gedung tetap

terjaga keindahannya dan tetap terjaga bangunannya.Penghuni

rusunawa ini bermacam macam dari segi pekerjaan, kepercayaan dan

asal mula, tetapi lebih banyak pekerja atau buruh yang ada di

rusunawa.

2. Pengelola dan Penghuni

Pengelola rusunawa adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Kota Salatiga yang dalam hal ini dilaksanakan oleh UPTD Rusunawa,

pengelola mempunyai tanggung jawab untuk mengelola rusunawa, dari

segi kebersihan, kelayakan hunian, perawatan gedung, pendataan

penghuni atau warga rusunawa, member surat tagihan, melayani

pembayaran sewa air dan listrik, dan memberikan kegiatan dan

fasilitas kepada penghuni rusunawa.

Penghuni rusunawa ini adalah warga kota Salatiga dan sekitarnya,

warga dapat menghuni ruusnawa dengan cara mendaftarkan diri

kepada petugas di kantor UPTD. Penghuni rusunawa terdiri dari

latarbelakang yang berbeda-beda seperti pekerjaan, keyakinan,

kebiasaan dan daerah yang berbeda-beda. Penghuni rusunawa

mendapatkan satu kamar rusunawa yang disi oleh kepala keluarga dan

anggota keluarga.

Page 47: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

3. Sarana Prasarana

Berikutadalah data saranadanprasarana yang ada di Rusunawa Kota

Salatiga.

No Jenis Barang Jumalah Keterangan

1. Gedung Rusunawa 2 Gedung Baik

2. Kamar Rusunawa 192 kamar Baik

3. Kantor UPTD 1 kantor Baik

4. Kantor Kepala UPTD 1 kantor Baik

5. Kantor Cleaning Servis 2 kantor Baik

6. Toilet umum 2 Buah Baik

7. Tempat Parkir 4 temapat Baik

8. Mushola 1 buah Baik

9. Tempat Tenis meja 1 buah Baik

10. Lapangan voly 1 buah Baik

11. Ruang pertemuan 2 buah Baik

12. Papan Informasi 4 buah Baik

Sarana prasarana yang sifatnya umum. Adapun kamar huniaan berisi

ruang tamu , ruang istirahat atau tidur, ruang dapur, kamar mandi dan

tempat jemur.

4. Teknis persewaan

Adapun persewaan di rusunawa kota salatiga berbeda-beda.

Page 48: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

No Lantai Beban Sewa

1. Lantai I 150.000,-

2. Lantai II 130.000,-

3. Lantai III 110.000,-

4. Lantai IV 90.000,-

Adapun sewa diatas adalah sewa tempat perbulan, belum termasuk

bayar tagihan listrik dan air, sesuai dengan kebutuhan masing masing.

5. Penghuni Rusunawa

Penghuni rusunawa Cabean Kota Salatiga terdiri dari beberapa

unsur dan latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini nampak dari

kegiatan keseharian yang bersifat individu atau pekerjaan seperti PNS,

karyawan, buruh pabrik, pengusaha, pedagang, wirasuasta, ibu rumah

tangga atau yang lain, mereka campur menjadi satu yaitu menjadi

penghuni rusunawa. Dalam hal agama atau kepercayaan juga tidak

Cuma ada satu agama atau kepercayaan, hal ini sebagai bukti bahwa

rusunawa ini adalh milik masyarakat secara umum bukan milik

kelompok, dalam segi agama ada penghuni yang memeluk agama

Islam da nada penghuni yang memeluk agama Kristen dan ada yang

mempercayai aliran.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil 11 Responden penelitian

yaitu sebagi berikut :

NO NAMA AGAMA ALAMAT

Page 49: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

1. Bapak Sujisno Ketua

Paguyuban

TB I Lt I No 01

2. Bapak Aji Nugroho Islam TB I Lt I No 13

3. Bapak Agustinus Yulius Kristen TB I Lt III No 11

4. Ibu Maimunah Islam TB II Lt II No 15

5. Ibu Sri Mulyani Kristen TB I Lt IV No 05

6. Bu Erti Kristen TB I Lt IV No 22

7. Mas Fais Islam TB I Lt IV No 20

8. Mas Doni Saragi Krisren TB II Lt Iv No 22

9. Mas Candra Kristen TB I Lt III No 12

10. Bapak Sudaji Islam TB II Lt III No 07

11. Mas Mustagfirin Islam TB I Lt IV No 20

12. Mas Irwan Islam Kantor UPTD

Sedangkan data jumlah penghuni rusun secara terperinci belumada,

tetapi seluruh unit kamar yang ada dirusunawa telah dihuni dan

ditempatim jadi ada 192 Kepala keluarga yang menjadi penghuni

rusunawa.

F. Kegiatan – kegiatan di Rusunawa

1. Kegiatan sosial

Kegiatan yang ada dirusunawa bermacam-macam, adapun kegiatan

yang sifatnya sosial antara lain (W I):

a. Bersih-bersih halaman rusunawa

Kegiatan ini dilakukan setiap sebulan sekali, dan dibebankan

kepada semua warga rusunawa.

Page 50: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

b. Iuaran untuk dana sosial

Iuaran ini sifatnya adalah wajib bagi semua penghuni rusunawa

jika ada salah satu dari warga rusunawa membutuhkan bantuan,

lagi mempunyai hajat, kena musibah dan lain-lain.

c. Peringatan harlah rusunawa

Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dalam rangka memperingati

harlah rusunawa atau dalam rangka memperingati peresmian

rusunawa, kegiatan ini seperti do’abersama, jalan santai, tanggap

reog atau jatilan, lomba-lomba.

d. Peringatan 17 Agustus

Dalam memperingati 17 Agustus warga rusunawa bekerja bakti

dan iuran bersama untuk mengadakan kegiatan dalam rangka

memperingati 17 Agustus.

e. Rapat Bulanan

Rapat ini di ikuti oleh penghuni rusunawa, dalam kegiatan ini

membahas tentang kegiatan rusunawa, permasalahan-permasalahan

sehari-hari di rusunawa, evaluasi kegiatan di rusunawa dan lain

sebagianya.

f. Sanggar anak-anak

Kegiatan ini dilakukan setiap minggu pagi, di ikuti oleh anak-anak

yang ada di rusunawa, kegiatan ini berisikan latihan menggambar,

bermain bersama, belajar bersama.Dengan tujuan agar anak-

anakrusunawa tidak jauh dari tempat tinggalnya (W VIII).

