Edisi 36 - Ketika Nur Bicara Keras Kepada Pegawai
-
Upload
yandaprakasa -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Edisi 36 - Ketika Nur Bicara Keras Kepada Pegawai
-
7/22/2019 Edisi 36 - Ketika Nur Bicara Keras Kepada Pegawai
1/2
Ketika Nur "Bicara Keras
Kepada Pegawai
Dalam berbagai kesempatan
kita sering mendengar DirekturUtama PLN Nur Pamudji
mengajak para pegawai untuk
menjaga kebugaran tubuh. Bagi
Nur, hal ini sangat penting agar
kita bisa melaksanakan tugas-
tugas kita sebagai pegawai PLN
dengan baik. Nur juga pernah
membuat CEO Note dengan
judul "Bugar" yang berisi cara
mengetes kebugaran tubuh
dan melakukan latihan untukmenjaga kebugaran tersebut.
http://www.pln.co.id/?p=4986)
Dalam kesempatan
penandatanganan dimulainya
pembangunan PLTP Sarulla di
PLN Pusat beberap waktu lalu,
Nur juga memenuhi nazar
dengan push up 20 kali
(http://youtu.be/OZnNYsmeW
AM). Ini merupakan simbolik
karena PLN telah menungguproyek ini selama 20 tahun.
Selebrasi yang diikuti beberapa
peserta dari pengembang
proyek dan direksi PLN lainnya
ini mendapat respon positif
dari berbagai fihak karena
ternyata Nur memang benar-
benar tahan untuk push up 20
kali.
PLN Kita
Newsletter
Edisi 36 18 Juni 2013
[email protected] Diterbitkan oleh Bidang Komunikasi Korporat - Sekretariat Perusahaan
Konsisten dengan sikapnya, kini
Nur bicara lebih keras kepadapegawai tentang kebugaran
dengan cara lain. Apa itu? Awal
bulan ini Nur mendaki gunung
Semeru di Jawa Timur yang
tingginya 3.676 meter.
Sampai di puncak Semeru Nur
sempat mengibarkan bendera
"PLN Bersih No Suap".
Di masa mudanya, Nur
memang pendaki tulen.
Bersama kelompok pencintaalam yang didirikan bersama
teman-temannya dia mendaki
berbagai gunung dan aktif di
kegiatan cinta alam lainnya.
Kini, di usianya yang tidak lagi
muda Nur membuktikan bahwa
fisiknya memang masih bugar
sehingga masih mampu
mencapai puncak Semeru.
Pengalaman itu diceritakan Nur
di depan pegawai PLN Pusat
dan unit-unit serta anak
perusahaan se Jakarta saat
acara "Bincang Pagi Bareng
Direksi" special edition 17 Juni
kemarin. "Mendaki gunung di
usia saya yang sudah 52 tahun
ini salah satu cara saya "bicara
keras" kepada pegawai tentang
pentingnya menjaga
kebugaran. 1 jam sehari
sisihkan waktu untuk olahraga.Cukup hanya dengan jalan kaki,
insya Allah kebugaran anda
akan terjaga" tandas Nur. Link
ke video Nur Pamudji :
http://www.youtube.com/watc
h?v=VI7b5zSNvwU&feature=yo
utu.be
Rantai Gajah dan Epos di
Seminar Jamil
Inspirator sukses mulia dari
Kubik Training, Jamil Azzaini
yang diundang untuk berbicara
di acara Bincang Pagi Bareng
Direksi special edition Senin 17
Juni kemarin memulai aksinya
dengan bahasan tentang
perlunya kita melepaskan diri
dari belenggu pikiran yang
menghambat kita meraihsukses. Dia mengibaratkan hal
itu sebagai rantai gajah. Apa
saja rantai gajah itu?
Bermacam-macam dan masing-
masing orang bisa dibelenggu
pikiran yang berbeda-beda.
Berikut sebagian contoh rantai
gajah yang sering
membelenggu pikiran kita-kita.
Sudah tua, terlambat
Target tak mungkin tercapai
Saya orang bodoh
Pendidikan saya rendah jadi
kesempatan saya terbatas.
Itulah beberapa pikiran buruk
yang suka membelenggu kita.
Cara melepaskan diri dari
belenggu rantai gajah adalah
dengan membuang rantainya
sehingga kita punya
keleluasaan untuk mencapai
cita-cita meraih sukses mulia.
Jamil mencontohkan dirinyawaktu sudah dicap tidak bisa
menulis oleh gurunya. Stempel
itu melekat kuat di benaknya
sehingga sempat menghambat
aktifitasnya untuk menulis dan
menebarkan ide-idenya.
Sampai suatu ketika dia
berhasil melepas rantai itu dan
kini telah menulis 6 buah buku
yang semuanya best seller.
