E-COMMERCE
-
Upload
muhammad-azmy -
Category
Documents
-
view
50 -
download
3
description
Transcript of E-COMMERCE
Tugas Kelompok 2 Dosen Pengampu
E-BUSINESS Idria Maita, S.Kom, M.Sc
“E- COMMERCE”
Disusun Oleh:
Aszani (11353203150)
Boby Rahman (11353100300)
Darmin Ritonga (11353205418)
Doni Sanjaya (11353105511)
Fatjri Nopriandi (11253104960)
Hendri Eka Saputra (11353103719)
Wiwik Sumarmi (11353204920)
SISTEM INFORMASI V G
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2015
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan hidayah dan rahmat-
Nya kepada kita semua. Semoga kita tetap selalu dalam lindungan-Nya,amin ya
Rabbal Alamin.Salawat beserta Salam senantiasa tercurah kepada Rasul junjungan
yang semua sabda dan perilakunya menjadi uswah bagi manusia, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan makalah ini merupakan tugas kelompok yang diberikan oleh
Dosen Pembimbing dalam Mata Kuliah E-Business sebagai tugas pada semester.
Dengan tugas ini diharapkan mahasiswa dapat : Memahami Konsep Sistem
Informasi Bisnis, Memahami Peranan TIK terhadap Bisnis serta Mengerti dan
Memahami tentang e-Business dan e-Commerce
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, kritik beserta saran yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan
dan perbaikan makalah ini ke depan. Semoga penulisan makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Pekanbaru, 17 Oktober 2015
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Konsep e-Commerce
Pengertian dan Sejarah E-Commerce.............................................................8
Strategi E-Commerce dan Sistem Interorganisasional...................................11
Perjalanan E-Commerce di Indonesia............................................................12
Proses E-Commerce dalam dunia bisnis........................................................16
Faktor keberhasilan E-Commerce dalam dunia bisnis...................................18
Penghalang utama untuk melakukan E-Commerce?......................................19
Penggunaan E-Commerce dan permasalahan hukum....................................20
Dampak E-Commerce terhadap dunia bisnis.................................................22
Model Bisnis e-Commerce
Jenis-jenis E-commerce..................................................................................25
Model Transaksi e-Commerce
Karakteristik transaksi E-Commerce..............................................................35
Sistem transaksi E-Commerce........................................................................41
Membuat toko online dengan E-Commerce software....................................57
BAB III PENUTUP
A Manfaat E-Commerce........................................................................................64
B. Tips and Trik dalam pembuatan E-commerce..................................................66
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................68
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung
perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi
mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang
aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam
informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan informasi yang
tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet.
Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk
pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis,
seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet
cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan
yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional, barang mengalir dalam partai-
partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor, lembaga
penjamin, importir, dan lembaga bank. Pemasaran konvensional lebih banyak
yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet. Pemasaran di internet sama
dengan direct marketing, dimana konsumen berhubungan langsung dengan
penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri.
“Pengguna internet di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya
berada di Amerika Serikat, internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari”
(Rhenald, 2000). Penggunaan internet telah mengalami perkembangan yang luar
biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar. Sejak ditemukannya
teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena
dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses
kegiatan bisnis/usaha. Motivasi dan manfaat e-commerce dalam meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam
hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam
penelitian ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan teknologi e-commerce
merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu
produk dari sebuah perusahaan.
4
Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan
melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat
memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce. Selama ini,
sistem penjualan dari pelanggan yang digunakan oleh perusahaan hanya bersifat
secara tertulis dan manual, yang tidak jarang cenderung menyesatkan.
Dengan adanya layanan jasa berupa e-commerce yang dapat secara cepat
dapat dinikmati oleh pelanggan maupun perusahaan sendiri maka segala layanan
yang diinginkan oleh para pelanggan dapat segera ditindak lanjuti dengan secepat
mungkin, sehingga perusahaan tersebut akan mampu memberikan pelayanan yang
terbaik dan tercepat bagi para pelanggan. Dengan pemanfaatan dan penggunaan
teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap
dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam
kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan
teknologi dan informasi kedalam perusahaannya.
Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan
persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan
electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk
atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi
tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor,
konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Dengan semakin matangnya teknologi
internet dan web, teknologi-teknologi ini meningkatkan kemampuan perusahaan
yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan dalam hal kemampuannya berbagi
informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang bernilai.
Ide dasar serta manfaat e-commerce dalam meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini
menjadi sudut pandang kami untuk menyusun makalah tentang e-commerce yang
dijadikan sebagai obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan tersebut, maka
penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk
menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan.
5
BAB II
ISI
KONSEP E-COMMERCE
Electronic Commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan
sebagai proses jual beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet (Shim,
Qureshi,Siegel,2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk,jasa, dan
informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King,
Chung, 2000) kalakota dan Whinston (1997) mendefenisikan EC dari beberapa
perespektif berikut:
Dari perespektif komunikasi,EC merupakan pengiriman informasi,produk
atau layanan, atau pembayaran melalui telepon,jaringan komputer atau
sarana elektronik lainnya.
Dari perespektif proses bisnis,EC merupakan aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
Dari perespektif layanan,EC merupakan satu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan,konsumen, dan manajemen dalam memangkas
servis cost ketika berupaya meningkatkan mutu barang dan kecepatan
pelayanan.
Dari persepektif online, EC meningkatkan kapasitas jual beli produk dan
informasi diinternet dan jasa online lainnya.
Memperbaiki pemasaran langsung. Pemasaran langsung tradisional dilakukan
dengan mail order (katalog) dan telepon (telemarking). Di tahun 1998,di Amerika
Serikat diperkirakan terjadi penjualan sekitar 75 milyar dolar.dari jumlah tersebut,
2 milyar dolar merupakan pemasaran langsung melalui komputer (B2C).angka ini
kecil,namun berkembang lebih dari 1.000% dalam waktu kurang dari 4 tahun.
Bloch et.al.(1996) merumuskan dampak-dampak elektronic commerce sebagai
berikut:
Promosi produk. Electronic commerce mempertinggi promosi produk dan
layanan melalui kontak langsung, kaya informasi, dan interaktif dengan
pelanggan.
6
Saluran pemasaran baru. Electronic commerce menciptakan satu saluran
distribusi bagi produk yang ada, sehingga pujian layak diberikan atas peluang
untuk langsung menjangkau pelanggan dengan sifat komunikasi yang langsung
dan dua arah.
Penghematan langsung. Biaya pengiriman informasi ke pelanggan melalui
internet menghasilkan penghematan subtansial bagi pengirim(bila dibandingksn
dengan sistem pengiriman nonelektronis atau pengiriman melalui
VAN).penghematan paling besar terjadi ketika mengirim digitezed product
(seperti musik dan software) dibanding bila harus dikirim secara paket fisik.
Pengurangan Cycle time.pengiriman produk dan layanan digital dapat dikurangi
hingga hanya dalam hitungan detik untuk sampai ketujuan. Juga, kerja
administratif yang berkaitan dengan pengiriman secara fisik,khususnya yang
melewati batas-batas internasional, dapat dikurangi secara signifikan sebab
memotong cycle time hingga lebih dari 90%. Satu contoh adalah Tradnet di
Singapura,yang mengurangi waktu admistratif transaksi yang berhubungn dengan
pelabuhan dari hitungan hari kemenit.
Layanan konsumen(customer service). Layanan konsumen bisa betul-betul
ditingkatkan dengan memungkinkan pelanggan menemukan informasi detil secara
online (misalnya FedEx yang memungkinkan pelanggan mengetahui status
perjalanan kirimannya).juga, inteligent agents bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan e-mail standar dalam beberapa detik.akhirnya layanan pakar manusia
bisa diperlancar dengan menggunakan perangkat lunak Help-desk,misalnya.
Citra merek dan perusahaan. Dalam web, pendatang baru bisa membangun
citra perusahaan dengan cepat.yang dilkukan oleh Amazon.com selama tiga tahun
baru bisa dicapai oleh perusahaan tradisional selama beberapa generasi.citra
perusahaan berarti kepercayaan (trust)yang sangat penting artinya bagi penjualan
langsung. Perusahaan tradisional seperti Intel, Wal-Mart, Dell Computers, dan
Cysco menggunakan aktivitas web mereka untuk memperkokoh identitas
perusahaan dan citra mereknya.
7
A. Pengertian dan Sejarah E-Commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama
kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu
halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan
yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat
non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar
US pada tahun 2011.
Secara umum e-commerce adalah sistem perdagangan yang menggunakan
mekanisme elektronik yang ada di jaringan internet. E-commerce atau bisa disebut
Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi,
www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer
dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis,
dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-
business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-
lain. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi
basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail),
dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Meskipun demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan
berdasar 5 perspektif (Phan, 1998) sehingga pada hakikatnya dalam lingkup yang
luas e-Commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan e-business:
Perspektif Mengenai E-Commerce
PERSPEKTIF DEFINISI E- COMMERCE FOKUS
8
On-line
Purchasing
Pespective
Sistem yang memungkinkan pembelian dan
penjualan produk dan informasi melalui internet
dan jasa online lainnya.
Transaksi
online
Digital
Communication
Perspective
Sistem yang memungkinkan pengiriman
informasi digital produk, jasa dan pembayaran
online
Komunikasi
secara
elektronis
Service
Perspective
Sistem yang memungkinka upaya menekan
biaya, menyempurnakan kualitas produk dan
informasi instan terkini, dan meningkatkan
kecepatan penyampaian jasa
Efisiensi dan
layanan
pelanggan
Business
Process
Perspective
Sistem yang memungkinkan otomatisasi
transaksi bisnis dan aliran kerja
Otomatisasi
proses bisnis
Market-of-one
Perspective
Sistem yang memungkinkan proses
‘Customization’ produk dan jasa untuk
diadapatasikan pada kebutuhan dan keinginan
setiap pelanggan secara efisien
Process
customization
Sumber: diolah dari Phan (1998).
Menurut UU ITE (Pasal 1 angka 10) :
Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer, atau media elektronik lainnya.
Sistem ecommerce terbagi menjadi tiga aplikasi yaitu:
1. Electronic Data Interchange (EDI)
Pertukaran data elektronik (EDI) adalah salah satu dari penggunaan awal
teknologi informasi untuk e-commerce. EDI melibatkan pertukaran elektronik
dokumen transaksi bisnis melalui internet atau jaringan lainnya di antara rantai
pasokan para mitra dagang (organisasi dan pelanggan serta pemasok mereka).
9
Data menyajikan berbagai dokumen transkasi bisnis (seperti pesanan pembelian,
faktur, permintaan daftar harga, dan pemberitahuan pengiriman) yang secara
otomatis akan dipertukarkan di antara komputer dengan menggunakan format
dokumen pesan standar. Biasanya, software EDI digunakan untuk mengubah
format dokumen milik perusahaan menjadi format EDI standar, seperti yang
dispesifikasikan oleh berbagai protokol industri dan internasional.
2. Electronic Markets (EMs)
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar,
sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan.
Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang
menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar
informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs
bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan
bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service
yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih
banyak.
