Ecase Anak Nita

7
Abstrak Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi menjadi lunak atau bahkan cair. Diare cair akut adalah buang air besar lembek dan cair bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari. Isi Pasien demam sejak 7 hari yang lalu. Diare sehari >5x, cair ampas, lendir (+), darah (+). Makan dan minum seperti biasanya. Post mondok RS 2 hari, setelah pulang panas lagi. Didiagnosis diare cair akut desentriform dengan leukositosis. Diagnosis Diare Cair Akut Desentriform dengan leukositosis. Diskusi Cara mendiagnosis pasien diare adalah dengan menentukan 3 hal yaitu persistensinya, etiologinya dan derajat dehidrasinya. Dari anamnesis yang harus ditanyakan adalah adanya diare berlangsung akut atau kronik. Frekuensi defekasi sehari serta kira-kira banyaknya feses setiap kali BAB, konsistensi tinja, warnanya (hitam seperti the, hijau, kuning, putih), baunya (busuk/anyir), serta tinja disertai lender dan/atau darah. Konsistensi tinja yang cair dengan warna seperti air cucian beras mungkin mengarahkan diagnosis pada kolera, tinja lembek yang disertai lender dan darah, apabila disertai dengan tenesmus seringkali khas untuk amebiasis intestinal. Selain rasa mulas, tenesmus serta kolik, perlu ditanyakan mengenai keluhan-keluhan lain yang menyertai diare misalnya terdapat muntah, sesak nafas, kejang, gangguan kesadaran, kencing berkurang, lemas, lecet di dubur, dan sebagainya. Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah memeriksa pasien untuk menetukan derajat dehidrasi, jika terdapat dehidrasi pada anak. Dilakukan pemeriksaan pada keadaan umum pasien,ubun-

description

kjefueh

Transcript of Ecase Anak Nita

Page 1: Ecase Anak Nita

Abstrak

Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi menjadi lunak atau bahkan cair. Diare cair akut adalah buang air besar lembek dan cair bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari.

Isi

Pasien demam sejak 7 hari yang lalu. Diare sehari >5x, cair ampas, lendir (+), darah (+). Makan dan minum seperti biasanya. Post mondok RS 2 hari, setelah pulang panas lagi. Didiagnosis diare cair akut desentriform dengan leukositosis.

Diagnosis

Diare Cair Akut Desentriform dengan leukositosis.

Diskusi

Cara mendiagnosis pasien diare adalah dengan menentukan 3 hal yaitu persistensinya, etiologinya dan derajat dehidrasinya. Dari anamnesis yang harus ditanyakan adalah adanya diare berlangsung akut atau kronik. Frekuensi defekasi sehari serta kira-kira banyaknya feses setiap kali BAB, konsistensi tinja, warnanya (hitam seperti the, hijau, kuning, putih), baunya (busuk/anyir), serta tinja disertai lender dan/atau darah. Konsistensi tinja yang cair dengan warna seperti air cucian beras mungkin mengarahkan diagnosis pada kolera, tinja lembek yang disertai lender dan darah, apabila disertai dengan tenesmus seringkali khas untuk amebiasis intestinal. Selain rasa mulas, tenesmus serta kolik, perlu ditanyakan mengenai keluhan-keluhan lain yang menyertai diare misalnya terdapat muntah, sesak nafas, kejang, gangguan kesadaran, kencing berkurang, lemas, lecet di dubur, dan sebagainya.

Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah memeriksa pasien untuk menetukan derajat dehidrasi, jika terdapat dehidrasi pada anak. Dilakukan pemeriksaan pada keadaan umum pasien,ubun-ubun besar, turgor kulit, mata (palpebra), air mata, selaput lendir, urin.  Cari adanya darah, lendir dalam tinja.

Dasar penatalaksanaan pada pasien diare

1.       Rehidrasi

            Salah satu komplikasi diare yang paling sering terjadi adalah dehidrasi. Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari memberikan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin, kuah sayur atau sup. Bila terjadi dehidrasi, anak harus segera dibawa ke petugas kesehatan. Cairan Rehidrasi Oral (CRO) yang dianjurkan WHO selama 3 dekade terakhir ini menggunakan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa telah berhasil menurunkan angka kematian akibat dehidrasi pada diare, karena kombinasi gula dan garam dapat meningkatkan penyerapan cairan di usus. Sesuai dengan anjuran WHO saat ini dianjurkan penggunaan CRO dengan formula baru yaitu dengan komposisi Natrium 75 mmol/L, Kalium20 mmol/L, Klorida 65 mmol/L, Sitrat 10 mmol/L, Glukosa 75 mmol/L. Total osmolaritas 245 mmol/L. rehidrasi disesuaikan dengan derajat dehidrasi.  

Page 2: Ecase Anak Nita

Plan A (penderita diare tanpa dehidrasi)

a.       Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi

b.       Beri tablet zinc

c.       Beri makanan untuk mencegah kurang gizi

d.       Edukasi

Bawa anak kepada petugas kesehatan jika anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita : demam, buang air besar cair lebih sering, muntah terus menerus, rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, tinja berdarah.

e.      Rawat jalan

Plan B (penderita diare dengan dehidrasi tak berat)

a. Menentukan oralit untuk 3 jam pertama

Jumlah oralit yang diperlukan =75ml/kgBB

Umur Sampai 4 bln 4 – 12 bln 12 – 24 bln 2 – 5 thn

BB < 6 kg 6 – 10 kg 10 – 12 kg 12 -19 kg

Jml cairan 200 – 400 400 - 700 700 – 900 900-1400

 

b.  Menunjukkan pada orang tua cara pemberian oralit

        Minum sedikit-sedikit tapi sering

        Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat.