Page 51: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

g. Posyandu dan Arisan

Kegiatan posyandu diadakan setiap satu bulan sekai di aula

rusunawa kota Salatiga, sedangkan kegiatan arisan diikuti oleh ibu-

ibu yang ada di rusunawa adakalanya arisan satu lantai adakalanya

arisan satugedung, sesuai dengan kelompok masing-masing.

h. Bank sampah

Yaitu tempat untuk mengumpulkan sampah sesuai dengan

jenisnya, dan nanti diganti uang sesuai dengan jenis dan bobot

sampahnya. Uang ini digunakan untuk kegiatan yang ada di

rusunawa.

2. Kegiatan Keagamaan

a. Sholat tarawih

Kegiatan ini dilakukan apabila bulan Ramadhan, kegiatan ini

diikuti oleh warga yang beragama islam, dan dalam kegiatan ini

juga terdapat kultum yang disampaikan oleh sesepuh rusunawa,

dan warga yang beragama muslim di minta shodaqoh makanan

atau jajan secara bergantian (W II).

b. Yasinan

Kegiatan ini dilakukan di mushola rusunawa, dilakukan setiap

malam jum’at bagi warga yang beragama muslim, waktu

Page 52: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

pelaksanaan setelah sholat magrib berjamaah di mushola, dan di

ahiri dengan kajian kajian islami.

c. Pengajian rutin ibu-ibu

Pengajian ini dilakukan setiap satu bulan sekali di adakan di

mushola atau di aula rusunawa yang di ikuti ibu-ibu muslimah

rusunawa.

d. Peringatan Natal

Kegiatan ini dilakukan oleh umat Kristen atau Nasrani yang ada di

rusunawa kota Salatiga, kegiatan ini dilakukan setahun sekali

dalam rangka memperingati hari natal (W III).

e. Sholat jama’ah

Sholat jama’ah ini dilakukan di mushola rusunawa, dilakukan

setiap waktu sholat tiba, dan di lanjutkan dengan ngaji bersama

yang di ikuti anak-anak rusunawa, dalam rangka belajar Al Qur’an.

f. Ibadah kebaktian

Ibadah ini dilakukan oleh warga rusunawa yang beragama Kristen

atau Nasrani, kegiatan ini berpindah pindah sesuai dengan jadwal

yang sudah di agendakan oleh pengurus, dan kegiatan warga

nasrani secara bersama kadang di tempat warga nasrani ataujuga di

aula rusunawa (W V).

g. Kegiatan kelompok persekutuan

Page 53: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Kegiatan ini dilakukan setiap seminggu sekali, di ikuti oleh warga

yang beragam Kristen atau Nasrani, kegiatan ini berpindah-pindah

dari satu tempat tinggal warga ketempat tinggal warga Kristen

yang lain.

Dalam penelitian ini penelti melibatkan Pengelolaatau UPTD,

Pengurus Paguyuban, pemeluk agama Islam dan Kristen.

BAB IV

SIKAP TOLERAN ANTAR UMAT BERAGAMA

G. Implementasi Sikap Toleransi di Rusunawa

Dalam peneiltian ini penulis meneliti beberapa sikap toleransi yang

ada dan di lakukan oleh antar umat beragama yang ada di rusunawa.

Diataranya sikap toleransi ini adalah:

1. Menghormati keyakinan orang lain

2. Memberikan kebebasan dalam menjalankan aktifitas keagamaan

3. Saling membantu antara umat beragama

4. Mengakui hak setiap orang dan Saling mengerti

5. Hidup rukun dan damai

6. Tidak memusuhi agama lain

7. Menjaga keamanan dan ketenangan

Page 54: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Dalam implementasi sikap toleransi antar umat beragama akan di

bahas di bab selanjutnya.

Ada beberapa sikap toleransi yang sudah di implementasikan oleh

warga atau penghuni rusunawa dengan warga lain yang berbeda agama,

implementasi sikap toleransi antar umat beragama yang ada di rusunawa

adalah sebagai berikut

1. Menghormati keyakinan orang lain

Dalam menjalani rutinitas di rusunawa warga saling bertemu,

saling berkumpul dan saling bekerjasama karena mereka hidup

bersama-sama dalam menjalani kegiatan di rusunawa. Kebanyakan

dari warga yang tinggal dirusunwa pada awalnya tidak faham dengan

apa agama yang dianut oleh tetangga atau penghuni yan lain mereka

lebih mengutamakan persaudaraan dan pengenalkan dengan tetangga

dan lingkungan sekitar, lama kelamaan juga bisa faham (W 3).

Setelah berproses dan hidup bersama-sama mereka mulai

mengenal agama tetanga dan penghuni lain, tetapi setelah mereka

faham dan mengerti apa agamanya mereka tidak lantas mengurangi

intensitas dalam bertemu, berbicara dan saling membantu, kegiatan

seperti biasanya tetap berjalan, tetapi mulai membedakan bahan

obrolan yang sekiranya tidak membahsa tentang keagamaan yang bisa

membuat penghuni yang lain yang beda agama terusik atau terganggu

dengan keyakinannya.

Page 55: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Rasa saling menghormati keyakinan antar umat beragama saling

dijaga, karena mereka faham bahwa kita hidup bersama-sama di

tempat yang sama maka harus bisa saling menghormati dalam hal

agama atau keyakinan masing-masing (W IV). Hal ini menandakan

bahwa implementasi sikap saling menghormati keyakinan agama lain

yang ada di rusunawa telah berjalkan dan saling membutuhkan.

2. Memberikan kebebasan dalam menjalankan aktifitas keagamaan.

Ada banyak sekai kegiatan-kegiatan yang ada di rusunawa baik

dalam segi kegiatan sosial maupunkegiatan keagamaan. Kegiatan

keagamaan yang ada di rusunawa timbul dari pemeluk agama masing-

masing, yang berusaha membuat kegiatan keagamaan yang dapat di

laksanakan secara pribadi maupun secara bersama-sama. Dalam

melaksanakan kegiatan keagamaan pengurus atau ketua kelompok

agama di berikan kebebasan dalam menjalankan kegiatan kegiatan

keagamaan (W I).

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan kegiatan keagamaan

yang dilakukan oleh pemeluk agama yang ada di rusunawa ini, seperti

kegiatan keagamaan yang sifatnya pribadi seperti orang muslim sholat,

membaca Al Qur’an dengan suara keras orang non muslim tidak

merasa terganggu justru mereka mempersilahkan untuk meneruskan

dan menjaga kegiatan tersebut (W V).