3. Internet Commerce
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam
penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain
pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana
lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai
media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara
lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;
harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya
dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet
merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga
yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan
layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
10
B. Strategi e-commerce dan sistem interorganisasional
Masalah dalam menentukan strategi e-commerce yang terbaik memiliki
beberapa kemungkinanan solusi. Namun strategi yang paling sering disebut-sebut
adalah strategi dimana unsur-unsur yang ada dikaitkan dengan transmisi data
elektronik. Nama yang diberikan untuk strategi ini adalah sistem
interorganisasional (interoganizational system-IOS). Istilah yang sering digunakan
untuk IOS adalah EDI(electronic data interchange). Kedua istilah ini sering kali
saling bertukar pengguna,tapi jika di tarik satu garis perbedaan, EDI dianggap
sebagai subkumpulan dari suatu sistem interorganisasional. Pertukaran data
elektronik adalah salah satu cara untuk mendapatkan salah satu sistem
interorganisasional. Ekstranet, yang serupa dengan internet tetapi terbatas hanya
untuk mitra-mitra bisnis yang terpilih dan terpercaya, dibeberapa organisasi mulai
menggantikan EDI.
Sistem interorganisasi
Kita perlu mengetahui bagaimana perusahaan dapat membuat hubungan
elektronik dengan perusahaan lain untuk menciptakan suatu sistem
interoranisasional sehingga semua perusahaan bekerja bersama sebagai suatu unit
yang terkoordinasi meraih manfaat yang tidak dapat diraih sendiri oleh setiap
perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sekutu
dagang,sekutu bisnis,atau aliansi bisnis.
E-Commerce merupakan suatu yang fundamental bagi sistem
interoganisasional pertukaran sejumlah besar data secara cepat dan aman
merupakan hal yang kritis untuk mendukung transaksi-transaksi organisasi yang
menggunakan teknologi informasi untuk bersaing.tanpa jaringan komunikasi dan
kemampuan pemrosesan komputer, organisasi akan menjadi sebuah pualau
produksi maya,dengan sedikit kemampuan yang dipergunakan untuk jasa dan
produk yang menciptakan vitalitasnya, E-commerce dan EDI adalah jalan bebas
hambatan bagi sistem organisasional.
11
C. Perjalanan e-Commerce di indonesia
Seberapa besar pasar web?Pertanyaan yang sederhana tetapi rumit
diuraikan. Siapa pun tidak bisa mengukur berapa besar dan sampai berapa lagi
pasar akan berkembang melalui e-commerce. Melalui model ekonomi baru
ini,diperkirakan pasar akan berkembang pesat. Beberapa ramalan mengatakan,jika
anda saat ini memiliki perusahaan dengan omzet milyaran rupiah tidak masuk
dalam e-commerce,dalam waktu sepuluh tahun mendatang perusahaan anda akan
gulung tikar. Tak heran jika seluruh perusahaan di dunia,termasuk di indonesia,
ramai-ramai membuka situsnya di internet. Pertumbuhan customer lewat internet
akan terjadi sekitar 800% pertahun sampai 2002. Sangat eksplosip,selama bulan
oktober 1999,jumlah page view sekitar 32 milyar halaman. Jumlah tersebut tahun
depan akan meningkat sekitar 49% dari jumlah sebelumnya. Di internet sekarang
terdapat 716.000 images dan 35.6 juta existing pages. Menurut survei dari IDC,di
prediksikan dalam sistem ekonomi baru ini sekitar 1 milyar orang akan
berkoneksi internet,walaupun sekarang hanya berjumlah sekitar 200 juta orang
saja.
Semua itu data internasional. Pertanyaan selanjutnya,bagaimana kondisi di
indonesia?ada beberapa indikator tenteng internet di indonesia yang masih kurang
menggembirakan. Misalnya,berdasarkan data APJII,dari 53 penyelenggara jasa
internet di indonesia yang telah mengantongi izin dari dirjen postel untuk
memberikan jasa pelayanan,hanya 34 saja yang aktif menwarkan saja.
Selanjutnnya pertumbuhan dominan baru (perusahaan dengan co.id) masih sedikit
yang menggunakannya. Ini sungguh mengecewakan karena di negara-negara
tetangga sudah jauh meleset. Siapakah indonesia dalam hal ini?Kita tidak perlu
pesimis. Tidak ada hubungannya antara jumlah pemakai dan pelanggan internet di
suatu negara dengan kemammpuan perusahaan eksis dalam e-commerce.
Alasannya sederhana saja,ingat,internet adalah bisnis global.Begitu sebuah
perusahaan masuk kesana,market nya juga global.Kecuali jika perusahaan tersebut
hanya melihat indonesia saja sebagai pasar nya,arti nya pasar di internet tidak lagi
12
dibatasi geografis.Target market perusahaan di seluruh dunia adalah semua orang
yang telah menggunakan internet.
Bagi perusahaan,berdagang lewat internet sangat lah menguntungkan.
Perusahaann yang terjadi dalam 2 tahun terakhir, menunjukkan bahwa
perdagangan yang dilakukan melalui internet terjadi penurunan harga sekitar 50%.
Ini merupakan sebuah fenomena digital ekonomi yang mengurangi peranan
intermediasi. Lewat internet,customer menemukan akses langsung ke produser
sehingga biaya otomatis dapat ditekan. Pemanfaatan internet dalam bisnis juga
mengakibatkan proses bisnis berlangsung cepat. Order cycle sebuah bisnis yang
tadinya memakan waktu 30 hari,waktu nya bisa menjadi pendek,yakni bisa 5 hari
saja. Proses yang cepat ini tentu akan meningkatkan pendapatan.
Perkembangan E-Commerce Di Indonesia
Internet pertama kali diperkenalkan di indonesia pada tahun 1994 melalui
lembaga pendidikan. Saat ini internet di indonesia sedang berkembang sangat
cepat. Sebenarnya angka perkembangannya lebih sedikit bila di bandingkan
dengan pembangunan,tetapi menunjukan pertumbuhan yang cukup tinggi. Tidak
ada data yang pasti mengenai pengguna internet di indonesia,tetapi diperkirakan
terdapat 180,000 pelanggan pada akhir tahun 1999. Menurut survai yang
dilakukan oleh WDR Research diperoleh hasil bahwa dengan tingkat
pertumbuhan CAGR(Compound Manual Growth Rate) sebesar 105%. Indonesia
ternyata menduduki peringkat tertinggi di antara negara-negara di Asia,setelah
Cina.
Walaupun demikian, di indonesia ,jumlah pengguna internet nya masih
sedikit,belum sebanyak US,kecuali kalau WARNET-WARNET makin
marak.Strategi E-commerce akan menjadi lain tampaknya yang laris sekarang ini
justru situs-situs berita,seperti kompas.com,detik.com.Sebuah permulaan yang
baik untuk membangun community yang bukan mustahil berlanjut ke focus
groups dan e-commerce bisnis ke bisnis. Dalam perkembangannya,di indonesia
saat ini terdapat sekitar 45 internet Service Provider (ISP),dan hanya sekitar 35
13
internet Service Provider saja yang beroperasi. Beberapa Internet Service Provider
tidak dapat beroperasi karena beberapa hal,terutama karena krisis ekonomi.
Beberapa Internet Service Provider,yang merupakan bisnis berskala kecil
dan menengah tidak dapat bertahan.Yang ada saat ini hanyalah small market dan
hampir 35 Internet Service Provider yang mampu bersaing secara kompetitif.
Akan tetapi baru-baru ini ada sekitar 70 ISP baru yang sudah memegang ijin dan
siap beroperasi. Di dunia sendiri saat ini ada lebih dari 200 juta pengguna internet
dengan pertumbuhan 7 pengguna setiap detik.
Di kota-kota besar seperti misalnya semarang,yogyakarta,Jakarta,Surabaya
dan Bandung, banyak bermunculan usaha warung internet (cyber cafe).Di dalam
warnet tersebut terdapat terminal-terminal di mana user dapat mengakses internet
tanpa harus menjadi pelanggan sebuah pada ISP.Orang hanya tinggal membayar
biaya per jam atas akses yang dilakukan. Orang tidak harus terdaftar pada
ISP.Tidak perlu membayar biaya bulanan internet.atau biaya telepon. Dan hal
yang terpenting yaitu bahwa para pengguna di warung internet terbebas dari
masalah teknis seperti masalah modem,kesulitan koneksi,dan sebagainya.
Kini jumlah pelanggan internet di indonesia sekitar 200.000, meskipun
jumlah absolut user internet tidak dapat dengan mudah dihitung. Diperkirakan
user internet di indonesia bervariasi antara 500.000 sampai 1.000.000 dengan
8.000 website lokal. Para user internet dapat lebih banyak dari pada pelanggan
ISP,karena yang sering terjadi adalah satu PC dipakai oleh 3 sampai 5 orang.
Jumlah ini dapat dibuktikan dengan banyaknya internet cafe. Situasi ini dapat
menjadikan jumlah user internet di indonesia semakin tak dapat diprediksikan.
Perkembangan internet yang kemudian memunculkan E –Commerce
merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan,karena E- Commerce
dipandang memiliki banyak kemudahan bagi kedua belah pihak,baik Merchant
maupun buyer. Keberadaan E-Commerce di indonesia dipelopori oleh sebuah toko
buku online yang disebut sanur. Ide pertama kali munculnya bisnis E-Commerce
berupa tokoh buku online ini,diilhami adanya jenis bisnis E-Commerce
14
serupa,yaitu www.amazon.com, Sanur merupakan uji coba dan pada waktu ini
menjadi toko buku pertama di indonesia yang menjual buku pada internet.
Sekarang sanur telah memiliki 2500 transaksi per bulan,menawarkan
30000 buku dan mempunyai 11000 customer. Pemeran E-Commerce berikutnya
adalah Indonesia Interactive, atau 1-2 (http:/www.1-2.co.id).1-2 dibangun
sebagai portal dan menyediakan sebuah virtual shopping mall. 1-2 saat ini sudah
berkembang dan memiliki 10 online store, yang menjual book,
komputer,handicraft dan t-shirt.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Forrester Researh,secara
volume,pendapatan yang diperoleh dari transaksi kurang memadai bila di
bandingkan dengan toal transaksi dunia yang mencapai USD 390 milyar dalam
tahun 2000.Transaksi e-commerce indonesia hanya mencapai USD 100 milyar
atau hanya 0.026%,tetapi jumlah ini di prediksikan akan melompat secara
drastis,mencapai USD 1.200 milyar.
Penghambat Perkembangan E-Commerce Di Indonesia
Kenyataan yang ada di indonesia,ternyata e-commerce tidak mampu membuat
perusahaaan yang cukup besar.Jika diamati fakta di atas,terdapat beberapa faktor
yang dipercaya mendukung perkembangan,diantara kelemahan dan kesulitan yang
dihadapi.yang pertama akan dibahas tentang beberapa faktor yang tidak
mendukung pertumbuhan e-commerce di indonesia.Terdapat enam klasifikasi
utama yaitu:
Infrastuktur
Kesadaran
Keamanan
Internet banking
Budaya atau kebiasaan
Penyedia e-commerce
15
D. Proses E-commerce Dalam Dunia Bisnis
Dalam proses e-commerce, perusahaan membutuhkan beberapa komponen
utama agar operasi dan manajemen aktivitas e-commerce berjalan dengan baik.
Komponen-komponen pokok yang memiliki peran penting dalam proses e-
commerce dunia usaha tampak seperti pada gambar berikut:
Process Categories of e-commerce
1. Pengendalian akses dan keamanan, Situs e-commerce harus memberikan
rasa percaya dan akses yang aman untuk berbagai pihak dalam transaksi e-
commerce, misalkan dengan adanya kata kunci (password), kunci enskipsi,
sertifikasi, atau tanda tangan digital. Kemudian ada otorisasi akses yang hanya
ke bagian tertentu saja sehingga hanya para pelanggan yang terdaftar saja yang
dapat mengakses informasi dan aplikasi yang ada. Pengendalian akses dan
keamanan ini perlu dilakukan untuk melindungi sumber daya situs e-
commerce dari berbagai ancaman seperti peretas (hacker), pencurian password
atau nomor kartu kredit, atau menghindari kegagalan sistem.