        Lanjutkan ASI selama anak mau

c.  Beri tablet zinc 10 hari

Setelah 3 jam,ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya. Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan

Plan C ( penderita diare dengan dehidrasi berat)

Anak-anak dengan dehidrasi berat harus diberi rehidrasi I.V secara cepat yang diikuti dengan rehidrasi oral

a.    Mulai berikan cairan I.V segera

        Larutan I.V terbaik adalah RL, jika RL tidak tersedia dapat diganti NaCl 0,9%

        Pemberian : 100ml/kgBB

Page 3: Ecase Anak Nita

  Pertama, berikan 30 ml/kg dalam

Selanjutnya, berikan 70 ml/kg dalam

<12 bulan 1 jam (*) 5 jam

12 bulan 30 menit (*) 2,5 jam

(*) ulangi kembali jika denyut nadi radial masih lemah / tidak teraba

2. Dukungan nutrisi

Makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat, untuk pengganti nutrisi yang hilang serta mencegah agar tidak menjadi gizi buruk. Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan. ASI tetap diberikan selama terjadinya diare pada diare cair akut maupun pada diare akut berdarah dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dai biasanya. Anak umur 6 bulan keatas sebaiknya mendapat makanan seperti biasanya. 

Pengobatan dietatik

a.     Anak > 1 tahun dan anak < 1 tahun dengan BB < 7 kg

        Jenis makanana :

·  Susu (ASI, susu formula rendah laktosa dan asam lemah tak jenuh, misal LLM)

·  Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (nasi tim)

·  Susu khusus, yaitu susu yang tidak mengandung laktosa, atau sesuai dengan kelainan yang ditemukan

b.       Anak > 1 tahun dengan BB > 7 kg

     Jenis makanan : makanan padat atau makanan cair/susu sesuai dengan kebiasaan makan di rumah

3.       Suplementasi zinc

Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut, dapat mengurangi lama dan beratnya diare dan dapat mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan anak.

Dosis zinc : anak-anak < 6 bulan = 10 mg (1/2 tablet)/hari

                    anak-anak > 6 bulan = 20 mg (1 tablet)/hari

Cara pemberian tablet zinc, untuk bayi tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak-anak yang lebih besar, zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit. Tunjukkan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua dan meyakinkan

Page 4: Ecase Anak Nita

bahwa pemberian tablet zinc harus diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh.

Zinc merupakan mikronutrien yang penting sebagai kofaktor lebih dari 90 jenis enzim. Zinc berperan dalam penguatan system imun, telah ditunjukkan bahwa zinc berperan penting dalam modulasi sel T dan sel B. Serta zinc berperan dalam menjaga keutuhan epitel usus.

4.       Antibiotik selektif

Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotic yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium defficile yang akan tumbuh dan menyebaban diare sulit disembuhkan. Selain itu,pemberian antibiotic yang tidak rasional akan mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik. 

5.      Edukasi orang tua

Nasehat kepada orang tua untuk segera membawa anak kembali kepetugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik dalam 3 hari. Indikasi rawat inap pada diare aut berdarah adalah malnutrisi, usia < 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi,dan disentri yang disertai dengan komplikasi.

Kesimpulan

            Dari anamnesis diperoleh pasien BAB cair > 10 x / hari, 1 hari SMRS, BAB cair ampas berwarna kuning, lendir (-), darah (-). Muntah 2x setelah makan dan minum, perut kembung. Demam sejak hari sabtu jam 17.00. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda dehidrasi yaitu anak tampak rewel, cubitan pada kulit perut kembalinya agak lambat, air mata kering, mukosa bibir tampak kering.

Dari hasil pemeriksaan fisik menunukkan anak demam, tampak rewel, mata agak cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut kering. Cubitan kulit abdomen kembali sedang, dan turgor kulit sedang. Ekstremitas hangat, tidak ada ruam kemerahan maupun petekie, dan perfusi jaringan baik. Hasil pemeriksaan darah rutin ada kecurigaan kearah infeksi bakterial dan anemia mikrositik hipokromik.

Dari hasil anamnesis , pemeriksaan fisik serta pemriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa pasien Berdasarkan hasil anamnesis dapat disimpulkan, pasien mengalami diare akut dengan dehidrasi sedang. Seharusnya diberikan infus RL 75 cc /kgbb dalam 3 jam. Pada pasien ini diberikan zinc 1 tablet karena umur pasien lebih dari 6 bulan, fungsi zinc pada diare yaitu dapat mengurangi lama dan beratnya diare, serta dapat mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan.

 Referensi

1. Anonim,2008, Panduan tatalaksana diare. DEPKES

Page 5: Ecase Anak Nita

2. Hassan, Rupeno. Dr., Alatas, Hussein. Dr. 1985. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian IKA-FKUI, Infomedika.

3. Anonim, 2010. Intoleransi laktosa. Diakses dari www.medicastore.com

4. WHO. 2008. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Diare

5. IDAI. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Anita Permatasari, Stase Ilmu Kesehatan Anak, RSUD. Jogja, Yogyakarta