Begitupun sebaliknya jika orang Nasrani menjalankan kegiatan

peribadahan orang Muslim juga tidak merasa terganggu dan tidak

Page 56: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

menyalahkan apa yang dilakukan oleh orang Nasrani karena menurut

mereka menjalankan kegiatan keamaan itu adalah kewajiban setiap

pemeluk agama (W VII). Ini menandakan bahwa warga rusunawa

mempunyai kebebasan dalam menjalankan ibadah secara pribadi dan

sesuai dengan keyakinan pribadi-pribadi.

Begitu juga ketika kegiatan keagamaan yang sifatnya bersama-

sama pengikut agama atau kepercayaan meminta izin dulu dengan

pengurus paguyuban atau dengan UPT rusunawa selaku pengelola

rusunawa (W I). Seperti ketika umat orang Muslim mengadakan

kegiatan keagamaan Yasinan maka harus izin dengan pengurus

paguyuban atau pengurus UPT rusunawa, pengurus UPT juga

memperbolehkan dan malah memberi fasilitas mushola untuk

beribadah orang-orang muslim (W X). pemeluk agama lain juga sama

di berikan kelonggaran dan kebebasan dalam menjalankan ibadah

keagamaan sesuai dengan praktek ajaran agama orang muslim, seperti

ibadah kebaktian yang dijalankan oleh orang Nasrani atau Kristen (W

III).

Selain itu juga secara individu kegiatan kegamaan yang dilakukan

secara bersama-sama juga tidak masalah terhadap pemeluk agama

yang lain, asal tidak mengganngu yang lain dan memperhatikan waktu

kegiatan (W II). Maka pelaksanaan implementasi sikap toleran dalam

hal memberikan kebebasan dalam menjalankan aktifitas keagamaan

kepada agama lain telah berjalan.

Page 57: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

3. Saling membantu antar umat beragama

Kehidupan bermasyarakat dengan orang banyak adalah hal yang

tidak bisa di pungkiri, karena sifat manusia yang tidak bisa hidup

sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain, tetapi bagaimana ketika

orang yangmembantu itu adalah orang yang tidak seagama. Hal ini

terjadi di rusunawa kota Salatiga, banyaknya penghuni, banyaknya

kegiatan membuat sosialisasi dan interaksi sering terjadi.

Hal ini terjadi ketika salah seseorang dari anggota rusunawa

membutuhkan bantuan yang lain, maka warga rusunawa tidak pandang

pilih untuk membantu entah itu beda agama atau tidak (W VI). Seperti

ketika tetangga membutuhkan bantuan dana, bantuan tenaga maupun

bantuan barang maka bagaiman caranya agar bisa membantu.Bantuan

yang diberikan entah sesuai dengan kehendak yang dibantu atau tidak

tapi kita niat membantu semaksimal mungki tanpa melihat latar

belakang agama (W V).

Dalam kegiatan-kegiatan besar warga rusunawa juga saling

membantu dan saling bekerja sama seperti dalam kegiatan kerja bakti,

bersih bersih dan lain-lain (W IX). Hal ini dapat dirasakan ketika kita

bekerja bareng tidak ada yang merasa di kucilkan dan merasa nyaman

dan senang dengan perbedaan agama. Bukan islam kerja bakti dengan

atau ataupun agama yang lain, tetapi ini dilaksanakan secara bersama-

sama dan dengan rasa memiliki tanggung jawab bersama-sama.

Page 58: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Kegiatan besar lain seperti ketika ada salah satu dari penghuni

rusunawa yang beragama Islam mempunyai hajat walimah maka

semua warga baik muslim atau non muslim ikut membantu bersama-

sama (W V). Begitu pula ketika warga pemeluk agama Kristen atau

nasrani membuat kegiatan keagamaan yang besar orang orang muslim

juga ikut membantu dalam menyiapkan acara seperti membantu

masak, nyuci piring, membersihkan tempat acara tetapi tidak ikut

acara ibadahnay a (W IV).

4. Mengakui hak setiap orang dan Saling mengerti

Manusia mempunyai hak yang berbeda-beda, kebebsan dalam

melakukan kegiatan keseharian adalah hak dari manusi tersebut. Hak

itu juga yang dirasanakan penghuni rusunwa, bagaimana dalam

menjalani hidup bersama ini saling memahami dan saling mengerti apa

yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan oleh tetangga. Bahwa

penghuni rusunawa mempunyai hak untuk melaksanakan kegiatan

sehari-hari, bekerja dan melaksanakan kegiatan ibadah, maka harus

ada rasa saling memahami atau mengerti dengan yang lain.

Memperbolehkan orang muslim untuk melaksanakan kegiatan

jama’ah sholat di mushola dan memanfaatkan mushola dengan

kegiatan kegiatan keagamaan (W III), bahwa kesadaran untuk saling

mengerti dan memahami bahwa setiap pemeluk agama mempunyaihak

untuk melaksanakan kegiatan keagamaan adalah hal yang telah

terjalankan di rusunawa.

Page 59: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Kegiatan yang sifatnya individu baik kegamaan ataupun sosial juga

dilakukan oleh orang-orang nasrani yang ada di rusunawa, orang

muslim juga memberikan kebebasan dan mempersilahkan untuk

menjalankan kegiatan tersebut (W X). hal ini mengambarkan bahwa

memahami kalau setiap manusia mempunyai hak adalah perlu di

mengerti dan di aplikasikan oleh masyarakat rusunawa yang berbeda

agama.

5. Hidup rukun dan damai

Setiap manusia pasti menginginkan kerukukan dan kedamaian

dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini.Begitu pula masyarakat

yang ada dirusunawa, dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dengan

saling rukun dan tanpa ada perselisihan apapun, hal ini terbukti bahwa

selama ini keseharian yang di lalui di rusunawa penuh dengan

kerukunan antar umat Bergama dan adanya kedamaian yang tenang

dan nyaman dan aman (W III).

Dalam aktifitas sehari-hari dapat dilihat bagaimana interaksi

hubungan orang Muslim dengan Nasrani, ketika bertemu saling

menyapa, saling senyum, ketika ngobrol saling menerima pendapat

dan memahami hak orang lain dan saling gotong royong (W II), hal ini

mewujudkan bahwa kerukunan dan rukun di butuhkan oleh penghuni

rusunawa terutama kerukunan antar umat beragama yang ada di

rusunawa, dalam rangka mengimplementasikan sikap toleransi.