2. Membuat profil dan personalisasi, Proses pembuatan profil dan
personilasasi menggunakan alat pembuat profil seperti pendaftaran, file
cookie, software penelusur perilaku dalam situs web dan respon pemakai.
Profil ini digunakan untuk mengenali kita sebagai pemakai individual,
memberikan tampilan personalisasi, saran atas produk dan iklan web. Tujuan
proses pembuatan profile ini untuk tujuan manajemen rekening, pembayaran,
mengumpulkan data mengenai manajemen hubungan pelanggan, perencanaan
pemasaran, dan untuk manajemen situs web itu sendiri.
3. Manajemen pencarian, Software e-commerce harus meliputi komponen
mesin pencari situs web untuk dapat membantu para pelanggannya dalam
menemukan produk dan jasa tertentu yang mereka inginkan untuk dievaluasi
atau dibeli.
16
4. Manajemen isi dan katalog, Isi e-commerce sebagian besar berbentuk
katalog multimedia yang memuat informasi produk sehingga membuat dan
mengelola catalog merupakan rangkaian utama dari manajemen isi.
Software manajemen isi tersebut bekerja dengan alat pembuat profile yang
sudah disebutkan sebelumnya. Software manajemen isi akan membantu
perusahaan e-commerce untuk mengembangkan, menghasilkan, mengirimkan,
memperbaharui, dan menyimpan data teks serta informasi multimedia di situs web
e-commerce. Selanjutnya manajemen isi dan katalog dapat diperluas untuk
memasukkan proses konfigurasi produk yang akan mendukung layanan mandiri
berbasis web dan penyesuaian massal atas berbagai produk perusahaan.
5. Manajemen arus kerja, Sistem arus kerja e-business digunakan untuk
membantu para karyawan secara elektronik bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas pekerjaan dengan menggunakan mesin software arus
kerja (workflow software engine). Sistem ini memastikan bahwa transaksi,
keputusan, dan aktivitas kerja yang tepat dilakukan, serta data dan dokumen
yang benar telah dikirimkan ke para karyawan, pelanggan, pemasok, dan
pihak stakeholder.
6. Pemberitahuan kegiatan, Proses pemberitahuan kegiatan (event
notification) memainkan peranan penting dalam sistem e-commerce karena
sistem ini digunakan untuk memonitor semua proses e-commerce dan
mencatat semua kegiatan yang relevan, termasuk perubahan mendadak atau
ketika dalam masalah. Sistem ini akan memberitahukan kepada para
pelanggan, pemasok, dan pegawai serta stakeholder mengenai semua kegiatan
transaksi yang berkaitan dengan status mereka dengan melalui pesan
elektronik seperti e-mail, newsgroup, penyeranta (pager), atau fax.
7. Kerjasama dan perdagangan, Tujuan utama e-commerce adalah untuk
mendukung kesepakatan kerjasama dan layanan perdagangan yang dibutuhkan
oleh para pelanggan, pemasok, dan stakeholder lainnya. Seperti halnya dalam
e-business, sistem e-commerce juga fokus menumbuhkan komunitas
17
berkepentingan online untuk meningkatkan layanan pelanggan dan
membangun loyalitasnya.
8. Proses pembayaran elektronik, Pembayaran sebagai proses nyata dan
penting dalam transaksi e-commerce. Sekarang ini sebagian besar sistem e-
commerce yang terlibat dalam web dan bisnis B2C menggunakan proses
pembayarannya dengan kartu kredit.
E. Faktor Keberhasilan E-commerce Dalam Dunia Bisnis
Dalam menciptakan perusahaan e-commerce yang sukses dan
berkelanjutan maka secara umum tentunya perusahaan harus mencari cara untuk
dapat membangun kepuasan, loyalitas, dan hubungan baik dengan para pelanggan
secara online agar mereka tetap kembali ke toko web perusahaan kita. Kunci
keberhasilan perusahaan ritel elektronik adalah ketika perusahaan mampu
mengoptimalkan beberapa faktor sukses e-commerce seperti berikut:
o Selection and Value, Faktor Pilihan dan nilai meliputi pilihan produk yang
menarik, harga yang bersaing, jaminan kepuasan, dan dukungan pelanggan
setelah penjualan.
o Performance and Service, Faktor Kinerja dan pelayanan meliputi navigasi,
proses belanja, dan pembelian serta konfirmasi pengiriman yang cepat dan
mudah.Look and Feel, Faktor Tampilan dan rasa yakni meliputi pajangan web,
situs web, area belanja, produk multimedia, halaman katalog dan fitur belanja
yang menarik.
o Advertising and incentives, Faktor Iklan dan insentif meliputi : web dan
promosi e-mail bersasaran serta penawaran khusus, termasuk iklan di berbagai
situs afiliasi.
o Personal attention, Faktor perhatian personal meliputi halaman web personal,
saran produk yang dipersonalisasi, iklan web dan pemberitahuan e-mail, serta
dukungan interaktif untuk semua pelanggan.
18
o Community relationship, Faktor hubungan dengan komunitas meliputi
komunitas virtual para pelanggan, pemasok, perwakilan perusahaan, dan lain-
lainnya melalui newsgroup, ruang bincang, serta berbagai hubungan ke situs-
situs terkait.
o Security and Reliability, Faktor keamanan dan keandalan meliputi keamanan
informasi pelanggan dan transaksi di situs web, informasi produk yang dapat
dipercaya, serta pemenuhan pesanan yang dapat diandalkan.
F. Penghalang utama untuk melakukan E-Commerce?
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli /
pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat
menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah
dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum
lancar betul. Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia
informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang
baik.
Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan
dengan menyambung ke Internet, mencari situs belanja (shopping), menunggu
unduh (download) gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu,
dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan
banyak proses pemindaian (scanning) pelanggan.
Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di
CommerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi
penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang. Grant mengatakan jika
saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan informasi tentang
produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk mencari (search engine)
menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang
karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk
mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan
kompetitor lain lebih murah. Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang
19
tidak serumit di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha
belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce
mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi
yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali
menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada
pelanggan dan penyalur (supplier) hal ini merupakan strategi utama dalam sistem
e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus
menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets
maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya
merchant harus merestrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan
maksimal dari ecommerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any
automation – it amplifies problems with their operation they already had.”
G. Penggunaan E-Commerce dan Permasalahan Hukum
Menurut TID UN ESCAP (2007), terdapat sekitar 10 permasalahan utama
dalam penggunaan e-commerce, yaitu:
Kontrak elektronik
Tandatangan elektronik/tandatangan digital
Pembayaran elektronik dan jaminan keamanan
Penyelesaian sengketa
Batas negara dan hukum yang digunakan
Perlindungan konsumen
Kejahatan internet
Hak kekayaan intelektual
Pajak
Harmonisasi sistem hukum
20
Menurut Vera, Ellen dan Melissa (2008), beberapa permasalahan hukum
dalam aktivitas e-commerce :
Otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet;
Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan megikat secara hukum;
Obyek transasksi yang diperjual belikan;
Mekanisme peralihan hak;
Hubungan hukum dan pertanggung jawaban para pihak yang terlibat
dalam transaksi baik penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti
perbankan, internet service provider (ISP), dan lain sebagainya;
Legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai
alat bukti;
Mekanisme penyelesaian sengketa;
Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam
penyelesaian sengketa
Hukum perjanjian Indonesia menganut azas kebebasan berkontrak
berdasarkan pasal 1338 KUH Perdata. Azas ini memberikan kebebasan kepada
para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian untuk menentukan
sendiri bentuk serta isi suatu suatu perjanjian. Dengan demikian para pihak yang
membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan hukum diantara mereka.
Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce menimbulkan
perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari
perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para
pihak yang terlibat.
Jual beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUH
Perdata sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakn model transaksi jual beli
modern yang mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media
transaksi. Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan
umum tentang perikatan dan perjanjian jual beli yang diatur dalam buku II KUH
21
Perdata berlaku sebagai dasar hukum aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika
dalam pelaksanaan transaksi e-commerce tersebut menimbulkan sengketa, maka
para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut.
Menurut Marhum Djauhari (2009), permasalahannya tidaklah sesederhana
itu. E-commerce merupakan model perjanjian jual beli dengan karakteristik dan
aksentuasi yang berbeda dengan model transaksi jual beli konvensional, apalagi
dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Adaptasi
secara langsung ketentuan jual beli konvensional akan kurang tepat dan tidak
sesuai dengan konteks e-commerce. Sebagai fenomena yang relatif baru,
bertransaksi bisnis melalui internet memang menawarkan kemudahan, namun
memanfaatkan internet sebagai fondasi aktivitas bisnis memerlukan tindakan
terencana agar berbagai implikasi yang menyertainya dapat dikenali dan diatasi.
Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dan e-commerce masih rentan.
Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK) yang berlaku sejak tahun 2000
memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun
kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Karateristik yang berbeda
dalam system perdagangan melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK
tersebut. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai transaksi e-commerce
yang lebih dapat menjamin para pihak yang menggunakan e-commerce.
H. Dampak E-commerce Terhadap Dunia bisnis
Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan
direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) dan
telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif
bagi aktivitas pemasaran, diantaranya:
a. Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui
saluran komunikasi langsung via internet.
b. Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak
pelanggan di hampir semua belahan dunia.
22
c. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirima informasi
dan produk terdigitalisasi (contoh perangkat lunak dan musik)
d. Menekan waktu siklus dan tugas–tugas administratif (terutama untuk
pemasaran internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk.
e. Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan
bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.
f. Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah
produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai
macam produk lainnya.
g. Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif
dibandingkan mass advertising.
h. Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem
pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan
akurat.
i. Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasa
tradisional (marketplace).
j. Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakterisik
pekerjaan, karir, dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi,
komitmen, kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan
setiap perubahan lingkungan yang ramping, bercirikan pemberdayaan dan
desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge based workers, mampu
beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan
(learning organisation), mampu dan berani bereksperimen dengan produk,
jasa maupun proses baru, dan mampu mengelola perubahan secara strategik.
Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi, e-commerce memunculkan model
bisnis baru yang berbasis jasa online di markespace. Hal ini bisa berdampak pada
redefinisi misi organisasi dan cara organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan
ini anatar lain meliputi peralihan dari sistem produksi massal menjadi
pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized, integrasi berbagai
sistem fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya
manusia). Hal ini difasilitasi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
23
berbasis internet berupa perangkat lunak khusus seperti SAP R/3, microsoft
enterprise, DCOM, dan lain-lain.
MODEL BISNIS E-COMMERCE
Dari beberapa literatur dan iklan-iklan bisnis e-commerce di internet kita bisa
melihat banyak model-model bisnis yang ditawarkan, dimulai dari model arisan
berantai sampai bermain valas atau forex secara online. Empat contoh model
bisnis e-commerce yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Arfans, 2011) :
1. Binis Affiliasi
Model bisnis affiliasi adalah dimana kita menjual produk orang lain, bisnis ini
dapat digunakan oleh yang tidak memiliki produk sendiri untuk dijual tetapi
sangat ingin berbisnis di internet. Disini kita akan mendapatkan penghasilan
melalui komisi hasil penjualan, biasanya berkisar antara 4% sampai 60% dari
harga produk.
2. Binis Reseler
Model bisnis reseler adalalah dimana pada prinsipnya hampir sama dengan
model bisnis affiliasi, hanya saja untuk bisa bergabung dengan bisnis model ini
terlebih dahulu diharuskan untuk membeli salah satu produk yang mereka miliki,
baru setelah itu diijinkan untuk memasarkannya. Biasanya hasil yang bisa kita
dapatkan dari bisnis model ini sebesar 20% sampai 50%.