(bersambung ke halaman 2)
http://www.pln.co.id/?p=4986http://www.facebook.com/l.php?u=http://youtu.be/OZnNYsmeWAM&h=TAQGQlICEAQGNKueoDCdKCU8oaxlDgTlzxl5YA55rfznVhw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http://youtu.be/OZnNYsmeWAM&h=TAQGQlICEAQGNKueoDCdKCU8oaxlDgTlzxl5YA55rfznVhw&s=1http://www.youtube.com/watch?v=VI7b5zSNvwU&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=VI7b5zSNvwU&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=VI7b5zSNvwU&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=VI7b5zSNvwU&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=VI7b5zSNvwU&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=VI7b5zSNvwU&feature=youtu.behttp://www.facebook.com/l.php?u=http://youtu.be/OZnNYsmeWAM&h=TAQGQlICEAQGNKueoDCdKCU8oaxlDgTlzxl5YA55rfznVhw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http://youtu.be/OZnNYsmeWAM&h=TAQGQlICEAQGNKueoDCdKCU8oaxlDgTlzxl5YA55rfznVhw&s=1http://www.pln.co.id/?p=4986 -
7/22/2019 Edisi 36 - Ketika Nur Bicara Keras Kepada Pegawai
2/2
PLN Kita
Newsletter
Edisi 36 18 Juni 2013
Sedangkan untuk menjadi
sukses mulia menurut Jamilrumusnya sangat sederhana,
yaitu : expert x aset x epos
(energi positif). Perpaduan
ketiganya akan bisa
mengantarkan kita menuju
gerbang sukses mulia.
Mari kita bedah satu persatu.
Expert. Anda ingin ahli di
bidang apa? Tentukan. Jamil
mencontohkan, expert adalah
ketika anak kita atau orang lain
mengetik nama kita di mesin
pencari internet maka yang
muncul adalah informasi
tentang kita dan keahlian kita
atau aktifitas positif kita. Asah
terus keahlian yang telah kita
tentukan supaya kita bisa
menjadi expert di bidang kita
masing-masing.
Aset adalah modal yang kitamiliki yang diberikan Alloh
kepada kita. Kita harus
optimalkan pemberian Yang
Maha Kuasa ini untuk
kepentingan baik kita dan
sesama kita. Itulah cara
bersyukur yang sebenarnya
kepada Allah.
Secara jenaka sehingga sering
mengundang tawa peserta,
Jamil menguraikan agakpanjang unsur sukses mulia
yang ketiga yaitu, energi
positif. Dia mengacu ke hukum
kekekalan energi (HKE) yang
diyakininya juga berlaku dalam
pengelolaan energi positif ini.
Energi di dunia ini bersifat
tetap dan tidak akan diciptakan
lagi dan tidak akan pernah
hilang, yang ada hanyalah
berubah bentuk.
Implikasi HKE
Bagaimana jika Anda sudah
berusaha mati-matian
(U=100) tetapi yang Anda
dapatkan hanya sedikit (HU
yang tampak = 10). Apa yang
terjadi?
Menurut Jamil, hasil usaha (HU)
terbagi menjadi dua komponen
yaitu komponen hasil yang
dapat langsung dirasakan oleh
kita (HUT) dan komponen hasil
yang tidak langsung dirasakan
oleh kita, komponen kedua inidisebut tabungan energi (TE).
Jadi HU = TE + HUT.
TE bisa bernilai positif (+) atau
negatif (-) tergantung dari
bentuk energi yang kita
keluarkan pada saat berusaha.
Contoh :
- Korupsi adalah bentuk usaha
yang memiliki energi negatif.
E korupsi = -1000.
- Bekerja dengan tekun adalah
bentuk usaha yang memiliki
energi positif. E bekerja dengan
tekun = +1000.
Menurut inspirator yang lahir
dan menghabiskan masa sekolahdi Lampung itu, setiap orang unik
dan memiliki kode frekuensi
sendiri. Jadi TE kita tidak
mungkin tertukar dengan TE
orang lain. Energi yang kita
tabung tidak akan pernah hilang
dan suatu saat akan kembali
kepada kita dalam bentuk yang
tidak kita duga sebelumnya.
Apabila kita menabung energi
negatif maka kita akanmendapatkan energi negatif
tersebut kembali. Sebaliknya jika
kita menabung energi positif
maka kita akan mendapatkan
energi positif tersebut kembali.
Jamil mencontohkan ketika
dirinya tengah mengalami
kesulitan, kemudian mendapat
bantuan dari seorang pengusaha
yang dulu pernah dibantunya.
Pengusaha tersebutmendapatkan untung lebih dan
berniat membagi sebagian
keuntungannya.
TE akan cair dalam bentuk 4 TA
yaitu : harta, tahta, kata, cinta.
Jadi, Jamil mengingatkan, bila
harta Anda selalu kurang, tahta
Anda tidak naik-naik, kata Anda
tidak didengar orang lain,
Andapun tidak dicintai olehrekan kerja, anak buah,
pimpinan, mitra, keluarga dan
orang-orang di sekitar Anda, itu
karena kehidupan Anda dipenuhi
energi negatif.
Jadi, tebarlah epos..epos..epos..
dimanapun kita berada. Maka
harta, tahta, kata dan cinta akan
datang kepada Anda.***)
Link ke cuplikan video JamilAzzaini klik disini.
[email protected] Diterbitkan oleh Bidang Komunikasi Korporat - Sekretariat Perusahaan
Apa yang Anda usahakan =Apa yang Anda hasilkan
Jumlah usaha = hasil usaha
U = HU
http://www.youtube.com/watch?v=LwBl6uE9qow&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=LwBl6uE9qow&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=LwBl6uE9qow&feature=youtu.behttp://www.youtube.com/watch?v=LwBl6uE9qow&feature=youtu.be