6. Tidak memusuhi agama lain

Page 60: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Beragama dan memilih agama adalah kebebasa orang lain, maka

pemeluk agama dalam menjalankan agama yang di ikuti tidak

memusuhi dan menyalahkan agama lain. Dalam kegiatan sehari-hari

warga rusunawa berfokus kepada urusan pribadi-pribadi masing

masing dan urusan pekerjaannya mereka tidak memikirkan apalagi

menyalahkan untuk memusuhi agama lain selain yang di peluknya (W

II).

Factor kejawaan juga mempengaruhi proses interaksi sehari-hari di

rusunawa, ada tujuan bersama-sama untuk saling menjaga,

menghormati, sopan santun dan memeliharah kehidupan rusunawa

yang rukun maka faktor kejawaan atau sopan santun orang jawalah

yang mebuat rasa saling memiliki, berteman dan tidak saling

menyalahkan terjaga dan terus ada di rusunawa (W I).

Dalam kegiatan keagamaan juga ada rasa saling mengerti dan

mengalah, ketika ada acara keagamaan yang bersamaan maka harus

mengalah dan professional (W III), seperti ketika orang muslim

mengadak kegiatan ternyata orang Kristen juga mengadak kegiatan

maka salah satu harus mengalah entah mengundurkan waktu atau

mengganti waktu acara atau dengan mengganti acara lain yang tidak

mengganggu dengan acara orang muslim.

7. Menjaga kemanan dan ketenangan

Kehidupan dirusunawa selama ini kondusif dari segi keamanan

mapun ketenangan di rusunawa, hal ini bisa terwujud karena adanya

Page 61: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

kerja sama dan saling memuliki antara penghuni rusun dengan

pengelola rusunawa (W IX). Hal ini dilaksanakan dengan mengadakan

rapat bersama-sama anatara warga rusun yang berbeda-beda agama

untuk bersama-sama membuat kegiatan dalam rangka menjaga

keamanan dan ketenangan atau menbuat aturan aturan yang di sepakati

bersama dalam rangka mewujudkan keamanan (W VIII).

Hal ini dapat dilihat selama ini dalam interaksi antar umat

beragama belum ada konflik antar umat beragama satu dengan yang

lain (W IV), hal ini dapat terwujud karena proses toleransi yang terus

berjalan dan slaing menghormati sebagai satu pondasi dalam menjaga

kebersamaan yang ada di rusunwa. Dan belum pernah ada salah satu

oknum agama yang menghalang-halangi kegiatan keagamaan dan

berbuat negatif dalam rangka menggagalkan kegiatan kegamaan yang

ada di rusunawa.

Inilah implementasi sikap toleransi antar umat beragama yang ada

di rusunawa kota Salatiga, yang selalu berjalan dan di sesuaikan

dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi oleh penghuni rusunawa

dalam mengimplementasikan sikap tolrensi dengan penghuni satu atau

warga lain yang beda agama.

H. Faktor-foaktor yang Mempengaruhi Implementasi Sikap Toleransi di

Rusunawa Kota Salatiga

Page 62: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Dalam mengimplementasikan sikap toleransi antar umat beragama

di rusunwa ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya

implementasi sikap toleransi antar umat beragama:

h. Memperkuat dasar-dasar kerukunan antar umat beragama serta

pengelola rusun dan paguyuban rusunawa dalam rangka menjalankan

kehidupan yang penuh dengan rasa toleransi dan bersikap toleran.

Dalam pelaksanannya kegiatan yang ada dirusunawa melibatkannsemua

penghuni rusunawa yang berbeda-beda agama, dan saling menerapkan

sikap kerukunan antar umat beragama dalam setiap kegiatan dan

didalam kehidupan sehari-hari (W II).

i. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif, aman, damai

dan rukun dalam rangka memantapkan hubungan persaudaraan antar

penghuni rusunawa dan penghayatan agama dalam rangka pengamalan

ajaran agama masing masing. Dalam setiap kegiatan yang ada

dirusunawa dilakukan dengan guyub, rukun dan dalam suasana yang

kondusif, baik kegiatan yang sifatnya dilaksankan oleh semua penghuni

rusun ataupun kegiatan yang sifatnya dilaksanakan oleh kelompok

agama masing-masing, seperti kegiatan keagamaan kebaktian, kegiatan

kelompok persekutuan atau kegiatan penghuni yang Bergama Islam (W

III).

j. Melakukan kegiatan kegiatan yang dapat melibatkan semua unsur dan

semua agama yang ada di rusunawa yang fungsinya dijadikan sebagai

wahana berkumpul, wahana silaturohim dan wahan saling bertukar ilmu

Page 63: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

dan fikiran atau gagasan .Dari sisi ini maka kita dapat mengambil

manfaatnya bahwa dalam komunitas masyarakat, yakni komunitas

warganya rusunawa memiliki kualitas ketaqwaan, mengamalkan ajaran

agama dan nilai-nilai solidaritas sosial yang tingi.

k. Melakukan pendalaman ilmu keagamaan dan mempelajrai sikap sikap

toleran yang dapat menumbuhkan toleransi antar umat beragama yang

ada di rusunawa. Hal ini dilakukan oleh penghuni rusunawa disetiap

kegiatan keagamaannya, dalam kegiatan keagamaan misal yang ada di

agama Islam dalam setiap kegiatan agama Islam seperti Yasinan atau

pengajian rutin ibu-ibu disitu ada sesi moidhoh hasanah oleh seorang

ustadz yang memberikan ilmu atau pengetahuan tentang kehidupan

yang saling menghargai, gotong royong dan saling menghormati (W II).

l. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan

bermasyarakat di rusunawa, oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan

hiasan yang dapat memperindah fenomena kehidupan beragama.

m. Membuat kegiatan atau acara yang dapat mengumpulkan semua warga

seperti peringatan Harlah rusunawa, memperingati tujuh belas agustus

dan pertemuan bulanan. Hal ini dilakukan sebagi bentuk rasa memiliki

warga atau penghuni rusunawa terhadap rusunawa itu sendiri, bagaiman

penghuni dapat bersama-sama bekerja dan memelihara dan membuat

kegiatan rusunawa secara bersama-sama (W X).