3. Bisnis Pribadi (Menjual Produk Sendiri)
Bila kedua model bisnis e-commerce di atas sumber penghasilan adalah dengan
menjual produk-produk orang lain, dalam bisnis pribadi ini bisa menawarkan
produk yang merupakan hasil karya kita sendiri. Karya di sini tidak hanya
berbentuk benda hasil produksi saja, namun hasil dari keahlian kita juga bisa.
Misalnya dalam membuat sebuah e-book tentang bagaimana cara menghemat
listrik sampai 80% lalu anda memasarkannya melalui internet.
24
4. Publisher
Model bisnis publisher ini sangat menarik, karena tidak menjual sebuah produk
atau jasa sama sekali, tetapi hanya membuat sebuah situs/blog yang berisi
informasi yang unik dan sedang dicari banyak orang, lalu anda bisa daftarkan
situ/blog anda kesebuah perusahaan periklanan/advertising online. Jika situs/blog
anda memenuhi syarat maka anda akan mendapat komisi dari setiap pengunjung
yang datang ke situ/blog anda dan membaca iklan yang berasal dari perusahaan
advertising tersebut. Contoh perusahaan advertising yang sudah sangat terkenal
adalah google.
Jenis-Jenis E-COMMERCE
E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik
berbeda-beda.
1. Business to Business (B2B)
Pada dasarnya bentuk bisnis ini lebih berfokus pada penjualan barang atau
produk milik perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga semua keuntungan
dari penjualan produk murni dimiliki oleh perusahaan e-commerce dan tidak
dibagi dengan pihak lain.
Jenis bisnis ini merupakan salah satu bentuk yang paling berkembang di
Indonesia, namun dalam pengembangan bentuk bisnis ini tentunya juga tidak
mudah. Selain diperlukan modal yang sangat besar, ketersediaan pasokan barang
serta sistem penjualan semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-commerce.
Beberapa perusahaan e-commerce yang menerapkan bentuk bisnis ini antara lain
Lazada, Bhineka, dan Berry Benka. Namun seperti halnya Lazada juga masing
memiliki sistem layaknya Marketplace C2C yang dapat menerima penjual mandiri
yang memiliki barang yang cukup banyak dan terjamin ketersediannya.
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
o Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan
partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka
25
jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan
kepercayaan (trust).
o Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara
berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati
bersama. Dengan kata lain, layanan yang digunakan sudah tertentu. Hal ini
memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar
yang sama.
o Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak
harus menunggu parternya.
o Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Pada Business to Business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme
Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang
digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar
yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP,
TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang
disebutkan di atas, masih ada format-format lain yang sifatnya proprietary. Jika
anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang
berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu
format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan
konversi seperti ini.
Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi
pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language
(XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML
menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk
tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang
berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini antara lain adalah XML/EDI group.
Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN
(Value Added Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif
26
EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI over Internet. Topik
yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business e-Commerce adalah
electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini
adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada
manufakturing.
Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan menggunakan
teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time manufacturing untuk
produksi produknya.
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
Pelayanan (service) yang diberikan bersifat umum (generic) dengan
mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh,
karena sistem Web sudah umum digunakan maka layanan diberikan dengan
menggunakan basis Web.
Layanan diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer
melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai
dengan permohonan.
Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client
(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan
processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Business to Consumer e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda.
Mekanisme untuk mendekati konsumen pada saat ini menggunakan bermacam-
macam pendekatan misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall”
atau menggunakan konsep “portal”. Electronic shopping mall menggunakan
websites untuk menjajakan produk dan layanan. Pihak yang bisa masuk menjadi
penjual di e-commerce tersebut hanyalah brand-brand besar yang telah
mempunyai nama di pasar lokal atau pun internasional.
27
Untuk masuk pun membutuhkan proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi
keuntungan, pihak ecommerce bisa menarik komisi dari penjual yang
notabenenya brand besar tersebut. Dengan begitu pendapatannya pun bisa lebih
besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk bisnis ini baru diterapkan oleh satu e-
commerce yaitu Blibli.
Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang
menyediakan katalog produk dan layanan (service) yang diberikannya. Calon
pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan yang tersedia seperti halnya
dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya,
calon pembeli dapat melakukan belanja ini kapan saja dan darimana saja dia
berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan website untuk
menjajakan produk dan layanannya antara lain:
Amazon http://www.amazon.com, Amazon merupakan toko buku virtual
yang menjual buku melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon yang luar
biasa menyebabkan toko buku lain harus melakukan hal yang sama.
eBay http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang online.
NetMarket http://www.netmarket.com,
yang merupakan direct marketing dari Cendant (hasil merge dari HFC, CUC
International, Forbes projects). NetMarket akan mampu menjual 95% dari
kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall,
dimana pengelola portal menyediakan semua layanan di portalnya (yang biasanya
berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan surat elektronik (e-mail) gratis
yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan
selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal antara lain:
• Netscape Home <http://home.netscape.com>
• My Yahoo
3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce)
28
Dalam c-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau
menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan
dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.
4. Consumen to consumen C2C)
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut
sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu
sama lain.
o Lelang C2C, Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam
situs lelang sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara,
seperti eBay.com, auctionanything.com; para pelanggan juga dapat
menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau bid2bid.com. Selain itu
banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com
menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C
online.
o Iklan Kecik, Orang mejual ke orang lainnya setiap hari melalui iklan kecik
(classified ad) di koran dan majalah. Iklan kecik berbasis internet memiliki
satu keunggulan besar daripada berbagai jenis iklan kecik yang lebih
tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan hanya local. Iklan
kecik tersedia melalui penyedia layanan internet seperti AOL, MSN, dll.
o Layanan Personal. Banyak layanan personal (pengacara, tukang, pembuat
laporan pajak, penasehat investasi, layanan kencan) tersedia di internet.
Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan kecik, tetapi lainnya dicantumkan
dalam situs web serta direktori khusus. Beberapa gratis dan ada juga yang
berbayar.
o Classifieds / Daftar Iklan Baris. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang
paling sederhana dari usaha e-commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis
ini mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat
secara langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini,
pihak perusahaan e-commerce hanya menjadi media yang mempertemukan
antara penjual dan pembeli dalam satu tempat.
29
Ciri-ciri dari bentuk bisnis classifieds atau daftar iklan baris adalah web
penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau
memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung. Ciri
yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa saja
yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut kapan
dan dimana saja secara online. Ciri lain dari bentuk ini adalah pihak e-commerce
mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada website
tersebut.Penyedia layanan e-commerce di Indonesia yang menggunakan bentuk
bisnis ini antara lain Berniaga, TokoBagus dan juga OLX. Hingga saat ini OLX
menjadi jaringan perusahaan e-commerce yang terlama yang ada di Indonesia dan
masih tetap eksis hingga saat detik ini. Selain ketiga e-commerce tersebut, Kaskus
FJB (forum jual beli) pada dasarnya juga menganut bentuk bisnis ini karena
selama proses transaksi pihak Kaskus sendiri tidak memberikan keharusan bagi
para penjual atau pembeli menggunakan layanan transaksi apapun yang mereka
sediakan.
Dalam sistem pembayarannya pun, para penggiat Kaskus FJB banyak
yang menggunakan metode COD atau cash on delivery. Secara umum tipe e-
commerce ini lebih cenderung digunakan oleh para penjual yang hendak menjual
barang bekas atau yang jumlahnya terbatas.
Marketplace C2C (Customer to Customer).Yang membedakan antara
bentuk bisnis ini dengan bentuk classifieds adalah selain menawarkan
tempat sebagai media promosi barang daganganya, pihak e-commerce juga
memberikan layanan metode pembayaran dari transaksi online yang
dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri utama dari bentuk bisnis e-
commerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak e-commerce akan
memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.
Sosial Media Shop.Bentuk bisnis e-commerce yang terakhir adalah sosial
media shop. Bentuk ini bisa dikatakan muncul seiring perkembangan
sosial media yang makin menanjak. Potensi dari sosial media tersebut kini
dimanfaatkan langsung oleh perusahaan e-commerce dengan membangun
bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut.
30
Saat ini sosial media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk
bisnis ini masih didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren
sosial media yang terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru
seperti Instagram dan juga Twitter.
E-commerce di Indonesia yang menyediakan bentuk bisnis ini adalah
Onigi. Keuntungan dari bentuk ini adalah dari segi pemanfaatan banyaknya
konsumen yang berasal dari sosial media tersebut dan juga kemudahan dalam
pembuatannya.
Dengan lebih mengenal bentuk bisnis ecommerce tersebut, bisa menjadi
tambahan informasi terutama bagi anda yang berniat menjadi penjual online.
Memilih jenis ecommerce yang tepat akan membantu bisnis yang anda jalankan
berkembang lebih pesat dan akhirnya mendatangkan keuntungan yang lebih besar
tentunya.
Fungsi dari Escrow tersebut adalah sebagai jembatan antara penjual,
pembeli dan pihak e-commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan pembelian,
pembeli harus mentransfer dana kepada pihak escrow. Baru setelah dana
dikonfirmasi masuk ke escrow, penjual bisa mengirimkan barangnya para
pembeli. Dan setelah pembeli mengkonfirmasi kedatangan barang, maka pihak
escrow akan memberikan uang nya ke penjual. Selain lebih aman, dengan
menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba terjadi masalah dengan barang, dana akan
bisa segera dikembalikan pada pembeli. Pada situs Kaskus FJB (forum jual beli),
jasa escrow lebih dikenal dengan nama Rekber atau rekening bersama.
Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk bisnis ini antara lain
Tokopedia dan Lamido. Perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari
sistem iklan premium dan juga adanya komisi dari jasa escrow. Bagi anda para
penjual yang memiliki barang dengan jumlah yang cukup banyak, bisa mencoba
menjadi penjual para bentuk bisnis e-commerce yang satu ini.
5. Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen—G2C)
31
Dalam kondisi ini sebuah unit atau lembaga pemerintah menyediakan
layanan ke para masyarakat melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah
dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan
berbagai perusahaan (G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet
secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan
layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta
mereka yang bekerja di sektor publik. E-goverment menawarkan sejumlah
manfaat potensial: E-goverment meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi
pemerintah, termasuk pemberian layanan publik. E-goverment memungkinkan
pemerintah menjadi lebih transparan pada masyarakat dan perusahaan dengan
memberikan lebih banyak akses informasi pemerintah. e-goverment juga
memberikan peluan bagi masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai
lembaga pemerintah serta berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan proses
demokrasi. e-goverment dapat dibagi menjadi tiga kategori:
Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen), Lembaga pemerintah makin
banyak yang menggunakan internet untuk menyediakan layanan pada
warga.
Pemerintah ke Perusahaan (Goverment to Business), Pemerintah
menggunakan internet untuk menjual dan membeli dari perusahaan.
Pemerintah ke Pemerintah Goverment to Government). Meliputi e-
Commerce intrapemerintah (transaksi antar pemerintah yang berbeda).
Serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah yang berbeda.
Implementasi E-Goverment. Transformasi dari pemberian layanan pemerintah
tradisional ke implementasi penuh layanan pemerintah online dapat menjadi
proses yang memakan waktu. Terdapat enam tahap dalam transformasi ke e-
goverment: tahap 1. publikasi penyebaran informasi; tahap 2. transaksi dua arah
“secara resmi”, dengan sebuah departemen dalam waktu yang sama; tahap 3.
portal multiguna; tahap 4. personalisasi portal; tahap 5. pengelompokkan layanan
umum; tahap 6. integrasi penuh dan transformasi badan.
6. Perdagangan Mobile (mobile commerce—m-commerce).
32
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan
menggunakan telepon seluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal
ini disebut m-commerce.
MODEL TRANSAKSI E-COMMERCE
Ada beberapa cara pengelompokan transaksi e-commerce. Salah satunya
adalah dengan melihat sifat partisipan dalam transaksi e-commerce. Tiga
kelompok besar e-commerce adalah bussness-to consumer e-commerce (B2C),
bussness-to consumer e-commerce(B2B),dan ), bussness-to consumer e-
commerce(C2C).
Cara lain mengelompokkan transaksi e-commerce adalah berdasarkan
koneksi para partisipan ke Web .Sampai saat ini,hampir semua transaksi e-
commerce mengambil tempat melalui jaringan.Sekarang telepon seluler dan
perangkat digital genggam lainya telah memungkinkan pengaksesan internet
sehingga bisa digunakan untuk mengirim e-mail atau mengakses Web
site.Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk dan jasa berbasis Web yang
bisa diakses melalui perangkat nirkabel tersebut.Misalnya: di inggris, Konsumen
Virgin Mobile bisa menggunakan telepon selulernya untuk browsing ke Web site
Virgin dan membeli compact disk,anggur,TV,dan mesin cuci.Para pelanggan
layanan internet NTTDoCoMo dari Jepang bisa mengirim dan menerima e-
mail,membaca berita online,membeli tiket pesawat terbang,berdagang saham,dan
sebagainya melalui satu layar kecil pada ponselnya.Penggunaan perangkat
nirkabel untuk membeli barang-barang dan jasa di sebut mobile commerce atau
m-commerce.Transaksi B2B dan B2C E-commerce bisa dilakukan dengan
teknologi m-commerce . Berikut bagan sistem pembayaran e-commerce secara
ringkas :
I. Sistem Keterangan Contoh Komersil
33
pembayaran
Kartu kredit digital
Layanan aman untuk
pembayaran
menggunakan kartu
kredit pada internet
memproteksi informasi
yang dikirimkan kepada
para pengguna,situs-situs
penjual,dan bank-bank
pemroses.
CyberSource,IC Verify
Dompet digital
Perangkat lunak yang
menyimpan kartu kredit
dan informasi lainnya
untuk memfasilitasi
pembayaran barang-
barang malalui Web.
Gator,AOL Quick
Checkout
Sistem pembayaran
akumulasi pembelian
Akumulasi pembelian
micropayment sebagai
debit tagihan yang harus
dibayar secara periodik
menggunakan kartu
kredit atau melalui
tagihan telepon.
Qpass,Trivnet
Sistem pembayaran nilai
tersimpan
Memungkinkan
konsumen untuk
membuat pembayaran
instan kepada penjual
berdasarkan nilai yang
tersimpan dalam akun
Mondex smart
cart,American
Qpasss,Express Blue
smart card
34
digital
Tunai digital
Mata uang digital yang
bisa digunakan untuk
micropayment atau
pembelian besar
Ecoin.net
Sistem pembayaran peer-
to-peer
Mengirimkan uang
menggunakan Web
kepada individu atau
penjual yang belum bisa
menerima pembayaran
melalui kartu kredit
PayPal
Cek digitalCek elektronik dengan
digital signature
Western Union
MoneyZap
Pembaran tagihan
elektronik
Mendukung pembayaran
elektronik untuk
pembelian barang atau
jasa d itoko online dan
fisik setelah pembelian
itu dilaksanakan
CheckFree
A. Karakteristik Transaksi E-Commerce
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki
beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu:
a. Transaksi tanpa batas: Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi
penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international.
Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat
memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha
kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secarainternasional cukup
35
dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet
tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat
mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
b. Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet
tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama
dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh
penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu
kredit.
c. Produk digital dan non digital: Produk-produk digital seperti software
komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui
internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya
obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang
kebutuhan hidup lainnya.
d. Produk barang tak berwujud: Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-
commerce dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan
ide-ide yang dijual melaluiinternet. Mekanisme E-Commerce.
Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang
atau jasa melalui internet) dengan e-customer, (pihak yang membeli barang atau
jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya
berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan
dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen
elektronik (digital document).
Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines
Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi
yaitu:
a. Kontrak melalui chatting dan video conference;
b. Kontrak melalui e-mail;
c. Kontrak melalui web atau situs.
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan
oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung.
36
Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan
orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini
adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-
masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara
dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara
langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan
kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat
dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana
komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on line yang sangat
populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia
dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk
memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri
kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri
sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat
berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang ataukepada banyak
orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan
pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di
samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya
diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan
penerimaannya dilakukan melalui e-mail.
Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang
supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada
server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri
halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk
membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk
memesan produk atau jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan
informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit.
Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
37
untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-
download-nya;
untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di
rumah konsumen;
untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen
sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan
adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat
kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia
(misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka
konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak
penjual. Selanjutnya cara pembayaran yang dapat dilakukan oleh konsumen
tersebut dapat memilih dengan:
a. transaksi model ATM;
b. pembayaran langsung antara dua pihak yang bertransaksi tanpa perantara;
c. dengan perantaraan pihak ketiga;
d. dengan micropayment; dan
e. dengan Anonymous Digital Cash.
Dewasa ini lembaga-lembaga pembiayaan, seperti Visa dan Mastercard,
telah mengembangkan sistem pembayaran dengan Secure Electronic Transaction
(SET). Dengan sistem ini transaksi akan melibatkan lembaga CA (Certificate of
Authenticity) dan payment gateway. Uraian mengenai hal ini selanjutnya akan
dibahas pada bagian terakhir bahasan Hukum dan Cyberlaw. Tetapi pada intinya
mekanisme pembayaran dengan menggunakan SET ini melibatkan beberapa pihak
yaitu:
a. issuer, yaitu institusi financial yang mengeluarkan kartu bank;
b. cardholder, yaitu konsumen yang telah terdaftar di issuer;
c. merchant, yaitu penjual barang atau jasa atau informasi;
38
d.acquirer, yaitu institusi finansial yang menyediakan pelayanan untuk
memproses transaksi kartu bank;
e. CA, yaitu lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan sertifikat digital.
Apabila proses pembayaran tersebut telah diotorisasi, maka proses selanjutnya
adalah pengiriman barang. Cara pengiriman barang tersebut disesuaikan dengan
macam produk yang diperdagangkan. Untuk produk yang berupa barang-barang
berwujud, maka pengirimannya dilakukan melalui pengiriman biasa, sedangkan
untuk barang-barang tak berwujud seperti jasa, software atau produk digital
lainnya maka pengirimannya melalui proses download.
Dalam proses terjadinya transaksi e-commerce, menurut Julian Ding
sebagaimana dikutip oleh Marian Darus Badrulzaman menentukan bahwa: “A
contract is a struck when two or more persons agree to a certain course of
conduct”. Maksudnya, kontrak adalah sebagai pertemuan dalam dua atau lebih
pihak setuju melakukan tindakan tertentu, sehingga pada saat itulah kesepakatan
tercapai.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, maka secara umum
mekanisme transaksi elektronik melalui e-commerce dapat digambarkan sebagai
39
berikut:
Issuing Customer Bank Aquiring Merchant Bank
Berdasarkan gambar di atas maka tahapan dalam transaksi elektronik melalui
e-commerce dapat diurutkan sebagai berikut:
a. E-customer dan e-merchant bertemu dalam dunia maya melalui server yang
disewa dari Internet Server Provider (ISP) oleh e-merchant.
b. Transaksi melalui e-commerce disertai term of use dan sales term condition
atau klausula standar, yang pada umumnya e-merchant telah meletakkan
klausula kesepakatan pada website-nya, sedangkan e-customer jika berminat
tinggal memilih tombol accept atau menerima.
c. Penerimaan e-customer melalui mekanisme “klik” tersebut sebagai perwujudan
dari kesepakatan yang tentunya mengikat pihak e-merchant.
d. Pada saat kedua belah pihak mencapai kesepakatan, kemudian diikuti dengan
proses pembayaran, yang melibatkan dua bank perantara dari masing-masing
pihak yaitu acquiring merchant bank dan issuing customer bank. Prosedurnya
e-customer memerintahkan kepada issuing customer bank untuk dan atas
40
nama e-customer melakukan sejumlah pembayaran atas harga barang kepada
acquiring merchant bank yang ditujukan kepada e-merchant.
e. Setelah proses pembayaran selesai kemudian diikuti dengan proses pemenuhan
prestasi oleh pihak e-merchant berupa pengiriman barang sesuai dengan
kesepakatan mengenai saat penyerahan dan spesifikasi barang.
B. Sistem Transaksi E-Commerce
SISTEM ORDER ATAU BELANJA
Untuk dapat berbelanja di internetdengan baik diperlukan pengetahuan
tentang sistem belanja yag berlaku di internet, sehingga baik anda pembeli (yang
selanjutnya di sebut dengan costumer) maupun anda sebagai penjual (selanjutnya
disebut sebagai merchart) dapat mengetahui dan mengenal serta memutuskan cara
model apa yang akan digunakan untuk belanja diinternet. Tindakan hati-hati dari
para pelaku e-commerce akan mengurangi kemungkinan tejadinya kecurangan
yang dilakukan oleh pihak ketiga yang berusaha melakukan sabotase terhadap
trnsaksi yang sedang berlangsung karena mudahnya sistem tersebut disadap
orang.
MENGENAL ORDER BELANJA DAN ORDER FORM
Berbelanja dengan menggunakan order form merupakan salah satu elanja yang
sering digunakan dalam bisnis e-commerce. Dengan cara ini merchat
menyediakan daftar atau katalog barang (product table) yang di jual yang disertai
deengan diskripso produk yang dijual. Saat tahap order dilaksanakan, biasanya
produk yang di jual tidak divisualisasikan dalam bentuk gambar, tetapi dalam
bentuk deskripsi produk. Dalam sebuah halaman order form, sesi penawaran
produk terbagi dalam empat bagian, yaitu:
1. Bagian pertama berisisi chek box yang dibuat untuk memberi kesempatan
kepada costumer untuk memilih produk yang ditawarkan dengan
mengklik kotak tersebut sehingga bertanda check.
2. Bagian kedua berisi penjelasan produk yang ditawarkan.
3. Bagian ketiga berisi kuantitas barang yang dipesan.
41
4. Bagian paling kanan berisi harga untuk tiap – tiap produk.
Selain tabel produk ditawarkan juga jenis pembayaran. Jenis – jenis pembayaran
yang ditawarkan yaitu :
1. Lewat telephone.
2. Dengan kartu kredit.
3. Mencetak formulir yang disediakan tersebut setelah halaman pendaftaran
pada web sukses dibentuk, dan mengirimkan salinannya kepada merchant
dan kemudian dibayarkan melalui chech.
Pada saat pengisian form, costumer juga diminta untuk mengisi formulir yang
berisi informasi kontak untuk costumer (sering disebut contac information table),
untuk memasukan daftar identitas pribadi costumer, yang biasanya diisi data
pribadi costumer secara lengkap, serta informasi mengenai tipe pembayaran yang
digunakan. Bila menggunakan credit card maka from akan diisi dengan mengisi
jenis atau tipe credit card, nomor credit card, tanggal kadaluarsa, serta informasi
nama pemegang kartu.