n. Adanya tabiat ketimuran atau kejawaan seperti teplosiro, pekewoh bagi

penghuni rusunawa dalam menjalani kehidupan dan menerapkan sikap

Page 64: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

toleransi antar umat beragama. Penghuni rusunawa dalam kehidupan

sehari-hari masih menerapkan sopan santun, saling menghormati dan

menghargai. Hal sederhana yang biasa dilakukan npenghuni rusunawa

adalah saling sapa, saling Tanya kabar dan saling bertamu atau

mengunjungiu (WI).

o. Penghuni rusunawa lahir dari berbagai golongan sosial maka

membutuhkan asas kebutuhan dengan yang lain. Hal ini dapat dilihat

dari status pekerjaan penghuni rusunawa ada yang bekerja sebagai

karyawan kantor, buruh pabrik, guru, ibu rumah tangga, wirasuwasta

dan lain-lain yang mana hal tersebut bisa mempengaruhi kebutuhan

mereka terhadap yang lain, seperti ketika penghuni yang kurang mampu

terkena musibah, maka penghuni lain saling memberikan bantuan

terhadap penghuni yang terkena musibah tersebut. (W IV).

I. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dilakukan oleh peneliti banyak mengalami keterbatasan,

diantaranya :

1) Cara memperoleh data, data yang ada di pengelola Rusunawa Cabean

Kota Salatiga belum terbukukan, jadi peneliti harus membuka data satu

persatu berkaitan dengan data tentang rusunawa.

2) Dalam pelaksanaan observasi dan wawancara penghuni rusunawa

banyak yang kerja dan waktunya terbatas.

3) Banyak kegiatan atau efen rusunawa tidak terdokumentasi

Page 65: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

4) Segala keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti berupa sumber-sumber

pustaka sebagai landasan teori kurang maksimal sehingga ini menjadi

kekurangan dan keterbatasan peneliti.

5) Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian belum bisa tinggal

di rusunawa selama waktu penelitian.

BAB V

PENUTUP

J. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan pembahasan-pembahasan tersebut di atas

mengenai Implementasi Sikap Toleransi Antar Umat Beragama (Studi

Kasus di Rusunawa Kota Salatiga Tahun 2015), maka dapat penulis dapat

menyimimpulkan hasil penelitian bahwa :

1. Sikap toleransi antar umat beragama di Rusunawa Kota Salatiga

adalah : Ada beberapa sikap toleransi yang di implementasikan oleh

Page 66: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

penghuni rusunawa kota Salatiga di antaraya adalah menghormati

keyakinan orang lain, memberikan kebebasan dalam menjalankan

aktifitas keagamaan, Saling membantu antara umat beragama,

mengakui hak setiap orang dan saling mengerti, hidup rukun dan

damai, tidak memusuhi agama lain, menjaga kemanan dan ketenangan.

Implementasi sikap toleransi antar umat beragama di Rusunawa telah

dilakukan dan dimiliki oleh warga atau penghuni rusunawa kota

Salatiga. Sikap toleransi yang ada di rusunawa kota Salatiga telah ada

dan diterapkan mulai rusunawa baru di tempati dan sampai sekarang,

terbukti tidak adanya maslah atau konflik yang mengatas namakan

kegamaan.

2. Faktor-foaktor yang mempengaruhi implementasi sikap toleransi antar

umat beragama di Rusunawa Kota Salatiga antara lain: Telah tertanam

dalam fikiran penghuni rusunawa bahwa tinggal di rusunawa

membutuhkan orang laian dan harus tetap menjaga keutuhan,

kerukunan, kebersamaan, kedamaian, ketenangan, keamanan dan

saling menghormati dalam rangka menjaga persaudaraan dengan

penghuni atau warga yang lain. Sudah menjadi kewajiban dan

kebutuhan bagi warga rusunawa untuk melaksanakan sikap toleransi

antar umat beragama. Mengamalkan ajaran agama tentang bagaiamana

sikap toleran antar umat beragama.

K. Saran

Page 67: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

1. Pengelola UPT Rusunawa, dalam melaksanakan kegiatan yang

sifatnya membutuhkan semua warga rusunawa maka ada sosialisasi

yang jauh jauh hari dan lebih melibatkan semua unsur yang ada di

rusunawa. Melengkapi arsip data yang ada di rusunawa dan di jadikan

bank data UPTD Rusunawa kota Salatiga. Sering silaturohim atau

berkomunikasi dengan warga atau penghuni rusunawa.

2. Pengurus paguyuban atau TB, lebih sering membuat kegiatan yang

sifatnya melibatkan semua unsur yang ada di rusunawa. Membuat

forum public hearing dengan pengelola untuk warga penghuni

rusunawa

3. Penghuni atau warga rusunawa, menghilangkan sikap personal dalam

berinteraksi dengan semua warga rusunawa. Membuat kegiatan atau

acara lintas iman atau agama di rusunawa yang melibatkan semua

agama di rusunawa.

Page 68: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Maskuri, 2001. Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan:

Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Al Munawar, Said Agil Husain. 2005. Fikih Hubungan Antar Agama:Ciputat

Perss, Jakarta.

Ajat Sudrajat, 2008. Din Al Islam: Yogyakarta UNY Press.

Fatoni, Abdurrahman, 2006. Metode Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi:

PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Hasyim, Umar. 1979. Toleransi dan Kemerdekaan dalam Islam: Sebagai Dasar

Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya.

http://www.docstoc.com/docs/21541975/Aktualisasi-Kerukunan-

UmatBeragama.18/Mei/2010

(http=//adnaabdullah.blogspot.com/2009/07/toleransi_04.html)

Imaroh, Muhammad, 1999.Islam dan Pluralitas: Gema Insani Press,Jakarta.

Kartono, Kartini, 1990. Pengantar Metodelogi Riset Sosial: Bandung, Mandar

Maju.

Marimba, Ahmad. 1986. Pengantar Filsafat Islam: Bandung: Al ma’arif.

Ma'arif, Syamsul, 2005. Pendidikan Pluralisme di Indonesia: Logung Pustaka,

Yogyakarta

Madjid, Nurcholis, 1993. Islam Kerakyatan dan Keindonesiaan Pemikiran

NurcholisMuda: Mizan, Bandung.

Munir, Abdul, 1989. Pokok-pokok Ajaran NU: Ramdhani, Solo

Porwadarminta, W.J.S, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Balai Pustaka,

Jakarta

Rahmat, M. Imadadun, et.al, 20003. Islam Pribumi Mendialogkan Agama,

MembacaRealita: Erlangga, Jakarta.