Setelah pengisian order form dilakukan, selanjutnya disediakan tombol
untuk konfrimasi order, yaitu tombol submit dan tombol reset. Jika anda klik
reset, proses akan mereset semua pilihan dan informasi yang telah dimasukkan
oleh costumer dan dapat diulangi dari awal. Jika anda memenangkan tombol
submit, maka proses akan dilanjutkan ketahap pengesahan dan pengecekan order.
Pada bagian ini biasanya dipasang sistem keamanan, misalnya SSL (Secure Server
Protokol) untuk melindungi costumer dari merchant dari tindakan penipuan oleh
pihak ketiga.
Jika ternyata informasi yang dikirim oleh costumer telah memenuhi
persyaratan atau dinyatakan valid, maka merchant akan mengirimkan berita
informasi kepada custumer dalam bentuk email, dan biasanya meminta copy
identitas dan informasi credit card untuk dikirimkan melalui fax.
42
Kelemahan dengan cara order ini biasa terletak pada fisualisasi produk
yang ditawarkan, karena tidak disediakan fasilitas visualisasi produk sehingga
cara ini biasanya hanya untuk menjual produk atau jasa dalam bentuk-bentuk yang
tidak membutuhkan gambar simulasi produk. Misalnya tentang ilmu pengetahuan,
buku, dan surat kabar, modul atau makalah, kaset Tape Recorder yang berisi ilmu
pengetahuan tertentu.
MENGENAL ORDER BELANJA DENGAN KERETA DORONG.
Sebuah bagian yang penting seputas pertualangan di E-commerce, kereta dorong
(Shopping cart) merupakan sebuah software disebuah situs web yang
mengizinkan seorang costumer untuk melihan toko yang anda buka dan kemudian
memilih item – item untuk “diletakkan dalam kereta dorong” yang kemudian
membelinya saat melakukan “check out”. Software ini akan melakukan
penjumlahan terhadap aplikasi pajak penjualan, biaya transportasi penghapalan
barang (jika ada) dan jumlah total barang yang dibeli. Misalkan seorang customer
membeli 5 buah masing – masing seharga $4.95, maka sofware kereta dorong
akan menampilkan total pembayaran sejumlah $24.75, plus pajak dan biaya
pengapalan.
Contoh aplikasi ini, sebuah sofware kereta dorong bernama Firt Star
Deluxe hadir dengan sebuah script Boutique (Single-page) Sopping cart, yang
tersedia dalam bentuk yang belum dikonfigurasikan(pre-configured) dan maupun
dlam bentuk yang telah siap digunakan (Ready-to-run). Paket ini hadir bersama
Smart Shopping cart.
BOUTIQUE (Single Page) SHOPPING CART
Boutique atau Single Page Shopping Cart adalah sebuah program yang sangat
sederhana. Semua item yang djual harus dapat diatampilkan dalam satu halaman
tersebut. Kareana alasana ini maka cart sangat cocok bila digunakan untuk
manapung katalog yang kurang dari 20 macam. Jika anda baru saja terjun sebagai
pemuala di E-commerce, maka situs inilah yang boleh anda coba unutk memenuhi
kebutuhan anda.
43
Berikut ini adalah contoh aplikasi pada Beutique Shopping Car :
Smart shopping cart
Merupakan shopping cart yang di dalamnya meliputi semua keunggulan yang
anda perlukan untuk menjalankan bisnis secara online. Ciri-cirinya meliputi:
1. Katalog online yang dipisah-pisahkan berdasarkan kategori agar dapat
dengan browing.
2. Web control panel yang memperbolehkan anda untuk :
a. Memasukkan, mengoreksi, mengahapus item-item dalam daftar
katalog.
b. Elakukan koreksi terhadap kategori katalog.
c. Melakukan perubahan terhadap e-mail yang anda terima dari costumer
anda.
d. Melakukan perubahan terhadap halaman dari kereta doroing tersebut.
e. Melakukan kalkulasi terhadap biaya pangapalan berdasarkan pada
beberapa pilihan, yaitu:
- Pengapalan berdasarkan berat (Shipping by weight)
- Pengapalan berdasarkan harga (Shipping by prince)
- Pengapalan berdasarkan perkapalan rata-rata (Flat-rate Shipping)
- Pengapalan gratis (Free Shipping)
f. Melakukan kalkulasi biaya pajak yang didasarkankan atas posisi
negara dimana costumer berada.
3. Seorang coctumer dapat mencari katalog dengan kata kunci yang spesifik.
4. Pada halaman katalog terdapat gambar dari masing-masing produk yang
ditawarkan (jika diinginkan).
5. Informasi Credit card yang diterima melalui jaringan server yang aman
(dengan SSL).
6. S-Mart Shopping cart membuat tiap-tiap katalog yang diatampilkan pada
halaman tanpak dinamis. Jadi anda tidak perlu melakukan coding
terhadapa halaman web anda unutuk tiap-tiap produk yang ingin
44
ditampilkan (walaupun ini tentu dapat saja anda lakukan jika
menginginkannya).
7. S-Mart juga dapat diconfigurasikan untuk link dengan Shopping cart yang
sejenis, yaitu secara Real-time credit card processing maupun secara
manual processing.
Mengenal order belanja dengan E-Mail
Transaksi belanja menggunakan e-mail dapat dilakukkan dengan cara yang
mudah. Syarat utama, costumer harus sudah memiliki E-mail address. Selanjutnya
costumer melakukkan transaksi, sebelumnnya costumer telah mengetahui alamat
toko online (selanjutnya digunakan istilah dengan online store) yang dituju, juga
jenis barang serta jumlah yang akan dituju.
Lankah selanjutnya costumer tunggal menuliskan nama produk dan jumlah
produk, alamat pengiriman, metode pembayaran yang digunakan dengan
memasukkan informasi Credit card (jika digunakan). Costumer selanjutnya akan
menerima konfiramasi dari Merchant mengenai order barang yang dipesan.
Selanjunya costumer diminta untuk mengirim salinan dari informasi credi card
atau media pembayaran media lain, serta passport, sebagai validasi atas transaksi
yang telah dilakukkan.
Jiaka semua telah dipenuhi, masih diperlukan pihak ketiga, dalam hal ini aquireer
yang berhak mengeluarkan kartu untuk costumer. Jika dinyatakan sah, Costumer
akan menerima konfiramasi pengesahan. Dan dalam beberapa hari akan di order
dan kemas dan dikirim ke alamat tujuan.
Sistem transaksi :
MENGENAL ORDER BELANJA VIA TELEPON
Sistem ini dilakukan transaksi di mana pemesanan dilakukan melalui via telepon
dan uang ditransfer langsung ke rekening bank merchat. Dalam beberaoa hari
barnag bisa diterima oleh costumer. Jika barang sudah dterima maka biasanya
45
costumer diminta untuk menghubungi kembali merchart untuk memberitahukan
bahwa barang yang diorder telah di terima.
MENGENAL SISTEM PEMBAYARAN ONLINE
Dalam menjalankan transaksi secara konvensional, banyak metode yang telah kita
kenal, diantaranya sistem barter, cash, dan kartu kredit. Semakin tinggi tingkat
kualitas hidup seseorang, semakin tinggi pula metode yang digunakan untuk
mejalankan setiap transaksinya. Untuk sistem yang disebut terakhir (Credit card),
saat ini yang paling banyak dipakai dalam dunia transaksi diseluruh dunia.
Dengan menggunakan kartu kredit orang tidak harus membawa setumpuk uang
untuk belanja. Namun demikian sistem konvisional masih tetap berlaku dan masih
merupakan sistem pembayaran utama bagi sebagian penduduk dunia. Khususnya
di indonesia, sistem pembayaran konvesional masih merupakan cara pembayaran
konvesional masih merupakan cara pembayaran utama untuk belanja. Ini
dipengaruhi faktur kultur, karena sebagian besa penduduk indonesia adalah petani
yang merupakan masyarakat kelas menengah kebawah. Disamping itu,
pengenalan teknologi credit card di negara kita masih terbatas pada golongan
menengah keatas saja karena hanya kelompok inilah yang sangat memperhatikan
sekuritas dalam menjalankan setiap aktivitasnya.
Didunia internet saat ini banyak terdapat metode pembayaran yang
ditawarkan. Semua metode yang ditawarkan menggunakan teknologi canggih. Ini
dilakukan karena bisnis yang dijalankan di internet adalah remote busineess yang
selama perjalanan transaksi menggunakan media elektronik yang sudah tentu
banyak terdapat “penyamun” ditengah jalan, yang siap melakukan sabotase, atau
mencuri uang kita. Untuk itu, jika anda ingin menjalankan bisnis secara online,
yang penting yang perlu diperhatikan adalah masalah sistem pembayarannnya,
agar dapat memberikan rasa aman kepada calon Customer anda. Sebagian besar
merchant menjalankan bisnis mereka dengan menawarkan sistem pembayaran
dengan credit card.
SISTEM PEMBAYARAN KREDIT CARD
46
Sistem pembayaran menggunakan credit card sebenarnya sudah dikenal sejak
lama. Sistem ini menawarkan kemudahan kepada seseorang untuk memberikan
rasa aman kepada pemiliknya dari gangguan kejahatan karena membawa
sejumlah uang cash. Untuk memeberikan rasa aman jaminan keamanan terhadap
gangguan credit card, data cash mengkombinasikan online service dan modul
sofware yang bertindak sebagai mekanisme pembayaran secara rel time bagi e-
commerce di internet.
Prosedurnya, DataCash akan memeriksa validitas detail credit card yang
dimasukan oleh cardholder dan mengawali transfer uang kerekening di bank
(bank account) milik merchant. Transaksi online credit card. Di proses melalui
internet dengan keamanaan yang maksimum serta komplain yang seminimum
mungkin. Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, ternyata credit card
merupakan metode pembayaran yang paling banyak di gunakan secara online.
Namun demikian terdapat metode pembayaran lain yang perlu di perhatikan dapat
di coba, yang juga tak kalah baiknya dan memberikan kemudahan, keamanan dan
kenyamanan.
Beberapa kategori untuk penggunaan credit card sebagai metode pembayaran
online, yaitu:
Pembayaran mnggunakan informasi credit card biasa, merupakan metode
paling mudah karena dengan cara ini pertukaran terjadi diatas jaringan
publik seperti hanya line telephone atau internet. Metode ini dibuat
dengan tingkat keamanan yang rendah pada desain internet yang
menjadikan metode ini akhirnya menimbulkan banyak persoalan.
Authentikasi juga merupakan masalah yang sering ditemui oleh merchant
yang selalu meresponya dengan berusaha memastikan bahwa orang yang
menggunakan informasi cradit card adalah pemiliknya sendiri.
Pembeyaran dengan nenggunakan informasi credit card terenkripsi.
Metode encripsi (pengacakan) credit card merupakan salah satu solusi
untuk mengurangi tingkat kejahatan terhadap gangguan informasi credit
card.Bagaimanapun juga , satu hal yang harus diperhatikan disini adalah
47
biaya untuk menjalankan traksaksi tersebut relatif mahal, yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembelianya yang rendah (micropayments).
Pembayaran menggunakan verifikasi pihak ketiga.
Sebuah solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah keamanan dan
verifikasi adalah dengan memperkenalkan pihak ketiga.sebagai contoh
adalah Firts Virtual (http://www.firtsvirtual.com/) yang merupakan
perusahaan yang menampung dan menyetujui terjadinya transaksi antara
merchan dan cardhorder.setelah beberapa tahun berlalu transaksi
menggunakan credit card secara akumulasi telah menjadi semakin
lengkap.
Terdapat banyak keuntungan yang diperoleh menggunakan creditcard sebagai
media pembayaran online, baik dari perspektif bisnis maupun dilihat dari segi
konsumen.
PERSPEKTIF BISNIS
Perspektif bisnis merupakan sudut pandang yang paling dijadikan acuan oleh para
penyelenggara bisnis melalui E-commerce karena disini keuntungan sebanyak
banyaknya dapat diraih. Berikut ini beberapa pihak yang terkait dalam
penggunaan sistem pembayaran pada credit card pada transaksi online.
Masyarakat Pengguna Credit Card
Pnegguna credit card telah menjadi berarti di berbagai tempat, kecuali tempat
umum yang masih belum menerima cradit card sebagai alat pembayaran.Berikut
ini adalah statistik penggunaan credit card yang ada di amerika serikat dan di
seluruh dunia.
Dari tingakat penjualan yang terjadi terlihat bahwa 50% dari transaksi pembelian
diatas $50 dilakukan dengan credit card.walaupun hanya 34% dari pemakai
internet saat ini membeli produk/ layanan di internet, 12% mengatakan meraka
48
akan terus menggunakan ditahun tahun yang akan datang dan 80% lagi
mengatakan bahwa mereka lebih menyukai pemakain di internet untuk
menjalankan transaksi di internet. Dengan demikian, besarnya minat atas credit
card tenyata tidak dapat dipungkiri lagi.
Kemajuan Dalam Penjualan
Secara umum jika anda menjual sesuatu kemasyarakat , maka anda akan memiliki
rata rata penjualan tingkat pembeli yang semakin meningkat, saat anda
menggunakan metode pembayaran menggunakan credit card, dari pada anda
menggunalan metode pembayaran lain.Data statistik menunjukan untuk credir
card merchan yang baru hampir secara umum meningkat penjalan sekitar 30-40%.
Peningkatan Profit
Keuntungan merupakan pelaku utama yang dicari oleh setiap pelaku
bisnis.Hampir sebagian besar bisnis mengambil keuntunganya dari pemakaian
credit card, terutama penjualan produk atau pelayanan pada bisnis kecil atau
individu.
Keuntungan akan meningkat antara 30-80%, setara dengan keuntungan yang
diperoleh standart industri. Studi menunjukan bahwa perusahaan perusahaan yang
menerima credit card telah menikmati keuntungan dari penjualan diatas 40%
dibanding dengan yang tidak menggunakan credit card. Semakin tingginya
penjualan menunjukan semakin tingginya keuntungan yang diperoleh.
Mengurangi Ekspensitas
Biaya untuk pelayanan credit card sebenarnya ditanggung atau di bebankan
pemiliknya sendiri. Dengan demikian tentu akan menghemat banyak pekerjaan di
atas kertas dan waktu pengolahan order.dengan menerima pembayaran melalui
Credit card, secara substansial mengurangi biaya pelayanan accounting untuk
pelayanan dan pencatatan setiap order. Alasan ini digunakan pera pelaku remote
bussines di internet menyarankan pembayaran dengan menggunakan credit card.
Efisiensi
49
Credit card merupakan pembayaran yang paling cepat dari pada menggunakan
pembayaran lain seperti penulisan check. Barang boleh dikirimkan setelah
transaksi dinyatakan sah di internet atau melalui mail order. Ini sebabnya karena
merchant mendapat persetujuan, uangnya akan segere masuk dari merchant
tersebut, sedangkan dengan menggunakan check check nya diuangkan, maka
butuh beberapa hari atau bahkan beberapa minggu seebelum akhirnya merchant
tahu bahwa mereka telah menerima uang.Ketika konsumen melakukan ordet
terhadap produk, mereka menghendaki agar barang secepat-cepatnya diantarkan
sampai ketangan komsumen. Dengan pelayanan yang sampai beberapa minggu
(karena merchant herung menunggu mencairkan dari check tersebut, konsumen
mungkin tidak jadi melakukan transksi pembelian ke merchant.
Kredibilitas
Jika Anda bertindak sebagai creditable, dan pendiri bisnis yang sehat, mungkin
Anda akan berpikir, ketika mereka melihat anda, dalam iklan Anda secara umum
menerima credit card. Setiap orang menganggap bahwa hanya perusahaan yang
kuat saja yang menggunakan credit card. Perusahaan-perusahaan yang
mengeluarkan credit card akan berusaha sabaik mungkin untuk mempromosikan
penggunaan dan keuntungannya jika Anda menggunakan credit card dalam bisnis
meraka.
Dengan menampilkan logo Visa dan Mastercard dalam iklan Anda, atau halaman
WEB site Anda, Anda akan mendapatkan kredibilitas secara cepat dan mudah dari
customer Anda. Orang-orang, jika mereka tidak mendapatkan apa saja telah
dijanjikan kepadanya, mereka akan meminta kembali uang yang telah mereka
bayarankan atas pembelian mereka, atau meminta uangnya kembali dari bank
mereka. Customer Anda akan membeli produk Anda kija mereka memperyai
Anda.
BATAS-BATAS PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN CREDIT
CARD
50
Meskipun banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan credit
card, akan tetapi banyak pula batas-batasnya. Salah satu kekurangan dari credit
card, berdasarakan sudut pandang customer, adalah bahwa transaksi dapat
dilakukan secara anonymous (tanpa nama), seperti halnya pembayaran secara
cash. Perusahaan-perusahaan credit card menggunakan kelemahan ini sebagai
kelebihan mereka dangan mengkompile data berdasarkan kebiasaan belanja. Batas
lain adalah potensi terjadinya kemacetan kea rah yang kompleksitas “tahap
verifikasi” dalam sebuah pengelolahan credit card. Kecepatan enkripsi dan
transaksi perlu diseimbangkan untuk menghidari terjadinya waktu tunggu yang
lama pada tahap akhir (bagian customer). Juga terdapat beberapa pertanyaan
tentang reliabilitas infrastruktur di bawah komponen-komponen yang berada
dalam kondisi failure dan system overloag. Para penyedia fasilitas mengetahui
akan masalah-masalah ini dan mereka secara terus-menerus berusaha menimimasi
kejadian ini.
SISTEM PEMBAYARAN E-CHECKS
E-Check atau electronic check merupakan system pembayaran online, dimana
seorang customer akan membayar atas barang dagangan yang membelinya dengan
menulis suatu check elektronik yang ditransmisikan secara elektronis melalui e-
mail, fax atau telephone. Check tersebut berisi semua informasi yang diperoleh
berdasarkan apa yang tertera seperti pada check yang sesungguhnya, hanya saja
proses validasinya dilakukan dengan menanda-tanganinya secara digital. Tanda
tangan digital tersebut disandikan secara enkripsi oleh kunci dari customer.
Sampai informasi tersebut diterima, menchant atau “yang dibayar” selanjutnya
akan mengesahkanya dengan menggunakan kunci pribadi. Ketika check tersebut
diproses maka akan menghasilkan pesan yang di encode oleh pihak bank dengan
menggunakan kunci rahasia. Setelah itu baru proses pembayaran selesai
dilaksanakan.
51
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh e-check adalah:
Muncul karena system pembayaran dengan check merupakan bagian initi
dari kompetensi dalam industry perbankan.
Sesuai untuk diterapkan dalam dunia bisnis praktis, yang dapat
mengurangi keperluan untuk proses re-engineering yang terasa mahal
Berfungsi dan bekerja seperti paper check (surat check) akan tetapi
dikerjakan dalam bentuk elektronik, tanpa menggunakan langkah-langkah
manual.
Dirancang untuk dapat digunakan perusahaan dan konsumen di 21 negara
di dunia, dengan menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan state
of the art security.
Dapat digunakan oleh semua bank customer yang memiliki rekening
check, termasuk semua bisnis, abaik yang berskala kecil maupun
menengah yang saaat ini memiliki akses yang kecil terhadap system
pembayaran secara elektronik.
Mempertinggi eksistensi rekening bank dengan keunggulan E-
COMMERCE baru.
Selanjutnya bagaimana cara kerja eCheck bagi industri perbankan dan
klien yang dilayaninya? Terdapat karakteristik dan perbedaan mendasar antara
paper check (check kertas), eCheck dan jenis transaksi Electonic Funds
Transfer(EFT) yang lain. Echeck dapat menjadi sebuah instrument pembayaran
yang penting dalam transisi bisnis ke dalam dunia E-Commerce.
Beberapa ciri yang dimiliki oleh eCheck sebagai reprentasi dari paper check:
ECheck berisi informasi yang sama seperti check yang menggunakan
kertas
Dibuat berdasarkan framework resmi yang berharga sebagaimana surat
check.
Dapat di-link dengan informasi tanpa batas(unlimited informasion) dan
dapat saling ditukarkan di antara pemilik e-check
52
Daapat digunakan dalam beberapa atau bahkan semua transaksi jarrah jauh
(remote transaction) tempat dimana surat check dipakai saat ini.
Memperkuat fungsi dan keunggulan yang disediakan oleh rekening check
bank.
Merupakan pengembangan dari kegunaan surat check dengan memberikan
informasi nilai tambah.
CARA KERJA E-CHECK
Echeck dapat bekerja dalam beberapa cara seperti halnya sebuah check, yaitu:
Check akan menulis “tulisan” echeck menggunakan salah satu dari banyak
jenis peralatan elektronik yang ada dan “memberikan” echeck tersebut
kepada pihak yang dibayar secara elektonis.
Pihak “yang dibayar” akan “mendepositokan” Electonic Check tersebuat,
menerima kredit, dan pihak bank “yang dibayar”akan
“membersihkan”eCheck ke paying bank.
Paying bank memvalidasikan eCheck tersebut dan kemudian “membayar”
ke rekening penulis check sebagai atas check yang dibayarkan.
PEMILIHAN ECHECK
ECheck sebagai media pembayaran yang boleh dibilang baru, yang dapat
emnggantikan keberadaan paper chec, memiliki beberapa keunggulan baru
sehingga layak digunakan dalam bisnis secara online. Beberapa hal aru yang
ditawarkan oleh eCheck adalah:
Kemampuan untuk memimpin transaksi bank, sebelum user merasa aman
untuk menggunakannya di Internet.
Bersifat unlimited, tetapi terkendali kapabilitasnya dalam membawa
informasi.
Mengurangi terjadinya penipuan yang akan merugikan semua pihak yang
terlibat di dalamnya.
53
Ferifikasi pada content dan validity dilakukan secara otomatis
Memperkuat kapabilitas seperti halnya penanggalan yang efektif
TEKNONOGI YANG DIGUNAKAN DALAM ECHECK
Untuk membuat sebuah eCheck digunakan software dan hardware yang
dikembangkan oleh anggota FSTC, untuk:
Meminimisasi biaya awal (start up)
Menerapkan standar-standar industry yang digunakan secara universal.
Disediakan untuk patisipan di seluruh dunia.
Dalam perancangannya eCheck dibuat berdasarkan atas standar:
Financial Service Markup Language(FSML)
Storng digital signatures menggunakan beberapa algoritma yang tersedia.
Secure hardware token, semacam smartcard
Praktek dalam dunia bisnis dan perbankan
ECheck dirancang untuk mendongkrak kapanbilitas teknologi yang belum tersedia
selama ini. Sebagaimana sebuah teknologi yang terus berkembang, FSTC terus
berusaha memipin hambatan ke dalam arsitektur terbuka eCheck
KEAMANAN ECHECK
ECheck merupakan instrument pembayaran yang cukup aman. ECheck dirqancang
dengan memanfaatkan teknik yang disebut sebagai state of the art technique,
yaitu:
Auhentikasi (Authentication)
Kriptigrafi kunci puplik (Public key cryptography)
Tanda tangan digital (Digital signatures)
Hal sertifikasi (Certificate authorities)
Deteksi terhadap penggandaan (Duplicate detection)
Pengacakan (Encryption)
54
e-Check, dapat mempertinggi praktek perbankan dengan menambahkan keamanan
hingga perusakan terhadap proteksi cryptographic pada penipuan transaksi tidak
akan dapat dilakukan.