Page 69: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Thuless, Robert H.1992. Pengantar Psikologi Agama:CV Rajawali Pers, Jakarta.

Usman, Fatimah, 2002. Dialog Pluralisme Agama:LKIS, Yogyakarta.

Walgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Andi Offset,

Yogyakarta.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, 1989. Al-Qur‟an dan

Terjemahannya,Departemen Agama.

Yunus Ali Al-Mukhdor, 1994. Toleransi Kaum Muslimin, PT. Bungkul Indah,

Surabaya.

Page 70: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

CURRICULUM VITAE

Nama : Abdul Ghoni

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 01 Januari 1989

Alamat : Jl Ronggolawe No 16 Jatisari Gedanganak Ungaran

Timur Kab Semarang

Nomer Hp : 085727158134

Email : gus,[email protected]. [email protected]

Pendidikan :

1. MI gedanganak (1996 - 2002)

2. MTs N Susukan (2002 - 2005)

3. MAN Temanggung (2005 - 2008)

4. STAIN Salatiga (2008 - 2015)

Pengalaman Organisasi :

1. Pengurus Lembaga Dakwah Kampus LDK STAIN

Salatiga

2. Pengurus JQH STAIN Salatiga

3. Ketua Al Khidmah Kampus Kota Salatiga

4. Pengurus Remaja Masjid REMAS Kab Semarang

5. Pengurus Al Khidmah Kampus Indonesia

Page 71: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

WAWANCARA

Nama : Petugas UPTD

Jeniskelamin : Laki-laki

Waktu : 11.40 WIB

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Januari 2015

Tempat : Kantor UPTD Rusunawa

Agama : Islam

Kode : W XII

1. Mengapa rusunawa ini dibangun? Dan apa manfaatnya?

Karena kebutuhan kota Salatiga untuk memberikan tempat tinggal

kepada warga kota Salatiga yang belum mempunyai tempat tinggal

tetap. Manfaatnya banyak sekali di antaranya untuk tempat tinggal

bagi warga yang kurang mampu, tempat bermasyarakat dll

2. Siapakah penghuni rusunawa kota Salatiga?

Warga kota Salatiga dan juga dari luar Salatiga

3. Dalam segi agama, ada berapa agama yang diikuti oleh penghuni

rusunawa?

Ada Islam, Kristen, Nasrani dan aliran kepercayaan

4. Apabila UPT mengadakan kegiatan atau acara dirusunawa, bagaimana

respon pengguni rusunawa yang berbeda agama?

Mereka sangat antusias tidak memandang agama yang lain apa, semua

bersama dan kompak.

5. Bagaiamana kalau masing-masing agama mengadakan kegiatan

keagamaan di rusunawa? Bagaimana prosedurnya?

Silahkan diperbolehkan, ya ada surat tembusan ke Rusunawa berkaitan

dengan kegiatan tersebut, tempatnya di rumah apa di aula yang datang

siapa saja.

Page 72: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

6. Kegiatan keagamaan seperti apa yang biasanya dilaksanakan?

Bagaimana tanggapan dari UPT Rusunawa?

Kalau dari Islam banyak ada sholat jama’ah, sholat tarawih, yasinan,

tahlilan, pengajian, dari Kristen ada kebaktian bersama, kelompok

persekutuan dan lain –lain. Dari rusunawa mendukung toh warga juga

mendukung dan tidak ada masalah.

7. Bagaimana keadaan toleransi Beragama di rusunawa?

Keadaan toleransi di Rusunawa sangat baik. Dan sudah berjalan sejak

awal rusunawa di huni

8. Apakah penghuni rusunawa sudah menerapkan sikap toleransi antar

umat beragama?

Sudah, kehidupan sehari-hari di rusunawa antar agama saling

bertoleransi, saling menerapkan sikap toleransi dan mempunyai

anggapan bersama tentang makhluk sosial.

9. Apa yang dilakukan oleh UPT, agar sikap toleransi antar umat

beragama di rusunawa tetap terjaga?

Ya memberikan izin kegiatan keagamaan di aula rusunawa,

memberikan kegiatan yang dilakukan bersama-sama antar agama,

mencoba sering ngobrol kepada masing-masing pemeluk agama yang

ada di rusunawa.

10. Faktor apa saja yang menjadi pendukung implementasi sikap toleransi?

Mereka saling membutuhkan satu dengan yang lain, antar umat

beragama saling membantu dalam kegiatan masing-masing, adanya

sikap saling memahami dan mengerti apa kebutuhan tetangga dan

bagaiman harusnya menerapkan sikap toleransi sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Page 73: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

WAWANCARA

Nama : Bapak Sujisno

Jeniskelamin : Laki-laki

Waktu : 11.05 WIB

Hari/Tanggal : Jum’at, 30 Januari 2015

Tempat : Teras Lt 01 Rusunawa

Agama : Islam

Kode : W I

1. Siapakah penghuni rusunawa kota Salatiga?

Ya macam-macam dari mana –mana, Salatiga dan yang membutuhkan.

2. Dalam segi agama, adaberapa agama yang diikuti oleh penghuni

rusunawa?

Ada dua atau tiga agama intinya ada Islam dan Nasrani

3. Apabila Paguyuban mengadakan kegiatan atau acara dirusunawa,

bagaimana respon pengguni rusunawa yang berbeda agama?

Ya mereka bersama-sama kerja bareng untuk melaksanakan dan

mensukseskan kegiatan tersebut, tidak saling curiga terhadap

keyakinan atau agama yang lain.

4. Bagaiamana kalau masing-masing agama mengadakan kegiatan

keagamaan di rusunawa? Bagaimana prosedurnya?

Dipersilahkan kalau mau mengadakan kegiatan keagamaan, monggo

sesuai dengan ajaran yang ada di agama masing-masing. Ya

pemberitahuan kepada paguyuban, dan biasanya ya pada ngundang

paguyuban untuk datang ke acara acara keagamaan,

5. Kegiatan keagamaan sepertiapa yang biasanya dilaksankan?

Bagaimana tanggapan dari Paguyuban Rusunawa?

Page 74: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Banyak sekali kegiatn yang dilakukan Kristen ada perayaan natal,

kelompok persekutuan, islam juga banyak ada yasinan, tahlilan,

jama’ah , sholat tarawih bersama dll. Ya di persilahkan monggo.

6. Bagaimana keadaan toleransi Beragama di rusunawa?

Toleransi di Rusunawa sangat tinggi, bisa dilahat dari sosialnya yang

baik juga, dan tidak ada konflik keagamaan yang ada di rusunawa

malah. Dan ketika pemeluk agama melaksanakan kegiatan

keagamaannya juga lain lain tidak merasa keganggu atau bahkan

melarangnya, tidak ada seperti itu di rusunawa

7. Apakah penghuni rusunawa sudah menerapkan sikap toleransi antar

umat beragama?

Wah jelas sudah toh, disini itu lebih kepada factor orang jawa yang

teposliro, ewoh pekewoh, andab asor dan laian lain jadi penerapan

sikap toleransi sangat bagus dan sudah dijalankan oleh anggota antar

umat beragama yang ada di rusunawa.

8. Apa yang dilakukan oleh paguyuban, agar sikap toleransi antar umat

beragama dirusunawa tetap terjaga?

Ya membuat acara atau ifen yang dapat mengumpulkan semuanya toh,

karena tidak ada penghambat dalam implementasi sikap toleran yang

ada di rusunawa ini. Apalagi ini rusun menjadi RT sendiri.dan saling

mengingatkan dalam rangka hidup bersama di rusunawa

9. Factor apa saja yang menjadi pendukung implementasi sikap toleransi?

Ya adanya media perkumpulan seperti tempat olahraga, momentum

ultah rusun, peringatan hari raya, rapat bulanan itu menjadi factor

pendukung dalam implementasi sikap toleransi secara umum dan

bersama-sama, bagaiman saling membantu, saling menghargai,

menerima pendapat orang lain dll.

Page 75: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

WAWANCARA

Nama : Bapak Aji Nugroho

Jeniskelamin : Laki-laki

Waktu :11.30

Hari/Tanggal :Jum’at, 30 januari 2015

Tempat : Di depan kamar lantai 01 nomer 13

Agama : Islam

Kode :W II

Pemeluk Agama

1. Apa yang anda lakukan awal ketikatinggal di rusunawa terhadap

penghuni lain?

Bersosialisasi dengan penghuni yang lain, mencoba mencari teman dan

berta’aruf dengan warga rusun secara umum dan keseluruhannya

2. Dalam bersosialisasi atau bermasyarakat apakah anda membeda-

bedakan antara yang satu agama dan yang beda agama? Mengapa?

Dalam bersosialisasi semua pemeluk agama ya semua warga rusun

saya sosialisasi atau saya berinteraksi semua, bukan kalau beda agama

terus saya pilih pilih dan tidak berinteraksi dengan mereka. Karena

interaksi dengan warga lain tidak ada masalah, karena signifikansi

bertemu itu jarang karena di sibukkan dengan pekerjaan masing-

masing.

3. Apa yang anda lakukan tehadap pemeluk agama lain ketika kerja bakti

atau kerja sosial?

Ya bersama-sama bekerja, karena ini juga untuk kepentingan bersama-

sama, seperti bersih bersih, bangun jalan dan lain-lain. Dan terhadap

pemeluk agama lain juga seperti biasa bersikap toleran dan kalau disini

kalau sudah bekerja bakti tidak memandang agama lagi.

Page 76: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

4. Apakah penghuni lain pernah menanyakan agama anda? Dan

membatasi kegiatan keagamaan /ibadah anda?

Tidak pernah, dalam menjalankan ibadah keagamaan bebas sesuai

tuntunan agama masing-masing. Islam mau kegiatan monggo, Kristen

juga monggo asal tahu waktu

5. Apakah anda atau kelompok agama anda pernah mengadakan kegiatan

keagamaan dirusunawa? Kegiatan apa?

Wah pernah ada kegiatan pengajian rutin 2 minggu sekali, pengajian

ibu ibu satu bulan sekali, kegiatan di mushola seperti sholat jama’ah

yasinan, tahlil belajar ngaji. Kegiatan ini adalah kegiatan yang ada di

orang orang muslim. Ya dalam rangka syi’ar dan beribadah secara

berjama’ah

6. Bagaimana tanggapan anda ketika pemeluk agama lain mengadakan

kegiatan keagamaan di rusunawa?

Silahkan tidak apa apa, umat Kristen mau kebaktian atau acara

keagamaan di rusunawa silahkan tidak ada masalah. Karena Kristen

juga tidak masalah ketika kita mengadakan kegiatan keagamaan.

7. Apakah ada masalah keagamaan di rusunawa ?

Tidak pernah ada masalah keagamaan di rusunawa ini, berjalan rukun

aman.

8. Apakah anda merasa tenang, nyaman damai hidup dirusunawa dengan

pengguni lain yang beda agama?

Secara keagamaan nyaman hidup di rusunawa ini, karena tidak pernah

ada maslah keagamaan yang ada di rusunawa ini, dan kerja sama di

rusunawa juga tinggi.

9. Bagaimana ketika tetangga atau penghuni lain (yang beda agama)

mempunyai hajat atau membutuhkan bantuan anda?

Ya kita bantu bersama sama di sini ini kerja bakti dan guyub, ketika

ada tetangga yang membutuhkan bantuan maka warga rusun bersama-

sama memikirkan apa yang bisa di bantu, semuanya tanpa melihat latar

belakang agama

Page 77: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

10. Bagaimana pandangan anda terkait penerapan sikap toleransi antar

umat beragama di rusunawa? Sudah berjalan apa belum?

Sudah berjalan toleransi antar umat beragama di rusunawa sudah

berjalan, adanya keakraban, tidak ada konflik, saling mengerti, kumpul

bersama dan bergotong royong untuk manfaat rusun.

11. Dalam sikap toleran apa yang pernah anda lakukan terhadap pemeluk

agama lain?

Memberi kelonggaran beribadah kepada pemeluk agama yang lain,

membantu semaksimal kepada tetangga yang membutuhkan tanpa

melihat latar belakang agama, pecis saja aja pernah dipinjam oleh

orang Kristen untuk nikah anaknya, karena anaknya dapet orang

muslim.

12. Faktor apa yang menjadi pendukung anda dalam

mengiimplimentasikan sikap toleran kepada pemeluk agama lain?

Ya orang yang berada atau tinggal di rusunawa ini lahir dari berbagai

golongan sosial, dimana disitu ada satu asas kebutuhan makhluk sosial

dengan makhluk yang lain, inilah yang terjadi di rusunawa

13. Adakah penghambat dalam menerapkan sikap toleran kepada pemeluk

agama lain?