KEPASTIAN ECHECK SEBAGAI CHECK YANG SEBENARNYA
Untuk memberikan kepastian tentang keberadaan eCheck, maka eCheck
memberikan dasar hukum dan regulasi pada kedua tipe Check, baik eCheck
maupun paper check kepada bank konsumen, yaitu:
Pembuatan eCheck didasari oleh hukum check dan memiliki karakteristik
yang serupa dengan paper check tetapu disajikan dalam bentuk elektronik.
Persetujuan nomor account termasuk peralatan untuk transaksi eCheck.
ECheck juga menyediakan proteksi dan hak kepada konsumen dari
Regulasi E, yang membatasi pertanggung jawaban dan menegakkan
perselisihan pada saat resolusi timeframe
Merangkaikan teknologi keamanan eCheck dengan peraturan struktur legal
untuk mereduksi pembongkaran dan risiko kehilangan bank dan para
kliennya.
E-CHECK MENGIJINKAN BANK UNTUK MENJADI POSISI TERATAS
DALAM SISTEM PEMBAYARAN
Untuk membuktikan bahwa eCheck memberi wewenang bank unutk
menyokong leadership posisition dalam system pembayaran, beberapa hal
yang dikerjakan oleh eCheck, adalah:
Mempengaruhi dan memperkuat relationship antara pemilik rekening
dan badan perbankan
Terus memberi tekanan pada kekuatan eCheck sebagai suatu
instrument pembayaran
Berdasarkan atas serangkain teknologi yhang universal untuk
memperbolehkan penyembaran secara terus-menerus dan efektif
55
Mentargetkan partisipan semua system pembayaran secara virtual dari
penulisan dan penerimaan check secara individual sampai
keperusahaan, organisasi, dan agen-agen besar
Alasan-alasan yang menjadikan eCheck menjadi pilihan tepat system pembayran
online, yaitu:
Kemudahannya untuk difanami oleh bank-bank customer
Kemudahannya untuk digunakan
Sangat aman untuk digunakan
Kemudahannya unutk diproses
Karena beberapa kemudahan diatas, maka saat ini semakin banyak orang
menggunakan eCheck
SISTEM PEMBAYARAN TELEPHONE BILLING SYSTEM DAN
ECHARGE
Sebuah alternative baru memberikan pilihan kepda customer untuk
melakukan pembayaran secara online melalui tagihan rekening telepon. Sebuah
situs www.ECharge.com menawarkan salah satu alternative pembayaran online
dengan mengijinkan seorang pemakai (yang selanjutnya digunakan istilah user)
Internet melakukan pembayaran terhadap barang belanjanya ke dalam rekening
telepon lokalnya. Dengan eCharge, misalnya, barang-barang seharga satu dollar
pun akan diproses. Rendahnya biaya untuk menjalankan cara ini membuatnya
cocok digunakan untuk pelayanan pembelian bagi para anggota, pelanggan dan
barang-barang digital.
Untuk melakukan metode ini merchant harus berlangganan ke pelayanan
pengajan rekening dan meyediakan link ke eCharge pada WEB site merchant.
Para konsumen terlebih dahulu harus melakukan download sebuah software gratis
ke perusahaan mereka untuk dapat menggunakan layanan tersebut. Selajutnya
eCharge akan melakukan koneksi secara langsung dari model customer ke sebuah
secure server yang secara otomatis menangkap informasi pengajuan
56
rekening(billing). Kepada customer, eCharge menyediakan pelayanan pengajuan
rekening yang familiar(dengan form pengajuan peyambungan ke telepon) serupa
seperti halnya koneksi Internet.
Dengam menggunkan cara ini customer tidak dipunggut biaya bulanan,
tetapi biaya yang diperlukan untuk set up kira-kira sebesar $50, dan eCharge
membebankan biaya per-transaksi sebesat 8.25%. Konsumen membayar biaya
sebesar $0.50 untuk transaksi dibawah $10; biaya tambahan sebesar $1 untuk
transaksi antara $10-$35; dan biaya tambahan sebesar $2 untuk transaksi diatas
$35. Dengan demikian ketentuan ini seorang merchant biasanya akan
membebankan biaya tersebut kepada konsumennya.
C. Membuat Toko Online dengan E-Commerce Software
Jika ingin membangun sebuah toko online dapat menggunakan E-
Commerce Software dibawah ini:
1. Magneto - Untuk pengguna juga sebagai admin, software ini memiliki beberapa
fitur yang kuat untuk mendukung e-commerce. Hal ini memungkinkan beberapa
toko untuk dikelola dari antarmuka admin tunggal.
2. Fortune3 - ini maju tetapi mudah menggunakan perangkat lunak dan layanan
e-commerce memiliki semua fitur dan dukungan yang dibutuhkan untuk
mengelola sebuah toko online yang sukses.
57
.
3. OXID esales - ini open source e-commerce sistem siap untuk B2C, B2B dan
skenario commerce social.
4. PrestaShop - Apa yang menarik paling adalah antarmuka itu ramping. Dengan
open source Anda dapat membuat kesepakatan khusus seperti voucher hadiah,
penurunan harga, produk tag.
58
5. osCommerce - t adalah salah satu gratis aplikasi e-commerce tertua yang
menawarkan beberapa pilihan pemasaran dan mendukung sebagian besar sistem
pembayaran. SEO friendly ini aplikasi dan multibahasa bekerja dengan PHP /
MySQL.
6. Digistore - ini dikembangkan dari mesin osCommerce dengan perbaikan di
ujung depan dan admin app. Ini menyediakan platform untuk menjual & virtual
barang fisik.
59
7. OpenCart - ini PHP – MySQL sistem shopping cart adalah aplikasi yang
tampak sederhana namun memiliki semua harus-memiliki fitur.
8. Freeway - Aplikasi ini memiliki beberapa ide inovatif untuk menjual. Ini dapat
digunakan untuk menjual sebuah pelajaran gitar atau menyewa lapangan tenis
pada tanggal tertentu dan waktu.
60
.
9. Cart Zen - Ini adalah gratis dan kompatibel keranjang belanja open
source perangkat lunak. Dikembangkan oleh sekelompok pemilik toko
programmer, desainer dan konsultan.
10. Ecommr - Aplikasi ini menawarkan website penyajian dan elemen desain
antarmuka situs web e-commerce dengan cara dikategorikan.
61
11. Spree - lain e-commerce platform menggunakan Ruby on Rails. Spree
memungkinkan perbaikan dan kustomisasi. Dengan Merchant Aktif plugin
mendukung sebagian besar prosesor pembayaran.
62
BAB III
PENUTUP
Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat
memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut.
Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan
yang mampu melakukan implementasi teknologi ke dalam perusahaannya. Salah
satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan
penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-
commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam
bentuk fisik maupun digital. Dengan adanya layanan electronic commerce (e-
commerce) ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari
berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para
pelanggan yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat,
hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat
yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan
63
laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan
menggunakan teknologi wifi.
D. Manfaat E-commerce
Bagi Organisasi:
Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global,
sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih
pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling
cocok
Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
mengakses informasi berbasis kertas
Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi
manajemen rantai nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari pesanan
pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-in-time.
Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis
Menekan biaya telekomunikasi.
Bagi Konsumen:
Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap
saat (7 hari 24 jam).
Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada
pelanggan
Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih
murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan
perbandingan secara cepat.
Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk
secara cepat dan real-time.
64
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam
electronik communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman.
Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.
Bagi Masyarakat luas:
Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah
Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis
Dampak positif:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak Negatif:
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia
telah mengganti semua data finansial yang ada.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang
tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
seorang peretas program (hacker) yang berhasil membobol sebuah sistem
65
perbankan lalu memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan
faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem
E. Tips dan Trik dalam Penggunaan E-Commerce
Saat ini, hampir semua calon konsumen menanyakan, “Ada websitenya
nggak?” apabila ditawari sebuah produk, jasa atau pilihan berbisnis. Karena
itulah, kini keberadaan sebuah Toko Online / internet marketing system menjadi
hal penting dalam menjalankan business, baik berjualan barang maupun jasa.
Maka, terlebih dulu harus diketahui masalah apa saja yang ditemui saat telah
memiliki Toko Online / online shop. Siapa sebetulnya yang menjadi target
customer? Apakah internasional atau nasional? Hal lain yang harus dipikirkan
adalah masalah pembayaran, pemesanan, pengepakan dan pengiriman.
Berikut adalah masukan dari anggota dan moderatormilis Dunia
Wirausaha yang sukses berjualan lewat internet, maupun sukses pula menjadi
konsumen Toko Online:
Umumnya masalah yang ditemui bagi (calon) konsumen dari Indonesia
adalah yang berkaitan dengan kepercayaan. Calon konsumen banyak
yang susah percaya dengan sistem penjualan online (misalnya, takut
tertipu sudah melakukan pembayaran namun tidak ada pengantaran
barang).
66
Cara paling mudah untuk mencegah hal ini adalah dengan mencantumkan
alamat dan nomor telepon di website atau di signature email, karena ini
menjadi bukti bahwa penjualan ini tidak main-main atau bohongan,
sekaligus memberikan kepercayaan pada calon konsumen bahwa penjual
“mudah dicari”. Ini sesuai pula dengan masukan salah seorang anggota
Milis Dunia Wirausaha yang melihat performance sebuah online shop
berdasarkan history penjualan selama ini, misalnya di Ebay dimana
konsumen bisa melihat sudah berapa banyak penjualan yang berhasil
dilakukan.
Ketidakpercayaan ini juga bisa timbul karena calon konsumen tidak bisa
melihat langsung contoh barang yang dijual. Karena itu, sebaiknya ada
pula keterangan mengenai Info Barang.
Perlu adanya info tentang barang yang jelas dan cukup detail karena calon
konsumen tidak bisa langsung memegang dan melihat (langsung) barang
yang ingin dibeli. Foto produk adalah hal yang sangat penting, termasuk
juga apabila barang yang dijual tersebut multifungsi. Sebaiknya
menyediakan berbagai tampilan foto yang memperlihatkan masing-masing
fungsinya. Detail-detail lain yang selayaknya ditampilkan pula ialah :
- Pilihan warna (dengan foto)
- Info ukuran dan info bahan
- Info perawatan
- Info pengecekan jumlah barang yang tersedia. Sebaiknya langsung
tersedia info ini (bukan menghubungi kembali), karena ini akan
mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli (berkaitan dengan
total berat barang yang yang akan dibeli dan perbandingannya dnegan
ongkos pengiriman).
67
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Anastasia.2007.E-Business Edisi II. Yogyakarta : Andi
Lauden, kenneth C. 2005. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital, Edisi ke 8.Yogyakarta : Andi
Suyanto,M. 2005. Pengantar Teknologi Informasi Untuk bisnis.Yogyakarta : Andi
Ustadiyanto, Riyeke. 2002. E-Business Plan, Perencanaan, Pembangunan dan
Strategi Bisnis di Internet.Yogyakarta : Andi
Wahana. 2002. Apa dan Bagaimana E-Commerce-Ed. 1. Yogyakarta : Andi
http://yurindra.wordpress.com/e-commerce/transisi-dan-siklus-pengembangan-e-
commerce-di-perusahaan/.
http://citozcome.blogspot.com/pemanfaatan-e-commerce-dalam-bisnis-di.html.
http://blog.trisakti.ac.id/riki/strategi-meningkatkan-persaingan-bisnis-perusahaan-
dengan-penerapan-e-commerce/.
68