Penghambat secara umum tidak ada, mungkin dari pribadi orang yang

menjalani tentang keterbukaan keagamaan

14. Bagaimana cara anda dalam menjaga toleransi antar umat beragama di

rusunawa kota Salatiga?

Dalam rangka menjaga toleransi beragama di rusunawa kota salatiga

dan menerapkan sikap sikap toleran, yang dilakukan adalah

memberikan izin kegiatan keagamaan terhadap pemeluk agama atau

kelompok pengikut agama, saling menghormati antara satu dengan

yang lain, aktifitas keagamaan dan aktifitas sosial semuanya di

dukung.

Page 78: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

WAWANCARA

Nama : Bapak Agustinus Yulias Lukas

Jeniskelamin : Laki-laki

Waktu :13.30

Hari/Tanggal : Kamis, 29 januari 2015

Tempat : Di dalam kamar lantai 03 nomer 11

Agama : Kristen

Kode :W III

Pemeluk Agama

1. Apa yang anda lakukan awal ketika tinggal di rusunawa terhadap

penghuni lain?

Saya ini tinggal pertamakali disini, sebelum semua tinggal saya sudah

disini menyiap nyiapkan tempat, bersih bersih kamr tinggal saya, ya

saya bertemu dengan warga rusunawa yang lain, bersosialisasi dengan

semuanya tanpa memilih.

2. Dalam bersosialisasi atau bermasyarakat apakah anda membeda-

bedakan antara yang satu agama dan yang beda agama? Mengapa?

Ya tadi seperti yang saya katakana, semuanya kita dekati dan kita ajak

berinteraksi tanpa membeda-bedakan agama. Ya karena ini adalah

kebutuhan kami di rusunawa ini, untuk hidup bersama-sama

3. Apa yang anda lakukan tehadap pemeluk agama lain ketika kerja bakti

atau kerja sosial?

Kerja bakti kerja sosial yang ada di rusunwa selalu saya ikuti, tidak

pernah memandang apakah ini sesuai dengan keingianan saya ataukah

orang-orang yang bekerja itu sesuai dengan agama saya, seumpama

saya bisanya siang ya saya komunikasi ma yang lain bahwa saya

datang terkamabat untuk kerja bakti ini, dan mereka tidak

mempermasalahkan.

Page 79: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

4. Apakah penghuni lain pernah menanyakan agama anda? Dan

membatasi kegiatan keagamaan /ibadah anda?

Tidak ada yang pernah menanyakan saya beragama apa, karena di sini

semuanya ya jalan gitu tanpa melihat dulu apa agamamu. Dan dalam

kegiatan keagamaan tidak ada yang membatasi, semuanya mendukung

kegiatan keagamaan. Kalau mau mengadakan kegiatan senang hati

silahkan dan saling menjaga

5. Apakah anda atau kelompok agama anda pernah mengadakan kegiatan

keagamaan dirusunawa? Kegitan apa?

Kegiatan orang orang Kristen awalnya secara pribadi pribadi, tetapi

selama itu juga kami mencari dukungan dengan meminta izin kepada

pengelolo atau UPTD, mengumpulkan orang-orang yang seagama

untuk dapat di ajak ibadah bareng dan konsultasi dengan gereja

berkaitan dengan pastur yang bisa memimpin, dan ahirnya baru mulai

oktober 2014 kemarin kita baru mengadakan kegiatan kelompok yang

sifatnya terbuka, dan di ikuti oleh semua yang satu agama, kebaktian

di lakukan di rumah-rumah penghuni atau di aula bahkan juga

peringatan hari besar seperti natal juga dilaksanakan.

6. Bagaimana tanggapan anda ketika pemeluk agama lain mengadakan

kegiatan keagamaan di rusunawa?

Mempersilahkan untuk mengadakan kegiatan keagamaan, karena itu

merupakan kebutuhan masing-masing pemeluk agama.

7. Apakah ada masalah keagamaan di rusunawa ?

Selama ini tidak pernah ada masalah keagamaan di rusunawa ini.

8. Apakah anda merasa tenang, nyaman damai hidup di rusunawa dengan

penghuni lain yang beda agama?

Ya saya merasa aman, nyaman , tenang dan rukun dengan tetangga dan

semua penghuni rusunawa ini, dalam segi agama juga rukun banget.

9. Bagaiamana ketika tetangga atau penghuni lain (yang beda agama)

mempunyai hajat atau membutuhkan bantuan anda?

Page 80: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Di bantu bersama-sama semaksimal mungkin, dan di bagi waktunya

untuk keluarga, untuk agama untuk tetangga dan lain sebagainya.dan

kalau hari raya islam itu ya saya silaturohim tapi sepi orang muslim

pada mudik ke kampung halaman.

10. Bagaimana pandangan anda terkait penerapan sikap toleransi antar

umat beragma di rusunawa? Sudah berjalan apa belum?

Sudah berjalan terkait dengan penerapan sikap toleransi antar umat

beragama di rusunawa ini.

11. Dalam sikap toleran apa yang pernah anda lakukan terhadap pemeluk

agama lain?

Menjaga supaya tetap bersatu dan bersama-sama rukun dan aman di

jaga bersamasama

12. Faktor apa yang menjadi pendukung anda dalam

mengiimplimentasikan sikap toleran kepada pemeluk agama lain?

Ya karena kita hidup bersama-sama dan tidak bisa di pungkiri bahwa

kita mempunyai perbedaan yang harus kita terima dan perbedaan itu

indah.he

13. Adakah penghambat dalam menerapkan sikap toleran kepada pemeluk

agama lain?

Tidak ada penghambat

14. Bagaimana cara anda dalam menjaga toleransi antar umat beragama di

rusunawa kota Salatiga?

Menjaga agar tidak ada konflik keagamaan, saling percaya, bahu

membahu, dan menjaga harmonisasi kehidupan di rusunawa.

Page 81: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Wawancara dengan ketua paguyuban Rusunawa Bapak Sujisno

Salah satu suasana ruang tamu penghuni beragama Kristen

Page 82: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Rusunawa dilihat dari depan kamar rusun

Suasana peresmian Rusunawa Kota Salatiga

Page 83: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Wawancara dengan tokoh agama Islam yaitu Bapak Aji N

Page 84: IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/448/1/Abdul Ghoni_11108168.pdfPenelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui sikap toleransi

Salah satu ruangan tokoh agama Kristen di Rusunawa

Lokasi Kamar-kamar di Rusunawa

Tampak bangunan lantai empat Rusunawa